MELIPUTI :
• Pengkajian Status Fungsional
INDEKS KATZ
• Alat yg digunakan untuk menentukan hsil tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan
penyakit kronis.
• Meliputi keadekuatan 6 fungsi: mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan
makan
• Untuk mendeteksi tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung)
• Mandiri dilakukan sendiri
INDEKS KATZ
A. Kemandiran dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian, dan
mandi
B. Kemandirian dalam semua hal, KECUALI SATU dari fungsi tersebut
C. Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI dan SATU fungsi tambahan
D. Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN dan SATU fungsi
tambahan
E. Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN, KE KAMAR
KECIL dan SATU fungsi tambahan
F. Kemandirian dalam semua hal, KECUALI MANDI, BERPAKAIAN, KE KAMAR
KECIL, BERPINDAH dan SATU fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada ke ENAM fungsi tersebut
BARTHEL INDEKS
Penilaian :
0-20: ketergantungan
21-61: ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90: ketergantungan berat
91-99: ketergantungan ringan
100: mandiri
PengkajianStatus Kognitif/ Afektif
• Pemeriksaan status mental memberikan sampel perilaku dan kemampuan mental dlm
fungsi intelektual.
• Pemeriksaan bertujuan untuk melengkapi dan nilai, tetapi tdk dapat digunakan untuk
tujuan diagnostik.
• Beberapa nomor jawaban YA dicetak tebal, dan beberapa nomor yang lain jawaban
TIDAK dicetak tebal
PengkajianFungsiSosial
• Meliputi:
Instrumen APGAR
• Saya puas bisa kembali pada keluarga saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya (adaptasi)
• Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan sesuatu dan mengungapkan masalah
dengan saya (hubungan)
• Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas (pertumbuhan)
• Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap
emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai (afek)
• Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama
Penilaian : Pertanyaan yg dijawab: Selalu (poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak
pernah (poin 0 )
TUGT (Time Up and Go Test)
Kriteria pengukuran:
Waktu tes:
10 detik – 3 menit.
Prosedur tes
Posisi awal pasien duduk bersandar pada kursi dengan lengan berada pada penyangga
lengan kursi. Pasien mengenakan alas kaki yang biasa dipakai. Pada saat fisioterapis memberi
aba-aba “mulai” pasien berdiri dari kursi, boleh menggunakan tangan untuk mendorong berdiri
jika pasien menghendaki. Pasien terus berjalan sesuai dengan kemampuannya menempuh jarak 3
meter menuju ke dinding, kemudian berbalik tanpa menyentuh dinding dan berjalan kembali
menuju kursi. Sesampainya di depan kursi pasien berbalik dan duduk kembali bersandar. Waktu
dihitung sejak aba-aba “mulai” hingga pasien duduk bersandar kembali.
Pasien tidak diperbolehkan mencoba atau berlatih lebih dulu, stopwatch mulai
menghitung setelah pemberian aba-aba mulai dan berhenti menghitung saat subyek kembali pada
posisi awal atau duduk. Bila kurang dari 10 detik, maka subjek dikatakan normal. Bila kurang
dari 20 detik, maka dapat dikatakan baik. Subjek dapat berjalan sendiri tanpa membutuhkan
bantuan. Namun bila lebih dari 30 detik, maka subjek dikatakan memiliki problem dalam
berjalan dan membutuhkan bantuan saat berjalan. Sedangkan pada subjek yang lebih lama dari
40 detik harus mendapat pengawasan yang optimal karena sangat beresiko untuk jatuh
(Shumway, 2000). Nilai normal pada lansia sehat umur 75 tahun, rata – rata waktu tempuh yang
dibutuhkan adalah 8,5 detik (Podsiadlo et al., 1991).
Menurut Jacobs & Fox (2008), nilai normal lansia pada Time Up and Go Test berdasarkan
kategori umur yaitu :
Jika skor < 14 detik; 87% tidak ada resiko tinggi untuk jatuh
Item Skor
Persepsi sensorik
Terbatas total 1
Sangat terbatas 2
Sedikit terbatas 3
Tidak ada gangguan 4
Kelembaban
Kelembaban kulit yang konstan 1
Sangat lembab 2
3
Kadang-kadang lembab
4
Jarang lembab
Aktivitas
1
Tirah baring 2
Diatas kursi 3
Kadang-kadang berjalan
Sering berjalan 4
Mobilisasi
Imobilisasi total 1
Sangat terbatas 2
Agak terbatas 3
Tidak terbatas 4
Nutrisi
Sangat buruk 1
2
Mungkin kurang
3
Cukup
4
Baik
Friksi dan gesekan 1
Masalah 2
Masalah yang berpotensi 3
Tidak ada masalah 4
Total skor
1. Inkontinensia stress
Inkontinensia ini dihubungkan dengan keinginan yang kuat dan mendesak untuk
berkemih dengan kemampuan yang kecil untuk menunda berkemih. Berkemih dapat
dilakukan, tetapi orang biasanya berkemih sebelum sampai ke toilet. Mereka tidak
merasakan adanya tanda untuk berkemih. Pada inkontinensia urgensi, kandung kemih
hampir penuh sebelum kebutuhan utnuk berkemih dirasakan dan sebagai akibatnya,
sejumlah kecil sampai sedang urine keluar sebelum dapat mencapai toilet.
3. Inkontinensia Overflow
4. Inkontinensia fungsional