Pengalaman Pertamina EP dalam melakukan CO2 EOR Laboratorium di Lapangan Minyak

Pertamina
Author: Octaviani, Irma Primasari, Maria Irmina

Injeksi CO2 merupakan merupakan metode EOR yang well Estabilish. Metode implementasi
CO2 bisa dilakukan secara continous, WAG, tampered, ataupun secara Huff & Puff baik
Immiscible maupun miscible. Berdasarkan preliminary screening Pertamina EP, memiliki
kandidat lapangan yang secara reservoar properties (batuan ataupun fluida) sesuai untuk metode
CO2 dan diperlukan tahapan lanjut berupa studi laboratorium. Studi laboratorium dilakukan
dengan tujuan : (1) Mencari peluang peningkatan produksi minyak di kandidat lapangan, (2)
Mendapatkan parameter laboratorium CO2 terkait screening CO2 EOR untuk diaplikasikan
sebagai input EOS Modelling untuk dapat memodelkan interaksi CO2 dan karakter fluida., dan
(3) Mendapatkan kondisi potensi terjadinya Wax dan Asphaltene pada reservoar minyak ketika
diaplikasikan CO2 Injection. Selain itu, hasil studi laboratorium ini, dapat digunakan sebagai
referensi untuk aplikasi EOR kedepan. Percobaan laboratorium mencangkup Swelling test, Slim
tube test Analysis, dan WAT Testing pada fluida reservoar dengan range API 24-45, Visc 0,5-2,1
cp, yang merupakan gambaran umum properti reservoar Pertamina EP yang cocok dengan CO2
EOR. Pada kegiatan ini digunakan dari fluida reservoar dari sampling BHS maupun surfacce
sampling yang direkombinasikan. Dengan adanya library ini, diharapkan reservoar property dan
komposisi hidrocarbon pada P&T yang sama dari kandidat lapangan lain dapat terilustrasikan
kecocokan metode CO2 EOR. Pada paper ini juga dikemukakan metode yang tepat dalam
melakukan percobaan CO2 EOR, template report yang digunakan untuk menggambarkan
kemampuan fluida reservoar dalam proses multi contact dengan CO2. Dari keseluruhan
percobaan CO2 EOR Laboratorium, injeksi CO2 memberikan penurunan viskositas oil dan
kenaikan density Oil yang mampu meningkatkan kemampuan mobilitas minyak dalam batuan.
Namun ketersediaan sumber CO2 di sekitar kandidat lapangan tetap menjadi faktor pendukung
kelayakan implementasi CO2 EOR.