Anda di halaman 1dari 4

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 19 tahun
Alamat :Jl. Kampung Makassar, Jakarta Timur
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan Terakhir :SMA
Status Pernikahan :Belum Kawin

II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 15 Agustus 2019 di Klinik Kulit dan
Kelamin, RS. Ridwan Meuraksa, Jakarta.

o Keluhan Utama
Benjolan pada dada bagian atas sejak 1 tahun SMRS

o Keluhan Tambahan
Benjolan tidak nyeri dan tidak gatal, tidak mengganggu aktivitas

o Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Poliklinik Kulit Kelamin RS Ridwan Meuraksa dengan keluhan
adanya benjolan pada dada bagian atas sejak pasien berumur 6 tahun . Pada usia 6
tahun pasien menderita cacar, kemudian pasien diberi pengobatan untuk cacar oleh
dokter anak, setelah diberi pengobatan, respon penyembuhan terjadi, dan membaik.
Namun ada satu luka yang tidak membaik dan beubah menjadi benjolan pada dada
bagian atas pasien. Pada benjolan tidak dirasakan nyeri ataupun gatal. Keluhan
benjolan ini tidak mengganggu aktivitas sehari- hari, namun mengganggu estetika dan
keluhan pasien ini mengganggu sebagai syarat masuk sekolah AKMIL. Riwayat
pengobatan, sebelumnya pasien tidak pernah berobat untuk keluhan saat ini. Riwayat
penyakit keturunan juga tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama.
o Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang seperti ini sebelumnya.

1
o Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa.

o Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah berobat ke Puskesmas/Rumah Sakit atau membeli obat sendiri
atau melakukan tindakan medis sebelumnya untuk mengatasi keluhan tersebut.

o Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan atau bahan iritan

III. PEMERIKSAAN FISIK


o Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 78X/ menit
Pernapasan : 24X/ menit
Suhu : 36,7 C
Berat Badan : 55 Kg
o Status Lokalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva Anemis -/-
THT : Telinga normotia, Sekret (-), Tonsilitis (-)
Axilla : Tidak ada pembesaran KGB
Thorax : Simetris, retraksi (-), Pulmo : Ves +/+, Wh -/-, Rh-/-
Abdomen : Supel, Bu (+), NTE (-)
Genitalia : Tidak diperiksa
Ekstremitas Superior : Akral hangat, CRT ≤ 2”
Ekstremitas Inferior : Akral hangat. Edem -/-

o Status Dermatologis
Lesi di regio parasternalis dextra berupa nodus hiperpigmentasi berukuran plakat,
susunan linear, batas sirkumskript, konsistensi padat, keras penyebaran soliter.

2
IV. RESUME
Tn. A 19 tahun datang ke Klinik Kulit dan Kelamin RS. Ridwan Meuraksa dengan
keluhan terdapat benjolan di daerah dada bagian atas sejak pasien berumur 6 tahun. Pada
benjolan tidan terpada nyeri ataupun gatal. Benjolan yang terdapat pada pasien tidak
mengganggu aktivitas sehari- hari, namun mengganggu estetika, dan syarat untuk masuk
sekolah AKMIL. Pada pemeriksaan Fisik tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan
dermatologis ditemukan Lesi di regio parasternalis dextra berupa nodus hiperpigmentasi
berukuran plakat, susunan linear, batas sirkumskript, konsistensi padat, keras penyebaran
soliter.

V. DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatofibroma
Dermatofibroma merupakan nodul jinak yang dibentuk oleh proliferasi fokal
fibrolas atau histiosit. Lebih tampak sebagai proses reaktif daripada neoplasma
yang sebenarnya.
2. Hypertrophic scarring
Tonjolan luka yang menebal sesuai garis luka.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

3
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini. Apabila diagnosis
meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan biopsi Kulit untuk pemeriksaan
histopatologi.

VII. DIAGNOSIS AKHIR


Keloid ad regio parastrernalis dextra

VIII. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
- Kortikosteroid intralesi : Triamsinolone acetate intralesi 10 mg/mL disuntikan kira-
kira 0,1 ml dalam setiap 1 ml jaringan keloid. Maksimal 2 ml setiap minggu.
-
IX. EDUKASI
Jangan menggaruk lesi.
Jangan melakukan tindikan (body piercing).
Usahakan proteksi tubuh agar tidak terjadi luka.
Hindari prosedur-prosedur medis invasif yang bersifat elektif yang dapat
menimbulkan luka.

X. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Ad bonam
Quo ad Fungsionam : Ad bonam
Quo ad Sanationam : Ad bonam

Nama Mahasiswa Kepaniteraan Klinik : Indah Permata Sari


NPM : 1102012124

Anda mungkin juga menyukai