Puskesmas Manisrenggo
13-14 September 2022
SOSIALISASI PELATIHAN PTM
SKEMA INTEGRASI
SDM Kader: Untuk Pengukuran FR PTM dan Pemberian Informasi dan Edukasi
sederhana
Kondisi/syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan menggunakan timbangan injak atau
digital, yang sudah dikalibrasi terlebih dahulu.
- Letakkan alat di lantai yang keras dan rata, posisikan angka sampai
menunjukkan angka nol.
- Upayakan mata pengukur tegak lurus dengan skala
Cara pengukuran:
1. Klien berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal mungkin, tidak membawa beban
atau benda apa pun, dan tanpa alas kaki.
2. Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak lurus dengan
jarum penunjuk angka timbangan.
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Kondisi / syarat pengukuran:
- Pengukuran dilakukan dengan alat mikrotoa atau alat ukur tinggi badan 2 meter, yang sudah
dikalibrasi/ditera terlebih dahulu.
- Mikrotoa diletakkan di lantai yang rata dan dinding yang tegak lurus. Tarik pita meteran ke
atas sampai menunjukkan angka 0, lalu rekatkan/tempelkan mikrotoa pada dinding.
- Hasil pengukuran dibaca pada garis merah dengan ketelitian 0,1 cm.
Cara Pengukuran:
⁻ Posisikan Klien berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpa memakai alas kaki.
⁻ Posisikan ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di dinding dalam posisi agak
terbuka di bagian jari kaki.
⁻ Pada waktu mengukur, posisi tumit, pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding,
posisi kepala tegak, pandangan mata lurus ke depan, dan lengan menggantung santai.
⁻ Meteran mikrotoa diturunkan hingga mengenai puncak kepala Klien.
⁻ Kemudian dilakukan pembacaan hasil
PENGUKURAN LINGKAR PERUT
TABEL KLASIFIKASI IMT
2. DETEKSI MASALAH MENTAL
EMOSIONAL
• Self-Reporting Questionnaire
• Kuesioner untuk mendeteksi adanya masalah mental emosional (GME)
• Bukan alat diagnosis gangguan jiwa
• Ada 20 pertanyaan
• Untuk pertanyaan 1-20, jika terdapat ≥ 6 Jawaban “YA”
– Interpretasi: Ada masalah mental emosional
– Maka sebaiknya DIRUJUK ke profesional kesehatan jiwa (psikiater, psikolog,
dokter umum dan perawat yang sudah dilatih keswa)
SELF REPORTING QUESTIONAIR
Cara Pelaksanaan:
Kader menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dan memberi skala angka
(seperti yang tertera berikut ini). Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan.
Contoh:
Tabel 1. Penilaian Aktivitas Kehidupan Sehari hari (AKS) / Activity of Daily Living (ADL) dengan Instrumen
Indeks Barthel Modifikasi
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
Diisi hasil pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan keadaan mental emosional, sesuai dengan
instrumen pemeriksaan status mental Geriatric Depression Scale (GDS)
2
26
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Tekanan darah atau tensi diukur menggunakan alat tensimeter digital/otomatis.
•Cara pengukuran :
• Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik. Masukkan baterai
• Semua simbol akan muncul dalam 3 detik.
• Lansia diminta duduk dengan posisi badan tegak
• Lipat lengan baju hingga memungkinkan manset menempel pada kulit lengan
• Masukkan lengan ke dalam lingkaran manset, dan letakkan tangan dalam posisi telapak tangan
menghadap ke atas dan posisi manset sejajar jantung
• Tekan tombol start untuk memulai penngukuran dan manset akan mengembang.
• Ketika pengukuran selesai, hasil akan muncul di layar monitor selama 1 menit
Alat
●Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)
1
Kriteria Gula darah sewaktu Gula darah Puasa
(mg/dl) (mg/dl)
Diabetes* ≥ 200 ≥ 126
Prediabetes 140 -199 100 – 125
Normal < 100 < 100
*Disertai gejala klasik
28
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
20
Alur Deteksi Target Populasi
Dini PPOK usia ≥ 40 tahun & merokok
di UKBM
Wawancara dengan
kuesioner PUMA
YA TIDAK
Skor
Rujuk ke FKTP (Puskesmas) PUMA Edukasi gaya hidup sehat dan
untuk pemeriksaan spirometri ≥7 kunjungan rutin
4. DETEKSI DINI GANGGUAN METABOLISME
PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Alat dan bahan :
Alat pemeriksa kadar kolesterol
Strip Test kolesterol
Auto lancet (Autoclix) Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan sesuai
Lancet kriteria :
Alkohol 70% /Alkohol Swab - (N) Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg /dL
Kapas - (T) Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
Tissue kering
Sarung tangan
Kotak limbah benda tajam/safety box
Pemeriksaan menggunakan alat cek asam urat (disesuikan dengan jenis alat)
• Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
• Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol
70%, keringkan.
• Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
• Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
• Sentuhkan satu/dua tetes darah
• Baca hasil kolesterol.
5. DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA
Sasaran
●Anak Usia 7-15 tahun
●Penduduk usia >15 tahun
Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran
2
1
•Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata kiri ditutup dengan telapak
tangan, kemudian lanjutkan pemeriksaan yang sama pada mata kiri.
Yang diperhatikan:
LANGKAH 4
Jika ditemukan ada gangguan maka di rujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
PEMERIKSAAN TAJAM PENDENGARAN/ TES BERBISIK
•Gambar 1
•Persiapan : •Posisi Pemeriksaan
•Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising. Ruangan
sunyi, jarak pemeriksaan 1 meter.
•Pemeriksaan :
1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang yang
akan diperiksa.
2. Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan masking yaitu
menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga bagian
depan yang dekat dengan pipi) kemudian menggesek-gesek
sehingga timbul bunyi. •Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa
•Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada pemeriksaan
3. Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan terlebih telinga kanan
dahulu. Posisi kepala pemeriksa menjauh dari
telinga yang diperiksa.
•PENILAIAN :
• Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari 80%,
maka dinyatakan lulus dari pemeriksaan.
• Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari
80%, maka dinyatakan tidak lulus dan disarankan
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
menggunakan audiometri. Segera bawa ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk diperiksa
kembali pendengarannya lebih lanjut.
DETEKSI DINI CA CERVIKS DAN PAYUDARA
1. DAFTAR AKUN
TAHAPAN 2. LOG IN
3. PENGISIAN DATA
1. DAFTAR AKUN
2. LOG IN
3. PENGISIAN DATA
KESIMPULAN - UNTUK PUSKESMAS
1. Unduh Aplikasi Sehat Indonesaiku (ASIK) melalui play store
2. 1 HP hanya untuk 1 akun atau 1 nama (Dokter, Perawat, Bidan, Nakes lainnya)
3. Input data melalui HP android dimulai bulan Januari 2022 dan diusahakan secara real time agar tidak terjadi
penumpukan data
4. Data kasus yang diinput semua kasus yang berkunjung ke Puskesmas usia diatas 15 tahun.
5. SDM yang ada di Puskesmas diharapkan bisa melakukan input data skrining PTM, bukan hanya tanggung
jawab pengelola program PTM (sosialisasikan melalui minlok Puskesmas)
6. Video Penjelasan Penggunaan Aplikasi Sehat Indonesia Ku - ASIK https://youtu.be/H_QgzXU8BFs
7. Buku Panduan ASIK https://link.kemkes.go.id/PanduanASIKDDPTM
8. Puskesmas bisa melihat hasil skrining PTM melalui tautan/link
https://sehatindonesiaku.kemkes.go.id/imunisasi-nasional. User name dan password menggunakan kode
Puskesmas masing – masing.
9. Jika terjadi kendala, dilaporkan melalui tautan/link aduan berikut
https://link.kemkes.go.id/multi/Links/lists/faqasik
KESIMPULAN - UNTUK KADER
1. Unduh Aplikasi Sehat Indonesaiku (ASIK) melalui play store
2. 1 HP hanya untuk 1 akun atau 1 nama (Kader)
3. Kader mengisi data manual melalui form deteksi dini faktor risiko
4. Input data melalui HP android dimulai bulan Januari 2022 dan diusahakan secara real time agar tidak terjadi
penumpukan data
5. Video Penjelasan Penggunaan Aplikasi Sehat Indonesia Ku - ASIK https://youtu.be/H_QgzXU8BFs
6. Buku Panduan ASIK https://link.kemkes.go.id/PanduanASIKDDPTM
7. Jika terjadi kendala, dilaporkan melalui tautan/link aduan berikut
https://link.kemkes.go.id/multi/Links/lists/faqasik