Anda di halaman 1dari 4

WOC KOLESTASIS

Proses imunologis Infeksi virus CMV dan Asam empedu yang Iskemia Kelainan genetik
reo virus tipe 3 toksik

Intrahepatik : Ekstrahepatik :
Hepatitis Batu di saluran empedu
Penyakit hati alkoholik Penyempitan saluran empedu
Sirosis bilier primer Kanker saluran empedu
Akibat obat-obatan Kanker pankreas
Akibat perubahan hormon selama kehamilan Peradangan pankreas

Definisi : Gangguan pembentukan dan aliran empedu Etiologi :

Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan Penyebab cholestasis dibagi menjadi 2


empedu masuk duodenum dalam jumlah Cadangan empedu yang sedikit
bagian: intrahepatic cholestasis dan
normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari ekstrahepatic cholestasis.
membrana-basolateral dari hepatosit Kemampuan sintesa asam empedu yang Intrahepatic cholestasis terjadi akibat
sampai tempat masuk saluran empedu ke rendah gangguan pada sel hati yang terjadi akibat:
dalam duodenum. Dari segi klinis infeksi bakteri yang menimbulkan abses
didefinisikan sebagai akumulasi zat-zat pada hati, biliary cirrhosis primer, virus
yang diekskresi kedalam empedu seperti
KOLESTASIS hepatitis, lymphoma, cholangitis
bilirubin, asam empedu, dan kolesterol sclerosing primer, infeksi tbc atau
didalam darah dan jaringan tubuh sepsis, obat-obatan yang menginduksi
cholestasis.
Extrahepatic cholestasis, disebabkan
Kolestasis intra hepatik Kolestasis ekstra hepatik
oleh tumor saluran empedu, cista,
striktur (penyempitan saluran empedu),

Proses obliterasi pankreatitis atau tumor pada pankreas,


Ekstasia bilier Hepatic fibrosis kongenital
tekanan tumor atau massa sekitar

Keterlambatan Kandung empedu kecil


Akumulasi empedu pertumbuhan
dalam darah Atresia bilier
Gatal-gatal,
ikterus
Nafsu makan jelek, muntah Manifestasi klinis:
Terganggunya aliran empedu masuk ke
MK : Gangguan dalam usus:
integritas kulit MK : Ketidakseimbangan
 Tinja akolis/hipokolis/pucat
nutrisi kurang dari
 Urobilinogen/sterkobilinogen dalam
kebutuhan tubuh
tinja menurun/negative
NOC
NOC  Urobilin dalam air seni negative
Tujuan:
Tujuan:  Malabsorbsi lemak dan vitamin yang
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x24 jam
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 larut dalam lemak
diharapkan kerusakan integritas kulit klien berkurang bahkan
jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi  Steatore
hilang dengan kiteria hasil :
dengan kriteria hasil :  Hipoprotrombinemia
Respon alergi local
Status nutrisi: Akumulasi empedu dalam darah
Tidak ada kemerahan di kulit
Masukan nutrisi adekuat (skala 5 = no deviation from  Ikterus
Tidak ada rasa gatal di kulit
normal range)  Gatal-gatal
Tidak ada ruam di kulit
Masukan makanan dalam batas normal (skala 5 = no  Hiperkolesterolemia
Integritas kulit
deviation from normal range)  Kerusakan sel hepar karena
Tidak ada lesi di kulit
Status nutrisi : masukan nutrisi: menumpuknya komponen
Tidak ada pengelupasan kulit
Masukan kalori dalam batas normal (skala 5 = totally empedu
adekuat) Anatomis
NIC
Nutrisi dalam makanan cukup mengandung protein,  Akumulasi pigmen
Intervensi
lemak, karbohidrat, serat, vitamin, mineral, ion,  Reaksi peradangan dan nekrosis
Skin surveillance
kalsium, sodium (skala 5 = totally adekuat) Fungsional
Inspeksi kulit klien untuk melihat adanya kemerahan dan lesi.
Rasional : Inspeksi merupakan pengkajian awal mengenai tingkat
Status nutrisi : hitung biokimia  Gangguan ekskresi (alkali fosfatase
kerusakan integritas kulit pada klien. Serum albumin dalam batas normal (3,4-4,8 gr/dl) dan gama glutamil transpeptidase
Monitor kulit klien terhadap kekeringan dan kelembaban yang (skala 5 = no deviation from normal range) meningkat)
berlebihan.
 Transaminase serum meningkat
Rasional : Kekeringan dan kelembaban berlebihan dapat memperberat
(ringan)
gejala pruritus klien.
 Gangguan ekskresi sulfobromoftalein
Monitor adanya lesiserosi kulit lebih lanjut.
Rasional : Membantu melihat perkembangan integritas kulit klien,  Asam empedu dalam serum
adanya erosi dan lesi lanjut menunjukkan gejala yang lebih berat. meningkat
Perawatan kulit
Hindari penggunaan bed tekstur kasar.
Rasional : Mengurangi terjadinya gesekan yang memperberat pruritus
klien.
NIC
Nutrition therapy
Mengindikasikan pemberian terapi nutrisi parenteral (NGT).
Anjurkan klien mandi dengan sabun antiseptic, bukan sabun
Rasional : Membantu pemenuhan asupan nutrisi yang adekuat.
biasa.
Monitor makanan/cairan yang dimakan dan hitung asupan kalori tiap hari dengan tepat.
Rasional : Sabun biasa mengandung deterjen yang dapat Rasional : Mengetahui perkembangan makan/minum klien sesuai kebutuhan.
menjadi faktor pencetus alergi lebih lanjut. Monitor ketepatan diet order yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi klien.
Jaga tempat tidur agar tetap bersih, kering, dan bebas lipatan. Rasional : Mencegah klien mendapat asupan yang tidak sesuai dengan prosedur.
Rasional : Mengurangi terjadi gesekan kulit dan bed yang Jaga kebersihan mulut.

dapat memperberat rasa gatal. Rasional : Menjaga kebersihan mulut dapat meningkatkan nafsu makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
Sarankan pasien menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat
memenuhi kebutuhan nutrisi.
dan menyerap kering.
Rasional :Untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien
Rasional : Pakaian ketat dapat menimbulkan gesekan
sedangkan pakaian menyerap keringat dapat menurunkan Fluid/ electrolyte management

risiko meningkatnya kelembaban kulit yang dapat Monitor abnormal serum elektrolit klien.

memperberat pruritus. Rasional : Membantu memberikan terapi yang tepat sesuai kebutuhan.

Kolaborasi : Kortikosteroid topical,antihistamin oral. Berikan intravenous infusion sesuai indikasi.

Rasional : Membantu menagatasi pruritus klien. Rasional : Membantu menambah cairan/elektrolit tubuh bila asupan oral tidak memenuhi

Managemen nutrisi kebutuhan.

Kaji adanya alergi makanan tertentu pada klien. Penanganan berat badan:

Rasional ; Mencegah pemberian nutrisi yang memperberat Timbang berat badan klien secara teratur.

gejala. Rasional : Dengan memantau berat badan klien dengan teratur dapat mengetahui kenaikan

Berikan diet makanan sesuai kebutuhan klien; Tinggi Kalori ataupun penurunan status gizi.

Rendah Protein Pantau konsumsi kalori harian.

Rasional : Tinggi kalori membantu memenuhi kebutuhan Rasional : membantu mengetahui masukan kalori harian klien disesuaikan dengan kebutuhan

kalori klien sedangkan rendah protein membantu menurunkan kalori sesuai usia.

respon alergi, jika pruritus disebabkan alergi. Pantau hasil laboratorium, seperti kadar serum albumin, dan elektrolit.
Rasional : kadar albumin dan elektrolit yang normal menunjukkan status nutrisi baik. Sajikan
makanan dengan menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi 3. Yogyakarta : MediAction

Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta:EGC

Satyanegara. (2010). Ilmu Bedah Saraf edisi IV. Tanggerang: Gramedia Pustaka Utama

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC

Nama : Okta Verida Andriani

NIM : 04084881618025

Anda mungkin juga menyukai