Anda di halaman 1dari 202

@

WAWASAN
TEKNOLOGI
& KOMUNIKASI
ILMIAH
IG 141109 (3 SKS)

Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemaha-


siswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
2015
, Prof. Suminar Pratapa, Ph.D
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpah-


kan rahmatnya sehingga buku Wawasan Teknologi dan Komunikasi
lmiah bagi mahasiswa ITS ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada kepada :

1. Prof. Dr. Triyogi Yuwono, DEA selaku Rektor ITS yang telah member-
ikan dukungan penuh bagi penulisan buku ini.
2. Prof. Dr. Ing. Herman Sasangko, selaku wakil rektor bidang aka-
demik dan kemahasiswaan yang mendorong lahirnya matakuliah wa-
wasan teknologi dan komunkasi Ilmiah di kampus ITS
3. Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT selaku Kepala Lembaga Pengem-
bangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA)
atas dukungan bagi penulisan buku ini khususnya pendanaan.
4. Tim Penyusun Kurikulum dan Pengajar Pengantar Ilmu Lingkun-
gan (PIL) yang menginspirasi lahirnya mata kuliah WTKI ini
5. Kordinator maupun Pengajar matakuliah WTKI yang telah berde-
dikasi penuh bagi pengembangan wawasan teknologi dan komunikasi
bagi mahasiswa-mahasiswa ITS. Semoga ilmu yang disampaikan menja-
di ilmu yang bermanfaat
6. Prof. Budi Santoso Wirjodirjo yang telah menyumbangkan pe-
mikiran tentang Berpikir Sistemik
7. Prof Joko Lianto Buliali, Prof. Gamatyo Hendrantoro, Dr Wirawan
dan Tim TIK ITS untuk sumbangan pemikiran dibidang Teknologi Infor-
masi dan Komunikasi. Juga kepada Drs. Bandung Arry S, M.Kom yang
telah mengikuti sosilasasi dengan Prof Usha Rani secara langsung dan
membagi materi Premier Series ICTD bagi penyempurnaan penulisan
buku ini.
8. Prof. Suminar Pratapa, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Lembaga Penjami-
nan Mutu, Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (LPMP-
2KI) yang turut menyumbangkan pemikiran tentang etika ilmiah, hak
cipta dan plagiarisme
9. Putu Gede Ariastita, MT sebagai kordinator pokja Penalaran ke-
WTKI | hal 4
mahasiswaan ITS dan Tim untuk sumbangan pemikiran tentang berpikir
kreatif dan inovatif
10. Nurul Widiyastuti, Ph.D dan Tim sebagai Kordinator Pengemban-
gan Kurikulum LP2KHA yang telah berusaha keras penyusun kurikulum
WTKI dan melaksanakan mata kuliah WTKI secara perdana pada semester
Ganjil 2014/2015
11. Adik-adik mahasiswa asisten matakuliah WTKI

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu terselesaikannya buku WTKI ini. Buku ini masih memiliki
banyak kekurangan sehingga saran dan masukan untuk perbaikan san-
gat kami harapkan. Semoga buku ini dapat membantu para pengampu
maupun peserta didik untuk dapat memahami etika ilmuan/insinyur dan
memiliki pola pikir pembangunan berkelanjutan dalam mengintegrasikan
dan mengaplikasikan seluruh kompetensi keilmuan yang dimiliki untuk
kebaikan.

Surabaya, 30 Januari 2015

Penulis.
  hal 5 | WTKI
KATA PENGANTAR

Mahasiswa dan lulusan ITS dibentuk untuk memiliki daya saing


yang baik dalam moral, kompetensi dan profesionalisme. Salah satu ke-
mampuan yang harus dimiliki adalah wawasan teknologi dan kemam-
puan berkomunikasi secara ilmiah. Pemberian mata kuliah wawasan te-
knologi dan komunikasi ilmiah (WTKI) merupakan satu dari keseluruhan
proses pembelajaran yang ada di ITS untuk mewujudkan hal ini. LP2KHA
(Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan
Alumni) bersama rektor dan wakil rektor 1 telah merancang dan terus
mengembangkan suatu sistem terintegrasi antara kurikulum, metode
pembelajaran, aktivitas kemahasiswaan dan alumni untuk menghasil-
kan formula terbaik bagi sistem pendidikan di ITS.

Di LP2KHA, rancangan
kurikulum dengan capaian pem-
belajaran yang baik dikelola oleh
kordinator kurikulum sedangkan
metodologi pengajaran dikelola
oleh kordinator P4 yang dulu leb-
ih dikenal dengan P3Ai. Kegiatan
pengajaran selanjutnya juga disin-
ergikan dengan berbagai kegiatan
kemahasiswaan dibawah kordina-
tor aktivitas kemahasiswaan. Ada-
pun alumni, mendapat perhatian
khusus dalam pengelolaannya
karena alumni dapat memberikan
masukan tentang profesionalisme
dan kemampuan yang dibutuhkan
pasar sehingga dapat digunakan
untuk masukan ataupun perbaikan
bagi kurikulum dan metode pembe-
lajaran yang ada di ITS. Hubungan
WTKI | hal 6
alumni yang terkelola dengan baik juga dapat meningkatkan jaringan an-
tara kampus dengan dunia industri yang membuka peran yang lebih luas
bagi civitas akademika ataupun lulusan ITS secara umum.

Akhir kata, saya merasa sangat senang dengan telah terselesaikan-


nya buku ini dan mengucapkan banyak terimakasih bagi tim penyusun
yang telah berusaha keras menyelesaikan buku ini. Semoga buku pengan-
tar wawasan teknologi dan komunikasi ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
menunjang pencapaian proses pembelajaran di ITS secara keseluruhan,
menjadi ilmu yang bermanfaat dan membawa kebaikan untuk sesama.

Surabaya, 30 Januari 2015


Kepala LP2KHA ITS

Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT

hal 7 | WTKI
SEKAPUR SIRIH

Alhamdullilah dengan rahmat dan pertolongan Allah SWT, Buku


Pengantar Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah ini dapat tersele-
saikan dengan baik. Dengan mengikuti matakuliah ini, diharapkan pe-
serta didik dapat memiliki pola pikir dan kemampuan mengembangkan
wawasan Ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi serta penerapannya
untuk kepentingan konservasi terhadap sumberdaya alam dan sumber-
daya manusia dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komu-
nikasi secara komprehensif. Buku pengantar Wawasan Teknologi dan
Komunikasi Ilmiah ini bersifat terbuka. Artinya informasi yang disam-
paikan bersifat umum dan dapat dikembangkan dengan kajian terha-
dap berbagai sumber yang berkaitan dengan materi bahasan. Pengam-
pu mata kuliah dapat menugaskan peserta didik untuk mengekplorasi
sumber kajian, mengobservasi, menganalisa, mendiskusikan hingga
mendesain solusi terhadap berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan topik yang dibahas dengan lembar kerja yang ada. Penyempur-
naan terhadap kurikulum, capaian pembelajaran, penilaian, rubrik, lem-
bar kerja dan lain-lain akan terus dilakukan agar mata kuliah ini dapat
mencapai target yang diharapkan

Kordinator Pengembangan Kurikulum LP2KHA ITS

Nurul Widiyastuti, PhD


WTKI | hal 8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR 6

DAFTAR ISI 9

BAB I Berpikir Sistemik 11


BAB II Konservasi dan Pembangunan Berkelanjutan 30
BAB III Daya Saing Bangsa 59
BAB IV Potensi Indonesia 80
BAB V Kreatif dan Inovatif 96
BAB VI Teknologi Informasi dan Komunikasi 114
BAB VII Etika Ilmiah, Hak Cipta dan Plagiarisme 147

LAMPIRAN 164
1. Kontrak Kuliah
2. Rencana Pembelajaran
3. Silabus Mata Kuliah
4. Terminologi
5. Lembar kerja dan rubrik

hal 9 | WTKI
WTKI | hal 10
BAB 1
Berpikir Sistemik
hal 11 | WTKI
1.1 Latar Belakang karan hutan untuk dijadikan lahan
pertanian. Lahan pertanian yang
Pentingnya semakin luas memang dibutuhkan
Berpikir Sistemik seiring kebutuhan manusia yang ter-
us meningkat akan produk industri
misalnya kertas dan minyak sawit.
Hutan yang dulunya memiliki keane-
Siapa yang tidak pernah karagaman hayati (flora) maupun
mendengar istilah kabut asap. Ka- hewan (fauna) diubah dan dibuat
but Asap adalah sebuah kejadian lu- menjadi Hutan Tanaman Industri
arbiasa yang menjadi biasa atau ke- (HTI) misalnya menjadi hutan Akasia
jadian biasa yang menjadi luarbiasa dan Eukaliptus untuk industri kertas
?. Kabut asap umumnya terjadi saat atau diubah menjadi hutan kelapa
musim kemarau akibat kebakaran sawit untuk industri minyak sawit.
hutan. Saat puncak musim kema-
rau, temperatur di Indonesia dapat Industrialisasi memang mer-
mencapai 34-37oC. Daun, batang upakan sebuah keniscayaan sei-
dan rumput kering yang bergesekan ring dengan tuntutan peningkatkan
secara tidak sengaja akibat hembu- kualitas kehidupan manusia. Dulu
san angin dapat memicutimbulnya manusia, menggunakan kertas ha-
api dan berkembang menjadi keba- nya untuk menulis, namun saat ini
karan besar. Disisi lain pemicu ke- kertas telah digunakan untuk ap-
bakaran hutan dapat juga diakibat- likasi yang lebih luas misalnya untuk
kan kecerobohan manusia seperti tissue pengganti lap maupun peng-
membuang puntung rokok semba- ganti air di kamar mandi. Kertas juga
rangan atau kesengajaan pemba- digunakan sebagai peralatan makan
WTKI | hal 12
(piring, gelas kertas), hingga dapat kebakaran hutan saja. Namun jika
juga digunakan sebagai produk kon- kita telaah lebih jauh, kabut asap
struksi seperti kursi bahkan produk merupakan permasalahan sistemik
teknologi lain semisal e-paper yang yang mencakup hilangnya keane-
dulunya dianggap tidak mungkin. Ke- karagaman hayati, kerugian finansial
butuhan kertas yang terus mening- maupun permasalahan sosial kare-
kat secara otomatis mengharuskan na aktivitas sekolah, perkantoran dlll
penyediaan bahan baku yang harus harus terhenti saat terjadinya kabut
semakin banyak sehingga pengem- asap.Alasan pemenuhan kebutuhan
bangan hutan tanaman industri ha- industrialisasi tidak boleh menghil-
rus dilakukan. Namun pengubahan angkan pertimbangan tentang kese-
hutan alam menjadi hutan tanaman timbangan ekosistem, finansial mas-
industri disatu sisi menimbulkan yarakat secara umum dan kehidupan
kerugian berupa hilang atau mus- social karena semua komponen
nahnya berbagai varietas flora dan tersebut saling berkaitan. Sehingga
fauna yang tidak dapat digantikan pemikiran sistemik atau kompre-
dengan keuntungan yang diperoleh henship menjadi sebuah pola pe-
dari adanya hutan tanaman indus- mikiran yang harus dimiliki oleh
tri. Sebuah permasalahan yang lu- semua orang khususnya penentu
arbiasa namun selanjutnya hanya kebijakan termasuk teknokrat dalam
menjadi permasalahan yang biasa. merancang maupun menyelesaikan
Demikian juga cara pengubahan berbagai permasalahan yang ada.
hutan alam menjadi hutan tanaman Jika pemikiran yang dimiliki hanya
industri baik secara langsung mau- parsial maka perencanaan maupun
pun tidak langsung menimbulkan solusi yang ditawarkan pada suatu
efek kabut asap yang membawa ker- persoalan tidak dapat menyentuh
ugian finansial maupun sosial yang akar permasalahan itu sendiri.
cukup besar. Anda dapat menyimak
berbagai berita tentang terhentinya
aktivitas ekonomi di Batam, Singapu-
ra bahkan di Malaysia akibat kabut
asap, juga biaya yang harus dikeluar-
kan dan upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menghadapi ma-
salah biasa yang menjadi luarbiasa.

Permasalahan kabut asap


dan industrialisasi di atas merupa-
kan salah satu contoh saja dari
permasalahan lingkungan, sosial,
budaya dan ekonomi yang kita ha-
dapi. Kadangkala kita memandang
bahwa kabut asap hanya masalah
ketidaksengajaan, kecerobohan dan
hal 13 | WTKI
Berpikir sistemik terdiri dari 2 kata
yaitu berpikir dan Sistemik, sehing-
1.2 ga untuk dapat memahami makna
berpikir sistemik kita harus dapat
Definisi dan Komponen mendefinisikan proses berpikir
Berpikir Sistemik dan definisi sistemik.

Para ilmuwan dan psikolo- et all, 2012).


gis banyak berbeda pendapat ten-
tang definisi proses berpikir. Daniel Secara sederhana sebenarn-
Kahneman menyatakan bahwa ber- ya proses berpikir dapat didefi-
pikir pada prinsipnya berkaitan den- nisikan sebagaisebuah proses untuk
gan pembuatan keputusan terhadap mengkaitkan fakta yang kita temui
sebuah fakta yang kita hadapi (Dan- dan kita amati kemudian kita kait-
iel Kahneman, 2011). Moor dan Park- kan dengan informasi pendahuluan
er berpendapat bahwa berpikir kritis yang kita miliki tentang fakta terse-
adalah penentuan secara hati-ha- but sehingga kita dapat menentukan
ti dan sengaja apakah menerima, sikap(membuat keputusan)terhadap
menolak, atau menunda keputu- fakta tersebut.Misalnya kita bertemu
san tentang suatu klaim/pernyata- dengan seorang nenekdijalan (fakta).
an (Moore dan Parker, 1986). Dapat Kita melihat raut kebingungan di wa-
juga dikatakan berpikir kritis adalah jahnya, juga mendengar keluhannya
suatu proses yang bertujuan untuk (pengamatan) dan kita memiliki (in-
membuat keputusan-keputusan formasi sebelumnya) bahwa jika ada
yang masuk akal tentang apayang seseorang dijalan dan kebingungan
dipercayai atau apa yang dilakukan pasti dia sedang mencari sesuatu
(Ennis, 1996: xvii). Berpikir mencakup dan mungkin membutuhkan perto-
banyak hal termasuk dalam dunia longan.
bisnis. Mauricio et al mendefinisikan
Berpikir (dalam hal ini konteknya Aktivitas mulai melihat nenek
terhadap inovasi bisnis) bahwa ber- tersebut hingga kita dapat bersikap
pikir mengacu pada bagaimana seo- dengan menanyai nenek tersebut
rang pemikir berpikir, menggambar inilah yang disebut proses berpikir.
pada gaya penalaran yang tidak kon- Jadi komponen berpikir ada 4 yai-
vensional dalam dunia bisnis yang tu fakta yang dapat terindra, panca
dikenal sebagai pemikiran abduktif indra untuk mengamati fakta, infor-
yaitu upaya untuk merumuskan per- masi tentang fakta dan otak sebagai
tanyaan melalui pemahaman terha- tempat penyimpanan informasi
dap fenomena dan mengajukan per- tentang fakta tersebutsebagaimana
tanyaan yang harus dijawab dengan Gambar 1.1. Hal ini juga sesuai den-
informasi yang dikumpulkan dari gan yang disampaikan Taqiyuddin
pengamatan konteks yang melingk- tentang komponen berpikir (An-
upi fenomena tersebut (Maurício JVe Nabhani, Taqiyuddin. 2003)
WTKI | hal 14
3. Sebuah sistem pasti memilik-
Istilah kedua dari ber- ipemikiran, suasana (perasaan)
dan aturan yang sama sehingga
pikir sistemik adalah membentuk pola interaksi yang
Sistemik. selaras dari seluruh komponen-
nyadan mampu mencapai tujuan
tertentu yang ingin diraih atau
Sistemik berasal dari kata mampu mentransformasi input
sistem yaitu kumpulan dari kom- menjadi output.
ponen atau bagian-bagian yang
saling terhubung dan berinteraksi Contoh sederhana se-
secara terus menerus berdasarkan buah sistem adalah seekor sapi
pemikiran, perasaan dan peraturan sebagaimana Gambar 2. Jika kita
yang sama untuk mencapai tujuan membagi seekor sapi menjadi 2
tertentu. Donella juga menyatakan bagian, maka bagian sapi yang per-
bahwa “A system is an interconnect- tama dan bagian sapi yang kedua
ed set of elements that is coherent- tidak dapat berdiri sendiri Gambar
ly organized in a way that achieves 2(a). Sedangkan sekumpulan sapi
something” (Donella H. Meadows, pada 2(b) dapat dipisahkan men-
2008). Sehingga secara sederhana jadi sapi- sapi (komponen) yang
sebuah sistem dapat terlihat dari cir- berbeda karena bisa jadi mereka
ri-ciri yang teramati yaitu : hanya berkumpul karena dimiliki
oleh peternak yang sama sehingga
1. Kumpulan komponen atau tidak memiliki ciri yang kedua yaitu
bagian-bagian sistem bersifat berinteraksi secara terus menerus.
kesatuan (Unity), artinya jika Disisi lain jika sekawan sapi menja-
komponen- komponen tersebut di komponen kesetimbangan suatu
dipisah atau terpisah maka kom- ekosistem maka sekumpulan sapi
ponen tersebut tidak dapat berdi- tersebut merupakan satu kesatuan
ri sendiri. sistem yaitu ekosistem itu sendiri se-
bagaimana Gambar 2(c). Ekosistem
2. Komponen- komponen sistem yang terdiri dari tanah, pohon-po-
saling berinteraksi secara terus hon, hewan (sapi dan hewan lain da-
menerus (kontinyu). Pola hubun- lam ekosistem tersebut) mengikuti
gannya bisa saling berhubungan sebuah pola hidup tertentu yang ter-
(interrelasi), saling ketergantun- atur berupa hukum alam sebagima-
gan (interdependensi), saling me- na ciri sistem yang ketiga.
nguntungkan (mutual) ataupun
saling merugikan. Contoh sistem yang lain ada-
hal 15 | WTKI
Gambar 2. Ilustrasi sebuah system dan bukan sistem (a) sapi yang
dibagi 2 tidak dapat menjadi bagian yang terpisah,(b) sekawanan sapi
yang dapat dipisahkan, (c) sapi sebagai bagian dari ekosistem

Gambar 2c

Gambar 2a
Gambar 2b

lah sebuah masyarakat. Masyarakat gan penumpang sebuah pesawat?


disuatu desa, kota atau perumahan. Kumpulan sekitar 200 orang dise-
Masyarakat tersebut adalah suatu buah pesawat juga sebuah sistem
sistem karena bukan hanya kumpu- karena mereka berkumpul dan ber-
lan orang-orang yang hidup bersama interaksi meskipun sesaat namun
namun kemudian saling berinteraksi terikat pada satu aturan yang sama
berdasarkan pemikiran, perasaan tentang aturan keamanan pener-
dan mentaati sebuah aturan yang bangan.
sama yang mereka sepakati. Pe-
mikiran, perasaan dan aturan yang Setelah penjelasan umum
sama tentang kebersihan lingkun- tentang definisi proses berpikir dan
gan agar lingkungan dimana mere- definisi sistemik maka selanjutn-
ka tinggal bebas penyakit dan ban- ya kita dapat menyimpulkan bah-
jir, aman dari kejahatan, kekerasan, wa berpikir sistemik adalah sebuah
miras dan narkoba. Bagaimana den- proses mengkaitkan fakta yang kita
WTKI | hal 16
kaji selengkap mungkin dengan in- mik, kita dapat memahami hakekat
formasi yang sedetail mungkin ten- suatu permasalahan, menghilang-
tang fakta tersebut sehingga kita kan problem, memperoleh umpan
dapat membuat keputusan yang balik dan menghindari dampak yang
menyeluruh (komprehenship) ten- tidak kita inginkan.Berpikir sistemik
tang fakta tersebut. Pada kenyataan- sangat penting khususnya bagi pem-
nya seringkali dalam kehidupan, kita buat kebijakan dalam membantu
hanya mereplika sesuatu atau ha- merealisasikan keputusan penting,
nya terbiasa berpikir secara parsial membantu memecahkan permas-
saja sehingga seringkali permasala- alahan sistem secara ter-integrasi
han yang kita hadapi secara pribadi sesuai dengan skala prioritas sys-
maupun permasalahan yang lebih tem, menjawab dan menangani kon-
luas timbul atau berasal dari peran- sekwensi-konsekwensi permasalah-
cangan atau solusi yang dibangun an sistem secara komprehensif.
dari pemikiran kita yang parsial ini.
Namun dengan cara berpikir siste-

hal 17 | WTKI
1.3
Cara Membangun
Pola Pikir Sistemik

Tantangan berikutnya dari berpikir sistemik adalah tentang bagaimana


cara membangun suatu pola pemikiran yang sistemik pada diri seseo-
rang ataupun pada masyarakat pada umumnya.

1. Melakukan pengamatan terh-


adap fakta yang kita temui atau
persoalan yang kita hadapi den-
gan sedetail mungkin. Hal ini
dapat dilakukan dengan meng-
gunakan seluruh kemampuan
panca indrakita seoptimal mun-
gkin beserta perbesarannya. Mis-
Ada 3 langkah alnya pengamatan fakta dengan
teknis sederhana melihat dapat dilakukan dengan
yang dapat mata telanjang hingga penggu-
naan mikroskop elektron. De-
dilakukan untuk
mikian juga dengan panca indra
membangun cara yang lain. Jika faktanya berupa
berpikir sistemik berita, maka kita mengumpulkan
sebagai berikut: informasi seakurat mungkin dari
WTKI | hal 18
sumber yang terpercaya. Budi san- realitas tersebut. Jika kita memili-
toso menggunakan istilah metode ki informasi bahwa kabut asap ha-
“Anasynthesis”: penggabungan nyalah masalah lingkungan maka
antara “analysis” dan “synthe- solusi yang kita berikan juga hanya
sis” untuk proses pengamatan terbatas pada persoalan lingkungan.
yang mendetail terhadap fakta.
Dengan demikian maka berpikir
sistem selalu melihat perilaku dun- 3. Melakukan latihan berpikir
ia nyata dalam konteks yang luas sistemik secara terus menerus. Ber-
& multi disiplin serta implikasinya pikir adalah sebuah proses. Proses
atas satu sudut pandang terhadap berpikir manusia inilah yang dia-
sudut pandang yang lain (Budisanto- dopsi oleh komputer dengan istilah
so Wirjodirdjo, 2014). processing atau artificial intelli-
gent. Prosesnya sama persis dengan
proses berpikir manusia. Komputer
2. Melakukan pengumpulan infor- mensensing input(fakta) kemudian
masi terdahulu tentang fakta yang mengintrepretasikan data dengan
kita temui atau persoalan yang kita informasi yang telah tersimpan di
hadapi sebanyak mungkin. Tentang pusat data (data base)nya dan se-
definisi, komponen, faktor-faktor lanjutnya diperoleh hasil intrepre-
yang berpengaruh (ketergantungan), tasinya. Kecepatan komputer da-
tantangan yang dihadapi(dinamika lam memproses data tergantung
perubahan yang melingkupi), cara dari kemudahan pembacaan data
mengevaluasi, kompleksitas sistem, dan pencocokan dengan informasi
input yang mempengaruhi sistem, yang tersimpan di memori komput-
output yang dihasilkan sistem dll se- er. Untuk memudahkan pembacaan
hingga kita dapat memikirkan solusi data maka digunakan kodefikasi
terhadap sebuah permasalahan atau bolean 0-1 dan proses pencocokann-
perancangan suatu sistem dengan ya dengan gerbang logika. Kodefika-
berpikir sistemik karena kadang per- si bolean dan gerbang logika hanya
masalahan yang sama pada kondisi merupakan salah satu pendekatan
yang berbeda akan memiliki solu- yang dilakukan untuk memudahkan
si atau pendekatan yang berbeda. proses berpikir. Demikian juga den-
Menurut Albert Einstein, “The signif- gan proses berpikir manusia. Jika
icant problems we face today cannot kita sering mengamati fakta secara
be solved at the same level of think- detail, mengumpulkan informasi se-
ing at which they were created.” Jika cara lengkap dan selalu mengkait-
informasi pendahuluan tentang real- kan fata tersebut dengan informasi
itas yang kita amati terbatas maka maka kita akan terbiasa melakukan
akan menimbulkan batasan sudut proses berpikir. Jika proses ini kita
pandang (paradigm) kita terhadap lakukan terus menerus maka kita
hal 19 | WTKI
Gambar 3. Metode berpikir

Metode Berpikir

Rasional Ilmiah

akan dapat menemukan pola seder- mendapatkan suatu pemikiran


hana dalam berpikir semacam kode tertentu.
bolean sehingga kita dapat mem-
buat sebuah keputusan yang tepat Metode berpikir terdiri dari 2
dengan cepat. jenis yaitu metode berpikir rasion-
al dan metode berpikir ilmiah se-
Ketiga hal diatas merupakan bagaimana Gambar 3. Metode ber-
langkah teknis yang dapat dilaku- pikir rasional pada prinsipnya sama
kan oleh seseorang untuk dapat seperti proses berpikir secara umum
memiliki pola pikir sistemikdasar. yaitu mengkaitkan antara fakta yang
Pada kenyataannya kehidupan ma- teramati dengan panca indra dan
nusia adalah kehidupan yang dina- selanjutnya mengkaitkan dengan in-
mis dan berubah atau berkembang formasi tentang fakta tersebut seh-
seiring waktu sehingga ada beber- ingga kita dapat menentukan kepu-
apa konsep pendukung yang juga tusan tentang tindakan apa yang
harus dipahami untuk dapat mem- akan kita ambil terhadap fakta terse-
bangun cara berpikir sistemik yang but. Sedangkan pada metode ilmi-
lebih komplek. Konsep-konsep ini ah, fakta yang ada kita beri berbagai
berkaitan dengan metode berpikir, perlakuan dan kita amati respon
cara berpikir dan tingkat (level) pe- yang terjadi akibat perlakuan terse-
mikiran. Secara etimologis, metode but. Hasil pengamatan ini selanjutn-
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ya dikaitkan dengan informasi hasil
“Meta” yang artinya sesudah atau percobaan sebelumnya (postulat,
dibalik sesuatu, dan “Hodos” yang hukum atau hasil penelitian jurnal)
artinya jalan yang harus ditempuh. sehingga diperoleh hasil pemikiran
Jadi metode berpikir adalah lang- (postulat baru) tentang fakta yang
kah-langkah (prosedur) yang ha- kita amati. Metode berfikir ilmi-
rus selalu harus ditempuh untuk ah terkadang dikenal juga sebagai
WTKI | hal 20
suatu prosedur, cara dan teknik un-
tuk memperoleh pengetahuan, serta Meskipun manusia memiliki
untuk membuktikan benar salahn- akal atau kemampuan berpikir, na-
ya suatu hipotesis yang telah diten- mun ada kalanya seseorang tidak
tukan sebelumnya. Metode ilmiah menggunakan kemampuan berpikir
ini umumnya digunakan oleh para ini ketika beraktivitas. Saat kita be-
ilmuan dalam penelitian ilmu alam rada di jalan dan melihat seorang
dan keteknikan. anak hendak menyeberang jalan se-
dangkan dari arah berlawanan ada
Pada percobaan untuk men- kendaraan maka secara spontan
getahui pengaruh temperatur terha- kita akan menahan anak tersebut
dap kekerasan baja, baja dapat diberi untuk menyeberang. Pada kasus
perlakuan termal dengan berbagai ini, sebenarnya kita tidak menggu-
variasi temperatur dan selanjutnya nakan proses berpikir tapi bertindak
diproses ulang (solution treatment) berdasarkan insting. Sehingga sebe-
untuk menghilangkan pengaruh per- narnya kita tetap dapat hidup meski-
lakukan termal hingga baja dapat pun kita tidak berpikir karena tuhan
kembali pada kondisi awal.Namun juga telah menganugerahkan insting
pada penelitian tentang pengaruh untuk mempertahankan eksistensi
kekerasan terhadap kestabilan diri kita seperti halnya pada hewan.
emosi anak, kita tidak dapat mem- Dalam penggunaan akal atau proses
berikan perlakuan(treatment) ke- berpikir ini juga ada beberapa ting-
kerasan pada anak meskipun dalam katan sebagaimana Gambar 4.
masa percobaan karena meskipun
setelah percobaan kita melakukan Tingkat yang paling sederha-
konseling atau penanganan, manu- na adalah berpikir dangkal. Misalnya
sia tidak dapat sepenuhnya meng- kita merasa sakit kepala, maka kita
hilangkan trauma seperti pada baja. akan membeli obat sakit kepala dan
Sehingga karakteristik ilmu alam dan meminumnya. Kita tidak peduli, sakit
keteknikan berbeda dengan ilmu so- kepala kita disebabkan oleh apa? Bisa
sial (humaniora) karena pendekatan jadi sakit kepala karena kurang tidur.
metode berpikirnya juga berbeda. Sakit kepala karena tekanan darah
Namun pola berpikir sistemik adalah rendah/tinggi. Sakit kepala karena
cara berpikir umum yang dapat di- ada tumor atau karena cedera kepa-
gunakan dalam metode berpikir ra- la. Terkadang kita juga tidak peduli
sional maupun metode ilmiah kare- tentang komposisi kandungan obat
na pada prinsipnya berpikir sistemik sakit kepala yang sudah kita minum.
adalah mengkaitkan semua aspek Tindakan membeli obat dan memin-
pengamatan dan informasi yang umnya saat kita sakit kepala, sudah
berkaitan dengan fakta yang kita merupakan suatu tindakan berpikir
amati. meskipun berpikir dangkal. Jika kita
hal 21 | WTKI
Gambar 4. TIngkatan Berpikir

coba mencari penyebab sakit kepa- us yaitu ketika apa yang kita pikiran
la kita dan menyesuaikan jenis sakit selanjutnya benar-benar diupayakan
kepala yang kita minum dengan untuk dapat diaplikasikan atau diwu-
penyebab sakit kepala, maka kita judkan. Cara berpikir sistemik tidak
sudah melakukan proses berpikir mungkin dicapai dengan tingkat pe-
yang lebih baik yaitu berpikir men- mikiran yang dangkal, namun mini-
dalam. Adakalanya kita juga berpikir mal dengan tingkat pemikiran yang
bahwa sakit kepala tidakharus dis- mendalam dan cemerlang.
embuhkan dengan obat namun ha-
rus dipastikan penyebabnya dulu. Selain metoda dan tingka-
Jika sakit kepala disebabkan kare- tan berpikir, proses berpikir juga
na kadar oksigen otak yang kurang ditentukan oleh objek (fakta/ reali-
akibat kadar gula di dalam darah tas) yang kita pikirkan. Jika kita ber-
kita rendah, maka solusinya adalah pikir tentang cara atau sarana untuk
makan dan beristirahat. Namun jika mencapai sesuatu, maka kita dapat
sakit kepala kita dari hasil CT-Scan menyebutnya berpikir tentang cara
disebabkan oleh adanya tumor dio- atau sarana. Demikian juga keti-
tak maka solusinya adalah dengan ka kita berpikir tentang perubahan
membuang tumor tersebut dengan dan politik. Setiap pemikiran yang
operasi. Jika tingkat berpikir kita bisa berbeda berdasarkan objeknya ini
mencapai hakekat dari fakta/per- memiliki kekhasan yang harus kita
masalahan yang kita pikirkan maka kenali pola-polanya. Misalnya ketika
proses berpikir kita sudah menca- berpikir tentang sarana/peralatan,
pai tingkatan tertinggi yaitu proses maka langkah teknis yang spesifik
berpikir yang cemerlang. Selain itu pada berpikir tentang sarana adalah
ada juga yang disebut berpikir seri- mencoba sarana-sarana yang ada
WTKI | hal 22
ini apakah akan mengantarkan pada
tujuan ataukan tidak. Demikian juga Deduksi adalah cara berpikir
ketika berpikir tentang kebenaran, yang mengambil pernyataan umum
maka hal yang perlu dicermati ada- lalu menarik kesimpulan yang ber-
lah apakah kebenaran yang disam- sifat khusus. Induksi adalah cara
paikan tersebut merupakan fakta mempelajari sesuatu yang bertolak
ataukah hanya opini, atau apakah dari hal-hal atau peristiwa khusus
kebenaran/informasi tersebut ada- untuk menentukan hukum yang
lah informasi yang sebenarnya atau umum. Induksi merupakan cara ber-
hanya informasi tandingan yang pikir dimana ditarik suatu kesimpu-
dibuat serupa untuk merancukan lan yang bersifat umum dari berb-
atau untuk mengalihkan perhatian. agai kasus yang bersifat individual.
Sehingga ketika kita hendak memba- Penalaran secara induktif dimulai
ngun pemikiran sistemik yang lebih dengan mengemukakan pernyata-
komplek maka kita harus memulai an-pernyataan yang mempunyai ru-
dengan membangun cara berpikir ang lingkup yang khas dan terbatas
sistemik yang dasar terlebih dahulu dalam menyusun argumentasi yang
baru mendetailkan dengan pemba- diakhiri dengan pernyataan yang
caan terhadap fakta dan informasi bersifat umum (Jujun.S.Suriasumantri
serta mengenali karakteristik fakta , 2005). Interaksi antara komponen
dan informasi tersebut dengan lebih system juga dapat dipolakan seder-
baik. Hal ini hanya bisa dicapai den- hana misalnya dengan sebuah mod-
gan berlatih berpikir sistemik kare- el.
na pada kenyataannya kehidupan
ini sangat komplek, banyak hal yang
bisa merancukan mulai dari opini,
persepsi, perbedaan sudut pandang
dan perubahan sebagai fungsi wak-
tu.

Cara teknis yang lain untuk


memudahkan membangun pros-
es berpikir sistemik adalah dengan
mengenali pola berpikir. Pola ber-
pikir ada beberapa macam yaitu
deduktif, induktif, sebab akibat dan
lain-lain. Deduksi berasal dari ba-
hasa Inggris deduction yang berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan-
keadaan yang umum, atau menemu-
kan yang khusus dari yang umum.
hal 23 | WTKI
Model,
adalah penyederhanaan dari realitas yang
digunakan sebagai alat untuk meningkat-
kan pemahaman.Model berbeda dengan
skenario. Model menjelaskan realitas se-
dangkan skenario berkaitan dengan ran-
cangan alternatif untuk aplikasi yang akan
diwujudkan/direncanakan. Model ada be-
berapa macam misalnya Model Optima-
si yaitu model yang dibangun atas dasar
jalan terbaik dalam mencapai tujuan.Model
Ekonometrik yaitu model yang digunakan
untuk mengukur relasi ekonomi, analisis
data statistik dan menemukan korelasi di-
antara variabel terpilih. Model Simulasi
yaitu model untuk menemukan penentu
utama atas perilaku sistem. Pola hubungan
sebab akibat (Loop) adalah sebuah model
untuk mengetahui interaksi antara kom-
ponen sistem sebagaimana Gambar 5 (b).
A mempengaruhi B, B mempengaruhi A,
Jika A diubah B juga berubah, dan jika B be-
rubah maka A akan berubah pula ataukah
Jika A berubah maka B tidak berubah. Loop
WTKI | hal 24
disebut saling memperkuat jika aksi saat ini mempengaruhi terhadap
ditambah akan menghasilkan hasil besaran gap, gap akan menambah
yang sama pada akibat, dan bertam- aksi, Aksi akan menambah keadaan
bahnya akibat akan memperbesar saat ini selanjutnya keadaan saat
pula sebab (Dilihat sebagi pertumbu- ini akan mengurangi Gap. Ketika
han). Loop disebut menuju keseim- keadaan saat ini mencapai nilai yang
bangan, jika komponen saling menu- di inginkan maka gap = 0 & gap tidak
ju ke keseimbangan atau menuju memberikan pengaruh lagi kepada
nilai tertentu (Goal seeking). Dimana aksi sebagaimana Gambar 5(a).
keadaan yang diinginkan & Keadaan

ate
desired st
+
Gap B1 Action
-
Current
+
State

+ - +
thing 1 thing 2 thing 1 thing 2 sales revenue

T1 bertambah T1 berpengaruh pada penjualan bertambah,


mempengaruhi keT2 pengurangan T2 pendapatan bertambah

- +
product sales finished goods resources finished goods productivity
inventory inventory
Penjualan produk akan Ketersediaan sumber-sumber
mengurangi persediaan dibarengi dengan produktivitas
barang di gudang akan berpengaruh terhadap
persediaan barang jadi

Gambar 5. Pemodelan interaksi dalam system dengan loop (a) menu-


ju kesetimbangan (b) sebab akibat positif dan negatif
hal 25 | WTKI
Sehingga untuk menganali- menuju keseimbangan. Kombinasi
sa system secara kuantitatif dapat antara loop penguatan (+) & loop ke-
dilakukan dengan menghitung seimbangan (-), Menunjukkan pola
bertanda minus “-” sekeliling loop. perilaku spesifik sebagaimana Gam-
Genap menunjukkan loop pengua- bar 6.
tan dan ganjil menunjukkan loop

Gambar 6. Contoh riil penggunaan loop dalam analisa sistem kehidupan perkotaan

Pada Gambar 6 terlihat bah- isalah beberapa contoh sistem yang


wa perkembangan perekonomian lain misalnya kerusakan tanaman
berkaitan dengan lapangan peker- akibat serangan serangga, bagaima-
jaan dan jumlah angkatan kerja. na cara mengatasinya?, solusinya
Angkatan kerja dipengaruhi jumlah dengan pestisida atau dengan yang
penduduk dan jumlah menduduk lain?, apakah penggunaan pestisi-
mempengaruhi pemukiman dan da akan menyebabkan kerusakan
juga dipengaruhi oleh pemanfaatan lingkungan ?. Contoh yang lain ada-
lahan. Sedangkan Gambar 7 mer- lah system kependudukan, bagaima-
upakan pemodelan kecelakaan kerja na kelahiran, kematian dan per-
konstruksi yang komprehensifuntuk pindahan penduduk berpengaruh
mengetahui variabel apa yang mem- terhadap sistem kependudukan di
pengaruhi kecelakaan kerja kon- suatu kota. Selanjutnya Anda dapat
struksi dan mengetahui biaya yang mencari contoh-contoh yang lain
ditimbulkan. Untuk latihan Anal- dari sistem yang ada disekitar kita.
WTKI | hal 26
Gambar 7. Analisa loop untuk kecelakaan kerja.

hal 27 | WTKI
dan “mengobservasi” adalah
1.4 istilah yang sama untuk proses
Monitoring dan pengamatan.
Evaluasi Cara Berpikir sistemik me-
Berpikir Sistemik mang bukan suatu proses
berpikir yang mudah karena
Seringkali permasalah- realitas atau fakta yang kita
an yang timbul dalam proses hadapi cenderung berubah
memahami cara berpikir siste- seiring waktu dan realitas mer-
mik bukanlah bersumber dari upakan kolaborasi berbagai
kesulitan dalam memahami faktor. Termasuk terkadang
konsep berpikir sistemik na- permasalahan saat ini bisa jadi
mun lebih kearah penggunaan merupakan solusi permasala-
istilah atau terminologi yang han masa lalu. Sesuatu yang
berbeda dan cukup banyak. cepat bisa jadi malah lambat
Meskipun tidak memiliki mak- dan kadang perubahan kecil
na yang serupa secara tepat bisa jadi menghasilkan peru-
namun Istilah atau terminolo- bahan yang besar. Selain itu
gi yang berbeda ini memiliki pada dasarnya sistem memiliki
pendekatan makna yang sama. lebih dari 1 luaran. Mengubah
Contoh istilah yang sering kita salah satu luaran memberikan
temui adalah “Menyeluruh” implikasi mengubah sistem se-
yang semakna dengan “kom- cara keseluruhan.Optimimal-
prehenship”, “holistik” atau isasi sistem tidak dapat dicapai
“multi displin”. Demikian juga hanya dengan memaksimum-
dengan istilah “fenomena” se- kan kinerja salah satu bagian
rupa dengan “fakta”,” realitas” sistem yang terbatas namun
ataupun “objek”. Istilah“sudut pencapaian kinerja sistem yang
pandang” dengan istilah “per- baik memerlukan jaminan dan
spektif”, istilah interaksi inter- kerjasama yang baik diantara
depedensi (ketergantungan), komponen sistem sebagai ba-
istilah “mendiagnosis” dan gian dari sistem yang lebih be-
“menganalisis”, “mengamati” sar.
WTKI | hal 28
Referensi:

1. Budisantoso Wirjodirjo ( 2014), “Materi presentasi Mata kuliah


Wastek Berpikir Sistemik”, unpublish
2. Daniel Kahneman (2011); “Thinking Fast and Slow”, Farrar, Sta-
rus and Giroux, New York
3. Donella H. Meadows; (2008) ; “Thinking in Systems: A Primer”;
Chelsea Green Publishing.
4. Ennis, R.H. (1995); “Critical Thinking”. University of Illinois.
5. Jujun.S.Suriasumantri ;(2005); “Filsafat ilmu”; Pustaka Sinar
Harapan.
6.Maurício Jose Vianna e Silva et all, (2012); “Design Thinking
Business Innovation”, MJV Tecnologia ltda
7.Moore, B.N. & Parker, R.(1986), “Critical Thinking”. California:
Mayfield Publishing Company
8. Taqiyyuddin An-Nabhani, 2003; At-Tafkeer, Alih bahasa oleh Abu
Faiz. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2003

hal 29 | WTKI
BAB 2
Pembangunan Berkelanjutan
dan Konservasi
WTKI | hal 30
2.1. Latar belakang bangunan dan pengaruhnya terh-
adap kehidupan kita. Namun ibarat
pentingnya Pemban- dua sisi mata uang, pembangunan
gunan Berkelanjutan juga memunculkan fenomena nega-
tif bagi kehidupan manusia berupa
dan Konservasi kerusakan lingkungan , kriminalitas,
kelaparan, Kemiskinan, banjir, konf-
Suatu hal yang harus kita syuku- lik maupun peperangan.
ri bahwa saat ini kita hidup di era
yang serba mudah. Dalam satu Pada dasarnya setiap manu-
hari, kita dapat berpindah ke be- sia sebagai individu maupun sebagai
berapa kota dengan menggunakan komunitas memiliki kebutuhan dan
pesawat. Layanan transportasi dan kepentingan yang harus mereka
infrastuktur juga semakin mudah. penuhi. Berbagai cara dilakukan
Jika butuh makanan, banyak terse- untuk mengeksplorasi dan mengek-
dia makanan instan, restoran bah- sploitasi kemampuan alam/ sumber
kan layanan cepat saji yang buka 24 daya alam (SDA) maupun sumber
jam dan bisa dipesan hanya melalui daya manusia (SDM) dalam rangka
telfon. Jika kita sakit, berbagai fasil- proses pemenuhan ini. Proses ini
itas kesehatan mulai laboratorium, mengantarkan manusia pada aktivi-
rumah sakit umum daerah (RSUD) tas pembangunan. Ketika manusia
hingga RS swasta dengan berbagai berkebutuhan untuk dapat bertemu
fasilitas dan peralatan terbaru siap dengan orang lain dalam waktu sing-
melayani kita. Kondisi ini adalah se- kat maka muncullah pembangunan
dikit gambaran tentang adanya pem- infrastuktur jalan raya, pelabuhan,
hal 31 | WTKI
bandara ataupun alat transporta- sebanding dengan jumlah keterse-
si. Ketika manusia membutuhkan diaan SDA yang ada sehingga jumlah
makanan maka dikembangkanlah penduduk harus dibatasi ternyata
industri pertanian, pabrik pengolah- juga tidak terbukti. Seiring berjalan-
an bahan pangan dan perdagangan nya waktu terlihat bahwa pertum-
bahan pangan. Demikian juga den- buhan penduduk di negara- negara
gan sektor yang lain. maju bernilai nol atau bahkan minus
(jumlah kematian lebih banyak dari
Konflik kepentingan mulai jumlah kelahiran) sehingga negara
muncul ketika suatu komunitas, juga mengalami permasalahan dan
masyarakat ataupun bangsa, beru- harus membuka pintu bagi imigran
saha memenuhi kebutuhannya dari untuk menjaga kesetimbangan jum-
tingkat pemenuhan yang biasa, ting- lah penduduk agar kegiatan ekonomi
gi hingga berlebih, namun disisi lain dapat terus berlangsung.
ada sebagian komunitas lain yang
tidak mendapatkan barang/jasa Para ekonomon maupun
tersebut untuk memenuhi kebutu- pemimpin dunia akhirnya men-
hannya. Misalnya dinegara-negara yadari bahwa permasalahan uta-
maju, karena tingginya tingkat indus- ma yang dihadapi adalah masalah
trialisasi dan perkembangan trans- pengelolaan dan pendistribusian
portasi, maka terjadi kelangkaan barang dan jasa dalam rangka pe-
bahan bakar minyak (BBM) sehing- menuhan kebutuhan hidup manusia
ga manusia mulai mengembangkan secara keseluruhan. Meskipun pada
bahan bakar bio (biofuel) yang ber- dasarnya setiap manusia berorienta-
sumber dari bahan makanan seperti si pada dirinya dan menghendaki pe-
jagung, singkong dll. Namun disisi menuhan kebutuhan terbaik hingga
yang lain komunitas masyarakat di kadar berlebih bagi dirinya (bahkan
negara-negara terbelakang masih dapat mengorbankan kepentingan
kekurangan pangan termasuk terh- orang lain) namun tetap saja bah-
adap bahan pangan sumber biofuel wa kehidupannya tidak dapat terp-
tersebut. Pada dasarnya Allah SWT isahkan dari orang lain. Setuju atau
telah menciptakan manusia beser- tidak, senang atau tidak, semua ma-
ta perlengkapan yang dibutuhkan nusia hidup di bumi yang sama se-
oleh manusia dalam jumlah yang hingga ketidaksetimbangan alam di
cukup, tinggal bagaimana cara ma- suatu sisi bumi akan berpengaruh
nusia mengelola anugerah tersebut terhadap sisi bumi yang lain. Tidak-
sebagimana seharusnya dengan dapat dipungkiri bahwa setiap indi-
menggunakan anugerah tuhan yang vidu, komunitas masyarakat hingga
lain yaitu akal. Pertumbuhan pen- suatu bangsa memiliki kepentingan
duduk dpat diatur bukan dibatasi dan pasti mengembangkan berbagai
karena teori ekonomi Malthus (1798) cara untuk menjaga kepentingan-
yang menyatakan bahwa jumlah nya. Maka menjadi tanggungjawab
pertumbuhan penduduk tidak akan seluruh pemimpin negara-negara
WTKI | hal 32
didunialah untuk membuat suatu ma) mengeksploitasi sumber bahan
kesepakatan tentang pengaturan mentah negara lain (kedua), kemu-
pemenuhi kebutuhan manusia yang dian negara kedua tersebut hanya
tidak berbasis kapitalisme semata dijadikan pasar bagi produk bahan
namun berkeadilan, yang mengun- mentah yang di eksportnya maupun
tungkan kedua belah pihak bukan menjadi pasar bagi produk limbah
mengorbankan kepentingan satu industri negara pertama.
pihak yang lain. Bukanlah suatu
keadilan jika suatu negara (perta-

Prinsip pemenuhan kebutuhan manusia


melalui kegiatan pembangunan juga tidak
boleh melupakan keberlanjutan kehidupan
manusia secara umum.

Bahwa akan ada genera- kemampuan bumi untuk dapat me-


si manusia berikutnya yang akan masoknya. Sementara itu, keane-
melanjutkan kehidupan manusia. karagaman hayati sangat terancam
Maka tidak benar jika seluruh SDA oleh dampak kegiatan manusia.
yang ada saat ini di ekploitasi secara 30% amfibi, 23% mamalia dan 12%
besar-besaran sehingga tidak ada burung berada di bawah ancaman
yang tersisa. Meskipun dalam rang- kepunahan, sementara satu dari 10
ka peningkatan kuantitas dan kuali- sungai besar di dunia kering setiap
tas produk pertanian, tidak diijinkan tahun sebelum mereka mencapai
penggunaan pestisida yang berlebih laut, 45 ribu mil persegi hutan hilang
karena merusak lingkungan sehing- di seluruh dunia setiap tahun, 60%
ga dalam jangka panjang, lahan per- dari sungai-sungai utama di dunia
tanian tidak akan dapat digunakan telah dibendung atau dialihkan dan
lagi demikian juga untuk aspek ke- terjadi kenaikan 34% populasi dunia
hidupan yang lain. di abad 20 namun 75 ribu orang per
tahun tewas akibat bencana alam
Studi yang melibatkan leb- dan 50% populasi ikan segar telah
ih dari 1.400 ilmuwan, menemukan menurun dalam 20 tahun (Global En-
bahwa konsumsi manusia telah jauh vironment Outlook, 2007). Demikian-
melampaui sumber daya tersedia. lah latar belakang munculnya kon-
Setiap orang di bumi sekarang me- sep pembangunan berkelanjutan
merlukan lahan tiga kali lipat untuk atau kadang lebih popular dengan
memasok nya kebutuhan daripada istilah sustainable development.
hal 33 | WTKI
2.2.
Definisi dan Komponen Pembangu-
nan Berkelanjutan dan Konservasi

Pada Subbab ini akan dibahas tentang definisi, prinsip/komponen, indi-


cator capaian dan proses perkembangan pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berke- tanpa mengorbankan kemampuan


generasi masa depan untuk me-
lanjutan dan konservasi menuhi kebutuhannya (Brundtland
terdiri dari tiga kata yaitu Commission Report, 1987).
Pembangunan, Berkelanju-
tan dan Konservasi. Prinsip Kerberlanjutan men-
cakup 3 hal yaitu people (sosial),
Pembangunan berasal dari Profit (ekonomi) dan planet (lingkun-
kata bangun yang berarti sadar, ban- gan) artinya melestarikan lingkun-
gkit, berubah atau tumbuh dan jika gan dalam waktu yang bersamaan
mendapat awalan-akhiran (Pe-an) dapat memenuhi tujuan ekonomi
berarti menunjukkan makna pros- dan sosial sebagaimana Gambar
es yaitu proses untuk sadar, untuk 2. 1 dan Tabel 1. Sedangkan mak-
bangkit, untuk berubah atau untuk na konservasi adalah suatu proses
tumbuh. Sedangkan kata berkelan- atau aktivitas untuk menjaga atau
jutan berasal dari kata lanjut yang melindungi sesuatu. Sesuatu yang
artinya terus atau tiada henti. Jika berusaha untuk dijaga bisa berupa
mendapat awalan-akhiran (ber/ke- bumi, lingkungan, kenaekaragaman
an) maka artinya terus menerus atau hayati dll.
tanpa henti. Sedangkan konservasi
berasal dari bahasa serapan baha- Menurut Emil Salim, Kement-
sa inggris “conservation” yang art- erian Lingkungan Hidup (KLH), pem-
inya menjaga atau melindungi. Jadi banguan berkelanjutan bertujuan
secara istilah pembangunan suatu untuk meningkatkan kesejahteraan
proses perubahan, yang dilakukan masyarakat, untuk memenuhi kebu-
atas dasar keinginan masyarakat tuhan dan aspirasi manusia. Pem-
sendiri atau karena adanya inter- bangunan yang berkelanjutan pada
vensi yang merujuk kepada arah pe- hekekatnya ditujukan untuk men-
rubahan yang ingin diwujudkan. Se- cari pemerataan pembangunan an-
dangkan pengertian Pembangunan tar generasi pada masa kini maupun
berkelanjutan yaitu Pembangunan masa mendatang. Pembangunan
yang memenuhi kebutuhan saat ini, (yang pada dasarnya lebih berori-
WTKI | hal 34
entasi ekonomi) dapat diukur keber- lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya
lanjutannya berdasarkan tiga krite- harus dapat meningkatkan useable
ria yaitu : (1) Tidak ada pemborosan resources ataupun replaceable re-
penggunaan sumber daya alam; source (Redecon ADB, 1990).
(2) Tidak ada polusi dan dampak

3P
rasi
integ
PEOPLE PEOPLE
bearable equitable

3P Sustainable

PLANET PROFIT
PLANET PROFIT

viable

Gambar 2.1. Keberlanjutan sebagai integrasi sosial, ekonomi dan lingkungan

Perspektif pembangunan galan/ketidaksiapan tehnologi yang


berkelanjutan mempersyaratkan ada. Topik tentang pembangunan
pendekatan berpikir sistemik. Ses- berkelanjutan menurut PBB men-
eorang maupun suatu komunitas ha- cakup isu umum seperti lingkungan,
rus memahami bahwa isu-isu lokal ekonomi dan politik. Juga mencakup
dalam konteks global dan mengakui topik yang lebih spesifik seperti pen-
bahwa solusi untuk masalah-mas- gentasan kemiskinan, kesejahter-
alah lokal dapat memiliki konsekuen- aan, kesehatan dan semua tanta-
si global. Mengetahui bahwa Ilmu ngan bagi perubahan sosial dan
pengetahuan dan teknologi saja ekonomi. Perlindungan terhadap
tidak dapat menyelesaikan semua tanah yang kita tinggali, air bersih,
permasalahan kehidupan manusia udara dan semua SDA, perubahan
Menyiapkan upaya pencegahan un- iklim maupun hilangnya berbagai
tuk menghindari kerusakan lingkun- keanekaragaman hayati (Education
gan/sosial yang Serius akibat kega- for SD Toolkits, 2006).
hal 35 | WTKI
Sosial (People) Ekonomi (Profit) Lingkungan (Planet)
Makna Pemerataan, keterse- Sebuah sistem yang Sumber daya yang
diaan produk layanan berkelanjutan se- stabil, tidak melampaui
sosial termasuk kese- cara ekonomi harus kemampuan asimilatif
hatan dan pendidikan, mampu menghasilkan lingkungan ataupun
akuntabilitas dan barang dan jasa secara dukungan regeneratif
partisipasi politik berkelanjutan, untuk lingkungan, menggu-
mempertahankan uku- nakan sumberdaya
ran yang dapat dike- yang tidak bisa diper-
lola pemerintah dan barui hanya sebatas
hutang eksternal dan untuk kita mengin-
untuk menghindari vestasikannya pada
ketidakseimbangan pengganti/substitusi
sektoral (mempertah- yang dapat diperbarui
ankan keragaman)

Tujuan pem- •Sehat Jasmani •Pertumbuhan •Lingkungan yang


bangunan •Berpendidikan ekonomi sehat
berkelanjutan •Bermoral •Efisiensi dan keadilan •Penggunaan Sda ter-
•Sehat secara sosial •Stabilitas dan kese- barukan
jahteraan •Konservasi SDA tidak
•Distribusi merata terbarukan
•dll

Kondisi saat ini •Wabah/ endemik •Inflasi dan Kapitalisasi •Polusi air dan udara
penyakit •Ketimpangan •Pengurangan Hutan
•Akses pendidikam dan ekonomi Punahnya beberapa
kesehatan terbatas •Kelaparan dan keku- spesies hewan
•Kriminalitas tinggi rangan air bersih •Hujan asam dan hilan-
•Pengangguran gnya kesuburan tanah
•Efek gas rumah kaca
•Perubahan Iklim, pem-
anasan global

Tabel 1. Penjelasan makna keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan

Pembangunan yang selama ini na. Tabel 2 menyatakan perbandingan


telah dilakukan dalam rangka pemenu- paradigm pembangunan dari sudut
han kebutuhan manusia masih berang- pandang konvensional dan sudut pan-
kat dari suatu sudut pandang sederha- dang berkelanjutan.
WTKI | hal 36
Paradigma lama Pardigma Baru (Keberlanjutan)
Tujuan Pemban- Transformasi tradisional, agraria, Kreasi dari ekonomi dan masyarakat
gunan ekonomi, dan masyarakat kedalam, sustainable berbasis pada tanpa-ke-
transformasi industri, komoditas dan kerasan, kerjasama, harmoni, kepuasan
modern dan pemenuhan kebutuhan bukan
ketamakan. RIGHT to DEVELOPMENT
(RTD) yaitu:
(a) Manusia menjadi subjek dari pemba-
ngunan.
(b) Mereka menjadi peserta aktif dan
penerima RTD.

Asumsi Dasar •Konversi SDA menjadi barang dan jasa. • Sustainable production and consump-
•Penggunaan ilmu pengetahuan dan te- tion.
knologi untuk membuat konversi lebih • Use of Appropriate Technology.
produktif dan efisien. • An understanding that growth can
•Kemungkinan pertumbuhan tidak ter- never be unlimited.
batas didalam sistem pasar bebas. • Aktivitas manusia manusia seimbang
•Dominasi dan eksploitasi SDA. dengan alam.

Philosophy of Social Darwinism: Philosophy of Ecologism:


Man is the most highly evolved of all spe- Man is one among other species on this
cies. Survival of the Fittest! planet. Peaceful co-existence of all species.

Proses •Top-down. •Bottom-up.


•Ketergantungan terhadap pengeta- •Ketergantungan terhadap pengetahuan
huan, ilmu dan teknologi dari negara tradisional dan teknologi yang tepat.
barat. •Investasi rendah didalam proyek kecil.
•Investasi yang luas didalam proyek •Inklusi dan partisipasi masyarakat.
yang besar. •Pengendalian lokal
•Pengendalian eksternal

Indikator •Aktivitas ekonomi •Penyediaan kebutuhan dasar material


Produksi – Konsumsi SDA dan non-material.
•Pembangunan Industri •Audit dan akunting lingkungan
•GNP/GDP. •Pemberdayaan masyarakat termajinal-
•Per Capita Income kan.
•Pembangunan desa
•Human Development Index - HDI.

Konsekuensi Kepentingan
A. Dampak ekologis •Holistic – Balanced, Comprehensive,
–Degradasi Lingkungan Inclusive.
–Global Warming. •Indigenous/Self-Reliant (Mandiri).
–Climate Change. •Need-based, not Greed-based.
B. Pembagian, berdasar •Sustainable.
–Utara - Selatan. •Humane.
–Industri - Pertanian
–Kota-Pedesaan.
–Kaya-Miskin.
C. Dampak Sosial
–Kemiskinan
–Tidak aman dan tekanan
–Kriminalitas.
–Fundamentalisme
Tabel 2. Perbandingan pembanguan berdasarkan paradigma lama dan paradigma keberlanjutan
hal 37 | WTKI
Nelson, J.G. & H. Eds-
vik,
dalam “Sustainable development,
conservation strategies, and heri-
tage”, menyatakan bahwa beberapa
hal penting tentang pembangunan
berkelanjutan mencakup: (Nelson,
J.G. and H. Edsvik, 1990)

1. Pembangunan berkelanjutan me- makhluk hidup.


merlukan promosi nilai-nilai yang
mendorong konsumsi standar yang 5. Sebagian besar sumber daya ter-
berada dalam batas-batas ekologis barukan merupakan bagian dari
yang mungkin. ekosistem yang kompleks dan saling
terkait. Untuk memastikan kelestari-
2. Pentingnya kesepakatan tentang annya maka harus dipertimbangkan
apa saja kebutuhan yang merupa- efek eksploitasi secara sistemik.
kan kebutuhan dasar manusia dan 6. Pembangunan berkelanjutan men-
potensi pemenuhannya. Pembangu- syaratkan bahwa penggunaan Sum-
nan berkelanjutan jelas dibutuhkan ber Daya Alam tak terbarukan harus
dalam sektor ini. seefisien mungkin.

3. Pembangunan berkelanjutan ber- 7. Pembangunan berkelanjutan me-


kaitan juga dengan distribusi sum- merlukan konservasi spesies tumbu-
ber daya alam, maka perkembangan han dan hewan.
demografis diharapkan selaras den-
gan potensi produktif (daya dukung) 8. Pembangunan berkelanjutan men-
ekosistem. syaratkan bahwa dampak buruk
pada kualitas udara, air dan elemen
4. Pembangunan berkelanjutan tidak alam lainnya diminimalkan sehing-
boleh membahayakan sistem alam ga dapat mempertahankan integri-
yang mendukung kehidupan di bumi tas keseluruhan ekosistem.
seperti atmosfer, air, tanah, dan
WTKI | hal 38
Tatyana
menyatakan bahwa indikator pemba-
ngunan adalah peningkatan terhadap
kualitas hidup berupa kemudahan ak-
ses terhadap pendidikan, kesehatan,
pekerjaan, dan akses terhadap udara
dan air bersih, perlindungan terhadap
kriminalitas. Sedangkan cara men-
gukur pembangunan suatu bangsa
dapat dilihat dari produktivitas berb-
agai aspek baik fisik, alam maupun as-
pek sosial. Secara kuantitatif dapat di-
ukur dari petumbuhan ekonomi, gross
national product (GNP) per capita dan
gross domestic product (GDP) (Tatya-
na P. Soubbotina, 2004).

Madhavi Joshi et al
menyatakan bahwa suatu pemban-
gunan disebut pembangunan berke-
lanjutan jika kehidupan manusia dan
ekosistem berjalan dengan baik

Sustainable development = Human


well-being + Ecosystem well-being

Sehingga makna berkelanjutan


dapat digambarkan seperti telur atau
prisma sebagaimana Gambar 2.2.
Pada Gambar 2.2 (a) terlihat bahwa
ada aliran antara kehidupan sosial
manusia dengan lingkungan baik ali-
ran keuntungan maupun kerugian
(tekanan). Sedangkan pada Gambar
2.2.(b) tentang prinsip pembangunan
berkeberlanjutan harus melibatkan 4
komponen yaitu kelembagaan (insti-
tusional), ekonomi, sosial dan lingkun-
gan.
hal 39 | WTKI
1. Gross National Happiness
(GNH) merupakan upaya untuk
menentukan kualitas hidup se-
cara lebih holistik dan merupa-
kan istilah psikologis daripada
GDP. Istilah ini diciptakan oleh
raja Bhutan Raja Jigme Singye
Wangchuck pada tahun 1972. Se-
dangkan Indeks Pembangunan
Adapun indikator Manusia atau HDI adalah ukuran
dari harapan hidup , melek huruf ,
dari pembangunan
pendidikan,dan standar hidup un-
berkelanjutan din- tuk semua negara seluruh dunia.
yatakan dalam 4 HDI Ini adalah cara standar untuk
instrumen yaitu : mengukur kesejahteraan,teruta-
(Madhavi joshi et al, 2007) ma kesejahteraan anak. HDI juga
WTKI | hal 40
digunakan untuk menentukan dan tuhkan untuk regenerasi populasi
menunjukkan apakah suatu negara sumber daya manusia ketika meng-
yang maju, berkembang, atau nega- konsumsi SDA bumi maupunketika
ra terbelakang dan juga untuk men- bumi harus menyerap limbah yang
gukur pengaruh dari kebijaksanaan dikeluarkan manusia. Istilah “Eco-
ekonomi pada kualitas hidup. Indeks logical Footprint” diciptakan pada
ini dikembangkan pada tahun 1990 tahun 1992 oleh William Rees , seo-
oleh Amartya Sen (India) pemenang rang profesor di Universitas British
hadiah Nobel dan ekonom Pakistan Columbia(UBC) di Vancouver, Kana-
Mahbub ul Haq , dengan bantuan da. Konsep jejak ekologi dan per-
dari Gustav Ranis dari Yale Univer- hitungan dikembangkan lebih lanjut
sity dan Lord Meghnad Desai dari sebagai disertasi PhD dari Mathis
London School of Economics dan Wackernagel dibawah Prof. Rees di
telah digunakan sejak saat itu oleh UBC 1990-1994 . Dengan indikator
United Nations Development. Pro- ini, dapat diperkirakan berapa ban-
gram dalam Laporan tahunan HDI yak daya dukung planet bumi yang
mengukur pencapaian rata-rata di diperlukan untuk mendukung ma-
negara dalam tiga dimensi dasar nusia jika semua orang hidup gaya
manusia yaitu : hidup tertentu. Per kapita EF adalah
membandingkan konsumsi dan gaya
1. Kwalitas hidup yang panjang dan hidup, terhadap kemampuan alam
sehat , yang diukur dengan harapan untuk menyediakan konsumsi ini.
hidup mulai saat lahir .
2. Pengetahuan yang diukur dengan
angka melek huruf orang dewasa dan 3. The Happy Planet Index (HPI)
di hubungkan dengan rasio jumlah merupakan indeks kesejahteraan
penduduk yang mengenyam pendi- manusia dan dampak lingkungan.
dikan ( angka partisipasi kasar (APK). Indeks baru ini melengkapi indeks
3. Sebuah standar hidup yang layak,
lain yang telah ada seperti GDP
yang diukur dengan log GDP per kap-
ita pada tingkat daya beli. dan HDI. Indek ini diperkenalkan
oleh Yayasan Ekonomi Baru (NEF),
pada bulan Juli 2006 . HPI didasar-
2. Ecological Footprint (EF) atau kan pada prinsip bahwa kebanya-
Jejak Ekologis menyatakan perband- kan orang ingin hidup lama dan
ingan konsumsi manusia pada sum- memuaskan, dan negara memberi-
ber daya alam (bumi) terhadap kap- kan kesempatan dan fasilitas terbaik
asitas ekologi regenerasi mereka. bagi warganya untuk mencapainya.
EF dapat juga dinyatakan sebagai Happy Planet Index merupakan uku-
perkiraan jumlah biologis produktif ran yang inovatif yang menunjukkan
wilayah darat dan laut yang dibu- efisiensi ekologi dengan kesejahter-
hal 41 | WTKI
aan manusia yag ingin dicapai. kehidupan yang panjang dan baha-
Indeks ini yang pertama mengga- gia bagi warganya . Bangsa-bangsa
bungkan dampak lingkungan den- dengan skor HPI baik menunjukkan
gan kesejahteraan manusia . Nilai bahwa pencapaian kebahagiaan,
HPI tiap negara adalah fungsi dari harapan hidup yang panjang dapat
kepuasan hidup rata-ratanya, hara- dicapai dengan pemanfaatan sum-
pan hidup saat lahir, dan ecological ber daya seefektif mungkin. Adapun
footprint per kapita . Indeks ini tidak pertemuan-pertemuan dunia yang
mengungkapkan negara paling ba- memulai pembahasan tentang pem-
hagia di dunia namun menunjukkan bangunan berkelanjutan dinyatakan
efisiensi relatif antara negara meng- pada Gambar 2.2.
konversi sumber daya alam ke dalam

Gambar 2.2. Sejarah perjalanan perumusan konsep pembangunan berkelanjutan


WTKI | hal 42
Inisiasi : ti menjawab kebutuhan masyarakat
dunia tentang pentingnya menjaga
Rachel Carson dan melestarikan lingkungan ma-
mempublikasikan buku “Silent
nusia. Konferensi ini menyetujui
Spring” pada tahun 1962 yang beri-
pembentukan United Nations Envi-
si tentang pertanyaan berapa sebe-
ronment Programme (UNEP) untuk
narnya kemampuan/kapasitas bumi
memberikan kepemimpinan yang
mampu menyerap bahan-bahan
berkelanjutan dan koordinasi aksi
kimia
lingkungan.
Inisiasi :
Pendorong :
International Biologi- Club of Rome
cal Programme mempublikasikan “Limits to
yang diinisiasi oleh beberapa negara Growth” pada tahun 1972. Laporan
pada tahun 1963. Forum ini mendi- ini berisi prediksi konsekwensi ter-
skusikan hasil kajian tentang keru- buruk yang akan terjadi jika pertum-
sakan lingkungan akibat mekanisme buhan diberbagai bidang dibiarkan
biologi dan ekologi dan mendorong tanpa control dan pertimbangan.
munculnya keilmuan berbasis Donella Meadows pada tahun 2005
lingkungan. mendeskripsikan batas pertumbu-
han sebagaimana Gambar 2.3. Pada
Stockholm Conference, Gambar 2.3 ini menunjukkan batas
dikenal juga sebagai Konferensi PBB kapasitas pertumbuhan yang dapat
tentang Manusia dan Lingkungan terjadi pada SDA, Harapan Hidup,
yang diadakan di Stockholm, Swedia, produksi minyak, output industry,
05-16 Juni 1972. Pertemuan Ini seper- dan populasi akan semakin turun
(Donella Meadows et al, 2005)
hal 43 | WTKI
Gambar 2.3. Batas
pertumbuhan pada
beberapa aspek ke-
hidupan (Donella
meadows, 2005)

Pendorong : Lingkungan dan Pembangunan atau


Word Commision of Enviroment and
Tbilisi Declaration Development (WCED), diselenggara-
pada tahun 1977. Konferensi perta-
kan oleh PBB di 1983. Pertemuan ini
ma antarnegara tentang pendidikan
dipimpin oleh Gro Harlem Brundt-
lingkungan, yang dilaksanakan oleh
land, sehingga komisi ini disebut
United Nations Education, Scientif-
juga Komisi Brundtland. Komisi ini
ic, and Cultural Organization (UNES-
dibentuk untuk mengatasi kekhawa-
CO) bersama U.N. Environment Pro-
tiran tentang percepatan kerusakan
gramme (UNEP). Diadakan di Tbilisi,
lingkungan manusia dan sumber
Georgia (USSR).
daya alam dan membawa kerusakan
di bidang pembangunan ekonomi
Pendorong :
dan sosial. Majelis Umum PBB men-
World Conservation gakui bahwa masalah lingkungan
Strategy yang bersifat global dan menentu-
released by IUCN Tahun 1980. Berisi kan bahwa dalam umum kepentin-
tentang strategi dan definisi pem- gan semua bangsa untuk menetap-
bangunan yaitu “the modification kan kebijakan untuk pembangunan
of the biosphere and the applica- berkelanjutan. Laporan Komisi
tion of human, financial, living and Brundtland, Our Common Future,
non-living resources to satisfy hu- diterbitkan oleh Oxford University
man needs and improve the quality Press pada tahun 1987.
of human life”. Juga dikaji tentang
hal-hal negative dari pembangunan Pendorong :
seperti kemiskinan, tekanan popula-
si, ketimpangan sosial dll.
Inter-governmen-
tal Panel on Climate
Komisi Brundtland Change (IPCC)
dibentuk pada tahun 1988. Kelom-
merupakan komisi dunia tentang
pok ini terbagi menjadi 3 divisi yai-
WTKI | hal 44
tu divisi pemutahiran data ilmiah, versity) mengajukan proposal yang
teknik dan riset sosial ekonomi ditujukan untuk melestarikan keane-
dibidang perubahan iklim. karagaman hayati bumi melalui per-
lindungan spesies dan ekosistem.
Pendorong : 3. Agenda 21 adalah sebuah
World Conference on rencana aksi, bertujuan untuk mem-
perkenalkan pembangunan berke-
Education for All lanjutan, yang diharapkan akan
pada tahun 1990. Kegiatan ini di memandu kebijakan pemerintah di
hadiri oleh Pemerintahan berbagai seluruh dunia selama dekade yang
negara, non-governmental organiza- akan datang.
tions, komunitas sipil, lembaga pen- 4. Deklarasi Rio meliputi 27
donor dan media yang mendorong prinsip yang diyakini akan meman-
pentingnya pendiidkan untuk semua du langkah-langkah dalam pemban-
anak, emaja dan dewasa. Salah satu gunan dan lingkungan.
materi pendidikan adalah tentang 5. Prinsip Hutan (Forest Prin-
kelestarian lingkungan. ciples) menekankan hak negara un-
tuk mengeksploitasi hutan mereka
Earth Summit sendiri (sumber daya alam) tanpa
Konferensi PBB tentang Lingkungan meninggalkan prinsip-prinsip umum
dan Pembangunan, yang juga dikenal pengelolaan hutan lestari.
sebagai Rio Earth Summit diseleng-
garakan di Rio de Janeiro, Brasil dari Agenda 21
3 Juni - 14 Juni 1992. Dalam konfer- merupakan rencana komprehen-
ensi ini, sekitar 178 negara berparti- sif tindakan yang harus diambil se-
sipasi termasuk 118 kepala negara. cara global, nasional dan lokal oleh
Komisi Pembangunan Berkelanjutan organisasi Sistem PBB, Pemerin-
(CSD) dibentuk pada Desember 1992 tah, dan Kelompok Utama di setiap
untuk memastikan tindak lanjut daerah yang kegiatan manusia ber-
dari UNCED, untuk memantau dan dampak terhadap lingkungan. No-
melaporkan pelaksanaan perjanji- mor 21 mengacu pada abad ke-21.
an ditingkat lokal, nasional, regional Ada 40 bab dalam Agenda 21, dibagi
dan internasional. Lima kesepakatan menjadi empat bagian yaitu
yang ditandatangani selama konfe-
rensi. Semuanya tercantum sebagai Bagian I : Sosial dan Ekonomi Di-
berikut: mensi
1. Konvensi Kerangka Kerja Bagian II : Konservasi dan Pengelo-
Perubahan Iklim (Framework Con- laan Sumber Daya Pembangunan
vention on Climate Change) mem- Bagian III : Penguatan Peran Kelom-
perkenalkan langkah-langkah yang pok Utama
dirancang untuk mengurangi an- Bagian IV : Sarana Implementasi
caman pemanasan global.
2. Konvensi Keanekaragaman Secara khusus, Bab 25 dari
Hayati (Convention on Biological Di- Agenda 21 berbicara tentang Anak-
hal 45 | WTKI
anak dan Remaja dalam Berke-
lanjutan Pembangunan. Bab 36
berkaitan dengan Pendidikan Mem-
UN Millennium
promosikan, Kesadaran Publik dan Summit and the MDGs
Pelatihan. pada tahun 2000, suatu pertemuan
para pemimpin dunia untuk ber-
Pendorong : komitmen mencapai suatu tujuan
yang terukur tentang mengentas-
World Trade Organiza- kan kemiskinan dan kelaparan, pen-
tion (WTO) anggulanan penyakit, kerusakan
pada tahun 1995 menyatakan pen- lingkungan dan diskriminasi. Capa-
gakuan adanya hubungan antara ian ini disebut capaian MDGs.
perdagangan, lingkungan dan pem-
bangunan. Pendorong :

Pendorong : Fourth Ministerial Con-


Dow Jones ference of the World
Peluncuran the first Global Sustain- Trade Organization
ability Index pad tahun 1999 yang diadakan di Doha, Qatar, Pada tahun
disebut Dow Jones. Sustainability 2001. Pertemuan ini membahas ten-
Group Indexes, yaitu suatu standar tang lingkungan dan pembangunan.
aindikator yang akan membantu in- WTO dan NGO menyetujui tantang
vestor melihat apakah suatu perusa- paten untuk obat dan kesehatan
haan mengikuti prinsip pembangu- publik
nan berkelanjutan.

Gambar 2.4. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam MDGs 2002


WTKI | hal 46
KTT Dunia strategi pembangunan dan
strategi pembangunan berkelan-
tentang Pembangunan Berkelanju-
tan atau World Summit of Sustain- jutan.
able Development (WSSD) diseleng- • Tahun 2004, proses menjem-
garakan di Johannesburg, Afrika batani kesenjangan digital dan
Selatan dari tanggal 26 Agustus - 4 membatasi kejahatan transnasi-
September 2002. Pada pertemuan onal.
ini dirumuskan tentang tujuan pem- • Tahun 2005, menyiapkan lapo-
bangunan secara umum dalam Mil- ran lima tahunan yang kompre-
linium Development Goals (MDGs). hensif pada kemajuan dalam
Tujuan Pembangunan Milenium pencapaian MDGs. Laporan ini
(MDGs) ini ada 8 sebagaimana Gam- meninjau pelaksanaan keputu-
bar 2.4. MDGs adalah tujuan yang san yang diambil pada konferen-
ingin dicapai oleh 192 negara anggo- si internasional, kemajuan HIV
ta PBB, dan semua negara mencoba / AIDS dan pembiayaan untuk
mencapai tujuan tersebut pada ta- berkelanjutan pembangunan. De-
hun 2015. mikian juga untuk perencanaan
tahun-tahun berikutnya.
Sebenarnya MDGs secara
resmi dirumuskan di Millennium Beberapa negara yang ber-
Summit pada tahun 2000, di mana satu dalam komunitas regional juga
189 dunia pemimpin mengadopsi saling bekerjasama untuk mewu-
Deklarasi Milenium PBB Adapun ren- judkan MDGs misalnya The South
cana pelaksanaan MDGs pertahunn- Asian Association for Regional Co-
ya dirumuskan sebagai berikut : operation (SAARC). Negara-negara
SAARC menyadari pentingnya bersa-
• Tahun 2001, Pendeklarasian ma-sam mencapai tujuan ini karena
terhadap pelaksanaan Milenium 65 % penduduk di Asia Pasifik ada-
PBB, penentuan langkah-langkah lah anak-anak; Rasio kelahiran 300
strategis yang dirancang untuk per 100,000 kelahiran hidup atau
memenuhi tujuan dan komitmen 30% lebih tinggi dari amerika lat-
dari Deklarasi Milenium. in dan karibia. Selain itu lebih dari
• Tahun 2002, laporan tahunan di- 560 juta orang kesulitan mengakses
fokuskan pada kemajuan dalam sumber air bersih dan lebih dari 1.5
pencegahan konflik bersenjata juta orang hidup tanpa fasilitas kes-
dan pengobatan maupun pence- ehatan yang layak (The Millennium
gahan penyakit, termasuk HIV/ Development Goals for Asia Pasific,
AIDS dan Malaria. 2007 )
• Tahun 2003, menekankan pada
hal 47 | WTKI
Lanjutan :

Kyoto Protocol Lanjutan :

pada tahun 2005 mengikat secara Fourth International


legal negara-negara yang berkomit-
men untuk mengurangi revisi gas ru-
Conference on Envi-
mah kaca (GRK). Pada pertemuan ini ronmental Education
juga disepakati mekanisme pemba- (ICEE)
ngunan bersih bagi negara-negara pada tahun 2007 disponsori oleh
berkembang. UNESCO dan UNEP dan diadakan
oleh pemerintah India di Ahmed-
Lanjutan :
abad dari 26-28 November 2007.
Stern Report Menyepakati tentang United Nations
pada tahun 2006 menyatakan ten- Decade of Education for Sustainable
tang biaya yang akan ditanggung un- Development (DESD 2005-2014) dan
tuk mengatasi perubahan iklim akan hubungan antara Enviromental Edu-
naik 20 kali lipat dari saat ini. cation (EE) dan Education For Sustain-
able Development (ESD) agar dapar
Lanjutan : saling mendukung dan menguatkan.
Pada Subbab ini, anda dapat mendi-
The Nobel Peace Prize skusikan pendapat atau ide Anda
pada tahun 2007 diberikan kepada
tentang pembanguan berkelanjutan
Intergovernmental Panel on Climate
dan konservasi, bagaimana harusn-
Change (IPCC) dan Albert Arnold (Al)
ya SD diwudukan, bagaimana keber-
Gore Jr yang telah melakukan berb-
hasilan SD diukur dll.
agi aksi untuk promosi, diseminasi
tentang perubahan iklim
WTKI | hal 48
2.3.
Cara Membangun Paradigma dan
Mewujudkan Pembangunan Berke-
lanjutan dan Konservasi
Cara mewujudkan pembangunan berkelanjutan pertama kali dapat
dilakukan dengan mengubah paradigma pembangunan menjadi para-
digma pembangunan berkelanjutan.

1. Perubahan terjadi pada seluruh kom-


ponen bangsa;
2. Perubahan pola pikir (mindset) dimulai
dari Pemerintah dengan birokrasinya;
3. Perubahan diikuti semangat kerja
keras dan keinginan untuk membangun
kerjasama dalam kompetisi yang sehat;
4. Produktivitas, inovasi, dan kreatifitas
didorong oleh Ilmu Pengetahuan dan Te-
knologi (IPTEK) menjadi salah satu pilar
perubahan;
5. Peningkatan jiwa kewirausahaan men-
jadi faktor utama pendorong perubahan;
6. Dunia usaha berperan penting dalam
pembangunan ekonomi;
Ada beberapa 7. Kampanye untuk melaksanakan pem-
prasyarat bahwa bangunan dengan mempertimbang-
kan prinsip-prinsip pembangunan yang
perubahan sudut
berkelanjutan;
pandang pemban- 8. Kampanye untuk perubahan pola
gunan akan berha- pikir untuk memperbaiki kesejahteraan
sil baik yaitu: dilakukan secara luas oleh seluruh kom-
(MP3EI, 2011) ponen bangsa.
hal 49 | WTKI
Selanjutnya keberlanjutan dapat nian organik, agro-ecology dll
dilakukan dengan membangun ke- 4. Urban Sustainability yaitu be-
berlanjutan disemua aspek yaitu rupa perencanaan, pembimbingan
dan regulasi lingkungan berbasis
1. Structural Sustainability yaitu pada daya dukungnya. Aktivitas
menanamkan paradigma keber- kegiatan yang dapat dilakukan
lanjutan terhadap institusi/ kelem- adalah konservasi sungai, taman,
bagaan sehingga dapat menjadi pengolahan sampah dan air lim-
pihak yang mengontrol, mempro- bah rumah tangga dll.
mosikan dan mengevaluasi Pem-
bangunan Berkelanjutan. 5. Forest Sustainability yaitu
menjaga kelestraian hutan, pena-
2. Industrial Sustainability yaitu naman kembali, pencegahan
membuat industri apapun yang terhadap kebakaran hutan dan
ada selain berorientasi ekonomi pembalakan liar (illegal loging) dll
juga ada rasa tanggungjawab so-
sial dan lingkungan 6. Energy Sustainability yaitu
suatu proses untuk menjaga ket-
3. Agricultural Sustainability yai- ersediaan energi yang cukup bagi
tu kegiatan pertanian baik dalam kita saat ini dan bagi generasi
skala sederhana atau industry berikutnya, penggunaan energi
yang juga mempertimbangkan yang ramah lingkungan, pengem-
aspsek sosial dan lingkungan. Ke- bangan energi baru dan terbaru-
giatannya dapat berupa pemini- kan.
malan pemakaian pestisida, perta-

Sekarang Anda dapat coba membuat


konsep dan perancangan konservasi
yang menyeluruh (sistemik) tentang
berbagai hal, misalnya konservasi
serangga, penghematan energi di ru-
mah, disekolah dll ?
WTKI | hal 50
2.4.
Contoh Aplikasi Pembangunan
Berkelanjutan
Contoh aplikasi pembangunan dapat dilihat dalam tataran sistemik
yang lebih luas maupun dalam contoh aplikasi sektoral.

Pembangunan berkelanju- Cara konservasi energi yang


tan disektor energy misalnya dapat dapat dilakukan mulai pembersihan
dilakuakan dengan energi efisien- alat-alat dan aktivitas lain yang ti-
si dan manajemen energi. Aktivitas dak memakai biaya (no cost), hingga
yang dilakukan berupa mengidenti- aktivitas yang membutuhkan biaya
fikasi energi yang digunakan, men- rendah (low cost). Aktivitas pemba-
gevaluasi potensi penghematan, ngun berkelanjutan dalam bidang
merealisasikan pengukuran efisien- energi juga dapat mengurangi emisi
si, membuat sistem monitoring en- misalnya penggunaan mobil hybrid,
ergi, menghitung jumlah energi dari penggantian lampu incandescent
peralatan yang dipakai dan potensi lightbulb ke compact fluorescent,
penghematan yang dapat dilakukan. penggantian tas plastik ke tas yang
Konservasi energi dapat dilakukan di bisa dipakai berulang hingga me-
semua aspek. Peralatan yang dapat matikan lampu ketika tidak dipakai.
di konservasi adalah isolasi dan ven- Urutannya diagram pembangunan
tilasi, water heating, heating/cooling berkelanjutan dibidang energy din-
system dan pencahayaan. yatakan pada Gambar 2.5.

PV, Angin, Geotermal, Hydro, dll


ENERGI
BARU
Lampu compact Fluoresence, alat
elektronik dengan kebutuhan listrik
ENERGI EFISIENSI rendah, dll

Mematikan lampu ketika tidak digu-


nakan, hemat air, dll
ENERGI KONSERVASI
hal 51 | WTKI

Gambar 2.5. Piramida konservasi energi


2.5. Monitoring dan berkelanjutan. Joanne Disano dalam
bukunya Indicators of Sustainable
Evaluasi Pembangu- Development: Guidelines and Meth-
nan Berkelanjutan odologies menyatakan beberapa
indikator yang sangat detail, yang
dan Konservasi dapat digunakan untuk mengeval-
uasi pembangunan berkelanjutan.
Ada berbagai langkah yang di- Sebagian indikator ini dapat kita ba-
tempuh untuk memonitoring dan has dalam subbab ini sebagaimana
mengevaluasi perubahan paradigm Tabel 3.
dan pelaksanaan pembangunan

Tema Sub tema Indikator Inti Indikator Lain


Kemiskinan Kemiskinan Rasio jumlah pop- Rasio populasi
pendapatan ulasi yang hidup yang hidup den-
dibawah garis gan pendapatan
kemiskinan dibawah 1 US $
Kemiskinan kare- Rasio populasi
na ketidakadlian dengan pendapa-
tan terendah
terhadap populasi
pendapatan tert-
inggi
Sanitasi Rasio populasi
yang dpat men-
gakses fasilitas
sanitasi terhadap
populasi yang
tidak dapat men-
gakses sanitasi
Air bersih (air Rasio populasi
minum) yang dpat men-
gakses air bersih
terhadap populasi
yang tidak dapat
mengakses
Dan lain- lain
Tabel 3. Indikator pembangunan berkelanjutan (Joanne Disano, 2007)
WTKI | hal 52
Pada Tabel 3 terlihat bahwa kita sudah membahas bagaimana
untuk mengukur tingkat kemiskinan perumusan atau sejarah pemban-
dapat dibuat sub tema yang leb- gunan berkelanjutan, masing-mas-
ih rinci juga dapat dibuat indikator ing tahapan terkadang memiliki ind-
inti dan membandingakn indikator ikator tersendiri sehingga kita dapat
ini dengan indikator yang lain. Jadi juga membandingkan indikator ini
semakin rinci, deskriptif dan kuan- untuk saling melengkapi. Misalnya
titatif suatu indikator maka akan indikator yang rumuskan oleh Jo-
semakin mudah untuk dapat men- anne Disano di perkuat dengan in-
gukur perubahan paradigma atau- dicator MDGs, Agenda 21, Johannes-
pun pelaksanaan pembangunan burg Plan of Implementation (JPOI)
berkelanjutan. Pada Subbab 2.2, sebagaimana Gambar 4.

Indikator CSD Indikator Agenda 21 JPOI


MDGs
Rasio populasi yang hidup Tambahan 3(3.34a) II(7a)
dibawah garis kemiskinan
Rasio populasi yang ber- #1 3(3.4.a) II(7a)
pendapatan kurang dari 1 US $/
hari
Perbandingan Penduduk den- 3 V(47)
gan pendapatan terendah terha-
dap pendapatan tertinggi
Rasio populasi yang menggu- #30 6(6.12e) II(8);IV(25)
nakan fasilitas sanitasi
Rasio populasi penduduk yang #31 6(6.12e) II(8);IV(25)
menggunakan sumber air
Perbandingan penggunaan alat 7(7.40) II(9a)
rumah tangga elektrik atau mod-
ern
Persentase populasi yang meng- #29 6(6.41 b); VI(56d)
gunakan bahanbakar padat untuk 11(11.21b)
memasak
Dan selanjutnya
Tabel 4. Perbandingan indicator CSD, MDGs, Agenda 21, JPOI
hal 53 | WTKI
Salah satu cara untuk mening- dan sistem pembalajaran yang ada.
katkan pemahaman terhadap pem- Kualitas sistem pengajaran salah
bangunan berkelanjutan adalah satunya ditentukan oleh teknik pen-
melalui pendidikan. PBB merumus- gajaran. Teknik yang dimaksudkan
kan ESD (Education for Sustainable disini adalah suatu cara yang men-
Development) dan menyatakan be- dorong mahasiswa untuk dapat me-
berapa langkah teknis untuk mem- mahami pelajaran sesuai dengan
bangun ESD yaitu maksud keilmuan yang diajarkan
1. Memperbaharui kurikulum yang tersebut dan selanjutnya mampu
mengapilkasikan keilmuannya. Ma-
sudah ada menjadi kurikulum berba-
sis pembangun berkelanjutan. Untuk hasiswa yang telah belajar diharap-
memperbaharui kurikulum ini, tim kan mampu menjawab pertanyaan,
perancang kurikulum harus dapat menganalisa, berpikir kritis, dan
mengidentifikasi pengetahuan, isu, membuat keputusan. Teknik men-
sudut pandang, dan nilai tentang SD. gajar yang dapat digunakan adalah
Baik berdasarkan sudut pandang SD menanamkan konsep, melaksanakan
secara umum yaitu Lingkungan-So- praktikum atau membuat simulasi
sial dan Ekonomi, maupun dalam misalnya konsep penangkapan ikan
topik yang lebih spesifik seperti yang berbasis SD, membuat diskusi
keanekaragaman hayati, perubah- kelas, analisa kasus menceritakan
an iklim, persamaan hak dll) den- best praktis SD, menuliskan gagasan
gan berorientasi pada lingkunagan (Education For Sustainable Devel-
sekitar atau kajian sosial ekonomi opment, 2012). Contoh lembar kerja
dalam kontek yang dekat dengan untuk pendidikan berbasis pemba-
lingkungan/ budaya kita. Anda dapat ngunan berkelanjutan dinyatakna
membuat lembar kerja bagi maha- pada Gambar 2.6.
siswa untuk mengamati dan men-
cari ide, isu, sudut pandang dan nilai
tentang SD disekitar mereka atau
dalam lingkup yang lebih luas dalam
tataran negara
2. Menggunakan Teknik menga-
jar yang mendorong mahasiswa
memiliki pola pikir SD. Kualitas
pendidikan sangat ditentukan oleh
kualitas orang yang akan belajar
WTKI | hal 54
Gambar 2.6. Lembar kerja pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan
(Education For Sustainable Development, 2012)
hal 55 | WTKI
David Griggs,
menggambarkan kerangka kerja
pembangunan berkelanjutan se-
bagaimana Gambar 2.7. Kerangka
kerja ini menjelaskan tentang para-
digm baru pembangunan berkelan-
jutan berupa daya dukung alam, so-
sial dan ekonomi.

Gambar 2.7. Kerangka kerja pembangunan berkelanjutan (David Griggs, 2013)

Salah satu evaluasi dari kon- ukur ekonomi. Disisi lain, konsep
sep pembangunan berkelanjutan pembangunan berkelanjutan juga
yang saat ini dikembangkan ada- kadang dikembangkan hanya untuk
lah bahwa filosofi pembangunan menyelesaikan masalah yang ditim-
berkelanjutan berbasis pada kapi- bulkan oleh para kapitalis dunia, baik
talisme atau pendekatan ekonomi dalam bentuk korporasi atau nega-
sehingga indikator-indikator capa- ra yang melakukan eksploitasi yang
iannyapun berorientasi pada tolak berlebih terhadap SDA sehingga
WTKI | hal 56
menimbulkan berbagai permasalah- untuk menggambarkan kondisi air
an sosial, ekonomi dan lingkungan. seperti bersih, higienis, suci, berna-
Adalah sebuah keniscayaan bahwa jis mukhoffah, bernajis mutawashi-
setiap orang, komunitas maupun toh, bernajis mukholladhoh maupun
negara pasti menjaga kepentingan musta’mal. Tentu saja pastinya dida-
masing-masing sehingga hendak- lam syariah ada penjelasan tentang
nya gerakan pembangunan berke- definisi, karakteristik, komponen,
lanjutan ini menjadi sebuah solusi syarat termasuk tentang sistem pen-
yang saling menguntungkan (win- golahan air sehingga dari air yang
win solution) dan berkeadilan bagi bernajis mukholadhah dapat diolah
seluruh bangsa-bangsa didunia, menjadi air yang suci yang tidak ha-
bukan hanya suatu cara hegomoni nya bisa diminum namun juga dapat
baru yang tersamar untuk melang- digunakan untuk berwudhu. Najis
gengkan kepentingan masing-mas- mukholladhah adalah najis berat
ing. yang untuk mensucikannya selain
dengan air yang mengalir juga harus
Evaluasi lain terhadap kon- dengan tanah yang dalam ilmu pen-
sep pembangunan berkelanjutan golahan air, salah satu unsur tanah
ini adalah bahwa pendekatan yang ini diterjemahkan sebagai Zeolit atau
lebih integratif sebenarnya dapat bisa juga dengan karbon aktif. Anda
dilakukan dengan sudut pandang dapat memikirkan dan mengkaji leb-
bahwa manusia dan alam semesta ih jauh tentang bagaimana penjela-
merupakan mahluk ciptaan tuhan san pembangunan berkelanjutan
sehingga kita juga dapat merujuk dari sudut pandang keyakinan Anda,
kepada bagaimana pengaturan yang dari sudut pandang kompetensi dan
diberikan tuhan kepada manusia un- keahlian Anda atau sudut pandang
tuk mengelola alam semesta. Misal- yang lain.
nya dalam agama Islam, air merupa- Demikianlah pembangunan berke-
kan suatu kebutuhan yang sangat lanjutan yang pada prinsipnya be-
vital selain sebagai pemenuhan ke- rangkat dari aktivitas pemenuhan
hidupan sehari-hari (minum, masak, terhadap kebutuhan manusia yang
mandi dll) air juga harus dapat digu- selanjutnya harus disertai dengan
nakan untuk bersuci (wudhu), me- rasa tanggungjawab untuk menjaga
mandikan jenazah dan aplikasi syari- kelestarian lingkungan yang menja-
ah yang lain. Sehingga untuk air saja min pemenuhan kebutuhan terha-
ada persyaratan dan istilah khusus dap generasi yang akan datang.
hal 57 | WTKI
Referensi
1. _______, (2012 ), “Education for Sustainable Development “, UNE-
SCO, place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP, France, ISBN 978-92-3-
001063-8
2. _______, (2006), “Education for Sustainable Development Toolkit.
Learning & Training Tools”, No1. UNESCO (http://www.esdtoolkit.
org)
3. _______,(2008), OECD Insights, “Sustainable Development :Lingk-
ing Economy, Society, Enviroment, ISBN 978-92-64-055742
4. _______,(2007), “Global Environment Outlook, GEO4 Envirom-
nent For Development“, UNEP, ISBN: 978-92-807-2836-1 (UNEP pa-
perback) DEW/0962/NA PROGRESS PRESS LTD
5. _______,(2007), “The Millennium Development Goals: Progress in
Asia and the Pacific 2007”, Asia Pasific MDG study series, Bangkok
6. Brundtland, G. H., et al. (1987), Our Common Future: Report of
the World Commission on Environment and Development, Oxford
University
7. David Griggs, (2013), ”Sustainable development goals for people
and planet”, Comment NATURE VOL 495 pp 306, Macmillan Pub-
lishers
8. Donella Meadows, Jorgen Randers and Dennis Meadows, “Limits
to Growth – the 30 years update”, Earthscan, London, 2005
9. Joanne Disano, (2007), “Indicators of Sustainable Development:
Guidelines and Methodologies Third Edition”, United Nations pub-
lication Sales No. E.08.II.A.2 ISBN 978-92-1-104577-2
10. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(2011), “Mas-
terplan Percepatan dan Perluasan Pembanguna Ekonomi Indone-
sia (MP3EI) 2011-2025”
11. Madhavi joshi et al, (2007), “SD : an Introduction “,Internship
series volume 1, ISBN: 978-81-89587-22-5
12. Nelson, J.G. and H. Edsvik. (1990), “Sustainable development,
conservation strategies, and heritage”. Alternatives 16 (4): 62-71.
13. Tatyana P. Soubbotina, (2004), “Beyond Economic Growth An
Introduction to Sustainable Development” The World Bank Wash-
ington, D.C.
WTKI | hal 58
BAB 3
Daya Saing Bangsa
hal 59 | WTKI
2.1. Latar belakang knologi informasi dan komunikasi
turut mempercepat arus globalisasi
pentingnya Mengeta- ini karena dengan ICT memudahkan
hui Daya Saing Bangsa seseorang untuk dapat mengakses
berbagai informasi dari berbagai
Istilah globalisasi banyak dunia tanpa batas.
digunakan sejak awal tahun 1980-
90an. Menurut Al Rodhan, global- Salah satu ekses dari global-
isasi diartikan sebagai suatu proses isasi adalah bahwa setiap negara
yang mencakup sebab, akibat dan harus memiliki kemampuan untuk
konsekuensi dari sebuah integrasi dapat bersaing dengan bangsa lain
transnasional dan transkultural dari didunia. Jika suatu bangsa tidak
aktivitas manusia dan aktivitas ke- dapat bersaing, maka bangsa terse-
hidupan secara umum. (Al-Rodhan, but hanya akan menjadi buruh dan
R.F. Nayef and Gérard Stoudmann, pasar bagi berbagai produk dari
2006). Albrom, Martin dan Eliza- negara lain. Bangsa itu juga akan
beth king, menyatakan bahwa Glo- kehilangan identitas diri karena
balisasi adalah sebuah proses di- masuknya nilai-nilai dan gaya hid-
mana manusia saling bekerjasama up global. Saat ini siapa yang tidak
untuk membentuk satu komunitas mengenal negara Jepang ?.Semua
tunggal (Albrow, Martin and Eliza- produk kendaraan bermotor dan
beth King, 1990). Saat ini globalisasi elektronik yang menguasai pasar
ibarat sebuah keniscayaan dimana dunia sebagian besar berasal dari
batas antar negara seolah tidak ada. Jepang.Demikian juga dengan Chi-
Penggunaan dan perkembangan te- na. Negara ini mampu mempro-
WTKI | hal 60
duksi berbagai produk yang dapat Indonesia meningkatkan daya sain-
menembus pasar dunia mulai dari gnya guna mendapatkan manfaat
alaskaki, kertas, kain, mainan anak- nyata dari adanya integrasi ekonomi
anak, gunting, kendaraan bermotor tersebut (MP3EI 2011).
hingga sel surya.Ketika Anda berke-
sempatan berkunjung ke berbagai Globalisasi disisi lain dapat
negara didunia, oleh-oleh khas neg- mendukung peningkatan daya saing
ara itupun bisa jadi bermerek chi- suatu bangsa. Ketika globalisasi
na.Boneka kanguru Australia, unta nilai dan budaya terjadi, maka pro-
timur tengah, hingga patung liberti duk barang apa saja dapat diterima
di Amerika. Bahkan pekerja profes- diseluruh dunia. Cara lain untuk
sional di berbagai negara misalnya meningkatkan daya saing adalah
di pusat industri Silicon valley Amer- dengan memacu pertumbuhan ke-
ika juga banyak didominasi tenaga giatan ekonomi dengan meningkat-
kerja china. Produk dan tenaga kerja kan fasilitas perdagangan dan berb-
yang banyak dipakai diberbagai neg- agai hal yang dapat menurunkan
ara merupakan salah satu indikator biaya produksi. Ada beberapa hal
tentang daya saing bidang ekonomi yang menjadi penghambat pertum-
dari jepang dan china yang cukup buhan ekonomi global yaitu adanya
baik dalam persaingan global. Berb- batasan tarif, cukai, proteksi hingga
agai Negara didunia selanjutnya juga biaya transportasi yang mahal.
saling bekerja sama membentuk
aliansi untuk dapat bertahan dan Untuk dapat mengukur daya
berkompetisi ditengah persaingan saing suatu bangsa terhadap bangsa
global ini. Berdasarkan optimasi Or- lain di dunia, berbagai negara menco-
ganisation for Economic Co-opera- ba merumuskan suatu standar daya
tionand Development (OECD), China saing. Berbagai faktor yang mungkin
memiliki jaringan korporasi dunia berpengaruh terhadap daya saing
dan menyumbangkan 30% pertum- suatu bangsa dikumpulkan dan dia-
buhan ekonomi dunia, duakali lipat nalisa.Faktor kesehatan, pendidikan,
dari India dan Brasil(Klaus Schwab, hukum, pasar finansial, infrastuktur
et al, 2012). Bagimana dengan Indo- dan lain-lain. Banyak negara yang
nesia ?. Di Asia Tenggara, Indonesia tergabung dalam Word Economy
adalah negara dengan luas kawasan Forum(WEF) menyetujui bahwa cara
terbesar, penduduk terbanyak dan termudah untuk mengukur daya
sumber daya alam terkaya. Hal saing suatu bangsa adalah dengan
tersebut menempatkan Indonesia mengkonversi dalam nilai ekonomis
sebagai kekuatan utama negara neg- berbagai variabel yang berpengaruh
ara di Asia Tenggara. Di sisi lain, kon- terhadap daya saing. Standar inter-
sekuensi dari akan diimplementa- nasional ini selanjutnya disebut se-
sikannya komunitas ekonomi ASEAN bagai Global Competitiveness Index
dan terdapatnya Asean – China Free (GCI) yaitu indek yang digunakan
Trade Area (ACFTA) mengharuskan untuk mengukur daya saing suatu
hal 61 | WTKI
bangsa terhadap bangsa lain di untuk menentukan nilai daya saing
dunia. Anda dapat menelusuri lebih suatu bangsa. Anda dapat mendi-
jauh bagaimana sejarah perumusan skusikan dan berpendapat bagaima-
CGI dan siapa yang mencetuskan ?. na seharusnya daya saing suatu
Anda juga boleh tidak setuju tentang bangsa dapat diukur dan distandar-
filosofi nilai yang dapat digunakan kan ?.

3.2.
Definisi dan Komponen
Daya Saing Bangsa
Berdasarkan Word Economy tan dengan kondisi ekonomi berba-
Forum dinyatakan bahwa ada 12 pi- sis kawasan misalnya masyarakat
lar daya saing bangsa. Pertama ada- ekonomi ASEAN/Asia maupun mak-
lah institusi. Institusi di sini mencak- ro ekonomi global. Keempat adalah
up kinerja pemerintahan, peraturan kesehatan dan pendidikan dasar.
perundang-undangan dan semua Jika penduduk suatu bangsa sehat
kebijakan pemerintahan suatu neg- maka tenaga kerja penggerak pere-
ara.Jika suatu negara memiliki ke- konomian di negara tersebut akan
pastian hukum dan tingkat stabilitas berkualitas baik. Demikian juga den-
keamanan yang baik maka produk- gan pendidikan dasar yang mereka
tivitas kegiatan perekonomian dida- miliki. Pendidikan dasar yang dimi-
lamnya juga akan berjalan baik. liki akan membantu seseorang un-
Kedua adalah infrastruktur. Keber- tuk dapat memahami manual atau
daan infrastruktur yang baik disuatu prosedur kerja pada suatu aktivitas
negara dapat memperpendek jarak perekonomian. Kelima adalah pen-
antar wilayah sehingga distribusi ba- didikan tinggi dan pelatihan. Dalam
rang dan jasa dapat berjalan dengan aktivitas perekonomian tenaga kerja
baik. Infrastuktur berkaitan dengan yang berpendidikan baik dan terla-
jalan,tol, jalur kereta api, bandara tih sangat dibutuhkan untuk dapat
dan pelabuhan.Termasuk dalam kat- menyikapi berbagai perubahan yang
egori infrastuktur adalah jalur infor- melingkupi.Perkembangan ekonomi
masi dan komunikasi. Ketiga adalah membutuhkan kemampuan adap-
lingkungan makroekonomi. Makro tasi terhadap berbagai permasala-
ekonomi yang melingkupi suatu neg- han yang komplek. Keenam adalah
ara sangat berpengaruh terhadap efisiensi pasar barang.Suatu negara
daya saing suatu bangsa meskipun yang memiliki pasar barang yang
tidak dapat meningkat produktivitas efisien akan memiliki posisi yang baik
kegiatan ekonomi secara langsung. dalam memenuhi kebutuhan pasar
Makro ekonomi bisa juga berkai- dan bersaing dalam perdagangan
WTKI | hal 62
dalam maupun luarnegeri. Efisiensi globalisasi, teknologi memegang
pasar barang juga berkaitan dengan peranan penting untuk mningkat-
ketahanan pasar terhadap krisis. Kri- kan produktivitas industri. Teknologi
sis ekonomi yang terjadi saat ini san- yang secara umum sangat dibutuh-
gat tergantung pada ekonomi dunia kan adalah teknologi informasi dan
dan tingkat pertumbuhan pasar be- komunikasi (ICT) karena dapat digu-
bas. Proteksi pasar dapat menyebab- nakan diberbagai bidang. Kesepuluh
kan kontraproduktif dari berbagai adalah ukuran pasar. Ukuran pasar
kegiatan ekonomi. Efisiensi pasar berkaitan dengan produktivitas. Pas-
tergantung pada kondisi kebutuhan ar yang dimaksud bisa berupa pasar
pembeli dan orientasi konsumen. dalam maupun luar negeri, berba-
Ketujuh adalah efisiensi pasar tena- sis wilayah maupun tidak. Kesebe-
ga kerja. Efisiensi dan fleksibilitas las adalah Kepuasan bisnis. Kepua-
pasar tenaga kerja merupakan titik san bisnis yang dimaksud berkaitan
kritis bagi para pekerja untuk dapat dengan produksi barang atau jasa.
digunakan dalamkegiatan ekonomi Kepuasan bisnis ditentukan oleh 2
dan memperoleh insentif. Pasar komponen yaitu kualitas jaringan
tenaga kerja harus fleksibel terha- bisnis disuatu negara secara umum
dap berbagai jadwal kerja dengan bi- dan kualitas strategi dan operasi
aya tenaga kerja yang rendah. Selain perusahan-perusaha pribadi yang
itu pertumbuhan ekonomi memper- ada didalamnya. Kedua belas adalah
syaratkan rendahnya konflik social inovasi. Inovasi dapat berupa ses-
dan demonstrasi buruh yang dapat uatu yang baru dibidang teknologi
mengganggu produktivitas industri. maupun dibidang yang bukan te-
knologi. Hal-hal yang bukan teknolo-
Kedelapan adalah perkem- gi berkaitan dengan bagaiamana
bangan pasar finansial. Sektor finan- suatu keahlian berperan dan kondi-
sial berupa investasi, saham, bisnis si kerja berpengaruh terhadap pro-
ventura dan produk finansial lain duktivitas. Jika kesebelas pilar daya
berpengaruh secara tidak langsung saing bangsa dapat berjalan dengan
terhadap daya saing bangsa. Sektor baik, nilai daya saing suatu bangsa
finansial ini berkaitan dengan pemo- akan standar atau cenderung lebih
dalan aktivitas ekonomi suatu negara rendah jika tidak dapat berinovasi.
sehingga dibutuhkan, akuntabilitas, Hal ini dikarenakan daya saing suatu
transparansi dan jaminan keaman- merupakan suatu keadaan yang
an dalam pasar finansial dengan merupakan fungsi waktu yang terus
adanya regulasi yang menjamin akan mengalami perubahan secara
para investor dan pelaku ekonomi simultan diseluruh variable yang
yang lain. Kesembilan adalah ket- berpengaruh.
ersediaan teknologi. Saat ini diera
hal 63 | WTKI
Gambar 3.1. Diagram GCI dan pembagiannya (Klaus Schwab, et al (2012))

Untuk memudahkan pen- Tabel 3.1 Berikut menyatakan kon-


gukuran daya saing suatu bangsa versi nilai untuk mengkategorisasi
maka keduabelas pilar daya saing suatu negara berdasarkan 3 sub-
diatas selanjutnya dikategorikan indek dan 12 pilar daya saing suatu
menjadi 3 subindek yaitu subindek bangsa sebagaimana diatas.
persyaratan dasar, subindeks pen-
guat efisiensi dan subindek inova- Tabel 3.1.menunjukkan skala
si dan faktor kepuasan. Subindek nilai daya saing suatu bangsa ber-
persyaratan dasar mencakup pilar dasarkan sub indek. Indonesia bera-
nomer 1 hingga 4, sedangkan sub- da pada tahap 2 yaitu kategori pen-
indeks penguat efisiensi mencakup dorong efisiensi dengan pendapatan
pilar 5-10 dan sub indek inovasi dan perkapita sekitar 3.000-8.999 US$.
kepuasan mencakup pilar 11-12 se- Memenuhi sub indek persyaratan
bagaimana Gambar 3.1. Subindek dasar sebanyak 40%, subindek pen-
persyaratan dasar memiliki indika- guat efisiensi 50% dan faktor inovasi
tor capaian yang disebut faktor pen- 10%. Tabel 3.2 menyatakan kate-
dorong (driven factor) sedangkan gorisasi negara berdasarkan subind-
subindek efisiensi memiliki indikator ek daya saing
pendorong efisiensi dan subindek
inovasi disebut pendorong inovasi.
WTKI | hal 64
Tabel 3.1. . Skala nilai daya saing suatu bangsa berdasarkan subindek (Klaus Schwab, et al (2012)

Tabel 3.2 Kategorisasi negara berdasarkan subindek daya saing (Klaus Schwab, et al (2012))

Daya saing 10 terbaik dari land adalah negara yang menempati


negara-negara didunia didomina- posisi pertama yang memiliki daya
si oleh negara- negara eropa yai- saing paling kompetitif sebagaimana
tu Switzerland, Finland, Germany, dinyatakan pada Tabel 3.3.
Sweden, the Netherlands, and the
United Kingdom sebagai negara
paling kompetitif secara ekonomi.
Sedangkan dari asia adalah singapu-
ra, hongkong, dan jepang. Switzer-
hal 65 | WTKI
Tabel 3.3. Rangking daya saing global Index 2013–2014 dan perbandingan dengan tahun 2012–2013 (Klaus Schwab, et al (2012))

Sedangkan rangking daya saing 2013-2014 berbagai negara berdasarkan pe-


nilaian subindeksnya dinyatakan pada Tabel 3.4. Sedangkan daya saing antar nega-
ra- negara ASEAN 2013- 2014 dinyatakan pada Tabel 3.5 dan Gambar 3.2.
WTKI | hal 66
Tabel 3.4. Rangking daya saing 2013-2014 berbagai negara berdasarkan penilaian subind-
ek (Klaus Schwab, et al (2012))

Sumber: World Eco-


nomic Forum, The
Global Competitive-
ness Report, various
years.
( The ranks are among
the 118 countries cov-
ered in every edition
since 2006–2007.
SAARC = South Asian
Association for Re-
gional Cooperation)
Tabel 3. 5. Daya saing antarnegara ASEAN (Klaus Schwab, et al (2012))
hal 67 | WTKI
Gambar 3.2. Tingkat daya saing Indonesia dibandingkan negara ASEAN dan SAARC
(Source: World Economic Forum, The Global Competitiveness Report, various years).

Ada beberapa faktor yang industri di negara tersebut. Terma-


mempengaruhi daya saing suatu suk didalamnya berupa nilai kom-
bangsa menurut Michael Porter petitif sektor industry dan Inovasi
(1990) yaitu :
4. Adanya industripendukung yang
1. Daya saing berbagai unit usaha mampu bersaing secara internasion-
yang ada disuatu negara mencakup al.
proses pembentukan, pengelolaan,
struktur dan strategi pengemban- 5. Adanya kesempatan untuk ber-
gan. saing dengan penemuan baru mau-
pun merespon permintaan pasar.
2. Sumber daya yang ada dineg-
6. Kebijakan pemerintah dalam
ara tersebut mencakup SDM, SDA,
permodalan/investasi, infrastruktur mendukung peningkatan daya saing
dan komunikasi dengan mendorong pengeloalaan
sumberdaya, menumbuhkan kompe-
3. Jumlah permintaan/kebutuhan tisi dan mengembangkan perminta-
pasar terhadap produk atau layanan an pasar.
WTKI | hal 68
Sebagaimana telah disebut-
kan diatas bahwa salah satu pilar daya
saing adalah ketersediaan teknologi.
Teknologi berkaitan dengan cara ber-
tahan hidup dan memudahkan ke-
hidupan. Hatten dan Resenthal (2005)
menyatakan bahwa penguasaan ilmu
dan teknologi dalam kadar yang mema-
dai sangat diperlukan agar masyarakat
dapat meningkatkan kemampuan
kreativitas, pengembangan dan pen-
erapan iptek (ilmu pengetahuan dan
teknologi) sebagai tuntutan mutlak da-
lam kehidupan global (Hatten, K. J. and
Rosenthal, S. R, 1999). Daya saing bangsa
salah satunya dapat dilakukan dengan
meningkatkan inovasi sosial maupun
ekonomi. Pendidikan merupakan salah
satu kekuatan pendorong inovasi untuk
meningkatkan kualitas imajinasi serta
kreativitas.(Euis Karwati, 2010)
hal 69 | WTKI
3.3.
Cara Membangun
Daya Saing Bangsa
Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing bangsa dapat dilaku-
kan dengan merekayasa berbagai komponen penentu daya saing bang-
sa sebagaimana diatas.

1. Pengembangan institusi. Insti-


tusi yang dimaksud disini adalah
negara. Komponen yang berpen-
sumber gambar: http://static.guim.co.uk/
garuh pada pilar institusi adalah
perlindungan terhadap produk in-
telektual (paten), penanganan ko-
rupsi, penegakan hukum, efisiensi
pemerintahan, keamanan, akunt-
abilitas dan perlindungan terh-
Pada laporan Word Eco-
adap investor. Sehingga untuk
nomic Forum 2013-2014
membangun daya saing suatu
telah dijelaskan tentang
faktor-faktor apa saja bangsa dari aspek institusi dapat
yang mempengaruhi dilakukan dengan mewujudkan
masing-masing pilar daya pemerintahan yang menjamin ke-
saing dan berapa besar pastian hukum, penangan korupsi
pengaruh masing-masing yang tegas, dan perlindungan ter-
daya saing tersebut. hadap investor.
WTKI | hal 70
berkompetisi di pasar domestic dan
2. Membangun dan mengembang-
di pasar luar. Kemampuan kompe-
kan infrastuktur strategis.Infras-
tisi di pasar domestic dapat dicapai
tuktur yang harus menjadi prioritas
dengan intensitas dan peluasan pas-
adalat transportasi, kelistrikan dan
ar domestic. Juga adanya kebijakan
komunikasi
anti monopoli dan pengaturan pa-
3. Mengamati dan mengantisipa- jak. Sedangkan pasar luar berkaitan
si lingkungan makroekonomi. Pilar dengan tariff perdagangan, Foreign
makro ekonomi mencakup kesetim- Direct Investment (FDI), cukai dan
bangan keuangan, inflasi dan hutang rasio impor dalam GDP. Selain itu
negara. Sehingga untuk meningkat- juga harus diperhatikan kualitas
kan daya saing dari aspek makro kebutuhan pasar seperti tingkat ori-
ekoomi adalah dengan menekan se- entasi konsumen dan kepuasan pem-
kecil mungkin inflasi dan menjaga beli. Selain produk barang umum
kesetimbangan keuangan. yang dapat ditawarkan, setiap neg-
ara harus memiliki produk spesifik
4. Meningkatkan pelayanan kes- dibandingkan negara lain. Indonesia
ehatan dan pendidikan dasarkhu- sebenarnya memiliki potensi produk
susnya mencakup penanganan ter- barang spesifik yang cukup banyak.
hadap penyakit yang umum terjadi Misalnya produk yang dihasilkan
seperti malaria, TBC, HIV-AIDS, ang- dariindustri strategis, seperti Indus-
ka kematian ibu dan harapan hidup. tri Persenjataan (PT Pindad), Indus-
Sedangkan pendidikan dasar berkai- tri Kereta Api (PT INKA), Industri
tan dengan kualitas dan angka par- Digantara (PT DI), Industri Maritim
tisipasi dari pendidikan dasar. (PT PAL) dll. Selain itu Indonesia
5. Meningkatkan kualitas pendi-
juga memiliki potensi produk di sek-
tor Agroindustri karena Indonesia
dikan tinggi dan pelatihan.Hal ini
hidup didaerah tropi.
berkaitan dengan jumlah kelulusan
tingkat pendidikan skala master 7. Meningkatkan efisiensi pasar
dan doktor. Juga berkaitan dengan tenaga kerjadapat dilakukan den-
kualitas sistem pendidikannya dan gan meningkatkan kualitas latar-
spesialisasi keilmuan yang dikem- belakang pendidikan dan pelatihan
bangkan. Sedangkan job training bagi tenga kerja. Selain itu juga per-
berkaitan dengan spesialisasi pelati- lu dilakukan peningkatan etoskerja,
han yang diikuti dan keahlian yang profesionalisme, inovasi dan inisiatif.
dimiliki Cara lain yang dapat dilakukan ada-
6. Meningkatkan efisiensi pasar ba- lah dengan memunculkan semangat
dan jiwa wirausaha. Efisiensi pas-
rang. Efisiensi pasar produk men-
ar tenaga kerja mencakup kualitas
cakup kemampuan untuk dapat
hal 71 | WTKI
hubungan antara buruh dan pen- sahaan dalam negeri, FDI, penggu-
gusaha, cara perekrutan, pengaruh naan ICT (internet, mobile, jaringan
pajak terhadap insentif kerja, pem- telpon) dll.
bayaran dan produktivitas, mange-
men professional, kapasitas negara 10. Meningkatkan Ukuran pasar-
untuk mencari potensi pekerja dan mencakup indek ukuran pasar do-
tingkat partisipasi pekerja wanita mestik maupun pasar luar negeri.
Juga berkaitan dengan pendapa-
8. Melakukan pengembangan pasar tan kotor/ Gross Domestic Product
finansial. Modal merupakan salah (GDP) dan jumlah ekspor sebagai
satu komponen penting dalam kegia- fungsi prosentase terhadap GDP.
tan ekonomi. Pengembangan pas-
ar finansial, mekanisme fiskal, dan 11. Meningkatkan Kepuasan
pembiayaan atau pemberian kredit Bisnis. Kepuasan bisnis mencakup
secara tidak langsung menentukan kualitas dan kuantitas pemasok lo-
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan kal, pertumbuhan klaster, keuntun-
meningkatkan daya saing.Perkem- gan dari kompetisi secara alamiah,
bangan pasar finansial mencakup keluasan dalam pengontrolan distri-
kemampuan pelayanan finansial, busi internasional, perluasan pasar,
kemudahaan untuk mengakses pin- dan manajemen professional.
jaman lunak, ketersediaan modal 12. Meningkatkan Inovasi Bangsa.
ventura juga berkaitan dengan ting- Pengembangan dan inovasi mencak-
kat kepercayaan terhadap dunia up kapasitas inovasi, kualitas dari
perbankan suatu institusi riset, tentang pen-
9. Ketersediaan teknologi.Keterse- danaan riset dan pengembangan,
tentang produk nasional unggulan
diaan terknologi mencakup kemam-
puan untuk dapat mengadopsi dan di bidag teknologi, jumlah ilmuan
mentransf teknologi, penyerapan dan insinyur, paten dan perlindun-
teknologi oleh perusahaan-peru- gan hak cipta
WTKI | hal 72
3.4.
Contoh Aplikasi
Daya Saing Bangsa
Daya saing bangsa merupakan suatu indikator yang sangat penting
bagi suatu negara. Tingkat daya saing suatu negara bukan hanya se-
buah takdir namun dapat direkayasa untuk ditingkatkan.

Upaya peningkatan daya itu sistem perekonomian Indonesia


saing ini merupakan tanggungjawab sangat bergantung pada investasi
pemerintah untuk dapat mening- asing, hutang luar negeri dan cadan-
katkan seluruh komponen daya gan devisa hasil ekspor. Penanaman
saing yang tertuang dalam kebija- modal asing pada faktanya selalu
kan pembangunan. Secara umum mempersyaratkan perubahan pada
saat ini, daya saing Indonesia masih kebijakan perekonomian termasuk
tergolong rendah karena sebagian penggunaan teknologi dari negara
pemenuhan kebutuhan pasar do- donor. Hal ini menurunkan integri-
mestik masih bergantung pada pro- tas dan kedaulatan suatu negara.
duk impor.Ketergantungan terha- Berikut adalah kondisi daya saing In-
dap produk ini menyebabkan sistem donesia berdasarkan Word Econom-
ekonomi dan industri dalam negeri ic Forum 2013/2014 sebagaimana
menjadi kurang efisien, kurang pro- Gambar 3.3.
duktif dan tidak kompetitif.Selain
hal 73 | WTKI
Gambar 3.3. Daya saing Indonesia (The Global Competitiveness Report 2013–2014 hal 218)
WTKI | hal 74
Notes: Values are on a 1-to-7 scale unless otherwise annotated with an asterisk (*). For further details
and explanation, please refer to the section “How to Readthe Country/Economy Profiles” on page 97.
hal 75 | WTKI

(Sumber :The Global Competitiveness Report 2013–2014 hal 219)


tisi global yang berkesinambungan.
3.5. Tinjauan keberlanjutan lingkungan
juga harus diperhitungkan dalam
Monitoring dan Evalu- penilaian daya saing bangsa(Gross,
asi Daya Saing Bangsa 2008). Faktor lingkungan sebenarn-
ya juga tidak dapat dilepaskan dari
faktor sosial karena keduanya saling
Secara umum cara untuk men- mempengaruhi terhadap daya saing
gukur daya saing suatu bangsa bangsa (UNDP, 2011)
dinyatakan dalam 4 indicator kun- Proses menyempurnaan indikator
ci yaitu Gross domestic product daya saing dilakukan dengan cara
(GDP), Populasi, GDP per kapita, per- diskusi dengan berbagai tenaga ahli
bandingan GDP dengan GDP nega- yang memiliki dasar keilmuan yang
ra lain didunia. Selanjutnya secara berbeda. Misalnya konsultasi ru-
lebih detail dilakukan pengukuran tin yang dilakukan dengan Adviso-
secara kuantitatif terhadap kom- ry Board di Dubai, November 2012.
ponen-komponen pilar daya saing Tim penyusun CGI juga berkonsul-
sebagaimana diatas. Pada Bab ini tasi secara regular dengan berbagai
anda dapat mencoba menghitung tenaga ahli internasional. Salah satu
dan memahami indek daya saing hasilnya adalah
global/ Global Competitiveness In-
dek (CGI) suatu negara dengan 1. Mendefinisiakan daya saing
melihat The Global Competitive- berkelanjutan dan mereview rasion-
ness Report 2013–2014. Anda juga alitas adanya pilar sosial. Materi
dapat memikirkan dan mengusul- ini dibahas di pertemuan di Jenewa
kan metode untuk mengukur daya april 2012 yang dihadiri oleh World
saing suatu bangsa.Saat ini metode HealthOrganization (WHO), United
perhitungan daya saing suatu neg- Nations Economic Commissionfor
ara yang masih disepakati secara Europe, the International Labour
internasional adalah yang bersum- Organization (ILO), dan Internation-
ber dari The Global Competitiveness al Organization for Migration.
Report 2013–2014 World Economic 2. Melakukan review tentang kon-
Forum. Namun disisi lain juga terus sep lingkungan keberlanjutanyang
dilakukan pembenahan perhitungan diadakan di New York pada Sep-
daya saing dengan memasukkan be- tember 2012 dengan tenaga ahli
berapa indikator yang sebelumnya dari Center for International Earth
tidak diperhitungkan misalnya ten- ScienceInformation NetworkpadaU-
tang kolaborasi antara sektor privat niversitas Columbia, UnitedNations
dan publik untuk mencapai kompe- Sustainable Development Depart-
WTKI | hal 76
ment,Bank dunia (WorldBank), dan
Zurich Insurance.
4. Ditahun mendatang akan diba-
has benchmarking dari CGI dengan
3. Mendiskusikan pengaruh sosial tenaga ahli dari berbagai negara un-
dan lingkungan berkelanjutan terha- tuk menguatkan hubungan antara
dap faktor daya saing yang lain. Hal daya saing berkelanjutan. Menge-
ini dilakukan di Jenewa pada April fisiensikan penggunaan sumberdaya
2013 dengan tenaga ahli dari WHO, alam, meningkatkan kualitas kese-
ILO, UNDP, United Nations Environ- hatan, meluaskan inovasi di bidang
ment Programme (UNEP),United Na- biodiversity dan hubungan antara
tions Research Institute for Social lingkungan-sosial berkelanjutan.
Development, Overseas Development Struktur keberlanjutan dari indeks
Institute,Organisation for Economic daya saing global dinyatakan pada
Co-operation and Development, De- Gambar 3. 4
loitte, and KPMG.

Sustainability
Social Enviromental -adjusted Global
Sustainability Sustainability Competitiveness
Index (CGI)

Gambar 3.4.Struktur keberlanjutan dari indeks daya saing global

Pilar tinjauan sosial dan tor sosial dan lingkungan mencakup


lingkungan dalam daya saing suatu beberapa hal sebagaimana dinya-
bangsa merupakan suatu sudut takan pada Gambar 3.5. Sedangkan
pandang baru untuk melengkapi pi- tingkat daya saing negara berdasar-
lar-pilar daya saing yang telah ada kan pilar keberlanjutan dinyatakan
sebelumnya (Porter M, 1995). Indika- pada Tabel 3.6.
hal 77 | WTKI
Gambar 3.6. Pilar sosial
dan lingkungan dari
daya saing bangsa
(a) aspek sosial, (b)
aspek lingkungan

Tabel 3.6. Peringkat daya saing bangsa ditinjau dari aspek indikator keber-
lanjutan (Klaus Schwab, et al (2012))
WTKI | hal 78
REFERENSI :

1. Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). “Definitions of Glo-


balization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition “ ;Avenue
de la Paix 7bis, Geneva)
2. Albrow, Martin and Elizabeth King (eds.) (1990). “Globalization, Knowl-
edge and Society” London: Sage. ISBN 978-0803983243 p. 8.
3. Euis Karwati (2010), “Membangun Daya Saing Bangsa Melalui Pendidikan
: Refleksi Profesionalisme Guru di Era Globalisasi ”, Prosiding 2nd Internasi-
onal Seminar Practice Pedagogic in Global Education Perspective, Vol II no 2/
mei 2010 ISSN 2086-8340)
4. Gross, S. and J. Ringbeck (2008). “Environmental Sustainability as a Driv-
er for Competitiveness.” The Travel & Tourism Competitiveness Report 2008.
Geneva: World Economic Forum. 27–40.
5. Hatten, K. J. and Rosenthal, S. R. (1999), “Managing the process-centred
Enterprise” . Long Range Planning,32(3), 293 – 310.
6. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(2011), Masterplan Perce-
patan dan Perluasan Pembanguna Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025,
7. Klaus Schwab, et al (2012), “The Global Competitiveness Report 2012–
2013”; World Economic Forum, Geneva
8. Porter, M. (1990). “The Competitive Advantage of Nations”. New York: The
Free Press.
9. Porter, M. and C. van der Linde (1995), “Toward a New Conception of the
Environment-Competitiveness Relationship.” Journal of Economic Perspec-
tives 9 (4): 97–118.
10. UNDP (2011) “For an overview of trends and patterns related to growth
and social and environmental sustainability”.
hal 79 | WTKI
BAB 4
Potensi Bangsa
WTKI | hal 80
4.1. Latar belakang pohon dapat tumbuh menjadi hutan
pentingnya Mengeta- yang luas. Jika banyak tanaman pas-
ti banyak hewan yang dapat hidup
hui Potensi Bangsa karena ketersediaan makanan bagi
mereka. Hewan ternak untuk kon-
Negara besar adalah sebuah sumsi penduduk hingga hewan yang
negara mandiri yang menjadi pu- merupakan keanekaragaman hayati
sat politik, ekonomi, hankam dan warisan dunia. Jika banyak hewan
budaya. Selain kekuatan ideologi, dan tanaman dari ribuan tahun yang
politik dan militer, salah satu modal lalu, pasti terdapat banyak deposit
untuk menjadi sebuah negara besar fosil hewan dan tanaman yang ter-
adalah memiliki kekayaan sumber bentuk menjadi minyak bumi, gas
daya alam serta jumlah penduduk alam maupun batu bara.
yang besar dan produktif. Adalah
sebuah anugerah bahwa Indonesia Dari segi posisi, Indonesia
memiliki sebagian prasyarat untuk berada di daerah cincin api (Ring of
menjadi sebuah negara besarterse- Fire) yaitu daerah dengan banyak
but dan tinggal menambahkan pe- gunung berapi. Perilaku gunung
menuhan sedikit prasyarat lain un- berapi yang ibarat sebuah bejana
tuk menjadi sebuah negara besar. dengan tekanan dan temperatur
Indonesia merupakan negara no 1 tinggi merupakan sebuah proses
penghasil kelapa sawit dunia, kedua geologisuntuk menghasilkan miner-
untuk kakao, kedua untuk timah, ke- al ekonomis. Tanpa gunung berapi,
empat untuk Nikel, pertama untuk tidak mungkin ada deposit mineral
tembaga dan emas, ketujuh untuk dengan nilai ekonomis tinggi seperti
bauksit, pertama untuk geothermal emas (Au), tembaga (Cu), Nikel (Ni),
dan ke empat dunia dari jumlah Timah (Sn), hingga bahan tambang-
penduduk (MP3EI,2011) bernilai ekonomis rendah seperti
pasir. Meskipun hanya pasir ternya-
Dari sudut pandang geograf- ta pasirIndonesia juga memiliki nilai
is, Indonesia berada di garis kat- ekonomis yang lebih tinggi karena
ulistiwa yang mendapatkan ma- pasir tersebut adalahpasir besi bu-
tahari sepanjang tahun. Jika ada kan sekedar pasir untuk bangunan.
sinar matahari pasti semua jenis Indonesia juga memiliki posisi strat-
tanaman dapat tumbuh dan hid- egis diantara jalur lintas antar benua
up. Jika semua jenis tanaman dapat Asia, Australia, Eropa, Amerika dan
tumbuh, pastinya negara ini dapat Afrika khususnya untuk jalur laut.
mandiri dibidang pangan karena Produk hankam, elektronik, otomo-
dapat menanam tanaman pangan tif dan produk lain dari negara- neg-
sepanjang tahun tanpa harus im- ara Eropa atau Amerika Utara untuk
por. Jika ada matahari, pasti semua dijual dipasar Asia Pasifik dan Aus-
hal 81 | WTKI
tralia tentu harus dibawa dengan Amit Pandya, 2009).
kapal-kapal besar. Terusan Suez dan
selat Malaka di semenanjung Aceh Adalah sebuah keniscayaan,
adalah jalur pilihan kapal-kapal ini jika suatu bangsa memiliki keter-
untuk menghindari ombak yang batasan dari aspek kepemilikan SDA,
tinggi dilaut lepas yang dapat mem- maka pasti setiap individu, bangsa
buat kapal ini karam. Tahukan Anda atau negara akanberusaha untuk
bahwa selat Malaka di Indonesia dapat mengakses SDA yang dimili-
adalah terusan tersibuk di dunia?. ki oleh orang lain dengan berbagai
Coba Anda kaji jalur laut ini dengan cara. Cara yang ditempuh bisa den-
melihat peta dan membaca sejarah. gan cara terhalus misalnya lewat
opini dan intervensi sosial budaya
Richard M Auty dalam bukun- (mempengaruhi pola pikir) sehing-
ya Sustaining Development in Min- ga dengan penuh kerelaan suatu
eral Economies: The Resource Curse bangsa menyerahkan SDAnyake-
(Kutukan Negara-Negara Kaya SDA) pada bangsa lain.Juga dapat dilaku-
menyatakan bahwa umumnya neg- kan pendekatan ekonomi (misalnya
ara yang kaya akan Sumber Daya jeratan hutang) sehingga kebijakan
Alam (SDA) menjadi terlena den- negara yang berhutang dapat didik-
gan kekayaannya ini sehingga salah te oleh negara pemberi hutang (do-
mengelola SDA dan menjadi negara nor) termasuk dalam pengelolaan
miskin, Inilah kutukan SDA(Auty Rich- SDA. Kadang penguasaan SDA juga
ard M, 1993). Bagaimana menurut dilakukan dengan carakekerasan
Anda dengan Indonesia, apakah seperti perang (intervensi) terhadap
juga mengalami kutukan ini?.SDA negara lain. Dalam buku A Geogra-
adalah komponen penting dalam phy of the Third World, disebutkan
kehidupan manusia. SDA mencakup bahwa ketika negara-negara dunia
SDA yang tidak dapat diperbaharui pertama (kapitalis) dan negara dunia
(seperti minyak, gas dan mineral) kedua (sosialis) berkepentingan ter-
dan SDA yang dapat diperbaharui hadap SDA dinegara-negara dunia
seperti karet, kayu, dan keanekarag- ketiga (berkembang) maka mereka
aman hayati yang lain.Setiap manu- menempuh beberapa cara untuk
sia, setiap bangsa dan setiap negara mencapainya. Dengan demokrasi,
pasti berharap untuk memiliki SDA pemerintahan terpilih yang dana
sebanyak mungkin untuk menjamin kampanyenya disokong asing pasti
keberlangsungan hidupnya. Eksploi- akan mengesahkan peraturan pe-
tasi sumber daya alam adalah salah rundang-undangan yang sudah ter-
satu faktor kunci untuk pemban- beli diberbagai bidang. Kurikulum
gunan dan pertumbuhan ekonomi pendidikan dinegara dunia ketiga
meskipun menimbulkan efek nega- inipun didesain sedemikian rupa
tive yang serius terhadap lingkungan sehingga lulusan yang dihasilkan
dan social ekonomi (Richard Cronin, hanya siap menjadi pekerja profe-
WTKI | hal 82
sionalnamun tidak memiliki kesada- gan masih tergantung pada impor,
ran politik tentang kondisi bangsa. tambang-tambang minyak, gas dan
Mereka bekerja di industri-industri mineral kita banyak dikelola asing,
dan pengelolaan SDA yang merupa- masih banyak penduduk yang hidup
kanindustriPenanaman Modal Asing dibawah garis kemiskinan, pemerin-
(PMA). Selain lebih murah, hal ini tahan yang korup, dll. Menurut Anda,
juga menjadi bagian strategi agar ti- Apakah penyebab adanya kondisi
dak timbul gejolak sosial jika tenaga ini? Apakah akibat salah kelola nega-
kerja diambil dari negara lain (C.G ra ataukah karena adanya intervensi
Clarke, 1996). asing dalam pengelolaan negara?

Sekarang kita lihat, bagaima- Bahasan dalam Bab ini bukan


na kondisi riil bangsa dan negara untuk mengarahkan Anda berpikir
kita saat ini?. Simaklah berbagai pesimis tentang kondisi bangsa, na-
informasi diberbagai media dan di- mun untuk mengajak Anda berpikir
skusikanlah dengan teman-teman kritis dan realistis tentang masa de-
Anda. pan bangsa. Mengajak Anda men-
yadari potensi, sekaligus menemu-
Mungkin sebagian dari Anda kan akar permasalahan pengelolaan
ada yang berpendapat bahwa bang- dan mampu merumuskan sebuah
sa dan negara kita ada dalam kondisi solusi yang menyeluruh bagi bang-
yang baik. Indonesia termasuk nega- sa. Mengelola potensi dengan baik
ra yang diperhitungkan didunia, ban- dan benar sehingga dapat member-
yak mendapatkan penghargaan in- ikan kemanfaatan sebesar-besarnya
ternasional dll. Namun sebagian dari bukan hanya bagi bangsa Indonesia
Anda, mungkin memiliki pendapat namun juga bagi bangsa lain di dun-
yang berbeda. Sebagian besar ke- ia.
butuhan pokok kita berupa pan-

hal 83 | WTKI
4.2. Potensi bangsa terdi-
ri dari tiga kata yaitu
Definisi dan Komponen Potensi, Bangsa dan
Potensi Bangsa/ Negara Negara.

Negara adalah persekutuan bang-


Potensi, sa yang hidup dalam satu daerah/
diartikan sebagai suatu kemampuan wilayah dengan batas-batas tertentu
tersembunyi sedangkan kata poten- yang diperintah dan diurus oleh
sial digunakan untuk menyatakan suatu badan pemerintah dengan
sesuatu yang memiliki potensi. Kata teratur(Kamus besar bahasa Indone-
potensi sering dipakai untuk men- sia, 2008). Sehingga Potensi Bangsa
yatakan suatu kemampuan yang dapat diartikan sebagai kemampuan
tidak terlihat(tersembunyi) pada tersembunyi yang dimiliki oleh suatu
sesuatu misalnya anak berpotensi, bangsa/negara. Potensi ini bisa be-
potensi bangsa, potensi alam atau rupa jumlah dan karakteristik pen-
energi potensial. Potensi disebut duduk, sumber daya alam, posisi
sebagai kemampuan tersembunyi geografis, posisi negara ditengah
karena kemampuan tersebut tidak percaturan politik dll.
terlihat sebelum dimunculkan atau
diaplikasikan. Misalnya air terjun
memiliki energi potensial karena 1. Potensi Indonesia dari aspek
air terjun memiliki ketinggian ter- Kependudukan dan Sumber Daya
tentu terhadap permukaan tanah. Manusia (SDM)
Ketika air terjun belum digunakan Indonesia adalah negara den-
untuk menggerakkan kincir air yang gan jumlah penduduk ke-4 terbesar
memutar generator dan menghasil- di dunia. Jumlah penduduk yang be-
kan listrik, potensi air terjun belum sar ini memiliki potensi sebagai tena-
terlihat. Dalam kamus besar baha- ga kerja professional dalam kegiatan
sa Indonesia, Bangsa adalah rakyat ekonomi maupun sebagai pasar
atau orang-orang yang berada da- dengan potensi daya beli yang besar.
lam suatu masyarakat hukum yang Jika potensi SDM ini mampu dikelola
terorganisir. Kelompok ini umumn- dengan baik maka jumlah penduduk
ya menempati bagian atau wilayah Indonesia yang besar mampu men-
tertentu, berbicara dalam bahasa jadi penggerak perekonomian yang
sama, memiliki sejarah, kebiasaan, sangat penting. SDM yang baik ada-
dan kebudayaan yang sama, serta lah SDM yang sehat secara fisik dan
terorganisir dalam suatu pemerin- emosi dan memiliki kompetensi atau
tahan yang berdaulat. Sedangkan keahlian yang profesional karena
WTKI | hal 84
mendapat pendidikan yang baik. Se- dengan kualitas Sumber Daya Manu-
dangkan SDM yang kurang baik ada- sia (SDM) yang baik adalah potensi
lah SDM yang tidak sehat secara fisik daya saing yang luar biasa. Gambar
dan emosi serta tidak memiliki kom- 4.1 menunjukkan karakteristik pen-
petensi atau keahlian yang mema- duduk Indonesia.
dai. Jumlah penduduk yang besar

Gambar 4.1. Keadaan Demografi Umur Pen-


duduk Indonesia (MP3EI 2011)

Pada Gambar 4.1 diatas ter-


lihat bahwa Indonesia sedang men- manfaatkan penduduk usiaproduktif
galami transisi struktur penduduk yang cukup banyak.Inilah yang dise-
usia produktif. Pada kurun waktu but bonus demografi yaitu jumlah
2020– 2030, terjadi penurunan in- usia produktif yang cukup banyak.
deks (ratio) ketergantungan Indone- Jika usia produktif ini mendapatkan
sia hingga mencapai titik terendah. pendidikan dan ketrampilan/keah-
Indeks ketergantungan ini sudah lian yang baik, maka mereka akan
berlangsung sejak tahun 1970. Maka menjadi tenaga kerja berkualitas
sangat penting untuk membuka tinggi yang mampu bersaing dalam
lapangan kerja baru agar dapat me- persaingan global.
hal 85 | WTKI
2.
Potensi Indonesia dari
aspek Sumber Daya Alam (SDA)
Indonesia adalah negara dan SDA menghasilkan peluang
yang kaya akansumber daya alam, yang luas dalam pasar global (Nat-
baik yang terbarukan (hasil bumi) ural Resources and Pro-Poor Growth,
maupun yang tidak terbarukan (hasil 2009).Kekayaan sumber daya alam
tambang dan mineral). SDA berkon- yang dimilikiIndonesia harus dapat
tribusi langsung terhadap pendapa- dikelola seoptimal mungkin, dengan
tan, penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan industri pengolahan
Fiscal Revenues, SDA menjamin yangmemberikan nilai tambah ting-
ketahanan terhadap krisis ekonomi gi.

Gambar 4.2. Potensi SDA Indonesia (MP3EI, 2011)

Sampai tahun 2010, Indone- sebagian besar dimanfaatkan untuk


sia masih menjadi salah satu produ- mendukung industri andalan seperti
sen besar di dunia untuk berbagai tekstil, perkapalan, peralatan trans-
komoditas, antara lain kelapa sawit portasi dan makanan-minuman
(penghasil dan eksportir terbesar di (MP3EI, 2011). Potensi SDA ini dinya-
dunia), kakao (produsen terbesar takan pada Gambar 4.2. Sedangkan
kedua di dunia), timah (produsen ter- potensi indonesia di bidang energi
besar kedua di dunia), nikel (cadan- juga cukup banyak misalnya minyak
gan terbesar ke empat di dunia) dan bumi, panas bumi, gas alam hingga
bauksit (cadangan terbesar ke tujuh shale gas sebagaimana Gambar 4.3
di dunia) serta komoditas unggulan dan potensi mineral yang lain pada
lainnya seperti besi baja, tembaga, Gambar 4.4. Data-data tentang po-
karet dan perikanan. Indonesia juga tensi, cadangan dan distribusi po-
memiliki cadangan energi yang san- tensi ini dapat Anda cari sebagai tu-
gat besar seperti misalnya batubara, gas pribadi.
panas bumi, gas alam, dan air yang
WTKI | hal 86
Gambar 4.3. Sumber shale gas di Indonesia (Badan geologi, 2010)

hal 87 | WTKI

Gambar 4.4. Potensi beberapa negara didunia (Clevo Wilson and Clem Tisdell, 2003)
3.
Potensi Indonesia dari
aspek Letak Geografis
Indonesia adalah negara dunia yang disusun berdasarkan
kepulauan terbesar di dunia, yang tingkat kesuburan, produktivitas,dan
memiliki wilayah dengan panjang pengaruh perubahan iklim terhadap
mencapai 5.200 kmdan lebar men- masing-masing LME(Sherman, K.
capai 1.870 km. Secara geografis, In- and Hempel,2008). Indonesia memi-
donesia juga memiliki posisi sangat liki akses langsung kepada 6(enam)
strategis yaitu karena memiliki akses wilayah LME yang mempunyai po-
langsung ke pasarterbesar di dun- tensi kelautan dan perikanan yang
ia. Indonesia dilewati oleh satu Sea cukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk-
Lane of Communication (SLoC), yaitu Bengala; LME 36 – Laut Cina Selatan;
Selat Malaka,di mana jalur ini mene- LME 37 – Sulu Celebes; LME 38 –
mpati peringkat pertama dalam jalur Laut-laut Indonesia; LME 39 – Arafu-
pelayaran kontainer global (Gam- ra –Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut
bar 4.5).Berdasarkan data United Australia Utara. Sehingga, peluang
Nations Environmental Programme Indonesia untuk mengembangkan
terdapat 64 wilayah perairanLarge industri perikanan tangkap sangat
Marine Ecosystem (LME) di seluruh besar (MP3EI, 2011)
WTKI | hal 88
Gambar 4.5. Peringkat pelabuhan dalam jalur pelayaran container dunia (MP3EI, 2009)

Selanjutnya Anda dapat men-


cari dan mengkaji lagi apa saja potensi
bangsa kita yang lain, carilah jumlah
kuantitatif, kualitatifnya juga distri-
businya, pastikan secara ilmiah sum-
bernya dan tuliskan dalam opini Anda
diberbagai media massa agar seluruh
komponen bangsa ini menyadari
tentang potensi ini. Potensi tentang
keanekaragaman hayati, perikanan,
pendidikan, suku bangsa, bahasa, dll.
hal 89 | WTKI
Setelah kita mengetahui po- saing produk, dan mempercepat
tensi bangsa, langkah selanjutnya gerak ekonomi. Termasuk dalam in-
adalah berpikir tentang cara penge- frastruktur konektivitas ini adalah
lolaan, pemanfaatan dan pengem- pembangunan jalur transportasi
bangan potensi bangsa ini. Namun dan teknologi informasi dan komu-
sebelum merumuskan semua hal nikasi (TIK), serta seluruh regulasi
tersebut kita harus juga dapat men- dan aturan yang terkait dengannya.
genali berbagai tantangan yang dih-
adapi oleh bangsa kita, sebagaimana 4. Kualitas sumber daya manusia
diuraikan berikut ini (MP3EI, 2011) juga masih menjadi tantangan kare-
na saat ini sekitar 50 % tenaga kerja
di Indonesia masih berpendidikan
1. Struktur ekonomi Indonesia saat sekolah dasar dan hanya sekitar 8%
ini masih terfokus pada pertanian saja yang berpendidikan diploma/
dan industri yang mengekstraksi sarjana. Kualitas sumber daya ma-
danmengumpulkan hasil alam. Se- nusia ini sangat terkait dengan kual-
dangkan Industri yang berorientasi itas sarana pendidikan, kesehatan,
pada peningkatan nilai tambah pro- dan akses ke infrastruktur dasar.
duk, proses produksi dan distribusi
di dalam negeri masih terbatas. 5. Pembangunan Indonesia tidak
lepas dari posisi Indonesia dalam di-
2. Saat ini di Indonesia masih terja- namika regional dan global. Secara
di kesenjangan pembangunan antara geografis Indonesia terletak di jan-
Kawasan Barat dan Kawasan Timur tung pertumbuhan ekonomi dunia.
Indonesia. Meskipun upaya pemer- Kawasan Timur Asia masih memiliki
ataan pembangunan tidak dapat ter- tingkat pertumbuhan ekonomi yang
wujud dalam jangka waktu singkat, jauh di atas rata-rata kawasan lain
namun upaya tersebut harus dim- di dunia (lihat Gambar 4.6). Ketika
ulai melalui upaya percepatan dan tren jangka panjang (1970 – 2000)
perluasan pembangunan ekonomi pertumbuhan ekonomi dunia men-
Indonesia sebagai titik awal menuju galami penurunan, tren pertumbu-
Indonesia yang lebih merata. han ekonomi kawasan Timur Asia
3. Masih kurangnya penyediaan menunjukkan peningkatan.
6. Indonesia sedang menghadapi
infrastruktur untuk mendukung
aktivitas ekonomi. infrastruktur urbanisasi yang sangat cepat. Jika
yang mendorong konektivitas antar pada tahun 2010 sebanyak 53 persen
wilayah sehingga dapat memper- penduduk Indonesia tinggal di ka-
cepat dan memperluas pembangu- wasan perkotaan, maka BPS mem-
nan ekonomi Indonesia. Penyediaan prediksi bahwa pada tahun 2025
infrastruktur yang mendorong penduduk di kawasan perkotaan
konektivitas akan menurunkan bi- akan mencapai 65 persen. Implika-
aya transportasi dan biaya logistik si langsung yang harus diantisipasi
sehingga dapat meningkatkan daya akibat urbanisasi adalah terjadin-
WTKI | hal 90
sitas kemarau/banjir, dan akses ke
air bersih, menjadi tantangan bagi
percepatan dan perluasan pemban-
gunan ekonomi Indonesia.
8. Sebagai pusat gravitasi perekono-
mian global, Kawasan Timur Asia
(termasuk Asia Tenggara) memiliki
jumlah penduduk sekitar 50% dari
penduduk dunia. Cina memiliki seki-
tar 1,3 miliar penduduk, sementara
India menyumbang sekitar 1,2 mil-
iar orang, dan ASEAN dihuni oleh
sekitar 600 juta jiwa. Secara geograf-
is, kedudukan Indonesia berada di
tengah-tengah Kawasan Timur Asia
Gambar 4.6 Pertumbuhan ekonomi nega- yang mempunyai potensi ekonomi
ra-negara dunia (MP3EI, 2011) sangat besar.
9. Dalam aspek perdagangan glob-
ya peningkatan pada pola pergera- al, dewasa ini perdagangan South to
kan, berubahnya pola konsumsi dan South, termasuk transaksi antara
struktur produksi yang berdampak India – Cina – Indonesia, menunjuk-
pada struktur ketenagakerjaan, kan peningkatan yang cepat. Sejak
meningkatnya konflik penggunaan 2008, pertumbuhan ekspor negara
lahan, dan meningkatnya kebutuhan berkembang yang didorong oleh per-
dukungan infrastruktur yang handal mintaan negara berkembang lainnya
untuk mendukung distribusi barang meningkat sangat signifikan(kontri-
dan jasa. businya mencapai 54 persen). Hal ini
7. Sebagai negara kepulauan, Indo- berbeda jauh dengan kondisi tahun
1998 yang kontribusinyahanya 12
nesia juga menghadapi tantangan
persen. Pertumbuhan yang kuat dari
akibat perubahan iklim global. Be-
Cina, baik ekspor maupun impor
berapa indikator perubahan iklim
memberikan dampakyang sangat
yang berdampak signifikan terhadap
penting bagi perkembangan perda-
berlangsungnya kehidupan manusia
gangan regional dan global. Impor
adalah: kenaikan permukaan air
Cina meningkattajam selama dan
laut, kenaikan temperatur udara, pe-
setelah krisis ekonomi global 2008.
rubahan curah hujan, dan frekuensi
Di samping itu, konsumsi Cina yang
perubahan iklim yang ekstrem. De-
besar dapatmenyerap ekspor yang
mikian pula, pengaruh kombinasi
besar dari negara-negara di seki-
peningkatan suhu rata-rata wilayah,
tarnya termasuk Indonesia.
tingkat presipitasi wilayah, inten-
hal 91 | WTKI
po -
d a p u n c a ra pengelolaan
A
adalah:
tensi bangsa

1. Pemerintah (Pemegang otoritas) alah dalam pengembangan IPTEK be-


membuat Political Will dan komit- rupa Keterbatasan Sumber Daya Ip-
men untuk mengelola semua po- tek, Belum Berkembangnya Budaya
tensi bangsa dengan berdaulat dan Iptek, Belum Optimalnya Mekanisme
digunakan sebesar-besarnya untuk Intermediasi Iptek, Lemahnya Siner-
kesejahteraan rakyat gi Kebijakan Iptek; Belum Terkaitnya
Kegiatan Riset Dengan Kebutuhan
2. Pemerintah menentukan lang- Nyata; Belum Maksimalnya Kelem-
kah-langkah strategis dan teknis bagaan Litbang ; Masih Rendahnya
untuk dapat melaksanakan pen- Aktivitas Riset di Perguruan Tinggi ;
gelolaan potensi bangsa secara riil Kelemahan Aktivis Riset (Jakstranas
dan terencana. Salah satu langkah Iptek, 2009)
riil yang dapat dilakukan misalnya
dengan pemercepatan transforma- 4. Melakukan perbaikan regulasi dan
si ekonomi melalui pendekatan Not perijinan untuk mengefisienkan pen-
Business as Usual. Perencanaan da- gelolaan potensi bangsa
lam dokumen MP3EI juga merupa-
kan salah satu perencanaan teknis 5. Menggunakan paradigma pemba-
dalam pengelolaan potensi bangsa ngunan berkelanjutan dan berpikir
termasuk melakukan penguatan sistemik dalam pengeloaan potensi
konektivitas nasional. bangsa.Tiga pendekatan yang dapat
dilakukan adalah sebagaimana
3. Meningkatkan kemampuan diri dilakukan oleh negara-negara OEDC
dari semua komponen bangsa un- dalam menjaga SDA agar berke-
tuk mampu mengelola sumber daya lanjutan yaitu pembangunan yang
yang ada secara mandiri (baik pen- mendukung pelestarian SDA, men-
ingkatan kemampuan SDM maupun guatkan politik yang mendukung SD
IPTEK). Hal ini memang tidak mudah dan melakukan negosiasi yang pro
karena juga terdapat masalah-mas- lingkungan.
WTKI | hal 92
4.3.
Aplikasi Pemanfaatan
Potensi Bangsa
Setiap negara-negara di Asia satu pengelolaan potensi bangsa
tenggara termasuk Indonesia harus adalah menggunakan prinsip pem-
meningkatkan daya saingnya den- bangunan berkelanjutan dan sudut
gan adanya komunitas masyarakat pandang sistemik. Contoh aplikasi
ekonomi ASEAN (MEA) dan Asean pengelolaan potensi bangsa adalah
– China Free Trade Area (ACFTA). potensi perikanan. Tabel 1 menya-
Apalagi Indonesia adalah negara takan pendapatan kotor yang dapat
dengan jumlah penduduk terban- diperoleh dari sektor perikanan yang
yak, luas kawasan terbesar, dan cukup signifikan. Jika penangkapan
sumber daya alam terkaya dika- ikan ditangani dengan baik dan pen-
wasan Asia Tenggara. Jadi Indone- angkapan ikan illegal maupun yang
sia adalah kekuatan utama nega- menggunakan bom (merusak eko-
ra-negara di Asia Tenggara. Namun sistem) dapat dihilangkan maka akan
jika pengelolaan potensi bangsa di semakin besar pendapatan negara
Indonesia tidak berlangsung baik, dari sektor perikanan ini. Coba Anda
maka jangankan menjadi negara cari dan diskusikan tentang aplikasi
yang besar didunia, untuk bersaing atau pemanfaatan potensi bangsa
di skala ASEAN saja, negara kita ti- yang lain.
dak akan mampu. Sehingga salah

Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan berdsarkan harga berlaku, 2007- 2011
(Kelautan dan perikanan dalam angka, 2011)
hal 93 | WTKI
4.4.
Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan,
Pemanfaatan dan pengembangan
Potensi Bangsa

Pemerintah adalah pihak yang


paling bertanggungjawab dalam pen-
gelolaan dan pemanfaatan potensi
bangsa. Pemerintah memiliki otoritas
penuh untuk membentuk tim kerja
yang merancang, maupun tim yang
menjadi pelaksana dan mengevalu-
asasi pengelolaan potensi bangsa.
Tim perancang, pelaksana maupun
evaluator dapat berasal dari lintas ke-
mentrian atau linta structural asalkan
memiliki kesamaan misi dan satu kor-
dinasi.
WTKI | hal 94
Referensi
1. _______, (2011), “Kelautan dan perikanan dalam angka”, Kementrian
kelautan dan perikanan
2. ________, (2009), “Natural Resources and Pro-Poor Growth, THE ECO-
NOMICS AND POLITICS”, OEDC , DAC Guidelines and Reference Series
3. Auty, Richard M. (1993), “Sustaining Development in Mineral Econo-
mies: The Resource Curse Thesis”, London: Routledge.
4. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, (2008), ”Kamus besar
Bahasa Indonesia Edisi keempat”, Balai Pustaka
5. C.G Clarke, Dr J P Dickenson, W.T.S Gould, (1996), A Geography of
the Third World,Edition: 2ndRoutledge, ISBN-13: 978-0415106726 ISBN-10:
0415106729
6. Clevo Wilson and Clem Tisdell, (2003), “Conflicts Over Natural Re-
sources and the Environment: Economics and Security”, ECONOMICS, ECOL-
OGY AND THE ENVIRONMENT Working Paper No. 86, ISSN 1327-8231
7. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(2011), “Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembanguna Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-
2025”
8. Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2005), “Kebijakan Strategis
Pembangunan Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jakstranas Iptek
2005-2009) “
9. Richard Cronin, Amit Pandya, (2009)“Exploiting Natural Resources,
Growth, Instability, and Conflict in the Middle East and Asia “The Henry L.
Stimson Center 111 19th Street, NW, 12th Floor Washington, DC 20036
10. Sherman, K. and Hempel, G. (2008), “The UNEP Large Marine Ecosys-
tem Report: A perspective on changing conditions in LMEs of the world’s Re-
gional Seas”. UNEP Regional Seas Report and Studies No. 182. United Nations
Environment Programme. Nairobi, Kenya.
hal 95 | WTKI
BAB 5
Berpikir Kreatif dan Inovatif
WTKI | hal 96
juga sebuah rumah karena memiliki
5.1. Latar belakang 3 komponen diatas. Pada perkem-
pentingnya Berpikir bangannya, manusia kemudian
tinggal dirumah pohon, rumah kayu
Kreatif dan Inovatif beratap rumbia, rumah beratap gen-
Secara konstruksi suatu ban- teng hingga saat ini manusia tinggal
gunan disebut gedung ketika memi- di apartemen. Semua jenis rumah
liki 3 komponen utama yaitu ponda- tersebut tetap disebut rumah asal-
si (lantai), dinding dan atap. Suatu kan memenuhi persyaratan sebuah
gedung dinamai sesuai peruntukan- rumah sebagaimana diatas. Bagi
nya. Jika gedung tersebut digunakan seseorang yang tinggal di bawah
sebagai tempat bekerja maka dise- kolong jembatan, lantainya adalah
but kantor, jika untuk belajar maka tanah, dindingnya kardus dan ata-
disebut sekolah dan jika digunakan pnya adalah jembatan. Jadi sebuah
sebagai tempat tinggal maka disebut rumah tidak tergantung pada bahan
rumah. Pada masa pra sejarah, ma- bangunan, ukuran maupun ben-
nusia tinggal di gua yang sebenarnya tuknya.
hal 97 | WTKI
Rumah dan pakaian ada-
lah dua contoh sederhana yang
dapat kita gunakan sebagai con-
toh hasil pemikiran kreatif dan in-
ovatif manusia. Saat ini kita dapat
melihat melalui media informasi
tentang berbagai bentuk dan ba-
Pakaian merupakan ses- han rumah juga berbagai teknik
uatu yang digunakan untuk me- yang digunakan untuk memban-
nutupi tubuh manusia. Pakaian gun rumah. Demikian juga den-
berfungsi untuk melindungi ma- gan pakaian. Berbagai bentuk,
nusia dari perubahan temperatur, warna, jenis bahan, dan aksesori
gangguan hewan seperti serang- pakaian terus berkembang sei-
ga maupun untuk menjaga kehor- ring waktu. Sekarang coba Anda
matan diri (menutup aurat). Berb- bayangkan, seandainya rumah
agai jenis bahan telah digunakan dari zaman prasejarah hingga
sebagai bahan dasar pakaian. Ku- saat ini, memiliki bentuk yang
lit hewan, kulit kayu, serat pohon, sama misalnya setengah ling-
kertas hingga ditemukannya kain. karan seperti gua atau kotak saja
Asalkan digunakan untuk menut- ? Juga bayangkan semua wilayah
upi dan melindungi tubuh manu- didunia ini membangun rumah
sia, maka jenis, warna dan bentuk dengan bentuk gua atau kotak
apapun itu akan tetap disebut se- tersebut. Coba Anda bayangkan
bagai pakaian. juga jika kita seluruh dunia me-
WTKI | hal 98
sumber : http://psychology.ucdavis.edu/
makai pakaian dengan bentuk, warna,
dan bahan yang sama hanya ukurann-
ya saja yang berbeda. Kita akan melihat
bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga
kakek nenek seperti baru pulang sekolah
atau pulang kerja. Suatu pemandangan
yang sungguh membosankan. Namun
kenyataannya saat ini, kita tidak melihat
kondisi tersebut. Kita dapat memilih pa-
kaian dengan warna, bentuk dan bahan
yang kita sukai. Kita juga bisa melihat bah-
wa rumah di eropa dengan empat mu-
sim akan berbeda bentuk dan warnanya Dean Keith Simonton,
dengan rumah didaerah tropis dengan professor of Psychology
dua musim dan berbeda juga dengan at UC Davis juga menya-
rumah didaerah kutub. Semua ini ter- takan bahwa berbagai up-
jadi sebagai hasil proses berpikir kreatif aya seharusnya difokus-
dan inovatif. Hidup menjadi terasa lebih kan pada proses kognitif
menarik dan dinamis. Presiden Asosiasi yang mendasari kreativi-
Psikolog Amerika, JP Guilford sejak tahun tas tersebut dan terhadap
1950 telah menyatakan bahwa kreativitas lingkungan sosial yang
harusnya mendapat perhatian khusus. mempengaruhi kreativi-
Karena ketika seseorang memiliki pola tas. (Karlyn Adams, 2005)
pikir kreatif maka hal itu akan teraplikasi
pada berbagai sisi kehidupan seseorang.
hal 99 | WTKI
5.2.
Definisi dan Komponen Berpikir
Kreatif dan Inovatif
Istilah berpikir kreatif dan inovatif terdiri dari 3 kata yaitu berpikir, kreatif dan
inovatif.

Untuk memudahkan pendefi- pemikiran cemerlang.


nisian berpikir kreatif dan inovatif,
kita dapat menguraikan makna ber- Teresa Amabile, PhD ket-
dasarkan kata pembentuknya. Pros- ua unit Manajemen Entrepreneur
es berpikir telah didefinisikan pada dan Psikologi di Harvard Business
bab 1 tentang berpikir sistemik. School, menyatakan bahwa kreati-
Kreatif berasal dari bahasa inggris vitas dibangun dari 3 faktor yang
Creative atau dari kata kerja Create mempengaruhi yaitu pengetahuan,
yang artinya menciptakan dari tidak pemikiran kreatif dan motivasi se-
ada menjadi ada atau membuat dari bagaimana Gambar 1.. Pengetahuan
sesuatu yang baru dari yang sudah merupakan semua informasi mau-
ada.Inovatif berasal dari kata Inno- pun pemahaman yang mendorong
vative yang artinya aktivitas/proses seseorang berpikir kreatif. Pemikiran
untuk membuat produk. Sehingga kreatif berkaitan dengan tata
secara sederhana berpikir kreatif cara seseorang dalam melakukan
adan inovatif adalah suatu proses pendekatan terhadap masalah, yang
berpikir untuk membuat suatu pro- kadang disebut juga gaya pikir. Mo-
duk baru. Produk yang dihasilkan tivasi merupakan ketertarikan intrin-
tidak harus berupa benda namun sik terhadap sesuatu. (Amabile There-
bisa juga berupa produk pemikiran sa M, 1998; 1992)
misalnya solusi terhadap suatu per-
masalahan.Sesuai dengan tingkatan
berpikir sebagaimana penjelasan
pada Bab 1, maka pemikiran kreat-
if dan inovatif merupakan tingkat
pemikiran tertinggi atau terkategori
WTKI | hal 100
Gambar 1. Komponen berpikir kreatif (Amabile Theresa M, 1998)

Howard Gardner Frans Johansson


menjelaskan bahwa ada dua je- dalam bukunya The Medici Effect
nis pengetahuan yang dapat men- juga menjelaskan bahwa harus ada
dorong munculnya kreativitas, per- kesetimbangan pada pengetahuan
tama pengetahuan yang diperoleh yang mendasari kreativitas dan ino-
percobaan yang dalam dan yang vasi. Kesetimbangan pengetahuan
kedua adalah pengetahuan yang ini mencakup kedalaman dan kel-
diperoleh ketika kita fokus secara uasan pengetahuan sehingga akan
terus menerus pada suatu permas- dapat mengoptimalkan potensi
alahan atau bidang tertentu. Gard- kreativitas yang kita miliki (Johans-
ner juga mendefinisikan kreativitas son, p. 104). Cara untuk memperluas
sebagai suatu kemampuan untuk pengetahuan adalah dengan meng-
mengkombinasikan berbagai kom- umpulkan orang-orang yang memili-
ponen dengan cara baru yang dapat ki latar belakang pengetahuan yang
di implikasikan pada fokus yang leb- berbeda menjadi satu tim. Tim
ih luas dan untuk berbagai kepentin- gabungan ini akan dapat menghasil-
gan. (Gardner, et al; 1999) kan suatu kajian yang multi disiplin.
(Johansson, 2004)
hal 101 | WTKI
Berbeda dengan Johansson, dan kemudian menurun. Hasil pene-
Dean Keith Simonton menyatakan litiannya menyatakan adanya aturan
bahwa daya kreatif seseorang akan 10 tahunan yaitu bahwa daya kreatif
muncul ketika seseorang memiliki seseorang akan muncul setiap sepu-
pengetahuan yang dalam terhadap luh tahun saat seseorang menekuni
keahlian yang dimilikinya. Kreativi- bidang tertentu dan akan berulang
tas seperti suatu kurva linear yang setiap interval sepuluh tahun sekali.
akan meningkat terus seiring waktu ( Karlyn Adams, 2005).
dan akan mencapai titik optimum

1) Sintesis -Kreatif
adalah kemampuan untuk menerus-
kan ide baru dengan kualitas yang
baik dan dengan pertanyaan yang
sesuai. Kemampuan ini dapat diben-
tuk dari proses mengkode, meng-
kombinasi dan membandingkan

2) Analitis
adalah berikir kritis untuk menen-
Sternberg, menya- tukan sikap pada suatu fakta yang
takan bahwa ada hubungan kita hadapi berdasarkan nilai yang
antara kreativitas and in- kita miliki. Juga untuk mengevalua-
teligensi. Juga menyatakan si kekuatan dan kelemahan untuk
membangun mereka.
tentang “Triarchic theory”,
bahwa ada tiga aspek yang
3) Praktis
berpengaruh terhadap
adalah kemampuan untuk men-
kreativitas yaitu Sintesis- gaplikasikan kemampuan intelektu-
Kreatif, Analisis dan Prak- al pada setiap kontek dan menjual
tis (Nickerson, R.S 1998). kreativitas tersebut.
WTKI | hal 102
Nakamura &
Csikzentmihaly,
menyatakan bahwa kemampuan
berpikir kreatif pada seseorang
muncul dari suatu paket motivasi
yang ada pada diri seseorang seperti
rasa ingin tahu, kepentingan dan ob-
sesi.(Nakamura, et al 2002)

sebagai Serangkaian aktivitas ilmiah


(saintifik), teknologi, organisasion-
al, finansial, dan komersial sebagai
bagian dari proses inovasi dan/atau
yang menghasilkan inovasi. Dalam
manual OEDC, Secara lebih detail
kegiatan inovasi dinyatakan sebagai
aktivitas yang mencakup (Frascati
Manual, OECD, 1993)
Dalam berbagai literatur,
seringkali istilah kreatif dan inovatif 1. Kegiatan penelitian dan pengem-
dinyatakan dalam satu istilah yang bangan;
tidak terpisah karena kedua istilah 2. Pengembangan peralatan dan
ini memiliki makna yang berdekat- teknik/rekayasa industri (tooling-up
an. Namun dalam UU No. 18 tahun and industrial engineering);
2002, inovasi dan kreatifitas didefi- 3. Pemulaan manufaktur dan
nisikan dalam istilah yang berbeda. pengembangan pra-produksi (man-
inovasi di definisikan sebagai Kegia- ufacturing start-up and preproduc-
tan penelitian, pengembangan, dan/ tion development);
atau perekayasaan yang bertujuan 4. Pemasaran produk baru (market-
mengembangkan penerapan praktis ing for new products);
nilai dan konteks ilmu pengetahuan 5. Akuisisi disembodied technology
yang baru, atau cara baru untuk me- (acquisition of disembodied technol-
nerapkan ilmu pengetahuan dan ogy);
teknologi yang telah ada ke dalam 6. Akuisisi embodied technology (ac-
produk atau proses produksi. Ada- quisition of embodied technology);
pun aktivitas inovasi didefinisikan 7. Desain (design)
hal 103 | WTKI
5.3
Cara Membangun Pola Pikir
Kreatif dan Inovatif

1. Menemukan permasalahan
pada berbagai hal yang kita
hadapi.
Selama kita selalu mera-
sa cukup dan tidak dapat melihat
permasalahan pada fakta yang
kita hadapi maka selama itu pula
kita tidak dapat memunculkan pe-
mikiran kreatif dan inovatif kita.
Manusia dalam kehidupannya
pasti pernah menghadapi perma-
salahan. Permasalahan adalah
Ada beberapa lang-
ketidaksesuaian antara harapan
kah teknis yang dapat dan realita. Misalnya manusia
dilakukan untuk ingin tinggal di tempat yang han-
membangun pola gat dan terlindung dari hujan, na-
pikir kreatif dan In- mun pada kenyataannya dia tidak
ovatif yaitu melalui dapat menemukan tempat untuk
tahapan berikut : berlindung dari hujan kecuali
WTKI | hal 104
didalam gua. Ketika jumlah anggota dan mengolah bahan pakaian dari
keluarganya semakin banyak, lebar kulit hewan menjadi nyaman adalah
gua tersebut tidak mencukupi. Keti- dua contoh sederhana proses ber-
ka tinggal didalam gua, mereka juga pikir kreatif dan inovatif. Pada saat
butuh memasak makanan sehing- semua orang masing tinggal digua,
ga ketika mereka menyalakan api, pemikiran tentang rumah dengan
maka asap akan memenuhi ruan- atap genteng, atap rumbia maupun
gan didalam gua dan menyebabkan menggunakan galvalum, merupakan
sesak nafas. Saat tinggal didalam hal baru. Demikian juga dengan pa-
gua, mereka juga terkadang membu- kaian. Saat semua orang masih ber-
tuhkan air untuk minum, buang air pakaian dari kulit hewan kasar, pa-
besar maupun buang air kecil. Kare- kaian yang terbuat dari serat sutra,
na mereka menghadapi permasala- wool dan serat tanaman merupakan
han saat tinggal didalam gua maka suatu hal baru. Jadi seseorang dapat
manusia mulai berpikir untuk mem- menghasilkan pemikiran kreatif dan
buat gua yang lebih besar. Gua yang inovatif ketika menghadapi permas-
memiliki jendela agar asap dapat alahan didalam hidupnya.
keluar juga gua yang memiliki dapur
dan kamar mandi. Pemikiran un-
tuk membuat bangunan berukuran 2. Mendetailkan pengamatan
lebih besar dengan berbagai ruang terhadap permasalahn yang kita
muncul ketika manusia mencoba temui.
menyelesaikan permasalahan yang Semakin detail pengamatan
dihadapinya tentang tempat tinggal. kita terhadap fakta yang kita temui
Demikian juga dengan ketika manu- maka ide kreatif dan inovatif yang
sia membuat pakaian. Pada awalnya dapat kita kembangkan semakin
pakaian dibuat dari kulit binatang luas. Kreativitas dan inovasi juga
secara langsung, namun pakaian merupakan suatu ruang yang sangat
ini tidak nyaman digunakan karena luas dan tak terbatas asalkan tetap
kaku dan kasar. Akhirnya ditemu- memenuhi persyaratan dasar dari
kan metode penyamakan kulit, pe- produk yang dibuat. Apapun ben-
mintalan benang, penjahitan dan tuk rumahnya, asalkan memenuhi
pewarnaan pakaian. Dari pemikiran fungsi dan persyaratan sebagai se-
kreatif dan inovatif tentang pakaian, buah rumah yaitu ada pondasi(lan-
maka saat ini kita bisa memakai pa- tai), dinding dan atap, maka kreat-
kaian dengan tekstur yang nyaman ifitas dan inovasi tentang rumah
dan indah. Pemikiran untuk mem- dapat dikembangkan. Demikian juga
buat gedung dengan banyak ruang apapun warna dan model pakaian-
nya asalkan masih memenuhi per-
hal 105 | WTKI
syaratan sebagai sebuah pakaian gkin kemudian memiliki ide kreatif
yang berfungsi melindungi dan me- untuk membuat atap dengan kemi-
nutup aurat maka kreatifitas dapat ringan tertentu namun selama ide
dikembangkan dengan seluas-luasn- kreatif itu hanya ada didalam gam-
ya dalam dunia mode dan fashion. bar dan belum diwujudkan dalam
produk inovasi yang siap diuji maka
kemampuan berpikir kreatif dan ino-
3. Mewujudkan ide kreatif pada vatif kita masih diragukan.
suatu fakta menjadi sebuah pro-
duk inovasi.
Sekreatif apapun ide yang 4. Melatih pemikiran kreatif dan
kita munculkan tentang suatu fakta, inovatif secara terus menerus.
namun tanpa produk nyata inova-
si maka ide kreatif ini akan sia-sia. Kemampuan berpikir kreat-
Misalnya pada awalnya bentuk atap if dan inovatif akan dapat kita mi-
suatu bangunan adalah kotak, na- liki dan menjadi pola berpikir kita
mun setiap kali hujan maka air akan jika sering kita latih melalui dengan
tergenang ditengah gedung dan berbagai fakta yang kita temui.
menyebabkan kebocoran. Kita mun-

Amabile
menyatakan untuk membangun pe-
mikiran kreatif dapat dilakukan den-
gan beberapa langkah (Amabile, Te-
resa M.; 1992) yaitu :
1. Berusaha menyukai kondisi 3. Melatih kemampuan untuk
“ketidaksetujuan atau anti kemap- tahan menghadapi permasalahan
anan” dan mencoba merumuskan atau persoalan yang sulit
solusi yang tidak berangkat dari
kondisi status quo 4. Melatih kemampuan untuk
meninggalkan suatu masalah dan
2. Mengkombinasikan berbagai kembali kepada permasalahan terse-
pengetahuan dari bidang yang berbe- but dengan menggunakan persepsi
da baru
WTKI | hal 106
Cara lain yang dapat digu- belajaran berbasis masalah atau
nakan untuk mengembangkan pe- berbasis proyek (PBL)
mikiran kreatif adalah proses be-
lajar berbasis proyek atau proses 2. Mendorong potensi kreatif yang
belajar berbasis masalah (project telah dimiliki mahasiswa. Setiap ma-
based/ problem-based Learning hasiswa pada umumnya telah memi-
(PBL). Proses PBL dapat dimulai den- liki potensi kreatifitas yang baik
gan membagi mahasiswa menjadi hanya saja terkadang mereka tidak
beberapa kelompok dan memberi mengetahui cara untuk mewujudkan
masing-masing kelompok tersebut potensi kreatif tersebut menjadi pro-
suatu masalah yang tidak terdefi- duk inovatif
nisi dengan baik.Informasi yang
diberikan juga tidak cukup. Setelah 3. Mewujudkan lingkungan yang kon-
itu masing-masing kelompok harus dusif dan membangun motivasi bagi
mencoba mengkaji akar permas- kreativitas mahasiswa. Lingkungan
alahan yang diberikan dan mencari yang kondusif dapat berupa kom-
solusi terhadap permasalahan terse- petisi, pameran atau penghargaan
but. Guru mengasistensi proses be- yang mendorong mahasiswa untuk
lajar ini dan hasilnya selanjutnya di- terus mengembangkan kreativitas.
diskusikan bersama (Mierson, Sheela
& Kevin Freiert; 2004) 4. Mengembangakan pembelaja-
ran berbasis proyek atau berbasis
Karlyn Adams menyatakan masalah yang dapat mendorong
ada berapa cara untuk membangun pemikiran kreatif dan inovatif ma-
pola pikir kreatif dan inovatif pada hasiswa untuk mencari solusi riil ter-
mahasiswa yaitu sebagai berikut hadap permasalahn yang dihadapi.
(Karlyn Adams; 2005) Model pembelajarannya juga dapat
dikembangkan melalui permainan
1. Mendesign kurikulum yang men- atau pembelajaran multi disiplin
dukung mahasiswa untuk memiliki
pola pikir kreatif dan inovatif. Pada 5. Membuat suatu sistem evalua-
umumnya kurikulum menekank- si untuk dapat mengukur tingkat
an pada kemampuan analitik saja kreativitas dan daya inovatif maha-
sehingga dibutuhkan kesetimban- siswa. Konseling juga dapat menjadi
gan antara proses berpikir sintesis, media untuk evaluasi daya kreativi-
analitik dan aplikasi praktis. Hal ini tas mahasiswa.
dapat didekati dengan proses pem-
hal 107 | WTKI
tan dengan kualitas dan angka par-
1. Pengembangan institusi. Institusi tisipasi dari pendidikan dasar.
yang dimaksud disini adalah negara.
Komponen yang berpengaruh pada 5. Meningkatkan kualitas pendi-
pilar institusi adalah perlindungan dikan tinggi dan pelatihan.Hal ini
terhadap produk intelektual (pat- berkaitan dengan jumlah kelulusan
en), penanganan korupsi, penegakan tingkat pendidikan skala master
hukum, efisiensi pemerintahan, kea- dan doktor. Juga berkaitan dengan
manan, akuntabilitas dan perlind- kualitas sistem pendidikannya dan
ungan terhadap investor. Sehingga spesialisasi keilmuan yang dikem-
untuk membangun daya saing suatu bangkan. Sedangkan job training
bangsa dari aspek institusi dapat berkaitan dengan spesialisasi pelati-
dilakukan dengan mewujudkan pe- han yang diikuti dan keahlian yang
merintahan yang menjamin kepas- dimiliki
tian hukum, penangan korupsi yang
tegas, dan perlindungan terhadap 6. Meningkatkan efisiensi pasar ba-
investor. rang. Efisiensi pasar produk men-
cakup kemampuan untuk dapat
2. Membangun dan mengembang- berkompetisi di pasar domestic dan
kan infrastuktur strategis.Infras- di pasar luar. Kemampuan kompe-
tuktur yang harus menjadi prioritas tisi di pasar domestic dapat dicapai
adalat transportasi, kelistrikan dan dengan intensitas dan peluasan pas-
komunikasi ar domestic. Juga adanya kebijakan
anti monopoli dan pengaturan pa-
3. Mengamati dan mengantisipa-
jak. Sedangkan pasar luar berkaitan
si lingkungan makroekonomi. Pilar
dengan tariff perdagangan, Foreign
makro ekonomi mencakup kesetim-
Direct Investment (FDI), cukai dan
bangan keuangan, inflasi dan hutang
rasio impor dalam GDP. Selain itu
negara. Sehingga untuk meningkat-
juga harus diperhatikan kualitas
kan daya saing dari aspek makro
kebutuhan pasar seperti tingkat ori-
ekoomi adalah dengan menekan se-
entasi konsumen dan kepuasan pem-
kecil mungkin inflasi dan menjaga
beli. Selain produk barang umum
kesetimbangan keuangan.
yang dapat ditawarkan, setiap neg-
4. Meningkatkan pelayanan kes- ara harus memiliki produk spesifik
ehatan dan pendidikan dasarkhu- dibandingkan negara lain. Indonesia
susnya mencakup penanganan ter- sebenarnya memiliki potensi produk
hadap penyakit yang umum terjadi barang spesifik yang cukup banyak.
seperti malaria, TBC, HIV-AIDS, ang- Misalnya produk yang dihasilkan
ka kematian ibu dan harapan hidup. dariindustri strategis, seperti Indus-
Sedangkan pendidikan dasar berkai- tri Persenjataan (PT Pindad), Indus-
tri Kereta Api (PT INKA), Industri
WTKI | hal 108
Digantara (PT DI), Industri Maritim kat kepercayaan terhadap dunia
(PT PAL) dll. Selain itu Indonesia perbankan
juga memiliki potensi produk di sek-
tor Agroindustri karena Indonesia 9. Ketersediaan teknologi.Keterse-
hidup didaerah tropi. diaan terknologi mencakup kemam-
puan untuk dapat mengadopsi dan
7. Meningkatkan efisiensi pasar mentransf teknologi, penyerapan
tenaga kerjadapat dilakukan den- teknologi oleh perusahaan-peru-
gan meningkatkan kualitas latar- sahaan dalam negeri, FDI, penggu-
belakang pendidikan dan pelatihan naan ICT (internet, mobile, jaringan
bagi tenga kerja. Selain itu juga per- telpon) dll.
lu dilakukan peningkatan etoskerja,
profesionalisme, inovasi dan inisiatif. 10. Meningkatkan Ukuran pasar-
Cara lain yang dapat dilakukan ada- mencakup indek ukuran pasar do-
lah dengan memunculkan semangat mestik maupun pasar luar negeri.
dan jiwa wirausaha. Efisiensi pas- Juga berkaitan dengan pendapa-
ar tenaga kerja mencakup kualitas tan kotor/ Gross Domestic Product
hubungan antara buruh dan pen- (GDP) dan jumlah ekspor sebagai
gusaha, cara perekrutan, pengaruh fungsi prosentase terhadap GDP.
pajak terhadap insentif kerja, pem- 11. Meningkatkan Kepuasan
bayaran dan produktivitas, mange- Bisnis. Kepuasan bisnis mencakup
men professional, kapasitas negara kualitas dan kuantitas pemasok lo-
untuk mencari potensi pekerja dan kal, pertumbuhan klaster, keuntun-
tingkat partisipasi pekerja wanita gan dari kompetisi secara alamiah,
8. Melakukan pengembangan pasar keluasan dalam pengontrolan distri-
busi internasional, perluasan pasar,
finansial. Modal merupakan salah
satu komponen penting dalam kegia- dan manajemen professional.
tan ekonomi. Pengembangan pas- 12. Meningkatkan Inovasi Bangsa.
ar finansial, mekanisme fiskal, dan Pengembangan dan inovasi mencak-
pembiayaan atau pemberian kredit up kapasitas inovasi, kualitas dari
secara tidak langsung menentukan suatu institusi riset, tentang pen-
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan danaan riset dan pengembangan,
meningkatkan daya saing.Perkem- tentang produk nasional unggulan
bangan pasar finansial mencakup di bidag teknologi, jumlah ilmuan
kemampuan pelayanan finansial, dan insinyur, paten dan perlindun-
kemudahaan untuk mengakses pin- gan hak cipta
jaman lunak, ketersediaan modal
ventura juga berkaitan dengan ting-
hal 109 | WTKI
3.4.
Contoh Aplikasi
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Tuhan telah menganugerahkan kepada manusia, akal yaitu kemam-
puan untuk berpikir. Tuhan juga telah menciptakan perangkat proses
berpikir salah satunya berupa panca indra kita.

Coba Anda cari tentang kea- inovasi dengan level tertinggi. Seka-
jaiban panca indra manusia misaln- rang anda dapat mencari berbagai
ya mata. Mata kita mampu mensens- contoh hasil pemikiran kreatif dan
ing bentuk, warna dan gerak dengan inovatif manusia misalnya perkem-
resolusi tinggi hanya dalam waktu bangan peralatan makan, kursi, dan
satu kedipan yaitu sepersekian detik. penemuan alat transportasi darat
Dengan sebagian kecil dari kemam- dari gerobak hingga menjadi mo-
puan mata saja, kita dapat mengenal bil balap. Perkembangan pompa
warna beserta degradasinya.Tuhan air, penemuan design bendungan,
juga telah menciptakan alam semes- perkembangan industri pupuk dan
ta dengan kesempurnaannya.Coba contoh kreativitas - inovasi yang lain
anda perhatikan dan cermati berb- di bidang teknologi. Sekarang tuang-
agai jenis, ukuran dan warna bun- kanlah kreativitas anda dan buatlah
ga, burung atau serangga yang ada produk inovasi dari permasalahan
dialam. Semua makhluk ciptaannya yang anda temui disekitar anda.
merupakan produk kreativitas dan
WTKI | hal 110
hal 111 | WTKI
Kreativitas dan inovasi seseorang
3.5. dapat diukur dari kemampuannya
untuk menyelesaikan berbagai per-
Monitoring dan Evalu- masalahan yang dihadapi. Semakin
asi Daya Saing Bangsa kreatif dan inovatif seseorang maka
dia akan mampu mencari penyele-
saian terhadap permasalahan sesu-
Kesulitan mendasar un- lit apapun yang ditemuinya.
tuk memunculkan kreativitas dan
inovasi pada diri seseorang adalah Berbagai macam evaluasi
adanya kecenderungan manusia un- untuk mengukur daya kreativitas
tuk selalu berada dalam zona nya- dan inovasi seseorang telah ban-
man. Selain itu manusia juga cend- yak dikembangkan. Cropley men-
erung akan mengambil pilihan yang yatakan bahwa tingkat kreativitas
mudah dan tanpa resiko ketika dih- dapat diukur dengan memberikan
adapkan pada berbagai pilihan. Seh- pertanyaan umum pada peserta dan
ingga cara yang paling efektif untuk mengamati model jawaban yang
membangun kreativitas dan inovasi diberikan (Cropley, Arthur J, 2001).
adalah dengan merekayasa lingkun-
gan sehingga seolah kita berada Model jawaban yang diberi-
dalam kondisi terdesak atau tidak kan dapat dianalisa dari aspek :
memiliki pilihan lain.
Sisi lain kreativitas dan inovasi ada- 1) Kuantitas jawaban
lah aplikasinya yang kadang digu- 2) Variasi ide yang ada pada jawa-
nakan untuk hal-hal yang negatif. ban flexibility
Misalnya kreativitas dan inovasi yang 3) Orisinalitas jawaban
digunakan para pencuri, hacker, 4) kompleksitas jawaban
pembuatan dan distributor narko- 5) Keterkaitan jawaban dengan per-
ba serta pelaku kejahatan yang lain. tanyaan (tingkat korelasi)
WTKI | hal 112
Referensi
1. …….; UU No. 18 tahun 2002,
2. Amabile, Teresa M Sept-Oct (1998); “How to Kill Creativity” ; in Harvard
Business Review
3. Amabile, Teresa M. ( 1992); “Growing Up Creative”; Creative Education
Foundation
4. Cropley, Arthur J; (2001); “Creativity in Education and Learning: A Guide
for Teachers and Educators” ; Kogan Page; London
5. Frascati Manual, OECD, 1993
6. Gardner, Howard (1994); “Creating Minds: An Anatomy of Creativity Seen
Through the Lives of Freud, Einstein, Picasso, Stravinsky, Eliot, Graham, and
Gandhi”; Basic Books; Reprint edition
7. Gardner, Howard and Emma Policastro (1999); “From Case Studies to Ro-
bust Generalizations: An Approach to the Study of Creativity” in Handbook of
Creativity; Robert J Sternberg, ed.; Cambridge University Press
8. Johansson, Frans (2004); “The Medici Effect: Breakthrough Insights at the
Intersection of Ideas, Concepts, and Cultures”; (July, 2005). Harvard Busi-
ness School Press Karlyn Adams; Research Summary and Final Report The
Sources of Innovation and Creativity, National Center on Education and the
Economy (NCEE),
9. Mierson, Sheela & Kevin Freiert; October 2004, “Problem-Based Learning”.
ASTD
10. Nakamura, Jeanne and Mihaly Csikszentmihalyi, November (2002) ;“The
Motivational Sources of Creativity as Viewed from the Paradigm of Positive
Psychology” in Aspinwall, Lisa G. and Ursula M.Staudinger’s A Psychology
of Human Strengths : Fundamental Questions and Future Directions for a
Positive Psychology; American Psychology Association
11. Nickerson, R.S. (1998) “Enhancing Creativity”; in Robert J. Sternberg’s
Handbook of Creativity; Cambridge University Press
hal 113 | WTKI
WTKI

BAB 6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
WTKI | hal 114
Banyak orang memiliki
6.1. Latar belakang persepsi yang keliru bahwa teknolo-
Pentingnya Teknologi gi informasi dan komunikasi (TIK)
atau dalam bahasa inggris biasa
Informasi dan Komu- disebut Information and communi-
nikasi cation technology (ICT) hanya ber-
kaitan dengan internet, computer/
Coba Anda perhatikan sekel- laptop dan pemograman saja. Juga
iling Anda. Saat ini, kita hampir tidak pemikiran bahwa TIK merupakan
dapat menemui seseorang yang ti- teknologi yang mahal, hanya un-
dak menggunakan telepon seluler tuk melengkapi hidup dan jauh dari
(handphone). Ternyata penjualan kebutuhan primer. Memang tidak
telpon seluler memiliki tingkat per- sepenuhnya keliru bahwa TIK berkai-
tumbuhan paling tinggi di Asia-Pa- tan dengan perangkat keras (hard-
sifik. Setiap pelajar dan mahasiswa ware) seperti computer, piranti yang
hampir semuanya juga memiliki lap- dapat bergerak (mobile devices),
top dan dapat mengakses internet. sensor dll. Namun ketika kita mem-
Pernahkah juga Anda perhatikan beli perangkat keras tersebut secara
mesin cuci di usaha laundry, ham- otomatis kita membeli perangkat lu-
pir semua mesin cuci yang mere- naknya berupa program (software),
ka gunakan merupakan mesin cuci Data, jaringan (network) dan pemo-
otomatis. Mengisi air, mengatur ke- gramnya. Dalam banyak hal, justru
cepatan pencucian, hingga menger- perangkat lunak bernilai lebih tinggi
ingkan pakaian secara otomatis. Se- dari perangkat kerasnya. Perangkat
karang juga coba Anda bayangkan, lunak ini memiliki potensi pengem-
bagaimana jika jalan-jalan dikota bangan yang praktis dan tidak ber-
besar tidak memiliki lampu lalu lin- batas serta batas pengembangan
tas (traffic light) dengan pengatur- aplikasinya dapat sejauh kreativitas
an otomatis yang dapat berfungsi manusia. Pada 16 Juni 2006, diben-
hingga 24 jam tanpa henti. Hand- tuk Asia and Pasific training Centre
phone, laptop, mesin cuci otomatis for information and Communica-
dan lampu lalu lintas hanyalah salah tion Technology for development
satu bagian kecil dari contoh aplikasi (APCICT). Lembaga yang mendapat
teknologi informasi dan komunikasi dukungan dari United Nations Eco-
bagi kehidupan manusia saat ini. nomic and Social Commission For
hal 115 | WTKI
ra-negara anggota dapat saling
membantu dalam pemanfaatan,
perlengkapan dan pengetahuan
tentang TIK. Pada 16 Juni 2008
gambar: http://i.huffpost.com saat pertemuan menteri-menteri
OECD di Seoul APCICT memben-
tuk Academy of ICT Essentials for
Government Leaders (Academy).
Program ini terdiri dari 10 modul
Asia and The Pasific (UN/ESCAP). yang meliputi berberbagai topik
Tujuan pembentukan APCICT dalam TIK. Dengan program ini
adalah untuk mengembangkan berbagai negara belajar tentang
kemampuan TIK bagi pembangu- pemanfaat TIK untuk pemban-
nan (TIKP) atau information and gunan di negara masing-masing.
communication Technology for TIK memberikan banyak manfaat
Development (ICTD) bagi generasi bagi Netizen (pengguna inter-
muda khususnya bagi negara an- net). Salah satunya adalah ruang
ggota ESCAP. Hal ini merupakan yang luas untuk mengembangkan
respon terhadap World summit kreativitas dan inovasi bagi berb-
in the information Society (WSIS) agai solusi secara umum yang di-
yang menyatakan bahwa “Setiap hadapi termasuk bagi pembangu-
individu harus memiliki kesem- nan. Diskusi pada Bab ini banyak
patan untuk memperoleh ket- bersumber pada ICTD, 2011, se-
rampilan dan pengetahuan yang hingga Anda dapat memperoleh
diperlukan untuk memahami, pengetahuan dan informasi yang
berpartisipasi dan memperoleh lebih lengkap dengan membaca
manfaat dari masyarakat infor- sumber aslinya
masi dan ekonomi pengetahuan”
(Usha Rani, 2011). Maka nega-
WTKI | hal 116
Teknologi Informasi dan ko- de Telecommunications) pada 1904.
munikasi berasal dari kata teknologi, Dalam bahasa Indonesia Telekomu-
informasi dan komunikasi. Teknologi nikasi bermakna komunikasi jarak
informasi dimaknai sebagai penera- jauh dengan bantuan teknologi, dan
pan komputer untuk menyimpan, memanfaatkan perambatan gelom-
mengambil, mengirim, dan mengo- bang tegangan listrik atau gelom-
lah data. Istilah teknologi informasi bang elektromagnetik (radio).
pertama kali digunakan oleh Harold
J. Leavitt dan Thomas L. Whisler pada Menurut UNDP, TIK didefi-
1958. Teknologi informasi mencakup nisikan sebagai alat pengelola in-
teknik pengolahan informasi, pener- formasi yang berupa sekumpulan
apan metode statistik and matem- perangkat, aplikasi, dan layanan,
atika untuk pengambilan keputu- yang digunakan untuk membuat,
san dan simulasi pemikirian tingkat menyimpan, memproses, menye-
tinggi dengan program komputer. barkan, dan bertukar informasi. Alat-
Sedangkan komunikasi atau teleko- alat ini dapat berupa perangkat TIK
munikasi dalam bahasa Indonesia konvensional seperti radio, televisi,
memiliki persamaan kata dengan telepon, maupun perangkat TIK baru
beberapa bahasa didunia. Tele da- seperti komputer, satelit teknolo-
lam bahasa Yunani yang artinya ber- gi nirkabel dan internet. Perangkat
jarak jauh, atau Communicare (Latin) tersebut kini dapat saling bekerja
yang artinya berbagi, Telecommuni- sama dan berkombinasi memben-
cations (Inggris) dan Télécommuni- tuk jaringan dunia, sebuah infras-
cation (Prancis). Istilah ini diciptakan truktur masif dari layanan telepon,
oleh Édouard Estaunié di perguruan perangkat komputer yang terstan-
tinggi Telecom ParisTech (dahulu dardisasi, internet, radio, dan televisi
bernama Ecole Nationale Superieur yang saling berhubungan satu sama

1450 1930
Mesin Pres Gutenberg Televisi

2000 SM 1920 1990


Proses Cetak [Cina] Gromopon dan Radio Internet

Gambar 6.1. Perkembangan media informasi dan komunikasi


hal 117 | WTKI
lain yang menjangkau seluruh dunia banglah radio dan ketika digunakan
(Usha Rani, 2011). audio visual maka berkembanglah
televisi. Namun pada tahun 1990an,
Informasi dan Komunika- fungsi beberapa media yang sebel-
si merupakan salah satu kebutu- umnya terpisah, bergabung menjadi
han dasar bagi setiap manusia. Se- satu yaitu munculnya internet. Den-
jak zaman dahulu manusia telah gan internet berkembanglah berb-
mengembangkan berbagai cara agai sarana komunikasi sepeti Ipad,
untuk berkomunikasi dan memba- jaringan sosial facebook dll. Aplikasi
gi informasi. Pada jaman Prasejar- TIK selanjutnya juga berkembang
ah, manusia berkomunikasi dengan diberbagai bidang mulai pendi-
menggunakan lisan dan isyarat tu- dikan, sosial, kesehatan, proses in-
buh. Setelah manusia mampu menu- dustri, supply chain management,
lis, maka komunikasi dan pembagian dll. Perkembangan media komuni-
informasi mulai dilakukan dengan kasi dan informasi dinyatakan pada
tulisan. Gambar 6.1, sedangkan taksonomi
TIK dapat dinyatakan pada Gambar
Selanjutnya ketika sudah di- 6.2. Perbandingan berbagai teknolo-
gunakan text maka berkembanglah gi komunikasi dan informasi dinya-
alat cetak. Ketika komunikasi dilaku- takan pada Tabel 1.
kan dengan audio maka berkem-
WTKI | hal 118
TIK Karakteristik Kekurangan
Teknologi • Mudah digunakan • Terbatas bagi kalangan
Percetakan • Dapat digunakan ulang yang buta huruf
• Dapat digunakan untuk konten • Statis dalam hal waktu
yang seragam dan standar • Konten sulit untuk
• Memungkinkan economies of scale diperbarui
• Pasif, teknologi searah,
tidak ada interaksi

Teknologi • Mudah digunakan • Akses yang terbatas


Penyiaran (radio • Bisa disampaikan dengan cepat • Statik dalam hal waktu
and TV) • Memungkinkan untuk konten yang • Membutuhkan orang
seragam dan standar untuk menyiarkan
• Mudah digunakan • Konten sulit untuk
• Memungkinkan economies of scale diperbarui
• Tidak spesifik terhadap
lokasi
• Pasif, teknologi searah,
tidak ada interaksi
• Satu untuk semua
kalangan
• Biaya untuk memulai,
memproduksi, dan
mendistribusi sangat
tinggi

Digital (teknologi • Interaktif • Akses yang terbatas


berbasis • Biaya rendah • Biaya pengembangan
komputer dan • Dapat digunakan untuk konten yang tinggi
internet) yang seragam dan standar • Bergantung pada
• Mudah diperbarui kemampuan penyedia
• Spesifik pada masalah dan lokasi • Untuk menggunakannya
• Ramah pengguna seseorang harus yang
• Memungkinkan economies of scale paham teknologi
• Konten lokal
• Terhambat oleh
keterbatasan fisik
seperti kestabilan
listrik dan ketersediaan
bandwidth

Teknologi mobile • Interaktif • Terhambat oleh


• Biaya rendah keterbatasan fisik
• Dapat digunakan untuk konten seperti kekuatan sinyal
yang seragam dan standar • Terbatas pada faktor
• Mudah diperbarui sosial
• Spesifik pada masalah dan lokasi • yang menghambat
• Mudah digunakan oleh Pengguna akses dan kepemilikan
• Konten dapat diambil dari media perangkat
• Memungkinkan konten lokal
• Tidak perlu tahu komputer untuk
dapat menggunakannya
hal 119 | WTKI
Taksonomi TIK - Teknologi, Aplikasi, Layanan dan Konten

Perangkat keras
Konten
peralatan,
Perangkat Lunak --Eksternal
Radio/TV, Komputer,
--berbayar --Bahasa Lokal
Modem, Telepon geng-
--sumber terbuka --Produksi Lokal
gam

Layanan
Konektivitas media
Telekomunikasi – --G2G --B2C
kabel, nirkabel, dan --G2B --C2C
satelit --G2C
--B2B
PENGGUNA
G2G=Government to Govern-
Lingkungan pendukung—fisik ment;
--Sumber tenaga listrik G2B=Government to Business;
G2C=Government to Citizen;
--Bangunan: jalur telepon; telecentres; access B2B=Business to Business;
points B2C=Business to Citizen;
--Internet dan perangkat untuk mengakses inter- C2C=Citizen to Citizen
net

Lingkungan pendukung—kebijakan, hukum,


dan peraturan finansial
--Lisensi untuk operator telekom dan struktur tarif
--Standard (operasi jaringan, switching, transmisi,
bahasa)
--Lisensi untuk media dan penyiar Gambar 6.2. Taksonomi TIK
(Usha Rani, 2011)
--Peraturan persaingan
WTKI | hal 120
1. Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan
gambar: tumblr.com istilah untuk menyatakan tentang
peralatan yang dapat digunakan
untuk menangkap informasi sep-
erti mikrofon, kamera, perekam,
keyboard dan pemindai. Perangkat
keras juga digunakan untuk menya-
takan peralatan yang dapat meny-
impan informasi seperti hard disk,
server, tape, film, memory card,
memory stick, CD, dan DVD. Selain
itu, perangkat keras juga menya-
takan peralatan yang digunakan un-
tuk berbagi informasi seperti radio,
televisi, telepon, tablet dan komput-
er. Dahulu, suatu perangkat keras
hanya memiliki satu kemampuan
dari menangkap, menyimpan dan
membagi informasi. Namun saat ini,
Ada beberapa istilah
ada beberapa perangkat keras yang
penting dalam teknologi memiliki 3 fungsi sekaligus seperti
informasi dan komuni- komputer, laptop, tablet, dan tele-
kasi. pon genggam.
hal 121 | WTKI
2. Perangkat Lunak melalui internet. Konten dari sebuah
Perangkat lunak adalah ap- media dapat berupa Teks (materi
likasi yang digunakan untuk men- tertulis), Audio (materi berupa suara
jalankan dan menggunakan pera- yang direkam), Video (visual, berupa
latan perangkat keras. Perangkat gambar televisi bergerak), Film (vi-
lunak dapat berupa sistem operasi sual, berupa gambar film bergerak),
atau aplikasi perangkat lunak(app). Grafis (grafik, bagan, tabel, foto), dan
Sebuah sistem operasi adalah se- Animasi (Objekanimasi grafis yang
kumpulan program yang membantu bergerak). Coba Anda simak, Ada
mengontrol dan mengelola perang- beberapa konten TIK yang mungkin
kat keras dan perangkat lunak da- tidak asing bagi kita yaitu Jejaring So-
lam sebuah sistem komputer atau sial seperti Facebook, Twitter, Flickr,
perangkat keras lainnya. Perangkat dll. Objek Pembelajaran dan Reposi-
lunak memilki 2 sistem yaitu berba- tori Objek Pembelajaran (ROP), Blog
yar atau Sumber Terbuka. Perangkat dan Wiki, Sumber Pendidikan Terbu-
lunak berbayar adalah perangkat ka (SPT), Cerita Digital, dll
lunak komputer yang dengan lisen-
si eksklusif pemilik hak cipta secara 4. Layanan
hukum. Sedangkan Perangkat Lunak Layanan merupakan pro-
Bebas dan Sumber Terbuka (PLBST) duk yang ditawarkan dalam TIK.
merupakan perangkat lunak kom- Layanan dapat bervariasi sesuai ke-
puter yang tersedia dalam bentuk butuhan masyarakat misalnya sep-
kode sumber perangkat lunak (Usha erti layanan informasi, pendidikan,
Rani, 2011) hiburan atau kombinasi beberapa
layanan. Konten dikembangkan se-
3. Konten suai layanan yang ditawarkan. Kont-
Konten merupakan Isi utama, en televisi berupa musik dan siaran
baik berupa informasi subtansial langsung,Pendidikan hingga per-
atau materi kreasi yang terkandung mainan,Perbankan hingga layanan
dalam sebuah media, berupa buku, kesehatan,Pemerintahan, Informasi
koran, alat perekam dll yang dapat berita dan keadaan darurat, Kepari-
digunakan untuk membedakan me- wisataan dll. Ada beberapa model
dia itu sendiri. Konten ini merupa- layanan yaitu Government to Gov-
kan bagian penting dari TIK karena ernment (G2G), Government to Busi-
mengandung nilai yang akan dis- ness (G2B), Government to Citizen
ampaikan. Konten TIK dapat dibuat (G2C), Business to Business (B2B),
oleh individu, kelompok ataupun Government to Citizen (G2C), Busi-
negara baik lokal, nasional, mau- ness to Business (B2B), Business to
pun internasional dan disebarkan Citizen (B2C), Citizen to Citizen (C2C)
WTKI | hal 122
5. Konektivitas media dan er lain). Bagian internet yang paling
Lingkungan Pendukung - Fisik sering digunakan adalah World Wide
Salah satu hal lain yang pent- Web (disingkat “WWW” atau disebut
ing dalam TIK adalah konektivitas “the Web“)
media (keterhubungan) dari pengi-
rim terhadap penerima informasi. Untuk dapat terhubungkan
Dari sisi pengirim, maka pengirim pengirim dan penerima informa-
harus memiliki jaringan hubungan si maka konektivitas harus terjadi.
telekomunikasi, dari telepon kabel, Konektivitas dapat terjadi jika ter-
jaringan nirkabel, menara transmit- sedia peralatan koneksi yang ada
ter, satelit, dan kabel serat optik. Se- didukung oleh sumber daya listrik
dangkan penerima harus memiliki yang stabil. Juga adanya satelit dan
kabel, modem, dan router (internal sistem telekomunikasi terestrial
maupun eksternal), radio, televisi, dengan kabel dan nirkabel, maupun
dan komputer atau ponsel. Konek- adanyatitik akses terhadap jaringan
si yang terbentuk antara pengirim internet (access point), Selain itu
dan penerima informasi secara se- adanya harus ada lingkungan pen-
derhana disebut jaringan (the Net). dukung berupa Regulasi Sosial Poli-
Inter-net (antar jaringan) adalah tik disuatu daerah atau negara yang
sebuah sistem jaringan komputer menjamin penggunaan dan perkem-
dunia sebuah jaringan dari sistem bangan TIK. Hal ini bisa berupa kebi-
jaringan dimana pengguna komput- jakan, regulasi, pembangunan kapa-
er mana saja, jika diizinkan, dapat sitas dan kebijakan tata kelola untuk
memperoleh informasi dari kom- TIKP.
puter lain (dan terkadang dapat ber-
bicara secara langsung ke komput-

hal 123 | WTKI


Ada beberapa faktor yang menentukan arah perkemban-
gan TIK yaitu:

1. Adaptabilitas
yaitu kemampuan suatu individu, kelompok masyarakat atau negara untuk
beradaptasi dengan perkembangan dan aplikasi TIK. Adaptabilitas juga bisa
berupa kemudahan TIK untuk dapat diadaptasi oleh seseorang, komunitas
maupun negara

2. Daya guna
yaitu tingkat kebermanfaatan TIK dalam kehidupan manusia sehingga dibu-
tuhkan pemakaiannya untuk aplikasi yang lebih luas

3. Kemudahan
untuk dipelajari

4. Aksesibilitas
yaitu kemudahan untuk dapat diakses
5. Keterjangkauan dari aspek pengetahuan, harga ekonomi, kemudahan pe-
makaian dll

6. Partisipasi
dari pengguna, penyedia layanan maupun stakeholder

7. Transferabilitas
yaitu kemampuan/kemudahan teknologi ini untuk dapat dipelajari atau dia-
dopsi oleh banyak orang atau masyarakat secara umum

8. Kemampuan generatif
yaitu kemampuan untuk terus dikembangkan baik dari segi teknologi, konten
maupun aplikasinya.

Setelah Anda memahami tentang definisi TIK, komponen dan faktor


apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan TIK, selanjutnya Anda
dapat berlatih menyelesaikan beberapa kasus penggunaan TIK
WTKI | hal 124
6.3.
Cara Membangun dan Mengembangkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Ada beberapa pihak yang berperan dalam pengembangan dan pengap-


likasian TIKP yaitu dunia Internasional, pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (swasta) dan individu.

Pembuat Kebijakan

Warga Negara Penyedia Layanan

Gambar 6.3. Pemangku kepentingan dalam pengembangan dan aplikasi TIKP (Usha Rani, 2011)

Masing-masing bekerja se- akan bermanfaat bagi penerima


suai kewajiban di bidangnya dan manfaat utama. Kedua pendekatan
dapat bekerja secara bersama mau- tersebut penting untuk mencapai
pun secara independen. Adapun tujuan dan masing-masing pendeka-
pemangku kepentingan dalam TIKP tan memiliki rancangan yang ber-
dapat dinyatakan pada Gambar 6.3. beda. Kedua rancangan ini dapat
Dimana Pembuat Kebijakan adalah digunakan secara terpisah atau ber-
pemerintah; Penyedia Layanan ada- samaan.
lah Industri Swasta dan Warga Neg-
ara adalah pengguna dan penerima Adalah sebuah keniscayaan
manfaat dalam masyarakat. Ada bahwa teknologi selalu ibarat dua
dua pendekatan yang dapat digu- sisi mata uang. Ada nilai positif mau-
nakan untuk pengembangan dan pun nilai negatif termasuk pada TIK.
pengaplikasian TIK. Pertama yaitu Salah satu sisi negatif TIK adalah mu-
langsung mengarah pada penerima dahnya penyebaran konten negatif
manfaat utama dan yang kedua ti- melalui internet karena kebebasan
dak langsung mengarah pada pener- akses TIK yang cukup luas. Konten
ima manfaat utama. Tidak langsung negatif ini bisa berupa pornografi,
artinya hanya sebagai pendukung, kekerasan, fitnah, profokasi dll. Se-
misalnya berfokus pada koordinasi hingga pemerintah bertanggung-
sistem dan pengembangan kebija- jawab untuk menyaring informasi
kan, infrastruktur, sumber daya ma- yang sampai atau akan diakses oleh
hal 125 | WTKI

nusia, dan konten, dimana efeknya masyarakat.


6.4.
Contoh Aplikasi Teknologi Informasi
dan komunikasi
TIK memiliki peluang aplika- knologi Informasi dan komunika-
si yang sangat luas dalam berbagai si bernama Reuters Market Light
sector pembangunan. Salah satu (RML). RML adalah sistem berbasis
aplikasi TIK disektor pembangunan ponsel, mudah dipersonalisasi dan
adalah mengatasi masalah kemi- berupa layanan informasi personal
skinan dan yang berkaitan dengan yang dirancang khusus untuk mas-
kemiskinan. Kemiskinan secara spe- yarakat petani di India. Untuk meng-
sifik berupa keadaan dimana seseo- gunakan layanan ini, petani perlu
rang memiliki membeli kartu pra-bayar dengan
• Pendapatan yang rendah dan ku- nilai INR 260 (USD 5) selama tiga bu-
rang akses terhadap pekerjaan lan dari berbagai outlet yang ada di
• Kurangnya akses terhadap lah- pedesaan. Konten RML adalah pen-
an, kredit, dan layanan getahuan tentang pertanian yang
• Terbiasa dalam kelaparan baik, cara mengatasi hama penya-
• Kurangnya akses terhadap pen- kit, harga pupuk dll. Informasi yang
didikan dan layanan kesehatan disedia oleh RML sangat membantu
• Rendahnya harapan hidup, ting- petani meningkatkan hasil pertani-
ginya tingkat kematian ibu dan annya sehingga meningkatkan keun-
anak tungan finansial dan mampu mem-
• Meningkatnya kerentanan terha- bantu mengentaskan kemiskinan
dap bencana dan konflik dikalangan petani. Saat ini, model
ini berkelanjutan baik secara sosial
Maka bagaimana peran TIK maupun finansial, dan telah menjadi
dalam pengentasan kemiskinan bagian dari rutinitas sehari-hari para
dapat dilihat pada satu sistem te- petani.
WTKI | hal 126
Proyek TIK Ningxia, Cina (2007-
2008) adalah contoh lain dari TIKP untuk berbagi pengetahuan yang
dibidang pertanian. Ningxia ada- dikembangkan oleh IFAD dan IDRC.
lah sebuah propinsi di bagian Barat Untuk membangun budaya saling
Cina. Proyek TIK Ningxia ini dimu- berbagi pengetahuan dan belajar di
lai dengan pembangunan sistem antara seluruh pemangku kepentin-
TV Internet dan website layanan gan proyek IFAD. ENRAP berisi basis
informasi yang menyeluruh untuk data pengetahuan yang sangat be-
Ningxia, sebuah call centre untuk sar yang tersedia secara cuma-Cu-
para petani di pedesaan dan pu- ma. Web ENRAP dinyatakan pada
sat informasi desa untuk mengam- Gambar 6.4. Contoh Aplikasi lain TIK
panyekan pembangunan daerah. adalah dibidang Pendidikan. Pendi-
Website ini berisi informasi yang dikan yang didukung TIK misalnya
menyediakan informasi menyeluruh pendidikan terbuka dan pendidikan
tentang pertanian, pasar, cuaca, in- jarak jauh. Pendidikan dengan TIK-
strumen keuangan dan kesehatan, pada dasarnya berarti penggunaan
dll. Call centre menyediakan video TIK sebagai sumber utama dalam
berisi proses dan teknologi pertani- interaksi pendidikan, seperti e-learn-
an. Di pusat informasi desa ini ter- ing and m-learning. Dampak dari TIK
sedia access point sebagai fasilitas dalam pendidikan menempati uru-
bagi petani untuk mengunduh dan tan kedua setelah dampak TIK untuk
mengunggah informasi ke website. praktik bisnis. Tabel 2 menyatakan
Contoh lain penerapan TIKP adalah peluang dan manfaat TIK dalam
ENRAP. ENRAP merupakan portal bidang pendidikan jarak jauh
Gambar 6.4. Web ENRAP (Usha Rani, 2011)

hal 127 | WTKI


Peluang Manfaat
Akses terhadap materi Materi pembelajaran dapat dikembangkan dan
pembelajaran yang diakses dimana saja
berkualitas tanpa mengenal
lokasi
Keterhubungan antar pelajar Pembelajaran yang kolaboratif

Interaktivitas TIK dengan jaringan memungkinkan interaksi


antar pembelajar maupun antara pengajar dan
pembelajar
Menghilangkan batasan Jarak dan isolasi bukan lagi penghalang bagi
spasial kualitas atau nilai dari pembelajaran
Manajemen pembelajaran Pendaftaran, penilaian, dan sertifikasi dapat
diorganisasi dengan meminimalkan biaya
manajemen pendidikan

Tabel 2. Peluang dan manfaat pendidikan berbasis TIK (Usha rani, 2011)

Kegiatan TIK dalam Pendi- dewasa yang putus sekolah di Filipi-


dikan secara umum adalah Model na.Meningkatkan kapasitas mereka
pendidikan terbuka dan pendidikan untuk menjadi peserta yang sukses
jarak jauh, Schoolnet (sekolah melalui dalam ekonomi pengetahuan dan
internet), Sumber Pendidikan Terbu- ekonomi global.Pusat e-Learning
ka, Repositori Objek Pembelajaran berbasis masyarakat atau eSkwelas
Learning dan TIK di dalam dan di luar didirikan di seluruh penjuru Filipina
kelas. Pendidikan berbasis TIK ini untuk menyelenggarakan program
dapat diterapkan diberbagai model pendidikan alternatif yang didukung
pendidikan seperti pendidikan for- TIK.
mal (Sekolah), pendidikan formal
(Level Tersier), pendidikan Non-For-
mal dan pelatihan pendidikan. Beri-
kut adalah beberapa contoh Sekolah
Terbuka di Asia-Pasifik. Proyek eSk-
wela Filipina adalah sebuah inisiatif
dari Komisi TIK yang bertujuan un-
tuk menyediakan pendidikan yang
berbasis TIK untuk remaja dan orang

Gambar 6.5. eSwela, Filipina (Usha Rani, 2011)


WTKI | hal 128
Contoh lain aplikasi TIK di
bidang pendidikan adalah USP-
net. Sebelum TIK menjadi sesuatu Gambar 6.6. (a) Web USP
yang populer dalam pendidikan,
USP telah menjalankan sebuah gota USP sebagaimana Gambar
sistem untuk menyampaikan pen- 6.6. (a) Dengan konferensi video
didikan melalui sistem komunika- orang-orang dari beberapa nega-
si audio dua arah berbasissatelit. ra dapat melihat dan mendengar
Sistem ini kemudian berkembang satu sama lain. Selain itu, contoh
ke dalam bentuk jaringan berbasis lain aplikasi ITK di dunia pendi-
TIK yang disebut USPNet, sebuah dikan adalah Pendidikan Non-For-
jaringan komunikasi satelit yang mal di Pfnet Pulau Solomon se-
menghubungkan semua 12 ang- bagaimana Gambar 6.6 (b)

Gambar 6.6. (b) Pendidikan non formal di pulau Solomon (Usha Rani, 2011)
hal 129 | WTKI
Aplikasi lain TIK adalah
dibidang kesehatan sebagaima-
na dikembangkannya Telemedi-
cine di Afghanistan. Pemerintah
Afghanistan bekerjasama den-
gan Cisco, Aga Khan University
Hospital (AKUH) di Karachi dan
French Medical Institute for Chil-
dren (FMIC), meluncurkan proyek
ini pada 2007. Dengan proyek ini
FMIC di Kabul, Afghanistan dapat
mengakses ke peralatan ahli ra-
diologi yang disediakan oleh
AKUH. Penerapan tersebut meli-
puti kemampuan untuk mengirim
X-ray secara real-time, USG dan
CT-Scan untuk evaluasi pasien
yang dibutuhkan (Gambar 6.7(a)).
HINARI adalah perpustakaan on-
line yang didirikan oleh WHO
bersama-sama dengan penerbit
besar. Dengan adanya HINARI ini
memungkinkan negara-negara
berkembang dapat mengakses Gambar 6.7 (a)FMIC di Kabul
salah satu koleksi terbesar di dun- (b) WEB HINARI (Usha Rani, 2011)
ia biomedis dan kesehatan. Ter-
dapat lebih dari 3.750 judul jurnal
yang tersedia untuk institusi kese-
hatan di berbagai negara. HINARI
membawa manfaat untuk ribuan
pekerja kesehatan dan peneliti,
dan juga memberikan kontribu-
si untuk peningkatan kesehatan
dunia. Web HINARI dinyatakan
pada Gambar 6.7 (b)
WTKI | hal 130
• Dalam pertanian dan pembangu-
nan pedesaan, TIK pada umumnya
untuk menyediakan akses langsung
ke informasi pasar dan cuaca, dan
gambar: media.viva.co.id memberikan layanan penyuluhan
dan penelitian untuk mendukung
pengetahuan masyarakat.

• Dalam pemerintahan dan tata


kelola, Sistem informasi manaje-
men membantu pemerintah dalam
pelaksanaan proyek untuk mening-
katkan efisiensi dan efektifitas dalam
memberikan pelayanan dasar kepa-
da publik.e-Government merupakan
penerapan TIK untuk memberikan
layanan kepada masyarakat. e-Gov-
ernance merupakan istilah yang leb-
ih luas yang meliputi hubungan yang
luas antara pemerintah dan warga
Sedangkan aplikasi lain
negaranya.E-Procurement dikenal
TIK diberbagai sektor mampu mengurangi korupsi dalam
adalah sebagaimana interaksi Government-to-Business
berikut : (Pemerintah dan Bisnis). Akses publik
hal 131 | WTKI
terhadap informasi memungkinkan ian Affairs (OCHA) yang merupakan
warga negara untuk terlibat dengan pusat dari informasi kemanusiaan.
isu-isu yang ada; ketika hal ini dilaku-
kan secara on-line, maka akan mem- • Dalam bidang lingkungan,TIK
percepat proses partisipasi warga digunakan untuk sistem informa-
negara. si geografis (SIG) yaitu pemetaan
sumber daya alam dan illegal loging.
• Di bidang pendidikan, penggu- Bagi kepulauan dan daerah terpen-
naan TIK membantu meningkatkan cil lainnya, sistem perencanaan dan
akses dan standar kualitas pendi- pengelolaan yang terintegrasi den-
dikan dengan memastikan peng- gan memanfaatkan TIK bisa menjadi
gunaan sumber daya terbaik bagi sangat berguna. Juga penggunaan
pendidikan formal, non-formal, dan TIK untuk penanggulangan bencana.
guru. Misalnya Sistem Peringatan Dini Tsu-
nami atau Tsunami Early Warning
• Dalam bidang kesehatan, TIK di- System (TEWS) adalah upaya kolabo-
aplikasikan dalam aplikasi di rumah- ratif beberapa negara Asia Tenggara
sakit, pendidikan medis lanjutan, untuk mendirikan “pengaturan per-
dan peningkatan kualitas jaringan ingatan dini yang mencakup kom-
penelitian. ponen-komponen teknologi dan ke-
masyarakatan mengenai peringatan
• Dalam rekonstruksi pasca-konf- (end-to-end) dan mengintegrasikan
lik, TIK dapat digunakan untuk peringatan dini dengan kesiapsiag-
menyebarluaskan perjanjian gencat- aan, pencegahan, mitigasi, dan tang-
an senjata bagi golongan-golongan gapan (secara komprehensif) dalam
dan komunitas lokal yang bermu- beragam kerangka bahaya”. Nega-
suhan, dan selama proses tersebut ra-negara yang terlibat adalah Kam-
mengklarifikasi situasi serta meng- boja, RRC, Laos, Myanmar, Filipina,
umpulkan dukungan. TIK juga dapat Thailand dan Vietnam. Sebagaimana
digunakan untuk meningkatkan ke- Gambar 6.8.
waspadaan terhadap pengadilan
kejahatan perang dan komisi kebe-
naran, meningkatkan pemahaman
umum mengenai pentingnya pros-
es tersebut untuk mendukung pen-
egakan hukum.ReliefWeb, sebuah
layanan dari United Nations Office
for the Coordination of Humanitar-
WTKI | hal 132
Gambar 6.8. (a)Sistem TWES (Usha Rani, 2011),
(b) Sistem BNPB (Gamantyo, 2014)
hal 133 | WTKI
6.5.
Monitoring dan Evaluasi
pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Sebagian besar negara di dapat mengukur perkembangan
kawasan Asia Pasifik telah memiliki TIK diindonesia, kita dapat melihat
kebijakan pembangunan maupun pengaruh internet terhadap berb-
kebijakan teknologi informasi sendi- agai aspek. Gambar 6.9 (a) menun-
ri. Kebijakan tersebut berbeda antar jukkan pengaruh internet terhadap
negara tergantung pada kebutuhan perdagangan di Indonesia sedang-
dan kepentingan setiap negara. Ke- kan pengaruh terhadap usaha ke-
bijakan TIKP dan kerangka kerja un- cil menengah (UMKM) ditunjukkan
tuk kegiatannya juga berbeda. Suatu pada Gambar 6.9 (b). Gambar 6.10
kebijakan TIKP berkaitan dengan menunjukkan tentang pengaruh
penyampaian perspektif dan ren- internet terhadap GDP. Perbandin-
cana dari aksi yang ingin dilakukan gan internet ekonomi dengan sek-
serta dirancang oleh pemerintah tor-sektor industri trasdisonal dan
untuk penerapan TIK dalam men- pengaruh internet terhadap hubun-
capai tujuan pembangunan. Untuk gan sosial ditunjukkan Gambar 6.11.
WTKI | hal 134
Gambar 6.9. Pengaruh internet (a) terhadap perdagangan diIndonesia,
(b) terhadap perkembangan UMKM
hal 135 | WTKI
Gambar 6.10. (a)Internet ekonomi sebagai persentase GDP (b) internet ekonomi prediksi
pada tahun 2016
WTKI | hal 136
Gambar 6.11. (a)Perbandingan internet ekonomi 2010-2016, (b) pengaruh internet terha-
dap hubungan sosial
hal 137 | WTKI
Secara umum Indonesia se- 2014). Secara sosial ada beberapa
benarnya termasuk kategori neg- hal yang menunjang perkembangan
ara yang sudah cukup baik dalam TIK di Indonesia yaitu tingkat pene-
pemanfaat TIK bagi pembangunan. trasi peralatan TIK yang meningkat
Sejumlah kementerian, lembaga (karena menjadi gaya hidup), adanya
negara, direktorat jendral, Dinas dll peningkatan pendapatan perkapita
telah menggunakan TIK untuk komu- masyarakat, terjadinya penurunan
nikasi dan pemberian informasi bagi kemiskinan dan pengangguran. Di-
masyarakat. Badan Pengkajian dan satu sisi, ada beberapa tantangan
PenerapanTeknologi memiliki www. ekonomi yang dihadapi Indonesia
bppt.go.id, Lembaga Sandi Negara termasuk dalam pengembangan TIK
Republik Indonesia memiliki www. yaitu AFTA (Asean Free Trade Agree-
lemsaneg.go.id, Kementerian Ko- ment) (tahun 2003), ACFTA (ASE-
munikasi dan Informatika Republik AN-CHINA Free Trade Agreement)
Indonesia memiliki www.depkomin- (tahun 2010), AEC (ASEAN Economic
fo.go.id dan beberapa kementrian Community) (tahun 2015) dan APEC
yang lain. Penggunaan APBN (tahun (Asia-Pacific Economic Cooperation)
2010 misalnya) menunjukkan pen- (tahun 2020)
ingkatan persentase untuk belanja
TIK menurut fungsinya (Ekonomi: Dalam aplikasi dan pengem-
33.28%, Pelayanan umum: 26.93%, bangan TIK bagi pembangunan, tan-
Keamanan dan Ketertiban: 16.52% tangan dan masalah yang umumnya
dan Pendidikan: 8.70%). Angga- dihadapi adalah dalam manajemen /
ran TIK meningkat terjadi kare- pengelolaan proyek. Lebih dari 70%
na meningkatnya pertumbuhan proyek TIKP dalam sektor umum
ekonomi dan adopsi TIK oleh negara. mengalami kegagalan karena mana-
Selain itu terjadi karena adanya be- jemen. Selain itu masalah lain yang
berapa faktor pendukung yaitu Ke- muncul adalah publikasi teknolo-
berhasilan peralihan kepemimpinan gi informasi dan komunikasi yang
nasional, Sentimen positif komuni- berlebihan dan Konten-konten TIKP
tas penggerak ekonomi, Demokrasi yang memiliki pengaruh yang terse-
berjalan baik dan penegakanhukum barluas dalam masyarakat. Sehingga
serta adanya Kebijakan nasional cara untuk mengatasi hal tersebut
tentang partisipasi publik. Namun adalah bahwa
disisi lain ada beberapa Permasala-
han yang dihadapi Indonesia dalam 1. Inisiatif tujuan pembangunan dan
pengembangan TIK yaitu Perkem- bagaimana dampaknya kepada para
bangan (ekonomi, infrastruktur) target harus dinyatakan secara ek-
yang tidak merata, batasan digital splisit.
dan Hal-hal non-teknis (Joko lianto, 2. Intervensi TIKP harus merupakan
WTKI | hal 138
berdasarkan permintaan, dan bukan keuangan?
pada ketersediaan. Solusi-solusi TIK 6. Apakah proyek tersebut kompati-
harus peka terhadap kondisi dan ke- bel dengan budaya dan tradisi para
terbatasandaerah setempat penerima keuntungan?
3. Solusi TIK harus berkelanjutan 7. Apakah proyek tersebut mungkin
dan dirancang untuk bertahan lama akan berlanjut selama periode inter-
4. Komitmen politik yang kuat dari vensi?
pemerintah
5. Proyek-proyek TIKP merupakan Dalam perencanaan proyek
paradigma berbasis proses bukan tersebut harus mencakup tong-
pada durasi tertentu atau sekedar gak-tonggak dalam siklus mana-
berbasis target. jemen proyek, Analisa Pemangku
6. Pengguna, bukan produser konten Kepentingan, perencanaan proyek,
atau distributor, yang menentukan Termasuk proses pengembangan
batas dan sifat keuntungan yang di- cetak biru proyek, Disiplin Proyek,
peroleh Ruang lingkup proyek, Waktu jadwal
– alat untuk mengelola waktu, Akti-
Sehingga untuk membangun vitas dan tugas dan rencana kerja,
suatu proyek TIK untuk aplikasi pem- Penilaian Resiko dan Perencanaan
bangunan, maka studi kelayakan Resiko, Sumber-sumber proyek,
proyek tersebut harus dapat men- Biaya proyek. Sedangkan dalam
jawab pertanyaan-pertanyaan beri- pengembangan TIKP diperlukan ke-
kut : mitraan. TIKP memerlukan kerjasa-
ma antara pemangku kepentingan
1. Apakah proyek tersebut sesuai (stakeholder) yang berbeda yang
dengan pembangunan dan dan tu- bekerja untuk alasan yang sama,
juan serta prioritas lingkungan dari Kepemilikan lokal dan pembangunan
negara dan/atau daerah tertentu kapasitas, Keterlibatan penduduk
2. Apakah proyek tersebut benar se- dan akuntabilitas sosial. Selain itu
cara teknis dan ilmiah, dan apakah Kemitraan perlu dibangun, dipupuk,
metodologi tersebut merupakan dan dilangsungkan secara berke-
yang terbaik di antara alternatif-al- lanjutan, Kebutuhan pembangunan
ternatif yang tersedia? kemitraan, Visi bersama, peran dan
3. Apakah proyek tersebut dapat akuntabilitas peran dan tanggung
dikelola secara administratif? jawab yang didefinisikan dengan
4. Apakah ada permintaan yang me- jelas, transparansi, kepemilikan dan
madai untuk hasil keluaran proyek? kerangka kerja etika. Implementasi
5. Apakah proyek tersebut dibe- kemitraan perlu untuk mengatasi,
narkan dan memungkinkan secara Ekspektasi, struktur organisasi, ma-
hal 139 | WTKI
najemen perubahan, kepemimpinan es berkelanjutan dan merupakan
dan kerja tim, komunikasi dan ke- bagian yang paling penting dari ke-
percayaan. Kemitraan yang sukses seluruhan proyek pembangunan,
memerlukan Kewaspadaan dan pe- termasuk dalam pemanfaatan TIK
mahamaan lingkungan kemitraan sebagai bagian dari proyek. Evalu-
dan Sensitivitas terhadap konteks asi dapat ditempatkan dalam tahap
lokal dan keberlangsungan finansial formatif (sebelum); proses (selama
berlangsung) dan sumatif (setelah)
Untuk mengevaluasi inter- proyek. Dua pendekatan utama
vensi teknologi TIK ada bebera- yang dominan untuk mengevaluasi
pa hal yang dapat dievaluasi yaitu proyek pembangunan adalah kuan-
tingkat keefektifan perangkat keras titatif dan kualitatif. Masing-masing
dan lunak yang dibutuhkan oleh memiliki metodologi dan perangkat
pengguna. Kedua tentang proses yang berbeda. Kedua pendekatan
menjalankan aplikasi oleh periferal tersebut dapat digunakan secara
tambahan (perangkat akses, sound mandiri atau digabungkan untuk pe-
card dan pengakselerasi grafis). Ke- nilaian yang lebih komprehensif.
tiga berupa pemanfaatan web dan
offline; penyajian TIK yang berbeda Wilayah Indonesia yang ber-
melalui media yang berbeda, juga bentuk kepulauan membutuhkan
biaya teknologi bagi pengguna dan pemerataan akses telekomunikasi
mekanisme penyampaian pada sisi khususnya dipulau dan daerah ter-
pengguna. Sedangkan evaluasi pencil. Selain itu perlu peningkatan
dari segi konten TIK, ada bebera- kapasitas layanan. Saat ini Indonesia
pa hal yang harus diperhatikan yai- sudah memiliki palapa Ring selain itu
tu Informasi dan konten yang dise- ada beberapa satelit telekomunikasi
suaikan dengan tingkat pemikiran yang digunakan di Indonesia yaitu
pengguna. Kedua adalah bahasa Telkom-1 (s/d 2016), Telkom-2 (s/d
dan literasi yang dibutuhkan untuk 2021), Telkom-3 (s/d 2026), Garuda-1
menggunakan konten. Ketiga ada- (ACeS, s/d 2015), Indostar II (Indovi-
lah cara penyajian dan pengaturan sion, s/d 2024), Palapa D (Indosat, s/d
konten dan tugas; termasuk dida- 2024) serta beberapa satelit eksper-
lamnya peninjauan struktur, urutan, imental seperti INASAT (ORARI/LA-
navigasi, kecepatan konten, interak- PAN) dan TUBSAT (LAPAN). Pengem-
tivitas, dll. Selanjutnya adalah cara bangan jaringan dan perangkat TIK
penggunaan komponen media, cara untuk pengembangan TIK dimasa
penyusunan sistem navigasi dan depan masih butuh usaha terus me-
penampilan/pengemasan nerus dan kesungguhan dari banyak
pihak. Gambar 6.12. menunjukkan
Evaluasi merupakan pros- upaya yang terus dilakukan oleh
WTKI | hal 140
pemerintah, lembaga riset maupun
penliti dunia pendidikan untuk turut
mengembangkan Teknologi Infor-
masi dan komunikasi khususnya di
Indonesia.

a b

Gambar 6.12. Upaya pengem-


bangan Satelit komunikasi oleh (a)
Telkom, (b)Lapan, (c) ITS c
hal 141 | WTKI
Referensi
1. Usha Rani Vyasulu Reddi, (2011), Premiere Series: ICTD For Development,
UN -APCICT/ESCAP College of India
2. Joko Lianto Buliali, (2014), “Urgensi TIK untuk Kemajuan Indonesia ”,
Handout Wawasan Teknologi, 29 Agustus 2014,
3. Gamantyo Hendrantoro (2014), “permasalahan Bangsa dan Alternatif
Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Handout Materi Kuliah
Tamu WTKI

Berikut adalah latihan-latihan praktis mengenai apa saja yang menurut


tentang aplikasi TIK dalam berbagai Anda penting, dan apa saja tambah-
sektor. Latihan praktis ini bersumber an yang dibutuhkan.
pada premier series ICTD, 2011 2. Mengidentifikasi apa saja yang
menjadi batasan fisik yang mun-
gkin dihadapi oleh teknologi mobile,
Latihan 1 dan apa rekomendasi Anda sebagai
solusinya.
Sebuah NGO di suatu daer-
3. Mengidentifikasi apa yang menjadi
ah sebuah negara dalam republik
hambatan sosial dan budaya dalam
Asia Tengah yang berpegunungan
penggunaan teknologi mobile untuk
sangat bersemangat untuk mengek-
menyampaikan pesan suara. Identi-
splor penggunaan teknologi pesan
fikasikan solusi yang memungkinkan
suara untuk menyampaikan pesan
untuk diaplikasikan dan tentukan bi-
tentang pencegahan penyakit pa-
ayanya, keuntungan dan kelebihan,
ru-paru yang disebabkan oleh polu-
fisik dan sosialnya.
si udara ke sejumlah besar populasi
4. Modifikasi daftar yang Anda buat
lokal. Namun NGO ini tidak tahu ha-
pada pertanyaan nomor 1 setelah
rus mulai dari mana dan bagaimana
menganalisis jawaban Anda untuk
menggunakan teknologi mobile ini.
pertanyaan nomor 2 dan 3.
Bantulah NGO ini untuk:
1. Mengidentifikasikan perangkat Latihan Praktis 2
keras yang dibutuhkan untuk mem-
produksi pesan suara, menyediakan Telepon genggam Anda yang
layanan, dan manfaat dari menang- lama rusak, dan Anda perlu mem-
kap, menyimpan, dan mendistri- beli telepon genggam baru. Buat-
busikan pesan suara tersebut. Buat- lah daftar fitur yang ingin Anda mi-
lah sebuah daftar komprehensif liki dalam telepon genggam Anda.
WTKI | hal 142
Bayangkan bahwa Anda juga mem- wanita di daerah terpencil?
beli telepon genggam untuk kakek o Cari dan diskusikanlah percobaan
Anda. Buatlah daftar fitur yang ingin atau proyek yang telah dijalankan,
Anda dapatkan pada telepon geng- baik di negara Anda sendiri ataupun
gam untuk kakek Anda tersebut. di negara lain. Buatlah studi kasus
Lakukan penilaian terhadap kedua dari kasus tersebut dengan mema-
telepon genggam tersebut berdasar- sukkan: latar belakang, deskripsi
kan faktor yang tertulis pada rangku- proyek, para pemangku kepentingan
man bagian ini. Bandingkan catatan utama, tantangan yang dihadapi, pi-
Anda dengan teman baik Anda dan lihan solusi TIK, dan pelajaran yang
minta teman Anda untuk memban- didapatkan.
tu membeli telepon genggam terse- o Presentasikan hasil diskusi ini di
but.Sekarang buat daftar dari poin depan kelas
diskusi yang Anda lakukan dengan
teman baik Anda. Presentasikan dan
perjuangkan temuan Anda sebelum
Latihan Praktis 4
ditunjukkan di depan kelas.
• Gambarlah dua buah kolom
• Di kolom sebelah kiri, daftarkan, da-
Latihan Praktis 3 lam urutan prioritas yang menurun,
masalah lingkungan utama yang di-
Dari studi kasus yang ada, hadapi negara Anda. Buatlah daftar
tampak jelas bahwa TIK yang sama kedua yang berisi potensi bencana
dapat digunakan untuk beberapa tu- alam (gempa bumi, tanah longsor,
juan, misalnya, untuk memperluas angin topan, banjir, tsunami, dll)
akses pendidikan, memungkinkan ja- yang rentan dialami negara Anda
ringan kolaborasi antara wanita, dan • Di kolom sebelah kanan, daftar-
menyediakan akses ke perawatan kan, dalam urutan prioritas yang
kesehatan. menurun, solusi yang Anda tawarkan
Berdasarkan studi kasus, Jawablah untuk mengatasi tantangan lingkun-
pertanyaan berikut: gan dan bencana. Solusi ini dapat
o Dapatkah TIK dimanfaatkan secara mencakup skala nasional, regional,
inovatif jika tidak ada tingkat ke- kota, komunitas, maupun individu.
cakapan minimum di kalangan mas- • Setelah membuat dua daftar terse-
yarakat miskin? but, dan setelah membaca materi
o Bagaimana TIK yang sama dapat dalam tiga bagian sebelumnya,
digunakan untuk beberapa tujuan? buatlah tiga kolom. Dalam kolom se-
Langkah-langkah apa yang diperlu- belah kiri, tulislah daftar intervensi
kan untuk menggunakan internet TIKP yang mungkin berguna dalam
guna memenuhi kebutuhan pen- mengimplementasikan solusi bagi
didikan dan kesehatan bagi kaum masing-masing tantangan (lingkun-
hal 143 | WTKI
gan dan bencana) yang ingin Anda dan fitur yang dapat kamu masuk-
sarankan. Pada kolom tengah, pas- kan ke dalam “cerita digital” tentang
angkan intervensi TIKP langsung kekayaan budaya desa, kota, dan
dengan tantangannya. Pada kolom negaramu.
sebelah kanan, pasangkan intervensi
dan tantangannya dengan kelompok
pemangku kepentingan yang diang-
gap harus terlibat dalam penerapan
Latihan Praktis 6
solusi TIKP.
• Bukalah situs pencarian dalam In-
• Apakah yang Anda temukan? Den-
ternet dan carilah informasi menge-
gan bantuan dosen Anda, diskusikan
nai komunitas lokal Anda
berbagai tantangan dan pilihan TIKP
• Buatlah daftar dari semua fitur
dengan teman-teman sekelas Anda.
yang diberikan
• Sekarang tunjukkanlah daftar kon-
• Buatlah daftar dari semua fitur
solidasi tantangan, intervensi TIKP
tambahan yang Anda rasa dapat
dan pemangku kepentingan
meningkatkan situs tersebut
• Kembangkan konten untuk sebuah
Latihan Praktis 5 situs komunitas e-pariwisata lokal,
dengan mebuat daftar seluruh in-
• Bukalah website nasional di negara formasi yang Anda ingin lihat dalam
Anda dan evaluasi: situs web tersebut
• Apakah semua kementrian dan de-
partemen memiliki websitenya mas-
ing-masing.
Latihan Praktis 7
• Pilih salah satu departemen dan
Pemerintah lokal telah
buatlah daftar pelayanan publik
mengembangkan portal web untuk
yang disediakan oleh departemen
digunakan penduduk dalam men-
tersebut.
yampaikan keluhan dan komplain
• Nilailah layanan tersebut dalam
terkait sarana umum – air, saluran
konteks
air dan listrik – secara online. Na-
• Ketersediaan informasi yang dibu-
mun, setelah satu tahun peluncuran
tuhkan
portal, pejabat pemerintah mene-
• Kemudahan penggunaan
mukan tidak ada pengguna. Perik-
• Interaktivitas situs
sa portal tersebut dengan berbagai
• Fitur-fitur lainnya (drop down
macam isu proyek TIKP yang didi-
menu, bagian FAQ, keterbukaan ter-
skusikan dalam bagian ini – kebija-
hadap publik, dan lain-lain).
kan dan pemerintahan, teknologi
• Buatlah daftar fitur tambahan yang
dan pemilihan teknologi, konten,
ingin masukkan.
pembangunan kapasitas manusia,
• Buatlah daftar dari semua konten
WTKI | hal 144
manajemen perubahan, dan isu- Jika Anda adalah mahasiswa yang
isu manajemen proyek. Buat daftar menyalin dan tertangkap melakukan
prioritas mengenai saran yang akan plagiarisme, apakah konsekuensi
Anda berikan kepada pemerintah yang Anda harapkan akan Anda ter-
lokal untuk perbaikan portal web; ima?
atau Daftarkan alasan-alasan men-
gapa portal tersebut harus ditutup-
dan dibuat lagi yang baru. Bentuk
Latihan Praktis 9
dua kelompok dalam kelas. Kelom-
Sebuah LSM untuk manula di
pok pertama mendiskusikan pening-
komunitas Anda meminta Anda un-
katkan yang akan dibuat; kelompok
tuk merancang sebuah cara di mana
lain mendiskusikan penutupan por-
mereka dapat menggunakan TIK
tal. Pertahankan pilihan Anda dalam
secara efektif untuk berkomunikasi
sebuah debat terbuka.
satu sama lain dengan dunia.
1. Buat daftar pertanyaan yang
Latihan Praktis 8 akan Anda tanyakan kepada mereka
mengenai kebutuhan mereka, dan
Selama kegiatan mengajar mengenai isu akses teknologi
mereka dalam kampus lokal, beber- 2. Berdasarkan jawaban yang
apa dosen telah melaporkan men- Anda terima, rekomendasikan se-
emukan perangkat lunak bajakan buah pilihan teknologi untuk mere-
terpasang secara tidak layak pada ka.
komputer-komputer di laboratorium
komputer. Dosen juga menemukan
mahasiswa telah menyalin materi
Latihan Praktis 10
dari berbagai sumber Internet ke da-
• Beberapa orang berkata bahwa
lam tugas mereka sendiri dan mere-
TIKP merupakan tanggung jawab
produksinya seperti milik mereka
umum para spesialis dan tekni-
sendiri. Hal ini ditemukan sebagai
si TI. Beberapa orang lainnya ber-
masalah yang umum di antara para
pendapat bahwa TIKP merupakan
mahasiswa. Sebelum mengambil
sumber dari ilmuwan sosial
keputusan, dosen menanyakan ma-
• Bentuk dua kelompok. Kelompok
sukan Anda, sebagai mahasiswa,
pertama mendiskusikan kasus bagi
dalam pengambilan keputusan. Tu-
para spesialis IT; kelompok kedua
liskanlah
mendiskusikan kasus bagi ilmuwan
Apakah isu etika dan HAKI yang se-
sosial
dang dihadapi dosen?
• Setelah berdebat selama 30 menit,
Apakah langkah yang harus diambil
cari dan daftarkan lima aspek umum
dosen dalam mengatasi masalah eti-
yang terdapat dalam kedua argu-
ka dan HAKI tersebut?
hal 145 | WTKI
men. Temukan dan daftar pula lima
perbedaanya. Kumpulkan aspek-as-
pek tersebut untuk membentuk
pemahaman umum mengenai apa
yang harus terdapat dalam pengem-
bangan kapasitas TIKP. Sebarkan hal
ini dengan para peserta kelas

Latihan Praktis 11
• Latihan praktis pada Bab 7 mem-
berikan skenario di mana pemerin-
tah telah membangun sebuah por-
tal web sehingga masyarakat dapat
mengajukan komplain dan keluhan
mereka tentang fasilitas umum – air,
saluran air dan listrik- secara online.
Satu tahun setelah peluncuran por-
tal, pegawai pemerintah menemu-
kan tidak adanya pengguna. Pada
latihan sebelumnya, Anda diminta
memberikan saran mengenai cara
merevitalisasi portal tersebut. Se-
karang pemerintah lokal meminta
Anda untuk merancang proposal
untuk mengevaluasi portal tersebut.
Tulislah saja yang akan Anda identifi-
kasi sebagai :
• Tujuan evaluasi
• Pendekatan yang akan Anda gu-
nakan
• Perangkat yang akan Anda gunakan
untuk mengumpulkan data
• Laporan yang akan Anda siapkan
untuk mendukung perubahan akan
cara penanganan proyek tersebut
WTKI | hal 146
BAB 7
Etika Ilmiah, Hak Cipta dan Plagiarisme
hal 147 | WTKI
khusus kepada para pengajar dan
7.1. profesor untuk aktif melakukan riset.
Latar Belakang Pentin- Pada gilirannya, sebagian dari mere-
ka melakukan ketidakjujuran yang
gnya memahami Etika oleh mereka yang tidak melakukan-
Ilmiah, Hak Cipta dan nya dipandang sebagai keburukan
dan kebodohan. Saat itulah muncul
Plagiarisme konsep etika ilmiah seperti yang kita
Bab ini ditulis oleh Prof. Sum- hadapi sekarang ini. Badan-badan
inar Pratapa, Ph.D. Ketua Lembaga pendidikan selalu memunculkan
Penjaminan Mutu, Pengelolaan dan etika ilmiah sebagai bagian penting
Perlindungan Kekayaan Intelektual dalam sistem yang mereka bangun.
(LPMP2KI) ITS untuk memberikan Muncul aturan-aturan, peraturan
pemahaman tentang Etika Ilmiah, akademik, codes of conduct, do’s
hak Cipta dan Plagiarisme khusus- and don’t’s dan semacamnya yang
nya bagi para pelajar dan civitas disertai dengan badan kehormatan
akademika ITS. Pemahaman terha- akademik, academic board, board
dap etika Ilmiah ini diperlukan oleh of ethics dan sejenisnya. Etika ilmi-
setiap peneliti, akademisi maupun ah atau etika akademik berkembang
mahasiswa untuk memberikan pan- dalam hal makna, cakupan, kekhu-
duan dalam penulisan hasil gagasan susan ilmu dan keterikutan dan
ilmiah dan penelitian yang dilaku- keterkaitan dengan teknologi. Etika
kannya. adalah moral, moral berarti akhlak.
Pada mulanya, isu mengenai Oleh sebab itu, prinsip menegak-
etika akademik di lingkungan belajar kan etika ilmiah bermakna perwuju-
formal muncul pada abad 18 yang dan akhlak masyarakat ilmiah yang
berkaitan erat dengan integritas ak- baik. Etika akademik tidak lagi hanya
ademik dan berlaku untuk memper- mencakup para pengajar dan profe-
lihatkan tugas (amanat), kekuasaan, sor, melainkan sudah meluas men-
kebanggaan dan harga diri. Para cakup peneliti, mahasiswa, dan para
pelajar dan mahasiswa serta mas- tenaga pendidik. Tiap-tiap bidang
yarakat memandang etika akademik ilmu, karena kekhasannya, memiliki
merupakan sebuah tataran kehor- cakupan isi etika yang khusus; mis-
matan untuk diraih. Namun secara alnya bidang kedokteran berbeda
filosofis terjadi perubahan signifikan dengan bidang politik atau rekayasa.
dalam memandang peran pendi- Berkembangnya rekayasa informati-
dikan tinggi untuk menghasilkan pro- ka dan komputer juga turut mengu-
duk-produk riset pada abad ke-19. bah bagaimana mengenali academic
Perubahan ini memberikan tekanan fraud (kecurangan-kecurangan) dan
WTKI | hal 148
juga pejabat pendidikan dan para
profesor. Kasus-kasus pelangga-
ran etika, pelanggaran hak cipta
dan maraknya isu plagiarisme di
berbagai kalangan pendidikan
yang tidak menyurut tetapi bah-
Gambar: nls.org kan membuncah di era digital
ini menunjukkan bahwa penega-
membuat peraturan dan kepu- kan moral akademik senantiasa
tusan bagaimana etika akademik mendapatkan tantangan. Padahal
ditegakkan. Adanya “perebutan” moral akademik, terlebih di kalan-
ide dan karya memunculkan isu gan pendidikan tinggi, merupakan
baru yang berkaitan dengan hak cermin paling jelas untuk meng-
cipta (sebuah terjemahan yang gambarkan moral suatu bangsa.
sebenarnya kurang pas dari copy- Oleh sebab itu, perlu sebuah pen-
rights) dan plagiarisme. Perkem- getahuan dan penyegaran kepada
bangan teknologi komunikasi para pelaku pendidikan mengenai
dan jaringan menjadikan isu ini pentingnya etika akademik agar
semakin membesar dan perlu terwujud masyarakat ilmiah yang
perhatian khusus. Ketersediaan saling mempercayai. Tulisan ini
masif informasi di berbagai situs dimaksudkan untuk memberikan
jaringan (websites) menjadikan pencerahan kepada mahasiswa
karya-karya ilmiah para pelaku baru mengenai etika akademik
pendidikan saat ini semakin ter- di perguruan tinggi: aspek-aspek
curigai bukan bersumber dari diri terkait, contoh pelanggaran etika
sendiri. Kepercayaan antar ilmu- akademik sebagai pembelajaran,
wan semakin luntur ketika kita dan bagaimana etika akademik
mengetahui bahwa pelaku plagiat dilaksanakan di perguruan tinggi,
itu bukan hanya dari kalangan pe- serta contoh menghindari plagiat.
lajar atau mahasiswa, melainkan
hal 149 | WTKI
7.2.
Definisi dan Komponen Etika Ilmiah,
Hak Cipta dan Plagiarisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari beberapa istilah
yang digunakan dalam tulisan ini adalah:

Etika Ilmiah
ilmu tentang apa yang baik bersifat ilmu; secara ilmu pen-
dan apa yang buruk dan ten- getahuan; memenuhi syarat
tang hak dan kewajiban moral (kaidah) ilmu pengetahuan [2]
(akhlak) [1]

Hak cipta Plagiarisme


hak eksklusif bagi pencip- penjiplakan yang melanggar
ta atau penerima hak un- hak cipta [4]
tuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya
atau memberi izin untuk itu
dengan tidak mengurangi
pembatasan- pembatasan
menurut peraturan perun-
dang- undangan yang berlaku
[3]
WTKI | hal 150
Dengan demikian etika ilmi- ilmuwan terangkum dalam “ciptaan”.
ah merupakan tatanan moral (dalam Kepemilikan atas ciptaan itu diakui
masyarakat ilmiah) yang dihubung- dalam bentuk hak cipta. Kepemilikan
kan dengan kaidah-kaidah ilmu pen- itu hanya nyata ketika dibandingkan
getahuan. Masyarakat ilmiah adalah di antara insan masyarakat ilmiah.
sekelompok insan yang memiliki rasa Salah satu contoh hak cipta adalah
ingin tahu terhadap sebuah gejala kepemilikan atas sebuah karya atau
dan kemudian melakukan kajian-ka- tulisan ilmiah, bisa dalam bentuk
jian dengan sistematika tertentu se- buku, artikel, laporan, tugas akhir, te-
hingga memperoleh kebenaran ilm- sis, disertasi dan sebagainya.
iah atas gejala tersebut. Etika ilmiah
bersifat mengikat masyarakat ilmiah, Menyelesaikan sebuah karya
sering berkembang dengan peneta- ilmiah merupakan sebuah kebang-
pan-penetapan tertulis, tetapi juga gaan, karena akan lahir pengakuan
dengan perjanjian-perjanjian tidak dari sejawat atas karya tersebut.
tertulis. Contoh etika ilmiah tertulis Selain itu, dampak lahirnya sebuah
adalah surat keputusan rektor men- karya ilmiah adalah “kesejahteraan”
genai sanksi jika seorang mahasiswa (wealth) dalam arti luas, di antaranya
mencontek, sedangkan contoh etika adalah kelulusan, kenaikan jabatan,
ilmiah tak tertulis adalah sanksi mor- dan hibah riset. Bagi sebagian insan
al bagi seorang akademia yang lolos ilmiah, apalagi bagi pemula, menulis
dari pelanggaran akademik padahal karya ilmiah bukan hal yang mudah.
jelas melakukannya. Etika ilmiah mer- Sebagian yang lain memiliki perilaku
upakan ruh yang dimiliki masyarakat kurang terhormat dengan mengam-
ilmiah untuk menjaga integritas dan bil atau mengaku karya orang lain
kehormatan. Pelanggaran terhadap sebagai miliknya. Oleh sebab itu, di
etika ilmiah berdampak pada hu- hampir semua periode ilmiah mod-
kuman yang mengurangi rasa hor- ern ditemukan adanya praktek-prak-
mat masyarakat ilmiah terhadap tek plagiarisme atau penjiplakan
pelakunya. Bagi seorang ilmuwan terhadap hak cipta orang lain. Prak-
sejati, hukuman semacam ini sudah tek itu sudah sedemikian mempri-
cukup menjadikannya merasa dike- hatinkan sehingga diperlukan lang-
cilkan dan dikucilkan. Kepanditannya kah-langkah perlindungan terhadap
dalam ilmu yang ditekuninya bakal ti- hak cipta, di antaranya adalah den-
dak diakui lagi dan keberadaannya di gan memberikan pengetahuan dan
kalangan masyarakat dianggap tidak pelajaran mengenai hak cipta dan
penting lagi. memberikan sanksi akademik atau
pidana terhadap pelakunya.
Salah satu wujud kekayaan
ilmiah yang dihasilkan oleh seorang
hal 151 | WTKI
Di Indonesia telah diberlakukan Un-
dang-undang mengenai Hak Cipta
bernomor 28 tahun 2014. Khusus
untuk kalangan pendidikan, telah
berlaku Peraturan Menteri Pendi-
dikan Nasional nomor 17 tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penang-
gulangan Plagiat di Perguruan Ting-
gi. Peraturan Menteri ini mencakup
ketentuan umum (definisi-definisi),
lingkup dan pelaku plagiat, batasan
tempat dan waktu terjadinya plagiat,
pencegahan dan penanggulangan
plagiat, dan pemberian sanksi pada
pelaku. Secara umum, pencegahan
dan penanggulangan plagiat perlu
dilakukan setiap saat dan kepada
semua insan ilmiah, baik ketika masih
berada di perguruan tinggi, maupun
ketika sudah di luar perguruan tinggi;
di semua jenjang jabatan; berstatus
dosen, mahasiswa, maupun alum-
ni. Sanksi kepada pelaku plagiat di
perguruan tinggi dijatuhkan setelah
melalui mekanisme persandingan,
persaksian atau pertimbangan, dan
pembelaan yang dapat membukti-
kannya. Jenis sanksi beragam dari
ringan hingga berat, dari teguran,
peringatan tertulis, penundaan pem-
berian hak, pembatalan nilai (ma-
hasiswa) atau penurunan pangkat/
jabatan, hingga pembatalan ijazah
atau pemberhentian dengan tidak
hormat sebagai dosen/peneliti/tena-
ga kependidikan.
WTKI | hal 152
7.3.
Membangun Paradigma Ilmiah

Membangun paradigma ilmiah berarti membuat seseorang memiliki


kerangka berpikir tertentu dalam posisinya sebagai anggota masyarakat
ilmiah.

Paradigma ilmiah yang baik dapat dengan cerdas, bijak dan bertang-
dibangun melalui pengajaran, pem- gungjawab. Ia akan menggunakan
berian teladan dan aturan-aturan etika ilmiah sebagai acuan berper-
tertentu yang dibuat dan ditegak- ilaku. Ia akan bijak menilai berbagai
kan di kalangan masyarakat ilmiah persoalan ilmiah, misalnya terkait
tertentu. Membangun paradigma il- hak cipta dan plagiarisme. Sebagai
miah adalah membangun kerangka contoh, ia akan memasukkan nama
berpikir. Oleh karenanya, dampak- seseorang sebagai anggota penulis
nya akan tampak ketika insan ilm- dalam karya ilmiahnya sesuai hak
iah seperti mahasiswa dan dosen dan kewajibannya sebagai penulis,
menghadapi suatu permasalahan bukan tidak memasukkannya kare-
ilmiah tertentu. Sebagai contoh ada- na ketidaksukaan personal, atau me-
lah bagaimana menghadapi “tantan- masukkannya meskipun tidak sesuai
gan” keharusan mahasiswa menulis haknya karena kedekatan personal.
karya ilmiah tertentu sebagai syarat
tambahan kelulusannya. Jika kerang- Membangun paradigma il-
ka berpikir yang berkembang di ka- miah akan berdampak pada mas-
langan mahasiswa adalah bahwa yarakat ilmiah yang sehat, suasana
menulis karya ilmiah adalah dalam yang kondusif dan pribadi-pribadi
rangka menyebarluaskan informasi yang berintegritas. Dengan paradig-
dan ide-ide untuk dapat dimanfaat- ma ilmiah yang baik akan ditemui
kan masyarakat ilmiah secara luas, sekumpulan masyarakat ilmiah yang
maka “tantangan” itu akan mudah suka bekerja keras, gemar berdisku-
diselesaikan. Sebaliknya, jika kerang- si ilmiah, saling menghormati dan
ka berpikir yang digunakan adalah menghargai, jujur dan berani ber-
bahwa keberadaan “tantangan” itu tanggung jawab, dan menjunjung
merupakan sebuah paksaan, maka tinggi nilai-nilai akademik. Memban-
hal itu sulit diselesaikan. Dosen dan gun paradigma ilmiah akan dengan
mahasiswa yang memiliki paradig- sendirinya mengurangi terjadinya
ma ilmiah yang baik akan menyele- pelanggaran-pelanggaran ilmiah,
saikan persoalan- persoalannya termasuk mencegah terjadinya dup-
hal 153 | WTKI
likasi ilmiah dan plagiarisme. miah relevan yang secara subjektif
tidak menguntungkan pihak-pihak
Paradigma ilmiah yang baik tertentu secara berlebihan, apalagi
perlu dibangun secara sistematis diri penulis sendiri misalnya melalui
dan terus menerus. Tempatnya bisa plagiasi sendiri (self-plagiarism). Si-
di ruang kuliah, arena-arena disku- tasi yang bertanggungjawab me-
si, tempat perkenalan mahasiswa masukkan sumber-sumber pustaka
baru, pelatihan kepemimpinan dan atau referensi ilmiah yang memang
jabatan, laboratorium atau tem- seharusnya ada dan asli, bukan men-
pat-tempat konsultasi. Cara mem- gada-ada dan salah dalam member-
bangunnya bisa dengan mengajar- ikan penghargaan. Membuat sitasi
kan, memberikan contoh atau saling dengan cara “A di dalam B” merupa-
bertukar pikiran. Agar efektif, setiap kan salah satu contoh kekeliruan
hal bernilai positif yang turut mem- memberikan penghargaan, karena
bangun paradigma ilmiah yang baik karya B akan lebih dikenal dari A
seperti tutur kata dan sikap perlu sebagai penemu aslinya. Penulisan
dihargai dan ditonjolkan kebermak- nama yang tidak tepat juga mer-
naannya. Sebuah kerangka berpikir upakan salah satu hal yang harus
yang baik akan tumbuh dengan baik dihindari dalam rangka membangun
di lingkungan yang mendukung dan paradigma ilmiah yang baik.
terjadi secara ajeg.
Dengan adanya teknologi in-
Penyebaran kerangka ilmi- formasi yang semakin maju, para
ah yang baik dapat masuk di dalam penulis disarankan untuk meman-
laboratorium-laboratorium riset pe- faatkannya dalam penulisan ilmiah.
nelitian melalui pembentukan mau- Salah satunya adalah dengan meng-
pun pengejawantahan pohon riset gunakan perangkat (lunak) aplikasi
yang menjadikan masyarakat ilmiah untuk mengelola sumber referensi.
di sekitar laboratorium terpengaruh Cukup banyak aplikasi untuk keper-
oleh semangat dan kinerja ditimbul- luan tersebut, misalnya EndNote,
kannya. Bukan hanya dalam melak- RefWorks, CiteULike, Citavi, Mende-
sanakan riset, kerangka ilmiah yang ley, dan Zotero [5]. Sebagian perang-
baik juga diperlukan dalam disemi- kat itu harus dilanggan (berbayar),
nasi hasil-hasil penelitian, misalnya sebagian lainnya tidak berbayar
dalam penulisan ilmiah. Salah satu (gratis). Mendeley dan Zotero adalah
hal yang menonjol adalah kebiasaan dua di antara aplikasi itu yang tidak
untuk memberikan penghargaan berbayar. Zotero [6] digunakan da-
(merits) kepada peneliti/penulis lain lam tulisan ini dan disarankan dapat
yang karyanya digunakan atau dis- dipakai oleh para pembaca dalam
itasi. Sitasi harus dilakukan dengan menulis proposal, laporan, disertasi
wajar dan bertanggungjawab. Sitasi atau tesis, artikel-artikel dan karya
yang wajar mengacu karya-karya il- ilmiah lainnya.
WTKI | hal 154
Zotero
Dua fungsi utamanya adalah untuk mengunduh
metadata sumber referensi dan memasukkan dan
mengatur sumber referensi yang telah diunduh ke
dalam pengolah kata (word processor) yang dipilih,
misalnya Microsoft Word, dan mengatur sitasi mau-
pun daftar pustaka (referensi) menurut gaya sel-
ingkung (home style) jurnal yang dikehendaki. Untuk
dapat memanfaatkan Zotero, ada 3 langkah yang ha-
rus ditempuh, yaitu:

(1) Pilih mesin pencari (search engine) yang bisa


mendukung Zotero; disarankan menggunakan Goo-
gle Chrome. Kunjungi situs unduh Zotero [7] untuk
menghubungkan Chrome dan Zotero. Jika hubungan
ini sudah terjalin, maka Chrome sudah siap melaku-
kan pemanenan metadata sumber referensi.

(2) Unduh dan instal Zotero “Standalone” yang mer-


upakan wadah hasil pemanenan metadata.

(3) Instal plugin Zotero untuk Word. Jika sudah ter-


instal, maka metadata yang sudah terpanen dapat
digunakan sebagai sumber referensi untuk sitasi
maupun pembuatan daftar pustaka yang sistematis
dan mudah dilakukan.

Anda disarankan mempelajari lebih lanjut


mengenai pemakaian Zotero dengan membaca tu-
torialnya [8].
hal 155 | WTKI
Berikut adalah beberapa con- Serikat John Walsh [16] yang akhirn-
toh penerapan etika ilmiah misalnya ya mundur dari posisi politiknya dan
penegakan peraturan akademik mis- Norbert Lammart yang merupakan
alnya pelaksanaan evaluasi, batasan President of Bundestag Jerman. Di
pengambilan kredit kuliah, yudisi- kalangan artis, seperti yang dilaku-
um dan Pemberian sanksi akademik kan oleh Shia LeBeouf [17]. Di ka-
yang diatur secara internal (Contoh: langan profesor, seperti yang terjadi
sanksi untuk mahasiswa mencontek di Kanada [18], Korea Selatan [19]
saat ujian dan sanksi untuk maha- dan Indonesia [20]. Di kalangan ma-
siswa yang menjiplak hasil peneli- hasiswa, seperti yang terjadi secara
tian). Contoh yang lain adalah pen- masif di MIT [21] maupun perseo-
egakan Etika Ilmiah secara umum. rangan [22].
Misalnya Musik, merek dagang, [9],
[10], Skandal Schon [11] hingga di- Selanjutnya, berikut contoh
cabut gelarnya [12], Chemistry “co- mengenai bagaimana menghindari
lossal” fraud oleh Chiranjeevi[13] plagiarisme. Paragraf mengenai
dan Self-plagiarism untuk menaik- panas bumi di bawah ini diambil
kan kepopuleran diri di jalur publika- pada tanggal 18 Januari 2015 dari
si ilmiah oleh Nelson Tansu [14] dan http://id.wikipedia.org/wiki/Ener-
Jonah Lehrer [15]. Plagiarisme ban- gi_panas_bumi. Beberapa hal dapat
yak terjadi di berbagai belahan neg- kita lakukan dalam rangka mengam-
ara, seperti kasus di kalangan politi- bil informasi dari paragraf ini.
si, termasuk Anggota Senat Amerika

Energi panas bumi adalah en- al dari aktivitas tektonik di dalam


ergi panas yang terdapat dan terben- bumi yang terjadi sejak planet ini dic-
tuk di dalam kerak bumi. Temperatur iptakan. Panas ini juga berasal dari
di bawah kerak bumi bertambah sei- panas matahari yang diserap oleh
ring bertambahnya kedalaman. Suhu permukaan bumi. Selain itu sumber
di pusat bumi diperkirakan mencapai energi panas bumi ini diduga berasal
5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 dari beberapa fenomena:
tahun 2003 tentang Panas Bumi: • Peluruhan elemen radioaktif di
“Panas Bumi adalah sumber energi bawah permukaan bumi.
panas yang terkandung di dalam air • Panas yang dilepaskan oleh log-
panas, uap air, dan batuan bersama am-logam berat karena tenggelam ke
mineral ikutan dan gas lainnya yang dalam pusat bumi.
secara genetik semuanya tidak dapat • Efek elektromagnetik yang dipen-
dipisahkan dalam suatu sistem Panas garuhi oleh medan magnet bumi.
Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.” Energi ini telah dipergunakan
Energi panas bumi ini beras- untuk memanaskan (ruangan ketika
WTKI | hal 156
musim dingin atau air) sejak perad- di mana temperatur tinggi dari sum-
aban Romawi, namun sekarang lebih ber panas bumi tersedia di dekat per-
populer untuk menghasilkan energi mukaan. Pengembangan dan penyem-
listrik. Sekitar 10 Gigawatt pemban- purnaan dalam teknologi pengeboran
gkit listrik tenaga panas bumi telah dan ekstraksi telah memperluas jang-
dipasang di seluruh dunia pada ta- kauan pembangunan pembangkit lis-
hun 2007, dan menyumbang sekitar trik tenaga panas bumi dari lempeng
0.3% total energi listrik dunia. Ener- tektonik terdekat. Efisiensi termal
gi panas bumi cukup ekonomis dan dari pembangkit listrik tenaga panas
ramah lingkungan, namun terbatas bumi cenderung rendah karena fluida
hanya pada dekat area perbatasan panas bumi berada pada tempera-
lapisan tektonik. Pangeran Piero Gi- tur yang lebih rendah dibandingkan
nori Conti mencoba generator panas dengan uap atau air mendidih. Ber-
bumi pertama pada 4 July 1904 di dasarkan hukum termodinamika,
area panas bumi Larderello di Italia. rendahnya temperatur membatasi
Grup area sumber panas bumi terbe- efisiensi dari mesin kalor dalam men-
sar di dunia, disebut The Geyser, be- gambil energi selama menghasilkan
rada di Islandia, kutub utara. Pada listrik. Sisa panas terbuang, kecuali
tahun 2004, lima negara (El Salvador, jika bisa dimanfaatkan secara lokal
Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostari- dan langsung, misalnya untuk pem-
ka) telah menggunakan panas bumi anas ruangan. Efisiensi sistem tidak
untuk menghasilkan lebih dari 15% memengaruhi biaya operasional sep-
kebutuhan listriknya. Pembangkit lis- erti pembangkit listrik tenaga bahan
trik tenaga panas bumi hanya dapat bakar fosil
dibangun di sekitar lempeng tektonik

Berikutnya dari http://


id.wikipedia.org/wiki/Pemban-
gkit_listrik_tenaga_panas_bumi,
diakses pada tanggal yang sama.

Pembangkit Listrik Tenaga (MW), dengan kapasitas terbesar di


Panas Bumi adalah pembangkit listr- Amerika Serikat sebesar 3.086 MW,
ik yang menggunakan panas bumi se- diikuti oleh Filipina dan Indonesia.
bagai sumber energinya. Listrik dari India sudah mengumumkan rencana
tenaga panas bumi saat ini digunakan untuk mengembangkan pembangkit
di 24 negara, sementara pemanasan listrik tenaga panas bumi pertaman-
memanfaatkan panas bumi digu- ya di Chhattisgarh.
nakan di 70 negara. Perkiraan potensi
listrik yang bisa dihasilkan oleh tena- Tenaga panas bumi dianggap
ga panas bumi berkisar antara 35 s.d. sebagai sumber energi terbarukan
2.000 GW. Kapasitas di seluruh dun- karena ekstraksi panasnya jauh lebih
ia saat ini adalah 10.715 megawatt kecil dibandingkan dengan muatan
hal 157 | WTKI
panas bumi. Emisi karbondioksida panas Bumi dilakukan dengan menge-
pembangkit listrik tenaga panas bumi bor tanah di daerah yang memiliki
saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per potensi panas Bumi untuk membuat
megawatt-jam (MW•h) listrik, kira-ki- lubang gas panas yang akan diman-
ra seperdelapan dari emisi pemban- faatkan untuk memanaskan ketel
gkit listrik tenaga batubara. uap (boiler) sehingga uapnya bisa
Indonesia dikaruniai sumber panas menggerakkan turbin uap yang ter-
Bumi yang berlimpah karena banyak- sambung ke generator. Untuk panas
nya gunung berapi di Indonesia. Dari bumi yang mempunyai tekanan ting-
pulau-pulau besar yang ada, hanya gi, dapat langsung memutar turbin
pulau Kalimantan saja yang tidak generator, setelah uap yang keluar
mempunyai potensi panas Bumi. dibersihkan terlebih dahulu.
Untuk membangkitkan listrik dengan

Berikut beberapa contoh pe-


nelusuran tingkat duplikasi dengan
perangkat lunak iThenticate dan Pla-
giarism Detector untuk tulisan-tu-
lisan yang berkaitan dengan 2 para-
graf di atas.

Paragraf (di-copy-paste dari baris 1-2, 6-7).


Energi panas bumi adalah energi panas Tingkat duplikasi menurut iThenticate: 100%
yang terdapat dan terbentuk di dalam
kerak bumi. Temperatur di bawah kerak
bumi bertambah seiring bertambahn-
ya kedalaman. Suhu di pusat bumi
diperkirakan mencapai 5400 °C. Energi
panas bumi ini berasal dari aktivitas Tingkat duplikasi menurut Plagiarism Detector: 94%
tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini diciptakan. Panas ini juga be-
rasal dari panas matahari yang diserap
oleh permukaan bumi.

Setelah sedikit perbaikan (paraphrasing):


Energi panas bumi merupakan jenis en- Tingkat duplikasi menurut iThenticate:73%
ergi yang terbentuk di dalam kerak bumi
akibat temperatur di bawahnya dengan
temperatur tertinggi dapat mencapai
5400 °C. Energi panas bumi ini berasal
dari aktivitas tektonik di dalam bumi Tingkat duplikasi menurut Plagiarism Detector: 51%
yang terjadi sejak planet ini diciptakan
dan juga berasal dari panas matahari
yang diserap oleh permukaan bumi.
WTKI | hal 158
Contoh salami slicing (mengambil sana sini) dari 2 paragraf yang dicontohkan.
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat Tingkat duplikasi menurut iThenticate:
dan terbentuk di dalam kerak bumi. Energi panas bumi 100%
cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terba-
tas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi
terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan muatan panas bumi. Temperatur Tingkat duplikasi menurut Plagiarism
di bawah kerak bumi bertambah seiring bertambahnya Detector: 94%
kedalaman. Suhu di pusat bumi diperkirakan mencapai
5400 °C. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas
tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini
diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari
yang diserap oleh permukaan bumi.
Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan
(ruangan ketika musim dingin atau air) sejak peradaban
Romawi, namun sekarang lebih populer untuk meng-
hasilkan energi listrik. Sekitar 10 Gigawatt pembangkit
listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh
dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3%
total energi listrik dunia. Listrik dari tenaga panas bumi
saat ini digunakan di 24 negara, sementara pema-
nasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70
negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan
oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d. 2.000
GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715
megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar di Ameri-
ka Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan
Indonesia. India sudah mengumumkan rencana untuk
mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi
pertamanya di Chhattisgarh.

Mari mencoba menarasikan pokannya sebagai sumber energi


kembali 2 paragraf di atas dan terbarukan
mencek berapa tingkat duplikasin-
ya. Sebelum menarasikan kembali, • Sumber panas bumi, termasuk pu-
mari mencoba menyarikan informa- sat bumi (beserta temperaturnya)
si yang ada di dalam kedua paragraf dan panas matahari
tersebut. Kedua paragraf itu berisi:
• Pemakaian energi panas bumi di
• Definisi energi panas bumi atau masa lalu dan sekarang, dan pros-
tenaga panas bumi dan pengelom- peknya
hal 159 | WTKI
Maka, narasi baru yang dapat dibuat adalah:

Energi atau tenaga panas bumi termasuk sumber


Total 172 kata. Tingkat du-
energi terbarukan yang terutama berasal dari panas plikasi menurut iThenticate
yang ada di bumi sendiri. Panas ini terbentuk di dalam à 17% dan hanya berupa
kerak bumi dan berasal dari panas pusat bumi (mag- frasa-frasa kecil, tanpa
ada kesamaan kalimat dan
ma) yang temperaturnya diperkirakan mencapai 5400
paragraf.
°C. Energi panas bumi seperti yang didefinikan pada
Undang-Undang No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi Kesamaan yang ditemukan
Pasal 1: “Panas Bumi adalah sumber energi panas yang iThenticate ditandai den-
gan warna pada bacaan di
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan
samping.
bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu
sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlu-
kan proses penambangan” merupakan produk aktivitas
tektonik di dalam bumi yang telah ada sejak planet ini
diciptakan.

Pemanfaatan energi ini bagi kehidupan manusia


sudah ada sejak peradaban Romawi. Dengan semakin
menipisnya cadangan energi fosil, penggunaan energi
panas bumi semakin meningkat meskipun pada tahun
2007 angka prosentase baru mencapai 0,3% total kon-
sumsi energi dunia sebesar 10 gigawatt. Contoh negara
yang sudah memanfaatkan energi panas bumi adalah
Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia, serta India
yang segera menjadi negara pengguna baru.
WTKI | hal 160
Sedikit polesan lagi menjadi

Energi atau tenaga panas bumi termasuk sumber


Total 168 kata. Tingkat du-
energi terbarukan berupa panas yang terutama beras- plikasi menurut iThenticate
al dari perut bumi. Panas ini terbentuk di dalam kerak à 8% dan hanya berupa
bumi dan berasal dari panas pusat bumi (magma) yang frasa-frasa kecil, tanpa
ada kesamaan kalimat dan
temperaturnya diperkirakan mencapai 5400 °C. Energi
paragraf.
panas bumi seperti yang didefinikan pada Undang-Un- Kesamaan yang ditemukan
dang No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi Pasal 1: iThenticate ditandai den-
“Panas Bumi adalah sumber energi panas yang ter- gan warna pada bacaan di
samping.
kandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersa-
ma mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik
semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan
proses penambangan” ini merupakan produk kegiatan
tektonik di bumi yang telah ada sejak diciptakan.

Pemanfaatan energi ini bagi kehidupan manusia


sudah ada sejak peradaban Romawi. Dengan semakin
menipisnya cadangan energi fosil, penggunaan energi
panas bumi semakin meningkat meskipun pada tahun
2007 angka prosentase baru mencapai 0,3% total kon-
sumsi energi dunia sebesar 10 gigawatt. Contoh negarta
yang sudah memanfaatkan energi panas bumi adalah
Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia, serta India
yang segera menjadi negara pengguna baru.

Dengan demikian dapat disi- yang lebih tepat adalah menyarikan


mpulkan bahwa untuk menghindari isi bacaan dan menuangkan kemba-
plagiat, paraphrasing bukan pilihan li ide dan isi tulisan dengan bahasa
yang baik. Cara menghindari plagiat sendiri.
hal 161 | WTKI
7.5. Penutup

Etika ilmiah atau ilmiah mer- lah perguruan tinggi. Setiap pelang-
upakan ruh yang harus dimiliki dan garan terhadapnya perlu ditindak-
selalu harus dijaga oleh setiap ilmu- lanjuti dengan pelaksanaan sanksi
wan. Kepemilikannya perlu ditum- kepada pelanggarnya sesuai dengan
buhkan sejak dini atau di kalangan tingkat yang telah ditetapkan. Pla-
mahasiswa baru di perguruan ting- giat adalah salah satu di antaranya.
gi. Penjagaannya perlu dilakukan Selain pencegahan dan penanggu-
oleh seluruh elemen pendidikan, langan formal, pencegahan dengan
yaitu dosen, mahasiswa dan tenaga cara mengajarkan cara menulis yang
kependidikan jika konteksnya ada- baik dan benar juga perlu dilakukan.

Referensi
[1] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - definisi kata etika.”
[Online]. Available: http://kbbi.web.id/etika. [Accessed: 18-Jan-2015].
[2] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata ilmiah.”
[Online]. Available: http://kbbi.web.id/ilmiah. [Accessed: 18-Jan-2015].
[3] “Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual - Hak Cipta.” [Online].
Available: http://www.dgip.go.id/hak-cipta. [Accessed: 18-Jan-2015].
[4] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata plagia-
risme.” [Online]. Available: http://kbbi.web.id/plagiarisme. [Accessed: 18-Jan-
2015].
[5] “Comparison of reference management software,” Wikipedia, the free
encyclopedia. 14-Jan-2015.
[6] “Zotero | Home.” [Online]. Available: https://www.zotero.org/. [Ac-
cessed: 19-Jan-2015].
[7] “Zotero | Download.” [Online]. Available: https://www.zotero.org/
download/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[8] “MEMANFAATKAN ZOTERO UNTUK MENGELOLA SUMBER REF-
ERENSI.” [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publica-
tion/232763364_MEMANFAATKAN_ZOTERO_UNTUK_MENGELOLA_SUM-
BER_REFERENSI. [Accessed: 19-Jan-2015].
[9] Fajri, “Fajri Ramadhan: 5 Kasus Unik Sengketa Merek Dagang di Indo-
nesia,” Fajri Ramadhan, 24-Jun-2013. .
WTKI | hal 162
[10] “Pelanggaran Hak Cipta Lagu Band Wali Disidangkan di Malang
- Tribunnews.com.” [Online]. Available: http://www.tribunnews.com/se-
leb/2013/05/02/pelanggaran-hak-cipta-lagu-band-wali-disidangkan-di-
malang. [Accessed: 04-Jan-2015].
[11] “Schön scandal,” Wikipedia, the free encyclopedia. 26-Dec-2014.
[12] “Jan Hendrik Schön Loses His Ph.D.” [Online]. Available: http://news.
sciencemag.org/education/2011/09/jan-hendrik-sch%C3%B6n-loses-his-ph.d.
[Accessed: 04-Jan-2015].
[13] “Chemistry’s ‘colossal’ fraud.” [Online]. Available: http://www.rsc.org/
chemistryworld/News/2008/March/25030801.asp. [Accessed: 04-Jan-2015].
[14] “Nelson Tansu: Self Plagiarism and Double Publication | selfcitation.”
[Online]. Available: https://selfcitation.wordpress.com/2011/11/04/nelson-tan-
su-self-plagiarism-and-double-publication/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[15] J. Silverman, “Jonah Lehrer’s ‘Self-Plagiarism’ Scandal Rocks The New
Yorker,” The Daily Beast, 20-Jun-2012. [Online]. Available: http://www.the-
dailybeast.com/articles/2015/01/18/they-made-this-dead-toddler-disappear.
html. [Accessed: 19-Jan-2015].
[16] R. Berman, “Walsh Quits Montana Senate Bid After Plagiarism Scan-
dal,” The Wire, 07-Aug-2014. [Online]. Available: http://www.thewire.com/
politics/2014/08/walsh-quits-senate-bid-in-montana-after-plagiarism-scan-
dal/375761/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[17] L. Stampler, “A Brief History of Shia LaBeouf Copying the Work of Oth-
ers,” Time, 10-Feb-2014.
[18] R. J. Brennan, “The University of Waterloo is refusing to comment on
a serious case of plagiarism involving a professor and student.,” The Toronto
Star, 12-Sep-2012.
[19] “SNU professor steps down amid plagiarism scandal.” [Online]. Avail-
able: http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20130307000938. [Accessed:
19-Jan-2015].
[20] “Plagiat, Anggito Abimanyu Mundur dari UGM  :: Okezone
News,” news.okezone.com. [Online]. Available: http://news.okezone.com/
read/2014/02/17/373/942176/plagiat-anggito-abimanyu-mundur-dari-ugm/
large. [Accessed: 19-Jan-2015].
[21] “MIT changes academic fraud policy - The Tech.” [Online]. Available:
http://tech.mit.edu/V110/N21/fraud.21n.html. [Accessed: 04-Jan-2015].
[22] L. Lavelle, “Darden PhD Student Accused of Plagiarism,” Business-
Week: business_schools, 16-Jul-2013.
hal 163 | WTKI
Lampiran 2 :
Kontrak Kuliah
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah wawasan teknologi dan komunikasi ilmiah dimaksudkan
untuk energy inspirasi kepada mahasiswa didalam membangun kemampuan
mengembangkan wawasan Ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi serta
penerapannya untuk kepentingan konservasi terhadap sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
secara komprehensif.

Selama mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa mengembangkan


struktur kemampuan secara konstruktif mulai dari tahap peningkatan kemampuan
eksplorasi dalam mendapatkan informasi dibidang iptek untuk pembangunan
berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, hingga
tahap peningkatan kemampuan komunikasi dan kolaborasi tim yang bekerja
secara sistemik dalam merumuskan gagasan teknologi dan inovasinya melalui
aktivitas-aktivitas pembelajaran berbasis problem, serta melihat fakta dan
permasalahan yang dihadapi bangsa dengan mengambil tema a.l. permasalahan
nergy, pangan, lingkungan, perubahan iklim dan lain sebagainya dalam rangka
melatih kepekaan sosial.

Di akhir pembelajaran, mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan


gagasan teknologi secara kreatif dan inovatif untuk kepentingan pembangunan
berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
rangka mengatasi permasalahan bangsa, dan menuangkannya secara efektif
dalam bentuk karya tulis ilmiah.

2. Capaian Pembelajaran Lulusan ITS yang Didukung


1. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
2. Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan
3. Memiliki kemampuan literasi yang memadai
4. Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan permukiman,
kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi dengan konsep
pembangunan berkelanjutan serta mendorong penciptaan lapangan kerja
sesuai bidang keahliannya
5. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa informasi
dan data dengan berbekal wawasan pembangunan berkelanjutan yang
mencakup aspek lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi
informasi dan komunikasi serta mengedepankan kepedulian sosial
6. Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap kepemimpinan, kreatifitas
dan kemampuan komunikasi serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri
dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
3. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Memiliki wawasan konservasi terhadap sumber daya alam dan manusia
dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan
pembangunan berkelanjutan.
2. Memahami dasar-dasar pemanfaatan teknologi dengan mendayagunakan
teknologi informasi dan komunikasi disektor a.l., energi, lingkungan,
pemukiman dan kelautan.
3. Mampu mengkomunikasikan gagasan teknologi untuk mengatasi
permasalahan bangsa secara lisan dan tertulis.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.

4. Prasyarat
Tidak ada mata kuliah prasyarat

5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi
Ilmiah ini adalah problem based learning. Mahasiswa akan belajar melalui proses
observasi, bertanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Luaran dari mata kuliah ini adalah karya tulis ilmiah, pertama karya tulis gagasan
penyelesaian masalah kampus ITS terkait energi dan lingkungan secara individu
maupun kelompok, dan kedua, karya tulis penyelesaian problem bangsa di sektor
energi, lingkungan, pemukiman, teknologi informasi, pangan dan kesehatan.
6. Topik dan Jadwal Perkuliahan

Minggu Materi Pengampu Pelaksanaan Teknis


1 Pendahuluan Dosen Kelas 1x50’ Didahului penjelasan
dan asisten tentang Capaian pem-
belajaran dan Kontrak
Kuliah serta penjelasan
tentang tugas
Kuliah Teori sistem dan Dosen Kelas 2x50’ Perkuliahan
berpikir sistemik
Tugas I, Portfolio 1:
1. Membentuk kelompok
2. Melakukan observasi di kampus ITS dan membuat laporannya
3. Melakukan studi literatur dan membuat laporannya
4. Melihat video kuliah Teori sistem dan berpikir kritis oleh Prof Budi Santosa
(Teknik Industri) di
http://www.youtube.com/watch?v=TBhzuAsMQgk&list=UU4cUWXGCbKXVJnUM0nl-
TuYw
5. Draft penulisan karya (individu)
(Lihat Lembar Kerja TUGAS I, Portfolio 1)
2 Pembangunan Berke- Dosen Kelas 2x50’ Perkuliahan
lanjutan dan Konser-
vasi
Diskusi kelompok Dosen kelas 1x50’ Kelas dibagi dalam
(Lihat lembar kerja dan asisten kelompok yang telah
Tugas I, portfolio 2) ditentukan
Tugas I, Portfolio 2:
1. Notulen diskusi kelompok
2. Dokumen diskusi kelompok
3. Draft penulisan karya tulis (kelompok)
(Lihat Lembar Kerja TUGAS I, Postfolio 2)
3 Kuliah Tamu Dosen tamu 3x50’ Kuliah tamu dilak-
Problem bangsa dan sanakan serentak
alternatif penyelesa- untuk semua kelas.
iannya di sektor energi, Waktu dan Tempat
lingkungan, pemukinan, akan ditentukan (Diren-
kelautan, teknologi canakan hari sabtu)
informasi dan komu-
nikasi, pangan dan
kesehatan
Tugas II, Portfolio A: (Individu)
Membuat rangkuman 3 halaman tentang problem bangsa dari kuliah tamu
4 Bahasa Indonesia dan Dosen baha- 2x50’ Kuliah
tata tulis ilmiah sa Indonesia
Diskusi perbaikan draft Dosen baha- 1x50’ Diskusi dan perbaikan
portfolio 1 dan 2 sa Indonesia draft. Kelas dibentuk
dan asisten dalam kelompok mas-
ing-masing
Tugas I, Portfolio 3: (Individu dan kelompok)
Portfolio 1 dan 2 diperbaiki sesuai saran (dosen, asisten, peer review)
5 Bahasa Indonesia dan Dosen baha- 2x50’ Kuliah
tata tulis ilmiah sa Indonesia

Diskusi perbaikan draft Dosen baha- 1x50’ Diskusi dan perbaikan


portfolio 1 dan 2 sa Indonesia draft. Kelas dibentuk
dan asisten dalam kelompok mas-
ing-masing
Tugas I, Portfolio 3: (Individu dan kelompok)
Portfolio 1 dan 2 diperbaiki sesuai saran (dosen, asisten, peer review)
6 Bahasa Indonesia dan Dosen baha- 1x50’ Kuliah
tata tulis ilmiah sa Indonesia
Diskusi perbaikan draft Dosen baha- 2x50’ Diskusi dan perbaikan
portfolio 1 dan 2 sa Indonesia draft. Kelas dibentuk
dan asisten dalam kelompok mas-
ing-masing
Tugas I, Portfolio 3: (Individu dan kelompok)
Portfolio 1 dan 2 diperbaiki sesuai saran (dosen, asisten, peer review)
Dikumpulkan minggu ke tujuh
7 Daya saing bangsa dan Dosen tamu 3x50’ Kuliah
Potensi SDA/SDM
Tugas II, Portfolio A (Individu)
Membuat tulisan tentang kaitan antara bagaimana agar potensi yang dimiliki
bangsa dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. (Hubungan
kuliah tamu 1 dan 2)

Tugas II, Portfolio B (Kelompok)


1. Menentukan topik kelompok
2. Melakukan studi literatur terkait topik
3. Menulis latar belakang masalah, merumuskan permasalahan, mencari alternatif
penyelesaian masalah
4. Menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam penyelesaian masalaah
5. Bawa dokumen portfolio B pada pertemuan ke-8, ke-9, ke-10 dan ke-11
8 Kreatif dan inovatif Dosen Kema- 1x50’ Kuliah
hasis- waan
Diskusi kelompok: Dosen Kema- 2x50’ Diskusi kelas
mendetailkan solu- hasis- waan
si yang ditawarkan
apakah sudah kreatif
dan inovatif atau masih
terlalu umum
Bawa Tugas II, Portfolio B di kelas untuk diskusi

Tugas II, Portfolio C (individu)


Mengusulkan gagasan kreatif dan inovatif dalam penyelesaian masalah untuk
kelompok
Tugas II, Portfolio D (kelompok)
Melanjutkan menulis karya ilmiah: fokus pada kreatifitas dan inovasi gagasan
tiap kelompok
Diskusikan dalam kelompok berdasarkan usulan gagasan kreatif dan inovatif
dari masing-masing anggota kelompok
9 Peran Teknologi Informa- Dosen TIK 2x50” Kuliah
si dan Komunikasi (TIK)
dalam menyelesaikan
masalah bangsa dengan
prinsip pembangunan
berkelanjutan
Diskusi kelas: 1x 50’ Diskusi kelas
Peran TIK dalam topik
gagasan yang diusulkan
oleh masing - masing
kelompok kelas
Bawa Tugas II, Portfolio B untuk diskusi di kelas

Tugas II, Portfolio E (individu)


Mengusulkan gagasan pemanfaatan TIK dalam penyelesaian masalah untuk
kelompok

Tugas II, Portfolio F (kelompok)


Melanjutkan menulis karya ilmiah: fokus pada apakah TIK dapat digunakan
dalam penyelesaian masalah yang telah ditetapkan kelompok. Diskusikan ber-
dasarkan usulan dari masing-masing anggota kelompok
10 Diskusi Kelompok untuk Dosen bidang 3x50’ Diskusi kelompok
memperdalam konten keilmuan dengan dosen
keilmuaan dari penyele- sesuai dengan bidang keilmuan
saian masalah yang topik kelom-
ditawarkan sesuai bidang pok dalam
kelas
Bawa Tugas II, Portfolio B untuk diskusi di kelas

Tugas II, Portfolio G (individu)


Tuliskan usulan gagasan untuk memperdalam dan mempertajam konten
keilmuan dari penyelesaian masalah yang ditawarkan

Tugas II, Portfolio H (kelompok)


1. Diskusi kelompok penajaman berdasarkan konten keilmuan dari penyelesa-
ian masalah yang ditawarkan dengan dosen bidang keilmuan terkait
2. Melanjutkan menulis atau memperbaiki tulisan karya ilmiah
11 Diskusi Kelompok untuk Dosen bidang 3x50’ diskusi kelompok
memperdalam konten keilmuan dengan dosen
keilmuaan dari penyele- sesuai dengan bidang keilmuan
saian masalah yang topik kelom-
ditawarkan sesuai bidang pok dalam
kelas
Tugas II, Portfolio I (kelompok)
1. Bawa tulisan karya ilmiah (portfolio H) untuk didiskusikan dengan dosen
bidang keilmuan
2. Perbaiki tulisan sesuai saran
3. Tulisan karya ilmiah dikumpulkan dikelas minggu ke 12.
12 Teknik Presentasi Dosen Kema- 1x75’ kuliah dan diskusi
hasis - waan

Teknik membuat Dosen Kema- 1x75’ kuliah dan diskusi


poster hasis - waan
Draft karya tulis dikumpulkan untuk dikoreksi dosen bahasa, dosen kelas,
dosen bidang ilmu. Koreksi diberikan ke kelompok minggu ke -13.

Tugas II, portfolio J (kelompok)


1. Membuat poster
2. Mempersiapkan presentasi (latihan cara presentasi dan membuat power
point presentation)
3. Draft poster dan ppt preseantsi dikumpulkan minggu ke-13 untuk diberi
saran perbaikan
13 Klinik di kelas: Usulan perbaikan
Klinik Bahasa, Klinik karya tulis, presen-
bidang ilmu, Klinik pre- tasi dan poster
sentasi, klinik poster
Hasil koreksi draft karya tulis diberikan di kelas pada minggu 13 ini. Saran
perbaikan disampaikan dikelas ke masing-masing wakil anggota kelompok.

Tugas II, portfolio K (kelompok)


Tulis rangkuman: usulan perbaikan karya tulis, presentasi dan poster

Tugas II. Portfolio L (kelompok)


Perbaiki draft karya tulis sesuai saran. Karya tulis dikumpulkan minggu ke -15
dikelas masing-masing

Tugas II. Portfolio M (kelompok)


Perbaiki draft poster sesuai saran. Poster dikumpulkan minggu ke -14 dikelas
masing-masing

Tugas II, Portfolio N (kelompok)


Perbaiki PPT presenatsi sesuai saran. Presenatsi terjadwal di minggu ke -14
dan ke-15
14 Presentasi Dosen Kema- 3x50’ Presentasi kelom-
hasis - waan pok
Tugas II. Portfolio O (kelompok)
Rekam presentasi kelompok, unggah youtube
15 Presentasi Dosen Kema- 3x50’ Presentasi kelom-
hasis - waan pok
Karya tulis dan poster dikumpulkan di minggu ke-15, seleksi oleh dosen kelas
dan asisten untuk karya tulis dan poster terbaik

Tugas II. Portfolio O (kelompok)


Rekam presentasi kelompok, unggah youtube
16 Kuliah bersama dan Semua dosen dan ma- 3x50’
pameran poster: hasiswa
Pembukaan oleh Wakil
Rektor I
1. Pengumuman poster
terbaik
2. Pengumuman karya
tulis terbaik
3. Pengumuman pre-
sentasi terbaik

Kesan2 selama kuliah


waste:
1. Wakil mahasiswa
2. Wakil dosen kelas
3. Wakil dosen bahasa
4. Wakil dosen bidang
ilmu
5. Wakil dosen TIK
6. Wakil dosen kema-
hasiswaan
Penutupan oleh 10
nergy10ator mata
kuliah

7. Penilaian
No Tugas Bobot total Keterangan
1 Tugas I: 45 % Detail dapat dilihat di
Karya tulis gagasan penyelesaan masalah Lembar Kerja TUGAS I
di kampus iTS terkait nergy dan lingkun-
gan
A. Individu
B. Kelompok

2 Tugas II: 55 % Detail dapat dilihat di


Karya tulis kelompok Lembar Kerja TUGAS II
Tema: Masalah Bangsa disektor nergy,
kelautan, pemukiman, teknologi infomasi
dan komunikasi, pangan dan kesehatan
LAMPIRAN 3 : RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


WAWASAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI ILMIAH

Sub-Capaian Assessment
Minggu Metode / Strategi
Pembelajaran Materi Pembelajaran Indikator Bentuk Bobot
Ke- Pembelajaran
MK

WASTEK
1 Mahasiswa Teori Sistem dan Ber- Kuliah (75’) Mampu berpikir sistemik Wastek
mampu berpikir pikir Sistemik untuk me- nyelesaikan Membentuk kelompok:
sistemik dalam contoh masalah yang Kelompok terdiri atas 5-6 orang maha-
menyelesaikan diberikan siswa. Usahakan dalam kelompok terdiri
permasalahan atas mahasiswa dari jurusan yang berbe-
da dan dari semester yang berbeda
2 Mahasiswa mam- Pembangunan berke- Diskusi kelompok: Mampu mampu Menulis draft karya tulis : gagasan tertulis Rubrik kemam-
pu menerapkan lanjutan Mengambil kepu- mengambil keputusan Berdasarkan studi literatur yang dilaku- puan menulis
ilmu pengeta- Konservasi tusan kelompok kelompok dari beber- kan masing-masing mahasiswa dalam
huan, teknologi untuk menentukan apa alternatif gagasan kelompok dan hasil diskusi kelompok
dan seni untuk satu gagasan usulan individu untuk mengambil keputusan kelompok
kepentingan penyelesaian mas- dalam menentukan satu usulan/gagasan
pembangunan alah di kampus ITS pe- nyelesaian masalah hingga metode
berkelanjutan sebagai keputusan imple-menntasinya
kelompok (1x50') (Lihat deskripsi tugas)

3 Mahasiswa men- Problem Kota Surabaya Kuliah Tamu untuk Mahasiswa mengetahui Tugas II (Individu): Rubrik penulisan
getahui problem dan gagasan penyelesa- semua mahasiswa problem nyata dan Membuat ringkasan tentang problem ter- latar belakang
nyata iannya Problem bangsa peserta kuliah mampu menuliskan kait energi, kelautan, pemukiman, pangan masalah
di sektor energi, kelau- latar belakang masalah dan kesehatan
tan, pemukiman, TIK, (Lihat deskripsi tugas)
pangan dan kesehatan
dan best practice alter-
natif gagasan penyelesa-
iannya
4-6 Mahasiswa mampu Tata tulis ilmiah Kuliah dan diskusi Menghasilkan karya Memperbaiki draft tulis tugas I Rubrik kemam-
menulis karya ilmiah Teknik menulis karya perbaikan draft tulis ilmiah puan menulis
ilmiah tulisan Tugas I (usulan penyelesaian
(Klinik Penulisan permasalahan di kam-
dibuka minggu ke pus ITS)
4-14)
7 Mahasiswa mengeta- Daya saing bangsa Kuliah (2x50’) Menyadari bahwa Indo- Melanjutkan Tugas II. Menulis ten-
hui potensi SDA dan Potensi SDA dan SDM Diskusi (1x50’) nesia memiliki potensi tang potensi SDA dan SDM (Fokus
SDM Indonesia Indonesia SDA dan SDM untuk satu sektor yang dipilih
kelompok)
8 Mahasiswa mam- Berpikir kreatif dan (Klinik bidang Menampilkan gagasan Melanjutkan Tugas II. Mengusulkan
pu mengusulkan inovatif dalam meng- ilmu terkait sektor kreatif, inovaif alternatif gagasan penyelesaian
ide kreatif, inovatif hasilkan karya energi, kelautan, masalah yang dipilih
untuk menyelesaikan TIK, pemukiman,
masalah nyata pangan dan kese-
hatan-Klinik dibuka
minggu 8-14)
9 Mahasiswa mampu Peran TIK dalam Kuliah (2x50’) dan Memiliki gagasan Melanjutkan tugas II.
men- dayagunakan penyelesaian problem Diskusi (1x50’) penggunaan TIK dalam
teknologi informasi bangsa penyelesaian satu mas-
dan komunikasi alah nyata
dalam memberikan
gagasan penyele-
saian masalah
nyata di sektor
energi, kelautan,
pemukiman, pangan
dan kesehatan
8-14 Topik keilmuan Berdiskusi kelom- Melanjutkan tugas II.
dibidang energi, pok dengan
kelautan, pemukiman, pakar dibidang
TIK, pangan dan kes- keilmuan untuk
ehatan menajamkan
gagasan penye-
leaian masalah
4-14 Klinik penulisan Memperbaiki Melanjutkan tugas II.
draft karya tulis
10-14 Mampu meng- Teknik membuat Praktek mem- Membuat poster Rubrik poster
hasilkan karya poster buat poster dan
poster se- klinik
buah gagasan
penyelesaian
masalah

10-14 Mahasiswa Teknik presentasi Kuliah teknik Menyiapkan presentasi gagasannya


mampu mem- presentasi dan
presentasikan contoh baik
gagasannya presentasi ma-
dengan baik hasiswa ITS serta
klinik
15-16 Mahasiswa Gagasan penyelesaian Presentasi Mampu mempresen- Mengumpulkan tugas II Rubrik pre-
mampu mem- masalah masing-mas- kelompok di ke- tasi dengan baik sentasi dan
presentasikan ing kelompok las masing-mas- penulisan karya
gagasannya ing ilimah
dengan baik
Lampiran 4 :
Silabus Mata Kuliah ITS

IG141107 : Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah


Mata Kuliah Kredit : 3 sks
Semester : Dapat disesuaikan jurusan masing-masing

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah wawasan teknologi dan komunikasi ilmiah dimaksudkan untuk memberi inspirasi
kepada mahasiswa didalam membangun kemampuan mengembangkan wawasan Ilmu pen-
getahuan, teknologi dan inovasi serta penerapannya untuk kepentingan konservasi terhadap
sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dengan pendayagunaan teknologi informasi
dan komunikasi secara komprehensif.

Selama mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa mengembangkan struktur kemampuan


secara konstruktif mulai dari tahap peningkatan kemampuan eksplorasi dalam mendapatkan
informasi dibidang iptek untuk pembangunan berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, hingga tahap peningkatan kemampuan komunikasi dan kolabora-
si tim yang bekerja secara sistemik dalam merumuskan gagasan teknologi dan inovasinya
melalui aktivitas-aktivitas pembelajaran berbasis problem, serta melihat fakta dan perma-
salahan yang dihadapi bangsa dengan mengambil tema a.l. permasalahan energi, pangan,
lingkungan, perubahan iklim dan lain sebagainya dalam rangka melatih kepekaan sosial.

Di akhir pembelajaran, mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan gagasan teknologi se-
cara kreatif dan inovatif untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan dengan peman-
faatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mengatasi permasalahan bangsa,
dan menuangkannya secara efektif dalam bentuk karya tulis ilmiah.

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN ITS YANG DIDUKUNG

1 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
2 Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan
3 Memiliki kemampuan literasi yang memadai
4 Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidang-
nya untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan permukiman, kelautan, energi,
teknologi informasi dan komunikasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan
serta mendorong penciptaan lapangan kerja sesuai bidang keahliannya
5 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa informasi dan data
dengan berbekal wawasan pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek
lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi
serta mengedepankan kepedulian sosial
6 Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap kepemimpinan, kreatifitas dan
kemampuan komunikasi serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

1 Memiliki wawasan konservasi terhadap sumber daya alam dan manusia dalam mener-
apkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan
2 Memahami dasar-dasar pemanfaatan teknologi dengan mendayagunakan teknologi infor-
masi dan komunikasi disektor a.l., energi, lingkungan, pemukiman dan kelautan
3 Mampu mengkomunikasikan gagasan teknologi untuk mengatasi permasalahan bangsa
secara lisan dan tertulis.
4 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
1 Pembangunan berkelanjutan: Pengertian dasar tentang Konservasi, SDA, SDM, dan Pem-
bangunan Berkelanjutan
2 Science, Technology and Innovation-STI dan Information and Communication Technolo-
gy-ICT: (a) Pengertian dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (STI), Sistem Inovasi
dan Sistem Inovasi Daerah & Nasional (SIDa & SINas), (b) Sejarah perkembangan iptek, (c)
Keterkaitan STI dengan pembangunan berkelanjutan, (d) Peran R&D dalam membangun
kapasitas STI, (e) Konsep umum dan aplikasi information & communication technology -
ICT (ICT for all), (f) Peran ICT dalam pembangunan berkelanjutan, (g) Inovasi aplikasi ICT
untuk menyelesaikan masalah berbagai bidang.
3 Sistem & Kompleksitas; Pendekatan holistik : (a) Konsep dasar analisa sistem (Sistem dan
peranannya, Integrasi pada sistem, Kompleksitas dan keholistikan); (b) Analisa kebutuhan
informasi (Metode-metode Interaktif untuk informasi, Metode-metode unobtrusive untuk
informasi), (c) Analisa proses (Diagram aliran data dan aplikasinya, Analisa sistem dengan
data dictionaries, Spesifikasi proses dan keputusan yg terstruktur). Sistem & Kompleksitas;
Pendekatan holistik : (a) Konsep dasar analisa sistem (Sistem dan peranannya, Integrasi
pada sistem, Kompleksitas dan keholistikan); (b) Analisa kebutuhan informasi (Metode-
metode Interaktif untuk informasi, Metode-metode unobtrusive untuk informasi), (c) Anal-
isa proses (Diagram aliran data dan aplikasinya, Analisa sistem dengan data dictionaries,
Spesifikasi proses dan keputusan yg terstruktur).
4 Kemampuan analisis dan berpikir kritis: Studi literatur; Ketrampilan membaca, membuat
catatan dan ringkasan; Cara menghindari plagiat; Gagasan/Ide (Identifikasi masalah, anali-
sis data dan informasi dari hasil studi literatur, pengamatan fakta, interview, dll, Menentu-
kan gagasan/ide penyelesaian masalah).
5 Komunikasi (tata tulis ilmiah dan presentasi): Pengertian Komunikasi Efektif (Jenis-Jenis Ko-
munikasi, Hambatan dalam berkomunikasi , Berbicara Efektif, Komunikasi dan Presentasi);
Tata Tulis Ilmiah (Pengertian Tata Tulis Ilmiah, Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tata
Tulis Ilmiah, Metode Menulis Ilmiah Berbasis IT).
PRASYARAT
* Tidak ada
PUSTAKA UTAMA
1 Tim Pengembang Mata Kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah, “ Wawasan Te-
knologi”, ITS Press, Surabaya, 2014.
2 Tim Pengembang Kemampuan Komunikasi Ilmiah, “Komunikasi Ilmiah”, ITS Press, Suraba-
ya, 2014.
PUSTAKA PENDUKUNG

1 Alfred Watkins and Michael Ehst, “Science, Technology and Innovation: Capacity Build-
ing for Sustainable Growth and Poverty Reduction”, The International Bank for Recon-
struction and Development, Washington DC, 2008.
2 Frieder Meyer Krahmer, “Innovation and Sustainable Development-Lessons for Innova-
tion Policies,” A Springer-Verlag Company, Heidelberg, 1998.
3 Tim BPPT, “Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional,” Deputi
Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), Jakarta, 2011.
4 Usha Rani Vyasulu Reddi, “Seri Utama: TIK untuk Pembangunan - Isu 1: Pengantar TIK
untuk Pembangunan - Sumber pembelajaran TIK untuk pembangunan bagi insitusi
pendidikan tinggi”, United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information
and Communication Technology for Development (UN-APCICT/ESCAP) , Incheon City,
2011.
Lampiran 5 :
Terminologi WTKI

Terminologi Definisi/ Makna

A Aktivitas inovasi Serangkaian aktivitas ilmiah (saintifik), teknologi, organisasional,


finansial, dan komersial sebagai bagian dari proses inovasi dan/
atau yang menghasilkan inovasi. Contohnya adalah (lihat misaln-
ya Frascati Manual, OECD, 1993):
§ Kegiatan penelitian dan pengembangan;
§ Pengembangan peralatan dan teknik/rekayasa industri (tool-
ing-up and industrial engineering);
§ Pemulaan manufaktur dan pengembangan pra-produksi (man-
ufacturing start-up and preproduction development);
§ Pemasaran produk baru (marketing for new products);
§ Akuisisi disembodied technology(acquisition of disembodied
technology);
§ Akuisisi embodied technology(acquisition of embodied tech-
nology);
§ Desain (design)
Alih pengetahuan/ Pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu
teknologi pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang,
baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang ber-
asal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya (UU No. 18
tahun 2002).
Analisis Telaah terhadap fenomena secara keseluruhan, maupun terha-
dap bagian-bagian yang membentuk fenomena. tersebut serta
hubungan keterkaitan diantara unsur-unsur pembentuk fenom-
ena tersebut.
*Melakukan analisis Berarti melakukan kajian untuk mengenali struktur suatu fenom-
ena. Disamping itu, kegiatan analisis yaitu untuk mengetahui
fungsi, kelakuan, cara-cara untuk memanfaatkan sistem, mengo-
perasikan serta mengendalikan sistem, dan cara untuk memben-
tuk struktur-struktur baru.
Pembentukan struktur baru dapat dilakukan dengan cara men-
gubah struktur yang ada, atau mensintesa dengan struktur lain.
Analisis dalam melakukan aktivitas di bidang ‘science’, maupun
di bidang ilmu teknik dan di dalam berteknologi, terkait dengan
persoalan yang dapat diungkapkan dengan pertanyaan berikut:
“Bagaimanakah struktur dan kelakuan sistem [yang menjad-
iobyek perhatian]?”
Setelah jawaban atas pertanyaan tersebut diperoleh, dan dengan
demikian dapat dikenali juga fungsi-fungsi yang dapat ditegakkan
sistem maupun pola laku sistem, pertanyaan selanjutnya adalah:
“Bagaimana dapat memanfaatkan struktur dan fungsi-fungsi
yang dimiliki oleh sistem itu?”
dan/atau pertanyaan berikut:
“Bagaimana cara mempengaruhi kelakuan sistem tersebut,seh-
ingga dapat dioperasikan dengan pola tertentu yang dikehenda-
ki?”
yang berarti mempertanyakan bagaimana cara-cara untuk men-
gendalikan sistem.
*kemampuan Yaitu kemampuan mengetahui struktur dari suatu fenomena, dan mem-
melakukan buka jalan untuk mampu memanfaatkan sistem dengan berbagai cara,
analisis untuk mewujudkan berbagai tujuan.

*Hasil suatu Harus memberikan gambaran (deskripsi) dari struktur fenomena yang di-
analisis hasilkan.
Deskripsi suatu fenomena tersebut harus diungkapkan dengan meng-
gunakan bentuk-bentuk media yang dapat dikomunikasikan atau dalam
bentuk model.
Hal ini dimaksudkan, kalau digunakan media yang tak terkomunikasikan,
maka tujuan mendeskripsikan tidak terwujudkan.
*Analisis dalam Melakukan telaah dalam upaya untuk mendefiniskan secara spesifik dan
merancang eksplisit fenomena apa yang ingin diwujudkan dari pemfungsian sistem
yang terbentuk dari hasil perancangan, dan pada saat menguji apakah
struktur yang dihasilkan mampu memenuhi tujuan perancangannya.
Arsitektur inovasi Suatu tatanan organisasi dan pengorganisasian bagi pengembangan ino-
vasi dalam suatu organisasi.
B Benchmarking Suatu teknik manajemen untuk membandingkan kinerja internal melalui
perbandingan eksternal terutama praktik terbaik/baik sebagai pemband-
ing/rujukan dalam aspek/dimensi spesifik tertentu yang biasanya dimak-
sudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, memahami po-
sisi diri sendiri relatif dalam konteks tertentu, serta memperoleh pelajaran
untuk memperbaiki kinerja yang lebih baik dari yang sebelumnya secara
berlanjut/kontinyu.

Business Angel Para individu yang “berkecukupan secara ekonomi”, seringkali termasuk
kelompok pewirausaha yang berhasil, yang bersedia menginvestasikan
waktu dan dananya pada perusahaan-perusahaan yang masih berada
pada tahap sangat awal perkembangan.

Budaya suatu merupakan himpunan informasi yang menjadi milik semua anggota mas-
masyarakat yarakat yang menganut budaya tersebut, dan menjadi rujukan di dalam
segala tindakan dan pola laku anggota masyarakatnya, dan karenanya
merupakan himpunan informasi yang keterjangkauannya merata bagi
semua anggota masyarakat tersebut.

C COM documents Merupakan usulan legislasi dan dokumen lain yang disampaikan/ dikomu-
(Communication nikasikan oleh Komisi Eropa kepada Dewan (the Council) dan/atau lemba-
documents) ga lain, dan bentuk makalah-makalah persiapannya (preparatory papers).

D Daerah otonom Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentin-
gan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dana Alokasi Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Khusus (DAK) daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khu-
sus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Umum Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAU) dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Dana perimbangan Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
Dana Tugas Pemban- Dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang
tuan mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Daya saing (competi- Kemampuan untuk berkompetisi/bersaing
tiveness)
Daya saing bangsa Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan negara
tersebut dalam mendayagunakan sumber daya yang dimiliki un-
tuk memperkuat posisi dalam persaingan global.
Daya saing dipahami tidak hanya sekedar dipengaruhi oleh sum-
ber daya alam saja, melainkan juga oleh faktor-faktor buatan sep-
erti fikir dan ihtiar, terutama pengetahuan yang dikembangkan,
dimanfaatkan dan disebarluaskan untuk mendorong berkemban-
gnya inovasi dan difusinya secara terus-menerus.
Variabel daya saing terdiri atas 12 pilar pembangunan yakni sebagai berikut:
yang dikembangkan 1. kelembagaan/kenegaraan,
oleh World Economic 2. infrastruktur,
Forum (WEF) 3. makro ekonomi,
4. kesehatan dan
5. pendidikan dasar,
6. pendidikan tinggi dan pelatihan,
7. efisiensi pasar barang dan jasa,
8. perkembangan pasar keuangan,
9. kesiapan teknologi,
10.ukuran pasar,
11. tingkat kecanggihan bisnis dan
12. inovasi.
12 Pilar-pilar tersebut merupakan representasi kinerja dari ele-
men-elemen yang membangun sistem inovasi nasional.
Daerah otonom Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemer-
intahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Ke-
satuan Republik Indonesia.
Dana Alokasi Khusus Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAK) kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu men-
danai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan ses-
uai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Umum Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAU) dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Daya saing inovasi

Deadweight loss Kerugian secara keseluruhan (net loss) dalam kesejahteraan


ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh distorsi tertentu (mis-
alnya intervensi tertentu oleh pemerintah), yang dihitung atas
seluruh kerugian yang dialami oleh pihak yang merugi dalam
masyarakat dikurangi dengan seluruh manfaat/perbaikan (gains)
yang didapat oleh pihak yang diuntungkan dalam masyarakat. Ini
biasanya dihitung dalam bentuk perubahan dalam consumer &
producer surplus bersama dengan pendapatan/pengeluaran pe-
merintah dalam analisis supply-demand.
Dekonsentrasi Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah (Pusat)
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada in-
stansi vertikal di wilayah tertentu.
Desentralisasi Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah (Pusat)
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Difusi teknologi (difusi Kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih eksten-
inovasi) sif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan un-
tuk meningkatkan daya guna potensinya (UU No. 18 tahun 2002).

Proses adopsi inovasi dalam pemanfaatan pada seluruh ekonomi,


menyebar dari sumber atau tempat awalnya ke tempat-tempat
lainnya.

Disembodied technology Teknologi dalam “bentuk” muatan pengetahuan/teknologi yang


terpisah dari peralatan/mesin atau wujud “perangkat” lainnya.
Kelompok teknologi misalnya adalah paten, invensi non-paten
(non-patents inventions), lisensi, pengetahuan yang disampaikan
kepada umum (disclosures of know-how), merek dagang, desain,
pola, dan jasa dengan suatu muatan teknologi.
E Embodiedtechnology Merupakan ekonomi di mana penciptaan (produksi), penyebar-
luasan (distribusi) dan pemanfaatan/pendayagunaan ilmu peng-
etahuan menjadi penggerak utama pertumbuhan, pengemban-
gan kesejahteraan, dan penciptaan/perluasan lapangan kerja di
semua industri/sektor ekonomi (McKeon dan Weir, 2000).
Ekonomi pengetahuan Merupakan ekonomi di mana penciptaan (produksi), penyebar-
(knowledge economy) luasan (distribusi) dan pemanfaatan/pendayagunaan ilmu peng-
etahuan menjadi penggerak utama pertumbuhan, pengemban-
gan kesejahteraan, dan penciptaan/perluasan lapangan kerja di
semua industri/sektor ekonomi (McKeon dan Weir, 2000).
Istilah berbeda dengan makna/maksud serupa: knowledge-driven
economy, ekonomi baru(new economy), ekonomi berbasis peng-
etahuan (knowledge-based economy).

Eksternalitas ekonomi Dampak tertentu (positif jika dalam bentuk “manfaat,” dan negatif
jika dalam bentuk “biaya/risiko”) akibat tindakan tertentu (produk-
si atau konsumsi) yang mempengaruhi seseorang/pihak tertentu
yang tidak sepenuhnya (selalu) menyetujui (mengijinkan atau
menyadari) tindakan tersebut.
F Fenomena, atau mas- adalah segala sesuatu yang dapat kita lihat, atau alami, atau ra-
alah, atau gejala sakan. Istilah masalah yang dijadikan padanan dari istilah fenom-
ena harus dibedakan dari persoalan. Masalah mempunyai pen-
gertian netral, sedangkan persoalan mengandung pengertian
memihak.
* Suatu kejadian adalah suatu fenomena.

* Suatu benda merupakan suatu fenomena, karena merupakan


sesuatu yang dapat kita lihat. Adanya suatu benda juga men-
ciptakan keadaan ataupun perasaan, yang tercipta karena ke-
beradaannya.
* Suatu persoalan juga merupakan suatu masalah atau geja-
la, dan karenanya juga merupakan suatu fenomena. Persoalan
merupakan suatu fenomena yang kehadirannya tak dikehendaki.
Penyelesaian terhadap suatu persoalan pada hakekatnya adalah
suatu usaha dan tindakan untuk meniadakan persoalan tersebut.
*Struktur suatu fenom- adalah unsur-unsur pembentuk fenomena dan hubungan saling
ena pengaruh (atau pola keterkaitan) yang ada diantara unsur-unsur
pembentuk fenomena tersebut.
* Struktur dari sesuatu fenomena mencakup dua hal, yaitu un-
sur-unsur pembentuk fenomena dan pola keterkaitannya.
* Bila struktur suatu sistem diketahui maka dapat diketahui ke-
lakuan sistemnya.
*Unsur-unsur fenomena dapat berupa benda ataupun proses/kejadian
“Frascati family” Kelompok dokumen panduan untuk melakukan survei (penguku-
ran) dan analisis data (indikator) berkaitan dengan ilmu penge-
tahuan dan teknologi. Sejarah singkat: OECD menyelenggarakan
pertemuan para ahli berbagai negara: the NESTI group (National
Experts on Science and Technology Indicators) berkaitan dengan
statistik penelitian dan pengembangan/litbang pada bulan Juni
1963 di the Villa Falcioneri di Frascati, Italia. Hasilnya adalah versi
resmi pertama yaitu Proposed Standard Practice for Surveys of
Research and Development atau lebih dikenal dengan the Frasca-
ti Manual. Kelompok the Frascati family adalah:
§ Frascati Manual: Panduan pengukuran dan analisis sumber
daya penelitiang dan pengembangan/litbang (research and ex-
perimental development) (lihat OECD, 1993, edisi kelima). Edisi
keenam diterbitkan pada tahun 2002. Dokumen tersebut mer-
upakan sumber metodologi internasional yang dasar untuk men-
gukur sumber daya keseluruhan yang dialokasikan pada litbang
oleh suatu unit statistik atau sektor ekonomi, khususnya pengelu-
aran pada litbang dan SDM litbang);
§ Canberra Manual: Panduan pengukuran SDM iptek (Human Re-
sources devoted to Science and Technology / HRST) dan analisis
datanya (lihat OECD, 1995);
§ Oslo Manual: Panduan pengumpulan/pengukuran aktivitas ip-
tek dan analisis/interpretasi datanya, terutama untuk data inovasi
teknologi (lihat OECD, 1997b);
§ TBP (Technology Balance of Payments) Manual: Panduan peng-
umpulan/pengukuran dan analisis/interpretasi data berkaitan
dengan transfer teknologi secara internasional (lihat OECD, 1990);
G Grand strategy Pokok-pokok strategi yang menjadi pijakan, acuan, dan pendeka-
tan (misalnya suatu organisasi/pengorganisasian) dalam rangka
pencapaian tujuan-tujuan strategis dan/atau memperbaiki posisi
strategis (organisasi/pengorganisasian yang bersangkutan).
Green papers Merupakan makalah-makalah diskusi yang dipublikasikan oleh
Komisi Eropa menyangkut bidang kebijakan tertentu; biasanya
disampaikan kepada pihak tertntu (organisasi ataupun individu)
yang diundang untuk berpartisipasi dalam proses konsultasi atau
debat, dan terkadang menjadi suatu yang harus disiapkan untuk
legislasi tertentu. Sementara white papers lebih merupakan doku-
men yang memuat usulan (proposal) bagi Komisi Eropa menyang-
kut bidang tertentu; terkadang merupakan kelanjutan dari green
papers yang dipublikasikan dalam proses konsultasi di tingkat Uni
Eropa. Jika green papers lebih berkaitan dengan upaya menggali/
menetapkan gagasan yang disajikan untuk diskusi dan debat pub-
lik, white papers lebih memuat sehimpunan usulan resmi dalam
bidang kebijakan tertentu dan digunakan sebagai wahana untuk
pengembangannya.
(lihat juga white papers)
H Hak kekayaan intelektual * adalah hak memperoleh perlindungan secara hukum atas
(HKI) kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undan-
gan (UU No. 18 tahun 2002).
* adalah hak kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya
pikir yang berguna untuk manusia.

I Ilmu pengetahuan Rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan


secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantita-
tif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian
gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu (UU No. 18
tahun 2002).
Ilmu atau Pengetahuan is a sub-set of the information set on [human] scientific knowl-
(Science) edge that describes the structure of systems and provides expla-
nation on their behavioural patterns, wether natural or human
institutionalized ones’.

Bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengeta-


huan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran
tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang po-
la-laku sistem-sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat beru-
pa sistem alami (disebut ilmu pengetahuan alam), maupun sistem
yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku
hubungan dalam tatanan kehidupan masyarakat (ilmu pengeta-
huan sosial) yang diinstitusionalisasikan

Bagian dari ilmu pengetahuan yang terkait denga npenggamba-


ran dan penjelasan mengenai sistem-sistem yang telah ada.

Bagian himpunan informasi yang terbentuk dalam upaya manusia


untuk mengetahui alam lingkungan dan tatanan kehidupannya,
maupun di dalam upaya untuk menciptakan sistem-sistem yang
dibutuhkannya.

Eksternalitas ekonomi Dampak tertentu (positif jika dalam bentuk “manfaat,” dan
negatif jika dalam bentuk “biaya/risiko”) akibat tindakan tertentu
(produksi atau konsumsi) yang mempengaruhi seseorang/pihak
tertentu yang tidak sepenuhnya (selalu) menyetujui (mengijinkan
atau menyadari) tindakan tersebut.
ilmu atau pengetahuan * Science merupakan ilmu atau pengetahuan yang bersifat
yang bersifat deskriptif deskriptif terkait dengan upaya untuk memahami struktur fenom-
(science) ena yang dijumpai dalam kehidupan.
Di dalam proses untuk memahami sesuatu fenomena tersebut,
serentetan pertanyaan dimunculkan, dan jawaban-jawaban dis-
usun. Setiap jawaban ditelaah, dan karenanya diuji kebenaran dan
keabsahannya; artinya dipertanyakan terlebih dahulu kebenaran
dan keabsahannya sebelum diakui sebagai jawaban yang tepat.
Proses memahami yang digambarkan tersebut menuntut adan-
ya tata-nilai yang menghargai keterbukaan dalam merumuskan
pendapat dan mempertanyakan atau menguji keabsahan suatu
pendapat. Masyarakat dengan tata-nilai budaya yang digambar-
kan tersebut mampu menyuburkan pertumbuhan pengetahuan
ilmiah. Ini menunjukkan adanya kaitan yang kuat antara tata-nilai
budaya suatu masyarakat dengan kemampuannya di dalam
mengembangkan pengetahuan ilmiah.
Bila dalam budaya masyarakat dijumpai informasi yang menga-
rahkan masyarakat tersebut untuk lebih intensif di dalam men-
gupayakan kejelasan fenomena-fenomena yang dilihat atau diala-
mi atau dirasakan, maka intensitas upaya semacam itu di dalam
kehidupan masyarakat tersebut akan tinggi, dan budayanya akan
diperkaya dengan informasi ilmiah, dan hal ini akan terungkapkan
pada pola laku masyarakatnya.
Bila intensitas pengupayaan untuk menghasilkan penjelasan dari
fenomena-fenomena yang dijumpai makin tinggi, maka mas-
yarakat tersebut makin tinggi tingkat budaya ilmiahnya. Dengan
perkataan lain, kadar informasi ilmiah di dalam himpunan infor-
masi yang menjadi budayanya makin tinggi.
Makin kaya khazanah informasi ilmiah dalam suatu masyarakat,
makin banyak fenomena yang difahami dan makin mendalam pe-
mahaman masyarakat tersebut akan struktur dan kelakuan dari
gejala-gejala yang dijumpainya dalam kehidupan, baik gejala alam
maupun gejala sosial.
ilmu atau pengetahuan Bagian dari himpunan informasi yang memberikan petunjuk atau
yang bersifat preskriptif resep tentang bagaimana membentuk, atau menciptakan, atau-
(Teknologi) pun tentang bagaimana cara mengoperasikan suatu sistem.
* Teknologi merupakan ilmu atau pengetahuan yang bersifat
preskriptif yang terkait dengan upaya untuk untuk menciptakan
sistem-sistem.
Upaya-upaya menciptakan sistem memerlukan pemahaman akan
sistem-sistem yang telah ada, karena sistem ciptaan orang (ang-
gota masyarakat) hanya dapat dibentuk dengan mengubah atau
mensintesa struktur sistem-sistem yang telah ada. Oleh karena
itu, hasil dari upaya-upaya ilmiah sangat penting di dalam menye-
diakan basis informasi bagi upaya-upaya teknologis.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan teknologis suatu
masyarakat sangat kuat dipengaruhi oleh intensitas upaya ilmiah
yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, yang pada gilirannya
kuat dipengaruhi oleh tata-nilai budaya yang dianut.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa, suatu masyarakat dengan bu-
daya ilmiah yang tinggi belum tentu tinggi kemampuannya dalam
berteknologi. Hanya bila di dalam budayanya terkandung juga
informasi yang mengarahkan masyarakatnya untuk lebih intensif
di dalam mengupayakan kegunaan pengetahuannya untuk meng-
hasilkan informasi preskriptif guna penciptaan sistem-sistem,
maka kadar budaya teknologi masyarakat tersebut meningkat dan
berkembang.
ilmu pengetahuan alam Bagian himpunan informasi yang memberikan gambaran tentang
(natural sciences) struktur dari sistem-sistem yang menjadi perhatian yaitu sistem
alami serta penjelan tentang pola laku memberikan gambaran
tentang struktur dari sistem-sistem alami serta penjelasan ten-
tang pola-laku sistem-sistem alami tersebut
Instrumen kebijakan Adalah instrumen kebijakan yang ditujukan untuk memberikan
implisit(implicit policy “dampak secara tidak langsung” (terkait dengan variabel-variabel
instruments/ tools) atau yang berpengaruh tidak langsung) bagi perkembangan fungsi dan
indirect measures proses/aktivitas peningkatan aset intelektual (atau potensi inova-
si), akan tetapi hasilnya dapat mendorong kemajuan/perkemban-
gan inovasi, atau mengeliminasi hambatan baik pada sisi penye-
diaan, permintaan maupun keterkaitan antarpihak dalam sistem
inovasi.
Instrumen kebijakan merupakan tindakan nyata dari pemerintah (Pusat atau Daer-
inovasi ah), atau tindakan nyata bersama dari pemerintah dan para pe-
mangku kepentingan, yang dapat berupa satu bentuk atau kom-
binasi dari piranti hukum/legal; kelembagaan; program/kegiatan;
dukungan keuangan dan non keuangan; insentif; penyediaan in-
frastruktur dan sarana; fasilitasi; prakarsa kreatif dan/atau bentuk
lainnya yang tidak menyalahi ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
Instrumen kebijakan Merupakan kelompok instrumen kebijakan yang memberikan
yang terkait dengan dampak pengaruh luas dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya,
faktor-faktor kontekstual serta karakteristik kelembagaan yang melingkungi perkembangan
(contextual factors-relat- “penyediaan/pasokan, permintaan, dan bidang keterkaitan pe-
ed policy instruments/ manfaatan dan difusi” aset intelektual atau perkembangan inovasi
tools) secara umum.
Inovasi Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk
atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
“Proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/
mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan (memperbai-
ki) produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang
baru, yang memberikan nilai (terutama ekonomi dan sosial) yang
berarti (signifikan).
Inovasi (sebagai suatu “obyek”): Suatu produk atau praktik baru
yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks
komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibe-
dakan, bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat
baru bagi suatu perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar,
atau negara atau daerah, atau baru secara global.
Inovasi (sebagai suatu “aktivitas”): merupakan proses penciptaan
inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu inven-
si.
Invensi Suatu ciptaan atau perancangan baru yang belum ada sebelum-
nya yang memperkaya khazanah serta dapat dipergunakan untuk
menyempurnakan atau memperbarui ilmu pengetahuan dan te-
knologi yang telah ada (UU No. 18 tahun 2002).
Gagasan baru yang belum terpublikasikan/dikomersialisasikan
(umumnya dalam ranah teknis).
K Kapasitas absorptif Kemampuan aktor (terutama perusahaan) untuk memahami,
menggunakan dan memadukan pengetahuan/teknologi (yang
relatif “baru” baginya) ke dalam himpunan pengetahuan/ teknolo-
gi atau kemampuan yang dimiliki sehingga bermanfaat bagi akti-
vitas nilai tambahnya.
Kebijakan Tindakan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan dengan cara
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Kebijakan difusi Kebijakan yang diarahkan untuk memfasilitasi perpindahan/
penyebarluasan suatu inovasi, pengetahuan/teknologi (termasuk
praktik baik/terbaik) dari suatu pihak ke pihak-pihak lain dalam
suatu perekonomian
Kebijakan industri Merupakan kelompok kebijakan yang tujuan utamanya adalah
mendorong perkembangan industri (sektor ekonomi) tertentu.
Pengertian industri dalam hal ini adalah sebagai ”sektor ekonomi”
(bukan semata industri pengolahan/manufaktur). Oleh karena itu
kelompok kebijakan ini dalam literatur juga sering disebut kebija-
kan sektoral.
Kebijakan inovasi Adalah suatu atau sehimpunan kebijakan tertentu untuk mem-
perkuat sistem inovasi; atau
Kelompok kebijakan yang diarahkan untuk mempengaruhi ke-
majuan-kemajuan teknis dan bentuk inovasi lainnya, yang pada
dasarnya bertujuan:
§ membangun/mengembangkan kapasitas inovatif setiap “sim-
pul” (fungsi/ kegiatan/proses) dalam sistem inovasi;
§ meningkatkan/memperlancar aliran pengetahuan dalam dan
antar fungsi/kegiatan/proses dalam sistem inovasi (ini juga berarti
meningkatkan proses pembelajaran dalam sistem); dan
§ memperkuat hubungan dan keterkaitan rantai nilai vertikal dan
horisontal antar fungsi/kegiatan/proses produksi, litbang, adopsi
dan difusi (termasuk komersialisasi) dan fungsi/kegiatan/proses
penunjang dalam sistem inovasi.
Kebijakan iptek Adalah kebijakan (pernyataan dan tindakan pemerintah) yang
berkaitan dengan perkembangan iptek serta pendekatan dan
kerangka tindak untuk memperkuat penciptaan, pengalihan, pe-
manfaatan dan difusi iptek. Karena itu, kebijakan iptek berkaitan
terutama dengan aktivitas dan perkembangan:
penyediaan atau penciptaan dan pengembangan kemampuan
korpus-korpus iptek dan kapasitas absorptif pengguna (industri,
sektor publik maupun masyarakat umum), baik yang berkaitan
dengan pendidikan (formal), maupun proses pembelajaran dalam
arti luas;
penelitian, pengembangan, dan perekayasaan;

pengalihan, pemanfaatan dan difusi iptek;


penadbiran iptek (termasuk perlindungannya secara hukum dan
standarisasi).
Kebijakan pada sisi Merupakan kebijakan yang dampaknya diarahkan untuk mem-
penyediaan (supply-side pengaruhi kondisi, fungsi dan struktur kegiatan yang berkaitan
policy) dengan ketersediaan (atau “penciptaan/pengembangan”) dan
kesesuaian pengetahuan/teknologi (atau potensi inovasi) tertentu
yang diperkirakan dibutuhkan oleh industri, sektor publik dan/
atau masyarakat umum, atau bagi aplikasi tertentu dalam sistem
inovasi.
Kebijakan pada sisi per- Merupakan kebijakan yang dampaknya diarahkan untuk mem-
mintaan (demand-side pengaruhi kondisi, perilaku (behavior) dan pengambilan keputu-
policy) san serta struktur kegiatan/proses penciptaan nilai tambah (di
sektor poduksi/industri, sektor publik atau masyarakat umum)
yang berkaitan dengan penyerapan (absorpsi), pemanfaatan dan
difusi inovasi di sisi penggunaan dalam sistem inovasi.
Kebijakan pada wilayah/ Merupakan kebijakan yang dampaknya diarahkan untuk mem-
segi keterkaitan (link- pengaruhi kondisi, perilaku (behavior) dan pengambilan keputu-
age-area policy) san, struktur kegiatan/proses hubungan dan interaksi para pihak,
serta mekanisme alih dan transaksi aset intelektual (jenis potensi
inovasi) antarpihak dalam sistem inovasi.
Adalah kebijakan dengan instrumen yang ditujukan untuk mem-
perkuat perkembangan inovasi bidang tertentu, pada suatu
bidang iptek tertentu atau pada bidang/sektor produksi (industri)
tertentu, dengan pertimbangan atau kriteria pemilihan yang jelas.

Kebijakan teknologi Merupakan kelompok kebijakan yang pada dasarnya bertujuan


untuk menumbuhkembangkan kapasitas teknologi, memban-
gun kemampuan dan mempercepat kemajuan teknologi dalam
cabang/bidang teknologi tertentu, serta mendorong penciptaan/
pengembangan, penerapan, pemanfaatan, difusi teknologi untuk
memperkuat/memperbaiki proses produktif (atau meningkatkan
penciptaan nilai tambah) dalam industri, sektor publik dan mas-
yarakat secara umum, dan mendukung perbaikan dalam berbagai
aspek kehidupan bagi kemajuan sosial-ekonomi yang berkelanju-
tan.

Kebijakan sains (science Merupakan kelompok kebijakan yang bertujuan memperkuat


policy) kemampuan dan percepatan perkembangan ilmu pengetahuan
(sains) serta kemampuan penelitian dan pengembangan.
Kegagalan pasar (market Situasi di mana mekanisme pasar tidak berfungsi sebagaimana
failure) semestinya dalam konteks tertentu.

Kegagalan sistemik atau Situasi di mana suatu (beberapa) sistem “terperangkap” dalam
kegagalan sistem (sys- kondisi tidak ideal karena faktor pasar maupun non-pasar, tidak
temic failure) adanya atau tidak bekerjanya fungsi tertentu dalam sistem, atau
sebab-sebab penting lain yang sangat mempengaruhi efektivitas
dan efisiensi proses atau kinerja sistem.

Keiretsu Istilah Jepang memiliki arti “rantai afiliasi”. Intinya merupakan


suatu bentuk/sistem aliansi “mutual/bersama” dan lintas-kepemi-
likan (cross-ownership), di mana saham perusahaan dimiliki oleh
perusahaan - perusahaan yang beraliansi, dan membentuk
keterkaitan antara pelaku dalam nilai tambah (manufaktur, pe-
masok, distributor dan peminjam) sehingga kemitraan meluas
dalam dan ke luar keseluruhan rantai pasokan.
Kemajuan/perubahan Sering disebut technological/technical change, merupakan peru-
teknologi bahan fungsi produksi karena (yang disebabkan oleh) perubah-
an faktor teknis-teknologis. Dua istilah teknis yang biasa dikenal
adalah:
§ Disembodied technical change: perubahan produksi karena
perbaikan dalam desain, kualitas atau hal-hal teknis terkait den-
gan mesin dan/atau peralatan atau barang-barang modal yang
baru, atau input-input antara dalam sistem produksi;
§ Embodied technical change: perubahan dalam fungsi produksi
(production frontier), yang biasanya tidak termasuk dalam peru-
bahan suatu faktor produksi tertentu (spesifik).
Kerangka Kebijakan Ino- merupakan sehimpunan kelompok kebijakan inovasi sebagai arah
vasi (KKI) atau Innovation dan pijakan bagi perumusan instrumen kebijakan inovasi yang
Policy Framework bersifat lebih operasional;
Klaster industri Kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata
rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah, baik melalui
hubungan bisnis maupun non bisnis.; atau
Jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri
inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri
pendukungnya/ supporting industries, dan industri terkait/relat-
ed industries), pihak/ lembaga yang menghasilkan pengetahuan/
teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian,
pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang ber-
peran menjembatani/bridging institutions (misalnya broker dan
konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya
dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production
chain).
Komersialisasi Proses di mana suatu produk (misalnya hasil-hasil litbang) diu-
bah menjadi produk barang dan/atau jasa yang dapat dipasarkan
(marketable) dan memiliki nilai bisnis.
Koordinasi terbuka Metode penyebarluasan praktik baik, pertukaran pengalaman
dan/atau informasi/gagasan dalam mewujudkan konvergensi dan
koherensi kebijakan.
L Lembaga/kelembagaan Dalam literatur digunakan berbeda: diartikan sebagai
(institution)
(i) organisasi dan/atau
(ii) norma-norma formal dan informal yang membentuk suatu
kerangka bagi interaksi antara anggota dalam suatu masyarakat
(“aturan main dalam suatu masyarakat”).
Dalam pengertian kedua, lembaga-lembaga ekonomi misalnya
merupakan norma-norma yang menelaah tindakan ekonomi yang
terencana secara ex ante (memiliki dimensi perilaku/behavioral),
menjadi ukuran capaian untuk mengevaluasi tindakan ekonomi
secara ex post (mempunyai fungsi normatif), dan membangun
kepercayaan dalam interaksi ekonomi (misalnya melalui hak
kekayaan intelektual). Lembaga juga mengawasi, menetapkan
dan mengarahkan berfungsinya pasar. Karena itu, aktivitas inova-
si yang hasilnya merupakan kekuatan pendorong bagi pemban-
gunan ekonomi akan turut dibentuk/dipengaruhi oleh kerangka
kelembagaan dari suatu ekonomi.
M Merancang merupakan suatu aktivitas yang dilakukan di dalam upaya men-
ciptakan suatu sistem, yang dalam garis besar mencakup dua ak-
tivitas utama:
a. Mendefinisikan bagaimana struktur dari sistem yang ingin dic-
iptakan,
b. Merumuskan bagaimana cara membentuk struktur tersebut,
*Informasi yang ter- a. memberitahukan bagaimana struktur fenomena teknologi yang
kandung di dalam suatu akan diwujudkan --> Ini dilakukan dengan cara mendeskripskani
rancangan struktur fenomena yang dikehendaki.
b. petunjuk tentang tindakan-tindakan yang perlu diikuti dan
dilakukan --> Petunjuk bagaimana cara (langkah dan tindakan
sistematik) untuk membentuk struktur termaksud.
Kegiatan merancang merupakan kegiatan yang tertuju pada penciptaan sesuatu.

Proses pemikiran dan kegiatan-kegiatan dalam merancang me-


merlukan pendekatan yang lebih bersifat sintesis, walaupun di
dalam merancang diperlukan juga aktivitas analisis.

Merancang dalam ilmu teknik harus berpedoman kepada nor-


ma-norma berikut:
• Sistem yang diciptakan harus dapat dibentuk dan diop-
erasikan secara efisien, baik terhadap penggunaan sum-
ber-sumber fisik, waktu, dan dana;
• Sistem yang diciptakan tidak menimbulkan disrupsi didalam
tata-lingkungan, maupun membahayakan lingkungan terse-
but, fisik maupun sosial.
Upaya merancang merupakan kegiatan melakukan sesuatu untuk memenuh suatu
kebutuhan yang timbul karena adanya suatu keinginan;

Upaya untuk mendefinisikan persoalan perancangan mulai dari


primitive problem definition (pernyataan persoalan awal) sampai
kepada specific problem definition (perumusan persoalan yang
telah jelas terarah) merupakan gabungan antara kegiatan analisis
dan sintesis.
*Tahap-tahap dalam dalam garis besar mencakup:
merancang a. Pemahaman terhadap kebutuhan yang terkandung di dalam
suatu keinginan;
b. Pemahaman dan pendefinisian secara spesifik apa kebutuhan
tersebut;
c. Pencarian berbagai pilihan cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut;
d. Pemilihan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan;
e. Perumusan fungsi-fungsi yang perlu ditegakkan untuk mewu-
judkan cara pemenuhan kebutuhan yang dipilih tersebut;
f. Perumusan struktur yang memungkinkan tertegakkannya fung-
si-fungsi termaksud di butir e;
g. Perumusan cara untuk membentuk struktur termaksud di butir
f.
Rancangan
Misi Peran (atau mandat) yang diamanatkan yang dinilai sangat men-
dasar dalam mewujudkan visi, yang juga merupakan alasan men-
dasar ekonomi, sosio-kultural dan/atau politis eksistensi suatu
organisasi (pengorganisasian) tertentu.
Modal berisiko (risk Pendanaan (biasanya ekuitas) kepada perusahaan pada masa/
capital) tahap awal pengembangan, yang umumnya penuh risiko.
Modal ventura Suatu bentuk investasi (biasanya ekuitas) oleh swasta dalam peru-
sahaan dalam perkembangan awal (yang belum terdaftar di bursa
saham) dan biasanya dengan prinsip investasi tertentu (misalnya
patungan, bagi hasil, risk sharing).
Model model adalah deskripsi struktur suatu fenomena yang dinyatakan
dalam bentuk-bentuk media yang dapat dikomunikasikan.
*bentuk media yang contoh
dapat berperan sebagai
* Model iconic - contoh : patung dan maket;
model
* Graphical model - contoh : grafik dan gambar dapat mengung-
kapkan struktur suatu phenomena, walaupun mungkin kurang
lengkap
* Mathematical model - persamaan matematik yang memberikan
gambaran sebuah model yang lebih lengkap dimana hubungan
antar besaran dapat terdefinisikan dengan pasti dan jelas, dan
hubungan tersebut dapat terkuantifikasikan.
* Computer model - sebuah model yang lebih unggul, dimana bila
pendeskripsian suatu fenomena telah diungkapkan dalam model
komputer, selain semua rumusannya terdefinisikan dengan pasti
dan jelas, serta terkuantifikasikan, juga dapat ‘dioperasikan’.
*Yang dimaksud ‘dapat dioperasikan’ adalah bahwa, dengan di-
punyainya model komputer tersebut, eksperimen untuk melacak
pola-laku sistem dapat secaralangsung dilakukan dan gamba-
ran pola-laku tersebut dapat ditampilkandalam berbagai bentuk
penampilan, seperti tabel, grafik, maupun gambar.
* Tabular model - Suatu tabel yang menunjukkan unsur-unsur
suatu sistem dan hubunganantar unsur tersebut. Misal tabel in-
put-output yang menyatakantransaksi antar industri dalam suatu
sistem ekonomi.
*Kesempurnaan model sangat kuat ditentukan oleh rumusan yang dihasilkan dan yang
di dalam menirukan memerlukan kreativitas tinggi dalam (a) mendefinisikan tujuan
fenomena analisis, (b) merumuskan deskripsi awal yang jelas untuk dapat
dijadikan rujukan di dalam merumuskan formulasi matematis
dari masalah yang dijadikan objek analisis, dan (c) merumuskan
apa saja yang akan dicakup di dalam melakukan simulasi dan
bagaimana simulasi akan dilakukan dalam rangka menguji kesa-
hihan model.
Model linier perubahan Konsepsi perubahan teknologi satu arah secara sekuensial-linier.
teknologi (linear model
of technical change)

Model sistem perubahan


teknologi (system model
of technical change)
Model sistem perubahan Konsepsi/pendekatan yang memandang keterkaitan interaktif an-
teknologi (system model tar berbagai aktor, tahapan/proses inovasi dan komposisi keter-
of technical change) kaitan sebagai suatu kesatuan.
O Otonomi Daerah Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-un-
dangan
P Paradigma (paradigm) Sehimpunan asumsi, konsep, nilai dan praktik yang melandasi
cara pandang atau bekerjanya sesuatu (masyarakat/bidang di-
siplin tertentu)
Pembangunan merupakan suatu proses (atau suatu fenomena) perubahan, yang
ditempuh dan dilakukan atas dasar keinginan suatu masyarakat
bangsa, baik dengan sendirinya atau karena adanya intervensi
yang merujuk kepada arah perubahan yang diinginkan.
* Dalam pembangunan suatu masyarakat bangsa, dengan meru-
juk kepada keinginan-keinginan yang disepakati masyarakat
bangsa tersebut, dilakukan intervensi ke berbagai bidang den-
gan tujuan agar perubahan yang sesuai dengan keinginan yang
disepakati bisa terwujud.
* Intervensi tersebut dilakukan dengan mengubah parameter
struktur dan/atau struktur dari berbagai tatanan yang ada di da-
lam kehidupan masyarakat bangsa yang melakukan pembangu-
nan tersebut.
* Tindakan mengubah parameter struktur maupun strukturnya
merupakan tindakan teknologis.
Pemerintahan daerah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Un-
dang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah daerah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Pembelajaran kebijakan Proses (khususnya yang dialami oleh penentu/pembuat kebijakan


(policy learning) dan para pemangku kepentingannya) yang membawa kepada pe-
rubahan/ perbaikan “perilaku” politis dari suatu lembaga, portfolio
instrumen-instrumen kebijakannya (kelembagaan, program, ske-
ma pendanaan, kerangka regulasi, dan lainnya), tujuan dan ma-
najemennya, peraturan perundangan, serta perlakuan terhadap
instrumen-instrumen tersebut dalam portfolionya.
Pembelajaran kontekstu- Metode pembelajaran yang berpusat pada kepentingan pihak
al (contextual learning) yang belajar, atau memiliki makna dunia nyata ketimbang ber-
fokus pada konsep abstrak.

Pemetarencanaan (road- Merupakan serangkaian proses perencanaan dalam konteks


mapping) tematik bidang dan/atau lingkup (ranah) kerja organisasi tertentu
yang didorong oleh proyeksi kebutuhan-kebutuhan atas kondisi
di masa datang yang dinilai sangat penting (menentukan).

Pemetarencanaan Merupakan serangkaian proses perencanaan teknologi yang di-


teknologi (technology dorong oleh proyeksi kebutuhan-kebutuhan (projected needs)
roadmapping) atas kondisi masa yang akan datang dalam lingkup/ranah kerja
organisasi atau konteks tertentu.
Penadbiran atau “tata Hal, proses/cara (dalam arti aktivitas) dan/atau hasil berkaitan
kelola” (governance) dengan pengaturan, pengurusan, penyelenggaraan dan peneta-
pan keputusan suatu organisasi atau pengorganisasian tertentu.
Penelitian/riset (re- Kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
search) secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan ket-
erangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian
kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesim-
pulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan te-
knologi (UU No. 18 tahun 2002).
Penelitian dasar (basic Kegiatan litbang yang bersifat “eksploratif” yang ditujukan untuk
research) memperoleh pemahaman prinsip-prinsip mendasar atau umum
dari proses saintifik dan teknologi.
Penelitian terapan (ap- Kegiatan litbang yang lebih “berorientasi misi” tertentu yang ditu-
plied research) jukan untuk memecahkan persoalan tertentu.
• Aktivitas dalam • Aktivitas untuk memahami faktor-faktor yang melandasi ter-
arena penelitian jadinya persoalan.
• Aktivitas pencarian solusi menggagaskan berbagai pilihan
solusi, untuk kemudian disaring dan dipilih dengan merujuk
kepada suatu himpunan kriteria sampai kepada perumusan
pilihan solusi yang dipandang terbaik.
• Rumusan solusi yang dihasilkan dari penelitihan tersebut
kemudian masih perlu diolah lagi untuk menghasilkan suatu
rancangan dari sistem yang pemfungsiannya diharapkan
merupakan solusi terhadap persoalan yang dikehendaki un-
tuk disingkrkan kehadirannya.
• Tahap tindakan akhir dalam proses perumusan preskripsi
teknologi untuk penciptaan fenomena teknologi.
Penemuan (discovery) Tindakan mendeteksi/menggali/mengenali/mengungkapkan
suatu hal yang dianggap sebagai sesuatu yang pertama kali
diketahui (umumnya dalam ranah sains).
Pengembangan Kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan me-
manfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah ter-
bukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru (UU No. 18 tahun 2002).
Pengembangan jaringan Merupakan sehimpunan langkah beristem/terintegrasi sebagai
inovasi wahana untuk membangun keterkaitan dan kemitraan antar ak-
tor utama, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi,
difusi, dan pembelajaran.
Pengembangan pilar Merupakan sehimpunan langkah beristem/terintegrasi sebagai
tematik wahana untuk memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem
yang bersifat tematik dan kontekstual.
Pengembangan sistem Merupakan sehimpunan langkah beristem/terintegrasi sebagai
inovasi tekno-industri wahana untuk mengembangkan potensi kolektif terbaik kewilaya-
(pengembangan klaster han dan meningkatkan daya saing industrial.
industri)
Pengembangan tekno- Merupakan sehimpunan langkah beristem/terintegrasi se-
prener bagai wahana modernisasi model bisnis/ekonomi & sosial, serta
mengembangkan budaya inovasi untuk mengembangkan bisnis/
wirausaha inovatif.
Pengetahuan eksplisit Pengetahuan yang “tercatat/terkodifikasi” yang dapat disimpan
(explicit/codified knowl- untuk diakses pada waktu dan/atau tempat berbeda.
edge)
Pengetahuan tacit (tacit Pengetahuan yang tak tercatat, yang “lekat” dengan individu/ or-
knowledge) ganisasi.
Penguatan sistem inovasi Merupakan sehimpunan langkah bersistem yang terencana, ter-
padu dan berkelanjutan secara bersistem dalam membangun
dan mengembangkan sistem inovasi, serta mengatasi kelemahan
dan kegagalan sistem, sehingga dapat membawa kemajuan, ke-
manfaatan/dampak positif pembangunan di Indonesia.
Penguatan sistem inovasi Merupakan sehimpunan langkah beristem/terintegrasi sebagai
daerah wahana untuk memperkuat pilar-pilar penumbuhkembangan
kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, sebagai bagian integral
dari penguatan sistem inovasi nasional.
Permasalahan merupakan suatu fenomena yang kehadirannya tak menjadi per-
soalan.
* mempunyai pengertian netral,

Persoalan merupakan suatu masalah atau gajala, dan karenanya ini merupa-
kan suatu fenomena tetapi kehadirannya tak dikehendaki.
* mempunyai pengertian memihak

*‘primitive problem gagasan yang merefleksikan adanya keinginan atau kebutuhan


definition’. untuk menciptakan suatu fenomena yang dirasa atau dikehenda-
ki dapat diwujudkan dalam rangka menanggapi persoalan, yang
diunkapkan dalam bentuk rumusan yang kurang spesifik dan ek-
spilsit,
*specific problem defi- suatu rumusan persoalan yang terdefinisikan secara spesifik.
nition’
* Hal ini dirumuskan setelah terungkapkan ‘primitive problem
definition’, dan persoalan tersebut dipandang penting untuk di-
tanggapi
* Hal ini dilakukan melalui serangkaian analisis terhadap primi-
tive problem untuk mengenali dan memahami faktor-faktor yang
melandasi terjadinya persoalan yang dirasakan kehadirannya dan
diinginkan untuk dicari solusinya; dengan perkataan lain ingin di-
tiadakan kehadirannya.
* Rumusan specific problem tergantung dari cara pandang dan
pendekatan yang digunakan dalam melakukan analisis.
* Penyelesaian persoalan pada hakekatnya adalah suatu usaha dan tindakan untuk menia-
dakan persoalan tersebut.

Perancangan Tahap tindakan akhir dalam proses perumusan preskripsi te-


knologi untuk penciptaan fenomena teknologi.

Peraturan daerah (Perda) Peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupat-
en/kota.
Peraturan kepala daerah Peraturan Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.
Peta rencana (roadmap) Adalah dokumen (hasil dari proses pemetarencanaan) yang men-
jelaskan bagaimana perkiraan masa datang dan tujuan (destinasi)
yang hendak dicapai, bagaimana lintasan (alternatif lintasan) dan
langkah (tahapan) apa yang diperlukan untuk mencapainya, siapa
yang melakukan dan kapan dilaksanakan, serta sumber daya dan
kapabilitas apa yang diperlukan untuk kesemua itu.
Praktik baik/terbaik Metode dan capaian (prestasi) di bidang tertentu yang dinilai ber-
(good/best practice) hasil dan dijadikan contoh (pembanding).
R Relawan Indonesia Beri- Adalah seseorang yang memenuhi persyaratan tertentu dan
novasi bersedia memberikan sebagian waktu dan tenaganya minimal
5 jam/pekan untuk mengabdi dan bekerja dengan hati, baik se-
cara sendiri-sendiri maupun bekerjasama sebagai keprakarsaan/
pelayan sosial dalam mendorong karya-karya kreatif-inovatif yang
bermanfaat bagi masyarakat dan/atau lingkungan.
Persyaratan umum :
• Pribadi yang berniat tulus;
• Berperilaku santun;
• Mau berbuat/bekerja sunguh-sungguh secara sukarela;
• Memanfaatkan atau mendayagunakan pengetahuan, keahl-
ian, keterampilan, dan pengalamannya;
• Memiliki semangat memberi.
Kategori Relawan Indonesia Berinovasi :
• Relawan Muda Indonesia Berinovasi : 18 ≤ Usia ≤ 30 tahun
• Mitra Bestari Indonesia Berinovasi : Usia > 30 tahun
• Relawan Yunior Indonesia Berinovasi : Usia < 18 tahun
Rencana Pembangunan adalah dokumen perencanaan jangka panjang daerah Provinsi/
Jangka Panjang Nasional/ Kabupaten/Kota untuk periode 25 (dua puluh lima) tahun.
Daerah (RPJPN/RPJPD)
Rencana Pembangunan adalah dokumen perencanaan jangka menengah daerah dalam
Jangka Menengah Na- menyusun rencana kerja
sional/Daerah (RPJMN/
RPJMD)
RPJMN 2010-2014 berisi visi, misi, agenda dan sasaran serta prioritas pembangunan.
mempunyai VISI:
Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan
Berkeadilan
mempunyai MISI:
Pertama, melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang
sejahtera, yang tercermin pada tingkat kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan
ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
pengurangan kemiskinan,
pengurangan tingkat penngangguran melalui program perbaikan
kualitas SDM,
perbaikan infrastruktur dasar,
terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelan-
jutan.
Kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan
yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya keter-
tiban umum,
penghapusan segala macam diskriminasi,
pengakuan dan penerapan hak asasi manusia,
kebebasan yang bertanggung jawab.
Ketiga, memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang ter-
masuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kes-
enjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan
kesenjangan gender.
mempunyai AGENDA UTAMA
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat
2. Perbaikan tata kelola pemerintahan
3. Penegakan pilar demokrasi
4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, serta
5. Pembangunan uang inklusif dan berkelanjutan
Memuat 11 program prioritas nasional, yaitu
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Ketahanan pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim investasi dan iklim usaha
8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan daerah bencana
10. Daerah tertinggal, terdepan terluar dan pasca konflik
11. Kebudayaan, kreativitas dan inovasi.
12. Bidang politik, hukum, dan keamanan
13. Bidang perekonomian
14. Bidang kesejahteraan rakyat
Rencana Kerja Pemerin- adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode I (satu) ta-
tah Pusat/Daerah (RKP/ hun.
RKPD)
S Sasaran strategis Bentuk refleksi pencapaian tujuan strategis organisasi yang lebih
terukur.
Simulasi Bmerupakan proses yang berupa kegiatan untuk mengenali ke-
lakuan suatu sistem melalui (dengan menggunakan) modelnya.

Bentuk model yang “ampuh” untuk tujuan melakukan simulasi


adalah computer model.
Sintesis Merupakan aktivitas dan alur pemikiran didalam memadukan
konsepsi-konsepsi dan obyek-obyek fisik yang beragam tetapi
mempunyai kompatibilitas, menjadi suatu kesatuan, sehingga
membentuk suatu sistem.
*Di dalam ilmu teknik dan berteknologi, persoalan sintesis dapat
diungkapkan dalam bentuk pertanyaan berikut:
“Bagaimana cara membuat suatu ‘artifact’ (obyek buatan) atau
suatu tatanan kerja yang mempunyai fungsi dan pola laku serta
ciri tertentu dari sistem-sistem yang ada atau telah tersedia”
atau
“Bagaimana struktur-struktur yang ada/tersedia dapat diraki atau-
pun ditata kembali untuk mendapatkan struktur lain yang dapa
tmenghasilkan fungsi-fungsi dan ciri-laku tertentu yang dikehen-
daki?”
*Sintesis dalam meran- upaya untuk :
cang 1. Menyusun dan merumuskan struktur yang perlu dibentuk
(tentunya dari struktur-struktur yang ada), guna mereal-
isasikan tertegakkannya fungsi-fungsi tertentu, sehingga ter-
wujud suatu sistem dengan kemampuan yang dikehendaki,
dan
2. Setelah tersusun struktur yang dikehendaki, merumuskan
cara tentang bagaimana struktur tersebut harus dibentuk.
Sistem adalah fenomena yang telah terdefinisikan strukturnya.
Pernyataan ‘terdefinisi strukturnya’ menyampaikan pesan bahwa
semua unsur pembentuk sistem dan hubungan keterkaitan antar
sistem telah terdefinisi, artinya telah dipastikan dan karenanya
diketahui. Dengan demikian segala entitas lain, selain yang dipas-
tikan sebagai unsur sistem, bukan merupakan bagian dari sistem,
walaupun mungkin terkait dengan satu atau lebih unsur sistem
yang menjadi objek perhatian.
*Lingkungan sistem Entitas yang bukan merupakan unsur sistem tersebut merupakan
bagian dari lingkungan sistem (‘system environment’).
*Batas-batas sistem Dengan mengidentifikasi adanya sistem dan lingkungan sistem,
maka secara implisit terungkap bahwa untuk setiap sistem yang
menjadi fokus perhatian, selalu tergagaskan adanya batas-batas
sistem (‘system boundary’) yang memisahkannya dari lingkungan
sistem.
*Hubungan antar sistem Alur keterkaiatn (hubungan saling pengaruh) antara satu atau
dan lingkungannya lebih unsur sistem dengan entitas yang ada di lingkungan sistem
menyatakan adanya hubungan antara sistem dengan lingkungan-
nya.

Melalui alur keterkaitan tersebut, terjadi transaksi antara sistem


dan lingkungannya. Hal-hal yang ditransaksikan tersebut, ada
yang dipandang datang dari lingkungan sistem ke sistemnya, atau
dari sistem ke lingkungannya. Yang pertama dinyatakan sebagai
input ke sistem, dan yang kedua dinyatakan sebagai output dari
sistem.

Kalau dipandang bahwa input dari lingkungan mempunyai ket-


erkaitan dengan output ke lingkungan maka dapat dikemukakan
pandangan bahwa sistem berfungsi sebagai sarana yang men-
transformasi input menjadi output.

Hal yang ditransaksikan dapat berupa materi, energi, medan po-


tensial, dana, atau informasi.
*Sistem (suatu objek Karena bagaimanapun juga, pengertian seseorang tentang suatu
yang dipandang) objek yang dipandangnya sebagai suatu sistem, selalu mengacu
kepada titik-tolak pandang yang digunakannya, maka dapat juga
dikemukakan bahwa suatu sistem adalah hasil dari cara pengor-
ganisasian pikiran kita di dalam memandang suatu fenomena.
*Fungsi suatu sistem adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh sistem terse-
but yang memungkinkan sistem (a) melaksanakan berbagai op-
erasi sehingga sistem tersebut dapat berperan di lingkungan
keberadaannya, dan (b) mempengaruhi perkembangan keadaan
lingkungannya.
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu sistem ditentukan oleh
strukturnya.

Dengan demikian, maka pemahaman terhadap struktur suatu


sistem sangat penting. Maksudnya yaitu dengan pemahaman
terhadap struktur suatu sistem, seseorang dapat lebih terbuka
pikirannya dan lebih kreatif di dalam upaya melacak kemungk-
inan-kemungkinan untuk memanfaatkan sistem, ataupun mem-
pengaruhi pola-laku sistem untuk mengendalikan berkembangn-
ya efek-efek sistem yang dipandang merugikan.
*Pengetahuan tentang suatu pengetahuan yang dapat diperoleh dengan melakukan
struktur suatu sistem analisis terhadap fenomena sistem tersebut.
Analisis terhadap fenomena sistem memungkinkan dikenalinya
fungsi-fungsi yang dapat ditegakkan oleh sistem, serta kelakuan
dan dinamika sistem tersebut.
Dikenalinya fungsi-fungsi yang dapat ditegakkan sistem memun-
gkinkan seseorang untuk menggagaskan berbagai kemungkinan
kemanfaatan sistem, baik secara langsung, maupun maupun
setelah melakukan berbagai manipulasi.
*Behavioral pattern dari pola-laku sistem yang menggambarkan strukturnya. Hal ini dapat
sistem diperkaya dengan mengenalifaktor-faktor eksternal yang mem-
pengaruhi sistem tersebut.
Sistem inovasi Suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan,
interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkem-
bangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi
dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran.
Sistem Inovasi Daerah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkem-
(SIDa) bangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemer-
intahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lem-
baga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah.
Spillovers “Kebocoran” (biasanya dalam arti hal positif seperti misalnya “pen-
getahuan”) dari suatu pihak kepada pihak lainnya, karena pihak
pertama tidak dapat sepenuhnya mendapatkan “hak” pribadinya
dari aktivitas yang dilakukannya. Contohnya: knowledge spillovers,
yang biasanya terjadi jika:
§ pertumbuhannya berkembang dari pemanfaatan pengetahuan
secara berulang dalam aplikasi yang berbeda;
§ pengetahuan dialihkan melalui cara-cara pasar dan non-pasar;
§ perusahaan, organisasi dan industri dapat menggunakannya
secara serentak.
Dengan demikian, semakin dimanfaatkan, semakin besar dampak
kemanfaatannya.
Ilmu Pengetahuan (Sci- is a sub-set of the information set on [human] scientific knowl-
ence) edge that describes the structure of systems and provides expla-
nation on their behavioural patterns, wether natural or human
institutionalized ones’.

merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam


pengetahuan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan
gambaran tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan
tentang pola-laku sistem-sistem tersebut. Sistem yang dimaksud
dapat berupa sistem alami (disebut ilmu pengetahuan alam),
maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia men-
genai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan masyarakat
(ilmu pengetahuan sosial) yang diinstitusionalisasikan

merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terkait denga


npenggambaran dan penjelasan mengenai sistem-sistem yang
telah ada.

merupakan himpunan informasi yang terbentuk dalam upaya ma-


nusia untuk mengetahui alam lingkungan dan tatanan kehidupan-
nya, maupun di dalam upaya untuk menciptakan sistem-sistem
yang dibutuhkannya.
ilmu pengetahuan alam himpunan informasi yang memberikan gambaran tentang struk-
(natural sciences) tur dari sistem-sistem yang menjadi perhatian yaitu sistem alami
serta penjelan tentang pola laku memberikan gambaran tentang
struktur dari sistem-sistem alami serta penjelasan tentang po-
la-laku sistem-sistem alami tersebut
ilmu pengetahuan sosial himpunan informasi yang memberikan gambaran tentang struk-
(‘social- sciences') tur dari sistem-sistem yang menjadi perhatian yaitu sistem yang
merupakan rekaan pemikiran manusia serta penjelan tentang
pola laku memberikan gambaran tentang struktur dari sistem-
sistem tersebut
T Technical novelty Kebaruan (novelty) yaitu beberapa karakteristik baru berdasarkan
pertimbangan/aspek teknis tertentu (biasanya dari hasil temuan
atau invensi), yang tidak atau belum diketahui dari pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya (prior art).
Technology foresight Proses mengkaji kebutuhan dan peluang masa depan bagi
ekonomi nasional atau daerah, berkaitan dengan perkembangan
atau kecenderungan teknologi dan perubahan pasar.
Teknologi Cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari
penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsun-
gan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia (UU No. 18 tahun
2002).

‘Technology is a sub-set of the information set on [human] sci-


entific knowledge thatprovides prescriptive information on (a) the
creation of systems and (b) the operation ofthose systems’.
Teknologi Bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengeta-
huan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai pen-
ciptaan sistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan
tersebut.

* teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terkait


dengan penciptaan sistem-sistem.
* teknologi merupakan informasi preskriptif (‘prescriptive informa-
tion’) yang bila dioperasionalisasikan akan menghasilkan fenome-
na teknologi (‘technological phenomena’), yaitu benda-benda
fungsional, organisasi kerja, petunjuk kerja (‘manuals’), prak-
tek-praktek pelaksanaan aktivitas, dan sebagainya.
*Fenomena teknologi merupakan hasil akhir penerjemahan informasi preskriptif menja-
di suatu sistem teknologi yang fungsional (‘functional technologi-
cal system’). dapat berupa:
(a) ‘physical artifact’ atau
(b) suatu proses yang terakomodasi oleh suatu ‘physical artifact’.
*presecriptive technolog- merupakan suatu informasi teknologis yang bersifat preskriptif
ical information dan yang tidak akan ada dengan sendirinya.
* Suatu priskripsi teknologi diawali dengan timbulnya gagasan
yang merefleksikan adanya keinginan atau kebutuhan untuk men-
ciptakan suatu fenomena yang dirasa atau dikehendaki dapat di-
wujudkan dalam rangka menanggapi persoalan.
Tingkat Kesiapan Te- Arti 1: merupakan “indikator” yang menunjukkan seberapa siap
knologi (TKT) atau matang suatu teknologi untuk diterapkan dalam dunia nya-
ta dan diadopsi oleh pengguna/calon pengguna (fokus pada sisi
“penyedia/muatan” teknologi).

Arti 2 : merupakan tingkat kesiapan pengguna (calon pengguna)


untuk mengadopsi teknologi tertentu (fokus pada sisi ”pengguna”
teknologi).
Transfer teknologi lihat Alih teknologi.

Transformasi teknologi Pemanfaatan suatu teknologi yang telah digunakan dalam suatu
bidang/sektor tertentu dalam bidang/sektor lainnya.

Tugas Pembantuan Penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau

Tujuan strategis Bentuk refleksi dan penjabaran misi organisasi dengan rumusan
yang lebih spesifik dan dinilai sangat urgen/prioritas

U Utilisasi iptek merupakan pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengeta-


huan dan teknologi (Iptek) dalam sistem produksi.

Sesuai dengan hakikatnya yang dinamis, Iptek harus terus dibina,


digali dan dikuasai untuk dikembangkan kegunaannya.

Pengembangan dan penguatan Iptek dilaksanakan melalui pene-


litian dan pengembangan serta rekayasa secara
V Visi Cita-cita atau gambaran ideal organisasi yang ingin diwujudkan.

W White papers (lihat juga Merupakan dokumen yang memuat usulan (proposal) bagi Komisi
green papers) Eropa menyangkut bidang tertentu; terkadang merupakan kelan-
jutan dari green papers yang dipublikasikan dalam proses kon-
sultasi di tingkat Uni Eropa. Berbeda dengan green papers, white
papers lebih memuat sehimpunan usulan resmi dalam bidang ke-
bijakan tertentu dan digunakan sebagai wahana untuk pengem-
bangannya.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai