Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen resiko merupakan disiplin ilmu yang sangat luas diseluruh bidang
pekerjaan di dunia dan diterapkan pada semua bidang diberbagai sektor pekerjaan.
Makin besar resiko suatu pekerjaan makin besar pula perhatian yang diberikan kepada
aspek manajemen resiko ini. Rumah sakit sebagai sebuah institusi dengan aktifitas yang
penuh dengan berbagai risiko keamanan, kesehatan & keselamatan sudah selayaknya
menerapkan hal ini. Dalam upaya memberikan pelayanan yang maksimal dan
professional dibidang kesehatan rumah sakit dituntut memberikan pelayanan sebaik-
baiknya sebagai public service. Hal tersebut didasarkan atas tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan
meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat.

Terkait dengan tingginya risiko pelayanan rumah sakit, baik terhadap pasien,petugas
fasilitas maupun terhadap lingkungan rumah sakit itu sendiri maka penerapan manajemen
resiko di rumah sakit sangat penting. Manajemen risiko diharapkan dapat mengurangi resiko
yang mungkin terjadi dimasa depan yang bisa merugikan kelangsungan pelayanan rumah
sakit serta bila terjadi insiden maka sudah tersedia alternatif keputusan serta tindakan yang
diambil upaya penyelesaian risiko dengan pengetahuan konsekuensi dan dampak yang
diakibatkannya.Terkait dengan hal tersebut maka disunsunlah laporan Risk Register ini dari
Bulan Januari sampai dengan Desember 2020.

2.TUJUAN

Adapun tujuan dari pelaporan risk register ini adalah :

a. UMUM :
Untuk memberikan gambaran tentang risiko – risiko yang ada di Rumah
Sakit Umum Bangli .
b. KHUSUS
1. Untuk dapat mengidentifikasi jenis- jenis risiko yang ada diberbagai unit
di RSU Bangli .
2. Untuk dapat menganalisis , mengevaluasi serta melakukan pengendaliaan
terhadap risiko yang terjadi serta dampak yang ditimbulkan supaya tidak
menimbulkan kerugian finansial Rumah Sakit
3. Sebagai laporan ke Direktur sejauh mana keberhasilan Program
Manajemen Risiko Rumah Sakit serta kendala – kendala yang dihadapi
dalam pencapaian program .
4. Sebagai masukan bagi manajemen dalam perencanaan tata kelola rumah
sakit serta peningkatan pelayanan yang bermutu dan professional terhadap
masyarakat.

3. SASARAN
Adapun sasaran dalam Program Manajemen Risiko Rumah Sakit tahun 2020 yaitu:
a. Risiko keselamatan pasien.
b. Risiko kesehatan keselamatan dan keamanan petugas medis, para medis dan
petugas kesehatan lainnya.
c. Risiko yang menyangkut lingkungan rumah sakit serta fasilitas Rumah Sakit
d. Risiko kelangsungan operasional rumah sakit serta bisnis yang bernaung di rumah
sakit.

4. Pelaksanaan Program
Adapun pelaksanaan program dari Januari sampai dengan Desember 2020 meliputi :
a. Identifikasi Resiko
b. Analisa Resiko
c. Evaluasi Resiko
d. Pelaporan Resiko
e. Penanganan Resiko
f. Pengendalian Resiko
g. Monitoring
BAB II
Hasil Pelaporan Risk Register Tahun 2020
1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenal dan mendeskripsikan risiko-


risiko yang terjadi yang meliputi risiko yang menyangkut rsiko keselamatan pasien, risiko
petugas medis & non medis serta risiko lingkungan fasilitas rumah sakit serta risiko
kelangsungan operasional rumah sakit serta bisnis yang bernaung di rumah sakit
kedepannya. Hasil pengumpulan data dari identifikasi risiko, laporan unit, survey serta
laporan insiden dimulai dari bulan Januari sampai Desember 2020 didapatkan sebanyak 194
laporan resiko. Terkait dengan hal tersebut, selanjutnya akan dijelaskan gambaran
indentifikasi risiko dalam bentuk tabel dan grafik di bawah ini.

1. Tabel Kategori Risiko Tahun 2020

Kategori Risiko Sudah Belum Jumlah


ditangani ditangani
Risiko keselamatan 9 3 12
pasien
Risiko petugas medis 15 1 16
Risiko petugas kesehatan 2 0 2
lainnya
Risiko fasilitas rumah 117 23 140
sakit
Risiko lingkungan rumah 12 0 12
sakit
Risiko kelangsungan 12 0 12
bisnis operasional rumah
sakit
JUMLAH 167 27 194

Berdasarkan tabel 1.diatas dijelaskan terdapat 6 (enam ) kategori risiko yaitu risiko
keselamatan pasien terdapat 12 risiko, risiko petugas medis terdapat 16 risiko, risiko petugas
kesehatan lainnya 2 risiko, risiko fasilitas rumah sakit terdapat 140 risiko, risiko lingkungan
rumah sakit terdapat 12 risiko serta risiko kelangsungan bisnis operasional rumah sakit
terdapat 12 risiko.
Dibawah ini digambarkan Prosentase Kategori risiko selama tahun 2020
1.1.Grafik Prosentase Kategori Risiko Tahun 2020

Grafik Persentase Kategori Risiko Tahun 2020


73%

6% 8% 6% 6%
1%

n is a S RS RS
sie ed ny sR is
a ia n ita an sn
P sM L sil ng i
an ga an Fa u B
at tu at o ng
k an
lam Pe eh sik Li ung
se o es Ri o gs
e sik K sik le an
o
K Ri gas Ri
isik tu o
K
R Pe sik
sik
o Ri
Ri

Berdasarkan grafik diatas persentase kategori risiko Tahun 2020 yang menduduki persentase
tertinggi adalah risiko yang menyangkut fasilitas rumah sakit 73% disusul risiko petugas
medis 8%, risiko keselamatan pasien, risiko lingkungan rumah sakit serta risiko menyangkut
kelangsungan bisnis operasional rumah sakit masing-masing 6% dan risiko petugas kesehatan
lainnya 1%.

1.3.Grafik Tipe Kejadian Insiden Tahun 2020

Grafik Persentase Tipe Insiden Tahun


2020
Total Persentase
134

32
26

0.69 0.13 2 0.01 0.16 0 0

KPC KNC KTC KTD Sentinel


Dari grafik diatas terdapat 5 tipe insiden yaitu Kejadian Potensial Cedera ( KPC )
sejumlah 134 insiden, Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sebanyak 26 insiden, Kejadian Tidak
Cedera (KTC) sebanyak 2 insiden, Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) sebanyak 32 insiden
dan Kejadian Sentinel (Kematian ) 0 insiden. Dari grafik tersebut Kejadian Insiden Potensial
Cedera yang menduduki peringkat tertinggi. Walaupun hanya berpotensi menimbulkan
cedera atau masih berada pada tingkatan Kejadian yang terendah/belum terjadi insiden , akan
tetapi Kejadian Potensi Cedera harus ditindak lanjuti supaya tidak menjadi akar/ sumber
terjadinya kejadian yang merujuk pada tingkatan kejadian dengan risiko yang lebih
tinggi .hingga menimbulkan kematian/sentinel.

2. Analisa Resiko
Dalam menganalisa resiko yang perlu dipertimbangkan adalah dampak dari resiko
tersebut. Tujuan dari menganalisa risiko adalah untuk mengetahui tinggi-rendahnya dampak
dari suatu risiko dengan cara melakukan grading/penggolongan. Dengan begitu pihak rumah
sakit dapat dengan mudah menentukan prioritas untuk melaksanakan tindaklanjut/perbaikan.

Grading/penggolongan risiko dilakukan dengan memberikan skoring terhadap Peluang


(P) terjadinya risiko, Frekuensi paparan (R) dari resiko, dan Akibat (A) dari resiko yang
terjadi. Setelah skor didapatkan, maka dapat dilakukan perhitungan dengan cara mengkalikan
Peluang, Frekuensi, dan Akibat (P x F x A = Grading resiko). Adapun penjelasan dari
masing-masing grading dijelaskan pada Tabel dibawah berikut ini .

Tabel 2.1. Grading/Penggolongan Risiko

KRITERIA KETERANGAN
Sangat tinggi Hentikan kegiatan dan perlu perhatian manajemen puncak
skor
( > 400 )
Tinggi Perlu mendapat perhatian dari manajemen puncak dan tindakan perbaikan
skor segera dilakukan
( 200-400 )
Substansial Lakukan perbaikan secepatnya dan tidak diperlukan keterlibatan pihak
skor manajemen puncak
( 70- 199 )
Menengah Tindakan perbaikan dapat di jadwalkan kemudian dan penanganan cukup
skor dilakukan dengan prosedur yang ada
( 20 -69)
Rendah Resiko dapat diterima
skor
( < 20 )
2.2. Grafik Grading Risiko Tahun 2020

Grafik Grading Risiko Tahun 2020


Total

96

58

35

5 0

Rendah Menengah Substansial Tinggi Sangat Tinggi

Dari grafik diatas hasil analisa risiko dari Bulan Januari sampai dengan Desember 2020
diperoleh grading /penggolongan risiko dengan jumlah grading risiko rendah 35 risiko ,
grading risiko menengah 58 risiko, grading risiko substansial 96 risiko, grading risiko tinggi
5(lima)risiko sedangkan grading risiko sangat tinggi belum terdapat dari hasil analisis.

3. Evaluasi risiko
Risiko yang dampaknya besar/tinggi dan sangat tinggi harus segera ditindaklanjuti dan
mendapat perhatian dari pimpinan, sedangkan risiko rendah menengah dan substansial akan
dikelola oleh Unit Manajemen Risiko bersama Kepala Unit Kerja terkait untuk membuat
rencana tindak lanjut dan pengawasan. Berdasarkan hasil grading/penggolongan yang
dilakukan Unit Manajemen Risiko diketahui terdapat risiko substansial memiiki persentase
grading paling tertinggi 96(49%), disusul grading risiko menengah 58 (30%) grading risiko
rendah 35 (18%) serta grading risiko tinggi 5(lima) (3%) . Risiko dengan grading risiko
rendah menengah substansial dan risiko tinggi sudah dilakukan perbaikan/tindaklanjut sesuai
standar perbaikan serta jadwal dan waktu yang ditetapkan guna mengurangi risiko/insiden
yang terjadi sedangkan risiko yang belum dilakukan penanganan/perbaikan dilakukan
pemantauan dan monitoring secara rutin agar tidak menimbulkan insiden yang lebih parah .
3.1.Grafik Persentase Grading Risiko Prioritas Tahun 2020

Grafik Persentase Grading Risiko Priori-


tas Tahun 2020
%
49%

30%

18%

3%
0%

Rendah Menengah Substansial Tinggi Sangat Tinggi

Dari tabel diatas grading risiko tinggi 3% dan grading risiko substansial 49% yang
menjadi prioritas pengelolaan risiko karena dampak yang ditimbulkan sangat besar jika tidak
ditindak lanjuti akan menimbulkan dampak risiko yang lebih besar.

4.Penanganan Risiko Dan Pengelolaan Risiko

Pencapaian pengelolaan risiko di Tahun 2020 sudah terlaksana, akan tetapi pengelolaan
risiko tersebut belum terlaksana secara keseluruhan. Berikut ini digambarkan grafik
pencapaian penanganan risiko Tahun 2020.

4.1.Grafik Pengelolaan Risiko Tahun 2020

Grafik Prosentase Pencapaian Pen-


gelolaan Risiko Bulan Januari s/d
Desember Tahun 2020
sudah belum

14%

86%

. Dari grafik diatas sebanyak 86% risiko sudah dilakukan pengelolaan oleh unit terkait dan
14% risiko belum dilakukan pengelolaan, dan ini supaya menjadi perhatian dari manajemen
puncak/direktur agar segera ditindak lanjuti. Risiko-risiko yang belum dapat ditindaklanjuti
dipaparkan dalam bentuk risk register pada halaman lampiran risk register.
Adapun kendala yang dihadapi adalah pengambilan keputusan untuk pengelolaan resiko
belum dilakukan sesuai dengan grading prioritas risiko, dengan kata lain mana yang
termudah itu yang ditindaklanjuti terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan pemegang
keputusan mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas dalam menindaklanjuti resiko
tersebut . Dana digunakan secara tidak efisien, pengalokasian dana pemeliharaan dan
perbaikan tidak difokuskan sepenuhnya untuk meningkatkan kualitas dari hasil perbaikan,
perbaikan dilakukan secara terus menerus akan tetapi dilakukan hanya sekedar.

Dengan begitu diharapkan perhatian dari manajemen puncak RSU Bangli terkait adanya
kendala tersebut agar ditindaklanjuti dengan segera, sehingga pengelolaan resiko yang terjadi
di RSU Bangli dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehinga dampak risiko yang
ditimbulkan bisa diminimalisir sekecil mungkin.

5.Monitoring Risiko

Dari hasil evaluasi dan monitoring dibawah ini adalah risiko yang belum ditindak lanjuti di
tahun 2020 semoga di tahun 2021 risiko–risiko ini ditindak lanjuti seperti dapat dilihat pada
tabel dibawah ini ;

Tabel 5.1. Tabel Risiko–Risiko Yang Belum Mendapat Perbaikan Tahun 2020

Monitoring risiko bulan Januari s/d Maret 2020


Risiko Keselamatan Pasien & Petugas

Dampak/
Unit Insiden Sebab Insiden Akibat Rekomendasi Tindakan
Cedera
Pengadaan bed Perbaikan
Pasien jatuh kepala ringan
Pengaman bed sesuai standard bed,pengecekan
Mawar dari tempat luka lecet
lepas keselamatan bed, penarikan
tidur pada pada
pasien. bed.
dahi.

Monitoring
proses transfusi
Memperparah Pencatatan &
pada pasien
dan Pelaporan pasien
Terjadi gejala Transfusi pada rawat inap serta
memperpanja yang memperoleh
Cempaka reaksi transfusi kantong darah monitoring
ng masa transfusi darah
pada pasien ke-4 proses
perawatan serta kejadian
pemeriksaan
pasien reaksi transfusi.
darah di unit
bank darah.

Pelayanan
Penunggu
tindakan
pasien yang Insiden Pencatatan &
Obat tertukar petugas sesuai
mengambil memperpanja Pelaporan kejadian
pada pasien SPO,
Farmasi obat tidak ng masa dispensing obat
rawat jalan pengawasan
sesuai dengan perawatan dimasing-masing
dari poli dalam pengambilan
identitas pasien unit.
dan pemberian
pasien di KIO
obat di farmasi.

Risiko Fasilitas & Lingkungan

Pengadaan
Brankar yang
Brankar rusak
Pasien masuk Cidera pada memenuhi Penarikan serta
IGD dan stoknya
IGD bisa jatuh pengunjung standard perbaikan brankar.
minim
keselamatan
pasien.
Talang air
diatas atap Pergantian flapon
Flafon jebol, bocor dan Cidera tertimpa dengan bahan yang
ruang bahan flapon pecahan flapon Pemeliharaan standar dan kuat
Ruang Sopir
kebanjiran tidak dan terpeleset bangunan serta perbaikan
lantai licin kuat/tidak lantai licin talang air diatas
sesuai standar atap.
menyerap air

Kalibrasi Pemasangan
Hasil
Alat-alat lab. alat-alat graunding( pengam
Pemadaman pemeriksaan
Pemeriksaan medis & an alat) pada alat,
Labolatorium listrik yang lab. kimia
kimia klinik pemenuhan pemeliharaan alat
tidak menentu klinik tidak
terjadi error daya listrik serta perbaikan alat
akurat
tercukupi rusak
Perbaikan atap
flapon dengan
Disaat musim
Selasar bahan yang kuat
hujan lantai Cidera karena Pemeliharaan
selatan ruang Flapon bocor dan standar,
licin, air hujan jatuh, terpeleset bangunan
tunggu poli pengepelan secara
tergenang
rutin mengurangi
genangan air

Perbaikan atap
flapon dengan
Disaat musim
Loket bahan yang kuat
hujan lantai Cidera karena
pendaftaran, Flapon bocor dan standar,
licin, air hujan jatuh, terpeleset
selasar poli pengepelan secara
tergenang
rutin mengurangi
Pemeliharaan genangan air
bangunan
Petugas Pemeliharaan
Selasar tertimpa Cidera tertimpa dan perbaikan
Plafon jebol
Vonex serpihan serpihan plafon fasilitas
plafon sesuai standar Perbaikan
bangunan
Saluran pipa
Infeksi pada
air bersih
pengunjung,
berada di dekat
petugas dan
Halaman Pipa air bersih got, air limbah Pengawasan
lingkungan Perbaikan saluran
belakang terendam air meluap karena sarana
rumah sakit pipa air bersih &
ruang limbah dan septic tank sanitasi
serta air bersih saluran air limbah
cempaka berbau penuh lingkungan
bisa
menggenangi
terkontaminasi
saluran got
air limbah.
tidak lancar.
Monitoring Bulan April s/d Juni 2020

Dampak/
Unit Insiden Sebab Insiden Akibat Rekomendasi Tindakan
Pengadaaan bed Penarikan dan
Kunci roda
sesuai standar perbaikan bed
Mawar Pasien jatuh bed tidak Cidera serius
keselamatan tempat tidur dari
berfungsi
pasien ruangan
Lantai licin
karna air Flapon bocor,
Selasar Pengunjung, Perbaikan flapon
hujan posisi talang
kenanga, petugas Pemeliharaan dan talang air dan
menggenangi air tidak cukup
mawar, terjatuh bangunan pemeliharaan
lantai selasar menyanga air
cempaka /terpeleset bangunan
disaat hujan limpasan hujan
turun
Lantai licin
akibat air
Pengunjung,
Ruang tunggu hujan Kebocoran
petugas Pemeliharaan
pendaftaran menggenangi pada talang air
terjatuh bangunan
poli lantai selasar diatasnya
/terpeleset
disaat hujan Perbaikan
turun bangunan
Proses Pemeliharaan
Tensi meter air Pelayanan
Haemodialisa pengengeceka alat-alat medis Perbaikan alat-alat
raksa rusak terganggu
n tensi pasien serta pengadaan medis
tidak bisa alat medis
dilakukan standar
Proses Pemeliharaan
pengengeceka alat-alat medis
Tensi meter air Pelayanan
Haemodialisa n tensi pasien serta pengadaan
raksa rusak 2 terganggu
tidak bisa alat medis Perbaikan alat-alat
dilakukan standar medis
Terkontaminas
Ruangan
i kuman
lembab
pathogen Pengecatan &
Ruang OK teinsfeksi Flapon Pemeliharaan
penyakit yang perbaikan gedung
Ponek kuman jamuran bangunan
memerlukan bangunan
patogen( bakt
perawatan
eri, jamur)
khusus
Keramik
dinding lantai
II mahotama Pemasangan Menciderai
Pemeliharaan
Mahotama sebelah timur keramik tidak petugas dan Pemasangan
bangunan
meledak jatuh kuat pengunjung keramik &
berserakan ke perbaikan
lantai bangunan
Tensi meter Gangguan Pelayanan Pemeliharaan Perbaikan alat-alat
Poli Giriatri
macet pada mainset terhambat alat-alat medis medis
Monitoring Bulan Juli s/d September 2020
Dampak/
Unit Insiden Sebab Insiden Akibat Rekomendasi Tindakan
Memperberat
atau
Satu orang Tertular pada
menambah
petugas medis saat melakukan
penyakit yang
terpapar virus perawatan
memerlukan Penanganan
covid 19 hasil pasien positif
perawatan sesuai protokol
sweb positif covid19
khusus pada penanganan Isolasi mandiri
Cempaka karyawan pasien covid 19 petugas
Petugas medis
merangkap
melakukan
pemeriksaan
sweb pasien Memperberat
Petugas yang semakin atau Pengambilan
kelelahan, meningkat menambah sweb sesuai
stress kerja sambil penyakit pada protap rumah
memberikan karyawan sakit dan diambil
pelayanan di oleh petugas
transit utama yang sudah Dokter spesialis
pasien isolasi mendapat dan petugas
Covid center covid pelatihan khusus. labolatorium
Memperberat
atau
Satu orang
menambah
petugas medis Tertular dari
penyakit yang
terpapar virus keluarga
memerlukan Penanganan
covid 19 hasil petugas
perawatan sesuai protokol Koordinasi
sweb positif
khusus pada penanganan dengan Rumah
Mawar karyawan pasien covid 19 Sakit Provinsi
Memperberat
atau
Satu orang
menambah
petugas medis Tertular dari
penyakit yang
terpapar virus keluarga
memerlukan Penanganan
covid 19 hasil petugas
perawatan sesuai protokol Koordinasi
sweb positif
khusus pada penanganan dengan Rumah
Jempiring karyawan pasien covid 19 Sakit Provinsi
Memperberat
atau
Dua orang
menambah
petugas medis Tertular dari
penyakit yang
terpapar virus keluarga
memerlukan Penanganan
covid 19 hasil petugas
perawatan sesuai protokol Koordinasi
sweb positif
khusus pada penanganan dengan Rumah
Perinatologi karyawan pasien covid 19 Sakit Provinsi
Seorang
petugas Perawatan
Petugas tidak Cidera pada
mengalami petugas
hati-hati petugas hingga
kecelakaan ditanggung BPJS Diberikan surat
mengendarai absensi dari
sewaktu ketenaga kerjaan dispensasi
sepeda motor pekerjaannya.
pulang dari serta diberikan petugas tidak
Mahotama jaga malam dispensasi. masuk kerja.
Memperberat
atau
Satu orang Tertular pada
menambah
petugas medis saat melakukan
penyakit yang Mendapat
terpapar virus perawatan
memerlukan Penanganan perawatan dan
covid 19 hasil pasien positif
perawatan sesuai protokol tindakan di
sweb positif covid19
khusus pada penanganan Rumah Sakit
Kenanga karyawan pasien covid 19 Provinsi Bali
Risiko Fasilitas & Lingkungan
Dampak/
Unit Insiden Sebab Insiden Akibat Rekomendasi Tindakan

Lantai licin &


Perbaikan flapon
air hujan
,outshourcing
menggenangi Cidera badan
Flafon bocor agar selalu
lantai tunggu karena Pemeliharaan
dan talang air melakukan
poliklinik terpeleset, bangunan
kepenuhan. pengepelan
sebelah timur terjatuh
mengurangi
loket
lantai licin
pendaftaran
Poliklinik

Pemeliharaan
alat-alat medis
Perbaikan bed &
Cidera pasien pemeliharaan
IGD Bed rusak Kaki patah jatuh bed.
Penyaringan
udara kotor
Perbaikan dan
serta
Exshoust fun Alatnya lepas Pemeliharaan pemasangan
pengaliran
rusak jatuh kelantai sistem utilitas exshoust fun
udara bersih di
pada ruangan
ruangan tidak
bisa berjalan
Covid center
Poli Gangguan pada Pelayanan Pemeliharaan Perbaikan alat
kebidanan USG rusak peralatannnya terganggu alat-alat medis USG

Monitoring Bulan Oktober s/d Desember Tahun 2020


Dampak/ Rekomen
Unit Insiden Sebab Insiden Akibat dasi Tindakan
Plafon jebol
Pemelihara
karena atap ubin Pelayanan
Poli fisioterfi an Pengecekan dan
ada yang terganggu
bangunan perbaikan atap
bergeser.
Ruangan bocor bangunan

Berkembang Pemelihara
biak parasit, an
Ruangan Tembok bakteri bangunan Pengecatan dan
lembab dan jamuran, flapon penyebar perbaikan atap
Jempiring bocor jebol penyakit bangunan.

Alat DC shock
rusak sudah satu Gangguan pada Pelayanan
ICU
tahun belum ada peralatannya terggangu Pemelihara Perbaikan alat
perbaikan an alat-alat medis oleh
medis. tehnisi

Terjatuh
terpeleset bagi
Selasar tangga Lantai licin Kebocoran pada
setiap
lantai II diwaktu musim atap beton
pengunjung &
labolatorium hujan diatasnya Pemelihara Perbaikan
petugas yang
melewati. an gedung gedung
bangunan bangunan

Hambatan/kendala – kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

1. Pelaporan resiko oleh masing-masing unit belum semua dilaporkan.


2. Pengelolaan risiko belum sesuai grading prioritas karena keterbatasan anggaran
pengadaan dan anggaran pemeliharaan sarana rumah sakit.
3. Pengelolaan resiko tidak sepenuhnya dilakukan oleh Rumah sakit, membutuhkan
kerja sama dengan rekanan/kerja sama pihak ketiga untuk perbaikan risiko fasilitas
peralatan serta perbaikan gedung-gedung bangunan yang rusak sehingga butuh waktu
lama dalam pengelolaan resiko.

BAB III

KESIMPULAN

1. Dari hasil Identifikasi resiko bahwa semua resiko dilaporkan dan dilakukan
identifikasi.
2. Dari hasil analisa dan evaluasi bahwa resiko yang menjadi prioritas belum semua
ditindak lanjuti dan pengambilan keputusan penanganan resiko belum sesuai grading
prioritas resiko.
3. Pengelolaan risiko belum 100% mendapat pengelolaan risiko.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel Risk Register Tahun 2020 dibawah ini.

LAPORAN MANAJEMEN
RESIKO TAHUN 2020
Disetujui Oleh Disusun Oleh

Drg. Putu Sri Andari, M.Kes


Nip.19631212199222122001

dr. I Nyoman Arsana, M.Kes


NIP. 196708031999031004
Direktur RSU Bangli Ka. Unit Penjamin Mutu

LAPORAN MANAJEMEN RESIKO


TRIWULAN I V TAHUN 2020
Disetujui Oleh Disusun Oleh

Dr. I Nyoman Arsna, M.Kes.


NIP.

Direktur RSU Bangli Ka. Unit Penjamin Mutu

LAPORAN MANAJEMEN RESIKO


TRIWULAN II TAHUN 2018
Disetujui Oleh Disusun Oleh

dr. I Wayan Sudiana,M.Kes Made Suwedharma Sangging,SST


NIP. 196611291997031004 NIP.198109192006041020
Direktur RSU Bangli Ka. Unit Manajemen Resiko

LAPORAN MANAJEMEN RESIKO


TRIWULAN III TAHUN 2018
Disetujui Oleh Disusun Oleh

dr. I Wayan Sudiana,M.Kes Made Suwedharma Sangging,SST


NIP. 196611291997031004 NIP.198109192006041020
Direktur RSU Bangli Ka. Unit Manajemen Resiko

PANDUAN
MANAJEMEN RESIKO
RISK REGISTER TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai