Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maydina Intania Wulandari

NIP : 041845632
Jurusan : S1 Manajemen

Tugas 1

1. Sebuah perusahaan berencana akan memperoduksi sabun mandi cair dengan menggunakan
dua pabriknya yang berada di Tangerang dan Bekasi, yang mana kedua daerah tersebut akan
bekerja dengan fungsi TC = 3X2+6Y2-XY
X merupakan output dari pabrik di Tangerang output dari pabrik di Bekasi. Pihak manajemen
perusahaan akan berusaha untuk menentukan kombinasi biaya terendah antara X dan Y, dan
diminta tunduk kepada kendala bahwa produk total harus 15unit.
Dilakukan dengan menyelesaikan kendala X dan mensubtitusikan nilai tersebut ke dalam
fungsi tujuan dengan X=15-Y

Diketahui :
TC = 20.000 unit
TC = 3X2+6Y2-XY
X = 15-Y

Jawab :
• Minimumkan pers TC = 3X2 + 6Y2- XY dengan kendala X=15 -Y
• Dengan menyelesaikan kendala X dan mensubstitusikan nilai tersebut ke dalam fungsi
tujuan maka X = 15-Y sehingga
TC = 3X2+6Y2-XY
TC = 3(15-Y)2+6Y2-(15-Y)Y
TC = 3(Y2 - 30Y+ 225) + 6Y2- (15Y-Y2)
TC = 3Y2 - 90Y + 675 + 6Y2 – 15Y + Y2
TC = 10Y2 – 105 Y + 675
• Dicari turunannya dengan menyamakan turunan tersebut dengan nol dan mendapatkan
nilai Y:

𝑑𝑇𝐶
= 20𝑌 − 105
𝑑𝑌
20 Y = 105

Y = 5,25

• Dengan memasukkan 5,25 ke dalam Y di dalam persamaan kendala untuk menentukan


kuantitas optimum yang diproduksi perusahaan:
X = 15 – Y
Nama : Maydina Intania Wulandari
NIP : 041845632
Jurusan : S1 Manajemen
X = 15 – 5,25
X = 9,75

• Biaya total (TC) minimum dapat dihitung sebagai berikut:


TC = 3X2 + 6Y2- XY
TC = 3(9,75)2 + 6(5,25)2- (9,75 x 5,25)
TC = 285,1875 + 165,375 – 51,1875
TC = 399,375

2. Penyebab utama kasus principal agent berdampak negatif terhadap perusahaan adalah?
Jelaskan!

hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara manajer selaku agent dengan pemilik sebagai
principal perusahaan. Principal memberikan kewenangan dan otoritas kepada agent untuk
menjalankan perusahaan demi kepentingan principal. Dalam hubungan keagenan terjadi
pemisahan kepemilikan antara pemilik perusahaan (principal) dan pengelola perusahaan (agent).
Dengan pemisahan ini, pemilik perusahaan memberikan kewenangan pada pengelola untuk
mengurus jalannya perusahaan, seperti mengelola dana dan mengambil keputusan perusahaan
lainnya untuk dan atas nama pemilik. Dengan kewenangan yang dimiliki ini, mungkin saja
pengelola tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik karena adanya perbedaan
kepentingan (conflict of interest) antara pemilik dan pengelola. Diasumsikan bahwa pemilik dan
pengelola cenderung berusaha untuk memaksimumkan kesejahteraan masing-masing sehingga
ada kemungkinan jika pengelola tidak selalu bertindak demi kepentingan terbaik dari pemilik.
Salah satu penyebab permasalahannya yaitu dikarenakan asimetri informasi dan implikasi
terhadap manajemen laba.

Asimetri Informasi
Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai perusahaan
dibandingkan dengan principal, sehingga manajer harus memberikan informasi mengenai kondisi
perusahaan kepada pemilik. Informasi yang disampaikan oleh manajer terkadang tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya karena manajer cenderung untuk melaporkan
sesuatu yang memaksimalkan utilitasnya. Keadaan yang seperti ini dikenal dengan asimetri
informasi yang dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan praktik
manajemen laba. Asimetri informasi ini dapat dikurangi dengan cara transparansi dalam
penyampaian laporan keuangan terhadap principal. Praktik manajemen laba yang memunculkan
kasus skandal pelaporan akuntansi telah banyak terjadi di Indonesia seperti kasus yang terjadi
pada PT. Lippo Tbk. dan PT. Kimia Farma Tbk. yang melibatkan pelaporan keuangan (financial
reporting) yang diawali dengan deteksi adanya praktik manipulasi (Gideon, 2005). Salah satu
penyebab terjadinya kasus-kasus ini adalah karena lemahnya penerapan praktik corporate
governance di Indonesia.
Manajemen Laba
Nama : Maydina Intania Wulandari
NIP : 041845632
Jurusan : S1 Manajemen
manajemen laba adalah suatu intervensi yang memiliki tujuan tertentu dalam proses pelaporan
keuangan eksternal, demi mendapatkan keuntungan yang sifatnya pribadi. Manajemen laba akan
membuat laba tidak sesuai dengan realitas ekonomi yang ada, sehingga kualitas laba yang
dilaporkan menjadi rendah. Laba yang disajikan mungkin tidak mencerminkan realitas ekonomi,
tetapi lebih karena keinginan manajemen untuk memperlihatkan sedemikian rupa sehingga
kinerjanya dapat terlihat baik. Manajemen laba dapat dilakukan oleh pihak manajemen dengan
berbagai cara, seperti melakukan perbedaan pengakuan pendapatan dan biaya, mempercepat
atau menunda pendapatan dan biaya, menghilangkan atau mengurangi cost dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai