Kista NABOTIAN
Kista NABOTIAN
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
berkurang secara progresif ke arah kaudal, sehingga pada serviks, otot
hanya meliputi 10% dari masa jaringan. Pada lapisan dalam dinding
korpus uteri, relative terdapat lebih banyak otot dibandingkan lapisan
luarnya, sedangkan pada dinding anterior dan posterior terdapat lebih
banyak otot dibandingkan dinding lateral. 3
3. Endometrium
Endometrium adalah lapisan mukosa yang melapisi uterus pada
wanita tidak hamil. Endmetrium berupa membrane tipis berwarna
merah muda, menyerupai beludru, yang bila diamati dari dekat terlihat
banyak sekali lubang-lubang kecil yaitu stia kelenjar-kelenjar uterus.
Tebal endmetrium sangat bervariasi, yaitu dari 0,5 mm hingga 5 mm.
Endometrium terdiri dari epitel permukaan, kelenjar, dan mesenkim
antarkelenjar yang mengandung banyak pembuluh darah. Epitel
permukaan endometrium terdiri atas selapis sel torak tinggi, bersilia,
dan tersusun rapat. 3
3
a. Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat
mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
Serviks uteri atau biasa disebut serviks terdapat di setengah hingga
sepertiga bawah uterus, berbentuk silindris, dan menghubungkan uterus dengan
vagina melalui kanal endoservikal. Serviks uteri terdiri dari portio vaginalis, yaitu
bagian yang menonjol ke arah vagina dan bagian supravaginal. Panjang serviks
uteri kira-kira 2,5 – 3cm dan memiliki diameter 2 - 2,5cm. Pada bagian anterior
serviks berbatasan dengan kantung kemih. Pada bagian posterior, serviks ditutupi
oleh peritoneum yang membentuk garis cul-de-sac. 3
Bagian- bagian serviks:4
1. Endoserviks : sering disebut juga sebagai kanal endoserviks.
2. Ektoserviks (eksoserviks) : bagian vaginal serviks
3. Os Eksternal : pembukaan kanal endoserviks ke ektoserviks
4. Forniks : refleksi dinding vaginal yang mengelilingi ektoserviks
5. Os Internal: bagian batas atas kanal.
4
laisan submukosa yang demikian. Kelenjar inilah yang berfungsi mengeluarkan
secret yang kental dan lengket dari kanalis servikalis.4
5
Gambar 4. Susunan sel serviks uteri
6
2.4. Epidemiologi Kista Nabotian
Kista nabothi biasa ditemukan pada permukaan leher serviks wanita yang
telah memiliki anak dan pada wanita menopause (akibat penipisan lapisan
permukaan serviks).1 Kadang-kadang kista ini terjadi akibat radang kronik
serviks. 2 % dari seluruh wanita.5
7
2.7. Gejala Klinik Kista Nabotian
Kista Nabothi tidak menimbulkan gangguan sehingga penderita juga tidak
pernah mengeluhkan sesuatu terkait dengan adanya kista ini. Gejala nyeri
dirasakan jika ukurannya membesar. Biasanya diameter kista berkisar beberapa
millimeter, tetapi dapat juga menjadi besar mencapai 4 cm atau lebih. Kandungan
mukusnya bisa berwarna kuning pucat sampai kecoklatan.1,2,5
8
c. Pemeriksaan Penunjang1,5,6
1. Kolposkopi
Kolposkopi adalah suatu medis diagnostik prosedur untuk
memeriksa dengan melihat langsung, diterangi, diperbesar dari leher
rahim dan jaringan dari vaginanya dan vulva dengan bantuan alat.
Banyak lesi premaligna dan lesi ganas di daerah-daerah memiliki
karakteristik khas yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan ini. Hal ini
dilakukan menggunakan alat yaitu colposcope, yang memberikan
tampilan jelas dan diperbesar dari daerah yang memungkinkan terdapat
lesi. Bila ditemukan kelainan visual, penderita akan diarahkan
melakukan pemeriksaan biopsi untuk pemeriksaan patologis lebih
lanjut.
2. Biopsi
Biopsi adalah tes medis yang melibatkan pemindahan sel atau
jaringan untuk pemeriksaan. Ini adalah pemeriksaan medis
menggunakan jaringan dari subjek yang hidup untuk menentukan
kehadiran atau luasnya penyakit. Jaringan umumnya diperiksa di bawah
mikroskop oleh seorang ahli patologi anatomi. Sampel.
Bila seluruh benjolan yang mencurigakan diambil jaringannya,
prosedur ini disebut biopsi eksisi. Ketika hanya sampel jaringan akan
diambil dengan pelestarian histologis struktur sel daripada jaringan itu,
prosedur ini disebut biopsi insisi atau inti biopsi. Ketika sebuah contoh
jaringan atau cairan diambil dengan jarum halus, prosedur ini disebut
aspirasi jarum biopsi. Pengambilan dari jaringan tersebut dapat dinilai
secara makroskopik dan mikroskopik.
9
a. Makroskopik
10
Semakin jauh keberadaan kista Nabothi, menunjukkan
semakin luasnya zona transisional ekto dan endoserviks. 1,5,6
3. Radiologi
11
2.9. Penatalaksanaan Kista Nabotian
Pada kasus kista Nabothi ini tidak memerlukan terapi khusus asalkan tidak
mempunyai potensial menjadi keganasan. Terapi dapat direkomendasikan pada
pasien yang mempunyai keluhan nyeri dan lesi yang lama. Terapi yang dapat
dilakukan yaitu:1,2
a. Elektrokauter
Pembakaran bagian dari tubuh untuk menghapus atau menutup bagian
dari itu dalam proses yang disebut kauter, yang menghancurkan
beberapa jaringan, dalam upaya untuk mengurangi kerusakan,
menghapus pertumbuhan yang tidak diinginkan, atau meminimalkan
kemungkinan lain yang potensial berbahaya medis seperti infeksi.1,2
b. Cryofreezing
Pembekuan dengan freezant pada tumor yang sangat dingin seperti
nitrogen cair atau karbon dioksida padat.1
12
BAB III
KESIMPULAN
Kista nabotian atau kista retensi adalah kista penuh lendir pada permukaan
serviks uterus. Kista ini terbentuk akibat terjadinya sumbatan atau obstruksi dari
sekresi kelenjar Nabothi yang akan mengakibatkan secret yang dihasilkan akan
menumpuk menghasilkan kista. Hal ini biasa diakibatkan oleh adanya hal-hal
yang secara terus menerus mengiritasi dari serviks. Dan secara histologis sel epitel
selapis toraks pada daerah serviks sangat rentan terhadap infeksi sehingga terjadi
metaplasia dari sel squamosal yang menutupi sel epitel selapis toraks sehingga
muara dari cairan mukus tersumbat dan terakumulasi sehingga terbentuk kista
Biasanya gejala yang dirasakan tidak ada kecuali kista sudah membesar
atau disertai dengan keputihan patologis. Diagnosa dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan visual yaitu pemeriksaan inspekulo.
Setelah didapatkan gambaran kista nabotian pada permukaan serviks, pemeriksaan
penunjang dapat dilakukan. pemeriksaan kolposkopi dapat membantu pemeriksa
melihat secara jelas permukaan serviks. Pemeriksaan USG transvaginal juga dapat
membantu namun spesifitas daripada pemeriksaan USG masih kurang untuk
mendiferensiasikan penyakit kista nabotian dengan penyakit lainnya dengan
gambaran USG yang sama. Bila sudah ditemukan kelainan dapat dilakukan
pemeriksaan biopsy untuk mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopis
dari kista tersebut.
Kista nabothian biasanya akan menghilang sendiri ataupun menetap
dengan ukuan yang sama. Tetapi pada saat kista mulai membesar dan pasien
mulai mengeluhkan beberapa gejala, dapat dilakukan elektrokauter dan
cryofreezing. Prinsip daripada kedua metode tatalaksana tersebut adalah untuk
membuka kembali duktus cairan mukus pada sel epitel selapis toraks dengan
mengikis sel-sel skuamos pada permukaannya. Pasien yang menderita penyakit ini
memiliki prognosis dubia ad bonam.
13
DAFTAR PUSTAKA
14