Anda di halaman 1dari 25

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

Gambar 2.1 Peta Program Kerja Puskesmas Seyegan

8
2.1 Sejarah dan Kedudukan Instansi
2.1.1 Sejarah Singkat Instansi
Seyegan berdiri sejak tahun 1950 yang berlokasi di dusun Seyegan
Desa Margokaton Kecamatan Seyegan, dimana mengalami beberapa
kali renovasi dan pada tahun 2006 mengalami renovasi secara total
menjadi bangunan berlantai 2 (dua) ditambah Instalasi rawat inap
yang mulai berjalan Bulan Maret 2017 yang peresmiannya dilakukan
oleh Bupati Sleman pada tanggal 25 Januari 2017 dan dilengkapi
sarana peralatan medis yang standart, diharapkan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat akan semakin baik dan professional dan
dapat memuaskan masyarakat.

Pada tahun 1970 Puskesmas Seyegan mendapat Master Plan of


Operation for Strenghtening National Health Service in Indonesia.
Dan Berdasarkan Perda No.52 Th 2009, maka Puskesmas Seyegan
mengembangkan struktur organisasi tersebut sejalan dengan
implementasi ISO 9001 : 2008.

2.1.2 Kedudukan Instansi


Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kab. Sleman No.9 Tahun 2009
tentang : Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman
DI Yogyakarta perlu ditetapkan melalui Perda No.52 Th 2009 ttg
Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan, dipimpin
oleh Kepala UPT yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

2.1.2.1 Data Geografis


Puskesmas Seyegan masuk wilayah kecamatan Seyegan,
adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas Seyegan berada di

9
sebelah Barat Daya dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak
Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota)
Kabupaten Sleman adalah 9 Km. Lokasi Puskesmas Seyegan
berada di 7.72119‘ LS dan 110.30841‘ BT. Kecamatan
Seyegan mempunyai luas wilayah 2.662,99 Ha, dan berada di
dataran rendah berada pada ketinggian 165 meter di atas
permukaan laut. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan
Berbah adalah 32 °C dengan suhu terendah 22 °C. Bentangan
wilayah kerja di Kecamatan Seyegan yang berupa tanah yang
datar dan berombak serta sedikit yang berbukit. Menempati
tanah Sultan Ground Kasultanan Yogyakarta.
Puskesmas Seyegan berbatasan dengan:
Utara : Kecamatan Tempel dan Sleman;
Timur : Kecamatan Melati;
Selatan : Kecamatan Godean;
Barat : Kecamatan Minggir.
Luas wilayah Kecamatan Seyegan 2.662,99 ha yang terbagi
menjadi 5 Desa yaitu; desa Margodadi, desa Margoluwih, desa
Margomulyo, desa Margoagung, dan desa Margokaton, yang
terdiri dari 67 dusun, Rukun Warga (RW) 149, dan Rukun
Tangga (RT) 378. Pada tahun 2016 dibangun pengembangan
berupa gedung di sisi Timur Gedung Rawat Jalan berupa
gedung Rawat Inap, dan sudah diresmikan bulan Februari oleh
Bapak Bupati Sleman, dan beroperasional mulai Maret 2017
sampai sekarang, dengan pelayanan persalinan dan perawatan
terbatas.

2.1.2.2 Data Demografi


Penduduk kecamatan Seyegan berjumlah 50.850 jiwa dan
jumlah kepala keluarga (KK) 14.502 orang, dimana terdiri
12.030 orang laki-laki 2.472 orang perempuan. Penduduk
miskin penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan yang

10
tergabung dalam program JKN-BPJS, program Jamkesda,
Jamkesos yang berada di Kecamatan Seyegan sampai akhir
tahun. Semua kegiatan di Puskesmas Seyegan Tahun 2018
dirangkum dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun
2017. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi
kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian
program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas
Seyegan yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam
bentuk tabel dan grafik.

2.2 Struktur Organisasi dan Tupoksi


2.2.1 Bagan Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
dr. Della Oktaviana

Ka. Subag TU
Martina Wiwik D.R.,S.ST

- SIK
- Kepegawaian
- Keuangan
- Rumah Tangga & Admin

Pj UKM Esensial & Pj UK Pengembangan Pj UKP,Kefarmasian dan Pj Jejaring Yan Puskesmas


Perkesmas Agung Sukmawati, Amd.Kg Laboratorium & Jejaring Pasyankes
Marwata, Amd.Kg dr. Dharmawan Lingga A Dwi Rahmawati, Amd.Keb

- Kesehatan Jiwa
- Promkes & UKS - Pemeriksaan Umum - Puskes. Pembantu
- UKAGS dan UKGMD
- Kesehatan - Yan kesgilut - Puskesling
- Kesehatan indra
Lingkungan - Yan KIA & KB - Bidan Desa
- Kesehatan Lansia
- KIA & KB - Yan Gawat Darurat - Jejaring Fasyankes
- Gizi Masyarakat - Yan Gizi Klinik  Rumah sakit
- P2P - Yan Persalinan  Klinik / BPS
- Perkesmas - Yan Kefarmasian  Apotek
- Yan Laborat

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Seyegan

11
2.2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi

No Jabatan Tugas Pokok


1 Kepala Puskesmas Memimpin dan menyelenggarakan pelaksaaan tugas
unit Pelaksana Teknis Puskesmas dan ketatausahaan
dengan cara merencanakan, mengkoordinasikan,
membagi tugas, mengelola, memfasilitasi,
mengendalikan dan mengevaluasi untuk mendukung
tugas-tugas administratif dan teknis pada Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan.

2 Kepala Sub Bagian Tata Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU;
Usaha
Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di
unit TU;

Meyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas


bersama samadengan koordinator program terkait
dengan persetujuan kepala puskesmas.

3 Pengadministrasian Mengelola naskah dinas dan menyiapkan keperluan


Umum dinas pimpinan sesuai pedoman dan ketentuan dalam
rangka menunjang pelaksanaan ketatausahaan.

4 Pengadministrasian Menyelenggarakan administrasi pengelolaan barang


Barang sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku untuk tertib
administrasi barang.

5 Pengadministrasian Mengelola administrasi keuangan sesuai pedoman dan


Keuangan ketentuan untuk menunjang kelancaran kegiatan.

6 Penyusun Laporan dan Melaksanakan penyusunan program dan laporan dengan


Program mengumpulkan, menyusun, mengkaji, dan
mengevaluasi sesuai pedoman dan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.

7 Dokter Umum Sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan kesehatan


kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan di
lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi di luar
Departemen Kesehatan.

Melakukan pelayanan medik umum;

Melakukan pelayanan spesialitik;

Melakukan pelayanan sub spesialitik;

Melakukan pemeliharaan Kesehatan Ibu, bayi, balita


dan anak;

Melakukan pelayanan keluarga berencana.


8 Dokter Gigi Mengidentifikasi, merencakan dan memecahkan
masalah kemudian mengevaluasi masalah kesehatan
gigi di wilayahnya;

Mengkoordinir, memonitor keseluruhan program

12
kesehatn gigi di puskesmas;

Menggerakkan perawat gigi, melaksanakan pelayanan


asuhan;

Meningkatkan kemampuan perawat gigi dalam bidang


medis dalam rangka delegasi wewenang;

Bertanggung jawab dalam rangka pelaporan dan system


monef pelayanan gigi dan mulut diwilayahnya

9 Perawat Melaksanakan tugas asuhan keperawatan dalam gedung


maupun luar gedung;

Berkolaborasi dengan dokter dalam pelayanan


pengobatan pasien baik di puskesmas induk maupun
dipuskesmas pembantu;

Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang


BP/IGD/ruang tindakan;

Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan


alat medis dan non medis do ruang BP dan tindakan.
10 Bidan Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil,
reproduksi perempuan, pelayanan keluarga berencana,
pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan
kesehatan masyarakat.

11 Perawat Gigi Sebagai pelayan asuhan kesehatan sekolah dan


masyarakat;

Melakukan tindakan dengan dasar pendelegasian dari


dokter gigi penanggung jawab;

Membuat model untuk demostrasi kesehatan gigi dan


mulut;

Melakukan sterilisasi peralatan kesehatan gigi.

12 Analis Memuat perencanaan kebutuhan alat/sarana reagensia


dan bahan abis pakai lainnya selama 1 tahun;

Membuat perencanaan dan pengembangan


laboratorium;

Melaksanakan kegiatan laboratorium sesuai prosedur;

Melaksakan pencatatan dan pelaporan kegiatan


laboratorium.

13 Asisten Apoteker Melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang


meliputi penyiapan rencana kerja, penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi
klinik.

14 Sanitarian (Kesehatan Melaksanakan upaya kesehatan lingkungan di wilayah


Lingkungan) kerja puskesmas;

Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit kesehatan

13
lingkungan;

Mengurangi bahkan menghilangkan unsur fisik dan


lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap
kesehatan masyarakat:

Penyehatan air bersih;

Penyehatan pembuangan sampah;

Penyehatan lingkungan dan pemukiman;

Penyehatan pembuangan air limbah;

Penyehatan makanan dan minuman;

15 Perekam Medis Memberi informasi tentang pelayanan;

Mencatat identitas pasien dengan jelas lengkap dan


benar;

Menulis rekam medis pada setiap lembar pada setiap


rekam medis;

Membuat dan menyimpan KIUP;

Mencari nomor rekam medis pasien lama dengan


menggunakan KIUP;

Membuat KIB dan menyerahkan pada pasien;

Mencatat buku registrasi pendaftaran;

Mendistribusikan berkas rekam medis.

16 Epidemiologi Melaksanakan kegiatan pengamatan, penyelidikan,


Kesehatan tindakan pengamanan, penanggulangan, penyebaran/
penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh, secara cepat dan tepat dengan melakukan
pengumpulan, pengolahan, analisa data dan interpretasi
serta penyebaran informasi dan pengembangan strategi
dan metode.

17 Tata Usaha (Data dan Mengelola dan menyiapkan data dan urusan
Informasi) kepegawaian;

Mengelola surat masuk dan keluar;

Merekap dan melaporkan SP3 Puskesmas;

Koordinasi dengan lintas program untuk mengarsipkan


data;

Program dan inventarisasi barang;I

kut serta dalam penataan keuangan puskesmas;

Menyusun jadwal kegiatan puskesmas dan ikut


merumuskan perencanaan puskesmas 1 tahun kedepan

14
18 Penyuluh Kesehatan Melaksanakan kegiatan advokasi;
Masyarakat
Melaksanakan kegiatan bina suasana;

Melaksanakan pemberdayaan masyarakat;

Melakukan penyebarluasan informasi kesehatan dalam


berbagai bentuk dan saluran komunikasi;

Membuat rancangan media baik media cetak,


elektronika maupun luar ruang;

Melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat


yang berhubungan dengan kesehatan;

Merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan


perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.
19 Nutrisionis Membantu kepala puskesmas dalam menyenggarakan
kegiatan perbaikan gizi masyarakat;

Menyusun rencana peningkatan gizi masyarakat


berdasarkan data puskesmas;

Melaksanakan kegiatan peningkatan gizi masyarakat


seperti penanggulangan defisiensi vitamin A.
Sasarannya adalah bayi, balita dan ibu nifas;

Melakukan penanggulangan GAKY ( Gangguan Akibat


Kekurangan Yodium);

Mengevaluasi hasil peningkatan gizi masyarakat;

Pencatatan dan pelaporan.


Tabel 2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

15
2.2.3 Alur Pelayanan Puskesmas Seyegan Kabupaten Sleman

Konsultasi
- Gizi
- Kesling
- Psikologi RUJUKAN
EKSTERNAL
- Kespro

Poliklinik
PASIEN Pendaftaran - Pengobatan umum DIAGNOSA KASIR OBAT
DATANG Informasi
- Kesehatan gigi Dan mulut
- Poli TB
- Rehabilitas Medik
PASIENPU
- KIA & KB
LANG

Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
Gambar 2.2.3 Alur Pelayanan Puskesmas Seyegan

16
2.3 Program Kerja Puskesmas
2.3.1 Rencana Program Kerja
Dalam usulan kegiatan Puskesmas Seyegan didasarkan pada prioritas
masalah dan kecendrungan permasalahan yang terjadi di wilayah kerja.
Kegiatan yang direncanakan secara garis besar digambarkan sebagai
berikut :

NO PROGRAM KEGIATAN
A Dukungan Manajemen Penyediaan Bahan dan Jasa Administrasi Perkantoran
 Pengadaan Alat Tulis Kantor
 Pengadaan Cetak dan Penggandaan
Pemeliharaan rutin atau berkala Gedung Kantor
 Pengecatan, pemeliharaan rutin gedung Induk dan
Pustu
Pemeliharaan rutin atau berkala perlengkapan dan
peralatan gedung kantor
 Pemeliharaan/ perawatan AC
 Pemeliharaan alat-alat kedokteran
 Pemeliharaan alat-alat laboratorium
 Belanja Pemeliharaan alat-alat instalasi listrik dan
telepon
 Belanja Pemeliharaan genset
Pelayanan kesehatan dan pendukung pelayanan kesehatan
 Jasa Pelayanan kesehatan dan pendukung pelayanan
kesehatan
B KIA/ KB Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Pembinaan BPM
- SDIDTK paud
- SDIDTK Apras
- Pembinaan dukun oleh petugas
- PHN kasus-kasus KIA
- Kunjungan pet psikolog kelainan tumbuh kembang
- Pelacakan kematian ibu dan bayi
- Penyuluhan Kespro tingkat desa
- Penyuluhan Kespro tingkat SD
- Penyuluhan Kespro tingkat SLTP

17
- Penyuluhan Kespro tingkat SLTA
- Pembinaan persiapan jamboree kespro
- Pertemuan AMP
- Pertemuan Pembinaan Guru TK
- Pertemuan Pembinaan Guru PAUD
- Pertemuan BPM
- Pertemuan Pendataan PUS beresiko
C Promosi Kesehatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Pertemuan koordinasi kader UKBM
- Penyuluhan PHBS
- Pembinaan dokter kecil
- Pembinaan kader sebaya
- Pembinaan Jambore Kespro
- Penyuluhan UKGMD
- Pembinaan SBH
- Pembinaan Dusun Sampling
- Pendampingan PHBS Kls 1 SD
- Pendampingan PHBS TK
- Penyuluhan PHBS
- Pembinaan sekolah sehat
- Pembinaan posyandu
- Pembinaan desa siaga
- PHBS Tatanan Pendidikan
- PHBS Tatanan tempat umum
- PHBS tatanan tempat kerja
D Kesehatan Lingkungan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Pemicuan 2 pilar STBM
- Inspeksi Sanitasi TTU/TPM
- Pendataan Kesehatan Kerja
- Orientasi Natural Leader STBM
- Pertemuan Kader Kesling
- Pembinaan Jumantik cilik
- Pertemuan Persiapan Survey Rumah Sehat
- Pertemuan pembinaan pasar sehat
- Pertemuan jum’at bersih dalam rangka PJB
E. Gizi Mayarakat Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pertemuan kader pemantauan Kesehatan Bayi (asi
Ekslusif)

18
- Pertemuan Kader Pemantauan Status Gizi
- Penyuluhan KADARZI di posyandu
- Distribusi tablet tambah darah remaja putrid di sekolah
- PHN kasus gizi
- Pelacakan gizi buruk
F. P2M Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular dan Wabah
- Penyuluhan masyarakat rawan TB
- Penyuluhan Penyakit potensi KLB
- Penyuluhan kader 3 desa
- Pertemuan kader dalam rangka PJB RT
- Penyuluhan KLB keracunan
- PE kasus penyakit menular
- PE kasus KLB keracuna makanan
- PHN TB
G. UKP Pelayanan Kesehatan dan Pendukung Kesehatan
- Pelayanan farmasi
- Pelayanan laboratorium
- Pelayanan gizi
- Pelayanan psikologi
- Pelayanan fisioterapi
Tabel 2.3.1 Rencana Program Kerja

2.3.2 Pelaksanaan Program Kerja


A. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan rutin atau berkala gedung kantor;
b. Pemeliharaan rutin atau berkala perlengkapan dan
peralatan gedung kantor dan rumah dinas.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana;
b. Upaya perbaikan gizi masyarakat;
c. Upaya Pencegahan Penyakit;
d. Upaya Pemberantasan Penyakit;
e. Upaya Penyehatan Lingkungan;

19
f. Upaya Promosi Kesehatan;
g. Upaya Pengobatan Rawat Jalan;
h. Upaya Kesehatan Sekolah;
i. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut;
j. Upaya Pencatatan dan pelaporan tingkat puskesmas.
3) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
2.3.2.1 Pencapaian Kegiatan
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan rutin atau berkala gedung kantor dengan
pencapaian pelaksanaan kegiatan 100%;
b. Pemeliharaan rutin atau berkala perlengkapan dan
peralatan gedung kantor dan rumah dinas dengan
pencapaian pelaksanaan kegiatan 100%.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana 95%;
- Upaya perbaikan gizi masyarakat 88%;
- Upaya Pencegahan Penyakit 99,5%;
- Upaya Pemberantasan Penyakit 67%;
- Upaya Penyehatan Lingkungan 90%;
- Upaya Promosi Kesehatan 78%;
- Upaya Pengobatan Rawat Jalan 75%;
- Upaya Kesehatan Sekolah 0%;
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut 10,61%;
- Upaya Pencatatan dan pelaporan tingkat puskesmas
100%.

20
2.3.3 Evaluasi Program Kerja

Capaian 2017
Jenis Indikator Target Capaian
No No (s/d Juni
Pelayanan Kinerja 2016 2016
2017)
1. Upaya 1. Cakupan
Kesehatan kunjungan ibu 100 100% 48%
Ibu dan hamil k-1
Anak serta 2. Cakupan
Keluarga kunjungan ibu 97 100% 48,3%
Berencana hamil k-4
3. Cakupan
konsultasi
komplikasi 100 88,5% 49,6%
kebidanan yang
ditangani
4. Cakupan
90 100,3% 45,4%
Pelayanan Nifas
5. Ibu hamil resiko
tinggi yang 100 88,5% 51,2%
dirujuk
6. Cakupan
Neonatus dengan
100 100% 72,1%
komplikasi yang
ditangani
7. Cakupan Balita
yang sudah
Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini ≥98 92,2% 56%
Tumbuh
Kembang
(SDIDTK)
8. Cakupan anak
prasekolah yang
sudah Stimulasi
100 100% 84,8%
Deteksi Intervensi
Dini Tumbuh
Kembang

21
(SDIDTK)
9. Cakupan
Kunjungan 90 100,3% 47,7%
Neonatus
10. Cakupan
Pertolongan
Persalinan oleh
tenaga kesehatan 96 100,3% 45,5%
yang memiliki
kompetensi
Kebidanan
11. Cakupan
Kunjungan
94 100,3% 47,4%
Neonatal ( KN
lengkap)
12. Cakupan Peserta
Keluarga
84 82,6% 70,2%
Berencana (KB)
Aktif
13. Cakupan
Pelayanan Anak 91 79,7 61,9%
Balita (12-59bln)
2. Upaya 1. Tingkat
perbaikan Partisipasi Balita
gizi dating
84 80,2% 82,1%
masyarakat menimbang ke
posyandu 1 bulan
sekali (D/S)
2. Cakupan balita
gizi buruk
100 100% 100%
mendapat
perawatan
3. Cakupan bayi
yang mendapat
Air Susu Ibu 80 85,6% 81,0%
(ASI) eksklusif 6
bulan
4. Cakupan bayi (6- ≥95 100% 100%

22
11 bln) yang
diberi kapsul
vitamin A dosis
tinggi 1 kali
5. Cakupan balita
gizi kurang
100 100% 0%
mendapat
perawatan
6. Cakupan anak
balita (12 – 59
bulan) yang diberi 98 98,4% 100%
kapsul vitamin A
2 kali per tahun
7. Cakupan
Keluarga Sadar 65 66,8% 0%
gizi (Kadarzi)
8. Ibu nifas
mendapat vitamin ≥ 95 99,3% 45,4%
A
9. Ibu hamil
mendapat tablet 97 100% 48,4%
besi (Fe) 90 tablet
10. Cakupan
Pemberian
Makanan
pendamping Air
90 48,8% 100%
Susu Ibu (ASI)
pada anak usia 6-
24 bulan keluarga
miskin
3. Usaha 1. Cakupan Desa /
pencegahan kelurahan
penyakit Universal Child 100 100% 0%
Immunization
(UCI)
2. Cakupan Bulan
Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS)
95 99,0% 0%
Campak Kelas 1
Sekolah Dasar
(SD)
4. Upaya 1. Cakupan 100 100% 0%

23
pemberantas Desa/Kelurahan
an penyakit Mengalami
Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang
dilakukan
penyelidikan < 24
jam
2. Cakupan
penemuan dan
penanganan Acute
Flacid Paralysis
≥2 0% 0%
(AFP) rate per
100.000
penduduk < 15
tahun
3. Angka Penemuan
pasien baru
tuberculosis (TB)
70 18,2% 6,3%
baksil tahan asam
(BTA) (+) ( Case
Detection Rate)
4. Angka
Kesembuhan
(Cure Rate)
penderita 87 100% 18,8%
Tuberculosis (TB)
Paru Baksil Tahan
Asam (BTA) (+)
5. Cakupan diare
ditemukan dan 100 100% 100%
ditangani
6. Cakupan
Penderita
Pneumoni balita 100 100% 100%
yang ditemukan
dan ditangani
7. Cakupan
100 100% 100%
Penanganan

24
Kasus Pneumonia
pada balita
8. Cakupan
Penemuan
Pneumonia
100 100% 100%
penderita demam
berdarah dengue
(DBD)
9. Angka Kesakitan
demam berdarah
dengue (DBD) 50 96,30% 40,7%
per 100.000
penduduk
10. Cakupan
Penemuan dan
Penanganan kasus 100 100% 0%
infeksi menular
seksual (IMS)
11. Angka Kejadian
Ikutan Pasca
100 0% 0%
Imunisasi (KIPI)
yang ditangani
5 Upaya 1. Cakupan Rumah /
penyehatan Bangunan Bebas
95 100% 86,7%
lingkungan jentik nyamuk
aedes aegypti
2. Cakupan tempat-
tempat umum
(TTU) yang 90 90,5% 85,7%
memenuhi syarat
sanitasi
3. Cakupan Rumah
Tangga Pengguna ≥ 95 100% 100%
Air Bersih
4. Cakupan tempat
pengolahan dan
75 94,2% 357,1%
penjualan
makanan yang

25
memenuhi syarat
sanitasi
5. Cakupan Rumah
tangga yang
85 100% 100%
menggunakan
jamban sehat
6. Cakupan rumah
yang mempunyai
sarana 95 100% 83,9%
pembuangan air
limbah (SPAL)
7. Proporsi Rumah
tangga dengan
80 88,7% 59,5%
akses air minum
layak
8. Tata Kelola
limbah medis dan
non medis
1.TPS limbah
medis padat
dengan tempat 100 100% 100%
khusus dan
strategis
2.Tempat limbah
medis cair dengan
septic tank/ bak 100 100% 100%
penampung yang
sehat
3.Mobilisasi/
Packing dari
masing-masing
100 100% 100%
ruang pelayanan
ke TPS khusus
tiap hari
4.Mobilisasi ke
tempat
100 100% 100%
pemusnahan
(Insenerator)

26
minimal 1 kali
perbulan
5.Pembakaran
limbah medis di
100 100% 100%
incenerator oleh
pihak ketiga
6 Upaya 1. Cakupan Rumah
promosi Tangga berpola
65 67,5% 92,3%
kesehatan Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
2. Cakupan
Posyandu 70 70,0% 18,8%
Purnama
3. Cakupan
30 89% 87,5%
Posyandu mandiri
4. Cakupan
Penyuluhan
Narkotika
Psikotropika dan
zat adiktif
(NAPZA) dan
Human
15 43,3% 7,5%
Immunodeficienc
y Virus (HIV)/
Acquired
Immunodeficienc
y Syndrome
(AIDS) untuk
masyarakat.
5. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan Dasar 80 76,6% 26,7
pasien masyarakat
miskin
6. Cakupan
Pelayanan
100 100% 100%
Kesehatan
rujukan pasien

27
masyarakat
miskin
7. Cakupan Desa
80 100% 100%
Siaga Aktif
7. Upaya 1.
Cakupan rawat
pengobatan 35 39,2% 61,6%
jalan
rawat jalan
2. Survey Kepuasan
Pelanggan 80 0,8% 0
Eksternal
3. Survey Kepuasan
Pelanggan 80 59% 0
Internal
4. Tanggapan
terhadap Keluhan 100 100% 0
Pelanggan
5. Pelayanan
Konseling ( Pojok
gizi, Pojok 1 100% 0
Laktasi, Pojok
Oralit)
8. Upaya 1. Cakupan
kesehatan Penjaringan
sekolah Kesehatan siswa
100 0% 0%
sekolah dasar
(SD) dan
setingkat
2. Cakupan Dokter
Kecil Tingkat
100 0% 0%
Sekolah Dasar
(SD)
3. Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Remaja 100 0% 0%
(Penjaringan
Kelas 1 sekolah
lanjutan tingkat

28
pertama/SLTP,
Sekolah lanjutan
tingkat atas
(SLTA)/
setingkat)
9. Upaya 1. Cakupan
kesehatan Penduduk
gigi dan mendapat
10 10,6% 6,6%
mulut pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut
10 Upaya 1. Cakupan Rawat
3 0% 0%
pelayanan Inap
rawat inap 2. Rata-rata
Penggunanan
Tempat Tidur 75 0% 0%
(Bed Ocupation
Rate (BOR)
3. Rata-rata hari
rawat / Langs of 4 0% 0%
Stay (LOS)
11. Upaya 1. Ketepatan Waktu
pencatatan Pelaporan
dan a.Laporan
pelaporan Kegiatan tanggal
tingkat Kesehatan Ibu 10 tiap
100% 100%
puskesmas dan Anak (KIA) awal
(SP2TP) dan Keluarga bulan
Berencana (KB)
b.Laporan
100% 100%
Kegiatan Gizi
c.Laporan
Kegiatan 100% 0%
Imunisasi
d.Laporan
Kegiatan
100% 100%
Pencegahan dan
Pemberantasan

29
Penyakit
e. Laporan
100% 100%
Kegiatan Promosi
f.Laporan
100% 100%
Kegiatan Kesling
g.Laporan Sistem
Pencatatan dan
Pelaporan Tingkat 100% 100%
Puskesmas
(SP2TP)
h. Laporan
Pemakaian dan
Lembar 100% 100%
Permintaan Obat
(LPLPO)
i.Laporan
100% 100%
Kegiatan Lansia
j.Laporan
100% 90,9%
Kegiatan Jiwa
k. Laporan
Kegiatan 100% 100%
Perkesmas
l.Laporan Hari
0% 0%
Surveylans senin
m.Laporan
Kegiatan Gigi/
Usaha Kesehatan Minggu I 0% 0%
Gigi Sekolah
(UKGS)
n.Laporan
Kegiatan Usaha
Minggu I 0% 0%
Kesehatan
Keluarga (UKK)
Tabel 2.3.3 Evaluasi Program Kerja

30
2.3.4 Faktor Pendorong Dan Penghambat Pelaksanaan Program Kerja
Puskesmas
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan kesehatan
dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau
puskesmas secara wajar, efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat
konsumen.Penilaian terhadap mutu pelayanan kesehatan dapat diketahui dengan
menyampaikan beberapa pertanyaan kepada konsumen, apakah pelayanan yang
diberikan sesuai apa yang diharapkan. Apabila pelayanan yang diterima sama atau
melebihi yang diharapkan maka mutu pelayanan yang dipersepsikan baik dan
memuaskan, sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang
diharapkan mutu pelayanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya
pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia pelayanan dalam memenuhi
harapan penggunanya (Cahyanti, 2012). Ada tiga pendekatan evaluasi (penilaian)
terhadap mutu pelayanan kesehatan yangberkaitan dengan manajemen sumber
daya terdiri dari aspek: input meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan,
organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya difasilitas kesehatan. Penilaian terhadap input termasuk penilaian terhadap
perlengkapan dan instrumen yang tersedia dan dipergunakan sebagai alat untuk
pelayanan. Aspek input di-gunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari
kualitas pelayanan. Hubungan antara aspek input dan kualitas pelayanan adalah
hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang
dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik
input yang digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses
pelayanan sehingga ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat.
Puskesmas Seyegan adalah puskesmas yang memiliki fasilitas dan
kemampuan memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawat
daruratan selama 24 jam. Puskesmas Seyegan harus memenuhi standar yang
meliputi standar administrasi dan manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan,
peralatan dan obat-obatan, tenaga kesehatan
dan fasilitas penunjang lain.
Puskesmas Seyegan memiliki tenaga kesehatan yang berkompeten namun
ada beberapa pekerjaan yang masih tidak sesuai dengan porsi pada pekerja
sehingga banyak target program kegiatan yang berjalan namun tidak optimal
dikarenakan sumber daya manusia kompeten dibidangnya di puskesmas seyegan
masih kurang. Sehingga beban kerja tidak seimbang dengan jumlah SDMK. Yang
mengakibatkan petugas yang overlapping kegiatan.
Hasil observasi menunjukkan ada pengaruh dari aspek SDM terhadap
mutu pelayanan, hal ini menguatkan pendapat Cahyanti (2012) bahwa SDM
adalah kunci keberhasilan suatu organi-sasi karena kualitas produk organisasi
dipenga-ruhi oleh kualitas dan produktivitas SDM-nya, dan hal yang kini harus
semakin disadari adalah bahwa SDM merupakan aset yang paling tinggi
pengaruhnya, karena tingkat manfaat dari sumberdaya sumberdaya lainnya baik
finansial mau-pun non finansial sangat bergantung pada tingkat

31
efektifitas pemanfaatan SDM (Sembel, 2014, An-war dkk, 2009)).Pembangun
organisasi kesehatan seperti Puskesmas; Sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan terlaksanananya manajemen. Sumber daya
manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis)
dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya dalam upaya kesehatan danmanajemen kesehatan. Kinerja
sumber daya manusia kesehatan tenaga kesehatan adalah sesuatu yang dicapai
oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan kegiatannya baik tugas pokok maupun
kegiatan administrasi, kegiatan pembinaan serta kegiatan lain-lain yang dapat
mendukung keberhasilan tugas-tugasnya. Jadi ki-nerja merupakan prestasi yang
diperlihatkan oleh tenaga kesehatan tersebut serta hal ini tentu me-nunjukkan
kemampuan kerja pada tenaga kese-hatan tersebut yang dapat dilihat dari cakupan
pelayanan pada neonatus.Tujuan evaluasi kinerja secara umum adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja individu dalam upaya peningkatan
produktivitas organisasi. Secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan
berbagai kebijakan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji,
pendidikan dan latihan, sehingga penilaian kinerja dapat menjadi landasan untuk
penilaian sejauh mana kegiatan dilaksanakan (Syukron, 2015; Darmstadt dkk,
2009). Pembahasan mengenai sumber daya manusia yang dilihat adalah dari aspek
ketersediaan, kualifikasi dan kompetensi. Kekurangan jumlah Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK) akan meningkatkan beban kerja dan berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan terhadap pasien, ter-masuk didalamnya terkait dengan
profesional waktu tunggu dan pengendalian terhadap infeksi akan menjadi lebih
sulit.Kualifikasi SDMK juga mempengaruhi pengguna terhadap persepsi
pelayanan yang berkualitas.

a. Faktor Pendorong
Sistem kerja yang terkoordinasi antara satu sama lain, SDM yang ada,
dukungan serta kerjasama lintas sektoral, anggaran biaya dan sarana
prasarana penunjang lainnya.

b. Faktor Penghambat
Adanya beberapa program yang belum terlaksana sesuai dengan jadwal
sehingga terbentur dengan program yang lain serta kurangnya
ketersediaan SDM yang memegang program. Masih ada masyarakat
yang sulit untuk di ajak bekerjasama dalam menjalankan kegiatan
program kerja puskesmas.

32

Anda mungkin juga menyukai