Anda di halaman 1dari 3

NIKEL

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel adalah unsur
kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel
mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika
dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat
yang keras.

Sifat Kimia
– Pada suhu kamar nikel bereaksi lambat dengan udara
– Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk oksida NiO
– Bereaksi dengan Cl2 membentuk Klorida (NiCl2)
– Bereaksi dengan steam H2O membentuk Oksida NiO
– Bereaksi dengan HCl encer dan asam sulfat encer, yang reaksinya berlangsung
lambat
– Bereaksi dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni segera larut
Ni + HNO3 → Ni(NO3)2 + NO + H2O
– Tidak beraksi dengan basa alkali
– Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
Sifat Fisika
Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki massa jenis sekitar
8,908 g/cm3 serta massa jenis cair saat melewati titik didihnya 7,81 g/cm3. Titik lebur
dari Nikel adalah 1455oC, sedangkan titik didihnya adalah 2913oC. Kalor peleburan
Nikel adalah 14,48 kJ/mol, sedangkan kalor penguapan Nikel adalah 377,5 kJ/mol, dan
kapasitas kalor saat suhu ruang adalah 26,07 J/(mol.K).
Keterdapatan
Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara,
Maluku, dan Papua.Selain itu terdapat juga di daerah Pulau Obi, Kabupaten Halmahera
Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) Ternate. Nikel biasanya terbentuk bersama-
sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik
termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat
komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan
batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya
berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Genesa Pembentukan Nikel
Nickel ore adalah bijih nikel, yaitu mineral atau agregat mineral yang
mengandung nikel. Ferronickel adalah produk metalurgi berupa alloy (logam paduan)
antara besi (ferrum) dan nikel.
Baja menggunakan produk alloy ini Nickel bisa berasal dari Laterite (Ni
Oxides) hasil proses pelapukan batuan Ultramafik dan Sulfida (Ni Sulphides) hasil dari
proses magmatisme (Peters, 1978). Sumber batual Ultramafik bisa dari Dunite,
Peridotite, Lherzolite,Serpentinite, dll.
Orebody dengan Ni grade yg tinggi umumnya didapat dari proses pelapukan
batuan (bedrock) yg kaya Olivine karena memang kandungan Ni di Olivine lebih tinggi
dibanding mineral mafik yg lain. Kandungan Ni di bedrock sebenar nya kecil sekali
(<0.7%), kandungan dibedrock didominasi oleh silica (>40%) dan magnesia (>30%),
proses pengkayaaan Ni terjadi karena adanya proses Leaching dimana elemen-elemen
yg mudah larut dan punya mobilitas tinggi terutama SiO2 dan MgO dilarutkan oleh air
sehingga %Ni yg tinggal di profile jadi tinggi (>2%).
Proses leaching yg efektif biasanya terjadi pada Daerah tropis dimana curah
hujan tinggi dan banyak vegetasi yang membentuk lingkungan asam. Morfologi yg
"gentle" termasuk plateua karena sirkulasi air bagus untuk "mencuci/mengeluarkan"
Silica dan magnesia, jika terlalu terjal hasil pelapukan akan tererosi sehingga profile
yang akan dihasilkan tipis. Kalo terlalu landai seperti di lembah/dataran rendah
sirkulasi air kurang bagus. Struktur geologi yang intensif karena penetrasi air ke
bedrock akan lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai