Pentingnya Mempelajari dan Mengutamakan Bahasa Indonesia
Di Indonesia yang notabene memiliki berbagai macam suku,budaya,adat istiadat
dan berbagai macam bahasa. Di Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 17 Suku(Suku Jawa,Suku Sunda,Suku Batak,Suku Madura,Suku Betawi,Minangkabau,Suku Bugis,Suku Melayu,Suku Arab,Suku Banten,Suku Banjar,Suku Bali,Suku Sasak,Suku Dayak,Suku Tionghoa,Suku Makassar,Suku Cirebon) hal itu dilihat dari data tahun 2010 menurut Wikipedia . Dan bahasa yang ada di Indonesi sendiri ada kurang lebih 652 bahasa yang tersebar di kepulauan nusantara. Namun,hal tersebut tidak menjadi pembeda antara manusia yang satu dengan satu lagi. Karena perbedaan itu sangat indah dan mahal sekali harganya. Apabila kita memiliki perbedaan maka kita juga memiliki persamaan yaitu persamaan Bahasa,Bangsa,dan satu Tumpah darah yaitu Indonesia. Sejak tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda dari pelosok nusantara berkumpul menjadi satu dan mengikakrarkan sebuah sumpah yang disebut “Sumpah Pemuda” hal tersebut menjadi ujung tombak bangsa Indonesia untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Dari 652 bahasa yang tersebuar di seluruh pelosok nusantara Indonesia mungkin saat ini bisa jadi lebih banyak lagi. Perlu adanya bahasa perdatuan guna menyatukan seluruh bahasa yang telah tersebar tersebut. Agar tidak ada perpecahan antara kelompok-kelompok tertentu untuk memecah belah Indonesia. Karena hanya karena hal sepele pun bangsa Indonesia mampu terpecah belah. Bisa jadi juga hanya karena berbeda bahasa bisa terjadi adanya perpecah belahan. Maka dari itu Bhasa Indonesia dijadikan bahasa pemersatu bangsa guna agar tidak ada kesenjangan dalam hidup bermasyarakat walaupun berbeda suku,ras yang sudah pasti juga berbeda bahasa. Dan satu hal lagi hal tersebut untuk memudahkan bangsa Indonesia untuk berkomunikasi satu sama lain. Contohnya suku Jawa biasa menggunakan bahasa jawa untuk kesehariannya bertetangga dengan Suku batak yang biasanya juga berkomunikasi menggunakan bahasa batak,nah untuk menyatukan mereka berdua agar bisa berkomunikasi dan terjalin hubungan yang harmonis maka dari itu dijadikanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersautu bangsa. Bahasa Indonesia merupakan bahas penghubung atau bahasa persatuan di kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara meliputi berbagai wilayah yang terletak di benua Asia sebelah Tenggara. Negara yang ada di Asia tenggara adalah Indonesia,Malaysia,Kamboja,Filiphina,Brunei,Laos,Vietnam,Singapura dan lain-lain. Akademisi dari Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang yang bernama Simon Sabon mengatakan bahwa bahasa Indonesia layak menjadi bahasa penutur antar Negara di kawasan Asia Tenggara. Selain karena jumlah penuturnya lebih mendominasi daerah- daerah di kawasan tersebut, Bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari dan dimengerti dibanding bahasa lainnya seperti Bahasa Melayu. Dia mengatakan bahwa jumlah jiwa yang berada di Indonesia sebanyak 200juta jiwa maka dari itu bahasa Indonesia layak menjadi bahasa penghantar di kawasan Asia Tenggara. Menurut ahli bahasa Indonesia itu, dari aspek regulasi khusus yang berlaku dan dianut negara-negara di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), sebuah bahasa bisa dijadikan sebagai bahasa penutur dan penghantar di sebuah kawasan, jika jumlah penuturnya sudah melampaui 200 juta penutur. Sementara jumlah penutur Bahasa Melayu, kata dia, sangatlah sedikit jika dibanding dengan penutur dan pengguna Bahasa Indonesia. Dari aspek lingusitik juga, kata Simon Sabon, mempelajari Bahasa Indonesia jauh lebih mudah, karena memiliki kodifikasi yang lebih mudah. Hal itu sangat berbeda dengan sistem dan kodifikasi Bahasa Melayu yang jauh lebih rumit dan sulit. Indonesia mengusulkan Bahasa Indonesia bisa digunakan sebagai bahasa resmi ASEAN, disamping juga Bahasa Inggris yang telah menjadi bahasa komunikasi. Meskipun belum semua parlemen negara anggota ASEAN menyetujui, usulan tersebut akan terus diperjuangkan. Hal itu karena Bahasa Indonesia digunakan oleh banyak orang yang merupakan penduduk di negara ASEAN.Selain Indonesia, di Malaysia separuh penduduknya juga menggunakan Bahasa Melayu (akar Bahasa Indonesia). Sementara Filipina juga ada kurang lebih lima persen penduduknya di Moro dan sekitarnya yang mengunakan Bahasa Indonesia. Namun,pada saat ini penggunaan bahasa Indnesia yang baik dan benar sudah jarang kita temui dimana pun berada.Karena adanya kata atau kalimat slang yang ada membuat bahasa Indonesia digunakan secara asal-asalan ataui tidak sesuai dengan KBBI atau kaidah berbahasa Indonesia. Kita sebagai mahasiswa hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan juga hendaknya kita tidak melupakan sejarah bahasa Indonesia yang sebagaimana sulit diperjuangkan oleh pejuang kita.