2 Kontrol Instrumen PDF
2 Kontrol Instrumen PDF
Halaman Judul
BAB I SISTEM KONTROL ............................................................................................................. 1
1.1 DEFINISI SISTEM KONTROL ............................................................................................. 1
Alat Ukur
Komponen – komponen di atas melakukan tiga operasi dasar yang harus ada di setiap sistem kontrol,
yaitu :
1. Measurement (M) atau pengukuran, yakni mengukur variabel yang dikontrol dengan
mengkombinasikan sensor dan transmitter
2. Decision (D) atau keputusan, didasarkan pada pengukuran, kontroller harus memutuskan apa
yang harus dilakukan untuk menjaga variabel tersebut pada harga yang diinginkan
2. Sinyal elektrik (electric) atau elektronik, normalnya antara 4 dan 20 mA. Jarang menggunakan 10
50 mA atau 0 10 V. Gambarnya
Sering juga diperlukan untuk mengubah dari satu sinyal ke sinyal lainnya. Ini dilakukan oleh
transducer. Contohnya dari sinyal listrik ke sinyal pneumatik. Ini menggunakan arus (I) dan pneumatik
(P) atau I/P. Lihat gambar dibawah
Pengukur tekanan yang sering dijumpai di Pembangkit Thermal adalah dengan menggunakan
metode sebagai berikut:
Kolom Zat Cair
Perubahan Elemen Statis
2.2.1 Pengukuran Tekanan dengan Manometer
Manometer Pipa U
Manometer ini sangat sederhana terdiri dari tabung gelas yang berskala atau dari bahan lain
yang dapat dibentuk huruf U dan diisi dengan cairan, tabung gelas yang sering dipakai berukuran kira-
kira 6mm atau ¼ inch. Cairan yang digunakan adalah air raksa atau air biasa yang diberi warna, dipilih
b) Spiral c) Helix
Gambar 2.5 Bourdon Tube
a)
b)
Gambar 2.7 Bellows Element
2.3.1 Manometer
anometer tabung U (Tangki tertutup)
Pada metoda ini tinggi permukaan diketahui dengan mengukur beda tekanan pada tabung A
dan B, lihat gambar 2.13.
Hubungan antara tinggi permukaan zat cair denga
dengan beda tekanan dinyatakan dalam persamaan
berikut :
ρ2 1
H = h − − H1
ρ1 2
Dimana H = Tinggi permukaan zat cair yang diukur
h = Beda tinggi cairan pada manometer
ρ2 = Berat
erat jenis cairan manometer
ρ1 = Berat jenis zat cair dalam tangki
H1 = Tinggi tabung dari skala 0% sampai dasar tangki
atau
Gambar 2.18.. Memperlihatkan suatu “ kolom “ terbuka diisi dengan cairan setinggi 12 inci yang
mempunyai densiti 0, 036 lb/in3 .
G
Gambar 2.18 Head – Hidrostatik
Dengan demikian tekanan P2 akan sama dengan
an tekanan atmosferik (0 psig),
psig jadi tekanan P =
P2 + (tinggi x densiti) = 0 + (12” x 0,036) = 0,
0,432
432 psig. Dengan mempergunakan faktor konversi 27,7
” H2O = 1 psig maka harga akan 0, 432 ini sama dengan 12” H2O.
Kita telah mengukur tekanan P1, dan mendapatkan harga tekanan 12” H2O dengan anggapan
bahwa densitinya homogen (merata pada semua cairan
cairan),
), maka kita dapat menyatakan bahwa level atau
ketinggian cairan di dalam kolom tersebut adalah 12 inci (yang
yang diukur disini adalah beda tekanan
antara P1 dan P2).
Instrumen yang digunakan untuk mengukur dan mengubah besaran sinyalnya dinamakan
transmitter tekanan. Instrumen ini biasanya dilengkapi dengan diagfragma yang berfungsi sebagai
elemen sensor terhadap tekanan hidrostatik cairan.
Aplikasi pengukuran
an level pada drum boiler,, umumnya digunakan transmitter tekanan
differential yang instalasinya dilengkapi dengan isolasi, kolom air
air-sirkulasi
sirkulasi dan reservoir kondensasi.
Untuk pengukuran level pada tangki yang bertekanan re
rendah
ndah (misalnya tangki kondensat),
kondensat maka
biasanya menggunakan transmitter level tipe pipa-torsi ( level-troll ).
Vt = Vo (1 + βt)
Lt = Lo ( 1 + α t )
a. b.
Gambar. a Gambar. b
Beda potensial antara kedua kontak hanya ada bila terdapat beda temperatur antara keduanya
2.4.5 Thermistor
Negative temperatur koefisien thermistor suatu alter
alternatip
natip lain deteksi elemen panas/
panas
temperatur dibuat dari bahan semi konduktor. Susunan dari bahan
bahan-bahan
bahan tersebut tergantung atau
disesuaikan dengan daerah range kerja dari elemen
elemen-elemen
elemen tersebut, dapat digunakan dua atau lebih
campuran dari : cobalt, copper, iron , magnesium, mangan
manganase,
ase, nikel , tin, titanium, vanadium dan zine.
Gabungan penyusun material tersebut disebut thermistor.
Thermistor terdiri-dari
dari potongan material semi konduktor yang mempunyai dua sambungan
kawat saling berbeda. Thermistor dikatakan negatip temperatur koefisien
sien bila diberikan kenaikan
temperatur padanya, tahanan listrik dari alat tersebut menjadi turun. Biasany
Biasanyaa harga tahanan listrik 10
KiloOhm pada 0oC dan akan menjadi 200 Ohm pada 100o C, hal ini menjadikan suatu peralatan
pengukuran yang sangat teliti
ti untuk mengontrol perbedaan temperatur. Range atau daerah kerja
o
thermistor dapat dibuat dari - 100 C sampai + 300 o C untuk beberapa type thermistor. Temperatur
koefisien dari tahanan listriknya dapat dinyatakan :
2
α = - B/ T …… Ohm / K
Tahanan listrik dari PTC thermistor adalah rendah dan relatif konstan pada temperatur yang
rendah. Bila temperatur TR naik, tahanan listrik pada temperatur tersebut menjadi sangat besar. Titik
TR pada gambar 2.27,, adalah daerah kerja atau daerah Swithcing temperature.. Dalam penggunaannya
PTC ditempatkan atau ditempelkan pada gulungan kawat per
peralatan
alatan yang akan diproteksi. Ia
dihubungkan seri dengan kontaktor atau relay proteksi.
Q = K √ ( P1 - P2 )
a. b.
Gambar 2.30 Tabung Venturi
c. Nozzle Aliran Termokopel
Tap ( lubang pengukur tekanan ) positif dan negatif pada nozel aliran ditempatkan pada jarak
kira-kira
kira satu kali diameter pipa di depan nozel, dan setengah diameter pipa di belakang nozel,
lihat gambar 2.31 b. Dan gambar 2.31 c gambar 2.31 a,, adalah bentuk fisik dari Nozzle aliran.
a.
c.
Gambar 2.31 Nozzle Aliran
d. Tabung pitot
Prinsip kerja untuk memperoleh beda tekanan pada tabung pipa adalah sebagai berikut : fluida
yang mengalir pada suatu pipa mempunyai kecepatan V dan tekanan P tertentu. Kita pandang aliran
segaris lurus dengan benda padat diam di ten
tengah-tengah
tengah pipa, lihat gambar 2.32a.
2.32 Kemudian
dengan mendekatnya fluida pada benda tersebut, maka fluida mengalami perlambatan sampai
akhirnya padaa titik yang tepat di muka benda, kecepatan fluida = 0. Perlambatan kecepatan fluida
akan menaikan tekanan darii P1 menjadi P2. Pada gambar 2.31 b dan 2.32 c, diperlihatkan contoh
dari elemen
men perimer dari tabung pitot.
(b)
(c)
Gambar 2.32 Tabung Pitot
Dall Tube
Dall Tube dikembangkan oleh Firm of Kent Instrument. Type ini merupakan modifikasi dari
venturi tube yang memberikan tekanan differential yang lebih tinggi dan pengembalian tekanan
yang lebih baik dari venturi pada diameter yang sama. Desain dari elemen peralatan tersebut adalah
sebagai berikut :
b. Rota Meter.
Gambar 2.35 Rotameter
2.5.4 Meter Aliran Turbin
Salah satu piranti pengukur aliran yang cukup teliti adalah jenis meter aliran turbin. Turbin
akan berputar apabila aliran cairan mengenai dan mendorong baling
baling-baling dari turbin, lihat gambar
f = Frekuensi pulsa
K = Koefisien aliran.
b. Computer Chassis
CPU cards dan PI/O cards disusun pada casis ini. Data untuk DDC ((loop data)) diberikan di battery
back up memory,, sehingga setelah mematikan sumber power dari loop data dari perangkat
maintenance tidak perlu untuk ditransfer.
Sinyal digital
AI CARD
1~5 V
SC
SENSOR
TRANSMITTER
CPU
Sinyal digital
AO CARD
1~5 V
SC
AKTUATOR
CPU
DI CARD
KONTAKTOR/
RELAI
CPU
DO CARD
KONTAKTOR/
RELAI
b. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
Diantara dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari switch, sensor
atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung. Input menggunakan simbol [ ] (kontak
normally open) dan [/] (kontak normally close). Output mempunyai simbol ( ) yang terletak paling
kanan.
Safety overload
Start
Stop motor
motor
Start Stop safety
X1 X2 Y1
Y1
Kapasitas PLTU Unit 3 dan 4 masing – masing adalah 200 MW. Misalnya dalam kondisi beban
penuh 200 MW, burner yang menyala adalah 20 buah. Kemudian jika terjadi perubahan, beban / daya
menghendaki turun menjadi 100 MW, secara otomatis BMS akan menerima sinyal dari MW Demand
(MWD) untuk mematikan beberapa burner secara proporsional. Sebaliknya, jika beban naik lagi
menjadi 150 MW, otomatis BMW akan mengatur sendiri dengan menyalakan beberapa buah burner
sesuai dengan program yang sudah diset di dalam BMS. Jumlah dan nomor burner yang akan
dinyalakan / dimatikan diprogram dengan memperhitungkan pemerataan pemanasan di dalam ruang
bakar.
Sistem ABC tersusun atas microprosessor dengan keandalan dan tingkat pemeliharaan yang
tinggi. Alat – alat atau modul kontrol ini dipasang dalam 4 sistem kabinet dengan power supply. 2-wire
electric transmitter dan aktuator pneumatik digunakan dalam sistem ABC ini. Tombol – tombol dan
indikator operasi untuk unit master dari sistem ABC dipasangkan pada Unit Master Console yang
dipasang pada BTG board di Central Control Room (CCR). Alat sinyalir dari sistem ABC juga
dipasang pada Unit Master Console.
Mikroprosesor DCS diberikan untuk operasi manual dan auto/ manual transfer. Stasiun kontrol
ini dipasang pada BTG Board di CCR. Untuk proteksi plant, diberikan batasan seperti cross limit,
bahan bakar minimum, batasan tekanan dan interlock pengaman pada sistem failure.
Sistem ABC memiliki fungsi lengkap untuk operasi plant otomatis dengan diperlukan interface untuk
ABS, EHC dan sistem kontrol lain.
Tabel 4.1 Controlled variable and manipulated variable (pada coordinate control mode)
b. Operasi
Alarm
Pada sistem secara umum, relay board (A) digunakan untuk alat isyarat operasi display alarm
dan peralatan alarm yang lain yang dikombinasikan dengan vibration channel dan differential
channel ketika sinyal melebihi batas.
Recording system
Speed, posisi control valve, dan eccentricity dicatat oleh 2-pen recorder tergantung pada
kondisi operasional dari generator turbin sebagai berikut ;
• Pada saat turning : eccentricity
• Pada saat starting : speed (kecepatan)
• Pada saat operasi : posisi kontrol valve
Untuk pancatatan shell expansion dan differensial expansion, recorder umum digunakan dan selalu
mencatat secara berselang seling tanpa dihubungkan dengan operasi generator turbin. 7-pen recorder
digunakan sebagai pecatat getaran dan selalu mencatat secara independen dari operasi generator turbin.
5.1 PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan keamanan dari peralatan terhadap kerusakan, diperlukan sistem proteksi.
Peralatan yang perlu mendapatkan proteksi antara lain ; Boiler Turbin, Generator, Transfomator,
Busbar, Line Transmisi dan Motor.
Interlock sistem adalah suatu peralatan atau sistem peralatan yang dirancang untuk
mengamankan suatu peralatan yang satu terhadap lainnya. Disini interlock sistem mengambil aksi
seluruh fungsi keamanan, agar dapat dicegah adanya situasi yang membahayakan baik untuk
peralatannya sendiri maupun manusia. Interlock menjamin peralatan tersebut dioperasikan dengan
benar. Sistem interlock ini harus memproteksi peralatan terus menerus selama sistem bekerja. Ia tidak
Rangkaian kontrol untuk sistem pompa air pengisi (Boiler feed pump) di unit PLTU,
pada prinsipnya adalah hampir sama dengan rangkaian kontrol motor lainnya, yaitu untuk
starting motor tersebut. Diperlukan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
Untuk starting pompa air pengisi diperlukan persyaratan diantaranya :
• Level deaerator lebih tinggi dari low level
• Katup suction terbuka
• Sistem pelumasan berjalan normal
• Pressure seal water normal
• Interlock trip sudah di reset
• Minimum sirkulasi line normal / siap
• Level minyak pelumas lebih tinggi dari level minimum
• Temperatur coupling lebih kecil dari maksimum
Jika swich interlock lainnya terbuka. Burner tidak akan menyala, tidak ada gunanya
berapa lama ataupun berapa kali switch start telah ditekan. Hal ini menjamin bahwa sistem
dapat di start dibutuhkan urutan operasi sebelum Burner dapat menyala. Ini adalah contoh yang
memberi penjelasan dari suatu syarat interlock. Logic AND dipakai sebagian besar di gunakan
pada penggunaan sistem ini.
Jika ada satu atau lebih dari switch interlock di tutup, sirkuit feed pump akan energized,
yang mengakibatkan peralatan boiler feed pump akan stop. Kejadian ini akan mengakibatkan
pompa tidak akan rusak bila suatu keadaan membahayakan terjadi. Hal ini adalah suatu contoh
yang tepat, dimana logic OR digunakan di dalam konfigurasi proteksi interlock.
Suatu susunan kemungkinan untuk peralatan kontak interlock boiler feed pump dapat
dilihat pada gambar 7.
Dalam hal keandalan, tipe ini tidak memuaskan karena bila kehilangan sumber tenaga di
B atau C, akan menggangu sebagian sensor atau keseluruhan dari sirkuit. Besaran logic 0,
menyatakan ketiadaan dari suatu kondisi, saat besaran logic sama dengan 1 menyatakan suatu
kondisi. Gambar 10 memperlihatkan modifikasi sirkuit pada gambar 9. Peralatan trip di dalam
gambar 10, harus beroperasi dalam keadaan normal, jika tekanan sistem menuju low temperatur
sistem menuju high. Peralatan trip akan tidak beroperasi yang mematikan bagian lainnya.
Berfungsinya peralatan sistem interlock dapat ditentukan bekerjanya sehingga yang bekerja
tidak mengganggu peralatan lainnya.
Gambar 12 adalah diagram logic dari sitem interlock yang ada digambar 10. Besaran
sinyal “ presurre loe” dirubah menjadi “pressure low” setelah mengalami invers. Hal ini dibaca
sebagai “ pressure low NOT”. Garis di atas kalimat adalah menggambarkan ketika sinyal
berlogic 0. Hal ini adalah istilah yang sering digunakan di dalam diagram logic, seperti indikasi
nama dari sinyal output. Peralatan trip akan deenergized ketika output berlogic lo.
Catatan : hilangnya power supply juga akan mengetripkan peralatan. Hal ini juga akan membuat
sistem aman.
4. Flame Lost
Seperti yang telah dibicarakan diatas, hilangnya penyalaan akan terjadi ledakan.
Penyalaan di burner di monitor melalui camera tv, analisa pembakaran dan di deteksi secara
otomatis penyalaannya.
Boiler akan otomatis trip bila detector penyalaan/pembakaran atau analisa pembakaran bekerja.
3. Loss of Excitation.
Hilangnya eksitasi akan mengakibatkan tidak stabilnya kerja generator. Bila hal ini
terjadi, generator harus ditripkan dengan segera untuk mencegah kemungkinan kerusakan pada
belitan atau terjadi overspeed dari turbin generatornya.
4. Antimotoring Device
Suatu generator akan menjadi motor bila tenaga atau power masuk kedalam belitan
stator dan rotornya kemudian akan berlaku sebagai motor.
Generator berputar pada putaran yang sama seperti ketika ia memproduksi power,
akibatnya akan terjadi kelebihan panas di dalam turbin karena gesekan antara blades dan steam
trapped di dalam casing turbine. Panas yang terjadi dan berlebih, bila digabung dengan gaya
sentrifugal dari putaran akan mengakibatkan pemanjangan keretakan atau kerusakan pada blade
turbin. Untuk mencegah kejadian kerusakan ini ke turbin, circuit breaker generator membuka
bila generator bersifat sebagai motor.
5. Hand trip Device
Mengetripkan dapat dilakukan secara manual ketika peralatan otomatis tidak bekerja.
6. Low Vacum
Turbin akan trip pada keadaan vacum yang rendah. Pada vacum yang rendah temperatur
dari kondensor dan sisi turbin tekanan rendah akan bertambah. Pada udara dan panas yang
tinggi pada turbin tingkat akhir akan mengakibatkan keretakan dan atau
penguluran/pemanjangan.
Periksa keadaan air yang ada untuk kontinu pemakaian lalu pompa dapat distart. Pada gambar
16 terlihat suatu sistem yang mempunyai dua pompa pada gambar 17 mengilustrasikan diagram logic
dan prosedur untuk starting motor dengan ukuran yang besar. Setelah dicek dengan syarat- syarat untuk
start, lalu motor dapat distart, pekerjaan ini sepele tetapi hal ini adalah suatu prosedur untuk start
motor, seperti aliran air dengan memperhatikan temperatur dan tekanan serta menutup saluran vent
ketika aliran air nampak.
Di dalam mengoperasikan Boiler feed pump menggunakan penggerak uap, gangguan pada lube
oil atau tekanan tidak cukup. Tidak diijinkan katub inlet turbin membuka. Hal ini dua sistem yang
saling terinterlock dengan control valve dari turbin untuk mencegah kerusakan pada saat start.
2. Vacum Operation
Saat turbin generator dalam putaran turning gear, vacuum boleh di lakukan. Sumber
panas memenuhi turbin ketika vacuum dilakukan karena uap digunakan sebagai turbin sejak
seals untuk mempertahankan vacuum. Pertama penaikan vacuum dan mempertahankannya
dengan pompa vacuum atau system ejector. Gambar 24. memperlihatkan diagram logic
sequence dari operasi vacuum.
3. Pre-roll Startup
Tahapan berikutnya dalam starting turbin adalah pre-roll startup, gambar 25,
memperlihatkan diagram logic sequence untuk tahapan ini. Tahapan – tahapan memastikan lube
oil yang ada ke turbin bahwa steam valve tertutup dan generatortelah selesai di cek. Kemudian
emergensi trips harus direset dan turbin siap untuk diputar.
4. Admission Roll
Ada dua cara dari mengoperasikan rolling turbin, partial arc dan full – arc admission.
Full-arc di lakukan melalui main stop valve dengan pembukaan control valve, hal ini
adalah suatu cara yang biasa yang praktis dan hanya mode ini yang akan di bahas /diuraikan.
Full-arc di lakukan saat panas dan shell atau rumah turbin dan bagian – bagian lain dari turbin
panasnya merata.
Prosedur pertama di buat untuk menghangatkan line dan valve. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa semua sumber dari uap yang akan ke turbin tertutup. Hal ini penting karena
tahapan berikutnya dalah membuka control valve, reheat stop menahan valve pada posisi