DISAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA

DUSTAKT{r{N
\RSIPAN
\WATIMUR
..
ffi:
g.v,
'=
isDfeSS
%A,y",tar?tL
@rory tuaq,, {n,tr,@,oro -.fuu,
,yo
r,/, D rul ttlgl a ty'rat t
0iiVh,,
r/rr tt
(]rZZ
,J Lygru)'(t tt
i,ilLII t
Bnrlcn PcrPustrtd E
I :,.n Kts rslPrt
S -
I',..r .r;,:r.l Jsrvr T'imil
tq islsLvtqlwr+-
KETIRANGAN PETA di SAHPUI BU(U.
1. Peta dengan warna merah itu adalah lokasi daerah

yang memiliki Parameter Ss 2 0,18 g. Dan bila
kita berencana membangun di daErah ini gedung
tergolong Kategori" Resiko (KR) IV yaitu misalkan
gedung pendidikan I sekolah + fasilatasnya,
rumah sakit + fasilitasnya dst, dan berada
diatas situs tanah lunak (5E) atau diatas tanah
sedang (5D) maka sesuai SNI 1?26-2q12 gedung
tadi wajib direncanakan sesuai Kategori Disain
Seismik (KOs)-0.
2- Sebagaimana diketahui, bangunan KR IV adalah
bangunan bangunan yang dihanapkan tetap
berfungsl setelah terjadi gempa kuat.
3. SNI t?Zfi-2OLZ menetapkan parameten Sos dan 5or
sebagai penentu KDS sebagai pengganti Nilayah
Gempa.
SERI-3
Disain Kapasitas Struktur Daktaii Tahan
Gempa Kuat
sesuai SNI 1726-2012 dan SNI 2847:2013
Disusun oleh:
Prof. Ir. Rachmat Purwono, MSc. IP-U HAKI

Dr. techn. Pujo Aji, ST, MT
20t4
Disain Kapasitas Struktur Daktail Tahan
Gempa I(uat
Penulis : Prof. Ir. Rachmat Purwono, M.Sc, IP-U HAKI
Dr. techn. Pujo Aji, ST, MT
Editor : Dr. techn. Pujo Aji, ST, MT
Desain Sampul : ITS Press
A 2013, ITS Press, Surabaya
Hak cipta dilindungi undang-undang

Diterbitkan pertama kali oleh
ITS PRESS, Surabaya 2013
rsBN 978-602-9494,88,4
Daftar Isi
,llllxJJx]tl[tffi[1il
Anggota IKAPI Daftar Isi
Sanksi Pelan ggar an P as al 22
Undang-Undang Nomor 1.9 Tahun 2002 Daftar Gambar 6
TentangHak Cipta:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat Daftar Tabel 10
(1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan /atau denda paling sedikit Rp. Prakata 72
1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lamaT
(tujuh) tahundan / atau denda palingbanyakRp. 5.000.000.000,00 Notasi
(limamilyar rupiah). Daftar 14
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,

mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau PENDAHULUAN L7
barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/ atar denda paling banyak Rp.
I.1 IIMIIM t7
500.000.000,00 (lima ratus luta rupiah).
RANGKA PEMII{UL MOMEN 2L
Dilarang keras menerjemahkary memfotokopi, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
2.7 Umum .....21
2.2 Konfigurasi Bangunan yang Diinginkan 23
2.3 Konfi.gurasi Bangunan Tidak Teratur 26
Dicetak oleh Percetakan ITS Press

lsi di luar tanggung jawab percetakan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
2.4 EvaluasiKompetensiAnda 5.5 Pengadaan Kuat Momen Sepanjang Balok (Pasal

..... 29
27.5.2.3, SNI 2847:2013) 57
PERBEDAAN SNr BARU (Th 2OL2) DAN 5.6 Posisi Sambungan Lewatan Tulangan (Pasal
LAMA (Th 2002) 30 21.5.2.3, SNI 2847:2013)
3.1 Umum 30 5.7 Pemasangan Tulangan TYansversal (Pasal 21.5.3,

SNI 2847:2013)
3.2 Furrgsi SNI 1726 dau SNI 28,17 31
5.8 Kuat Geser Lebih Besar dari Kuat Lentur (Pasal
3.3 Perbedaan di SNI 1726Larna dan Baru 32 21..5.4, SNI 2847:2013) 63
3.4 Perbedaan di SNI 2847 Lama dan Baru 40 5.9 Evaluasi Kompetensi Anda 67
3.5 Evaluasi Kornpetensi Anda 42
Disain Kolom RPMK 68
4 KETENTUAN DASAR DISAIN SRPMK 43 6.1 Umum 68
4.7 Umum 43 6.2 Persyaratan Dimensi dan T\rlangan Memanjang 6B
4.2 Syarat Pemakaian RPMK 44 6.2.1 Syarat Dimensi Kolom 69

4.3 Pengamanan Parameter Sistem 46 6.2.2 Penulangan Kolom 69
4.4 Evaluasi Kompetensi Anda 50 6.2.3 Sambungan Lewatan Tulangan 77
PRINSIP DISAIN BALOK RANGKA PEMIKUL 6.2.4 Tulangan Transversal (TT) 72
MOMEN KHUSUS 51 6.3 Capacity Disain untuk Kolom 75
5.1 Urnum 52 6.3.1 Kolom kuat balok lemah (strorrg column

weak beam)
5.2 Persyaratan Disain Balok RPMK (Pasal 21.5, SNI
2847:2073) a).) 6.3.2 Pengekangan ujurrg-ujung kolom (Pasal
21.6.4.4)
5.3 Dimensi Balok (Pasal 27.5.1, SNI 2847:2013) 54
5.4 Penulangan Memanjang Balok RPMK Pasal 21.5.2

6.3.3 Kuat geser harus lebih besar dari kuat mo-
56
men
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
6.3.4 Kebutuhan tulangan transversal untuk I/" 82 9 Tlagedi Gempa Padang L45
6.4 Kolom Pernikul Komponen Kaku (Pasal2l.6.4.6) . 82 9.1 Umum .....145

6.5 Hubungan Balok Kolom RPMK B5 9.2 Kasus-Kasus Kerusakan di Struktur . . . . 746
6.5.1 Panjang pcnyaluran (PP) tulangan me-
manjang (Pasal 21.7.2.7 dan 2) 85 10 Catatan Tambahan 159
6.5.2 Tulangan transversal (Pasal 21.7.3) 86 10.1 Wilayah Kategori Disain Seismik-D 159
6.5.3 Kuat Geser HBK (Pasal27.7.4) 86 10.2 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi 161
6.6 Evaluasi Kompetensi Anda 90 10.3 Pondasi Tiang 762
10.4 Mutu Bahan 163

Pondasi 92
10.5 Komponen Struktur Bukan Bagian dari Sistem
7.1 Umum 92 PemikulBebanGempa . . . .163
7.2 Detailing pada ponclasi langsung dan pile caps 93 10.6 Kapasitas Disain untuk Kemampuan Disipiasi En-
ergi. . . . . .164
7.3 Balok pondasi dan pelat (slab) (Pasal27.72.3) 93
7.4 Pondasi Tiang Pancang dan Piers 95 Lampiran 166

7.5 Syarat-Syarat Tiang Beton urrtuk KDS D sarnpai
F (SNI 1726-2072 Pasal 7.74.2.2) 97 A ACI 318M-1.1 166
7.6 Evaluasi Kompetensi Anda 104
Index 215
8 Contoh Disain Daktilitas Kornponen SRPMK 105
Daftar Pustaka 2L7
8.1 Umum 105
8.2 Diketahui 106
8.3 Ditanyakan 118
8.4 Jawaban 119

DAFTAR GAMBAR
5.4 Penulangan Transversal untuk komponen lentur

KDS-D 62
5.5 Gava geser disain untuk balok dan kolom 65
6.1 Syarat spasi tulangan trarrsversal kolom 70
Daftar Gambar 6.2 Syarat dimensi kolom 77
6.3 Syarat pengekangan ujung-ujung kolom. (a) penu-

Iangan hook (sengkang tertutup) persegi, (b)
penulangan hook spiral 73
2.1 Tipikal Rangka Pemikul Momen 23 6.4 Syarat bentuk tulangan transversal tertutup
(hoops) kolom .....74
2.2 Konfigurasi denah bangunan 25
6.5 Rangka momen khusus bertujuan untuk menghin-
2.3 Konfigurasi vertikal 27
dari dari mekanisme (a); dan memilih mekanisme
2.4 Variasi kekakuan tingkat 28 (b) atau mekanisme (c) 76
6.6 Disain kolom kuat balok lemah 77

3.1 Spektrum respons disain 33
6.7 Berbagai keadaan pengekangan kolom 79
4.L Faktor Kuat Lebih dan Koef Modifikasi 45 6.8 Untuk urencari M, kolom, pertama menentukan
ra,nge beban aksial dari kombinasi beban yang di-
4.2 Perbandingan mekanisme energi dissipating Beam gunakan, Mo, adalah mornen terbesar di clalam
Sideway vs Column Sideway 47
range beban aksial 81
5.1 Lebar efektif maksimum balok dan persyaratan tu- 6.9 Kolom penyangga komponcn kaku (dinding struk-
Iangan transversalnya 55
tur) 84
5.2 Persyaratan tulangan lentur balok 58

6.10 Luas Efektif HBK 87
5.3 Sambungan Lewatan dan Sengkang Tertutup 6.11 Geser Horisontal dalam HBK BB
(hoops) untuk KDS-D 60

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
7.7 Macam pondasi dan pemasangan tulangan me- 9.4 Tidak terlihat tulangan sengkang tertutup (hooks)
manjang*transversal ..... 94 pada kolom yang rusak berat ini (Lihat Gambar
6.3 dan 6.6) . . 151
8.1 Denah dan elevasi struktur 108
9.5 Sengkang tertutup untuk confinement tidak terli-
8.2 Hasil analisa struktur untuk rangka baris ke-5 oleh hat dipasarrg pada kolom ini sehingga beton han-
beban gempa arah U-S 109 cur oleh deformasi inelastis (Lihat Gambar 6.1 dan
8.3 Tipikal penulangan balok tepi di lantai 2 . . . . . lt4
.
6.2) . .752
8.4 Penulangan Kolom Ka dan Ki, tt7 9.6 Tulangan polos hanya boleh dipakai untuk sen-
gkang tapi disini dipakai untuk tulangan meman-
8.5 Disain gaya geser untuk balok ujung 82 di rangka iangkolom ..153
baris5lantai2 ... 123
9.7 Tulangan polos dipakai di kolom non struktural
8.6 Diagram momen untuk penghentian tulangan tapi tidak diperhitungkan tcrhadap displacernent
negatif pada perletakan interior r26 lateral akibat gempa (Lihat Bab 10.5) . 754
8.7 Detail penulangan balok bentang ujung rangka 9.8 Pernakaian panjang kait tulangan sengkang yang
barisStingkat2 .. 130 tidak mengikuti peraturan (Lihat Gambar 6.3 dan
6.7) . . 155
8.8 Detail penulangan kolom tengah 135
8.9 Analisa geser dari HBK kolom tengah di baris ke-5 140
9.9 Kolom pipih yarrg hanctrr terkena beban gempa
(LihatBab6.2.1) ...156
8.10 Analisa Geser dari HBK kolom tepi di baris ke-5 743
9.10 Penernpatan sambungan lewatan yang tidak tepat
karena di pasang cli ujung bawah kolom (Lihat
9.1 Kegagalan kolom karena kolom lemah balok kuat Gambar6.1) .....157
(Lihat Sub bab 6.3.1 ) t47
9.2 Tidak nampak tulangan confinement yang harus
terpasang pada ujung kolom (Lihat Gambar 6.3) 149
9.3 Ttrlangan sengkang tertutup tidak terlihat dan se-

Iimut beton yang tidak memenuhi syarat. Bentuk
retak menandakan kolom patah oleh beban geser
(Lihat Sub bab 6.3.3) 150
DAFTAR TABEL
8.4 Kesimpulan beban P" dan Mu pada kolom tengah

antaralantai2denganl(Ka2-1) ..115
8.5 Kesimpulan beban P" dan M, pada kolorn tengah
antaralantai2denganS(Ka2-s) ..115
Kesimpulan beban P,., dan Mu pada kolom tepi
Daftar Tabel 8.6
antara lantai 2 dengan 1(Ki2 r) . . . 116
8.7 Kesimpulan bcban P" dan Mu pada kolom tepi
antara Iantai 2 dengan 3 (Ki2-3) 116
B.B Momen Mn. dan M, 118

3.1 Perbedaan penentuan jenis RPM 32
8.9 Persyaratan tulangan memanjang t20
3.2 Koefisien Situs F) 34
3.3 Koefisien Situs fl, .)a)
3.4 Klasifikasi Situs . .),
3.5 Kategori Disain Seismik berdasarkan Sos 3B
3.6 Kategori Disain Seismik berdasarkan Sor 38
3.7 Kategori Resiko Bangunan (KRB) dan Faktor

Keutamaanl ... 39
3.8 Ringkasan yang harus dipenuhi oleh RPMK 47
8.1 Momen disain balok rangka di muka kolom 110
8.2 Resume momen disain di balok rangka baris no 5

lantai 2 tt2
8.3 Perhitungan tulangan balok di lantai 2 113
10
11
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
Prakata ITS dan para praktisi industri konstruksi baik kontraktor dan
konsultan memberikan masukan berharga dan ketiga pada ITS
Terinspirasi okrh fakta bahwa untuk banguna,n-bangunan penting Press atas kesediaan penerbitan buku ini.
Sistcm Rangka Pemikul Momerr Khusus (SRPMK) wajib dipakai Penulis berharap semoga Buku Seri-3 memberikan sumban-
di hampir seluruh wilayah Indoncsia maka disusun Buku Seri-3 gan pemikiran bagi pemakai industri konstruksi dan akademisi
ini. Kalau dalam Buku Seri-l dan 2 bertujuan untuk memper- di Indonesia, namun demikian penulis sangat berharap ada
oleh hasil pembuatan bahan beton yang ekonomis dan berurutu, kritik dan saran-saran perbaikan pada materi buku ini untuk
ma,ka Buku Scri-3 ini bertujuan menonjolkan aspek-aspr:k disairr memperoleh kualitas vang lebih baik.
tarnbahan yaitu selain <lisain kekuatan komponen strukturnya,
iuga waiib mr:lakukan aspek-a,spck untuk rnemiliki kemamprran
daktilitas oleh br:ban gcrnpa kuatnya. Aspek perencanaan yang
discbut terakhir ini scrca,ra populer disebut CAPACITY DtrSIGN
(Disain. Kapasitas) dan diatur secara khusus di SNI 2847:2013
atau ACI3lBM-11 dan SNI 1726-2012.
Ruku Seri-3 ini tiaik untuk berkal kertrampilan disain tamba-
han b;rgi mahasiswa, da.n praktisi agar ha,sil disain k:rp:rsitas itu
lebih mcndapat perha,tian dan dapat dilaksanakan secara cer-
rnat. Pengalarnan-pengalaman kegaga.lan bangunan beton bertu-
Iang akibat gempa kua,t rnenurrjukkan sebab-sebab kenrntuhan-
nya adalah tidak dilakukan disain kapasitas atau pelaksanaan
Penulis
tidak sesuai deta,iling clisain kapasitas. Beberapa contoh vang
diberikarr di Bab buku ini acia,lah Tragcdi Gempa, Padang.
Sebzr,gaimana telah rnenjadi ciri pada buku Seri sr:belurnnya email:
ya,ng mcnitikberatlcan pada contoh-contoh praktis, maka buku purwono. rachmat @yahoo. com
Seri-3 iniprrn .juga, mcmberikan contoh pt:rhitungan yang r1u- pujo@ce.its.ac.id
dah dipahami ya,ng rliharapkan rncmbcrikan gambaran lebih jclas
mengenai tata cara perhitungan capacity design tersebut.
Dalam pcnrrlisan buku ini penulis sangat berterimakasih

kepada: pertama pada ACI yang memberikan ijin pema,kaian
berbagai publikasinya; kedua kolega sesama dosen cli Tekrrik Sipil
12 13
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
Daftar Notasi Keterangan

Fo Koefisien situs tanah pada periodc 0.2 detik
I(eterangan F,, Koefisien situs tanah pada periode 1 detik
f:rktor arnplifikasi untuk kuat lebih sistem pt:nalran beban perccpatan gravitasi (ml detik2)
gcrrpa sesuai ASCE
h tebal total komponen struktur, mm
0 Iakl t.rr rt'duksi kt,krra.l arr
IIBK Ilubungan Balc,k I(olorn
A,,t, Iuas yang dilingkupi oleh garis pusat tulangan torsi
Lan panjang penyaluran batang tulangan dengan kait stan-
transversal tertutup terlar, m,m2
dar, mm
Ao Iuas bruto penamtr)ang beton , ztnt2
1,, bentang bersih yang diukur dari muka tumpuan, mm
A" luas tulangan tarik non-prategang,, rrtm2
1,, panjang minimurn, diukur dari muka joint sepanjang
A," luas tulangan tekan non-prategatg, mm2 sumbu komponen struktur, dimana harus discdiakan tu-
Iangarr transversal, rnm
A"t lua,s penampang total tulangan transvcrsa,l dalam
rentang spasi s dan tegak ltrrus terhadap rlimensi h., KDS Klasifikasi Disain Seismik
rnrn 2
L beban hidup
A"t luas total tulangan rnemanjang non-pratcganE, ffiTtr2
Mn kuat rnomen nominal penampang
ASCI' American Sor:icty of Civil Ilngintrcring
Mo, kuat probabilitas momen lentur suatu komponen struk-
b Iebar efektif flcns tckan, mm tur pada muka tumpuan dengan anggapan kuat tarik tu-
langan longitudinal sebesar minimal 1.25 fy dan faktor
b,, lebar bada,n, a,ta,u diarneter penampanEl lingkaran, mm
reduksi d: 1, N-mm
Ca fakt,or rleflr:ksi amplifir::r.tion sesuai ASCtr 7
Mu, momen terfaktor penampang, N-mm
Ct) Capacity Design
P perkiraan beban aksial, biasanya diambil D + 0.1L
d tinggi cfcktif penalrrpang rnrl I
Po kuat gaya aksial nominal pada eksentrisitas nol, N
dt, diarnctcr batang tulang:rn, rnm
P,, gaya aksial terfaktor pada eksentrisitas yang diberikan
E ircngaruh beban ger4rzr, atau gaya dan mornorr dalam < oP"
y:rng bcrhubungan clongzrn beba,n tersebut
PGA Peak Cround Acceleration
fl kuat tekan beton y:rng disyaratkan, MPa
R respon koefisien rnodifikasi yang didefinisikan di ASCtr 7
,fL kuat leleh tula,ngan yang disyaratkan, MPa
5 spasi tulangan transversal, mm
fyt kuat tarik lelch tulangan transvcrsal yang disyaratkarr,
spasi maksimurn tulangan transversal, rnrn
MPa
c Percepatan respons spektra
14 15
DAFTAR TABEL
Notasi Keterangan
,5" Parameter percepatan respons spectrai MCII dari peta
gempa pada perio<le pendek
S',r Parameter percepatan respons spectral MCE dari peta

gempa pada periode 1 detik
Sns
Sot
Parameter response spektral pad:r, periode 0.2 detik
Parameter response spektral pada periode 1 detik
Bab. 1
SDG Stmktur Dinding Geser
SPGS Sistem Penahan Gaya Seismik

SRPM Sistem Rangka Pemikul Momen PENDAHULUAN
SRPMK Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
T fundamental period gedung sesuai ASCE
T" perkiraan fundamcntal pcriod bangunan sesuai AS(lE
V kuat geser nominal dari kontribusi beton, N KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Memahami
v" gaya geser rencana yang ditentukan di Pasal 21.5.4.I dar.
lingkup isi buku seri ke-S ini dan urutan penjelasan
21.6.5.1, N isinya
Vi geser hubungan balok-kolorn, N
V, kuat geser nominal, N 1.1 UMUM

% kuat gcscr nominal dari kontribusi tulangan, N
V. gaya geser terfaktor penarnpang, N Sistern Rangka Pemikul Mornen (SRPM) adalah sistem struktur
w lebar efektif hubungan balok-kolom untuk perhitungan beton bertulang yang mendominasi struktur bangunan umum
kuat geser, mm yang ada di masyarakat, baik itu untuk perumahan, pertokoan,
'tr u beban terfaktor pcr satuan panjang balok atau pelat satu perkartoran, dan khususnya bangunan sekolah, fasilitas pen-
arah didikan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang pada keadaan
w() Wilayah Gempa darurat harus tetap beroperasi. Oleh sebab itu, wajib bagi kita
untuk mengarrankan bangunan-bangunan tersebut terhadap ba-
haya gempa bumi.
Kebetulan pada saat ini peraturan SNI tahun 2002 yang men-
*"'1 L 1 B
17 .;'''tl:.,;.;;,stakr$ \
16 \ . _. g.aars'rpan - \
-''l:-:t*a'tlYL**)
?-.tt':;:-i f,
_--.--
1.1. UMUM 1.1. UMUM
gatur beba,n gempa (SNI 1726) telah selesai direvisi menjadi Bab 3 akan menjelaskan secara si'gkat isi perbedaan ketentuan
SNI 1726-2012 begitu juga SNI 03-2847-2002 yang mengatur per- UBC dan ASCE lebih dahulu khususnya yang terkait clergan
syaratan beton struktural untuk barrgunan gedung telah selesai syarat disain SRPMK.
direvisi menjadi SNI 2847-2013. selanjutnya Bab 4 aka, menyajikan ketentuan-ketentuan
Perlu diketahui buku ini melampirkan ACI 31BM-11 karena pokok yang mengikat pada proses disain SRPMK. proses co,pac_
selain ACI 31BM menjadi referensi SNI 2847, juga mengandung i,ty design juga dijelaskan disini untuk dijadikan pedoman pen_
"commentary" yang sangat berrnanfaat daiam pemahaman pcr- dctaila, lcbih ltr,jut. Dalam p.oses ter.sebut terkesan banyak
aturannya. prosedur dan pedoman capacity disain lebih dominan diatur
oleh peraturan-peratura, (yaitu oleh sNI 2B4T:20r2 dan SNI
Buku ini bermaksud mcnsosialisasikan secara praktis pedo- 1726-2012) daripada hasil analisa teoritis. Hal ini dikarenakan
man pembuatan SII.PM menjadi Rangka Pemikul Momen Khusus semua pedoman-pedoman tersebut adalah hasil pe,elitia, dan
(SRPMK) yang menurut ASCE 7-10 harus didisain sesuai Kat- pengalaman-pengalaman kegagalan di lapangan berdasarkan per_
egori Gempa Disain (Seisrnic Desigrr Category) D, yaitu untuk ilaku inelastis sturktur yang scbelurnnya sulit diprediksi atau
Barrgunan Kategori Resiko IV yang dibangun di daerah-daerah bclum diketahui.
yang kernungkinan terkena gempa kuat. Dalam rangka itu,
Iingkup isi buku ini tidak rnerrcakup pembahtrsan bagian analisa selanj,tnya, dijelaskan secara singkat tuj,an clari pemakaian
strrrktur untuk menentukan ktrat perlu [/ (lihat SNI 2847 2013 parameter sistem Ro, d)o dat Ca. Lalu Bab 5 dan 6 akan menge_
Pasal 9.2) akibat kombinasi beban berfaktor untuk disain keku- nalkan bagaimana sNI 1726-2012 dan sNI 2847:2013 rnernenuhi
atarr komponen-komponen SR.PNIK tersebut) nalnun buku ini parameter sistern tersebut dalam bentuk disain kapasitas pada
akan menjelaskan penentuarr penulangan dan kebutuhan detail- kompo.en SRPMK untuk rnenciptakan kemamp,a, perilaku in-
ing untuk mencapai kemarnpuarr disipasi energi komponen terse- elastis dengan pertasangan tularrgan-tulangan transversal.
but setelah diketahui kuat perlunya yang disyaratkan oleh Pasal Dalam Bab-Bab sebelum Bab 7 banyak tcrkarrdung pedoman
21 SNI 2847:2073. yang diarnbil dari sNI 2847:2013, sedangkan Bab 7 sendiri akarr
Bab 2 buku ini menjelaskan arti dari SRPM khususnya ,rer.bahas pedoman baru dari sNI 1726-2012 yang rnengatur.pe-
SRPMK dan konfigurasi yang diinginkan. Kemudian diskusi, masangan tulangan transversal untuk pondasi tiang pracetak dan
penjelasan dan contoh-contoh yang ditampilkan dalam buku ini tiang bor.
didasarkan pada ketentuan dari SNI yang baru tersebut di atas. Bab B berisi contoh-contoh perhit,ngan disain kapasitas sete-
Perlu diketahui bahwa dua SNI yang lama (tahun 2002) rneng- lah penulangan kuat perlu diketahui.
gunakan acuan ketentuan yang ada pada UBC 1997, sedan-
gkan yang baru berpijak pada ketentuan vang ada di ASCtr 7- Buku Seri 3 mengakhiri isinya dengan Bab g dan Bab 10,
10. Karena itu sebelum melakukan pembahasarr lebih mendetail, dirnana pada Bab 9 berisi catatan-catatan kegagalan struktur di
18 19
1.1. UMUM
peristiwa gempa di Padang pada tanggal 30 September 2009 yang

IaIu, sedangkan Bab 10 menyajikan catatan-catatan tambahan
penting bagi disain dan pelaksanaan SRPMK.
Bab. 2
RANGKA PEMIKT]L
MOMEN
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Memahami

Konfigurasi Bangunan RPMK yang diharapkan akan
menjamin kemampuan perilaku disipasi energi RPMK
2.L ljmum
I\rjuan utama dari didirikannya bangunan adalah untuk memikul
beban gravitasi. Namun bangunan itu juga akan terkena beban
lateral oleh beban angin atau beban gempa. Makin tinggi su-
atu bangunan makin cukup berarti efek beban lateral tersebr:t.
Berkaitan dengan hal tersebut, pengalaman menunjukkan bahwa
kriteria beban gempa dianggap sebagai penentu disain penahan
beban lateral.
20 27
2.1. UMUM 2.2. KONFIGURASI BANGUNAN YANG DIINGINKAN
Sarnpai saat ini

ASCE atau Sl{I SRPII memiliki Ca ] 5 ttuu
kemlnrpurn di*ipating energi p'rng
1726-2012 mcm- tinggi
perkenalkan 3 tipe
utama struktur beton bertulang daktail penuh yang termasuk
kategori disain seismik D, yaitu:
1. Sistem Struktur Rangka yang dinamakan juga Struktur

Rangka Pernikul Momen (SRPM)
2. Sistem Struktur Dinding Geser (SDG)
.1. DuaI Sistern yang merupakan kombinasi dari SRPM dan Gambar. 2.1: Tipikal Rangka Pemikul Momen
SDG
Ketiga tipe struktur utama ini terkenal memiliki deflection 2.2 Konfigurasi Bangunan yang Di-
amplification factor Ca > 5 suatu indikasi harus direncanakan
memiliki kemampuan disipating energi yang tinggi.
inginkan
Buku seri ke-3 ini mengkhususkan pembahasan mengenai
SRPM jenis Rangka Pcmikul Momen Khusus. Diharapkan Buku
Dalarn disain struk-
tur tahan gempa, o
Seri 4 dan 5 akan membahas sistem vang lain . aspek pemilihan Konflgurasl bongun:rn tlrlak teratur
Rrenunttlt per.\iaratan tillnbahan
SRPM ini adalah konfigurasi barrgu-
struktur bangunan nan dipandang sangat penting sekali karena bila oleh kebutuhan
beton bertulang .lgar leblh aman, pilihhh seltlu fungsi bangunan dan pertimbangan arsitektur konfigurasi ban-
konfiguruui $PGli yang simelri
bcrtingkat ) umum- gunan jadi tidak teratur, maka ini akan sangat membatasi peran
nya terdiri dari rangka balok yang memikul lantai dan kolorn kemampuan struktur untuk melindungi terhadap gempa kuat.
yang menerus ke atas. Balok dan kolom disatukan oleh Hubun- Konfigurasi Sistem Penahan Gaya Seismik (SPGS) sedapatnya
gan Balok I(olom (HBK) harus mengikuti prinsip fundamental berikut ini:
Sistem Rangka ini sangat efektif memikul baik beban gravi-

tasi maupun handal menahan beban lateral/gempa (7p), Lihat 1. Sebaiknya pilih denah bangunan yang teratur dan seder-
Gambar 2.1. hana. Bangunan dengan denah arsitektural berbentuk T
22 23
2-2. KONFIGURASI BANGUNAN YANG DIINGINKAN 2.2. KONFIGURASI BANGUNAN YANG DIINGINKAN
dan L harus dihindari atau dipisah-pisah rnenjadi berrtuk-

bentuk sederhana (Lihat Gambar 2.2).
2. Buat Denah bangunan yang simetris Denah yang

asimetris cenderung menimbulkan respons torsi pada eI-
emen struktur dan prediksi perilakunya amat sulit di- Xiudrri pitih
la,krrka,n.
t-_:l -1--.l 1--J-l
3. Semua bagian-bagian vertikal struktur bangunan harus
L_r I ----l i
lr-l: I L--.1
-r--,--l
tr rhl
diletakkan dalam satu sistern pondasi. Sebagian pondasi -J-=1
yang terletak di batu darr sebagian di tanah lunak harus
4.
clihindarkan.
Bila dalam satu bangunan dipakai lebih dari satu sis- /-

L_mr- Ll- dtporkut
tem struktur pcnahan gempa yang kekakuannya sangat

berbeda, misalkan RPMK dan Dinding Geser, maka harus
diatur agar di tiap tingkat kesemitrian kekakuan lateral
..={i
lr+_-r
l"l
L-\L-
kcruseken
i.-+-
vJ I
F di,xrkua,a-fF,",
#
harus dijamin tidak terjadi berlebihan. Hal irri untuk T.-'--]."+.-T."-'5;
I (-.----r I ;;-'l
L-r
rnenekan seminimal mungkin pengaruh torsi yang tidak di-
I
I i-----t , I I
inginkan.
5. Keteraturan di tiap elevasi harus diutamakan, baik ge-

lil
L-.r-
I
I;-l
ornetris mauplrn variasi kekakuan tiap tingkat.
I
I
u
Gambar 2.2, 2.3 darr 2.4 diharapkan dapat memberikan ilus-
trasi mengenai butir ( ) dan (5). [;
Sedapat rnungkin perencana struktur selalu mengindahkan 5 Gambar. 2,2: Konfigurasi denah bangunan
prinsip fundamental tersebut di atas.
24 25
2.3. KONFIGURASI BANGUNAN TIDAK TERATUR 2 3. KONFIGURASI BANGUNAN TIDAK TERATUR
2.3 Konfigurasi Bangunan Tidak Teratur

Dalam kasus dimana keteraturan tidak bisa dicapai, maka SNI
1726-2072 Pasal 7.3.3 telah mengatur batasan dan persyaratan
Hindari Pttih
tambatran untuk sistem dcngan ketidakberaturan struktur. Di
pasal itu diatur 6 tipe ketidakberaturan horisontal struk-
tur dtr,l 7 Lipe ketidakberaturan vertikal stluktur, masilg-
masing dilengkapi nomor pasal batasarr dan persyaratan ta,m-
bahannya bila terjadi pada kategori disain seismik B, C, D, E,
dan F. Sebagaimana telah disebut di Pendahuluan, Iirrgkup Buku
ini tidak mengatur pedoman analisa struktur untuk mcnentukan fT*l
kuat perlu (U) tiap komponcn struktur, begitu juga dalam meng- t-t- ^/ kerusakan
hadapi konilgurasi bangunan tidak teratur.
fld, ,
--fn
,
-Effit==- kerusakan
J[1'-!"*"t"',
__ru_l
t--tt
*:-II
Gambar. 2.3: Konfigurasi vertikal
26 27
2.3. KONFIGURASI BANGUNAN TIDAK TERATUR 2.4. EVALUASI KOMPETENSI ANDA
2.4 Evaluasi Kompetensi Anda

1. Permasalahan apa yang bisa timbul apabila konfigurasi
bangunan baik horisontal maupun vertikal bersifat tidak
teratur? Dimanakah SNI mengatur ini?
Hlndari Pilih
2. Hal apa yang perlu diperhatikan apabila terdapat dua sis-
tem struktur dalam satu gedung?
J. Sebutkan 3 contoh ketidakberaturan konfigurasi bangunan

dalam arah horisontal dan 3 contoh dalam arah vertikal.
Gambar. 2.4: Variasi kekakuan tingkat
28 29
3.2, FUNGSI SNI 1726 DAN SNI 2847
Dibawah ini dis-

:r.iikan perbedaan- SNI lirma mencntuknn Jents SlRPllI
berdasnrkan RG atnu 11'G. SNI baru
lrerbedaan itu lelapi
pakrt ltDS A, E, (' don D
tlibatasi pada yang
langsung berpengaruh pada disain RPMK.
Bab. 3
3.2 F\rngsi SNI L726 dan SNI 2847
PERBEDAAN SNI Sebagaimana sudah diketahui bersama, dua SNI ini mempunyai
fungsi pokok yang berbeda, SNI 1726 lebih banyak memberikan
BARU (Th 2oL2) DAN pedoman-pedoman pada penentuan goyangan akselerasi tanah
atau beban gempa pada bangunan-bangunan yang direncanakan,
penentuan jenis struktur berdasarkan tingkat resiko geurpa dan
LAMA (Th 2oo2) penentuan analisa strukturnya.
Selain itu dise-

diakan pula daftar
jenis-jenis struktur SNI lama pakal l'G.tl^, ltNI baru pakrl
Sp5 dan Sp1
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Memahami yang boleh dipakai
pedornan menentukan jenis kategori disain seismik su- sebagai struktur penahan gempa dengan clilengkapi parameter
atrr daerah sesuai SNI 1726-2012 sistem berupa faktor-faktor R,O o, C4 darr batasan ketinggian
struktur.
Sedangkan SNI
3.1 lJmum 2847:2013 adalah
peraturan KDS tlilnk hanyr tergarrtung prrda Sp*
yang
dirn Sp1 lrrpi jugn KR
Banyak perbedaan besar yang ditemui pada SNI 1726-2012(SNI berkompetensi men-
BARU) yang berorientasi pada ASCE 7-10 dibanding dcngan SNI gatur tata cara perhitungan atau ketentuan-ketentuan per-
03-L726-2002 (SNI LAMA) yang beriorentasi pada URC 1997, syaratan minimum untuk struktur beton bertulang dari segi
material, disain dan pelaksanaan konstruksinya. Khusus menge-
Sebaliknya sedikit perubahan dijumpai bila SNI 03-2847-2002 nai jenis struktur penahan gempa yang telah ditentukan di SNI
dibandingkan dengan SNI 2847:2013.
30 31
3.3. PERBEDAAN DI SNI 1726 LAMA DAN BARU 3.3. PERBEDAAN DI SNI 1726 LAMA DAN BARU
1726 tersebut di atas, oleh SNI 2847:2073 telah disediakan detail Kalau SNI 1726-2002 mengatur penentuan jenis SRPM harrya
pedoman disainnya di Pasal 21. berdasar Seismic Zone f PGA maka SNI 1726-2012 mengenalkan
cara penentuan jenis SRPM berdasarkan pada Kategori Disain
Seismik A, B, C dan D yang ditentukan oleh nilai-rrilai Sps dan
3.3 Perbedaan di SNI L726 Lama dan Baru Su.
Sns dan Sor \l/
Perbedaan besar dari pedornan UBC 1997 terliadap ASCtr 7-10 yarlg merupakan pa-
dijumpai pada cara menentukan jenis Sistem Rangka Pemikul Awarr $N[ l?26 brru tclnh merguhrh
rameter disain ger- nilai & Qo dan Co dtrt RFMK
Momen (SNI 2847:2013 Pasal 21.1). Perbedaan ini disimpulkan trkan tanah ada,la,h menjadi 8,3 dan 5.5
dalam Tabel 3.1. parameter respons spektral percepatan disain pada periode perr-
dek dan periode 1 detik. Sps merup akan batas datar atas sedang
Tabel. 3.1: Perbedaan penentuan jenis RPM
Sp1 menentukan bagiarr r)enurun dari Spektrum Respons Disain
Standar/Peraturan Dasar Penetapan Sistem Rangka Pemikul (Lihat Gambar 3.1).
Momen
SRPMB SRPMM/K SRPMK
@
sNI-2847-2002 R.G Rendah RG Menengah RG Tinggi (!
sNI-1726-2002 Seismic Zone 0, Seismic Zote 2; Seismic Zore i1, 2a:t sff
IIBC 1997 1; PGA : 0.075 PGA : 0.15 - 4; PGA : 0.3 -
0.2 0.4 e
o.
sNr t726-20t2 KDS A, B KDS C KDS D D
ASCE 7-IO SNI (!
2847:2013 ,d
5or
r.
$
u
L
Catatan:
SRPMI] Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa
SRPMM/K Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah/Khusus Tr=0,2T, - _Sr, 1
, S,,
I-
- Pcrioda, I (detik)
-
SRPMK Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
RG Resiko Gempa
Gambar. 3.1: Spektmm respons disain
KDS Kategori Disain Seismik
32 ,,
t)t)
Nilai dari Sps dan Sp1 dapat dihitung dengan Pers. 3.1 dan
Pers. 3.2 (SNI 1726-2012):
srs : 'rs",r:Zr,t, (3.1)
22
sot-5sn,, :rF,sr (3.2)
Tabel. 3.3: Koefisien Situs ,F],
Tabel. 3.2: Koefisien Situs I), Paramcter Respons Spektral Percepatan Gempa - MCE,
Terpetakarr Pada Perioda 1 detik, Sr
Parameter Respons Spektral Perccpatan Gempa " L'ICEs Kelas Sitrrs 5r < 0.25 Sr : 0.5 Sr :0.75 Sr : 1.0 .91 > 1.25
Terpetakan Pada Perioda Pendek, T :0.2 detik, ,S,
SA 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Kelas Situs s" < 0.25 5." - 0.5 S" :0.75 S, : 1.0 s- > 1.25
SB 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
SA 0.8 u.8 0.8 0.8 0.8
SC 1.7 1.6 1.5 7.4 1.3
SB 1.t) 1.0 1.0 1.0 1.0
SD 2.4 2.0 1.8 1.6 7.5
SC t.2 7.2 1.1 1.0 1.0 Dtr .)
SE 2.8 ,4
2.4
SD 1.6 t.4 7.2 1.1 1.0
SF ,9S..
SE t.7 1.2 0.9 0.9
SF ss.. " Untuk nilai-nilai a.ntara ,9r dapat dilakukan interpolasi linier
.. SS : Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis
* Untuk nilai-nilai antara ,9" tlapat dilakukan interpolasi linier respons si l,us-spesifi k.
** SS : Situs vang memcrlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis MCtrg : Maxirnurrr Considered Earthquake
rcspons situs-spesifik.
MCEg : Maxirnum Considered Earthquake
Sp5 dan Sp1 (yang di SNI 7726-2002 dinarnakan ,4-) tldak

lagi tergantung pada PGA suatu wilayah lempa, tetapi sekarang
sesuai Pers. 3.1 dan Pers. 3.2 di atas ditentukan oleh nilai 55
dan 51 yang tercarrtum di Peta Gerak Tanah Seismik di Gambar
14.4 dan 14.5 dari SNI 1726-2012. Ss dan ,S1 irri berturut-turut
,-
JJ
adalah pararneter respons spektral percepatan gempa pada pe-

riode pendek 0.2 detik dan periode 1 detik yang terjadi di kelas
situs SB (Lihat Tabel 3.4). Dasar penentuarr 55 dan ,St adalah
kemungkinan gerak seismik 2'r/o dalam 50 tahun, sedangkan PGA
yarrg lama rnemakai kriteria 10% dalam 50 tahun.
Pers. 3.1 dan 3.2

rnenunjukkarr pula
bahwa nilai Sps dan IrR ltr: buku srrjr meningkrtkrrn LD$, Tabel. 3.4: Klasifikasi Sitrrs
tapi Juga nilni \'
Su berturut-tumt
sangat tergantung pada Koe{isien Situs f} dan F, yang diatur
di Tabel 3.2 dan 3.3. Sedangkan nilai koefisien situs itu sendiri
ditentukan oleh jenis lapisan tanah (disebut juga Kelas Situs)
yang berada langsung rli bawah bangunan yang direncanakan
tahan gempa (Lihat Tabel 3.4). Ada 6 kclas situs, rrarnun bagi
perencarra Kelas Situs SD (Tanah Sedang) dan SE (tarrah lu- sDllll-hslitl
$E (Tedn Lu0l)
nak mempunyai rnakntr penting karena SD/SE itu rnenuntut At8! 3ctiap profil kMh yatrg mrngedung lebih dai I il tEn.h detrge kffiicnrtiL *eb.g.i
pemakaian nilai f| atau ll, vang besar' (Lihat Tabel 3.2 dan 3.3) bcriltut :
l. lndfti plsrliiitq Pl > 20,
sehingga bemjung pad.a se'ism'ic base shear, V, yang lebih besar 2. Krdarair,w > 40 pBm"du
pula.
Peneta,parr
SRPM berdasarkan
KDS A, B, c dan ftrjl:fiJrffffitTf*meningkat
D diatur oleh SNI
1726-2072 di Tabel 3.5 (vang dikutip dari Tabel 6.5-1 SNI
1726-2012) darr Ttrbcl 3.6 yang dikutip dari SNI yang sama.
Parametcr KDS ini merupakan parametcr utama yang

rnenentukan berbagai persyaratatr clisain struktur terhadap
beban gempa.
Pengklasifikasian ini dikenakan pada struktur berdasarkan
Kategori Resiko Bangunan (KRB) darr tingkat kekuatan gerak
36 J1
tanah akibat gempa yang diantisipasi di lokasi struktur bangu-

nan. Ada 6 tipe KDS: A, B, C, D, E, F dimana urutan dari A ke
F menunjukkan kondisi resiko gempa meningkat dan persyaratan
deisain dan detailing gempa semakin ketat.
Penetapan KDS ini juga memperhitungkan Kategori Resiko
Bangunan (KRB) yang dinyatakan dalam nilai Faktor Keuta- Tabel. 3.7: Kategori Resiko Bangunan (KRB) dan Faktor Keutamaan
rrraarr I. Hal irri tercernrin clalatu kolorn kedua dan ketiga dari I
Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Nilai KRB dan I tersebttt diatur di
Pasal 4.1.2 SNI 1726-2012, dan di sini disajikan di Tabel 3.7. I{ategori Deskripsi Faktor
Resiko Keutamaan
Tabel. 3.5: Kategori Disain Seismik berdasarkan Spg I
IV Fasilitas Penting: Rumah sakit, 1.5
Kategori Resiko (KR) kantor poiisi, gedung sekolah, fasil-
Nilai Sps I, II atau III itas pendidikan dan pemadam ke-
bakaran, emergency sheltters, dll.
Sos < 0.167 A Bangunan yang mengandung bahan
0.167<Sns<0.33 C yang sangat beracun.
0.33<Sos<0.5 D III Bangunan yang memiliki resiko 1.25

tinggi terhadap jiwa manusia pada
0.5 { S'ps D
saat terjadi kegagalan
II Bangunan lain yang tidak masuk 1.0
Tabel. 3.6: Kategori Disain Seismik berdasarkan S1,1 dalam KRB I, III atau IV
Gedung dan struktur lainnya yang 1.0
Kategori Resiko (KR) memiliki resiko rendah tcrhadap
Nilai,5or I. II atau III jiwa manusia pada saat terjadi
kegagalan (fasititas pertanian, gu-
Sor < 0.067 A dang sementara)
0.067 < Sor < 0.133 C
0.133 < Sor < 0.2 D
0.2 1 Sot D
Dua Tabel (Tabel 3.5 dan Tabel 3.6) menunjukkan bahwa

bangunan-bangunan seperti gedung sekolah, rumah sakit dan i
l
38 39
3.4. PERBEDAAN Dl SNI 2847 LAMA DAN BARu 3.4. PERBEDAAN DI SNI 2847 LAMA DAN BARU
bangunan-barlgunan yang termasuk Kategori Resiko IV, diten- R21.1.1 Chapter 21 ACI 31BM atau Tabel 5.21.7.7 Pasal 21.1.1
tukan untuk ditingkatkan ke KDS yang lebih daktail. Jadi mis- SNI 2847:2013.
alkan bangunan kantor di suatu tempat tergolong KR I dite-
Tabel. 3.8: Ringkasan yang harus dipenuhi oleh RPMK*
tapkan terrnasuk KDS C, maka untqft bangunan sekolah yang
berada di ternpat yang sama harus dikenakan disain dengan
KDS D. Hal ini disebabkan karena nilai |(R IV dari ASCtr sebe-
sar 1.5 telah ditetapkan lebih tinggi clibanding UBC yang hanya
Syarat arralisis dan disain 2t.t.'2
1.25. 27.1.3
Pasal 6.5 SNI 1726-2012 memberikan catatan, apabila ,S1 Bahan-balran 2t.1.4,
memiliki nilai lebih kecil dari 0.75 maka XDS diijinkan untuk 2t.t.7
ditentukan sesuai Tabel 3.5 saja. Komponen struktur 21,.5
27.6
Sementara itu perlu diperhatikqn prrla bahwa faktor R,O ,, 21.7
dan C4, terjadi perubahan. Tabel 3 SNI 1726-2002 merrunjukkan 21.8
berturut-turut nilai paramaeter sistqp dari Rangka Beton Berttr- 4 Potrd:rsi 27.12
lang Pemikul Momen Khusus 5rang sgrnula adalah sebesar 8.5, 5 Komponerr struktur bukan 2t.13
2.8, 5.2 telah diubah berturut-turut menjadi B, 3, 5.5 seperti ter- pemikul beban gernpa
cantum di Tabel 9 Pasal7.2 SNI 1726-2012.Sudah tentu ini akan
rnempengaruhi disain kapasitas dari RPX'IK. * Terrrrasuk syarat-syarat Pasal 1 sfd 77, kecuali diubah oleh Pasal 21.
3.4 Perbedaa.n di SNI ZB47 Lama dan Baru Selain syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut di
Tabel 3.8, pelaksanaan RPMK hams tunduk pacla Pasal 1.3.5
Seperti diurrgkapkan di atas, di SNI 2817:2013 dapat dikatakan yang mengharuskan adanya pengawasan secara kontimrs pada
pernasangan tulangan transversal dan mutu beton. Pengawasan
hanya sedikit perubahan vang cukqp berarti, hal irri dapat dili-
hat dari isi ACI 31BM-11 yang dipafu2i sebagai referensi. Namun harus dilakukarr oleh irrspektur yang profesional dan berhak
demikian harus diakui ada perubahan baru yang menonjol yaitu melakukan aktifitas ini.
bahwa KDS struktur-struktur penahan gempa telah mcngikuti
pedoman yang diterbitkan oleh SNI 1726-2012 atau ASCtr 7-10
(lihat Tabel 3.5 dan Tabel 3.6). Praktissyarat-syarat disain un-
tuk RPMK masih mengikuti Pasal 23 SNI 2847 yang lama, na-
mun sebaiknya ikuti Tabel 3.8 yang mgrupakan ringkasan Tabel
40 47
3"5. EVALUASI KOMPETENSI ANDA

1. Apa yang diatur oleh SNI 2847 darr SNI 1726?
2. Parameter apa yang menentukan Kategori Disain Seismik?
r). Pada waktu menentukan Kelas Situs dengan menggunakan

N SPT, apakah ada kelas siLus yarrg tidak bisa didefin- Bab. 4
isikarr? Jelaskan!
Untuk bangunan geclung sekolah, rumah sakit apakah

memiliki kategori resiko yang sama dengan bangunan yang
mengandung bahan yang sangat beracun? Jelaskan!
KETENTUAN DASAR
5. Apakah peraturan SNI2847:2013 mensyaratkan poin untuk DISAIN SRPMK
diperhatikan pada waktu kita medisain pondasi? Bila ada
sebutkan Pasalnya?
6. Apakah pengawasan merupakan hal yang penting untuk di-

laksanakan pada waktu pelaksanaan struktur RPMK? Je-
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Paham arti
dan metode pengamanan Pararneter Sistem R, Q,, Ca
laskan!
Scbut perbedaan-perbedaarr utarna dalam rnenentukan V

dari SNI 7726 vang larna dan baru! 4.L IJmum
Sistem Rangka
Pemikul Momen
(SRPM) oleh ASCE l$osuiri SNI l7?6, tinp jenis ttPG$
memiliki faktor R, ()o, dan {',1 I'ang
7-10 dan SNI 17261 berberla-bed:r
boleh dipakai seba-
' Catatan: Untuk selanjutnya penyebutan SNI 1726-2012 disingkat den-
gan SNI 1726
42 43
4.2. SYARAT PEMAKAIAN RPMK 4.2. SYARAT PEMAKAIAN RPMK
gai struktur penahan beban gempa. Dalam ASCtr 7 Tabel 72.2-1 o nilai Or, sebagai parameter kuat lebih bahan dan sistem
tercantum 3 macam struktur pernikul rnomen yaitu: struktur tidak boleh lebih kecil dari 3
. C,t : 5.5, sebagai parameter pembesaran defleksi juga tidak
1. Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) boleh diambil lebih kecil.
2. Struktur Rangka Pemikul Morrren Menengah (SRPMM) Ketentuan-ketentuan di atas secara grafis diperlihatkan di
3. Struktur Rarrgka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) Gambar 4.1
4.2 Syarat Pemakaian RPMK

\/\,- /
Pemakaiarr tiga \\/ ',/
/
macanr SRPNI tcrse- r'
f{klornilal R. yang besar I):rktnrl r' ,'
lrrrl seperl i
dijt'- rnengindikarikao gerlps yang dipikul R=
VE
Iaskan dalarn Bab 3 pnda SGPS relatif kecil V
tergantung pada intensitas beban gempa yaitu pada nilai param-

eter respons spektra percepatan disain Spg dan Sor. Bila ASCtr
7-10 atau SNI 1726 menetapkan untuk suatu wilayah/daerah
perlu sistetn struktur penahan gempa KDS-D, maka disaiu
RPN{K yang berbasis pada kemampuan disipasi energi dalam {)^_ dE Drdl
lingkup respon nonlinear harus dipakai. v=v ^ liE
tn St "\ tllt'l eiirsti-:
n
Menumt Tairel
12.2-7 ASCtr atau Gambar. 4.1: Faktor Kuat Lebih dan Koef Modifikasi
SNI 1726 Tabel 9. Fak(or nilrti (',r yang he*ar menuntut
Caplcify Design l'irng {ermlrt
untuk kepcrluarr di-
sain Sistem Penahan Gaya Seismik (SPGS) yang berperilaku Dengan keten-
daktail penuh ini terikat pada pararneter sistem berikut ini: tuan di atas dan
Karena beban gempa nominal
Gambar 4.1, maka
v'
parameter sistem lI. f
o R: B, sebagai nilai koefisien rnodifikasi respon tidak boleh RPMK yang daktail Kcutuhan SPGS ditentukan olch Ca
dilampaui. ini mengandung karakteristik pokok berikut ini:
44 45\ iltrrI
siii r.'P"t"u"r \
I
loo r'*"**tntt
itra Tirno )
4.3. PENGAMANAN PARAMETER SISTEM 4.3. PENGAMANAN PARAMETER SISTEM
Faktor R memberikan indikasi kuat gempa yang diren-

canakan untuk dipikul oleh struktur RPMK adalah hanya
V : y# : W dirnarra I adalah Faktor Keutamaan yang
tcrsebut di Tabel 3.7.
Bita terjadi gempa besar (major earthquak") > I/./, RPMK

a,karr berperilaku daktail sedangkan kekuatan strukturnya
oleh sifat bahan dan sistem strukturnva bisa bertahan sam-
pai l/0o
Perilaku daktail ini menyerap (di,ssi,pati,ng) energi gempa {'***

yang jauh melebihi l/ itu dalam bentuk deformasi inelastis
temtama di sendi-sendi plastis balok-balok dan kolom-
kolom RPMK.
C,1 memrntut strukttrr lnampu terkena drift maksimum

(A.,) sebesar 5.5 *A , oz >> o,
4.3 Pengamanan Parameter Sistem
Untuk mewujudkan 4 karakteristik tersebut di atas maka perlu IJs&lr Sidcrr'cr (irlumn Sidetrrl
diten4ruh prosedur berikut ini:
Gambar. 4.2: Perbandingan mekanisme energi dissipating Bearn
Sideway vs Column Sideway
1. Batasi besar curuature ducti'li,ty yatg terjadi di sendi plas-
tis dengan memakai pendekatan mekanisme energy di,si'pat-
i.ng beo,m s'ideways (Lihat Gambar 4.2). Ini dicapai den-
gan membuat kolom-kolom RPMK lebih kuat dari balok-
baloknya (strong column weak beam concept) sehingga cli-
dapat 0r K.02.
2. Ketahanan penampang-penarrlpang sendi plastik untuk

berperilaku daktail diamankan dengarr dipasangnya penu-
46 47
4.3. PENGAMANAN PARAMETER SISTEM 4.3. PENGAMANAN PARAMETER SISTEM
Iangan pengekangan sehingga menjamin persyaratan ke- Ini merupakan realisasi filosofi disain struktur tahan gerrrpa
mampuan curuature ducti,li.ty (0) tercapai. berclasarkan disipasi energi yang merniliki poin-poin dasar seba-
gai berikut:
J. Hindari terjadinya kegagalarr geser yang mendahului kega-
galan lentur di sendi-sendi plastis balok maupun kolom,
1. Struktur harus tahan terhadap gempa resiko rendah tarrpa
baik pada SRPM maupun non SRPM dengan rlemasang
kcmsakan.
nilai % dari momen kapasitas (Mr,) * beban gravitasi ter-
faktor. Hal ini dilakukan karena kegagalan geser selalu ter- 2. Struktur harus tahan terhadap gempa resiko rnenengah
jadi secara getas dan menyebabkan keruntuhan struktur dengan kerusakan kecil.
secara merrdadak yang membahayakan pemakainya.
3. Struktur rusak berat terhadap gernpa berisiko tinggi, yang
4. Diadakan detailing penulangan transversal yang menjamin pada peraturan larna (UBC 97) disyaratkan tidak boleh
efektifitas pengekangan (confi"nement) sehingga dapat roboh, pada peraturan baru (ASCtr 7-10) ditentukan dalam
mencegah buckling pada tulangan tekan dan sambungan batas harnpir roboh tapi masih repa,irable secara ekonomis.
lewatan.
5. Dihindarkan penempatan sambungan lewatan di lokasr Perubahan pada

sendi plastis. perilaku poin ke-3
di atas disebabkan Fllosofl $n'uktur tnhan grnrpa baru
6. Hindari kegagalan hubungan struktur atas (kolom) den- ASCE 7-70 tclah rnenenluLnn tiPfift bnleh rurak berut
gan pondasinya dengan pemasangan tulangan longitudinal tapl mrsllr repalmble teclrrl ekonomls
lrcr nakai nilai ke-
yang dikekang oleh tulangan transversal. rnungkinan gerak tanah seismik maksimum S" dan 51 dengan
kriteria 27a dalarl50 tahurr menggantikarr PGA (versi UBC 97)
Tiap prose- yang memakai kemungkinan 10% dalam 50 tahun.
dur di atas akan (:apacl{r' Dcslgn odalah ketcntuan Selanjutnya per-
dia,ma,nkan oleh
dl*rln untuk bu:rt SIPG$ btrrlfat syaratan disain
metode-metode di- rlaktll! sehlngga mnmttu tlislpa*l Gerak iirnah seismik mrlisimum, $u
RPMK dalam pedo-
sain yang disebut encrgi gempa kult
man buku ini akan
dan Sl (lltentukn[ (longan kr'ltrrla 2 Yo
Capacity Design (CD) atau disain kapasitas, CD ini akan mem- rlalam 50 tahun
disajikan lcbih lan-
buat SPGS mampu menahan goyangan gempa yang kuat tanpa jut memakai ketentuan-ketentuan yang berlaku di SNI 1726
kehilangan kekakuan dan kekuatan yang signifikan.
yang memberikan ketcntuan-ketentuan mengenai Kategori Dis-
ain Seismik.
48 49
4.4. EVALUASI KOMPETENSI ANDA

1. Sebutkarr 3 rnacam stmktur pemikul morncn!
2. Jelaskan apa itu "Beatn Sideway" dan "Column Sideway" '
mana yang lebih rnenguntungkan'/
3. Apa itu faktor R, cu, dari Ca? Jel.rskall secara siligkat!

I Bab. 5
4. Apa yang harus dilakukan dalam disain SRPMK ini untuk
mengantisipasi beban gempa yang lebih besar rlari f
PRINSIP DISAIN
?
5. Jelaskan filosofi disain strrktur tahan gempa berdasarkan

disipasi energi!
BALOK RANGKA
6. Apa berbedaan ,S" dan ,Sr dibandingkan PGA dalarn hal
nilai periode ulangnya (return periocl)? PEMIKUL MOMEN
KEIT]SUS
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Menghayati

pedoman pengamanan komponen balok RPMK agar
marnpu berperilaku daktail berupa persyaratan ge-
ometris, minimum penulangan memanjang dan melin-
tang; dan 3 macam syarat disain kapasitas
50 51
il
r
5.1. UMUM s.2. PERSYARATAN DISAIN BALOK RPMK (PASAL 21.5, SNt 2847:2013)
5.1 lJmum 5.2 Persyaratan Disain Balok RPMK

(Pasal 2L.5, SNI 28a7:2OL3)
Pedoman disain ini clianggap mengandung ketentuan-ketentuan
syarat minimum untuk balok beton bcrtulang Rangka Pcmikul Ilalok didefinisikan sebagai komponen struktur yang terkena be-
Momen yarr.g dicor seternpat atau precast vang mampu rnenahan lran aksial terfaktor a An#. Untuk memenuhi kriteria Co : b.b
suatu seri osc'illa,ttion (gerak bolak balik) memasuki respon irr- yilng menghasilkan balok RPMK daktail, disain balok dibagi
elastis lattpa urclgtr,Iatrri krisis kemurrdurarr kckuatan I'ang cukup <ialam 2 bagian:
berarti.
Irrtegrit"as sIrrtk- 1. Balok perlu diarnankan keutuhannya menghadapi respon
t ur dalanr ktrrun inelastis oleh goyangan bolak-balok struktur. Ketentuan
Tilp Jenis tiPG$ nrrmillki faktor R"
('tl
rospon ir rclasIis- rlan ()* terscndiri untuk rlaslr
ini tercantum di Pasal 21.5.1 27.5.3 SNI 2847:2013
nya hams terjaga r{ncilngitn rlan Pendet:rilan Disini ditetapkan persyaratan geometris, minirnum tulan-
mengitrgat RPMK *truktu]nTa
gan memanjang, distlibusi kuat lentur dan penempatan tu-
sesuai SNI 1726 dan ASCtr 7-10 ha,nya dikenai beban gempa di-
langan transversal.
sain yang kecil (= f ) alUanairrg interrsitas respon elastis gernpa
yang diprecliksi (Vs). Selisih beban gempa tersebut telah dite- 2. Balok perlu menerapkan 3 macam Capacity Design (CD) ,
tapkan untuk cliscrap oleh struktur berdasarkan prinsip disipasi yaitu:
encrgi dalam kurun rcspon inelastis.
(a) mengamankan balok terhadap kegagalan oleh sam-
Peclornan di (U bungan lewatan (SL)
SNI 2847:2013 yang
Disain daktilltas balok SRPMK dibagi (b) rnengarnankan kuat geser vang lebih kuat dari kuat
rr ur
rcrrga I svaral - dalam 2 bagian, pertlma untuk
lentu.r sendi plastis
syarat detailing keutuhan bnlok dnn yang kedla untuk
pada berbagai tipe dapat berperilaku inelastis (c) pengekangan betonnya agar dapat mengalami regan-
bentuk struktur berdasarkan KDS vang diambil langsung dari gan kompresi lebih dari 0.003 akibat rotasi inelastis
ASCtr 7-10 itu menya.iikan disairr struktur daktail penuh (dalam penampangnya.
hal ini RPMK) untuk memcnuhi nilai-nilai pararneter sistem R,
Disain kapasitas ini dijumpai di subbab 5.5 , 5.6 dan 5.7
O,, dan C; (Lihat Bab 4).
yang berturut-turut menjelaskan CD syarat SL; CD syarat
TT dan CD syarat kuat geser.
52 53
5.3. DIMENSI BALOK (PASAL 21.5.1, SNI 2847:2013)
5.3 Dimensi Balok (Pasal 2L.5.1, SNI

2847:2OL3)
Bukti-bukti hasil
praktek dan peneli-
tian pada rangka be- $l'irrirt-$l'ilrilt geom*tri birlok
mengrtur hentlng lxrsih, lebar b," tlitn
ton bertulang yang lebar ofoktlf balok
terkena beban bolak
balik dalarn kondisi nonlinear perlu memperhatikan pembatasan
berikut ini:
1. Pasal 21.5.1.2: Bentarrg bersih balok (1") harus > 4d, di-
mana d adalah tinggi cfcktif balok.
2. Pasal 21.5.1.3: Lebar balok, b- tidak boleh kurang dari TAMTAK AIAS
0.3h dan 250 mm.

Tidik lcbih b.w Erau lcbih toil
dtd c? datr 0,?5 cl
3. Pasal 21.5.1.4: Lebar efektif maks, b,,,, harus lebih kecil dari
o 3c2 atau
. cz + 2(0.75q)
Gambar 5.1 memberikan ilustrasi lebar efektif ini.
4. Di samping syarat geometris di atas, SNI 2847:2013 juga

menentukan kualitas bahan beton dan tulangan khusus un-
tuk RPMK ini. Sebagaimana di jelaskan di Bab 4, SPBL Cals&o_ Tutegen ,mglmg pada totom brgim &s d&t
berupa RPMK ini telah <linantikan memiliki kuat lebih oleh bswEh Jojn tLdsk drtsmprlkm mtutmmffihs gmbu
bahan-bahannya dengan faktorO,. Beton dan tulangan itu
hanrs berrnutu sebagai berikut: Gambar. 5.1: Lebar efektif maksirnum balok dan persyaratan tulan-
gan transversainya
(a) Pasat 27.7.4.2: Kuat tekan beton fl tidak boleh ku-
rang dari 21 MPa.
--
rlrl
r
5.5. PENGADAAN KUAT MOMEN SEPANJANG BALOK (PASAL 21.5.2.3, SNt
5.4. PENULANGAN MEMANJANG BALOK RPMK PASAL 21.5.2 2847:2013)l
(b) Pasal 21.1.5.2: Pemakaian tulangan harus memenuhi gan minimal ini rnasih mengikuti syarat penulangan balok biasa
syarat ASTM A706M, Grade 420. Tulangarr ASTM vang bertujuarr mengirrdarkan keruntuhan rnendadak.
A615M Grade 280 dan 420 diijinkan dipakai bila:
Namun demikian
Kuat leleh aktual yang di tcs di pabrik tidak p tulangan dibatasi
melcbihi 125 MPa dari f, yang ditetapkan dan lidak boleh lebih be- Kunt tarlk untuk
.11.
Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual sar dari 0.025 dan - Hoops dun conflnement f.. S 7l)0
lIPrt
tidak bolch kurang dari 1.25 N{Pa. lralirrg tidak dise- - Tul:rngan geser f., < 120 lltPa
(c) Pasal 27.1.5.3: Kuat tarik tulangan pengekang, /r1, tliakan 2 tulangan
untuk menghitung jumlah tulangan pengekang (con- rnenerus di sisi atas dan bawah bakrk.
finement) di Pasal 27.6.4, tidak boleh lebih besar dari Pembatasarr rasio tulangan 0.025 ditetapkan hanya
700 MPa. Lrerdasarkan pertirnbangan untuk menghindarkarr kerapatan
(d) Nilai dan ,fet untuk disain tulangan geser hams
f, tulangan dan secara tidak langsung rnembatasi besar tegarrgarr
sesuai Pasal 11.4.2 geser pada ujung-ujung balok. Syarat dua batang tulangan diper-
hrkarr urrtuk kepentingan pelaksanaan dan tidak ada hubungan
clengan syarat inelastis balok.
5.4 Penulangan Memanjang Balok RPMK
Pasal 2L.5.2
5.5 Pengadaan Kuat Momen Sepanjang
Persyaratan pcnulangan mernanjang ini mengatur jumlah trtlan- Balok (Pasal 2L.5.2.3, SNI 2847:2OL3)
gan rninimurn dan maksimum penampang balok RPN{K.
Dari percobaan-percobaarr rnenunjukkan bahwa untuk menjamin
Penataan tu-
cukup terjadinya daktilitas kurvatur di sendi-sendi plastis balok
Iangarr mcmanjang
pada kurun respon inelastis, ternyata rasio tulangan tekan (p/)
Foktor Qo harus diinmin oleh mutu
di atur oleh Pasal betonft * 2l NlPa dan mutu tuhngrn terhadap rasio tulangan tarik (p) butuh > 0.5. SNI 2847:2013
27.5.2.I, di sini di- sesuai ASTM A?06M dan ASTM A
615*l menyatakan ketentuan ini dalam bentuk bahwa kuat momen
tentukan tulangan
positif di kedua ujung balok (I[f,) harus tidak boleh kurang dari
minimal memanjang balok, baik di sisi atas maupun bawah setengah kuat mornen ncgatif (,lfi) vang terpasang.
tidak boleh kurang dari V{b*cl d.an fu*O dan rasio l.ttlan-
gan dibatasi tidak lt'bih dari 0.025. Sedikitnya dipasang 2 batang Selain syarat di
tulangan rnenerus di sisi atas dan bawah balok. Syarat penulan- atas, baik kuat mo-
men negatif maupun Rrslo 1,'d, > 0.$ unluk jumin clkup
rhktilttls di uJung-uJung }alok
56 57
r
5.6. POSISI SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN (PASAL 21.5.2.3, SNI 2847:201 3) 5.7 PEMASANG4N ry14!c4! Tl4!.9.YE!94! (PASAL 21.s.3, sNt 2847:2013)
posilif di penam- :riiirn terrkchrptrs. Tularrgarr tlansvcrstrl irri rlipasiurg st'panjiLrig

] kuat momen
pang sepanjang balok tidak boleh lebih kecil dari sarrrlrrrirgan kl,vat,rur scsrrai kctcutrrarr Ptrsnl 12.2.2.
maksimum yang terpasang di kedua ujurrg balok (Lihat Gam-
Sanrlrurrgrrrr
bar 5.2). jl
'i..
Icu,nta,rr diltu'arrg
rlil,ctrilra,Lkarr rli ('D l; Sr'irrirl silrx[rrrngirn Ienaiun (..!Ll
lok:isi yiurg <lilrcrki- ,irtuh drrri loliirsi senrli-srrrrli plrrstik
brrluli
lu,iclri akarr tcrlarlr
.l',1 <tleb lcntrrran tncngirrgtr,t sarrrllrngan ti<lak akzr.n bcr.lirugsi
lraik sa,a,l, t,orkcna lrrrlran siklik <lnlnrrr kisa,r.an incliut,is. Kar.crrir
i1:rr p.1".11 2l.it.'2.i| rnrrlalalg uruuraka,i saurlrrugtur lcu,ata,rr <li
r L'u'ruh:
o HIIK
o lr<rrjalirh 2h rlari rrurkil kolxri
cttator: tulargm loglang ndak
diluryukliu ontut k(i(hw !s*b& (M; otoil M; ) {ii seporriorg b.rtailg :} (,v, .of's rii rrjung bntok) o loka,si kcrururgkinrur t.r'ja<li pelerlcl*ur .k,h Ierrtrrr .vaug <lis.-
liabkul oleh <icflehsi Iat,era,l str.uktrrr (Liha1, Clarrrlrrrr. I-r..1).
Gambar. 5.2: Persy:r,ratan tulangan lerrtur balok

Kctcnt'rra,u irri nrcrra,liprrrrg kermurgkinau terjarlirrya st'rrrii-
serttli plastis <li ltttrr ujrtrril baiok yattg riisclrrrlrklrr rilclr birlol< va,rrg
lclati[' pirrr.jarrg atrrrr rnonrcn akillat ]rt'lr:rrr gra,ritasi k'lrih lit'sirr.
rliu'i lrr'lral gclul)a.
5.6 Posisi Sambungan Lewatan Tulangan
(Pasal 2L.5.2.3, SNI 2847:2OLB)
5.7 Pemasangan Tulangan Tlansversal
Sambungan lewatan (SL) tulangan lentur hanya boleh diadakan (Pasal 2L.5.3, SNI 2847:2OL3)
bila dilerrgkapi oleh sengkang tertutup (hoops) atau spiral sep- ',;.
anjang SL. Spasi antar tulangan transversal s, harus lebih kecil 'l ttlrtrgirrr Tlirnsr','l- '.:-'
dari ]d dan 100 mm. Pemasangan tulangan transversal ini meru- ,ltllr J nuru( irg*r" slnthungrn lelrul:rn
sal (TT) <lilrutuhka,n
pakan suatu keharusan, mengingat kemungkinan selimut beton l}flirria rlektil':
l('l'ulilllril rtrrtrtk
l I-okrrsi rli lurrr tenrli
2. 13e rsengkirng ttrtutulr
5B _.. .1. P;rnj;llrg silrlll)illtq.lrl ( ltl\lrl,
Ir!)
ET
ff
5.7. PEMASANGAN TULANGAN TRANSVERSAL (PASAL 21.5.3, SNI 2847.'2013) s 7 PEMASANG4.I! TULANCiAN TRANSVERSAL (PASAL 21.5.3, SNt 2847.2013)
rr rt'r rgckang (r:onfi ric)

Irctrtrr rltur ltcllir-
Irirrr agal' trrlarrgal
rrrrrruirrr.ja,rrg ti<lak
5L. bila dipcrg!&&an. hrr{t rut'rurkrrk kehrnl rli cla,crtLh trrlarrgarr \.i11lg rrr(,uca1rai .1,r. (lorrtolr
dilakarg &n &lerell* &
luxdcah 1:ngberpuclri Irrlarrgatr tcrtutrrp (lroops) rlilrcliha,n rli Gnrulrul 5.3.
f-*tcr,ia& ocn&
I[oops irri hiurrs <liptlsarrg <li <lacrah kornponcn r.arrgku

lrcril<rrt irri:
kngakang terrr*rry
s g { oiau 100 !*!ll o <li nrasirrg-urasirrg bakik scpaujarrg 2h rliir.i rrurkri
Tlplhl Srnburyrn Lsrta! (lL) kolorrr.
?tn*il(a( silang o.irrga, rli scpilrijirrrg 2h <luli ht'rlrriL sisi l)('rrirlnl)irug
f arig krruurrrgkirr;rrr akurr rrrt'rrga,Lrrrri lt,lch lt'rrtru' aki-
6.i{a75r,i'!!: 6dr
Sffi6} liilt lr<rlgt:r'rikkarr ltr,tcrrtrl irurlirsl is ralgka s1,r'rrkttu..
Pengiklr lilasS {Detri:

dipa:ug 90o sciang 1
nn
r:r--..._Truc,.-"--8
'2. Kct,crttrrirn iui rricrrarrrlxrrrg kt.rrrrrrrgki-rlur trrljir<iirirrii strn<li
plastis <ii hra,r u.jrurg lra,ltili yrLlg rlist:ira,bktur oierh lralok varrg
rt'lat,il lrarr..jirrrg rLt,a,rr tnorrrcrr ahilrat bcbarr gtar.itasi Iclrili
lrcstu' rluri lreburr gorril)a.
^m:m
xling
,). Hooh prrrta,rrrir rli l)asiurg lirlak k,lrilr rlirri Ir0 rrrrn tlar.i rrurlia
kolottt. Iirhr slrasi iLut,irl rhr;r llioir (Lilrirt (,lrrrrrlr:u' 5..1) rli-
arrrlril yilrrg t,rrrkocil rlari:
.j,
Gambar. 5.3: Sarribungarl Lewatan dan Sengkang Tertutup (hoops) o Eirtuu kali rlia,rrrrrkl' rla.r'i trrlalgarr lerrt,ru. terkcc:il
untuk KDS-D o 15(J rruri
Scbclrrrrr talrrut 2011. sptrsi lroolrs iui trrlala,h df 4. 8t1a,.2k1,,,
(dr, - diiunctrrl scngkturg) rla,n ll00 nun. Bcsar spnsi chrlralr
kttrenll krurtil ti<la,k t:rrkrrlr rucnt:cga,h t,ckrrk litLterng-ba,tarrg
t rrlanga,r r mcrutr rr.j a.n g rltur pengt,litrlrgiur balok- J ra,lok J rcsiu .
60 61
w
S 8 KUAT GESER LEB|H BESAR DAR| KUAT LENTUR (PASAL 21.5.4, SNt
5.7. PEMASANGAN TULANGAN TRANSVERSAL (PASAL 21.5.3, SNI 2847:2013) 2847:2013)
d
5.8 Kuat Geser Lebih Besar dari Kuat
{
6 d, (tuI. m.manl.ry)
Lentur (Pasal 21.5.4, SNI 2847:2OLZ)
""1 ?4 d!(t!1. sengk ng)
150 nlm
llcspons clzr,kttr,il rne- t.3..'

rnurtut kouiponen-
('[) 2: Svar:rt pelrrirs:urgiut tuliurg:rn
lionrprxrcri RPN,IK
prngrli:rng rli ujung-rrjrrng hrrlok rl:rn
Scngkaagdclgan
Srtr$.
lial
;rl<utt gagiil olelr SL
Itrrrtrrr <lnlrulu, iltr,rr
I<<rgaga,lari olch gcserr'hanrs dilrirrrltlr'kau. Bcbau latcral va,rrg eki-
virlcrr rlerrgan cfirk golrl)rr krrat vang rnorr.ytrlrtlbkarr rangka khirsrrs
itti l,crbcntrrk scncii-suncli pltrst,is clurr rncrrvelriukari (rlissipat ilg)
3<dr2
oncrgi pacltr krrntu l'csl)orrs iri clastis . rliprxkit'trkau rucktlrilii ii
1tri.rli Jreba,rr gorrrl)rr rerxrillri) V ((larrrlrar .1.1)
Garnbar. 5.4: Penulangan Transversal rrntlrk komponen lentur KDS-
D Olch hurclir :..t _,
itrr. schaihrrya huat

gc'sr)r rlisain htrnrs tlmpat per';ln lrooks rli }irlrrk.lRI'llI\
rncnrpakarr pcrki- - ('onfinrnrrnt heton
4. Dimana hoops harus ada, termasuk untuk batang tulan- - Alenteg;rh lrlinli trrlirngirn leliirn
l ailll niirksirrittut
gan yang terdekat dengan permukaan tarik dan tekan, hen- - Penrlrirn bebun geser
daknya tulangan transversal memenuhi Pasal 7.10.4 dan vrrlrg rururgkirr tlrr- - I'engtkirng satrthungan lrrv:rtirn
7.10.5. 1r;tt clikcnrlrilrrgku,n
olerh rrrorrrt'n nrnl<sirmuu rli rr.jrurg-u.jrrrrg lrtLlok lrcr'<lastrrktrrr trr-
5. Di tempat-tempat tidak diperlukan hoops, sengkang den- Itrngau t,et'pusarrg rltrri itrsil korlbiriirsi lrclrarr grtrvil,asi rlau V
gan kait gempa harus dipasang dengan spasi tidak lebih rurrnina,l 1,cr'firktor'.
dari dl2 sepanjang balok (Lihat Gambar 5.4).
1. Kuat (hscr i tl
Ketentuan ini berlaku untuk mengantisipasi beton deking Disairr (14,), Pasal
yang mudah terkelupas waktu ada gempa kuat terutama di 21.b.4.1rrtrtrre,t,rrk., Tigirrnilcnntcir;rirtitltlisiringrnrlit
daerah dekat sendi plastis. [, urrtuk kor,lror6rrr ltr*lrtku rlrtktrtll b,l'k:
k,rrtrrr. liar.us rliclisain l. {'$n{intnr+nl ujung [irloli
6. Sengkang untuk menahan beban geser harus berupa hoops
yang dipasang di scpanjang sendi plastis tersebut. ticrrgarr saya scscr ,. ,,.';#l;:llff::i,,TJ;;j1.,,:l;,".
hasil <lari rnorr)cll urtrksirnrrrn yiuig lrnlrrgkirr terjtirli, .4{r, (rncnr-
62 63
YT
,ei
5.8.KUAT GESER LEBIH BESAR DAR| KUAT LENTUR (PASAL 21.5.4, SNI 5.8. KUAT GESER LEBIH BESAR DARI KUAT LENTUR (PASAL 21.5.4, SNI
2847:2013) 2847:2013) __-
pakan momen kapasitas dengan tegangan tulang sebesar 1.25f a

dan @ : 1) yang bekerja pada uiung balok, ditambah beban
ir t_i L,
gravitasi terfakt<-rr.
Ingat W harus
dicari dari nilai
terbesar akibat be-
ban gempa arah
oleh Gambar 5.5.
Catatan untuk Gambar 5.5

CD J: Syarut kuat gcser bnlok hitrus
le}th kuat darl kual lenturnl'a
kekiri dan kekanan. Kondisi dari uraian di atas diilustrasikan

'1_l
wu = 1'2D + 1-0L
Ir eu
,t-
o Arah gayaV. tergantung pada besaran relatif beban grav-

'rrr-#t,r,,
itasi dan geser yang diperoleh dari momen-momen ujung. I I
\t- ',n
-tI / 1
h
Vpl Vea
o Momen ujung Mr" dihitung berdasarkan tegangan tarik ,- Beam shear
l.25fy dimana ,fe adalah kuat leleh. Kedua momen ujung
harus diperhitungkan terhadap kedua arah, arahjarumjam
dan arah berlawanan jamm jam.
,'1
MP't+MP't
o Momen ujung Mo" untuk kolom tidak perlu lebih besar '1",r'- ta
+-lt.l, f,
dari yang ditimbulkan oleh Mo, dari balok yang menyatu di
HBK. % tidak boleh lebih kecil dari hasil analisa struktur.
lc,
.--t ftlprt
FI
II
Ves
,- Gaya Geser Kolom
2. Thlangan transversal: Pada balok-balok yang beban utamanya
adalah beban gravitasi, kemungkinan terjadinya konsentrasi ro-
{u
tasi inelastis bisa ter.jadi di luar daerah 2h dari muka kolom.
Dalam keadaan
demikian, tulan-
gan transversal Kunl geserl', harus dihitungilari kual mo.Ta
Vct
LJ
,*-.'i,
tulangon lentur terlu$ung drngnn ,, Mprt
harus dipasang di tegrngan tirrih = l,r5 f"
lp, -Mp,t+
""r.r - -- f,
Iokasi-lokasi yang
Gambar. 5.5: Ga.u'ir gcsur rlisirirr rtntuk lralok rltur krilorrr
64 6Ir
5.8. KUAT GESER LEBIH BESAR DARI KUAT LENTUR (PASAL 21.5.4, SNI
2847:2013\ 5.9. EVALUASI KOMPETENSI ANDA
mungkin terjadi pelelehan. Sengkang tertutup di balok I-r.9 Evaluasi Kompetensi Anda
boleh terdiri dari dua bagian (Gambar 5 3) yaitu sen-
gkang dengan seismic hook pada kcclua ujungnya dan di- l. Apa,kah dcfinisi balok bila diknitkan ckrngan bcban :rksial
tutup oleh silang pengikat. Bila ada beberapa silang tcrfaktor /
pengikat, kait yang 90' harus dipasang selang seling.
2. .Iela,sktrrr ll nracnrn rlisain kapasitas balcikl
Jumlah luas pe-
nampang TT yang
o Apa,liirh ada llirs.ytilrlt Iirsiti LrrltLug;ur l,arik t,t:rharlap la,sicl
dipasang dengan ke- I{.ontrlbutl \'. memlkul \'0 tergantung ttrla,rrga,n rii clacrah sr:rrcli plastis?
prxla nilai 1'dtn [,, 1lda }alok
tentuan ini harus L I)acrair ularlir sa,ja yang dihirrl:r,ri pntln, srrtrt rrrcnla,sarrg
didisain rnenahan geser dengan menganggap % : 0 bila hal sarrrltttrrgarr lcwatau?
berikut teriadi:
lt. Dirnanakah pcisisi (clari uul<tr kolorrr) lrook yarrg pcrtnrna
1. Gaya geser oleh beban gempa nominal V > 0-5V. scha,r'rrsnva rlilrtrstrrrg rncnrrnrt punrtrrla,rr?
2. Gaya tekan aksial terfaktor, P,r, terrnasuk efek gempa < 6. .Jclnska,u itpa pcran tltui hooks!
lrf L
20 7. ,Iclaska,n bagairntrnn rnerrerttrltkan nil:ri,41,r. rurtr.rk trrerrrpcr-
hitungarr besararr I,/" !
Ketentuan tambahan ini, dengan cara meniadakan kontribusi
V., akan mengakibatkan keruntuhan lentur teriadi lebih dahulu
daripada keruntuhan geser pada saat struktur rnengalami beban
bolak balik dan tlalam kondisi nonlinear.
66 67
e
6-2. PERSYARATAN DIMENSI DAN TULANGAN MEMANJANG
:;r
I 'r'r'st'irt irliut ir ri
l,'l ,ilr lrirrrvak rlil,er'- livlrlt geonrctri knlorrr ltl'l\l K:
,,],'lr rlrrli pt'rrgirla- 1. Sisi prnrlek > J0tl nrnr
rrrlrr lrclaksurra krirr- I' Rasio ri.ti pcxdck th{l ptn.i:lllg } al.{
stlrrksi. Dirnerrsi .yiing trrllahr kecil trkzrn mr-,urrntut p ttrlturgarr
lirrggi rla,rr ini aka,rt rur-.ninrbulktrn korrgesti parltr pcngecorrrn
Bab. 6 Irr,1 orr.
6.2.I Syarat Dimensi Kolom

Disain Kolom RPMK Iioruporrt-.rr RPN,IK ,,:..
virllg kena lrerba,rr
irlisial tclfa,ktor Il,, B;tt:rs 9'o tulirngirn rnrrnrtnl;rng knlortr
RI'i\IK :trttlt':t l0/o - 30/o
olch konrbirrasi bc-
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Paham I per- lrrrrr a,lraprur yirr)g rnelcbihi A,1,f:lI0 rlisclnt kolorn .
syaratan disain tarnbahan agar kolom mampu berke- Prrsal 21.6.1.1 urcrrrbatimi tlirncnsi telkerr:il garis potorrg p(!
lakuan inelastis oleh treban gernpa kuat uarrrl)trug ya,rrg rnclnhri scrrtroirl geornctris tirlak bokfi icbih kecil
rlali ii(X) nrtrt. serrltrngktur Pasul 21.6.1.2 urcrrcnt,ukarr rtrsio sisi lrcrr-
rl<:k koklrr r:1 t,rl'hulap sisi itarr.jrurg. c2 titlak bolelr ktrr.rurg clnri
6.1 lJmum 0.1.
Pedornan ini didahului oleh persyaratan geometris dan tulangan

memanjang dan dilanjutkan dcngan pecloman disain agar struk- 6.2.2 Penulangan Kolom
tur mengikuti beam mechanism dan bertahan dalam kekuatan-
nya dalarn kunrn perilaku inelastis oleh beban bolak-balik. Lrrils tularrgrur rrrornillijiurg olt:h Ptrsnl 21.6.11.1 tlitetapktrrr tidtik
lrcrlclr kulaug cl:rri 0.01 A,t at:ru lclrih cl:rri0.06,4r. I3trtas bawah
0.07 A,t bertujuarr rne-'rrgel<lalika,rr cleformasi plastis cla,n rurtuk
6.2 Persyaratan Dimensi dan Tulangan tncti<lalratkiui nlon)o1t lclch iclrih bcsa,r' dari rtolrrcil rctak. Pe
rrrzrkaiirn tnlangarr sarnpai 0.06 A,t hnms hati-hati rrrcrrgirrgat
Memanjang kerrrirrngkiuan tcr.jn<li kcirrgcst,i <ltllarn pongecoran lrr:torr. Pacla
llerrdckatiur perrtarua. rurtuk rnerrrtha,n boban nia,ksirmrrrr graviti
68 69
6.2. PERSYARATAN DIMENSI DAN TULANGAN MEMANJANG 6.2. PERSYARATAN DIMENSI DAN TULANGAN MEMANJANG
rr-
aat:
iil.l
l$tl l .r" '. lfil + &{' > 100 m
- '-.1-. .
Gzrmbar. 6.2: Sr.atat <lirrrcusi llrloru

*
.Sr I
(n'l o
5r{ lil/n
I oa, lrr.r'lakt,rlr' <lis:rrirrrkan ira,l asi T)ornaliirl,irr hras t,rrl:r,lgiur :lrrtit,r.il 1%
[," sitlrrl)iri :J%,.
f o,t
s,, <
\ Is0',",
Bila urcrlukai
kolorrr lrcr'lrcntun-
('[l {; }funrn(ukrn
l)iilrg lxrlat al,irrr '[-f 5iunrbungiur
s.ritl':rl lokirsi rlirn
Len ;ttir n { Lilrut
ll; tut'rrra,kili hoops (iirnrhirr'{l. I )
,"s Ircrlrcrrtirk 1irrgkr.ra,u. .jrrrrrlalr lrirrirrurrn biitrr,ug tulalgarr olch
liJf^- Pasirl 2l.6.iJ.2 rlitrrrrtrrl<arr (i lratarrg.
6.2.3 Santbungan Lewatan Tulangan
Di u.jrrrrg :rta,s I .;_.1
Gambar. 6.1: Syarat sPasi tulangan transversal kolom rl;ttr lrirgiirn Ir;rrvirlr
k,rl,rrrr. 1rt'lirr,lrrrrg ('I) 5: .\.r'irrirt TT ;rirrlir ujung-uJung
l rcl ,l r (l rr,l r rl , 1,,k-
lir.rl*m RPIIK
irrg) scrilrg tclkr'lrr- ll.ihrrt (ianrhrrr 6.t & 6.J)
pris pa,rla rvtrl<tu tcrjarli g('nrl)ii, ktra1,. karcrra itu tirla,k rlianjulka.rr
70 71
1
6.2. PERSYARATAN DIMENSI DAN TULANGAN MEMANJANG 6.2. PERSYARATAN DIIMENSI DAN TULANGAN IVEIVANJANG
meletakkan Sambungan Lewatan (SL) di lokasi itu. Pasal A

21.6.3.3 menetapkan, SL hanya boleh diletakkan di tengah ket-
inggian kolom (1") dan didisain scbagai SL tertarik. SL ini harus
!
!,
+
di kekang oleh Tulangan Transversal (TT) sesuai Pasal21,.6-4-2
I
bl3
dan 21.6.4.3 tersebut di subbab berikut. -: bc

C)
a
6.2.4 T\rlangan tansversal (TT)

I
o
C
a',,
Pedoman-pedoman
il
-o
?,i bn
. --//
dalam subbagian ini
('D 6: Iiylrnt bentuk TT tertutup
rnencakup rnasalah untuk pengeknngirn ujung kolom/htlok a.
pengekangan (con- rhn pemikul \ e (Lihrt Ganrb:rr 6.{) J.ix
fining) beton dart
pencegahan tulangan rncmanjang menekuk keluar (Lihat Gam- :it
' i.n\ c
bar 6.1). o
r13
'.--
i,, : i tT
1. Penentuarr panjang l, Di ujung-ujung kolom yang kemu- l. r,l
le
ngkinan terjadi sendi plastis dan memerlukan pengekangan clC
pada beton ditetapkan scpanjarrg lr. Paniang 1,, ini harus

yang terbesar dari ketentuan di bawah ini: :1
trJ
o tinggi kornporrerr balok pada rnuka kolorn atau di pe- {i
t)
nampang yang terkena momen lentur. :t,
(9. : (, :--
o 716 panjang bersih, 1", kolorn dan
:::::::::::::._-_ lr --r
r!t
:!t
o 450 rnm.
LAc.
2. Spasi TT sepanjang kolom diatur oleh Pasal 27.6.4.2 iln
dan 21.6.4.3. Bentuk TT bisa berupa sengkang tertutup ? -!
(hoops) tunggal dan rangkap atau hoops spiral seperti di tr
Gambar 6.3 darr dapat dipasang seperti Gambar 6'4 E
72 /.)
.s
6.2. PERSYARATAN DIMENSI DAN TULANGAN MEMANJANG 6.3. CAPACITY DISAIN UNTUK KOLOM
PengikEt silarB bertruhfl yang mernsgiang Total iuas potongan hoop persegi per spasi, ,4"61 dan A"1,,2
bat8ng urhngan loflglltdinal yanq safu
mempur$/ai kait 90 derajatnya pada sisi lihat Gambar 6.4 akan ditentukan di Sub bab 6.3.2
kolom yerE bBia{rienen ,
Perpanjmgan [dl ,
r,0dotISnxn ": A* 6.3 Capacity Disain untuk Kolom

Setelah peuulangarr
kolom selesai di di-
0
sairr berdasarkan CD 7r Svlr:rt kult uromen kolom
bcrhagai kon rbinasi N[,,. hurus > 6/5 kuot monren lxrlok l[I,,1
lt xt beban berfaktor, termasuk beban gempa, pada kolorn-kolom
tersebut rnasih diperlukan pengamanan akibat beban gempa
kuat yang jauh melebihi gaya gempa nominal V.
Difiiensi I, deri gEds pusat ko gsris pusat kaki+aki peluikat tidak
rndetihi 350 ram, Rumus lrr yeng digunaken dlam psBamen 21'2 Ca pacity di-
dramfil sebagai nilai teftesar dari &
sain ini antara
Iain adalah hertu- I\In. harus iliambil rlari nihi terrnrllh
Gambar. 6.4: Syarat bentuk tulangan transversal tcrtutup (hoops)
komhin:rsi [ebirn ali.*ial {Lilr:lt
kolorrt juan agar struktur Glmbar 6.8)
RPMK yang rliren-
canakan berkelakuan inelastis pada waktu terjadi gcmpa kuat
3. Spasi TT yang dipasang di 1,, yaitu s1 diambil yang terkecil ituakan rrrengikuti Mekanisme Balok (Lihat Ganrbar 6.5).
dari nilai lrerikut: Untuk mencapai itu clilakukan:
o 714 diurensi terkecil kolom
o 6 x diameter terkecil tulangan memalljang o membuat kuat momen kolom lebih kuat dari pada kuat
momen balok (strong column weak beam) vaitu untuk mc-
. so) seperti ditentukan oleh rumus (21,.2) so : 100 *
realisasi N{ekanisme Balok.
(iI!it') tidak boleh melebihi 150 mrn dan tak perlu
Iebiir kecil dari 100 mm . mampu mengalami goyangan lateral secara inelastis akibat
gempa kuat dengan rnemasarrg tulangan pengekang (con-
4. Hoops pertama di l, di pasang s1f2 dari muka balok
finement reinforcement) di kedua ujung kolom sepanjang
5. Spasi TT di luar lo, yaitu s2, harus yang terkecil clari 6d6 lo.
(diarneter terkecil tulangan rnemanjang) dan 150 mm.
74 75
r
6.3. CAPACITY DISAIN UNTUK KOLOM 6.3. CAPACITY DISAIN UNTUK KOLOM
Ketentuan ini diilustrasikan di Gambar 6.6.
Mfilo M*,
ru*,
r'*\
-,{.1: Mi, Mt,rJ Lrt

(a) mekanisrne kolom (bi mekanisme inte.mediate {c) nretanisme balsk
Mffi, MP*,
Gambar. 6.5: Rangka rlomen khusus bertujuan untuk rnenghindari
dari mekanisme (a); dan memilih mekanisme (b) atau Sway right ^ Sway left
mekanisrne (c) MfL, *M#,, ,Z@: - u;)
Gamtrar. 6.6: Disain kolom krrat balok lema,h

o Menghindarkan terjadi kegagalan geser yang rnenclahului
kegagalan oletr rnornen lerrtur dengan memasang tularrgan
geser untuk kuat geser I/" \)Mr*. adalah
jumlah kuat momen
nominal dari kolom CD 8: Jumlah minimunr TT tertutup
6.3.1 Kolom kuat balok lemah (strong column weak di muka sisi atas dan
tti trntulcrn oleh Pers lI.{ drn ll.5
beam) bawah HBK dari hasil perrulangan terpasang akibat kombinasi
beban berfaktor. Kuat rnorrren ini harus dicek pada beban ak-
Urrlrrk tnctt<'apiti
sial maksimurn dan minimurl yang mcmbcrikan kuat momen
rnekanisme (.) di terendah.
harus dinmhll nllal tcrbesar l'ang
Gambil,r 6.5, Pasal
111n5
rllperoleh rll tulrrngln tcrltlstng
21.6.2.7 menetapkan EMnu adalah
(Ilhat (]ambirr 6.6) jumlah kuat momen
kua,t lentur kolorn
nominal dari balok PeRenrpltan A.11 rlnR ,4.*51 illatur oleh
harus sedikitnya 1.2 x krrat lentur nominal balok:
Gamlar 6.7 (rl) ilan (e)
dirnuka sisi kanarr
dan kiri HBK. Pada balok T, baiknya tulangan yang berada di
(6.1) lebar efektif flens diperhitungkan pada M,6.
76 77
F
$
Pemeriksaan Iangan pengekang (confining reilforccment) seperti dii lr rst rasikan

harus dilakukan ak- {lD9: Kuat ge$er, V", kolom hrrrus pada Gambar 6.7.
lebth kunt <lrrrl kuat momen boltns,
ibat beban gempa
Ir-{ ml
1116, kolom
pacla masing-masing
arah sumbu utarna secara independen. Mengingat Pasal ini ingin
llil
urenghindarkan terjadi pelelehan di kolom yang dapat menjurus
pada kcruntuhan mendadak pada strtrktur, maka semrta kolom
harus memenuhi rumus 6.1. ir
-l;*Pengekangan
Ji tjj (b)
Pengekangan sebagian
{c}
Pengekangan penuh
6.3.2 Pengekangan ujung-ujung kolom (Pasal kurang baik
2L.6.4.4)
Kalarr t1i Bab 6.2.4 di atas telah ditentukan berbagai spasi TT

maka di sini diberikan luas tiap spiral maupun hoops, '4..7,1 dan
As712 lang diperlukan untuk daerah l, itu (Lihat Gambar 6'4)' -l
f
I
Seperti clije- I
Yy
xt
laskan di B.rb 4,
struktur RPMK di- l\I, hirrus diambil rebesar I\16 tlengan
r;r=1.0 rlan f, = 1.2S f':
harapkan malnpu
(Lihat (]ambar 6.E) ''l'r"
tcrkena drift rnaksi- Potongan x-x Elevasi kolom terkekang
rnurrr sebcsar CaLr: 5'5As yang ekivalen dengan suatu rotasi

dikeftang penuh
penarnpang di sendi plastis yang mempunyai kapasitas regangan Gambar. 6.7: Borbtrgai keadaari pcngekangan kolom
tekan jauh lebih besar dari regangan tekan disain biasa sekitar
0.003.
Untuk rnencapai Jumlah tulangan pengekangan ini oleh Pasal 21.6.4.4 ditetap-
regangan irrelastis kan seperti poin di bawah ini, kecuali dituntut lebih besar dari
1's x 1[Ipr3 + ]Ipr{}/!u tak perlu kebutuhan tulangan geser dari gaya geser I/".
yang besar itrr be- rllrmbll > (llPrl + NIPr2)/ln
ton sepanjang lo itu
(Llhrt Gambar 5.5)
perlu dipasang tu- 1. Rasio volumetrik penulangan spiral atau hoop lingkaran,
78 79
.*
p", tidak boleh kurang dari Pers.((21-3) di SNI 2847:2013) 1llr,, ini srrdah
tentu akan sama CD l0r Kolom-kol*rn RPMK
Ps :
penyrngge komponen kaku harus
0.72f'.1fat.......(21 -3) dengan nrumel lral- dile ngkapi tulBngfln eonfinement d&n
ans Ma dari diagram dijamgkar di dtnding dar pondasi
dan tidak boleh kurang dari Pers. (10-5) di SNI 2847:2013, interaksi (lihat Garnbar 6.8) dari kolom ybs namun pakai /" :
1.25 f,r.
ps:0.45( #-rl#
2. Total luas potongan penulangan hoops persegi, ,4"7, (Lihat
Gambar 6.7), tidak boleh kurang dari Pers ((21-4) dan (21-
5) di SNI 2847:2013 ) berikut ini:
o
g
o
I,I
A"h : or'Tjtl*- 11. . .. (2t - 4) E
x
A"n : o.os+* ,....(2i - 5)
A"6 dan A"7.2 berlaku ketentuarr subbab Bending Moment

Di Gambar 6.7(d),
Bang. ot M,
6.3.2 ini.
geser harus lebih besar dari kuat momen Garnbar. 6.8: Untuk rncncii,ri ,4,1r, kolom. pertarna, rncnentukarr r:rnge:
6.3.3 Kuat irebarr :rksial clari kornbinasi bebari yiing diguniikan,
-LIr' a,rlii,l:rh rrorrerr tcrbesa.r di claiam r:rnge bcban ak-
Gaya geser rencana sial
W, untuk ,r."r"r- Tulangrrn ge$*r, 4,, tanpt kontrlbusl
tukan kebutuhan
\r. tergrntung nihi V lkibat gemlil
geser kolom yang saJa Namun pasal tersebut rnernbatasi bahwa gaya geser yarrg
tidak boleh gagal diperoleh dari N[6 tidak perhr lebih besar dari gaya geser rencana
mendahului kekuatan momen kolom itu menurut Pasal 21,.6.5.1 yarrg ditentukan dari kuat HBK berdasarkan pad.a Ml,r.balok-
harus ditentukan dari kuat kedua ujung kolom. M, irri diten- balok melintarrg. Namun clernikian gaya geser itu tidak boleh
tukan berdasarkan rentang beban aksial terfaktor yang mungkin diambil kurang dari gaya gcscr berfaktor hasil analisa struktur.
terjadi dengan d:1.0.
80 B1
r
6.4. KOLOM PEMIKUL KOMPONEN KAKU (PASAL 21.6.4.6) 6.4. KOLOM PEMTKUL KOMPONEN KAKU (PASAL 21.6.4.6)
Ketentuan ini Dalam perhitungan analitis kolom-kolom cukup kuat rnena-

dapat diilustrasikan CD ll: PanJang Pen.v"tlunrn Tulangan han beban gaya gempa norninal V, namun pacla gempa kuat tidak
oreh Gambar 5b -,il"fl1:llli;';li*;ffi,lT}.rT,ll" akan rnarnpu kena sirnpangan lateral sebesar CaLa (lihat Bab
4,). Komponcn kaku itu bisa berupa dincling beton bertulang
dalam arti bahwa dt.[4ng\a,,
%s,a tidak perlu lebih besar dari dari '5!t--2. Asumsi ini atau pasangan batu bata yang tidak rnenerus sampai ke pon-
berlaku dengan anggapan bahwa momen lentur balok melin- dasi, karena rnisalkan lantai dasar akan cligunakan untuk parkir
tang di ujrtng kolom atas dan bawah bernilai sa'ma dalam a,rti kcrrrlalaau bcrrrrotor'.
Mprz : Mprt : lMp,rl + lMp,zl. Dalam keadaan seperti itu biltr R,PNtt ini sudah ditetapkan
tergolong KSD-D, mtrka Pasal21.6.4.6 menentukan TT kolom-
6.3.4 Kebutuhan tulangan transversal untuk % kolom harus merrrenuhi syarat-syarat berikut ini:
Luas penampang t. TT yarrg disyaratkan di 27.6.4.2 sarnpai 27.6.4.4 (di buku

O
I ulangan [ransver- ini climuat di Bab 6.2.4 poin 2 darr 3; dan Sub bab 6.3.2
(:t) 1I: TT-rll lo lrarus 4itoruskan
sal vang diperlukan terpil$u.ng illlam HBH
hams dipasang sepanjang penuh kolorn pacla semua kolorn
sepanjang lr, harus yang berada di bawah komponen kaku tcrsebut bila gava
dihitung dengan V" : 0 bila dua keadaan berikut terjadi: tekarr aksial terfaktor terkait efek gempa di kolorn-kolom
itrr rnelebih As ft"l 10.
1. Bila gaya geser akibat beban gempa (V) saja merupakan Bila gaya disain dibcsarkarr untuk rnemperhitrrngkan kuat
setertgah atau lebih dari V" lcbiir kourponen veltikal dari sistem penaharr gaya gcmpil
batas Aofl./10 harrs ditingkatkan mcnjadi Anfi,la.
2. Bila gaya aksial tekan terfaktor, Pr, termasuk pengaruh
gempa bernilai kurang dari Anf!.120 2. TT harus diteruskan masuk ke clalarn kornponcn kaku pal-
ing seclikit sedalarn 14, dirnana la ditentukan oleh Pasal
Spasi tulangan transversal dari hasil perhitungan ini dipasang 27.7.5.2 berdasarkan diameter terbesar batarrg tulangan
mengikuti pedoman di Subbab 6.2.4. memanjang kolom. Begitu juga 1,7 ini bcrlaku untuk bagian
bawah kolorn yang berhenti di atas dinding kaku. Kolorn

yarr.g menjadi satu dengan pondasi tapak atau poer, TT
6.4 Kolom Pemikul Komponen Kaku hams dipasang sedikitnya sedalarn 300 nrrn (lihtrt Gambar
6.e)
(Pasal 2L.6.4.6)
Keadaan ini dicontohkan oleh Gambar 6.9.
B3
.1
6.4. KOLOM PEMIKUL KOMPONEN KAKU (PASAL 21.6.4.6) 6.5. HUBUNGAN BALOK KOLOM RPMK
6.5 Hubungan Balok Kolom RPMK

Keutuhan mcnyeluruh RPMK sangat ditentukan oleh perilaku
+ hubungan balok kolom (HBK) saat struktur kcna beban bo-
ng
F6 Itrk balik gerrpa kuat. Degradasi pada HBK yang dalam kon-
f\l'r k
C
G
3" disi irrelastik akan menghasilkan deformasi lateral besar yang
ce
E 6s
*6! ! clapat rncnycbabkarr kcrrsakarr bcrlcbihan atau bahkan kcrun-
d-c . oc
r$
tsE
<{)
:a
E
:{ T -J
EB*-
fi
a
b!
tuhan. Faktor-faktor penvebab kerusakan ini bisa akibat tu-
langan tarik nremanjarrg balok tidak cukup terjangkar dalam
oS
s* g! E *;E
-d
4
vf
vE -e,E +1ts .o HBK, atau kuat geser norninal HBK dilampaui atau HBK tidak
trl:
1C0
cE
EE
-c
88,:B
c >ir:.E
E
o
o
rramplr berperilaku claktail. Pasal 21.7.1 sampai 21.7.4 menetap-
kan pedoman-pcdomarr untuk meniadakan faktor-faktor pcrrye-
oO !r(! G',.:.-! d
ag AP Fb f.l
E;
Jo
Fd
E;
:-,,-l
EgEI
3-+
AI q)
o
p.
bab irri aga,r HBK mampu sebagai bagian sistem struktur pena-
Iian gempa kua,t.
1
I
o
b! 6.5.1 Panjang penyaluran (PP) tulangan meman-

b0
d
jang (Pasal2L.7.2.1 dan 2)
C)
A Tcgangtrn tularrgan memanjang balok di rnuka kolorn yang di-
o anggap 1.25f[ harus ditemskan rnasuk ke da]am inti kolom
o
yang terkekang clan dijangkar sebagai tultrngan tarik sesuai Pasal
27.7.5 dan sebagai tulangan tekan sesuai Pasal 12.
k Bila tulangan rnemanjang ini mcncrus m.elewati HBK (Pasal

27.7.2.4), rnaka dirnerrsi kolom yang sejajar tulangan balok hams
tidak lebih kecil dari 20 kali diameter terbesar tulangan mernan-
orP jarg.
Etr
'u=
oo
-et Ketentuan-ketentuan ini bertujuan rnenghindarkan tulangan
memanjang tidak kehilangan lekatan pada waktu terjadi beban
berbalik di atas tegangan leleh tulangan.
84 85
6.5. HUBUNGAN BALOK KOLOM RPMK 6.5. HUBUNGAN BALOK KOLOM RPMK
6.5.2 T\rlangan transversal (Pasal 21.7.3)

"J :t
Pemasangan TT dalam HBK bertujuan memberikan pengekan- E.C (u
EJo--
gan pada beton agar tetap berperilaku daktail dan memperta-
hankan kapasitas disipating energy? meskipun kulit beton telah
sErt
69xcE
mengelupas. Untuk itu Pasal 21.7.3 mengatur pemasangan TT x P E*i-'g
sebagai berikut:
c!
+
!
:-qlE:Et
5 s EE:ts 3
f;vt
olc A::E5Hg
Pasal 21.7.3.1. dar, 21.7.3.2: TT yang berlaku di daerah c:f
1.
!.o 5Sg8HE
lo harus diteruskan dalam HBK. TT boleh direduksi 50% fr E.qEH:ES =
(r* D q, E >rVE fi
bila keempat sisi HBK terkekang oleh lebar balok yang > i LP
mJ cq
=o.=c.-ko
lebar kolom, juga s boleh diambil 150 mm. 6* E* EF:f
#
2. Pasal 21.7.3.3: Tulangan memanjang balok yang berada di

TBEi}
:.E>\EtsEir'c (J
J=(!fi(sOC(U
Ol>rU)ra fE t4
luar inti kolom (lihat Gambar 5.1) harus di confined sesuai a
d
TT pengekang untuk balok (Pasal 21,.6.4) Fl
t-l
6.5.3 Kuat Geser HBK (Pasal 2L.7.4) (f, L
f0)
(!6 tr
>o,
o0
Luasan penentu O >E
(!(!
o1+
kuat geser nom- 'c'6
a!n
inal HBK adalah Nllrrl kuatgesernomlnaldl HBtr( tldnk E-c
boleh melrrmpau \.u -o)
Fd
Iuas efektif 43 (Li- k- -c <b
{
hat Gambar 6.10). Pasal 2L.7.4 mengatur kuat geser nominal EE.
O' Y'
{)
{1
xo)G{,
=$ol o
di HBK ini tergantung pada jumlah balok yang meryatu di 6.' l
,a ='E ot
grs
CE
keempat sisinya yang dianggap sebagai pengekang HBK. (EE =s
-o5c c(!
f,6 cH(! >T
=
drr c'6
a0{!
E o)s
Eo)
EE-et aEc
=E
t-c h =o
FI
.oEF
tN-
qro)(,,
l6>
B6 87
6.5. HUBUNGAN BALOK KOLOM RPMK 6.5. HUBUNGAN BALOK KOLOM RPMK
Kuat geser nominal di potongan X-X (Lihat Gambar 6.11) Untuk HBK dikekang olch balok pada 4 sisinya:
harus lebih rendah dari gaya geser maksimal yang ditimbulkan
oleh (fi a Tz) dan V7. Vr, : 1"7 \/lrAs
o Untuk HBK dikekang balok pada 2-3 sisinya:
A o Untuk HBK
V, :
kasus lainrrva:
V, :
l.2vnA,l
l.l)\[f ,'A,,t
Srtatu balok bertemu di salah satu sisi HBK dianggap

rrrengekang bila sedikitnya menutq 314 rnuka HBK. Hasil
percobaan-percobaan mcnunjukkan kuat gcser nominal HBK tak
berubah cukup berarti derrgan pcnambaha,n pada TT bila sudah
adaiurnlah TT rinimum, jadi hanya mutu beton (/j) dan ukuran
kornponerr yang dapat dirnodifikasi bila kuat geser HBK kur.ang
besar.
Gambar. 6.11: Geser Horisont al dalam HBK
Nilai kuat geser

nominal Vn dari
Bila \:!, dilirmpirui, modifikasi hnrga
HBK itu menurut rlupat rlilnkukirn mel:rlui f'. tlnn
Pasal 21.7.4 tidak rkurun komponen
boleh melanrpaui
nilai tersebut di bawah ini:
B8 89
6.6 Evaluasi Kompetensi Anda 12. Ada 4 syarat penting agar kornpouen HBK aman terhadap
beban bolak balik gempa kuat. Sebutkan dan jelaskan
1. Sebut alasan mengapa dimensi dan tulangan longitudinal masing-rnasing cara pengarnarrannya!
kolom perlu diaturl
13. Apa yang harus dilakukan apabila kuat geser nominal I/,.
2. Apa fungsi sengkang tertutup yang dipasang sepanjang lo dilampaui?
di ujung-ujung kolom?
3. Sebut komposisi tulangan transversal yang disebut sen-
gkang tertutup itu dan pedoman pemasangannya!
4. Sebut mengapa perlu diadakan capacity design dan apa

saja yang diperoleh dari capacity design itu!
5. Di sepanjang l, di ujung-ujung kolom sebut ada dua syarat

kebutuhan TT. Dalam hal jurnlah luasnya berbeda yang
rnanakah yang harus dipasang?
6. Jelaskan bagaimana menetapkan Li[p, dari kolom untuk

memperoleh 7.
7. Apakah makna yang rrenyebutkan bahwa gaya geser y, di

u.jung-ujurrg kolom tidak perlu lebih besar dari gaya geser
yang clihasilkan oleh LI, dari balok-balok melintang?
B. Pada keadaan apa kontribusi V" boleh diabaikan pacla

waktu menentukan luas tulangan. transversal cii kolom?
9. Apa yang dirnaksud dengan,4"711 dan Aa,2 di Gambar 6.4
10. Mengapa harus dipilih mekanisrne Gambar 6.5.(c)? Dan ,
dapat dicapai dengan cara apa?
11. Apa yang harus dilakukan bila kolom KDS-D menyangga

dinding kaku ditingkat atasnya?
i
91
7.2. DETAILING PADA PONDASI LANGSUNG DAN PILE CAPS
Iangan memanjang dan TT dari kolom-kolom yang menyatu

dengan elemen-elemen itu.
Persyaratan-persyaratan tersebut merupakan konsensus min-

irnurn dari praktek disain dan pendetailan pondasi beton terma-
suk tiang pancang dan tiang bor sebagai pondasi RPMK. Di-
Bab. 7 inginkan pada gempa kuat, bagian atas pondasi mampu bere-
sporrse inelastis karena perbaikarr kerusakan pondasi akan sulit
dan mahal sekali.
Pondasi 7.2 Detailing pada pondasi langsung dan

pile caps
1. Percobaan-percobaan rnemrnjukkan tulangan kolorn-kolom
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Marnpu men- yang rnentransferkan beban akibat gempa ke pondasi-
gadakan disain tambahan pada pondasi langsung pondasi harus meneruskan tulangan memanjangnya sam-
maupun tiang pancang agar pondasi mampu trerke- pai bagian bawah pondasi dan bila mernakai hooks harus
lakuan inelastis oleh gempa kuat (I/") dihadapkan ke arah sumbu kolom (Lihat Garnbar 7.1). Hal
ini ditegaskan oleh Pasal 21.72.2.2.
7.t l]mum 2. Untuk mencegah edge failure pada porrclasi langsung Pasal
21.72.2.3 nrengharuskan pemasangan tulangarr transversal
Persyarat.an baik pada kolorn rlaupun balok pondasi seperti disyaratkan
pcn-
oleh Pasal 27.6.4.2 - 27.6.4.4 (Lihat Gambar 7.1a).
detailarr porrdasi
perrrlukung lrangu- Untuk daktilitas pondasi tiang bor cor
selempat pada struktur KDS D harus
nan yang memenuhi
strrrktur perrahau
dipasang rasio tulangan longitudinal
minimal 0.O05 dan tulangan
7.3 Balok pondasi dan pelat (slab) (Pasal
gempa KDS D, E transversal sesuai Pasal 7.1 4.2.2.2 2L.L2.3)
clan F ini tercantum
di Pasal 21.12. Ini termasuk syarat-syarat
khusus untuk elemen-elcmen pondasi (pondasi langsung, pile Balok pondasi penghubung antara pur-pur tiang pancang atau
caps, balok penghubung, pur, dsb) juga persyaratan untuk tu- pelat beton yang menyatu dengan balok (balok T terbalik) adalah
92 93
7.3. BALOK PONDASI DAN PELAT SLAB)(PASAL 21.12.3)
7.4. PONDASITIANG PANCANG DAN PIERS
bagian-bagian dari pondasi yang dianggap bagian dari sistem pe-

nahan gaya lateral gaya gempa bumi dan karena itu detailingrrya
harus rncngikuti Pasal 27.12.3. i'rti:
1. Tulangan memanjang balok pondasi (Pasal 27.72.3.1):

Tulangan
Tulangan memarrjang ini harus menerus melewati pen-
Mmaniang
dukulg koloru atau dijarrgkar di pul bila diheutikau.
2. Dimensi balok pondasi (Pasal 27.72.3.2): Balok-balok
Tul. Mernanjang ponclasi yang berfungsi sebagai pengikat horisontal antara
pur-pur ini harus merniliki dimensi terkecil > 7120 bentang
l^ balok pondasi t, bersih antara kolom, tapi tidak perlu lebih besar dari 450
Tul. Tranwersal mm. TT tcrtutup harrs dipasang dcngan spasi yang lebih
a kecil dari < 112 dirnensi tcrkecil balok pondasi dan 300
I]lm.
(balok I
a. Pondasi Langsung
D
r). Syarat disain tralok pondasi (Pasal 21.72.3.3): Karena
T terbalik) balok-balok pondasi ini rnencrima beban-bebarr dari kolom
,o , ,.,r-
|
yang berfungsi sebagai sistem pemikul beban gempa kuat,
I rnaka SNI 2847 2013 ini nrenetapkan balok pondasi ini
Tiang Pancang harus confbrm dengan Pasal 21.5 yaitu syarat disain balok
RPMK.
Catatan;
Tulangan balok Pondati, Poer 4. Syarat disain pelat (Pasal 27.12.3.4): Bila pelat ini di-
dan tianq Pancan0 tidak
diperlihatkan agar mernudahkan h anggap scbagai bagian dari sistem pcmikul beban gernpa)
pemahaman maka syarat-syarat di Pasal 21.11 harus dipenuhi.
b. Pondasi Tisng Pancang
memanJang
Gambar. 7.1: Macam pondasi dan pemasangan tulangan
-F transversal 7.4 Pondasi Tiang Pancang dan Piers
Pada saat terjadi gempa kuat, tiang parlcang kemungkinan akan

terkena beban tarik yang ekstrm di bawah pur, sehingga perlu
95
94
7.4. PONDASITIANG PANCANG DAN PIERS 7.5. SYARAT-SYARAT TTANG BETON UNTUK KDS D SAMpAt F (SNt 1726-2012
PASAL 7.14.2.2)
dipasang tulangan memanjang clari tiang pancang untuk men_

sebagaian ujung tiang pancang harus dipotong dan akan diternui
transferkan gaya-gaya tersebut ke dalam pur dan mengimbangi
bagian tiang vang tidak ada TT sesuai Pasal 21.6.4.4 di atas.
struktur atas.
Syarat pemasarrgan TT ini akarr rnenjadi pcnggantinya dan
T\rlangan memanjang itu dipasang diujung tiang pan_ TT ini akan menjamin kemarrrpuan komponen pondasi di daerah
cang setelah betonnya dikepras melalui mekanisme ,u-b.,r,gu,
terscbut menjadi daktail. Syarat ini tcrnyata diakomodir oleh
lewatan. Berdasarkan banyak observasi kegagalan yang dijumpai
SNI 1726-2012 di Pasal T .14.2.2 yang mengatur persyaratan tiang
pada, ujrrng-ujung tiang pancang ini, pasal 21.12.4.4
rnerretap_ beton untuk ktrtegori disairr seisrnik D sarnpai F.
kan pemasangan TT pada ujung tiang pancang di pur (Lihat
Gambar 7.1b) sebagai berikut:
7.5 Syarat-Syarat Tiang Beton untuk KDS
1. Tulangan Thansversal: TT ini harus dipasang sesuai
Pasa|27.6.4.2 21.6.4.4 pada lokasi di bawah ini:
D sampai F (SNI L726-2OL2 Pasal
7.t4.2.2)
2. Lokasi TT:
(a) Di ujung tiang pancang paling sedikit sepanjang 5 kali Tiarrg beton pada KDS D sampai F harus rnengikuti syarat-
dimensi penarnpang tiang, tapi tidak kurang dari 1.8 syarat berikut ini:
m dibawah dasar pur. 7.14.2.2.1 Kelas Situs Tanah SE atau SF.
(b) Untuk bagian-bagian tiang pancang berada di lapisan Bilrr tiarrg Lrt'torr di-
tanah yang tidak punya kemampuan menahan de_ grrrrakan dalarn Ke-
Untuk daktilitas tiang pancang beton
sakan lateral atau di udara dan air, maka sepanjang Ias Situs Str atau hertulang pracetak pada struktur KDS
the unsupported length harus clipasang TT. SF. t iirt rg crsebrrt
I
D, sepanjang tiang harus terpasang
hams rncmpurrya,i tulangan transversal sesuai Pasal
trrltrngan transvelsal 7.14.2.1,.4
Dalam praktek tiarrg-tiang pancang telah diprecast lebih
sesu:ri dengan standar vang berlaku daltrm tu.iuh kali diameter
dahuhr (apakah itu beton bertura,g biasa atau pretensio,ed) dan
tiang clari penrrtup tiang dan dari permukaan kontak arrtara
pada tahap ini rr tersebut di atas dapat dipasang rebih
dahuru Iapisan yang kera.s atau kaku dan lapisan yang dapat mencair
di ujung tiang sesuai dengan rencana elevasi tiang di tepi bawah
(liquefiable) atau tersusun dari lenrpung kaku lunak sampai
pur.
rncnengah.
Namun kenyataan sering terjadi pemancangan berhenti se_
belum ujung tiang mencapai elevasi yang direncanakan sehirrgga
7.14.2.2.2 Tulangan untuk Tiang Beton Tanpa Pem-
96 97
?-
7.5. SYARAT-SYARAT TIANG BETON UNTUK KDS D SAMPAT F (SNt 1726-2012

7.5.SYARAT-SYARATTIANGBEToNUNTUKKDSDSAMPAIF(SNI1726-2012 PASAL 7.14
PASAL 7.14.2
tor tahanan 0,4 melebihi momen terfaktor perhr cli titik

bungkus (Kategori Disain Seismik D sampai F) tersebut.
Tulaigan harus disediakan bila disyaratkan oleh analisis.
\,u Sebagai tarnbahan. untuk tiang vang berlokasi clalam Ke-
Ias Situs SE atau SF, tulangan longitudinal darr tulan-
Untuk tiang be- Untuk daktilitas prategang pracetak
gan pengckangan tranversai, seperti dijelaskarr di atas,
ton hor cor setem- pada struktur KDS D, sepanlang tiang
harus lerpasang tulangan trantversal trarus mencrus sepanjang tiang. Bila tulangan tranversal
pat tanpa Pem- sesuai Pasal 7.1 4.2.2.5 disyaratka,, pc,gikat tul,,gtrrr tr:ruve'strl lrt,.us,riui,ruru
hrtngkus. mini- batang tulangan ulir D10 untuk ti:rng sa,mpai rlcngan di-
mum empat batang tulangan longitudinal dengan rasio tu- ameter 500 mrn rla,n batang tulangan ulir D13 untuk tiang
Iangan longitudinal minimum 0'005 dan tulatrgan pengekan- dengan diameter lebih besar.
gu, trurrr"rr.l sesuai dengan standar yang berlaku harus
disediakan sepanjang panjang tiang bertulangarr miniurum Dalam Kelas Situs SA sampai SD, tulangan longituclinal
seperti didefinisikan di bawah mulai dari ujung atas tiang' dan tulangan pcngekangan tranversal, seperti diclefiniskan
di atas, iuga harus rrfenerus clengan rnirrirnurn tujuh kali
Tulirrrgau lon- diarnetel tiang di atas dan cli bawah pernrukaarr kontak
gitudinal harus
penelitian pemakaian lapisan lernpung kaku hurak sampai scdang atau lapisan
Sesuai hasil
menerus melewal i tiang prategang Pracetak untuk yarrg dapat rncncair (liqucfiablc) kccuali tulangan tranver-
panjang tiang bertu- struktur KDS D tidak dliiinkan pakai sal tidak diternpatkan dalarn panjang bertulangan rnini-
langan minimum prestressed hollow Piles mum harus diijinkarr untuk rnenggunakan rasio tulangan
derrgan panjang spiral transversal clengan ticlak kura,ng dari sctengah yang
penyaluran tarik. disyaratkan clalarn standar vang berlaku. Spasi perrulangan
tranversal yarrg tidak cliternpatkan dalarn paniang bertu-
Parfang tiang bertulangan lrrinimum harrs diambil yang
langan nrirriumru diijiuknn untuk ditingkatkan, tctapi harus
Iebih besar dari:
tidak rnelebihi dari yarrg terkccil dari berikut irri:
1. setengah Panjang tiang o 12 diameter batang tulangan longitudinal

o setengah diameter tiang
2. sejarak 3 m
o 300 rnrn
3. tiga kali diameter tiang
4. panjang lentur tiang, dimana harus diarnbil sebagai parr- 7.14.2.2.3 T\rlangan untuk Tiang Beton dengan pem-
jang dari sisi bawah penutup tiang sarnpai suattr titik di bungkus Logam (Kategori Disain Seisrnik D sarnpai F).
nana molnen retak penampang beton dikalikan dengan fak-
98 99
7.5. SYARAT-SYARAT TIANG BETON UNTUK KDS D SAMPAI F (SNl 1726'2012 7.5. SYARAT-SYARAT TTANG BETON UNTUK KDS D SAMpAt F (SNt 1726_2012
PASAL 7.14.2.2) PASAL 7.14.2.2)
Persyaratan tulangan adalah sama seperti untuk tiang beton yang lebih besar dari 10,7 m atau jarak dari sisi bawah
tarrpa pembungkus logam. PENGtrCUALIAN: Pipa baja las penutup tiang sampai titik kurvatur nol ditambah tiga kali
spiral clengan tebal tidak kurang rlari 2 mm dapat dianggap sc- dimensi tiang vang tcrkecil.
bagai adanya pcngekangan beton yang ekivalen dengan pcngikat
2. Dalarn daerah tiang yang daktail, spasi pusat ke pusat spi-
tertutup atau spiral ekivalen yang disyaratkan dalam tiang ral atau tulangan sengkang harus tidak metebihi seperlima
beton tanpa pernbungkus) asalkan pembungkrs logam cukup
dimensi tiang yang terkccil, enam kali diarncter strand lon-
clilindungi tehada,p kermrngkinan aksi yang rnerusak akibat
gitudinal, atau 200 mm, yang mana yang lebih kecil.
bahan penyusun tanah, perubahan permukaan air, atau faktor
lainnya yang ditunjukkan oleh catatan kondisi lokasi pengeboran. Tulangan spilal harus disambung clengan mclewatkan satu
belokan pemrh, dengan perigelasan, atau dengarr menggu-
nakan sambungan mekarrik. Bila trrlarrgan spiral disam-
7.L4.2.2.4 Tulangan untuk Tiang Beton Pracetak (Kate-
bunglewatkan, ujung spiral harus dihcntikan dengan kait
gori Disain Seismik D samPai F)
gempa sesuai dengan standar vang berlaku, kecuali bahwa
Tulanga,n pengekangan tranversal terdiri dari pengikat ter- bengkoktrnnya hanrs tidak kurarrg dari 135,. Strrnbungtrn
tutup atau spiral ekivalen harr-rs disediakan sesuai dengan standar las clan sarnburrgarr. rnekanik harus rnernenrrhi st,arrdar yang
yang bcrlaku untuk panjang perlth tiang. PtrNGtrCUALIAN: berlaku.
Sclain dari clalarn Kelas Situs Str atau SF, tularrgan pengekangan
tranverstrl yang ditetapkan hams disediakan dalarn tiga kali di- Bila tulangan transversal terdiri clari spiral atau serrgkang
ameter tiarrg cli btrwah sisi bawah pcnutup tiang, tetapi diijinkan bulat, rasio volumetrik tularrgan transversal spiral dalarn
untuk rrrenggunaktrrr ra,sio penulangan tranversal tidak kurang daerah tiang vang daktail harus rnemerlrhi:
clari sctengah yang disyaratkan sepanjang sisa panjang tiang'
/ f: \ / A"
7.14.2.2.5 Tulangan untuk Tiang Prategang Pracetak
p. u 2s
l];^) l;:, -
\ I-
r u) s .
lo
l.-lP'l
jn)
(Kategori Disain Seismik D sampai F)
Tetapi tidak kurarrg dari:
Sebagai tarnbahan pada persyaratan ttntuk Katcgori Disairt
Seismik C, persyaratarr berikrtt harus dipenuhi: p" : ,"(#) [ou* tr;,]
1. Bila panjang tiang total clalarn tanah adalah 10,7 m atau
dan p" tidak bolch rrielebihi 0.021di mana
kurang, claerah tiang yang daktail hams diambil sebagai
panjang tiang keseiuruhan. Bila panjang tiang melebihi rho" - rasio volurnetrik (vol. spiral/vol. inti)
10,7 rn. daerah tiang yang daktail harus diambil sebagai f, < 47.4 MPa
r00 101
7.5, SYARAT-SYARAT TIANG BETON UNTUK KDS D SAMPAI F (SNl 1726'2012 7.5. SYARAT-SYARAT TTANG BETON UNTUK KDS D SAMpAt F (SNt 1726-2012
PASAL 7.14.2.2) PASAL 7.14.2.2)
lr7. : kuat Ieleh tulanBan spiral < 586 MPa 6. Di luar darah tiang ya.rg da"ktail, spiral atau tulanan sen-
,4g : Iuas penamparg tiarilg, mm2 gkang detgan ra,sio volumetdk tidak kurang dad seterga.h
]4"r, : Iuas inti ya.ng didefinisikan oleh diameter sisi lua,r yang disya.ratkan urtuk tulangar pengeka.ngar tranveNa.l
spira.l, mm2 harus disediakan.
P : beban a.ksial pada tiang yang diha"silkan dari kombitrasi
beban 1.2D + 0.5L + 1.0E, lb (kN)
Jumlah tula.trgan spird perlu diijinkan diperoleh dengan
menyedia.kan spiral dalam da.n luar.
5. Bila tulargan trarsvemal terdiri dari sengkarg peNegi dan

pengilot silang, luas pcna.mpang total tulanga.n transver-
sal lateral dala;n daerah yarg daktail dengarr spasi, s, dan
tegak lurus terhadap dimensi, /r., hs,rus memetruhi
A., o.r+s,r.(!\(9,0)10.,
\Jva,/ \aa, /L l;'.il
Ji'As)
tetapi tidak kurang dad
" --r
A-, - o.t2-s*h-l r-' I nr" I;A,)
t.4P1
\Ln) 1"
di mana
s - spasi tuJangan uralrsvprgal diukur sepanjang panjang
tia.ng, mm
h. : dimeNi penampang inti tiang diukm pusat ke pusat
tulangar senglcrg, mm
fer, ( 483 MPa
Sengkang dan pengilot silang harus ekilalen dengar batang
tulangaJr ulir tidak kurang daxi D10. Ujung sengkang
persegi hanr.s dihentikan di suatu sudut dengar kait gempa.
702 10.3

1. Memrrut SNI 2847:2013 apa yang perlu dilakukan untuk
mencegah edge failure pada pondasi langsung dan pile
caps?
Sebutkan syarat-syarat yang ditetapkan peraturan SNI

2847:2073 untuk balok pondasi penghubung antara pur-pur
Bab. 8
tiang parrcang?
Bagaimana persYaratan pendetailan tambahan untuk tiang

o
.).
beton tanpa pembungkus (kategori disain seismik D)? dan Contoh Disain Daktilitas
bagaimana syarat penulangan tiang beton cor setempat
clengan pembungkus rnenurut SNI 1726-2012 pada KDS D- Komponen SRPMK
F?
4. Idern 4 tapi untuk tiang beton pracetak (KDS D-F)!

5. Idem 5 di atas tapi untuk tiang prategang pracetak! KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Mampu mem-
truat balok dan kolorn SRPMK berperilaku daktail ter-
6. Mengapa dianjurkan pakai TT sepanjang tiang pracetak hadap beban gempa kuat
(KDS D-F) baik pada pracetak biasa maupun prategang'/
8.1 l]mum
Dalam bab ini disajikan tipikal SRPM 8 lantai yang tergolong
pada bangunan Kategori Resiko IV dan harus didisain sesuai
KDS-D tersebut di Ps 6.5 1. Tuluan utama dari contoh disain ini
adalah menyajikan disain 12 syarat disain kapasitas tersebut di
Bab 6 clan 7 agar balok dan kolom SRPMK mampu berperilaku
iPenyebutan suatu Pasal SNI 1726-2012
disingkat dengan Ps tanpa
rnerryebut SNI 1726-2012 sedangkan untuk Pasal di SNI 2847:2013, disebut
Pasal tanpa rnenyebut SNI 2847:2013
104 105
8.2. DIKETAHUI 8.2. DIKETAHUI
daktail sehingga proses disainnya dilaku}an sesuai SNI 2847:2013 3. Beban Hidup:
Pasal21.5.
Contoh disain kapasitas id harya dila.kukan pa.da balok tepi Lantat :2'5 kNlm2
dan tengah di lantai II dar kotom tenga,h dan ujung di atas dan Atap :1oo hN/m2
dibawah lantai II yang diharap cukup informatif untuk mema.
hami pema.kaia.n disain kapasitas dimaksud. 4. Beban Mati:
Untuk kesederhanaan Perhitungan, diargg&P semua dimensi
dari masing-ma.sing potongan melintang daxi balok, kolom dan Beton bertula,g :24.00 kN/m3
lartai dari mulai la.ntai perta.rna sampai atap adalah sama De[- P:ftisi :100kNl,r"2 lantai
gan demikian struktur banguna.n ini tergolong beraturan da,rr
prencanaan[ya akibat penga.ruh beban gempe memal@i beban T.el + Spesi :0.45 kN/m2
gempa nominal statik ekivalen. p1*fon + M&E : o.1g kN /m,2
Cottoh dalam bab ini menggunakan hasil analisa struktur
vang temedia dan di manfaatka.n urtuk dipa,kai d am peren- 5. Gambax derah dan eler.e"si SRPMK yang direncanan diilus
caraan peryaratan daktilitas komponen-komponen SRPMK ya.ng trasikan di Gambar 8.1 bcrikut:
bersangkutan Dimensi komponcn-kompouen struktur SRPMK tersebut
dibrat s.Tagam sebagai be kut:
a.2 Diketahui . Tetral lantai: 120 mm

. Dimcrrsi balok 500 x 700 mm
Daxi perencana struktur diketatlui data. sebagai be kut: . DimerNi kolom 750 x Zb' mm
1. Mutu ba.han struktur: 6. Gaya.lateral ekivaler V ditctapkan sebesar 7936 kN

7. Hasil analisa struktur akibat beban gempa V axah U-S di
/l : 30 MPa rangka ba.ris ke-5 berupa Momen balok, morncn kolom dan
lg :400 Mpa aksial kolom diperlihatkan di Gambar 8.2.
2. Kategod gedung sebagai banguftLn mma,h Bakit 0adi ter-

masuk bangunan KR IV)
106 r07
o
o"_o"-o._o*0.*o ,+ s
6m
{e)
6n
e 6fi
(D)
6m
o 6m
r
2X:.7.1
82.1!
o I
'r?m
l{4.33
188 8'l
3.5m
;78.10
7
3.5m
6 b. Mornen Kolom (kNm)
3.5m
5
3,5m
4
3,5m
3
3.5n
i
2
3,5m
I
3.Sm
coooeo
Gambar. 8.1: Denah dan elevasi struktur
c. Aksial Kolom (kN)
Gambar. 8.2: Hasil alralisa strlrktur untuk rarrgka ba,ris ke-5r olch be
barr gempa arah U-S
Catatan: Garis tebal pada balok dan kolom adalah komponen yang dipakai
dalam contoh disain kapasitas.
108 109
B. Momen di batok-balok akibat beban mati (Mp) dan hidup

(M7) ditetapkan seperti di Tabel 8.1:
: -8'148kNrn'
ll[ne!]
Tabel. 8.1: Momen disain balok rangka di muka kolom Mpos f B.148kl/rn
Bentang* Lokasi Besar Mo- Mo** Mtt
men kN.m kN.m ,4,f,r"., ltekerja di rnuka sisi balok. Tulangan Mr", dipasang
D10-250 darr ,tfi,o, dipasang juga D10-250.
I 2 4 5
*.ti
Negative ter- 16
-50.956 -t7.227 10. Penulangan balok akibat momen lentur di Tabel 8.2 mcm-
luar berikan resurne beban momcn cli balok akibat bcban-bebarr
Bentang Positif l4 +58.236 +19.688 lnomen sesuai dcngan 4 macarn kombinasi beban urrtuk
Ujung balok di lantai 2 pada baris no 5 SRPMK tersebut.
Negative inte- v-& -81.530 -27.563
10 Dengan resurnc bebarr rromcn disain, Tabel 8.3 rnerren-
rior
tukan hasil perhitungan pemrlangan rurtuk irtrlok yang
Bentang Negatif -.1; -74.118 -25.057
11 bersangkutarr dall Garnbar 8.3 lrenyajiknn tipikal pernu-
Dalam
,2
Iangan balok tepi di lantai 2 itu.
u Ln
Positif 16 +50.956 +17.227
* ln :6000 : 5250 mm
- 750
** beban mati lantai : u:3.5lkNfm2, beban mati total di balok:
29.58 kN/m
i beban hidup ekivalen di balok : 10 kN/m
Semua momen negatif di Tabel 8.1 adalah momen di ujung

balok di muka kolom. Mp dan M7 yang tercantum di
kolom 4 dan 5 adalah momen tanpa faktor beban dan koe-
fisien reduksi.
9. Momen pelat/lantai dijepitan (Mr.g) dan lapangarr (Mpo")

akibat beban keria ditetapkan:
110 lll
8.2. DIKETAHUI 8.2, DIKETAHUI
Tabel. 8.2: Resume momen disain di balok rangka baris no 5 lantai 2
Beban Lokasi Bentang

Ujung (kN m) Dalam (kN m)
Negatif terluar -50.96 -74.12
Mati(D) Positif 58.24 50.96

Negatif interior -81.53 -74.r2
Negatif terluar -17.23 -25.06
Tabel. 8.3: Pcrhitungan tul:ingan balok cli lantai 2
Hidup(L) Positif 19.69 1.7.23
Negatif interior -27.56 -25.06 Lokasi M,, Ask,rrn"ong

Asy,r,r-1.r,. dM,,
(kl/ rn) (m,m2) , 2,
(kNrrt)
Negatif terluar 404.02 375.54 \mm )
Gempa(E) Positif 0.00 0.00 1 2 I 5 6
Negatif interior -380.55 -375.86 Errd Span Ext. Neg -482.3,1, 2583 9Dl9 -'25rt2 -482.:14
Kombinasi +358.15 1701 6D19 : 1701 +344.48
Negatif teriuar -71.34 -r03.77
Positivc +101.38 546 4D19 : 11:1,1 +210.5
1.4D Positif 81.53 71.34
Int Neg -505.95 265it.9 10D19 : 2835 -540.8
Negatif interior -114.74 -tos.77
+,107.17 1655 6D19 - 1701 +344.48
Negatif terluar -88.71 -r29.O4
1.2D + 1.6L Positif 101.38 88.71 lrrtt:rior Positive 88.71 478 4D19 : 1134 210.5
Span
Negatif interior -14t.94 -129.03
Negatif terluar 325.64 261.54 Negatif -,189.86 2881 1ilD19 : 2835 -53ll.l-r
-482.39 -489.54 309.15 t665.7 6D19:1701 344.48

1.2D + 1.0L + Positif 89.57 78.37
1.0E
Negatif interior -505.95 -489.86
255.1.5 26t.86
Negatif terluar 358.15 303.83
-449.98 -442.57
0.9D + 1.0E Positif 52.41 45.86

Negatif interior -453.92 -442.56
307.1.7 309.15
112 113
8.2. DIKETAHUI
8.2, DIKETAHUI
E
E
o
(}
11. Tabel 8.4 dan Tabel 8.5 merryajikan beban Pu dan Mu
N
& -------'} kolorn tengah (di atas dan di bawah lantai 2) Selanjutnya
Tabel 8.6 darr 8.7 rnemberikan bcban P., dan 1\,1,,, untuk
kolour tepi.
Tabel. 8.4: Kcsimpulan boban P, dari ,&d, pada kolom tengah antara
l:intai 2 derrgan 7 (Ka2 1)
c!
d No Kombinasi Bcbzrn Bcban P, (kN) Nllomen (kNrn)
d I 1.4D 2706.87 -9.66

'o 2 1.2D + 1.6L 2873.:t6 -19.60
C) 1.2D + 1.0L +tr 2666.73 392.3t)
o 4 2664.83 -423.26
d
5 0.9D +1.0E 1741.08 407.57
d
bo 6 1739.18 -413.99
t
a)
p. Tabel. 8.5: Kcsimpulari beban P, dan ,t1,, pa<la kolorn tcngah :rniara
d
3 Iarrtai 2 derrgan 3 (Ka,2 3)
o
F No Kotibln:rsi Betran Beban P" (kN) Mornerr (kNnr)
@ 1 1.4D 2309.72 -9.66

'2 1.2D + 1.6L 244,6.:J2 -19.80
l.2D + 1.0L +E 2666.36 35:1.66
4, 2276.36 -377.42
5 0.9D +1.0tr 1479.82 .)i)i). / .)
6 1489.82 -368.15
ti_t
El
ol
*l
i
115
774
12. Irrfbrrnasi Hasil Perencanaan Penulangan Kolom

Bcrdasarkan kombinasi beban di Tabel 8.4, kolom tengah
Tabel. 8.6: Kesirnpularr beban P, dan M., pada kolorrr tepi antara Ka,z-r cukup diberi tulangan sebanyak 1.34% atau 24D20.
lantai 2 dengan I (Ki2-1) Dengan bantuan diagrarn interaksi vang dibuat dengan pro-
grarrr PCACOL diperoleh bukti bahwa semua beban di
No Kombinasi Beban Beban P" (kN) Momen (kNm)
Tabel 8.4 berada dalam diagram irrteraksi tersebut. Den-
1 1.4D t743.34 -35.67 gan cara yang sa,ma diperoleh tulangan 24D20 atatt 7.34%
2 1.2D + 1.6L t770.77 -44.36 untuk kolorn tepi di bawah larrtai 2 Ki.2_1. Prosentase tu-
3 1.2D + 1.0L +tr 2326.5t 205.r4 larrgan kedua kolom ini sesuai syarat Pasal 21.6.3.1 yaitu
harus di antara 1% 6%, telah diperruhi.
4 1007.27 -283.52
5 0.9D +1.0E 1780.54 22t.40 750 mrn
6 46t.4 -267.26
&&&@&&&
&&
(&&
@ 24D20 & 75O mmr
&&
Tabel. 8.7: Kesimpulan beban P, dan M, pada kolom tepi antara
&&
Iantai 2 derrgan 3 (Ki24)
@aa&&&&
No Kombinasi Reba,n Beban P., (kN) Momen (kNm)
1 t.4D 1489.07 -36.18
Gambar. 8.4: Pcrnl:rngan Kolorrr Ka dan Ki
2 1.2D + 1.6L 1509.75 -44.80
3 t.2D + 1.0L +E 1931.99 163.10
4 4t2.45 -242.36
Gambar 8.4 ini rnenunjukkan hasil penulangan kolorn-
kolorrr Ko,z-t, Ka2-3, Kiz-t, Kiz :t.
5 0.9D +1.0E 1467.03 r79.47
t) 447.49 -225.99 13. Informasi Nilai Mrr" dan My,,
(a) Nilai ,4d," adalah nila,i mornen yang ditentukan oleh

Pasal 21.6.2.2 untuk persyaratan kontrol strong col-
116 177
8.3. DITANYAKAN 8.4. JAWABAN
umn. Mrr" diperoleh dari diagram interaksi kolom (a) Svtrrat tulangan rnernanjang balok 82
yang bersangkutan dengan pakai ordinat beban aksial (b) Disain tulangan gcser (7") balok
akibat gempa (Tabel 8.3 - Tabel 8.7). Nilai Mn" ini
(c) Peurutusan tulangan mernanjang
disajikan dalam Tabel 8.8 di kolom 2 untuk masing-
masing kolom yang diteliti. (d) Tulangan pengekangan/confincmcnt
(b) Nilai M* adalah nilai momen yang disyaratkan oleh (c) Panjarrg penyaluran trilangan tarik
Pasal 21.6.5.1 untuk menghitung kuat geser V" yang
2. Perruhi persyaratan capacitv clesign column
menentukan kebutuhan tulangan geser ujung-ujung
kolom. Nilai Mp, ini tercantum di kolom 3 Tabel 8.8 (tr) Persyaratan "strong colurnn weak beam" (CD7)
untuk masing-masing kolom yang diteliti. (b) Pengckangtrn kolorn (CD5, CD6, CDB)
Dari tiap diagram interaksi tiap kolom yang direncanakan (c) Penularrgan transversal untuk bebarr geser l/. (CDg)
diperoleh nilai-nilai Mn" untuk Pu minimum (Pasal (d) Sambungan lewtrtan tulangan vertikal kolorn (CD4)
21.6.2.2), darr Mp, tersebut di Pasal 21.6.5.7 berikut (e) Disain tulangtrrr transversal lrr-rbungan balok kolorl
ini:
i. Hubungarr balok-kolom tengah (CD12)
Tabel. 8.8: Momen Mn" dan Mo, ii. Hubungan balok-kolorn tepi (CD11)
M",(kNm) Mo"(kNm) Catatan: arti CD5 sld CDl2liliat di Bab 6
8.4 Jawaban
Jawaban 1a: Persyaratan tulangan uremilnjarrg balok 82
bcrdasarkan hasil perencarlaan perrulangan balok tersebut
di Bab 8.2 poin 10 <lan Garnbar 8.3 dapat di.jelasan pe-
menuhan syarat-syarat di Tabel 8.9.
8.3 Ditanyakan
Jawaban 1b: Disain T\rlangan Kuat Geser Balok.
Scbagairnana diatur olch Pasal 27.5.7.1 gaya geser ren-
1. Adakan disain kapasitas pada balok SRPMK (B2) agar
cana I/" hams clitentukan dari pcninjauilll gaya statik pada
balok mampu berlaku daktail oleh beban bolak-balik
bagian komponen struktur arrtara dua muka turnpuan. Mo-
gempa utama yang ) V nominal berupa:
rnen ,tfp" dengan tanda ber'lawarran dianggap bekerja pada
118 119
8.4. JAWABAN 8.4. JAWABAN
rnuka kolorn-kolorn tadi dan komponen stluktur tcrsebut

dibebani pemrh beban gravitasi terfaktor. Pentirrg untuk
cliperhatikan, Y" hanrs dicari dari nilai tcrbesar akibat bc-
ban gernpa arah kanan darr kili yang dinyatakan oleh ,41rr.
l\[r,. ini harus dihiturrg dari tulangan telpasang dcng:rn
tegangan tarlk 7.25f0 clan faktor reduksi <b - 7. R,uuns
bcrikut bolch dipakri untuk mcnglitung X[pr.
Tabel. 8.9: Persyaratan tulangan memanjang
Syarat di Pasal Penjelasan AIp,. A"(1.25fu)(a,- il2',

2t.5.2.2 Kuat momen positif terpasang di muka kolom inte- A"(1.25.[,,)
rior bentang luar ) 50% kuat negatif, ini di penuhi t"b
0.85
karena M+ : 344.5 > O.\M- : 0.5M-(: 0.5 + f
540.8) : 270.4. Di ujung bentang tengah syarat ini
juga dipenuhi -+ OK Urrtuk kasus balok di berrtang rrjrurg oleh a,ra,h gcmpa
21.5.2.1 Di tiap potongan sepanjang balok tidak boleh ada kuat ke kanan aktrn dihasilka,n rnornen Negatif (A,Ir") sebagai
momen positif maupun negatif yang kurang dari ll4 bcrikut:
kuat momen max : 1(540.8) :135.2. Tiap potongan
terpasang 4D19 : ll34.l rnrn2, ini ekivalen dengan
Tulangan tcrpasang - A" - 10D19 :28i|b nt,rn,2
kuat momen sebesar 210.5 kNm > 135.2 kNm -+ OK
21.5.2.t Tiap potongan baik di sisi bawah maupun atas harus
ada 2 batang tulangan. Ini di penuhi pula oleh tulan- A"(1.25f a)
gan minirnum tersebut di atas. 0.85.f p
2r.7.2.3 Tulangan longitudinal menembus HBK > 20d6 : 336 2835(1.2r5 x 400)
mm -+ OK Lihat Gambar 8.5 0.85 * 30 ,r 500
111.2 mm
X'[y,,, : A"(1.25f s)(d,

Q.
,)
2835(1.25 * aoo)(6a0., - lYl
829.1 kNm
L20 121
Dengan cara yang sama, untuk bentang ujung ini, di. /,0 tr
hasilkan momen positif (M;,) berdasarkan tulang ter-
pasang 6D19 : 1701 mm, sebesar 533 kNm.
Gambar 8.5 memberikan ilustrasi perhitungan V" untuk
balok 82 di bentang ujung rangka baris no 5 pada tingkat 2.
ry
Selain ditunjukkan pengaruh beban gravitasi, ditunj ukkan
l{X}
pula besar M; dan MS dari gempa arah kanan dan kiri

berdasarkan tulangan terpasang di masing-masing balok se-
bagaimana dimaksud oleh Pasal 2I.5.4.7. Dapat diamati
bahwa 7" maksimum hasil kombinasi gaya geser disain se- 6C00 qr
lalu lebih besar dari V" hasil analisa struktur.

l.2OrL-45,496kivm
Biasanya kuat geser ditahan oleh beton (7") dan tulangan 9.0a. (Jstr,
dalam bentuk tulangan transversal. Namun pada kom- '!tJ.29 t\

ponen struktur penahan SPBL berlaku ketentuan Pasal
27.5.4.2 yang menyatakan V":0 apabila: $?3 ao* r""".
1. Gaya geser akibat gempa saja (yaitu akibat Mp,) >

0.5 total gaya geser (akibat Mp, + beban gravitasi)
dan
,rt..
2. Gaya aksial tekan . +# f,.', I
Dalam hal ini karena gaya geser akibat gempa : 259 )

0.5 * 378 : 189 kN dan gaya aksial yang kecil sekali maka arm x'
V": 0 sehingga
6eqF {" -
v,: T vn
|"''" 'rua
I
378 Garnbar. 8.5: Disain gaya geser untuk balok ujung 82 di rangka baris
0.75 5 lantai 2
: 5104 kN
r22 723
Koefisien reduksi diambil 0.75 karena 7,, diperoleh dari Mp,

balok (Pasal 9.3.2.3). sman merupakan nilai minimal dari
Dengan memakai tulangan geser 4 kaki @10 mm (,4, : dl4 640.514:160
314.4 rnm2) diperoleh s sebesar:
mnI
6du 6*19 : 114 mm

A"fsd
5: 150 mm
v"
: 3L4.4*400*640.5
504 + 103 Dengan hasil ini clipakai jarak s : 110 mm. Hoop pertama
: 159 mm @10 mm dipasang 50 mm dari muka kolom di kedua ujung
balok.
Kuat geser nominal tak boleh lebih besar dari % Syarat pemasangan begel di luar sendi plastis diatur oleh
(Pasal 11.4.7.9). Pasal 21.5.3.4 dan 11.4.5.1 yaitu:
1 1
V"mar : -d: -640.5

2
0.66b-d\/fl 2
320 mm
: 0.66 * 500 * .(SO1
+ 640.5
: 7157.7 kN > 504 kN -+ 01( Jadi di luar sendi plastis dipasang begel 2/10 - 300
Jawaban lc: Tulangan Pengekang/confinement. Un-

o Jawaban 1d: Pemutusan tulangan memanjang
tuk memenuhi jarak sengkang pengekang daerah plastis, balok. Di bawah irri diberikan contoh perhiturrgan lokasi
ujung balok harus memenuhi Pasal 21.5.3.2 yang menen- penghentian tulangan negatif di atas perletakan interior
tukan jarak sengkang tertutup berikut ini: balok bentang ujung. Tulangan di atas perletakan ini ada
10D19 dan misalkan akan dihentikan sekaligus 6D19 sete-
s-o, sepanjang sendi plastis di ujung balok sesuai 21.5.3.1
lah memenuhi Pasal 2I.3.2.7. Jadi disain akan menentukan
harus dipasang sepanjang 2h : 2 * 700 : 1400 mm tidak
jarak penghentian 6D19 dari muka kolom (x).
boleh lebih besar dari:
Agar diperoleh panjang penghentian terbesar, harus di-
pakai kombinasi beban 0.9D + kemungkinan kuat momen
Mp, di ujung komponen. Kuat momen nominal (M") dari
4D19 adalah 263 kNm, karena itu 6D19 boleh dihentikan
124 t25
8.4. JAWABAN 8.4, JAWABAN
Sesuai Pasal 12.10.3 tulangan 6D19 akan dihentikan sejauh

7 :(pilih yang lebih besar dari):
x * d : 1.86 + 0.6405 : 2.5 m (menentukan)
atau
x * L2d6: 1.86 + 12*0.019 : 2.09 m dari muka kolom.
Panjang I : 2.5 m ini harus lebih panjang dari 14 yaitu

panjang penyaluran (Pasal 72.10.4) yang dihitung dengan
rumus Pasal 12.2.3:
Gambar. 8.6: Diagram momen untuk penghentian tulangan negatif : f o'!t'b"

'
Ld 1
pada perletakan interior 2l^lj["0

dimana:
bila kuat momen nominal sudah menurun menjadi 263 kNm
(Lihat Gambar 8.6)
- .fY:400 MPa
:263 kNm dihitung - f' :30 MPa
Jarak penampang dengan Mn sebagai
berikut: - ,/,t:1.3, rh": 1.0 (Lihat Pasal 1,2.2.4)
Diketahui: - ):1.0
Mpr:829.1 kNm (Lihat Gambar 8.6) - d6:19 mm
*
e : 0.9 29.58 : 26.62 kN/m (29.58 kN/m diperoleh dari
catatan Tabel 8.1)
400 * 1.3 *. 1.0
la *19
2.1 ,r 1.0 * v60
1
: : 858.98
*
i"' - 239.45r + 829.1
mm
26.62 263
: 0.86
12 -24.Tr+42.b :0 m
Ternyata I: 2.5 m ) :
0.86 m jadi tulangan 6D19
l,a
diperolehx:1.86m. dipasang sepanjang 2.5 m dari muka kolom lalu dihentikan.
t26 727
Perlu diamankan pula bahwa penghentian tulangan ini - Contoh ini memberi ilustrasi pemutusan tuiangan
tidak boleh dilakukan di daerah tarik kecuali kondisi Pasal 10D19 menjadi 4D19, namun.jumlah pemutusan tu-
12.10.5 dipenuhi. Dalam kasus ini, titik balik momen langan dapat dilakukan lain, sesuai pertimbangan
kira-kira berada 3.19 m dari muka kolom ) I : 2.5 rn. praktis.
Karena tempat penghentian berada di daerah tarik, perlu Mouren positif di kedua ujung balok menggunakan tu-
ada pengamanan. Ada 2 pilihan pengaman sebagaimana
-
langan 6D19 yang menurut Pasal 21.5.2.2 hanya perlu
tersebut di Pasal 12.10.5.1 atau 12.10.5.2. Dicoba dttltt so- diteruskan 4D19. Pemutusan sebagian 6D19 dapat di-
lusi Pasal 12.10.5.1 yaitu kemungkinan Vu dari tulangan lakukan seperti contoh di atas sesuai kebutuhan.
geser terpasarg t4V, harus lebih besar dari gaya geser
berfaktor 7.,, berikut ini diperiksa ketentuan ini di lokasi Jawaban 1e: Panjang Penyaluran Tulangan Tarik.
:2.5 rr-. Tulangan longitudinal yang masuk dan berhenti dalam
kolom tepi yang terkekang (Pasal 27.5.2.2) dan harus
bempa panjang penyaluran dengan kait 90'. Sesuai Pasal
Vu dQ29 - 2.5 * 26.62) 21.7.5.11a7, diarnbil yang lebih besar dari:
: 197 kN
- 8do: B + 19 : 152 mrn
- 150 rnrn atau
_ _Jrn,l. :2bT nttr
?fr, : f;. o.rr * (v" * V)
:).1\/.1'c
Jadi lal, : 260 mrn masuk dalarn kolorn dengan parrjang

2 757*400*640 kait l2d6 : 228 =, 230 rnm (Pasal 7.1.2) seperti dapat
: - * 0.75( +fsoo*640*5)
300 clilihat pada Garrrbar 8.7.
: 218 kN>%, :197 kN pada jarak 2.5 m
karena ZfU" > Vu maka penghentian 6D19 boleh dilakukan

pada I :2.5 m dari muka kolom.
Prosedur pemutusan tulangan dari tumpuan kiri yang
berjumlah 9D19 lalu dihentikan sebanyak 5D19, dapat di-
Iakukan sama seperti di atas, diperoleh sebesar 2.2 m.
Hasil pemutusan tulangan memanjang balok dapat dilihat
di Gambar 8.7.
Catatan:
t28 t29
8.4. JAWABAN
8,4. JAWABAN
Jawaban 2a: Persyaratan '(Strong Columns Weak

Beams". Dari Bab 8.2 diketahui tulangan memanjang
kolom-kolom adalah 24D20 (Lihat Gambar 8.4)
Ci Syarat dimensi kolom menurut Pasal 21.6.1 harus dipenuhi
d
.V
b0
bila:
E
E
() ijl kolorn sebagai SRPMK
a
!
- menerima beban aksial berfaktor lebih besar dari
a .o
d
AllL : 750"i30 : 1687.5 kN. karena 1687.5 kN ini
CO 10 10
bo lebih kecil dari beban aksial terfaktor yang tercantum
-E d
! di Tabel 8.4 s/d 8.7 maka berlaku:
.S b0
o: x ukuran
i
'3
penampang terkecil 750 mm > 300 mm -+
t
a OK
bo
d * rasio *: m: 1 > 0.4 -+ OK
0)
-o Sesuai ketentuarr "Capacity Design", rnaka Pasal 27.6.2.2
o mensyaratkarD ll[r,r. > Ef;L[,r6. Perlu dipahami bahwa
d
-o dengan bantuan diagram interaksi kuat disain kolom Mr,"
C
bo harus dicari dari gava aksial terfaktor yang menghasilkan
d kuat lentur terendah, konsistcn dengan arah gcrnpa yang
o ditinjau. Dalam hal ini harrya kombinasi beban dengan be-
V
a a ban gempa vang dipakai untuk rnemeriksa syarat strong
Oc
C!
column-weak beam ini. Nilai M,r,,irri urrtuk masing-rnasing
o
-k
.8 c kolom yang di teliti tidak diberikan di Tabel 8.8.
oF F-
a Untuk balok tengah 82, kuat momen nominal balok-balok
tr yang bertemu di HBK dengan rnemperhitungkan tulangan
pelat lantai selebar b" yang rnenyatu pada balok, diperoleh:
I
i
l
t r11
dEM"u 583 + 344.48

: 927.48 kNm
131
130
Disini nilai 344.48 kNm diambil dari Tabel 8.3. Sedangkan > EEttl,o:7397.22 -+ OK
Terlihat nilaiD Mn":3186
nilai Mn6: 583 kNm termasuk konstribusi tulangan pelat.
o Jawaban 2b: Pengekangan I(olorn. Memenuhi Pasal
Mr. untuk kolom tengah di atas lantai 2 diketahui sebe- 27.6.4.7 ujung-ujung kolom sepanjang l, harus dikekang
sar 7024 kN dan Mn. rntuk kolom tengah di bawah lantai dengan spasi sesuai Pasal 27.6.4.3 oleh tulangan transversal
2 didapat sebesar 1047 kNm (Lihat Tabel B.B). Hasilnya (A'r,):
adalah sebagai berikut:
t024 + 7047
DM," :
0.65
3186 kNm
, fu;,*
6 * 927.48 Dipakai lo : 750 mm dengan so diambil vang terkecii dari:
?,*,u : 5*0.8
1391.22 kNm
so diambil nilai terkecil dari

Terlihat nilaiX Mn.:3186 > EZttt,u:7391.22 -+ OK I
-- ^
Nilai Mr," dan Mr6 dibagi oleh masing-masing koefisien re- a*i5Umm
duksi, karena sesuai 21.6.2.2 harus diambil nilai nominal- 6*D
nya.
100 + ,%^
Pemeriksaan untuk kolom pinggir dilakukan dengan cara
yang sama dengan bantuan besaran Mr6 darl Mrr. di Tabel < 150 dan tidak perlu < 100
8.8 dan Tabel 8.3:
Sehingga s diambil : 100 mm.
872 + 869 A"7, min sesuai Pasal 21.6.4.4(b) diperoleh dari nilai terbe-
EMn" sar dari dua rumus berikut ini:
0.65
: 2678 kNm
6 * 422.34
A"n : 0.3(s* h"htfi-tlt
?ru*o :
: 5*0.8
723.51 kNm
A"n o.o9(s.o.lro,
732 133
Denganasumsis:100 mm, fah: 400 MPa, dan selimut

beton 40 mm dan @s : 12 mm didapat:
A"h : 0.3(100 * (750 - 2 * 40- 20)!q400t - rrl

*ff|o,
:
A"t :
370.1 m,m,2 atart
0.0e(100
438.75 mm2
* (750 - 2 * 40- 20)#) L- 750 m
I
7SO mm
I
on
Untuk memenuhi Pasal 12.6.4.2 dipasang A"y 4D12: 452.4 750
'lel?
o12
- 100
mm2 > $8.75 rnrn2 (Lihat Gambar B.B)
Jawatran 2c: Penulangan transversal untuk beban

geser V.. Gaya geser rencanaVe) untuk menentukan kebu-
tuhan tulangan geser kolom menurut Pasal 21.6.5.1 harus
ditentukan dari kuat momen max, Mpr, dari setiap ujung
I
170ffi .t.rl! -
760 mm
+{ill - l{Xl
t/0 mm ,lx!12 -
120
t!0
mm
I
komponen struktur yang bertemu di HBK yang bersangku- 750 mn Crt.ts; rrlt!k tasdfiaomn, bagis kolm
,1d.t2 * 100 sp:oieng ?600 m dip&sng hoaps r$l e"100
tan.
M, ilri ditentukan berdasarkan rentang beban aksial ter-
faktor yang mungkin terjadi dengan d : 1.0. M, ini di-
ambil sama dengan momen balance diagram interaksi dari
kolom ybs namun pakai /" : 1.25fa. Namun Pasal tersebut
di atas juga membatasi bahwa gaya geser tak perlu lebih
besar dari gaya geser rencana ditentukan dari kuat HBK
berdasarkan pada M, balok-balok melintang dan tidak
boleh diambil kurang dari gaya geser terfaktor hasil anal- Gamtrar. 8.8: Detail periulangan kolom tengah
isa struktur. Tabel B.B memberikan nilai Mp, : Mu:2065
kNm. Bila dianggap M, untrk kolom tengah di atas dan
bawah lantai 2 sama besar maka:
734 135
2* Mp,
w :
hm v. (1 + ;{+
14* Ar'7$b,,,
*a
6
2 * 2065
:
2.8 : (1 +-!3-)fzso.osa
74 x 7;fi'2' 6
1475 kN
: 471 kN
Dengan anggapan momen lentur di atas dan di bawah Bcrdasarkat A, 4D72 : 41t2.4 darr s tclpasang : 100 mm
kolom pengyangga lantai 2 sama, maka gaya geser disain (lihat tulangan perrgekangan)
berdasarkan Mp, positif dan negatif dari balok-balok yang
bertemu di HBK didapat dari Gambar 8.5 sbb:
A"*Jo*d
V" s
M; + M;, 452.4* 400 * 688
vu: 100
829.1
L1
+ 533 : 1245 kN
2.8
: \,{aka
486.5 < 1475 kN :
Di sini lt :
tinggi bersih kolom tengah. Ternyata V. ) V" (b(v" + v") : 0.75(1245 + 471)
: 486.5 kN tapi juga jelas lebih besar dari hasil analisa
struktur.
: 1287 > V": 486.5 kN(OI{)
Kemudian mengingat beban aksial terfaktor kolom ten- Ini berarti ,4"6 terpasang berdasarkan persyaratan Pasal
gah ini (min 1478 kN) lebih besar (lihat Tabel 8.5) dari di l, sudah cukup urrtuk rn"errah.an geser.
27.6.4.2
Anfllzo : 7502 * 30120 - 843.75 kN, sehingga tidak Sisa panjang kolorn tetap harus mernakai tulangan
memenuhi Pasal 21.6.5.2(b), karena itr V. diambil sesuai
trarrsversal dengarr:
Chater 71,.2.7.2 :
s 1 6116 tulangan memanjang 1,20 rnm atau
( 150 mm
Pcnulangan transversal hasil perhitungan ini disajikan cli
Gambar 8.8. Kebutuhan penulangan kolom tepi dapat
diperiksa dengan cara yang sama.
r36 737
o Jawaban 2d: Sambungan lewatan tulangan vertikal dalam I"IBK, kecuaii bila HBK tersebut rlikckang oleh
kolom. Sesuai Pasal 72.2.3 panjang sambungan lewatan komponcn stmktur scsrrai Pasal 21.5.2.2.
tulangan D20 dari kolom tengah harus dihitung dengan ru- Di HBK ytrng keernpat rnuku,nya terciupat balok-balok
mus: clenga,n lcbar scticl:rk-tidtrknya seleba,r' f lelr,., kolom,
ira,r'us clipa,sa,ng tulangan transvcrsal sedikitrrya sep-
f, tht$"{'' aroh yang disyaratkarr oleh Pasal 21.6.4.4 clan s (
la: 0.251r atarr 150 rnnr. Narntrn corrtoh SRP\,IK ini
t.t^\/7" Pffgan
rnerniliki lcbar balok 50 cm < f n kolorn : 56.25.
dimana: Nlaka scsuai Pasnl 21.5.2.1 rurtuk keseclerharraan pcn-
deta,ilirrg, pakai saja ,4"7, ujung kolom untuk tula,ngan
$t : 1.0; tb, : 7.0; d, : I.0;
HBK
"-il{L,
{rb
diambil : 2.5
1rarrsversal irri.
):1 Gtrrnbar 8.9 trdalah HBK kolorrr terrrgtrh tli lanttri ke-2.
.Iadi: Scsuai Pasal 21.7.4 <litiap HBK. pellu ciiperiksa kuat
gcser norninal yang hanrs lebih besar dari gaya gesel
yarg rnrulgkirr tcriarli.
460*1.0*1.0*1.0 ,r 20 Kua,t gcscr romin:rl yiurg diperikstr aclalah di arah U-S
1.1* 1.0 * /f!*2.b pada baris ke-5. Gaya gcscr y?rng mungkin terjadi di
: 584 mm potcrrrgan x-x aclalah TttT.z-Vt,. Tt clarr 72 cliperoleh
dari trrl:rngnn tarik balok-litrlclk yirlrg rrrenyatu di HBK
Scsuai Pasal 21.6.3.3 sambungan lewatan harus diletakkan
di :rrnh lI-S.
di tengah panjang kolom dan harus dihitung sebagai sam-
bungan tarik. Diperkirakarr bahwa akibat kombinasi beban n (10D19) - -4"r * 1.2!t * .f y : 2.B3ll*1.25*400 -
1417.6 kN
berfaktor dengan beban gempa tegangan tulangan yang
72 (6D19) : As2'r1.25* fa :7707'2*1'25*400 : 850.6
terjadi f" > 0.5fa, jadi sambungan lewatan ini termasuk
kelas B (Pasal 21.77.2.3) yang panjangnya hams l.3la : KN
1.3*584 x 760 mm. Detail penulangan kolom tengah da-

pat dilihat di Gambar 8.8. Dintana 4"1 clarr Ar2 cliambil clari thbel 8.3.
Ti galra geser cli kolotn clihitung clari l'1, keclutr ujung
o Jawaban 2e: Disain hubungan balok kolorn. balok yang rnenyatu cli HRK. rla,la,rn hal ini, karena
1. Hubungan balok kolom tengah panjang kolorn atas darr cli bawah lanta,i 2 sama.
nra,ka rrrasing-masing rfiung kolom nrernikul jumiah
Pasal 2L.7 menentukan tulangan transversal berben-
,4.1rr, balok-balok strma bcstrrnya (L,I")
tuk hoop seperti di atur Pasal 21.4.4 harus dipasang
t38 139
r\,tt* + M;*
L[u :
2
829.1 + 533
2
: 681.05 kNm
}]. - 681.05/rlar sehingga

yi ".1a6..t6[,\ . a-\
AI,,
I/-
v tt
h,u
I
,
2 * 681.01-r
(r'-+ l.l+
l ---------+ ?', - 1.r17.5&1',
+s0.2+3 r.rv
/
.i1,1.=r:t:tt.\.rr( l
' 'l .V,, !2e.t&,\ rr
\ Dimana lr,;r, aclalah pa,njang bersih kolorn tingkat ke-2
I't &t0.8&rvk <-- 1]. - 7. dan Mulr, diarnbil dari Ganrba,r 8.5.
Dengan hasil perhitungan di atas d,ar LI;. dihitung
untuk tularrgtrn 6D19 darr 10D19. Gava geser di x-x
: llt lTz - V,
li. IE6 luL.\'
\-/6.!l.Orr/tlu
.11" -
w ": lilll-.i^?06-18646
Garnbar. 8.9: Ana,listr geser dari HBK kolom tengah tli baris ke-5 Untuk HBK yang terkekang pada keempat sisinya
berlaku kuat geser nornirral (Pastll 27.7.4.1):
dV: 0.75xL.7*Ai*17"
0.75 * 1.7 + (600 * 750) * /:O
3742.6 kN > lr"-, -+ OK
140 747
2. Hubungan balok kolorn tepi
Kuat gcser HBK tepi yang dipcriksa adalah arah U-S

di kolom luar, baris ke-5 lantai ke-2. HBK ini hanya
dikekang oleh 3 balok sehingga sesuai Pasal21.5.2.2,
tulangan transvcrsal di ujung kolorn perlu dipasang lf' -, 376.65P,Uru
dalam HBK.
Ye -" 269-0't[A
Gambar 8.10 rnenurrjukkarr arralisis morren kolom M,
clari gava geser di ujung kolorn 77r, kuat tarik tulangan
atas balok 7r dan kuat tekan Cr yang : ft. Dengan
cara yang szl,ma scperti HBK tengah diperoleh:
Mury -+
')
7i = r27s.7s&}
ilr, : ?53'ilA'Ym
753.29
2
Cr ''1':
: 376.65 kNm lihat Gambar 8.5
=
V7:
2 * 376.61t *---*---*----i l,n : ?6$'0'f i;'\'
:
2.8
269.04 kN :1f,,
U
I
- 376.65*",,,
Geser di potongan x-x dipcroleh: Garnbar. 8.10: Analisa Geser clari HBK kokrrn tcpi di baris ke-5
t/v.r .r Tr-Vn
: 1275.75 - 269.04
1006.71 kN
142 143
8.4. JAWABAN
Kuat geser nominal sesuai Pasal (21.7.4.1)
ow: 0.75x7.25*Ai*t/fl
0.75 * *(500 * 750) * r/30
1.25
1849.5 kN > Y,-, --+ OK
Bab. 9
Tragedi Gempa Padang
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Selalu ingat

sebab-sebab kegagalan bangunan di Padang yang tidak
boleh terjadi lagi
9.1 Umum
Pada Tarrggal 30 Septernber' 2009 telah ter.jtrrli geml)il <li lepas

parrtai Surnatera clerrgtrn cpisentnun sckittr,r 50 krn barat laut
kota Padang. Jrrmlah rumah atau gcdung yang rusak berat su-
dah rncncapni lebih dari 60000 yang mcnyebabkan jurnlah ko-
rban yang tcwns rncncapai 6000 orarrg. Oleh seba,b itu clirtrsa
perlu untuk rncrrcu,ta,t secara khusus kerustrkan-kemsakan yang
terjacli pracla waktu Gernpa P:rcltrng dan apa sebabnya untuk bisa
dipakai scbagai "pcringatan" akan pentirrgnya rnerrrperhatikan
pcraturarr-peraturarr taharr gerrrpa agar tragccli tersebut tidak
tcrulang.
744 14Ir
9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
Bab ini akan menyajikan gambar-gambar kegagalan elemen

struktur disertai dengan penjelasan singkat mengenai apa yang
terjadi dan catatarr sebab-sebab yang perlu diperhatikan. Penje-
lasan akan mengilustrasikan kasus-kasus akibat keadaan berikut
ini:
1. kolom lema,h balok krrat
2. kerusakarr kolorn akibat tidak memadainva confinement.

,
t). pemakaian tulangan polos di kolom
4. tulangan sengkang tertutup kolom yang tidak memenuhi

syarat
5. ukuran kolom yang pipilr
6. pemasangan sambungan tulangan memanjang di daerah

sendi plastis
Perlu dicatat di sini bahwa kasus-kasus kerusakan yang dipa-

parkan dalam rnasing-masing gambar berikut ini ternyata sebab
utarnanya adlah tidak adanya tulangan sengkang tertutup untuk
confinement selain ditambah oleh keadaan-keadaan lain.
9.2 Kasus-Kasus Kerusakan di Struktur Garntrar. 9.1: Kegagalan kolom lclrcna l<olorn lerriah bakrk kuat (Li-
h:i,t Sub bab tj.3.1 )
1. Filosofi Balok Lemah - Kolom Kuat seringkali diabaikan.
Gambar 9.1 memrnjukkan disain kolom yang lebih lemah
terhadap balok, dari dimensi terlihat ukuran kolom lebih
kecil dibandingkan balok. Kelalaian ini biasanya beraki-
bat keruntuhan mendadak bangunan yang tidak memberi
kesempatan penghuni menyelematkan diri.
146 t47
9.2. KASUS.KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
2. Confinement juga diabaikan dan bisa mempengaruhi per-

forma inelastis kolom saat menahan beban gempa (lihat
Gambar 9.2, 9.3,9.4, 9.5).
Pada Gambar tersebut juga teradapat indikasi spasi pe-
masangan tulangan sengkang tertutup (hoop) yang cukup
jauh terutama di bagian yang akan berperilaku sendi ketika
gempa terjadi. SNI 03- 2847-2002 pada Pasal 23.4.4.2 men-
yaratkan spasi sengkang tidak lebih dari:
o satu perempat dari dimensi terkecil komponen struk-

tur
o enam kali diameter tulangan longitudinal dan
o sr, dimana s, tidak perlu Iebih besar dari 150 mm dan
tidak perlu lebih kecil dari 100 mrn.
Perlu diketahui bahwa jumlah tulangan confinement ini
(A"7r) biasanya berfungsi pula sebagai penahan gaya geser
ujung-ujung kolom, karena itu bila ,4"7, ini tidak dipenuhi,
maka kolom akan runtuh seperti di ilustrasikan oleh Gam-
bar 9.2 sld 9.7 .
Selain itu tulangan transversal juga disyaratkan perlu di-
adakan di luar daerah sendi plastis (1") menurut SNI 03-
2847-2002 Pasal 23.4.4.3 dimana tulangan pengikat silang
harus dipasang pada jarak spasi lebih kecil dari 350 mm
dari surnbu-ke-surnbu dalam arah tegak lurus sumbu kom- Gambar. 9.2: Tidak narnptrk ttrltrrrgan confincrnerrt yartg harus tttr-
ponen struktur. pasang pacia ujung kolorn (Lihat Ganrbar 6.3)
Sebagai catatan, selain masalah tulangan confi.nement

Gambar 9.3 juga menunjukkan adanya permasalahan pada
ukuran selimut beton dimana SNI 03-2847-2002 pada Pasal
9.7 membahas ukuran tebal selimut beton dimana un-
tuk Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca
disyaratkan tebal lebih dari 40 mm.
148 749
9.2. KASUS.KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9.2. KASUS.KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
Gambar. 9.3: T\rlangan sengkang tertutup tidak terlihat dan selimut

beton yang tidak memenuhi syarat. Bentuk retak
rnerrandakan kolonr patah oleh beban geser (Lihat Srrb Garnbar. 9.4: Tidak terlihat tulangan sengkang tertutup (hooks)
bab 6.3.3) pa,da kolotr yang nrsa,k berat ini (Lihat Gambar 6.3
dan 6.6)
150 151
9.2. KASUS.KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
.)
r). Tularrgan kolcirn polos ha,rrya boleh clipakai untuk sengkang
rlan hoops, se(langkan untrrk tulangan rnernaniang wajib
rncnggunakan tulturgirrr ulir agtrr lckzrtzrrr botorr pada tulan-
gan ticlnk mlrdrrh lcpas, namur pacla kenyataannya tcrda-
pat penyirnpangarr aturan yarrg telah di tetapkan pacla SNI
2847 Pasal 5.5.1 seperti ya,ng ditunjukkan pada Ganrbar 9.6
clan 9.7.
Gambar. 9.5: Serrgkarrgtertutup untuk confinement tidak terlihat di-

pasang pada kolorn ini sehirrgga betori h:r,ncur olerh de-
formasi inelastis (Lihat Garnbar 6.1 dan 6.2) Garnbar. 9.6:'I\rla,ngtur polos h:rnv:r bolch rlipnkri untuk sengkang
t irlri rlisilri clipakai rrntrrk t,rrlang:rn mernanjang kolonr
t52 153
9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
4. Perrgckrngiur parla rr.jrrng-uiung kolorn bisa tcritrcli sc-

ca,ra, serrpluna bilzr lranjang kait pada trrlangan sengka,ng
tertutup mcrniliki parr.jzurg yang tcrbcsal clali clua trilai
berikut: 6d6 da,rr 75 rrrru. Garnbar 9.8 mcnrrnirrkka,rr pan-
inng kait trrl:lng:lrr sengkang yang ticlak cukup prllr.jrrlrg,
juga tirlak lnclruriukkan 1;engekarrgalr perrrh sepcrti di
1 t'-
(rHTIlI)HI l). /
Gamtrar. 9.7: Tulangan polos dipakai di kolom non struktural tapi

tidak cliperhitungkan terhadap displacernent Iateral ak-
ib:rt gerr4ra (Lihtr,t Bab 10.5) Gambar. 9.8: Pcnrakiii:iu p:rnjturg kait, tularrgiin scrrgkurrg yarig tirlak
nxngikrrl,i pcral,rrra,rr (Lilrat (]anrba,r' 6..3 tlan 6.7)
l'r. Ukurtrri cta,ri kolorrr (panjtrng dan lclrnr) clitetapka,rr oleh

SNI Pasal 23.4.7.7 clarr Pasa,l 2:1.4.1.2 bertrinrt-tunrt selrtr-
gai berikut: ukurarr perri),rrrparrg tcrkccil titltik boleh kurarrg
154 15lr
9.2. KASUS.KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR 9,2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
dari 3(X) rrun. clan perba,rrdingan rasio ukuran terkecil pe- 6. Posisi lap splices (sarrrburrgan lewata,rr) pa,cla kolom hams
nanrpalrg terha<lap rrkrrran tegak lumsnya tidak boleh ku- diletakkan di terrgah bentarrg kolonr. Gamitar 9.10 mcrnn-
rzrrrg rltu'i 0.4. Jacli pernakaia,rr moclel kolorn pipih perlu jukkan contoh sarnburrgiln lewatarr yang akan dilctakkan cli
clihinclnri rli ciacrtrh gcmpa kuat. Garnbar 9.9 menunjukkan uiung kolom.
akibat pelanggaran terhadap aturan ini:
Garnbar. 9.10: Perrrcnrpatiur sarrrbungan lcrvatan vnrrg t,irl:rk te'pat

karena rli pa,sang di rriung bilrvah kokirn (Lihat Ganr-
Garlbar. 9.9: K<.rklrrr pipih v:ing htrncrrr terkeni.r beban gempa (Lihat ba,r 6.1)
Bab 6.2.1)
7. Kesimpulan: Galrbtrr-grunlrtrr 9.1 s/d 9.9 rrrerrcoba rnc-

nttnjtrkkan kegagalan-kegagalarr kolom 1,ang tcrkcrla gerrrpa,
kuat. Kenrsakarr-kenrsakarr vang ditunjukkarr membcrikarr
irrdikasi bahwa kolorn-kolom tcrscllrt ticlak <liper'hitungkan
ketahanan tcrhad:rp gcmpi) krrat itu. Kolorn-kolorn
156 757
9.2. KASUS-KASUS KERUSAKAN DI STRUKTUR
SRPMK adalah penopang utama beban gravitasi dan

terutama akibat beban gempa, karena itu bila komponen
ini terjadi kerusakan rnaka bangunan akan runtuh secara
mendadak yang membawa akibat yang fatal yaitu penghuni
tidak sempat menyelamatkan dirinya. Pertanyaan timbul
apakah bangunan tersebut dibuat sebelum ada peratu-
ran banguna,n tahan gempa atau perencanannya tidak Bab. 10
memperhitungkan itu?
Catatan Tambahan
I{OMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Paharn

prinsip-prinsip utama disain trangunan tahan gempa
KDS-D
10.1 Wilayah Kategori Disain Seismik-D
Sesuai SNI 1726-2012 Pasal 6.5, tiap stmktur hams ditetapkan

rncmiliki suatu Kategori Disairr Struktur (KDS) tcrtcntu. Tabcl
3.5 dan 3.6 di depan telah rnenetapkan jenis-jenis KDS yang ter-
gantung pada nilai-nilai ^9ps, ^9p1 dan Kategori Resiko (KR).
KDS ditetapkan oleh nilai ,S77s dan Sp1 vang lebih menentukan
dari:
)
SD,*:iF,S" (10.1)
158 159
10..I. WILAYAH KATEGORI DISAIN SEISMIK-D 10.2. PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
( lihat gamlrtrr peta Respr-rn Spektra Ss, Kcmenterian PU). seba-

dan gairrana diketahui KR IV ini, adalah bangunan gcdung sekolah
dan frisilitas pencliclikan; rurnah sakit dan f'asilitas kesehatan
lainnya dsb, berkewajiban rnernakai RPMK yarrg rrerupakan
sDr : ?gF,s, (10.2)
irrti sari buku seri 3 ini. dari Peta tersebut diatas, daerah Ss >
0,18 dapat dikat:rkan harnpir mcliputi sernua kcpulauan Indo-
Tabel 3.5 menetapkan nilai Sos untuk KDS-D sebagai nesia kecuali Ktrlirnarrtan Barat. Kalinrantan Terrgah dan Tepi
berikut: IItara Srrrnatra (lilrat garnhar peta pacla samprrl hrrkrr seri 3 ini)
o Untuk KR I, II, III adalah apabila ,Sos > 0.50

o Untuk KR IV adalah apabila >
LO.2 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi
,Sps 0.33
Tabel 3.6 menetapkan nilai Sot untuk KDS-D berikut ini :

Penulangan darr cletailing dari kourponcrr RP1VIK arlalah arnat
nrrnit, perilaku attru kirrerja RPNIK sanga,t diperrgaruhi oleh
pelaksarra,trrr svnrat-sya,rat riisain pada waktu pelaksatra.a.n kou-
o Untuk KR I, II, III adalah apabila Spr > 0.200
strrrksi. Karertr itu SNI '2847:2073 Pasal 1.3.5 rnerrgharuskan
o Untuk KR IV adalah apabila .9or > 0.133 aclarrya pcnga,wasa,rr sccirra kontiriu pada pcmasangan perrulan-
gtrn clarr pcngecoran beton. Pengawas ini hans bcnar-berrar
Untuk kedua nilai Sot ini akan diperoleh masing-mas- profcsiorral clan akuntabel pada pererlcarra struktur R,P\,{K varrg
ing <0,75, karena itu penentuan KDS sesuai Pasal 6,5
Sr bersangkutan. Ktrta kontitiu diartiktrrr sebagai pengawas terse-
SNI 1726-2012 boleh ditentukan berdasarkan Tabel 3.5 saja bttt harus serlahr bertrcla cli lapangan rrrerrgarnati pekerjaar yarrg
Berikut ini hasilnya rrremllrtrrhkarr perhatian khrrsrts.
o Sps > 0.50 diperoleh bila Ss > 0.34 Bia,sarrya,. pelrgawa,s ditug:rskan rrrrtuk rrrenjaga pekerjirau
konstnrksi dilaksanakan sesuai gambar-garnbar dan spesifikasi
o Sos > 0.33 diperoleh bila ,Ss > 0.18 vang sudah disetujui. Pcngawas wajib mcrnbuat laporan ter-
tulis atas perryirnpatrgan yalrg dijurnpai clan meminta tindakan
Hasil ini menetapkan bangunan-bangunan yang harus didi- segera agar korrtraktor rncngadakan pcrbaikan. Kemudian,
sain sebagai KDG-D (dengan demikian juga RPMK) yang ter- bila tidak acla pcrbaika,n. maka laporan penyirnparrgan tcrse-
masuk KR I, II, III dan berada di atas situs tanah SE adalah but ditcnrskan kc pcrnilik ployek attn pimpinan proyek. Lapo-
bangunan-bangunan yang berlokasi di kontur peta Ss > 0.34. rtrrr urituk perryiurpanga,n-pctryirnpangan tcrsebut suclah diper-
baiki sesuai gtrmbal-garnbar rencana sebagai dokurnen pengawas
Sedangkan bangunan KR IV yang berada di atas situs tanah
Str dan harus di disain sebagai KDG-D terletak di kontur peta
sb > 0,18.
160 161
10.3. PONDASI TIANG 10.4. MUTU BAHAN
proyek dan disimpan sesuai Pasal 1.3.4 selama sedikitnya 2 tahun LO.4 Mutu Bahan
sesudah proyek selesai.
SNI 2847:2013 Pasal 27.1.4 dan 21.1.5 mengatul rnutu bahan
beton dan tularrgarr untuk stmktur beton bertulerng khusus vang
10.3 Pondasi Tiang tergolong dalam KDS D sampai F itu.
N{utu beton telah ditetapkan minimal hanrs rnerniliki kuat
Persyaratarr peluasarrgal TT terutanra pada ujung atas tiarig, tekan, /j, rninirnat 21 NllPa. Yang harus cliperhatikan adalah kuat
didasarkan atas banyak kegagalan yang diamati di lokasi-lokasi tekan ini adalah dari bcncla uji silirrder bukarr hasil dari bencla
gempa kuat, TT dibutuhkan agar bagian tiang itu dapat berper- uji kubus. Sedangkan pemakaian trrlangn deforrned r-rrrtuk struk-
ilaku daktail. Tapi kemungkinan daktail ini juga bisa dituntut tur RP\,IK, terrnasuk ponclasinya, rnubu kua,t lcleh, ./y, tulangan
di bagian lain dari tiang ini yaitu bila tiang melewati pemba- yarrg diperkcrrarrktrrr a<ialah maksiruurn Grade 420. \,,Iutu varrg
han Iapisan tanah lunak ke lapisan tanah keras atau sebaliknya. Iebih tirrggi boleh dipakai asalkan tcrbukti rnernetrruhi 2 syarat
Pada tiang pancang precast syarat pemasangan TT itu bisa di- yang tersebrrt cli Pasal 21.1.5.2. Pengecualian cliberikarr urrtuk
dasarkan sewaktu pembuatanya, namun harus diperhitungkan pernakaitrrr Glade 700 NIPa parla tulangan pcngekarrg (confinc-
bahwa lokasi TT terpasang di tiang yang sudah sesuai elevasi ment). Di masyara,kat serirrg diiurnpai pernakaian rmrtrr lebih
lapisan tanah tadi atau panjang tiang pancarrg tertanan bisa dari Gracle 420 karcna dipandang lebih ekonornis, namun bila
berubah oleh tiang yang tidak dapat dipancang sedalam ren- trrlangarr tersebut tidak rnernenuhi Ptrsal 21.7.5.2 dikawatirkan
cana. Karena ulasan ini SNI 7726-2012 pasal 7.74.2.2.4 nene- akan merngurangi kernarnpuan daktilitas R,PMK yang dihalap-
tapkan tiang pancang dan tiang bor untuk KDS-D sampai F dart kan.
berlokasi di kelas situs SE dan SF memakai tulangan transversal
terdiri dari pengikat tertutup atau spiral ekivalen sesuai dengan
standar yang berlaku untuk panjang penuh tiang. 10.5 Komponen Struktur Bukan Bagian
Ini peringatan bagi kebiasaan di masyarakat yang mem- dari Sistem Pemikul Beban Gempa
perhitungkan kekuatan tiang-tiang precast hanya berdasarkan
kekuatan pengangkutan tiang, tapi dengan peraturan ini harus
Pasal 21.13 ini hanya berlaku untuk kornporrerr-kornponen stmk-
dilengkapi oleh TT untuk kemampuan perilaku daktail tiang.
tur yang berada dalaur barrgunarr tcrgolong KDS D. E atau
F. Komponen-kornporren tacli yang bukan bagian rliu'i sistem
pemikul beban gcmpa, harus cliclisain selzrirr urrtuk memikul bc-
ban grtrvitasi secara bersarnaarr juga marnpu terkerra penyimpan-
gan (clisplacernent) Iatera,l rerrcana d, (Lihat Bab 4).
t62 163
10.6. KAPASITAS DISAIN UNTUK KEMAMPUAN DISIPIASIENERGI 10.6. KAPASITAS DISAIN UNTUK KEMAMPUAN DISIPIASIENERGI
Persyaratan Pasal 21.13 menetapkan kebutuhan tulangan 2. Hindarkan terjadi gagal oleh kuat geser: Pada balok
pengekang (confinement) dan kekuatan geser agar balok, kolom, dan kolom baik pada R.PMK maupun non SPBL dengau
pelat dan dinding mampu bcrdcformasi inelastis bila keku- mengadakan gaya gescr l/" hasil ,[1p, tulangan terpasang
atan komponen-komponen terseut melebihi kuat leleh lenturnya. clengan f :7.25fr.
Pasal 12.13.4 juga menyediakan syarat-syarat ditailing bila 5,
tidak secara ekplisit diketahui. Kegagalan memenuhi ketentuan- 3. Menjamin Strong Column Weak Beams: Hams di
ketentuan ini menyebabkan keruntuhan bangunan pada gempa- kontrol apakah kuat mornen kolorn ) kuat momer] balok
gempa yang lalu Untuk keamanan bagian-bagian struktur clengan rrrernastikarrD fulr. Z f;ZUtn.
bukan pemikul beban gempa ini, bila ada, perencana RPMK wa- 4. Perhatikan lokasi dan panjang penyaluran:
jib rnemenuhi ketcntuan-ketcntuan ini di Pasal 21.13 ini.
o Pacla pemutusan tulangan dan
o Sarnbungan lewatan
10.6 Kapasitas Disain untuk Kemampuan
Panjarrg penyaluran 14, lokasi dan pcngekangan harus
Disipasi Energi sesr.rai peraturan.
Untuk mendukung filosofi disain yang menjamin bangunan balok

rusak berat dalam batas hampir roboh oleh gempa resiko tinggi Semua capacity disairr tersebut di atas adalah kornprorni
tapi masih repairable secara ekonomis, maka di bawah ini dis- syarat disain minimal bcrdsarkan kcjadian-kejadian kegagalan
ajikan kesimpulan langkah-langkah kapasitas disain yang wajib bangunan vang ter.iadi sebelumnya, karena itu disain tarrrbahan
dilakukan oleh perencana RPMK: ini harus dilakukarr setelah selesai rnelakukan disairr perrulan-
gan komponcn-kornponen RPMK beldasarkan berbagai kornbi-
nasi belran berfaktor.
1. Pengekangan (confinement) oleh tulangan transver-
sal : Perrgekangan harus diadakan pada komponen struktur
yang kemungkinan teriadi sendi plastis yaitu:
. ujung-ujung balok dan kolom RPMK

o Hubungan balok kolom
o Pondasi tiang beton bertulang (pancang maupun bor)
o Ujung-ujung balok dan kolom dan komponen non Sis-
tem Pemikul Beban Lateral (SPBL)
764 165
l.;rrrrlrir';rrr \ \( l jilx\l-l l
CHAPTER 21 * EAHTHOUAKE-RESISTANT STRUCTURES
cooE COMMgN:I}\RY
21.1 Qenerel requaremonlg RZl,l $eneral rcquirrmenle
- -
21.1.1 * $s6p n:l"l.l - liupc
Lampiran A 21.'1.1.1
dssign afrd
* Chagtar 21 conlain$ requirments tor
comlru6lion o! rainForcad corrcrst6
nembsls ol a slrsclurs lo, fraich lhs d6qn forcq$,
(h$!fe r
: I ciltaiB frelirie! cocsidcrsi to be tita
minimum requirmenb tor a cau-in-plae u p&&rt
rewe *M(m $Snblc af srr&irin* s tri* of Guillafiors
rolalsd to aarlhquake molions, hsve bson dota.mined inro tlx incleie m*r $t uFrx *irlel cririeel &lru-
qn thc brsie oi energy diuipation in lhg nonlinaar tior in lurniirl.lie inae8liry of t& rtrutus il1 tha irclsric
rang6 o{ .spor$e. rmge oa re!}!!* dsilM ba nuintdnel h(6*e thr {t*i$n
csrlhqu*k* f6raa! dftrfird ir dil{ufr.nl! $uch s AliCtX
ACI 318M-11 el"l.l"! * Att saructuros shsll be aslgnad lo a

aorroic desn g3lsgory {SOC) in amrdancs with
L'1.9.1.
St.l l.li i rhe IBC,ll : rhc t.BC.l:r qnd *'r i?HRPrl-
ppvirjts5 s" *ruridrnd l.rr thrn afxl* srmrFoidinE ao
lincr ffipm. s the e{i.ipet d cdkl{ake inrcffiry,:l'{ :l l
21.1.1.3 * All rnsmb{]rs $hal] saticty qliremoffs Ar , prlperly d$uil&i ca$Lin-pln&i sl prLalt &Nrel(
ol,:i:i;::r:: : lo 'r and :':r. $trucibrsg assigfied tc lmaur* orpo&Lr to {ronB gruund olslion. ib ellilive
SOC B, C, E, E, or F also sh6ll satisfy 21.1.1.4 lhrough rtrfl'rtrs. Ll.trraxr dt:d rl, LnfrEy di*ipnttr,n ril(ra!(r
^:,' : ' ., 6S App,ifat 16.
-l-h*r
alu!*e. tcrrd to sduc* ihr 8!$rflrs u{ltraiqs {ltrl
|itaral af,atria to.8\ rl$i$ u| \elucr lhdt yotld Mo, {ca
t1.1.t.4 - Skuellros assigned ro SDC I $nall lh. i{tuclrir* l() re*rairl litrrnrl.r rlattic ed lightl!
satisly ii: ' l. rlr*r'xd.'"'l1lu\. lhe !s of derigf, lrycfr tcfre*nain&
!$hqsnlc cllea! !!th u tio* in ASCL:I$HI ? rquir*
2t.1.1.i Struellrss assignsd 10 SDC C shall thdt the rismic'rws-rcli5dr$ sy5iw rokitr s rub6tmlirl
sstish:: i -Iandirt''i- |(lniotr !l rts $r(sgth ioto td inclGtie w$q utrCc!
CIpl{crmrnt *v(sils.
21.1.t.6
- $ttuolura$ assignod {o SDC D, E, or F
sirall saiisry:" r :'through :'r ' l. and ::' I thrsugh -llrc proriliofl! of
Claprer ?1 rcllar diliilitrg nquirrmsnt!
to tlpr sl' lreturil he.!g ed sisic de3ig, cakgory
m ukrptcrl dirccrly ,i!m ASCI.,ISEI 7. &nd
i.SI.)C), SD{--i
2r.1..l.7
- Slruclural $y$tsms dosignstod ss parl ot rl![ ro (oniidcmtio.i ot iwj. hr.]Id iftl. sil typc.
thc seismic-lo,ce-resi6ting syslsm shall be rsst.tted e{upm), e.d us, Beiw dx Lt{l8 Cnlc, ao*i in|cmEdiat.,
to lhos dasignalad by the llelly adoplsd qsns,al und high :rismic rirl &sigrotinns *rrc usd u dclilcatc
buildrng cod oI wnich tnis Code torms a pai, or dctaiiing ruluirrmrnl$. For x q&liafrc ompariwn of
delsrmlnad b/ B1h8r aulforrty he[nq lurjsdi[tron rn $LlCs mrl xirmtr ntk drlrllrouon!, sc* : i, rl. [ ] .: 'r . .
aea$ withosl fl lBgally adopted buil{ring mde. Exmpt The *!{pnsrDl sf ! 51ruc(ure h} r SDC is cgulaftd by the
lo, SD0 A, fo. whi.h Cl1aptcr 21 do8s noi app'$ ths l(*dllt g.afll
adol}lad buddin$ rdr ol uhiuh t}lir Cqlc
lollofling prwi$io,is $tBll bo sen$fisd tdr d6ch struc'tu6, {nmsrprn{*a I :',)
stsleo d$igneted as !arl ol the ieisoic-lorm-
resisting syste6, regadless of lhe sOC: Thc drltgr aM de!&il,ng requircnentr *e{ld lrc {nop$!hlc
*i1h 6e lewl oi end8, .liriitxlis {{}r tolghns$i &${umd
{5) Ordinary mome8l kmgs shall sati$ft' l: I :.'- in lhr *td1p[ttrion $f thr d6rgn carrhqu]c,$s6. Thc
mr'lrijmry,"'inlmcriiru," md "rlxial' m qtrjltrelly
{b}Ordrnary r6'nt'crcsd corlrat6 el.uelural walls xild ,e.iliuti thir smplfltiliiy. The dcge ol Gqsr&]d
to
naed nol $alisfy any prcvisitrs in Chaptsr 2l. iorghteJ. ,[d, durelm. UB lelcl oi tr.]uired dcBrlio&,
{cf lnlsrmodials momna framas shall satigly : r.3-
in.a'a$i kr. !t!.tuei pfll$rcllit$ lem ordinar] thregh
i*cr.rdint & s]Iri* *trgMier. lt ir csesid dut gtncturrs
{d} lnlEmediata precesi walls 6hall saii$ty :i ,t- eli&rcd to br8hrr SIX:' trhss E highf, &gtr ot mBtoess.
ll ir lcr$itted. howclcr. to de!ii,l! lb, higber tcughaers in
{s} $poctal moment lm69 shll eligty :r f -i tlt t{s?, slx:! ed UL! sdvelase oa ifu lmer d*iga
through li 1 ,. lo$a,*eel5-
166 167
Lampiren A ACI:.ilnll-lr l..llill){l;rlr .\ \('l :il,\\l,ll
com COMMANTANY CODE COMilII:}i1ARY

6l Spoclsl elndunl [rlb con8lnrtod .rsht Thc pwaiimsof Chaxs I 6sr8h tq rlld :2 M cmilssd
L{8r,1: rUt.r,r * s[fn(,\s 0r ( HAI'][I rt T{J
pf.aa$ Corld6$ sh&, sSt6ly 21.1 0, 15 be dcqusrn ffi {rc&n$ edgrsd !o sDC A ((:mppldir&
ro lsnst Kiwk h!erd). For itrucrle NigDql ro 9D{ B,

lt[; silllsl'ltt) tI'rY]l{f .{l- AP?l-l(:,iYro\$'
All 8pciel mom6nl l.erfis and speclel smlctlrel welb rdditiffi I 6quiffi t! er,!ly. i:r.:fr.rti.,'r,a \rii:irr llr,f r {l,n[!.1
shall aho sdsri ?1 .1 .3 thm,g h ? 1 , 1 .7. i
rt.[]riir.llla r i.::k'ir' .\ , l l-r. l:. I
..i*..,,o.-.".-: I rriu.,
gltiom $rnelffi rskn d b SDC C nuy be $bja(ed m nod.traly ''rr:lr.n
21.tl.0 *::l ,i..rrr
- A rsk .lcod co,Frab atrucnud irm* gmltd rlutix. ltr
:
dcsis:urtd reink"iot* ..{ri[f,rrl!
rlol raSSlylng lho mqulrsrnDnt8 ol thb dla$sr chall bs 6i5a,tr* syrctr typi{8lly 6oopd(r mm mbiuria of
:
perll*tbd il il b dmofiBtraisd by sryGrimsntal odinsy wl-io-pLs 3tn.tsd *r.ll3, intrrrsdis preq

lt,rrri. I r..r I.{*
6/idoir* srd rnslyds &st ths p.opad ryshm r*ll nMtuml rslli rtd int'mdi8as mnr frm. TlE n,* rNrrhr I .
harB drang$ and bu{nns{ Squal b or 0dcsoding
I
lcSrlly {doptcd gdsdl tilildtng rode of rhich this C*rr
fioss ,Eovkiad bf a DorpeUs ,noodifhh rdinbrcsd fm r lrt rlrc my muin pffirim f6 ok of dhg
soltcret6 slrucurs srtldty,lng fia drrptof, *i$rdc-fffi-ffii6ti{g rt*lcm in SDC C. Sr{lior 1l t.l .l
dr8ffi $q{tlmb for *tl&ss ryrrel ir shEd,
Smrtrm si$Ed io SDC D, E o F my b$ shjrctrd io

qrctrg ground ch*lng. lr k tbc iniet of ce6tt14 3l81lul
*r eilmi-foeBartins lyrcm of rarucluNl ffirc
boiMin$ ssi$ld io SDC O" g, s F b. psvtdld by $peid
mnt ltuc:; rpcial :trulunl rrlli, ry a mmbinllim
of &r r*o. ln rddade ro :1.1: ahm[gh :l.i-E, tlxr
;rtrurrs dco art rcquii?d (o $aiiify rq[immB fs
mtirre iNptrrim (1.:.:), dlryhngM grd ar$
(:1.:l), fntrldldori (:l l:), &nd grayiry{old're.siilint
clcornb thal w ndt dtsignared s psrl of ths pimic- prlaa{l rasal!t! hr}ldr*l !}urt!r$ ai\,itlral ind d(h]lsl t,]
fsm-eiistiog iyrlle (: l. : l). Thc& prcvirim hrye bso Irlrres lrlr trlotrilllh[ l[[lai]nf rtnl!lu!ai LrtrE|nrrlldo o,
dmlopcd ro pravidc $e itluctw with dcqui$ tsghnas lharr aaalu(rrlao$ tn attlL'a 1rlx, r,i.a\1 ri i)lila or p&cal
fo( tE h4h dmeds cpdql ftr tlE* SDCb.
!t!t!'*lJ :lrlLrlilaa\ rh*uid tra trbail on lrldlrrs lro\ided
hl iirLl erpenelcr, tc:ls. or eniillllr. Thc arxptocc
Tht lcgaly sd@ Smal baildiqg cod. of *hicb thi6
.rlc.r& i{ rr$mcnt ,rrnK$ lrrrn itr .\Cl --r?.t. I r:an bs u*il
CiL fm r pNf, my d$ p6ei1 ttB w olitrbtrGlie in r*rjulctirr *ith r r:.r' tr dcrnorsuat Lh*l the
llmri fffi s pan of dusl sysLm ftx sm tuildin8i
rrcnglh anJ t**ghr,r* ..f r proy$d lmm* !)\{cm cqu&lt
sri8ncd to StC D, E,ff F. tr is ntx *e iolcotim oi *r.lrt.LrJ lhat lro!idrd b1 a r'*rrprrabit }E$olithi(
C-f,miue o mmd Or us of ia{rmcdbt!
318 ..rl;!rb !\ltrrl. .tcl lIC.! 1 prori** rilnila; ialomrtiol
lrenl ftm6 !r pqn af mmm-Erirriog ftre m dud lor pr*'rt uall rtrtolr.
,yrtrf,B in $$C P, & tr n Thi hrslly adogrd scffir.l
h,il,dng re my rls pmil rubr&nddod dtmd* tr llr t)rshnrrr rqrircmenl! in .' . rclrr kr lhc;onrcr
mpcrripdw s, wi{b wix3 spplrmoley psvi
d$igrB
t{rr the rrrultu.rl inttrEril} rf thu .nIr .{i!mi.-fo.cc.
!ims, dx e of
ordiary w idffidi&b iyrr6 ftr rrri"tin$ rr'stm .rt latrral dii;rl*cnm!\ xntiufi,frl ,(y
milhildin8 sucilftr tu &. hillE sDCa Tlss e mr tr $o!n* m{rlioor crmrtxrmiinf !r lhe d..lgn crnhqoJi.
ryprd lrPlitim lmnd which thir chrptr ii uittcr, hn 1,.'ltriklt nn thi atrrrlly-L:i\{frtrn rhJrJatrlrtiai ul ilit
wtulB thc trn -crdirry'or "ilrlmnrdidc" rrct ftarc \t&alillil rril!f;r tr*d" ruh tli\fldlr&etr mry tc ltrger
ir orod i, Efffi rEinftrcrdcmr. : l.l a ll I splly.
than lhrr a ;nrrro[hir rainfara'rC $trgrrtc 5k*flua{-
Inbk X: . I . 1 amiael drc rpp,lirbiliry of drc povkimr

1
?1.1., Anslylir end proFrtioning ol 3trudural !{11"11 .An6l}!i! Md propor,tlmdtr* of ftrrctural
of {]haptcr li s th6y e lyp{ally rpp,i?d *hirc uiry - s6mb*ts - nrembe m
minimum rcgrmtMtr in tlE wiru SDC& Yy'hm rpslel
ryllcm m urcd fn ruwtw! in SDC I s C, il is Kr 21"1.2.1 ThB irteraetion o{ all stru(tural ard ll rrrr*).i thll tlk di:ribrl.on c{ r&iuisd lk*tgth ts lht
Equard to urirfy tle raquittlmts of 11,t3, altlmgh it -
nonstuatural membe$ llral aftffl the iirea, eM
l5
ra(u! i.]t1l\r&acl! ol & sci!ilif.illrad'rft;r;io3 sy:tell *ijl
$orld bd witird rlxr mbe* nor dciglnlrtd s gtrt oF ronli*Bar.eswrsa o, lhe sttu(lute:o eaniquake un pL,irlll Ly tht ar*l,rsir of a lircull clastil rr:rx.lcl ol lhr
rte simic"forc'siltin*. !r$co wilt be ruble uulry molois sha{l ba consrdered ,n lhe analysis, t\!tm udrd llln hI dx i{.krrcC ir(c! ra;uic{ h;- rhe
d$iendisplmtmll. lrgrlly a;hr1*.1 gro*rrl }l:iirlrrq ceic. li ronlir.rar r.\:x'f,{
* llrEid remtrets asilosd lol lo be a parl
21.'l .2.2 hr\tilr! liilliei m t$ lt u{cd, lu.q rrtirnr rhoukl bt
Tlu yofqnimiry r&d dcailing raquimtr itr Chr.i)rr : l
oI the selsmtcjtrss-resislinq sysism sa,all tls (rl(lr{: ,Lt1.r i larlrllrd {*d} si *r litr (frdiaioni rn.l
m bxcd pudminutly m ficld and lalorrtory cxpcriwt l:rxl 'einr:r; hrrr't
$ermild grcvded lheir efec! Dn th res8offse ol the
vith Molithic uinfm{d Mffi hiildirg rrellG md
168 169
l,;rrrrpirnrr ,\ ,\('t :il8_\{-11 l,;rrL;rir';rtr ,\ \('1 :Jt,!\l-il
cooE C{}MMENTARY CODE COMMEIiAAR,Y

6y$tom i$ con8idsrod 6nd accommodatad rn the 6t,!c- Bcrau:r th; Cei!;r bui: *rthquahr admil nmlincu
mambm rode wilh lhat tighlnsighl concrclo prwid
ttrEl dssign. gomequsncss o, failu.s ol strrctural &nd respernu, it i: receuary ro iBeitigsrc lh{'5khiljry cf ahr
etreffglh and togghnoss qual lo or 6xcasdifrg lhoss el
noflsl.ucl!l msmbors that aro nol a pan ol ths uiillic-fore-eriJlin* \1.llfr s wfll &* rte,Rknr!aor tr*
compa|ablo msrnbgrs mad6 $ilh nsrmalselohl
s6i&mi*lorcc-resi$ling system shell be considered. $rher tlrr.trsl ,nd il0nm(turail mantbEr\ o1 dilrlr.inlt.lr
conc.ete ol lne same slrenglh Modififfilioa lacior ; tor
lu*Nr dw drw irdiasl*d hl liilej. {ffd}ri!- To hoillr dri!
lighlwirhl mcrel n trb Chapter shall be ir affir
21.1.2.3 * Struetjrdl rnerlbgr8 srionding bloH lhq siths!t hqring !o &Jon 1! noolinsr r!!srr,trrly{a!, oe
darc with 1 ,l ' unlos spmifically noled otiemise.
bs$s al sl.uclur tt6l &re ,aquired to l.&fisfl( torcs$ eplior ir m nulliply hy ! hrt* of !1 le&rl lqo {re di!pln!'t-
i3utting from oarthqlaka cltecls lo the lorndatiffi r!a*l! f.om tisre! anrltrir b! !1irt thr fra$fd l*ksi *
2l.l.5 Fcin orccnrsnt in spacl&l morcnl kam!6 Iui,li itr i$dxl rum$t tr{m
Ehall comply with th6 roqui.omants of ,;l.ll:f. :'r thal fircr, unl*r thr klalt) !{ll)plc{t gcncml lruildjns r(xle
tnd spacial ElruEtuEl wtl13
- *rltrfsnrm(trt
rod rgeriel rtm$u.d w&11,
ar consislant with ths sismie"torc&rasisliftg syslcm rpciitr lhr trffin () br ured cr in ll* Ilf * lh{ l;Ra.
a.bes tha base at sl.uctiura, Irr lal*;ri iIrfl.Jul.rl !rl.ul.lrdi5,.!}r$ir:t !ll dr.
31.1'5,1 * Rseursmont$ o,f ?1 . .5 aqplf to spocial
1 U{ af lotgitudisd eirlrrrotsrt rilh }ftilgdr !ub5ls!
ho.i&ntd srudunl r$.ilrhs^ t. !,. lu,ly !'m.ted ir l*diy to
I.rd t6 lr{lle!.ltrnrrre! ot th. po$itk d.ifl fi&n u{lng rnoment 1a,fl66, rBgeial structural fral13. sftd nll ti*l! :il*h{r dr&1 tlrat brured in dL!!l!r *i!l l$d to h!ghr'!
mmpoosots ol sptrial slrrcllral walls Keludog !he{r md l:{rrd thr!.s ar lh. Lim r}l drwkipmc*l rf }ral.l
unrrB.k.d stitlnc!! lo! all orefibe*. The s[{r]"!rs mom.nl\. 'nk{{ (qditio!\ mr! lsd to h.!lh ftrilm! ir
mudin! blea.ns 3nd wall pre6.
$lulriplionr dar$il8ii il !,'l nls trBy h( uiad lo ettiarala
eh{'ir or bffod and rhould br avoidcd .wn i{ rrch ftiiutc}
lataral ddrl&runi ,,4 rii[t]($d rsfrarl* lxrilding sy!te$r.
!1.1,6.t - Dslcrmod rernfoicemrl res6lng eerlh- nd! rx.!r ut hiuhlr lsdLr dra,i Ito** rltiripllrd in dlrigr.
quate.ifldued llarure. *ial iorce, u bolh, shali Tlrcr{ior.. r reilii! tr !ls$ *f, Lh! *lutil ) irld 5utlrglh *i
thc mio ohjeir o{, -. rlr;- - : ii r}x ul*1 olt!* rtmar.
-11,e
irtrrll r, ,trd -': : -' - ir $ dra* ail{stisn lil
comgry wilh A$TM A706M, Grade 4?0. AS-fM A615M I urt .'rcl {su I) i '1,., .\Sl}l qi\X'U l(r l.s lliL,J
tha inll'en* ol ls:rttucl!al nremhera on ttructuo] Gmdss ?80 and 420 rcinlo'tenefil shall bc pe.ma6d {: | .L((r r(in:,xLltrI hi:s tr(ru rt:ul.ric. \,flt (l;rrlu r,2l) orru
I Crarle 551); hscrfi, $nl! ilrid{ {:{t i! t.fiera}l! pmtrki
rerFro* sd to haed! loo la.lLir:* ulrjrels
{E) Thd nclual yleld slrength ba$6d on mill tssts i halu* oi ir*l'll*itilr le x) .Nnrn *tltti(rbilitt rt $io!!
S&llotr l:.1 2-,1 rns &1ar &kfl liff the ba* ol t]MW e doos not sxtrBd ,y tly mors lhan 125 MPa; and | .,^tt 1,,.'t ',',r.' i'I rlru.ru!(\ u\rn( IhL .IrfhfI /re:u.
d!fiiai in aruli!i! tuy n(t ne$\trilt eertrlx)nd lo lh. I lxrlrr:' rllrrrlrlilr r:rrtrr:u r, l. ,. \\ fI!
{b} Th6 relio of th* acllal t*ns'le st.Bngth lo the i Al()*tr! (i:,lr ({(r r ltt }r il rr\trlt\ . ! :c\l\ drrd.nrlr Li. al lu,lrrr
forndsrio* sr Bsund l.rl. L} uili or'.oluix1i 3rd *dlr aclurl yiald Etreoglh is nol la8s ths. 1.25. ' r:r;r:urrrr;J.L
cf,kn.lin$ bclo, the Sarr of rmtur to {hc to{ldsion er ',rln'rl Lr\ t.\(
ra{uirsl tc lc cosimt *ith t}ex rborr tlx kr: sl }mm, ?1.1-6.e
- Prostrsssing
r!duc6d llexural
6tse] :asistjng ea.thquah-
and ari6, load$ iff kam6 mooberi affd
-thc
r.qdi:q!.rt lir u tcnr:k:{tr[!ilh,]tS.! llrn Ll"d !i.ld
ln slclllrt mmftr !ir$ tor *nilhlrdlr-ru\ilh*1 tm! rn precasl $lrurlul mllB siralt smpry tith ASIM \rr!tr8rl) {:i drq ruinioe(elt I: }. t,3.1{htl ir l,nJed rn I",f
iurs" it ir imponmt b .onridla rmsrrucdbilill ptSlcnr A4 I 6M or AIa2M. $!un{ii.rn thrl the rrp{bili!! ol d sk.lu,aL nr&h3r ts
(lalrd io congcltim ol mi*(oa*mcnt. 'llx d$ign rhmld il{'vclr}f iiela\n. erution *pn!rty it { ttrrrtilr of fir kng*l
tre rwh thut all nmlmcmfnl !d lre asremhlcd md plxrd 21.1.5.4 * T,16 velue of ,fr used lD mmpuie th ,Iitlr)lirld,.frsn {l{}o* ** Ari.}l *o trmt*r In itkP.din&
ir tlle profrr l{x&ir)* !ffC lhd aonaeE aln ltt c$l uil smour{ ol conhmrunt rsilaormment ifl .l' ,) ,1 ,r shall rli1trrrunt L rr\ult1, tfu l.rg$ oi ihd lirlC n;ml han bmn
grmulli{lalcrl ftTxrl}. (l{ sf !t)r&r limitr ri reinhrrcmclt not cxcssd 700 MPs. nlilcd to thc rl1lrrs mq{su{rs oI *omnal ed yicld
r
ruonre*1!.:: Arc.tdin! rr\:hi! rrhrytrttrtior. tld jsr*r |tr
rstrr{ t*miltql ii !ilalt io lel to inruffiximhlc c{mrlMiofr
pmhlemr, erpri*lly al fnN j6inl!- ?'1.15.5 * Tnr valls$ 0t ,y rnd lrr usod rn dasign ol ritio (rl numt&rl u !iil.i rx.nrrn1, tI{ ldtfer tltr !i.lC
shaar rgintorsrnsnt sball contorm lo : I ,: :r. ftEiori. I :..,.,. (quir{i lhil fia ralr{r oi elud lr[\ilr
21,1,t Btmn!ilh r.duction lactora
lltn*lh r) rftlll )iru .t.ritilh i, till l{r} thtil 1.15.
- $rnllrr *r$ (r[l{rrer&'rr &r sh!1iirS !hi! $ndrtim
Jr* str( d.rc|)p rnrtrrLrr nlkuon. b{l tharr l*}r!iot rr
SbBngrh rbduelion laclor$ $hall be es giwn ,n n :r.1.
\ulliri*ntl-r iinscilt n *.lsiic ilrfl ,$$ Jrlut cmridradfi
qnd un $r rrl rulrr {!y:}&i lrrnr $lxri*al? wlth,n{olbcn
n2l.l.4 CNc(lr in rpriat mmrnl frame urd
3r.1.4
- ConcElr ln apcclsl momcnl trama8
lFsclil rlructural warlt - spe.ial rtructuft.t sdll
'a:ir*rfi srrrrn lrr:&rr.r15 ;ttr'l
r.'rn:ur(rd
'lle rstrutlrnr L',r tru

'"iu:', il, utrJ/r, "ppl1 ro rll t\F
\
21.1.a"1 * Bsquir6r6nk ol 21.1 .{ aFply to speoal Ilcquiemtrtr oi *ls s{lron rc[cr to conwte qu*lity in
ui ranrrcnL ry;ilfs(Nnlsl. inrlur*ntr tprBh. circrls
lmmsnt lms, speial struclural walla, and all frms &d eall! {h* rrsi*t eanhqua&r-indu(cd ii)es- T}R
hrxrpr. xttrlirrr h($tr!. inC !ao\\li$. I'hc a$lnalionr on
loomponsnts ot sptrial slruclural mlla rrcludrng mrjmrm slprilird comorc.liw sftn8ti o{ li8ht*ci,thl
&* ralu.! of /l itri /.r i. I .r ,ir, (on1pdin6 nsmiflrl
I coupling b8ms ard wall p.ers $trrftr ls lr u*l rn drualrrel dcri$r aalcslali*n! l\
linril*d to .15 MP!. fnmriil! t(ruia,)a fltcil! (1, rrfed-
th.fi \t*xgltl r( idcnd.i o lieil lhc sitllh nf lhetr
ll
r*e [r, R.!.a(h ms]l{\:lq:l in*:drc *tr, hiHh{r,rit!.tl
11.1.4.4 -_ Speciied oofipres$ivd sliBnglh 01 ocnul sffd fitld drlc *i lhe hehJrrr of meobeh rn6da wiltl Ltrr.81n\ (rn \< rr.cJ riinr,rclr rr t,,ninctqcnt rrrfo$r
ooncrsta, f;, shsjl bs oo1 lss$ lttaa ?, MPa- lil}leei*ht q:m,c *llatel t! Crtpiwrmnl e$ah in lh.
6.et rr.od-itf,ij in ' : a
nrxlineia runlle. lt !r)n!rrer{N: elidsrc r\ dcrtlr{4rl ior n
It,1,a,A $pocr{ied comprassivs strength 6t tght' \r*!rfi( lfllt!&ti)n, Lhe irdtil {}{ mrrrmum rpq:ifitd
-
wsighl conerBt6, f;, shall nol Exeed $5 MPa unicss &f,lei\i{e it&&& al lighlseight lle'relr aa} hr
d$monstratBd by oxBerimsntal svidancs that slrrclual ir(ra'{d h a leRl jlltiicd by thr *udc!.
770 171
la'nlm.n ,\ .\clins\l-I] ____ ld,rl)ihD A r\cl .ltti\l-ll
CODE COMME}TTARY cooE COMMEIVTARY

* Xeh{niarl rpricr in spclll mosenl 21.2 Onllllsr} momsnt lramoa R2l: * Ordlnary mommt fram6
?!.1.6
lr{me3 rnd specttl rlr[gturrl rrllr
R.21.1,6 }lslslcd ipil h spBid 6mtrt
- fms a.d tpedrl Jlroeturd sdb -
21.2.1 * 8op Thesc provilisns lW if,bdtrccd in {ht :{ff (]nla ael
X1.1,6,1 *
Mscn*nica! sgticss shallbs cla$irisd as lfi I rmdure un&rgoirg i&lartjc defomds$ during M apply *nly ro ordimy mome il tsm! x$igrcr! lo SOe B.
eiiior lyp6 I or Typ6 ? msch&nrcal splic8{, as tollows: sdrqlrh. the mtils stntxs ia rcidwemn my Rsqu,remer(s ot 21 .2 apply lo ordiflaty ffirent trams Tlre pr#ini.rni frr hcem rinfwmmrt an inmnded to
{pre(h tht atrrilc imil$h of thE rirfwrmrsr. The lorming part ol the sitmk-brcs-resisting syslem. impm{ eotinuily in the frstiag mmber a$ ettpamd
(el lyp 1 nffihanical splicas shsll con orm to aquirse* fs Type 2 Mhuicd $pliw$ e iffided to *rth the prcurionr nf i'; '."' : &rcs8h lt a*d tlxrchy
l:f.1,1;..: elsid , ipliee failuft *lxn *x nirfmcmnr b sbietd lo 21.2.2 * Besms shall hayo al lest bilo of lhe iongl- imprer lrtrral lore* uj(uu &nd imfluBl itrlrgrilll
cf,f.od rffs lsttr io yifldlng **rlffis. Ttpc I rplift! m ludrnsl bars cofllanuors along bolh lha iop and ttoiloa tlrex provirimr &r ff{ sfply 10 Fl{h{olumr m@cnt
{b} 2 mmhaniml splicas $i}all contarm it
TypB ncl r!'qilarcd l$ tttii,) l]lc morc slriegrit rqu(cmillr ior la.es Tbesa tlars shsll h dffikxed al lhe kco ol liroer. Tht prrvisir:nr {o mlmr! d,e inlard.d ts froride
l:.,'1.;:'snd $hr1l dMlop tho sgtriliod totrsilo '&!x 2 $!lies. fid roy o0{ be e*p&bl. ot- ftri$ling Ur suppo(, sdditisn{i te8li]M to ftsinl shrw lo, eolum! e'it!
$ksngih of ihs sgliisd bar. ft!, lavcl$ *p*ctad in yi(.lding Rgion!- The le&ions of tmponioni ah8l sould ffhe'jru maLc *lem nM tuwg-
21.1.6.2 * Iyp I m8ehaniGl $plicos shall nC* be Typq 1 rplfir ec e$trictcd bH&unc tcrlilc smrrs ie 21.1,e * Colrnns lavi*q clffir hsght loss lhdn or le rh{rr rsLlum mder f,trrllqu&kr leding,
db.lN
usad withrn a dislaxca aqual lo lwico th6 msmbar ft,nlir(cmesr in ,irldilg ftBioni es *eed th{ r$er$lh equai to fi tjmss ih dimer]sbn c1 thall ba dasig{t&d
86plh,ro.n ttls mlumn or bcam le6s lor 6pgcial ft{uiremra! of : l.:,1 | .:. Th* e{ricaisd od 'l_\pc I sFlices lor shsar ir acctrdance with 21 .3.3,2,
morunt l.amss or from ssctions wttard yisldln! of lh6 applirs ro sll reitrls.kiMl mi$iag srhqusLc flT$lr,
reanlorcsma*l is likety t6 o{aur aB a .osult ol insiastlc ;ft lililisg ffi rf rc !rixfs(*mr1, 3'1.3 * lnlsrmediaie moment fremes R2lJ lntermedi&te momenl fremef,
llteral displamment$. Type 2 rechanical $plices ghali
-
b permilted lo bt, used lll any l()catron. nilllm&ddl dcbiling petiw wwld txslld! rhr u!. o{ 21.3.1 * $eopa the ohjatire $f rhc rcquircments in ll -3.J ir b reiue the
epliw in ru*ioni ol |xntrtisl yield in re$bt!! r$isl.h8 ricl ol fuilw in rhes ln tx**s lod columr dring an
a{nlrqu&hf dll&li. l[ us ol mclutricsl $plice$ in rcg.ions sf Bequiramsnls ol 21.3 ap0ly 10 intermsdiais momsnt errdlquak.-'l'M optioo! sf ptsridtil t{, i.{cmim thr
psl((ljll li*ldin$ (&ooi bc arsidcd, rhcrc rhoutd bc lr&sles torminE part of ths 6eiamo-lo.ee'iesittinq toctcrcal rhetr fwc.
ir$urtrill$lion ufl lh{ ,ctusl stengtl eheeilde$ sI thc system.
iun {(, }{ stliced. on dE lsm(-dcl-metion chs&ctrriatict Ac.a,rdi*E lo ll,:1.-1.llil sLd ll.:1.1.I(aj. tlkr fslccd rh.s
T pe to&c r! dctc.trirr! t.3!o l lret-UrdJ rjtagruor ohtaccJ lrl
oI df, rpi.i(ed b*. {0d a[ rhc sbiliry oi du 2 ,plie to rn lram marnber
he u*:d to met tbc r!*rified perfomoe. rcqui@.trt{.
21.3.2
- Reioforsmenl dstarls a
rhall $ati6ty :i' ia.l d lhs tactored nxial compr6a$ru5 Luiti*t {hrwgh tlrc merater rndr, Bi{h rnd m$mants
lffid, P!, tor tho mmbe, d@s nol exceed Ad;nO. ll anrunrd equal ro Lha nsninll msmc{t \kn8lhi etin|l rn
21.r.7- $tfrldrd .plicar ln rpoclrl mornanl lmmer R1l.t.7 l*'elded spl&rr itr rpcirl mmc.t tnre Pu is largr, lrame rgnlorcement dola'ls shall sstisly Rv*se f,ulatua hending. lirmpler for a hem and a
- md lpc.isl nro.tunl *dlx i
and s.Fklrl atruclnfrl wallt :), .l a. Whsra a tm-way slab Eyslom wilhoul baams (olumo ffL rllu{eud in a
':: l..l : ' ln a.ll Bpplicllro*r ot
lormo a parl oi lhs sismic"force-esisiing system, 21,3 I 21.1 l.f,lrl. r1l* w m{]nirsl lo be cn}culdtid
l(al ed
21.1.7.1
- WBl60d soiic8s in rsinforcsmsnt
rsrlstine oarlhquaks-inducsd forc6$ $h6|l eofifurin io
lll.l.7,l Welding oi Einfmmnl {hould bc
- D L.l m uJuirrJ ir d h;rltr r . The kMroat
ffieding to AwS
reir(orcarnont d61ail5 in arry span rffiisting modlents
causad by B shalt eli6ty ll ::, li.
for mlmrnls due
lltrlwi* !trd
1ar rcrlm run*tuc L{trdin*. aclrng bolh
uxntcslrl*is. l':: rrr: li.'i I I d(or*lraLes

::'1,1:ir afid $hall nol be used wilhin a distenco $f wcldal rpliccr ar rilrilkd tta{surc r.inf(ftcmfit ffily w of llr M ot{iffr thrt ffi h he cMridcrul fe 6$}
equal to twics lh6 membar d6plh from th6 column ot lefiraon si&rsr in )'i(ldins a8iou cm creed (hf $u&gth 21.33 Sha{r Elrcfigrh fiamtrr Th{ laclo{.d a1i!l lmt, Pr. r}rtrld ht chorcn to
b6affi lac6 lor special momeni lrasss or kom s6clion$ rerlsimx{i} o, l: :tr 1 ,;. T}rr $uiflion on scldcd lpli(cr
- de*lop thr lrrBenl m(mcnt rtrn8th n{rhr ctrlumn.
lvh$ru yioldillq of lne rs!nlo.camnl is lika,y to of,cur ac
E re6uh cf in6l86ti l&teral disDl&camants.
applirs lo cll Ninltr*rMt si*ing ceth{u}.c eR*B,
imludin$ m!5!rrs mtr1$r*${nt.
21.3,3,1
atf6dt,
- ,li oa be&ms ro8i6ling anhqlakg
r. shali nol be lsst $lan tl smallff of (a) and (b): lb ilermitr ihr teuierm br& slia{. ia i! eiluillsl lhil
r{r flomir*l mrndr{ !Len8{hi ( t : 1.0} e ire\tloptd limill
el .1.r,3 * Wsldiflg of strrups, tie8, ins6,ts, or oihar n 1,.t.7,, -- wNliling ot rmiinl reinforcing trsi ru (e) The sum d ilro 6hsat assocElsd with d&rslopm*ni tilruusly rt both etrds rl it5 {kir $p&n Ar indicalfd in
simila. elemen(s to longiluCrnal rernlormmeat lhat is Irxd 10 lsil rnlb{i(lkffirnr ot lhe rl,srl. ll set s* ot oi fir, o, th beam at sech roslrairsd 6nd sf th l ,' :r.r: ' r. $r rh$ir rsiicd {ilh ahia {qdilirn [(]td
required by doeign sh&ll not be p*rmitted. cnrtring ham ir u*d to freiliut fakitarion u placcmcnt of clna{ span dw lo waBe curyaturg b$nding and the + Mplllnl i! addcd alErkuicelly lo ihr $he{r duilo tlr
ninlorccncnt it rhmld he dmc only m bm lddcd fr ruch shosr aalculaled lor laclored gmuty loads; fed!$ftd gfrlily teds 10 obM tl1. derigr \heil ,tr lht
IurFhc'. lra ptfirhruon rrf *rhJing currn3 mnforcrng b!'s. trsr lhr mmpk rho*n, twir thc &id toad 16 md
be d@r *d rpf,lI to be thsa e weld&, rith wrlditrg {b) Tn6 maxlmum sh6sr obtaifl,ed ftofi dasign losd &e li\t l.rd *t hare [tssn ussrmql m hc mifmnly dirritnrrt-
oI.Baions uder eoL$ws, cooprlst amllol e in lhc cambinations lhat iocludg e wfti f a8$ured to bg Effct of tr udng rwtieully m to hc ircludal il nquiei hy
runulutm of *cltled *ire ninlry&merl lwic6 thal proscribad ty iho,Sally adopted !6neral the gereral loilding cr*le.
bulldln! code for earihquakB rBislanl dBgign.
2'1.1.8 Archodng ta ccncrr& Of*io 1i.3.3.llbl ir l*rms las lru on th* lmd combi.mtion
- 21.3-3"2
- Cya ot mlunns {sisling 6ar'lhquahq
stt8d, E, ihall flol bo lcsc 01sn ths srnallc. of (a) and (b);
ielrdinf tlk sanhqu&l( rtTK,- f,', whi.h rheuld bc
Archors resistifig anhquaka-indud for*c rfl {iouhlcd- for *xrmplr. th* loid (ilobrrdion d*l-in*j tty
st{relures assiqned lo SDC C, D, E, or F shall confo{m
(a) Tho shoar asaociatod *lh &.dopmBnl gl norninal l ii I ir *ould tlf
|0 lhg roqurBment6 ol i: :l :i.
momenl strBnglhs of lha column at Bach rastrained
E.d ol ihs unrupported lengih dua lo r*verB
Lr. l.2D { r.(il| + l.Ot + 0"$
eurvature bendin!- Golumn tlexural slrffigth shall bB
172 773
Lnrrllliran i\ ACI :rr81{-r 1 lrllfl'!lll,a,'l l ,'ll1 :1ll]LlI
COD COMMANTtrAY c00E CO}IMSNTAIIY

c&hulalad t)r lhlo hctomd arhl brco, consistail Lengah ro shall nol b6 les$ than ths largssl ot {e), {l}, l;t,.lrir: .:1,...1 tsillair, faquilmiolt fst ,)rol,dirg bqutr!
with tha direction ot the latsral to.cea consldsrad. {nd {g}l Bith a theihok lmt $f lN8.hlw TMwm reirilweretrl
,a8ultin0 in tha hrgtteel rltrural olrsrlhi I {r !h* end! ol ihi bton ir r|quind to b. he$. ln mo$t
() Or6-9ixlh of lhs clar spaff ol lh6 collmnl cur. srjcups equird bI : : i . lor deljgl tfud fw*e will
(b) The m&dmum shoar obiainod kom dsign load Sc rure thu tlm* r4uird bf ,": i.:. l{.qui$eeie of
cordinaions thet irldu{rs E, with hc$asad b, &. {fl Maximlm emss-se.lional dirension st the .: l..ri : *$e 1br se purpr'* fs, elumr,
c{rumn:
2t,3,4- Bi.mr Dircontinuour rmdunl waiis &1d olhs rtilf oemtts cu
{g} 450 mm iop* lar;;r ui*| lorccs @ utlplt1ir4 (slumi duiflg
21,3.{.1 Th6 pGilius rtort6r{ strsrsth at the lscs
-
ol tho idnt shall bo nol loss th6n sn*lhird th6 ndgativa
21,3.5.3 * The lir$t hooa slEll bs locatBd nol nora oahquakcr. Tha r.luired tretv{* trittwcMnl in
lhan aon kom lhe jolffl f&c&. 1i,.1.5.6 i! t, impsxr coLomr tNghn.ii und.r etrti{rpsbt}
rnotndfit sf6n0fi proddd at flsl bos il lhd loint.
l.l9lth6r iho noga$r/s nof lho pasili$e .nonant atrengllh [] 21.3.5.4 * Outside ths lenglh ao. apa0in$ ol lraos'
d*ilrdr. The lNhBrl *xi!l omprr;irc fmt eldql b
crnbqu&tc elfcct ,hould imll.l. tir tslor f{ if rguiEd hy
at Iriy recdon alo..O th6 lar0[h ot &6 borrn shalt 06
l6ss than one-lirfi tr)6 rneJlmlm rnorr8rd slrnf,th v6.$ r*inlorcsmeol shall csfitorm to I 'll and the legalll eiqplrd gen.ml t{rildinf tdc (f qhich *i{
ltil:it. l]*{it tolm } Frrl
proviodd al lh6 hc8 ol anh6r lolnt.
l1 .0.4"a Ai botr ends ol tie b6im, hoop8 $Ell bo *i r*' 21.3.5.5 * Jainl transvsrs rainforcennt sha,, Sellirm 11.11.6 rpg)icr io ttu-wry ;lahr wirhout klmr.
- coafo{mto':.1,:r, ,u..h at lls( pl0t r.
pftrvidd wsi bngihs mt lsBs tlun 2,? mcssurcd lrum
th6 lm ol the sumoding mmb6r teard midapsn.
1' l;ring lsel comhin*li$t of:-;. .'r ' und ''r l, m&y 6rull
Tht llre! lloop 8n$ b locsbd mri mors lllen 50 mfl atol?] 21.3.5.8 -.- Columns supgorling raaclron6 i.on
discmtirues slill mmtaE. such a$ walls, shall ils in mwrll equinn8 l{)l md h{{l!m tinfiNrmcnl *t thc
tle b d lh. slppornog firB{mi. $pechg ot hoope provided with t,anewr$e rsinlorsmsnl al lllo spacing. \uPPofl r.
shax rcr scd ta snalod oa {e), &}, {c}, end {d}:
ao, as delinad rn :' I
:4.) ovar tis tull heiShl benoath
(a) d/4; lh6 lffil sl whlch lhe discontinuity oeur$ ,l ltte po(ion Th. fr)Mnl,tt e retffi, f$ a ttrm (tti8. lord cffibl.alion
ol lactorad axial comprsssivB loms in thss6 members uifi , rdjng in tx* horirnnttl rliroctitt. s fidt psnim oI
h) !q&t Umes lho diamstor d lh6 smallsl longdlu- rslarsd lo Brlhqwke sf,ets *ffids As[ /10 Wfers $r fnrtrrcd rlub momrrt that is lra.lurrtl h1 th* lrppstlitrg
dinal bar $rEla3od; des,gn forces have mr magni'ied to ac@llnt for the mrmh(6 {t d }{nl. tt i! ff$ nec&wil} .qud to il]. l$tsl
orcrstr$s{th ol lhe vsriical elomgnlit ol lhe seismic- ds\tgn momcsl 4l rut{sr fsr 0 hr{d i)triinllion inc}udlng
{c} 24 timss lh6 diamatar r, *le hoop bar; toroe-re$i$tin! sy$16m, lhe limil of Af;lt0 sha,l bG mnhqlalc r{T&1. Ir ea{relanqe silh I l' ' .'. only I fruc-
incresged tro .4g{/4. Thi$ aran$vor3e rernfornement lion o, tre ,nf,nl i{!& ii nr(i8md lt) tit .l&b cffc{:tirt
{d} fr}o mm $idth. F.:i t{i*a srd Lrtrncr ron.gtsn!. llexual cinfmc-
shall exlend abwe and txlor lho eollons a* taqutrsd
21,t.{.3 *
$tirfl.p6 sh8lt bo sfocad nol moro ltlrn in:t jt,. !i:.i. tunl lxrlxrdic[,sr to lhe edfe i! nd ;*nlirlcnd iully tiiec-
da? thmughou&6,fl0$ ol tho beam" tile unle{i it ii pltcdl eithin lht cllccrre rlah
?'1.3.6 * tue.way slabs wlthet batm width.l; 1l'll l'SeeI,r. 11:r i..
2r..9.1- Oolumm
- Factorod $lab momsnl at
21.3.6.'l supporl Appli{alios of lh. provirionr o1 11.1.6 ir illull,&cd in
r. li.r: rr:rndlj.lt ;l: i.
- 6obron6 6h8ll b6 rfirrlt r.iflbrc.d in inclLding 0arlhquahe qlt6cts, E, sflall bo dst0rmitod
21,t.9,1 i
accoid.nc6 wilh 7.1C.4 or Bhall conro|m with 21.3.5.2 lor load mmbtmlions giren in r f il ],r and l ; :':
thmugh 2l J 5.1. serrirs a1.3.5_5 &hall apply io ell Heinlo.cwnl provided to rgsist A{rLr stall !s placed
@[umn6, and ?1 3 5.8 6hall apply lo ell colljmno withlo the coiumn slrip dBnaod in ' i :r 1.
supportir daecont mrous $iirl nrombori.
Fat, M t.t.3--Dcdgn dvan fa i*n(dbtc wa lwt t1.a.6.1 FeiftloremBnl plaesd within the ettscttre
ll J5,2 - At bolh 6rg$ ol tho columr, hoops ahall -
width rpseified in l.r.::.J,1 shall be ptoporlioned to
bc provided at apacin0 t otsr s longth ,o miaruric wtrr I. ir 0r vdus Jpeilicd by tb* gMi[S codc. Tbc resisl 1tlr1"5- Etlsclivs slab widlh for exlcdor and
from th3 ioird laco. SpacirE ro ahall not 6xcd lho f|er qf 1.0 ryplicd !q i is rllwrd o bs pdwrd ro 0J is corne, codofclions Shall no! ertond bq@nd thc
smElld 6l (a), {b}, {c}, alf (d}: isord{e witl9,:.llal. columfi iaca a distancG graStat lhsn cr mcacu.sd
prperdicdar tc the slab span.
(s) elgtrt tlmo8lho di{mlsr ol lho sm.lhsl lo'lolt - Opdm 21.3.3.?(b) ftr colsm is rlrnilu to lbt ld lffi!
dlnal bar Gr$lo$6d; er*.pa il hr$ q fi la.d snltritrlaim3 itrIlrlirg tt! sttl- 21.3"6"t * Nol kss than o.ehs,l ot the reln xlcsmsit
quatc ctret" f,, with E incBrod by thc mthlrb frtor in th6 column sirip at luppofi snail be placsd wilhin
Pl ad tm83 ths dismtBr 6l th troop bar:
{ ru}rr rfun thr futq 2.0. In ASC.E ?-lo.ll I 4 = 3.0 lhe affaclrva slab wrdth gryen rn , .
(c) Orle-|l8lt d tho em8ll06t crt83.88tdorlel dinerEidn ftr intcmodi{tr Ment 8rro. The h1ghfi fieror fd
ot lho column; mlumi d,{*w to bsrmr ir tBrur! of gr"rls ffi 21.3.0.4
- Not less lnan ono{uana. ot lha
top
lboutslwfrilum in mlm, rGinlsrcomenl al lh supporl in tho cGlomn slrp s.hall
(d) 30o fin ba ffinlinsus throsohoui llB sps.
t74 t75
Lampiran A - ACI 3llJM-l t l,ar:r1rit';rtr ,\ 1('l 3t,il1-lI
CODE COMMENTARY
COBE COM}TII{TARY
2I3.Aa *
Oor$nl,lour booan relrSorcoc*r$ in tho
ookmn r&ir rhdl bo n t 16r lhan ondiid o, tho top ... Mllts$ l}rm .elxdll
r"h&relrnrn it iht t{rfFo( ln th oolt'r:r ElrF. D1 totr ,FnfqEmnl at
. swrcd 121 J 6 4)
2l-LCt I{oa lca6 $len onehd,' all botom
- d
mldd6 rtrlp .61ilh.uffifi1 qrd &! bol&fi colunm drt
Il,lntorcdmatlt et mts8ptn Nhsll b6 oonllnlour and
shsl dovclop ,t, al th. lEco ol lho srrpon as dGflnd in Nd r* iha4 one-0'rrd o( lT
rdnt\lr(jffinlillJ.ltM
13.8.2.5. 10, aod b+ttm
1t.t0.t At dlenltro./r odg68 0{ $6 r,ab,,,1 i 45 d'0

iir-iii'iii'zlrrrr
- r6lnb.s6mfi $ 6upron shNll b6
top and botom
da,rlopod al lho faca d *pporl rs doflilsd in Cot(en slnb
13.6.2.5"
*Drrcuono{ffil*
(4r649rffi?on
q
r-----1 6dq6
-Slrb. thi*$ir ' lrr{td& stnp
.T
"I
l,Ut d.e
I
E isdlw
s,id*r
?t.3.6-8 * Al lha cn1ai 8a{ilons for columns
I il. *f l.-; 6,l,lrrcryunrr ry'nitfrrrmrnl in rlrSr
tal,lj.6,E * 'll)e {(qui(sr.!lt rpply lo l*o-F6} ilrhJ

Xeld ltr deiif,ad in :l:' .., trryo.way shoar causetl by 'h3l .tr. Cc\rFnrtcJ Brl r" :hc \trriilL lorrt rcrirli[]i
larto.ed gr&v{y loadc shall nst sxcsd 0.4*yc, w!*rs .t.!r1l Shh :'rlusn LUlrrulron\ rr '.lhrruhrn tcsr.'l '
E&. yc shall be leulated a$ dsirnsd if, ' I rr ;r 1 ior criihlk.l ftdlrcd laml rii:pl*ercnt dilrilil, when h{
aonproslrcs$$d sl&tls end rn ' I ' :l :i lor proslrass*d thru lt *u r$!lmn c*af*tio& erceeiled Ihe E{lmmBrcri
slab$. ll 6hall be permiil6d lo waiw thrs lequirament if linil. Slub olunn {rnn(f,ronr }l{, mu\r {ailrfy lhrs rnd
*OLod[ddtmt* th Elab dsc,qn satrslis roquiremants ot : ' : -l ai. mr:mnl rtrrnlth roquirmentr rf l rr ::. .. rnrl urd{.
krd (xilbrrritiotri ,eludi*& euthqu&la .l1d.l.
C{.rrr a{r/r6at o.r
2l.4 *
IAI
lntormediats prs.ast ctrueturfll $ala$ R2l,it lntennedial* preca"st slruclurd s'ells
Fts. fr31 3.6r-Eff ctiw pdr* for c,nlffiw*t pWmt -
iacdgca],demr{ffitw 2'1.4.1 - Scapo f.aaacttrn\ hrl**l lrrit{ erll psal( rr b*tr*n uall
pr*rlr roC rhc foun**tirn are rcqurrtrl tu rciril fttrcar
tequiemcfits of e1 ,l aFply to rrlemrdrala prsfasa mderr* h1 cutlquakt molich uil r ,x:r iJr lix litldrrg
.; struatural mll$ torminq parl ot lhe sergmic-{orca- rtr thc vidintt] oI *rnrertioor !h(x TlFr f rrshsniLil
re$ilitinS {,yrlem .f lruc\ i.a u., J k. rLi\\'!l\ Jnnrrt pr,rrr-rIsrnhrrr'*rt
I
thr l{.riuble (frrglh ii- {l} lflie r}i)uid he d l&rl I'l/]
l/-Col,mrlrh ?1,{.? *,. corna(lion$ botwEn salt pancl$, r}r !inlr! tha lFxailicd fre l.l (trff$li ol lhr cirrrstnull
v
i AIElnkrBffit bsitreefi wall parels and lhe fo!nrralion, yrelding siall
I bmbrlrbbo tlc mstrlcled to steel elomants oa .eifi1ormmesl.
I plaocd h olnn
I lrrip(2r.38_l)
al.d.3 Elomsits o, lho connedior ltrat sra nct
-
designsd ls yild slalt dfflop ai leas1 I ,SSy,
Rct,rc.rslt b ruaad /rill* (2'l -3.62).
hJr ,tda 16 ltlm hCl d n*tlora66r in
mkm rtrb {2 I .i.6.31 | 21.4.4
- h slrucJ-ft as$oac !o SDC D. E or f. mll
I p,s's sral: b6 dosgned 11 accoroance wilh " or
Lo(.: A00lt!r b lorr b, f,n loiL.i tahi0n6ffit I
t.
F,g. E2 1362-l,mrl6 of r<il{omwt lt slcbs.
176 177
I"arnpiran ;\ .{cl 31rt\{-11 Larnpiran A ACI 3IBN,I-11
CODE COMMENTARY
CODE COMMENTAXY
joint face
,1.5- Flcxural r!r.'!tbo.r ol aFeclrl f,rlJ * fkxunl mernbers 0f rydsl
2f .5.2.2
- Positlve msment stsRgth al
shall be rct less than one.hal' the nsgatiw momanl
' Trr0rec,rs rlrdl]emnl *roqh
: ths m[trr b.rrfirc &!m
momant lr!'l!o! t|rottlett lrams gtrength Fr@idrd el lhat iac8 of the joint- Naithpr lhe n,mcror ot t k loilu4r'n 'e.'fli.rnl
ott'oo tne ounn ue
!.r51,n9
aritln3 I
nsgati\re ffor ths positiw moment streflgth al flny
21.41 * 3c00r rull3.l Scopc section alsng rn6mbr lBf,gth shall b 16s3 than on6. rl
- fourlh the milimum momBnl strangth p6[]d6d ai iaca rl
noqulrBrnenls ol 21.5 apdy to spsgi'd momorl lrams This stiq Efs bcEer of rpial ltwnt lBrc
ao ol eilhr ioinl. ll
mprtborB &!.1 tcrm part o'l lh s6l8 nb-hrco-re8i8tng Bisring herd loadr indufrd by .ailtquakc morifr$ An, lr
syglom rnd ara proporlionad priinar$y b rs6i8l ftsruro, lrmlcr subielrd io & frel$cd ejel compfirrix l
&amc
Ttrsoa trsms mombarr shEll flso Bdi6ry the sndllionB fma ercadirg (,{/[llO] undar uy lmd mbin&tim it lo
ot 21.5,!.1 thro.rgn ?1.5.1 -4. hc troFximed md tJctailed ac dwihcd itr :] I a.
,A
''iI
e1r,1.'l Fectorgd ari6l eonrpra*ivo b&B ofi th6 !.ipcri,mr|l oidmCt la indimu; thatr uffl6 csirl, of
-
msflt r, Po ehalln(, c,,caed Ay'lno. di$mt
mmbcs hrvln$
iffi the mliM
lnsgtl}{o-dapth
rtrFri teheixo{mimm$
rsiG of ls &e 4 li j'r
21"3.1J Char span b. mambr.,D ailgll nol ba
- sipifimtly daffimt fm thc heh$itr of clrtiwly tl
lsss ltn bur lifn6s tls dftcah,o dep{h. slcndff Mban, D6ign rulcr dlrivrd ftom aipcriee
wirh nliltrcly rlcrdd tlmbrs do nol rrttl dirdy ro
ll
e15.1.i Wk h o, mmbor, Or, Ehall not b6 l66d mmbos silh ktrgth-ao-depth mtior lffi [s 4, c*prctt ty li
-
lhan lhs 3mall6. ol0,tr, srtr 250 mm, with (Jpect to rl[s
li
'trn8th.
zlJt I.l - Wkni ol rnrtt6r, tF ehBll fid sxcoad (i$metric trffitraints i0di*a.d in:1,5.1.3 srd 21,5.1.4
width ol swporlhg moo&6r. c!, plu$ n dct&nc6 on we d.rircd fim pr&-ti rnd nrmhil 6 on miafmcd Nd grerte, lhifr lhe snllat
oech side ol EupponirE msmbsr 6qu8l io lh6 Bmaller mfiffi& &amcs ffiirtinS ca*qs&llifdsed lbE$. Th6 *f ai ard 0.75(, '. .
ol (s) srld (b); limiB in 2l-5.1.{ rffignirc that thc ruim[m cfd{rc
hao sidth dscndr tmilelly or [r colum dimmiols
(a) WUth ol Buppontng m6$!br. q, {nd mlhcr ths m tlt dpth of &r bc$, s uggcrt(, io tlE
2lD5 md ulicr rnimr of tlr Codc. An Mplc of
(bl g.?5 tiftss & o'all dmen6l0n ol supportir8 Mimm ctfti bcm ui&h i$ rhwn in F!t. R::.:. l,
member, q,
- laogltrdlul aa&Mt
21.1r,2
- Longltudln l l.lnlorsert.nt EIIJJ
se(ri*l lll .!.a linit5 lhc n"l k$ik ,lnan, q, thscby
i[ldlffidy limithr tlE E silc einfmrat nrlo ifi e ,luuel
mmbff !o a fffition of *s moutrt thsl wld pEsds.
bduud mulitionr. Fcr. letion iubjatrd to bcadiug uly
ad lldld mmronicslly lo yieldin8. thir eppffich ir ilsB
f&iblc b6!w the liklihnqt of comlm$iE failuc ean lrsaaleB fa s,trcen*11 f a6rsr nbo* JBI
b. *timsd alirbly rth *a hci*itr8l modcl suf,rd fo! hln* rhr /s, d (hrym la rl.nty
damilirg thc airfoEmcnt mtie msponditrg 10 ,lrdrotu n.n
balmccd failm. The mc bc*urioml rldel (bere of
itrfrtrt ssmprisr srctl I lioar rtmin dirrributim, !'tE- k2l .5 LVflrDtrrr r1fcrelr rrrddr oJ rri/c br'orn rrud
w.U'dllitrcd yicld lotrt aor thc atel. limitirg (mprrslivr regrired roruerrr r*infs(tnrilJ.
rmh itr llE mgra. of 0,0O3. and cmpsrivc sffisr in
ll} *.ll ma!) do6 loa d.*eri* 0r ooxditiom ln a rlau.el
mmb6 lubj(td ro llwls of dtlpbmtrlus $tll ioto
(x iillani{ rslgs. Ths. ilxrc ir lirdr rdisrlc fs
21.5.2-$
- Lap splics of flexuml reinlorffiment
shall b prmiiled only il hoop or tpiral rslnrorcamnt
R21.5-2,5
- Lrp spliccr of reinfsccmcnr rr pmhibircr!
at rcgionr whcre flcruml yirlling ir uricipurd b{.:su*
mtiouilt 1,0 rcfrr lo b.latrrd cood,lionr in wrb{uttc- is pro[id6d omr lh lap l8nglh. Spacing of tha trans- rurh rplio arc ildt rcliir:)lc undcr conriitiom rrl erclic
n$i${nl dr$i8! of lthfol{.d coflrdillruclur$- valge reinlorcoment Bnclosing th laPsplicsd bars lLraiirrg i*to thr iuclartir rangc. Tr*lrrcr'e reirrforcc:ncnt
3hail not exffid lha Bmallgr ol d/{ and 100 mm. Lap hrr lap rpliccr at rny hxatir;n is manLlahrry h:uor* rrl rhc
2151.1 * lt rry $sction ot a RoruIal momber, n:l5.}"l Thr limirilrt rc&rffiffictrl Btio af 0.0?5 ir splici shall not b6 used: lihrlihmrl of lor ,,1rh(ll qrn(rctc.
xcopl rs piwidsd in 10,5.3, hr top as w6ll sr lor brlcd
- m emidmiom
pdMily of slBl cmur.tim ed,
bottom rok$oaaomoarl, lhs amount ol roinlorcsmsnt irdimln m limitirg rlwr srses in bwtrs of typicil [a) Wiihin tho ]oints;
thall not bo Is38 &&n lhst glygfl by f q {1 0'3} bili ff* Fopfrim!. Th. rcqrinrmt o{ d l*a m hrs, rrp ard
l6e8 than llDy'lfr sld ulo Isinbmmnt Btn, p bo(om, ilf6 ogaitr to MMtis nlt6 the h.heiq&l (bI Wthin a distanc ol lwice tho momber dBpth
8hsl no( msd 0425. Al lmsil lwo baE shail b6 BqujGllMtr, lrom the las ol lh joint; and
pro{idbd &fliinuou6ly tl bothlopeid-bo[om.
178 t79
l,ilrrrpit'an ;\ AC:l 3ll.i}l-r 1 l,;uupirlrr .\ .{C:i :rld\l- l I
tc) Wt|6ro rnalysrs indicsias fhxursl yialding i8 COOE COMMEI(?ATTY

cdused by ifiel8siic lstdral dltplacdrnents ol lhs
(b) Ovar krnqfh$ 6qusl lo twlc6 ih6 mombsr dsp$l on
lraang. / 6dbrrl v' \ 'I,l irrM
bnlh sid6 o{ a aacl,o. whro flsural yisldieg 19 trBu - \
' \-
,t.!2.{ - Machsnlcal spllcss sf6ll oonbrm !o likcly io omur in connection wilh inslas$c laleBl P8fer8 ''-cll]*ea
Al, 1 $ end gislrled splbss shall crydorrn i0, 1. .7. rrr6pl{c6mnt6 9f lhe lrams-
ffi
r1
1
21,8r,5
- Preslr6$ltg, vvhgro u8ad, thall 88fety
te) tftrough (d], unlsdB tsd in a egcclal mofi]ent
B2!J"lf$
- Thc* povisi@r
o. o&emdonr
wrc dNlolaq in pst
of boildirg prfl,@ in arh.
21.5,0.2 * fho linit loop shall ba loea$d flot,nora
than 50 mm lrm ths latr ot a supporling trsmbsr. t-
Ilt
lt ---o
!y
hased
Fs eleulaing tc &wngt p(6rts,0E
qsetci.ll.lJ $!scin0 oJ lho loop3 shall nol exqeqd tnB gmallsl ol IT
[_i
Irams ss permH5d 2'l.8-,r:
! ltm
(a) Th affigc pr8$!rss, lor. mlcuiatad lor an
arer 6qual to lho snbllost ffi-sclimldimansiofi
sslltd ms-ffibffiI dimimion ir e bom nmrlly ir
rh. w.b dim.nlim, md ie nn inaetrdcd b rcfit m ihe fle8a
rhirtffi, ln e pohtirl rl{iric hinSc rrgi6, tht limindon
(a],, (bl, and (c):
{ai d/4;
I Data,/
I rfi],fr*
!r{uu*b
k|rftM Datail C
9r) *t ts3 m
ol the maflbBr ,rdl plied by lhe perpediculat crots" on lurin md oc ftquiffiil f* u!!oedq, l!trdont e timB$ the drrmglsr of th6 $msllast primary q&rs!&.
{bi Six
aaclhfiBl dimonsion 6hall not 6rcad thq arnall6r ol inrtrdcal to F*slr fm:le of lcsrbflr &dr iels{ic eltb- llexuml rcinlorcing baB sduding longitrdiBl skin
3.5 Mk arid r;flo. E rll dcffrtfilim Celed4im of rhs rtIdtr ttr ItB Ffirtsttr8 rsintorcsnsni requirst by fa il.:'; and
r&.1 lifrguimd cffiid$ifig t!. eli*ip6d htlBds mbr'
(b) p.6atr6tsklg Btsd ihall bo uniordod in poidnthl oilm of {[smram, For prBtssia& d*l mbffid6d ilong {c} 150 mm
pleslic hkrgB ragionr, and iM caleulsl*d srirain8 in b.s
lhc tull ipi& *r&itr $fiielly riU bc aell b.lm dr
prortrGrlng sio6l und6r $!6 dtsign disdacsmsril 21.5.3.3 * l&here hmps are raquired, p{imary
lpe.ilicd llmlr. Iim pmilrKn8 iccl shh ,lsrt mboodld
Bhall bo isss than I p.ent. tsnslb thexll tr.djffit to tbc i)it! *E addi(mr! llrrin
floxurel rGinforclng bals closesl to thr lonsion and
dsr ro silhqurlc deimio
is slculatcd u lhc Ftdat coorprs$sion face* shall have iatg.Bl suqpol|
[c] P,ostra8oing Bl6ol ehall nol cofitributs to moro of lhc det th to dE nsrnl uir md the um ol plartic hingc corforming to ,r 'r.: i, or ,,.1t;.).t. Ih6 spaciflg ol
than ons{u$lsr ol lh6 pcaitivo or na0atim flolural l.efia*Baly epptrled fisuml rsinrooing ba6 ,halt klnxsec&t r\rw
slrsilglh al tha crtilcal 8ction in a dasts hings rsrsti@i .t tlE ioio! dividcd by {E unbodcd ktrg6. &6 arm,M ), *9! oJ
rol cxceed 35O mm. Skin raasiorcamsnl rBquirsd by cn':15 er &e ' f:{ .la
rsgion sid $an b6 anchocd el o. bq/ond th6 adotior ' rl . ,r ssad nol bq lBtr8lt/ supportsd,
fa6 of fis jont. T}c mtrictios on drc flqml rtcngt} pmvidcd by dx
lddffi e brcd on thc uulu of ortyticd ud qpcri.
21.5.3.{ * Whsrs iep3 ars rcl requird. slitrlps ilf lier, o. N&,fitil honiofrla{ qocmg of ,uppored
(cr) Anchorasos ol ths posi-ten.toning l6ndon6 mnral *tudiq,ll l6-i1-16 Alhsgh srrirfenry rimic
wilh seismie |took$ al tx}ul Bndr shall b6 sfaeod al I ,tlattrrdtNl b6r:l
recisting osrthquakainducsd loms shall b pfifi}t1rlm. m
bd obiahcd sith 8trlrt eoufi! of
pftstffiirg ste.t, &* nnricdm ir f,dd.d ro sllw ttL lr dishnce nol moB lh&fi dn thro[ghoul t!1 l8ngth of
capablo o{ aflo*lng londons to vyithds}d 60 cydd
lhe msmt,6r. l'or man! !d&rJ, {h{ upfJ*r iimit $n hft}p spr(ing sri thi
ol losding, baundod by 40 {nd 65 porc6nt ot lt}3 otlhe 3m ffilms rtdificdim ed.btl&aifi rryliffl}dloa
spocinod lBnBils slrenglh ol tho pffitressing etool- fsc1ffi u tho$ Wilied io modcl codcr ltr rFctal i{ull.{ r}f dl4. I lorliauirlnal brr d,anrcs, 14 ais bxt
r6$lsl shs&t
mmt rnss sither Ftrm$ing 3l&1. Pmans{d 2r.5.3.5
- Slirrups or li6s raquirsd to
Ehall b hoop6 omr lsngths ot mrnbsrs in I i .:,1. I .
dirfflrn, tsd 3ll1! nrm"'l'ic uilcr lierlr *rm cltnrgai
b{ru$ of c{,r.r.o! ltbul elsl!$} oi lMg,llditrat bar
rpcei0l mtrnt fmmaE vill gienlly maitr ffiftru
pnilmsing iiel ilut isMtmrtd with etqrf,tc ffi {1 & hrcklirg re,{eml md (onli!manl oI largc brum!-
txlold *E *kio fb* sf eh bctm{olum cdkde 21.5.3.6 * l-loops in tkxural membsrs shall be
permitted lo br mada up oi two piBcss o, ,einl$re- ld the !!r $t riarlhtrl will r.ry;rr{ strntllt els* th. rprtr
loc&r6l et the c[d$ ol thr mMtt I@, meot: a slitrup htring eeismic hooks at both ends and o, molberg ,o, shi.h tle ,xrrmrent loid rr[soli a l&**
te J0 cyrl.3 ol ledirg hearetr iO ed eloiod b/ e cro$sti. Consecutruc crostiss sngaqing lrstxltir* o, lhg roul dori{tr lmd. r.o.enlral:ors of
F{aigue te$titrg
pcrcd of hc rycifiod Euilc mstl of tIE Ft lBtint lhe same longitudinal bar gha[ hava thoir godgrss lnelaltiia rotatiot rn&, (u!r \rrihrn thc lto ll itrch a
S0
rrclhs bocn u ridu\ry Fee of k U shrditrt,ll lt:' l' hooks at opposite sida$ of ths flexural membsr. lf lbe .\.Iurlrrilr r\ r.rtr.,1rtrrl Irdr'\rr'r\. rr.r!'{..ilk rl ,l:v)
Thc 80 Fqwn limil ws tmi to E5 pcMt 10 mpond lo3grtudinal reinloming baG strurad by th6 crccstis$ !ho!l!j hr fr(xilifri rn rgior\ $,hm. !itldttr{ !\ rrlrci.\1.
b [E I p.eu lirir w dE *sh in F$1l6tirg d*l. Ta*itr8 ara coflfingd by a slsb on *nly ore 6ide ol ths tl6xul
ovcr thir rmgc of rEsr ir itrrrodtd !o mxmtiwly lIame mmbor, the g0"d{res hooks o, lhs croGslies Bc!trrc \fillirt of thc (:rqc.r(r rhcll ir !nti(tpated drritS
$hall bs placci on thal srde. *&ng rulion. rllxaiall) u rnd ncs rc{lotrr of l}*rml
$imulslf tbr crfcr of & Bm stlEuk. Addiliood
d&rils ffi t rtlog pocr&,$, but a,o di(rcm 3tts 1ffilr, ;icldiag. all reb rcinf*rmsnt shoald be proridrd in rhe
e ppYidcd i, ldetrrrr* ;l.lr. ioftr ol (lad hlops e, d.rinrd is 1t.1.]-J.
4.5.3 * Ttaralrra! .l*|rorca.llatrl l2l"g3*Tt.trm rdrlffimrl

4.5.3.'l * Hoops ehal b prolddsd in lhs lollolrin0 Tffiyrffi citrfmecil h rcquird primily io coffim
rogionS o, lIamo mmbtl!: 0:csrcmte &d ffiiilais l4sl supput ftr llE rcanfuei[8
b& i, B*ime vherc yitlding iE *petd. .irample* ol
(sI Orrer a lBnglh aqu*l to l1r{ics ttle mambar depltl hoo$* uitdlle for flsrurd mmben of fmlc'e e rtsm io
m6at{r5d lro.n tls lscs ol thg suppottiag mtnb6r ,"ri. kl f -i. i-
tov|/ard $ibpe& sl botr eltd.s o]l tha lle.urel nrornD6(
180 181
l,arnpiran A ACt 3.r ri\{-1 1 Lanrpilan A ACI 318NI-11
CODE COMMENTARY CODE COMMU$IIIiTRY

El.&4
-3h*drrrryrh tqulrnn nl| RIfJI - Sb.rr rt raf& ftqdlse.oti ilsBr 6. ii0. R2t.a.4:
1. OiGten g{ 3[ea. fo& y. depen63 ao Elalre ma!f,]{ud:
- D..l$ ro.c.r
21.[,l|.1 n,rlJrrl
-
DedSn t@I.. oa gaaHty ,tadg :nd 5hef,. loerrsd b, ef,d moffifrls,
? End mMlsts ltF b3scd m lll]el lmsih str6s of 1.25 rr-
Th6 deion $r lorce, yr, shill be d6t6nrIild ,roflt In dermblng tlE quiyrleot lt&.fiI foM Ertrwtrtiog whero ,r B 3Pacrrsd y6.d stren$n. {Bolh 6nd trsffils
considorelilll d
th statcsl licrcea on ln6 ponhn ot nrhqulB.{teB tfi lh aypc of frlG cmidat4 tt is sfiruld be @ffiidsed m both dtredoe e]rch*rs and
tre mombsr btirefi lffis ol fto ioinls. lt slel bo sumd &il ftm lMbc{* $ln disir{t! eely itr lh6 @unlerdNkwrse)
E*rned t'ld mom6il8 oa oFposilt *n cdfsipofidlng trmlir$$ ,&tr nf !rrpm$. Ualc$ r &m mba ll End mo@nl llr,. lqr (tlumos rt{vJ mt bs q,effBr thail
to prcbouo ffdunl mmnl dmgtrl, llr acr at tho pors6 o ffiEth tfttr l! e th. trds 6l X o( it 6f d* mooilt$ goturalsd by lhs ltr cF tho boar6 r.amirq rfrls
lolnl l8ooa rnd thlt fi mfiter b looirad with tha rbrigr fax, ir shxld b. swud t,l* it will yidd ir tlE ths ircam @lumn ronts y. rhould ml hc ldss thsn thar
Iaciomd |ribrltary l'eviif load 8lo.r0 its srn, etr. of { mrof &s'*qekn Tbc &iign ibar fdra .}3rld msircd by analy3rs o{ l'le str(ctrc.
be I Boo{t ,f,fmrtmrim of Ir. ffiimufi rA6r thil ffiy
dmlop l! r lmbs thatfm, rq[itld th6r ,rMgth ftr
hafi. flrmbm ij lrldsl ro tlaltrl rfi!trgth, of llrc
d*igd lmber nlbd &rn lo lhcted r&,r fffir itr lt-
J
8lrd by l{rd lfld &d}lir. Th.moatde3 drsfbad b,
ll,5J.l m i,lumtcd to llg, R:l J.{.
E(uic thc lsn d $im$t of thc lotgiudinsl

yicld
minfmo my arood th6 rpeifiad yiald rErnrrh and
brsm atr:ix hsdcniq of tlE ritrfffiffit ir lihb to
trl! pte e o ioisr $bjc.t!d !o l{tn rct tiui, llquirud
rtls rtrrlthr E d.lffirinid Bia8 I secEr of !r lst
I Jff, ir tE lm8ihrdind miafmrt.
li { --;-*l
* nrrnrnara
21.&4, rdnlomam.,lt trtillj.tlJ - lluwc
rddbmt ,,r{:12D}104.}025
Expkimnt rmdi.t:l-no;l 2l of roiaftrcd ffiat
'{t I I I I ."I I I I I l\.,,,,
Trrmwo l9lr{orcafiBnl o&r thq bng&B idanlifiad ir
21.5.3.1 shall bo proponionod to rdld Itloat lMb.E ilbjet d l0 cflic bditr8 hrE &tmrlr!!!d lhli ,".,
a$urnlng 9" r 0 r,len bo{h (a) and (b) occur: @ drd rcirfrm*sr ir Equild b dtm a fkrml \t' 't t
frilw if lD3 mba is sbixlEd to {tcmdn8 mltu6
(a) The osffisrBh}{nducsd sfiear lorco edkuht d dletsMlr ih.a il lb oqnb.i i! lodld l[ mly om
in rooordefirs wilh 2r"i.4.1 rapfsootB onshall or diEtJm: th. mrry iMrre o( od roinfmmal
mo o, lho msldmum nsqui/ed thier 8trenglft whlhin bcing higho ir tlE w o{ e uirl lor& Thir o66.mdm ir
floso langtla: t{n
Etlcicd in .br Codr (*c I I 5.,1.2) by clinindbu l}lr
lry:rcariry ibe wr lo iler rEcsglh.
mtrih*ion of
(b) Ttl hcbrdd axiai conp.s8ivs ,60a, P{, Tir addrd ffirqntitm m $u b damcd resuy ia
ineluding orrtlquets effecB b leg3 than Al;f20. locarim u'trqc loacdid llqunl hioling uy @8.
llwer. thi$ rElarrFo" drM fa iB rc|ltiw iinplicity,
rbeld not bc intcomtsd to tm ahrr ao walr ir
&qui,rsd ro ffiirr rb..r. Oo the 6oory, ii mry bc rtguGd
lr-H---
tho 0r curz*r ffi BliB lll n! alsr wili lh. slss -
(trew) rinfmtmt m$niry ltd 3tGngdtcning d!.
msrc. Th! dDfinad cdErac m playr e isFtrtlrlr rharr
mb in thc bchqir ol th. b6s atld ihsdd mt bc Edrcrd
,.1-,.'
n
ro I miaiM jut b.se $! da$ign erpsBio dod nfl
eplici0y ftBgriu it I
, lj.
n",)- -, llP4' llP't
lP"
fl$. iJJ,5..l-D.ii8, lhp&t f|r h&Rt @d d,lnhd
t82 183
l,anrpiran A ACll 3llr\[-11 L;rtrrlrir;r;r.\ ,\t I :11t\l-l 1
co:lE COMMENf,ANY CODE {:0rftI}I[N'LrnY

el.o
- Srehl ltlomint tnmr mrmbcrr Htf.6* llp*dal mmmnl frams ruuDbcrs ior rrduuirg th* dcrign bsq r5es. If irclurirn of lho*
.ubl.cbdto bsndlngr.d srbl lo* $ubre.ied tobeodiuq rrrd &d!l b.d rolumr in tlt are.lircal ntod*l ul th* huikling rrlulu il an
ir.ys. in lrsiqnal {l}i{b, *K idre !he*d l{ rmiidced
2tr.1 *$oog. B?lJ,l * Sopc J-i rslui!*d h! rhc t(o!(min! roic. [ruthrrrr:rc, il]* (dlu$r
rrrrrt l"t ;,:,n irlrrl q rth :rnrr rnr rcrr,l,x;rmfrrt 1,r rn('ftrr
Roquirdrffinb o, t!i8 Bocfon apply lo 5p66hl mor0onl Socrim 2l.6. I ic itrbodcd primily lor colm* of ;pccial itr t)clhrsr to r!irl rla{ lnd urrl iorar.
,rarna mnrrto'! trut lorm parl d tha salsmE brce- mtmt fmu. Fm mbcs, o&r thm mluruq that
rsslstno sy8tBn and thal rgEt a ,ector3d 6dal do no. sridy :t-r-t m !o bs prupon onrd ffid &tdle{ el.6.3
- Longif udlilal eiriorcemrnt Rl 1.6,3 t,on&lasdlnel ryltrforewrnl
-
complEa8lvr brca Pu und6r any lo6d cofibinsttoll sorditrS to fli! stiol. Tlffi pmilioN apply 10 thc
srcodlrE lrr;flo. T|re6e treno rllemb6]8 Etl|li also tianc mmbr fs all lml mbirotims if *s uial lo*d 2i.4.3.1 Area ol ioogihd,nal reinforaemeflt, Arr. Ak bqer linlit 'l *x rc& ot l|mgitud,ml airfiscmelt ir
satbty th mnditm oa 21.0.1 .I and 21.6.1 ,2. *wdr 0.1,{n1ti r. sy losd smbinstm. sira,i lut be- ie$ Iirdil0.01rqgrr nrLrs liul 0,061r. $ u{rlk*, lo!.olputrL,.a{ i(lrrtruttrrrr drxj k, hr!! !r(
xirld !tr,tr1.*1 cr.Nl tlrr.r$rling nuluu. 1ir opp( Lrnn
21t.1,1 shorlocl crffi{aclioml dimmsim. onsninb in 2l 6'l.l .nd 2r.6.1.2 folLw 21.6.3.1 ln slumn5 with cirdar llmps. o! 1}lc s(!!r sll*li er&rtr liJ, ttc![ c*Agcrlior, laEd
mo.arr.sd
-d!Tho
, rlraight lins pss*lr{ th&rrgh tho
TIE Sc'}Mric
fm IreiruIreti* rl ll minimum
-
n!ftilar of ionsrludroEl !eK shal, ba 6.
thB
Mlir fnrm ilsr clmnls m eolum {$lEurll} in los-ris
gsornslric cont5lr, chdl nsl ba l66s tisn $0O mm. u{}r!llu(t!]nl rqd the dLrrh;pmn{ nl hlgh shes rtrr$q{,
11.6.3.1 * Maehan;ml rp[ccs slall conftrrn tB
2't,6.12 ::' r.a and woldod apliees.$hail co.to.m lo .r r.
.. Lap S,)1llin$ oi lhr lhell crneek, {hiLh ir ltcl} *r r{rrr rcrt
- Tho mtio ol thr sharla3l crosa.Boclional
dimension lo ttla porpondh"dar dirnsn*ion shaN nol b6 splicos shall be perm;tted anly u,thin lh cents. hal{ o, tls tnrir rrl illa tolumr in famcs o{ t1.pic*l cuafigwuion"
kds then o-{. lhe msmber lnglh, shall b6 dssignBd ,s tefrsion lap malA lrp ill{r in 1lk.c lrrrlr$*r lulnd&bk. If lxl
$plics, and shall be eficio$ed wilhin transser6e llllirrl *i. [r l* ur..J rt ]ll, *r! .}xrulJ hr l.rsl&1 ndar ths
21.t 2 Xl'llllrum tlrrunil lt,sry&t d colt mnr R2l.6J Mlnlnun lkmrr! rtrro8ti otcolumlt, reinlntf,fteit aonformirq to 21.6.4.2 afrd .r, r, r.:i. midherEht eltir rti'\s.6eAil i!,it!l)'tu h. lr&lNd to a
- - :xrnllrr \rrtr raage al:i! !l k)rxtro*\ **!r lhr j.1iils"
21.6.2.1 C{r{,rnnB ahall sst6ly A1.i-2.2 or Tltr ilrml of 21.6.2.2 i! m rBdw dx litrlibffil cd yirlding lrri.!r:{: rlitriixrrr*nl i: ttrlri:(1 r1org lhr llf-lpllca
2r.62.3.
- i! Fllltm tlEl re 6nside$d s pfil of &c *isic-fwe lrxllh i!.liru\f, r, lh. und(a,nl| ir mrnncrrl dirfibutit$r
rui$dng syi&m, lf slums e ml s&otrg6 thu beffi .rl ,trI D.' L:rl'ltt rr tl ;lw rtri .L,r :.lr:lrrctr:rr:t \!l Ir| !i,lrr.
71r.22 - Tho florurrl stranglhs d tho coaurnrB frrmin! irlo e joid, &.# ir likrlilffil of iekr6( !!,im, ltr ,..h r.:trrl t,r itn sr rcvr:,rl, '
lhrll s{tl.fy Eq. {21 "1 ) th gmt {&% of wek {olmn$, flcxusl yi.ldiag cm mro
Er bdh rn& of all cdurot in a gim *my, multiry in a 21.6,4 TrsnavgBa rclnftrcomsnl fl,:f .d'f f ****e rinforrem{trl
- -
l,lla>(0rlflrtrllr$ (21-1) mlun fiihE mcbnim tlrrt cu lcrd m colla!*c,
kcquirmerrr oi thir xetirn sc {oicr*cd u.ith (Dnfnlng
trll6 r 416 ot nominal tldural sl''ng$rc ol collmna In rh. nmild lurtrBfu ot thc girdre ud
21.6.?.1.. $l $mcrcte md por idrlg l6trd ruptnft L, ti* lffiSrudisal
l'rmirE anto tha ioktl, ovahJsted al tls &66| ol tlta col|rlu eslculeed !l *E joitrt f6.s, aid lhrc stssglht rcmlonemrnN.
idnl" Coawnn nn1urrl strBn0th thall bo crlculetsd l3r ft cm!6rod dictlr 6ang &. (?l-ll. Tl1r 1995 Cclc
* ImrssBe
f!6 hetorad arbl hrce, oonaislont wtth 016 dl,dion ol rrquijed dsi$ ilmgllu to bc smpord il [re cst*r of the 21.6.4,1 rBinlorcemBnt rsquir8d li Rrl,6,4,l ierrjw ll.S.,1.l {i!!ldci r $inimusr
-
l.iillh nvtr rhilh ta) tr{}!iri. rlilrtl}-r}[sil trril!!{tic
*r0 lBBaal brcoc mnBido'.d, rell&q in lh6 l[*$ joint, which l}!iEU, pftrlucd simils sulB b{lt sirh 21.6.,1.2 ltrrosgh 21 .6.4.4 chall bo prorided wB{ a bflqlh
flaru]rl stranglh. &ddql @mpuanioml Etrorl. to hom eash |oinl lace aBd on 6oth sde$ ol aoy sactlon rcint1r[L!mcnl i, tle rumlrgr cnJr, whrrr llcxurul yieidrng
whars tlsxuml yieldrno tc likcly lo ffir a$ ! B$ull Bl nrrmallJ rr*urr. Rc*teh ruruh: in*rrue rhrt *n leayrh
llf,rg = aum ol nomiosl llffursl itr6n0th$ oI tho balm Whm rlelxmtulng tle lomind nqsal strc(g& of n gids rrBieshc hle.al drwtaemnts ol lh& frme. Length ,o rhould be iecreneil hI 5$ pstu.ll or moe in itratirln\. !u.h
Irerrim hlo th6 Finl, wgluatod al lhs tactr ol tha ptio in ncgrriw tcndirg (top ar crrion), loogirtrdioal thall rcl bs :e6$ fiar lhe iarqssl ol (al, {b}, ana {ci r{ (h. h** *i th* hriLling. xhere arial loulr rrri ierual
li'i. ln T{am co.Btruc{on, wtBr6 th& dab ie in lgl&n rciDfolwol efDitrd sithiq s effedva l]ilgc *idtt of d.rw.h nu! hN rlturalLl lr3h.:l li
mdor nbmsni8 at llts fum d lh6loinl, slab rBffirca & top ,lab 0r& fiB momliuifauy pirh fic gird* imM {E} Ths dept* oi lhe oembor nl tho joif,t lacs or 6t
m6ni wttrrr an efiscliw ahb virh d6fn d ln 8.14 ahsll thc gird( st(n8th. f,*mhllll on brm-cqlum the $elion where llsural y,elding is likely to occur:
b6 ssamsd h contrihrts io ,,tt' ff lhs 6l&b rslnforc6- iubEimblics undcr l8Eftl lo&in8 iadicr &rr uriag tbc
mffiber: erd
{b} Ofte-gixth ol thr cleer tgun ol l}is
,finl li do/ulopdd 6l fie crluca, B6di0fi b. tlsrure. clfrtivc nrngr *idthr dclined ir 8.10 Sivr$ riMnrbL
*ti@ of gird&. ncgetiw lcrdiry eq$h, of imdio {c) 450 mm.
FlsJrd Sofit|tx $h.l bo sunriGd 8udr rh4 fsc{w::n sn@Uon$ ot in|r$loly displeMt lewlr rppmcldng
mfiroflb o@s6 fr6 b6sm rx)lrtrns" qJstm (21-t) 2 p*Mtrt ol Jrory hcight. Thn Effctiw stdh is sltmdirc 21.0.4.e * lrarswe rairi!{smsnt shetl bs pro^ded Ilfl.6.d.tr $cciiotrr 11 6..1.1 and -:,.: I proyidc
rha{ br tstirllad lor beam momanl3 scllng in both qhft ilr 3lab &mi&rt6 in r wrk spudxl. by silfr siryle tr ffidapprng spiBls san6fylng ,' :a:1. rr:quircm*tr fw *xrli$e&n of klryf* Binlcrxmnt lw
d|lcliorg in lrto rrBrlcal phn6 ol rhe hens corEldsrld. circu,lsr hoop3. or cctilimar hoops with s wilhout trffis- rr.lumrand5l*1,of rF*id mrrnlrmr-I:rt:.:: !.1 r:. r.]
U 21.6.t,? cmo( bf sdr{icd et . joiil 21.6.}.1 rcqliH ilos. Crosstts o{ ths sa*s or snallo{ bar si?o as ths rirour ar eramplc of m5rlm Risfirr*.mrt gr*vldcrl try
t1r.23 * n U.42.2 lE nol sauEtisd el E ioinl, thg fut s! peiris (ontributiotr of lhc elum q olmr hmps shsll b,6 pmi!6, {aeh sf,d o} &c so;sie shall rue hx;p ulC rh*c !l*rrca. Crt:rsilcs ri*t i S0-,:iryca
l8lsral slr"ngth ard Btittoi3s of lhe columng lramf$ i.aolrrd |o t}x lrlml iurryih sd si{fffi rf *k }tff1ffi ouga$s a pershc'al loi$t$inal rointscing bar. Co|.w- h{$k & !o! ,! efi?ji1'a $ ailhcr er(lilier wjtl I }:-{iesre
lrxo th6t lolnl ehall b6 igno.sd shon dotsrmhlng th6 i' lo b. Etrqad. Ncgarivc cartributimr of thc sllm o ulivs cfosstia$ shall be allsrruled and {or end dtonq lr*ilr ()r iti*rf!s in f()!j{iind.'rnifi*c$tnl. Tmtt ih.s lhi! if
cala{Blad sarengtr rtd Sh16e ol S16 alilclure. 61ffi rtsuld tot bc isno$d F{ eteplc, t8mdn6 ahr the longiludinai ,einhrccmcnt. 368cing ol croestirs or esrdr sdt *iil i{}.ld*r$ hml! m dcmdBl. m,itrornt
Th6a colloare shell crfil3rm to 21.13. *iffnru of thc culumt ought no( br used m a jurtilieaim lag5 of rsclrinear iloops, ,rr, wlhin a crg5g $qclton d kill h'!trJIii:i.'rl
lh9 mwbe, shall 8a crcqed 35C mm ffi arl*..
184 185
Larnlrirnn A A(lI:J18X{-11 L;rrrrpilatt ,\('1 :t1$I1,1r
CODE CSMMTNTARY
CMlive ffi$l8seogatx1ll CODE C{)M$tER"T,{nY
lhts sBr lsogilurinal bt. hd*
tler t|l.d0{r* h@k! 0n {b) Ths total sross-$sclimal &rua ot roclargula, [quatisnt I2l -,{] a&, al l t{ r{tiliicrj in troth uru:v,
5l sB t$
opla$lia $des ol *lrmn hmp reinforoemnt,/{1;" shall roi be loss lhan leliexrl dircctisr cl rctaogulu corc ,:or.ach dire(-
the
rsquir*d by Eq, {2I-4} and {21-5) tion" 6. rr thc con dimrnrion perpe*dir:utu lo 0re dr lcg!
6d6 sxlar$En that.o!!lil{tr i{.r, xt ths*n ir 1 rl' li.). r. I -1.
6db ; l$ nm. Ae, sb-t'- , A-
An=0.3f ic, ,
t (21-4) *r$eh reluili irdi.ntc ahil yie ld slmSlhh hiehr lhan
lr the' jt&'if*{t in : i I I cm h* *rd e llcd!r[] s aefumf,t
(\' 1*! rcldorcsmf,fil. A&.1{ fUt M}1l i$ ltmikd in }r'l i:: 'i.
'a Arh=O'0gf
sb^l'-
(?'-5) ':l -a). rxd 'al sl I'hrrr 111'I{ 1l{lla}t ic rird ;r
L'unLnrnrcntronfu^'un(nt
,o spscilixl ir *
- Bsyond ll]s lengih
21.6,{,9 ,{?1,n,{-$ I bo pro\rtoo! ol 11,6.4,J trs rnl${red b
,r, 6 , 1 , ths columr shall coBlai* spiBl or hooF prorrdr rawnablc tlro{lli$n sn{, du(tilil}'ls thc
rsinlorcomBfil slislyiog I :i trilh enl6r-to-c6nt6t mi.lh{ight !I aolwm! ontsidc thr lenfrh ,o" Obrs*lion$
gp&c,n$, ,, flot trcsding lhs snldller ot six timBs ths *tl*r ea{hqud$! htvr lhox, signiar(el dam*gc l!
4r diamots of ih6 6rnello6t loegituditra, co,umn ba6 and roknrr in thii rcgi$n. erd tl,a mifiiBuxl tirt $! $pirnlt
i50 mm, unls$s a largsr amsunl of lransloBs tein- rrquj(d rholld prt:ride r morc uRlfom touglnell *f lhe
Th{ diffiis ,, Jts *nlsarre lo @t9dos oJ lB ls' lorc6rn6nt is rsqutrud by :l I al ...: or l : t ir. r0l$mn sloor: r* Length.
6 rE{ b sx@sd 356 ea. Ils km i, *ad rn oqlalpn
t'!.? i$ Iaks e L..B lrr8osl va,s ol rr.
tl.tr,rt.o column$ iurporting rseeligfrs trom nll,5.4.6 Colwn\ $lfFfi,ns d,sonlinutd ltili
) Fswple $ trsar;$tc t.idlonyndst
-
di.seontinuod stiff mambgB, smh aa walls, $hall ${rli$fy ecolh.$. rwh .s q.ll! sr t&.r!, nal dfrchs r{m!irle.'
l,ig. R2l.6.1 in
(a) and (b)l lhlr rntlarl!( ru\Irlnr{. therfor, it i! ftqlirq1 thrt thek
..lurrr( hnle rhe \Fr.iliel rinforenrol thrloghrut thrir
11,6.4-S * Spscl.nq ot lmncvelcs
BjniDrcement [21.6.{J ahe requilenrrnt tl}at ipali{S nfr (lcdd {a) Trafisvdrst rginfi}rcsmsnt ss requirBd in i' !l 1 :' Iergrh. Thir (ovc$ {11 sL!trs! heneih *E t*el al *hictl
abo0 tha longlh ,d of th6 rnornber $hall n6l sxcead th one-qMu of- thr mrtrierm eamter diilrn.,on i$ to ot{ai! lhrouoh ;ll l,r d shall bs p{widod ovr their tull th( ,lil'I milllcr llnr he* dtrcufflin{&1. unLtsr *ic l&lrxqi
smaflisl ol l8l, (b), and {c): ldcqui{e r.rocete {ontircwn(.'11( mquirment thlt hcighl al 6ll i6v&ls bneath tha digcontirulty if lhe lorcx crmsponding to eothquri{c er}cct ffi lwr Se
spcing nm *cecd sii tu dimfter ,s inland*d ao rrdoin taclorod arial conlpr6s6iy6 lorcs in the3e momb6rs, t:'i I : for diuurrion of tlrc ovmmngth frtor ,Q,
{a) Om-quarler ol lhe minimum frofiber difransion; l)ngitudina! reintb(cmnl huck:rn8 ait.t .ptlliff B. Ih. related to sarlhquk etlect. exceods lJ; /t 0 $pflied in *mr md.e.
l{X) mm ;puing ir lor cmcete .a}nfixm{nt; 11-6.{.} Whem dsrgn ltrms hava been magnrlled to
{b} Slx linss the diartsttr of tli6 sm8l,sl lor$f]diml pssik tiir limit to be nlaed io a nalmum nf 150 olfi il affimnt tor ths wsretrenglh ol the rerliel alsmants
bar; and lhr rpuing of curlics or lrgr o[ ovrlapping hopr is l*s ol ltrs saismic-forca-resisling system, ths lim,t ol
{c} ,o, sB dsllngd bf Eq, {21-e}
*re 30O mm. If;/10 shall bo incraased lo Ast;/4.
(b) Ths lrsnsvsrse reinhrcatnsr{ $trall $tend inlo

.350 - ,l-. th6 digconlinuad mamb{,l al l6ast A didsncs squ,atl
,o = 1m+[---rj t21-2)
lo roi wha,6 rd 16 detErminsd in accoadanca sdh
1: ,' 1 tor lh largasl longitudimt column ba.. Wharo
Ths valu6 ol rd shall nol a)(c6d 1 50 mm aill naed nol lha lo*Br and d ttrs column terminates on a wall, lhe
b6 taken les6 than 100 mm. roquircd lransveres rsinlorcsrnt chall cxtend anlo
lll3 wall at 16s61 d of the largosl ,gngiludinal Nolmr
2lt.{i{ - Tha amoonl ol lransveBo rsin,orcsmsnt n2l.6.,La * 'l'tx cflcct ol he lir:d {rpird} reinf{}Nm(trl bar al lha psinl ol tsrmlmtion- Whre lha col[mn
Gquid in (a) or {b) sba$ bs prswd6d unlss$ a largsr dd sdaquatcl) confrgurcd eul:nar hop rcrnfon'cmrnt lBrmimlgs on a faoting, mal, or pile cap, the
amo{rnt is rsquircd by } 1 6 i. un rumBth dd du(tility ufr<,lunrn. ir ucll csahlishsl " ' requircd tBnsvars rsinlo[elrffit shsll extmd at
Whik mnlyticnl pmedures rrirl for cal.ultrtion of smngtfi l6sat 300 mm into the looting, mal, or pils Bp.
{a) Th6 \olum6lric r&lio ol spiral or circular hffp ild dwtility-(.p&'jly of colum,$ uadr aria! s.i mi)frenl 21.8,4.7 * ll the concreic sovsr oulsid lhe R l.6rf"7 --'Ihc unriniorury,.: $tll msl tBall &r lh{
rsin{o..csB6nt, p., shall flol b6 1ss6 than rsquirsd by .Evelssh.i!';:tlE si$l kxd and &ffrmrli(}f, dcmnrd! eo,rtning tBn$6r66 .sinforcanBot speilisd in Ii r: ;
:. eolum drfo*rr to ri,{ cMh{irakc Llleelr. $rp*mli!, of
Eq. {2r{) during cu*Eu*lrr ledjog m ea kns'n sitt! s!,frcient
aelray tsjuilif) {alculation of requirc{.i lrenlrrr9! G[-
21.s.4.5, aod 11.6.{.6 sxe8Bds 100 mr., addiliona, l')*im! sf th{ rh.l1 trcm *rr x$rc r{uxti by lwd spalling
transvarsB roinlsrccma.l shall be pmvidsd CoocrstB crarr * f*ilirg hurd. llE ,ddi1i*f,d trirfu(fmnr is
pn=A.l2tiltn (21.j1 foKtMa * u fuffiim vf de sign tarlrquak d*nrrds. Insuat, cover fo{ additimal iransy6B& rs,nlotmmerl shall ft}l r*quitr! to r.l}.. ll"t ilk rf Flrlionr ul rhc rhell lalhng
),{. r ll} tt e&l ': i I i ffi rsluiRd, silh ths itrMt Oui slBlli&f
6xced l0O mm and spacing of additional tta[s" auay irom thc rolumn,
and shall nol bd l63s than rsquird E at i: S-rr. of rh.ll Rwe will nrf &u[ io , lcr of uial ksd rltn8dr
verse ra,nlorcemanl ghall nol gxeegd 300 mrn.
of tlx rplum- ,:4uadrx* 12!-3) &$c ': i.1l Sem tw lele
.limrrw mllmr il.lffi lnlNelcd tt tr$!tr &ldlslr lleiu&l
l:rJllwn csl}eir! in le,djtr8 E&isi.
186 187
l.irnrpi: irrr ,\ \{ 'l ;11 \}l- I l
[.;rrrrpilirrr .\ j\( ll ;l ]:ih1- I I
CODE COMMTNTANY
co0E coMl,l,rflAIlY *
Whsro longitudtaal b$am ralnlorcnont
2'1."1,2,9 n2t.7"!-1 '- Rlulhll :!':l il hus rhu*n rrw *&i&hl
11.6"$ Shosr tirongth rEqulromsnte *t:.1"6.5 5h1'* lircI*ll} eq[iry$est\ rdends through a bgem-Column i$iflt, th columt lyrs btr{ mlt !,i0 *irhiff ll]u tx{m.mllmn }o,nt Csri** *
- - dimension parallel to ihe bosm clnlorcsmsfft shall mt sici oI ltugr mment rrrcralr. Thc txld mt*s rn lhgr
?1-6,5.1 D{$ign tsieos L:I.6.5.1 I)$i&n f('m! bs lss6 than 20 limes the d,anots. ol ihs ,arysEl losgi. Jk&ight bffi my he UIJ lrrye. To rfdrrx rlip rrbmtially
-. - ludinal bsam bar for normalwsi0ht csffirsle. for light. .luing lhc fom&tj!il oi sdj{c.nt hfm hingirg. it *rruld trc
The desgf shear force, ys, shall be doisrqioed ,ron Itc plrriulr ol . rir$;;pi1" rn tr)lil]h.rt ruhla(l&l woight corcrst, th8 dimonston eliall b6 rot l6ss tarar necrruy io havt a 6ho oa column dimrntiun t$ ber di*n,
consadetahor oi tle frBliqum lorces that car be li r\irl la:r(li l!r! c\rmllc. !ol!rn!-ri. r\li\r tlra,tkr$[d 25 tim* lhe bar diamotsr. chr of Bppmrim*ly i/ll. *hirh would rerult in wry l$!e
gsRsrilisd el tno lacss of lh0 jO,rl$ ilt each snd ol lhs llrsr. tha momrt it i,nlrt m!! t{ i}mils1 ht :hr lkltnl leinrs. On revic*ing thr auil8hle tertr. rhr lisrit sf ll;0 of
msmbr. Thsso joi.l torc*$ shal1 be Cetornried rsing !f,rlllh r!1 fi{ }rlBr fknring rnn ahc iiirl w}rar tr*r}! the .ol!m, dcJrh ir lhs direction of losdirl tq &e
thn rarisuff firobnble -orcr1 Strca-rlihB 6rfr ni l!!ili lnlo f3h1l. irrk.,rl , sriri thr .r{r)!inf,(l llrm{lh narlmunr ri4 of bcrm i*n for nmal$eight ado.El{ und
a6ch end o, lha namtler asso[,ald wrth lha rangB cl li,il lL lif \ual of the nc$nlrlr r!.6.r* ttrrxFlh {i, t!( { llml ol l/la, l(r ll*r[q.r]llxr r{}n.(rf, s(f fhmtr. l)!e &t
lsetored erill :oads. P, actrnq on ths mamtrer Tle l:{'anr oa (tn.r rrdc ol thr I'ir* rr*l lls lhtfilc olirnttt rb{ ll.l dl spei,ic dala lir b(n& hfr drsri{h lii{hrtrfirthl
memllrr shaart noed nol sxaeed ltto* delrmined !tren$L! s: th. k:drr {il lhr lidc {,: 1fi. jilint. :lL,rrcr1 conrnte jninc. the tjrnit *&r be*d oa fic ,rnplifi(&r$n
Iro* lo$t slmrlJths based or Mo. o{ lho lraffsvarsa
'{lr{'r
drcrllrht .m to be ;lelrrmirad rlirli a \t.*[1h rudltlt)n frrt{$, 1.J jor''i,:r.. r.lsimiogwirhr}E I1}89Code. ]}c
memtrers lrafirno lrls ti'rs prnl lR ro en$ 3halt fs be ii:.1n. r:l I {) ir[! ir.irlniair:l: (arl tirds! (t]xrl la il! :ca\l uptitis{tisn fetM qa! sioriliel Alighrlf,in 20{}Il (o !nl.l5
les thai tale fnctored shear determined by aflalysr$ cl l^:S,f.- l)1!t.ihiri(!il nl lhr.jtrririlc.l r*($r.tr| \lrL'nlth oi:h.l
. l.J:i. shi.h did $ut lttEr 1h,r ('qle iecrl*o. Thr* lifrirt
the $lruclrre. Irrrl! tl ik ..|(rlar rhnte rld bclor tlrr jrritt riru[l !t lorrdr (eronabld !o[l!!] on drr sn]ous! L]t Fa&{tjd !l,p of
r'. 'l ,r,r . -l-"r' llr* 'rl-u , : .ur. rr: rnr! .' rb{ b{a*r lq* rn * ltdm,(!lu!u ioirt. .onlideri,t& rlB
r 1r0l!r!t.il,i*nt lh! ll.iuall,!.ntti ltanllth! .l l[lf h!da] nuebc, oI eairrp{{d incLuhc cxrursionr of the building
arlrrnr tlrntt. ltmcr duing a ml.jor ur1hqu{lc. A th0rough r*tmnt of
thir trryie ir givrn in ili:i:: rr.. -: i I r,
*t "6.5.2 * Lgnsvsrso ralnlorcement

11.7.3 * Trtn8vot3o ralntorai,rlonl Rll.7.3 minf0l.mont
-'Irnsvrmr
Ttansw.se rerrloaatmeai ftrlr tha lofrgtlls lo. rCerlr-
l*d rn -.hi,{, ptJD0_lo'ted 1c.e$s: StrCil. 41.7.3.1 * Jdiol tBnsvar$e .6ini3rc6m6s{ shall Ilte (_,r['rcquirc' r:rn\\rr\. rrrr':,rrrrtnt rrr r 1,.int
srrirlJ yc . 0 *hGn ilslh l&l anc {b) surl saIgly qtlhor ti: il 1,:i.l or.r' i,l :,:r:, and shall aigo rctuniltss tr{ {hs ila*niludr af Oe rd$]$qi \hrar fi{ac. lf,
saliEly i: ,.:. i, :,:,,:.i. and .,: t, I ,," ercopt as 21.7.-l-1, thc &rouot oi .(xfiriax rirloeman!,niy bc
prmitlod in 21.7.3.2. glu.&l axd {* \pn.in! m&y bc lnr$e{i,t h*ri4rnrBl
lal 'Ihe ffirthqnaksiMuced shar lorce Glct ate{i ir
atrordarce ildh ?1 .6.5 1, iepressils oie'ifllt or sora rncn.tr'r. [rarrrr riln, a]l k'"r \ Jcs,'l !hu j{,lnt
3l the miliflrun rcqvrfl.d shce. slrenqih {itiin 16
21.7.1.1 * Wh6r& msmbo,s kafis rnlo ail lour crd&s
ol lhs joint qnd aior6 each msmber widlh is at laast Sstilr : l.?.:1 .1 ftfs lo s Joil shrs rhc (idrl uf rhe bsffi
(Bl lhe laclored 6xial (oi]!}rasslve lcrce, P, throa&urth$ ltB firufin wdl}, lhB &mounl of r6inlorcs' arr(d\ lhr e{mrlr)odxS r{}l[m din$!o!. lr &ar e{r,
inciudintt ed.trr.luake arlsls is le ss lrar If; n0. moll spcitiod in : 1 a .l .l':ri Or i ,: t ':t.r: ahal, !0 l*ur crnforecntmt md crrnloed hy the .idumn ei*frrurntcrr
prmitlod lo bo rsduccd by half, anC tre *pacing rhuld bc pnrvidur! irkri, :upfirrr .i*rr h1, a bem irzudng
2"l.7 Joints o, spcia, moment lramBs ltl1.7 * .lnint of lpri{l rromrnt frumes r$quird in l
i.:.J shall ba p,ormitte{j lo be rocroa$od ioto the !{$a.prnl or !r rurrrr* e itforcnent,
- lo 15,0 mm wthin ths mrall dsplh h of lhe srlallowsst
21.7.1 Scop6 lraming msmb*r. Ar rianpla of mn(\r*c ci*lbeenpnl tieush Lhc column
-
l}mvided b .onl'u. thc btam ein{onnrnr partioli out-lrdc
qeqLrie r\i.ls Jl 2' ir arirl,'1i !a3rn-corurl rir:lts of 21.7.3.3 * Longiludinal beam rinio{emen! outside tha (rhrrn arm ir rho-r tr ,\dtlitirnal
special moment f'a$*s iorrlrag otrl cl tle sersrre- the column cor8 shall ba continod by transvgrse dclrrln! *urabr(! and dr\itsi rconrnendalors frr holh
force reSrslra0 sy$tem. rarnloc6msnt pasi*g lhrough ths cdumn thai satrsl,es r*trriu: rnJ crtcrior *rde lrom L*nnrrtr,rnr *ith br*m
spac,nE raquirererts ol .)i l: li l), and requi.ements of *rn,iwentcnl larirrg ouuida the (lltrmn crla n&! b{
21.7.2 * G6nsml roquirements 1121.?.: {leorml rcqtrimm.nlt ,, : r :! a, &nd :r: i I '), if smh Ca&lieAm6nt iS nol i{}urdin; .,,.. ''.
- provdsd by a baam lramiog i*tc lhs toint.
21.7,2.1 * Fiorcr$ ir lpnlrrtrd'ul bs,11 rei.ltrsrunt [)r\(L(j!rment nl iaa]rlrLr ,frl.drrn( ?t Lhr kr.\ al lunlJ ri
al lhe jornt,ace shall 5e deirfmrncd by nssJmrng that rarr:,raa.{ c$f(ta afirila\ i\.r\!rrrlai {ll} \la:!iir ir lha 21.?.4 Sh.a. slBn{th ,t!1.7.4 * Shcrr r(mn&rh
-
lie slreEs ir lrc algx!fgl iBrsile rnlorcerrorrl:s ll.rtr.rl :r:iik]f,loraat { ril rn ctd$ nj thr !i{Lj diljl (irr{-
qu{rth. lo!!1 rlx;: [:rr l.rr:rtr!, lrl dt lltltril rr]{:Q&x- 21"7.{.1 ncrmslwslghl concrale, yn ol tic . tor orolxnronrtr[ j$ints m
1-25ty.
rfux :: .xl.uLltliJ ii{ i \tr$\ di l"ts/, ir dr rirlin rrr(nt jsnt shall - For
ml be takan aB gteater than the ffiiuB$
Ille reii!rftmnls tn
[*ed on r.'' .':. rn
:
thf,t h.hdri.).*l ph*noncna
2l "7 .2.2 -- Boar lone,l!alina, f ar.fo.aene{i j{c I Ll.:.ll A i{llilni (rl{inri{}r {rl tl. ie*( l{ ilrt spBcitied blsw. siftin $e _i$ina e ,nl.rpcl.ri in ]]ms oa tr trooilal rher
lerrisnl$d rn; col(m( nhatl !c sxleaded l$ lh$,*r Ir*!ih[' rllaea(Illcrt ,l rtryr*r ir *u$r r,] tla: trl(l {rntdr ilreng& ol thr i$irt. lleaille tf,rti ofjointril) srd d.s,
lEee ol lle mifirqd coiumr core enC atchare! r ir l"r'rr t, r,' L rr r:il*.t r:r':r r' 1: r il.rl i'. for ioints conlined tv baru txarrrr'' " rnJr.u,rl rhrr \haar \lrfntth sil\ n(( a\ *nriLrc
tef,sios aecordin! ll and i ccrpross ol on ali forr tacsa.. 1.7 ..t; At 1o lornt tshcu, rcrif({Lamcnt as implio b_r th( c\trs:t(m
i.ead'io 1r,.',.. ' ritrcl'rpt,l h1 ,L,rnr A( l \S('1, ('omrrulrri .il6ll ia trr
for joints conti{d brybsams trcrms, ('tmmitt* ll8 tet the ltmnF& of th(.loin{ $s s
sn th,s ta$s or sn ldo @posits lmBs. .- 1,? .,t; Al fuodioo [l utrly tha Los]prelrilc rtrength t]f lhr (orcrcl*
LE8 189
cooE CO]!{MfiNTANY COBE COS'TMIIN'I,ARY
Fo. 0thel casoS 1.A.at; Al ls$ l " :l ud mquier a minimum moutrl of llffiRN 21.7.5
- Devstopmont ldngth cl blr} in lenslon llilJ"-{ * Dr}d$pmcit le8th of bea ln eslotr
rcrnlomm**t rn thc j*isl l5e i l.l .i). Tlx effcc$*e lm of
A tlsam thal lrame inlo a tam ig canGdsrsd to p@ids torntAiis rllu\t.rkdrn liF R:l l.J ln m(i* ls// 8r.dd 21.I"S.1 * For bor sires No. 10 lhr{rsgh No. 36, lhe t'linitrwd$c,ilp!re!1 trngth in Mrirrtr f.)r ifr)${i bs
oorrjffimsnl to the ioint il it cffi et lsasl thtea{ua*ers I thrn tlr urlurnn m*-q x\n4 rfrr A riruular rolunrn rlx'u)rl deyelopmeat lenqlh,,dr, lcr & 5sf wrllr e slaflda{d wrlh *ardud ly*kr tmhsirhl in nlmelq(rltt .ooc(lc is
ol thc tacs It lh8 ioint. Extsnsonr ot boams &l 18as1 I h i.,nuitcrud r' havin* a rqua:r *clion rrl cquilal(nt dc!. 90-dsgrse hmk rs normalseighl mnc,6tc shell ret be lrtrmincd using Lq. l?1-6). uhich ir ha*rl m ti* equirr'
ons owrali bsam doplh b bsyotld lhs ioinl laco a.6 loss llrm lh largest ot 8d!" !5O mm, and the lngth mntr {l ' iu* i I .' r. ' ' rtilulff.\ rhrr *( hol
. ![ce
rl6rmnt6d to bs corerdsrod adquats k{ eonlining lhat lhr rhr*'lcrclr rr \h.d lhn8lh rquurrl hy ' gi .eq!rmd bl Eq. {21-6} i, lonfiftd (.!(m1r, {hc c@llicientr ll.i
is t* bc emhcrlLlrd
ioint 1ac6. Extonaions of bsErns sal&il $alisfy ,'1 :1 :.1. hf,uJ on sc rurrmcndnilon .( A( lCt)nrFlllL('.152. ' il( cmrer (s'sl rod !.L lts :dl hsw b.sr irr$yn tcd
:)i :),;.', ;::.ir :J.tl, :.1 al:l :i, 5nd il t.lir. T.r! duk rrfis'f,d hy thr ommiltell l'1 inriiur lftat tle
tat' in thr ccn\ufil usd i, lal- l:l.tr. 1}e dcrclopmenr lcngtlr
l&'(r rikc gitin in ll 1.J,1 of rhr lq83 Cele su$ ulcon-
tyda($.4 .'(J ) (41l
tlilt !!!id hc derirtd ,iirrll) irilm : i; inlmurd to
et rs lno u_l&t,va uls_scL,undl crud * llr,ll d luirll *r!il,\e whs applLql t! almer Jsnt!. r{rlc({ lhf trtlwt ol l({d e'vrft;]!.
dmpuled f rcm joilil depth lrmes etltrtivc lornt wd'.h lor lrghtw$ighl torcrete, hr lor a bar wiih a siandard
Jsnt d6plh shall be ths olBmll dpth of the Blumn, t. (:!sli. ,ordin]{ 8rt5 ofj*inL! sirh exlEnrroar of l*gm; qilh
h6ok sh&], not ba iscs t!'!an thq iargssl ol '11u dcrclopurmt lci$h in !m*s {'f d de't-omel hs $ith il
ElrBctivs joinl widlh shall bc tha owrall rldth ot lhe lc*Bt|ri st l.el s]ual tia thtir dsprh! hs]s indietql iimlld
1odr, 190 mtr, and '!.25 timcs ths len$h reguired by
'0dograa smd&1i iK$l ir {le,ie, s\ r}ir.lire., ptrslkl
ur lir |ff,
column, dxept rhe.e a bm ftamas loto t sidr j$ifit rbes rmr8dr! to th!$e ti, joitrLr *ith coltir[#J [q. (21-61.
lou tlc rritiral wmr l*lxe rhe h$ r! kl he Clrelrri\jl tf s
eoluRn, etechv& ,oini w,dth shall nol sxcBed the h*mr. Thsc iiniioSr srggerl that t*tttrtion! ol lrc&Lt' Mgen! drawn h 1l* .&tsidr s*r sf 0r kek. ltx Mlfm ir !o
smaller ol {e} a.d {b}: {har prop{r,! dinr*nloned Md reatrfnear, ('(h lsngit!" the godsllrss hffik shall ba ltralsd siliin lne fr daxa pe ry*ndiuld n' ah. e! ot thc b& * . i 'l i 1 ,
diral ,nrl {renrleftc bsr, pmlidt tftc{lirs eqfifiorrun( as coniinsd core of a cohmn or of a tloundary elsmerl.
(aI Baam Mdth glus ieint dPth dk ioitrl fe(!, riut ,t layina ioiot ttteogth d*&timtion a! l&1or! leh r! lh* aaturl smse ir thr $in1ir*tmanl l\.is!
luge.i*fomador:-l: 16 21.7.5,? * For bar sizes t!o. 10 lhrcuoll No. 3$. td, mo( lhf,a thL J!c!d !{s5\ arC tht cfa-tirr dcrtlopmrnt
(t) 1w,c6 lte smalLe, perpendieular distan lrcm ihe dtrelopmenl lenglh io tensior lor a s1larght bar,
torgitudinalaxis sl bsam to calumn s.ide.
Irrgth ft{ n.r$*nl) {$tirI $f Lhr loilt *ere
at tha face
$helt not bo le55 lh&n t,re large. ot {a) and {b} impl,cillf tr&\id.trd ir dc!tlopm{Bt of {he rxprr$irnt
tha
21"7.4-2 -- Fot li0hlweight concreto. tne nom'nai lor harir rirrclopmlnl l.ngih thnt hnr bc.n ured ar tlc brsir
silsar strorg{h ol ths ieiol sl1all nol sssd thrm{uarlE {a) 2.5 litfios lhs bnglh rcqurrBd by 11.7.5.1 i{ It1e ir 6q. i?i til.
daplh ol th6 mncreia casl in on lrr beesalh lhe bar
of tbe tmits gi!n ia " r' .: :
dffis nol axceed 308 nm.: lrx liglrt*tight orncrt. lhc leagrh requr!.d hy Ui. i.:: 6l
rr tr he rrrn'ud b.!:3 pe{.at !r.rmFr:rruc ltx vuiability
{b) 325 liru6 the length reqlired by ?'1.7.5 1 11 tho
dcpth ot ihs concrela cas! in one lrtl bsnealh lhe ta, ,': \,rl .'nu:rrtrn,tr...rl rcinfr'rrrt hrr. rn \ail(rl\ trIr.'
exgsds 30C rffm. oI lghtc'c:ght conrrtr.
e1.7.5.3 * St,&iohl bar$ tarminalod .ll s ioint shall Strlrm 11.1.5,1 rperiier ilt nrn:nun d{!clopm.t lc*$*l
pass throuoh lh& confirod rora ol & columr or ot a n rrsrrn icrr lraght trri ar r uuluple uI the lrlgtir inliiclrd
bgundary olsmgnt. Any porlior o{ lor nol w(hrn lha b) 11.?.J.1. S(rtjo, I 1.1.5.:{blrfss to lq} be.
cofllined cor shail b. incr8assd by a lactor af 1,6.
lI t}r ,&prBl !t&i*hl arlh$.ln(nl l{xSth oj a rcirlorrln, hr
| 21.7.5.4 l, cDoxy-coalsd or 2inc ai.o cpoxy dLal- crkir! h*!{rel th* trnllntd vokm vf r$lretc la\ deat*d
I coalao re nlorcrant rs usad. tho drclopmtrl In i I . .. - '. .r. (y I I '1, [h( elilt(C dflrloFqcn{ Icng{h
lsngths :n 2l.7.5.1 thmron ,1 .7.5.3 shall be mlt,plrod rr ircm*d rn thc pcmi* lhat tlx' lrmiti*g k)ft| :tfts!
by applmble laclorg r. I : .: : gf '.' :: ' $ulririr ,1r .1ri1ir&l rrtron ,s l{\s rhf,i dtilt ingidc.
{.b=1.&ld-t*r+ld.
il1
Ifrdre d.ei t, plr lof
l**t r. *# d*eC6n t;_rl.ttQ-0.ttl6
oftdr.rd r{0n6td! rhery
-lrril1 r!!*1rald dar el
16 - nluirtd d*rcklpmrnl lcng$ if har i! not entir.lt
fl r3:rnd?l l4 l rrnhcdrlctl rn .r'nf.ncd .,,rJrdr;
finr{re.ed e*r.8{i la -. re,luirr,l Jevclopment len;th il uriiro tor rmrl1tlt
&*!ac th* h4Mt do lxr qrnnudrlsl tn corinrrl sncc[:
nlr 31!e al larst }i ot l* - lsrgth oIb?rc*rtrerlCcd in urlfin{d ft)n$cl..
1& {dth !,*M !, aa
hcl ii relcrno tr Nr. d.l md lo. 11 bur in 11.1.5 i: dur

Iig. ilJi. 7,4-trrli't tiq Ji{nt.r.r.i k] lh{ pnu.ily of infrmanrm.m &chora*q ol toril tlt6
lvhrtt.'d lo lo3{i (!c;*lr stmuialing cuthqqlli{ rllxLr
190 191
Larryimn A A{:I i,l t{\l- I r [,arn1rir':rn A ,A.(]l 31E\,I-11
CODE COMMENTARY cooE T-"OMMENTARY
21.8 Spoclal momenl lrams Rlll,E Speeld momeni framex

- conairuc&d utlng p!ctsl coricJslo
- comtr,c&d udng pftesst c*Ircrct
21.4.1 * Scop6 ahc rletaitn& pmisiofiE in 2l-8.? urd ?1.8.3 re in:strded 10

plpdue frM rh{t re!trand lo dsiSr displeMit e!!co-
R6qrJ!.6menB ot 21.8 apply [o spncial momanl IffiBs tiolly lilc mmolithic ipsid mrert fres.
con6lftrtd l8ing prBcagl conclsto lorming psd ol lhe
*6ismic-lorco-r6si$ting 6y6tem. Prert fm rysnms compoed of srcrrtt t,emds sitlr
ductlh conrectior e .rpeckd 1o xperiere fle*uml
yi.ldinS rtr.onesL@ rffrer, i{eiRaoBnenl in dualile
21.8.2
- $pBcial momont lum66 wilh duciile
sonnectiore conBlruc.tod usiru prscact corlcrBts shall @mcdioils cu 1r made cmtrtrwus by using 'Ilc ?
la) *rant ftl^hil n d)anuctu t !
sstsay (8) and (b) and all r6quk6ant8 br sBee'aj lmhsi!$l s|lliccs ffi my o{trr lrqhdqe th{t providei
moanont lmrlog co.rsln ddd wlin cast-1nfl8c6 corwo!6: d6rlopffit if, temim or m|rlsiffi 0{ sl ksl ?5 seeniI
of rh< rpouific,J yrcld rrcngth /, of bac ud lhe spaifH, ,r Sroog &nnectror

r: ii r) (qluitftntr .--Cnl*l$tdior
{a} ytr lor corn6crions 6ornpul6d aceording to 1 l i1... Irnrrh rmlthottm.ll rG tuhanrcrl
, PlaslrD hrnle reqron
shall not b6 la$s lhan 2yr, wh6rs y. i8 celcul&lod rp1ic6 ac in ddition to thos in .' I L| ed ffi intcf,dcd .l)
accordlngtori r.,l.l ol ,1 ii 11; ffiid sl|"if, rendrtim (m s stsfi lcns{h of earf(refif nl
adis*nt to a rplin devicc. Additiwt, mquirmenll f(
{b) Mechanical solicBs ol bmm rsin orc6meftl shall ihes sl(ng& rc pwided k 2 t.8-: xj pcrmt diding oE
bo locatsd nol do38r than ,rf2 tfom lhe loint liam eomi.n fer- hffi frm smpoed oi clemllr
md shall most tha rsquirenEnls ol 21.1 .6. with ductrlc (mnetiotrs ma1 h* dcrigncd to ptomt{ ConBtlon acngttl
21.8.3 * Special momenl lramas with stron0 yielding at l{{{lionr aot &djeent m *n joinrs. Thrrefm,
connactionB co$slrurt6d using pracest concrois thalt drsign rbeu, l/., * mmputed Ntrdine lo : : .i. i o.
' lh) (lP,d4 nil ililntt unttqltt)
:r: r ! :, mey hf aarssl v(.
$ali6ty 8ll r6quiram6nt$ ,or 8pciai rEment lramss
consthr6ted wth cagt"in.phca concrsta, 58 w6ll as (a|,
(bI. {c}, and {d). frsst &mrele its sy$fts5 mmlucd oI elemnts
jointd uring xlrun8 m{stio&r w inlcnrJqj lo crlrritrcc Slrosl rFniectron
llcrunl yiokling suLeidc the cqwtiou. Sr&g cMm- ,'.CnlHt sslDn
(a) Prwisiof,$ ot :'l ll 1 : Ehall apdy io $69mont3
tions include tlu logth of tln trupler hardvm & lhfrtr in PlastE hroge aaqon
bgtwstr ,mtions wheto flgxural yialding is intoddod
lo occllr dus to dosign displacementsl
l.rl. lll,.rl Clpeily-d{rifr twhniqucs re ured in
ll.8.1t.l to enrw *rf stotrg conMlim rn$n! eldic
(b) Ds$ign slrcflgth ot the strong connBc'iion, rgr, tollowitrg lomatim of plaliic hit*6. Addidoml mlumn
shall bA nol 16$$ then 5!: equirmntt se pro!,drd to rwid hinfing snd rueSth
df,tcridrilion ol rulum n: column q)0natirrns.
{c) Primry longitudinal rslnloffimsnl shail bo m8dg
coritiouoirs &ro6s mnnctions and shall b6 dallelopsd Shln M*ntfrtiorr hale hwr obrrcd to ctus brittlc
outsidB balh lhe slrons cmne{tion and tho plsstic frcture of mrnfon'ug bm at the lmE of mahural spices arl BerDltkdliloE L_&xtrrclier
hinga Ggion; and rn talxrtury tcss o, prq'ds! hrum-column conncuonr ' ' "'
(d) Fo{ mlumn-to-cofumn connsctims, ,gn shall nol l-e{tior of mng .onwtk:fis rb*uld br xkncd ure
be ls$ than 1.43r. At column-lo'colum. mrec- iully or orhcr m*ure5 ,houid be u]cil, such x dcbonding
i
oa ftinforein8 bm in highl) slr**d Rgionr, 10 troid s@in
lrons, ,{r, shall bs ml lss lhan 0.4/U. for the
column w,thin tho slory hoBht, and ty, ol the ronc.nlfrlionl thal sn .f$ult in firmr{utt frscturc oi
connaclion shall bs not lsss than y, datarmined by
ftiaIorsmerl.
I
!: fi i 1.
f;
C{ilnrHlso l*n0lh
fd) Colufi n-lGtdmg cffirecioft
li*. ftf ,l.E--l-St.an8 ratrtredior .ronFkJ.
i
I
I
I
I
I
192 193
I.arrpilltt .\ \('l ;i I rll- 1 1
l,aurlrirutt A lCl rr8\l-l r
c00E CO!I,lMTiI'ilARY
CODE COMMtrNTANY
21,t"2 Feln orcemcnl llll.9.l * iteidmemcrr
2!,8.d * $p6$al rcmor{ tBmss cor1slruclgd lsing 3.21,8;1 ,yimms nd stiltling tlx'p*xrip-
-. Pnml llm -
prffi: colmle and mt $ali*lying ths rsquiramstl I r.,::l:r I I hr{t bccn d$m&l&lRl itr
tive equiramcot! of ?1,9.2.1 *I n* drslftbltad wb rarnlorcamtrl mlos, ]tlrnrmu* teinl$rtr&ent nqur(eantJ rn lL!.J,I 18ll$s
exfrrmenul \luJlrs l(' l!fl,\tde \nlr':aJtrtr\ tc,\rtlc 'l.lt dirriiucl
d l, 8: fi ,1.8.1 shall saristy tie isqui.6rflonls 0l & aftd pt, tor $lrrctural wa,l$ shall no! bc 16ss thafr I irm prr'*chg Cot$- nquirment isr rheu
AOI 374.1 snd lh6 requiromailts ol (a) afid (b): prrfrrru(c chraum.r,i..i'"i )itt l(-l .t7l I dtlinc\ ! 0.0@$, axxept llut it yu doe not enceed rinlircenrrnr ir otucaj t$ rrlr{! lo (rnuol the sidll oi
ahr
psl({rl for crublirhjo|l { ilcri8n pr8edilre. ralirirac{i b} 0.083r.y*.,rf;, A ad & srrall be oer*il8c lo trs rNLired {neL!.'1-1x r&rlirao*rl ii}r l*{} I&!r$ *t rin-
(al Oslails and matsrial$ u$ed tn lh8 lesl rgeimsns anrtyrir and l&boe.try ltir{. Ior rsh ftm*. Thc &*i8n roduced ta lhs vslues roquiled in f i.l. Rs&b&emeftt lilrre*lcnt rn wdlr carl iog ruhrmrill desrgn lbrm in
shsllb r6ry63snhlhl8 ol thode r89d ln lhs studura!: FnxJurc duuhl irl$fify rht let tudr or rei{sirfi b} spacing each way in st.uctural fialls shal| flcl ressd 1:.9.1.: $ b6!.d r)* thr sh\.rlrtkr* t u!. !&,rr {rdr]m,
ed *hieh thr firme trtirL( gruY,r! !ft| e&.tlquEkt cffsr- Tlx 45O mnx. Roinfoicome*t osfiributmg lo U, shall bB co*lift ronlaru.lisn colriitiitrt. fta !ruh{tilkl $l nuinui*irg a
teiB skru:d br *narutd te llsl {itied trho'ion. aryi tlr mus and shall Lle distrihJted aercss tha sbca( plane. lrdglc lalrr.t r*jr.tor.en*r:l ree tha lriddre ol $e sall
(b) Ths d3rgn ptoc6dur6 utsd to propo,tio* th l6el lMruld qMtilt$ \h$ld .slrirtt uf{r-h}uJKl {!!Yp$n(e ,dliUil lr rlurU l,,tr I urlh(nn,,R. DJJ{'n.( ,'i Rrnlr,ricnttf,l
$9eclmns thsli dsane the rna]:ba,li6trr by *h6h lho \arw ,s lmpffsb ot lhe lMd t6lh, *r1rh nu' be tn thr:!rlr.c lcnds !o rehrb{ !}agrruolilron ol thr
clore to
lraffi ra3bls gravlty 8Rd 6arthguako 6rlsclq a.d t{m! nf linrihng k!*r, lltrl, Elsi6. o. olhs qxa&]t83. *lr*k !. lhr erml ol xvrrc ce-.ling duing is e{tlqu*fu.
6hell a*tablish ecdpiance values iot sucla,ning thsl ''I'lx derign p$qltrre uqt tc. th. !m.tu6 if(sld Nl
msciantsm. &rllons d fi9 mech&nl5m thel doNlar8 ,Ltiek t!ffi *u u6d ao detiSn th. l*l r|x.irM!. sd 2'1.9.2.2 * Ai least lao curl&in$ ot irdnrfiem8nt
trom Cnds roqllr6msn8 shall bd contaioed in lho !(lr{snce lalwl rhotld n*! sccql u,uri lh{l sw shall lr rsed in a wali if y, mceds 3.17r{.lr t; .
l6si 6p6{imans ald shafl b i63l8d to dolarmin dcm.rnlmcd hl $r teit! at b &'epihl. Mlkritli ed
upper bounds lol accsptaoco valiJ63. omftnerlt 6cd ,n thr rllcture rhould }f rimils lo $so 21.9.?.3 * neinlorcemanl lfi slruclural mlls shall be R;1,9:.] -- llcqu!.c$enln sr h*sj or protrriunr in
urql ir $c kre. l)8ialim mny lx @dtllblc iI !h.licrsd develspsd or spl,eed lo. t ln lension in amrdarco i :..t,1:. 1.:- B&!uw ldurl ttrr$ ifi lgiltil!{lir.l *irr$rfc-
ddrigr prorcsrimd can dm@tmle th{l dtw der8tisn; dc ulth a r:l':.i ::1, exmpt: orilt ol \trurtoral {i,l! nrr'cr((cd edaul*I forcc!,
mt advmly !il&l tlc bukv$r ol Lha Immiryl ry*tr' rrirt'oMMnt stlrrulel hr dtreirryerl dr sll,rt{i m e.h ilc
& dclie! delig* roquian$f,ti lot oe rypL [a] The elteclive d0pt r ol lho momber .eleremed i. li(ld Jftng$ of $r bn, rtr ienrNn. R.qurtmf,ntr ol I - i ,
ACI ft{i-|..1.11 ' :' ':r . shall be permilted lo be laksr as 0.0rF lot :.',. md r.l : i addn!\ lrlua\ aalrl.d 1d t)$fi]r {*d ri1) flr{
ol rpccial prclsi (onerdc ln.il:ent iftms for use in walls. rpply {* **!lr. Al lr{rLi(1r! uh*re yie [ling cl1*g.ltrlinal
accsrdox *ith ll.$,,1- rina{(*o.e[t ii cr]c(t(d. ; Ll5 mullplitr ir appilcri tr
(b) ihe requimments of : ,.' " , ' ," :', and ' .' ' l rr$lnr I!, Ihc lil*lih'\xi thill fi! r.lurl !ield srr!*ft
itru(lural walh and fld *ol bg satlsrrsd. .\r*dr ltre lpfoti*r, yreld :uengrh oi rhc hu, !. *ell !5 th.
21"9 SpeDlsl strrlc{ural wrlls and *21.9 Speclal
- eoupllng boams
- coupling ttE&r:ls lc) Al loaiioni she.e ytalding ot loftgiludiml manrorce-
rnllucnte ul \idio lkrd.rlir* rrd !fr:i( klrC r!\(Mls.
menl is likoly lc Mc!, rs a resull ol lBteral \vhe, trm!\rne rcjohrtcur${ is u*d, ddrtl(,pmerr
21"9.t * SeaFo [i!,9.1 * lim|x dirplacemsfft$, dorelopment lsngtts ol iongitxd,nal Irr$th, ,r)r !mr{h! ild lrs[rc hm m]- h. r.Jdcod ar
re*focamenl shall b 125 imds th8 vaiues slcrlatod ]rtffi[cd r] "'mri : 1. !r\pcrli\{1,!- hctlu* rkr*|1
'Ihrs *lion caslaili taqlitc*wtrIs {m th* Cinunrisn, frld lon_ed rsrrs{ (irlor(rruni imp(,re! tht per{or*rmtr rf
R6quirornnls or 21.9 apply to spselal $trucluml mlls for t in laflsion
detoih ol slesinl *lcaufrl srlli xsiJ el| corlFt.ttc rplittr ml hx:hr r*i:1etrd h q*ard rn(|tulc rbneqlr.ll :1
land all compmonts ol spci8l structural walls
(d) Mclurrcal splice$ ol retn,orcoffiil
rnciuding @upling beems and wall pc formng pan including mupling lEml dnd *ll1 pix. !!,ll r:.::' r:' sha,,
I m,ortr to :: ' :i and ffiidsd spliss ot reinkxeemgnt
c{ the seismic-(olfe-rsEi6ting syslsm, s@cial 5truclural .i.ll::i. lr ii.:. De $i!in prof iriont lor rtnitrl lell *8]Ml!
d{pcnd on *a alpttl ratio o! thc *a11 {8o.nt in th( plas. shall corform l0 :'r '.
wails constructBd us,ng prBcast comrta shall also
6mpry wilh l l .l i]. o{ rie qtll (ir&.}. ed lhe ssgtcl latio 01 t.lE hDrietr18l 21.9.3 0stign ,orto* Rll.9.3 t)6i,:rt fotg
.&! tstiotr t,*/r*.i, ed &eo{n,l}., tbus tltc d.5criplion! - -
in thbte &21.9.1. 'fbc limiring s:pst ratios lirr *all pkn y, rhail be oiltarnsd trom lI lateral load analysis rn ficrign rhur Jtlr \ru.tilrirl q *11" ;r:r ok;inri lrrxr htcrrl
er bsed oo ctrEir*Iog jucgMll. I1 11 r[lqnd*il thal
acco{danm wilh tta factofed imd smhinalaoos. lo*l *r$l!il, urfi ll1e oppropr:tc Jo;ul futon- llowe!.r, lh.
t'lcxuml yieldrag oi the venicd rcinfurmnl in &e piu
irsr5lbirlt! of yiclJrng ir ronB)*cnt\ {r1 {ucir ttnulurr
shorki linil lhctr ilrMd o. thr F:r. \h.,uld b( c{rilridrrEd. $ ia rht r'rtilr ol d wrll bt*ccn
tqn *ieds* uJr*irgr, in uhi{h a.* thf, i.tud lh*:r ,nrl
IABLT nlr"!.1 * (;{}}liR:"1:\{; Ot.tilGI ha i*.rac1$ nf *w *anr irdicrlcrl hv l*trrrl loal enulvlil
PEOl'IllIors ror vEnTIcAl" 111lLI. SnCt'r:$S' tncd rrn {etrrrrC Cerig, tira({s.
tulo.x l*,ul' i.rr'n f '.r.'r *
erl r*;s*r!lt.i: $;i *$enLr*t;l lh(lr$.,{ ir-i 21.9.4 ShBar Errno[h Itll"9.,l Sh"r. sareng&
--'it*.:'*: ;"', : :.l
l
-
:i.,&t-.,r:,l
s': ;;i' *'
: tl.9.4,1 yn ol structlrai walls sh&i, flot excerd I,{ulirn i:.l-l) ergni&r tk' high*r rlxu gc$l1h ol *?lls
i"&. rl.tr hll I s!!
: eilll hith ik-elr!,ee&l renorll lf il !'lle'l'lre r:minal
:slx Fl'r'qId I +w lertlji if ,i*r i. tsnrs d re M ie of |}t e[rtr
'Uidl!:rerlri:lod,{tSrfrd'
I u.\r..t.'.i,.: \ '\..r.r J -,rr
:
: vo. asAa/, ,t; + pl) 1.21 .71
r\i{!qf ihcs. llr l otrgulr rctirn *itl{ut otmin&r. lh*
i..{, , - ,t .\.da: NlJ r-,r(n..r. r {*.
:({!&ft&}. {' dt.r.,ar
.
M A- ralt8 kr ilx fnA{ m} }l $]e 8sr strsl eh& irrs t(r
:i' i: *aers lh8 cg*llieiBnt lrr ie 0.2ii tor rl*&w< 1"5, is 0.17 dv irel$ oi dE ,id* ;r, dx rllcix dqr4.lt. TIE lllinidon st
I :arrrr:aBtrh.,wa :
. a -,.1i: l for h*lrw )
X.0, and varie$ itnesrly b$t$een 0.2$ and ,{* ix tr{. i:i-]) fejliule! dei,rir or&ldio6 li! wnll! qilh
r"'.i.,:- rr' /. . 'n.:,1:.r" 'ir. , h ' '. d,r _' r \ C 17 aor irltwbetileen 1.$ afld 2.0- !n;lis1lt rri*tl{kri rirrer*Bd dd qalLt eirh {l!ding(.
195
194
l:."I1]]'':'ll'! ll.LU-ll- L.rrrrpir'::rr .\ \('l ;llE\l-11
-11 -i.
CODE COMMtrNTARY CODE COMMI'N'IARY

21,9.4J * in,,.I ll .1 ..lh$
valu ot ralio hx/r* ffisd I A rcnieal $all {lirn(nt rcfcrr b l pM uf a *dl boundcrl 21.9.5 * Posign ior tlsxur8 rnd axial loadg R.1t.9"5 o$trft lttr n*sx od xx,el le&{
-
ts dtsrmining y, tor s6gm6nls of a wsli shal, bs thB I horirontJl; b1 oprnrng. * b1 m opcning arui m cilgt.
lsrgsr of ms ti6 ior tha snlird w&ll and lho s8gmqnt Whco de.igning efi ,sl*la{ *dl tr & [itiel qall **menl, 21,t.5.1
- Slr*lural wlilk aM ptrlion$ of such wall$ R21,95^l -- nsual 5t.{ngth $i r well *. urll rgnrn{
ot sall ffinsidarod. A alis to ho,irmlnl rielortrmnl ud A reres to wrtiQl subtoct to comtrned ftoxursl and ax,al load$ 3hall bs r! derrtru{d atrurdirg rr pmcdlni clmrranlJ [sd for
rcinf0re0ctrt. dcsrErud in ACCO.daile$ [ilh " : ;1nsi :il : Are6pt lhat .{ru*rir. S!*o&Ih ihoul{i hc Celeoins, cofilide.inS tbe
11.9"{.a Wslls shsll hee distibltodsh6ar i :i :t ,' and ths ronliRaar ltin iqriranents o, ' r ;: I iprrliAi J[i!l e!,i tt{sal,ier! trlsinfmNtr]..1 ronL(trtfri.d
-
rainlora6ment proyidiftg rs$astanco in fiilo orlhogonal ftre mrir fi*il- roy mfrr lo trenll diaroio$ el e s&ll, or ehall nol aFS,y. 0fficrat6 6nd devsrspsd longdudi$l rn txu*du;-^ elLmsar ud dirrrib{tlil in llrigr. red *d}!
dir8elion$ in the plare ot lhe wall- ll ,tyrry de$ trot oI l egtmt oi t& wall bolodcd t,y ts! op{riog! tr @ r6in oreemenl withra affsctiw lianoq sidlh$, boondary rhsuld k in.loderl ir1 tl.e thril8& (rmpuhliir\ ha.{d $n &
'fhe irteot of :1,9-4-l ii e:amanlc, a3d lho wa,l s6b thai, bs c$nsid6r3d ruai( conlr{tibilitt aelf!ir.'11& lou&,!u(n 1lnronrng &r
ilaeed ?-0, /Qintorcemcnl raiic A shsll nol bG le$s Erning &sd dtr sigr, to m{lc *rtrin
than reinroacemenl iatio pr. ,ftlt enl. lagme6t of o *all ir rul ueistrqt ! wit 3tl8r&$r ol1e|tiv6- Tho er16.ts ol openings Shall be eontrdarod. vil:l ihr:uld he dsti$ed ls dcre,*p lhe **ll kru*rr.ry ri.i
L*gur fru Lhal iur tbe stire *dl- Ilo*cre[,; $r]l tgawl .,rt! lrr::,, frr: 1!rl!! 1\'i* i?cf,:aI!. thr i::ll !rn:f il li:r
*it} a mrio oli,"/l* higblr thm ihat of (u emir w$l rlrculd ol!ffrl8 or dlE!1!f! alr ll(!d&t ud rhcu rarcr*i!1r rr to be
21.S.4.4
- For all wrtiml wail segms*ls rssisting a
common latsral forffi. mrnbinad y, shalt iot bo laksn bc proportiord for thr udt tref,8th Mia:.d pi& dK ntio ror..r.k'rrj ar:d a rruLi ;uth ar(rur.Ll tft' rricxrna .,r i,itnrrs\
lsrgsr than 0.664d,t;. wher6 ,{dy is tho g.oss ,r.rL l$*d m thc dimmisG fo. {h&1*{m&L r}luld he vrriilcd ('rfr.iltaleli$* !(!tu'rJ{r_e&i lbril-rsd.
mmbined araa o{ all wrtiml wali dsgmenls. Ftr a.,y aic lrodcl! m{y b{ ,lrlil tir ftj! plqxe,l ''
ffia oa lhs lnCiyidrai uariica, wall re*msnt$, Itr shalt To ]Mir rhe incliwri cr**: rffmirtly. Rinlotrmnt
not b6 tal(sn iarg8r than 0.83,.trjr; , where A# i5 itrcludsl is A ed & lhsuld be lpprol'ril.ly ilitrihrlcd &lil{ ,1.0.5.2 Unies a morr detailad analy$is ir; It2l.9.S.! -- \{1xr *tll *1i$r! illiasa D Fm l.'. T-, (l-.
th srea oI mrcrcia 36ctiffi of lh lndividua! wtlical ftc letrgtb rnd height {f th( qell {.sm ?1.9.4.3}. Chord psrformad, -ellsctvs ilaf,go widths of tlanged Eaetions * r{hs c.s s1(el rhr$*. {u inllMe $t liB l}d8. .r.
mll sogrnent cn$ida rgd. reiaioumnl provided mu rall algx itr *NnlB&l shall *tend l.om l|1 lac ot th !$eb a di$iafte equal *r h:lurim cl tic *irll r1.;uld b* coeriicred hy trlatnp
lrM.r for Mi$in8 bqsdhg m@$t i! noa to lx ircludcd ir lc tha $na,lsr ol cre.hrll tho di$lsnco lo an edlaent apprqn*r ltanpe xiLltlr, Tcrtril {! rho* thc etluirr tlogr
2t.9.{.5 For hoilrffial wall segments, ircludang d*miots& A and A. \tei&in trxlkal limiat. *xu rcmfom' wall web and 25 perceet ot the lot&l wal, hsirl. *iiti imvurr wi& irereuing drili i*el ruxl ths sl}trtir:m*
-
mupling bdams. V, $h&1, nol bs lsken largr ihan mnt dirtributien rhosld h uiftm and 01tr lmll :pocing- al a 0angc il csmpeiis dil'|irr im rhat frr a ilmge in
0.s3lc*.i;', wh6ls Ae is the area ol mm{sts t.n!iM. 'fhe ralue u$$l lq tlk *lYrdiw .mps*rq fleg*
$iltion ol a ho,ilpnls, wall segmanl or coupling boam, lf thc latored sh*ar ffree xt s girrn le!91 ,r { .tdture ir uxiti is li&ie inpet ffi t,r .trn8& &rd darmmdon c4ucr ty
ol dre *alii tlrrtli)rc, t1, rimpli4'delign" { \ir$l{ }alu{ oi
I eiirrsJ by lr]aml {ells tr rs'fml !.aiial well *gmnLr ol
* $f,rfomed *dl, th* trtng* utril thc{ *rn8th eruft{ r:Iec!!r t1*$ uidlh b&*d (fl & eriffM .rf iE .nia1i1.
ftr tle totai avulablc mrr-'(*aioMl m& is iisited m rn:ion largr uidth ir u*i in t'xh tu{rn ary:l malrmrinr.
0.6d ,./"' *irh rhe *riditi6n&l rc{luirerenr thNt the [nit rhear
$urfigt} &$i$ncd h any ritrgle ycrticr,l w&11 fgruot der 21.9.6 * goufidery alBmonla oi sp6cil aruclurel R-!1.S.6 * lloundary clem*nir cf $pscl&l {tru.{urel
|
not erccfd offL'. Thc uppc! tieit of rltro8lrl to be xalla walls
a*rgred to ml one mmber is impowd to limit thN detrc!
0f ftdlrBib!tios ol shw fore. 2L9.8.1 The nsd lor special boundary elements n21.9.6.1 ---- lwo dtrign apprrrarh* lor eralu*ir6
al ihs 6dges ol slrNtural walls shall be Miualed rn diuil$$ requiRmenh rt aall bsunc*us e includuj rn
"Horizontnl wall regnnts" in 21.9.1.J etrr$ to uall atrordanffi witi a.9.6.2 Dr ir ' rr f .li- Ths raquiro-
1 21.9.6 l. $wtion ?1.$.6I allsur the u* of displurrmnl-
sc([snr b*lw*n tso lcfli.ally &lif,ndd spanin&t (i ments ol :lr.:, a .i and : , :,.:: o,so shall bs ffilisfid. b*r'tl dtrig* $t *ellr, l* *hirh rir( itftr.tuml dd;h *rr
I ft*. R:1.9.4,51. It is, in cllwl a ltm{sl edl *:8mol nkhl daunrine.l darelrll 01 ihr b$ir o: 0r{ {rrr!1.11 l3l!r}l
lhrugh 90 dcgB!- A itriront&l wdl *xmot i! nlts Llr\plr.rr)rilt' ,': l*- r,rll lht 1.rr:srrrrr r)l .rr
rp{e.r.d to ar a coupling b$fi sieo thc cp*ningr lrc llrrlaf tr) titoq o{ lh. l}tr5 (ii.k, nnd h!e( bs.. ruriad
aligred rvtimlly orer tle hrikllng lxiglt Wtrn desig*ing a ix$u* Cf! e raers$[r! ,n! $*$,il$ l{ltrird Mr!ar*
hffien&l sall {gm.nt or muplhg trem, 4 relm u veniral &,nforytrn(f,l 61 *a[] ]xunilei{\ t r rnBnt *allr. Rrqujr-
risfme lmt and 4 relsi b hmes&l rinfrereol. n)e rh .l .:r ', .r , uai : r ', | ' ,Ipll kl \lrurtrtrxl $4lls
d.rifnrd hy rithrr :1 .q.6.: o. : :.
',
?'l.S.0.2 * Thls ssatlon ilpplie to waib or wall piari iall.9.6.tr --' licricn 2l .11.61 i\ !a*l sn {}B }5!um$lon
hal ar6 e{&ctl\ely ontines lrofi the ba$o o, Elruelur6 th* r&La.ti. rcrpdilr ol d"* {all i! dreitrlt.d h} fl$uel
to top ol vatl End d{tsinad 16 havo a srtrglo eritical mlon ,t n nitinl, yielding eroa. Ilc r*!l Jrruld bt
* Het?onlEl
gaeaion lo( {lerua aod axtal toarrs. Walls not salistying 6rrJ*nxxrr-l x that th* critild *Lnr. (.rr^ *'lt.* ists}llI-
wall rsgrunl thsso raquir6m6nl5 shall be d65rgn6d by:i: :r a: :r
frudtiu i:l-lil toll)s\ f,(m s Cirfh.{rxrnl-hrBi
(aI Oomprgs$lof, ecras shall bg r$inforesd with npra-u:t'u':l rt' tlr ,{,1!}0(h eur(! r.tua 9${rral
special bouodary elements wlere bermrll flaaush e (Euiail l(r ($*l:{{ tlt aos-r*lc *}trr
*t rmil al *re crmme rtrrpei\iirn fil:cr oi rhc wall
.'rudr ! {r,|;al ril[r (lrn lhc s{,1 i! d]lrred to lh{
c> *-3__
6./h_t
800,
{2'-8} dhi{n ilirrle*spsl- ma k}rrefil&l riien!i.* ottha rlxcid
lig. X?1.9.{-5 - $rlf wii, otvninl. t(sehr] alffint ii inrndad to ercnd rt 16{ o1s th*
It*pfr wher thr NnFrttiox rtrain *r*c*dr {h.i {ntirill
196 t97
Lirrrtpirarr A A(1I ;il8\I-1t iirrrlrilrrn.,\ ,\(tl :il,,{5t-1I
COOE COMMENTANY co0E [OMI!{ENTAItY

c in t:q tll
B, mnosponds to ttrs ler0el neutr&l wlw. rpedrl bo$dey rlmli is b&$cd os
Th hei&it of th6 rainb(oment rn lhe specaat boundffry clemgnl Xsirtrtat *ab
sb depih calculal8d lor ths factored axial ttrcs and upper hxnd r$limr&e af des[t hin*c leogth end {xnnds unless th 8?ea1&t bornd&ry s.lsmsnt terminalffi os ewlnsd *re ., .dn{tr*ffi| ,1, I
nominal morr|,l| 3lrangth csnsislsal wjth ths desigfl t!.yoft, *E m{ ow shirh {emrc $&lling ii lilcly & i lmlrnq, mat, or gila ffip, wfla{s special bo(nCary
oi5placama/ll ,e Eatio ,sll'tr ln :q ilr 'll) ehall not qrur. Tlx lwr limit ai0.00? on dir quffititl 4&, rquinr slsffif,t lranswrse r6inforuemgnt shall sxt8nd at
b6 lakon lffi than O.0tl7; nxidrsr well d.fmrliod (ap*ity fs $ailf boildingJ l6a$t 300 ms rnlo tl1d fmiin!, ma!, or pils ap:
(b) \rihor. speial boundsry sl6nlcnts ars rsquirod The ncuUsl ei! dcpth. iD l:q I : I ti r is thc deprh calcularrl le} Horizonlal r6in{ora&marl in lh Hall scb shall
by l1 ?.6?i;i, the spacial boundary olamsnl offidrn8 lo . , .rccpl thc nonhml {roin mJuimmms
xtend io wilhrfl 150 mm o, lha 6Rd ol tho wsll
rsinfo.asmont shall exlcnd vsrtica,ly liom tho critical ot iii,:..-l sed ml apply, comgmding ao deycloprrenl ot Bsln,orcem6nl shall t'a anoharcd to dwslop ly in
$sclaon a dislanm not ls than ihs lergsr of ,r or mmind llcf,uill slnnglh of thc *T ll ehto displaed in tlw teosion Hrlilrn lha conlrred c?ro ol lha bourdary
,rrl4v". !f,nu diretisr $ f,. ?hr xiial ,rxrl i( the furlored uaal elomrl usrng slaffJard trook or hsads Whsrs lile
l@d thsr ir co$i$cnt eiti dE dslifin lmd embinstion &al eontired baundary el*ssrt has $u{tj(ienl lenglh to
p&lu&r lhc d$i8n dirplwnrcnt {,. C{*k}p ahs hsnizofial *6b r6rnforc6m6nt, s*d Alyl*
ot tha web rsinrorwmsnt $ nol qreaasr lhar A,sbl*/a
11.r.6.3 * Slruclur6l wellg nol d6$ignBd ao thg Lll.9.lu Sy *is pffidm, the sll i* rontide.al to cf the boundary elaffi*nl lrantvBrse .einlorcernent (r,
provisiols ot ::.at&.? $hall haw spGcial bound8ry
-
tlc eted on hy fBrity losdr &od 0E jMiom rlw &trd }aral16l lo tha wsb r6inlsre6mnt. i! shsll bs Opran $nti1 $l{rrryd I'ek$ sr hffid6d ,sd!:,@nt
alsmnts al bowldstigs ard sdgs atound opsninga ot lmnl i0d[st lry r&rthqwkc in a 8i!s dir*lisn" U[ddr psrmitled lo lerfiiialt the psb rarfrlorcetnGnt
*trwlural walls wherc th6 maximum sxtrsms llbet tlljr leding. $rc empre:red boundlry el Lh crilie&l ffilion withoei a slandard aosk $l head. g&n$ryM Hsaql*let?
corsruseiw 6trBss, co{rs5pondirQ b load comtinalbns ei$i tic rihqkry gmvity lo{d p}us *E csmpr$siw rsul" ferdlw@r| r- , rerds*m$ & -r
i.tcluding sarthqffikc 6rlods, e a!(cssds 016. ths tel eJwieud qirh thc b(nditrg mmtrt-
spofial bo:/ndary ohrnsnl shall bo prmi[6d to bs
di$continr8d whBrs ths Galculalsd emprsssi\ st ess ltceognirin g ttu rhis loadiag cordition my be apca*d
b l6ss the lLtS{. Strcs shall bs cal.uhtod lor the ms! limr during thc smng mdi6n" lhe {orcrcm i! lo bc
hclorcd hrces uirg a iirody Elaslis model and otoss eorfinrd *hcr the slcrlatcd mmprstiw rmr*s ueed a
ssclioo prop6rli86- Fo{ ffills with flange$, 6n ofictivs nmhal 6i((ei v&lE.qrd m 0*#. Thc rr.*$ ir lo be
fiange width s detard in ! 1.1.).] shall be used. ul$ulnEd l'u thc l&kft{i lore\ r)n lh. \elron ss\umrng
luw repre of $n grur trxmu stioa. The cmprwiw
rmss ol 0-lf ir urrd 6 an inder ralue ud dcr nM 1 ll.d&&/B
nmr:luily desribc thc sclusl ,&ic of st$r lhsl my &ed@ed
d*elop $ dK critical rcrim unrls the iniluene of *x
s.:tuel inerti[ fms fff dK m[i{ip{tcd eorrhqualc intemit}- {!,
Opbon hth rfa{a! &&prr, mnb.l:tlM
zl.B.o.it Wltorg spclsi boundary al6m6nt8 ara 121.9.6.,1 *
The value oarfl. i! ?1.9.6.{(a} i$ to prwide
roquirsd by
-? I fl ai l or 11.9-6.C, (a) throwh (o) shall r mirim[m lcoSth ol thc rpe{iel bolndsr! rhmctrl. Whse
lly. /{.J/.9.d.l /,rerrlog*rnl:fnrllllnri:.}4tol ttit:ofr'tnttt
i* nnfini tutwia* p{*n:at
ba aaiisriod: nanSs m hrsvily iEied in smpre$$on. thc scl-ao-
natr8e intert&e jr lilcly tl bc hcavily swssrd md rey
(a) The boundary lsmnl shall extend horironially setair ltrel cru$hing fdlua uol$$ rfHi&l boudqy
irom tla ffilrtme cofflprB$sion fibr a distanm nol rlffi minfffiixnl erErd$ inkr 6e *et lir t:i.{r r) , :: ;
la$s than lh la.gsr o, c - o.rar and cA, whsr6 c is dr*s nd &pply to sslls.
21.9.6.5 * Whsre special iloundary elements a.e ta!t.9n.5 Cyrlic lo*i r*\*rsl\ tr1ur l&d L| bs.kl;U
tha largel scukal dis dspth cslculttod loJ th ool rsquirBd ty :1 ir ll.' s, i,: 1l i:1, {a) aral
{b) shdl, ol hL{trli{r} trB!ilillinnl af,iorre manl rrfl in a!*l s[]ar
,aclorBd axial lore and flominal momffit st.6nglh lnc hod?snul niflfonrmeRr in a rlMml w&11 *ith lw bs salisllad: thr .l(mnndr on tire holrdarl ol 0*
wrll do xd .*lrir.
consistsnt with dui sfuu to moment mtic msiMs shw lhmugh ms actim, ipcial lxrurllary eicnrr(. For wali; *rth modemb
with thq hodmo&l ban urting likr *x simp* ir a bem.
(b) ltr fla'rusd wlions, the bomdsry slamont shall {a} l, thr} ion!}dudinal rslfrlorcomslt ratto al thc wa,l Jrnrrtrnr\,,i hilJn,lrr] l(!nlirudindl rcinfirrqmcnt tic. ar
Thur, rtr hwizontsl bu provided tor sh{$ minf&etrot
includs lhe sllBctiva rlango widlh in comprascion bounda.y I g,ster tha4 2.4//r boundary lranmrse R{luir.{i t$ inhrhil hu{lling. Thr lorgitudinal reinlorecm*ol
ard sh&ll sxtsnd al lsasl 300 m if,lo th8 wob;
mM be dclrilopql rithitr thc mofi@d rue of rhc boundry roirbrcorent shalr $tisly : 'and i I .dil, ii inr..dr, t$:irllk{e N}y $r rinftrmcnril{ il! the
clreil atrl cxoodfrl s clm to tlE rtrd o[ tl* wdl ]5 Tlre l&iouln ltrl!,lujrxl $fsctrrg aI 1r!il&6a
9i,1, wall boilftr&ry ds indif,llrd itr : ri ri,r'rrr. A lsgcr
rmer ftquift&nB sd ppximiiy ol &hs tcinfw(mffi
(c) Th6 bounda.y alsmofit trsnsve$o roinhrcamsnt loro8inant n ths bour{jsry shell nol 6rcs{rd 2m mm; lpsiog of tf! ml{tirr to .: ', a i,.: is nlloBrd dsf io thr
pemil Tla requircmcd thsl thr horizmtal qeb minforcc-
shall saristy lhs requirefiants ol l' 6,1.;, lhrorgh irrrrr drfororatnn demmdr or th* walls.
?i.1.'*.1', sxeapl Fq. i,l] .11 n6od not b6 gati$liBd and mcfil bc mhorat silhin *lc mrfinad rm of ftc booaday (bl Exc8pt wh6n yu rl1 1,rc derl6 B,f lh6 wsll is 16$$ than
tho lran$versa raifllorcomgfit Spacing lim,l ot elcM! and eilrudcd ro wilhitr 150 mm hos the dnd $f *e 0,O83i(cvt.. r; , horilontsl rBinloaarnsil i*rmielng The sdditisn *l h{{*5 .r L-.!tmp! !t thc end! of horilon.|l
?r li, :ii;rl sh{ll bs one"third ol tho laasl dimshs6n sail spllis to all horirmlel bffi *t).lxr rmr*.ht, hsted. at ths odgos ol strueUral yrll6 willrout bourdary B!11 rirlommara p6rC$ ehrrigr sr lh&r f* sini-@(-
or hfadel, as illullrtled ia 1 :; l) I 'l i, 1. eleneflls shall hale a standard hook enEagirg tha
o, lh6 boundary slomst:tl re*t wiii hc .li(li{r in Bsi}ing rh.s t@rs. k will alin rnr}
edq asinforcemgnt or tis adgs rsintoreomsnt t-) inhihrt $r bucUing ol Lhc rrmcnl fiJtu reinto&il{nt. Itr
(d) Th6 boundsry alomsnl ionsvoraa rainlorcofidnt Tesrll tl show thal *drqwac psrfomcc cro be ebicred shall ba enciosed,i U-stirrups *av,nE the iaffe **lll wt! le* rn"plx* ;h*al *u' lctcl*pmc*l of tiffi^rrBl
al lh6 wall ba$s shall Bxtond inlo tha srsport 8l l,68,61 uring spring logclhm pcmitcd fu : I a.l l,:;,:- size a.d spaeing:s. anC spliead to, the iorizontal rinfoL-aarrnl i; n*t nre$rrj'.
td, accord,ng to ;1.ai t-3, ol tha larga8l longiludinal raintorcsmani
198 199
L*:urixt. A ACI 3lt1I,I-1t Lampir:ur A A(ll 31ENI-t1
colE cosE COMMI.]NT'ANY

(olo
f* d$ily. oru pdil u, tlrd '4rr*{
A< 'c'nffl(emcrrt t lS*' J. cJcl 'f
rari Evsrsu ftnntunmffi nt
\xls ill lhE ltr.F ol s!'nrxftry
-1,"p - ,ta?r
-.1L1,. a)
iFft rn! wnr!rsd porFeadEr,n,
ra lh Bxri *11h0 draqoMl hG
nd to crer.d 360 mrr
.. Oi6tntluted Mh
I rfr Stoup ol
14 b$$dary bats 0ra{var 0afa
l)!!liau{ri*t bars
- 2ro lrl
^
I
r- gislnl!,led ixB. A6
rt sq{rl $paein!} a Wrn bquodtry
Ii;. .f,l/.9-6.5..-logit*diwl tiafarcawnt ffiiot fat

tlpiral will lxtundary mnditoar. b-l
ht'r*n sdrlm 4"4
21.9.7 * Couplln! b.rmt R21.9.7 Capliqg btmr
'
- {a) Co.lfidtfrtilt aJ indivduol dig*ofrals.
.ldrr ibr dldi$. ,r flt( rrrsdon }id*. ff!) p4l, e[tfu talal ftquhed rcWoftrfretrl I J&trR ofl err $ahc lffa alrlffiefr!.
21.9,7.1 * Oorpling boarns with {rolt} a 4 shall
tiy'e
Co!pii!{ brEms c:rnruclinp ih.turil wnlls (at providc
8sti8fu tha rsquirBmsflts of ?1 1. Ths provirions of sullns! ild cncrgy distllstiotr. ln many cm*, gcmcric
tl : r :1 8nd 21 5.1 .1 n6sd nol bo satkfbd jf jt can b limits rsult in coupling h{am, tlul m dep in relation tcr SF.r.rnIl oot
I 0r!ra:& L!ily ldil ul lhs rinJr.ud r It.llrvLf!,r{rn!Drr,(*!rrt
$hs*n by analysis thct th6 bsam ha$ ad8quats lataral &wir dw spar. Orp wplin& bsm! my bc {o{hlkd by il, !!0 trrr nd 6d. .r,ntofirrfint r, laen $r &tih spartrU rrn b xtsvd ;'Ur filn
B <
siabi!jty. ihrs afil ma, hc ssepihle o rla{grh and ltitfurr dario. !d! a{ Lh! I ne ol tyr,lttr,
mion ln{rcr {aalqlntr loMin*, Terr au!tr1] sl ll }l hrut Hoilaodln: hnf,]
11.S.72 bams with {rlr} < ? aod wirh $hstrtr tbal snJined di{gotral Einfffieffiil ptoeider
- Coupling
yu arcsrding 0.i3, lfl ,4* sh3ll b6 rainlorcsd wlth adrqucle re1irta[e in &ep mxlling h.wr. dov{lip rr I
lwo i{1s.3.ting grupo d diryonally daead bam : ddg,Nnl bnrt
symnblric&l abrul lha midsptr, unless rt can ba fir$nenrJ Jho* lhai diago&lly oricfits, rc,trfonentenl i,
6hown that lo8s ol slitlns3s and slrngih ol tha cfF(ive oftlt if tr hffi erc plffid *ir,l $ lsrgf ioclinllion.
coupling bmms will not impsir th6 vsrtical lmd- Thcref@, dir$onslly rrinlorecd co[pling t]cnm! ar
Carryirg abil,ty ol lhs slructurB, ths agre5s trom tho Brtrichd m bexms haril8 ,5psl r&tio 4rh < il. Ttc 1u08
struaturs, sr lha inlagrih/ ot nmslruclutal compomnts ejition oI $is Cule wx chogcl m rluiiy &*r copling
and thsir eonnsct ons to lho sltlrctup. bems o{ inumcdiaie spsrt ntio cor be rcinIorccd
urding to : : !I *rough ,r :.:. t. rctn!offimfrl
21.t.7.X * Coupling bssms not gwrnBd by
pormifisd lo b6 roinloresd
21 ,9.7.1 or 21,9.?.2 shall be Dtllmsl lxn rimld bc plurd opproairx{e.ly i}mmicdl}
oilhsr with trc intersocting grorrpa ol diagonally in tia bcsm crc* tection. i* (wo or more laycrs- Thc S.'rldil ts A
plamd bars synmslrical about tho midspan or diagorally pl&rd bsi m inrcnde{, {o pBidc rlc mtik
Eccording t0 I L,.? thrqugh ; i 5.{, lldo Cfln5Kririer rdoi,sFi enrlaSnS lhc elm lff{Jid,.ii
shee ssd aorrtip{mding momnr rtnngil oI d:* bclrn; brr hril Lhsr l{l /(Sruu lRk, !{ *tr&;t* tr&a u! krn
doigro doiring t rcir msrcnt rtcngt} Imm eooti!{lier
2f-0.7.4
- Ceplios
inlerseling groupG
tleams cirforcgd wilt! tlfio
of dagdmlv placsd bffi cyrxnotrical
of tlia*oml and l@trifudiBl bry$ @ ns1 csyred by rh.s
pmisionr-
{bt Yul, rofiltntficnt oI dlagoialtl t|l\lorccd codcftlc bffi lt.tiai.
sboul tl midspan Bha[ salisty {s}, i},1, and oilher lr] lig, ft?L9.7-{:oofJiqg lrrmr xiA r.liagorfllll oritatrtl rrin$ntmrnr. \li/.l ltouatLtry rtinlirremrnr thn*n tn ow fib onll
ot 1t;, Flsquiromont6 ol I : ? Ehal, nol Bpply. T\ru coofiecruot opi,oN sc de$trib.d. Aetrding to /or elori6'.
:: 1, : ;r ri. eoh diagonal clemnt consi*r of r oge of
{a} Yn shall bo dBlsrminod by lotrgitudinal and trgntvcnf, rsisfoftfmnt ar shown in {bJ Each qrDup ol diagonal baE 6hal} consist el a vidd. Rrvirioni $ft rudc i$ thc :008 Cildc ts alar
! l: ll:l i.t rri . Feh csgr cmbins at leart four diagond minimum ol four har$ providsd,n two o, more layara. s$&ing of rmrrct* rcldorccmcnt coniining Ud di{8odql
bm md mnfines o csi.M coe. Th. rcquirmrl o, sirle Tha diagonal bars shall be embedded rnlo the ffill bs!, ro cl{ifi rhrt lonliilffirnt N requfd u tl* inlmlio$
v44z*vdtrrll,].**0,$.ir;Aq {2119) not lsss lhafl 1 .25 timsE the dsvelopmant lenBlh for of rhe dirrofirls, aild !o rimlliiy dsigtr sf dB lonBiudinil
dimnsions of ft ragc &d its carf ir to pmvjd! ld{qurlf
lwghmr! ed smbiliiy ro ilr ms wtim qhcn rbc bns f, in lsnaion and uanrleM ilif,frffrmcnt wftl rhe bfs penmeltr;
whsr6 s is &o angl6 bdtwasn lhe diagon*l bars and m loadcd lrryond yclding. Thc minimum dimession! .rd berm with ihE* ncw drhih ft.xpechd 10 Ffifom
ths longiludiml uis;l ihe muBiing b6em. re{uired Bin,w-emsnr flwarct ru} codml 1hf wdl arc*lrrbl!-
200 201
l"arnpiran .\ ,\CI ;Jk{\l-1 r
Lnrnpilitrr }' -.\(ll lllS\I-I i
cooE COT{MSIY?AAY cooE COMMENTARY

(e) Fech grouB ol disgo*al bs 6hall be onclosed by Sration :l-9.?.'t(dl deqrih{t n ia{rori lprioo tot {c} Tmflsvs.sa piflrorcsmsnt shan bs in lh3 torm ol
lrBrl3w.ras Isinbrcrmor{ havino oul"to-out dimaft csnlinamcnt *l rh{ dirgonsli i[arodu(*{l in lhe :0{.}ll r,,\*t 11.rl
6ioas ,ot $mallar Sren b*/e in the di.scliof, parelli to
b* and bF,E along lhs otilsr sidss, where D, is ths
Csde (rig- Rll-9.?ib)1, Tha! eord ol{i(u ir &r !(e,ire thr
hoops axcspt il Grrall bs psarfiilted lo ;83 Singl*l!
horirontal roinforcemnl pa{aus, to t* wf}6ra oniy f*
^.,.|
-'.*'
r- a .-.-----.
wb width o, lhe 6uplin0 bgrm. ThB tBo&vs& rair

mUn beam cmrr retion i$te:d ol eonliri$g thr indilidrd
diagonals. 'l}1r oplisn Es ronsrdenhly .impliiy lield
on6 curl6'n o' dl6lribt ed thaar reinforcsmofil i6
provided- $rnEle-lag horizonlal t$inhrcomt{ sha.ll
r'-
l-- ;t
tscamenl shall satirjy r1t.6 i :l sfid :: t..r.t, shall plmemert rf hurp*. *hich cro *Le*i* bc erpoialty havs 1804Bgr& bnds ai sach end that 6nqqo I \t.
hare spacilg msarurod paBliol to & diaEsnal b{I$ chdlcn6in6 qbcrc diagorel be! |ntc]Ma qch otlur w *all pior botfrdary long.lludinal .6inlotcesant. *",,,,,,- / i ''.."*r.x
stEtyiBg:1 6.t lir:t trd not xcssdifig $ix time$ thE cakr ** *sll I I ! 1..
diamsler of &6 diagsnal baIs, af,d shafl have spacing
ot c.o$sli5a or legs o{ ho{ps mea6ur6d perpsdicular
lKlurd!.nr.
Vlhe roplirg beemr e rd !ie{i &\ p!il of ih. lat.rdf

(d) Verrige, gpdcing ol tran$rersc raintolesmenl $tail
eol excesd 150 mm.
:.
I : ! l---.---
: I &rrl*
l
lo fha diaqonal baB noi sxcsedlnq 350 no Far &p i11a ri-irtia{ !}\tm, tllr rllrlrrnrtrh fcr i1:if,.-r.ir.l ria,
purpqso ol cmpul|ng l, ior us rn .i:. i'i: :.r flnd iommcnt roy bc ksired. {e) Traflsvres rsi.ior6es}6nt shall sx16.d at l&ast
.!' .11, the concrsie.{uf as requirad an : :l $helt be 300 rnm ab(ryB snd b,law ths 6leer tteigihl of ths wa,l
l'i3. fi?1.9.8.-}leqaiErJ &*nlonl*l ryoirft.ffr, i, $Bil
asumed m all four $ide ol oach qreup ol diagonat
bars. Ihe transvdrga raanlrorffianl, oa lts allerte-
Tqrt msultsll-ll demonstruta thd l*Ms Eisfcrerd
dac.ibed in la.:rrt
as
l . h!r. sde{u&!s duftility at rhur
.r:
pie
-
rcgm.rrr 4ho$ u*d brldq [(r, ,?lrrr 6, Ifu rd${ ,J, 46il
{t Spacial befldary el6mont3 shall bs providsd i,
tivsly eanti$uled lBn$vGBe .airdoremant stisfyirg form ercerriing [.8] .lfi ,/. Consequcnt]y, the ure ol a rsq!i,6dby;'1 iu1- 1le rltlign rh{d ilrrr del.inied ee.rElil1ti lt I I i "
the spafinq a.d wlum Elio rsquiroment$ ot lhe ,imir of 0.8i, .r: rle. pmridm m ac*pul*e upptr limir. nst lx e&l:\li.'dly l&Xe n !!ft (ax\ Ai m {rlNmrre.
t,anavcIse reiRbrcammt along tha diagooals, shall e1,t,0.2 - For sall piers at ths sdOs ol a walL. 'i rl i : ,.r pemrilr ih{ .le.rSn.{&.r fors !{) bs C.lwtrrc.d
co*linus tiregh ths intsr66at6n ol ths diagonal horirqntal ran{orceffint Ehsll be providod in adiace.t uling loali $mlinsdoilr i[ $hi.l] &e esflhquLa sllccl he1
bac. Additoml lorgiludinal and tGnswca rain- wall sgrrtnts abfre and balo! ths sall pier and b nccn arnflllicJ Iil ucuounl f.r .5 rtrm o\.erslrcil8lh
torcsmsnl $hall b6 distributsd arornd lho boam proportiored t0 lranslcr ttre d6ign 5i3ar lotce f.om l)(r um(nts su. h rr thc \F.tlRP pror'.run..-' ' .\SCP
perimotar wi0r totial arsa in each diBction nol loss lhe mll pir into fis ad,acan! wall segsmls. l
Stil ?.:l 1 and it* |nlsnitioral Bui,ditg Crdrll rpmerl
tha'n 0,002bw8and spacing not sc*eding 300 mm. &{ &nplit.d &drqrnlr cil'.tt usirg tht ie.u,4{.
2l.P"g Certructlon ioints
{di Transwrsa rainforcemgnl $ha,l be pr$rid6d lor -
Sedion :1.q.$.1 .dd*!{! $nll nl ltrc rd$t ![ s u]1.
tha sntirs bsm cros6 $sclion satBlyin0 I'r..lrr,
All constrrdBn pinls rn $lncluml *a,ls shalj mntorm t. rtrtl. :atr nIL{[*Jls :nrt'
t rikr rn tlrru .hru. rt'lrnc,i '!le
:1 ai.4.,1, afrd l1 i 1 :, with longrtudinal spacing not a.,1 and cffilacl iodatas $hall bs roughsned as rn ' : a.l.
sxcBdifrg the $maller of 150 *m and six tims tha
rgnctrt\ t)t rht *sll dirrt!1 rhore and htkrw lhe *all picr.
diamstor of lh dj5gsnal bart, and wth 6pae,ng ol llnlars lbsc rs tumcienl reinfi]l:lmr[t i[ tlrr adja*nt *al!
?1.9.10 * 0lreonltnuous w.ll, rrSmenli, rt tr laiiur wilhin $e {dj{*nl uill *8mnl:
cIo63tia5 o. 1696 oa hoops both vorlically and hori'
xontally in tha frlanB ol th6 baam arors B6caion n01 tan rxtur The 1tn8$ rf e mtrrdoma of lht lsri{ird ryi!-
Column$ Buppcrliog disontinugus slrmtural walls flrcrffcsl ilb rht arljctrt Ball iesmerb \hruld be dsur-
0xca6ding ao$ mm- Each 6ro6slie snd 6ech hoop shell b rsinlorcsd i. atrodancB with ;a'l i 1 i.
16g shall 6ng.ge a loogrludiral bar of equai or lalg0r
$r$ed comidcrin* b({h dc\"hlpffrl l.{*lh iLEujeernt.
,nd rbsr dren$th ul lhr sall {Sn!.rls. ser fi8. A:1 .9.$.
d,ametsr ll $hall b6 per.fiitlsd to configurg hoops ss
sp6cili6d jn l' ).1.4,.
2't.10 Sscelal itructu.al xr6tl8 trtll.lO lipecia! saruclursl s6llr
21.9"8
- Wrll pior8 R21.g.fi lvd! plrs - comilructsd uslng Prsoect concruile
- c{rn$lructd usilrg pre(s$t oncrtas
-
21.0.0.1
- W&ll p,ars shall sali6ly lhs specBl D(m a&l rindoq plscmar1! \ttur1ur{l wrlh $rulamr!
1n ?l.lO.1 * S.opr
momonl frame raquirsmsnts lor columng ol ,: f. 't, teixl lo nm* ,rf,i.al *sli w8,Mtl |tul ffi ({x*rkR} tr! br
rr'l i.d, and l l,, rnh loinl ,sc6$ iakan as tt top *alJ pm. Thc riunrnrirlrr,J1'finrng *all picn ft 8n(n rr BsquiEmnts of 21.10 apply to $pecial siructurai wa,ls
and botlom of tho cler hoighl ol lh. mll pisr. Allorna- shffi lrluar of slll p,.r hart bur ob*ocd rn prriru; consl.urlsd using praca$l csmrota tormang parl ol tlre
tiwly. wall pierc with l,dba > 2.5 shal $arisfy (a) mhqua.k*r. Thc ircnt o( 3l.9.ii is t* pmridt ruflcail lhcs ssismie"lorao-rsistifr g systsm.
through {0: sftlglh lo t{!l pen *r &a r lleruml yirlltng meh&ism
will de1,.ldp. The prcyirion. appl) to *all pBn dwignurl ar 21"10I * $p6ciel structulal mll6 csnslrutiBd using
(a) D6si0n shear tor|s shall be detsrmined in Ian oi *e sisi('fosc-Brirrng 5!.{em. l,ae,iito&r ,'or wail pr6casl mnc.6ta shall stisty all rEqsir6merts 6, ::: ll
accordanc wnh !l' 6 i, : with ioi.t faces tak6n as pien nu dcrignard c pm ol $e *iimic-toe-reirtiall in addition lo 1 ' '1 , ancl :1 { ll.
the top and bottoffi ot lie clsar h6lht of lh6 walt 5ytue I gi*n io -rl :i.'lte ll}cd ol sll w[i., wli
prer, Wlare the lgslly adop{sd 0en6Bl building sgmerl3 m lh{ rerpm* of {hc *tue1un} tynet, whdfu. 21.103 * Spci8l structural walls conslruclod using n:l,llt] -- L\I{rief,td sd sa;$*l {t$ii$:;'11:l Jr)
code indludss provisiss to aecouot for ovgBtrsngth dcrismltd ss prfl i}' th. leirmic-l{(r-rcsir{:rB .yrtem or procaSt cooerclo and unbonll$d posl-ten8iofiing hara dfmnslrated *u wm typer $l !m&{ $mclsral
o, lhB sajcmic-iorcs-redisling sysl8m, the dssigo nd. ltrrulJ hc rrnriricml tr RqtrrRd h) lsndons and nol satisrying lhs rqliromsnls ot el. ! 0.e qdh port-lEortorcd ril"\ uberdc{i l(ildos. md $ot Mts-
thdar torc6 nod not axcaBd liL trmos tfle laclorsd a.s psrmiltod proudod lhey sstisly lhe raqlircfreftl$ ol tt-ing th. pNnptr$ an{uirment: of I :r.rl,i.: .::, !rcliil{
shmr detarmind by analysis ol lhe rlructure tor \{'r)l picn hrvttrn il",/ri ) I 2.J bchaw esnriail}- i$ ACr ITG-5.1. rsiit&r1ory *i!mic perltrntme ehmtrrirtics. ACI lT6'
ea.thquaks 6t d(|$, slmn!. S&tion 11.9,8 I requier rhat !!eh nf,mtcR 5,1 dcfincs e psmol for skbli$ing , d!5ign pMdut{,
ulilI, rdnlokrdw,rt.rrj rhao lhe$tlt requksnc,lb oI by ualyris md Laltoftloi t$t3. lor ruh *a.ll:.
(b) yn and distribulod shoar reifliDrcBmenl shall :: I :i throgh .r: :) r. ,{lkmatjve pmvirio& m p&rid{d
vraid&teC
sattsfy:1 , 4. *'ith .r *ililout Qurling lxsm!.
fnr wlL pirm havirn lra.ltrl > 2-5.
202 203
lrllillll:lll l-1
A(1I itlr{\l- l I Lattrpirarr A ACI i:!l$il1-11
COD COMMSNI']lNY
*ft t-I(j.5.llllr dcfirc rlesign rcquirenrs fw om rypc CODE COMMCINTABY
of rpe(ial stMtural *all mllfutd u$ng ptrsst cmrrck
ud rnbodrd port"ictriotrisg trrldm\ qld vr.lidsfed f6
us itr medwc witli : I t0.,1,
21.'!'! * Slructural dlryhragm* alld trussaa n2l.l: Sfrurhnl dlnphragmc nrd truxes
-
11.1t.1 * 36op. Ri1.tI.! Sspe
-
Floor and rool sl8b3 actiog as ctruclural diaphragms to Diaphmgms u u:xl iu building cmllfeliotr e stru.tuel
lranffiil forms indeed by aa(fquaks grcund mlions rleffitr {swh s a nmr 6 &0 rhfl prorrde $mc o *ll o(
in $tr,&,tures asstgned to SOC q , or F shafi bs thf follsidg fonerim!:
dosignsd in accordanca wilh this ssa,tion. This s*tion
als ap9,s to collacto. Blsmsnts atrd trrcsgs lorming ({) sup!fft ftr hi!&sg c[ftn{$ (Mh s wull!, tErririoni,
parl ot the si$nic-forca{oeisting systsm. &od clrdding) ftsirtilg hoarsf,lll foffir bua aot &cti(g us
pM of dl. *iimie-frc-reJiiti[g s]dmi
(b) TBnsfs of lgttral fffi$ fsm ths pomr ot spplicstiffi
fil the venical ekcEnts !, tx ehnir-frrcmi*ing tyrreml
(c) Comcction qf voisur eompooe nl! of thc vertlsl
;cirmic-tor*-6irtirtg lyltsm with appropriao strcngfh, s5c''{'0 A'A
{,lYnca\, snd toughks $ t}rc boilding fttF}ods e
rntcnrlol in the deugn.ll,\8 l'is X2l /I i?-[roopie al .lilqthl{&n t{lr]i.{, ro lh.
requir4wn* al I l -l l -3.2 atul ,howinq qtr .lddr, ,tdraf
2l.lt.z-Dl'lgnio.c3 Rlt.ll.l nom (mf,Mil N reqriarr6) :'l 1'l." l.
-D3dan
Th3 sartiquake d*ign fo.ass lor siruc,$ral t ftc gcMdl building eules, qnh(prl! d&rign fotrs tbr nol dillieulr lo uhi*e- t:or blildiryr *hsc diapingst
diaphragirns shallbo sblaired from th tGgally adoptd flm ami ml dirphngm l}?r.ull} m illt smputd diMtly cruM cmh tlrdr flerffil or ihw rvntJll btlorc ylrldinS
gsn6ral building c,ode usif,g tha applimbie proviEiong durilg tx likRl"focr arelyrir the ,{ovids rhny flre rtrd mcun il lhe Eni{61 $irmi( lrrrm\ drsiSm ,hfild
and load combinalion$. rtffy ihffi. le$d, diaphragm derign fmr {l &h hwl e .@idcr psyidi!& i(esd di{phn8m llcn8&-
mputcl by a fmuls thd mplirili l}* dorl, tsrcr mg-
niri.ng dt.Mic ellds rsd iNides midllM ud mimw f2l.l13-$dtmlr
21.1'l .3 $GLmlc lant prth lmd D.&
limits. Tltr frci M usil rifi tr gming lod omhi- -
mriun; to &rign diaphng&r fM $hs sd mwn-
-Al diaphm8tn6ard fEirmrclire
21.!13,f slEI
bs prcpodimsd srd dstailsd to provkle lor a ccmdats
Ib( mll*ttr aleenl$, gssd hilding cqis in ur in [r
transfr of loro0g to collaclol olamonl$ and to th8
i-i.!i. rpcify lord ambimtim far uplif), mtqu{lc foffi
wrtijal lmsB ol fto eBrnicbrco-rssiding sydom.
by & frcttr Q.lbc lom enplifrld by4 m ds wd fr
kx&l disp[n8s sh& fime rc]ulling im *r u&rl's of * R21.f 13.2 * Strion 11.11.1.: applict to 3trut-likc
roll{lry forcs, &nd for 1d diapho3m flounl m(ffiu
ll.l!.3.2 Elsments ol a structunl diaphragm
systEm ihat aru subiactsd pdmarily iB arial brcss 8nd .l{mnls lhal qfaen rt pr!.trI mund openin&i'
csulrin6liom my mnricity of olllff fm Thc spsific disphngm rd8,B, sr other diiisntinsiaicr in druphr{gmi.
(quircs.lr fd e{nhqtalc dorign forcr fu diapirogm U36d io irensrdl dispnmgm shaar o. llsxural t'oleos
arouod opbiings or oli6r disconlinufioe, lhall comply figffi R2l.l1.3.1 ihwt s exmllc. Such clcmnt$ c*n
Md ellwmn dcpeld on xhich gooal bqildirg cqtc i, tt rubjcetrd to euthqu&lf &rial fsre* if, combin&ion
wittt tno raqulr3mantg lof collclorg in 11 11.f .ai &rd
uBr, Thc rquicsEnt$ mry dx wry urdiog io thc SDC. eirh bendiol md $heer fsm eirthqu&Il ff g$eilI lffidr.
Rv most ffircrc huilditrgs wbirs$l ro ielstic .snh- * C'rl"aFd.c! n.ll.lt.{

quslc &lMds, it i$ dfsieble ro limit inc,Mic behalior ol
zl.t t .4 compo.lla'iopplng .1.! Crrr.io-g!.E em}otlt-torpiEg rarb
- dlephngru
dlaphrlgma
llmr eDd Mf diaphmgor u*dcr rhc iopo*d asttlgwfe
Iore ald drfomeliom. h i6 prcffiblc {tr iDel&*i{ A cofirposiis-lopping sleb cast in pli4ce on a qtscesl s th{t thr llM tr ffit
A boRdcd topping Jlsb ir mluirul
behavid to cru only in tlia intcoibd locariss ol rlx rym m poli& mhht ltaaiE|t ltab becklie8 Rsixioec-
tbor o. roof 6hall bg psmitlsd to b usad as a sttldlml
rcnical qrAEuak*forec"Niidtr& slrtrm rhd e de{ailed mtrt i$ aquir.d b 63G thc cdnainui(y af *E sl(e
diaphragm, prt!,idsd tho topprng slab is rin{otcsd and
,w dudilc rcrFmx. ,uh e in rh. bm pla*ic hilgcx of rssfs s& pc.ssr join$ Thc mtrstion ttqlirmntt
tho sutaee d th prqvbu6ly hard6fl3d conffala ffi
rpecial mrcnr frw3. s in lleru!&, pl&irie hitr&ing 8t ilE e iraldwed to prom{rae r smplale tysEm with n*e $ary
whbh ths lopping slab is plseod i3 claan, lrs o,
b@ of rtMlurs] *alh r ir cwpling brntr. llr buildiag; rhce ffilibn.
leitenco, ad iniofltbnally roughnsd.
wirhout lsg diaphn8m rpars bcmen l&leml-fasc.
*!i$ir|. *lfmcotr clasric dirphogm ttch&vior i$ tllislly
204 205
t
I
I
Li,*npirau A AC]I 318h1-il l,;rtulrir;rrr,\ ;\(fl llIl,\,1-11
CODE COMMENTARY
CODE COMMtrNTARY 2Lll.73 * All reinaorce.manl usad 10 rssi$l R:1.11,?-1 -- Bo derrlopmnt e.d !{p lpiicar e
ooilsctor fo.css, diaphragm ghaar, or l,cxuml l8n$ion dtligood acco.djtr$ m lcqsircmrn{' of L r:rpr:: ll [u
el .1 I "5 Csrt-ln{i.c. loppln! rllb dLghrrym3 n2r.lrJ C.rt.kbplm to0plg ,Lb dlrpbrrsrn
- - ihall b d$topad or spli*d fqr t,n toft5ion. rcinJirmmnt in mmion. RiduLaions iR d{vclopmnt sr
rpliar lenglh icr cdcul*ted ltarwr lea! rhe JaJ e n({
A ca8t in-p,eca nonco.npo8ito iopfin0 on 6 prrcsst Compxitc mrion berxan the topping rlab ud &e ,rmst
,loo. or &of Shailb6 pgmlttBd to s6nl6 as a $lruclur.l flw 6lemr is et lqldcq pBi&d th&t &c lotpirS elab semilr& $ i&di$rd in . : .' '-
di&phragm. Froilkad lh3 caat-in-placa lopping a61ing b d6i8ned lo c;i3t l}rf, derkn rcirmic fmr. 21.11,7.4 type 2 sp,l,css aru rsquimC whsr6
aloa6 l8 proportionsd ard dolslkd to r8si3t lha dsstgn mecharxffil -sdrffis ara lgad lo transfg, torcBs
oar$1quako l6rc6a. t oiilao ths duphngr nnd lhs wrtieal slsments o.|
lha 6*i$nic-torc6{Bcisting syBl8m.
f1.11.6 * Mlnlmum $ldtnor oldlryirigmt lrl.tl.6 * ltrnlmm lrrlclffi oldlephrtSru
2l,lt"r.$ - Co,,&cto. clsr16nt3 *ilir compre$Eive It2l.tl"7j - ln dmrti sh &r ll* NIfiRP pmri,
Concr8b slabs snd mneoaee @piry slabs ssruing ss llx miqirum thiclffir of cosra{r disphrngG E0sta al.sgsag sxcagdiog 0.2t; at arry Bsction shetl h6w .m*jl' ,4,Sc1rsl,1 1.:) l ,6 lucmariorair Buikliag
dn.rtryal S8phragtn* la6d ta 0"ra,niloartrqrskr hrcss ffir i! joirt ud w{flq sr3tmr ed orrp#itt
pryriec lrarsvarsa I6inlora6.&er1t Batblling i: l.6.tir ow. C,xh,:ll an,l m Lnlf,rm Burtlng Cri...: (rrkcbr
shall not bs lsa flan 50 mm tl*d( Toppr}g sbb6 plarqd bppitrB slak or pffist &u ad mf s$tcoi. Thictr ths langth o, tho elsrnsnt. Tho spoc[ied lrdnsvoreo ei*mnlr ol diaphr*gm sc d($ilplrd fs! ,or*r ampli,icd
owr precast floor or rool olgmsotq scting as Btn ctuBl ilsbs m Eqrird shd ttre bppin8 sl&b ds Ed er relnlorcerne*l is permilted io be disconliftued a! a h1'a iacttrr JA, ts u.rlusl frr tE oxatrlgrh itr fi.
diaphrBgms and rct rglyitlg on composil adion with snrpo$itrly silh 0E ptwr lyrtem to ffii3t rie doigr sactlolt where &6 elcuta{ed compf6s6i slr6$s ts r.rliarl rlrntcnts {rf ihl lctwit-1ec-reli{ing s}r!s[r-
ttla prpcast olamonts to rasisl lha dssign Bsrthqu&ka ai$mic fms, lsss lhsn 0.16t; .
'lllrc
{mpldic&o* ieto! Ie re&s bct**n ? end I fur
loreet. ghall haw tlickms not lsss lhan 65 mm. sel ._{nrtfele ltrutlsEt, drlxodrn& oR alx documert
Whore dssign torf,B$ have boan afidiiisd to account rel(ted ed o! *x l]-pt oa xilmic sy*tem. la ronc dw-
At.tl.r- R0lnfrrirm.nl B:lt,ll.7- Bdrfommr{r lor th owrstranElh of tl1e vanical domenls ot tbe s4lr. lhc i'&tor ca k rqlolarcd bmrl m &. lMimue
se,seic-loru-rssisting systsm, tio limil ol 0.2t; sha,l Itrer Lhtt *o be dcvelopeil by tl* e:cmerls ol r}te lrnical
e1.r1.7.1 * Th6 mlnlra.,m .eint)rcomont Elio br n.t1.!t.7.1 * Minimum rcinforcsmeat ratisr for tle ircrea#d to 0.5{, and the ljmit ol 0.15t; shal! be !q smia-f'o{ae-rcrittinB r.sitcill.
structural diaphra$n6 $hsll !o in qonfilrmaocs with diaphagnr emp<nd b dE .q{irrd mur of &rp6!lr@ ircrcassd to 0.4tJ .
7 12. gxcapt lor poqa-tsnEionsd slabq rslnbrcemonl ud rkinla8e mnflmmt (' ') The ruimm spacing (-'o*rpresrire rucsl rdeulahd f$r (h{ Ietorrd forces on e
pacin0 ssch way in floor or root ty$l6ms 3ha{ not fr ucb RirilMil ir iftsded b m8sl tlE wit$ o, liMl) e,&{a ,exhl tved e &Br *.tiotr of fit i ruttlel
orc66d i15O m, Wltre nakl6d wira roanforoomonl h iaclirod wt* MinimE Evgngc pGtB$ rquiwrt! rliaph'4m is u*:} ar m ind$ vrlw b deEmiru *hcthet
us6d sB tho dislributBd rEinloraorn6ni lo B6ist shqar in (1ll.l) e @el&rql to lx {dquEt! to limia 6s mt ({oliLing reid@clMt ir rquinrl. A c*lc*kul mrFq*ix
lopping 8lab8 placod ovsr p.Bcart ffoor and rool widlk in pas-tstrsied flw lyrtwi ftrefm, lhc suesr otO,i/j in u mmho. or 0.{f1 fw fres mplillod by
alsrr6nt3, lho wiros pdrollsl to illa s0sn ot tr16 prdcsdl lMim:p*il$ rquimm$ do od ipply lo tlw tyruns. ,1, ir airum.d to indi(src th* intrtnly of th* entir
6la$eni0 shall be Bpsc{d fiot l$s8 than 25O nr!] o.r ltruru* de*sd! str thc .biLly oi tlat embrr [o eriil
c6ntor. Reifitorcrrnofil provtddd t5r th6er 8tr&roth Thc minitlM rquiEnxol ftr sldcd virc rcialoe
$p6eing
lublhtriial rompr*iu io(e us&'r xrtre eyclic lo*!ing.
shall b6 contirxJous and shsll bs dis'tribuEd unilormty tmt in (ryping il{t6 m ptel 1lffi ryr&mr (ffi 2t.l1.7.1) 'fi1eriom, aan*r{sc rainfsR.mnt is equired a! sueh
ecr@6 the sh6ar pltns. ir to sfoid lrrte of tlE dirtdbur.d rcilfffifi durint morbrrs to providr crmfioemtot foa thc ansfla &nd thf;
&n asr(hqu!.trr. C*|il in ihe rspgir& clab oFn itmrdiahly rinfrrumml.
abor th! boud.r) beMEn thr Begs sf rdjmcna p{ffisa
mobcs, lrd UE wim cmring tho* orb e mhiHd ?1.11.7.6 *
Longiludinal minlorcerent ior mjloctor R?l.lt.l.6 * Sstion:i.11.?.r, ii itrkndcd 10,rdule
by th. (MrrcM *ircr.ll s ]lmrcfw, all ttp dclmon *lements al sptirss and amhoGgs zoms shall hffi thepu.ibiLill of bil b!(f,liog and provrdc adequatt b*
misdst wi& mlinl $lfrld bc mnnodarcd in . oilhsr. Celclopmcst ronddgnt i[ thr rrLiritf of lplicrr od
dirtil*n(x grstcr lhm *c rpreing of dk trmirm eiffi, anrhorage ror*r.
A minimm sprlng of 250 m for lhe trffirw wiro i5 (a) A mio,mum centsr-to{elte. spacing ol thre
Bquird in 2 l. 1 l,?. I to ulm lhe iilclihood of fM&r of lofigitudiml bar dramotors, b{rl nol loss $!an 40 mm,
llE sim cruirg dr aitieel mlr dMing s dcrigt .elil and a minimum concrete clear cover ol two ard
qudc. Thr midmm stsing cqlircnls do er rpply 10 on6-half longitudioal b.a, diametors, bii not lsgs lhan
diaphmgm rioftr{$d with isdilidlel bsm. bcle st dnt 50 mm: o,
e diruibuhl ow s lmgc lcngth.
(b) Iransyersd rBiotormnanl Es r8quirsd t ,
?r.11.7.1 landon$ usad aB rsintorcon]3Bt : {i.1, a}0eBpt a6 requtr6d in 21
- 8ord6d
b roelgl collcloi rorc6$ or drapkagm ehoar or florural
1 '1 .1 1 .7.5.
teoslgn siall b6 prq9ortionod Buch thsr th6 slIess duB 31.11,8 Flo,rur.l slr6n0th ml.l l.E
- flcxusl ${rm*tl:
-
b dad0n aerlhqiahB torc6$ do6s not !r(co6d 420 MPa-
P!aompr63ion tlom unbondod tBndonr Bhall b6 Oiaphgms af,d porlions oa daaphragm3 $haii k n(ruel uc(g& fur diaphmgmr is cdrula*r:l uitg rhr
psrmiltod lo r63ad dtaphragm ds6ign brc6s if a de8i0ned lor fl6rlre in {feord&nc$ with 10.2 and 10,3 smc msumptions e ,or sdlr, alum, or b*mr Th*
s6l8rflh load p8lh iB prodd6d. sx6pt lhat the nonlinar di$ribution ol Strain requirF d*rign of duptngnr fe Ileruft ud sth.r ELiont urcr the
msf,t$ ot 1i.: I ,or dep bams nsad nol apply. Ths appliLab,r led .tmbinari$n! oi : ro rorrids errthquaL
'
allects of opsnings shall b6 eon$idertd- foe*r ctia$ trncumnlll fith ,aavity or Qths loed*,
206 207
Larrrpirrrrr A ACI :118\1- 1 r Larrrlrillrr.'\ \('l :1 1!II- r r
co0t COMMENTARY
CODE COMMf,TflAITY
Thc in$ww m llexuml md ;!w smgh ir
o'f llab ogtoings
& be cwidis{ iroluliag c!al@d!g tlr yreilial qiii$} n1.1 1.8"4 Abava jornt3 bgtwcqn pto{asl at*monis mtrt &u5r rsntibuk al lmrt half if lh nsrnin*l the{
-
in noreompsllo and emposil cast'ls"placs topping rlsnglh. lt jry$ssrtl th{l ro*nmisnr l[Mcn lhc pft{*rl
sttffi arM by tlE oprrungi $uua-efi,'ric nEdclr e
gxnrislly wfu! fru dcignrU diapltraCnr wit}l oproitrg:. slsb diapirragms. ya slrall mt exceod tha liffit8 ln ('ie$r!( d$ mt cfrtnhse lo lk thetr r.Itil5(h 6f *tr
'I .: rr where {. i$ eompuled ugin$ rh lhic*nsss ol topping rlah diaphngm-
E{rlir dsi$pmaice e[mcd dari$ |M6lt$ lm M(nral the toppif,g slab mly
$*ti{i :1.11.9,4 limitt &e muisum !he{ fiot ruy be
dieplmgms vcre e$isted lnlialy by hord frrur din* el
uolmiud by \h*, iij(ion wilhin a lopt'iiI slxh dirfkrgn.
oppgL srgs of ttrc diaplngu, Thi! idcaliratim ms
inplieia ifi wlier trftisns oi aiE Code, but he$ btn
rcpl$ed !y m lplM|h in rhich rtt ton&iludlnd reirforec- e1.'l 1.10 Const urlion iolnlt
-
ryent, qithia tJle limitr ot : I I I ', is xtumed tg conribute
u thc tlerurut lts\gah of thc diaphngr. 'fhis chtr*. All eof,struclion joint$ in draphragms shall confots to
rcducs *re f,qui*d e ol logitudinal sinfcemat il . md corlatl surfacos strall b,o roughenad a* in
cwqiratcd rco drc dgc of the dilphrsgm, b{i shold ffot I I .r:.:.
bc inrcrpretql r a rcquircmat to dimirrL dl bondary
rcitrfmcmnL 21.11.t, * Slructur&l lruaffi
21.1 t.l1.1 - Stnrctlral iruss alemeni6 with
2t ,1 1 .B
- 8&.ff rr.ngth &1t.11.9-shsst 6t h
smpmsive slres$a$ excsdirg O.2r; ai any *clion
21.1rt,tr y. o{ sltu6{ml disphGgms Ehell nol Thc rhfs mngrh requinrenN fw diaphrogfi: m rimilu $.hall haw trsnslem teinlo{ceme!1, as giwn ln
e(cscd
- to do$ for slcndd $trutum! *rll$ md sa basd un tlr
rl r I : lhrou0h .1 ,l ,a t 3nd l' i '1 :, wcl lil t6nglh
shw provisims fsr taffi. Tht ltm.,lff dfs ls tht $ss {, lho elgmnt.
vn* A",lo.'177 jfi + grtl (2r 0! sm of lh* dhphnsx& bst m{y mr erced the &i(leri
"1
timr t}r widri of thc diophmgm- This cmspords to thc 21.11.11.2.* Al! conlinu$us rBrnfo.coment in
slruelural trus elernents shali b dmloped or splicod
Bffir e& o{ a}E ctrcf,rilc dep bem that lorm *r
For cast'h$acs toppin0 strb diaphra0mB on p.ocest diaphsg& UlMibotcd lltb rcinltremsL A, ulcd to ler fy ia leasioo
lloor or roof msmbrs, ld shsll bs omputd using calmlate shw smgth of a diaphmgm in Eq. {21'10) is
ths ficlGs ol topping slab only lor mmrpoail8 21.12 F6usdslaon3 R2l.l2 l'oundalinns
Friti()B, p{rpeDdicuitr m ilc diapllrgm llcrusl ftiDfmc- - -
lopptr|g slab dlaphrsgrn8 end tll8 comblnsd lhiokn638 metrL Setion f,l.l1.9,2 limi* ths mqimum shw smg&
ot casl-in-placa and p.ocsst slBmanb lor compo6ilB ol tlre diaphognr" 2l-12.1 * Scope n:l.tX"l *-T$pr
lopping Blab dlsphragm. For cfinposil lopping Bl*b
diaphr&g,ns, tfl3 valut o, ,J u8d lo do'tarmim yD lo addition 1o udrfying &{ prcviriw ir 2l.l l-9.1 md 21.12.t. 1 fotndalisn$ resisting aartlqcke- ndpircorrnt! fot louoli*lion! rrp!.)iljog h{ildiqBl txigncd
$tslt nd sx.ood the s'raNor ol t; lor tho pra{esl 2l.l1.9-t, css.in-ple mprng slab diapha8ss muil s1s
- or lransrsmig
ifldr(gd iorcss sarthqtaks-inducoC b sI)C D, [. r,r r *crc idded tri the i999 Code, Thcy
rurnb6rB snd ,; tor tho lo9ping slab. srir[y 21.11.9.] ad I I : I { .1. Cart-in-plre. ioppir& }labs fcrcss bel*an struciure and qround in structures reFrf,*nl s aoMhur of l minimun l(rtl of gfixl Facliec
on 6 pretra flNr tr mI sysm hnd to h&ve shrin*rgc assiqned lo SOC D, :. o. ,: shsil cmply with 21.12 in drsigning ffi,i ditiilixl (lrLstt tounll$otu ie-ladirg
zl.l1.e.2 -
yo d slrrrc{ur8l diaphragms 8ha,l nol mts thol e olignrd Mth $. jo[t5 hdwn ndj!rcDt and olhc. applimble Code provisiofls. piler. .lrille{ pi.*. atrd cdr;tr. It ir rl*:irrblc *ut ioc*:dc
exco8d 0.661cv, t; pncu mbcr, Thcnfw, l}a eddirioml 5]x{ rMgrh rcsgss in $mqg gesaii slrhrg m aboe t-tx iowh
ftquimm[ ftr toFipins llnb disphfrgru in 21.11.9,1 m 21.12,1.2 --Ths prwisioos rf, lhrs sadlaon fcr prlas, liorr, a\ rfp*,n b lornrlationr urn hc utrmcly {ilfituh
?1.1't,9,t jonts bot*o6n prccasl olomsnts
- Alov8
in noncdmposila and compo8ilo caSlinrlaco lopprng
bn*d otr s Ehe fli{re modd.ll'Jt sd tlx *rumsl cnql drlllod pi{,rs. eai550r$, and slabsonround shall ard elpetsir*.
plmc crcpoed$ to loina ir the pEst rysr.o along tk supglemenl rther apFliEsble coda d6$rgn and
y,3irall
$lab dlaphragmg. not 6xc8d diMriff oi thc sppliEd sbcs, 6 iltM in , r_r. 1{ i La t, Thr mnslrurtitr crlcrg S*g ' ' :: atd . '
cefnrima of friction, A in thc sher fricrim mfirel ii tats
Vn, Ari* (21.1 1) R2l.tl"l l-wtiner. fouodatlo, ntsl{, snd pik (spi
qud to 1.0 for mmrlwiglt emrds de o thr pM
o, tkr *rinla8e crcLr.
e1.11.2
- Fo'otinqr, loundallon mats, and Filo capi -
whsrs Av, iE tolal &loa ol shsa, ftiction .sintorcsriMt !l.r22l - l-onttudinal ltinlBffimenl ot mlms aM
withifi topplno 316b, includlf,g both di8tributod and Both dirtributcd md bourdry rinfmemnr in fie tcpping siru.tural wa:ls rcabting torcas isduced by eartitqual
loundary rahrtorcarnanl, lhat i8 odsnted p6rpondicular d{b my bc wnridclrd e $w iriction rcinfrerell.l?'. efits siull exte*d into llB lmring, fiat, or File mp, and
lo joinB in t|8 prscssl sysrn and coat{l&fit ot trt ion, 0oundrry riafomrni wi6in lhr di.phruSm sar called $hall be lully developd tor tensiotr ai lhe interfaffi.
4, re 1,04 wh6r l ie $tn in I1.6.'1.3. Al l6ast ono" chollI rcitr,relMt in ACI 318 txfore ?&)8. AlthflSi ahc
ha{ ot Avr shall b. untormly dlstrabutEd aloog thB houndary rinlbcmtrl &lp rclt$r flqural frymr in thc ?l,te.t,? * ColunB$ doslgnsd arsurlinQ llxod-end ltft.li.]^2 lrlull *) hrye xlemoellnkr1 dul J]tilsl
-llioitrtl
l6n0th ot $lg potdrnial Bh66r plans. Area ot diBlrihiod diaphmgm, thc mductiol in thc rlus &iuion mime in filadit|ons {t the tourdalion $hall compty wrth ?1.12.1.1 oe mte* tcrminlting fmtrng, rl.b. tr bc.s {t
rn a
'h*uld hare tldr hutr rrrMd in{ud tm'!&l $. 8ii\
r3iobrcefifit ln topping alab Bhall sallsly 7-1?.e-1 in 0E t,eflsim zoc is offs by 0N incw in sircu frietion and, iI hoaks are raquired, longitudinat reinforcement rlt fte
6ech dirodton. rsi$trm b rlr cmpxrion am. Therforq dx m oI resisling llsxuc shall hee g0dagreB bmks *sat lhe mmrbtl fix the ]oint to h. ,tt{ t$ rctiri lhc flq\@ in the
borildsry reinloffiet trsd, lo **$t $hw fricdon rccd hottom of ths fendalon wltr the frea 8nd of lhe ba6 wnher fommg the rt{s .}f lh. 'f.
ml lx odded io thc rc af homdory rcmfremnl uxl ao o.ientad teard the Gnler ol the cslumn.
rcri{ n.xural fmst. T}r dirribot d t$rtirg $:rb frlniore-
208 209
Llrrtrllirarr A :\(ll :t !xl,l- I I Lirrrrpiri,rrr :\ ..\('l :11,'iIl-l I
CODE COMS{trNTANY
11.11.3,3
- Colurnns or boundary 6l*m6fils 6f
sp6clal slruclurai wetl6 &et hay6 an 6dg *ilhin ooe-
*.tl.lL2.J
clo* io - Crtumtu or brind{r} mrebrs llppsrlfri
the ed*r of drc foondal,ss, s
otls Ers ocar
CODE CO}TMENTARY
hall lho looling dsplh lrom an sdgs ol lho fooling $luil p(lpcRy lioa!. !h(ul.i be daujlrd lo prvcnt &n arl$c feilm ?1.te.{.2 Filcs. oi$$, or ea,ssons rsgisling lut"lr,{,! --,\ l*ad p*th i\ f,eri*r} ar pile r.;r. kr
hav6 aransiqrss reinlorcomani is &ocordanca wilh of *e f{${inll, }ile cr}, ol mll. - shall
tofrsiofi load$ hsvs conllnlos$ tongiludinai hulri tclilifr iorqr l(:m the (intwiog hns in rh{
11.6.r.; lhrough :ll a.{.d p.ovidad bslow t,rs top ol reintorcement ore. the iedglh resitting da$igfr tenslafi column or trurlarv rsemtrer rirugh tbr pilr cap t: tlr
th$ Iooting. Thl$ rginforcomorrl shall e$6nd inlo thg tomss. The longilrdinal reinrtrcesonl shall bs datailBd riil0remelt rl tha riri or rilt!@.
fooling, mst, or pilo cap and b6 d6v6lopsd ,or fy in to traAsfr lGnsion iorces within the pile cap lo
tonsion. 6upp0rtod slructul membec.
*
tl"12:,4 Whe.e 66rthquak6 *fi6cr3 crBato uplifl q:1,1e.2.:t-- l:u furpo* ol ]i.12.t.4 ir to rm]h6i. ?1.12.4"3 Where tnsion lo,e6s lodrcfd by Ba.th- R2l.lz.dj -- firc:rcri rlrmdr in n hkxliln in rh. !o? ct
toreag rn boundary daments 0l spcral sttuclural walls that lop rmrwemtrt rh$B,d be psvrded e *fl, sl dhej -
quaka sttscts aro l.ansfsrad betwsen pil ep or mt 1 rorue tlilc n(d ro bs dereldlxd. ed rBtin$ ir }
p*{sra
or cclumns, llsxlBl rcintol,ffisfr{ shall be prsidgd in rquilei ritrlo(sm|rl- loundation and precast ptle by Gintorcing bars grrutod fr&licul ms.! rf detxhsr*ti8I lttrrllh. Altsnctircll,
iho top ol ths loaticg, mal, or pil6 mp to rsisl aclion$ or posl'inslallad in l1| top o, tho pil6, lha groriig ri*{rtring bars w bc relr i.r thc !F (r Ixrnirrn oI lhu pil*"
rasultino tlofi lho dosign lmd combinations, Bnd shell sy$lsm 8h,stl h&w bosn dwlorst,alsd by lesl to a[p$*d !y {hippirt sI tofr'reie ,nd mf.hei{dll !plie{:l
not be tess lhan reglrired by 1l ,i, dswlop &t lffi6t J'2srrof h$ bar {rr k*lded lo ** *xunsi{r0.
21.r2e.5 - $ J:.1, lor usa ol structural plain ll!1.11!J '' Comim llll rumndr that itnxlasn 21.12,4.4 piors, or caissons shall havr L2t.ltr,{ll *-
Dunng e(h{Nudiee, Nril* lrn b{ rlhjNted
mrcto in fmlingE and basmsnt wall$, e blseertrl qallr lrt reinfoned in &tild!trgr c;rgrod h - Piles, in accordanffi
lHnsvol3a rairdcrmmsnl wlth al ii.; .t 10 frrsxl, hagh ,1*e, C.ms& et trxins ol Ci-*mti&ily"
sDC D. L. or f. throsgh l1: ar.t i at loc$tton* a6I and {b}: elficljdl! j!-el b{low dr pib .ap &rl nN{, the ta!. .!l i ssft
*r lmx Nril rlepcsit, Thr C*1e ;rquircment i'o rrnlirn*mra{
2l.12"3 Grad6 Lrssrns End slabaon-ground Rlt.llJ t;r&d{ bs{ru snd rl{b}m.*Mtrd rornfmemmt d the 1dp of &e prk ir hccrl on nm(r$nt
- - {a} At lho lop of tho member ,or at loast 5 limes lhe
mmbr c.oss-ssctioffil dimensiae, bul mt ks Iirluff: o,tlrcarii at tiir lell$ an canhqsek s. 'l'rurtmx
21,14,3,1 * Grade b8am6 dssignod lo act a5 lw stirmir (o*dition-r, rlabiam xntrnd (sojl-luFJ{rtd lha! 'l .8 m bolow lhe boitsrn ol Itr pil6 capi reinl@(ornl i! r$inicd i! fi,r rtior b) pslilr ilocLilr
horiiodal tias behr{B6n pile caps or foolingB $hali hav6 ilat!) ffi slten !ilt of *x latcrall'srce{$irti*g irsem i&i ,edomee. fu$itlk intlllrir rai.m in th. pilr &t abrupl
conrti.uous longiiudt{al ro,nlorcsmsnt that shall bs should be desrgrcri in as'onlancc *'ith this Ccle ar q'ell ar lb} Fcr the po.tion sf pilss in ml lhat is not capable ahxl*{r ii ioil Cc$l!il! rhoul(i rlril ht .oitidrcai, r$h {!
dauelopcd within or bsymd lhs suppori3d columr or other rpproprixc stmCud! w Elidelis*s. S$ i I ''. ol praviding lalcml supporl, or ln ajr and walar, atong (h*n8{s irum !ol1 le liml r. l(d){ le deiir sil lryre
anclorsd wi${n lh6 pil(, cap or fuotng al all dtscortirutbK. lhs enti,6 unsuppo.ted length plu$ the length Whm }1qart fil*i s. li hr usi, lhe lilrnrial firthc Fi;c
rBeuired in 21 12 4.4{a).
lif lo hi dnrtrx k) ]n ei*t"ri$n {iikntr! thrs lhsl rprcifi{
R-tl.l2J.2 '- Orsd{ be8m t{tw*n pilc clgr or lirrtingr
21,423,2
- Grads bsams dasigned lo aca a3 ho,i"
,ontal tiB6 botwacn plls c&ps or lsoting$ 6hell ba ca bc *pmtc hcmr txnatll thr rlah.on-ground u em lx
Iio L&e conre! dwlnrntr ne{d\ to te lonlidmd [hE(
d{kiLng rhe pik. ll. lhr pilc r({h.r (fulal at e rhalle*rr
proporlioflid Suih thst lh6 gmallsl cro36-goctional ! rhislctrrd rorlion ul de rlrb-m'N5lund. Thc cn)N!- d.plh. a lon$.ci kngth sa pik sill ncd to br cul olT- ll tii!
dimnabn shall be pq{ral lo o, gr6al6r thaft !h6 clqat xrtioml liertataon ud mmamutr 1a( requirsrcn[ pmlidc prxibrlity ir *d ,o(se. d* kn$i oa lrulr.crw rcitrlcrr(-
spacing bslw66n coilfiac16d colurnnr dividod W 20, carmah)t pnrportionr. m*nt reqrircrl hI l : .1:.d.{ mr) nd ht *ailaSk alicr t5t
b!1 n6sd nol be greatar thatr 450 mm. Closed li8s crrc!\ litr knlth i:.il.ft
shall b6 providBd at I spacing not to excaed th6 less6.
ot on-hall ths ffillgst orthogmal eross-ffitioflel ?1.12,4.6 For prc66l @ncrslc drjvcn pilcs, ,hc
dimBreion and 3{)O m. len0lh 01 t ansverse |erntorceilenl p,ovrdad st!&ll be
$ulllcient lo accoud lor pctsnkal varl,ofls in lho
?1.12"9.3
- 6rade bsams and b6ams that ars
pa.t !ttl-trj-, --- Cralt b.{n, mirling *llmic fle\s&l lealon in pile iips
ot a mat loundBlion subr$lad lo llsxur trm columns skc5!a\ lsrs L$lun* frurilr rhosld 1*!t rcinfo[*ocill
th6t ara part ot tha sismic-forca-rssisting system shl! dd{il$ $amilu er rld heemr 0f tlx km *bovc thr f@ftl&tiofi. 21.12,4,6 - Comrete prtes. pr6rs. or ffiiffins rn
conlom to :1 .1, loundations supgorting one- and two-slory stud
baaring wall construalion aro exempl irom the trare-
2t.te.r./t - Slabs-oo{rouM thal resist selsmic ntl.lZ-I4 ^- Slat(.m.gmna, ortrtr afi !r ! duphfrl}n to vsr$a raaniorcemenl reeuarcmeois ol 21.tr2.4..4 and
lorces tm mlls or olumnc lhal tr part ol th6 }xlld *E bqildjes bgc*er ar d* gru*i hvel uxl oinimir* tln I r.12.4.5,
sismic-brco-resistng syslem shall b6 dosignd as cffxe sf et{t FhN leud mdion thil Day wu olcr th(
skur'lural daaphragm in sc.ordarcs with 2i 1 1. Tha furtrinr nf *a buikling h ttxx rwr, d:( rlalrm-gmft| 21.12,4.7 Pil caN imorporating tuttsr piles ll2!.1?d7 -- Exrxilc rtructual damagt hs otle* lxxn
I mnl:act dmmeds shall cleariy state thal llB s,ab-on- | hc d,cqrdcl) rcinl(4cJ and ricuilcd. Th( (onr&1 -
shall bs d6srgned lo rasisl lho tull esoprp$3ilr *rsee] !t &* jmdtr oI lmrr piler anil thr lmildinpr. Tl*
'hrxrld
gound is a slruclural diaphragil aod parl of tho | ,l."rr"nr. 'lxrJd clculy rbb thdt lhc{ rlabc.r:n.gnrurxl m slrongth ol ths baitar piles acling ffi shorl columns, plc *F sd 5mus,1ir8 trutrm *udd bt Csigrei fcr tl*
ssismic-{orcs-rssbling cystem. $eturrl mrmbcr$ * s r! pehitlit ,aw{u*ing of lhe ahb, lhe slndsrn65s olJeeta ol batlar pilas shall bo {:ons,d. lrt nmllt llagr lore! thal car he d$lr4ul in lafi.r fiLB.
or6d tor ahs lortion nl th pils i. *si! lhat is .ol
2t.12,4
- Pll63, pl6.s. and crlrrons R2t.lz/a Pil6,Ilrrr' md erimnr capaHe ot provtding laloral tupport, or in air or salar.
-
21,1e4.1 Pokions ot 2!"12.4 Btlall apply lo .\drqumr pfrlomuerf o{,tiler &d e&irqrns to. rfilmie
-
cor)crale p{g$, lisrs, and carssons s$pponing Slruclurss loadin8r equir*r lhal the* pruirirrnr bc met in $dCilion 10
dssignsd for ra(hquak* rsistsw. orher ap$licrtllc !a*dn dr o. llurdeli*cr. Se ln I I ri.
210 211
[,iurrpirlrr ,\ \{'l 31S\l-1r [-.;r.rupirtn r\ :\(]l iJlt]l-1 I
cooE COMMENTANY CODE COMMf,NTAf,Y

21"13 * itsmbsrs not de3lgn6l6d as prl ol Rll,t3 * Memhers not dedgn&ted rr p*rt of 11.13.{.1 *
Malsrials s,rall B8ti5iy ';11.:.. il,
the eal*mlc-torce.tuastlng sy*lem thr seismlc-lorce-re3ist,ng $yrtem tr I 1:r. li i.ai, ?' I i,.1, ard lt: f.i a. Mechanical
splicBs $lrsil salisly ,. i aod weided splicss shalt
scop. Thi$ *adon $plirs ml, b rrulur! sign.d to SDC D, $atisfyzl : i:.
21.13.1
- L. or F Mxlel bsrlding cuJes, such al the 1005 lBC, rquirc
R6qulr6menk ol 21"13 app.ly lo maffibe{s nol ds6ig- all r*etuel memlxo nr{ deriguterl er a pan of the 31.13.4,t
- Mrmbots w(h faetored Sravity ariel
Iorces nor rcBdrls Aer; flo sha, sdli6ry
n9l6d ss pail ot the sei.smic-tor0e"r6sl$lirg $y$left in Kirfri.-lorce-fiiilie* ry$letr to t]c deri*Nd 10 iuplsn
slructura$ as$&nBd l0 SDC O, E. 6nd f and . ' ,1 sb4ps sh6r[ be spsmd at nol mora thaf
8roriry ledr *hjlN lrh.,rcrqi m tlu rlesigr di5plffinenl-
ftr {.'B*EB rlruetlas, the Fsyiristr6 of 2l.l3 ptisfy *1i$ drz throushout lha lsnglh of tho membsr,
2l.1a.3 Membsr8 a$$umed $l lo romn&rle & laloral nqutres{u fo eoLqms, bcami, rlabr. ed vall pien ol 0,e
-
rst:lne, emfl erm"way slabs Mihod bsffi$ and
21.13.4.3
- lrem5ar witr ircon4 grivity arit!
ErErllY s)5lcnl.
wall pials, shalt bs dsBiled a$ording ts 21.13.3 or tor663 cxeeeding,{l;no sh$li saaisfy:.:: at:, :'r .i.,
2t.13-4 dgpsnding on tle Ragniiude ot memsls Thc povirio*r {,f }1.13 @ hc*d on tho prirciplc coablio6
:11 ai :, &rd !11 ,: :i L
indued if, lhffis momb8r3 whn subieelBd lo lh deirgn tlsel !'iehlirg rl mlumns, tru[r. rlahi. and *d1 pim
,ram6 membets assumqd R:ll.t3s Dmage to sme burlditrg, si$ pms*t
disdscmon! &. lf {t6('$ ol {, are dd orplieily under 1lt &ri*n itirf{etr!! b} lxoltdin& sm.iiot srrtr- tr1.lg.S
- Prea$!toconarBla
lot lo coniribui6 kteml Bsislanca, ifrcluding lh6jr concrr* gr.{ily rysrm; during t}n l$}4 NMhidgc e(h'
ehsd{sd, it $hatl be p&rmltlsd 10 ,pply th6 rsqui Bnrdnls mert sd ihelr ltrytrtth ifi elefrtrls lh(( lieLd. B) rre qurkr mr dritdtcd !u smml f*torr addft$d in 2l.l!.5.
conre{ione, shal, $alisJy {a), (b), snd ic}. in addit'sn to
of 21.13-4- $lab{otrmn eonnaclisns of hflo-wey $lebs te*ilirss oI 1l.lJ.! &fe$h ?t.il-4 &d :l L.:, eolumRx, 2I lir.l lhrough:: Ii i: (]rluml rhr:ull conuin tics orer $eir cntir Nrri$hl. f@o
flthoul bsams thxll satjsiy tie {equirsmenB 0t ?1. 13.6. t{nms, ud Bell pieB. rerpetiwly, m mrumcd to }icld iI
mcmbsr net poponi*ned tn rrirt raxhquale fo*cr
Wall pier3 shall satisfy the reeuirBmffils ol 21.13 7 the combincd eflect of factored grarity lodr md drsign
displrem{fir, rxccetl the su.ngths lpccillcd io *m9( (a) llss speitid io : i .'Li
;l sha,l b pGidsd oreI shsuld b( dcd togeth*; aod lo*g*r k*ing length: rhou)d
21.13.3 * Whare ihe iffducsd momonls and ahgars protirioro, or f the elleets ol d*ign displa.ewtrtr[ &E rol tho enlim s{umn hsighl, irclud,ng lhs dspth ol lhe lx uxd to s&jo,rjn intlgrity of the gravily r)il.n duing
talculateil. Rcquircmrnts fu m*crrc chimcmsnl ard beamg: tht}ing, Th. J{r,nm ir**s 10 tte$lg lmgth ir b**d on
undr dm,qn displacenenls, 4, mmbin8d with tho
n! ei\umrd { J*ernt !t)r}' .jiil r*tis *xd i,3 m bem deph.
laclor6d graviq mwenls and sheaB do rol exceed rhcar santrBth rary' *ith the uial imd on the mmbtr ud (b) St uclural i*tagiry reinttrce.nefft, as sp$illad in
siriirr dx mcfirllrr yieur untler thr derign displurerent. isd it (mridcil$ lr] bo r{Rwdle [o! the !|!!und m*lionr
tha ds6ign momanl a*d sh6ar slrsogth of lhe framB r 6.5, shall bs p.6Yid6d; and sFdc&d fur relw! mrgrcrl lo SDC D, ts" @ l- l$ iddjtion
mambsi. tha co$ditrons of e1.13.3.1,21.133.2, snd
10 th. provh.ior. ol 2l-]1.5. lr.r:ai t&ru mcmbcrs
2 1 . 1 3.3.3 slB{ bB s[di8d. TIH gwr{y load mrtinalmg Moieh $Nd to drtseim desigtr displaement ol buildr{gs [cJ B6aring lenglh at supporl of a baam shali b at
arrumd mx tc aonrib[rf to ]nkrn! rc9isffia rkulr! alv:
c{ (139 + 1.Ol r 02$} or 0.9D, wtrichffi{ is critiml. strxltl lx chwn to pmlu rrulB filt cmsenatirely lBsl 50 mm longer lhan dstorminad trofi cahuls- . . l . i, ai {p!li0rble.
shsll be usd. The IMd taclor m ths tiw loed, L shall bo}ild the lsllcr.rp$te.i durifll! thc dos.igr cerlquatr !trd lions ssing bsarlng slrenElh mluas f(om : t - ,1,
s{tir{}. ': I :r thftrlgh
be psrmitlcd to bs rduead to 0.5 cxcspt ,or g{regs" shmld includc, u lilxtr of concmtc cmking,
appmpriarc. e
Rfl.I3.l! -- Pruvirioqr lor lhw rctnfmm(nt a1 iktl
areas ocepid as placBs of public as6smEy, and 6ll l*urdsion nc*jhil,ty, {!d del'smari@ ol flrcr md mf 21.13,6
- For slab{olurnfi connsclions o{ lwo-way
slebc wilhel b6sms. slab shoar rsinlsrcBmant salas" ro,umn rotrnectionr vrm added in :005 lo rtCiltr th.
sres$ whsre I is grsslor lhar 4.8 kNlmz. diaphr{gm!.
tying lhs requiramenls of il iI al Nrd 1'11 ) 8nd littt,lxu, of ilsb puehmg *w failm, Thr rlxs rintor.c'
prwidiag yr nsl lssr than 0.29 "-ir; Ddd shali oxlend al ornr is requiei url(rr titlcr ? 1.1 3.(a) or (lr} t! $eli!tc,l.
21.133.1
- Membss wil,r tacto,ed gravity exia,
lorcos not uffiodrng /lo{n0 shall strsty l6s6t lou, timas thd slab thrcknes$ ttom tbe ,aee sf lhe
3up@.1. unle$s 6nh6r [a} or lb) i5 sirsfiBd: Ssrion ;:.11.1'{a r Naluier aa.lrlhrior nl $h.s ltalr dlt b
Strnups shall b6 sp8c6d hot rurc than d/2 throughout
th!' f{aood lhrer li}rc( $d !ncu(e!i e!rcr1 &etrrling trl
the langlh of lhe mnber. -
(a) Th6 r6quirsmonlB ol : 1 L,- u$ing lhe ddsign . I ': . ,'. The indu;cd murent i{ the momNst thql ,!
shear yr aM the rnorcod momeni lranslerrcd .aicuL6{edt) (eut rl drf lhb-cotlsn a$'E..tion shen
- Membo,c wit,r {actor6d gravity exral
21.13.3,2
force6 Bxfficing Ay';/10 stsall satisty betw8en th slab a4d column und6i dr desigr slhj*krl 10 thr rlerigl rlirplererxnl, \:rilirir i.r : : .r od
' and - The maxrmum lofrgiludimt displacemdnti ih( r((ompasy!trg t-ommcnl{rl prrrtde guiduncc ot
clrrtron of thr srifnerr $[ tbc 1]a}}'rahmr (omeatiarr lor
spacing o{ liss shall ba ad {or ths lull maebsr ltrgth.
{b} Ths des,gn sttry drill ratio dos not sxcssd lho the pdrpos sf *t$ ctl.uhtion.
Spssng ro sl'il trot affid the srollsr ol six dismolers largsr o, 0.005 and [0"005 - 0.0${ v/]elfyJ.
.!50 mm,
of lhs smaltsst knsitudinal bar effilosBd and
s&'don J l.:3.61h) det iln Nuirc t},c rekdkron ot irxih{.d
Os$igo slory drit ratis shall b taken as llie l&r!6{ o, i: rhd idendrr*
.1333 * lrlombsc siltr faclored gmvity axial
2f the dEsign story dril{ ralbs ot tlB adjscent stories mrwili mi is b*rst or e;!hltil':l
O* lilclit{sl of Fun.hrng $hes ladm smrdrtint Ux 5totl
lorsa reaBding 0,35Pd shall slisty 21,13,3.2 and abffi and bslov ttre slab{dumft cmnmlion. yc is &itt rrtio and rhw du to Fsyity lo{r}s. J ,!i:f: 1.,' . .:: il
ll t.,i.7- Ths amenl of lffinawrsa rsintorcmonl dlinsd in Vq rs lh laclorad sh&r lore on
prc!r'ided shall bs ofio-hal, ol that raquirsd by l: *; j j the slab cr,ttl sclron tor trc-my actp^, mrculatgd illuwo! thr Rluirwn!. Tlc rquinmmt cm be *tislled
bJ {l.iin& !l0b rbc$ relsfmsErt, in(eiti4ll rlrb rri*6s!.
brl$hall nol b $pacad groslsr ihan do tor ti6 full fo, th6 load combi/}&lion t.2O | 1,0L + 0.3S.
.tro{$ing ik dttiln r qruc ,c deii !, !hr} dd I ruic. {l ,
mgmbr lBngih.
fhs ioad la$or on lhe lire load, l, shait be prmiiled *f,hisarrn of lh{*.
?l^13,4 * ll
tlr induced ilamont or shsar rndor lo b6 Bdrc6d to 0.5 6:(*pt fi}r gBrag66, araas oct:upiod
8s placas ol pubilc assmbly. snd all B.es wherE L i8
It roitree c&Fird$, drop panclr. lhtu !rfs. tr $116l
dosign displaeomo.tB, 40 &xr6ds ,ar, or ay. ol lho
,.aft6 m6mbs., 6. il il1due*d rno*l6nl$ si3 no, eaku' grealsrthan4Iktl,'mr chMlldr rn llrb thicknes! se ur*'I. *r* *quiremf,nar nf
It.ll.6 arc evalualeil at $ll prtc.tiel rritical wrioot, as
ldted, lh8 conditio.s o, l:l 1:r.1 , ,1 ::i't;1. asd
ll 1:r ,i.1 shal, b6 satBtiad.
requicCh! :..:.1 :.
272 273
Larll>irRn ;\ ACI Slltll-ll
cooE COMMENTARY
9:
il
F
I
: na! '
Index
I
t
v*:tN'
,')r. n! r. r J.6-,[is,.&tlnn.tl t tE c?itc lion al ] L i.t. 4: I :.
11,13.7
- $rall pisrs no{ ddsignatod ss part ol the ruf.13.? * !{rrr li.!.$ rcquitri lh{t thc dlii8n sa asirnetris, 23 Koefisien Situs. 35
s8ismlc-lorcs'rssbtiflg Bystsm s,lall stisty tho lom lf, dri.rmincd amding o ll.(.i.1. whhh in me
.squirBments ol ,l 3ir. Wltt6 th legially sdoplod r{is m{y rcruh in unrsaliiticslly lrBE forcr. Ar e( koloni, 69
gpndral b&ilding cods includ* ptooiaions to amounl {,llm8tive, th. d.lign rhs fme m b dalminad s lia Balok, 53
lor ffirslranolh ol ths ssismic-fo.cs-r63islir}g 8yBt6m. pmdur of m offitegth f&ct6 md 0x che indwd KRB, 37
I sh.sll b6 permillod lo &tormlno lh6 dasign sh66r whm tlw wall pis ir displ&ed tt} 4. mc oveatm3*t Balok pondasi, 95
,016 a3 ,2o lif,)ar ths 6hoar in$uc6tl undar d6ign factor Q ircluded io dsum.ltr sueb ar rhr NTHAP
displac6ft6nt3, ,,. orcvirionr.21{ AscLlsF.l ?.?r I and rhc Inmu.mal Bcarn Sirlewry, 47 pararneter kutrt lebih, 45
i3uilding Gdcil I m tr u*d forthrs purpo*
Pararnctcr Sistern, 43
Capacitv Dcsign, 48, 53 Pcngawas. 160
cD. 49, 53 PGA. 49
C, rlrrrnu Sidcway. ,17
Sambungarr lewatan, 59
disipasi energi. 1B SDG, 21
dokumcn pcrrgawas proyek, 161 sirnetlis, 23
Dual Sistcrn, 21 Sistcm Penahari Grya Seismik,
')')
Faktor Kcutarriaan, 37
SL. 59
HBK. 21. 85 Spektnrrn R,esporrs Disain, 32
hoops, 61 SPGS, 22
SRP\,{, 21
Kategori Disain Seismik, 37,37 SRPN,'IB, 44
Katcgori Resiko Btrngunan, 37 SRPNTK, 44
KDS, 37 SRPMN,{, 44
Kelas Situs, 35 Stnrktur Dirrding Gcser, 21
koefisierr rncidifikasi resporr, 44
2t4 275
Stmktur Rangka Pemikul N{o-
men, 21
Stmktur Rangka Pcmikul Mo-
mcn Biasa, 44
Stmktur Rangka Pemikul Mo-
nren Khusus, 44
Stmktur Rangka Pemikul N{o-
rnen Menengah, 44
Daftar Pustaka
TT, 61
tulangan tertutup, 61
Tulangarr Transversal, 61 clesigrr categories in uew vork state.
[1] Fra co<le serl.icc, seisrnic
2005.
UBC, 39
12) ASCE St,o"n,d,a,rd,, ASCE/SEI 7-10. Min,i,rn,u'm' Desi,gn, Loo,d,s
.for B'uiltlin,gs o"rtd Oth,er Str-Lt'c:tutr:s. Anicrican Socictv of
Civil Engincers. 2010.
[3] Burliorxr Bnntbang. Kotisep sni gernp:r srri 1726-2012, stan-

ilarisasi pcrerlczrlra,arr kethaanari gempa urrtuk struktur llan-
glrl]rrrr gc<lung clarr tt<tn gc<lurrg.
[4] BSN. Pr,:r's'yuru,l.a,rt, Br:torr, Stru,k:ht,r'a'l [Jn,fur,k Bangu,rrn,n,

Geitt,n,q (SNI 2El7:2013). Batitrtt Starr<ltrrclisa,si Ntrsiorta,l,
2013.
[5] Panitia Tckrrik Konstlttksi Bangurvtn. Trt,ta Cara Pc:ren-

da,rr
catlu,un, Kctalt,o,n,o,n, Gernpo' rntt'uk Bart,g'urt,o,tr, Gedung (SNI
03- 1726-2002). PU, 2002.
[6] Panitin Tckrtik Konstntksi tltur Bangunan. /?5'1y'1 03-1726-

2012, Tuta Co,ra Pe:.rencurtrtu,n, Keta,h,a,n,an Gentptt, u'nt'uk
Bangrur,nrt, Gedurt,tt (SNI 03-1726-2002). PU. 2012.
276 277
Ary4P-.-./^b.
[7] Purwono R:rchmat dan Takirn Andriorro. Irnplikasi kort-
sep scismic design category (sdc)-asce 7-05 tcrhadap peren-
canaan struktur taharr gerrrpa srri 1726 dan sni 03-2847-2002. Prof lr. Rachmat Purwono, MSc, IP-U
Scminar HAKI, 2010. HAKI adalah pyru besar Emiritas bidang
I{onstruksi Beton Bertr-rlang dan Beton
[B] Prrrwono Rachrrrat dan Tavio. Euulttasi, Ceptat Si,stern, Prategang di ITS Surabaya. Lahtr di
Rangka Perni,k'u,l Momen Taholt Ge'mpo^ ITS Press, 2007.
Jombang pada tahun 1,932. Sariana Teknik
Hooper John D. NIoehlc, Jack P. and Chris D Lubke. ,Sezs- Sipil diperoleh di ITB pada tahun 1954-
Ie]
m:ir Des'ign of Re'inforced, Concrete S'peci,al Mornent Frarrtes:
1,959, dan Magister (MSc) ditempuh cli
a gu,'ide Jor pro,cticing eng'in,eers, "NEHRP Se'isrrtic Desi,gn University of \X/isconsin, Madison, pada
Tech,n'ical Bri,ef No. -1". Applied Tcchnology Council (ATC),
tahun 1980-1981. Di samping itu pernah
menclapat pendidikan tambahan lain satu tahun dalam
2008. ^Ltara dan Beton Pratcgang
bidang I{onstruksi Beton Bertulang (KBB)
[10] Andrcw NI B; Gionrnario B; N{.J. Nigel Priestlcy. Experi [<BP) di TH Delft, Belanda, pada tahun 1967 /1.968 dan satu
menttrl invcstigation of dactility of in grouncl hingcs in solid tahun juga dalam bidang Inclustrial Nfanagement cli I-PPM
and hollow prestressecl pilcs. Devision of Strttctural Errgi- Jakata dan Urivich Managcment Centre cli London pada tahun
neering Univ of Califcrrrria, San Diego, Lzl .lolla, Califbrnia 1971/1,972.
92093-0085, Novernber 1997.
Dcngan latar belakang pendiclikan tersebut di atas, Prof.
[11] Purworro Rachmat. Stru,ktur Beton, Bertu,lang
Pere'n,cn,n,o,a,n,
Rachmat selama bergabung di Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS,
Tah,art, Ge'ntpa,. ITS Press, 4 editiorr, 2005.
mulai tahun 1,962 sampai pension pada tahun 2007 petnah
mcnga)ar mata pelajaran I{BB, I{RP, Beton Tcknologi, Dasar-
dasar Nlanajemen clan Perilaku Daktail Elemen clan Struktur
Beton Bertulang.
Semasa aktif tersebut, Prof. Rachmat iuga ikut berkontribusi

sebagai anggota dalam panitia pcn)'usunan peraturan-peraturan
yaitu (1) Peraturan Reton Indonesia (PBD 1971 dan (2) SNI 03-
2847-7992 dan 2002; (3) Tata Cara Beban Desain Minimum
untuk Gedung dan Struktur Lain (BSN R SNI 2)
218
re
Dr. Pujo Aji menempuh gelar' ',1
teknik sipil di ITS 97, 52 di ITB
Selama di ITS, tugas institusional yanJ pernah dijabat antaralain, 2@@2 dan gelar doktor di Technical
Pembantu Dekan I FTSP, I{etua Pelaksana Harian LAPITS,
Univensity of Graz tahun 2006.
I(etua Bidang Pcngembangan lTS, I{epala Lab. Bcton & Bahan
Bangunan Jurusan Teknik Sipil IrTSP ITS, PR IV Bidang
Pengembangan lTS, Pimpro P3-ITS, Deputy Proiect Manager
Sejak tahun 1998 beliau menjadi
ITS-ADB dan PR II Ridang Aclministrasi Umum ITS, dan
dosen tetap jur^usan teknik sipil
tcrakhir sebagai Nara Sumber Laboratorium Beton dan Bahan
ITS dan saat ini mengajan di 51
maupun pascasanjana.
Bangunan, FTSP-lTS.
Setelah pcnsiun, sclain nrctryusun buku ini, Prof. Rachmat telah Setelah kembali dani Graz, beliau sempat ditunjuk
menerlritkan 5 buku. yaitu : menjadi sekentanis jur-usan Teknik SipiI, MR
1. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa (Manajemen Representative) ISO (International
Sesuai SNI-1726 dan SNI-2847 Terbaru,Tahun 2005, Onganization fon Standandization) di Junusan Teknik
F,disi I{eempatTahun 2010, ITSPrcss. Sipit 20@6 dan KepaIa Laboratonium Beton dan Bahan
2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Bangunan ITS di tahun 2OO7. Saat ini menduduki
Geclung (SNl 03-2847-2002) DILENGKAPI jabatan Sekentanis Junusan Teknik Sipil ITS (2@13).
PENJITLASAN (5-2002), Tahun 2007, ITSPress
3. Irvaluasi (-epat Sistem Rangka Pcmikul Nlomen Tahan Pengalaman pnoyek yang telah dilakukan diantaranya
Gcmpa, Tahun 2007, ITSPress analisa stnuktur bangunan beton 4 lantai untuk bank
4. Buku scri 1 Pengendalian Nlutu Beton Sesuai SNI, ACl, dan nestauran di Surabaya, analisa penbaikan water
dan ASTM tank di Riau, analisa stnuktun wanehouse di lakanta
5. Buku seri-2 Pemilihan Proporsi Campuran Beton dan analisa kontrol kualitas dani pnoyek pembangunan
(Concrete Mix Design) scsuai ACI, SNI clan ASTM chimney di Paiton.
Beberapa mata kuliah yang pennah diampu diantaranya:

pemnognaman komputen, mekanika bahan, mekanika
statis tententu, beton pnatekan, optimasi di teknik
sipil, antificial intelegence dan teknik penulisan
ilmiah.
Selain menjadi anggota HAKI saat ini Dn. Pujo juga
aktif sebagai anggota ACI (Amenican Concrete
Institute).

DISAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

DISAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DUSTAKT{r{N

KETIRANGAN PETA di SAHPUI BU(U.

1. Peta dengan warna merah itu adalah lokasi daerah

Prof. Ir. Rachmat Purwono, MSc. IP-U HAKI

Hak cipta dilindungi undang-undang

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,

2.3 Konfi.gurasi Bangunan Tidak Teratur 26

Dicetak oleh Percetakan ITS Press

2.4 EvaluasiKompetensiAnda 5.5 Pengadaan Kuat Momen Sepanjang Balok (Pasal

3.1 Umum 30 5.7 Pemasangan Tulangan TYansversal (Pasal 21.5.3,

4.2 Syarat Pemakaian RPMK 44 6.2.1 Syarat Dimensi Kolom 69

PRINSIP DISAIN BALOK RANGKA PEMIKUL 6.2.4 Tulangan Transversal (TT) 72

MOMEN KHUSUS 51 6.3 Capacity Disain untuk Kolom 75

5.1 Urnum 52 6.3.1 Kolom kuat balok lemah (strorrg column

5.4 Penulangan Memanjang Balok RPMK Pasal 21.5.2

6.4 Kolom Pernikul Komponen Kaku (Pasal2l.6.4.6) . 82 9.1 Umum .....145

6.6 Evaluasi Kompetensi Anda 90 10.3 Pondasi Tiang 762

10.4 Mutu Bahan 163

7.4 Pondasi Tiang Pancang dan Piers 95 Lampiran 166

8.2 Diketahui 106

8.3 Ditanyakan 118

8.4 Jawaban 119

5.4 Penulangan Transversal untuk komponen lentur

5.5 Gava geser disain untuk balok dan kolom 65

6.1 Syarat spasi tulangan trarrsversal kolom 70

Daftar Gambar 6.2 Syarat dimensi kolom 77

6.3 Syarat pengekangan ujung-ujung kolom. (a) penu-

6.6 Disain kolom kuat balok lemah 77

5.2 Persyaratan tulangan lentur balok 58

(hoops) untuk KDS-D 60

9.3 Ttrlangan sengkang tertutup tidak terlihat dan se-

8.4 Kesimpulan beban P" dan Mu pada kolom tengah

B.B Momen Mn. dan M, 118

3.3 Koefisien Situs fl, .)a)

3.4 Klasifikasi Situs . .),

3.5 Kategori Disain Seismik berdasarkan Sos 3B

3.6 Kategori Disain Seismik berdasarkan Sor 38

3.7 Kategori Resiko Bangunan (KRB) dan Faktor

3.8 Ringkasan yang harus dipenuhi oleh RPMK 47

8.1 Momen disain balok rangka di muka kolom 110

8.2 Resume momen disain di balok rangka baris no 5

Dalam pcnrrlisan buku ini penulis sangat berterimakasih

Daftar Notasi Keterangan

S',r Parameter percepatan respons spectral MCE dari peta

SPGS Sistem Penahan Gaya Seismik

V, kuat geser nominal, N 1.1 UMUM

peristiwa gempa di Padang pada tanggal 30 September 2009 yang

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: Memahami

Sarnpai saat ini

1. Sistem Struktur Rangka yang dinamakan juga Struktur

Sistem Rangka ini sangat efektif memikul baik beban gravi-

dan L harus dihindari atau dipisah-pisah rnenjadi berrtuk-

2. Buat Denah bangunan yang simetris Denah yang

Bila dalam satu bangunan dipakai lebih dari satu sis- /-

tem struktur pcnahan gempa yang kekakuannya sangat

5. Keteraturan di tiap elevasi harus diutamakan, baik ge-

2.3 Konfigurasi Bangunan Tidak Teratur

2.4 Evaluasi Kompetensi Anda

J. Sebutkan 3 contoh ketidakberaturan konfigurasi bangunan

Gambar. 2.4: Variasi kekakuan tingkat

Dibawah ini dis-

Selain itu dise-