Anda di halaman 1dari 2

GENERASI IMAJINASI

Karya : Sufyan Harris

Mana ada generasi sehebat generasiku


Rata-rata dari mereka adalah para pemikir hebat
Kehebatannya dapat melumpuhkan argumen ahli debat
Karena pemikiran abstrak yang seringkali tak bersahabat

Mana ada generasi sesantun generasiku


Akhlak-akhlak mereka teruji saling menghormati
Penyayang sesama generasinya saling mengerti
Meski harus prontal dihadapan pewaris para nabi

Generasiku generasi masa kini, masa gini?


Generasi jenis makhluk langka yang berkaki dua
Jenis hewan omnivora pemakan segalanya
Lebih buas lebih ganas dari seekor serigala

Generasiku generasi masa kini


Generasi sekolah tinggi namun tak berpendidikan
Generasi berpengetahuan namun tak bermoral
Generasi omes penuh dengan khayalan membahayakan

Tuhan, andai aku adalah engkau


Tak akan pernah aku biarkan makhluk seperti ini hidup berkeliaran
Bertingkah seenaknya tanpa pola pikiran
Merampas hak-hak orang lain tanpa perkiraan

Mereka hanya ibarat sebuah balon sabun yang bertebangan


Pola pikir dan pola tingkahnya yang selalu bersebrangan
Setiap kali nafsu memenuhi hasratnya selalu ingin terkabulkan
Tanpa mau berpikir dengan tingkah yang begitu memuakan

Tapi, aku pun memang manusia seperti mereka


Namun setidaknya aku bukanlah api yang terus berkobar
Batasan hidup serlalu di prioritaskan tanpa sangkalan
Bukan manusia sempurna namun tak akan merugikan

Kawan hidup ini bukan hanya tentang kesenangan


Kau tau sifat nafsu yang terus menggerogoti pikiran
Hingga kau tenggelam dalam lautan kesengsaraan
Karena hidupmu selalu di penuhi dengan berbagai kutukan dan kecemasan

Udara yang kau hirup melalui hidungmu setiap detik, memanglah cuma-cuma dan tak sepeser pun
kau mengeluarkan rupiah
Kau hidup tak bisa seliar pikiranmu kawan
Dimana pun, kapan pun semua terikat oleh aturan

kawan, lihatlah! Betapa porak porandanya negeri kita ini


Negeri yang penuh pesona negeri indah seperti primadona
Menjadi negeri penuh dosa karena generasi yang manja
Berjanji terus mengingkari, berjanji lagi dan ingkar kembali

Peduli aku bukan bentuk kebencian lantas mengomentari


Hidup generasi kita bukanlah generasi pencaci yang tak memiliki harga diri
Jika memang pencaci lantas akui saja bahwa dirimu penuh dengki
Kau bukan aku, aku pun bukan engkau yang berbeda misi

Merebahkan tubuh dalam gulitanya malam tanpa sinar rembulan


Menatap dengan kosong hati gemuruh tak sesuai pikiran
Berontak tak mau memicu keributan
Biarlah ini sebagai imajinasi dan harapan

Dalam derunya kegetiran setiap langkah penuh tetesan darah


Lelah bersinggah di sekujur tubuh aku tak berpasrah
Sampai kapan terus berserah pada peperangan tanpa pertumpahan darah
Bersiaplah untuk peperangan sesungguhnya yang penuh dengan amarah

Meski terlihat jelas taringnya belum tentu berbisa kawan


Seekor harimau muda bertaring sering bertarung dengan sebaya
Pertarungan bukan bertarung taring siapa pemenangnya
Melainkan melatih diri agar tak mudah kalah pada nafsu angkara

BANGKITLAH! TUNJUKAN BAHWA KITA ADALAH GENERASI YANG BERBAHAYA

Anda mungkin juga menyukai