Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH TOKOH ANESTESI

Guan Yu adalah tokoh legendaris Tiongkok. Dia adalah seorang jenderal


Kerajaan Shu pada masa Tiga Kerajaan (dari 222-265 M). Dalam sebuah
pertempuran di Kota Fan, sebuah panah beracun melukai lengan kanan Guan Yu.
Ahli bedah paling terkenal pada waktu itu, Hua Tuo, membuat sayatan di lengan
kanannya, dan membersihkan otot-otot dan tulang yang terkena racun. Selama
operasi tersebut, Guan Yu terus minum dan bermain catur. Dia berbicara dan tertawa
seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketenangannya membawa kekaguman dan rasa
hormat dari semua prajurit dan jendral lainnya yang menyaksikan operasi tersebut.
Mereka terkagum-kagum betapa Guan Yu mampu mengendalikan diri dengan baik
dalam menghadapi rasa sakit seperti itu. Tetapi kenyataannya adalah bahwa, sebelum
operasi itu, Hua Tuo mungkin telah menerapkan anestesi lokal yang disebut
mandrake ke lengannya. Hua Tuo mungkin adalah orang pertama yang menemukan
dan menggunakan anestesi (bius).

Sebelum masa Hua Tuo, untuk mencegah pasien dari menggeliat-geliat dan
bergerak-gerak gelisah selama operasi yang menyakitkan, sebelum operasi para tabib
akan mengikat erat tangan dan kaki pasien. Atau para tabib itu akan memukul kepala
pasien atau mengeluarkan sebagian darah untuk membuat pasien tidak sadarkan diri.
Untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi, Hua Tuo telah mencoba
segalanya untuk menemukan ramuan anestesi. Suatu hari, ketika Hua Tuo berada di
atas gunung untuk mengumpulkan tumbuhan obat, ia bertemu dengan seorang
penebang kayu yang sedang terluka parah. Penebang kayu itu mengambil beberapa
daun, menghaluskan dan menekankannya ke luka tersebut. Setelah beberapa saat,
rasa sakitnya hilang. Hua Tuo terkejut melihat ramuan ajaib itu, dan dengan penuh
semangat menanyakan nama tumbuhan itu kepada si penebang kayu. Daun itu
berasal dari tanaman yang disebut mandrake. Setelah melakukan banyak percobaan
dan kesalahan, Hua Tuo akhirnya menghasilkan anestesi terkenal yang disebut "Ma
Fei San".

Di Inggris tercatat JY Simpson dan John Snow yang banyak mengembangkan


anestesi. Eter waktu itu di Inggris banyak digunakan untuk membantu persalinan.
Sambil berpraktik sebagai dokter, Simpson dan asistennya banyak bereksperimen
dengan bahan-bahan kimia untuk mencari anestesi yang efektif. Kadang mereka
bereksperimen dengan diri mereka sendiri.
Tahun 1800, Davy, kimiawan yang sangat terkenal, telah memublikasikan
bahwa zat kimia tertentu, seperti oksida nitrogen, dapat mempunyai efek bius.
Walaupun dokter yang pertama menggunakan dalam praktiknya adalah Crawford
Long, di Amerika Serikat, karena ia tidak pernah memublikasikan, maka dalam
sejarah AS biasanya disebut penemu anestesi alias bius adalah William Morton.
Mortonlah yang dengan demonstratif menunjukkan cabut gigi minus rasa sakit di
depan umum pada tahun 1846.

Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia
kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter
gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada
pasiennya saat dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan
mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts,
Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas
Green Morton.

Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace
Wells pada tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada
tanggal 9 Agustus 1819. Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk
berwirausaha. Beberapa tahun kemudian mengambil kuliah kedokteran gigi di
Baltimore College of Dental Surgery. Morton meneruskan kuliah di Harvard pada
tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia
teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth Whitman dan kembali
membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan memasang gigi
palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan rasa
sakit.

Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya


sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida
kepada Charles Jackson, seorang ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard.
Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai pengganti gas nitrogen-oksida.

Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida.
Bahkan pada tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam
pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah
siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas
dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang
mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur.
Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari
leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.

Anda mungkin juga menyukai