Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan
bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib
akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala
pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri.
Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba
segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di
atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang
penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa
daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat,
rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh
semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu
berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan
dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut "Ma
Fei San".
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia
kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter
gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada
pasiennya saat dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan
mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts,
Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas
Green Morton.
Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace
Wells pada tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada
tanggal 9 Agustus 1819. Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk
berwirausaha. Beberapa tahun kemudian mengambil kuliah kedokteran gigi di
Baltimore College of Dental Surgery. Morton meneruskan kuliah di Harvard pada
tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia
teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth Whitman dan kembali
membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan memasang gigi
palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan rasa
sakit.
Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida.
Bahkan pada tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam
pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah
siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas
dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang
mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur.
Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari
leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.