Anda di halaman 1dari 3

DILEMA MORAL DAN

KONFLIK KEPENTINGAN

ST. AMALIYAH MUSTAFA KAMAL


D51116518
ETIKA PROFESI ARSITEKTUR - A

TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1. DILEMA MORAL
Pengertian moral menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
 Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua
alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah.
 Johnson (1990) Menyatakan hal tersebut merupakan keadaan yang terdiri dari dua pilihan
yang seimbang, dengan kata lain, dilemma merupakan keadaan yang dihadapkan pada
persimpangan yang serupa atau bercabang denagn petunjuk yang tidak jelas.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan
antara nilai-nilai yang diyakini seorang arsitek dengan kenyataan yang ada. Ketika mencari
solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional, yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai
ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan klien.
3. Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama ,
kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan
dilema.
Sebagai serang arsitek memang harus memperhatikan permintaan dari seorang klien demi
kenyamanan dan kepuasannya sebagai seorang konsumen, namun perlu diingat bahwa ada
banyak hal yang mengikat seorang arsitek dalam praktik kerjanya. Saat ini sudah ada payung
hukum yang jelas mengenai praktik kerja seorang arsitek. Belum lagi masalah sosial, ekonomi,
bahkan kebudayaan yang bisa saja bertentangan dengan keiinginan dari klien tersebut. Dan juga
yang perlu dipertimbangkan adalah kesejahteraan dari arsitek itu sendiri. Semua hal-hal tersebut
menimbulkan dilema bagi seorang arsitek. Dimana dia harus mempertimbangkan dan memilih
antara keinginan klien, kode etik arsitek, dan kesejahteraan arsitek itu sendiri.

2. KONFLIK KEPENTINGAN
Pengertian moral menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
 Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak
atau lebih pihak secara berterusan.
 Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan ker jasama,
hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-
masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak
bekerja sama satu sama lain.
 Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi
maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebalik nya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah
menjadi kenyataan.
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok
dengan kelompok lain, karena beberapa alasam. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan
adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace
& Faules, 1994:249). Konflik senantiasa bepusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan
yang ingin dicapai, alokasi berbagai sumber-sumber, yang dibagikan, keputusan yang diambil,
maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.

3. CONTOH KASUS PADA BIDANG PEKERJAAN ARSITEKTUR


 Contoh Kasus Dilema Moral
Ketika kita bekerja sebagai arsitek dan sedang mengerjakan suatu project yang berada pada
masa deadline, dan dilain waktu ada anggota keluarga yang ingin meminta kita untuk
mengerjakan gambar kerja dari rumah tinggal pribadinya dan memintanya pula diwaktu yang
sama pada hari pengumpulan pekerjaan project kita. Maka kita dihadapkan pada dua pilihan
yang sama-sama penting karena disatu sisi pekerjaan kita penting namun disisi lain terdapat
keluarga yang meminta bantuan kita. Kondisi ini sering terjadi dalam praktek Arsitektur dimana
arsitek dihadapkan dalam pilihan-pilihan yang harus mewajibkan arsitek tersebut menyelesaikan
salah satu dari dua kewajiban tersebut terlebih dahulu.

 Contoh Kasus Konflik Kepentingan


Pada suatu saat,seorang arstitek sedang bertanggung jawab mengerjakan proyek pertama.
Kemudian hari, arsitek mendapatkan proyek kedua dengan biaya pendapatan yang lebih besar di
banding dengan proyek pertama,dengan syarat arsitek tersebut harus mendahulukan proyek
kedua tersebut dari pada proyek pertama. Pada akhirnya arsitek tersebut tidak bisa memilih untuk
mendahulukan proyek kedua di banding proyek pertama karena arsitek tersebut sedang
membutuhkan biaya pendapatan lebih untuk keperluan keluarganya. Disisi lain seorang arsitek
harus bersikap adil dengan mengejarkan proyek pertama di banding proyek kedua

Anda mungkin juga menyukai