REVISI 2017
(Disusun Berdasarkan Permendikbud Nomor: 22 Tahun 2016)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharpakan siswa mampu:
1. Menyimak kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara klasikal maupun
individual.
2. Mengamati gambar contoh keteladanan kisah keteladanan Wali Songo baik secara
klasikal atau individual.
3. Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang ketelaladanan kisah
keteladanan Wali Songo.
4. Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
5. Secara berkelompok mendiskusikan perilaku terpuji yang terdapat pada kisah
keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
6. Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar tentang keteladanan kisah keteladanan
Wali Songo baik secara klasikal maupun kelompok.
7. Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentang keteladanan kisah keteladanan Wali
Songo secara individual atau kelompok.
8. Menguhubungkan kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo dengan sikap kasih
sayang dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara
kelompok.
10. Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
11. Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
D. Materi Pembelajaran.
Kisah keteladanan Wali Songo
4. Sunan Drajat
Sunan Drajat juga putra Sunan Ampel. Ia diperkirakan wafat pada 1522. pesantren
Sunan Drajat dijalankan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Kisah keteladanannya adalah cara dakwahnya yang menekankan keteladanan dalam
hal perilaku yang terpuji, kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran
masyarakat sebagai pengamalan agama Islam. Sunan Drajat juga berdakwah melalui
kesenian. Tembang Macapat Pangkur disebut sebagai ciptaannya.
5. Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji. Ia memiliki
peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Ia menduduki posisi sebagai
panglima perang, penasihat Sultan Demak, dan hakim peradilan negara. Sunan Kudus
banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah
menjadi muridnya adalah Sunan Prawata penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati
Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah Masjid Menara Kudus.
Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.
6. Sunan G iri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Ia termasuk murid Sunan Ampel dan
seperguruan dengan Sunan Bonang. Salah satu keturunannya adalah Sunan Giri Prapen yang
menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima. Sunan Giri sangat berjasa
mendakwahkan Islam di Jawa bahkan sampai ke wilayah timur Indonesia. Ia pernah
menjadi hakim dalam perkara Syeh Siti Jenar. Ia pun juga berdakwah melalui kesenian.
Tembang Islami untuk dolanan anak-anak diciptakannya, seperti Jamuran, Jithungan dan
Delikan.
G. Sumber Pembelajaran
Al-Qur’an dan Terjemahan
Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas IV, Kemendikbud, Revisi
2017.
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas IV, Kemendikbud, Revisi
2017.
Buku referensi lain yang relevan
Lingkungan setempat
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan
Guru 30 menit
Orientasi
Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa.
Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca doa
adalah siswa yang hari itu datang paling awal (
Menghargai kedisiplinan siswa )
Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya
cita – cita.
Menyanyikan salah satu Lagu Wajib/Lagu Nasional.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
Siswa diminta untuk memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang pentingnya
sikap disiplin, kerja sama, dan mandiri yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari
Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sesuai tema
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi : Kisah
keteladanan Wali Songo
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi : Kisah
keteladanan Wali Songoyang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri sub
tema : Kisah keteladanan Wali Songosesuai dengan
pemahamannya
Saling tukar informasi tentang materi:
: Kisah keteladanan Wali Songo
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
Data) hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :
: Kisah keteladanan Wali Songo
mengolah informasi dari materi : Kisah keteladanan Wali
Songoyang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi :
Kisah keteladanan Wali Songo
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
: Kisah keteladanan Wali Songo
Menjawab pertanyaan tentang materi : Kisah keteladanan
Wali Songoyang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi : Kisah keteladanan Wali Songoyang akan
selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi : Kisah
keteladanan Wali Songo yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Penutup Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran 15 Menit
yang telah berlangsung ;
Apa saja yang telah dipahami siswa?
Apa yang belum dipahami siswa?
Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
Materi tentang sub tema:
yang baru dilakukan
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian
3. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
4. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan
media pembelajaran.
5. PembelajaranPengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
……………………………. ……………………………….
NIP. 19700709 200212 1 006 NIP. 19740828 199003 2 007