Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

DOPS

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


BHSP dan SP 1 PK

Nama klien : Ny.A


Diagnosa Medis : Skizofrenia hebrefenik

2. Diagnosa keperawatan : Perilaku Kekerasan

3. Tindakan
Tahap Orientasi
“Assalammu’alaikum. “Perkenalkan nama saya Siti Norhasanah,saya senang
dipanggil Sanah. Saya mahasiswa UMB yang akan merawat Ibu. “Siapa nama
lengkap Ibu ? Senang dipanggil siapa?” “Apa keluhan Ibu A hari ini?”masih
ada perasaan kesal atau marah?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang persaan marah? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau
di ruang tamu? Mau berapa lama, Ibu A ? Bagaimana kalau 15 menit”
Tahap Kerja
Nah, sekarang coba Ibu ceritakan, apa yang membuat Ibu A merasa marah?

Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa?
Samakah dengan yang sekarang?”
“Lalu saat Ibu sedang marah apa yang Ibu rasakan? Apakah Ibu merasa
sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang
terkatup rapat dan ingin mengamuk? ”
“Setelah itu apa yang Bapak lakukan? ”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal Ibu dapat terselesaikan? ” Ya tentu
tidak, apa kerugian yang Ibu alami?”
“Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
”Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bu. Salah satunya
adalah dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Ibu dapat
tersalurkan.”
”Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya
teknik napas dalam”
”Begini Bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Ibu rasakan, maka Ibu
berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar,
lalu keluarkan/tiup perlahan –lahan melalui mulut”
“Ayo Bu coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, Ibu berdiri atau duduk
dengan rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut.
Nah, lakukan 5 kali. “
“Bagus sekali, Ibu sudah mulai bisa melakukannya”
“ Nah..Ibu tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas
dalam, sebaiknya latihan ini Ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-
waktu rasa marah itu muncul Ibu sudah terbiasa melakukannya”

Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berkenalan, berbincang-bincang
dan melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya...betul, dan
kelihatannya Ibu terlihat sudah lebih rileks”.
 Obyektif
”Coba Ibu sebutkan lagi apa yang membuat Ibu marah, lalu apa yang Ibu
rasakan dan apa yang akan Ibu lakukan untuk meredakan rasa marah”.
Coba tunjukan pada saya cara teknik nafas dalam yang benar.
“Wah...bagus, Ibu masih ingat semua...”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di
tulis dalam jadwal kegiatan harian Ibu.
c. Kontrak yang akan datang
 Topik :
“ Nah Bu. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah 1 nya saja. Masih ada
cara yang bisa digunakan untuk mengatasi marah marah. Cara yang ke-2
yaitu dengan teknik memukul bantal .

 Waktu :
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-2 ini besok, Bagaimana kalau
15 menit lagi saja?
 Tempat :
Kita latihannya dimana, Bu? Di ruangan ini saja lagi , Bu ”. “ok, Bu

4. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan


pencegahannya :
No. Bahaya yang mungkin muncul Pencegahannya
1. Pasien merasa terganggu dengan Tanyakan terlebih dahulu Apakah
tindakan tersebut pasien bersedia
2. Pasien bisa marah Pastikan pasien benar-benar tidak lagi
emosi dan stabil
3. Pasien tidur Pastikan melakukan sebelum jam
tidur pasien

5. Tujuan tindakan perawatan dilakukan


 Klien dapat mengontrol marah dengan cara tekhik tersebut

6. Hasil yang didapat dan maknanya


- Hasil : emosi dan amarah klien dapat terkendali dengan tehnik
tersebut
- Maknanya : klien mulai bisa melakukan sendiri tarik nafas dalam saat
tanda-tanda marah ingin muncul

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukak nuntuk


mengatasi masalah/diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi)

- Mandiri : memukul bantal


- Kolaborasi : pemberian obat sesuai advice

Banjarmasin, September 2019


Ners Muda,

(Siti Norhasanah,S.Kep)
Preseptor Klinik,

(Emelda Sari,S.Kep.,Ners)

Anda mungkin juga menyukai