Batubara
Kimia Fisika
proximate,
HGI,
ash fusion,
ultimate,
abrasion index,
ash analysis, fluidity,
dilatometer,
trace elements
reflectance,
CSN or FSI
Ada juga pengujian dilakukan pada sample ash, pengujian fisik dan
uji koking, ini tidak dapat dilaporkan dalam air dried moisture,
karena pengujian pada sifat alamiahnya, seperti : HGI, AFT,
Abrasive, CSN, dll.
Jika hasil dikomparasi dengan moisture basis sama sama 10% adb
atau di komparasi pada db, maka masih dalam batas toleransi.
Free Moisture
Moisture yang ada dalam permukaan partikel batubara dan luasan
kapileritas dengan tekanan uap normal, dikenal juga sebagai surface
moisture. Ini merupakan kelimpahan dari pada natural (inherent) moisture.
inherent moisture.
Total Moisture
Moisture dalam batubara yang disampling – ditentukan dengan
membuangnya pada kondisi standar.
Volatile Matter
Volatile matter yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah
keamanan saat dipulverising – kebakaran mill.
Fixed Carbon
Hasil GAD mesti dilaporkan dalam suatu moisture basis yang umum
untuk mendapatkan perbandingan yang valid.
Teknik ini dibenarkan dalam dunia industri di australia dan jepang.
Moisture basis ini harus disepakati oleh kedua belah pihak, penjual
dan pembeli.
Penggunaan moisture basis harus realistik terhadap coal rank.
Jangan gunakan Moisture Basis 2.0 % untuk batubara sub-
bituminous.
Dalam pelaporan bukan sebagai Moisture in the analysis sample,
melainkan Moisture Basis.
ASTM D5865:
GCVar(J/g)-(215.5xHar)
where Har=Hadb x [(100-TM/(100-Madb)]-0.1119 x TM
Lignitic Ash type = CaO + MgO > Fe2O3 and CaO + MgO + Fe2O3 > 20 %
Perlu dicatat bahwa AFT merupakan sifat fisik dan tidak dapat
dikalkulasi secara matematis untuk tujuan blending.
Untuk Oksidising :
Gas CO2 400 ml/menit
Untuk Reducing:
Gas CO2 200 ml/menit +
Gas H2 200 ml/menit
Repeatabilitas
Perbedaan maksimum yang diperkenankan antara
hasil duplikat pengujian dengan sample yang sama
oleh operator yang sama, mengunakan peralatan
yang sama dalam satu laboratorium.
Masing –masing metoda standar memberikan nilai
repeatabilitas.
Ini untuk mengukur presisi analisa dalam satu
laboratorium.
Reprosibilitas
Perbedaan maksimum yang diperkenankan antara hasil uji yang
dilakukan terhadap split sample yang sama oleh operator berbeda,
mengunakan metode yang sama dalam laboratorium yang berbeda.
Masing-masing metoda standar memberikan nilai reprodusibilitas.
Merupakan pengukur presisi analisa antar laboratorium.
Perlu dicatat, nilai reprodusibilitas per parameter diterapkan untuk
hasil pada moisture basis yang sama, biasanya pada dry basis atau
sama-sama air dried basis.
Nilai reprodusibilitas diaplikasikan terhadap splitan sample yang
sama yang diuji pada laboratorium yang berbeda. Bukan untuk
sample yang diambil pada lokasi dan waktu yang berbeda.