Oleh :
Belly Sony Rusyidi 124.14.004
Irfenda Setiawan 124.14.006
Gigih Ilham Ramadhan 124.14.012
Indra Yuda Permana 124.14.014
Fakhri Rafiansyah 124.14.020
Ganang Haryutomo 124.14.042
Diva Arief Rizky Saputra 124.14.046
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab. Bab Satu, Pendahuluan.
Berisi latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
Pada Bab dua akan disajikan tentang dasar teori dari proses dehidrasi gas, apa itu
Pada Bab tiga, akan diberi pemaparan yang berkaitan dari rumusan dan batasan
Adsorpsi, Apa itu Solid Desiccants, cara kerja solid desiccants, sifat fisik solid desiccants,
regenerasi gas.
Pada Bab empat yaitu adalah kesimpulan dari materi yang menjadi batasan dan
Pada Bab lima yaitu daftar pustaka, yang berisi sumber referensi dan rujukan dalam
Gambar 2.2.1
3
BAB III
ISI
4
5
drum, dan gas regenerant kemudian di recycle inlet scrubber bergabung dengan aliran gas
basah.
Pada waktu yang telah di tentukan suplai bahan bakar ke heater di hentikan
sehingga gas regenerator tidak mengalami pemanasan lagi, kemudian gas ini berfungsi
untuk mendinginkan solid desiccant di kolom adsorber.
Setelah solid desiccant di dalam kolom desorber mengalami pendinginan,
selanjutnya pada waktu yang telah di tentukan semua valve yang semula tertutup di buka
kembali, demikian juga semua valve yang semula terbuka kini di tutup sehingga terjadi
perubahan aliran pada unit pengeringan yang akibatnya adsorber mengalami regenerasi
(berubah menjadi desorber) sedangkan desorber berfungsi sebagai adsorber.
Gambar 3.2.1
6
System adsorption ini biasanya terdiri dari dua buah tower contactor dimana seperti
gambar di atas, tetapi bisa saja terdiri dari tiga tower ataupun multi-tower. Satu tower difungsikan
untuk proses adsorption, sedangkan satu yang lainnya digunakan untuk proses regenerasi. Fungsi
dari masing-masing tower diubah satu sama lain ketika solid desiccant menjadi jenuh.
Secara garis besar, proses adsorpsi dilakukan pada salah satu tower (fixed-bed) yang
difungsikan sebagai proses adsorption. Natural gas yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam
tower yang berisi solid desiccant. Selama melewati solid desiccant, uap air yang terkandung di
dalam gas akan terserap oleh solid desiccant pada permukaan luar dari solid desiccant tersebut.
Natural gas terus mengalir hingga keluar pada bagian bawah tower.
Gambar 3.3.1
7
Gambar 3.4.1.
3.4.2 Activated Alumina
Alumina bersifat sangat polar dan akan mengikat air dan gas-gas asam dengan
kuat. Alumina digunakan bila kandungan air dalam gas umpan tidak terlalu tinggi
dan tidak diperlukan kandungan air yang terlalu rendah dalam gas produk.
Activated Alumina material berpori terdiri dari aluminium oksida dan sedikit
kandungan material lain. Pada material ini memerlukan panas yang lebih banyak
untuk proses regenerasi cenderung menyerap hidrokarbon fraksi berat.
Material ini memerlukan panas yang lebih banyak untuk proses regenerasi
cenderung menyerap hidrokarbon fraksi berat. Mampu memperoduksi dew point
air 1000F. Alumina merupakan material basa yang mudah bereaksi dengan asam
yang kadang dijumpai pada bahan kimia treating.
Dari beberapa jenis adsorbant jenis alumina memiliki sifat istimewa antara lain :
1. Dapat memisahkan komponen-komponen berdasarkan besar molekulnya.
8
Gambar 3.4.2
3.4.3 Molecular Sieve
Jika gas yang didehidrasi akan diproses lebih lanjut dalam unit cryogenic, maka
satu-satunya adsorben yang cocok adalah molecular sieve. Yang paling sering
digunakan adalah molecular sieve dengan ukuran pori 4 .
Moleculer sieve adalah material yang berbentuk Kristal Sodium Alumina
Silicate. Pori-porinya sangat kecil sehingga tidak mudah menyerap hidrokarbon
fraksi berat tetapi mudah terjadi fouling dipermukaan (Kebuntuan) oleh adanya oil
atau glicol yang terikut dalam aliran umpan.
Moleculer Sieve memerlukan panas tinggi untuk regenerasi. Dapat menyerap air
sehingga kandungan uap air dalam gas 1 ppmv. Materialnya bersifat basa sehingga
mudah bereaksi dengan asam.
Gambar 3.4.3
9
Proses pembentukan ke-3 daerah tersebut adalah sebagai berikut yaitu adsorber
di operasikan, maka daerah di sepanjang kolom adsorber merupakan daerah active zone,
setelah adsorber di operasikan maka pada bagian atas solid bed desiccant akan terbentuk
mass transfer zone, kemudian selang beberapa waktu berikutnya desiccant yang berada di
bagian teratas dari daerah mass transfer zone akan berangsur angsur menjadi jenuh dengan
air dan mulailah daerah saturated zone.
Seiring dengan terbentuk nya daerah saturated zone di bagian atas maka akan
diikuti dengan terbentuknya daerah mass transfer zone baru pada bagian bawah. Jadi ketika
adsorber di operasikan akan terjadi perubahan ke-3 daerah tersebut yaitu :
1. Daerah saturated zone makin lama makin panjang.
2. Daerah mass transfer zone panjangnya tetap, tetapi daerah ini mengalami pergeseran
dari atas ke bawah.
3. Daerah aktifitas zone makin lama makin pendek.
10
Pada saat batas bawah dari daerah mass transfer zone mencapai ujung bawah
dari tumpukan solid desiccant mencapai break trough dan waktu yang diperlukan oleh
desiccant mencapai break trough di katakan sebagai break trough time.
Gambar 3.7.1
11
3.8 Komponen Peralatan yang Digunakan pada Pemisahan Secara Solid Desiccant
Inlet Separator
Berfungsi untuk melindungi desiccant dari kotoran seperti free water, compressor oils,
absorption oil, liquid hydrocarbon, paraffin, corrosion inhibitor, glycol, amines, pipeline
rouges, iron sulfide, iron oxide, frac sands, drilling mud, pipeline scale, elemental sulfur
dan lain-lain.
Adsorption Tower
Adsorption tower merupakan tempat penyerapan uap air dari gas. Terdiri dari bed support,
gas stream, adsorbent loading dan removal conections dan moiture probe. Bentuk dari
adsorption tower diperlihatkan oleh Gambar 9 berikut:
Gambar 3.8.1
Regeneration Heater
Merupakan pembangkit panas yang digunakan untuk meregenerasi tower yang telah jenuh
oleh uap air. Unit regeneration header yang kecil mampu menghasilkan panas sekitar 8
MM Btu/hr.
Regeneration Cooler
Pada umumnya udara lingkungan, air atau natural gas bisa digunakan, udara lingkungan
umumnya digunakan untuk mendinginkan regeneration steam ke dalam 15 20 oF
temperatur udara.
Regeneration Separator
Separator horizontal 3 fasa merupakan ukuran yang cocok untuk mengakomodasi riak dan
gelombang. Dengan Rule of Thumb, dump valve harusnya berukuran 5 kali rata-rata laju
pembuangan cairan. Debu desiccant dan atau cairan hidrokarbon bisa menyumbat dump
line. Secara berkala, pH test pada air keluaran bisa membantu potensi korosi.
12
Switching Valves
Kualitas valve yang bagus akan meminimalkan permasalahan operasi. Service yang sulit,
sering terjadi dimana valve sangat panas (600 oF) regenerasi panas pada satu sisi dan inlet
gas lingkungan ( 100 oF) pada bagian yang lain. Biasanya three-way valve memiliki
banyak masalah daripada two-way valve. Hal ini dikarenakan kebocoran, ball valve metal
disarankan untuk digunakan.
Piping
Gunakan ANSI B31.3 Piping code jika mendisain ekspansion loop dan anchors. Pipa bisa
diinsulasi guna keamanan pribadi di lapangan dan untuk heat conservation.
Instrumentasi
Melakukan switching solid desiccant bed dari adsorpsi untuk regenerasi dan vice versa bisa
dikontrol dengan menggunakan adsorption time, regenerating heating dan cooling time,
gas moisture content, regeneration temperatur atau dengan berbagai kombinasi. Switching
valve bisa dioperasikan secara manual atau secara otomatis. Berikut adalah data yang harus
direkam secara reguler:
1. Inlet-gas flow rate, temperatur, pressure
2. Exit-gas water content
3. Regeneration gas flow rate, pressure
4. Regeneration tower inlet dan outlet temperatur
5. Regeneration cooler outlet temperatur.
Gambar 3.10.1
Pada gambar ini menunjukkan solid disiccant yang menggunakan jenis wet,
atau inlet gas untuk regenerasinya. Untuk melepaskan cairan dan tambahan
sedikit padatan maka aliran gas harus masuk melalui suatu separator atau
scrubber dahulu.
3.10.2. Low dew point gas dehydrator dengan dry gas regeneration
Gambar 3.10.2
Pada gambar ini memperliahatkan cara dry product gass yang digunakan untuk
regenerasi, suatu regeneration compressor (biasanya 40-50 psi) menaikkan
tekanan dari gas kering yang keluar yang kemudian dipanaskan terlebih dahulu
di regenaration heater dan dalam hal ini gas masuk dari bawah absorber yang
akan dikeringkan sehingga bisa membawa uap air atau kontaminant cairan
lainnya yang tidak pernah sampai di dasar tabungnya.
14
3.10.3. Low dew point gas dehydrator dengan low pressure gas regeneration
Gambar 3.10.3
Pada gambar ketiga ini, merupakan cara lain dari proses desiccant, dengan cara
menggunakan gas dari luar khusus untuk regenerasinya. Untuk ini suatu
demerhanizer overhead gas, yang digunakan. Biasanya ini ada pada tekanan
sedikit rendah dari pada wet gas alirannya (500-1200 psia). Keperluan untuk
merubah tekanan bed dilakukan dengan blowdown dan repressure valves.
Dalam memproduksikan gas bumi, maka ada komponen lain yang terikut yang disebut
zat pengotor (impurities) zat pengotor ini diantaranya adalah air. Dimana air ini sangat
mengganggu dalam proses produksinya Karena dapat menyebabkan korosi, scaling, dsb. Oleh
Karena itu dibutuhkan pengeringan atau dehidrasi dari gas, terutama pada produksi natural wet
gas. Natural Gas Dehydration merupakan proses menghilangkan uap air yang terkandung di
dalam natural gas. Air merupakan zat yang paling umum yang mengontaminasi hydrocarbon
ketika diproduksi dari sumur
Proses dehidrasi ini dibagi menjadi dalam beberapa metode, dan salah satu metode yang
dibahas pada makalah kali ini yaitu Adsorpsi. Adsorpsi merupakan pengikatan molekul
terhadap suatu zat padat. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan molekul dan
menggunakan liquid sebagai medianya, adsorpsi ini menggunakan media padatan yang disebut
sebagai Solid Dessicant. Media ini dapat menginduksi atau mengeringkan keadaan di
sekitarnya. zat ini merupakan padatan yang digunakan dalam unit dehidrasi gas untuk
menghilangkan air dan kelembaban. padatan pengering ini ditempatkan di bed dimana wet gas
akan melewatinya sehingga komposisi air, dan zat impurities lainnya akan teradsorpsi.
Ada beberapa sifat atau jenis dalam solid desiccant ini diantaranya yaitu, silica gel,
sorbed, activated alumina, dan molecular sieve. Dalam memilih solid desiccant perlu
diperhatikan untuk pemilihannya oleh karena itu dibutuhkan desain yang cocok untuk setiap
karakteristik gas. Namun solid desiccant sendiri memiliki kelemahan yaitu apabila salah dalam
mendesain akan menyebabkan racun yang sudah dijelaskan pada bab 3, dan juga solid
desiccant memiliki batas jika sudah mencapai batas saturasinya solid desiccant harus segera
diganti.
15
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://abdulrohim-betawi.blogspot.co.id/2011/04/pengeringan-gas.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Desiccant
http://petrowiki.org/Dry_dessicant_dehydration
http://www.glossary.oilfield.slb.com/Terms/s/solid_desiccant.aspx
16