Tahapan Desain Struktur Tahan Gempa PDF
Tahapan Desain Struktur Tahan Gempa PDF
Struktur
Gedung Tahan Gempa
Gempa
2
D. Simpangan E. Detailing
A. Lingkup Desain B. Penentuan C. Pemodelan
Struktur, P-Delta Elemen
Struktur Sistem Struktur Struktur
dan Lendutan Struktur
4
A. Lingkup Desain Struktur
Gambar
Faktor
Tampak
Keutamaan
1)Bentuk Gambar
Potongan 2)Fungsi
Struktur
Struktur
Kategori
Beban
Risiko
Denah
A. Lingkup Desain Struktur
3)Lokasi
Struktur Beton
Identifikasi kebutuhan struktur
tambahan.
Eg: Dinding penahan tanah
Baja Tulangan
4)Material
Identifikasi percepatan gempa
berdasarkan peta gempa
Baja Profil / Komposit
1) Bentuk Struktur
Data mengenai denah, gambar tampak, dan potongan dari arsitektur agar
dapat memahami gambaran struktur yang akan didesain
2) Fungsi Struktur
Fungsi gedung untuk menentukan faktor keutamaan dan kategori risiko.
Fungsi detail (ruangan di setiap lantai) mempengaruhi beban yang bekerja.
3) Lokasi Struktur
Lokasi mempengaruhi beban (misal daerah dengan angin besar, gempa besar,
dll), menentukan kelas situs serta koefisien situs dan percepatan gempa yang
digunakan, serta mempengaruhi kebutuhan struktur tambahan (misalnya
dinding penahan tanah).
4) Material Struktur
Menentukan material yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan desain.
B.
PENENTUAN
SISTEM
STRUKTUR
8
B. Penentuan Sistem Struktur
Sistem
Penahan
Gaya Gempa
12
C. Pemodelan Struktur
• Reduksi torsi dapat diberikan pada sebagian/ seluruh elemen balok → Desain torsi
minimum sebesai Tcr
C. Pemodelan Struktur
𝑆𝐷𝑆 𝑆𝐷1
𝐶𝑠1 = 𝐶𝑠2 = 𝐶𝑠3 = 0,044𝑆𝐷𝑆 𝐼𝑒 ≥ 0,01
𝑅 𝑅
𝑇
𝐼𝑒 𝐼𝑒
Apabila gaya geser dasar kombinasi respons ragam (Vt) lebih kecil dari 85% dari
prosedur gaya lateral ekivalen (V), maka gaya harus diskalakan sebesar 0,85 V/Vt
sesuai pasal 7.9.4.1 SNI 1726:2012
Simpangan; Sistem
Peredam
P-Delta
Desain Dinding
KDS B atau Redundasi
Struktural
C 1,0
(gaya keluar bidang)
ii. ρ = 1,3
Untuk KDS D, E, dan F harus menggunakan 1,3 faktor redundansi.
ρ=1,0 dapat digunakan apabila struktur memenuhi SNI 1726:2012 Pasal 7.3.4.2
C. Pemodelan Struktur
5) Perhitungan Eksentrisitas
Perhitungan eksentrisitas disesuaikan dengan definisi dalam SNI 1726:2012 Pasal
7.8.4.1 tentang Torsi Bawaan dan Pasal 7.8.4.2 tentang Torsi Tak Terduga.
i. Eksentrisitas bawaan diukur dari denah antara titik pusat massa struktur di
atas pemisahan isolasi dan titik pusat kekakuan sistem isolasi untuk masing-
masing arah x dan y.
ii. Eksentrisitas tak terduga sebesar Ax dikalikan 5 persen dari ukuran maksimum
bangunan tegak lurus dengan arah gaya yang ditinjau. Ax merupakan
pembesaran momen torsi tak terduga yang tidak diambil <1, Ax dihitung
sesuai pasal 7.8.4.3 SNI 1726:2012
𝑑𝑒𝑙𝑡𝑎𝑚𝑎𝑘𝑠 2
𝐴𝑥 =
1,2 𝑑𝑒𝑙𝑡𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Eksentrisitas total adalah eksentrisitas bawaan ditambah eksentrisitas tak terduga
C. Pemodelan Struktur
6) Pengecekan Ketidakberaturan
Perhitungan ketidakberaturan
dilakukan sesuai Tabel 10 dan Tabel
11 SNI 1726:2012
i. Ketidakberaturan Horizontal
(Tabel 10)
C. Pemodelan Struktur
6) Pengecekan Ketidakberaturan
Perhitungan ketidakberaturan
dilakukan sesuai Tabel 10 dan Tabel
11 SNI 1726:2012
ii. Ketidakberaturan Vertikal
(Tabel 11)
D.
SIMPANGAN
STRUKTUR,
P-DELTA, DAN
LENDUTAN
22
D. Simpangan Struktur, P-Delta, dan
Lendutan
1) Pengecekan Simpangan Antar Lantai
Pengecekan simpangan antar lantai dilakukan menggunakan batasan nilai yang
diperbolehkan pada Tabel 16 SNI 1726:2012
2) Pengecekan Efek P-Delta
Pengecekan dilakukan berdasarkan SNI 1726:2012 Pasal 7.8.7 Perhatikan batasan
nilai yang disyaratkan, apakah P-Delta boleh diabaikan, harus diperhitungkan,
atau struktur tidak stabil.
3) Pengecekan Lendutan Balok dan Pelat
Lendutan balok dan pelat yang terjadi tidak boleh melebihi yang disyaratkan
sesuai SNI 2847:2013 Tabel 9.5
E.
DETAILING
ELEMEN
STRUKTUR
24
E. Detailing Elemen Struktur
6) NILAI EKSENTRISITAS
2
1) MODE DOMINAN NON TORSI
APA PERBEDAANNYA ?
SOLUSI LAIN ?
4) SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM)
MENGAPA PERLU ?
BERAPA NILAINYA ?
BAGAIMANA PENGGUNAANNYA ?
6) NILAI EKSENTRISITAS
PERBEDAAN EKSENTRISITAS
SESUNGGUHNYA DAN
EKSENTRISITAS TAK TERDUGA ?
PENTINGNYA MEMPERHITUNGKAN
EKSENTRISITAS ?
7) PROSEDUR PEMERIKSAAN REDUNDANSI