Anda di halaman 1dari 17

DEFINISI OPERASIONAL

1. ANC sesuai standart


2. Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam

3. 10 T :
4. Timbang berat bandan dan ukur tinggi badan
5. Tekanan darah diukur
6. Status gizi (ukur LILA)
7. Tinggi fundus uteri diukur
8. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
9. Skrining status imunisasi TT
10. Pemberian tablet tambah darah (90 tablet selama kehamilan)
11. Tes lab (HB, protein urin, HBSAg, sifilis, HIV, malaita)
12. Tatalaksana kasus
13. Konseling (P4K serta KB pasca persalinan)

Sarana dan prasarana :

Tempat
No Kegiatan Obat Tenaga
Alat dan bahan
1 ANC Sesuai Standar (10T) 1. Mikrotoa, 1. FE, 1. Dokter / dr SPOG 1. Puskesmas
“Adalah pelayanan yang 2. Pita Lila, 2. Vaksin TT yang mempunyai 2. Polindes
diberikan kepada ibu hamil 3. Metlin, 3. PMT bumil KEK STR dan SIP 3. Poskesdes
minimal 4 kali selama kehamilan 4. Timbangan, 2. Bidan yang 4. Pustu
dengan jadwal 1 kali trimester 5. Tensi dan stetoskop, mempunyai STR dan 5. Posyandu
pertama, 1 kali pada trimester 6. Laenex, SIPB 6. BPM (Bidan Praktek mandiri)
kedua dan 2 kali pada trimester 7. Alat lab (HB, Golongan 7. Klinik Pratama
ke 3 yang dilakukan oleh bidan darah, protein urin, HBSAg, 8. Klinik Utama
dan ataun dokter dan atau sifilis, HIV, malaria) 9. Klinik Bersalin
dokter spesialis kebidanan baik 8. Handscoon, 10. Balai Kesehatan Ibu dan
yang bekerja di Fasilitas 9. Spuit 0,5 3,5CC Anak
pelayanan kesehatan 10. tabung EDTA, 11. RS pemerintah dan Swasta
pemerintah maupun swasta 11. mikro pipet,
yang meiliki surat tanda register 12. yellowtips,
(STR) 13. centrifuge,
14. Buku KIA,
15. Kohort Ibu,
16. Kartu Ibu,
17. Lembar balik KIA dan KB
18. Informed consent
19. safetybox

1. Timbang berat badan dan


ukur tinggi badan
2. Tekanan darah diukur
3. Status gizi (ukur LILA)
4. Tinggi fundus uteri diukur
5. Tentukan presentasi janin
dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi TT
7. Pemberian tablet tambah
darah (90 tablet selama
kehamilan)
8. Tes lab (HB, golongan
darah, protein urin, HBSAg,
sifilis, HIV, malaita)
9. Tatalaksana kasus
10. Konseling (P4K serta KB
pasca persalinan)
1. Lidocain 1. Dokter / dr SPOG 1.Puskesmas
16. Kaca mata google 2. Oxytosin yang mempunyai 2. Polindes
17. Masker 3. Ergometrin STR dan SIP 3. Poskesdes
18. Avron/celemek 4. Bethadine
5. MgSO 4 2. Bidan yang 4. Pustu
19. Sepatu boot/sandal
tertutup 6. Calsium Glukonas mempunyai STR 5. BPM
20. Partograf 7. Cairan RL dan SIPB 6. Klinik Pratama
21. 1 buah handuk 8. Cairan Glukosa 5% 7. Klinik Utana
22. Underpad 8. Klinik Bersalin
23. Selimut untuk mengganti 9. Balai Kesehatan Ibu dan
24. Pakaian ibu
Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu 25. 2 buah washlap
26. 1 buah ember yang 10. RS pemerintah dan Swasta
Bersalin Sesuai Standar
“adalah persalinan yang berisi air dan deterjen
27. 3 buah tempat sampah
dilakukan oleh bidan dan atau tertutup, untuk sampah
dokter dan atau dokter spesialis kering, sampah basah
2 kebidanan yang bekerja di dan sampah medis
fasilitas pelayanan kesehatan 28. 1 tempat larutan DTT
pemerintah maupun swasta untuk membersihkan ibu
yang meliki surat tanda register setelah persalinan
selesai
(STR) baik persalinan normal dan 29. 2 tempat larutan klorin
atau persalinan dengan 0,5% untuk
komplikasi” membersihkan tempat
ibu bersalin dan untuk
mencelupkan tangan
saat melakukan
dekontaminasi pada
sarung tangan yang
sudah digunakan, dan
satunya untuk
merendam alat selama
10 menit
30. 2 buah bak instrumen :
Partus set :
31. 2 pasang hanscoen
32. 1 kateter nelaton
33. 2 buah klem koher
34. 1 buah ½ koher
35. 1 gunting episiotomy
36. Kain has secukupnya
37. Pengikat tali pusat

Heacting set

38. 1 pasang hanscoen


39. 1 buah dook
40. 1 pinset anatomi
41. 1 pinset sirurgik
42. 1 guntuing benang
43. Nailpoeder dengan
jarumnya (jarum otot
dan jarum kulit) dan
benang untuk menjahit

44. Kain has secukupnya


45. 1 kom kapas DTT,
46. 1 kom larutan DTT
47. 1 spoit 3 cc, 1 spoit 1 cc,
1 spoit 5/10 dan 20 cc
48. Alat pemeriksaan TTV :
49. Tensimeter
50. Stetoskope
51. Thermometer
52. Jam dinding
Be
53. Informed Concerns
54. Gelang Ibu
55. safetybox
3. 11.
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 1. Kartu bayi 1. Vit. K 1. Dokter/ dr SPA 1. Puskesmas
Lahir Sesuai Standar 2. Klem tali Pusat 2. Hepatitis B 0 yang 2. Polindes
“adalah pelayanan yang 3. Gunting tali pusat 3. Hbig mempunyai 3. Poskesdes
4. Salep Mata
diberikan pada bayi usia 0-28 4. Kasa steril STR dan SIP 4. Pustu
hari dan mengacu kepada 5. Alat resusitasi 2. Bidan yang 5. Posyandu
neonatal esensial sesuai yang 6. Kohort bayi mempunyai 6. BPS
tercantum dalam peraturan 7. Meja Resusitasi STR dan SIPB 7. Klinik Pratama
mentri kesehatan nomor 25 8. Sprei 3. Perawat yang 8. Klinik Utana
tahun 2014 tentang upaya 9. 1 Buah kain untuk mempunyai 9. Klinik Bersalin
mengganjal bahu bayi
kesehatan anak, dilakukan oleh STR dan SIPP 10. Balai Kesehatan Ibu dan
10. 1 buah kain di gelar di
bidan dan atau perawat dan atas perut ibu
Anak
atau dokter dan atau dokter 11. Lampu sorot 60 watt 11. RS pemerintah dan Swasta
spesialis anak yang memiliki 12. Alat penghisap lendir
STR (bola-bola karet/ de lee)
13. Jam dinding
14. Formulir MTBM
15. Gelang Bayi
16. Buku KIA
17. Kasa Steril
18. Handscoon
19. Masker
20. Inkubator
21. Oksigen Set dengan
kanule bayi
22. Termometer
23. Perlengkapan pakaian
bayi
24. Topi bayi
25. Baby Scale
26. Informed consent
27. safetybox
4 Pelayanan Kesehatan Balita 1. Timbangan bayi balita ( 1. Vaksin Imunisasi 1. Dokter/ dr SPA 1. Puskesmas
“adalah pelayanan kesehatan dacin ) dasar Lengkap yang 2. Polindes
yang diberikan kepada anak 2. Miktrotoa atau Lenght 2. Vitamin A mempunyai 3. Poskesdes
3. Vaksin booster
berusia 0-59 bulan dan Board STR dan SIP 4. Pustu
dilakukan oleh bidan dan atau 3. KMS/Buku KIA 2. Bidan yang 5. Posyandu
perawat dan atau dokter dan 4. Kohort balita mempunyai 6. BPS
atau dokter spesialis anak yang 5. Kartu anak STR dan SIPB 7. Klinik Pratama
memiliki STR dan diberikan di 6. Form MTBS 3. Perawat yang 8. Klinik Utana
Fasilitas kesehatan pemerintah 7. Spuit 0,05 /0,5 /3CC mempunyai 9. Klinik Bersalin
maupun swasta dan UKBM” 8. Safety Box STR dan SIPB 10. Balai Kesehatan Ibu dan
A. Pelayanan Kesehatan 9. Vaksin Carier Anak
Meliputi penimbangan 10. Kulkas Vaksin 11. RS pemerintah dan Swasta
min. 8 kali setahun, 11. Termometer
pengukuran panjang badan 12. Stetoskope
min. 2 kali setahun 13. PMT untuk penderita
B. Pemberian kapsul VIT A 2 kekurangan gizi
kali setahun dan 14. Informed consent
pemberian imunisasi dasar 15. Safetybox
lengkap 16. Handscoon
17. Masker
18. Kapas
19. Kom kecil

5 Pelayanan Kesehatan Pada Usia 1. UKS dan UKGS KIT : 1. FE 1. Dokter gigi SD dan SMP sederajat
Pendidikan Dasar a. Timbangan 2. Vaksin DT, Td 2. Dokter umum
dan Campak/MR
“adalah penjaringan kesehatan b. Snellen Chart 3. Perawat gigi
3. Albendazole
yang diberikan kepada anak c. Garpu tala 4. Perawat
usia pendidikan dasar minimal d. Miktrotoa 5. Promkes
1 kali pada kelas 1 dan kelas 7 e. Reflex Hammer 6. Tim UKS Kesehatan
yang dilakukan oleh Puskesmas, f. Senter
layanan meliputi : g. Tensimeter anak
a. Penilaian status gizi BB,TB h. Termometer
tanda klinis anemia i. Mitela
b. Penilain tanda Vital ( TD, j. Stetoscope
Frekuensi Nadi dan nafas) 2. Raport Kesehatanku
c. Penilaian keseahtan Gigi 3. Spuit 0,5 /3CC
dan mulut 4. Safety Box
d. Penilaian ketajaman indra 5. Vaksin Carier
penglihatan dengan poster 6. Lembar balik Penyuluhan
snellen 7. Form pendataan
e. Penilaian ketajaman indra 8. Handscoon
pendengaran dengan 9. Tongue spatel
garputala 10. Informed consent
11. Safetybox
12. Handscoon
13. Masker
14. Kapas
15. Kom kecil

6 Pelayanan Kesehatan Pada usia 1. Timbangan 1. Asam Cuka 1. Dokter SpOG 1. Rumahsakit
produktif. 2. Stetoskop dan tensi 2. Dokter Umum yg 2. Puskesmas
“adalah pelayanan skrining 3. Glukotest sudah Dilatih 3. Pustu
kesehatan usia 15 sampai 59 4. Midline 3. Bidan yg Sudah 4. Posbindu
tahun minimal 1 kali setahun 5. Garputala Dilatih 5. Posyandu
sesuai standar meliputi : 6. Snailanchart 4. Perawat 6. Klinik Swasta
1. Deteksi kemungkinan 7. Form Skrining PTM 5. Nutrisionis
obesitas dilakukan dengan 8. Form mengukur mental 6. Petugas
memeriksa tinggi badan emosional pelaksana PTM
dan berat badan serta 9. Form Monev terlatih
lingkar perut. 10. Form Inform Consent
2. Deteksi hipertensi dengan 11. Form Rujukan
memeriksa tekanan darah 12. Spekulum
sebagai pencegahan 13. Kapas lidi
primer 14. Handscoon
3. Deteksi kemungkinan 15. Masker
diabetes melitus 16. Celemek
menggunakan test cepat 17. Perlak
gula darah 18. Kasa
4. Deteksi gangguan mental 19. Korentang/Spenser
emosional dan perilaku 20. Head lamp
5. Pemeriksaan ketajaman 21. Skerem
penglihatan 22. Informed consent
6. Pemeriksaan ketajaman 23. Safetybox
pendengaran 24. Lancet
7. Deteksi dini kanker 25. Kapas alkohol
dilakukan melalui
26. Kom kecil
pemeriksaan payudara
klinis dan pemeriksaaan
IVA untuk wanita usia 30
sampai dengan 59 tahun
.
7 Pelayanan kesehatan pada usia 1. Tensi Meter 1. Dokter 1. Rumah Sakit
lanjut 2. Stetoskop 2. Bidan 2. Puskesmas
“adalah pelayanan kesehatan 3. Glukotes 3. Perawat 3. Posyandu/Posbindu
pada usia diatas 60 tahun 4. Kolestrol kit 4. Nutrisionis
sebagai berikut : 5. Mini coge atau mini 5. Kader
1. Deteksi Hipertensi mental status Posyandy
dengan mengukur examination (MMSE)/ lansia/Kader
tekanan darah tes mental mini atau Posbindu
2. Deteksi diabetus melitus Abereviatetd mental tes
dengan pemeriksaan (AMT) dan geratric
gula darah depression scale (GDS)
3. Deteksi kadar kolesterol 6. Form skrining
dalam darah 7. Form Rujukan
4. Deteksi gangguan 8. Lembar balik
mental emosional dan penyuluhan
9. KMS Lansia
perilaku termasuk 10. Form Evaluasi
kepikunan 11. Kapas Alkohol (Swabb)
12. Masker
13. Hanscoon
14. Informed consent
15. Safetybox
16. Lancet

8 Pelayanan Kesehatan 1. Tensi Meter 1. Anti Hypertensi 1. Dokter 1. FKTP


Hypertensi sesuai standar 2. Stetoskop dan komplikasi 2. Bidan
“ Adalah penderita hypertensi 3. Form skreening 3. Perawat
esensial atau hypertensi diatas 4. Form Rujukan 4. Apoteker
15 tahun tanpa komplikasi 5. Lembar balik 5. Pengelola
memperoleh pelayanan penyuluhan program PTM
kesehatan sesuai standar 6. KMS PTM 6. Instruktur
dengan upaya promosi 7. Form Evaluasi senam terlatih
kesehatan melalui modifikasi 8. Masker 7. Nutrisionis
gaya hidup di fasilitas 9. Handscoon
kesehatan tingkat pertama 10. Audio Sistem
(FKTP) 11. Informed consent
Penderita Hypertensi dengan
komplikasi ( Jantung, stroke dan
Penyakit ginjal kronis, DM perlu
dirujuk ke Fasilitas kesehatan
tingkat lanjut yang mempunyai
kompetensi penanganan
komplikasi
“standar pelayanan kesehatan
penderita Hypertensi adalah :
a. Mengikuti panduan
praktik klinik bagi dokter
di FKTP
b. Pelalayanan kesehatan
sesuai standar diberikan
di FKTP meliputi :
1. Pemeriksaan dan
monitoring tekanan
darah
2. Edukasi
3. Pengaturan diet
seimbang
4. Aktifitas fisik dan
5. pengelolaan
farmakologis
c. Pelayanan kesehatan
berstandar ini dilakukan
untuk mempertahankan
tekanan darah pada
<140/90MMHg dibawah
60 tahun dan <150/90
MMHg untuk penderita
60 tahun keatas dan
untuk mencegah
terjadinya komplikasi
jantung, stroke, DM dan
penyakit ginjal kronis.
d. Selama menjalani
pelayanan kesehatan
sesuai standar jika TD
Penderita tidak bisa
dipertahankan
sebagaimana dimaksud
poin sebelumnya atau
mengalami komplikasi
maka perlu dirujuk ke
FKTL

9 Pelayanan kesehatan Diabetes 1. Tensi Meter 1. Obat DM 1. Dokter 1. FKTP


Melitus sesuai standar 2. Stetoskop 2. Perawat
a. adalah penduduk yang 3. Glucose test 3. Pengelola
ditemukan menderita DM 4. Form skreening program PTM
atau penyandang DM 5. Form Rujukan 4. Instruktur
memperoleh pelayanan 6. Lembar balik senam terlatih
sesuai standar dan upaya penyuluhan 5. Nutrisionis
promotif dan preventif di 7. KMS PTM
FKTP. 8. Form Evaluasi
b. Penduduk yang ditemukan 9. Masker
menderita DM atau 10. Hanscoon
penyandang DM dengan 11. Audio Sistem
komplikasi perlu dirujuk ke 12. Informed consent
Fasilitas kesehatan rujukan 13. Safetybox
untuk penanganan 14. Lancet
selanjutnya 15. HbA1c
c. Pelayanan kesehatan pada
penderita DM atau
penyandang DM di FKTP
sesuai standar meliputi 4
pilar penatalaksanaan sbb:
1. Edukasi
2. Aktifitas fisik
3. Therapi nutrisi medis
4. Intervensi farmakologis
d. Setiap penyandang DM
yang mendapat pelayanan
sesuai standar termasuk
pemeriksaan HbA1C
e. Bagi penyandang DM
belum menjadi peserta JKN
wajib menjadi peserta JKN

10 Pelayanan kesehatan orang 1. Lembar balik Obat sesuai rujuk balik 1. Dokter 1. Di wilayah kerja
dengan gangguan jiwa (ODGJ) 2. Form pendataan dokter spesialis jiwa spesialis jiwa puskesmas
berat sesuai standar 3. Form rujukan 2. Dokter
a. Adalah pelayanan promotif 4. Informed consent 3. Perawat
preventif yang bertujuan 5. Form evaluasi 4. Kader yang
meningkatkan kesehatan 6. Form pelaporan sudah dilatih
jiwa ODGJ berat (Psikotik) 7. Handscoon
dan mencegah terjadinya 8. Masker
kekambuhan dan
pemasungan
b. Pelayanan kesehatan jiwa
berat meliputi :
1. Edukasi dan evaluasi
tentang tanda dan
gejala gangguan jiwa,
kepatuhan minum obat
dan informasi lain
terkait obat, mencegah
tindakan pemasungan,
kebersihan diri,
sosialisasi, kegiatan
rumah tangga dan
akrifitas bekerja
sederhana dan atau
2. Tindakan kebersihan
diri ODGJ berat
c. Dalam melakukan
pelayanan promotif
preventif diperlukan materi
KIE dan buku kerja
sederhana

11 Pelayanan kesehatan dengan 1. Mikroskop 1. OAT Kategori 1, 1. Dokter terlatih 1. FKTP


TBC sesuai standar 2. Pot dahak 2 dan anak program TBC 2. FKTL
a. Adalah pelayanan 3. Objek glass 2. INH 2. Perawat terlatih 3. Pustu
3. Kombipak
kesehatan kepada seluruh 4. Cairan emersi 4. Ripamficine program TBC 4. Posyandu
orang dengan TBC oleh 5. Reagen Ziehl Neelsen 5. Pirazinamide 3. Bidan terlatih 5. Dokter Praktek Mandiri
tenaga kesehatan sesuai 6. Masker 6. Etambutol screening TBC anak
kewenangannya di FKTP 7. Handscoon 7. Tuberkulintest 4. Bidan di poli anak
(Puskesmas dan 8. Jas lab (jika tersedia) RS yang terlatih
jaringannya dan FKTL baik 9. Rak slide untuk melakukan
pemerintah maupun 10.Rak pengecatan screening gejala
swasta) 11.Lampu spiritus TBC anak
b. Pelayanan yang diberikan 12.Penjepit slide 5. Pengelola program
sesuai dengan pedoman 13.Kotak slide TBC Dinas
penanggulangan TBC yang 14.Pengaduk dahak Kesehatan
berlaku antara lain : 15.Wastafel 6. Petugas
1. Penegakan diagnosis 16.Form TB 06, 05, 04, 01, 02, Laboratorium
TBC dilakukan secara 03, 09, 010, 015, 016, 01 P, terlatih mikroskopis
bakteriologis dan klinis 012 dan laporan elektronik TBC dan atau test
serta dapat didukung (SITT) cepat molekuler
dengan pemeriksaan
penunjang lainnya
2. Dilakukan pemeriksaan
pemantauan kemajuan
pengobatan pada akhir
pengobatan intensif,
bulan ke-5 dan akhir
pengobatan
3. Pengobatan dengan
menggunakan obat anti
tuberkulosis (OAT)
dengan panduan OAT
standar
c. Gejala utama TBC adalah
batuk selama 2 minggu
atau lebih, batuk dapat
diikuti dengan dahak
bercampur darah, batuk
darah, sesak nafas, badan
lemas, nafsu makan
menurun, BB menurun,
berkeringat malam hari
tanpa aktifitas fisik dan
badan meriang lebih dari 1
bulan
d. Kegiatan promotif dan
preventif antara lain :
1. Penemuan kasus
secara dini
2. Penemuan secara aktif
3. Pemberian KIE untuk
pencegahan penularan
dengan penerapan
etika batuk,
pengendalian faktor
resiko dan pemberian
obat pencegahan
e. Prinsip pelayanan TBC
adalah penemuan orang
dengan TBC sedini
mungkin, ditatalaksana
sesuai standar sekaligus
pemantauan hingga
sembuh atau TOSS TB
(Temukan Obati Sampai
Sembuh)

12 Pelayanan kesehatan orang 1. Spuit 3cc 1. ARV 1. Dokter terlatih 1. FKTP


dengan resiko HIV sesuai 2. Vacutainer 2. Cotrimoksazole 2. Perawat terlatih 2. FKTL
standar adalah : 3. Mikropipet 3. Bidan terlatih 3. RUTAN/LAPAS Narkotika
a. Pelayanan kesehatan yang 4. Yellowtips 4. Petugas
diberikan kepada ibu hamil, 5. Centrifuge laboratorium
pasien TB, pasen IMS, 6. RDT HIV 1
waria/transgender, 7. RDT HIV 2
pengguna napza dan warga 8. RDT HIV 3
binaan lembaga 9. Safetybox
pemasyarakatan, dilakukan 10. Handscoon
oleh tenaga kesehatan 11. Masker
sesuai kewenangannya dan 12. Alkohol swab
diberikan di FKTP 13. Form pencatatan
(Puskesmas dan manual dan elektronik
jaringannya) dan FKTL baik 14. Inform concern
pemerintah maupun
swasta serta di lapas/rutan
narkotika
b. Pelayanan kesehatan
meliputi :
Upaya pencegahan pada
orang yang memiliki resiko
terinfeksi HIV
Pemeriksaan HIV
ditawarkan secara aktif
oleh petugas kesehatan
bagi orang yang berisko
dimulai dengan :
 Pemberian informasi
terkait HIV-AIDS
 Pemeriksaan HIV
menggunakan alat test
sesuai standar nasional
yang telah ditentukan
 Orang dengan hasil
pemeriksaan HIV positif
harus dirujuk ke
fasilitas yang mampu
menangani untuk
mendapatkan
pengobatan ARV dan
konseling tentang HIV
dan AIDS bagi orang
dengan HIV (ODHA) dan
pasangannya
 Orang dengan IMS,
waria/transgender,
pengguna NAPZA, dan
warga binaan lemabaga
pemasyarakatan
dengan hasil
pemeriksaan HIV
negatif harus dilakukan
pemeriksaan ulang
minmal setelah 3 bulan,
6 bulan, dan 12 bulan
dari pemerikssan yang
pertama

Anda mungkin juga menyukai