Kelas : 2 D3 K PLN B
NRP : 1303177041
Ada dua tipe Flue Gas Desulphurization yang umum digunakan pada berbagai jenis boiler,
yaitu tipe basah (Wet Flue Gas Desulphurization) dan tipe kering (Dry Flue Gas
Desulphurization). Untuk yang tipe basah, FGD menggunakan bahan baku air laut sebagai
media penyerap emisi sulfur. Flue gas yang keluar dari boiler, dialirkan ke sistem Flue Gas
Desulphurisation (FGD) dan disemprot dengan menggunakan air laut sehingga terjadi reaksi
kimia berikut:
Proses selanjutnya adalah proses oksidasi. Dengan menggunakan oksidation air blower,
udara dari atmosfer dimasukkan ke dalam tangki larutan campuran antara air laut dengan
hasil dari reaksi kimia sebelumnya. Pada fase ini terjadi reaksi kimia berikut:
Dan pada akhir proses, terjadi reaksi kimia secara alami di naturalisation basin, yaitu:
Pada Flue Gas Desulphurization tipe kering, udara flue gas dimasukkan ke dalam sistem dan
disemprot dengan zat kimia absorber sulfur. Zat kimia absorber yang digunakan bukan air
laut, melainkan bahan-bahan kimia seperti CaCO3(limestone) dengan reaksi kimia absorbsi
berikut:
Selain menggunakan CaCO3 juga dapat digunakan Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 (magnesium
hidroksida). Materi absorbsi tersebut dikabutkan oleh sebuah bagian bernama ratary
atomizer sehingga didapatkan ukuran partikel yang cukup kecil untuk mengoptimalkan
proses penyerapan SO2.
FGD pada PLTU terdiri dari 4 subsistem utama serta 1 subsistem pendukung, yaitu:
Limestone Handling and storage
Reagent preparation
Absorber system
Dewatering Area
Water System
Limestone Handling and storage
Reagent preparation
Absorber system
Sistem absorber adalah untuk menghilangkan sulfur dioksida dalam gas buang melalui
proses penyerapan yang disemprotkan berlawanan arah. Reaksi yang terjadi:
CaCO3 + SO2 + H2O → CaSO3.
½H2O + CO2 → CaSO3. ½ H2O + O2 +
H2O → CaSO4. 2H2O
Dewatering Area
Water System
o Seawater
o Process water
o Service water
o Air pendingin