NOMOR :
TENTANG
Menetapkan :
Ditetapkan di : Kotabaru
Pada tanggal :
Pllt. Direktur RSUD Pangeran Jaya
Sumitra Kotabaru
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu yang tertuang dalam
Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan bertujuan melindungi
pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan serta memberi kepastian
hukum dalam rangka meningkatkan, mengarahkan dan memberi dasar bagi
pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan perlu dilakukan
peningkatan Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit mengingat kita sedang
menghadapi era globalisasi yang memungkinkan persaingan yang sangat
kompetitif.
Pelayanan Radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan medik
di Rumah Sakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus, karena
sebagaimana diketahui bahwa Pelayanan Radiologi selain telah dirasakan
besar manfaatnya namun oleh karena di dalam pengoperasian peralatan
Radiologi menggunakan radiasi pengion lainnya sehingga ada resiko bahaya
radiasi baik terhadap pekerja, pasien maupun lingkungannya, dengan
demikian pelayanan radiologi harus dikelola oleh petugas yang professional
dalam bidang radiologi demi keselamatan terhadap radiasi.
Pelayanan Radiologi RSUD Kab. Kotabaru merupakan bagian dari
pelayanan penunjang medis secara menyeluruh sesuai Permenkes No. 780/
Menkes/ Per/ VIII/ 2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi.
Bertolak dari hal tersebut serta makin meningkanya kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah selayaknya
memberikan yang berkualitas. Dengan adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini telah memungkinkan
berbagai penyakit dapat dideteksi dengan menggunakan fasilitas radiologi
diagnostik yaitu pelayanan pencitraan yang menggunakan radiasi pengion
dan non pengion. Dengan berkembangnya waktu radiologi diagnostik juga
telah mengalami kemajuan yang cukup pesat , baik dari peralatan maupun
metodanya. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan radiologi
khususnya radiologi diagnostik , maka dibuat buku Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di unit pelayanan Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten
Kotabaru.
A. Visi
- Sebagai penegak radiodiagnostik yang baik, jelas dan akurat.
B. Misi
- Memberikan pelayanan terbaik sebagai penunjang diagnostik
- Meningkatkan sumber daya manusia guna memberikan pelayanan yang
bermutu dan professional
C. Motto
- Menjaga keselamatan dan kesehatan bekerja.
D. Tujuan
B. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya manusia yang bekerja pada pelayanan radiologi RSUD
Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru adalah sebagai berikut.
Radiologi RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru mempunyai 1 orang dokter
spesialis radiologi dan 8 orang radiografer. Rincian jumlah SDM di unit
radiologi adalah sebagai berikut :
No Jabatan Jumlah Pendidikan
1 Kepala Instalasi 1 orang S2 Radiologi
2 Dokter Spesialis Radiologi 1 orang S2 Radiologi
3 Kepala Ruang 1 orang DIV Radiologi
4 Pelaksana Radiologi 8 orang DIII ATRO
5 Administrasi 1 orang SMA
Kegiatan rutin harian yang dilakukan dalam melakukan pelayanan radiologi
adalah :
1. Menyiapkan peralatan pelayanan
2. Menerima pendaftaran pasien
3. Menginput biling di data SIMRS
4. Melakukan tindakan pelayanan / pemeriksaan baik dengan CR ,DR maupun
CT Scan
5. Menulis logbook
6. Memproses hasil pemeriksaan
7.Membuat amplop dan menulis identitas pasien
8. Mengasisteni pemriksaan USG
9. Mengasisteni dokter radiologi dalam expertesis hasil
10.Menyerahkan hasil radiologi
Plt. DIREKTUR
dr.Nazar Radfan,S.
M.Trop
KABID YAN.MED
Erwin Simanjuntak, MAP
SereSIErZUMAROCH
KEPALA INSTALASI
RADIOLOGI
dr. Ramlah, Sp.Rad
KASIE PENUNJANG MEDIS
&NON. MEDIS
Dr.Gt. Nur Afandi
KEPALA RUANG
RADIOLOGI
Rofik Sunarto, SST
Hasniati, AMR Tri Windarto, Hanta R.L, AMR M. Effendi Rofik Sunarto,
AMR SST
PEKERJA RADIASI
1. Rofik Sunarto, SST
2. Rahmat, AMR
3. Hanta Rodisma Limbong, AMR
4. M. Abdul Zani, AMR
5. Hasniati, AMR
6. Tri Windarto, AMR
7. M. Fahrian Helmi, AMR
8. M. Ansari, AMR
1. Uraian Tugas
a. Kepala Instalasi Radiologi
1. Membuat pedoman kerja dan memelihara standar-standar kualitas
pelayanan radiologi.
2. Mengevaluasi kinerja dan melayani pembinaan staf dibawahnya bila
melakukan kegiatan melanggar peraturan yang berlaku.
3. Membuat rencana bisnis radiologi, merekomendasikan perubahan
dan peningkatan terkait dengan pelayanan radiologi.
4. Menjaga catatan personal.
5. Melakukan pertemuan secara berkala dengan staf melalui rapat rutin
atau tidak rutin sebagai pelaksanaan koordinasi dengan seluruh staf
radiologi.
6. Mengimplementasikan program-program baik jangka panjang
maupun jangka pendek
7. Membuat rencana pengembangan SDM radiologi melalui pendidikan
dan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan Ilmu pengetahuan
dan teknologi.
8. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan yang lebih tinggi sesuai
peraturan yang berlaku.
b. Penanggung Jawab/ Dokter Spesialis Radiologi
1) Mengevaluasi secara berkala SOP tindakan medic radiodiagnostik
imejing diagnostic serta melakukan revisi bila perlu.
2) Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan radiodiagnostik , imejing
diagnostic sesuai yang telah ditetapkan dalam SOP.
3) Melakukan pemeriksaan dengan kontras media bersama dengan
radiographer.
4) Melakukan pemeriksaan USG.
5) Malakukan pembacaan / expertesis terhadap hasil pemeriksaan
radiodiagnostik imejing.
6) Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.
7) Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap
pasien.
8) Menjamin dan mengevaluasi mutu radiograf yang dihasilkan
radiographer.
9) Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandangan klinis.
10) Meningkatkan kemampuan didi sesuai perkembangan IPTEK
Radiologi.
c. Kepala Ruang
1) Membuat laporan kegiatan kegiatan Radiologi secara berkala dan
dikirim ke jenjang yang lebih tinggi melalui kepala instalasi.
2) Membuat pembagian tugas ke seluruh petugas radiologi sehingga
terjadi pemerataan pekerjaan.
3) Mengevaluasi pelayanan radiologi , angket laporan jaga petugas
radiologi dan surat kotak saran untuk peningkatan pelayanan
radiologi.
4) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
peraturan yang berlaku.
5) Mengatur pengadaan kebutuhan bahan habis pakai dan logistik
Instalasi Radiologi.
6) Menyediakan dan mengatur distribusi logistik ke setiap kamar
pemeriksaan secara rutin.
7) Memonitor dan mengevaluasi peredaran barang longistik Instalasi
Radiologi.
8) Mengelola dan mengatur keuangan intern ruang radiologi.
9) Menyusun perencanaan kebutuhan logistik radiologi tiap tahun.
10) Mengecek dan mendata barang inventaris radiologi secara rutin.
11) Membuat laporan pemakaian barang logistik radiologi dan keuangan
secara berkala kepada Kepala Instalasi Radiologi
12) Membuat jadwal dinas jaga , menghadiri rapat external dan internal
dan bekerja sama dengan jajaran radiologi dan lingkungannya.
13) Mengevaluasi kinerja pelayanan radiologi.
14) Meningkatkan mutu pelayanan radiologi.
15) Menganalisa reject film dan mengevaluasinya.
16) Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan.
17) Merencanakan kebutuhan peralatan di Instalasi Radiologi.
18) Mengajukan permintaan kebutuhan di Instalasi Radiologi kepada
Kabid Pelayanan melalui Kasie penunjang medis dan non medis.
19) Memberikan masukan kepada managemen rumah sakit mengenai
permasalahan dan pengembangang di Instalasi Radiologi.
d. Petugas PPR
1) Menentukan kelayakan pakai alat-alat dan pengajuan uji kesesuaian/
kalibarasi alat di Instalasi Radiologi
2) Mengurus perijinan pesawat radiologi ke BAPETEN melaluai pihak
rumah sakit untuk koordinasi surat dan biaya perijinan.
3) Mengurus pengadaan dan mengirim TLD (monitor radiasi) petugas
radiasi ke BPFK melalui rumah sakit untuk diproses sesuai prosedur.
4) Mangarsipkan dan mencatat hasil laporan dosis radiasi tiap petugas
radiasi.
5) Menyelenggarakan dokumentasi yang berhubungan dengan proteksi
radiasi.
6) Menyarankan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap pekerja radiasi
dan melakukan pemonitoran radiasi serta tindakan proteksi radiasi.
7) Memberikan penjelasan dan menyediakan perlengkapan proteksi
radiasi yang memadai kepada keluarga pasien bila diperlukan.
8) Mengajukan penambahan alat proteksi radiasi kepada kepala
Instalasi melalui kepala ruang.
9) Membuat Program Proteksi Radiasi.
10) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
e. Administrasi
1) Menyiapkan ruang dan peralatan administrasi.
2) Menerima dan menyeleksi permintaan foto yang dating.
3) Memberi informasi kepada pasien tentang pemeriksaan radiologi.
4) Mencatat identitas pasien dan jenis pemeriksaan, dibuat nota
pembayaran dan membuat amplop untuk hasil radiografi serta kartu
pengambilan hasil radiografi.
5) Membuat laporan harian administrasi lengkap dengan jenis
pemeriksaan dan cara pembayarannya.
6) Menginformasikan kebutuhan ATK kepada kepala ruang.
7) Mengarsip hasil radiografi dan melayani pengambilan hasil
radiografi.
8) Menghadiri rapat internal dan bekerja sama dengan jajaran radiologi
dan lingkungannya.
9) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
f. Logistik
1) Membuat laporan pemakaian barang.
2) Mendata jumlah stok bahan habis pakai dan bahan medis habis
pakai.
3) Mendata kondisi barang.
4) Menginventarisasi barang
5) Bertanggungjawab terhadap pendistribusian barang.
6) Pengecekan film reject tiap bulan dan melaporkan kepada kepala
ruang.
7) Menghadiri rapat internal dan bekerja sama dengan jajaran radiologi
dan lingkungannya.
8) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
g. Peralatan dan K3
1) Bertanggungjawab kepada kepala ruang tentang pemeliharaan
peralatan radiologi.
2) Menyusun program keselamatan, keamanan kerja radiologi.
3) Menghadiri rapat internal dan bekerja sama dengan jajaran radiologi
dan lingkungannya.
4) Membuat laporan bila terjadi kecelakaan kerja di instalasi radiologi.
5) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
h. Kamar Gelap
1) Melakukan perawatan prosesing automatic.
2) Membuat dan mengganti chemical / cairan larutan pencuci film
secara rutin.
3) Memproses film radiografi yang manual.
4) Membuat laporan penggunaan chemical / cairan larutan pencuci film.
5) Mengajukan pengadaan chemical / cairan larutan pencuci film
kepada kepala ruang.
6) Menghadiri rapat internal dan bekerja sama dengan jajaran radiologi
dan lingkungannya.
7) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
i. Pekerja Radiasi
1) Menyiapkan ruangan pemeriksaan dan menyiapkan peralatan sesuai
jenis pemeriksaan.
2) Menerima dan menganalisa surat pengantar foto , memanggil pasien
sesuai giliran dan menjelaskan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan.
3) Mengatur posisi pasien, factor exposi dan melakukan pemotretan
serta menganalisa hasil radiografi untuk dapat dilakukan expertesis
oleh dokter ahli radiologi.
4) Memberi informasi tentang pengambilan hasil radiografi serta
memulangkan pasien.
5) Membuat laporan habis pakai.
6) Membuat laporan bila terjadi sesuatu pada peralatan radiologi.
7) Melakukan tugas lain yang diberikan atasan sesuai peraturan yang
berlaku.
8) Menghadiri rapat internal dan bekerja sama dengan jajaran radiologi
dan lingkungannya.
Setiap petugas / personil baru yang bekerja di Radiologi wajib mendapat
orientasi mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan ditempati, kesehatan
kerja dan keselamatan kerja.
Untuk petugas yang lama dilakukan penyegaran setiap satu bulan sekali.
Materi orientasi bagi petugas yang baru melingkupi :
a. Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan bidangnya
b. Pengenalan bahan dan zat berbahaya yang ada di Radiologi
c. Pengenalan alat pelindung diri ( APD )
d. Pengenalan Keamanan Radiasi
e. Prosedur Proteksi dan Keselamatan Radiasi
f. Cara penanggulangan dan penanganan kecelakaan Radiasi
g. Cara penanganan pasien kritis
C. Pengaturan Jaga
Pelayanan di Instalasi Radiologi RSUD Pangeran Jaya Sumitra
Kotabaruterbagi menjadi 3 sift yaitu :
1. Sift Pagi : Jam 08 – 16.30 WITA
Sift pagi yang dinas jaga ada 4 orang dan pembagian tugasnya sebagai
berikut :
a. Kepala Ruang : 1 orang
Kepala ruang sebagai petugas radiasi sekaligus sebagai petugas
proteksi radiasi (PPR)
b. Administrasi : 1 orang
Tenaga administrasi juga sebagai petugas radiasi karena seorang
radiographer
c. Petugas Radiasi : 3 orang
d. Kamar gelap : 1 orang
e. Semua pekerja radiasi/ radiographer juga sebagai asisten pemeriksaan
USG.
2. Sift Siang : Jam 14.00 – 21.00 WITA
Sift Siang yang dinas jaga ada 1 orang dengan tugas :
a. Sebagai tenaga administrasi.
b. Melakukan teknik pemeriksaan.
c. Sebagai petugas kamar gelap.
3. Sift Malam : Jam 21.00 – 08.00 WITA
Sift Siang yang dinas jagi ada 1 orang dengan tugas :
a. Sebagai tenaga administrasi.
b. Melakukan teknik pemeriksaan.
c. Sebagai petugas kamar gelap
BAB IV DENAH RUANG RADIOLOGI T
B
S
Kamar Gelap
Ruang
USG
Ruang
WC TANAH
Pemeriksaan KOSONG
Ruang
Tunggu Ruang Operator
Ruang Gudang
Administrasi
Ruang
Ruang CR ganti
B. Denah Ruang Radiologi CT SCAN & DR
R.Operator
Ruang Pemeriksaan
Digital Radiography
600 cm
600 cm
Ruang CT Scan
WC
UPS
Koridor
500 cm
500 cm
WC
15500 cm
Gambar 1. Denah Instalasi radiologi
B. Standar Fasilitas
Untuk menunjang fasilitas pemeriksaan radiologi RSUD Kotabaru
Kab.Kotabaru mempunyai fasilitas ruang, peralatan dan penunjang yang
lainnya.
1. Fasilitas Ruang
a. Ruang Tunggu Pasien
1) Kursi panjang dari besi sebanyak 2 buah
2) Papan informasi
3) Kipas angin
b. Ruang Administrasi
1) Meja Administrasi
2) Peralatan ATK
3) Televisi
4) Kursi
c. Kamar Pemeriksaan (Untuk pemeriksaan X-Ray Konvensional)
1) Ukuran Ruang : panjang x lebar x tinggi : 6,8 x 5,15 x 3,9 m
2) Tidak ada jendela dalam ruangan.
3) Tebal dinding : tembok setebal 30 cm
4) Pintu dilapisi penahan radiasi 2mm Pb dan dilengkapi lampu merah
tanda bahaya radiasi.
5) Ruang kendali pesawat Sinar-X dilengkapi dengan kaca Pb ukuran
47 x 57 cm.
6) Kamar Mandi/ WC
d. Kamar pemeriksaan untuk CT SCAN & DR:
1). Ukuran bangunan CT Scan & DR : 15,5 x 11 x 2,9 meter
2). Tebal Dinding untuk CT Scan Tembok 15 Cm dan dilapisi sedang
DR : Tembok 15 Cm dan dilapisi pb 2 ml
3). Sistem Keamanan : Tanda Radiasi, Lampu Merah
e. Kamar Pemeriksaan (USG)
1) Ukuran Ruang : panjang x lebar x tinggi = 4,5x 4,3x 3,9 meter
2) Tidak ada jendela dalam ruangan.
3) Tebal dinding : tembok setebal 15 cm
f. Kamar gelap
1) Ukuran Ruang : panjang x lebar x tinggi = 3 x 3 x 3 meter.
2) Ada exhaust fan / udara mengalir.
3) Air yang mengalir dalam bak pencuci atau automatic processor.
g. Ruang Dokter Radiologi
1) Meja administrasi
2) Tempat tidur
3) Lampu Baca
4) Komputer
5) Print Bacaan rontgen
C. Persiapan Pemeriksaan
Pemeriksaan radiologi untuk tujuan diagnostik hanya dilakukan sesuai dengan
permintaan yang tercantum pada formulir permintaan pemeriksaan radiologi.
Dalam surat permintaan tersebut dicantumkan keadaan klinis pasien.
Untuk pemeriksaan tanpa persiapan bisa langsung dikerjakan sedangkan
untuk pemeriksaan dengan persiapan akan dibuatkan penjadwalan di buku
penjadwalan dan akan diberitahukan tentang persiapan yang harus
dilaksanakan.
Sesuai kemampuan dan ketetapan yang telah disepakati untuk penjadwalan
pemeriksaan radiologi setiap harinya adalah sebagai berikut :
- Untuk pemeriksaan dengan kasus cito bisa langsung dikerjakan.
- Untuk penjadwalan pada jam kerja dilayani oleh petugas pendaftaran.
- Penjadwalan diluar jam kerja / hari libur dilayani oleh petugas jaga.
D. Pelaksanaan Pemeriksaan
F. Pencucian Film
Petugas kamar gelap mengambil film dari kotak ekspos dan dimasukan ke
mesin cuci otomatis, selama proses pencucian dan pengisian kaset ruangan
harus dalam keadaan gelap, pintu tertutup dan hanya deterangi oleh lampu
merah.
G. Pemberian Expertise
Ekspertise foto Rontgen baik di dalam maupun di luar jam kerja dilakukan oleh
Dokter Spesialis Radiologi.
a. Di dalam Jam kerja
Foto Rontgen akan diekspertise dan bisa ditunggu hasilnya dalam jangka
waktu ≤ dari 2 jam dengan ketentuan foto tersebut dilaksanakan ≤ jam
15.00 siang hari pemeriksaan.
b. Di luar jam kerja / kasus cito
Foto dapat dipinjam basah dengan ketentuan setelah dilihat oleh dokter
pengirim harus segera dikembalikan ke bagian Radiologi untuk di
ekspertise oleh Dokter Spesialis Radiologi. Dokter Spesialis Radiologi
H. Penyerahan Hasil
Pasien / petugas ruang perawatan yang akan mengambil hasil akan
dilayani oleh petugas penyerahan hasil di loket pengambilan hasil dengan
menunjukan kartu berobat.
Sebelum menyerahkan hasil petugas loket pengambilan hasil akan
mencocokan nomor rontgen, nama pasien, jenis foto dan mencatat di buku
pengambilan hasil.
J. Pengelolaan Limbah
Radiologi dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair dan
padat yang berbahaya dikarenakan mengandung logam berat bila tidak
ditangani dengan benar dapat membahayakan lingkungan, oleh karena itu
pengelolaan limbah harus dilakukan dengan benar.
1. Limbah radiologi dapat berupa :
a. Limbah cair
Limbah cair berasal dari bekas larutan pencuci film rontgen yang sudah
tidak bisa digunakan lagi, misalnya :
1) Developer
2) Fixer
3) Air pencucian film
b. Limbah padat
Limbah padat biasanya berupa film reject / film gagal dan jerigen
kemasan/ wadah developer / fixer.
2. Limbah Medis
a. Limbah cair
Limbah cair berasal dari sisa media kontras
b. Limbah padat
Limbah padat berupa jarum suntik, spuit, sarung tangan, botol kontras
media, botol infuse.
3. Pengolahan dan penampungan
Untuk limbah radiologi pengolahan dengan cara.
a. Developer diencerkan lalu dibuang di saluran IPAL.
b. Fixer ditampung dalam jerigen kemudian diserahkan ke pihak ketiga
untuk dapat dinetralkan logam beratnya.
c. Film bekas disimpan selama 5 tahun setelah itu bisa dimusnahkan.
d. Limbah medis ditampung dan dipisah sesuai dengan kantong untuk
kemudian dibawa ke incenerator/ dibakar.
C. Gudang Radiologi
Bahan Medis Habis Pakai yang didisimpan di gudang ruang radiologi.
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat pasien
lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kempuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko, sehingga di dalam melaksanakan tugasnya
seorang pekerja radiasi/ radiographer harus mengutamakan keselamatan
pasien selaian keselamatan dirinya sendiri akibat tindakan pemeriksaan
radiologi.
Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
menyebabkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian dan lain-lain) yang
seharusnya tidak terjadi. Insiden keselamatan pasien dibagi menjadi :
1. Kejadian Sentinel
Adalah insiden keselamatan pasien yang menyebabkan pasien cidera.
2. Kejadian Yang Tidak Diharapkan (KTD)
Adalah insiden keselamatan pasien yang menyebabkan pasien cidera.
3. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
Adalah insiden keselamatan pasien yang belum sampai terpapar (pasien
tidak cidera)
4. Kejadian Tidak Cidera (KTC)
Adalah insiden keselamatan pasien yang sudah terpapar ke pasien tetapi
tidak menimbulkan cidera.
5. Kondisi Potensial Cidera (KPC)
Adalah kondisi atau situasi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
untuk menimbulkan cidera, tetapi belum sampai insiden.
Upaya Khusus Keselamatan Pasien :
1. Ada 7 langkah menuju keselamat pasien rumah sakit, yaitu :
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
b. Pimpin dan dukung staf.
c. Integrasikan aktifitas resiko.
d. Kembangkan sistem pelaporan.
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien.
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
g. Cegah cidera melalui implikasi keselamatan pasien.
2. Ada 7 standar keselamatan pasien, yaitu :
a. Hak pasien.
b. Mendidik pasien dan keluarganya.
c. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan.
d. Penggunanan metode peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan keselamatan pasien.
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamat pasien.
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.
g. Komunikasi, merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien.
3. Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit.
a. Ketepatan identifikasi pasien.
b. Peningkatan komunikasi yang efektif.
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert)
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
f. Pengurangan resiko pasien jatuh.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan pedoman ini yaitu :
1. Sebagai pedoman petugas radiologi agar dalam menjalankan tugasnya
harus sesuai standar sehingga keamanan dan keselamatan pasien terjamin.
2. Terciptanya budaya keselamatan pasien.
3. Meningkatkan akuntabilitas.
4. Menurunnya Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
5. Terlaksananya program-program sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.
6. Memberikan jaminan bahwa hasil radiologi yang dikeluarkan adalah hasil
sebenarnya sehingga benar-benar akurat dalam menunjang diagnosa
dokter.
2. Keselamatan Pasien
Untuk pasien tidak ada batas minimal dosis radiasi yang diterima tetapi tetap
menggunakan prinsip ALARA (As Low As Responsible Achieveble) yaitu
meminimalisai dosis radiasi yang diterima pasien dengan cara pembatasan
lapangan penyinaran, mempersingkat waktu penyinaran dan untuk ibu hamil
disarankan memberitahukan kepada petugas radiasi agar organ-organ yang
sensitive dari sinar radiasi dapat ditutup menggunakan apron untuk melindungi
terkena paparan radiasi.
3. Keselamatan lingkungan
Dosis radiasi yang diijinkan untuk masyarakat/ lingkungan sekitar adalah 1
mSv/ tahun atau seper sepuluh dari dosis yang diterima petugas radiasi
sebagaimana diatur dalam peraturan kepala BAPTEN tentang keselamatan
radiasi dalam penggunaan pesawat sinar –x radiodiagnostik dan radiologi
konvensional. Untuk keluraga pasien yang terpaksa berada dalam ruang
pemeriksaan harus menggunakan apron dan ibu hamil dilarang memasuki
ruang pemeriksaan.
Di atas pintu pemeriksaan dipasang lampu merah yang akan menyala sebagai
tanda peringatan bahwa sedang ada penyinaran. Dan di dinding selalu
dipasang tanda peringatan tentang bahaya radiasi .Selengkapnya keselamatan
kerja ini tertuang dalam program proteksi radiasi yang dibuat oleh Petugas
Proteksi Radiasi (PPR).
BAB X
PROTEKSI RADIASI
Proteksi radiasi merupakan hal penting dan mutlak harus diperhatikan, untuk
menjaga keselamatan pasien, petugas dan masyarakat dari dampak radiasi.
Thyroid Collar,
Apron, Gloves
Pelindung Gonad
Tabir Timbal.
Ditetapkan di : Kotabaru
Pada tanggal :
Pllt. Direktur Rumah Sakit
Pangeran Jaya Sumitra