Anda di halaman 1dari 20

NO.

KONTRAK :
SHE TP.01.03/U.DEP.IP.PRPP/0
0020/I/2019

21 Halaman
NOMOR DOKUMEN:
LINE-19-SHE-PRO-003

JASA HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING


PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG

PROSEDUR RENCANA TANGGAP DARURAT

Issued for
C 10/07/2019 BP AS HW
Approval
Re-Issued for
B 08/07/2019 BP AS HW
Review
Issued for
A 25/02/2019 BP AS HW
Review
KODE KODE Oleh Diperiksa Disetujui Disetujui
TANGGAL
REVISI STATUS PT. LINE INTER CIKARA PT. WIKA
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 2 dari 18

TABEL REVISI

KODE REVISI KODE REVISI KODE REVISI


Hal HAL LAMPIRAN
A B C 0 1 2 3 A B C 0 1 2 3 A B C 0 1 2 3
1 X X X
2 X X X
3 X X X
4 X X X
5 X X X
6 X X X
7 X X X
8 X X X
9 X X X
10 X X X
11 X X X
12 X X X
13 X X X
14 X X X
15 X X X
16 X X X
17 X X X

18 X X X

CATATAN REVISI
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 3 dari 18

Implementasi
Kode
Bab Halaman Catatan Revisi Komentar Keterangan
Revisi
(Ya/Tidak)

DAFTAR ISI

1 PENDAHULUAN......................................................................................................5
1.1 TINJAUAN UMUM PROYEK......................................................................................5
1.2 TUJUAN........................................................................................................................5
1.3 DEFINISI.......................................................................................................................5
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 4 dari 18

2.............................REFERENSI DOKUMEN, KODE DAN STANDAR


6
3 RUANG LINGKUP...................................................................................................6
4 KETENTUAN UMUM...............................................................................................7
5 TANGGUNG JAWAB ..............................................................................................7
6 PROSEDUR DETAIL...............................................................................................9
6.1 TIM TANGGAP DARURAT..............................................................................................9
6.2 NOMOR KONTAK DARURAT............................................................................................9
6.3 SIRINE KEADAAN DARURAT...........................................................................................9
6.3 RESPON PADA KEADAAN DARURAT.............................................................................10
6.4 PENANGANAN KORBAN..............................................................................................10
6.5 EVAKUASI...................................................................................................................10
7 LAMPIRAN.............................................................................................................11
LAMPIRAN 1 FLOWCHART PENANGANAN KORBAN............................................................12
LAMPIRAN 2 PERAN TIM TANGGAP DARURAT...................................................................17
LAMPIRAN 3 STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT HDD 4.............................18
LAMPIRAN 4 STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT HDD 5.............................19
LAMPIRAN 5 NOMOR KONTAK DARURAT..........................................................................20
LAMPIRAN 6 PEDOMAN BUNYI SIRINE KEADAAN DARURAT...............................................21

1 PENDAHULUAN
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 5 dari 18

1.1 Tinjauan Umum Proyek


Proyek Relokasi Pipa Pertamina dillaksanakan oleh PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk dalam kaitannya dengan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung yang
dilaksanakan oleh HSRCC.
Proyek terletak di DK 117 – 128 dan DK 135- 138 Bandung.

1.2 Tujuan
Prosedur Rencana Tanggap Darurat ini diaplikasikan untuk semua personil yang bekerja di
area kerja PT. Line Inter Cikara .

Tujuan dari prosedur ini adalah menentukan rencana untuk menjamin keselamatan bagi
pekerja dalam keadaan darurat dengan menguraikan tindakan, tugas dan tanggung jawab
seluruh pekerja , sehingga dalam keadaan darurat dapat bertindak cepat untuk
penyelamatan dan menekan kerugian materi.

1.3 Definisi
PERUSAHAAN - Perusahaan yang dimaksudkan adalah KLIEN selaku pemilik
dan pengguna fasilitas akhir.
HSRCC
KONTRAKTOR - Pihak lain yang dipilih oleh PERUSAHAAN sebagai
pelaksana proyek yang akan bertanggung jawab kepada
PERUSAHAAN.
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
VENDOR - Pihak lain yang dipilih oleh KONTRAKTOR untuk
menyediakan material atau jasa yang digunakan selama
proyek berlangsung.
PT. Line Inter Cikara

KEADAAN DARURAT TIER I - Keadaan darurat yang berpotensi mengancam jiwa manusia dan
harta benda (asset) yang secara normal dapat diatasi oleh Tim
Tanggap Darurat VENDOR dengan menggunakan prosedur yang
telah dipersiapkan tanpa perlu adanya regu bantuan yang
dikonsinyalir
KEADAAN DARURAT TIER II - Keadaan darurat tipe ini merupakan suatu bencana atau
kecelakaan berskala besar yang tidak mampu ditangani oleh Tim
Tanggap Darurat VENDOR dan institusi berdasarkan tingkatan
Tier I.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 6 dari 18

KEADAAN DARURAT TIER III - Bencana dan kecelakaan berskala major


atau dahsyat yang akibatnya melebihi keadaan
darurat tingkatan Tier II dan institusi tersebut sudah tidak mampu
menanganinya dengan penanganan personil, peralatan dan
material yang tersedia di suatu wilayah berdasarkan tingkatan
Tier II sehingga perlu bantuan/koordinasi tingkat Nasional .

2 REFERENSI DOKUMEN, KODE dan STANDAR


 OHSA 18001 : Occupational Health & Safety Assessment Series
 Undang-undang No.1 tahun 1970 : Undang-undang Keselamatan Kerja
 Peraturan Pemerintah No.21 tahun 2008 : Penanggulangan Bencana
 LINE-19-SHE-PLAN-001 : Rencana SHE Proyek

3 RUANG LINGKUP
Prosedur ini dipergunakan di dalam Proyek Relokasi Pipa Pertamina Bandung, jika terjadi
keadaan darurat di area pekerjaan VENDOR.
Jenis keadaan darurat tersebut meliputi :
1. Keadaan Darurat Tier I
 Kecelakaan Kerja
 Kebakaran Kecil
2. Keadaan Darurat Tier II
 Kebakaran Besar / Ledakan
 Kecelakaan Kendaraan
 Ancaman Bom
3. Keadaan Darurat Tier III
 Cuaca Buruk
 Gempa Bumi

4 KETENTUAN UMUM
1. Tim Tanggap Darurat harus dibentuk di setiap area kerja untuk mengendalikan keadaan
darurat sesuai dengan jenis keadaan darurat yang terjadi.
2. Struktur anggota Tim Tanggap Darurat diinformasikan dalam Papan Informasi Tanggap
Darurat di setiap area kerja
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 7 dari 18

3. Nomor Kontak Darurat yang berkaitan dengan situasi Tanggap


Darurat harus dicantumkan pada Papan Informasi Tanggap Darurat
4. Seluruh pekerja harus memahami dan mengikuti setiap instruksi dari Tim Tanggap Darurat
pada saat terjadi keadaan darurat
5. Jika terdapat korban bila memungkinkan segera evakuasi korban dan memberikan
pertolongan pertama .

5 TANGGUNG JAWAB
1. Project Manager
 Bertanggung jawab membentuk Tim Tanggap Darurat di setiap area kerja dan
memastikan bahwa fasilitas untuk mengatasi keadaan darurat tersedia dengan baik.
 Memastikan bahwa Rencana Tanggap Darurat telah mencakup semua potensi situasi
darurat yang bisa terjadi di lingkungan proyek.
 Memastikan bahwa setiap keadaan darurat yang terjadi dapat tersampaikan secara
actual dan up to date kepada KONTRAKTOR dan PERUSAHAAN.

2. SHE Koordinator
 Memastikan bahwa prosedur Rencana Tanggap Darurat tersusun dan terencana sesuai
dengan kondisi di area kerja serta mengatur ketentuan pertolongan pertama dan
fasilitas medis yang memenuhi standar.
 Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan Rencana Tanggap Darurat untuk
memastikan semua personil telah mendapat informasi yang jelas dan kemudian setiap
personil mengerti apa yang harus dilakukan bila situasi itu terjadi.
 Membuat Instruksi Khusus untuk merespon bila terjadi Keadaan Darurat Tier II dan III
 Dalam situasi darurat, SHE Koordinator akan melaporkan ke Project Manager untuk
menyediakan pertolongan di lapangan.

3. Project Supervisor
 Bertanggung jawab membuat instruksi keadaan darurat dalam daerah tanggung
jawabnya dan membentuk Tim Tanggap Darurat untuk merespons setiap ada panggilan
darurat, tanpa menunggu persetujuan dari Project Manager, berhak meminta
pertolongan darurat.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 8 dari 18

 Project Supervisor atau penggantinya akan memberi tahu Project


Manager, bila dalam pertimbangannya situasi darurat bisa berubah menjadi situasi
gawat darurat, Dia dapat mengumumkan sebagian atau total evakuasi atau
mengumumkan status aman untuk mengijinkan aktifitas proyek dapat dilakukan
kembali.

4. Koordinator HUMAS
 Bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada masyarakat di sekitar lokasi
kerja tentang Keadaan Darurat yang terjadi. Menjalin kerjasama dengan masyarakat
sekitar untuk terciptanya situasi kerja yang aman serta membantu SHE melakukan
sosialisasi Rencana Tanggap Darurat.

5. SHE Man
 Membantu SHE Koordinator dalam mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
Rencana Tanggap Darurat untuk memastikan semua personil telah mendapat informasi
yang jelas dan kemudian setiap personil mengerti apa yang harus dilakukan bila situasi
itu terjadi.
 Membantu Tim Tanggap Darurat bila terjadi keadaan darurat dan memastikan seluruh
pekerja telah berada di titik kumpul serta berhak meminta pertolongan darurat bila
dibutuhkan.
 Dalam situasi darurat, SHE Man akan membantu SHE Koordinator untuk menentukan
tindakan apa yang harus diambil di tempat kejadian.

6 PROSEDUR DETAIL

6.1. Tim Tanggap Darurat


1. Tim Tanggap Darurat terdiri dari 3 – 4 pekerja ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Project Manager. Mereka bekerja seperti biasa, bila terjadi keadaan darurat
secara otomatis mereka menjadi anggota Tim Tanggap Darurat.
2. Setiap anggota Tim Tanggap Darurat akan mendapat penugasan masing-masing
tergantung dari jenis keadaan darurat yang terjadi di area kerja sesuai dengan
Instruksi Keadaan Darurat.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 9 dari 18

3. Setiap anggota Tim Tanggap Darurat akan memperoleh pelatihan


sesuai dengan bidang dalam Tim Tanggap Darurat, seperti pelatihan
pemadaman kebakaran, pertolongan pertama serta simulasi evakuasi.
4. Tim Tanggap Darurat akan melaporkan ke SHE Man bila terjadi keadaan darurat.

6.2. Nomor Kontak Darurat


1. Nomor Kontak Darurat adalah daftar nomor kontak pejabat dari PERUSAHAAN,
KONTRAKTOR dan VENDOR serta INSTANSI UMUM yang mempunyai kaitan
dengan situasi Tanggap Darurat.
2. Kontak tersebut bisa dalam bentuk nomor telepon kantor/rumah, HP, radio panggil
dan individual atau group pager.
3. Nomor Kontak Darurat harus up to date dan ditempel di setiap area kerja (Papan
Informasi, Kendaraan, dll).

6.3. Sirine Keadaan Darurat


1. Sirine keadaan darurat menggunakan sistem pengeras suara (megaphone).
2. Menghidupkan sirine adalah wewenang Project Supervisor atau Tim Tanggap
Darurat.
3. Sirine harus diuji secara berkala sekurangnya sekali dalam seminggu.
4. Setiap macam situasi darurat akan mempunyai bunyi sirene yang berbeda.

6.4. Respon pada Keadaan Darurat


1. Bila menjumpai situasi darurat atau kecelakaan, penemu harus segera melaporkan
ke anggota Tim Tanggap Darurat dan kemudian anggota Tim tersebut akan
membunyikan sirine tanda keadaan darurat.
2. Tim Tanggap Darurat akan secara otomatis diaktifkan, bertugas sesuai dengan
fungsinya.dan menginformasikan ke SHE Man untuk penanganan lebih lanjut dan
kemudian melaporkan ke SHE Koordinator.
3. Setelah menerima informasi, SHE Koordinator akan menuju ke tempat kejadian,
mengevaluasi situasi dan menentukan langkah untuk menangani situasi darurat
tersebut serta melaporkan ke Project Manager.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 10 dari 18

4. Project Manager bertanggung jawab menentukan Evakuasi


Lapangan secara total bila diperlukan.
5. Project Manager memberikan informasi kepada PERUSAHAAN dan
KONTRAKTOR, serta melakukan koordinasi dengan mereka.

6.5. Penanganan Korban


1. Bila memungkinkan, Tim Tanggap Darurat akan mengevakuasi korban ke tempat
aman dan memberikan pertolongan pertama pada korban.
2. Bila korban memerlukan tindakan medis lanjutan maka dilakukan transportasi
korban ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan kendaraan operasional atau
ambulance.
3. Pada kecelakaan ringan korban dapat kembali ke tempat kerja setelah mendapat
peawatan dari klinik lapangan.

6.6. Evakuasi
Langkah di bawah ini diambil ketika terjadi situasi darurat :
1. Mengidentifikasikan tipe sirene yang dibunyikan dari megaphone untuk menentukan
keadaan darurat apa yang sedang berlangsung, sesuai dengan Pedoman Bunyi
Sirine Keadaan Darurat (terlampir).
2. Identifikasi arah angin bila diperlukan evakuasi menyeberang atau berlawanan
dengan arah angin untuk menuju ke Titik Kumpul.
3. Semua personil harus berkumpul di Titik Kumpul yang sudah ditentukan.
4. Project Supervisor akan melakukan perhitungan orang yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
5. Semua mesin dimatikan.
6. Kendaraan diparkir di tempat yang tidak menghalangi peralatan darurat memasuki
tempat kejadian dan tinggalkan kunci kontak pada tempatnya.
7. Jangan kembali ke tempat bekerja sampai tanda all clear (semua aman) dibunyikan
atau diumumkan.
8. Titik Kumpul (Muster Point)
Penentuan Titik Kumpul harus mempertimbangkan sistuasi dan kondisi lapangan,
serta perubahan arah angin yang biasanya terjadi di lokasi tersebut.
9. Penghitungan Jumlah Pekerja :
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 11 dari 18

 Project Supervisor akan menuju ke Titik Kumpul dan


melakukan penghitungan kepala berdasarkan daftar hadir pekerja.
 Orang yang hilang harus dilaporkan ke Project Manager atau SHE Koordinator,
kemudian bersama dengan Ketua Tim Tanggap Darurat akan membentuk tim
untuk melakukan pencarian dan pertolongan pertama.
10. Status evakuasi akan dilaporkan ke KONTRAKTOR oleh Project Manager.

7 LAMPIRAN
 Lampiran 1 – Flowchart Penanganan Korban
 Lampiran 2 – Peran Tim Tanggap Darurat
 Lampiran 3 – Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat HDD 4
 Lampiran 4 – Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat HDD 5
 Lampiran 5 – Nomor Kontak Darurat
 Lampiran 6 – Pedoman Bunyi Sirine Penanganan Keadaan Darurat

LAMPIRAN 1 – FLOWCHART PENANGANAN KORBAN

A. KORBAN KECELAKAAN KERJA

MENILAI SITUASI

Mengenali bahaya terhadap diri sendiri dan orang lain.


Memperhatikan sumber bahaya.
Menentukan jenis pertolongan.
Memperhatikan adanya bahaya susulan.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 12 dari 18

MENGAMANKAN TEMPAT KEJADIAN

Memperhatikan penyebab kecelakaan.


Utamakan keselamatan diri sendiri.
Singkirkan sumber bahaya yang ada (misalnya : putuskan aliran dan matikan sumber listrik)
Hilangkan faktor bahaya (misalnya : menjauhkan sumber bahaya)

A KE LOKASI AMAN
MEMINDAHKAN KORBAN

Ditandu
Apabila korban mengalami keadaan tidak sadar atau cidera parah pada bagian
vital maka perlu dilakukan evakuasi dengan cara ditandu. Selain itu juga, cidera
sedang pun lebih baik dievakuasi dengan tandu.

Diangkat oleh Beberapa Orang


Apabila ditempat kejadian perkara tidak memungkinkan kita membuat tandu
darurat atau tidak tersedianya tandu darurat, maka korban perlu dipindahkan
dengan cara diangkat menggunakan tangan dan lengan beberapa orang.

Diangkat oleh Satu Orang


Apabila tidak ada orang lain selain kita dan tidak memungkinkan kepada korban
A kejadian perkara, korban dievakuasi
untuk menunggu terlalu lama di tempat
dengan cara diangkat

Dipikul
Pengangkatan korban oleh seseorang apabila memungkinkan ia memikulnya di
pundak.

Ditarik
Sebaliknya dari cara evakuasi dengan mengangkat korban adalah ditarik. Hal
ini apabila korban yang dieavakuasi memiliki kondisi yang tidak memungkinkan
untuk diangkat misalnya berat korban melebihi kemampuan penolong.
Pengevakuasi dengan ditarik dibagi menjadi 2 cara yaitu
a. Ditarik Berdiri
Korban bisa ditarik dengan berdiri apabila tempat atau daerahnya lebih leluasa
untuk berjalan secara normal.
b. Ditarik Merayap
Kebalikan dari ditarik berdiri, apabila tempat kejadian atau selama evakuasi
tempatnya tidak memungkinkan penolong berdiri tegak makan dengan cara
merayap. Misalnya kejadian kecelakaan dalam lorong, ruangan sempit, goa,
saluran air dan lain-lainnya.

Dipapah
Apabila korban dalam keadaan sadar namun lemah dan kondisi fisik luar tidak
memiliki cidera berat maka pengevakuasian bisa dilakukan dengan cara
dipapah oleh satu orang atau dua orang.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 13 dari 18

B
B

MEMBERIKAN PERTOLONGAN

Menilai kondisi korban dan tentukan status korban serta prioritas tindakan.
Periksa kesadaran, pernafasan, sirkulasi darah dan gangguan lokal
Berikan pertolongan sesuai status korban
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung, berikan resusitasi jantung paru
Bila luka ringan, obati seperlunya
Bila luka berat, segera transportasikan korban ke RS terdekat

B. KORBAN GEMPA BUMI


JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 14 dari 18

MENILAI SITUASI

Tetap tenang, ketika kita panik akan susah berpikir secara jernih dan akan membuat
keputusan yang tidak tepat.
Mintalah bantuan, gunakan telepon/radio komunikasi untuk mencoba menghubungi layanan
tanggap darurat.
Lakukan Triage / pemilahan korban (proses mengevaluasi korban agar mereka yang paling
memerlukan bantuan dapat ditangani terlebih dahulu), apabila anda menemukan beberapa
korban pada satu tempat.
Jangan dekati korban yang berada di situasi yang berbahaya,contohnya korban yang dekat
dengan kabel listrik.
Jika memungkinkan lakukan pertolongan bersama orang lain, jangan lakukannya sendiri. Dua
orang yang bekerjasama dapat membuahkan hasil yang lebih baik daripada bekerja
sendiri,apabila sesuatu terjadi anda dapat saling membantu.

MEMBERIKAN PERTOLONGAN
A
Apabila korban tidak sadarkan diri, segera periksa jalan nafasnya untuk memastikan
korban bernafas dengan baik.
Angkat dagu korban dan posisikan hidung menghadap ke atas, amankan belakang kepala
korban.
Buka mulut korban, bersihkan mulut korban jika ada benda asing di dalam mulut korban,
anda bisa gunakan baju korban untuk membersihkannya.
Tekan kuku tangan korban, jika kuku tangan korban ditekan warna kuku akan berubah
putih,dan pada saat tekanan dilepas , jika warna kuku kembali cepat ke warna merah,
berarti sirkulasi darah korban masih baik.
Pindahkan korban ke posisi aman bila dalam posisi berbahaya atau adanya potensi
bahaya susulan.
Jangan memindahkan korban dengan cidera serius karena bisa mengakibatkan
kematian, tunggu sampai petugas datang atau datangnya ambulance dan
paramedik.

Dengan melakukan kajian tiap-tiap orang dalam satu area dengan cepat, Anda
segera bisa menentukan siapa yang paling membutuhkan bantuan dengan segera.
Apabila ada banyak korban, anda dapat menandai mereka dengan kartu bewarna
atau dengan kain.

Klasifikasi Triage :
Hijau untuk status non kritis, yang berarti korban masih dapat menunggu
perawatan.
Kuning untuk korban yang memerlukan perawatan dengan segera.
Merah untuk kondisi kritis dan memerlukan perawatan langsung
Hitam untuk korban meninggal atau tidak ada harapan hidup kembali.
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 15 dari 18

C. KORBAN KEBAKARAN

MENILAI SITUASI

Tetap tenang, ketika kita panik akan susah berpikir secara jernih dan akan membuat keputusan
yang tidak tepat.
Mintalah bantuan, gunakan telepon/radio komunikasi untuk mencoba menghubungi layanan
tanggap darurat.
Jangan dekati korban yang berada di situasi yang berbahaya,contohnya korban yang dekat
dengan kabel listrik.
Jika memungkinkan lakukan pertolongan bersama orang lain, jangan lakukannya sendiri. Dua
orang yang bekerjasama dapat membuahkan hasil yang lebih baik daripada bekerja
sendiri,apabila sesuatu terjadi anda dapat saling membantu.

MEMBERIKAN PERTOLONGAN

Pada korban pingsan terpapar asap


Letakkan korban pada posisi miring
Periksa denyut nadi dan pernafasan korban
Bila ada tanda henti nafas dan jantung, berikan resusitasi jantung paru

Pertolongan luka bakar


Jika pakaian korban terbakar segera padamkan
Kompres luka dengan kain basah dan dingin
Tutup luka dengan perban / kain bersih
Lepaskan pakaian yang menempel
Berikan minuman hangat untuk mencegah dehidrasi
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 16 dari 18

LAMPIRAN 2 – PERAN TIM TANGGAP DARURAT

PERAN

KETUA Mengambil alih pengendalian dalam keadaan darurat

KEBAKARAN Memimpin usaha penghentian penyebaran dan pemadaman


kebakaran

KECELAKAAN Memimpin usaha pencegahan kecelakaan susulan, penanganan


KERJA korban serta pengendalian massa

EVAKUASI Memimpin usaha evakuasi seluruh pekerja menuju Titik Kumpul


JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 17 dari 18

LAMPIRAN 3 – STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT


HDD 4
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 18 dari 18

LAMPIRAN 4 – STRUKTUR ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT


HDD 5
JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 19 dari 18

LAMPIRAN 5 – NOMOR KONTAK DARURAT


JASA HDD
PROYEK RELOKASI PIPA PERTAMINA - BANDUNG
Nomor Dokumen: Tanggal :
LINE-19-SHE-PRO-003 PROSEDUR 06/04/2019
Rev. C
RENCANA TANGGAP DARURAT
Hal 20 dari 18

LAMPIRAN 6 – PEDOMAN BUNYI SIRINE KEADAAN


DARURAT

JENIS KEADAAN BUNYI SIRINE TIDAKAN YANG HARUS DIAMBIL

KECUALI TIM TANGGAP DARURAT

Uji sirine setiap hari rabu Panjang selama 20 Tetap melakukan pekerjaan
jam 12 siang detik

Aman / All-Clear Panjang selama 20 Kembali ke tempat kerja dan


detik MENUNGGU PERINTAH mulai kerja
dari Project Supervisor sesudah
memastikan tempat kerja sudah
aman

Kecelakaan Kerja Naik –Turun Panjang Tetap di lokasi kerja masing-masing


selama 20 detik dan menunggu perintah selanjutnya

Kebakaran Kecil Naik –Turun selama Tetap di lokasi kerja masing-masing


20 detik dan menunggu perintah selanjutnya

Kebakaran Besar, Naik –Turun selama Berhenti bekerja dan menuju Titik
Kebocoran gas, 60 detik Kumpul
Ledakan

Gempa Bumi Naik –Turun Panjang Berhenti bekerja dan menuju Titik
selama 60 detik Kumpul

Pengungsian Tempat Panjang selama 60 Berhenti bekerja, matikan mein,


Kerja detik menuju Titik Kumpul dan menunggu
perintah transportasi pengungsian

Anda mungkin juga menyukai