Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Kimia

Titik Didih dan Titik Beku Larutan

Disusun Oleh :

Nama : Galih Siswandi


Kelas : XII IPA 6
No. Absen : 15

SMA N 1 Klaten

2019/2020

I. Tujuan
A. Percobaan titik didih
 Menyelidiki titik didih larutan serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
 Menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih
larutan.
B. Percobaan titik beku
 Menyelidiki titik beku larutan serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
 Menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku
larutan.
II. Landasan Teori
A. Kenaikan Titik Didih
Titik didih adalah suhu ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dengan
tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam ruang
hampa akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu
berada di dalam tekanan atmosfer.
Sedangkan kenaikan titik didih (ΔTb) adalah bertambahnya titik didih
suatu larutan realtif terhadap titik didih pelarut murninya. Penurunan tekanan
uap larutan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut.
Besarnya kenaikan titik didih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a) Untuk larutan non elektrolit
ΔTb ¿ m . Kb
Tb larutan ¿ Tb pelarut + ΔTb
b) Untuk larutan elektrolit

ΔTb ¿ m. i . Kb

 Keterangan :
 m = molalitas larutan
 Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC.g/mol)
 ΔTb = kenaikan titik didih larutan (oC)
 Tb = titik didih
 i = faktor Van Hoff : 1+(n-1) α

B. Penurunan Titik Beku


Titik beku merupakan suhu yang pada suhu tersebut suatu zat cair
berubah menjadi padat. Penurunan titik beku (ΔTf) adalah berkurangnya titik
beku suatu larutan relatif terhadap titik beku pelarut murninya. Penurunan
tekanan uap larutan menyebabkan titik beku larutan lebih rendah dari titik
beku pelarut. Besarnya penurunan titik beku akibat adanya zat terlarut dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a) Untuk larutan non elektrolit


ΔTf ¿ m . Kf
b) Untuk larutan elektrolit Tf larutan ¿ Tf pelarut ― ΔTf

ΔTf ¿ m. i . Kf

 Keterangan :
 m = molalitas larutan
 Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC.g/mol)
 ΔTf = penurunan titik beku larutan (oC)
 Tf = titik beku
 i = faktor Van Hoff : 1+(n-1) α

III. Alat dan Bahan


A. Percobaan titik didih
 Termometer  Penjepit gelas kimia
 Gelas kimia 100 mL  Akuades
 Pipet  Urea (CO(NH2)2) 1M
 Sendok  Garam dapur (NaCl) 1M
 Busen  Air (H2O) 1M
 Kaki tiga  Glukosa (C6H12O6) 1M

B. Percobaan titik beku


 Termometer  Gelas kimia plastik
 Gelas kimia 100 mL  Akuades
 Tabung reaksi  Urea (CO(NH2)2) 1M
 Gelas ukur  Garam dapur (NaCl) 1M
 Es  Air (H2O) 1M
 Pipet  Glukosa (C6H12O6) 1M
 Sendok

IV. Langkah Kerja


A. Percobaan titik didih
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Memasukkan masing-masing 50 mL air, 50 mL urea, 50 mL larutan garam dapur,
50 mL glukosa ke dalam gelas kimia secara bergantian.
3) Memanaskan hingga mendidih keempat larutan tersebut pada bunsen secara
bergantian.
4) Mengukur titik didih keempat larutan tersebut dengan termometer.
5) Mencatat hasil percobaan.
B. Percobaan titik beku
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Memasukkan es batu ke dalam gelas kimia plastik lalu menaburkan garam ke
dalamya setelah itu mengaduk hingga merata.
3) Memasukkan 3 mL air, 3 mL urea, 3 mL glukosa, 3 mL larutan garam masing ke
dalam tabung reaksi.
4) Memasukkan keempat tabung reaksi ke dalam gelas kimia plastik yang berisi es
batu.
5) Mengamati dan mengukur titik beku keempat larutan dengan termometer.
6) Mencatat hasil percobaan.

V. Hasl Percobaan
A. Percobaan titik didih
N Larutan Titik Didih
o
1. Air (H2O) 92oC
2. Glukosa (C6H12O6) 93oC
3. Urea (CO(NH2)2) 93oC
4. Garam Dapur (NaCl) 94oC

B. Percobaan titik beku


N Larutan Titik Beku
o
1. Air (H2O) 2oC
2. Glukosa (C6H12O6) -8oC
3. Urea (CO(NH2)2) -2oC
4. Garam Dapur (NaCl) -5oC

VI. Pembahasan
A. Percobaan titik didih
Pada percobaan titik didih, dapat diketahui titik didih air adalah 92 oC, titik
didih glukosa adalah 93oC, titik didih urea adalah 93oC, dan titik didih larutan garam
dapur adalah 94oC. Keempat larutan diatas memiliki perbedaan titik didih yang tidak
terlalu besar yaitu sekitar 1-2oC.

B. Percobaan titik beku


Pada percobaan titik beku, dapat diketahui titik beku air adalah 2oC, titik beku
glukosa adalah -8 oC, titik beku urea adalah -2oC, dan titik beku larutan garam adalah
-5 oC. Keempat larutan tersebut memiliki perbedaan titik beku yang lebih besar
daripada perbedaan titik didihnya.

VII. Kesimpulan
Titik didih dan titik beku merupakan sifat koligatif yang dipengaruhi oleh
jumlah partikel zat terlarut dan tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Pada
percobaan titik didih, keempat larutan sudah memiliki titik didih yang hampir sama
namun pada percobaan titik beku, keempat larutan memiliki titik beku yang berbeda-
beda. Hal tersebut dikarenakan adanya ketidaktelitian dalam melakukan percobaan,
kurangnya kemampuan dalam melakukan penelitian, dan dikarenakan faktor-faktor
penghambat lainnya.
Dari percobaan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu titik didih atau antara
satu larutan dengan larutan yang lain besarnya dapat sama jika molaritas zat
terlarutnya juga sama. Selain itu, titik didih dan titik beku suatu larutan dipengaruhi
oleh jumlah partikel, molalitas, kemurnian zat, dan sifat elektrolit dari larutan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai