MAKROMOLEKUL
(PROTEIN)
A STRUKTUR PROTEIN
Berbagai protein yang berbeda dapat diciptakan dari hanya 20 buah asam amino
yang umum, karena asam-asam amino ini dapat saling berikatan dalam banyak kombinasi
yang berbeda. Asam amino disatukan oleh ikatan amida (ikatan peptida) untuk membentuk
rantai linear yang disebut polipeptida. Pada ikatan peptida, gugus alfa-karboksil sebuah asam
amino melekat secara kovalen ke gugus alfa-amino asam amino berikutnya (Gambar 1.1)
Struktur Tersier
Struktur tersier protein terbentuk karena terjadi pelipatan rantai sehingga membentuk protein
globular. Dalam struktur tersier kemungkinan mengandung struktur sekunder yang berupa
heliks dan lembaran terlipat.10
B TATANAMA PROTEIN
Nama Protein diberikan berdasarkan atas jenis asam amino yang membentuknya.
Asam amino yang gugus karboksilnya bereaksi dengan gugus-NH2 diberi akhiran –il pada
namanya, sedangkan urutan penamaan didasarkan pada urutan asam amino, dimulai dari
asam amino ujung yang masih mempunyai gugus –NH2.14
Contoh:
C SIFAT-SIFAT PROTEIN
DENATURASI
Denaturasi protein dapat dimaknai sebagai perubahan struktur sekunder, tersier dan
kuaterner tanpa mengubah struktur primernya karena hanya ikatan hidrogen dan interaksi
hidrofobik saja yang terpecah sehingga lipatan molekul menjadi terbuka.15
Denaturasi merupakan perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi
yang tidak menentu.Proses denaturasi ini dapat berlangsung secara reversibel maupun tidak.
Pada umumnya penggumpalan protein didahului oleh proses denaturasi yang berlangsung
baik pada titik isoelektrik protein tersebut. Denaturasi dapat terjadi karena pengaruh pH,
gerakan mekanik, adanya alkohol, aseton, eter dan detergen.
IONISASI
Protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif
dan negatif. Protein mempunyai titik isoelektrolit. Titik isoelektrik mempunyai arti penting
karena berhubungan erat dengan sifat fisik dan sifat kimia. Pada pH diatas titik isoelektrik
protein bermuatan negatif sedangkan dibawah titik isoelektrik protein bermuatan positif.
VISKOSITAS
Viskositas adalah tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul-molekul
didalam zat cair yang mengalir. Larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau
kekentalan yang relatif lebih besar daripada viskositas air sebagai pelarutnya. Viskositas
larutan protein tergantung pada jenis protein, bentuk molekul, kemolaran dan suhu larutan16
EMULSIFIKASI
Protein dapat menstabilkan emulsi dengan menjembatani antara air dan lemak. Hal
ini disebabkan oleh protein memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik, dimana sisi hidrofilik
akan mengikat air dan sisi hidrofobik akan mengikat lemak. Sifat emulsifikasi protein ini
sangat penting dalam proses sosis, saus dan sebagainya. Protein dari bahan pangan seperti
telur, susu, jaringan daging dan kedelai sering diisolasi untuk digunakan sebagsi emulsifier.
6
15 Khothibul umam al awwaly.protein pangan hasil ternak dan aplikasinya,(UB Pres;Malang,2017),hal.20
16 Ismail Marzuki,dkk,Kimia Dalam Keperawatan.(Pustaka As Salam;Makassar;2010),hal.198-199
PEMBENTUK BUIH
Buih adalah dispersi koloid gas didalam air. Protein dari telur, susu dan kedelai
dapat beperan sebagai pembentuk buih dalam proses pembuatan es krim. Faktor-faktor yang
mempengaruhi daya busa protein yaitu pH, konsentrasi protein, inhibitor busa.17
D PENGGOLONGAN PROTEIN
Protein Serat
Protein serat merupakan susunan rantai polipeptida dalam suatu lembaran yang
panjang. Protein serat menjalankan fungsi pertahanan luar karena merupakan komponen
utama dari lapisan kulit luar, rambut , bulu, kuku dan tanduk.
Protein globular
Protein globular merupakan rantai polipeptida yang berlipat dengan rapat sehingga
menjadi bentuk bulat atau globular yang kompak. Protein ini dapat berupa enzim, protein
dalam darah, antibodi, hormon, komopenen membran dan ribosom.18
REAKSI NINHIDRIN
17 Khothibul umam al awwaly.protein pangan hasil ternak dan aplikasinya,( Malan ;UB Pres;,2017),hal.77-80
18 Nana Sutresna, Cerdas Belajar Kimia. (jakarta; Grafindo Media Pratama;2007),hal.301
7
REAKSI XANTOPROTEIN
REKASI MILLON
Reaksi ini khusus digunakan untuk protein yang mengandung asam amino dengan
radikalhidroksi fenil sebagai penyusunnya. Oleh karena itu reaksi ini khusus untuk protein
yang struktur kimianya mengandung residu tirosin. Jika larutan protein ini ditambahkan
dengan pereaksi millon (larutan merkuri nitrit dan merkuri nitrat dalam campuran asam nitrit
dan asam nitrat), gumpalan berwarna putih akan terbentuk dan segera berubah menjadi merah
pada pendidihan.
REAKSI MOLISCH
DAFTAR PUSTAKA
Awwaly,Khothibul umam al. 2017.Protein pangan hasil ternak dan aplikasinya, Malang ;UB
Pres
Marks,Dawn.Marks,Allan dan Colleen M.Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.
Jakarta;EGC
Sumardji,Damin.2009.Pengantar Kimia.Jakarta;EGC