Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN

PROFIL MANAJEMEN RISIKO


TRIWULAN IV TAHUN 2013

CG
L G
A
O RT
_ P
A S
A T
B
T ER

PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR


Jl. James Simandjuntak No. 1 Bontang Utara 75313 Kalimantan Timur, INDONESIA
Telepon : (0548) 41202, 41203 Faks : (0548) 41616, 41626
Dept. Kepatuhan & Manajemen Risiko : ext.3180 Faks : ext. 5686
Situs : www.pupukkaltim.com
Surel : Manrisk@pupukkaltim.com
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY
Latar Belakang 1
Perkembangan Penerapan Manajemen Risiko 1

ANALISA RISIKO
Jumlah dan Tingkat Risiko 2
Peta Risiko 3
Profil Risiko 4
Profil Risiko dan Peta Risiko per Fungsi Kegiatan 4
Profil Risiko dan Peta Risiko per Jenis Risiko 6
Profil Risiko dan Peta Risiko per Sebab Risiko 7
Mitigasi Risiko dan Peta Risiko atas risiko - risiko tinggi
di setiap Bidang/SBU/Unit
CG 8

L G
A
RISIKO STRATEGIS 9

RT
PO
RISIKO INVESTASI & PROYEK 16

S _
A
LAMPIRAN 21

A T
RB
T E

i
EXCECUTIVE SUMMARY

Latar Belakang

PT Pupuk Kalimantan Timur pada tahun 2013 telah melakukan asesmen risiko sesuai
rencana yang ditentukan. Walaupun bukan tanpa hambatan namun kinerja secara
garis besar mengalami peningkatan dari pada periode sebelumnya. Begitu juga
dengan risiko, perusahaan secara umum dapat mengendalikan risiko-risiko yang
dihadapi selama triwulan III tahun 2013.

Perkembangan Penerapan Manajemen Risiko di Triwulan III

Profil risiko Pupuk Kaltim sebanyak 940 risiko pada triwulan III menjadi 999 risiko di
triwulan IV tahun 2013. Seluruh risiko yang telah teridentifikasi kemudian di ukur
tingkat risikonya, perhitungan di triwulan ini risiko rata-rata perusahaan berada pada
tingkat 7,56 dengan kategori Sedang/ medium.

CG
Level risiko mengalami dinamika dengan perubahan level risiko rata-rata menjadi
G
7,56. Dengan Jumlah risiko selama triwulan IV tercatat sebanyak 999 risiko,
L
A
mengalami peningkatan dari 940 risiko pada triwulan III tahun 2013 menandakan

RT
peningkatan kesadaran/awareness insan Pupuk Kaltim dalam hal kemampuan

O
mengidentifikasi risiko di lingkungan kerjanya.
P
S _ menjadi bahan evaluasi tahun 2013 yang
A kerja dalam mengendalikan dan menjamin
Hasil asesmen risiko di triwulan IV dapat
T
kemudian dijadikan dasar dan kertas
sasaran perusahaan di tahunA
R B 2014.

T E

1
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
ANALISIS RISIKO

Jumlah dan Tingkat Risiko

Asesmen risiko telah dilakukan pada triwulan IV tahun 2013 oleh unit kerja sebagai
langkah penerapan kebijakan manajemen risiko PT Pupuk Kalimantan Timur.

Dari hasil asesmen risiko tersebut dapat disusun profil risiko per bidang fungsi
kegiatan yang ditunjukkan pada tabel Jumlah risiko per bidang selama tahun 2013.

Tabel I. Jumlah risiko per bidang triwulan IV tahun 2013


Keterangan: H=High, M=Medium dan L=Low.

CG
L G
A
ORT
_ P
A S
A T
B
T ER

Peningkatan kesadaran unit kerja dalam mengidentifikasi risiko di unit kerja semakin
meningkat terlihat dengan kemampuan melihat risiko baru yang ada di unit kerja
masing-masing. Peningkatan identifikasi risiko terjadi dari 940 risiko pada triwulan
III tahun 2013 menjadi 999 risiko di triwulan IV tahun 2013.

2
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Peta Risiko

Peta atau gambaran tingkat risiko rata-rata sebagaimana yang ditunjukkan pada
grafik 1. Tingkat risiko rata-rata Pupuk Kaltim triwulan IV tahun 2013.

CG
L G
A
O RT
_ P
S
Grafik 1. Perbandingan Tingkat risiko rata-rata Pupuk Kaltim

A
triwulan III dengan Triwulan IV tahun 2013
T
B A
Sedangkan sebaran jumlah risiko dalam peta risiko pada triwulan IV tahun 2013

triwulan IV 2013. T ER
dapat dilihat pada grafik 2. Jumlah Risiko Per Tingkat Risiko Dalam Matriks Risiko

Grafik 2. Jumlah risiko per tingkat risiko


dalam matriks risiko triwulan IV tahun 2013

3
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Profil Risiko

Profil Risiko Dan Peta Risiko Per Fungsi Kegiatan

Perbandingan jumlah risiko selama triwulan IV tahun 2013 dapat dilihat pada grafik
3. Perbandingan jumlah risiko per bidang.

CG
L G
A
RT
Grafik 3. Perbandingan jumlah risiko per bidang

P O
_
Profil sebaran jumlah risiko per bidang atau fungsi kegiatan dapat dilihat pada tabel
S
2. Profil risiko per bidang/fungsi kegiatan.
T A
B A
Tabel 2. Perbandingan Profil risiko per bidang/fungsi triwulan IV Tahun 2013

T ER

4
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Gambaran rata-rata tingkat risiko triwulan IV Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel
dibawah.

Tabel 3. Tingkat risiko rata-rata fungsi per bidang kegiatan triwulan IV tahun 2013

Keterangan: C=Consequence (Dampak), L=Likelihood (Kemungkinan terjadi)

Pengendalian Risiko
CG
L G
A
Jenis pengendalian risiko yang telah dilakukan pada triwulan IV 2013 dapat dilihat

RT
pada tabel 4. Jenis pengendalian risiko per bidang kegiatan triwulan IV tahun 2013.

P O
_
Tabel 4. Jenis pengendalian risiko per bidang kegiatan triwulan IV tahun 2013

A S
A T
B
T ER

5
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Profil Risiko Dan Peta Risiko Per Jenis Risiko

Profil risiko per jenis risiko dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 5. Profil risiko per jenis risiko


JENIS RISIKO TINGGI SEDANG RENDAH

Jumlah 124 842 33

Sebaran risiko dalam peta risiko pada triwulan IV tahun 2013 dapat dilihat pada
grafik 4. Jumlah risiko per tingkat risiko dalam matriks risiko triwulan IV 2013.

CG
L G
A
ORT
_ P
A S
A T
B
ER
Grafik 4. Jumlah risiko per tingkat risiko dalam matriks risiko triwulan IV tahun 2013

6
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Profil Risiko Dan Peta Risiko Per Sebab Risiko

Penyebab risiko dibedakan menjadi 6 alasan utama antara lain material, manusia,
metode, mesin, uang (dana), dan eksternal. Profil risiko per sebab risiko Pupuk
Kaltim dapat dilihat pada tabel profil risiko per sebab risiko

Tabel 6. Profil risiko per sebab risiko

CG
L G
A
O RT
_ P
A S
A T
B
T ER

7
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
Mitigasi Risiko Dan Peta Risiko Atas Risiko-risiko Tinggi di Setiap Bidang/
SBU/Unit

Risiko Tinggi yang teridentifikasi di triwulan IV tahun 2013 di Pupuk Kalimantan


Timur dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah grafik sebaran perubahan tingkat
risiko tinggi di tahun 2013.

CG
L G
A
ORT
P
Grafik 5a. Peta sebaran risiko tinggi sebelum tindak lanjut
_
A S
A T
B
T ER

Grafik 5b. Peta sebaran risiko tinggi setelah tindak lanjut

8
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan IV Tahun 2013
RISIKO STRATEGIS

Proses penetapan risiko strategis dilakukan setelah pelaksanaan pemantauan dan


mitigasi untuk memastikan apakah sesuai dengan perencanaan sampai pada tingkat
risiko yang diinginkan.

Secara korporasi, risiko strategis di triwulan IV mengalami beberapa perubahan.


Daftar risiko strategis tersebut antara lain:

1. Pasokan bahan baku NPK dalam jangka panjang tidak tercapai, sehingga Pupuk
NPK kalah bersaing di pasaran.
2. Pelaksanaan proyek Kaltim 5 terlambat.
3. Penurunan pasokan gas kaltim 5 pada tahun 2017.
4. Kekurangan stock di gudang lini 3.
5. Exposure/fluktuasi nilai mata uang asing.
6. Unschedule shutdown.
7. Penurunan kehandalan pabrik.
CG
G
8. Pengadaan barang tidak tepat waktu.
9. Shiping Out pupuk Urea terhambat
A L
RT
10. Kehilangan jumlah karyawan yang cukup besar dalam waktu yang berdekatan.

P O
Penjelasan risiko strategis yang dihadapi perusahaan beserta peta risikonya dapat
_
dilihat pada lampiran 1, berikut adalah deskripsi singkat risiko strategis di Pupuk
S
Kaltim.
T A
B A
E R NPK dalam jangka panjang tidak tercapai,
1. Pasokan bahan baku
T NPK kalah bersaing di pasaran.
sehingga Pupuk

Proses produksi pabrik NPK berlangsung terus sesuai jadwal, sehingga


penyediaan bahan baku harus selalu terjamin. Perencanaan pengadaan bahan
baku yang cermat mutlak dilakukan karena bahan baku harus diimpor antara
lain Phospor (P) dan Kalium (K).

Penyebab kejadian : 1 Perencanaan pengadaan bahan baku tidak optimal


2 Tidak ada gudang penyimpanan bahan baku khusus
NPK, minimal kapasitas persediaan untuk 2 bulan.
3 Sistem unloading bahan baku dari kapal ke gudang
tidak optimal.

Akibat kejadian : 1 Down time pabrik NPK tinggi.


2 Opportunity loss.
Pengendalian : 1 a. Membuat prosedur operasional bisnis pupuk NPK.
b. Melakukan sewa kapal dengan metode time
charter untuk pengangkutan bahan baku
c. Memaksimalkan kapasitas gudang pabrik untuk
bahan baku KCL
d. Memanfaatkan sinergi dengan holding terkait
kebijakan pengadaan bahan baku NPK dalam
jumlah besar agar diperoleh harga lebih murah
e. Menjajaki kerjasama dengan Negara sumber bahan
baku NPK dengan skema pemerintah dengan
pemerintah (G2G)

2 a. Menyiapkan 3 lokasi storage di bekas pabrik KSF,


belakang JPP & lapangan gudang Tursina.
b. Direncanakan akan membangun gudang dengan
anggaran Rp. 25 Milyar berlokasi di Tursina Selatan
(kapasitas 10.000 ton).

3
G
Negosiasi ulang dengan PBM untuk meningkatkan
C
kecepatan unloading bahan baku.

L G
A
2. Pelaksanaan proyek Kaltim 5 terlambat
ORT
_ P
Proses pembangunan proyek pabrik kaltim 5 sedang berlangsung memasuki

A S
fase puncak. Pengawasan yang semakin ketat terhadap kedatangan material
T
dan peralatan menjadi suatu keharusan agar proyek dapat berlangsung sesuai
A
rencana.
B
R: a
T E
Penyebab kejadian Jumlah peralatan dan manpower terbatas
b Keterlambatan kedatangan material konstruksi dan
peralatan
c Manajemen konstruksi lemah
d Keterbatasan cashflow dari pihak subkontraktor
sehingga kesulitan dalam operasional proyek

Akibat kejadian : Penyelesaian proyek kaltim 5 terlambat


Penambahan biaya proyek
Pengendalian : a Meminta penambahan man power serta peralatan
konstruksi kepada subkontraktor
b Meminta kontraktor mempercepat kedatangan
material dan peralatan konstruksi
c Meminta kontraktor untuk membuka rekening khusus/
escrow account yang dikendalikan bersama antara
Contractor dan Subcontractor atau meminta kontraktor
untuk membayar subcontractor secara tepat waktu

10
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
3. Penurunan pasokan gas Kaltim 5 pada tahun 2017

Pasokan bahan baku gas pada Pabrik Kaltim 5 harus dapat dijamin
ketersediaanya mengingat adanya penurunan (decline periode) pasokan gas
mulai tahun 2017.

Penyebab kejadian : Kekurangan gas karena adanya beberapa sumur dari


pemasok yang tidak berfungsi dengan baik.
Akibat kejadian : Pabrik berhenti beroperasi sehingga target produksi
tidak tercapai.

Pengendalian : 1 a. Mengupayakan tambahan pasokan gas dari Vico


(CBM) dan Chevron (laut dalam) sebelum tahun 2017.
b. Negosiasi dan koordinasi dengan SKK (Satuan Kerja
Khusus) Migas.
2 Mengupayakan pabrik beroperasi sesuai dengan
ketersediaan gas.

4. Kekurangan stock urea di gudang lini 3


C G
L G sudah melebihi dari
Kelebihan persediaan pupuk di gudang-gudang pemasaran

kekurangan/ kekosongan persediaan pupuk. T


A
standar yang disyaratkan sementara ada daerah-daerah tertentu mengalami

O R
_ Pmemperoleh transportasi kapal
S cuaca
Penyebab kejadian : 1 Kesulitan
A
2 Kendala
T
: A
Akibat kejadian
R B 2 Kehilangan pendapatan.
1 Cut rate pabrik.

PengendalianT
E : 1 Menempatkan overstock di daerah-daerah remote
2 Menetapkan min-max sesuai kebutuhan (untuk
remote area minimal kebutuhan selama 6 minggu dan
maksimal kebutuhan selama 3 bulan)
3 Untuk remote area akan di supply dengan kapal time
3.
ch charter.

5. Exposure/fluktuasi nilai mata uang asing

Adanya missmatch antara penerimaan dan pembayaran valas untuk bahan


baku, spare part, dan investasi.

Penyebab kejadian : 1 Pembelian gas bumi (100%) dan bahan baku lainnya
(60%) menggunakan mata uang US Dollar.
2 Pelunasan pembayaran kredit investasi perusahaan
sebagian dalam mata uang US Dollar.
3 Penerimaan pendapatan sebagian besar dari penjualan
dalam negeri dengan mata uang Rupiah.

11
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Akibat kejadian : Cash flow perusahaan terganggu apabila ketersediaan
dana dalam mata uang US Dollar tidak tercukupi dan
adanya risiko fluktuasi nilai tukar mata uang US Dollar.

Pengendalian : 1 Mempersiapkan stand by loan dalam mata uang US


Dollar (KMK).
2 Pembelian valuta asing secara bertahap melalui
selective buying yaitu dengan memperhatikan kondisi
pasar (waktu yang tepat) dan membandingkan kurs
terbaik.
3 Meningkatkan pendapatan perusahaan dalam mata
uang US Dollar dalam rangka natural hedging.

6. Unschedule shut down

Risiko unschedule shut down yang menyebabkan pabrik kehilangan hari


produksi dan kehilangan produksi.

Penyebab kejadian :
CG
1 Tube Katalis Reformer C-1001 Cell C dan D mengalami
G
Creep/pembesaran diameter tube (>3 %) sebanyak 65
L
tube.
A
TOutlet Secondary Reformer (E-1007)
R
O Amoniak-1 dan 101-C disebabkan oleh
2 Kebocoran WHB
sisi TubeP
life S _exchanger.
Bundle

A
time
T
A3 Kinerja
B bucket elevator, bagging system, dan dedusting

ER
system rendah
T 4 Kebocoran wall tube boiler batubara

Akibat kejadian : Target produksi tidak tercapai.


Pengendalian : 1 a. Menjaga dan mengontrol temperatur operasi Skin
Tube (< 900 °C) dengan pengaturan burner.
b. Melakukan ultrasonic range test (LRUT) untuk
melihat ketebalan tube.

2 a. Pengadaan spare part baru


b. Menjadwalkan penggantian/perbaikan kebocoran
Tube Bundle WHB pada saat TA.

3 Peningkatan kehandalan pabrik NPK melalui


peningkatan spesifikasi alat, sistem kerja, Spare part,
dan SDM.

12
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
4 a. Menyusun work instruction (WI) pengoperasian
boiller untuk mengurangi tingkat abrasi dari proses
fluidisasi
b. Melakukan RCM dengan Tim Kehandalan.

7. Penurunan kehandalan pabrik

Operasional pabrik dengan temperatur dan tekanan tinggi harus dilakukan


sesuai dengan batasan normal operasi apabila tidak sesuai akan terjadi
kegagalan peralatan yang mengakibatkan performance turun, Mean Time
Between Failure (MTBF) peralatan menjadi rendah.

Penyebab kejadian : 1 Perubahan komposisi gas alam yang menyebabkan


deposit karbon dan kandungan sulfur yang cukup
tinggi dalam katalis.
2 Menggunakan katalis melebihi batas waktu yang
direkomendasikan (pemakaian katalis selama 259

G
bulan sedangkan penjelasan dari Manufacturer usia
pemakaian selama 240 bulan).
G C
L
Akibat kejadian : Kehilangan hari produksi.
A
RT
Pengendalian : 1 Koordinasi dengan unit terkait dan eksternal (Komp.

O
Operasi, Komp. Pemeliharaan, Komp. Dalwaspab, dan

_
Pihak Pertagas).
P
S
2 Penggantian katalis sesuai spesifikasi (tahan terhadap
A
A T
steam to carbon ratio rendah)

B
3 Monitoring kondisi operasi, Monitoring hasil analisa

ER
kondensat / steam, Check setiap ada kegiatan TA,

T 4 Merencana pembelian alat baru.


5 Menerapkan program Predictive Preventive
Maintenance (PPM) secara efektif.

8. Pengadaan barang tidak tepat waktu

Proses pengadaan barang membutuhkan tahapan-tahapan yang telah


ditentukan batas waktunya, apabila proses pengadaan tidak sesuai dengan
batas waktu tersebut mengakibatkan keterlambatan penyediaan barang.

Penyebab kejadian : 1 Persiapan Purchase Order (PO) membutuhkan waktu


lama.
2 Seleksi "Scope of Supply " vendor kurang tepat.

13
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Akibat kejadian : 1 Spesifikasi barang yang ditawarkan tidak sesuai
dengan permintaan.
2 PO terlambat sampai ke supplier.
3 Cenderung menawarkan harga tinggi untuk
mengantisipasi kerugian akibat terlambat menerima
pembayaran.
4 Vendor tidak bersedia melayani pembelian langsung
sehingga harus dilakukan melalui perantara (rekanan
lain).
5 Menghambat proses produksi

Pengendalian : 1 Koordinasi intensif dengan otorisator.


2 Memperbaiki dan melengkapi kriteria scope of supply.

9. Shiping Out pupuk Urea terhambat

Peningkatan target produksi dan aktivitas di pelabuhan, maka diperlukan


perencanaan dan pengawasan yang ketat pada proses pengiriman produk keluar

G
pabrik agar tidak terhambat.

Penyebab kejadian : G C
1 Kapasitas alat muat ke kapal (loader) terbatas

A L
ditambah adanya penambahan produk dari Kaltim-5

RT
2 Kerusakan pada alat shiping out

P O3 Penumpukan kapal di dermaga

: 1 Pabrik_
Akibat kejadian
A S cut rate atau bahkan shutdown

A T
2 Opportunity loss penjualan pupuk

Pengendalian
RB: 1 Usulan menambah alat muat ( Bulk Ship Loader) untuk

T E mengantisipasi produk tambahan dari beroperasinya


Kaltim 5
2 Menjalankan Preventive Predictive Maintenance (PPM)
sesuai jadwal
3 a. Mengatur jadwal kedatangan kapal/ laycan kapal
(minimal 5 kapal dalam 1 minggu)
b. Mengatur penyandaran kapal dengan cara skala
prioritas (berdasarkan kesiapan cargo, laycan kapal,
kebutuhan/urgency barang)

14
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
10. Kehilangan jumlah karyawan yang cukup besar dalam waktu yang
berdekatan

Kehilangan jumlah karyawan yang cukup besar dalam waktu yang berdekatan
mengakibatkan belum sempurnanya transfer pengetahuan (tacit knowledge).

Penyebab kejadian : 1 Pelaksanaan rekrutmen tidak dilakukan secara


berkesinambungan.
2 Sebagian besar karyawan senior yang memiliki
keahlian akan memasuki masa pension dalam lima
tahun ke depan.

Akibat kejadian : 1 Tidak terpenuhinya kebutuhan karyawan untuk


mendukung pengembangan perusahaan ke depan.
2 Knowledge yang merupakan modal intelektual
perusahaan tidak tersampaikan secara efektif kepada
karyawan penerusnya.

Pengendalian :
G
1 Melakukan program penerimaan karyawan baru secara
berkesinambungan.
C
L G
2 Pembudayaan coaching dan mentoring pendampingan
A
secara berjenjang untuk mengefektifkan transfer
pengetahuan.
ORT
3 Melalui program Knowledge Management melakukan
_ P
sharing knowledge, dokumentasi secara terstruktur

A S
berupa buku, soft file presentasi, memo to file maupun

A T
historical cards, yang dapat memberi gambaran
B tentang riwayat perbaikan dari suatu peralatan atau

T ER pekerjaan.

15
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
RISIKO JASA KONSTRUKSI DAN INVESTASI

Pada triwulan IV tahun 2013, Pupuk Kaltim melanjutkan proses kegiatan proyek
investasi antara lain pembangunan Proyek Kaltim 5 dan Proyek Boiler Batu Bara.
Berikut Deskripsi singkat masing-masing proyek beserta risikonya. Sedangkan detail
lengkap register risiko dapat dilihat di lampiran.

1. Pembangunan Proyek Kaltim 5

Deskripsi Proyek : Pembangunan Proyek Kaltim 5


Nilai Proyek : Rp 6.633 Milyar
Pemilik : PT Pupuk Kalimantan Timur
Lokasi : Kawasan Industri PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang –
Kalimantan Timur
Effective Date : 14 September 2011
Licensor / Type :
CG
Amoniak : Kellog BR (USA) dan Urea : ACES21 Toyo (Japan)
Contractor :
G
Konsorsium IKPT – Toyo Enginering Corporation
L
T A
Penerapan Manajemen Risiko yang dilakukanRpada kegiatan investasi menjadi
tanggung jawab pimpinan proyek dengan P
O
S _ penjelasan sebagai berikut :

T A pabrik ammonia kapasitas 2.500 MTPD dan


A 3.500 MTPD beserta fasilitas pendukungnya di
Sasaran : Pembangunan

R Burea

Manager Proyek E Kawasan Industri PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang


T : Ir. Jakub Tarigan
Lokasi proyek : Kawasan Industri PT Pupuk Kalimantan Timur Bontang –
Kalimantan Timur

Nama Risiko 1 : Keterlambatan penetapan revisi vendor/subcont list


Sebab risiko :1. PKT khawatir perubahan vendor list melanggar hukum,
khawatir kualitas tidak terpenuhi
2. Kontraktor mengajukan vendor list yang berbeda dibanding
Kontrak.
Akibat risiko : Keterlambatan penerbitan Purchase Order (PO) oleh Kontraktor
yang menyebabkan jadwal proyek terlambat, sehingga
Kontraktor mengajukan klaim penggantian biaya yang timbul
kepada PKT
Pengendalian :1. Meminta Badan Pengendalian Penerapan Teknologi (BPPT)
untuk melakukan evaluasi vendor maksimal dalam 3 hari.

2. Menyiapkan Letter of Agreement terkait vendor/subcon list.

3. Segera memutuskan bahwa vendor/subcont yang diajukan


memenuhi/tidak memenuhi kriteria dalam kontrak.

Nama Risiko 2 : Terjadinya kenaikan biaya Owner Controlled Cost (OCC).


Sebab risiko :1. Penambahan beban biaya yang tidak direncanakan di anggaran
OCC.

2. Peningkatan indeks harga.

Akibat risiko : Biaya proyek naik.


Pengendalian : Mengendalikan biaya OCC Proyek Kaltim-5 untuk tidak
melampaui anggaran yang ditetapkan.

CG
Nama Risiko 3
L G
A
: Pelaksanaan perkerjaan tertentu oleh sub kontraktor mundur.
Sebab risiko :
RT
Cash flow kontraktor yang tidak mendukung karena adanya
O
P
keterbatasan dukungan dana dari internal kontraktor maupun
dari pihak ketiga.
S _
T A
A
Akibat risiko : Sub kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan karena
B keterlambatan pembayaran dari kontraktor.

Pengendalian T ER :1. Mengingatkan kepada kontraktor tentang adanya Joint And


Several Liability antara IKPT dan TEC, bahwa konsorsium
antara IKPT dan TEC.

2. Mewajibkan sub kontraktor untuk membuka rekening bank


yang menampung pembayaran dari Kontraktor dan rekening
tersebut dikendalikan oleh Kontraktor (Escrow).

3. Meminta Kontraktor mempertimbangkan membuka Rekening


Khusus Proyek Kaltim 5.

Nama Risiko 4 : Main kontraktor mundur dari proyek.


Sebab risiko : Kenaikan indeks harga akibat krisis global.
Akibat risiko : Proyek terlambat.
Pengendalian : Pengumpulan informasi terkait realisasi inflasi dan proyeksi
inflasi mendatang dan mengingatkan Kontraktor bahwa kontrak
bersifat Lump Sum.

17
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
2. Pembangunan Proyek Boiler Batubara

Triwulan III tahun 2013, Proyek Boiler Batubara telah melakukan asesmen risiko
dimana gambaran umumnya adalah sebagai berikut.

Deskripsi Proyek : Pembangunan Proyek Boiler Batubara


Nilai Proyek : Rp 1.183,26 Milyar
Pemilik : PT Pupuk Kalimantan Timur
Lokasi : Tanjung Harapan, Kawasan Industri Kaltim Industrial Estate
Bontang – Kaltim
Effective Date : 26 Januari 2010
Licensor / Type : Circulating Fluidized Bed Boiler (CFB)
Contractor : Inti Karya Persada Tehnik (IKPT)

Penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan pada kegiatan investasi menjadi


tanggung jawab pimpinan proyek dengan penjelasan sebagai berikut :

Sasaran :
CG
Membangun boiler batubara kapasitas net 2 x 220 ton per
G
jam steam untuk menunjang pabrik Kaltim-5 dan
L
A
mendukung pabrik yang ada dalam rangka mengurangi

RT
ketergantungan pemakaian gas alam.

P O
Manager Proyek : Ir. Boyke Nayarana
S _
Lokasi proyek :
T A
Tanjung Harapan, Kawasan Kaltim Industrial Estate,

B A Bontang – Kaltim.

Nama Risiko 1
T E:R Spesifikasi dan performance guarantee boiler yang
dibangun tidak tercapai.

Sebab risiko :1. Tidak berjalannya sistem QC/QA sehingga lolosnya


pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi standar.

2. Pembelian/ fabrikasi peralatan tanpa didukung dengan


persetujuan dokumen engineering (dokumen engineering
tidak ada)

3. Melibatkan manufacturer boiller dari china

4. Keterbatasan kemampuan dan pengalaman tenaga


konstruksi di lapangan (dibawah standar)
Akibat risiko :1. Perusahaan rugi karena biaya produksi akan meningkat.

18
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Pengendalian :1. Melakukan individual test untuk cek performance setiap
peralatan.
2. Meminta IKPT untuk mengganti equipment yang tidak
memenuhi spec atau meminta CO negative.
3. Melakukan SAT equipment untuk meyakinkan
performance equipment.
4. Melakukan punch list.

Nama Risiko 2 : Penyelesaian proyek tidak sesuai dengan target


penjadwalan ulang.

Sebab risiko :1. Hand over dokumen terlambat sehingga Mech Acceptance
tidak bisa diterbitkan.
2. Kegiatan commisioning tidak berjalan sesuai dengan
rencana karena ada peralatan yang rusak/bermasalah.
3. Kedatangan VSM terlambat sehingga kegiatan
commisioning terganggu.
4. Pekerjaan dredging terhambat karena alat yang tersedia
tidak sesuai dan reliability nya rendah.

CG
5. Persiapan commisioning dan start up dari kontraktor
sangat minim.
L G
A
RT
Akibat risiko :1. Penggunaan steam dari boiler batubara terlambat
sehingga ada kerugian akibat Opportunity lost.

P O
2. Meningkatnya biaya Owner Controlled Cost (OCC).

S _
Pengendalian :1.
T A
Melakukan expedite dan review secara paralel dokumen

A
proyek.
B2. Melakukan pengecekan sebelum commisioning dan

T ER
3.
meyakinkan bahwa spare part commisioning lengkap .
Monitoring kedatangan VSM.
4. IKPT telah mendatangakn alat dredging cutter suction
yang baru.
5. Melibatkan tim operasi dalam kegiatan konstruksi untuk
melakukan punch list dan menyusun WI untuk
pengoperasian boiler batubara.

Nama Risiko 3 : Kualitas pekerjaan dilapangan tidak memenuhi standar


kualitas konstruksi .
Sebab risiko :1. Skil tenaga konstruksi di lapangan rendah/dibawah
standar.
2. Tidak berjalannya sistem QC/QA sehingga lolosnya
pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi standar.
3. Material yang akan digunakan tidak sesuai terutama untuk
pekerjaan welding pressure part dan piping.
Akibat risiko : Boiler mengalami kerusakan pada saat beroperasi yang
dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

19
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Pengendalian :1. Melakukan test/kualifikasi welder sebelum bekerja.

2. Melakukan pengawasan terhadap kualitas pekerjaan


dilapangan dan melakukan punch list.

3. Mereview dan meyakinkan dokumentasi aktifitas QC/QA


yang akan dijadikan referensi/historical kualitas
pekerjaan.
.
Nama Risiko 4 : Biaya proyek melebihi anggaran yang disetujui.

Sebab risiko :1. Adanya pekerjaan tambahan.

2. Biaya Owner Controlled Cost (OCC) yaitu Interest During


Construction (IDC) meningkat karena penyelesaian proyek
melewati jadwal kontrak.

G
Akibat risiko :1. Biaya Engineering Procurement Construction (EPC)
meningkat.
G C
Pengendalian
A L
:1. Melakukan value engineering untuk mengetahui untung

RT
rugi adanya pekerjaan tambahan.

P O
_
2. Mempercepat penyelesaian proyek.
S
T A
B A
T ER

20
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Lampiran
Profil Risiko
Triwulan III tahun 2013

CG
L G
A
ORT
_ P
A S
AT
B
TER
Lampiran 1. Risiko Strategis
Risiko strategis yang teridentifikasi selama 2013 di Pupuk Kalimantan Timur adalah

INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

Pasokan bahan baku NPK dalam Perencanaan pengadaan 3.00 5.00 15.00 Menyiapkan 3 lokasi storage di bekas pabrik n.a n.a 2.00 5.00 10.00 Komp Teknik

G
jangka panjang tidak tercapai, bahan baku tidak KSF, belakang JPP & lapangan gudang dan
sehingga kalah bersaing di optimal Tursina. Pengadaan

GC
pasaran
Tidak ada gudang Direncanakan akan membangun gudang
penyimpanan bahan dengan anggaran Rp. 25 Milyar di tahun

L
baku khusus NPK, 2012 berlokasi di Tursina Selatan (kapasitas

A
minimal kapasitas 10.000 ton).
persediaan untuk 2

T
bulan. Melakukan sewa kapal dengan metode time

R
charter untuk pengangkutan bahan baku
Sistem unloading bahan

O
baku dari kapal ke Negosiasi ulang dengan PBM untuk
meningkatkan kecepatan unloading bahan

P
gudang tidak optimal.
baku.

S_
Memaksimalkan kapasitas gudang pabrik
untuk bahan baku KCL

T A Koordinasi dengan holding terkait kebijakan

A
pengadaan bahan baku NPK

B
Mengkaji penggunaan bahan baku

R
berkantong menjadi bahan baku curah (urea
kantong menjadi urea curah)

TE
Pengadaan bahan baku dilakukan secara
direct ke Bontang dan dalam jumlah besar.

22
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

Pengadaan barang tidak tepat 1. Proses persiapan 3.25 3.50 11.38 1. Koordinasi intensif dengan otorisator n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Komp.
waktu Purchase Order (PO) Teknik dan
membutuhkan waktu Pengadaan
lama. 2. Memperbaiki dan melengkapi kriteria
2. Seleksi scope of scope of suppy

G
supply vendor kurang

GC
tepat

L
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC

TA
Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Penanggung
Jawab

R
a. Jumlah peralatan dan a. Meminta penambahan man power serta
Pelaksanaan proyek Kaltim 5 3.00 4.00 12.00 n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Tim Proyek

O
manpower terbatas peralatan konstruksi kepada subkontraktor
terlambat b. Keterlambatan b. Meminta kontraktor mempercepat Kaltim 5

P
kedatangan material kedatangan material dan peralatan

S_
konstruksi dan konstruksi
peralatan c. Meminta kontraktor untuk membuka

A
c. Manajemen rekening khusus/ escrow account yang

T
konstruksi lemah dikendalikan bersama antara Contractor dan
d. Keterbatasan Subcontractor atau meminta kontraktor

A
cashflow dari pihak untuk membayar subcontractor secara tepat

B
subkontraktor waktu

R
sehingga kesulitan
dalam operasional

TE
proyek

23
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

Penurunan pasokan gas Kaltim 5 Kekurangan gas karena 3.00 5.00 15.00 a. Mengupayakan tambahan pasokan gas n.a n.a 3.00 5.00 15.00 Tim Gas
pada tahun 2017 adanya beberapa sumur dari Vico (CBM) dan Chevron (laut dalam)
dari pemasok yang tidak sebelum tahun 2017.
berfungsi dengan baik.
b. Negosiasi dan koordinasi dengan SKK
(Satuan Kerja Khusus) Migas.

G
Mengupayakan pabrik beroperasi sesuai

GC
dengan ketersediaan gas.

INHERENT RISK

A L RESIDUAL RISK

T
Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC

R
Jawab

O
Kekurangan stock di gudang lini 3 Kesulitan memperoleh 2.50 3.00 7.50 Menempatkan overstock di daerah-daerah n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Komp

P
transportasi kapal remote Penjualan

S_
Kendala cuaca Menetapkan min-max sesuai kebutuhan
(untuk remote area minimal kebutuhan

TA
selama 6 minggu dan maksimal kebutuhan
selama 3 bulan)

A
3. Untuk remote area akan di supply

B
dengan kapal time ch charter.

R
TE

24
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

Exposure/ fluktuasi nilai mata Pembelian gas bumi 3.00 4.00 12.00 Mempersiapkan stand by loan dalam mata n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Komp Adm
uang asing (100%) dan bahan baku uang US Dollar (KMK). Keuangan
lainnya (60%)
menggunakan mata Pembelian valuta asing secara bertahap
uang US Dollar. melalui selective buying yaitu dengan
memperhatikan kondisi pasar (waktu yang

G
Pelunasan pembayaran tepat) dan membandingkan kurs terbaik.

GC
kredit investasi
perusahaan sebagian Meningkatkan pendapatan perusahaan
dalam mata uang US dalam mata uang US Dollar dalam rangka
natural hedging.

L
Dollar.

A
Penerimaan pendapatan

T
sebagian besar dari
penjualan dalam negeri

R
dengan mata uang

O
Rupiah.

P
A S_
A T
R B
TE

25
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penang
Jad
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Biaya L C LxC gung
wal
Jawab
Tube Katalis Reformer C-1001 Cell 1. a. Menjaga dan mengontrol temperatur operasi
Unschedule shut down C dan D mengalami 5.00 4.00 20.00 Skin Tube (< 900 °C) dengan pengaturan burner. n.a n.a 3.00 3.00 9.00 Komp
Creep/pembesaran diameter tube b. Melakukan ultrasonic range test (LRUT) untuk Operasi
(>3 %) sebanyak 65 tube. melihat ketebalan tube. & Komp
2. a. Pengadaan spare part baru Pemeliha
raan

G
Kebocoran WHB Outlet Secondary
Reformer (E-1007) sisi Tube b. Menjadwalkan penggantian/perbaikan kebocoran

GC
Bundle Amoniak-1 dan 101-C Tube Bundle WHB pada saat TA.
disebabkan oleh life time
exchanger. 3. Peningkatan kehandalan pabrik NPK melalui

L
peningkatan spesifikasi alat, sistem kerja, Spare part,

A
Kinerja bucket elevator, bagging dan SDM.

T
system, dan dedusting system

R
rendah 4.a. Menyusun work instruction (WI) pengoperasian
boiller untuk mengurangi tingkat abrasi dari proses

O
Kebocoran wall tube boiler fluidisasi

P
batubara

S_
b.Melakukan RCM dengan Tim Kehandalan.

TA
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

A
Penanggung

B
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

R
a. Perubahan komposisi gas
Penurunan kehandalan 3.00 4.00 12.00 Koordinasi dengan unit terkait dan eksternal n.a n.a 2.75 3.50 9.63 Komp

TE
alam yang menyebabkan
pabrik deposit karbon dan (Komp. Operasi, Komp. Pemeliharaan, Operasi &
kandungan sulfur yang cukup Komp. Dalwaspab, dan Pihak Pertagas). Komp
tinggi dalam katalis. Pemeliharaan
Penggantian katalis sesuai spesifikasi (tahan
b. Menggunakan katalis terhadap steam to carbon ratio rendah)
melebihi batas waktu yang Monitoring kondisi operasi, Monitoring hasil
direkomendasikan analisa kondensat / steam, Check setiap ada
(pemakaian katalis selama kegiatan TA, Rencana pembelian alat baru.
259 bulan sedangkan
penjelasan dari Manufacturer
usia pemakaian selama 240 Menerapkan program Predictive Preventive
bulan). Maintenance (PPM) secara efektif.

26
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab

Shiping Out pupuk Urea Kapasitas alat muat ke 4.00 5.00 20.00 Usulan menambah alat muat (Bulk Ship n.a n.a 3.00 5.00 15.00 Komp.
terhambat kapal (loader) terbatas Loader) untuk mengantisipasi produk Penjualan
ditambah adanya tambahan dari beroperasinya Kaltim 5
penambahan produk Komp.
dari Kaltim-5 Menjalankan Preventive Predictive Operasi
Maintenance (PPM) sesuai jadwal

G
Kerusakan pada alat
a. Mengatur jadwal kedatangan kapal/

GC
shiping out
laycan kapal (minimal 5 kapal dalam 1
Penumpukan kapal di minggu)
dermaga

L
b. Mengatur penyandaran kapal dengan cara

A
skala prioritas (berdasarkan kesiapan cargo,
laycan kapal, kebutuhan/urgency barang)

R T
P O
S_
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC

TA
Jawab

Kehilangan jumlah karyawan yang Pelaksanaan rekrutmen 4.00 4.00 16.00 Melakukan program penerimaan karyawan n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Komp SDM

BA
cukup besar dalam waktu yang tidak dilakukan secara baru secara berkesinambungan.
berdekatan. berkesinambungan.
Pembudayaan coaching dan mentoring

ER
Kehilangan tacit knowledge yang Sebagian besar pendampingan secara berjenjang untuk
terbawa oleh karyawan pensiun. Karyawan senior yang mengefektifkan transfer pengetahuan.
memiliki keahlian akan

T
memasuki masa pensiun Melalui program Knowledge Management
dalam lima tahun ke melakukan sharing knowledge, dokumentasi
depan. secara terstruktur berupa buku, soft file
presentasi, memo to file maupun historical
cards, yang dapat memberi gambaran
tentang riwayat perbaikan dari suatu
peralatan atau pekerjaan.

27
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
CG
L G
A
ORT
_ P
A S
A T
B
T ER

28
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Lampiran 2. Risiko Tinggi
Risiko Tinggi yang teridentifikasi selama triwulan III tahun 2013 di Pupuk Kalimantan Timur adalah

DAMPAK LX
SASARAN NAMA RISIKO SEBAB RISIKO L C LxC PENGENDALIAN Jadwal Biaya L C PIC
RISIKO C
a. Tercapainya produksi Supply Sea Water 1. Bocor pada U Tube, - Pabrik Urea 4.00 4.00 16.00 a. Mengatur perubahan Setiap saat N.a 3.50 3.50 12.25 Ops P-1,
Ammonia = 492.500 ton ke User terganggu Carbamate masuk ke shutdown rate tidak mendadak. normal Istek,
dan Energi Konsumsi = CW b. Mengkoordinasi prog Operasi Pemelihara
45 MMBTU/TON dan 2. Vibrasi pada U Tube Penge-plug-an an, Daan

G
b. Tercapainya produksi menyebabkan Tube c. Mengurangi

GC
Urea = 583.200 ton dan sheet bertambah besar perubahan fase yang
Energi Konsumsi = ( bocorannya ) mendadak nada saat
35.80 MMBTU/TON star-up

L
d. Bersama terkait
melakukan Prevent.

A
Predictif Maint.

T
a. Tercapainya jumlah Korosi line piping Kandungan Nitrit Shut down 4.00 4.00 16.00 monitor dan injeksi Kontinyu *Ops. 4.00 4.00 16.00 Ops P 1

R
produksi ammonia sebesar SCW (corrotion inhibitor) pabrik amonia kandungan nitrit serta dan

O
547.300 ton/tahun dengan rendah dan urea evaluasi oleh PE Dalpros

P
rasio gas bumi per ton
ammonia = 45 Mmbtu/ton

S_
b. Tercapainya jumlah

A
produksi urea sebesar

T
641.500 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton

A
ammonia = 36,25

B
Mmbtu/ton

R
a. Tercapainya jumlah Kebocoran WHB 1. life time tube bundle Shut down 4.00 4.00 16.00 1. Mengatur opening TV Kondisional N.a 4.00 3.00 12.00 Ops P-1

TE
produksi ammonia outlet secondary 2. Kondensat masuk ke pabrik amonia 10005 (menjaga Istek dan
sebesar 547.300 reformer (E-1007) Gas Proses dan urea temperatur inlet HTS) Pemelihara
ton/tahun dengan rasio sisi tube bundle 2. Hindari pabrik Shut an
gas bumi per ton Down / perubahan rate
ammonia = 45 proses
Mmbtu/ton 3. Repair spare Tube
b. Tercapainya jumlah Bundle
produksi urea sebesar
641.500 ton/tahun
dengan rasio gas bumi
per ton ammonia =
36,25 Mmbtu/ton

29
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
a. Tercapainya produksi Unit Mixe Bed Performance Mixed Bed Water Balance 4.00 4.00 16.00 - Import Steam dan DW Selama N.a 3.00 3.00 9.00 Ops P-1,
Ammonia = 492.500 ton Polisher A/B/C tdk. turun minus - Memasukkan Efluent normal Istek, PPE
dan Energi Konsumsi = Optimum WWT Urea-1 dan 3 ke Operasi dan dan
45 MMBTU/TON dan RC tank F-1302 jika ses. perbaikkan Pemelihara
b. Tercapainya produksi spect jika ada an, Lab,
Urea = 583.200 ton dan - Koordinasi pihak kesempatan Daan
Energi Konsumsi = terkait make-up Resin
35.80 MMBTU/TON - Koordinasi pihak
terkait penggantian
piping PVC ke FRP dan

G
Control valve
a. Tercapainya produksi Bocoran Flange Kerusakan gasket kondisi tidak 4.00 3.75 15.00 a. ganti gasket saat TA/ Kondisional N.a 4.00 3.00 12.00 Operasi

GC
Ammonia = 492.500 ton riser 101-C aman/ pabrik Shut down ;
dan Energi Konsumsi = shut down b. Log Sheet harian,
45 MMBTU/TON dan Flag sheet mingguan.

L
b. Tercapainya produksi C. Triming kondisi

A
Urea = 583.200 ton dan Operasi,

T
Energi Konsumsi = d. Pasang Pengaman
35.80 MMBTU/TON Bocoran,

R
a. Tercapainya jumlah Temperatur bearing rusak pabrik amoniak 3.00 5.00 15.00 monitor ,pasang blow TA 2015 N.a 1.00 5.00 5.00 Operasi

O
produksi ammonia sebesar beraing 101-JA naik dan urea turun PA
610.200 ton/tahun dengan sampai alarm rate produksi Penanganan:

P
rasio gas bumi per ton Naikan tekanan oil

S_
ammonia = 38,40 supply
Mmbtu/ton ganti filter oil

A
b. Tercapainya jumlah

T
produksi urea sebesar
617.000 ton/tahun dengan

A
rasio gas bumi per ton

B
ammonia = 28,60

R
Mmbtu/ton
a. Tercapainya jumlah GTG/GE shutdown Filter plugging karena boros terhadap 2.00 5.00 10.00 pasang prefilter, Kontinyu *Pemelih 1.00 5.00 5.00 Pemelihara

TE
produksi ammonia sebesar karena DP filter kualitas udara sekitar konsumsi filter pemeilihan material filter araan an
610.200 ton/tahun dengan high kotor yang baik
rasio gas bumi per ton
ammonia = 38,40
Mmbtu/ton
b. Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
617.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
ammonia = 28,60
Mmbtu/ton

30
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
a. Tercapainya jumlah Tube HP Coil Bocor korosi/ erosi kondisi tidak 3.00 5.00 15.00 ganti tube HP coil, TA 2015 *Pemelih 1.00 5.00 5.00 Ops P2,
produksi ammonia sebesar aman/ pabrik upgrade material araan Candalhar,
610.200 ton/tahun dengan shut down Istek
rasio gas bumi per ton
ammonia = 38,40
Mmbtu/ton
b. Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
617.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton

G
ammonia = 28,60
Mmbtu/ton

GC
a. Tercapainya jumlah CO Leaks LTS naik 1. Katalis keracunan Energy naik 4.00 4.00 16.00 penggantian katalis, TA 2015 *Pemelih 2.00 3.00 6.00 Ops P2,
produksi ammonia sebesar 2. Karena reduksi dan produk menaikan steam to araan Candalhar,
610.200 ton/tahun dengan kurang sempurna turun carbon (S/C) ratio Istek

L
rasio gas bumi per ton

A
ammonia = 38,40

T
Mmbtu/ton
b. Tercapainya jumlah

R
produksi urea sebesar

O
617.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton

P
ammonia = 28,60

S_
Mmbtu/ton
Tercapainya jumlah Transfer line bocor/ a. Castable crack shutdown 2.50 4.50 11.25 a. On line monitor TA 2014 * komp. 2.00 4.00 8.00 Kabag

A
produksi amonia sebesar pecah b. Fungsi castable tidak pabrik amoniak b. dilakukan steaming Pemeliha Ammonia

T
345.700 ton/tahun dengan baik dan UREA raan
rasio gas bumi 32,40

A
Mmbtu/ Ton

B
Tercapainya jumlah

R
produksi urea sebesar
585.000 ton/tahun dengan

TE
rasio gas bumi per ton
urea 23,85 Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah Kebocoran Tap Kerusakan / crack tube Pabrik Amonia 4.00 4.25 17.00 Monitor temperatur skin Kontinyu * Pabrik 3.00 3.00 9.00 Kabag
produksi amonia sebesar Point Cooler internal cooler dan Urea Shut cooler dan trend 3 Amonia
345.700 ton/tahun dengan Sampling Point di down kenaikan bocoran
rasio gas bumi 32,40 Transfer Line
Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
585.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 23,85 Mmbtu/ Ton

31
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Tercapainya jumlah Dinding Secondary a. fungsi isolasi tidak shutdown 2.50 4.50 11.25 a. On line monitor TA 2013 * komp. 2.00 4.50 9.00 Kabag
produksi amonia sebesar reformer crack baik pabrik amoniak b. steaming Pemeliha Ammonia
345.700 ton/tahun dengan b. castable crack dan UREA raan
rasio gas bumi 32,40
Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
585.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 23,85 Mmbtu/ Ton

G
Tercapainya jumlah Pipa outlet 1-C-301 Pipa korosi dan tererosi shutdown 4.00 4.00 16.00 Repair dan pengeboksan TA 2013 * komp. 3.50 3.50 12.25 Kabag
produksi amonia sebesar pecah pabrik amoniak tanpa pengelasan Pemeliha Ammonia

GC
345.700 ton/tahun dengan dan UREA raan
rasio gas bumi 32,40
Mmbtu/ Ton

L
Tercapainya jumlah

A
produksi urea sebesar

T
585.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton

R
urea 23,85 Mmbtu/ Ton

O
Hilangnya hari kerja
dengan jumlah nihil

P
Tercapainya jumlah Labirynt seal water Clearence atau gap dry Shut down 4.00 4.00 16.00 Repair dan pengeboksan TA 2014 * komp. 3.50 3.50 12.25 Kabag

S_
produksi amonia sebesar turbin syn gas gas seal membesar, pabrik Amoniak tanpa pengelasan Pemeliha Ammonia
345.700 ton/tahun dengan kompresor 1-TS- labirynt sudah aus. & Urea raan

A
rasio gas bumi 32,40 403 bocor

T
Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah

A
produksi urea sebesar

B
585.000 ton/tahun dengan

R
rasio gas bumi per ton
urea 23,85 Mmbtu/ Ton

TE
Hilangnya hari kerja
dengan jumlah nihil
Tercapainya jumlah Supply sea water Sea water pump tidak Shut down 4.00 4.00 16.00 Stand by kan BV tie in TA 2014 * komp. 2.50 4.00 10.00 Kabag
produksi amonia sebesar ke cooling water ada yang stand by pabrik Amoniak dari Popka. Pemeliha Utility
345.700 ton/tahun dengan terganggu & Urea raan
rasio gas bumi 32,40
Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
585.000 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 23,85 Mmbtu/ Ton
Hilangnya hari kerja
dengan jumlah nihil

32
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Tercapainya jumlah Kerusakan GTG Debu dari pabrik NPK Kerusakan GTG 4.00 3.50 14.00 1. Bersihkan main filter Sesuai 2.00 3.50 7.00 Mgr Ops 4,
produksi ammonia sebesar karena debu NPK super masuk dan Pabrik urea secara manual. kondisi *Pemelih Candalhar,
356.000 ton/tahun dengan harus turun 2. Lakukan penggantian araan ISTEK
rasio gas bumi per ton rate pre-filter bila nilai DP
ammonia 31,75 Mmbtu/ton mencapai 7 mmH2O.
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
609.200 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 26,5 Mmbtu/ton

G
Menjaga hilangnya hari
kerja dengan jumlah nihil

GC
Menjaga kualitas limbah
sesuai dengan baku mutu
Tercapainya jumlah Kebocoran tube 1- Adanya FAC ( flow Pabrik shut 4.00 4.00 16.00 Mengendalikan kondisi Kontinyu *Pabrik 3.00 4.00 12.00 Ops P4,

L
produksi ammonia sebesar E-212 acceleration corrotion) down operasi sesuai 4 Pemelihara

A
356.000 ton/tahun dengan di BFW system parameter yang an, Istek,

T
rasio gas bumi per ton direkomendasikan Realibility,
ammonia 31,75 Mmbtu/ton Dalpros

R
Tercapainya jumlah

O
produksi urea sebesar
609.200 ton/tahun dengan

P
rasio gas bumi per ton

S_
urea 26,5 Mmbtu/ton
Menjaga hilangnya hari

A
kerja dengan jumlah nihil

T
Menjaga kualitas limbah
sesuai dengan baku mutu

A
Tercapainya jumlah Kebocoran gas CW- Bocor pada bagian Pabrik shut 2.00 5.00 10.00 Monitor explosive setiap Kontinyu *Pabrik 1.00 5.00 5.00 Ops P-4,

B
produksi ammonia sebesar 2 shell ammonia pengelasan (Cacat down 2 minggu sekali, 4 K3, Istek,

R
356.000 ton/tahun dengan converter 1-R-501 sejak awal project) pemeriksaan kondisi Pemelihara
rasio gas bumi per ton setiap TA an, Dalpros

TE
ammonia 31,75 Mmbtu/ton
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
609.200 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 26,5 Mmbtu/ton
Menjaga hilangnya hari
kerja dengan jumlah nihil
Menjaga kualitas limbah
sesuai dengan baku mutu

33
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Tercapainya jumlah Pompa CW Winding short karena Pabrik ammonia 4.00 4.00 16.00 Rewinding motor 12-P- 41306 2.00 4.00 8.00 Mgr Ops 4,
produksi amonia sebesar ammonia tidak ada kualitas winding ada shut down 201 A *Pemelih Candalhar,
374.000 ton/tahun dengan yang stand by yang kendor araan ISTEK
rasio gas bumi 31,75
Mmbtu/ Ton
Tercapainya jumlah
produksi urea sebesar
609.200 ton/tahun dengan
rasio gas bumi per ton
urea 26,50 Mmbtu/ Ton

G
Tercapainya produksi NPK Kegagalan bucket 1. Bucket Robek dan produksi NPK 4.00 4.00 16.00 peningkatan kehandalan 12 Bulan * 3.00 4.00 12.00 Harmekal
sebesar 370.000 ton sesuai elevator, bagging aus tidak bisa pabrik NPK akan terus Candalha

GC
target RKAP system dan 2. Mesin jahit sering maksimal dilakukan baik dengan r
dedusting system rusak peningkatan spesifikasi
3. Dedusting sistem peralatan, sistem kerja,

L
buntu (line ducting sdm, spare part, dan

A
sering buntu, cyclone kebutuhan bahan baku

T
tidak optimal) yang optimal serta
melakukan

R
improvement/ modifikasi

O
proses sehingga
diperoleh kehandalan

P
pabrik yang tinggi dan

S_
meeting mingguan
improvement NPK

A
Tercapainya produksi NPK gudang produk kapal tidak tersedia produksi tdk 4.00 4.00 16.00 melakukan perencanaan mingguan N.a 3.00 4.00 12.00 OP P5,

T
sebesar 370.000 ton sesuai tursina 3/4 penuh bisa maksimal pengapalan dan P&D
target RKAP & Open storage koordinasi dengan pihak

A
penuh terkait secara berkala

B
dan mengusulkan

R
penambahan gudang
Tercapainya produksi NPK Kehabisan Bahan Suplai bahan baku Pabrik 4.00 4.00 16.00 Melakukan kerjasama Mingguan N.a 3.00 4.00 12.00 OP P5,

TE
sebesar 370.000 ton sesuai baku clay, KCL, terlambat shutdown dengan pihak ketiga Daan, PMP
target RKAP rock phosphat atau untuk pengiriman
DAP reguler, memprediksi
lebih awal kebutuhan
bahan baku, melakukan
penyederhanaan
prosedur pengadaan
bahan baku, penerapan
sistem manajemen
produksi (SIMPRO),
koordinasi berkala

34
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Tercapainya produksi urea bahan baku CO2 berkurangnya supply Pabrik cut rate 4.00 4.00 16.00 daily/ weekly meeting harian N.a 3.00 4.00 12.00 Mgr shift,
granule sebesar 523.400 untuk pabrik popka CO2 dari integrasi / produksi tidak maximalkan supply CO2 Kabag
ton sesuai target RKAP kurang karena pabrik maksimal dari KPA POPKA, SS
K1/K2/KPA shutdown P1/2/4/KPA
, Mgr P-5
3. Tercapainya Kebocoran liner Korosi pada lasan liner Pabrik Shut 1.00 5.00 5.00 Monitor trending harian N.a 1.00 5.00 5.00 Operasi,
pengoperasian pabrik yang Reaktor down kebocoran Istek,
efisien dan mengutamakan Dalpros
faktor S.H.E
Boiler batubara dapat Tube wall Boiler Penipisan (abrasi) oleh Pabrik shut 4.00 4.25 17.00 a. Melaksanakan 41609 N.a 3.00 4.00 12.00 Ops-6, Dep

G
beroperasi dengan baik, bocor pasir silika down Prosedur pengoperasian kehandalan
aman dan handal untuk Boiler agar tidak terjadi pabrik

GC
mendukung operasional abrasi yang berlebihan
pabrik (mengatur kecepatan
fluidisasi),

L
b. RCM oleh tim/ dep

A
kehandalan pabrik

T
(Pengadaan pasir silika
yang memenuhi

R
spesifikasi terutama size

O
distribution antara 1-2
mm)

P
Langkah Antisipasi:

S_
Menyiapkan spare part
untuk item-item kritis

A
sesuai dengan problem

T
kebocoran tube
Improvement di bagian

A
critical

B
Melakukan

R
perbaikan/penggantian
tube yang bocor

TE
Boiler batubara dapat Coal Crusher a. Debu batubara di Terjadi 4.00 4.00 16.00 a. WI cleaning agar Kontinyu N.a 3.00 3.25 9.75 Rendalhar,
beroperasi dengan baik, terbakar dalam system Coal kebakaran tidak terjadi Ops-6, Tim
aman dan handaluntuk Crusher tidak ditangani penumpukan debu, Proyek
mendukung operasional dengan baik, b. Menjalankan secara
pabrik b. Sistem dedusting konsisten Predictive dan
tidak bekerja dengan Preventive maintenance
baik, fasilitas dedusting,
c. memasang sistem
pemadaman api
menggunakan campuran
bahan kmia dan air (FM-
500)

35
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Boiler batubara dapat Coal Bunker Kombinasi debu Pabrik shut 4.00 4.00 16.00 a. WI pengosongan coal Kontinyu N.a 3.00 4.00 12.00 Ops-6, Tim
beroperasi dengan baik, terbakar/ meledak batubara dan confine down dan bunker jika boiler shut Proyek, K3,
aman dan handaluntuk space / ruangan kemungkinan down cukup lama untuk PSDM
mendukung operasional tertutup (self heating) ada korban perbaikan dan masih
pabrik tersisa batubara di
dalamnya,
b. Temperatur indikasi
di dalam coal bunker
sebagai indikator jika
terjadi kenaikan

G
temperatur,
c. Pemasangan venting

GC
untuk merilis udara yang
mengalir bersama
batubara

L
Boiler batubara dapat Kebocoran tube proses heat treatment Opportunity 3.00 5.00 15.00 a. Menyiapkan spare 41609 N.a 3.00 5.00 15.00 Pabrik 6

A
beroperasi dengan baik, superheater boiler tidak bisa kondisi ideal loss produksi parts untuk item-item

T
aman dan handaluntuk batubara meskipun sudah steam sebesar kritis sesuai dengan
mendukung operasional memenuhi prosedur 440 ton/jam kebocoran tube

R
pabrik pada saat pengelasan b. Melakukan

O
improvement heat
treatment

P
c. improvement dibagian

S_
critical
Proses penyimpanan Amonia storage a. power failur Pabrik ammonia 1.00 5.00 5.00 a. test run EDG a. 1 N.a 1.00 5.00 5.00 Pabrik 6

A
amonia aman over pressure / b. boil of gas (BOG) turun rate dan b. Penambahan super bln/sekali

T
meledak rusak kemungkinan power baru b. 2013-
c. PSV tidak berfungsi ada korban c. PM BOG 2014

A
d. Preventive dan c. 6

B
penggantian/ re setting bln/sekali

R
PSV sesuai jadwal d. 3
bln/sekali

TE
Proses transportasi urea Belt conveyor Urea a. belt conveyor putus Pabrik 2 dan 2.00 5.00 10.00 a. Predictive dan 41609 N.a 2.00 4.00 8.00 Pabrik 6
prill dari proses produksi ke 2817-V2, 2821-V b. motor conveyor Pabrik 3 preventive maintenance
urea bulk storage dapa breakdown rusak shutdown b. turun rate P2 dan P3
berlangsung dengan baik c. Pulley mengalami (waktu rata- c. transfer urea solution
keruskan rata minimal ke pabrik urea eksisting
d. gear box rusak yang diperlukan
e. perbaikan conveyor untuk
terencana (scheduled memperbaiki
breakdown) karena (MTTR) adalah
lifetime untuk belt 2 hari)
conveyor dan bearing
adalah 5 tahun

36
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Proper Hijau Limbah batubara belum adanya filter/ Komplain dari 4.00 4.00 16.00 Melengkapi dengan 41438 N.a 2.00 4.00 8.00 Pabrik 6
mencemari laut screen (2500 mesh) BLH dan filter/ screen (2500
pada saluran di seluruh berpotensi mesh) pada saluran di
collecting pitch di open menurunkan seluruh collecting pitch
ditch peringkat di open ditch
proper
perusahaan
Boiler batubara dapat Line conveyor a. Belum adanya CCTV Suplai batubara 4.00 5.00 20.00 a. Trial efektifitas 41468 N.a 2.00 5.00 10.00 Pabrik 6
beroperasi dengan baik, batubara terbakar b. Belum adanya tutup ke furnace penambahan binding
aman, dan handal untuk (24-L-126 & 24-L- besi channel di galery terganggu dan agent

G
mendukung pabrik 135) conveyor boiler shut b. Besi channel
eksisting c. Akumulasi debu down apabila dilengkapi dengan

GC
batubara suplai terhenti penutup
lebih dari 12 c. patroli lapangan
jam secara continyu

L
Mendukung tercapainya Sistem proteksi Spare part Gas & Fire GTG pignone 3.00 5.00 15.00 1. Preventive 41275 2.25 5.00 11.25 Kabag Inst

A
target produksi Amonia (gas & fire detector GTG Pignone trip bila terjadi Maintenance 200,000, 2

T
dan urea sesuai RKAP 2013 detektor)pembangk sudah obsolete kerusakan pada 2. Pengadaan dan 000.00
dengan melaksanakan it listrik GTG Spare part sudah tidak fire & gas penggantian spare part

R
kegiatan pemeliharaan Pignone tidak diproduksi Potensi obsolate

O
peralatan instrument bekerja kebakaran 3. Refurbish atau repair
pabrik

P
Availibility Pabrik Kaltim-2 Kehilangan power Termocouple exhaust Pabrik 4.00 4.00 16.00 1. Jumper interlock TA K-2 N.a 4.00 3.00 12.00 Kabag Inst

S_
90% 23 MW secara tiba- GTG K-2 U 2010 putus Shutdown 2. Menyiapkan 2014 1
tiba Sparepart (Proses (Februari

A
pengadaan telah sampai 2014)

T
proses PO)
3. Koordinasi dg Bagian

A
Operasi untuk

B
memperketat monitoring

R
thd termocouple yang
masih aktif (menjadi

TE
tanggung jawab
Operasi)
Availibility Pabrik Kaltim-4 Pabrik 4 shutdown a. Level transmitter Pabrik 3.00 5.00 15.00 1. Pengadaan dan TA K-2 N.a 2.00 2.50 5.00 Kabag Inst
90% interlock separator Shutdown penggantian sistem 2014 2
syngas rusak proteksi Gas & fire (Februari
b. Card digital input detector PO 1712-I-13- 2014)
PLC interlock urea P4-213,klarifikasi harga
rusak (3 core rusak 1) 2. Repair spare part /
refurbise 3. Jamper
Interlock
Availabilty Pabrik 4 Kebocoran atau Satlement sea water 4.00 4.00 16.00 Monitor bocoran sea TA Pabrik 4 2.00 3.00 6.00 Kabag
terkelupasnya tanah/pondasi pompa terganggu, water 75,000,0 Harlap 4
Expantion joint turun pabrik Ganti Expantion Joint 00.00
header 12-P-101 shutdown

37
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Terlaksananya >90% Kerusakan Turbine Rotor & statonary Pabrik 4.00 5.00 20.00 Ganti nozzle, stationary Okt 2013 N.a 2.00 2.00 4.00 Kabag
maintenance task pabrik 1, 1-TS-201 (turbine blade terbakar shutdown bila blade, dan rotor Harlap 2
2, 3, dan 4 for BFW pump) pompa /motor
yang running
rusak
Terlaksananya >90% Air filter GTG udara kotor dari debu suplay udara 2.00 5.00 10.00 buat dan pasang Kondisional N.a 2.00 2.00 4.00 Kabag
maintenance task Pignone cepat NPK super terganggu, GTG tambahan pre filter Harlap 2
kotor dari debu Pignone Trip
NPK SUPER
Terealisasinya program Kegagalan Mesin sudah tua Mesin tidak bisa 4.00 5.00 20.00 Rotor dikirim ke luar 2013 > 100 4.00 5.00 20.00 Kabag

G
peremajaan mesin melakukan (1983), Control membaca data pupukkaltim juta Mesin
balancing (HL-J5000) balancing rotor meassuring unit rusak dengan akurat,

GC
dengan kapasitas diatas equipment pabrik salah analisa
2500 kg terutama untuk
rotor diatas 2500

L
Kg

A
Terealisasinya program Kegagalan Mesin sudah tua Mesin tidakbisa 4.00 4.00 16.00 Pekerjaan dikirim ke JPP 2013 > 70 4.00 4.00 16.00 Kabag

T
perbaikan mesin horizontal melakukan (1983), dioperasikan juta Mesin
boring shibahura machining casing Control meassuring ketergantungan

R
pump, pump block unit rusak dengan pihak

O
alat instrumentasi tidak lain

P
bekerja

S_
Terealisasinya program Kegagalan Test bench PSV valve un-Safe 4.00 4.00 16.00 Untuk valve dengan Kondisional > 70 4.00 4.00 16.00 Kabag
peremajaan mesin test melakukan sudah berumur tua dan condition tekanan <200 bar juta/ Mesin
bench valve dengan pengetesan valve sebagian besar dikirim ke JPP tahun

A
kapasitas diatas 200 bar peralatan korosi untuk valve dengan

T
tekanan > 200 tidak
bisa dilakukan di PKT

A
Sanggup melayani Kemungkinan tidak Alat berat dan alat down time alat 4.00 5.00 20.00 Preventive maintenance Sesuai 4.00 4.00 16.00 Kabag

B
permintaan alat berat dan dapat terlayaninya bantu sering tinggi sesuai schedule, schedule 500,000, Mesin

R
alat bantu Pabrik 1 hingga permintaan- mengalami kerusakan mengganti part yang 000.00

TE
Pabrik 6, JPP permintaan datang dan pembelian
dimaksud sesuai
schedule maupun
unschedule
Availability pabrik ammonia Pabrik 1 ammonia Pabrik ammonia K 1 Hasil RCA 3.00 5.00 15.00 Mencari akar penyebab Juni 2013 N.a 2.00 5.00 10.00 Engineer
dan urea lebih dari 90% mengalami trip kurang kebocoran shell E-1007 Keandalan
unschedulled sempurna Pabrik 1
shutdown
Mempertahankan Adanya temuan Adanya Pembekuan dan 4.00 4.00 16.00 Melakukan kaji ulang 0 1.60 2.00 3.20 Laboratoriu
akreditasi Laboratorium pada audit internal ketidaksesuaian tdk Sistem Manajemen Mutu 100,000, m
Penguji, Kalibrasi, dan & eksternal dengan persyaratan terakreditasi dan membuat langkah 000.00
Lingkungan Laboratorium akreditasi oleh KAN, perbaikan
Penguji, Kalibrasi & pkrjaan
Lingkungan terhambat serta
menambah

38
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
biaya

Terlaksananya pekerjaan Lingkungan kerja Debu bahan baku Lingkungan 5.00 5.00 25.00 Penyedotan limbah April-Juni N.a 5.00 5.00 25.00 Kabag NPK
cleaning/pekerjaan kotor, tercemarnya produk (limbah) yang menjadi kotor dengan mobil tangki 2013 Fusion &
penyedotan air laut, kecelakaan telah diencerkan terlalu (pencemaran), disesuaikan dengan Kabag
kerja, dan banyak dan meluap Menimbulkan banyaknya produk Pekerjaan
kerusakan aset/alat keluar, hingga potensi limbah yang dihasilkan Umum
sebagian menempel kecelakaan oleh pabrik NPK Fusion
pada peralatan NPK kerja
Fusion yang dapat

G
mempengaruhi kerja

GC
alat
Terlaksananya pekerjaan Produk Lingkungan basah dan Lingkungan 5.00 5.00 25.00 Penggantian atap dan Sept-Des N.a 5.00 5.00 25.00 Kabag NPK
perbaikan/ penggantian terkontaminasi produk tidak sesuai menjadi kotor dinding 2013 Fusion dan

L
atap dan dinding NPK dengan air standar (pencemaran), Kabag
Fusion plant menyebabkan hasil Menimbulkan Rendalhar

A
produksi lembab potensi

T
dan pabrik becek kecelakaan

R
kerja
0 Tingginya Terbakarnya batu bara Pekerja 5.00 3.00 15.00 Melakukan pemadaman 2013 N.a 5.00 1.00 5.00 Kabag

O
kandungan CO di di dalam Dome karena terpapar gas dan pemantauan Riksa 2

P
area dome batu terlalu lama disimpan CO melebihi kandungan CO di area

S_
bara Nilai Ambang dome
Batas Melakukan pengadaan

TA
(25 ppm) gas CO detector di area
dome dan gas mask CO
0 Pemadaman Pompa foam methanol Kebakaran di 3.00 5.00 15.00 Melakukan pengadaan 2013 N.a 2.00 4.10 8.20 Kabag PMK

A
kebakaran di tangki rusak tangki dan penggantian pompa

B
methanol tidak Tangki foam methanol methanol tidak foam yang sudah rusak
dapat dipadamkan rusak dapat Melakukan pengadaan

R
Sistem perpipaan rusak dipadamkam dan Penggantian tangki

TE
foam yang rusak
Melakukan pengadaan
dan Penggantian sistem
perpipaan
Pengecekan gas explosive, Pengukuran gas Explosive meter belum area menjadi 4.00 4.00 16.00 Melakukan kalibrasi rutin Tiap tahun N.a 2.00 4.00 8.00 0
gas beracun dan O2 explosive tidak dikalibrasi oleh tidak aman di lembaga yang
content akurat lembaga yang kompeten
berkompeten
Pengecekan gas explosive, Pengukuran gas Gas detector PAC 700 area menjadi 4.00 4.00 16.00 Melakukan kalibrasi rutin Tiap tahun N.a 2.00 4.00 8.00 0
gas beracun dan O2 beracun tidak belum dikalibrasi oleh tidak aman di lembaga yang
content akurat lembaga yang kompeten
berkompeten
Pengecekan gas explosive, Pengukuran gas O2 Gas detector PAC III area menjadi 4.00 4.00 16.00 Melakukan kalibrasi rutin Tiap tahun N.a 2.00 4.00 8.00 0
gas beracun dan O2 tidak akurat belum dikalibrasi oleh tidak aman di lembaga yang

39
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
content lembaga yang kompeten
berkompeten
Kecelakaan Industri Kecelakaan Industri Tanki amonia meledak Kecelakaan 2.00 5.00 10.00 Pengecekan dan 41609 1.00 3.00 3.00 GM Ops,
besar failure pada sistem kerja, reputasi pelaporan rutin anggaran Mgr LH,
BOG rutin LH
Kecelakaan Besar Kecelakaan Besar Tanki amoniak Bencana 2.00 5.00 10.00 Pengecekan rutin rutin 1.00 3.00 3.00 Manager
yang berdampak meledak, failure pada industri yang tekanan di tanki dan Anggaran Operasi
besar ke Kota sistem BOG. merusak sistem BOG Operasi
Bontang reputasi
perusahaaan

G
Zero Accident Kecelakaan Kerja Kelengkapan APD Pelaporan 2.50 5.00 12.50 Safety talk rutin dan 0 2.00 4.00 8.00 0
kurang, sampling point terhambat, memperbaiki sampling 500,000,

GC
unSafe waktu kerja point yg rusak 000.00
hilang dan
menambah

L
biaya

A
Zero Accident Terjadinya Terjadinya ledakan di Timbul korban 3.00 5.00 15.00 Pengamanan gudang mingguan 2.00 5.00 10.00 Kabag

T
kebakaran di gudang penyimpanan jiwa penyimpanan cylinder 10.000.0 Kalsar
gedung cylinder gas gas 00

R
laboratorium

O
0 Terjadi Kebakaran 0 0 4.83 2.17 10.48 0 0 N.a 1.60 2.00 3.20 0

P
di gudang spare

S_
part atau gudang
chemical
Menjalin hubungan Komplain udara Paparan amonia dan Rusak reputasi 5.00 4.00 20.00 Berkoordinasi dengan 0 2.00 2.00 4.00 Kabag

A
harmonis dengan lingkungan pencemaran perusahaan Dep. K3 dan Dep. LH 20,000,0 Eksternal

T
stakeholder lingkungan di Buffer (peliputan untuk melakukan 00.00

A
Zone media lokal dan pencegahan dan
nasional) monitoring paparan

B
Amonia.

R
Melaksanakan sosialisasi

TE
ttg penanganan bahaya
paparan amonia,
pencemaran lingk. &
kecelakaan industri kpd
masyarakat
Menjaga hubunga baik
dengan pihak eksternal
(surat kabar)
Meningkatkan higienis Terjadinya - Makanan basi, - Biaya berobat 2.00 5.00 10.00 - Dilakukan control thd 0 N.a 3.50 2.00 7.00 Kabag RT-
bahan makanan keracunan - Bahan makanan besar, makanan yang akan P
makanan saat beracun - Kehilangan dihidangkan,
makan siang Staf di jam kerja, '- bersama-sama dengan
Kantin Biaya lembur K3LH melakukan
besar pengecekan dapur dan
bahan makanan,

40
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
- Dilakukan test rasa
dan baunya

0 Pabrik Kaltim-5 Sumur Sebuku Pelunasan 5.00 5.00 25.00 - Melakukan koordinasi 0 N.a 2.14 3.57 7.64 0
tidak dapat mengalami decline pinjaman dengan BPMIGAS untuk
berproduksi period dibawah rate proyek lebih mendapatkan jaminan
maksimal hingga minimum lama dari supply gas dimana salah
akhirnya berhenti pengoperasian pabrik rencana satunya dengan
jika pasokan mengirimkan surat
minimal gas tidak kepada BPMIGAS
mencukupi No.205/DU-JKT/III/2011

G
tanggal 21 Maret 2011

GC
yang pokok isinya
bahwa PKT mohon
kebijakan BPMIGAS agar

L
memberikan kepastian

A
bagi PKT untuk
menutupi kekurangan

T
pasokan gas Kaltim-5

R
selama decline period, -
BPMIGAS berkomitmen

O
untuk mendukung

P
alokasi pasokan gas

S_
bumi khusus Kaltim-5
dari lapangan gas bumi,

A
seperti Deep Water
(Chevron), CBM Sanga-

T
Sanga (VICO) dan

A
sumber lain sesuai surat

B
No.0363/BPB0000/2011/
S2 tanggal 13 April 2011

R
0 kesinambungan tidak ada KKKS yang pabrik kaltim 5 5.00 5.00 25.00 mengajukan permintaan 0 N.a 2.14 3.57 7.64 0

TE
pasokan gas untuk berani menandatangani tidak dapat ketersediaan pasokan
kaltim 5 pada 10 kontrak gas untuk 10 berproduksi kepada BPMIGAS untuk
tahun kedua tidak tahun ke 2 pada 10 tahun penyediaan pasokan gas
jelas kedua bagi kaltim 5 pada 10
tahun kedua
Optimalisasi manfaat Waktu penyerahan PKT hanya memiliki kehilangan 5.00 5.00 25.00 a. Melakukan evaluasi 41639 Rp 3.00 5.00 15.00 Tim BOT
perjanjian Cooperation Pabrik KPA ke PKT hak meriview RKAP kesempatan atas kinerja RKAP dan 120.000. KPA
dengan KPA (Pencapaian lebih lambat /business plan KPA memperoleh progress pencapaian 000/th didukung
TCF dan Hak offtake) keuntungan ACF-TCF oleh komp
tambahan dari b. bekerjasama dengan PDKSU
produksi pabrik konsultan independen
KPA ke PKT untuk pendampingan
Konsep penyelesaian utang Kerugian atas a. OKM tidak mampu a. Piutang PKT 5.00 5.00 25.00 a. Menyusun business 42004 N.a 4.00 5.00 20.00 Tim
piutang dengan PT OKM investasi di OCI beroperasi (tidak di OKM tidak review dengan beberpa Penyelesaia

41
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
selesai Kaltim Melamine / memiliki modal kerja) terbayar skema restruturisasi n piutang
OKM b. OKM tidak mampu sebesar Rp 300 OKM OKM
membayar Hutang M b. Melakukan konsultasi didukung
b. Penurunan manajemen dengan oleh komp
nilai penyertaan pemegang saham untuk PDKSU
c. temuan audit mencari skema
BPK penyelesaian terbaik
c. Melakukan penagihan
utang
d. Berkoordinasi dengan
kompartemen SDM

G
untuk melakukan

GC
penarikan karyawan
untuk mengurangi
hutang OKM

L
Optimalisasi manfaat Gagal penjualan produk ke Kehilangan 3.00 5.00 15.00 a. melakukan 31 April N.a 1.00 5.00 5.00 Manager

A
perjanjian Cooperation mengoptimalkan petrokimia tidak kesempatan pendekatan intensif 2013 Anevop

T
dengan KPA (Pencapaian hak yang dimiliki terealisasi memperoleh (kebijakan) ke KSU
TCF dan Hak offtake) dari pembelian keuntungan petrokimia untuk didukung

R
produk amoniak di penjualan pembelian produk ex kabag

O
KPA amonia ke KPA anrenstra
petro b. mencati alternatif KSU

P
offtaker jika produk

S_
tidak seluruhnya diambil
petrokimia dengan

TA
melakukan pendekatan
ke Mitsui dan BBRI
Mulai pembangunan pabrik Proyek Usulan Nilai Proyek Target 5.00 3.00 15.00 a. Memfasilitasi 41639 N.a 4.00 3.00 12.00 Manager

A
NPK PT PAN tahun 2013 pembangunan NPK oleh Direksi PT pengembangan konsultasi manajemen Anevop

B
Pabrik NPK PT PAN PAN belum mendapat usaha PKT antara PT PAN dengan KSU

R
tidak terlaksana persetujuan PKT tidak tercapai BOD PKTb. Arrange didukung
sebagai pemegang konsultasi manajemen Kabag

TE
saham antara BOD PKT dengan Evakin KSU
BOD PIHCc. Menyusun
analisa kewajaran nilai
investasi untuk BOD PKT
sebagai bahan
pertimbangan
pengambilan
keputusand. Menyiapkan
laporan dan data baik
kepada pihak internal
maupun eksternal

42
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Penyelesaian Tertundanya a. Ijin pembangunan Target 4.00 5.00 20.00 a. Berkordinasi dengan 41639 N.a 3.00 5.00 15.00 Ketua Tim
restrukturisasi PT Pukati pembangunan pabrik tidak diperoleh pengembangan Tim Restrukturisasi Restrukturi
Pani pabrik amonium b. Dana Investasi tidak usaha PKT Anper lebih intensifb. sasi Anper
nitrat. tersedia tidak tercapai Melakukan monitoring didukung
progres restrukturisasi Manager
tiap triwulanc. Anevop
Melakukan analisa yang KSU dan
diperlukan agar Kabag
pelaksanaan Evakin KSU
restrukturisasi berjalan
lancar

G
GC
Tercapainya target waktu Penyelesaian 1. Birokrasi 1. Gagal tender 4.00 5.00 20.00 1. Persingkat Secepatnya N.a 3.00 5.00 15.00 Estimator/
penyelesaian dokumen dokumen pengesahan terlalu 2. Dokumen pengesahan dokumen Mgr UKPA,

L
tender membutuhkan panjang tender tidak 2. Otorisator team

A
waktu lebih dari 2. Otorisator selesai pada pengesahan dokumen tender, dan
target yang pengesahan dokumen ketentuan ada di tempat otorisator

T
ditentukan sering tidak ditempat target 3. Lokasi kerja jangan

R
3. Lokasi kerja 3. Komplain berjauhan
berjauhan dari user dan

O
vendor

P
Tercapai efisiensi transaksi Efisiensi transaksi - Rekanan terbatas - Lambat 4.00 4.00 16.00 1. Buat rencana 0 N.a 3.00 4.00 12.00 Mgr UKPA

S_
10% setelah lelang pengadaan 10% - Dokumen tidak mengatasi pelelangan & Team
tidak tercapai lengkap kondisi darurat 2. Kontrol dan monitor Tender

A
- Biaya tidak
Efisien (diatas

T
standard)

A
- E-Auction

B
tidak digunakan
- Kerugian

R
waktu,finansial,

TE
Sosial
Tercapainya target waktu Proses Pelelangan - Koordinasi dengan -pekerjaan 4.00 4.00 16.00 1. penambahan staff 14 hr PTNR 3.00 4.00 12.00 Mgr UKPA
penyelesaian dokumen dan Pembuatan dept. hukum kurang menjadi sesuai planning atau SPL &
tender Surat Perjanjian - banyaknya koreksi tertunda 2. penambahan sarana Otorisator
menjadi kurang draft SP dari Dept. dan prasaran
lancar Hukum pendukung pekerjaan
- lambatnya review dari
Dept Hukum
Keterjaminan ketersediaan Stock out bahan Barang yang datang Pabrik NPK 4.00 4.00 16.00 a. Melakukan 0 N.a 3.00 3.00 9.00 0
bahan baku NPK baku NPK tidak sesuai spek tidak produksi pemeriksaan terhadap
(sebagian maupun stock vendor dan atau
seluruhnya) vendor mengirimkan
Barang datang tidak COA terbaru
sesuai jadwal b. Monitor secara

43
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
khusus dan ketat,
koordinasikan dengan
pihak terkait dan
pengisian jadwal
pengiriman yang sudah
ditetapkan
0 Pengadaan Bahan 0 0 3.60 4.63 16.67 0 0 N.a 1.75 2.00 3.50 0
baku Lambat

Pengurusan Visa dinas visa tidak terbit persyaratan yan tidak perjalanan 3.00 5.00 15.00 1.Koordinasi dg unit Harian 50 Jt 1.00 5.00 5.00 Manager

G
tepat waktu sesuai lengkap dan tertunda kerja /tahun KPJ

GC
ketentuan permohonan Direksi/dekom/ 2. Sosialisasi SOP
pembuatan visa yag karyawan gagal Pengurusan Visa 3.
mendadak berangkat Menyiapkan dokumen2
penunjang

L
Operasional pasokan listrik Keterlambatan Genset dan switch Terganggunya 4.00 4.00 16.00 Menghidupkan genset Kontinyu 220 lt/ 4.00 3.00 12.00 Kantor

A
yang terus menerus pasokan listrik breaker manual pekerjaan rutin kapasitas kecil untuk kejadian Pwakilan

T
KPB prioritas keperluan BPP

R
Meningkatkan Keterlambatan Keterlambatan Terlambat 5.00 3.00 15.00 - Pengadaan spare part 0 N.a 3.00 2.00 6.00 Kabag
pemeliharaan kendaraan Pengadaan spare penjemputan karyawan masuk kerja dengan pembelian Travel

O
operasional part bus langsung/advance,

P
- Rencana pengadaan

S_
spare part setiap bulan
sesuai dengan anggaran
yang sudah disetujui

A
Memanfaatkan rumah Kondisi rumah Rumah tidak Biaya perbaikan 5.00 3.00 15.00 Diajukan ke 0 N.a 4.00 2.00 8.00 0

T
kosong lokasi di estate rusak berpenghuni sehingga rumah tinggi Dekom/Direksi untuk

A
2000 tidak terawat dipinjamkan/sewa

B
(kumuh,dimakan rayap kepada pihak lain
dll)

R
TE
Pengurusan perizinan tepat masa perizinan kurangnya mentoring Aktifitas bisnis 2.00 5.00 10.00 Menerbitkan sistem Bulanan N.a 1.00 5.00 5.00 Mgr SKR,
waktu tepat biaya dan korporasi terhadap masa berlaku perusahaan pencatatan dalam Kabag Adm
sesuai ketentuan berlaku kadaluarsa dokumen perizinan terhambat proses perizinan
tidak ada konfirmasi melakukan kord secara
unit kerja terkait periodik
over budget diluar perpanjangan masa
perencanaan perizinan minimal 3
adanya klaim dari bulan sebelum masa
pihak luar berlakunya berakhir
Pengurusan perizinan tepat Perizinan proyek a. persyaratan Proyek 4.00 4.00 16.00 1. Koordinasi dengan UK mingguan N.a 4.00 3.00 12.00 Mgr SKR,
waktu tepat biaya dan pengembangan dan dokumen belum terhambat atau PM Kabag Adm
sesuai ketentuan berlaku perizinan rutin baru lengkap 2. antisipasi
terlambat b. anggaran tidak ketersediaan anggaran
tersedia

44
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
c. permintaan dadakan
Menyediakan kontrak yang Penyimpangan Pelaksanaan pekerjaan Target 5.00 5.00 25.00 1. Turut serta dalam Med Juli Rp150 4.00 5.00 20.00 Mgr Hukum
melindungi kepentingan pelaksanaan dilapangan tidak perusahaan rapat-rapat pembahasan 2013 juta
perusahaan kontrak (Boiler sepenuhnya tidak tercapai penyelesaian proyek BB
Batubara) berpedoman pada isi 2. Melakukan koordinasi
kontrak dengan kejaksaan
kontraktor tidak negeri untuk meminta
memiliki manajemen legal opini yang
proyek dan dukungan diperlukan dalam
finansial yang baik penyelesaian proyek BB

G
3. Menyarankan
langkah-langkah legal

GC
untuk penyelesaian
permasalahan proyek BB
Optimalisasi pemberian Piutang OCI Kaltim OKM tidak memiliki tidak 4.00 5.00 20.00 1. Menunjuk PH untuk 21 Juni Rp250 4.00 5.00 20.00 Mgr Hukum

L
bantuan hukum sesuai Melamine (OKM) dana yang cukup terbayarnya membuat legal opini 2013 juta

A
perundangan tidak terbayar OKM tidak koorperatif hutang untuk menentukan

T
dalam penyelesaian langkah-langkah

R
hutangnya 2. PKT melakukan
peringatan/teguran/som

O
asi kepada OKM agar

P
segera membayar

S_
hutangnya
Optimalisasi pemberian Permohonan Kasasi Menurut pendapat MA Dapat memberi 5.00 5.00 25.00 1. Menyediakan PH yang 24 Juni Rp 3,5 4.00 5.00 20.00 Mgr Hukum
bantuan hukum sesuai Kel Tani Padaidi putusan Pengadilan dampak pada memiliki reputasi 2013 PKT M

A
perundangan terhadap putisan Tinggi Kaltim No.21 nama baik nasional untuk menyerahk

T
No.21 PDT/2013/PT. perusahaan penanganan Kasasi di an kontra

A
PDT/2013/PT.KT.S KT.SMDA tidak benar MA memori
MDA jo. 2. Menyiapkan kontra kasasi.

B
No.10/Pdt.G/2012/ memori Kasasi ke MA Tentatif

R
PN Btg dikabulkan secara lengkap, benar, putusan

TE
oleh MA dan cermat sesuai kasasi
peraturan perundang- Desember
undangan yang berlaku. 2013
3. Menyerahkan kontra
memori kasasi sesuai
jangka waktu yang
ditentukan dalam
peraturan perundang-
undangan.
Optimalisasi pemberian Permohonan Majelis Hakim PT Dapat memberi 4.00 5.00 20.00 1. Menyediakan Menunggu Rp1 M 3.00 5.00 15.00 Mgr Hukum
bantuan hukum sesuai banding Daniel menganggap putusan dampak pada konsultan hukum putusan
perundangan terhadap putusan PN Bontang tidak nama baik 2. Menyiapkan kontra tentatif
N0.24/Pdt. benar perusahaan Memori Banding yang Agustus
G/2011/PN Btg memuat dalil-dalil 2013
dikabulkan oleh PT keberatan terhadap

45
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Smd dalil-dalil Memori
Banding yang diajukan
Daniel
3. Menyerahkan kontra
Memori Banding sesuai
jangka waktu yang
ditentukan dalam
peraturan perundang-
undangan
Optimalisasi pemberian Permohonan PK 1. MA menganggap Dapat memberi 4.00 5.00 20.00 Status saat ini Selesai N.a 3.00 5.00 15.00 Mgr Hukum

G
bantuan hukum sesuai Daniel Pattiwael putusan Kasasi MA No. dampak pada permohonan Peninjauan
perundangan dikabulkan oleh MA 825/K/PDT.SUS/2009 nama baik Kembali Daniel PL

GC
tidak benar perusahaan ditolak oleh MA sesuai
2. MA dapat menerima putusan
kebenaran nouvum

L
yang diajukan oleh

A
Daniel

T
Pengamanan aset Adanya tuntutan 1. Batas tanah PKT Dapat memberi 5.00 5.00 25.00 1. Mengusulkan ke unit Periode N.a 4.00 5.00 20.00 Mgr Hukum
perusahaan berupa tanah dari masyarakat tidak dilakukan dampak pada kerja terkait untuk berjalan

R
pemagaran nama baik dilakukan pemagaran

O
2. Adanya upaya perusahaan dan pemasangan
spekulatif dari patok/papan nama PKT

P
masyarakat 2. Meminta kepada unit

S_
kerja terkait untuk
melakukan

A
reinventarisasi di seluruh

T
dokumen sertifikat tanah
PKT

A
Menyediakan kontrak yang Terjadi Pelaksanaan pekerjaan Terlambatnya 5.00 5.00 25.00 1. Turut serta dalam Juni 2013 N.a 4.00 5.00 20.00 Mgr Hukum

B
melindungi kepentingan penyimpangan dilapangan tidak waktu rapat pembahasan dan

R
perusahaan kontrak (EPC) sepenuhnya penyelesaian penyelesaian berjalan
Proyek Kaltim 5 berpedoman pada isi proyek permasalahan proyek K5 sampai

TE
kontrak 2. Melakukan akhir tahun
penyesuaian kontrak
Menyediakan kontrak yang Draft kontrak 1. Informasi Adanya 4.00 4.00 16.00 1. Koordinasi dengan Periode SPPD 4.00 4.00 16.00 Mgr Hukum
melindungi kepentingan penjualan tidak pendukung tidak tambahan unit kerja terkait berjalan
perusahaan sesuai dengan lengkap waktu 2. Negosiasi dengan
kebutuhan 2. Perbedaan persepsi penyelesaian mitra bisnis
perusahaan dengan mitra bisnis proses finalisasi
kontrak
Menjaga dan Berita media a. Kurang Image PT 4.00 4.00 16.00 Melakukan Press Jan-Des 3.00 3.00 9.00 Kabag Pub
meningkatkan citra positif negatif mempublikasikan Pupuk Kaltim Release/ Advertorial/ 560,000, Dok
perusahaan prestasi perusahaan negatif dimata Publikasi ke media 000.00
b. Hubungan yang publik eksternal Melakukan media
kurang baik dengan Pemberitaan relation
insan pers tentang PT Setiap penyampaian

46
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
c. Pernyataan atau Pupuk Kaltim informasi ke media
informasi yang berpotensi sebagai juru bicara
disampaikan PT Pupuk kurang bagus perusahaan adalah
Kaltim ke media tidak Informasi Manajer Humas atau
tepat dan tidak tentang PT Manajemen PKT yang
dikoordinasi di internal Pupuk Kaltim ditunjuk.
PT Pupuk Kaltim, tidak akurat Menyelesaikan setiap
khususnya dengan dan berpotensi permasalahan melalui
Humas. menimbulkan jalur hukum &
Terjadi permasalahan berita negatif meningkatkan relasi
antara perusahaan serta komunikasi/

G
dengan publik koordinasi dgn publik

GC
eksternal (Muspida, eksternal
LSM dan Masyarakat
sekitar)

L
Citra baik perusahaan di Unjukrasa dari a. Tuntutan Citra PT Pupuk 4.00 5.00 20.00 a. Koordinasi dengan 0 > 2.00 3.00 6.00 Kabag

A
masyarakat masyarakat masyarakat tentang Kaltim negatif unit terkait dan pihak 100.000. Eksternal

T
permasalahan tanah. dimata publik eksternal (FKPD/SKPD) 000
B. Tuntutan eksternal serta

R
masyarakat tentang b. antisipasi dengan

O
permasalahan pendekatan Persuasif ke
ketenagakerjaan. tokoh-tokoh yang

P
C. Tuntutan mungkin menjadi

S_
masyarakat tentang pemicu unjukrasa
kesempatan untuk

A
mendapatkan

T
usaha/proyek di PT
Pupuk Kaltim

A
Menjalin hubungan Tuntutan LSM & a. Tuntutan Unjukrasa 4.00 5.00 20.00 a. Koordinasi dengan 0 3.00 3.00 9.00 Kabag

B
harmonis dengan OKP lokal dan luar masyarakat tentang dijalan masuk unit terkait dan pihak 10,000,0 Eksternal

R
stakeholder Bontang permasalahan sehingga eksternal (FKPD/SKPD) 00.00
ketenagakerjaan. mengganggu serta

TE
B. Tuntutan aktifitas b. antisipasi dengan
masyarakat tentang perusahaan pendekatan Persuasif ke
kesempatan untuk tokoh-tokoh yang
mendapatkan mungkin menjadi
usaha/proyek di PT pemicu unjukrasa
Pupuk Kaltim
c. Pengadaan barang
dan jasa
Menjalin hubungan Tuntutan a. Adanya program Masyarakat 5.00 4.00 20.00 Koordinasi dengan unit 0 2.00 3.00 6.00 Kabag
harmonis dengan masyarakat pesisir pengerukan air laut menutup alur terkait dan pihak 30,000,0 Eksternal
stakeholder Bontang b. Program pelestarian laut sehingga eksternal (FKPD/SKPD) 00.00
lingkungan pesisir yang menggangu
tidak efektif aktivitas
perusahaan

47
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Keamanan lingkungan Resiko Obyek vital Nasional Kehilangan/ker 1.00 5.00 5.00 1) Koordinasi intern dan 0 N.a 1.00 5.00 5.00 Mgr Kamtib
Perusahaan pengeboman obyek Sektor Industri usakan asset ekstern.
vital PKT Perusahaan. 2) Melakukan
Terjadi pemagaran di area yang
peledakan dianggap rawan.
Obyek Vital 3) Memasang lampu
dilingkungan penerangan ditempat
PKT. Kerugian yang rawan.
jiwa dan 4) Memperketat
material. Pabrik pemeriksaan,
mati. pengawasan, patroli

G
darat dan laun.

GC
5) Meningkatkan
pengawasan melalui
jaringan CCTV.

L
6) Menambah jaringan

A
sel-sel informan.

T
7) Penempatan PAM
Obvit

R
0 Resiko Kurangnya koordinasi Terjadi 1.00 5.00 5.00 ®Melakukan rapat 0 N.a 1.00 5.00 5.00 0

O
Pengamanan antara satuan peledakan di koordinasi triwulanan
peledakan di pengamanan di PKT,PT.KPA, dengan perusahaan

P
kawasan lingkungan PKT (JVC, KPI, KMI, OCI pengguna Satpam yang

S_
perusahaan JVC, anak perusahaan, MELAMINE, PT berada dalam
Anper,dan perusahaan pengguna KNI & PT. Black lingkungan PKT, TNI,

A
perusahaan lain Satpam yang berada Bear akan POLRI dan AMSI ,

T
yang berada di didalam lingkungan menghambat pengelolaan Koordinasi
dalam lingkungan PKT ) produksi atau Keamanan sesuai SOP,

A
PKT. menghentikan Meningkatkan

B
operasional pengawasan, inspeksi

R
pabrik, Dengan scr rutin, penyebaran
demikian akan informasi, pelatihan

TE
terjadi loss of keselamatan kary &
man hours, loss masyarakat
of material &
loss of asset.

0 Tertundanya 0 0 2.33 5.00 11.65 0 0 N.a 1.75 2.00 3.50 0


Pemuatan Pupuk
Urea
0 Keluhan dari 0 0 2.00 5.00 10.00 0 0 N.a 1.00 5.00 5.00 0
pelanggan karena
urea diterima
banyak yang rusak
dari dalam palka
kapal

48
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
0 Rasio Kesibukan a. Kapasitas dermaga Kapal enggan 4.00 5.00 20.00 a. Mengatur jadwal 41974 N.a 3.00 5.00 15.00 0
Dermaga (Berthing tidak dapat datang ke kedatangan kapal/
Occupation Ratio/ menampung sandar Bontang, cut laycan kapal (minimal 5
BOR) pelabuhan kapal yang sudah tiba rate kapal dalam 1 minggu)
khusus PKT tinggi di kolam labuh, /unshcedule b. Mengatur
(mencapai 80%) b. Loading rate urea shutdown penyandaran kapal
curah/kantong dan dengan cara skala
discharging rate bahan prioritas (berdasarkan
baku kantong/curah kesiapan cargo, laycan
rendah sehingga kapal,
laytime of used kapal kebutuhan/urgency

G
sandar menjadi lama barang di daerah yang

GC
terutama bagi kapal - minim stok)
kapal besar, c. Meningkatkan
c. Bongkar muat kompentensi & jumlah

L
general cargo untuk TKBM terhadap handling

A
persiapan material general cargo dan

T
proyek pabrik Kaltim-5, penanganan barang
d. Peningkatan berbahaya;

R
produksi (dengan d. Mengusulkan

O
adanya kaltim 5) membangun dermaga
sehingga shipping out baru untuk tempat

P
harus dioptimalkan sandar kapal.

S_
dengan mendatangkan e. Menambah panjang
banyak kapal, rel dermaga & line

A
e. Bertambahnya conveyor untuk
perusahaan baru di pemuatan urea curah.

T
kawasan Industri KIE f.

A
mengakibatkan Modifikasi/penggantian

B
meningkatnya BOR alat Bulk Ship Loader

R
(BSL).
g. Moderenisasi atau

TE
investasi alat bongkar
muat seperti Kangooroe
Crane untuk bongkar
muat pupuk kantong,
curah dan general
cargo.
0 Shipping out Urea a. Adanya perbedaan Shipping out 4.00 5.00 20.00 a. Koordinasi untuk 41609 N.a 3.00 5.00 15.00 0
Kantong terhambat pewarnaan pada urea tidak lancar mengatur jenis pupuk
kantong subsidi warna mengakibatkan yang akan dikantongkan
pink & urea non subsidi penumpukan di agar sesuai dengan
warna putih, gudang kebutuhan yang akan
b. Mesin pengantongan sehingga terjadi dikapalkan,
beroperasi 2 mesin dari Cut Rate atau b. Melakukan
6 mesin sisanya tidak Unschedule penyetokan urea

49
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
dapat beroperasi Shutdown, kantong baik warna
karena produknya tidak Kapal enggan putih / pink dalam
cukup, datang ke jumlah yang besar
c. Operasional unit Bontang karena sehingga semua kapal
pengantongan hanya walaupun yang sandar muat dapat
berjalan 1 beam & sesuai laycan dilayani (tidak
tidak maksimal ada tergantung pada satu
produknya karena kemungkinan jenis pupuk yang
harus menyesuaikan tidak bisa dikantongkan pada saat
proses pewarnaan dilayani karena itu);
urea, stok belum c. Mengoptimalkan

G
d. Line yang menuju tersedia fasilitas unit

GC
mesin pengantongan pengantongan yang
hanya satu unit, berasal dari gudang
e. Fasilitas Urea Bulk Storage/ UBS.

L
pengantongan yang d. Mengusulkan

A
berasal dari gudang penambahan unit

T
UBS belum maksimal, pengantongan untuk
f. Kekurangan jumlah melayani produksi

R
pallet dan gudang Kaltim-5

O
tertutup untuk produk
kantong

P
0 Gudang di Lini I a. Produksi lebih besar Terjadi cut rate 4.00 4.00 16.00 a. Melakukan open 41244 N.a 2.00 3.00 6.00 0

S_
dan Lini II tidak dari kapasitas gudang bahkan storage di Lini I, Lini II
dapat menampung yang tersedia unshcedule & Lini III,

A
pupuk urea dengan b. Pengeluaran barang shutdown b. Mencharter kapal

T
penambahan dari gudang tidak pabrik kapasitas besar untuk
produksi Kaltim-5 lancar/ terhambat meningkatkan Loading

A
c. Pengapalan tidak rate dan berfungsi

B
lancar/ atau tidak ada sebagai Floating

R
kapal Storage,
c. Menyiapkan kapal

TE
cadangan untuk mengisi
schedule kapal lain yang
unschedule;
d. Penambahan gudang
di Lini I (untuk alokasi
Kaltim-5) & Lini II
(sewa)
0 Pendistribusian Tidak ada kapal (owner Pabrik 3.00 5.00 15.00 Menjamin pembayaran 0 N.a 2.00 3.00 6.00 0
pupuk terhambat market di pemilik Shutdown, freight tepat waktu,
karena kesulitan kapal), Proses Distribusi Menjamin ketersediaan
angkutan kapal pengadaan kapal dan terhambat, barang agar kapal
pemuatan lambat, kelangkaan langsung dimuat ketika
Sistem pembayaran pupuk keluhan tiba di Bontang,
dan tarif tidak menarik, dari pelanggan Menjamin barang yang

50
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Kongesti di pelabuhan khususnya termuat dalam kondisi
muat dan tujuan, petani, reputasi bagus sehingga pihak
Pelsus PKT bukan perusahaan kapal tidak dikomplain
merupakan alur negatif oleh penerima barang di
pelayaran komersil, Pelabuhan tujuan;
Daerah tujuan kapal Mitigasi: 1.
sulit mendapat muatan Mempermudah proses
balik pengadaan kapal
sehingga bisa
berlangsung singkat, 2.
Freight yang berlaku

G
adalah freight ideal, 3.

GC
Mengusulkan pengenaan
Performance Bond
dihilangkan karena tidak

L
lazim dalam dunia

A
pelayaran, 4.

T
Mengusulkan
kompensasi/klaim

R
pembayaran sesuai

O
jumlah barang yang
diangkut kepada Owner

P
kapal curah.

S_
0 Mutasi bahan baku 0 0 3.67 3.83 14.06 0 0 N.a 2.10 4.00 8.40 0
Lambat

A
0 Klaim/tuntutan/gug Masyarakat merasa Adanya 4.75 4.00 19.00 a. Inventarisir koordinasi N.a 3.75 4.00 15.00 0

T
atan dari memiliki tanah yang perintisan/ kepemilikan surat-surat berkala

A
masyarakat terkait dikuasai secara sah perambahan sebagai dasar setiap 2

B
status kepemilikan oleh PKT dan lahan oleh kepemilikan lahan PKT bulan sekali
tanah PKT menyatakan belum masyarakat, b. Melakukan koordinasi

R
dilakukan pembayaran terhambatnya secara berkala dengan

TE
ganti rugi proses Departemen
perpanjangan Kesekretariatan dan tim
HGB 10 penyelesaian
permasalahan tanah
PKT, aparat penegak
hukum dan tokoh
masyarakat setempat
0 Risiko Kredit Macet 0 0 4.25 4.00 17.00 0 0 N.a 2.50 3.00 7.50 0
/ Bermasalah

0 Lemahnya a. Koordinasi yang Stock tidak 3.75 4.00 15.00 Koordinasi rutin dengan 0 N.a 2.25 4.00 9.00 0
pengendalian dan belum optimal, mencukupi / departemen terkait
evaluasi pasar b. Evaluasi yang tidak berlebih
tajam.

51
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
0 Ketersediaan Pupuk Keterlambatan keterlambatan 4.00 4.20 16.80 Koord.dg Dept.P & D 0 N.a 2.00 3.00 6.00 0
di gudang tidak Pengiriman dari Lini I, penyaluran dalam hal pengadaan,
mencukupi Kendala musim hujan pupuk / langka, Penyetokan lebih awal
kebutuhan pada puncak Komplain dr sebelum musim hujan
kebutuhan pupuk, stakeholder / (puncak tanam) ;
munculnya mitigasi: 1.
berita di mass Koord.intensif dg Dept.P
media(Image & D dalam hal
Perusahaan) pengadaan pupuk. 2.
Jaga stock di atas
minimum ketentuan, 3.

G
Perbaiki manajemen

GC
stock Gd Lili III
Peningkatan market share Market Share di Harga jual produk Penjualan sulit 4.00 4.00 16.00 Non PSO melalui road 0 3.00 3.00 9.00 Mgr Non
125 % dari thn 2012 rebut kompetitor kurang kompetitive ditingkatkan show ke end user 400,000, PSO

L
sejenis (mahal) potensial 000.00

A
Penjualan NPK 230.000 Harga Jual NPK Harga Pasar lebih Kehilangan 4.00 4.00 16.00 Usulan Penyesuaian HPP 0 3.00 3.00 9.00 GM

T
Ton tidak Kompetitive Rendah potensi pasar 100,000, Penjualan
000.00

R
0 Biaya bahan baku -Harga beli bahan baku Kehilangan 4.00 4.00 16.00 - Mengusulkan trading 0 N.a 2.10 4.00 8.40 0

O
NPK non subsidi non Urea lebih mahal, potensi pasar bahan baku non Urea
terlalu tinggi -Pemilihan jenis bahan sehingga memperoleh

P
baku belum tepat quantum lebih besar,

S_
sehingga tidak efisien, -Mengusulkan untuk
'- Pembelian skala kecil pembelian bahan baku

A
sehingga harga lebih dilakukan bersama-sama

T
tinggi (Biaya holding sehingga
pengangkutan, biaya memperoleh quantum

A
produksi, tidak lebih besar,

B
mendapat potongan - Berkoordinasi dengan

R
harga) produksi dan pengadaan
dalam pemilihan jenis

TE
bahan baku yang lebih
efisien;
Mitigasi:
Pembentukan TIM Daya
Saing NPK yang
melibatkan Dep di
Produksi, Pengadaan,
Pemasaran dan
Penjualan.
0 Pembentukan - Kegiatan promosi Pangsa pasar / 4.00 4.00 16.00 Koordinasi dengan 0 3.00 3.00 9.00 Mgr Non
jaringan pasar yang belum optimal, pembeli diambil Bagian Pelayanan dan 300,000, PSO
pupuk NPK non -Jaringan pemasaran alih oleh Promosi untuk 000.00
subsidi dan 0rganik NPK belum disinergikan pesaing melakukan promosi
yang belum optimal optimal dengan yang berkaitan langsung

52
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
jaringan pemasaran dengan penjualan NPK
Urea non subsidi dan non subsidi
penjulan wilayah Mengoptimalkan
subsidi jaringan pasar Urea Non
Subsidi, Subsidi dan
perluasan melalui
pemasaran langsung
terhadap pasar-pasar
perkebunan yang
potensial

G
0 Pupuk bersubsidi Banyaknya perkebunan Berkurangnya 4.00 4.00 16.00 Peningkatan 0 N.a 1.60 2.00 3.20 0
tidak sesuai di area pendistribusian penjualan pengawasan penebusan

GC
peruntukan pupuk subsidi pupuk non distributor dan pengecer
subsidi resmi.

L
Melakukan kegiatan Risiko rekomendasi a. Auditor yang - Potensi 2.86 4.29 12.27 a. Penetapan tim audit Kontinyu N.a 2.00 3.00 6.00 SPI

A
assurance antara lain yang tidak dapat ditugaskan kurang adanya mempertimbangkan
a. Melaksanakan audit dilaksanakan. berkompeten/ kurang inefisiensi dan kompetensi auditor

T
pada 27 objek audit memahami inefektivitas b. Meningkatkan

R
b. Melaksanakan audit permasalahan unit unit kerja pemahaman terhadap

O
berdasarkan permintaan kerja ysb - potensi proses bisnis dan
c. Melaksanakan fungsi b. Rekomendasi adanya status keahlian auditor dalam

P
konsultasi/ pendampingan disampaikan tanpa ""pantau"" ilmu audit

S_
mempertimbangkan tindak lanjut
kemampuan auditee yang berulang-

A
dalam melakukan ulang
tindak lanjut" -Hasil Audit tdk

T
mencerminkan

A
keadaan yg

B
sebenarnya
- Hasil audit

R
tidk dapat

TE
ditindak lanjuti

53
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Lampiran 3. Proyek Kaltim 5
Risiko proyek Kaltim 5 yang teridentifikasi di tahun 2013

INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

G
Dana valas untuk mendanai Krisis Keuangan Global 1.25 3.00 3.75 1. Penyediaan informasi harian/ n.a 1.00 3.00 3.00 Keuangan Informasi

GC
proyek Kaltim-5 tidak tersedia yang menyebabkan financial market bulanan/ Proyek & Financial Market
tidak tersedianya dana triwulan Keuangan sudah dikirim
valas yang diperoleh 2. Melakukan pertemuan Perusahaan secara harian
Kreditur Sindikasi secara berkala dengan oleh Bahana

L
Kaltim-5 lembaga keuangan Securities
3. Berkoordinasi dengan
Keuangan PKT untuk

TA
R
menjamin tersedianya

O
dana valas yang cukup
sesuai keperluan

P
pelaksanaan proyek.

S_
Kredit pembiayaan proyek tidak Proyek terlambat 2.00 2.00 4.00 1. Mengontrol dan mingguan/ Biaya 2.00 2.00 4.00 Keuangan Monitor

A
dapat dicairkan melewati masa mempercepat pencapaian bulanan/ Perpanjang Proyek &

T
availability period 42 progres proyek triwulan an Kredit Keuangan

A
bulan berupa Fee Perusahaan
2. Mengusulkan kepada 3 bulan Notaris

B
Kreditur perpanjangan sebelum sebesar

R
masa penarikan pinjaman ber
Rp 50 juta

TE
pada 3 bulan sebelum akhirnya
berakhirnya masa availability
availibility period dilakukan period
ketika ada indikasi
keterlambatan proyek
yang menyebabkan
terlewatinya availability
period.

Terjadinya kenaikan biaya Owner Penambahan beban 3.00 2.00 6.00 Tim Proyek akan membuat n.a n.a 3.00 1.00 3.00 Keuangan In Progress
Controlled Cost (OCC) biaya yang tidak surat permohonan untuk Proyek &
direncanakan di membebankan biaya OCC Keuangan
anggaran OCC yang tidak dianggarkan Perusahaan
menjadi beban Korporat

54
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Main Kontraktor mundur dari Kenaikan indeks harga 1.50 4.00 6.00 Pengumpulan informasi mingguan/ n.a 1.00 4.00 4.00 Keuangan Monitor
proyek akibat krisis global terkait realisasi inflasi dan bulanan Proyek &
proyeksi inflasi mendatang Keuangan
dan mengingatkan Perusahaan

G
Kontraktor bahwa kontrak
bersifat Lump Sum

GC
Fasilitas bebas masuk tidak Sebagian equipment 3.00 3.00 9.00 1. Mengajukan surat n.a Rp. 50 juta 3.00 3.00 9.00 Keuangan Monitor

L
diberikan oleh pemerintah untuk yang diajukan untuk kepada Kementrian Proyek &
sebagian equipment yang diimpor mendapatkan fasilitas Perindustrian agar Keuangan

A
bebas biaya masuk memberikan rekomendasi Perusahaan

T
memiliki HS Code yang untuk bebas biaya masuk dan

R
sama dgn yang Procurement
tercantum dalm negative 2. Jika rekomendasi telah

O
list didapat, segera

P
mengajukan permohonan

S_
bebas masuk kepada
BKPM

A
Kualitas tidak sesuai project spec Fabrikasi alat yang tidak 2.00 3.00 6.00 Menunjuk 3rd Party Pelaksana Fee untuk 2.00 2.00 4.00 Procurement PKT telah

T
sempurna dan pemilihan Inspector yang ditugaskan an 3rd party menunjuk PT

A
material yang tidak untuk melakukan inspeksi inspection inspector SGS Indonesia

B
sesuai selama proses fabrikasi sesuai sebesar USD sebagai 3rd
peralatan jadwal 500,000 Party Inspector

R
TE
Permintaan change order dari 1. Project specifications 2.00 2.00 4.00 1. Melakukan diskusi dan Daily/ n.a 1.00 2.00 2.00 Engineering, PKT telah
kontraktor yang ada kurang detail. pembahasan dengan Weekly/ Procurement, melakukan
Kontraktor untuk item- Monthly Construction diskusi dan
2. Adanya permintaan item yang tidak didetailkan pembahasan
dari PKT diluar scope di dalam Project dengan
LSFP Kontrak Specification. Kontraktor

2. Mengusulkan
permintaan pembelian dari
PKT sebaiknya ditangani
oleh unit kerja dan
anggaran Korporat

55
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Modifikasi conveyor existing belum Keterlambatan tahap 2.00 3.00 6.00 Monitoring pekerjaan n.a n.a 2.00 3.00 6.00 Procurement Monitor
selesai saat performance test Engineering dan engineering dan
pabrik urea Procurement procurement

G
Kapal antri beberapa hari sebelum Prioritas utk pemuatan 4.00 4.00 16.00 1. Koordinasi dgn Dept. n.a n.a 4.00 4.00 16.00 Procurement Monitor

GC
bisa sandar pupuk kantong PKT P&P dan GM Sar

2. menginformasikan

L
jadwal kedatangan kapal
seawal mungkin

Pelaksanaan perkerjaan tertentu 1. Cash flow 3.00 3.00 9.00 1. Mengingatkan kepada

TA Sesuai n.a 3.00 3.00 9.00 Konstruksi Monitor

R
mundur disebabkan oleh sub kontraktor/sub kontraktor tentang adanya Kebutuhan
kontraktor kontraktor yang tidak Joint And Several Liability

O
mendukung karena antara IKPT dan TEC,

P
adanya keterbatasan bahwa konsorsium antara

S_
dukungan dana dari IKPT dan TEC
internal kontraktor/sub

A
kontraktor maupun dari 2. Mewajibkan sub
pihak ketiga kontraktor untuk

T
membuka rekening bank

A
2. Manpower kurang yang menampung

B
pembayaran dari
Kontraktor dan rekening

R
tersebut dikendalikan oleh

TE
Kontraktor(Escrow)

3. Meminta Kontraktor
mempertimbangkan
membuka Rekening
Khusus Proyek Kaltim5

56
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Kehilangan material atau 1. Kontraktor tidak 2.00 2.00 4.00 1. Menunjuk subkontraktor n.a n.a 2.00 2.00 4.00 Konstruksi 1. Kontraktor
kerusakan fasilitas lain karena ulah memiliki manpower yang untuk jasa keamanan telah menunjuk
pihak luar yang tidak tanggung memadai lokasi Proyek PT KJS sebagai
jawab dengan adanya proyek subkontraktor

G
Kaltim-5 2. Pengamanan fasilitas, 2. Pembuatan gate khusus untuk jasa
material dll yang kurang karyawan Proyek keamanan untuk

GC
optimal mengamankan
lokasi Proyek

A L 2. Pembuatan
gate khusus

T
karyawan

R
Proyek sedang
berlangsung

Keterlambatan Progres Konstruksi 1. Produktifitas dan 3.00 4.00 12.00

P O
1. Meminta kontraktor utk Sesuai n.a 3.00 4.00 12.00 Konstruksi Monitor

S_
jumlah man power menambah jml man power Kebutuhan
rendah dr sub kontraktor yang

TA
telah ada
2. keterlambatan
penerbitan drawing 2. meminta kontraktor utk

A
Merekrut man power dr

B
3. Keterlambatan man power supplier

R
kedatangan material dan
peralatan kerja untuk 3. Meminta kontraktor utk

TE
konstruksi mengganti man power yg
kurang produktif

UFC plant belum berproduksi saat Keterlambatan tahap 3.00 2.00 6.00 Monitoring pekerjaan n.a n.a 3.00 2.00 6.00 Engineering Monitor
performance test pabrik urea Engineering dan engineering dan Procurement,
Procurement procurement dgn prioritas Construction
pembangunan tangki UFC

57
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK

Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Keterlambatan penetapan revisi 1. PKT khawatir 2.00 2.00 4.00 Melakukan diskusi secara Setiap ada Rp 45 – 2.00 2.00 4.00 Engineering PKT telah
vendor list perubahan vendor intensif dengan BPPT guna usulan melakukan
berpotensi melanggar mempercepat evaluasi perubahan Rp 50 juta diskusi secara
hukum, khawatir vendor-vendor usulan vendor list tiap intensif dengan
evaluasi/

G
kualitas/ specifikasi tidak Kontraktor. BPPT
terpenuhi rekomendasi

GC
2. Kontraktor
mengajukan tambahan

L
vendor list

Penyelesaian detail engineering 1. Kontraktor tidak 2.00 3.00 6.00 1. Meminta Konraktor

TA n.a n.a 1.00 3.00 3.00 Engineering PKT telah

R
mundur dari jadwal memiliki manpower yang untuk menambah meminta
memadai manpower dan jam kerja Konraktor untuk

O
Proyek guna mempercepat menambah

P
2. Keterlambatan reviu kegiatan detail manpower dan

S_
dari Owner engineering jam kerja Proyek

3. Kontraktor berusaha 2. Menambah Tim

A
melakukan efisiensi Engineering PKT yang

T
desain dengan mengacu terdiri dari multi disiplin.

A
pada standar desain lain
yang lebih rendah 3. Selama tahap

B
engineering, tim

R
engineering menggunakan

TE
data-data eksisting
sebagai referensi.

58
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
CG
L G
A
ORT
_ P
A S
A T
B
T ER

59
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
Lampiran 4. Proyek Boiler Batubara
Risiko proyek boiler batubara yang teridentifikasi di tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK
Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Biaya proyek melebihi anggaran 1. Adanya pekerjaan 5.00 4.00 20.00 1. Melakukan value n.a n.a 3.00 4.00 12.00 Project In Progress
yang telah disetujui tambahan engineering sehingga Manager

G
2. Biaya OCC yaitu IDC pekerjaan tambah antara
meningkat karena positif dan negatif balance

GC
penyelesaian proyek 2. memepercepat
melewati skedul kontrak penyelesaian proyek

L
Spesifikasi dan Performance 1. Tidak berjalannya 4.00 5.00 20.00 1. Melakukan individual n.a n.a 3.00 3.00 9.00 Project In Progress

A
guarantee pabrik yang dibangun sistem QC/QA sehingga test untuk mengecheck Manager

T
tidak tercapai lolosnya pekerjaan performance setiap

R
konstruksi yang tidak peralatan
memenuhi standar 2. Meminta IKPT untuk

O
2. Pembelian/ fabrikasi mengganti equipment

P
peralatan tanpa yang tidak memenuhi spec

S_
didukung dengan atau meminta CO negatif
persetujuan dokumen 3. Melakukan SAT
engineering (dokumen equipment untuk

A
engineering tidak ada) meyakinkan performance

T
3. Melibatkan equipment

A
manufacturer boiller dari 4. Melakukan punch list

B
china
4. Keterbatasan

R
kemampuan dan

TE
pengalaman tenaga
konstruksi di lapangan
(dibawah standar)

60
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
INHERENT RISK RESIDUAL RISK
Penanggung Status
Nama Risiko Penyebab Risiko L C LxC Pengendalian Jadwal Biaya L C LxC
Jawab Pengendalian

Penyelesaian proyek tidak sesuai 1. Hand over dokumen 5.00 4.00 20.00 1. Melakukan expedite dan n.a n.a 3.00 4.00 12.00 Project In Progress
dengan target terlambat sehingga review secara paralel Manager
Mech Acceptance tidak dokumen proyek
bisa diterbitkan 2. Melakukan pengecekan
2. Kegiatan sebelum commisioning
commisioning tidak dan meyakinkan bahwa

G
berjalan sesuai dengan spare part commisioning
rencana karena ada lengkap

GC
peralatan yang rusak/ 3. Monitoring kedatangan
bermasalah VSM
3. Kedatangan VSM 4. IKPT telah

L
terlambat sehingga mendatangakn alat

A
kegiatan commisioning dredging cutter suction

T
terganggu yang baru
4. Pekerjaan dredging 5. Melibatkan tim operasi

R
terhambat karena alat dalam kegiatan konstruksi

O
yang tersedia tidak untuk melakukan punch

P
sesuai dan reliabilty nya list dan menyusun WI

S_
rendah untuk pengoperasian
5. Persiapan boiler batubara
commisioning dan start

A
up dari kontraktor

T
sangat minim

A
Kualitas pekerjaan dilapangan 1. Skil tenaga konstruksi 4.00 4.00 16.00 1. Melakukan test/ n.a n.a 3.00 2.00 6.00 Tim Ash Yard In Progress

B
tidak memenuhi standar kualtas di lapangan rendah/ kualifikasi welder sebelum

R
konstruksi dibawah standar bekerja
2. Tidak berjalannya 2. Melakukan pengawasan

TE
sistem QC?QA sehingga terhadap kualitas
lolosnya pekerjaan pekerjaan dilapangan dan
konstruksi yang tidak melakukan punch list
memenuhi standar 3. Meriview dan
3. Material yang akan meyakinkan dokumentasi
digunakan tidak sesuai aktifitas QC/QA yang akan
terutama untyk dijadikan referensi/
pekerjaan welding histrorical kualitas
pressure part dan piping pekerjaan

61
Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan III Tahun 2013
CG
L G
A
ORT
_ P
A S
A T
B
T ER

Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan I Tahun 2013

62
G
L GC
TA
OR
P
AS_
A T
R B
TE

Laporan Profil Manajemen Risiko Triwulan I Tahun 2013 63

Anda mungkin juga menyukai