SURAT KEPUTUSAN
DIREKSI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
Nomor : 120/DIR/SDM/X/2017
TENTANG
PERATURAN DANA PENSIUN
DARI
DANA PENSIUN BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
DIREKSI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
1
DANA PENSIUN
MEMUTUSKAN
KETENTUAN UMUM
Arti Istilah
Pasal 1
7.Peraturan Dana Pensiun adalah Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank
Pembangunan Daerah Lampung;
9.Pegawai adalah tenaga kerja yang telah diangkat sebagai Pegawai tetap sesuai Peraturan
Pemberi Kerja;
10.Peserta adalah Pegawai yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai dengan Peraturan
Dana Pensiun dan telah terdaftar pada Dana Pensiun;
11.Pensiunan adalah Peserta yang telah menerima pembayaran Manfaat Pensiun secara
berkala tiap bulan sesuai Peraturan Dana Pensiun;
12.Pensiun Ditunda adalah Hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti Bekerja
sebelum mencapai usia pensiun normal, yang ditunda pembayaranya sampai pada saat
peserta pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun;
13.Janda/Duda adalah istri/suami yang sah dari Peserta atau Pensiunan yang meninggal
dunia yang terdaftar pada Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau
meninggal dunia;
14.Anak adalah semua anak yang sah dari Peserta atau Pensiunan yang telah terdaftar pada
Dana Pensiun sebelum Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia;
15.Pihak Yang Berhak adalah Janda/Duda, Anak atau Pihak Yang Ditunjuk;
2
DANA PENSIUN
16.Pihak Yang Ditunjuk adalah Pihak yang ditunjuk oleh peserta dalam hal peserta tidak
menikah atau tidak memiliki anak;
17.Manfaat Pensiun adalah uang yang dibayarkan secara berkala setiap bulan yang dihitung
berdasarkan Peraturan Dana Pensiun;
18.Masa Kerja adalah masa kerja Peserta yang diperhitungkan sebagai masa kerja untuk
penentuan besarnya Manfaat Pensiun;
19.Cacat adalah cacat total dan tetap yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk/disetujui
oleh Pemberi Kerja, yang menyebabkan Pegawai tidak mampu lagi mengerjakan
pekerjaan yang layak diperoleh sesuai dengan pendidikan, keahlian, ketrampilan dan
pengalamannya;
Pasal 2
(1)Dana Pensiun ini menjalankan kegiatan dengan nama Dana Pensiun Bank Pembangunan
Daerah Lampung, selanjutnya disebut Dana Pensiun, dan berkedudukan di Bandar
Lampung;
(2)Kantor Cabang dan atau Perwakilan Dana Pensiun dapat didirikan di tempat lain oleh
Pengurus dengan persetujuan Pendiri, tanpa mengurangi Perijinan untuk itu dari
instansi yang berwenang.
Pasal 3
(1)Dana Pensiun ini merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun dan Santunan Sosial
Direksi dan Pegawai (DAPENSAS) Bank Pembangunan Daerah Lampung yang didirikan
berdasarkan Akta Notaris Imran Ma’ruf, SH., Nomor 3 tanggal 08 September 1978 dan
perubahan dari Notaris yang sama dengan Nomor 50 tanggal 11 Mei 1985, serta telah
mendapatkan persetujuan Menteri dengan surat Nomor S-530/MK.11/1978, yang
kemudian telah disesuaikan dengan Undang-undang Dana Pensiun dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri dengan Surat Keputusan Nomor KEP-
429/KM.17/1996 tanggal 06 Nopember 1996 yang telah diubah terakhir kali dengan
Surat Keputusan Direksi PT.Bank Pembangunan Daerah Lampung Nomor :
KEP.114/DIR/SDM/X/2014 tanggal 09 Oktober 2014 tentang Peraturan Dana Pensiun
dari Dana Pensiun Bank Pembangunan Daerah Lampung yang telah disahkan dengan
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-3294/NB.1/2014
tanggal 22 Desember 2014 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana
Pensiun Bank Pembangunan Daerah Lampung;
(2)Dana Pensiun ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
3
DANA PENSIUN
ASAS
Pasal 4
Dana Pensiun ini berasaskan Pancasila sebagai landasan idiil dan Undang-undang Dasar
1945 sebagai landasan konstitusional.
Pasal 5
Maksud pembentukan Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan Program Manfaat Pasti
(PPMP), dengan tujuan untuk memberikan jaminan kesinambungan penghasilan bagi Peserta
dan Keluarganya setelah purna bakti, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun
ini.
PENDIRI
Nama Pendiri
Pasal 6
Pendiri Dana Pensiun adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung yang didirikan
berdasarkan Akta Notaris Soekarno, SH. Di Bandar Lampung Nomor 5 tanggal 3 Mei 1999
dan berkedudukan di Bandar Lampung, serta telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C8261.HT.01.01 Tahun 1999.
Kewajiban Pendiri
Pasal 7
(3)Pendiri wajib menyetor seluruh Iuran sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) kepada
Dana Pensiun, selambat-lambatnya pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya;
(4)Pendiri wajib mengakui sebagai hutang yang dapat segera ditagih atas Iuran Peserta dan
Iuran Pemberi Kerja yang belum disetor setelah melewati 2,5 (dua setengah) bulan dari
batas waktu setelah jatuh tempo;
(5)Pendiri wajib membayar bunga atas pengakuan hutang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(4) yang besarnya setingkat dengan tingkat bunga tertinggi deposito berjangka waktu 3
(tiga) bulan pada Bank Pemerintah yang berlaku pada periode keterlambatan, yang
dihitung sejak hari pertama bulan keterlambatan;
(6)Pendiri wajib melaporkan secara tertulis kepada OJK, tentang setiap perubahan anggota
pengurus selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum berlakunya perubahan, dan
setiap perubahan anggota Dewan Pengawas selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sesudah berlakunya perubahan;
4
DANA PENSIUN
(7)Pendiri wajib memberikan data Peserta, yang berkaitan dengan kepesertaannya kepada
Dana Pensiun;
(8)Pendiri wajib meminta persetujuan pemegang saham dalam hal Pendiri membuat
keputusan yang mengakibatkan perubahan Manfaat Pensiun;
(9)Pendiri wajib menyampaikan perubahan Arahan Investasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal ditetapkannya perubahan atas Arahan Investasi.
Pasal 8
(5)Pendiri mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Investasi, serta Anggaran Belanja dan
Pendapatan Dana Pensiun;
(7)Pendiri menetapkan besarnya honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Pengurus
dan Dewan Pengawas.
Pasal 9
Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban membayar
Manfaat Pensiun kepada Peserta dan Pihak yang Berhak sesuai Peraturan Dana Pensiun.
PENGURUS
Pasal 10
5
DANA PENSIUN
(4)Pengurus diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan setelah masa jabatan
berakhir anggota Pengurus yang bersangkutan dapat diangkat kembali untuk satu kali
masa jabatan;
(6)Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan anggota Pengurus, Pendiri wajib
mengangkat anggota Pengurus untuk mengisi sisa masa jabatan lowongan tersebut
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak terjadi lowongan anggota
Pengurus dimaksud;
e.dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
(2)Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jabatan sebagai Pengurus Dana Pensiun lain
atau anggota Direksi Pemberi Kerja atau Direksi/Jabatan eksekutif pada perusahaan lain;
Kewajiban Pengurus
Pasal 11
(2)Pengurus wajib menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan Arahan Investasi
yang ditetapkan oleh Pendiri dan ketentuan investasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan;
(3)Pengurus wajib memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalam rangka
pengelolaan Dana Pensiun;
(4)Pengurus wajib bertindak teliti, trampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan
tanggung jawabnya mengelola Dana Pensiun;
6
DANA PENSIUN
a.Laporan Keuangan dan Laporan Investasi yang telah diaudit oleh Akuntan Publik
selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah tahun buku berakhir;
b.Laporan Investasi berikut hasilnya sesuai Arahan Investasi yang ditetapkan Pendiri,
setiap 3 (tiga) bulan sekali;
(1)Pengurus wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada OJK, menurut jenis, bentuk,
susunan dan jangka waktu yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan yang
berlaku;
a.Ringkasan dari laporan investasi tahunan dan hasil pemeriksaan Akuntan Publik atas
laporan investasi tahunan paling lambat 1 (satu) bulan setelah disampaikan kepada
OJK ; dan
(1)Pengurus wajib memberitahukan kepada OJK apabila Pendiri tidak membayar iuran
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut;
(2)Pengurus wajib mengumumkan pengesahan OJK atas Peraturan Dana Pensiun dan
perubahannya dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia;
(3)Pengurus wajib menyampaikan Rencana Kerja serta Anggaran Belanja dan Pendapatan
Dana Pensiun selambat-lambatnya setiap akhir bulan Nopember untuk mendapatkan
persetujuan Pendiri;
(6)Pengurus wajib menyampaikan laporan kinerja secara berkala, setiap 6 (enam) bulan,
kepada Dewan Pengawas dengan tembusan kepada Pendiri;
(7)Pengurus wajib menyusun tata cara bagi Peserta untuk menyampaikan pendapat dan
saran mengenai perkembangan portofolio investasi berikut hasilnya kepada Pendiri,
Dewan Pengawas dan Pengurus;
7
DANA PENSIUN
(10)Setiap terjadi perubahan Pengurus dilaksanakan dengan Berita Acara Serah Terima
Tugas;
Pasal 12
(3)Pengurus melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun dan mewakili
Dana Pensiun di dalam dan di luar Pengadilan;
(4)Pengurus berwenang untuk menyusun organisasi Dana Pensiun serta mengangkat dan
memberhentikan pegawai Dana Pensiun, menetapkan gaji/penghasilannya dan
dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun;
(6)Pengurus berhak meminta data dan keterangan lainnya mengenai kepesertaan kepada
Pemberi Kerja dan Peserta;
8
DANA PENSIUN
Pasal 13
(1)Pengurus bertanggung jawab atas pengelolaan Dana Pensiun sesuai Peraturan Dana
Pensiun;
Rapat Pengurus
Pasal 14
(1)Pengurus wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau setiap
diperlukan;
(2)Hasil rapat Pengurus harus dibuatkan suatu notulen yang wajib ditandatangani oleh
Pemimpin rapat dan oleh seorang Direktur yang Khusus ditunjuk oleh rapat untuk
maksud itu.
DEWAN PENGAWAS
Dewan Pengawas
Pasal 15
(1)Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus, Pendiri menunjuk
Dewan Pengawas;
(3)Jumlah anggota Dewan Pengawas sebanyak 2 (dua) orang atau 4 (empat) orang, dengan
susunan seorang Ketua merangkap Anggota dan 1 (satu) orang Anggota atau seorang
Ketua merangkap Anggota dan 3 (tiga) orang Anggota;
9
DANA PENSIUN
(4)Anggota Dewan Pengawas terdiri dari wakil Pemberi Kerja dan wakil Peserta dalam
jumlah yang sama;
(5)Anggota Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerja dapat berasal dari Direksi atau
Pegawai, sedangkan anggota Dewan Pengawas yang mewakili Peserta dapat berasal
dari Pegawai dan Pensiunan;
(6)Dalam hal jumlah Pensiunan lebih dari 50 (lima puluh) orang, maka wakil Peserta dalam
Dewan Pengawas 1 (satu) orang harus berasal dari Pensiunan;
(8)Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun, dan setelah masa jabatan
berakhir, anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan dapat diangkat kembali untuk
satu kali masa jabatan;
(10)Apabila karena sebab apapun terjadi lowongan anggota Dewan Pengawas, Pendiri wajib
mengangkat anggota Dewan Pengawas untuk mengisi sisa masa jabatan lowongan
tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak terjadi lowongan
anggota Dewan Pengawas dimaksud;
e.dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
f.wakil Peserta yang bersangkutan berhenti bekerja bukan karena pensiun; atau
(1)Setiap perubahan anggota Dewan Pengawas wajib dilaporkan kepada OJK selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal perubahan.
Pasal 16
(1)Dewan Pengawas wajib melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang
dilakukan oleh Pengurus;
(2)Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan tertulis atas hasil pengawasannya kepada
Pendiri selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir, dan salinannya
diumumkan kepada Peserta;
10
DANA PENSIUN
(3)Dewan Pengawas wajib mengevaluasi kinerja investasi Dana Pensiun paling sedikit 2 (dua)
kali untuk 1 (satu) tahun buku;
(5)Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan evaluasi Dana Pensiun semesteran kepada
OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir semester.
Pasal 17
(3)Memberikan pendapat atas Rencana Kerja serta Anggaran Belanja dan Pendapatan yang
diajukan oleh Pengurus kepada Pendiri;
(4)Dewan Pengawas berhak meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan dengan
Dana Pensiun;
(5)Anggota Dewan Pengawas menerima honorarium yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri
dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun.
Pasal 18
Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri atas pengawasan dan pembinaan dari
pelaksanaan tugas Pengurus.
Pasal 19
(2)Hasil rapat Dewan Pengawas harus dibuatkan suatu notulen yang wajib ditandatangani
oleh Ketua rapat dan oleh seorang anggota Dewan Pengawas yang khusus ditunjuk oleh
rapat untuk maksud itu;
11
DANA PENSIUN
(3)Keputusan Dewan Pengawas dapat pula diambil tanpa menyelenggarakan rapat Dewan
Pengawas dengan catatan semua anggota Dewan Pengawas telah diberitahukan secara
tertulis tentang masalah yang bersangkutan dan lebih dari setengah jumlah anggota
Dewan Pengawas menyetujui usul tersebut secara tertulis.
Pasal 20
a.Iuran Peserta;
c.Hasil Investasi;
(2)Kekayaan Dana Pensiun dikembangkan sesuai Arahan Investasi yang digariskan Pendiri;
(3)Kekayaan Dana Pensiun tidak dapat diagunkan sebagai pinjaman atau dipinjamkan dalam
bentuk apapun;
(4)Surat-surat atau dokumen mengenai investasi tertentu yang ditetapkan Pendiri, dititipkan
kepada Penerima Titipan.
PENERIMA TITIPAN
Pasal 21
(2)Setiap perubahan perjanjian penitipan dan atau perubahan penunjukan Penerima Titipan
wajib dilaporkan kepada OJK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum
berlakunya perubahan;
(3)Perjanjian penitipan Dana Pensiun antara Pengurus dan Penerima Titipan sekurang-
kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut :
12
DANA PENSIUN
dalam rangka pemeriksaan secara langsung, baik yang dilakukan oleh Menteri atau
Akuntan Publik dan atau Aktuaris yang ditunjuk oleh Menteri atau oleh Dewan
Pengawas maupun oleh Auditor yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas.
KEPESERTAAN
Pasal 22
(1)Pegawai yang telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah dan telah
diangkat sebagai Pegawai tetap pada Pemberi Kerja berhak menjadi Peserta;
(2)Untuk menjadi Peserta, Pegawai wajib mendaftarkan diri dan menyatakan kesediaannya
untuk dipotong gajinya guna membayar iuran Dana Pensiun;
(3)Pegawai yang diangkat menjadi anggota Direksi Pemberi Kerja, kepesertaannya pada
Dana Pensiun dihentikan dan yang bersangkutan berhak menerima Manfaat Pensiun
pegawai yang dihitung berdasarkan Penghasilan Dasar Pensiun yang ditetapkan oleh
Pemberi Kerja;
(4)Kepesertaan pada Dana Pensiun dimulai sejak Pegawai terdaftar sebagai Peserta, berakhir
pada saat Peserta meninggal dunia atau pensiun atau diangkat menjadi Direksi Pemberi
Kerja atau berhenti bekerja dan telah mengalihkan haknya ke Dana Pensiun lain atau
berhenti bekerja dengan masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun;
(6)Seorang Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari Dana Pensiun
apabila ia masih memenuhi syarat kepesertaan.
MASA KERJA
Pasal 23
(1)Masa kerja yang dihitung dalam perhitungan Manfaat Pensiun adalah Masa kerja peserta
pada Pemberi Kerja dan Masa kerja diluar Pemberi Kerja, dengan ketentuan Masa Kerja
diluar Pemberi Kerja tersebut belum digunakan untuk perhitungan Manfaat Pensiun
pada Pemberi Kerja sebelumnya;
(2)Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta pada Dana Pensiun Pemberi Kerja
lain dan mengalihkannya kepada Dana Pensiun, dan Dana yang dialihkan tersebut
melebihi kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, Masa Kerja diluar
Pemberi Kerja tersebut diperhitungkan lebih lama dari Masa Kerja yang sebenarnya;
(3)Dalam hal Pegawai sebelumnya telah menjadi Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja lain
dan mengalihkan dananya kepada Dana Pensiun, dan dana yang dialihkan tersebut
kurang dari kecukupan dana berdasarkan Peraturan Dana Pensiun, maka kekurangan
dana dimaksud akan mengurangi Masa Kerja sebenarnya, berdasarkan keputusan
Pemberi Kerja;
13
DANA PENSIUN
(4)Dalam hal Pegawai sebelumnya tidak menjadi Peserta pada Dana Pensiun Pemberi Kerja
lain, maka pengakuan Masa Kerja di luar Pemberi Kerja dimaksud akan ditetapkan
berdasarkan keputusan Pemberi Kerja;
(5)Untuk menetapkan besarnya Manfaat Pensiun, Masa Kerja ditetapkan dalam tahun dan
bulan, dengan ketentuan Masa Kerja kurang dari 15 (lima belas) hari dihapuskan dan
Masa Kerja 15 (lima belas) hari atau lebih dibulatkan menjadi 1 (satu) bulan.
Pasal 24
(1)Penghasilan Dasar Pensiun bagi Pegawai adalah Penghasilan terakhir Peserta, yang terdiri
dari imbalan kerja dan tunjangan Kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
pada Pemberi Kerja;
(2)Dalam hal Pegawai sebagai peserta mencapai usia pensiun normal, meninggal dunia atau
cacat atau diangkat menjadi Direksi, maka Penghasilan Dasar Pensiun peserta yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, sebagai dasar perhitungan
Manfaat Pensiun adalah 150 % (seratus lima puluh perseratus) dari penghasilan terakhir
peserta yang terdiri dari Imbalan kerja dan Tunjangan Kesejahteraan sesuai ketentuan
yang berlaku pada Pemberi Kerja.
IURAN
Pasal 25
(1)Setiap Peserta wajib membayar iuran sebesar 6 % (enam perseratus) dari Penghasilan
Dasar Pensiun;
(2)Iuran Peserta dimulai pada bulan sejak Pegawai terdaftar sebagai peserta dan berakhir
pada saat Peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau diangkat menjadi Direksi
Pemberi Kerja;
(3)Pemberi Kerja wajib membayar iuran dan besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan
Aktuaria, yang terdiri dari iuran normal dan iuran tambahan;
(4)Pemberi Kerja wajib menyetor seluruh iuran Peserta yang dipungutnya dan iuran Pemberi
Kerja kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 (lima belas)
bulan berikutnya;
(5)Iuran Pemberi Kerja yang belum disetor setelah melampaui 2,5 (dua setengah) bulan
sejak jatuh tempo, dinyatakan :
a.Sebagai hutang Pemberi Kerja yang dapat segera ditagih dan dikenakan bunga yang
layak yaitu bunga deposito berjangka 3 (tiga) bulan pada Bank Pemerintah yang
paling menguntungkan bagi Peserta yang dihitung sejak hari pertama dari bulan
sebagaimana dimaksud ayat (4);
14
DANA PENSIUN
b.Sebagai piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelaksanaan eksekusi
putusan Pengadilan, apabila Pemberi Kerja dilikuidasi.
USIA PENSIUN
Pasal 26
(3)Batas usia Wajib Pensiun Maksimum adalah 60 (enam Puluh) tahun, apabila Peserta tetap
dipekerjakan oleh Pemberi Kerja.
PESERTA
Hak Peserta
Pasal 27
(1)Peserta berhak atas Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau
Manfaat Pensiun Cacat atau Pensiun ditunda;
(2)Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas
Manfaat Pensiun Normal;
(3)Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai Usia Pensiun dipercepat, tetapi belum
mencapai Usia Pensiun Normal, berhak atas Manfaat Pensiun Dipercepat;
(4)Peserta yang berhenti bekerja karena cacat, berhak atas Manfaat Pensiun Cacat;
(5)Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan telah
mempunyai masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, berhak atas Pensiun
Ditunda;
(6)Peserta yang berhenti bekerja dan mempunyai masa kepesertaan kurang dari 3 (tiga)
tahun, berhak atas akumulasi iuran Peserta dan hasil pengembangannya.
Pasal 28
(1)Kewajiban Peserta :
15
DANA PENSIUN
a.bertanggung jawab atas kebenaran data atau keterangan yang diberikan kepada Dana
Pensiun dalam rangka administrasi kepesertaan;
b.bertanggung jawab atas hal-hal yang disepakati dalam Peraturan Dana Pensiun.
MANFAAT PENSIUN
Pasal 29
(2)Dalam hal Peserta telah mencapai Usia Pensiun Normal dan atas persetujuan Pemberi
Kerja, Peserta yang bersangkutan masih tetap dapat bekerja, dengan ketentuan batas
usia maksimum Peserta wajib pensiun adalah 60 (enam puluh) tahun, besarnya Manfaat
Pensiun yang dibayarkan sesuai ketentuan ayat (1).
Pasal 30
Pensiun Ditunda
Pasal 31
16
DANA PENSIUN
(2)Pensiun Ditunda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibayarkan apabila Peserta
mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau setelahnya, berdasarkan pilihan Peserta;
(3)Berdasarkan pilihan Peserta, dengan ketentuan apabila peserta masih hidup dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berhenti bekerja, hak atas Pensiun Ditunda dapat :
a.tetap berada di Dana Pensiun; atau
b.dialihkan kepada Dana Pensiun Pemberi Kerja lain; atau
c.dialihkan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan;
(1)Dalam hal Peserta memiliki hak atas Pensiun Ditunda dialihkan ke Dana Pensiun Pemberi
Kerja lain atau dialihkan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan, hak atas dana yang
dialihkan adalah Nilai sekarang dari hak atas Pensiun Ditunda pada saat pengalihan.
Pasal 32
(2)Masa Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diakui atau dihitung seolah-olah
Peserta mencapai Usia Pensiun Normal.
Pasal 33
(1)Dalam hal Peserta atau Pensiunan meninggal dunia, maka Janda atau Duda berhak atas
Manfaat Pensiun Janda atau Duda;
(2)Janda atau Duda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meninggal dunia atau Janda atau
Duda menikah lagi, maka Manfaat pensiun dibayarkan kepada Anak;
(3)Manfaat Pensiun Anak wajib dibayarkan sampai Anak mencapai usia 21 (dua puluh satu)
tahun;
(4)Pembayaran manfaat pensiun sebagaimana dimaksud ayat (3) diteruskan sampai Anak
usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan ketentuan :
b.Belum menikah.
17
DANA PENSIUN
Pasal 34
(1)Dalam hal Peserta meninggal dunia dan telah mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau
setelahnya, maka Janda atau Duda berhak atas Manfaat Pensiun sebesar 75% (tujuh
puluh lima perseratus) dari besarnya Manfaat Pensiun yang dihitung berdasarkan
ketentuan Pasal 29.
(2)Dalam hal Peserta meninggal dunia belum mencapai Usia Pensiun dipercepat maka Janda
atau Duda berhak atas Manfaat Pensiun sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari
besarnya manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan ketentuan pasal 30.
(3)Dalam hal Peserta meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2),
Masa Kerja yang diakui atau dihitung adalah masa kerja sampai Peserta mencapai
Pensiun Normal.
(4)Dalam hal Pensiunan meninggal dunia, maka Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada
Janda atau Duda sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari Manfaat Pensiun yang
diterima Pensiunan.
(5)Besarnya Manfaat Pensiun Anak sama dengan besarnya Manfaat Pensiun Janda atau Duda.
Pasal 35
(1)Dalam hal besarnya Manfaat Pensiun bulanan lebih kecil dari suatu jumlah yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan OJK dibidang Dana Pensiun, maka nilai sekarang dari manfaat
pensiun dapat dibayarkan secara sekaligus.
(2)Dalam hal besarnya Manfaat Pensiun bulanan lebih besar dari suatu jumlah yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan OJK dibidang Dana Pensiun, maka nilai sekarang dari
selisih manfaat pensiun yang lebih besar dapat dibayarkan sekaligus.
(3)Berdasarkan pilihan Peserta pada saat Peserta berhenti bekerja atau bagi Janda atau Duda
atau Anak pada saat Peserta meninggal dunia, pada saat manfaat pensiun pertama dapat
menerima pembayaran sekaligus sebesar 20% (dua puluh perseratus) dari Nilai
Sekarang dari Manfaat Pensiun.
(4)Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai Janda atau Duda dan anak,
maka Nilai Sekarang dari hak atas Manfaat Pensiun dibayarkan secara sekaligus kepada
Pihak yang ditunjuk.
18
DANA PENSIUN
(5)Dalam hal pembayaran Manfaat Pensiun kepada Peserta atau Pensiunan, Janda atau Duda
atau Anak telah berakhir, dan ternyata jumlah seluruh Manfaat Pensiun yang telah
dibayarkan kurang dari jumlah akumulasi iuran Peserta beserta hasil pengembangannya
sampai pada saat dimulainya pembayaran Manfaat Pensiun, maka selisih jumlah tersebut
wajib dibayarkan sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Peserta.
(6)Peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai Usia Pensiun Dipercepat dan memiliki
Masa Kerja kurang dari 3 (tiga) tahun, kepadanya dibayarkan secara sekaligus jumlah
iuran Peserta sendiri ditambah bunga yang layak, yaitu bunga deposito berjangka waktu
3 (tiga) bulan pada Bank Pemerintah yang paling menguntungkan bagi Peserta.
(7)Dalam hal Nilai Sekarang dari hak atas Pensiun Ditunda dari Peserta berhenti bekerja
kurang dari atau sama dengan Rp. 100.000.000,- (sertaus juta rupiah), hak atas Pensiun
Ditunda tersebut dapat dibayarkan sekaligus pada saat pegawai berhenti bekerja.
Pasal 36
Besarnya Manfaat Pensiun Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1), Pasal 30,
Pasal 31 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) ditetapkan maksimum 80% (delapan puluh perseratus)
dari Penghasilan Dasar Pensiun.
NILAI SEKARANG
Pasal 37
Nilai Sekarang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Dana Pensiun ini, ditetapkan dengan
menggunakan asumsi aktuaria yang sama pada perhitungan aktuaria terakhir.
MANFAAT PENSIUN
Manfaat Pensiun Normal, Manfaat Pensiun Dipercepat, Manfaat Pensiun Cacat dan
Pensiun Ditunda
Pasal 38
(1)Manfaat Pensiun Normal atau Manfaat Pensiun Dipercepat atau Manfaat Pensiun Cacat
mulai dibayarkan sejak Peserta Pensiun;
19
DANA PENSIUN
(2)Pensiun Ditunda mulai dibayarkan sejak Peserta mencapai Usia Pensiun Dipercepat atau
setelahnya berdasarkan pilihan Peserta;
(3)Pembayaran Manfaat Pensiun Peserta berakhir pada akhir bulan Peserta meninggal dunia.
Pasal 39
(1)Manfaat Pensiun Janda atau Duda mulai dibayarkan sejak Peserta atau Pensiunan
meninggal dunia;
(2)Pembayaran Manfaat Pensiun Janda atau Duda berakhir pada akhir bulan Janda atau Duda
meninggal dunia atau nikah lagi.
Pasal 40
(1)Manfaat Pensiun Anak mulai dibayarkan sejak Peserta atau Pensiunan meninggal dunia
dan tidak mempunyai Janda atau Duda, atau Janda atau Duda meninggal dunia atau Janda
atau Duda nikah lagi;
(2)Pembayaran Manfaat Pensiun Anak terakhir pada akhir bulan Anak meninggal dunia atau
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) dan ayat
(4).
Pasal 41
(2)Manfaat Pensiun yang jatuh tempo harus dibayarkan kepada Peserta Pensiunan atau
Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun tepat pada waktunya oleh Pengurus;
(3)Pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan secara tunai dikantor Dana Pensiun pada jam
kerja atau dibayarkan langsung oleh Pengurus dengan memindahbukukan kedalam
rekening Peserta atau Pihak Yang Berhak atas Manfaat Pensiun;
(1)Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Janda atau Duda, Janda atau Duda yang
bersangkutan menyampaikan kepada Pengurus :
a.surat Keterangan kematian Peserta atau Pensiunan atau salinannya;
b.surat nikah atau salinannya;
20
DANA PENSIUN
c.daftar susunan keluarga sesuai dengan yang terdaftar pada Dana Pensiun;
(1)Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Anak, maka Anak yang bersangkutan
menyampaikan kepada Pengurus :
a.surat keterangan kematian orangtuanya atau salinannya;
b.surat keterangan kelahiran Anak atau salinannya, sesuai dengan yang terdaftar pada
Dana Pensiun;
c.surat keterangan dari Lurah yang menyatakan bahwa Anak belum pernah menikah dan
tidak mempunyai penghasilan sendiri khusus bagi Anak yang berusia 21 (dua puluh
satu) tahun dan masih sekolah;
(1)Manfaat Pensiun yang dibayarkan kepada Pihak Yang Ditunjuk, Pihak Yang Ditunjuk
menyampaikan kepada Pengurus surat keterangan kematian Peserta atau salinannya.
Pasal 42
(1)Sumber Pendanaan Dana Manfaat Tambahan adalah berasal dari iuran Pemberi Kerja yang
besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan Aktuaris ;
(2)Kewajiban Pemberi Kerja untuk membiayai Dana Manfaat Tambahan, jika terjadi
kekurangan pendanaan;
(3)Penerima Dana Manfaat Tambahan adalah penerima Manfaat Pensiun Bulanan yang
berasal dari Pegawai Pemberi Kerja termasuk Janda atau Duda atau Anak;
(4)Besarnya Dana Manfaat Tambahan adalah 1 (satu) kali Manfaat Pensiun bulanan;
(5)Dana Manfaat Tambahan sebagaimana dimaksud ayat (4) dibayarkan sekali setiap tahun
pada bulan Ramadhan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum Hari Raya Idul
Fitri.
(6)Pajak penghasilan atas Dana Manfaat Tambahan dibebankan kepada Dana Pensiun.
(7)Dana Pensiun sebagai wajib pungut atas pajak penghasilan sebagaimana dimaksud Ayat
(6) pasal ini wajib menyetorkannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Pasal 43
(1)Tanggal kelahiran atau usia Peserta untuk menetapkan hak atas Manfaat Pensiun
ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebutkan dalam surat pengangkatan
sebagai Pegawai menurut bukti-bukti yang sah;
(2)Tanggal kelahiran atau usia Janda atau Duda dan Anak ditentukan atas dasar tanggal
kelahiran yang terdaftar pada Dana Pensiun menurut bukti-bukti yang sah.
Pasal 44
(1)Hak atas Manfaat Pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat digunakan
sebagai jaminan pinjaman dan tidak dapat dialihkan atau disita;
21
DANA PENSIUN
Pasal 45
(1)Pajak Penghasilan atas Manfaat Pensiun dibebankan kepada Dana Pensiun pada saat
pembayaran Manfaat Pensiun;
(2)Dana Pensiun sebagai wajib pungut atas pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib menyetorkannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Pasal 46
(2)Peserta yang tidak mempunyai istri atau suami dan anak dapat menunjuk seseorang yang
berhak atas Manfaat Pensiun apabila Peserta meninggal dunia, dengan surat penunjukan;
(3)Peserta wajib memberitahukan Pihak Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud ayat (2)
kepada Dana Pensiun selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak penunjukan;
(4)Apabila terjadi perubahan Pihak yang ditunjuk sebagaimana dimaksud ayat 3 (tiga),
Peserta wajib memberitahukan kepada Dana Pensiun selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari setelah terjadinya perubahan penunjukan.
Pasal 47
(1)Biaya Investasi :
a.Biaya Transaksi
22
DANA PENSIUN
8)Biaya lembur
7)Biaya Penyusutan
23
DANA PENSIUN
1)Biaya Rapat
2)Biaya Asuransi
5)Biaya sosialisasi
2)Biaya Aktuaris
3)Biaya Notaris
4)Biaya Konsultan
(2)Biaya Pembubaran dan Likuidasi dalam hal terjadi pembubaran Dana Pensiun
Pasal 48
Tahun Buku Dana Pensiun dimulai tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember setiap tahun.
Pasal 49
(1)Perubahan Peraturan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan oleh Pendiri dan harus
mendapat pengesahan OJK;
(2)Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi Manfaat Pensiun yang
menjadi hak Peserta yang diperoleh selama kepesertaannya sampai pada saat
pengesahan OJK.
24
DANA PENSIUN
Pasal 50
(2)Dana Pensiun dapat dibubarkan apabila OJK berpendapat bahwa Dana Pensiun tidak
dapat memenuhi kewajibannya kepada Peserta atau Pensiunan dan Pihak yang berhak
atas Manfaat Pensiun, atau terhentinya Iuran Pemberi Kerja dinilai dapat membahayakan
keuangan Dana Pensiun;
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 51
(1)Bagi Pegawai yang telah menjadi Peserta sebelum tanggal 20 April 1992, berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a.Bagi Pegawai yang diberhentikan dengan hormat dengan Masa Kerja sekurang-
kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun secara terus menerus dan telah mencapai usia
sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun; dan
b.Bagi Peserta yang diberhentikan dengan hormat atas kehendak Bank dengan Masa
Kerja sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun secara terus menerus dan telah
mencapai usia sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, berhak atas pembayaran
Manfaat Pensiun bulanan yang besarnya dihitung dengan menggunakan rumus :
25
DANA PENSIUN
X P(x) D(x)
50 0,5904 0,6466
51 0,6423 0,6946
52 0,6997 0,7464
53 0,7632 0,8025
54 0,8337 0,8362
55 0,9123 0,9288
c.Bagi Pegawai yang berhenti bekerja karena Cacat yang disebabkan karena menjalankan
kewajiban jabatan dengan Masa Kerja sekurang-kuragnya 10 (sepuluh) tahun; atau
Cacat yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
kewajiban jabatan dengan Masa Kerja sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun
secara terus menerus;
Berhak atas pembayaran Manfaat Pensiun bulanan yang besarnya dihitung dengan
menggunakan rumus :
d.Dalam hal Pegawai tewas dengan Masa Kerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun;
atau
26
DANA PENSIUN
e.Dalam hal Pegawai yang telah berhak menerima Manfaat Pensiun meninggal dunia dan
tidak mempunyai Istri/Suami/Anak, maka ahli waris berhak atas pembayaran
Santunan Meninggal Dunia, yang pembayarannya dilakukan secara sekaligus pada saat
Peserta meninggal dunia dan besarnya dihitung dengan rumus :
f.Bagi Pegawai yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri, meninggal
dunia dan cacat, tetapi tidak berhak atas Manfaat Pensiun bulanan sesuai ketentuan
dalam butir a, b. c dan d, maka kepada Peserta atau ahli waris dalam hal Peserta
meninggal dunia diberikan sokongan Sekaligus yang pembayarannya dilakukan pada
saat :
-Peserta mencapai usia 45 (empat luluh lima) tahun; atau
-Peserta Cacat; atau
-Peserta meninggal dunia; atau
-Peserta tewas,
dan besarnya dihitung dengan menggunakan rumus :
X F(x)
1 0,6000
2 1,1714
3 1,7156
4 2,2339
5 3,0040
6 3,9012
7 5,6160
8 7,7240
9 10,2599
10 13,2584
11 16,7544
12 20,7827
13 25,3784
14 30,5762
15 36,4107
27
DANA PENSIUN
16 42,8932
17 50,0542
18 57,9557
19 66,5420
20 75,9443
21 86,1542
22 90,3237
23 94,3627
24 98,2171
25101,8142
26105,0552
27 108,2948
28 111,5267
29 114,7410
a.Bagi Pegawai yang berhenti bekerja dan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam butir a, b dan f, berlaku ketentuan dalam Peraturan Dana Pensiun ini,
dan pembayaran Manfaat Pensiunnya dilakukan secepat-cepatnya pada saat usia
Pensiun Dipercepat;
(1)Masa Jabatan Pengurus dan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (4)
dan Pasal 15 ayat (8) berlaku untuk penunjukan Pengurus dan Dewan Pengawas setelah
PDP ini disahkan oleh OJK.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 52
(1)Dana Pensiun wajib memisahkan dana yang dikategorikan sebagai dana tidak aktif;
(2)Sebelum melakukan pemisahan dana tidak aktif, wajib dilakukan upaya untuk
membayarkan Manfaat Pensiun kepada Peserta atau Pihak yang Berhak sejak peserta
memasuki usia pensiun normal paling lama 1 (satu) tahun;
(3)Apabila sampai dengan berakhirnya jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud
ayat (2) belum dilakukan pembayaran Manfaat Pensiun yang disebabkan oleh :
28
DANA PENSIUN
b.Peserta tidak memiliki pihak yang ditunjuk sebagai Pihak yang Berhak atau memiliki
namun tidak diketahui keberadaannya. Manfaat Pensiun tersebut dikategorikan
sebagai dana tidak aktif;
(1)Apabila sampai 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak pemisahan dana tersebut
belum dilakukan pembayaran Manfaat Pensiun maka dana tidak aktif tersebut
diserahkan kepada Balai Harta Peninggalan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(2)Dalam hal dana tidak aktif telah diserahkan kepada Balai Harta Peninggalan sebagaimana
dimaksud ayat (4) maka Peserta atau Pihak yang Berhak atas dana tersebut meminta
pembayaran kepada Balai Harta Peninggalan.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
(1)Dengan berlakunya Peraturan Dana Pensiun ini, maka Peraturan sebelumnya yang
mengatur Program Pensiun Direksi atau Pegawai susuai Surat Keputusan Direksi PT.
Bank Pembangunan Daerah Lampung Nomor. KEP.114/DIR/SDM/X/2014 tanggal 09
Oktober 2014 tentang PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK
PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG dinyatakan tidak berlaku lagi;
(2)Hal-hal yang bersifat teknis dan atau administratif yang merupakan ketentuan
pelaksanaan dari Peraturan Dana Pensiun ini ditetapkan oleh Pengurus;
(3)Peraturan Dana Pensiun ini mulai berlaku sejak tanggal pengesahan OJK.
Pada tanggal :
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
SELAKU PENDIRI
DANA PENSIUN BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG
29