Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA SAAT TERKENA

JARUM SUNTIK

KELOMPOK VI :

1. LALU TRISNA AGUNG P.


2. LARASATI
3. LIDYA ADRIAN
4. LUH CAKRAWARTYA B.A

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

KEMETERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Mataram, Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................1


B. Rumusan masalah .................................................................................1
C. Tujuan…………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian………… .............................................................................3
B. Langkah –langkah pertolongan pertama…………………………………….3

C. Pelaporan insiden kecelakaan kerja… ......................................................3


D. Pencegahan terkena jarum suntik ............................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................10
B. Saran ...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…15
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tertusuk jarum suntik dan benda tajam merupakan luka tembus pada kulit
karena benda tajam pada saat tenaga kesehatan melakukan aktifitas klinis di
lembaga kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas,laboratorium, yang
diakibatkan karena tusukan atau robekan dari jarum suntik, pisau, skalpel,
gunting, pecahan kaca seperti objek glass, tabung,gunting, spuit, dan benda
tajam lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan luka tertusuk jarum suntik?
2. Apa saja langkah- langkah pertolongan pertama saat tertusuk jarum
suntik?
3. Bagaimana cara melaporkan insiden kecelakaan kerja?
4. Apa saja cara pencegahan tertusuk jarum suntik?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan luka tertusuk jarum suntik.
2. Untuk mengetahui langkah- langkah pertolongan pertama saat tertusuk
jarum suntik.
3. Untuk mengetahui cara melaporkan insiden kecelakaan kerja.
4. Untuk mengetahui cara mencegah tertusuk jarum suntik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Menurut Direktorat Pengawas Kerja (2005), petugas di rumah sakit utamanya
yang sering bersentuhan langsung dengan pasien seperti dokter, perawat, dan
dokter gigi memiliki resiko tinggi terhadap paparan penyakit melalui benda
yang digunakannya untuk mengobati pasien seperti jarum suntik, pisau bedah,
gunting, pecahan ampul obat, dan lain – lainnya. Dimana alat yang dimaksud
telah terkontaminasi serum atau darah pasien dengan penyakit tertentu
(utamanya penyakit dengan kausa virus)sehingga penyakit dapat terjangkit
kepada petugas tersebut.

Luka tusuk jarum merupakan kecelakaan kerja yang menimpa petugas medis
diakibatkan oleh benda-benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah,
pisau, skalpel, gunting atau benang kawat.

Menurut CDC (centre of disease control) pekerja kesehatan berisiko terpapar


darah dan cairan tubuh yang terinfeksi (bloodborne pathogen) yang dapat
menimbulkan infeksi HBV (Hepatitis B Virus), HCV (Hepatitis C Virus) dan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) melalui berbagai cara, salah satunya
melalui luka tusuk jarum atau yang dikenal dengan istilah Needle Stick Injury
atau NSI. Dari survey yang diperoleh CDC sebanyak 77% kecelakaan kerja di
Rumah sakit adalah tertusuk jarum suntik. Diperkirakan setiap tahun terjadi
385.000 kejadian luka akibat benda tajam yang terkontaminasi darah pada
tenaga kesehatan di rumah sakit di Amerika.

B. Langkah – langkah Pertolongan pertama saat terkena jarum suntik


1. Segera cuci tangan dengan alcohol 70% serta betadin.
2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar virus/kuman ikut
keluar bersama darah)
4. Tenang dan jangan panik.
5. Jika tertusuk jarum suntik bekas pasien hepatitis B, maka segera lakukan
imunisasi pasif (suntikan imunoglobulin hepatitis B) maksimal 7 hari
setelah tertusuk jarum suntik. Sedangkan untuk HIV positif, resiko
pajanan darah 0.3%
C. Pelaporan Insiden Kecelakaan Kerja
1. Setiap petugas yang mengalami inseden atau kecelakaan kerja karena
tertusuk jarum setelah tindakan pada pasien atau tertusuk jarum bekas,
jarum infuse, pisau bedah dan benda tajam lainnya yang berhubungan
dengan pasien segera di bawa ke unit gawat darurat untuk diberi
pertolongan pertama.
2. Setelah mendapat pertolongan dari UGD, petugas UGD memilah apakah
korban perlu dirujuk ke poli teratai atau tidak :
3. Bila korban tertusuk jarum pasien pederita HIV-AIDS maka korban perlu
dirujuk ke poli teratai.
4. Bila korban tertusuk jarum dengan pasien hepatitis atau penyakit infeksi
lain, maka petugas yang mengalami kecelakaan kerja cukup diberi
pertolongan di UGD untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan di
poli pegawai.
5. Setelah mendapatkan pertolongan, petugas atau rekan korban melaporkan
kejadian kecelakaan kerja tetapi langsung pada atasan.
6. Atasan korban segera membuat laporan insiden atau kecelakaan kerja
dengan formulir laporan insiden pada jam kerja ditanda tangani pelapor
dan diketahui oleh atasan langsung.
7. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan investigasi
sederhana penyebab terjadinya kecelakaan.
8. Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan
laopran insiden dilaporkan ke ketua komite mutu K3RS dalam waktu 2x24
jam setelah terjadinya insiden tau kecelakaan kerja.
9. Komite mutu K3RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan.
10. Hasil investigasi lanjutan, rekomnedasi dan rencana kerja dilaporkan ke
direksi.
11. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau kecelakaan
kerja di unit kerjanya masing-masing setiap 1 bulan 1 kali.
D. Pencegahan
1. Pisahkan jarum dan spuit pada tempat yang berbeda.
2. Saat membuang jarum, jangan gunakan tangan langsung, untuk mencegah
tertusuk, gunakanlah sarung tangan yang tebal.
3. Gunakan bengkok untuk menaruh jarum bekas infus setelah pemasangan
infus
4. Kehati-hatian dan konsentrasi sangat diperlukan dalam bekerja, sehingga
resiko cedera dapat dicegah

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Ismara, Ketut. 2018. Mencegah Bahaya Tertusuk Jarum Suntik (NSI Prevention).
UNY Press. Yogyakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA SAAT TERKENA JARUM SUNTIK

Topik : Pertolongan pertama terkena jarum suntik


Pokok bahasan : Pertolongan pertama tertkena jarum suntik
Sub pokok bahasan : Pengertian, langkah-langkah pertolongan pertama, cara
melaporkan insiden kecelakaan kerja, pencegahan terkena
jarum suntik
Sasaran : Mahasiswa DIII kep. Tk 3b
Waktu pertemuan : 1 x 15 menit
Analisis Situasi : Tempat : Ruang kelas
Penerangan : Cukup
Ukuran tempat : Luas
Sound System : Ada (Cukup)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit mahasiswa DIII kep. Tk 3b
diharapkan mampu memahami tentang pertolongan pertama terkena jarum suntik

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan proses penyuluhan selama 15 menit mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Menyebutkan pengertian luka terkena jarum suntik
2. Menyebutkan langkah – langkah pertolongan pertama
3. Menyebutkan cara melaporkan insiden kecelakaan kerja
4. Menyebutkan pencegahan terkena jarum suntik

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian luka terkena jarum suntik
2. Langkah – langkah pertolongan pertama
3. Cara melaporkan insiden kecelakaan kerja
4. Pencegahan terkena jarum suntik

D. Uraian Kegiatan Penyuluhan

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit - Membuka kegiatan - Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan &
luka terkena jarum memperhatikan
suntik
- Menjelaskan langkah – - Mendengarkan &
langkah pertolongan memperhatikan
pertama
- Memberikan - Bertanya
kesempatan audiens
bertanya
- Menjelaskan cara - Mendengarkan &
melaporkan insiden memperhatikan
kecelakaan kerja
- Menjelaskan - Mendengarkan &
pencegahan terkena memperhatikan
jarum suntik

3. 2 Evaluasi :
menit - Menanyakan kepada - Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah diberikan,
dan reinforcement
kepada yang dapat
menjawab pertanyaan.
- mengucapkan - Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup

E. Alat dan Media Pengajaran


 Alat : - LCD
-Laptop
 Media: - Slide PPT

F. Evaluasi Hasil Pengajaran


Metode : Tanya jawab / Lisan
Instrumen : Warga dapat menjawab pertanyaan mahasiswa sebagai penyuluh
dengan kriteria:
1. Sebanyak 80% mahasiswa dapat menyebutkan pengertian luka terkena
jarum suntik dengan bahasanya sendiri.
2. Sebanyak 80% mahasiswa mampu menyebutkan langkah-langkah
pertolongan pertama
3. Sebanyak 80% mahasiswa mampu menyebutkan cara melaporkan insiden
kecelakaan kerja
4. Sebanyak 80% mahasiswa mampu menyebutkan pencegahan terkena jarum
suntik

G. Referensi

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERTOLONGAN PERTAMA SAAT TERKENA JARUM SUNTIK

A. Pengertian
Luka tusuk jarum merupakan kecelakaan kerja yang menimpa petugas medis
diakibatkan oleh benda-benda yang memiliki sudut tajam atau runcing yang
menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah,
pisau, skalpel, gunting atau benang kawat.

B. Langkah – langkah Pertolongan pertama saat terkena jarum suntik


1. Segera cuci tangan dengan alcohol 70% serta betadin.
2. Guyur luka dibawah air yang mengalir selama 3 menit.
3. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar virus/kuman ikut
keluar bersama darah)
4. Tenang dan jangan panik.
5. Jika tertusuk jarum suntik bekas pasien hepatitis B, maka segera lakukan
imunisasi pasif (suntikan imunoglobulin hepatitis B) maksimal 7 hari
setelah tertusuk jarum suntik. Sedangkan untuk HIV positif, resiko
pajanan darah 0.3%

C. Pelaporan Insiden Kecelakaan Kerja


1. Setiap petugas yang mengalami inseden atau kecelakaan kerja karena
tertusuk jarum setelah tindakan pada pasien atau tertusuk jarum bekas,
jarum infuse, pisau bedah dan benda tajam lainnya yang berhubungan
dengan pasien segera di bawa ke unit gawat darurat untuk diberi
pertolongan pertama.
2. Setelah mendapat pertolongan dari UGD, petugas UGD memilah apakah
korban perlu dirujuk ke poli teratai atau tidak :
3. Bila korban tertusuk jarum pasien pederita HIV-AIDS maka korban perlu
dirujuk ke poli teratai.
4. Bila korban tertusuk jarum dengan pasien hepatitis atau penyakit infeksi
lain, maka petugas yang mengalami kecelakaan kerja cukup diberi
pertolongan di UGD untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan di
poli pegawai.
5. Setelah mendapatkan pertolongan, petugas atau rekan korban melaporkan
kejadian kecelakaan kerja tetapi langsung pada atasan.
6. Atasan korban segera membuat laporan insiden atau kecelakaan kerja
dengan formulir laporan insiden pada jam kerja ditanda tangani pelapor
dan diketahui oleh atasan langsung.
7. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan investigasi
sederhana penyebab terjadinya kecelakaan.
8. Setelah selesai melakukan investigasi, laporan hasil investigasi dan
laopran insiden dilaporkan ke ketua komite mutu K3RS dalam waktu 2x24
jam setelah terjadinya insiden tau kecelakaan kerja.
9. Komite mutu K3RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan
laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi
lanjutan.
10. Hasil investigasi lanjutan, rekomnedasi dan rencana kerja dilaporkan ke
direksi.
11. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian insiden atau kecelakaan
kerja di unit kerjanya masing-masing setiap 1 bulan 1 kali.

D. Pencegahan
1. Pisahkan jarum dan spuit pada tempat yang berbeda.
2. Saat membuang jarum, jangan gunakan tangan langsung, untuk mencegah
tertusuk, gunakanlah sarung tangan yang tebal.
3. Gunakan bengkok untuk menaruh jarum bekas infus setelah pemasangan
infus
4. Kehati-hatian dan konsentrasi sangat diperlukan dalam bekerja, sehingga
resiko cedera dapat dicegah

5.

Anda mungkin juga menyukai