Pemeriksaan di bidang radiologi tidak terlepas dari penggunaan media kontras. Media
kontras digunakan untuk meningkatkan struktur yang terlihat pada gambar yang diperoleh
dengan kontras dibandingkan dengan struktur tanpa kontras sehingga meningkatkan akurasi
diagnostik. Alur pemberian media kontras dapat secara peroral, enema maupun injeksi pada
pembuluh darah, baik intraarteri maupun intravena. Computed tomography (CT) scan dan
radiasi pengion untuk mendapatkan citra, baik cross sectional ataupun data volumetrik untuk
evaluasi berbagai kelainan anatomi dan proses penyakit (Guite et al, 2013; American College
of Radiology, 2016).
Penggunaan CT scan abdomen semakin meningkat, hal ini memiliki arti bahwa hasil
CT scan abdomen mampu untuk mengetahui serta mengevaluasi kelainan pada intraabdomen
fase, yaitu fase prekontras, fase arteri, fase vena dan fase delayed. Masing- masing fase ini
harus dikerjakan karena dapat membantu penegakan diagnosa. Tumor memiliki karakteristik
yang berbeda-beda yang dapat dilihat dari masing masing-masing fase tersebut. Misalnya,
sebagian besar keganasan pada hepar memperoleh vaskularisasi dari arteri hepatika,
Rongga abdomen merupakan rongga terbesar dalam tubuh yang terbagi menjadi dua
bagian yaitu abdomen atas dan abdomen bawah (Applegate,1991). Rongga abdomen atas
terdiri dari bermacam –macam organ tubuh diantaranya hepar, lambung, limpa, ginjal,
pankreas, kandung empedu, ginjal , usus kecil dan usus besar dengan letak, bentuk dan
fungsi tertentu yang merupakan jaringan lunak dengan densitas jaringan hampir sama
(Pearce, 1997).
Ada sesuatu yang menarik pada waktu saya PKN di Rumah sakit mayapada lebak
bulus yaitu pemeriksaan ct whole abdomen kontras 3 phase dengan penambahan fase
nephrogenic yang mana akan sangat membantu diagnosa apabila ada lesi di daerah
parenkim ginjal. Sehingga berdasarkan hal tersebut saya mengambil judul “OPTIMALISASI
128 SLICES.”