Anda di halaman 1dari 17

Hari/Tanggal : Kamis, 9 Mei 2019 Kelas/Ruangan: MAB B1/CA K08

Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis Waktu : 11.00-15.00 WIB

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN


BUDIDAYA IKAN PATIN TAWAQAL FISH FARM

DisusunOleh
Kelompok 4 :

Desi Tri Ramadhani J3J117016


Anggia Silvia Disyanti J3J217386
Asyfa To Rahma J3J217419
Titis Maharani Ningtias J3J217441
Richo Adi Pratama J3J217462

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya,
Agar Tugas tentang “Aspek Pasar dan Pemasaran ” dapat terselesaikan dengan baik.
Tugas ini berfokus pada pentingnya peranan pemasaran dalam menentukan
kelanjutan usaha suatu perusahaan.

Dalam rangka ikut berperan serta menunjang proes perkuliahan, kami tim
penyusun menyelesaikan sebuah makalah sebagai pelengkap tugas mata kuliah
“Studi Kelayakan Bisnis“. Program ini bertujuan mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap rasional, teliti, serta bertanggungjawab, dinamis dan
berkesinambungan dalam memahami tujuan perusahaan dalam pemasaran, pengertian
pasar dan pemasaran secara umum, segmentasi pasar, pasar sasaran dan posisi pasar,
peramalan serta upaya atau cara mengestimasi pasar.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah


berpartisipasi dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
memiliki kelemahan dan kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penyusunan
kata, kiranya semua pihak yang menggunakannya memberikan sumbangsih
pemikiran demi kesempurnaan makalah ini.

Tertulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

 Gambar Umum Perusahan


BAB III
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

2.1 Kelayakan Aspek Non Finasial


2.1.1 Aspek Pasar
A. Uraian Aspek Pasar dari Produk yang Dikaji
1. Pengertian Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya. Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lebih luas tentang
pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau
himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas
suatu produk atau jasa tertentu.
Tawaqal termasuk kedalam struktur pasar persaingan sempurna, karena
terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, tetapi tindakan penjual secara
individu tidak dapat memengaruhi harga barang di pasar. Produk yang dihasilkan
produsen relative sama sehingga suatu produsen merupakan pelengkap sempurna
bagi hasil produksi produsen lain.
Strategi pemasaran menggunakan internet dan dari mulut ke mulut. Dan juga
melakukan kolaborasi dengan pihak lain sehingga bisa mengurangi biaya angkut.

2. Jenis Pasar
Menurut kelompok kami, jenis pasar pembenihan budidaya ikan patin adalah
jenis pasar Reseller karena terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan
penjualan kembali benih untuk mendapatkan keuntungan.

3. Pertmintaan dan Penawaran (Demand dan Supply)


B. Demand (Permintaan)
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai
tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi :
a. Harga barang atau barang pengganti
b. Pendapatan
c. Selera
d. Jumlah penduduk
e. Faktor khusus (akses)
Untuk permintaan benih ikan patin cenderung fluktuatif, tetapi untuk daerah
Kalimantan biasanya dilakukan pengiriman sebanyak 1.000.000 ekor benih,
untuk daerah Jawa Timur 500.000 ekor benih. Untuk tawaqal fish farm bisa
memproduksi hingga 300.000 ekor benih/produksi. Jika terjadi kekurangan
ikan bisa mengambil ikan dari farm lain yang ada di Bogor seperti ciseeng
dan parung. Tawaqal fish farm bisa 12 kali memproduksi benih ikan patin.

C. Supply (Penawaran)
Penawaran dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi antara lain :
a. Harga dari barang
b. Harga barang lain (barang pengganti/pelengkap)
c. Harga input
d. Tujuan perusahaan
e. Faktor khusus (akses)
Prospek usaha sudah baik, tetapi tawaqal fish farm belum bisa memenuhi
sendiri permintaan sendiri dari pasar. Penawaran dari setiap farm berbeda-
beda, tergantung permintaan konsumen. Jika kekurangan akan
mengumpulkan ikan dari farm yang lain disekitar bogor.

D. Analisis Kelayakan Berdasar Aspek Pasar dilihat dari Indikator yang


digunakan
1. Market Share
Market share adalah bagian dari seluruh permintaan atas suatu barang yang
mencerminkan golongan konsumen berdasarkan ciri khasnya (market segment).
Penggolongan konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat penghasilan,
usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial.
Pangsa pasar atau market share adalah bagian dari pasar yang dikuasai oleh
suatu perusahaan dan seluruh potensi jual, umumnya dinyatakan dalam
persentase. Market share atau pangsa pasar adalah persentase total penjualan
suatu perusahaan dari seluruh sumber dengan total penjualan produk (barang dan
jasa) dalam suatu industri tertentu.
Segmentasi, Sasaran, dan Posisi Pasar:
1. Segmentasi pasar (Market Segmentation) pembenihan ikan patin di Tawaqal
Fish Farm dipasarkan ke wilayah Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur dan
dibeli oleh para pengusaha pembesaran ikan patin.
2. Sasaran pasar (Market Targeting) target dari pembenihan ikan patin Tawaqal
Fish Farm adalah para pengepul (pembeli pertama) yang akan menjadi usaha
pembesaran ikan patin sampai pemanenan.
3. Posisi pasar (Market Positioning) harga yang diberikan cukup terjangkau,
namun memerhatikan kualitas dari benih ikan patin. Selain itu perairan yang
digunakan pada kolam pembenihan pun selalu dijaga dan air kolam yang
selalu diganti setelah habis panen agar ikan tetap segar.
2. Product Life Cycle
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk
sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika
bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian
penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Tawaqal Fish Farm sudah masuk Tahap Pertumbuhan (growth), dalam tahap
pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar
sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk
memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga
jualnya.

3. Marketing Mix (Strategi Bauran Pemasaran)


Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P”
yaitu:
a. Produk (product), kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran meliputi: ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek, dan
kemasan. Budidaya yang dilaksanakan di tawaqal fishfarm adalah
pembenihan, induk sendiri, suntik sendiri. Ukuran benih ikan BB 1,6-1,7 cm,
TT 2,1-2,2 cm, RT >2,2 cm.
b. Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit. Harga benih ikan di Tawaqal Fish Farm
berkisar antara Rp.70-Rp.140/ekor.
c. Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi
dan logistic. Lokasi pembenihan terletak di Bubulak, Kota Bogor.
d. Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk
dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi
penjualan. Promosi di Tawaqal Fish Farm melalui internet dan dari mulut ke
mulut.
2.1.2. Aspek Teknis
A. Uraian Aspek Teknis Pembenihan Ikan Patin
1. Lokasi Bisnis
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam suatu bisnis karena
lokasi adalah tempat dimana produksi berlangsung. Tempat budidaya pembenihan
ikan patin Tawaqal Fish Farm memiliki 20 hatchery yang berlokasi di beberapa
tempat di wilayah Bogor. Hatchery yang kelompok kami kunjungi berlokasi di
Bubulak, Bogor, Jawa Barat. Luas areal hatchery tersebut adalah 6,5 ha yang terdiri
dari areal perkolaman, ruang tempat akuarium penetasan
telur, perkantoran, dan sarana penunjang lainnya. Sumber air perkolaman berasal dari
air sumur bor yang ditampung dalam tandon. Alasan pembagunan hatchery di lokasi
tersebut karena dekat dengan sumber air yang cocok untuk pembenihan ikan patin.
Selain itu tidak mengganggu lingkungan sekitar dengan limbah dari budidaya
pembenihan ikan patin.

2. Variabel Utama :
a. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan dalam pembenihan ikan patin adalah induk
jantan dan betina, ovaprim, air tawar, dan pakan induk.
Jumlah induk yang ada di hatchery yang kami kunjungi adalah 70 induk. Dari
keseluruhan jumlah induk tersebut, sebelum dipijahkan, dilakukan seleksi induk
terlebih dahulu untuk mengetahui mana induk yang berkualitas dan berkondisi
baik untuk dipijahkan. Satu induk ikan patin mampu menghasilkan 200.000 larva.
b. Letak Pasar yang dituju
Lokasi pasar yang dituju perlu dipertimbangkan secara teknis dan
ekonomis sehingga kelangsungan dari usaha dapat terjamin. Usaha budidaya ikan
patin ini hanya sampai tahap pembenihan saja sehingga pasar yang dituju adalah
pasar ikan khusunya untuk benih ikan patin kepada reseller.
c. Tenaga Listrik dan Air
Secara teknis budidaya pembenihan ikan patin memerlukan fasilitas listrik
dalam kegiatan produksi agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Kapasitas
terpasang jaringan listrik yang ada di Tawaqal Fish Farm sebesar 900 kV berasal
dari PLN. Selain listrik, air juga merupakan kebutuhan pokok dalam proses
produksi pembenihan ikan patin. Air yang digunakan oleh Tawaqal Fish Farm
dalam pembenihan ikan patin berasal dari air sumur bor yang kemudian ditampung
di dalam bak penampungan.
d. Supply Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Tawaqal Fish Farm memiliki tenaga
kerja yang menangani teknis dan administrasi. Tenaga kerja yang dipilih adalah
orang setempat atau orang dari luar jawa dan minimal lulusan SMA, namun tidak
menutup kemungkinan menerima tenaga kerja lulusan SMP jika tidak ada tenaga
kerja lulusan SMA yang bersedia. Tenaga kerja yang baru masuk diberikan
pelatihan terlebih dahulu oleh tenaga kerja lama yang sudah profesional selama
satu sampai dua siklus produksi.
Masing-masing hatcheri terdapat dua orang pekerja yang menangani
pembenihan ikan patin. Setiap orang pekerja menangani 30-40 akuarium. Gaji
yang diterima oleh setiap pekerja adalah 30% dari pendapatan yang diperoleh dan
setiap pekerja mendapat jaminan makan, kesehatan dan uang saku sebesar Rp
500.000,- dalam satu bulan.
e. Fasilitas Transportasi
Fasilitas pengangkutan yang tersedia di Tawaqal Fish Farm adalah mobil
L300 dan mobil Carry. Setelah benih siap jual, benih di kirim ke bandara untuk
dikirimkan ke masing-masing pemesan.
f. Luas Produksi
Luas produksi adalah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai
keuntungan yang optimal. Luas Produksi ditentukan oleh :
a. Batasan Permintaan
b. Tersedianya kapasitas mesin-mesin
c. Jumlah dan kemampuan pengelola proses produksi
d. Kemampuan finansal dan manajemen
e. Kemungkinan adanya perubahan teknologi
Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan segi teknis. Dari segi
teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar
kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis.
Untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan
optimal diperlukan suatu peritungan yang teliti dan dalam hal ini dapat
dugunakan beberapa pendekatan, antara lain:
1. Penekatan konep marginl revene dan marginal cost.
2. Pendekatan analisis break event point.
3. Pendekatan metode linier programming.
g. Proses Produksi
Dikenal adanya 3 jenis proses produksi:
1. Proses produksi yang terputus-putus (intermiten)
2. Proses produksi kontinu (menggunakan teknologi dan mesin-mesin yang
lebih baik)
3. Kombinasi
Kegiatan pembenihan ikan patin yang dilakukan di Tawaqal Fish Farm
Farm Ciampea, meliputi pemeliharaan dan persiapan induk, pemijahan induk,
persiapan wadah, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemanenan, dan
pengepackan.
Proses produksi pembenihan ikan patin:
1) Pemeliharaan dan persiapan induk
Induk merupakan faktor penentu agar usaha budidaya pembenihan ikan
patin dapat berhasil dengan baik. Calon induk yang akan dipijahkan harus
memiliki kualitas genetis yang baik yakni berasal dari induk yang terpilih.
Menurut Khairuman (2006), induk ikan patin mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru.
Pemeliharaan induk adalah kegiatan memelihara induk yang sudah dipijahkan
atau calon induk yang sudah matang gonad. Pemeliharaan induk bertujuan
untuk mendapatkan induk yang telah matang gonad. Pada kegiatan
pemeliharaan induk, induk janan dan betina dipelihara dalam satu wadah.
Kegiatan yang dilakuka dalam pemilihan induk yaitu persiapan wadah,
pemberian pakan,dan pengelolaan kualitas air.
2) Pematangan Gonad
Calon induk yang telah matang gonad dapat dilihat dari beberapa ciri seperti
berikut :
- Induk jantan :
Papila memerah, keluar cairan putih kental
- Induk betina :
Postur tubuh melebar dan pendek,perut lembek jika dipegang, urogenital
membengkak dan memerah.
3) Seleksi Induk Matang Gonad
Induk ikan patin yang akan dipijahkan diseleksi terlebih dahulu, yaitu
dengan memilih induk-induk betina dan jantan yang telah matang gonad atau
siap pijah. Penangkapan induk dapat dilakukan secara hati-hati untuk
menghindari terjadinya stres pada induk ikan patin.
4) Pemijahan
Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang sulit memijah secara alami
jika tidak berada di habitat aslinya. Untuk itu pemijahan yang dilakukan
adalah pemijahan dengan kawin suntik. pemijahan ikan patin dilakukan
dengan menggunakan ovaprim. Penyuntikan ovaprim dilakukan di belakang
sirip punggung ikan dengan kemiringan 450. Setelah disuntik induk
dikembalikan ke dalam bak atau fiber. Terhitung 12 jam dari proses
penyuntikan, selanjutnya dilakukan stripping (pengurutan) untuk induk betina
dan pengeluaran sperma untuk induk jantan.
Induk patin yang telah dilakukan stripping dikembalikan ke dalam bak.
Selanjutnya pengambilan sperma pada induk jantan dilakukan secara
perlahan-lahan, kemudian sperma yang terambil dimasukan ke dalam sebuah
wadah. Setelah itu sperma tersebut dicampurkan ke dalam mangkok yang
berisi telur kemudian diaduk secara perlahan dengan menggunakan bulu
ayam. Setelah pengadukan dirasa cukup kemudian telur ditebar ke dalam
akuarium yang telah dilengkapi aerasi.
5) Penetasan Telur
Penetasan telur dilakukan pada akuarium yang terdapat di dalam hatchery
dengan ukuran 100x40x35cm3. Setiap akuarium kurang lebih ditebar sebayak
12.000 telur. Telur menetas pada suhu 29-300C. Untuk menjaga agar suhu
stabil, dinyalakan kompor gas dalam ruangan tersebut sebagai heater.
6) Pemeliharaan Larva
Larva ikan patin ditampung sementara di tempat penampungan
larva. Tempat penampungan larva berupa kain hapa (trilin) yang dipasang di
dalam bak penampungan larva. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan
pemanenan larva saat akan dipindahkan ke tempat pemeliharaan. Agar larva
patin tidak mengalami stres, kualitas air di tempat penampungan larva dan
tempat pemeliharaan, khususnya suhu atau temperatur dibuatmendekati sama
seperti menggunakan kompor sama seperti saat penetasan.
7) Pakan dan pemberian pakan
Pemebreian pakan dilakukan sehari setelah larva ditebar. Pemberian pakan
pertama untuk larva adalah artemia. Kemudian pemberian pakan dengan
cacing sutera dilakukan pada hari ke enam sampai hari ke dua puluh lima.
Pemberian pakan berupa pelet dilakukan pada saat benih berumur 26 hari
sampai panen. Panen yang digunakan adalah pakan pelet crumble dengan
merk 581 dan 582.
8) Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
dalam melakukan kegiatan pembenihan ikan patin. Air yang digunakan untuk
pembenihan ikan patin siam harus bersih dan jernih serta tidak mengandung
kaporit. Hal tersebut dimaksudkan agar telur-telur ikan patin siam yang
sedang ditetaskan dapat menetas dengan sempurna. Menurut Kordi (2005), air
yang digunakan dalam pembenihan patin harus memenuhi syarat-syarat
kualitas air yang baik seperti oksigen, suhu, pH, kecerahan dan sebagainya.
Air yang digunakan dalam pembenihan oleh hatchery yang kami kunjungi
berasal dari air sumur bor yang telah ditandonkan terlebih dahulu. pH air yang
digunakan dalam pembenihan kisaran 6-6,5 untuk benih yang masih diberi
pakan larva, sedangkan untuk benih yang sudah berumur satu minggu
menggunakan air dengan pH kisaran 6-7,5.
Pengelolaan yang dilakukan yaitu menyaring sampah dan membuka saluran
pemasukan air agar besar, sehingga volume air bertambah, namun ketinggian
air tetap terjaga. Suhu yang baik untuk budidaya ikan patin adalah kurang
lebih 300C.
9) Pendederan
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari
hasil kegiatan pembenihan sebelum dipelihara di tempat pembesaran. Ukuran
benih ikan patin yang dipelihara dari ukuran 1 inchi hingga mencapai ukuran
2-3 inchi.
Kolam yang digunakan untuk pendederan ikan patin berupa kolam yang
airnya tenang. Persiapan kolam untuk pendederan ikan patin dimulai dengan
melakukan pengeringan kolam selama 3-5 hari sampai tanah dasar kolam
menjadi retak-retak. Tujuan pengeringan kolam antara lain untuk membunuh
bibit-bibit penyakit, memudahkan pengolahan tanah dasar dan pemupukan.
Kegiatan selanjutnya adalah pemupukan tanah dasar kolam. Tujuan
pemupukan adalah untuk menumbuhkan makanan alami berupa plankton yang
sangat dibutuhkan oleh larva ikan patin yang baru ditebar. Jenis-jenis pupuk
kandang yang digunakan adalah kotoran hewan, seperti unggas, sapi, kerbau,
kuda ataupun kambing.
Pemupukan dilakukan dengan cara menebarkan pupuk secara merata ke
seluruh permukaan dasar kolam dengan dosis yang sesuai. Selain penebaran
pupuk kadang, pengapuran dilakukan untuk memperbaiki pH tanah serta
untuk membunuh bibit penyakit maupun hama pangganggu. Setelah
pemupukan selesai, kolam diisi air dengan ketinggian 30 cm kemudian
dibiarkan selama 3-4 hari. Tujuannya adalah agar pupuk dapat bereaksi secara
sempurna sehingga plankton dapat tumbuh dengan baik. Pengisian air
dilakukan secara bertahap hingga mencapai ketinggian 75 cm dari dasar
kolam.
Setelah itu, penebaran benih ikan patin dilakukan setelah air kolam stabil.
Artinya pengaruh pupuk sudah hilang dan makanan alami berupa plankton
sudah tersedia. Agar benih yang ditebarkan tidak mengalami stres,
penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu air masih rendah.
Untuk lebih aman, penebaran benih dilakukan secara aklimatisasi yaitu
dengan membiarkan ikan patin keluar dengan sendirinya dari wadah
pengangkutan ke dalam kolam pendederan. Proses ini dapat dipercepat dengan
cara menambahkan atau mencampurkan sedikit demi sedikit air yang ada di
kolam pendederan ke dalam wadah pengangkutan sehingga diharapkan
kondisi air di dalam wadah pengangkutan akan sama dengan kondisi air di
kolam pendederan.
10) Hama dan Penyakit
Pada pemeliharaa ikan patin jarang terdapat hama maupun predator karena
kegiatan dilakuka dalam ruangan tertutup. Namun, sering ditemuka serangan
penyakit seperti bintik putih (white spot).
11) Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah ikan patin mencapai ukuran ¾
inch. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat suhu air masih rendah guna
menghindari ikan patin mengalami stres. Pemanenan dilakukan dengan
mengeringkan kolam secara perlahan-lahan, yaitu dengan menutup saluran
pemasukan air dan membuka saluran pembuangan atau pengeluaran yang
terletak di dasar kolam.
Setelah tanah dasar kolam kering dan airnya hanya ada di kemalir, ikan
patin digiring dari arah pemasukan air sampai berkumpul di pintu
pengeluaran. Selanjutnya, ikan ditangkap dengan menggunakan alat tangkap
yang tidak merusak atau yang dapat menyebabkan ikan luka-luka yaitu scop
net (serokan). Setelah itu, ikan patin ditampung sementara dengan air yang
mengalir menggunakan jaring atau hapa.
Setelah itu ikan disortir dan dihitung dengan menggunakan centong.
Kemudian benih ikan patin dikemas ke dalam kantong plastik. Benih yang
akan dipacking dipuasakan terlebih dahulu, agar tidak mengalami stress.

h. Layout
Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian pengertian
layout mencakup layoutsite (layout lahan lokasi bisnis), layout pabrik, layout
bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya. Layout atau tataletak farm
dapat dilihat pada denah yang akan kami paparkan.
Pada umumnya jenis lay-out didasarkan pada situasi sebagai berikut:
a. Posisi Tetap (fixed position)
Lay-out jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau
hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkin untuk memindahkan
produknya. Jadi produk tetap ditempat sedangkan peralatan dan tenaga kerja
yang mendatangi produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal.
b. Orientasi Proses (process Oriented)
Lay-out jenis ini didasarkan pada proses produksi barang atau pelayana
jasa. Lay-out jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atas
jasa yang berbeda. Contohnya rumah sakit. Proses lay-out (fungtional lay-
out), merupakan jenis lay-out dengan menempatkan mesin-mesin atau
peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu
kelompok atau satu ruangan. Contohnya untuk industry tekstil semua mesin
pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit
dikelompokkan dalm satu area.
c. Tata Letak Kantor (office lay-out)
Lay-out jenis ini berkaitan dengan posisi pekerja, peralatan kerja, tempat
yang diperuntukkan untuk perpindahan informasi. Jika perpindahan informasi
semuanya diselesaikan dengan telepon/alat telekomunikasi, masalah lay-out
akan sangat mudah. Jika perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara
alamiah lay-out perlu dipertimbangkandengan matang.
d. Tata letak pedagang eceran/pelayanan (retail and service Lay-Out)
Yaitu lay-out yang berkenaan dengan pengaturan dan lokasi tempat serta
arus bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat
dipajang sehingga lebih besar penjualannya.
e. Tata Letak Gudang (warehouse Lay-Out)
Lay-out ini ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan
memaksimalkan dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang.
Tujuannya untuk memperoleh optimum trade-off antara biaya penanganan dan
ruang-ruang gudang.

i. Pemilihan Jenis Equipment


Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
a. Fasilitas utama :
a. Wadah. Wadah yang digunakan adalah wadah pemeliharaan induk,
penetasan telur, pemeliharaan larva, dan penetasan arthemia.

No Wadah Bahan Bentuk Dimensi Jumlah


Kolam
1 Pemeliharaan induk persegi 10x5x1m 5
tanah
2 Hapa Jaring persegi 2x2x1m 4
4x10x1cm 2
3 Tandon Terpal persegi
100x50x40cm 5
100x40x35cm 80
4 Pemeliharaan larva Kaca persegi
100x50x35cm 51
Penetasan larva Plastik,
5 Ember 20cmt= 30cm 30
arthemia air
Pemanenan r = 40cm, t=
6 Fiber Tabung 1
arthemia 80cm,
Tempat cacing R=50cm,
7 Plastik Baskom 8
sutera t=25cm

b. Fasilitas Pendukung
1. Bangunan
Bangunan yang ada di Tawaqal Fish Farm di farm Bubulak terdiri dari
hatchery, gudang pakan dan peralatan, rumah pegawai.
2. Peralatan Pengepakan (Packing)
Peralatan packing yang digunakan pada perusahaan Tawaqal Fish
Farm diantaranya yaitu plastik ukuran 40x60 cm, karet gelang, tabung
oksigen, box sterofoam, dan alat tulis. Plastik ukuran 40x60 cm, karet
gelang, box sterofoam, digunakan untuk wadah packing benih. Tabung
oksigen, digunakan untuk menyimpan oksigen yang akan digunakan
ketika packing, dan alat tulis yang digunakan untuk memberi tanda/nomor
pada box sterofoam dan mencatat data yang diperlukan.
2.1.3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen memfokuskan pada kondisi internal perusahaan. Aspek-
aspek manajemen yang dilihat pada studi kelayakan terdiri dari manajemen pada
masa pembangunan yaitu pelaksanaan usaha. Jadwal penyelesaian usaha dan
pelaksanaan studi masing-masing aspek dan manajemen pada saat operasi yaitu
bentuk organisasi, deskripsi jabatan, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Pada Tawaqal Fish Farm tidak terdapat struktur organisasi karena usaha masih
tergolong usaha kecil menengah. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari dalam
keluarga, jumlah tenaga kerja yang digunakan hanya dua orang, yaitu Pak Teguh dan
Pak Iwan. Dalam pembagian tugas hanya terdapat pengelolaan dan pemasaran, untuk
pengelolaan dilakukan bersama tetapi untuk pemasaran dilakukan oleh Pak Teguh.
Jabatan sendiri hanya terdiri dari pemilik dan pengelola usaha. Untuk pekerja
pelatihan pernah dilakukan oleh Pak Teguh yang sudah menggeluti pembenihan ikan
patin sejak lama bersama Ibu Eni.

2.1.4. Aspek Hukum


Aspek hukum berkaitan dengan prosedur yang berkaitan dengan keabsahan,
kesempurnaan, dan keaslian yang meliputi badan hukum, izin-izin usaha atau
berbagai persyaratan yang harus terlebih dahulu terpenuhi yang mendukung kegiatan
usaha tersebut. Aspek hukum ini meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki (Izin
Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
izin gangguan, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan
usaha pembenihan ikan patin di Tawaqal Fish Farm.
Pada Tawaqal Fish Farm belum ada badan hukum yang melindungi usaha
tersebut.

2.1.5. Aspek Sosial Dan Lingkungan


Nurmalina et al(2009) menyatakan bahwa terdapat beberapa pertimbangan
sosial yang harus dipikirkan secara cermat agar dapat menentukan apakah suatu
usaha yang diusulkan tanggap terhadap keadaan sosial seperti penciptaan kesempatan
kerja yang merupakan masalah terdekat dari suatu wilayah.

Tawaqal Fish Farm menyerap tenaga kerja dari dalam keluarga yaitu
keponakannya sendiri sebanyak dua orang. Perbaikan pada sarana fasilitas umum
yang dilakukan adalah perbaikan drainase untuk pembuangan air limbah.

Aspek ini mempelajari bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap


lingkungan, apakah dengan adanya usaha menciptakan lingkungan semakin baik atau
semakin rusak. Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam
analisis suatu usaha justru akan menunjang kelangsungan suatu usaha itu sendiri,
sebab tidak ada usaha yang akan bertahan lama apabila tidak bersahabat dengan
lingkungan (Nurmalina et al. 2009).
Pada Tawaqal Fish Farm dalam pengelolaan lingkungannya dengan
cara membuang air limbah melalui drainase ke tempat serapan air sehingga belum
ada pencemaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar.

1.1 Kelayakan Aspek Finansial


1.1.1 Asumsi Dasar
1.1.2 Komponen Inflow dan Outflow
1.1.3 Analisis Cashflow dan Laporan Laba Rugi
1.1.4 Kriteria investasi
1.1.5 Analisis Sensitivitas
BAB IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai