1. Bekerja di Ketinggian
Insiden yang disebabkan oleh ‘bekerja pada ketinggian’ biasanya serius dan menyebabkan
cacat dan bahkan kematian. Salah satu alat pelindung jatuh untuk bekerja di ketinggian >/= 1,8
m dengan menggunakan safety harness. Alat ini dapat menghentikan jatuh dan menyebabkan
goncangan ke bagian tubuh secara luas. Harness perngaman harus dikaitkan ke :
Tali penyandang strap atau sabuk yang mempunyai penahan benturan built in (terpasang
tetap); atau tali penyandang yang bisa menarik masuk sendiri yang memiliki rem dalam built in.
Hal-hal perlu dilakukan saat menggunakan harness pengaman:
I. Mengecek harness untuk melihat apakah ada tanda-tanda keausan atau kerusakan pada
kain atau jahitan
II. Mengecek apakah tali penyandang sudah terpasang dengan kuat pada harness
III. Menyambungkan tali penyandang ke tumpuan statis atau poin pengait yang kuat
IV. Memastikan agar poin pengait diposisikan diatas tempat anda bekerja, tidak dibawahnya.
V. Bila anda menggunakan tali penyandang strap atau sabuk pastikan agar panjangnya tali
penyandang minimum sehingga anda tidak bisa jatuh leb ih dari 2 meter.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat bekerja menggunakan alat bantu tangga
I. Jangan menggunakan tangga di depan pintu kecuali pintunya di kunci atau dipasang tanda
peringatan
II. Menggunakan tangga bila angin kencang sekali dalam keadaan darurat
III. Menyandarkan pada kisi jendela
IV. Menyandarkan di atas kotak-kotak, blok-blok, batu bata atau semen yang tidak kokoh untuk
mendapatkan ketinggian ekstra
V. Dilarang berdiri pada dua anak tangga paling atas
VI. Tidak boleh mengangkangi anak tangga paling atas
VII. Jangan sekali-kali meninggalkan perkakas/alat kerja di anak tangga
VIII. Tangga tidak boleh dinaiki oleh leboh dari satu orang sekaligus
IX. Jangan menggunakan tangga dalam posisi horizontal sebagai tempat kerja atau jalan
X. Dilarang berdiri pada dua anak tangga paling atas
XI. Jangan menggunakan rantai atau tali sebagai perentang (tangga lipat)
XII. Tangga logam tidak boleh dicat
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menganani tabung gas bertekanan:
I.Jangan menggelindingkan tabung dalam keadaan rebah
II.Jangan sekali-kali menyeret tabung gas dan dijaga supaya tabung tidak saling berbenturan
III.Jangan menaruh jaket las, raincoat atau apapun di atas botol-botol oksigen maupun asetilin.
Jika botol-botol tersebut bocor, bisa terjadi ledakan atau pun kebakaran.
IV. Jangan mengelas atau memotong di atas botol-botol oksigen dan asetilin. Tempatkan botol-
botol tersebut dalam jarak yang aman.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat bekerja dengan mesin gerinda:
I. Menggunakan jenis roda yang salah untuk material yang dipotong atau di gerinda
II. Menggunakan roda yang tidak seimbang
III. Melebihi kecepatan putaran roda yang ditetapkan
IV. Menggunakan roda pemotong untuk menggerinda
V. Melakukan pemotongan yang terlalu dalam
VI. Memasang perlengkapan dengan tidak benar
VII. Memasang roda dengan cukup kencang
VIII. Menggunakan mesin gerinda yang rodanya sudah tidak standar
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat bekerja menggunakan listrik portable:
I. Memilih kabel listrik karena guntingan kawat yang putus bias menusuk insulasi dan
menyebabkan sengatan listrik atau potensi bahaya konsleting
II. Membiarkan kabel-kabel listrik hidup pada sumber listrik bila tidak digunakan
III. Meninggalkan alat-alat listrik hidup pada sumber listrik
IV. Memegang peralatan listrik dengan tangan basah, tempat kelembabannya tinggi atau diluar
setelah hujan badai
V. Melepaskan alat listrik dari sumber listrik tanpa mematikan listrik pada outlet
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan terkait dengan penyusunan dan penyimpanan barang
I. Tidak boleh memanjat tumpukan barang
2. Potensi bahaya tersembunyi adalah potensi bahaya yang tidak bisa dilihat bila perhatian
tidak diarahkan secara khusus.
Contoh :
- Gas beracun
- Uap di dalam ruang tertutup
- Emisi dari sumber radioaktif
3. Potensi bahaya berkembang adalah jenis potensi bahaya yang bila tidak dibetulkan akan
menjadi semakin buruk
Contoh :
- Kerusakan bangunan karena kelembaban atau vibrasi
- korosi dan kerusakan karena pengaruh cuaca
- paparan secara terus menerus terhadap kebisingan
Demarkasi Lantai
1. Gang, jalur pejalan kaki dan kendaraan harus selalu bersih. Barang dan bahan harus
disimpan di tempat terpisah yang telah diberi tanda
2. Standar demarkasi :
a. Jalur lalu lintas di bengkel dan Gudang adalah garis kuning 100 mm
b. Lantai kerja (dimana tinggi permukaan berubah dan bisa menyebabkan
tersandung/tersungkur) dengan demarkasi hitam dan kuning
c. Tempat penyimpanan dengan demarkasi warna putih, 100 mm
d. Switchgear listrik dengan demarkasi cat orange
e. Peralatan darurat (alat pemadam) dengan cat garis merah
Muster Points
Muster Points (tempat tempat berkumpul) sudah ditentukan untuk:
a. Memastikan keselamatan personil
b. Membantu dalam evakuasi
c. Memungkinkan pengawas untuk mengontrol dan menghitung jumlah orang
2. Safety Talk
Merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan pemahaman dan
kesadaran keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja
3. Inspeksi K3L
Tujuannya adalah untuk melihat apakah praktek (kondisi dan tindakan) telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan apakah semua bahaya telah dikenali serta ditanggulangi.
Tindakan Disiplin K3L
a. Surat teguran tertulis
a. Sanksi diberikan bermaksud untuk pembelajaran
b. Pelanggaran K3L yang ringan dan dilakukan koreksi untuk pertama kalinya
c. Tingkat resiko rendah dan masih bisa ditolerir
d. Sanksi berlaku selama 3 bulan kecuali dalam kurun waktu tersebut ada kebijakan/alas an
khusus dari manajemen sehingga sanksi bisa di cabut
e. Apabila dalam masa 3 bulan yabs melakukan kesalahan yang sama atau lebih berat, maka
akan menerima sanksi yang lebih tinggi (SP1/2/3/PHK tergantung pelanggaran yang
dilakukan)
b. Surat Peringatan 1
a. Sanksi diberikan bermaksud untuk menegakkan peraturan
b. Pelanggaran K3L yang tingkat resikonya sedang
c. Akibat dari suatu tindakan kelalaian dan kecerobohan
d. Sanksi berlaku selama 3 bulan, kecuali dalam kurun waktu tersebut ada kebijakan/alasan
khusus dari manajemen yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga sanksi bisa di cabut
e. Apabila dalam masa 3 bulan yabs melakukan kesalahan yang sama atau lebih berat, maka
akan menerima sanksi yang lebih tinggi (SP2 dst)
c. Surat Peringatan 2
a. Sanksi diberikan bermaksud untuk memberikan peringatan keras
b. Pelanggaran K3L yang tingkat resikonya tinggi yang bisa berdampak pada kecelakaan
cedera parah/total
c. Akibat tidak menjalankan fungsi/peran K3L secara memadai
d. Terlibat secara tidak langsung suatu kejadian/kecelakaan
e. Sanksi berlaku selama 6 bulan, kecuali dalam kurun waktu tersebut ada kebijakan/alasan
khusus dari manajemen yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga sanksi bisa di cabut
f. Apabila dalam masa 6 bulan ybs melakukan kesalahan yang sama atau lebih berat , maka
ybs akan menerima sanksi yang lebih tinggi (SP3 dan/atau PHK)
d. Surat Peringatan 3
a. Sanksi diberikan bermaksud untuk memberikan peringatan terakhir
b. Pelanggaran K3L yang tingkat resikonya sangat tinggi yang bisa berdampak pada
kecelakaan cedera parah/total
c. Akibat dari suatu tindakan ketidakpedulian terhadap K3L
d. Terlibat secara tidak langsung suatu kejadian/kecelakaan
e. Mengakibatkan karyawan lain mengalami cedera parah/fatal dan kerugian/kerusakan
asset milik perusahaan yang sangat besar >Rp 100 juta
f. Sanksi berlaku selama 6 bulan, kecuali dalam kurun waktu tersebut ada kebijakan/alasan
khusus dari manajemen yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga sanksi bisa di cabut
g. Apabila dalam masa 6 bulan ybs melakukan kesalahan yang sama atau lebih berat , maka
ybs akan menerima sanksi yang lebih tinggi (SP3 dan/atau PHK)