Wawasan Teknologi Dan Komunikasi Ilmiah PDF
Wawasan Teknologi Dan Komunikasi Ilmiah PDF
WAWASAN
TEKNOLOGI
& KOMUNIKASI
ILMIAH
IG 141109 (3 SKS)
1. Prof. Dr. Triyogi Yuwono, DEA selaku Rektor ITS yang telah member-
ikan dukungan penuh bagi penulisan buku ini.
2. Prof. Dr. Ing. Herman Sasangko, selaku wakil rektor bidang aka-
demik dan kemahasiswaan yang mendorong lahirnya matakuliah wa-
wasan teknologi dan komunkasi Ilmiah di kampus ITS
3. Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT selaku Kepala Lembaga Pengem-
bangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni (LP2KHA)
atas dukungan bagi penulisan buku ini khususnya pendanaan.
4. Tim Penyusun Kurikulum dan Pengajar Pengantar Ilmu Lingkun-
gan (PIL) yang menginspirasi lahirnya mata kuliah WTKI ini
5. Kordinator maupun Pengajar matakuliah WTKI yang telah berde-
dikasi penuh bagi pengembangan wawasan teknologi dan komunikasi
bagi mahasiswa-mahasiswa ITS. Semoga ilmu yang disampaikan menja-
di ilmu yang bermanfaat
6. Prof. Budi Santoso Wirjodirjo yang telah menyumbangkan pe-
mikiran tentang Berpikir Sistemik
7. Prof Joko Lianto Buliali, Prof. Gamatyo Hendrantoro, Dr Wirawan
dan Tim TIK ITS untuk sumbangan pemikiran dibidang Teknologi Infor-
masi dan Komunikasi. Juga kepada Drs. Bandung Arry S, M.Kom yang
telah mengikuti sosilasasi dengan Prof Usha Rani secara langsung dan
membagi materi Premier Series ICTD bagi penyempurnaan penulisan
buku ini.
8. Prof. Suminar Pratapa, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Lembaga Penjami-
nan Mutu, Pengelolaan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (LPMP-
2KI) yang turut menyumbangkan pemikiran tentang etika ilmiah, hak
cipta dan plagiarisme
9. Putu Gede Ariastita, MT sebagai kordinator pokja Penalaran ke-
WTKI | hal 4
mahasiswaan ITS dan Tim untuk sumbangan pemikiran tentang berpikir
kreatif dan inovatif
10. Nurul Widiyastuti, Ph.D dan Tim sebagai Kordinator Pengemban-
gan Kurikulum LP2KHA yang telah berusaha keras penyusun kurikulum
WTKI dan melaksanakan mata kuliah WTKI secara perdana pada semester
Ganjil 2014/2015
11. Adik-adik mahasiswa asisten matakuliah WTKI
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu terselesaikannya buku WTKI ini. Buku ini masih memiliki
banyak kekurangan sehingga saran dan masukan untuk perbaikan san-
gat kami harapkan. Semoga buku ini dapat membantu para pengampu
maupun peserta didik untuk dapat memahami etika ilmuan/insinyur dan
memiliki pola pikir pembangunan berkelanjutan dalam mengintegrasikan
dan mengaplikasikan seluruh kompetensi keilmuan yang dimiliki untuk
kebaikan.
Penulis.
hal 5 | WTKI
KATA PENGANTAR
hal 7 | WTKI
SEKAPUR SIRIH
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR 6
DAFTAR ISI 9
LAMPIRAN 164
1. Kontrak Kuliah
2. Rencana Pembelajaran
3. Silabus Mata Kuliah
4. Terminologi
5. Lembar kerja dan rubrik
hal 9 | WTKI
WTKI | hal 10
BAB 1
Berpikir Sistemik
hal 11 | WTKI
1.1 Latar Belakang karan hutan untuk dijadikan lahan
pertanian. Lahan pertanian yang
Pentingnya semakin luas memang dibutuhkan
Berpikir Sistemik seiring kebutuhan manusia yang ter-
us meningkat akan produk industri
misalnya kertas dan minyak sawit.
Hutan yang dulunya memiliki keane-
Siapa yang tidak pernah karagaman hayati (flora) maupun
mendengar istilah kabut asap. Ka- hewan (fauna) diubah dan dibuat
but Asap adalah sebuah kejadian lu- menjadi Hutan Tanaman Industri
arbiasa yang menjadi biasa atau ke- (HTI) misalnya menjadi hutan Akasia
jadian biasa yang menjadi luarbiasa dan Eukaliptus untuk industri kertas
?. Kabut asap umumnya terjadi saat atau diubah menjadi hutan kelapa
musim kemarau akibat kebakaran sawit untuk industri minyak sawit.
hutan. Saat puncak musim kema-
rau, temperatur di Indonesia dapat Industrialisasi memang mer-
mencapai 34-37oC. Daun, batang upakan sebuah keniscayaan sei-
dan rumput kering yang bergesekan ring dengan tuntutan peningkatkan
secara tidak sengaja akibat hembu- kualitas kehidupan manusia. Dulu
san angin dapat memicutimbulnya manusia, menggunakan kertas ha-
api dan berkembang menjadi keba- nya untuk menulis, namun saat ini
karan besar. Disisi lain pemicu ke- kertas telah digunakan untuk ap-
bakaran hutan dapat juga diakibat- likasi yang lebih luas misalnya untuk
kan kecerobohan manusia seperti tissue pengganti lap maupun peng-
membuang puntung rokok semba- ganti air di kamar mandi. Kertas juga
rangan atau kesengajaan pemba- digunakan sebagai peralatan makan
WTKI | hal 12
(piring, gelas kertas), hingga dapat kebakaran hutan saja. Namun jika
juga digunakan sebagai produk kon- kita telaah lebih jauh, kabut asap
struksi seperti kursi bahkan produk merupakan permasalahan sistemik
teknologi lain semisal e-paper yang yang mencakup hilangnya keane-
dulunya dianggap tidak mungkin. Ke- karagaman hayati, kerugian finansial
butuhan kertas yang terus mening- maupun permasalahan sosial kare-
kat secara otomatis mengharuskan na aktivitas sekolah, perkantoran dlll
penyediaan bahan baku yang harus harus terhenti saat terjadinya kabut
semakin banyak sehingga pengem- asap.Alasan pemenuhan kebutuhan
bangan hutan tanaman industri ha- industrialisasi tidak boleh menghil-
rus dilakukan. Namun pengubahan angkan pertimbangan tentang kese-
hutan alam menjadi hutan tanaman timbangan ekosistem, finansial mas-
industri disatu sisi menimbulkan yarakat secara umum dan kehidupan
kerugian berupa hilang atau mus- social karena semua komponen
nahnya berbagai varietas flora dan tersebut saling berkaitan. Sehingga
fauna yang tidak dapat digantikan pemikiran sistemik atau kompre-
dengan keuntungan yang diperoleh henship menjadi sebuah pola pe-
dari adanya hutan tanaman indus- mikiran yang harus dimiliki oleh
tri. Sebuah permasalahan yang lu- semua orang khususnya penentu
arbiasa namun selanjutnya hanya kebijakan termasuk teknokrat dalam
menjadi permasalahan yang biasa. merancang maupun menyelesaikan
Demikian juga cara pengubahan berbagai permasalahan yang ada.
hutan alam menjadi hutan tanaman Jika pemikiran yang dimiliki hanya
industri baik secara langsung mau- parsial maka perencanaan maupun
pun tidak langsung menimbulkan solusi yang ditawarkan pada suatu
efek kabut asap yang membawa ker- persoalan tidak dapat menyentuh
ugian finansial maupun sosial yang akar permasalahan itu sendiri.
cukup besar. Anda dapat menyimak
berbagai berita tentang terhentinya
aktivitas ekonomi di Batam, Singapu-
ra bahkan di Malaysia akibat kabut
asap, juga biaya yang harus dikeluar-
kan dan upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menghadapi ma-
salah biasa yang menjadi luarbiasa.
Gambar 2c
Gambar 2a
Gambar 2b
hal 17 | WTKI
1.3
Cara Membangun
Pola Pikir Sistemik
Metode Berpikir
Rasional Ilmiah
coba mencari penyebab sakit kepa- us yaitu ketika apa yang kita pikiran
la kita dan menyesuaikan jenis sakit selanjutnya benar-benar diupayakan
kepala yang kita minum dengan untuk dapat diaplikasikan atau diwu-
penyebab sakit kepala, maka kita judkan. Cara berpikir sistemik tidak
sudah melakukan proses berpikir mungkin dicapai dengan tingkat pe-
yang lebih baik yaitu berpikir men- mikiran yang dangkal, namun mini-
dalam. Adakalanya kita juga berpikir mal dengan tingkat pemikiran yang
bahwa sakit kepala tidakharus dis- mendalam dan cemerlang.
embuhkan dengan obat namun ha-
rus dipastikan penyebabnya dulu. Selain metoda dan tingka-
Jika sakit kepala disebabkan kare- tan berpikir, proses berpikir juga
na kadar oksigen otak yang kurang ditentukan oleh objek (fakta/ reali-
akibat kadar gula di dalam darah tas) yang kita pikirkan. Jika kita ber-
kita rendah, maka solusinya adalah pikir tentang cara atau sarana untuk
makan dan beristirahat. Namun jika mencapai sesuatu, maka kita dapat
sakit kepala kita dari hasil CT-Scan menyebutnya berpikir tentang cara
disebabkan oleh adanya tumor dio- atau sarana. Demikian juga keti-
tak maka solusinya adalah dengan ka kita berpikir tentang perubahan
membuang tumor tersebut dengan dan politik. Setiap pemikiran yang
operasi. Jika tingkat berpikir kita bisa berbeda berdasarkan objeknya ini
mencapai hakekat dari fakta/per- memiliki kekhasan yang harus kita
masalahan yang kita pikirkan maka kenali pola-polanya. Misalnya ketika
proses berpikir kita sudah menca- berpikir tentang sarana/peralatan,
pai tingkatan tertinggi yaitu proses maka langkah teknis yang spesifik
berpikir yang cemerlang. Selain itu pada berpikir tentang sarana adalah
ada juga yang disebut berpikir seri- mencoba sarana-sarana yang ada
WTKI | hal 22
ini apakah akan mengantarkan pada
tujuan ataukan tidak. Demikian juga Deduksi adalah cara berpikir
ketika berpikir tentang kebenaran, yang mengambil pernyataan umum
maka hal yang perlu dicermati ada- lalu menarik kesimpulan yang ber-
lah apakah kebenaran yang disam- sifat khusus. Induksi adalah cara
paikan tersebut merupakan fakta mempelajari sesuatu yang bertolak
ataukah hanya opini, atau apakah dari hal-hal atau peristiwa khusus
kebenaran/informasi tersebut ada- untuk menentukan hukum yang
lah informasi yang sebenarnya atau umum. Induksi merupakan cara ber-
hanya informasi tandingan yang pikir dimana ditarik suatu kesimpu-
dibuat serupa untuk merancukan lan yang bersifat umum dari berb-
atau untuk mengalihkan perhatian. agai kasus yang bersifat individual.
Sehingga ketika kita hendak memba- Penalaran secara induktif dimulai
ngun pemikiran sistemik yang lebih dengan mengemukakan pernyata-
komplek maka kita harus memulai an-pernyataan yang mempunyai ru-
dengan membangun cara berpikir ang lingkup yang khas dan terbatas
sistemik yang dasar terlebih dahulu dalam menyusun argumentasi yang
baru mendetailkan dengan pemba- diakhiri dengan pernyataan yang
caan terhadap fakta dan informasi bersifat umum (Jujun.S.Suriasumantri
serta mengenali karakteristik fakta , 2005). Interaksi antara komponen
dan informasi tersebut dengan lebih system juga dapat dipolakan seder-
baik. Hal ini hanya bisa dicapai den- hana misalnya dengan sebuah mod-
gan berlatih berpikir sistemik kare- el.
na pada kenyataannya kehidupan
ini sangat komplek, banyak hal yang
bisa merancukan mulai dari opini,
persepsi, perbedaan sudut pandang
dan perubahan sebagai fungsi wak-
tu.
ate
desired st
+
Gap B1 Action
-
Current
+
State
+ - +
thing 1 thing 2 thing 1 thing 2 sales revenue
- +
product sales finished goods resources finished goods productivity
inventory inventory
Penjualan produk akan Ketersediaan sumber-sumber
mengurangi persediaan dibarengi dengan produktivitas
barang di gudang akan berpengaruh terhadap
persediaan barang jadi
Gambar 6. Contoh riil penggunaan loop dalam analisa sistem kehidupan perkotaan
hal 27 | WTKI
dan “mengobservasi” adalah
1.4 istilah yang sama untuk proses
Monitoring dan pengamatan.
Evaluasi Cara Berpikir sistemik me-
Berpikir Sistemik mang bukan suatu proses
berpikir yang mudah karena
Seringkali permasalah- realitas atau fakta yang kita
an yang timbul dalam proses hadapi cenderung berubah
memahami cara berpikir siste- seiring waktu dan realitas mer-
mik bukanlah bersumber dari upakan kolaborasi berbagai
kesulitan dalam memahami faktor. Termasuk terkadang
konsep berpikir sistemik na- permasalahan saat ini bisa jadi
mun lebih kearah penggunaan merupakan solusi permasala-
istilah atau terminologi yang han masa lalu. Sesuatu yang
berbeda dan cukup banyak. cepat bisa jadi malah lambat
Meskipun tidak memiliki mak- dan kadang perubahan kecil
na yang serupa secara tepat bisa jadi menghasilkan peru-
namun Istilah atau terminolo- bahan yang besar. Selain itu
gi yang berbeda ini memiliki pada dasarnya sistem memiliki
pendekatan makna yang sama. lebih dari 1 luaran. Mengubah
Contoh istilah yang sering kita salah satu luaran memberikan
temui adalah “Menyeluruh” implikasi mengubah sistem se-
yang semakna dengan “kom- cara keseluruhan.Optimimal-
prehenship”, “holistik” atau isasi sistem tidak dapat dicapai
“multi displin”. Demikian juga hanya dengan memaksimum-
dengan istilah “fenomena” se- kan kinerja salah satu bagian
rupa dengan “fakta”,” realitas” sistem yang terbatas namun
ataupun “objek”. Istilah“sudut pencapaian kinerja sistem yang
pandang” dengan istilah “per- baik memerlukan jaminan dan
spektif”, istilah interaksi inter- kerjasama yang baik diantara
depedensi (ketergantungan), komponen sistem sebagai ba-
istilah “mendiagnosis” dan gian dari sistem yang lebih be-
“menganalisis”, “mengamati” sar.
WTKI | hal 28
Referensi:
hal 29 | WTKI
BAB 2
Pembangunan Berkelanjutan
dan Konservasi
WTKI | hal 30
2.1. Latar belakang bangunan dan pengaruhnya terh-
adap kehidupan kita. Namun ibarat
pentingnya Pemban- dua sisi mata uang, pembangunan
gunan Berkelanjutan juga memunculkan fenomena nega-
tif bagi kehidupan manusia berupa
dan Konservasi kerusakan lingkungan , kriminalitas,
kelaparan, Kemiskinan, banjir, konf-
Suatu hal yang harus kita syuku- lik maupun peperangan.
ri bahwa saat ini kita hidup di era
yang serba mudah. Dalam satu Pada dasarnya setiap manu-
hari, kita dapat berpindah ke be- sia sebagai individu maupun sebagai
berapa kota dengan menggunakan komunitas memiliki kebutuhan dan
pesawat. Layanan transportasi dan kepentingan yang harus mereka
infrastuktur juga semakin mudah. penuhi. Berbagai cara dilakukan
Jika butuh makanan, banyak terse- untuk mengeksplorasi dan mengek-
dia makanan instan, restoran bah- sploitasi kemampuan alam/ sumber
kan layanan cepat saji yang buka 24 daya alam (SDA) maupun sumber
jam dan bisa dipesan hanya melalui daya manusia (SDM) dalam rangka
telfon. Jika kita sakit, berbagai fasil- proses pemenuhan ini. Proses ini
itas kesehatan mulai laboratorium, mengantarkan manusia pada aktivi-
rumah sakit umum daerah (RSUD) tas pembangunan. Ketika manusia
hingga RS swasta dengan berbagai berkebutuhan untuk dapat bertemu
fasilitas dan peralatan terbaru siap dengan orang lain dalam waktu sing-
melayani kita. Kondisi ini adalah se- kat maka muncullah pembangunan
dikit gambaran tentang adanya pem- infrastuktur jalan raya, pelabuhan,
hal 31 | WTKI
bandara ataupun alat transporta- sebanding dengan jumlah keterse-
si. Ketika manusia membutuhkan diaan SDA yang ada sehingga jumlah
makanan maka dikembangkanlah penduduk harus dibatasi ternyata
industri pertanian, pabrik pengolah- juga tidak terbukti. Seiring berjalan-
an bahan pangan dan perdagangan nya waktu terlihat bahwa pertum-
bahan pangan. Demikian juga den- buhan penduduk di negara- negara
gan sektor yang lain. maju bernilai nol atau bahkan minus
(jumlah kematian lebih banyak dari
Konflik kepentingan mulai jumlah kelahiran) sehingga negara
muncul ketika suatu komunitas, juga mengalami permasalahan dan
masyarakat ataupun bangsa, beru- harus membuka pintu bagi imigran
saha memenuhi kebutuhannya dari untuk menjaga kesetimbangan jum-
tingkat pemenuhan yang biasa, ting- lah penduduk agar kegiatan ekonomi
gi hingga berlebih, namun disisi lain dapat terus berlangsung.
ada sebagian komunitas lain yang
tidak mendapatkan barang/jasa Para ekonomon maupun
tersebut untuk memenuhi kebutu- pemimpin dunia akhirnya men-
hannya. Misalnya dinegara-negara yadari bahwa permasalahan uta-
maju, karena tingginya tingkat indus- ma yang dihadapi adalah masalah
trialisasi dan perkembangan trans- pengelolaan dan pendistribusian
portasi, maka terjadi kelangkaan barang dan jasa dalam rangka pe-
bahan bakar minyak (BBM) sehing- menuhan kebutuhan hidup manusia
ga manusia mulai mengembangkan secara keseluruhan. Meskipun pada
bahan bakar bio (biofuel) yang ber- dasarnya setiap manusia berorienta-
sumber dari bahan makanan seperti si pada dirinya dan menghendaki pe-
jagung, singkong dll. Namun disisi menuhan kebutuhan terbaik hingga
yang lain komunitas masyarakat di kadar berlebih bagi dirinya (bahkan
negara-negara terbelakang masih dapat mengorbankan kepentingan
kekurangan pangan termasuk terh- orang lain) namun tetap saja bah-
adap bahan pangan sumber biofuel wa kehidupannya tidak dapat terp-
tersebut. Pada dasarnya Allah SWT isahkan dari orang lain. Setuju atau
telah menciptakan manusia beser- tidak, senang atau tidak, semua ma-
ta perlengkapan yang dibutuhkan nusia hidup di bumi yang sama se-
oleh manusia dalam jumlah yang hingga ketidaksetimbangan alam di
cukup, tinggal bagaimana cara ma- suatu sisi bumi akan berpengaruh
nusia mengelola anugerah tersebut terhadap sisi bumi yang lain. Tidak-
sebagimana seharusnya dengan dapat dipungkiri bahwa setiap indi-
menggunakan anugerah tuhan yang vidu, komunitas masyarakat hingga
lain yaitu akal. Pertumbuhan pen- suatu bangsa memiliki kepentingan
duduk dpat diatur bukan dibatasi dan pasti mengembangkan berbagai
karena teori ekonomi Malthus (1798) cara untuk menjaga kepentingan-
yang menyatakan bahwa jumlah nya. Maka menjadi tanggungjawab
pertumbuhan penduduk tidak akan seluruh pemimpin negara-negara
WTKI | hal 32
didunialah untuk membuat suatu ma) mengeksploitasi sumber bahan
kesepakatan tentang pengaturan mentah negara lain (kedua), kemu-
pemenuhi kebutuhan manusia yang dian negara kedua tersebut hanya
tidak berbasis kapitalisme semata dijadikan pasar bagi produk bahan
namun berkeadilan, yang mengun- mentah yang di eksportnya maupun
tungkan kedua belah pihak bukan menjadi pasar bagi produk limbah
mengorbankan kepentingan satu industri negara pertama.
pihak yang lain. Bukanlah suatu
keadilan jika suatu negara (perta-
3P
rasi
integ
PEOPLE PEOPLE
bearable equitable
3P Sustainable
PLANET PROFIT
PLANET PROFIT
viable
Kondisi saat ini •Wabah/ endemik •Inflasi dan Kapitalisasi •Polusi air dan udara
penyakit •Ketimpangan •Pengurangan Hutan
•Akses pendidikam dan ekonomi Punahnya beberapa
kesehatan terbatas •Kelaparan dan keku- spesies hewan
•Kriminalitas tinggi rangan air bersih •Hujan asam dan hilan-
•Pengangguran gnya kesuburan tanah
•Efek gas rumah kaca
•Perubahan Iklim, pem-
anasan global
Asumsi Dasar •Konversi SDA menjadi barang dan jasa. • Sustainable production and consump-
•Penggunaan ilmu pengetahuan dan te- tion.
knologi untuk membuat konversi lebih • Use of Appropriate Technology.
produktif dan efisien. • An understanding that growth can
•Kemungkinan pertumbuhan tidak ter- never be unlimited.
batas didalam sistem pasar bebas. • Aktivitas manusia manusia seimbang
•Dominasi dan eksploitasi SDA. dengan alam.
Konsekuensi Kepentingan
A. Dampak ekologis •Holistic – Balanced, Comprehensive,
–Degradasi Lingkungan Inclusive.
–Global Warming. •Indigenous/Self-Reliant (Mandiri).
–Climate Change. •Need-based, not Greed-based.
B. Pembagian, berdasar •Sustainable.
–Utara - Selatan. •Humane.
–Industri - Pertanian
–Kota-Pedesaan.
–Kaya-Miskin.
C. Dampak Sosial
–Kemiskinan
–Tidak aman dan tekanan
–Kriminalitas.
–Fundamentalisme
Tabel 2. Perbandingan pembanguan berdasarkan paradigma lama dan paradigma keberlanjutan
hal 37 | WTKI
Nelson, J.G. & H. Eds-
vik,
dalam “Sustainable development,
conservation strategies, and heri-
tage”, menyatakan bahwa beberapa
hal penting tentang pembangunan
berkelanjutan mencakup: (Nelson,
J.G. and H. Edsvik, 1990)
Madhavi Joshi et al
menyatakan bahwa suatu pemban-
gunan disebut pembangunan berke-
lanjutan jika kehidupan manusia dan
ekosistem berjalan dengan baik
Salah satu evaluasi dari kon- ukur ekonomi. Disisi lain, konsep
sep pembangunan berkelanjutan pembangunan berkelanjutan juga
yang saat ini dikembangkan ada- kadang dikembangkan hanya untuk
lah bahwa filosofi pembangunan menyelesaikan masalah yang ditim-
berkelanjutan berbasis pada kapi- bulkan oleh para kapitalis dunia, baik
talisme atau pendekatan ekonomi dalam bentuk korporasi atau nega-
sehingga indikator-indikator capa- ra yang melakukan eksploitasi yang
iannyapun berorientasi pada tolak berlebih terhadap SDA sehingga
WTKI | hal 56
menimbulkan berbagai permasalah- untuk menggambarkan kondisi air
an sosial, ekonomi dan lingkungan. seperti bersih, higienis, suci, berna-
Adalah sebuah keniscayaan bahwa jis mukhoffah, bernajis mutawashi-
setiap orang, komunitas maupun toh, bernajis mukholladhoh maupun
negara pasti menjaga kepentingan musta’mal. Tentu saja pastinya dida-
masing-masing sehingga hendak- lam syariah ada penjelasan tentang
nya gerakan pembangunan berke- definisi, karakteristik, komponen,
lanjutan ini menjadi sebuah solusi syarat termasuk tentang sistem pen-
yang saling menguntungkan (win- golahan air sehingga dari air yang
win solution) dan berkeadilan bagi bernajis mukholadhah dapat diolah
seluruh bangsa-bangsa didunia, menjadi air yang suci yang tidak ha-
bukan hanya suatu cara hegomoni nya bisa diminum namun juga dapat
baru yang tersamar untuk melang- digunakan untuk berwudhu. Najis
gengkan kepentingan masing-mas- mukholladhah adalah najis berat
ing. yang untuk mensucikannya selain
dengan air yang mengalir juga harus
Evaluasi lain terhadap kon- dengan tanah yang dalam ilmu pen-
sep pembangunan berkelanjutan golahan air, salah satu unsur tanah
ini adalah bahwa pendekatan yang ini diterjemahkan sebagai Zeolit atau
lebih integratif sebenarnya dapat bisa juga dengan karbon aktif. Anda
dilakukan dengan sudut pandang dapat memikirkan dan mengkaji leb-
bahwa manusia dan alam semesta ih jauh tentang bagaimana penjela-
merupakan mahluk ciptaan tuhan san pembangunan berkelanjutan
sehingga kita juga dapat merujuk dari sudut pandang keyakinan Anda,
kepada bagaimana pengaturan yang dari sudut pandang kompetensi dan
diberikan tuhan kepada manusia un- keahlian Anda atau sudut pandang
tuk mengelola alam semesta. Misal- yang lain.
nya dalam agama Islam, air merupa- Demikianlah pembangunan berke-
kan suatu kebutuhan yang sangat lanjutan yang pada prinsipnya be-
vital selain sebagai pemenuhan ke- rangkat dari aktivitas pemenuhan
hidupan sehari-hari (minum, masak, terhadap kebutuhan manusia yang
mandi dll) air juga harus dapat digu- selanjutnya harus disertai dengan
nakan untuk bersuci (wudhu), me- rasa tanggungjawab untuk menjaga
mandikan jenazah dan aplikasi syari- kelestarian lingkungan yang menja-
ah yang lain. Sehingga untuk air saja min pemenuhan kebutuhan terha-
ada persyaratan dan istilah khusus dap generasi yang akan datang.
hal 57 | WTKI
Referensi
1. _______, (2012 ), “Education for Sustainable Development “, UNE-
SCO, place de Fontenoy, 75352 Paris 07 SP, France, ISBN 978-92-3-
001063-8
2. _______, (2006), “Education for Sustainable Development Toolkit.
Learning & Training Tools”, No1. UNESCO (http://www.esdtoolkit.
org)
3. _______,(2008), OECD Insights, “Sustainable Development :Lingk-
ing Economy, Society, Enviroment, ISBN 978-92-64-055742
4. _______,(2007), “Global Environment Outlook, GEO4 Envirom-
nent For Development“, UNEP, ISBN: 978-92-807-2836-1 (UNEP pa-
perback) DEW/0962/NA PROGRESS PRESS LTD
5. _______,(2007), “The Millennium Development Goals: Progress in
Asia and the Pacific 2007”, Asia Pasific MDG study series, Bangkok
6. Brundtland, G. H., et al. (1987), Our Common Future: Report of
the World Commission on Environment and Development, Oxford
University
7. David Griggs, (2013), ”Sustainable development goals for people
and planet”, Comment NATURE VOL 495 pp 306, Macmillan Pub-
lishers
8. Donella Meadows, Jorgen Randers and Dennis Meadows, “Limits
to Growth – the 30 years update”, Earthscan, London, 2005
9. Joanne Disano, (2007), “Indicators of Sustainable Development:
Guidelines and Methodologies Third Edition”, United Nations pub-
lication Sales No. E.08.II.A.2 ISBN 978-92-1-104577-2
10. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(2011), “Mas-
terplan Percepatan dan Perluasan Pembanguna Ekonomi Indone-
sia (MP3EI) 2011-2025”
11. Madhavi joshi et al, (2007), “SD : an Introduction “,Internship
series volume 1, ISBN: 978-81-89587-22-5
12. Nelson, J.G. and H. Edsvik. (1990), “Sustainable development,
conservation strategies, and heritage”. Alternatives 16 (4): 62-71.
13. Tatyana P. Soubbotina, (2004), “Beyond Economic Growth An
Introduction to Sustainable Development” The World Bank Wash-
ington, D.C.
WTKI | hal 58
BAB 3
Daya Saing Bangsa
hal 59 | WTKI
2.1. Latar belakang knologi informasi dan komunikasi
turut mempercepat arus globalisasi
pentingnya Mengeta- ini karena dengan ICT memudahkan
hui Daya Saing Bangsa seseorang untuk dapat mengakses
berbagai informasi dari berbagai
Istilah globalisasi banyak dunia tanpa batas.
digunakan sejak awal tahun 1980-
90an. Menurut Al Rodhan, global- Salah satu ekses dari global-
isasi diartikan sebagai suatu proses isasi adalah bahwa setiap negara
yang mencakup sebab, akibat dan harus memiliki kemampuan untuk
konsekuensi dari sebuah integrasi dapat bersaing dengan bangsa lain
transnasional dan transkultural dari didunia. Jika suatu bangsa tidak
aktivitas manusia dan aktivitas ke- dapat bersaing, maka bangsa terse-
hidupan secara umum. (Al-Rodhan, but hanya akan menjadi buruh dan
R.F. Nayef and Gérard Stoudmann, pasar bagi berbagai produk dari
2006). Albrom, Martin dan Eliza- negara lain. Bangsa itu juga akan
beth king, menyatakan bahwa Glo- kehilangan identitas diri karena
balisasi adalah sebuah proses di- masuknya nilai-nilai dan gaya hid-
mana manusia saling bekerjasama up global. Saat ini siapa yang tidak
untuk membentuk satu komunitas mengenal negara Jepang ?.Semua
tunggal (Albrow, Martin and Eliza- produk kendaraan bermotor dan
beth King, 1990). Saat ini globalisasi elektronik yang menguasai pasar
ibarat sebuah keniscayaan dimana dunia sebagian besar berasal dari
batas antar negara seolah tidak ada. Jepang.Demikian juga dengan Chi-
Penggunaan dan perkembangan te- na. Negara ini mampu mempro-
WTKI | hal 60
duksi berbagai produk yang dapat Indonesia meningkatkan daya sain-
menembus pasar dunia mulai dari gnya guna mendapatkan manfaat
alaskaki, kertas, kain, mainan anak- nyata dari adanya integrasi ekonomi
anak, gunting, kendaraan bermotor tersebut (MP3EI 2011).
hingga sel surya.Ketika Anda berke-
sempatan berkunjung ke berbagai Globalisasi disisi lain dapat
negara didunia, oleh-oleh khas neg- mendukung peningkatan daya saing
ara itupun bisa jadi bermerek chi- suatu bangsa. Ketika globalisasi
na.Boneka kanguru Australia, unta nilai dan budaya terjadi, maka pro-
timur tengah, hingga patung liberti duk barang apa saja dapat diterima
di Amerika. Bahkan pekerja profes- diseluruh dunia. Cara lain untuk
sional di berbagai negara misalnya meningkatkan daya saing adalah
di pusat industri Silicon valley Amer- dengan memacu pertumbuhan ke-
ika juga banyak didominasi tenaga giatan ekonomi dengan meningkat-
kerja china. Produk dan tenaga kerja kan fasilitas perdagangan dan berb-
yang banyak dipakai diberbagai neg- agai hal yang dapat menurunkan
ara merupakan salah satu indikator biaya produksi. Ada beberapa hal
tentang daya saing bidang ekonomi yang menjadi penghambat pertum-
dari jepang dan china yang cukup buhan ekonomi global yaitu adanya
baik dalam persaingan global. Berb- batasan tarif, cukai, proteksi hingga
agai Negara didunia selanjutnya juga biaya transportasi yang mahal.
saling bekerja sama membentuk
aliansi untuk dapat bertahan dan Untuk dapat mengukur daya
berkompetisi ditengah persaingan saing suatu bangsa terhadap bangsa
global ini. Berdasarkan optimasi Or- lain di dunia, berbagai negara menco-
ganisation for Economic Co-opera- ba merumuskan suatu standar daya
tionand Development (OECD), China saing. Berbagai faktor yang mungkin
memiliki jaringan korporasi dunia berpengaruh terhadap daya saing
dan menyumbangkan 30% pertum- suatu bangsa dikumpulkan dan dia-
buhan ekonomi dunia, duakali lipat nalisa.Faktor kesehatan, pendidikan,
dari India dan Brasil(Klaus Schwab, hukum, pasar finansial, infrastuktur
et al, 2012). Bagimana dengan Indo- dan lain-lain. Banyak negara yang
nesia ?. Di Asia Tenggara, Indonesia tergabung dalam Word Economy
adalah negara dengan luas kawasan Forum(WEF) menyetujui bahwa cara
terbesar, penduduk terbanyak dan termudah untuk mengukur daya
sumber daya alam terkaya. Hal saing suatu bangsa adalah dengan
tersebut menempatkan Indonesia mengkonversi dalam nilai ekonomis
sebagai kekuatan utama negara neg- berbagai variabel yang berpengaruh
ara di Asia Tenggara. Di sisi lain, kon- terhadap daya saing. Standar inter-
sekuensi dari akan diimplementa- nasional ini selanjutnya disebut se-
sikannya komunitas ekonomi ASEAN bagai Global Competitiveness Index
dan terdapatnya Asean – China Free (GCI) yaitu indek yang digunakan
Trade Area (ACFTA) mengharuskan untuk mengukur daya saing suatu
hal 61 | WTKI
bangsa terhadap bangsa lain di untuk menentukan nilai daya saing
dunia. Anda dapat menelusuri lebih suatu bangsa. Anda dapat mendi-
jauh bagaimana sejarah perumusan skusikan dan berpendapat bagaima-
CGI dan siapa yang mencetuskan ?. na seharusnya daya saing suatu
Anda juga boleh tidak setuju tentang bangsa dapat diukur dan distandar-
filosofi nilai yang dapat digunakan kan ?.
3.2.
Definisi dan Komponen
Daya Saing Bangsa
Berdasarkan Word Economy tan dengan kondisi ekonomi berba-
Forum dinyatakan bahwa ada 12 pi- sis kawasan misalnya masyarakat
lar daya saing bangsa. Pertama ada- ekonomi ASEAN/Asia maupun mak-
lah institusi. Institusi di sini mencak- ro ekonomi global. Keempat adalah
up kinerja pemerintahan, peraturan kesehatan dan pendidikan dasar.
perundang-undangan dan semua Jika penduduk suatu bangsa sehat
kebijakan pemerintahan suatu neg- maka tenaga kerja penggerak pere-
ara.Jika suatu negara memiliki ke- konomian di negara tersebut akan
pastian hukum dan tingkat stabilitas berkualitas baik. Demikian juga den-
keamanan yang baik maka produk- gan pendidikan dasar yang mereka
tivitas kegiatan perekonomian dida- miliki. Pendidikan dasar yang dimi-
lamnya juga akan berjalan baik. liki akan membantu seseorang un-
Kedua adalah infrastruktur. Keber- tuk dapat memahami manual atau
daan infrastruktur yang baik disuatu prosedur kerja pada suatu aktivitas
negara dapat memperpendek jarak perekonomian. Kelima adalah pen-
antar wilayah sehingga distribusi ba- didikan tinggi dan pelatihan. Dalam
rang dan jasa dapat berjalan dengan aktivitas perekonomian tenaga kerja
baik. Infrastuktur berkaitan dengan yang berpendidikan baik dan terla-
jalan,tol, jalur kereta api, bandara tih sangat dibutuhkan untuk dapat
dan pelabuhan.Termasuk dalam kat- menyikapi berbagai perubahan yang
egori infrastuktur adalah jalur infor- melingkupi.Perkembangan ekonomi
masi dan komunikasi. Ketiga adalah membutuhkan kemampuan adap-
lingkungan makroekonomi. Makro tasi terhadap berbagai permasala-
ekonomi yang melingkupi suatu neg- han yang komplek. Keenam adalah
ara sangat berpengaruh terhadap efisiensi pasar barang.Suatu negara
daya saing suatu bangsa meskipun yang memiliki pasar barang yang
tidak dapat meningkat produktivitas efisien akan memiliki posisi yang baik
kegiatan ekonomi secara langsung. dalam memenuhi kebutuhan pasar
Makro ekonomi bisa juga berkai- dan bersaing dalam perdagangan
WTKI | hal 62
dalam maupun luarnegeri. Efisiensi globalisasi, teknologi memegang
pasar barang juga berkaitan dengan peranan penting untuk mningkat-
ketahanan pasar terhadap krisis. Kri- kan produktivitas industri. Teknologi
sis ekonomi yang terjadi saat ini san- yang secara umum sangat dibutuh-
gat tergantung pada ekonomi dunia kan adalah teknologi informasi dan
dan tingkat pertumbuhan pasar be- komunikasi (ICT) karena dapat digu-
bas. Proteksi pasar dapat menyebab- nakan diberbagai bidang. Kesepuluh
kan kontraproduktif dari berbagai adalah ukuran pasar. Ukuran pasar
kegiatan ekonomi. Efisiensi pasar berkaitan dengan produktivitas. Pas-
tergantung pada kondisi kebutuhan ar yang dimaksud bisa berupa pasar
pembeli dan orientasi konsumen. dalam maupun luar negeri, berba-
Ketujuh adalah efisiensi pasar tena- sis wilayah maupun tidak. Kesebe-
ga kerja. Efisiensi dan fleksibilitas las adalah Kepuasan bisnis. Kepua-
pasar tenaga kerja merupakan titik san bisnis yang dimaksud berkaitan
kritis bagi para pekerja untuk dapat dengan produksi barang atau jasa.
digunakan dalamkegiatan ekonomi Kepuasan bisnis ditentukan oleh 2
dan memperoleh insentif. Pasar komponen yaitu kualitas jaringan
tenaga kerja harus fleksibel terha- bisnis disuatu negara secara umum
dap berbagai jadwal kerja dengan bi- dan kualitas strategi dan operasi
aya tenaga kerja yang rendah. Selain perusahan-perusaha pribadi yang
itu pertumbuhan ekonomi memper- ada didalamnya. Kedua belas adalah
syaratkan rendahnya konflik social inovasi. Inovasi dapat berupa ses-
dan demonstrasi buruh yang dapat uatu yang baru dibidang teknologi
mengganggu produktivitas industri. maupun dibidang yang bukan te-
knologi. Hal-hal yang bukan teknolo-
Kedelapan adalah perkem- gi berkaitan dengan bagaiamana
bangan pasar finansial. Sektor finan- suatu keahlian berperan dan kondi-
sial berupa investasi, saham, bisnis si kerja berpengaruh terhadap pro-
ventura dan produk finansial lain duktivitas. Jika kesebelas pilar daya
berpengaruh secara tidak langsung saing bangsa dapat berjalan dengan
terhadap daya saing bangsa. Sektor baik, nilai daya saing suatu bangsa
finansial ini berkaitan dengan pemo- akan standar atau cenderung lebih
dalan aktivitas ekonomi suatu negara rendah jika tidak dapat berinovasi.
sehingga dibutuhkan, akuntabilitas, Hal ini dikarenakan daya saing suatu
transparansi dan jaminan keaman- merupakan suatu keadaan yang
an dalam pasar finansial dengan merupakan fungsi waktu yang terus
adanya regulasi yang menjamin akan mengalami perubahan secara
para investor dan pelaku ekonomi simultan diseluruh variable yang
yang lain. Kesembilan adalah ket- berpengaruh.
ersediaan teknologi. Saat ini diera
hal 63 | WTKI
Gambar 3.1. Diagram GCI dan pembagiannya (Klaus Schwab, et al (2012))
Tabel 3.2 Kategorisasi negara berdasarkan subindek daya saing (Klaus Schwab, et al (2012))
Sustainability
Social Enviromental -adjusted Global
Sustainability Sustainability Competitiveness
Index (CGI)
Tabel 3.6. Peringkat daya saing bangsa ditinjau dari aspek indikator keber-
lanjutan (Klaus Schwab, et al (2012))
WTKI | hal 78
REFERENSI :
hal 83 | WTKI
4.2. Potensi bangsa terdi-
ri dari tiga kata yaitu
Definisi dan Komponen Potensi, Bangsa dan
Potensi Bangsa/ Negara Negara.
hal 87 | WTKI
Gambar 4.4. Potensi beberapa negara didunia (Clevo Wilson and Clem Tisdell, 2003)
3.
Potensi Indonesia dari
aspek Letak Geografis
Indonesia adalah negara dunia yang disusun berdasarkan
kepulauan terbesar di dunia, yang tingkat kesuburan, produktivitas,dan
memiliki wilayah dengan panjang pengaruh perubahan iklim terhadap
mencapai 5.200 kmdan lebar men- masing-masing LME(Sherman, K.
capai 1.870 km. Secara geografis, In- and Hempel,2008). Indonesia memi-
donesia juga memiliki posisi sangat liki akses langsung kepada 6(enam)
strategis yaitu karena memiliki akses wilayah LME yang mempunyai po-
langsung ke pasarterbesar di dun- tensi kelautan dan perikanan yang
ia. Indonesia dilewati oleh satu Sea cukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk-
Lane of Communication (SLoC), yaitu Bengala; LME 36 – Laut Cina Selatan;
Selat Malaka,di mana jalur ini mene- LME 37 – Sulu Celebes; LME 38 –
mpati peringkat pertama dalam jalur Laut-laut Indonesia; LME 39 – Arafu-
pelayaran kontainer global (Gam- ra –Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut
bar 4.5).Berdasarkan data United Australia Utara. Sehingga, peluang
Nations Environmental Programme Indonesia untuk mengembangkan
terdapat 64 wilayah perairanLarge industri perikanan tangkap sangat
Marine Ecosystem (LME) di seluruh besar (MP3EI, 2011)
WTKI | hal 88
Gambar 4.5. Peringkat pelabuhan dalam jalur pelayaran container dunia (MP3EI, 2009)
Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan berdsarkan harga berlaku, 2007- 2011
(Kelautan dan perikanan dalam angka, 2011)
hal 93 | WTKI
4.4.
Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan,
Pemanfaatan dan pengembangan
Potensi Bangsa
1) Sintesis -Kreatif
adalah kemampuan untuk menerus-
kan ide baru dengan kualitas yang
baik dan dengan pertanyaan yang
sesuai. Kemampuan ini dapat diben-
tuk dari proses mengkode, meng-
kombinasi dan membandingkan
2) Analitis
adalah berikir kritis untuk menen-
Sternberg, menya- tukan sikap pada suatu fakta yang
takan bahwa ada hubungan kita hadapi berdasarkan nilai yang
antara kreativitas and in- kita miliki. Juga untuk mengevalua-
teligensi. Juga menyatakan si kekuatan dan kelemahan untuk
membangun mereka.
tentang “Triarchic theory”,
bahwa ada tiga aspek yang
3) Praktis
berpengaruh terhadap
adalah kemampuan untuk men-
kreativitas yaitu Sintesis- gaplikasikan kemampuan intelektu-
Kreatif, Analisis dan Prak- al pada setiap kontek dan menjual
tis (Nickerson, R.S 1998). kreativitas tersebut.
WTKI | hal 102
Nakamura &
Csikzentmihaly,
menyatakan bahwa kemampuan
berpikir kreatif pada seseorang
muncul dari suatu paket motivasi
yang ada pada diri seseorang seperti
rasa ingin tahu, kepentingan dan ob-
sesi.(Nakamura, et al 2002)
1. Menemukan permasalahan
pada berbagai hal yang kita
hadapi.
Selama kita selalu mera-
sa cukup dan tidak dapat melihat
permasalahan pada fakta yang
kita hadapi maka selama itu pula
kita tidak dapat memunculkan pe-
mikiran kreatif dan inovatif kita.
Manusia dalam kehidupannya
pasti pernah menghadapi perma-
salahan. Permasalahan adalah
Ada beberapa lang-
ketidaksesuaian antara harapan
kah teknis yang dapat dan realita. Misalnya manusia
dilakukan untuk ingin tinggal di tempat yang han-
membangun pola gat dan terlindung dari hujan, na-
pikir kreatif dan In- mun pada kenyataannya dia tidak
ovatif yaitu melalui dapat menemukan tempat untuk
tahapan berikut : berlindung dari hujan kecuali
WTKI | hal 104
didalam gua. Ketika jumlah anggota dan mengolah bahan pakaian dari
keluarganya semakin banyak, lebar kulit hewan menjadi nyaman adalah
gua tersebut tidak mencukupi. Keti- dua contoh sederhana proses ber-
ka tinggal didalam gua, mereka juga pikir kreatif dan inovatif. Pada saat
butuh memasak makanan sehing- semua orang masing tinggal digua,
ga ketika mereka menyalakan api, pemikiran tentang rumah dengan
maka asap akan memenuhi ruan- atap genteng, atap rumbia maupun
gan didalam gua dan menyebabkan menggunakan galvalum, merupakan
sesak nafas. Saat tinggal didalam hal baru. Demikian juga dengan pa-
gua, mereka juga terkadang membu- kaian. Saat semua orang masih ber-
tuhkan air untuk minum, buang air pakaian dari kulit hewan kasar, pa-
besar maupun buang air kecil. Kare- kaian yang terbuat dari serat sutra,
na mereka menghadapi permasala- wool dan serat tanaman merupakan
han saat tinggal didalam gua maka suatu hal baru. Jadi seseorang dapat
manusia mulai berpikir untuk mem- menghasilkan pemikiran kreatif dan
buat gua yang lebih besar. Gua yang inovatif ketika menghadapi permas-
memiliki jendela agar asap dapat alahan didalam hidupnya.
keluar juga gua yang memiliki dapur
dan kamar mandi. Pemikiran un-
tuk membuat bangunan berukuran 2. Mendetailkan pengamatan
lebih besar dengan berbagai ruang terhadap permasalahn yang kita
muncul ketika manusia mencoba temui.
menyelesaikan permasalahan yang Semakin detail pengamatan
dihadapinya tentang tempat tinggal. kita terhadap fakta yang kita temui
Demikian juga dengan ketika manu- maka ide kreatif dan inovatif yang
sia membuat pakaian. Pada awalnya dapat kita kembangkan semakin
pakaian dibuat dari kulit binatang luas. Kreativitas dan inovasi juga
secara langsung, namun pakaian merupakan suatu ruang yang sangat
ini tidak nyaman digunakan karena luas dan tak terbatas asalkan tetap
kaku dan kasar. Akhirnya ditemu- memenuhi persyaratan dasar dari
kan metode penyamakan kulit, pe- produk yang dibuat. Apapun ben-
mintalan benang, penjahitan dan tuk rumahnya, asalkan memenuhi
pewarnaan pakaian. Dari pemikiran fungsi dan persyaratan sebagai se-
kreatif dan inovatif tentang pakaian, buah rumah yaitu ada pondasi(lan-
maka saat ini kita bisa memakai pa- tai), dinding dan atap, maka kreat-
kaian dengan tekstur yang nyaman ifitas dan inovasi tentang rumah
dan indah. Pemikiran untuk mem- dapat dikembangkan. Demikian juga
buat gedung dengan banyak ruang apapun warna dan model pakaian-
nya asalkan masih memenuhi per-
hal 105 | WTKI
syaratan sebagai sebuah pakaian gkin kemudian memiliki ide kreatif
yang berfungsi melindungi dan me- untuk membuat atap dengan kemi-
nutup aurat maka kreatifitas dapat ringan tertentu namun selama ide
dikembangkan dengan seluas-luasn- kreatif itu hanya ada didalam gam-
ya dalam dunia mode dan fashion. bar dan belum diwujudkan dalam
produk inovasi yang siap diuji maka
kemampuan berpikir kreatif dan ino-
3. Mewujudkan ide kreatif pada vatif kita masih diragukan.
suatu fakta menjadi sebuah pro-
duk inovasi.
Sekreatif apapun ide yang 4. Melatih pemikiran kreatif dan
kita munculkan tentang suatu fakta, inovatif secara terus menerus.
namun tanpa produk nyata inova-
si maka ide kreatif ini akan sia-sia. Kemampuan berpikir kreat-
Misalnya pada awalnya bentuk atap if dan inovatif akan dapat kita mi-
suatu bangunan adalah kotak, na- liki dan menjadi pola berpikir kita
mun setiap kali hujan maka air akan jika sering kita latih melalui dengan
tergenang ditengah gedung dan berbagai fakta yang kita temui.
menyebabkan kebocoran. Kita mun-
Amabile
menyatakan untuk membangun pe-
mikiran kreatif dapat dilakukan den-
gan beberapa langkah (Amabile, Te-
resa M.; 1992) yaitu :
1. Berusaha menyukai kondisi 3. Melatih kemampuan untuk
“ketidaksetujuan atau anti kemap- tahan menghadapi permasalahan
anan” dan mencoba merumuskan atau persoalan yang sulit
solusi yang tidak berangkat dari
kondisi status quo 4. Melatih kemampuan untuk
meninggalkan suatu masalah dan
2. Mengkombinasikan berbagai kembali kepada permasalahan terse-
pengetahuan dari bidang yang berbe- but dengan menggunakan persepsi
da baru
WTKI | hal 106
Cara lain yang dapat digu- belajaran berbasis masalah atau
nakan untuk mengembangkan pe- berbasis proyek (PBL)
mikiran kreatif adalah proses be-
lajar berbasis proyek atau proses 2. Mendorong potensi kreatif yang
belajar berbasis masalah (project telah dimiliki mahasiswa. Setiap ma-
based/ problem-based Learning hasiswa pada umumnya telah memi-
(PBL). Proses PBL dapat dimulai den- liki potensi kreatifitas yang baik
gan membagi mahasiswa menjadi hanya saja terkadang mereka tidak
beberapa kelompok dan memberi mengetahui cara untuk mewujudkan
masing-masing kelompok tersebut potensi kreatif tersebut menjadi pro-
suatu masalah yang tidak terdefi- duk inovatif
nisi dengan baik.Informasi yang
diberikan juga tidak cukup. Setelah 3. Mewujudkan lingkungan yang kon-
itu masing-masing kelompok harus dusif dan membangun motivasi bagi
mencoba mengkaji akar permas- kreativitas mahasiswa. Lingkungan
alahan yang diberikan dan mencari yang kondusif dapat berupa kom-
solusi terhadap permasalahan terse- petisi, pameran atau penghargaan
but. Guru mengasistensi proses be- yang mendorong mahasiswa untuk
lajar ini dan hasilnya selanjutnya di- terus mengembangkan kreativitas.
diskusikan bersama (Mierson, Sheela
& Kevin Freiert; 2004) 4. Mengembangakan pembelaja-
ran berbasis proyek atau berbasis
Karlyn Adams menyatakan masalah yang dapat mendorong
ada berapa cara untuk membangun pemikiran kreatif dan inovatif ma-
pola pikir kreatif dan inovatif pada hasiswa untuk mencari solusi riil ter-
mahasiswa yaitu sebagai berikut hadap permasalahn yang dihadapi.
(Karlyn Adams; 2005) Model pembelajarannya juga dapat
dikembangkan melalui permainan
1. Mendesign kurikulum yang men- atau pembelajaran multi disiplin
dukung mahasiswa untuk memiliki
pola pikir kreatif dan inovatif. Pada 5. Membuat suatu sistem evalua-
umumnya kurikulum menekank- si untuk dapat mengukur tingkat
an pada kemampuan analitik saja kreativitas dan daya inovatif maha-
sehingga dibutuhkan kesetimban- siswa. Konseling juga dapat menjadi
gan antara proses berpikir sintesis, media untuk evaluasi daya kreativi-
analitik dan aplikasi praktis. Hal ini tas mahasiswa.
dapat didekati dengan proses pem-
hal 107 | WTKI
tan dengan kualitas dan angka par-
1. Pengembangan institusi. Institusi tisipasi dari pendidikan dasar.
yang dimaksud disini adalah negara.
Komponen yang berpengaruh pada 5. Meningkatkan kualitas pendi-
pilar institusi adalah perlindungan dikan tinggi dan pelatihan.Hal ini
terhadap produk intelektual (pat- berkaitan dengan jumlah kelulusan
en), penanganan korupsi, penegakan tingkat pendidikan skala master
hukum, efisiensi pemerintahan, kea- dan doktor. Juga berkaitan dengan
manan, akuntabilitas dan perlind- kualitas sistem pendidikannya dan
ungan terhadap investor. Sehingga spesialisasi keilmuan yang dikem-
untuk membangun daya saing suatu bangkan. Sedangkan job training
bangsa dari aspek institusi dapat berkaitan dengan spesialisasi pelati-
dilakukan dengan mewujudkan pe- han yang diikuti dan keahlian yang
merintahan yang menjamin kepas- dimiliki
tian hukum, penangan korupsi yang
tegas, dan perlindungan terhadap 6. Meningkatkan efisiensi pasar ba-
investor. rang. Efisiensi pasar produk men-
cakup kemampuan untuk dapat
2. Membangun dan mengembang- berkompetisi di pasar domestic dan
kan infrastuktur strategis.Infras- di pasar luar. Kemampuan kompe-
tuktur yang harus menjadi prioritas tisi di pasar domestic dapat dicapai
adalat transportasi, kelistrikan dan dengan intensitas dan peluasan pas-
komunikasi ar domestic. Juga adanya kebijakan
anti monopoli dan pengaturan pa-
3. Mengamati dan mengantisipa-
jak. Sedangkan pasar luar berkaitan
si lingkungan makroekonomi. Pilar
dengan tariff perdagangan, Foreign
makro ekonomi mencakup kesetim-
Direct Investment (FDI), cukai dan
bangan keuangan, inflasi dan hutang
rasio impor dalam GDP. Selain itu
negara. Sehingga untuk meningkat-
juga harus diperhatikan kualitas
kan daya saing dari aspek makro
kebutuhan pasar seperti tingkat ori-
ekoomi adalah dengan menekan se-
entasi konsumen dan kepuasan pem-
kecil mungkin inflasi dan menjaga
beli. Selain produk barang umum
kesetimbangan keuangan.
yang dapat ditawarkan, setiap neg-
4. Meningkatkan pelayanan kes- ara harus memiliki produk spesifik
ehatan dan pendidikan dasarkhu- dibandingkan negara lain. Indonesia
susnya mencakup penanganan ter- sebenarnya memiliki potensi produk
hadap penyakit yang umum terjadi barang spesifik yang cukup banyak.
seperti malaria, TBC, HIV-AIDS, ang- Misalnya produk yang dihasilkan
ka kematian ibu dan harapan hidup. dariindustri strategis, seperti Indus-
Sedangkan pendidikan dasar berkai- tri Persenjataan (PT Pindad), Indus-
tri Kereta Api (PT INKA), Industri
WTKI | hal 108
Digantara (PT DI), Industri Maritim kat kepercayaan terhadap dunia
(PT PAL) dll. Selain itu Indonesia perbankan
juga memiliki potensi produk di sek-
tor Agroindustri karena Indonesia 9. Ketersediaan teknologi.Keterse-
hidup didaerah tropi. diaan terknologi mencakup kemam-
puan untuk dapat mengadopsi dan
7. Meningkatkan efisiensi pasar mentransf teknologi, penyerapan
tenaga kerjadapat dilakukan den- teknologi oleh perusahaan-peru-
gan meningkatkan kualitas latar- sahaan dalam negeri, FDI, penggu-
belakang pendidikan dan pelatihan naan ICT (internet, mobile, jaringan
bagi tenga kerja. Selain itu juga per- telpon) dll.
lu dilakukan peningkatan etoskerja,
profesionalisme, inovasi dan inisiatif. 10. Meningkatkan Ukuran pasar-
Cara lain yang dapat dilakukan ada- mencakup indek ukuran pasar do-
lah dengan memunculkan semangat mestik maupun pasar luar negeri.
dan jiwa wirausaha. Efisiensi pas- Juga berkaitan dengan pendapa-
ar tenaga kerja mencakup kualitas tan kotor/ Gross Domestic Product
hubungan antara buruh dan pen- (GDP) dan jumlah ekspor sebagai
gusaha, cara perekrutan, pengaruh fungsi prosentase terhadap GDP.
pajak terhadap insentif kerja, pem- 11. Meningkatkan Kepuasan
bayaran dan produktivitas, mange- Bisnis. Kepuasan bisnis mencakup
men professional, kapasitas negara kualitas dan kuantitas pemasok lo-
untuk mencari potensi pekerja dan kal, pertumbuhan klaster, keuntun-
tingkat partisipasi pekerja wanita gan dari kompetisi secara alamiah,
8. Melakukan pengembangan pasar keluasan dalam pengontrolan distri-
busi internasional, perluasan pasar,
finansial. Modal merupakan salah
satu komponen penting dalam kegia- dan manajemen professional.
tan ekonomi. Pengembangan pas- 12. Meningkatkan Inovasi Bangsa.
ar finansial, mekanisme fiskal, dan Pengembangan dan inovasi mencak-
pembiayaan atau pemberian kredit up kapasitas inovasi, kualitas dari
secara tidak langsung menentukan suatu institusi riset, tentang pen-
pertumbuhan kegiatan ekonomi dan danaan riset dan pengembangan,
meningkatkan daya saing.Perkem- tentang produk nasional unggulan
bangan pasar finansial mencakup di bidag teknologi, jumlah ilmuan
kemampuan pelayanan finansial, dan insinyur, paten dan perlindun-
kemudahaan untuk mengakses pin- gan hak cipta
jaman lunak, ketersediaan modal
ventura juga berkaitan dengan ting-
hal 109 | WTKI
3.4.
Contoh Aplikasi
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Tuhan telah menganugerahkan kepada manusia, akal yaitu kemam-
puan untuk berpikir. Tuhan juga telah menciptakan perangkat proses
berpikir salah satunya berupa panca indra kita.
Coba Anda cari tentang kea- inovasi dengan level tertinggi. Seka-
jaiban panca indra manusia misaln- rang anda dapat mencari berbagai
ya mata. Mata kita mampu mensens- contoh hasil pemikiran kreatif dan
ing bentuk, warna dan gerak dengan inovatif manusia misalnya perkem-
resolusi tinggi hanya dalam waktu bangan peralatan makan, kursi, dan
satu kedipan yaitu sepersekian detik. penemuan alat transportasi darat
Dengan sebagian kecil dari kemam- dari gerobak hingga menjadi mo-
puan mata saja, kita dapat mengenal bil balap. Perkembangan pompa
warna beserta degradasinya.Tuhan air, penemuan design bendungan,
juga telah menciptakan alam semes- perkembangan industri pupuk dan
ta dengan kesempurnaannya.Coba contoh kreativitas - inovasi yang lain
anda perhatikan dan cermati berb- di bidang teknologi. Sekarang tuang-
agai jenis, ukuran dan warna bun- kanlah kreativitas anda dan buatlah
ga, burung atau serangga yang ada produk inovasi dari permasalahan
dialam. Semua makhluk ciptaannya yang anda temui disekitar anda.
merupakan produk kreativitas dan
WTKI | hal 110
hal 111 | WTKI
Kreativitas dan inovasi seseorang
3.5. dapat diukur dari kemampuannya
untuk menyelesaikan berbagai per-
Monitoring dan Evalu- masalahan yang dihadapi. Semakin
asi Daya Saing Bangsa kreatif dan inovatif seseorang maka
dia akan mampu mencari penyele-
saian terhadap permasalahan sesu-
Kesulitan mendasar un- lit apapun yang ditemuinya.
tuk memunculkan kreativitas dan
inovasi pada diri seseorang adalah Berbagai macam evaluasi
adanya kecenderungan manusia un- untuk mengukur daya kreativitas
tuk selalu berada dalam zona nya- dan inovasi seseorang telah ban-
man. Selain itu manusia juga cend- yak dikembangkan. Cropley men-
erung akan mengambil pilihan yang yatakan bahwa tingkat kreativitas
mudah dan tanpa resiko ketika dih- dapat diukur dengan memberikan
adapkan pada berbagai pilihan. Seh- pertanyaan umum pada peserta dan
ingga cara yang paling efektif untuk mengamati model jawaban yang
membangun kreativitas dan inovasi diberikan (Cropley, Arthur J, 2001).
adalah dengan merekayasa lingkun-
gan sehingga seolah kita berada Model jawaban yang diberi-
dalam kondisi terdesak atau tidak kan dapat dianalisa dari aspek :
memiliki pilihan lain.
Sisi lain kreativitas dan inovasi ada- 1) Kuantitas jawaban
lah aplikasinya yang kadang digu- 2) Variasi ide yang ada pada jawa-
nakan untuk hal-hal yang negatif. ban flexibility
Misalnya kreativitas dan inovasi yang 3) Orisinalitas jawaban
digunakan para pencuri, hacker, 4) kompleksitas jawaban
pembuatan dan distributor narko- 5) Keterkaitan jawaban dengan per-
ba serta pelaku kejahatan yang lain. tanyaan (tingkat korelasi)
WTKI | hal 112
Referensi
1. …….; UU No. 18 tahun 2002,
2. Amabile, Teresa M Sept-Oct (1998); “How to Kill Creativity” ; in Harvard
Business Review
3. Amabile, Teresa M. ( 1992); “Growing Up Creative”; Creative Education
Foundation
4. Cropley, Arthur J; (2001); “Creativity in Education and Learning: A Guide
for Teachers and Educators” ; Kogan Page; London
5. Frascati Manual, OECD, 1993
6. Gardner, Howard (1994); “Creating Minds: An Anatomy of Creativity Seen
Through the Lives of Freud, Einstein, Picasso, Stravinsky, Eliot, Graham, and
Gandhi”; Basic Books; Reprint edition
7. Gardner, Howard and Emma Policastro (1999); “From Case Studies to Ro-
bust Generalizations: An Approach to the Study of Creativity” in Handbook of
Creativity; Robert J Sternberg, ed.; Cambridge University Press
8. Johansson, Frans (2004); “The Medici Effect: Breakthrough Insights at the
Intersection of Ideas, Concepts, and Cultures”; (July, 2005). Harvard Busi-
ness School Press Karlyn Adams; Research Summary and Final Report The
Sources of Innovation and Creativity, National Center on Education and the
Economy (NCEE),
9. Mierson, Sheela & Kevin Freiert; October 2004, “Problem-Based Learning”.
ASTD
10. Nakamura, Jeanne and Mihaly Csikszentmihalyi, November (2002) ;“The
Motivational Sources of Creativity as Viewed from the Paradigm of Positive
Psychology” in Aspinwall, Lisa G. and Ursula M.Staudinger’s A Psychology
of Human Strengths : Fundamental Questions and Future Directions for a
Positive Psychology; American Psychology Association
11. Nickerson, R.S. (1998) “Enhancing Creativity”; in Robert J. Sternberg’s
Handbook of Creativity; Cambridge University Press
hal 113 | WTKI
WTKI
BAB 6
Teknologi Informasi dan Komunikasi
WTKI | hal 114
Banyak orang memiliki
6.1. Latar belakang persepsi yang keliru bahwa teknolo-
Pentingnya Teknologi gi informasi dan komunikasi (TIK)
atau dalam bahasa inggris biasa
Informasi dan Komu- disebut Information and communi-
nikasi cation technology (ICT) hanya ber-
kaitan dengan internet, computer/
Coba Anda perhatikan sekel- laptop dan pemograman saja. Juga
iling Anda. Saat ini, kita hampir tidak pemikiran bahwa TIK merupakan
dapat menemui seseorang yang ti- teknologi yang mahal, hanya un-
dak menggunakan telepon seluler tuk melengkapi hidup dan jauh dari
(handphone). Ternyata penjualan kebutuhan primer. Memang tidak
telpon seluler memiliki tingkat per- sepenuhnya keliru bahwa TIK berkai-
tumbuhan paling tinggi di Asia-Pa- tan dengan perangkat keras (hard-
sifik. Setiap pelajar dan mahasiswa ware) seperti computer, piranti yang
hampir semuanya juga memiliki lap- dapat bergerak (mobile devices),
top dan dapat mengakses internet. sensor dll. Namun ketika kita mem-
Pernahkah juga Anda perhatikan beli perangkat keras tersebut secara
mesin cuci di usaha laundry, ham- otomatis kita membeli perangkat lu-
pir semua mesin cuci yang mere- naknya berupa program (software),
ka gunakan merupakan mesin cuci Data, jaringan (network) dan pemo-
otomatis. Mengisi air, mengatur ke- gramnya. Dalam banyak hal, justru
cepatan pencucian, hingga menger- perangkat lunak bernilai lebih tinggi
ingkan pakaian secara otomatis. Se- dari perangkat kerasnya. Perangkat
karang juga coba Anda bayangkan, lunak ini memiliki potensi pengem-
bagaimana jika jalan-jalan dikota bangan yang praktis dan tidak ber-
besar tidak memiliki lampu lalu lin- batas serta batas pengembangan
tas (traffic light) dengan pengatur- aplikasinya dapat sejauh kreativitas
an otomatis yang dapat berfungsi manusia. Pada 16 Juni 2006, diben-
hingga 24 jam tanpa henti. Hand- tuk Asia and Pasific training Centre
phone, laptop, mesin cuci otomatis for information and Communica-
dan lampu lalu lintas hanyalah salah tion Technology for development
satu bagian kecil dari contoh aplikasi (APCICT). Lembaga yang mendapat
teknologi informasi dan komunikasi dukungan dari United Nations Eco-
bagi kehidupan manusia saat ini. nomic and Social Commission For
hal 115 | WTKI
ra-negara anggota dapat saling
membantu dalam pemanfaatan,
perlengkapan dan pengetahuan
tentang TIK. Pada 16 Juni 2008
gambar: http://i.huffpost.com saat pertemuan menteri-menteri
OECD di Seoul APCICT memben-
tuk Academy of ICT Essentials for
Government Leaders (Academy).
Program ini terdiri dari 10 modul
Asia and The Pasific (UN/ESCAP). yang meliputi berberbagai topik
Tujuan pembentukan APCICT dalam TIK. Dengan program ini
adalah untuk mengembangkan berbagai negara belajar tentang
kemampuan TIK bagi pembangu- pemanfaat TIK untuk pemban-
nan (TIKP) atau information and gunan di negara masing-masing.
communication Technology for TIK memberikan banyak manfaat
Development (ICTD) bagi generasi bagi Netizen (pengguna inter-
muda khususnya bagi negara an- net). Salah satunya adalah ruang
ggota ESCAP. Hal ini merupakan yang luas untuk mengembangkan
respon terhadap World summit kreativitas dan inovasi bagi berb-
in the information Society (WSIS) agai solusi secara umum yang di-
yang menyatakan bahwa “Setiap hadapi termasuk bagi pembangu-
individu harus memiliki kesem- nan. Diskusi pada Bab ini banyak
patan untuk memperoleh ket- bersumber pada ICTD, 2011, se-
rampilan dan pengetahuan yang hingga Anda dapat memperoleh
diperlukan untuk memahami, pengetahuan dan informasi yang
berpartisipasi dan memperoleh lebih lengkap dengan membaca
manfaat dari masyarakat infor- sumber aslinya
masi dan ekonomi pengetahuan”
(Usha Rani, 2011). Maka nega-
WTKI | hal 116
Teknologi Informasi dan ko- de Telecommunications) pada 1904.
munikasi berasal dari kata teknologi, Dalam bahasa Indonesia Telekomu-
informasi dan komunikasi. Teknologi nikasi bermakna komunikasi jarak
informasi dimaknai sebagai penera- jauh dengan bantuan teknologi, dan
pan komputer untuk menyimpan, memanfaatkan perambatan gelom-
mengambil, mengirim, dan mengo- bang tegangan listrik atau gelom-
lah data. Istilah teknologi informasi bang elektromagnetik (radio).
pertama kali digunakan oleh Harold
J. Leavitt dan Thomas L. Whisler pada Menurut UNDP, TIK didefi-
1958. Teknologi informasi mencakup nisikan sebagai alat pengelola in-
teknik pengolahan informasi, pener- formasi yang berupa sekumpulan
apan metode statistik and matem- perangkat, aplikasi, dan layanan,
atika untuk pengambilan keputu- yang digunakan untuk membuat,
san dan simulasi pemikirian tingkat menyimpan, memproses, menye-
tinggi dengan program komputer. barkan, dan bertukar informasi. Alat-
Sedangkan komunikasi atau teleko- alat ini dapat berupa perangkat TIK
munikasi dalam bahasa Indonesia konvensional seperti radio, televisi,
memiliki persamaan kata dengan telepon, maupun perangkat TIK baru
beberapa bahasa didunia. Tele da- seperti komputer, satelit teknolo-
lam bahasa Yunani yang artinya ber- gi nirkabel dan internet. Perangkat
jarak jauh, atau Communicare (Latin) tersebut kini dapat saling bekerja
yang artinya berbagi, Telecommuni- sama dan berkombinasi memben-
cations (Inggris) dan Télécommuni- tuk jaringan dunia, sebuah infras-
cation (Prancis). Istilah ini diciptakan truktur masif dari layanan telepon,
oleh Édouard Estaunié di perguruan perangkat komputer yang terstan-
tinggi Telecom ParisTech (dahulu dardisasi, internet, radio, dan televisi
bernama Ecole Nationale Superieur yang saling berhubungan satu sama
1450 1930
Mesin Pres Gutenberg Televisi
Perangkat keras
Konten
peralatan,
Perangkat Lunak --Eksternal
Radio/TV, Komputer,
--berbayar --Bahasa Lokal
Modem, Telepon geng-
--sumber terbuka --Produksi Lokal
gam
Layanan
Konektivitas media
Telekomunikasi – --G2G --B2C
kabel, nirkabel, dan --G2B --C2C
satelit --G2C
--B2B
PENGGUNA
G2G=Government to Govern-
Lingkungan pendukung—fisik ment;
--Sumber tenaga listrik G2B=Government to Business;
G2C=Government to Citizen;
--Bangunan: jalur telepon; telecentres; access B2B=Business to Business;
points B2C=Business to Citizen;
--Internet dan perangkat untuk mengakses inter- C2C=Citizen to Citizen
net
1. Adaptabilitas
yaitu kemampuan suatu individu, kelompok masyarakat atau negara untuk
beradaptasi dengan perkembangan dan aplikasi TIK. Adaptabilitas juga bisa
berupa kemudahan TIK untuk dapat diadaptasi oleh seseorang, komunitas
maupun negara
2. Daya guna
yaitu tingkat kebermanfaatan TIK dalam kehidupan manusia sehingga dibu-
tuhkan pemakaiannya untuk aplikasi yang lebih luas
3. Kemudahan
untuk dipelajari
4. Aksesibilitas
yaitu kemudahan untuk dapat diakses
5. Keterjangkauan dari aspek pengetahuan, harga ekonomi, kemudahan pe-
makaian dll
6. Partisipasi
dari pengguna, penyedia layanan maupun stakeholder
7. Transferabilitas
yaitu kemampuan/kemudahan teknologi ini untuk dapat dipelajari atau dia-
dopsi oleh banyak orang atau masyarakat secara umum
8. Kemampuan generatif
yaitu kemampuan untuk terus dikembangkan baik dari segi teknologi, konten
maupun aplikasinya.
Pembuat Kebijakan
Gambar 6.3. Pemangku kepentingan dalam pengembangan dan aplikasi TIKP (Usha Rani, 2011)
Tabel 2. Peluang dan manfaat pendidikan berbasis TIK (Usha rani, 2011)
Gambar 6.6. (b) Pendidikan non formal di pulau Solomon (Usha Rani, 2011)
hal 129 | WTKI
Aplikasi lain TIK adalah
dibidang kesehatan sebagaima-
na dikembangkannya Telemedi-
cine di Afghanistan. Pemerintah
Afghanistan bekerjasama den-
gan Cisco, Aga Khan University
Hospital (AKUH) di Karachi dan
French Medical Institute for Chil-
dren (FMIC), meluncurkan proyek
ini pada 2007. Dengan proyek ini
FMIC di Kabul, Afghanistan dapat
mengakses ke peralatan ahli ra-
diologi yang disediakan oleh
AKUH. Penerapan tersebut meli-
puti kemampuan untuk mengirim
X-ray secara real-time, USG dan
CT-Scan untuk evaluasi pasien
yang dibutuhkan (Gambar 6.7(a)).
HINARI adalah perpustakaan on-
line yang didirikan oleh WHO
bersama-sama dengan penerbit
besar. Dengan adanya HINARI ini
memungkinkan negara-negara
berkembang dapat mengakses Gambar 6.7 (a)FMIC di Kabul
salah satu koleksi terbesar di dun- (b) WEB HINARI (Usha Rani, 2011)
ia biomedis dan kesehatan. Ter-
dapat lebih dari 3.750 judul jurnal
yang tersedia untuk institusi kese-
hatan di berbagai negara. HINARI
membawa manfaat untuk ribuan
pekerja kesehatan dan peneliti,
dan juga memberikan kontribu-
si untuk peningkatan kesehatan
dunia. Web HINARI dinyatakan
pada Gambar 6.7 (b)
WTKI | hal 130
• Dalam pertanian dan pembangu-
nan pedesaan, TIK pada umumnya
untuk menyediakan akses langsung
ke informasi pasar dan cuaca, dan
gambar: media.viva.co.id memberikan layanan penyuluhan
dan penelitian untuk mendukung
pengetahuan masyarakat.
a b
Latihan Praktis 11
• Latihan praktis pada Bab 7 mem-
berikan skenario di mana pemerin-
tah telah membangun sebuah por-
tal web sehingga masyarakat dapat
mengajukan komplain dan keluhan
mereka tentang fasilitas umum – air,
saluran air dan listrik- secara online.
Satu tahun setelah peluncuran por-
tal, pegawai pemerintah menemu-
kan tidak adanya pengguna. Pada
latihan sebelumnya, Anda diminta
memberikan saran mengenai cara
merevitalisasi portal tersebut. Se-
karang pemerintah lokal meminta
Anda untuk merancang proposal
untuk mengevaluasi portal tersebut.
Tulislah saja yang akan Anda identifi-
kasi sebagai :
• Tujuan evaluasi
• Pendekatan yang akan Anda gu-
nakan
• Perangkat yang akan Anda gunakan
untuk mengumpulkan data
• Laporan yang akan Anda siapkan
untuk mendukung perubahan akan
cara penanganan proyek tersebut
WTKI | hal 146
BAB 7
Etika Ilmiah, Hak Cipta dan Plagiarisme
hal 147 | WTKI
khusus kepada para pengajar dan
7.1. profesor untuk aktif melakukan riset.
Latar Belakang Pentin- Pada gilirannya, sebagian dari mere-
ka melakukan ketidakjujuran yang
gnya memahami Etika oleh mereka yang tidak melakukan-
Ilmiah, Hak Cipta dan nya dipandang sebagai keburukan
dan kebodohan. Saat itulah muncul
Plagiarisme konsep etika ilmiah seperti yang kita
Bab ini ditulis oleh Prof. Sum- hadapi sekarang ini. Badan-badan
inar Pratapa, Ph.D. Ketua Lembaga pendidikan selalu memunculkan
Penjaminan Mutu, Pengelolaan dan etika ilmiah sebagai bagian penting
Perlindungan Kekayaan Intelektual dalam sistem yang mereka bangun.
(LPMP2KI) ITS untuk memberikan Muncul aturan-aturan, peraturan
pemahaman tentang Etika Ilmiah, akademik, codes of conduct, do’s
hak Cipta dan Plagiarisme khusus- and don’t’s dan semacamnya yang
nya bagi para pelajar dan civitas disertai dengan badan kehormatan
akademika ITS. Pemahaman terha- akademik, academic board, board
dap etika Ilmiah ini diperlukan oleh of ethics dan sejenisnya. Etika ilmi-
setiap peneliti, akademisi maupun ah atau etika akademik berkembang
mahasiswa untuk memberikan pan- dalam hal makna, cakupan, kekhu-
duan dalam penulisan hasil gagasan susan ilmu dan keterikutan dan
ilmiah dan penelitian yang dilaku- keterkaitan dengan teknologi. Etika
kannya. adalah moral, moral berarti akhlak.
Pada mulanya, isu mengenai Oleh sebab itu, prinsip menegak-
etika akademik di lingkungan belajar kan etika ilmiah bermakna perwuju-
formal muncul pada abad 18 yang dan akhlak masyarakat ilmiah yang
berkaitan erat dengan integritas ak- baik. Etika akademik tidak lagi hanya
ademik dan berlaku untuk memper- mencakup para pengajar dan profe-
lihatkan tugas (amanat), kekuasaan, sor, melainkan sudah meluas men-
kebanggaan dan harga diri. Para cakup peneliti, mahasiswa, dan para
pelajar dan mahasiswa serta mas- tenaga pendidik. Tiap-tiap bidang
yarakat memandang etika akademik ilmu, karena kekhasannya, memiliki
merupakan sebuah tataran kehor- cakupan isi etika yang khusus; mis-
matan untuk diraih. Namun secara alnya bidang kedokteran berbeda
filosofis terjadi perubahan signifikan dengan bidang politik atau rekayasa.
dalam memandang peran pendi- Berkembangnya rekayasa informati-
dikan tinggi untuk menghasilkan pro- ka dan komputer juga turut mengu-
duk-produk riset pada abad ke-19. bah bagaimana mengenali academic
Perubahan ini memberikan tekanan fraud (kecurangan-kecurangan) dan
WTKI | hal 148
juga pejabat pendidikan dan para
profesor. Kasus-kasus pelangga-
ran etika, pelanggaran hak cipta
dan maraknya isu plagiarisme di
berbagai kalangan pendidikan
yang tidak menyurut tetapi bah-
Gambar: nls.org kan membuncah di era digital
ini menunjukkan bahwa penega-
membuat peraturan dan kepu- kan moral akademik senantiasa
tusan bagaimana etika akademik mendapatkan tantangan. Padahal
ditegakkan. Adanya “perebutan” moral akademik, terlebih di kalan-
ide dan karya memunculkan isu gan pendidikan tinggi, merupakan
baru yang berkaitan dengan hak cermin paling jelas untuk meng-
cipta (sebuah terjemahan yang gambarkan moral suatu bangsa.
sebenarnya kurang pas dari copy- Oleh sebab itu, perlu sebuah pen-
rights) dan plagiarisme. Perkem- getahuan dan penyegaran kepada
bangan teknologi komunikasi para pelaku pendidikan mengenai
dan jaringan menjadikan isu ini pentingnya etika akademik agar
semakin membesar dan perlu terwujud masyarakat ilmiah yang
perhatian khusus. Ketersediaan saling mempercayai. Tulisan ini
masif informasi di berbagai situs dimaksudkan untuk memberikan
jaringan (websites) menjadikan pencerahan kepada mahasiswa
karya-karya ilmiah para pelaku baru mengenai etika akademik
pendidikan saat ini semakin ter- di perguruan tinggi: aspek-aspek
curigai bukan bersumber dari diri terkait, contoh pelanggaran etika
sendiri. Kepercayaan antar ilmu- akademik sebagai pembelajaran,
wan semakin luntur ketika kita dan bagaimana etika akademik
mengetahui bahwa pelaku plagiat dilaksanakan di perguruan tinggi,
itu bukan hanya dari kalangan pe- serta contoh menghindari plagiat.
lajar atau mahasiswa, melainkan
hal 149 | WTKI
7.2.
Definisi dan Komponen Etika Ilmiah,
Hak Cipta dan Plagiarisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari beberapa istilah
yang digunakan dalam tulisan ini adalah:
Etika Ilmiah
ilmu tentang apa yang baik bersifat ilmu; secara ilmu pen-
dan apa yang buruk dan ten- getahuan; memenuhi syarat
tang hak dan kewajiban moral (kaidah) ilmu pengetahuan [2]
(akhlak) [1]
Paradigma ilmiah yang baik dapat dengan cerdas, bijak dan bertang-
dibangun melalui pengajaran, pem- gungjawab. Ia akan menggunakan
berian teladan dan aturan-aturan etika ilmiah sebagai acuan berper-
tertentu yang dibuat dan ditegak- ilaku. Ia akan bijak menilai berbagai
kan di kalangan masyarakat ilmiah persoalan ilmiah, misalnya terkait
tertentu. Membangun paradigma il- hak cipta dan plagiarisme. Sebagai
miah adalah membangun kerangka contoh, ia akan memasukkan nama
berpikir. Oleh karenanya, dampak- seseorang sebagai anggota penulis
nya akan tampak ketika insan ilm- dalam karya ilmiahnya sesuai hak
iah seperti mahasiswa dan dosen dan kewajibannya sebagai penulis,
menghadapi suatu permasalahan bukan tidak memasukkannya kare-
ilmiah tertentu. Sebagai contoh ada- na ketidaksukaan personal, atau me-
lah bagaimana menghadapi “tantan- masukkannya meskipun tidak sesuai
gan” keharusan mahasiswa menulis haknya karena kedekatan personal.
karya ilmiah tertentu sebagai syarat
tambahan kelulusannya. Jika kerang- Membangun paradigma il-
ka berpikir yang berkembang di ka- miah akan berdampak pada mas-
langan mahasiswa adalah bahwa yarakat ilmiah yang sehat, suasana
menulis karya ilmiah adalah dalam yang kondusif dan pribadi-pribadi
rangka menyebarluaskan informasi yang berintegritas. Dengan paradig-
dan ide-ide untuk dapat dimanfaat- ma ilmiah yang baik akan ditemui
kan masyarakat ilmiah secara luas, sekumpulan masyarakat ilmiah yang
maka “tantangan” itu akan mudah suka bekerja keras, gemar berdisku-
diselesaikan. Sebaliknya, jika kerang- si ilmiah, saling menghormati dan
ka berpikir yang digunakan adalah menghargai, jujur dan berani ber-
bahwa keberadaan “tantangan” itu tanggung jawab, dan menjunjung
merupakan sebuah paksaan, maka tinggi nilai-nilai akademik. Memban-
hal itu sulit diselesaikan. Dosen dan gun paradigma ilmiah akan dengan
mahasiswa yang memiliki paradig- sendirinya mengurangi terjadinya
ma ilmiah yang baik akan menyele- pelanggaran-pelanggaran ilmiah,
saikan persoalan- persoalannya termasuk mencegah terjadinya dup-
hal 153 | WTKI
likasi ilmiah dan plagiarisme. miah relevan yang secara subjektif
tidak menguntungkan pihak-pihak
Paradigma ilmiah yang baik tertentu secara berlebihan, apalagi
perlu dibangun secara sistematis diri penulis sendiri misalnya melalui
dan terus menerus. Tempatnya bisa plagiasi sendiri (self-plagiarism). Si-
di ruang kuliah, arena-arena disku- tasi yang bertanggungjawab me-
si, tempat perkenalan mahasiswa masukkan sumber-sumber pustaka
baru, pelatihan kepemimpinan dan atau referensi ilmiah yang memang
jabatan, laboratorium atau tem- seharusnya ada dan asli, bukan men-
pat-tempat konsultasi. Cara mem- gada-ada dan salah dalam member-
bangunnya bisa dengan mengajar- ikan penghargaan. Membuat sitasi
kan, memberikan contoh atau saling dengan cara “A di dalam B” merupa-
bertukar pikiran. Agar efektif, setiap kan salah satu contoh kekeliruan
hal bernilai positif yang turut mem- memberikan penghargaan, karena
bangun paradigma ilmiah yang baik karya B akan lebih dikenal dari A
seperti tutur kata dan sikap perlu sebagai penemu aslinya. Penulisan
dihargai dan ditonjolkan kebermak- nama yang tidak tepat juga mer-
naannya. Sebuah kerangka berpikir upakan salah satu hal yang harus
yang baik akan tumbuh dengan baik dihindari dalam rangka membangun
di lingkungan yang mendukung dan paradigma ilmiah yang baik.
terjadi secara ajeg.
Dengan adanya teknologi in-
Penyebaran kerangka ilmi- formasi yang semakin maju, para
ah yang baik dapat masuk di dalam penulis disarankan untuk meman-
laboratorium-laboratorium riset pe- faatkannya dalam penulisan ilmiah.
nelitian melalui pembentukan mau- Salah satunya adalah dengan meng-
pun pengejawantahan pohon riset gunakan perangkat (lunak) aplikasi
yang menjadikan masyarakat ilmiah untuk mengelola sumber referensi.
di sekitar laboratorium terpengaruh Cukup banyak aplikasi untuk keper-
oleh semangat dan kinerja ditimbul- luan tersebut, misalnya EndNote,
kannya. Bukan hanya dalam melak- RefWorks, CiteULike, Citavi, Mende-
sanakan riset, kerangka ilmiah yang ley, dan Zotero [5]. Sebagian perang-
baik juga diperlukan dalam disemi- kat itu harus dilanggan (berbayar),
nasi hasil-hasil penelitian, misalnya sebagian lainnya tidak berbayar
dalam penulisan ilmiah. Salah satu (gratis). Mendeley dan Zotero adalah
hal yang menonjol adalah kebiasaan dua di antara aplikasi itu yang tidak
untuk memberikan penghargaan berbayar. Zotero [6] digunakan da-
(merits) kepada peneliti/penulis lain lam tulisan ini dan disarankan dapat
yang karyanya digunakan atau dis- dipakai oleh para pembaca dalam
itasi. Sitasi harus dilakukan dengan menulis proposal, laporan, disertasi
wajar dan bertanggungjawab. Sitasi atau tesis, artikel-artikel dan karya
yang wajar mengacu karya-karya il- ilmiah lainnya.
WTKI | hal 154
Zotero
Dua fungsi utamanya adalah untuk mengunduh
metadata sumber referensi dan memasukkan dan
mengatur sumber referensi yang telah diunduh ke
dalam pengolah kata (word processor) yang dipilih,
misalnya Microsoft Word, dan mengatur sitasi mau-
pun daftar pustaka (referensi) menurut gaya sel-
ingkung (home style) jurnal yang dikehendaki. Untuk
dapat memanfaatkan Zotero, ada 3 langkah yang ha-
rus ditempuh, yaitu:
Etika ilmiah atau ilmiah mer- lah perguruan tinggi. Setiap pelang-
upakan ruh yang harus dimiliki dan garan terhadapnya perlu ditindak-
selalu harus dijaga oleh setiap ilmu- lanjuti dengan pelaksanaan sanksi
wan. Kepemilikannya perlu ditum- kepada pelanggarnya sesuai dengan
buhkan sejak dini atau di kalangan tingkat yang telah ditetapkan. Pla-
mahasiswa baru di perguruan ting- giat adalah salah satu di antaranya.
gi. Penjagaannya perlu dilakukan Selain pencegahan dan penanggu-
oleh seluruh elemen pendidikan, langan formal, pencegahan dengan
yaitu dosen, mahasiswa dan tenaga cara mengajarkan cara menulis yang
kependidikan jika konteksnya ada- baik dan benar juga perlu dilakukan.
Referensi
[1] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - definisi kata etika.”
[Online]. Available: http://kbbi.web.id/etika. [Accessed: 18-Jan-2015].
[2] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata ilmiah.”
[Online]. Available: http://kbbi.web.id/ilmiah. [Accessed: 18-Jan-2015].
[3] “Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual - Hak Cipta.” [Online].
Available: http://www.dgip.go.id/hak-cipta. [Accessed: 18-Jan-2015].
[4] “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata plagia-
risme.” [Online]. Available: http://kbbi.web.id/plagiarisme. [Accessed: 18-Jan-
2015].
[5] “Comparison of reference management software,” Wikipedia, the free
encyclopedia. 14-Jan-2015.
[6] “Zotero | Home.” [Online]. Available: https://www.zotero.org/. [Ac-
cessed: 19-Jan-2015].
[7] “Zotero | Download.” [Online]. Available: https://www.zotero.org/
download/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[8] “MEMANFAATKAN ZOTERO UNTUK MENGELOLA SUMBER REF-
ERENSI.” [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publica-
tion/232763364_MEMANFAATKAN_ZOTERO_UNTUK_MENGELOLA_SUM-
BER_REFERENSI. [Accessed: 19-Jan-2015].
[9] Fajri, “Fajri Ramadhan: 5 Kasus Unik Sengketa Merek Dagang di Indo-
nesia,” Fajri Ramadhan, 24-Jun-2013. .
WTKI | hal 162
[10] “Pelanggaran Hak Cipta Lagu Band Wali Disidangkan di Malang
- Tribunnews.com.” [Online]. Available: http://www.tribunnews.com/se-
leb/2013/05/02/pelanggaran-hak-cipta-lagu-band-wali-disidangkan-di-
malang. [Accessed: 04-Jan-2015].
[11] “Schön scandal,” Wikipedia, the free encyclopedia. 26-Dec-2014.
[12] “Jan Hendrik Schön Loses His Ph.D.” [Online]. Available: http://news.
sciencemag.org/education/2011/09/jan-hendrik-sch%C3%B6n-loses-his-ph.d.
[Accessed: 04-Jan-2015].
[13] “Chemistry’s ‘colossal’ fraud.” [Online]. Available: http://www.rsc.org/
chemistryworld/News/2008/March/25030801.asp. [Accessed: 04-Jan-2015].
[14] “Nelson Tansu: Self Plagiarism and Double Publication | selfcitation.”
[Online]. Available: https://selfcitation.wordpress.com/2011/11/04/nelson-tan-
su-self-plagiarism-and-double-publication/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[15] J. Silverman, “Jonah Lehrer’s ‘Self-Plagiarism’ Scandal Rocks The New
Yorker,” The Daily Beast, 20-Jun-2012. [Online]. Available: http://www.the-
dailybeast.com/articles/2015/01/18/they-made-this-dead-toddler-disappear.
html. [Accessed: 19-Jan-2015].
[16] R. Berman, “Walsh Quits Montana Senate Bid After Plagiarism Scan-
dal,” The Wire, 07-Aug-2014. [Online]. Available: http://www.thewire.com/
politics/2014/08/walsh-quits-senate-bid-in-montana-after-plagiarism-scan-
dal/375761/. [Accessed: 19-Jan-2015].
[17] L. Stampler, “A Brief History of Shia LaBeouf Copying the Work of Oth-
ers,” Time, 10-Feb-2014.
[18] R. J. Brennan, “The University of Waterloo is refusing to comment on
a serious case of plagiarism involving a professor and student.,” The Toronto
Star, 12-Sep-2012.
[19] “SNU professor steps down amid plagiarism scandal.” [Online]. Avail-
able: http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20130307000938. [Accessed:
19-Jan-2015].
[20] “Plagiat, Anggito Abimanyu Mundur dari UGM :: Okezone
News,” news.okezone.com. [Online]. Available: http://news.okezone.com/
read/2014/02/17/373/942176/plagiat-anggito-abimanyu-mundur-dari-ugm/
large. [Accessed: 19-Jan-2015].
[21] “MIT changes academic fraud policy - The Tech.” [Online]. Available:
http://tech.mit.edu/V110/N21/fraud.21n.html. [Accessed: 04-Jan-2015].
[22] L. Lavelle, “Darden PhD Student Accused of Plagiarism,” Business-
Week: business_schools, 16-Jul-2013.
hal 163 | WTKI
Lampiran 2 :
Kontrak Kuliah
1. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah wawasan teknologi dan komunikasi ilmiah dimaksudkan
untuk energy inspirasi kepada mahasiswa didalam membangun kemampuan
mengembangkan wawasan Ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi serta
penerapannya untuk kepentingan konservasi terhadap sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia dengan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
secara komprehensif.
4. Prasyarat
Tidak ada mata kuliah prasyarat
5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi
Ilmiah ini adalah problem based learning. Mahasiswa akan belajar melalui proses
observasi, bertanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Luaran dari mata kuliah ini adalah karya tulis ilmiah, pertama karya tulis gagasan
penyelesaian masalah kampus ITS terkait energi dan lingkungan secara individu
maupun kelompok, dan kedua, karya tulis penyelesaian problem bangsa di sektor
energi, lingkungan, pemukiman, teknologi informasi, pangan dan kesehatan.
6. Topik dan Jadwal Perkuliahan
7. Penilaian
No Tugas Bobot total Keterangan
1 Tugas I: 45 % Detail dapat dilihat di
Karya tulis gagasan penyelesaan masalah Lembar Kerja TUGAS I
di kampus iTS terkait nergy dan lingkun-
gan
A. Individu
B. Kelompok
Sub-Capaian Assessment
Minggu Metode / Strategi
Pembelajaran Materi Pembelajaran Indikator Bentuk Bobot
Ke- Pembelajaran
MK
WASTEK
1 Mahasiswa Teori Sistem dan Ber- Kuliah (75’) Mampu berpikir sistemik Wastek
mampu berpikir pikir Sistemik untuk me- nyelesaikan Membentuk kelompok:
sistemik dalam contoh masalah yang Kelompok terdiri atas 5-6 orang maha-
menyelesaikan diberikan siswa. Usahakan dalam kelompok terdiri
permasalahan atas mahasiswa dari jurusan yang berbe-
da dan dari semester yang berbeda
2 Mahasiswa mam- Pembangunan berke- Diskusi kelompok: Mampu mampu Menulis draft karya tulis : gagasan tertulis Rubrik kemam-
pu menerapkan lanjutan Mengambil kepu- mengambil keputusan Berdasarkan studi literatur yang dilaku- puan menulis
ilmu pengeta- Konservasi tusan kelompok kelompok dari beber- kan masing-masing mahasiswa dalam
huan, teknologi untuk menentukan apa alternatif gagasan kelompok dan hasil diskusi kelompok
dan seni untuk satu gagasan usulan individu untuk mengambil keputusan kelompok
kepentingan penyelesaian mas- dalam menentukan satu usulan/gagasan
pembangunan alah di kampus ITS pe- nyelesaian masalah hingga metode
berkelanjutan sebagai keputusan imple-menntasinya
kelompok (1x50') (Lihat deskripsi tugas)
3 Mahasiswa men- Problem Kota Surabaya Kuliah Tamu untuk Mahasiswa mengetahui Tugas II (Individu): Rubrik penulisan
getahui problem dan gagasan penyelesa- semua mahasiswa problem nyata dan Membuat ringkasan tentang problem ter- latar belakang
nyata iannya Problem bangsa peserta kuliah mampu menuliskan kait energi, kelautan, pemukiman, pangan masalah
di sektor energi, kelau- latar belakang masalah dan kesehatan
tan, pemukiman, TIK, (Lihat deskripsi tugas)
pangan dan kesehatan
dan best practice alter-
natif gagasan penyelesa-
iannya
4-6 Mahasiswa mampu Tata tulis ilmiah Kuliah dan diskusi Menghasilkan karya Memperbaiki draft tulis tugas I Rubrik kemam-
menulis karya ilmiah Teknik menulis karya perbaikan draft tulis ilmiah puan menulis
ilmiah tulisan Tugas I (usulan penyelesaian
(Klinik Penulisan permasalahan di kam-
dibuka minggu ke pus ITS)
4-14)
7 Mahasiswa mengeta- Daya saing bangsa Kuliah (2x50’) Menyadari bahwa Indo- Melanjutkan Tugas II. Menulis ten-
hui potensi SDA dan Potensi SDA dan SDM Diskusi (1x50’) nesia memiliki potensi tang potensi SDA dan SDM (Fokus
SDM Indonesia Indonesia SDA dan SDM untuk satu sektor yang dipilih
kelompok)
8 Mahasiswa mam- Berpikir kreatif dan (Klinik bidang Menampilkan gagasan Melanjutkan Tugas II. Mengusulkan
pu mengusulkan inovatif dalam meng- ilmu terkait sektor kreatif, inovaif alternatif gagasan penyelesaian
ide kreatif, inovatif hasilkan karya energi, kelautan, masalah yang dipilih
untuk menyelesaikan TIK, pemukiman,
masalah nyata pangan dan kese-
hatan-Klinik dibuka
minggu 8-14)
9 Mahasiswa mampu Peran TIK dalam Kuliah (2x50’) dan Memiliki gagasan Melanjutkan tugas II.
men- dayagunakan penyelesaian problem Diskusi (1x50’) penggunaan TIK dalam
teknologi informasi bangsa penyelesaian satu mas-
dan komunikasi alah nyata
dalam memberikan
gagasan penyele-
saian masalah
nyata di sektor
energi, kelautan,
pemukiman, pangan
dan kesehatan
8-14 Topik keilmuan Berdiskusi kelom- Melanjutkan tugas II.
dibidang energi, pok dengan
kelautan, pemukiman, pakar dibidang
TIK, pangan dan kes- keilmuan untuk
ehatan menajamkan
gagasan penye-
leaian masalah
4-14 Klinik penulisan Memperbaiki Melanjutkan tugas II.
draft karya tulis
10-14 Mampu meng- Teknik membuat Praktek mem- Membuat poster Rubrik poster
hasilkan karya poster buat poster dan
poster se- klinik
buah gagasan
penyelesaian
masalah
Di akhir pembelajaran, mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan gagasan teknologi se-
cara kreatif dan inovatif untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan dengan peman-
faatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mengatasi permasalahan bangsa,
dan menuangkannya secara efektif dalam bentuk karya tulis ilmiah.
1 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
2 Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan
3 Memiliki kemampuan literasi yang memadai
4 Mampu menerapkan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidang-
nya untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan permukiman, kelautan, energi,
teknologi informasi dan komunikasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan
serta mendorong penciptaan lapangan kerja sesuai bidang keahliannya
5 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasar pada analisa informasi dan data
dengan berbekal wawasan pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek
lingkungan dan permukiman, kelautan, energi, teknologi informasi dan komunikasi
serta mengedepankan kepedulian sosial
6 Mampu memberikan alternatif solusi berbekal sikap kepemimpinan, kreatifitas dan
kemampuan komunikasi serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
1 Memiliki wawasan konservasi terhadap sumber daya alam dan manusia dalam mener-
apkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan
2 Memahami dasar-dasar pemanfaatan teknologi dengan mendayagunakan teknologi infor-
masi dan komunikasi disektor a.l., energi, lingkungan, pemukiman dan kelautan
3 Mampu mengkomunikasikan gagasan teknologi untuk mengatasi permasalahan bangsa
secara lisan dan tertulis.
4 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
1 Pembangunan berkelanjutan: Pengertian dasar tentang Konservasi, SDA, SDM, dan Pem-
bangunan Berkelanjutan
2 Science, Technology and Innovation-STI dan Information and Communication Technolo-
gy-ICT: (a) Pengertian dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (STI), Sistem Inovasi
dan Sistem Inovasi Daerah & Nasional (SIDa & SINas), (b) Sejarah perkembangan iptek, (c)
Keterkaitan STI dengan pembangunan berkelanjutan, (d) Peran R&D dalam membangun
kapasitas STI, (e) Konsep umum dan aplikasi information & communication technology -
ICT (ICT for all), (f) Peran ICT dalam pembangunan berkelanjutan, (g) Inovasi aplikasi ICT
untuk menyelesaikan masalah berbagai bidang.
3 Sistem & Kompleksitas; Pendekatan holistik : (a) Konsep dasar analisa sistem (Sistem dan
peranannya, Integrasi pada sistem, Kompleksitas dan keholistikan); (b) Analisa kebutuhan
informasi (Metode-metode Interaktif untuk informasi, Metode-metode unobtrusive untuk
informasi), (c) Analisa proses (Diagram aliran data dan aplikasinya, Analisa sistem dengan
data dictionaries, Spesifikasi proses dan keputusan yg terstruktur). Sistem & Kompleksitas;
Pendekatan holistik : (a) Konsep dasar analisa sistem (Sistem dan peranannya, Integrasi
pada sistem, Kompleksitas dan keholistikan); (b) Analisa kebutuhan informasi (Metode-
metode Interaktif untuk informasi, Metode-metode unobtrusive untuk informasi), (c) Anal-
isa proses (Diagram aliran data dan aplikasinya, Analisa sistem dengan data dictionaries,
Spesifikasi proses dan keputusan yg terstruktur).
4 Kemampuan analisis dan berpikir kritis: Studi literatur; Ketrampilan membaca, membuat
catatan dan ringkasan; Cara menghindari plagiat; Gagasan/Ide (Identifikasi masalah, anali-
sis data dan informasi dari hasil studi literatur, pengamatan fakta, interview, dll, Menentu-
kan gagasan/ide penyelesaian masalah).
5 Komunikasi (tata tulis ilmiah dan presentasi): Pengertian Komunikasi Efektif (Jenis-Jenis Ko-
munikasi, Hambatan dalam berkomunikasi , Berbicara Efektif, Komunikasi dan Presentasi);
Tata Tulis Ilmiah (Pengertian Tata Tulis Ilmiah, Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tata
Tulis Ilmiah, Metode Menulis Ilmiah Berbasis IT).
PRASYARAT
* Tidak ada
PUSTAKA UTAMA
1 Tim Pengembang Mata Kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah, “ Wawasan Te-
knologi”, ITS Press, Surabaya, 2014.
2 Tim Pengembang Kemampuan Komunikasi Ilmiah, “Komunikasi Ilmiah”, ITS Press, Suraba-
ya, 2014.
PUSTAKA PENDUKUNG
1 Alfred Watkins and Michael Ehst, “Science, Technology and Innovation: Capacity Build-
ing for Sustainable Growth and Poverty Reduction”, The International Bank for Recon-
struction and Development, Washington DC, 2008.
2 Frieder Meyer Krahmer, “Innovation and Sustainable Development-Lessons for Innova-
tion Policies,” A Springer-Verlag Company, Heidelberg, 1998.
3 Tim BPPT, “Naskah Akademik Buku Putih Penguatan Sistem Inovasi Nasional,” Deputi
Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT), Jakarta, 2011.
4 Usha Rani Vyasulu Reddi, “Seri Utama: TIK untuk Pembangunan - Isu 1: Pengantar TIK
untuk Pembangunan - Sumber pembelajaran TIK untuk pembangunan bagi insitusi
pendidikan tinggi”, United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information
and Communication Technology for Development (UN-APCICT/ESCAP) , Incheon City,
2011.
Lampiran 5 :
Terminologi WTKI
*Hasil suatu Harus memberikan gambaran (deskripsi) dari struktur fenomena yang di-
analisis hasilkan.
Deskripsi suatu fenomena tersebut harus diungkapkan dengan meng-
gunakan bentuk-bentuk media yang dapat dikomunikasikan atau dalam
bentuk model.
Hal ini dimaksudkan, kalau digunakan media yang tak terkomunikasikan,
maka tujuan mendeskripsikan tidak terwujudkan.
*Analisis dalam Melakukan telaah dalam upaya untuk mendefiniskan secara spesifik dan
merancang eksplisit fenomena apa yang ingin diwujudkan dari pemfungsian sistem
yang terbentuk dari hasil perancangan, dan pada saat menguji apakah
struktur yang dihasilkan mampu memenuhi tujuan perancangannya.
Arsitektur inovasi Suatu tatanan organisasi dan pengorganisasian bagi pengembangan ino-
vasi dalam suatu organisasi.
B Benchmarking Suatu teknik manajemen untuk membandingkan kinerja internal melalui
perbandingan eksternal terutama praktik terbaik/baik sebagai pemband-
ing/rujukan dalam aspek/dimensi spesifik tertentu yang biasanya dimak-
sudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, memahami po-
sisi diri sendiri relatif dalam konteks tertentu, serta memperoleh pelajaran
untuk memperbaiki kinerja yang lebih baik dari yang sebelumnya secara
berlanjut/kontinyu.
Business Angel Para individu yang “berkecukupan secara ekonomi”, seringkali termasuk
kelompok pewirausaha yang berhasil, yang bersedia menginvestasikan
waktu dan dananya pada perusahaan-perusahaan yang masih berada
pada tahap sangat awal perkembangan.
Budaya suatu merupakan himpunan informasi yang menjadi milik semua anggota mas-
masyarakat yarakat yang menganut budaya tersebut, dan menjadi rujukan di dalam
segala tindakan dan pola laku anggota masyarakatnya, dan karenanya
merupakan himpunan informasi yang keterjangkauannya merata bagi
semua anggota masyarakat tersebut.
C COM documents Merupakan usulan legislasi dan dokumen lain yang disampaikan/ dikomu-
(Communication nikasikan oleh Komisi Eropa kepada Dewan (the Council) dan/atau lemba-
documents) ga lain, dan bentuk makalah-makalah persiapannya (preparatory papers).
D Daerah otonom Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentin-
gan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dana Alokasi Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Khusus (DAK) daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khu-
sus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Umum Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAU) dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Dana perimbangan Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
Dana Tugas Pemban- Dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang
tuan mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Daya saing (competi- Kemampuan untuk berkompetisi/bersaing
tiveness)
Daya saing bangsa Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan negara
tersebut dalam mendayagunakan sumber daya yang dimiliki un-
tuk memperkuat posisi dalam persaingan global.
Daya saing dipahami tidak hanya sekedar dipengaruhi oleh sum-
ber daya alam saja, melainkan juga oleh faktor-faktor buatan sep-
erti fikir dan ihtiar, terutama pengetahuan yang dikembangkan,
dimanfaatkan dan disebarluaskan untuk mendorong berkemban-
gnya inovasi dan difusinya secara terus-menerus.
Variabel daya saing terdiri atas 12 pilar pembangunan yakni sebagai berikut:
yang dikembangkan 1. kelembagaan/kenegaraan,
oleh World Economic 2. infrastruktur,
Forum (WEF) 3. makro ekonomi,
4. kesehatan dan
5. pendidikan dasar,
6. pendidikan tinggi dan pelatihan,
7. efisiensi pasar barang dan jasa,
8. perkembangan pasar keuangan,
9. kesiapan teknologi,
10.ukuran pasar,
11. tingkat kecanggihan bisnis dan
12. inovasi.
12 Pilar-pilar tersebut merupakan representasi kinerja dari ele-
men-elemen yang membangun sistem inovasi nasional.
Daerah otonom Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemer-
intahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Ke-
satuan Republik Indonesia.
Dana Alokasi Khusus Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAK) kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu men-
danai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan ses-
uai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Umum Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
(DAU) dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
Daya saing inovasi
Eksternalitas ekonomi Dampak tertentu (positif jika dalam bentuk “manfaat,” dan negatif
jika dalam bentuk “biaya/risiko”) akibat tindakan tertentu (produk-
si atau konsumsi) yang mempengaruhi seseorang/pihak tertentu
yang tidak sepenuhnya (selalu) menyetujui (mengijinkan atau
menyadari) tindakan tersebut.
F Fenomena, atau mas- adalah segala sesuatu yang dapat kita lihat, atau alami, atau ra-
alah, atau gejala sakan. Istilah masalah yang dijadikan padanan dari istilah fenom-
ena harus dibedakan dari persoalan. Masalah mempunyai pen-
gertian netral, sedangkan persoalan mengandung pengertian
memihak.
* Suatu kejadian adalah suatu fenomena.
Eksternalitas ekonomi Dampak tertentu (positif jika dalam bentuk “manfaat,” dan
negatif jika dalam bentuk “biaya/risiko”) akibat tindakan tertentu
(produksi atau konsumsi) yang mempengaruhi seseorang/pihak
tertentu yang tidak sepenuhnya (selalu) menyetujui (mengijinkan
atau menyadari) tindakan tersebut.
ilmu atau pengetahuan * Science merupakan ilmu atau pengetahuan yang bersifat
yang bersifat deskriptif deskriptif terkait dengan upaya untuk memahami struktur fenom-
(science) ena yang dijumpai dalam kehidupan.
Di dalam proses untuk memahami sesuatu fenomena tersebut,
serentetan pertanyaan dimunculkan, dan jawaban-jawaban dis-
usun. Setiap jawaban ditelaah, dan karenanya diuji kebenaran dan
keabsahannya; artinya dipertanyakan terlebih dahulu kebenaran
dan keabsahannya sebelum diakui sebagai jawaban yang tepat.
Proses memahami yang digambarkan tersebut menuntut adan-
ya tata-nilai yang menghargai keterbukaan dalam merumuskan
pendapat dan mempertanyakan atau menguji keabsahan suatu
pendapat. Masyarakat dengan tata-nilai budaya yang digambar-
kan tersebut mampu menyuburkan pertumbuhan pengetahuan
ilmiah. Ini menunjukkan adanya kaitan yang kuat antara tata-nilai
budaya suatu masyarakat dengan kemampuannya di dalam
mengembangkan pengetahuan ilmiah.
Bila dalam budaya masyarakat dijumpai informasi yang menga-
rahkan masyarakat tersebut untuk lebih intensif di dalam men-
gupayakan kejelasan fenomena-fenomena yang dilihat atau diala-
mi atau dirasakan, maka intensitas upaya semacam itu di dalam
kehidupan masyarakat tersebut akan tinggi, dan budayanya akan
diperkaya dengan informasi ilmiah, dan hal ini akan terungkapkan
pada pola laku masyarakatnya.
Bila intensitas pengupayaan untuk menghasilkan penjelasan dari
fenomena-fenomena yang dijumpai makin tinggi, maka mas-
yarakat tersebut makin tinggi tingkat budaya ilmiahnya. Dengan
perkataan lain, kadar informasi ilmiah di dalam himpunan infor-
masi yang menjadi budayanya makin tinggi.
Makin kaya khazanah informasi ilmiah dalam suatu masyarakat,
makin banyak fenomena yang difahami dan makin mendalam pe-
mahaman masyarakat tersebut akan struktur dan kelakuan dari
gejala-gejala yang dijumpainya dalam kehidupan, baik gejala alam
maupun gejala sosial.
ilmu atau pengetahuan Bagian dari himpunan informasi yang memberikan petunjuk atau
yang bersifat preskriptif resep tentang bagaimana membentuk, atau menciptakan, atau-
(Teknologi) pun tentang bagaimana cara mengoperasikan suatu sistem.
* Teknologi merupakan ilmu atau pengetahuan yang bersifat
preskriptif yang terkait dengan upaya untuk untuk menciptakan
sistem-sistem.
Upaya-upaya menciptakan sistem memerlukan pemahaman akan
sistem-sistem yang telah ada, karena sistem ciptaan orang (ang-
gota masyarakat) hanya dapat dibentuk dengan mengubah atau
mensintesa struktur sistem-sistem yang telah ada. Oleh karena
itu, hasil dari upaya-upaya ilmiah sangat penting di dalam menye-
diakan basis informasi bagi upaya-upaya teknologis.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan teknologis suatu
masyarakat sangat kuat dipengaruhi oleh intensitas upaya ilmiah
yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, yang pada gilirannya
kuat dipengaruhi oleh tata-nilai budaya yang dianut.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa, suatu masyarakat dengan bu-
daya ilmiah yang tinggi belum tentu tinggi kemampuannya dalam
berteknologi. Hanya bila di dalam budayanya terkandung juga
informasi yang mengarahkan masyarakatnya untuk lebih intensif
di dalam mengupayakan kegunaan pengetahuannya untuk meng-
hasilkan informasi preskriptif guna penciptaan sistem-sistem,
maka kadar budaya teknologi masyarakat tersebut meningkat dan
berkembang.
ilmu pengetahuan alam Bagian himpunan informasi yang memberikan gambaran tentang
(natural sciences) struktur dari sistem-sistem yang menjadi perhatian yaitu sistem
alami serta penjelan tentang pola laku memberikan gambaran
tentang struktur dari sistem-sistem alami serta penjelasan ten-
tang pola-laku sistem-sistem alami tersebut
Instrumen kebijakan Adalah instrumen kebijakan yang ditujukan untuk memberikan
implisit(implicit policy “dampak secara tidak langsung” (terkait dengan variabel-variabel
instruments/ tools) atau yang berpengaruh tidak langsung) bagi perkembangan fungsi dan
indirect measures proses/aktivitas peningkatan aset intelektual (atau potensi inova-
si), akan tetapi hasilnya dapat mendorong kemajuan/perkemban-
gan inovasi, atau mengeliminasi hambatan baik pada sisi penye-
diaan, permintaan maupun keterkaitan antarpihak dalam sistem
inovasi.
Instrumen kebijakan merupakan tindakan nyata dari pemerintah (Pusat atau Daer-
inovasi ah), atau tindakan nyata bersama dari pemerintah dan para pe-
mangku kepentingan, yang dapat berupa satu bentuk atau kom-
binasi dari piranti hukum/legal; kelembagaan; program/kegiatan;
dukungan keuangan dan non keuangan; insentif; penyediaan in-
frastruktur dan sarana; fasilitasi; prakarsa kreatif dan/atau bentuk
lainnya yang tidak menyalahi ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku.
Instrumen kebijakan Merupakan kelompok instrumen kebijakan yang memberikan
yang terkait dengan dampak pengaruh luas dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya,
faktor-faktor kontekstual serta karakteristik kelembagaan yang melingkungi perkembangan
(contextual factors-relat- “penyediaan/pasokan, permintaan, dan bidang keterkaitan pe-
ed policy instruments/ manfaatan dan difusi” aset intelektual atau perkembangan inovasi
tools) secara umum.
Inovasi Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk
atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
“Proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/
mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan (memperbai-
ki) produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang
baru, yang memberikan nilai (terutama ekonomi dan sosial) yang
berarti (signifikan).
Inovasi (sebagai suatu “obyek”): Suatu produk atau praktik baru
yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks
komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibe-
dakan, bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat
baru bagi suatu perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar,
atau negara atau daerah, atau baru secara global.
Inovasi (sebagai suatu “aktivitas”): merupakan proses penciptaan
inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu inven-
si.
Invensi Suatu ciptaan atau perancangan baru yang belum ada sebelum-
nya yang memperkaya khazanah serta dapat dipergunakan untuk
menyempurnakan atau memperbarui ilmu pengetahuan dan te-
knologi yang telah ada (UU No. 18 tahun 2002).
Gagasan baru yang belum terpublikasikan/dikomersialisasikan
(umumnya dalam ranah teknis).
K Kapasitas absorptif Kemampuan aktor (terutama perusahaan) untuk memahami,
menggunakan dan memadukan pengetahuan/teknologi (yang
relatif “baru” baginya) ke dalam himpunan pengetahuan/ teknolo-
gi atau kemampuan yang dimiliki sehingga bermanfaat bagi akti-
vitas nilai tambahnya.
Kebijakan Tindakan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan dengan cara
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Kebijakan difusi Kebijakan yang diarahkan untuk memfasilitasi perpindahan/
penyebarluasan suatu inovasi, pengetahuan/teknologi (termasuk
praktik baik/terbaik) dari suatu pihak ke pihak-pihak lain dalam
suatu perekonomian
Kebijakan industri Merupakan kelompok kebijakan yang tujuan utamanya adalah
mendorong perkembangan industri (sektor ekonomi) tertentu.
Pengertian industri dalam hal ini adalah sebagai ”sektor ekonomi”
(bukan semata industri pengolahan/manufaktur). Oleh karena itu
kelompok kebijakan ini dalam literatur juga sering disebut kebija-
kan sektoral.
Kebijakan inovasi Adalah suatu atau sehimpunan kebijakan tertentu untuk mem-
perkuat sistem inovasi; atau
Kelompok kebijakan yang diarahkan untuk mempengaruhi ke-
majuan-kemajuan teknis dan bentuk inovasi lainnya, yang pada
dasarnya bertujuan:
§ membangun/mengembangkan kapasitas inovatif setiap “sim-
pul” (fungsi/ kegiatan/proses) dalam sistem inovasi;
§ meningkatkan/memperlancar aliran pengetahuan dalam dan
antar fungsi/kegiatan/proses dalam sistem inovasi (ini juga berarti
meningkatkan proses pembelajaran dalam sistem); dan
§ memperkuat hubungan dan keterkaitan rantai nilai vertikal dan
horisontal antar fungsi/kegiatan/proses produksi, litbang, adopsi
dan difusi (termasuk komersialisasi) dan fungsi/kegiatan/proses
penunjang dalam sistem inovasi.
Kebijakan iptek Adalah kebijakan (pernyataan dan tindakan pemerintah) yang
berkaitan dengan perkembangan iptek serta pendekatan dan
kerangka tindak untuk memperkuat penciptaan, pengalihan, pe-
manfaatan dan difusi iptek. Karena itu, kebijakan iptek berkaitan
terutama dengan aktivitas dan perkembangan:
penyediaan atau penciptaan dan pengembangan kemampuan
korpus-korpus iptek dan kapasitas absorptif pengguna (industri,
sektor publik maupun masyarakat umum), baik yang berkaitan
dengan pendidikan (formal), maupun proses pembelajaran dalam
arti luas;
penelitian, pengembangan, dan perekayasaan;
Kegagalan sistemik atau Situasi di mana suatu (beberapa) sistem “terperangkap” dalam
kegagalan sistem (sys- kondisi tidak ideal karena faktor pasar maupun non-pasar, tidak
temic failure) adanya atau tidak bekerjanya fungsi tertentu dalam sistem, atau
sebab-sebab penting lain yang sangat mempengaruhi efektivitas
dan efisiensi proses atau kinerja sistem.
Persoalan merupakan suatu masalah atau gajala, dan karenanya ini merupa-
kan suatu fenomena tetapi kehadirannya tak dikehendaki.
* mempunyai pengertian memihak
Peraturan daerah (Perda) Peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupat-
en/kota.
Peraturan kepala daerah Peraturan Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.
Peta rencana (roadmap) Adalah dokumen (hasil dari proses pemetarencanaan) yang men-
jelaskan bagaimana perkiraan masa datang dan tujuan (destinasi)
yang hendak dicapai, bagaimana lintasan (alternatif lintasan) dan
langkah (tahapan) apa yang diperlukan untuk mencapainya, siapa
yang melakukan dan kapan dilaksanakan, serta sumber daya dan
kapabilitas apa yang diperlukan untuk kesemua itu.
Praktik baik/terbaik Metode dan capaian (prestasi) di bidang tertentu yang dinilai ber-
(good/best practice) hasil dan dijadikan contoh (pembanding).
R Relawan Indonesia Beri- Adalah seseorang yang memenuhi persyaratan tertentu dan
novasi bersedia memberikan sebagian waktu dan tenaganya minimal
5 jam/pekan untuk mengabdi dan bekerja dengan hati, baik se-
cara sendiri-sendiri maupun bekerjasama sebagai keprakarsaan/
pelayan sosial dalam mendorong karya-karya kreatif-inovatif yang
bermanfaat bagi masyarakat dan/atau lingkungan.
Persyaratan umum :
• Pribadi yang berniat tulus;
• Berperilaku santun;
• Mau berbuat/bekerja sunguh-sungguh secara sukarela;
• Memanfaatkan atau mendayagunakan pengetahuan, keahl-
ian, keterampilan, dan pengalamannya;
• Memiliki semangat memberi.
Kategori Relawan Indonesia Berinovasi :
• Relawan Muda Indonesia Berinovasi : 18 ≤ Usia ≤ 30 tahun
• Mitra Bestari Indonesia Berinovasi : Usia > 30 tahun
• Relawan Yunior Indonesia Berinovasi : Usia < 18 tahun
Rencana Pembangunan adalah dokumen perencanaan jangka panjang daerah Provinsi/
Jangka Panjang Nasional/ Kabupaten/Kota untuk periode 25 (dua puluh lima) tahun.
Daerah (RPJPN/RPJPD)
Rencana Pembangunan adalah dokumen perencanaan jangka menengah daerah dalam
Jangka Menengah Na- menyusun rencana kerja
sional/Daerah (RPJMN/
RPJMD)
RPJMN 2010-2014 berisi visi, misi, agenda dan sasaran serta prioritas pembangunan.
mempunyai VISI:
Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan
Berkeadilan
mempunyai MISI:
Pertama, melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang
sejahtera, yang tercermin pada tingkat kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan
ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
pengurangan kemiskinan,
pengurangan tingkat penngangguran melalui program perbaikan
kualitas SDM,
perbaikan infrastruktur dasar,
terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelan-
jutan.
Kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan
yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya keter-
tiban umum,
penghapusan segala macam diskriminasi,
pengakuan dan penerapan hak asasi manusia,
kebebasan yang bertanggung jawab.
Ketiga, memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang ter-
masuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kes-
enjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan
kesenjangan gender.
mempunyai AGENDA UTAMA
1. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat
2. Perbaikan tata kelola pemerintahan
3. Penegakan pilar demokrasi
4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, serta
5. Pembangunan uang inklusif dan berkelanjutan
Memuat 11 program prioritas nasional, yaitu
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Ketahanan pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim investasi dan iklim usaha
8. Energi
9. Lingkungan hidup dan pengelolaan daerah bencana
10. Daerah tertinggal, terdepan terluar dan pasca konflik
11. Kebudayaan, kreativitas dan inovasi.
12. Bidang politik, hukum, dan keamanan
13. Bidang perekonomian
14. Bidang kesejahteraan rakyat
Rencana Kerja Pemerin- adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode I (satu) ta-
tah Pusat/Daerah (RKP/ hun.
RKPD)
S Sasaran strategis Bentuk refleksi pencapaian tujuan strategis organisasi yang lebih
terukur.
Simulasi Bmerupakan proses yang berupa kegiatan untuk mengenali ke-
lakuan suatu sistem melalui (dengan menggunakan) modelnya.
Transformasi teknologi Pemanfaatan suatu teknologi yang telah digunakan dalam suatu
bidang/sektor tertentu dalam bidang/sektor lainnya.
Tugas Pembantuan Penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
Tujuan strategis Bentuk refleksi dan penjabaran misi organisasi dengan rumusan
yang lebih spesifik dan dinilai sangat urgen/prioritas
W White papers (lihat juga Merupakan dokumen yang memuat usulan (proposal) bagi Komisi
green papers) Eropa menyangkut bidang tertentu; terkadang merupakan kelan-
jutan dari green papers yang dipublikasikan dalam proses kon-
sultasi di tingkat Uni Eropa. Berbeda dengan green papers, white
papers lebih memuat sehimpunan usulan resmi dalam bidang ke-
bijakan tertentu dan digunakan sebagai wahana untuk pengem-
bangannya.
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Surabaya