Disusun Oleh :
NIM : 3201414002
JURUSAN GEOGRAFI
TAHUN 2017
OBYEK WISATA LINGGO ASRI DI KECAMATAN KAJEN KABUPATEN
PEKALONGAN BERDASARKAN PENDEKATAN DEMAND DAN
SUPLLY
Linggo Asri adalah salah satu desa yang menjadi simbol kesejukan dan keindahan
kota santri Pekalongan. Daerah Linggo Asri yang berada di ketinggian di atas 500 meter/dpl
tersebut berbatasan langsung dengan Kecamatan Paninggaran. Di sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Brengkolang dan sebelah utara dengan Desa Kutorojo, Kajen. Linggo Asri tidak
hanya memiliki arena perkemahan yang luas dengan dikelilingi hutan pinus nan indah serta
udara pegunungan yang sejuk, Desa itu juga mempunyai berbagai fasilitas rekreasi. Antara
lain kolam renang, taman wisata dan beberapa koleksi binatang. Salah satu wisata Kajen yang
digemari anak-anak di Linggo Asri adalah berjalan-jalan di pegunungan dengan naik gajah.
Di Linggo Asri juga ditemui peninggalan sejarah seperti pura dan lingga. Nama Desa Linggo
Asri adalah adaptasi dari batu lingga atau prasasti. Lingga berbentuk bulat panjang memang
dipunyai desa tersebut. Lingga itu dijadikan simbol bahwa desa itu telah berumur tua dan
penuh dengan peninggalan sejarah. Selain obyek wisata, Linggo Asri juga dikenal sebagai
desa yang penuh dengan potensi hasil bumi seperti pisang, nilam, fanili, dan berbagai
tanaman palawija. Jika masa panen tiba, hasil pisang di Linggo Asri seperti pisang ambon,
raja, dan pisang hijau sangat melimpah.
Berikut adalah objek wisata Linggoasri berdasarkan pendekatan demand dan supply ;
A. Pendekatan Supply
1. Atraction
1. WISATA ALAM
Dengan jenis aktifitas yang bisa dikembangkan seperti :
• Jungle Trekking/penelusuran hutan,
Kegiatan yang dapat dikembangkan di Obyek Wisata Linggo Asri adalah Trekking,
Hiking, Napak Tilas, atau wisata jalan kaki. Wisata petualangan ini tidak memerlukan suatu
alat khusus dan dapat dilakukan oleh semua orang. Hanya saja kegiatan ini dapat optimal
diperlukan bantuan seorang pemandu khusus yang berpengalaman dalam penjelajahan dan
memiliki pengetahuan luas tentang kehidupan alam dan lingkungan sekitar kita. Berikut ini
pilihan wisata trekking dapat digabungkan dengan kegiatan out bound lainnya sesuai potensi
dan sarana parsarana yang ada di bumi perkemahan dan obyek wisata linggo asri.
• Wisata pendidikan pengelolaan hutan tanaman industri,
Kegiatan yang dapat dikembangkan di Obyek Wisata Linggo Asri adalah Wisata
Pendidikan pengelolaan dan pengolahan hasil hutan atau tanaman industri suatu program
yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan di dalamnya.
Program wisata ini dikemas dalam bentuk belajar menderes getah pinus, karet dan sampai
pengolahan hasilnya seperti karet mentah, gondorukem yang merupakan komoditas lokal
potensial dengan memanfaatkan fasilitas pabrik yang telah ada sedemikian rupa hingga
menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ekstrakurikuler memiliki kualitas dan
berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan
kurikulum sesuai jenjang pendidikan.
• Wisata pendidikan lingkungan.
Kegiatan yang dapat dikembangkan di Obyek Wisata Linggo Asri adalah Wisata
Pendidikan Wisata lingkungan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata
dengan muatan pendidikan didalamnya, seperti penangkaran rusa dan hewan dilindungi
lainnya, pebngenalan jenis-jenis pohon/tanaman dan cara pembibitan. Program wisata ini
dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ekstrakurikuler
yang bekerja sama dengan pihak Perhutani melalui LMDH agar memiliki kualitas dan bobot.
Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum sesuai
jenjang pendidikan.
2. WISATA KEBUDAYAAN
B. Pendekatan Demand
1. Minat Wisatawan
Kecenderungan meningkatnya minat para wisatawan, dimungkinkan karena semakin
bertambah dan menariknya obyek wisata Linggo Asri sebagai tempat tujuan wisata keluarga.
Oleh karena itu untuk mempertahan kondisi ini pihaknya selalu berusaha memoles dan
menata sarana prasarana agar obyek wisata alam ini semakin diminati masyarakat.
2. Asal Wisatawan
Pengunjung di obyek wisata Linggo Asri sebagian besar masih didominasi wisatan lokal
yang berasal dari wilayah Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya
3. Jumlah Wisatawan
Selama liburan obyek wisata Linggo Asri Kabupaten Pekalongan Kajen mengalami
peningkatan wisatawan hingga 20 % dari hari biasa. Jika tidak hari libur rata rata pengunjung
kurang lebih hanya 50 -70 wisatawan saja, namun pada hari libur, jumlah wisatawan bisa
mencapai kurang lebih 100 orang.
4. Investasi
Pendapatan dari sektor objek wisata di Linggo Asri dinilai Komisi B DPRD terlalu kecil
dan tidak sebanding dengan nilai investasi yang ditanamkan Pemkab Pekalongan. Hasil
kunjungan kerja Komisi B ke Linggo Asri belum lama ini memunculkan banyak pertanyaan,
khususnya terkait optimalisasi pendapatan dan retribusi. Target pendapatan retribusi di
Linggo Asri, terlalu kecil. Padahal dari hasil pantauan seharusnya bisa lebih banyak lagi.
Dengan target dan realisasi sewa vila di Linggo Asri Rp 27 juta pada tahun lalu. Hasil
pantauan Komisi B, ada 7-8 pengunjung tiap harinya. Jika dihitung denga nilai retribusi
sebesar Rp 25.000-Rp 35.000 tiap vila, pendapatnnya seharusnya bisa mencapai sekitar Rp
50 juta. Padahal anggaran dalam APBD yang terserap untuk perbaikan vila tahun lalu
mencapai Rp 127,7 juta. Dengan melihat jumlah investasi yang ditanamkan dari APBD,
pendapatannya terlalu kecil. Analisis itu baru dari penginapan. Jika dihitung pengeluaran dan
pemasukan dari sektor lainnya, pendapatan akan terlihat lebih kecil lagi.