Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN KUALITAS UDARA DAN KELUHAN KESEHATAN YANG

BERKAITAN DENGAN SALURAN PERNAFASAN PADA PEKERJA DI


KAWASAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST)
PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

Bayu Setia Langga1, Hj.Warniningsih,S.T.,M.kes.2, Ir. Kris Setyanto ,M.Si.3


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
2
Dosen Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta,
Indonesia

INTISARI
Tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) merupakan tempat dimana
sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya. Metode open dumping
merupakan salah satu cara pengumpulan sampah yang dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara seperti Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida
(SO2), suhu, dan kelembaban yang berada di sekitar TPST piyungan
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi 96 orang
pekerja baik itu pemulung , pengelola dan pengembala ternak yang bekerja di
sekitar wilayah TPST piyungan tersebut . Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan cara acak sederhana. Analisa data dilakukan secara deksriptif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas udara dan keluhan kesehatan
yang berkaitan dengan saluran pernapasan pada pekerja di Tempat Pembuangan
sampah terpadu (TPST) piyungan bantul yogyakarta.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara yang dilakukan disekitar
zona III atau zona aktif pekerja dengan tingkat pencemaran udara paling tinggi di
TPST Piyungan dapat dilihat bahwa kadar sulfur dioksida (SO2) yaitu sebesar
534,62 μg/m3, (NO2) adalah sebesar 361,32 μg/m3.suhu 36 oC dan kelembaban
46%.Berdasarkan kuesioner dari 96 responden pemulung yang bekerja di TPST
piyungan, semua responden memiliki keluhan saluran pernapasan. Dari 8
keluhan gangguan pernapasan (batuk, flu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada,
sakit tenggorokan, perih pada hidung, dan kemampuan mencium bau) yang telah
ditanyakan, responden paling banyak menderita keluhan batuk dan kemampuan
mencium bau selama bekerja (100%). Sedangkan responden yang memiliki
keluhan flu dan sakit tenggorokan masing-masing yaitu sebesar 84 orang
(87,5%) dan 54 orang (56,2%). Dan responden yang memiliki keluhan sesak
napas, perih pada hidung, dan nyeri dada masing-masing sebesar 26 orang
(27,1%), 21 orang (21,9%), dan 13 orang (13,5%). Responden yang paling
sedikit mengalami keluhan gangguan pernapasan yaitu batuk berdarah sebesar 2
orang (2,1%). Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena asap yang berasal
dari pembakaran sengaja maupun tidak sengaja yang ada di TPST piyungan
Kata kunci : Tempat Pembuangan sampah terpadu (TPST) , Kualitas Udara,
Keluhan Gangguan Pernapasan

II
I
RELATIONSHIP BETWEEN AIR QUALITY AND HEALTH
COMPLAINTS RELATED TO BREATHING CHANNEL FOR WORKERS
IN THE INTEGRATED WASTE DISPOSAL PLACE (TPST) PIYUNGAN
BANTUL YOGYAKARTA

Bayu Setia Langga1, Hj.Warniningsih, S.T., M.kes.2, Ir. Kris Setyanto, M.Sc.3
1Students of the Department of Environmental Engineering, Yogyakarta Institute of Technology, Yogyakarta,
Indonesia
2Lecturer in the Department of Environmental Engineering, Yogyakarta Institute of Technology, Yogyakarta,
Indonesia

ABSTRACT

Integrated waste disposal site (TPST) is a place where garbage reaches the
final stage in its management. The open dumping method is one of the methods of
collecting waste that can cause a decrease in air quality such as Nitrogen Dioxide
(NO2), Sulfur Dioxide (SO2), temperature, and humidity around the TPST
pyramid.
This type of research is a descriptive study with a population of 96 workers
both scavengers, managers and cattle herders who work around the area of the
TPST piyungan. The sampling technique is done by simple random method. Data
analysis is done descriptively. The purpose of this study was to determine air
quality and health complaints related to respiratory tract in workers in the integrated
waste disposal site (TPST) of Bantul, Yogyakarta.
Based on the results of air quality measurements carried out around zone
III or the active zone of workers with the highest levels of air pollution in Piyungan
TPST it can be seen that the levels of sulfur dioxide (SO2) that is equal to 534.62 μg
/ m3, (NO2) is 361.32 μg / m3. temperature 36 oC and humidity 46%. Based on a
questionnaire from 96 scavenger respondents who worked at TPST piyungan, all
respondents had respiratory complaints. Of the 8 complaints of respiratory
disorders (cough, flu, coughing up blood, shortness of breath, chest pain, sore
throat, sore nose, and the ability to smell), the respondent had the most complaints
of coughing and the ability to smell when working (100% ). While respondents who
had complaints of flu and sore throat each were 84 people (87.5%) and 54 people
(56.2%). And respondents who had complaints of shortness of breath, sore on the
nose, and chest pain each of 26 people (27.1%), 21 people (21.9%), and 13 people
(13.5%). Respondents who experienced the least complaints of respiratory distress

I
V
were bloody coughing by 2 people (2.1%). This is most likely due to smoke
originating from intentional or unintentional combustion in TPST piyungan

Keywords: Integrated landfill (TPST), Air Quality, Complaints of


Respiratory Disorders

Anda mungkin juga menyukai