A. Unit IGD
Numerator Jumlah alat yang dimiliki di IGD dalam rangka penyelamatan jiwa
Denominator Jumlah alat yang seharusnya dimiliki dalam rangka penyelamatan
jiwa sesuai dengan kelas rumah sakit
Formula Jumlah alat yang dimiliki di IGD dalam rangka penyelamatan jiwa :
pengukuran Jumlah alat yang dimiliki di IGD dalam rangka penyelamatan jiwa
sesuai dengan kelas rumah sakit X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah alat yang dimiliki di IGD dalam rangka penyelamatan jiwa
dan Jumlah alat yang dimiliki di IGD dalam rangka penyelamatan
jiwa sesuai dengan kelas rumah sakit
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiga bulan sekali
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Daftar inventaris alat di IGD
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Ruangan IGD
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang muka :
pengukuran Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Pasien yang dilayani di IGD
Frekuensi Tiga bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiga bulan
data
Metodologi analisis Stastistik
data
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Ruangan IGD
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian : Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Survey
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Ruangan IGD
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
2. Ketersediaan Pelayanan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistik
data
Sumber Data Register rawat jalan poliklinik spesialis
Standar 100% ( Sesuai dengan kelas RS Permenkes No 340/2010)
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Jalan
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Register rawat jalan
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Jalan
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey :
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Survey Pasien rawat jalan
Standar ≤ 60 menit
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat jalan
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
5. Penegakan diagnosa TB
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis pasien
Standar 100% cross check subdit TB
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Jalan
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat dan
dilaporkanJumlah seluruh kasus TB rawat jalan di RS X
100 %
Metodologi pengumpulan Time Series/ Data Berkala
data
Cakupan data Seluruh pasien TB rawat jalan
Formula pengukuran Jumlah pasien dalam satu bln yang mempunyai dokter
sebagai penanggung jawab : Jumlah seluruh pasien rawat
inap dalam satu bulan X 100 %
Metodologi pengumpulan Time Series/ Data Berkala
data
Cakupan data Jumlah pasien dalam satu bln yang mempunyai dokter
sebagai penanggung jawab dan Jumlah seluruh pasien
rawat inap
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Frekuensi Analisa data 3 bulan
Metodologi analisis data Statistic
Sumber Data Rekam medis
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat Inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
2. Jam Visite Dokter Spesialis
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan
14.00 yang disurvey
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey
Formula pengukuran Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan
14.00 yang disurvey : Jumlah pelaksanaan visite dokter
spesialis yang disurvey X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey
Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan
Data
Frekuensi Analisa data Tiap tiga bulan
Metodologi analisis data Statistic
Sumber Data Survey
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di operasi dalam satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan : Jumlah seluruh pasien yang di operasi dalam satu bulan x
100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan dan Jumlah seluruh pasien yang di operasi dalam satu bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
satu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
satu bulan : Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
satu bulan dan Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap tiga bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Survei, laporan infeksi nosocomial
Standar ≤9%
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Formula pengukuran Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian : Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pasien yang dirawat inap dan jumlah pasien yang jatuh dan
berakibat kecacatan atau kematian
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulan : Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulan dan Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 1 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤0,24% ≤2,4/1000(internasional) (NDR ≤
25/1000,Indonesia)
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan : Jumlah seluruh
pasien yang dirawat dalam satu bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan dan Jumlah seluruh
pasien yang dirawat dalam satu bulan
Judul indikator Pasien rawat Inap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi
DOTS
Definisi Operasional Pelayanan rawat inap tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah
pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan
tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up
pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan paduan
obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulanagn
tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang
diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan
nasional
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat Inap bagi pasein tuberkulosis
dengan strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses, efisiensi
Dasar pemikiran Metode kesepakatan
Numerator Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu tiga bulan
Formula pengukuran Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani
dengan strategi DOTS : Jumlah seluruh pasien rawat inap
tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan
X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi
DOTS dan pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di rumah
sakit dalam waktu tiga bulan
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
PROFIL INDIKATOR MUTU UNIT Page 16
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis pasien
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
C. Unit OK
1. Kejadian Kematian di Meja Operasi
Numerator Jumlah pasien yang meninggal dimeja operasi dalam satu bulan
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu bulan :
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu dan pasien yang
dioperasi salah sisi
Frekuensi Tiap bulan dan sentinel event
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan dan sentinel event
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤ 100%
Penanggung jawab Kepala ruangan Ok
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan dikurangi
jumlah operasi salah orang dalam waktu satu bulan : Jumlah
pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Pasien yang dioperasi dan pasien operasi salah orang
Judul indikator Komplikasi anastesi karena over dosis, reaksi anastesi dan
salah penempatan endotracheal tube
Definisi Operasional Komplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak diharapkan sebagai
akibat komplikasi anastesi antara lain karena over dosis, reaksi
anantesi dan salah penempatan endotracheal tube
Tujuan Tergambarkannya kecermatan tindakan anastesi dan monitoring
pasien selama proses penundaan berlangsung
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Dasar pemikiran Metode kesepakatan
Numerator Jumlah pasien yang mengalami komplikasianastesi dalam satu
bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anastesi dalam satu
bulan: Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan X
100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data pasien yang mengalami komplikasi anastesi dan pasien yang
dioperasi
Frekuensi Tiap bulan dan sentinel event
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan dan sentinel event
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤ 6%
Penanggung jawab Kepala ruangan Ok
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
D. Unit VK
1. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Numerator Jumlah seluruh persalinan dengan seksio cesaria pada pasien yang
pemeriksaan antenatalnya di rumah sakit dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh persalinan pada pasien yang pemeriksaan
antenatalnya di rumah sakit dalam periode yang sama
Formula pengukuran Jumlah seluruh persalinan dengan seksio cesaria pada pasien yang
pemeriksaan antenatalnya di rumah sakit dalam 1 bulan : Jumlah
seluruh persalinan pada pasien yang pemeriksaan antenatalnya di
rumah sakit dalam periode yang sama X 100 %
Formula pengukuran Jumlah Pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial
dalam satu bulan : Jumlah pasien rawat inap dalam periode
yang sama X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
dan Jumlah pasien rawat inap
Formula pengukuran Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian : Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian dan
Jumlah pasien dirawat
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Ruangan ICU
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Definisi Operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiaphari
kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang
menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00
sampai dengan 14.00
Tujuan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu
pemberian pelayanan
Dimensi Mutu Akses, kesinambungan pelayanan
Dasar pemikiran
Metode kesepakatan
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan
14.00 yang disurvey
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey
Formula pengukuran Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian : Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data jumlah pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
dan Jumlah pasien dirawat
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Rekam medis,laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Ruangan bayi dan NICU
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
Formula pengukuran Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulan : Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan X 100
%
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dan Jumlah
seluruh pasien rawat inap
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa Tiap bulan
data
Metodologi analisis Statistik
data
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤0,24% ≤2,4/1000(internasional) (NDR ≤ 25/1000,Indonesia
Penanggung jawab Kepala Ruangan bayi dan NICU
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
7. Reaksi Phlebitis
G. Unit Radiologi
1. Waktu tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto
H. Unit Laboratorium
1. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang
mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan
tindakan medik dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey
dalam 1 bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang
mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan
tindakan medik dalam 1 bulan : Jumlah pasien yang mendapat
tindakan medik yang disurvey dalam 1 bulan X 100 %
Metodologi Time Series/ Data Berkala
pengumpulan data
Cakupan data pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang
mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan
tindakan medik dan seluruh pasien yang mendapat tindakan
medik yang disurvey
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Frekuensi Analisa 3 bulan
data
Metodologi analisis Statistic
data
Sumber Data Survey
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rekam medic
pengumpul data
Publikasi Data Media Elektronik dan Media Cetak
L. Unit Nifas
8. Reaksi Phlebitis
N. Unit Maintanance
1. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat
Judul indicator Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang
terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan
kalibrasi.
Definisi Operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan
peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (BPFK)
Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Dasar pemikiran Metode kesepakatan
Numerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat
waktu dalam satu tahun
Denominator Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1
tahun
Formula pengukuran Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat
waktu dalam satu tahun : Jumlah alat laboratorium yang
perlu dikalibrasi dalam 1 tahun X 100 %
Metodologi pengumpulan Time Series/ Data Berkala
data
Cakupan data seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi
O. Unit Laundry
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Keterangan :
ILO : InfeksiLukaOperasi
ILI : Infeksi LukaInfus
VAP:VentilatorAssociatedPneumonie
ISK : Infeksi SaluranKemih
Q. Unit Kasir
1. Kecepatan Waktu Pemberian Informasi tentang Tagihan Pasien Rawat Inap
S. Unit KESLING
1. Pengelolaan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan
T. Rehabilitasi Medik
1. Pemberi Pelayanan Rehabilitasi Medik
U. Unit Keamanan
1. Petugas Keamanan bersertifikat Pengamanan
Judul indicator Petugas Keamanan bersertifikat Pengamanan
Definisi Operasional Petugas Keamanan bersertifikat Pengamanan adalah petugas
keamanan yang telah mendapat pelatihan pengamanan dari
kepolisian sesuai dengan standar pengamanan yang berlaku
Tujuan Terlaksananya suasana rasa aman bagi pasien dan
keluarganya
Dimensi Mutu Keamanan,Kompetensi teknis dan kenyamanan
Dasar pemikiran Metode kesepakatan
2. Sistem Pengamanan