Distribusi Tegangan Dalam Tanah PDF
Distribusi Tegangan Dalam Tanah PDF
DALAM TANAH
Pengajar :
Imam Hariadi S
Sony Pramusandi
1. PENDAHULUAN
Tegangan didalam tanah yang timbul akibat adanya
beban dipermukaan dinyatakan dalam istilah
tambahan tegangan (stress increment), karena
sebelum tanah dibebani, tanah sudah mengalami
tekanan akibat beratnya sendiri yang disebut
tekanan overburden.
5/ 2
Q
I=
3
1
1 + (r / z )2
(3) ∆σ z = 2 I (4)
2π z
Gambar 3
Tambahan
tegangan
vertikal
akibat
beban titik
Gambar 4
Faktor
pengaruh (I)
akibat
beban titik,
didasarkan
teori
Boussinesq
(Taylor,
1948)
Contoh
Soal
Susunan fondasi
diperlihatkan dalam
Gambar C1 Beban
kolom A = 400kN, kolom
B = 200kN dan kolom-
kolom C = 100kN. Bila
beban kolom dianggap
sebagai beban titik,
hitung tambahan
tegangan dibawah pusat
fondasi-fondasi A,B, dan
C, pada kedalaman 6m
dibawah pondasi.
Gambar C1
Penyelesaian
Beban-beban kolom dianggap sebagai beban titik,
karena itu tambahan tegangan dibawah masing-
masing fondasi dapat dihitung dengan persamaan (4).
Fondasi-fondasi diberi nama menurut nama kolom.
Dalam soal ini, karena susunan fondasi simetri,
tambahan tegangan dibawah pondasi B dan C, pada
kedalaman yang sama akan menghasilkan yang sama.
(1) Untuk fondasi-fondasi B:
(B1) = (B2) = (B3) = (B4)
(2) Untuk fondasi-fondasi C:
(C1) = (C2) = (C3) = (C4)
(a) Tambahan tegangan dibawah pusat pondasi A
Hitung faktor pengaruh I pada kedalaman 6 m dibawah fondasi A, dilakukan
dalam Tabel C1a.
Tabel C1a. Faktor pengaruh I dibawah fondasi A
∆σz = ql (6a)
Dalam persamaan tersebut
I=
1 ( ) (
2mn m 2 + n 2 + 1 1/ 2 m 2 + n 2 + 2
× 2
) 2
+ arctg 2
mn m (
2
+ n 2
+ 1 )
1/ 2
(6b)
4π m + n +1+ m n
2 2 2 2
(
m + n +12
) m + n + 1 − m n
2 2 2
Dengan :
q = tekanan sentuh atau tekanan fondasi ke tanah
B L
m= ,n =
Z Z
Gambar 7 Tegangan
di bawah beban
terbagi rata berbentuk
empat persegi panjang
Gambar 6 Isobar tegangan untuk beban terbagi rata berbentuk lajur memanjang
dan bujur sangkar teori Boussinesq
Gambar 8 Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah sudut luasan
tegangan terbagi rata
Tambahan tegangan vertikal pada sembarangan titik
dibawah luasan empat persegi panjang ditentukan
dengan cara membagi-bagi empat persegi panjang. Dan
kemudian menjumlahkan tegangan yang terjadi pada
tiap-tiap bagiannya. Sebagai contoh akan ditentukan
tambahan tegangan vertikal dibawah titik X ( Gambar
9). Untuk ini, dapat dilakukan cara sebagai berikut :
Gambar 9 Contoh hitungan tambahan tegangan vertikal di bawah titik tertentu akibat
beban terbagi rata empat persegi panjang
Contoh Soal
Bila dalam contoh soal 1 seluruh area bangunan didukung oleh
fondasi rakit ukuran 7 m X 7 m , berapakah tambahan tegangan
dibawah pusat pondasi pada kedalaman yang sama? Dianggap beban
total yang didukung oleh kolom-kolom disebarkan secara sama
keseluruh luasan fondasi pelat.
Penyelesaian :
Beban total yang didukung kolom-kolom dianggap disebarkan secara
sama pada luasan fondasi pelat, maka
2
q = [400 + (4 × 200 ) + (4 × 100 )] = 32,6kN / m 2
1
7
(a) Tambahan tegangan dipusat beban (titik E) dihitung dengan
membagi fondasi menjadi 4 bagian yang sama, dengan ukuran 3,5 m
x 3,5 m:
m = B/z = 3,5/6 = 0,59 ; n = L/z = 3,5/6 = 0,59
Dari Gambar 8 , diperoleh I = 0,107
Δσz (E) = 4Iq = 4 x 0,107 x 32,6 = 14 kN/m2
(b) Tambahan tegangan vertikal di titik D dilakukan dengan
membagi dua luasan fondasinya, yaitu luasan DFCA dan DFIG
DF = 7m ;AD = 3,5 m
m = B/z = 3,5/6 = 0,583
n = L/z = 7/6 = 1,17
Dari Gambar 8, diperoleh : I = 0,142
Δσz (D) = 2Iq = 2 x 0,142 x 32,6 = 9,3 kN/m2
3q 1
dσ z = dA (7)
2πz 2 [
1 + (r / z )2 ]
5/ 2
a a
pot a - a
2 4
Langkah pertama
1. Buat gambar beban tersebut dengan skala gambar yang sama dengan garis
O – Q / A – B dengan kedalaman ( z ) yang diinginkan.
Misal garis O – Q / A – B = 8 cm . Sedangkan kedalaman ( z ) = 4 m.
Jadi ➔ 8cm : 4m ➔ 1 : 50
2. Gambar beban yang sudah di skala tersebut di plot pada grafik
Newmark dengan titik R tepat pada pusat grafik,.
3. Hitung jumlah kotak yang terkena beban misal : A
4. Tegangan pada kedalaman z di bawah titik R
➔ σZR = q0 . I . A
I = 0,001
0 Q
A = ……….
q0 = 5 ton/m2
R I = 0,001
A0
Z1
σ1
Z2
A1
σ2
A2
2
1
P P
σ2 = =
( B + Z 2)( L + Z 2) A2
Misal : Fondasi 2 m x 3 m, P = 1500 kN
Distribusi/penyebaran tegangan :
Z AZ σZ %
0 6 250 100
0.5 (2.5)(3.5)=8.75 171 69
1 3 . 4 = 12 125 50
2 4 . 5 = 20 75 30
3 5 . 6 = 30 50 20
Latihan Soal 1
Tiga buah kolom terletak pada satu baris, masing-masing mempunyai
jarak 4 m. Beban-beban pada kolom 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah
640 kN, 160 kN dan 320 kN.
a) Hitunglah tambahan tegangan vertikal yang terjadi pada kedalaman
2,5 m di titik-titik yang diperlihatkan dalam gambar di bawah ini!
b) Jika diketahui bahwa tanah homogen dengan berat volume basah
18 kN/m3, berapakah tegangan total akibat beban kolom dan
tekanan overburden (tekanan akibat berat tanahnya sendiri) pada
masing-masing titiknya?
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
640 kN 160 kN 320 kN
4m 4m
2m 2m
z = 2,5 m
1 2 3
Latihan Soal 2
Tentukan tambahan tegangan vertikal di titik A yangterletak pada
kedalaman 1,5 m, akibat beban fondasi yang mendukung terbagi rata
q = 100 kN/m2, seperti yang diperlihatkan dalam gambar di bawah
ini!
Pada beban fondasi yang sama, bila dasar fondasi pada kedalaman
0,5 m, berapa tambahan tegangan di titik A tersebut. Berat volume
tanah yang digali γ = 18 kN/m3.
G H
3m
A B
F
4,5 m
D
E C
3m 6m