Anda di halaman 1dari 27

2014

FUNGSI, PERSAMAAN DAN


PERTIDAKSAMAAN
EKSPONEN DAN
LOGARITMA

Kelompok 7

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan buku

bahan ajar ini dengan materi “Fungsi,persamaan dan pertidaksamaan

eksponen dan logaritma”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan

yang kami alami dalam proses pengerjaannya,tapi kami berhasil

menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen

pembimbing Bapak Dede Trie Kurniawan yang telah membantu kami

dalam mengerjakan proyek buku bahan ajar ini. Kami juga

mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga

sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam

pembuatan buku ajar ini.

Akhir kata semoga buku ajar ini bisa bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan penyusun pada khususnya, kami menyadari bahwa

dalam pembuatan buku ajar ini masih jauh dari sempurna untuk itu

kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan

terimakasih.

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

Kata-kata motivasi ................................................................................................ iii

Tujuan pembelajaran ............................................................................................ iv

Materi

1. Fungsi Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen


a. Fungsi Eksponen .............................................................................................. 1
1.1 Tranformasi pada fungsi eksponen ......................................................... 2
1.2 Menentukan persamaan fungsi eksponen ...............................................2
b. Persamaan Eksponen ......................................................................................3
c. Sistem Persamaan Eksponen ..........................................................................4
d. Pertidaksamaan Eksponen .............................................................................4
e. Sistem Pertidaksamaan Eksponen .................................................................5
f. Contoh soal .......................................................................................................5
2. Fungsi Persamaan dan Pertidaksamaan Logaritma
a. Pengertian Logaritma Suatu Bilangan dan Sifat-sifat Logaritma ..............10
1.1 Pengertian Logaritma suatu Bilangan.....................................................10
b. Fungsi Logaritma ............................................................................................ 11
c. Persamaan Logaritma .....................................................................................13
d. Sistem Persamaan Logaritma ........................................................................14
e. Pertidaksamaan Logaritma ............................................................................14
f. Aplikasi Model Matematika Berbentuk Logaritma .....................................14

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari ................................................................ 15

Soal latihan ............................................................................................................16

Biodata kelompok ..................................................................................................17

Daftar Pustaka

ii
KATA KATA MOTIVASI

Lelah dalam belajar itu hal yang wajar, tetapi jangan sampai menyerah

dalam belajar.

Ilmu yang diperoleh dari sekolah lebih penting dari pada ijazah.

Sikap positif adalah aset berharga dalam belajar.

Hasil dari sebuah proses belajar bukan hanya pengetahuan, melainkan

juga tindakan.

Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu.

Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa.

Bagi pelajar, waktu adalah ilmu.

Menuntut ilmu adalah keharusan.

Tujuan pendidikan bukan hanya pengetahuannya, akan tetapi juga tingkah laku

dan perbuatannya.

Pedang akan bertakar apabila tidak diasah, manusia yang tidak belajar akan

tertinggal.

Ilmu adlah investasi berharga untuk masa depan.

Mengoreksi diri sendiri ialah modal dari suatu tindakan.

Pertanyaan adalah unsur penting dalam belajar.

Ilmu tak akan habis jika dibagi, tidak seperti harta.

Dari pada menghias diri dengan intan berlian, lebih baik membekali diri dengan

ilmu pengetahuan.

Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa.

Ilmu bagaikan kunci emas kehidupan.

Ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta.

Kebiasaan menyontek dapat meningkatkan kemalasan dalam belajar.

Belajar bukan hanya sekedar untuk mendapatkan nilai yang baik.

Ilmu tak akan didapat hanya dengan bermalas-malasan.

Pendidikan memunculkan keinginan guru.

Gagasan mampu menggerakan pikiran.

Kecerdasan bukanlah ganjaran, tetapi konsekuensi.


iii
Belajar bukan hanya sekedar membaca, melainkan juga memahami.

Ilmu ringan dibawa, namun besar manfaatnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN

Matematika diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting,

yaitu mendukung ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara

umum tujuan pendidikan matematika di sekolah dapat digolongkan

menjadi :

1. Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran

dan membentuk kepribadian siswa

2. Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan

memecahkan masalah dan menerapkan matematika.

Secara lebih terinci, tujuan pembelajaran matematika

dipaparkan pada buku standar kompetensi mata pelajaran matematika

sebagai berikut:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,

menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi,

2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi,

dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil,

rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba,

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,

grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan

iv
FUNGSI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN

A. FUNGSI EKSPONEN

Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan fungsi aljabar, yaitu fungsi yang
tidak dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas melalui lima operasi
yaitu: penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar.

Fungsi transenden yang telah kita pelajari adalah fungsi trigonometri. Fungsi
fungsi transenden yang akan kita pelajari adalah fungsi eksponen.

Dalam pembahasan fungsi eksponen kita akan melibatkan teorema-teorema


berikut ini.

Teorema:

1. Jika a, b, m, n dan p masing-masing bilangan real, maka:


a. 𝑎𝑚 x 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
b. 𝑎𝑚 : 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛 , 𝑎 ≠ 0
c. (𝑎𝑚 ) 𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
d. (𝑎𝑚 𝑏 𝑛 ) = 𝑎𝑚𝑝 𝑏 𝑛𝑝
𝑎𝑚
e. ( 𝑏𝑛 )

2. a. Jika 𝑎 > 1 dan 𝑚 adalah bilangan real positif, maka 𝑎𝑚 > 1


b. Jika 0 > 𝑎 < 1 dan 𝑚 bilangan real positif, maka 𝑎𝑚 < 1

3. a. Jika 𝑎 > 1 dan 𝑚 𝑛 adalah bilangan real, sehingga 𝑚 < 𝑛, maka


𝑎 x 𝑎𝑛
𝑚

b. Jika 0 > 𝑎 < 1 dan 𝑚 bilangan real, sehingga 𝑚 < 𝑛, maka 𝑎𝑚 > 𝑎𝑛

Definisi:

Fungsi eksponen dengan bilangan dasar ( bilangan pokok atau basis )


𝑎, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 𝐼 mempunyai bentuk umum:

𝑓 ∶ 𝑥 → 𝑎 𝑥 atau 𝑦 = 𝑓 (𝑥) = 𝑎 𝑥

1
Dengan:

1. 𝑎 dinamakan bilangan dasar (pokok atau basis) dengan ketentuan:


𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1 (𝑎 > 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 0 < 𝑎 < 1)
Bila 𝑎 = 1, fungsi eksponen menjadi = 1𝑥 = 1. Karena itu, dalam definisi
tersebut disyaratkan 𝑎 ≠ 1
2. x dinamakan variabel (peubah) bebas dan himpunan dari variabel x
dinamakan daerah asal ( daerah definisi / domain/ wilayah) fungsi
𝑓, ditulis 𝐷𝑓 = {𝑥 | 𝑥 ∈ 𝑅}
3. y dinamakan variabel (peubah) tak bebas dan himpunan dari semua
variabel y dinamakan daerah hasil (range daerah nilai/ jelajah), fungsi
𝑓 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑅𝑓 = {𝑦 | 𝑦 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ∈ 𝑅}
4. 𝑓 (𝑥) = 𝑎 𝑥 dinamakan aturan atau rumus untuk fungsi eksponen baku
(standar).

1. Transformasi pada Fungsi Eksponen


Diberikan fungsi eksponen 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑥 , maka grafik dari:
1. 𝑦 = 𝑓(𝑥 − 𝑘), 𝑘 > 0, menggunakan translasi sepanjang sumbu X
sebesar k satuan ke kanan.
2. 𝑦 = 𝑓(𝑥 + 𝑘), 𝑘 > 0 menggunakan translasi sepanjang sumbu X
sebesar k satuan ke kiri.
3. 𝑦 = 𝑓(𝑥) + 𝑘, 𝑘 > 0 menggunakan translasi sepanjang sumbu Y
sebesar k satuan ke atas.
4. 𝑦 = 𝑓(𝑥) − 𝑘, 𝑘 > 0 menggunakan translasi sepanjang sumbu Y
sebesar k satuan ke bawah.
5. 𝑦 = 𝑘 𝑓(𝑥), |𝑘| > 0 menggambarkan perbesaran atau bentangan (
stertching dilation) sebesar faktor k sepanjang sumbu Y
6. 𝑦 = 𝑘 𝑓(𝑥), 0 < |𝑘| < 1 menggambarkan perbesaran penciutan
(shrinkking dilation) sebesar faktor k sepanjang sumbu Y
7. 𝑦 = −𝑓(𝑥), menggambarkan refleksi terhadap sumbu X
8. 𝑦 = 𝑓 (−𝑥), menggambarkan refleksi terhadap sumbu Y
9. 𝑦 = 𝑓(𝑘𝑥), |𝑘| > 1 menggambarkan perbesaran penciutan (shrinking
1
dilation) sebesar faktor 𝑘 sepanjang sumbu X
10. 𝑦 = 𝑓(𝑘𝑥), 0 < |𝑘| < 1 menggambarkan perbesaran rengangan atau
1
bentangan (stretching dilation) sebesar faktor 𝑘 sepanjang sumbu X

2. Menentukan Persamaan Fungsi Eksponen


Seringkali kita menjumpai grafik fungsi eksponen dengan beberapa
keterangan seperti beberapa titik atau titik dan asimtot datar. Untuk menentukan

2
persamaan grafik fungsi eksponen ini. Biasanya melibatkan sistem persamaan yang
dipecahkan secara simultan.
B. PERSAMAAN EKSPONEN
Definisi:
Persamaan eksponen adalah persamaan yang pangkatnya mengandung variabel
dan tidak menutup kemungkinan bilangan dasar juga mengandung variabel.
1. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛
Teorema: Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 , dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑛
2. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 1
Teorema: Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 1, dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) = 0
3. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)
Teorema:Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) , dengan dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) =
𝑔(𝑥)
4. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥)
Teorema:Jika𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ≠
1, 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 𝑏, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) = 0
5. Persamaan Eksponen Berbentuk {ℎ(𝑥)} 𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)} 𝑔(𝑥)
Teorema:
Jika: {ℎ(𝑥)} 𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)} 𝑔(𝑥) , maka kemungkinannya adalah:
1. ℎ(𝑥) = 0 asalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) keduanya positif (𝑓(𝑥) >
0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) > 0)
2. ℎ(𝑥) = 1
3. ℎ(𝑥) = −1, asalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) keduanya ganjil atau keduanya
genap ((−1) 𝑓(𝑥)−𝑔(𝑥) = 1)
4. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥) asalkan ℎ(𝑥) ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 ℎ(𝑥) ≠ 1
6. Persamaan Eksponen Berbentuk {ℎ(𝑥)} 𝑓(𝑥0 = 1
Teorema:
Jika {ℎ(𝑥)}𝑓(𝑥0 = 1, maka kemungkinannya adalah:
1. 𝑓(𝑥) = 0 , ℎ(𝑥) ≠ 0
2. ℎ(𝑥) = 1
𝑝
3. ℎ(𝑥) = 1, 𝑓(𝑥) = ± 𝑞

Dengan p dan q adalah bilangan asli yang tidak dapat saling membagi ( tidak
mempunyai faktor persekutuan), dan p adalah bilangan genap.

7. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥)


Teorema:
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑔(𝑥) , dengan 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, maka 𝑓(𝑥) log 𝑎 =
𝑔(𝑥) log 𝑏
8. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏
Teorema:
𝑙𝑜𝑔𝑏
Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏, dengan 𝑎 > 0, 𝑏 > 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑙𝑜𝑔 𝑎 = 𝑎𝑙𝑜𝑔𝑏
9. Persamaan Eksponen Berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } +C = 0

3
Untuk menyelesaikan persamaan eksponen berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } +C
= 0 adalah sebagai berikut:
Misalkan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦 maka persamaan semula ekuivalen dengan persamaan:
𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam y, maka maksimal akan di
dapat dua akar real dan minimalnya tidak satupun akar real. Akar real yang
di terima adalah akar real yang positif. Selanjutnya akar-akar itu
disubtitusikan ke persamaan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦, sehingga kita memperoleh akar-akar
persamaan yang diminta.

C. SISTEM PERSAMAAN EKSPONEN


Sekelompok persamaan eksponen yang mempunyai penyelesaian simultan
dinamakan sistem persamaan eksponen.

D. PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN
Definisi:
Pertidaksamaan eksponen adalah pertidaksamaan yang eksponennya mengandung
variabel.
Teorema:
1. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥)
2. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥)
3. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥)
4. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥)

Pertidaksamaan eksponen berbentuk 𝐴{𝑎 𝑓(𝑥) }2 + 𝐵{𝑎 𝑓(𝑥) } +C < 0 (tanda


ketidaksamaan “<” dapat di ganti dengan”≤ ,>, 𝑎𝑡𝑎𝑢 " ≥ ", diselesaikan sebagai
berikut:

Misalkan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦, maka pertidaksamaan semula ekuivalen dengan pertidaksamaan


𝐴𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐶 < 0

Dengan menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat dalam y, maka kita akan mendapatkan


maksimal dua pertidaksamaan dan minimal tidak ada.

Subtitusikan 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑦 ke pertidaksamaan semula, sehingga jika terdapat dua


pertidaksamaan maka penyelesaiannya adalah irisan dari penyelesaian setiap
pertidaksamaan itu.

E. SISTEM PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN


Sekelompok pertidaksamaan eksponen yang mempunyai penyelesaian
simultan(serentak) dinamakan sistem pertidaksamaan eksponen.

4
F. Contoh soal dan pembahasannya

Persamaan eksponen

Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛

1. Carilah himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut:


a. 102𝑥−3 = 100.000
Jawab: 102𝑥−3 = 100.000
102𝑥−3 = 105
2𝑥 − 3 = 5
𝑥=4
Jadi himpunan penyelesaian nya adalah{4}

b. 4−𝑥 = 32√2
Jawab: 4−𝑥 = 32√2
1
(22)−𝑥 = 252
1
−2𝑥 = 5 2
3
𝑥 = −2 4
3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah{−2 4}

2 −6𝑥 1
c. 3𝑥 = 243
2 −6𝑥 1
Jawab: 3𝑥 = 243
2
3𝑥 −6𝑥 = 3−5
𝑥 2 − 6𝑥 =-5
𝑥 2 − 6𝑥 + 5 = 0
(𝑥 − 1)(𝑥 − 5) = 0
𝑥 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 5
Jadi himpunan penyelesaian nya adalah{1,5}
2. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut:
a. 375−𝑥 = 1
Jawab: 375−𝑥 = 1
5−𝑥 =0
𝑥=5
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah{5}

2
b. 64𝑥 −4𝑥−12 = 1
2
Jawab: 64𝑥 −4𝑥−12 = 1
𝑥 2 − 4𝑥 − 12 = 0
(𝑥 + 2)(𝑥 − 6) = 0

5
𝑥 = −2 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 6
Jadi himpunan penyelesaian adalah {-2,6}

1 2
c. (81)10+3𝑥−𝑥 = 1
1 2
Jawab: (81)10+3𝑥−𝑥 = 1

10 + 3𝑥 − 𝑥 2

(5 − 𝑥)(2 + 𝑥) = 0

𝑥 = 5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −2

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah{5,-2}

3. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥)


Tentukan himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut ini:
2
a. 5𝑥 +6𝑥−42 = 312512−𝑥
2
Jawab: 5𝑥 +6𝑥−42 = 312512−𝑥
2
5𝑥 +6𝑥−42 = 560−5𝑥
𝑥 2 + 6𝑥 − 42 = 60 − 5𝑥
𝑥 2 + 11𝑥 − 102 = 0
(𝑥 + 17)(𝑥 − 6) = 0
𝑥 = −17 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-17,6}

1
b. 𝑥63𝑥−4 = 62𝑥−3
36
Jawab: 63𝑥−4 = 62𝑥−3
3𝑥 − 6 = 2𝑥 − 3
𝑥=3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah:{3}

4. Persamaan eksponen berbentuk 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥)


Carilah himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut ini:
a. 52𝑥−6 = 32𝑥−6
Jawab: 52𝑥−6 = 32𝑥−6
2𝑥 − 6 = 0
𝑥=3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {3}

2 2
b. 64𝑥 −2𝑥+1 = 625𝑥 −2𝑥+1
2 2
Jawab: 64𝑥 −2𝑥+1 = 625 𝑥 −2𝑥+1
𝑥 2 − 2𝑥 + 1 = 0 =
(𝑥 − 1)2 = 0
𝑥=1
6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah{1}

2 2
c. 5𝑥 +𝑥−42 = 4𝑥 +𝑥−42
Jawab: 𝑥 2 + 𝑥 − 42 = 0
(𝑥 + 7)(𝑥 − 6) = 0
𝑥 = −7 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-7,6}

5. Persamaan eksponen berbentuk {ℎ(𝑥)} 𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)} 𝑔(𝑥)


Tentukan himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut ini:
2−9
a. (𝑥 − 10)𝑥 = (𝑥 − 10)3−𝑥
2−9
Jawab: Persamaan (𝑥 − 10)𝑥 = (𝑥 − 10)3−𝑥 sepadan dengan persamaan
eksponen berbentuk{ℎ(𝑥)} 𝑓(𝑥) = {ℎ(𝑥)} 𝑔(𝑥) , maka:
ℎ(𝑥) = 𝑥 − 10
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 9, 𝑑𝑎𝑛
𝑔(𝑥) = 3 − 𝑥
Himpunan penyelesaiannya ditentukan oleh berbagai kemungkinan berikut:
1. ℎ(𝑥) = 0 , 𝑥 − 10 = 0 , 𝑥 = 10
Nilai 𝑥 = 10 ini harus disubtitusikan ke 𝑓(𝑥)𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥)
𝑓(10) = 102 − 9 = 91 > 0
𝑔(10) = 3 − 10 = −7 < 0
Karena untuk 𝑥 = 10, 𝑓(𝑥) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) < 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 =
10 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.
2. ℎ(𝑥) = 1 , 𝑥 − 10 = 1 , 𝑥 = 11
3. ℎ(𝑥) = −1 , 𝑥 − 10 = −1 , 𝑥 = 9
Nilai 𝑥 = 9 harus disumtitusikan ke 𝑓(𝑥)𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥)
𝑓(9) = 92 − 9 = 72 (𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝)
𝑔(9) = 3 − 9 = −6 (𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝)
(−1)72 = (−1)−6

Karena untuk 𝑥 = 9 mak 𝑓(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑥 = 9


Adalah penyelesaiannya.
4. 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
𝑥2 − 9 = 3 − 𝑥
𝑥 2 + 𝑥 − 12 = 0
(𝑥 + 4)(𝑥 − 3) = 0
𝑥 = −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3
Nilai-nilai 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 harus disubtitusikan ke ℎ(𝑥)
ℎ(−4) = −4 − 10 = −14 ≠ 0 ≠ 1
ℎ(3) = 3 − 10 = −7 ≠ 0 ≠ 1
Karena untuk 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 maka ℎ(𝑥) ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 ℎ(𝑥) ≠ 1
Sehingga 𝑥 = −4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 3 adalah penyelesaiannya.

7
Dari keempat kemungkinan tersebut diperoleh himpunan penyelesaiannya
adalah {-4,3,9,11}

1. Persamaan eksponen berbentuk {𝒉(𝒙)𝒇(𝒙) = 𝟏


a. Carilah himpunan penyelesaian dari (2𝑥 + 3)3𝑥+2 = 1
Jawab: Persamaan 2𝑥 + 3)3𝑥+2 = 1 sepadan dengan persamaan eksponen
berbentuk ℎ(𝑥) 𝑓(𝑥) = 1 maka diperoleh
ℎ(𝑥) = 2𝑥 + 3 𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑥) = 3𝑥 + 2
Himpunan penyelesaiannya ditentukan oleh berbagai kemungkinan berikut ini.\
1. 3𝑥 + 2 = 0
2
𝑥 = −3

2 2 5
Nilai x ini harus disubtitusikan ke ℎ(𝑥), ℎ (− 3) = 2 (− 3) + 3 = 3 ≠ 0

2
Karena untuk 𝑥 = − 3, maka ℎ(𝑥) ≠ 0

2
maka 𝑥 = − 3 adlah penyelesaiannya.

2. 2𝑥 + 3 = 1 , 𝑥 = −1
3. 2𝑥 + 3 = −1 , 𝑥 = −2
Nilai , 𝑥 = −2 harus disubtitusikan ke 𝑓(𝑥). maka diperoleh 𝑓(−2) = 3(−2) +
2 = −4 (𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝)
Karena untuk 𝑥 = −2 maka 𝑓(𝑥) genap. Sehingga 𝑥 = −2 adalah penyelesaiannya.
2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {-3, , −1, −2}

2. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒃𝒇(𝒙)


Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut:
a. 3𝑥 = 7𝑥−2
Jawab: 3𝑥 = 7𝑥−2
Log 3𝑥 = log 7𝑥−2
3log 𝑥 = (𝑥 − 2) log 7
𝑥 log 7 − 𝑥 log 3 = 2 log 7
𝑥(log 7 − log 3) = 2 log 7
2 log 7
𝑥 = log 7−log 3
2 log 7
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {𝑥 = log 7−log 3}

3. Persamaan eksponen berbentuk 𝒂𝒇(𝒙) = 𝒃


Carilah himpunan penyelesaian dari persamaan berikut ini:

8
. a. 2𝑥−7 = 6
Jawab: 2𝑥−7 = 6
log 2𝑥−7 = log 6
(𝑥 − 7) log 2 = log 6
log 6
𝑥 − 7 = log 2
log 6
𝑥 = 7 + log 2
= 7 +2 log 6
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {7 +2 log 6}

4. Persamaan eksponen berbentuk 𝑨{𝒂𝒇(𝒙)} 𝟐 +𝑩{𝒂𝒇(𝒙) } + 𝑪 = 𝟎


Tentukan himpunan penyelesaian dari setiap persamaan berikut ini:
a. 32𝑥 − 2 . 3𝑥+1 − 27 = 0
Jawab: 32𝑥 − 2 . 3𝑥+1 − 27 = 0
Misalkan 3𝑥 = 𝑦 maka kita memperoleh
𝑦 2 − 6𝑦 − 27 = 0
(𝑦 − 9)(𝑦 + 3) = 0
𝑦 = 9 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −3
3𝑥 = 9 𝑎𝑡𝑎𝑢 3𝑥 = −3 (𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘)
3𝑥 = 32
𝑥=2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {2}

5. Pertidaksamaan Eksponen
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini.
a. 104𝑥−3 ≥ 100.000
Jawab: 104𝑥−3 ≥ 100.000
104𝑥−3 ≥ 105
4𝑥 − 3 ≥ 5
4𝑥 ≥ 8
𝑥≥2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {𝑥|𝑥 ≥ 2}

9
FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LOGARITMA

A. PENGERTIAN LOGARITMA SUATU BILANGAN DAN SIFAT-SIFAT


LOGARITMA
1. Pengertian Logaritma Suatu Bilangan
Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat dari suatu
bilangan pokok (basis/dasar), sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah di
ketahui.
𝑔log 𝑎 =𝑛 Jika dan hanya jika 𝑔𝑛 = 𝑎

Dengan:
1. G dinamakan bilangan pokok (basis/dasar) logaritma dengan 0 < 𝑔 <
1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑔 > 1(𝑔 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑔 > 0)
a. Jika g = 10, bilangan pokok ini biasanya tidak ditulis. Contoh:
10log 𝑎 ditulis log a,10log 3, dan sebagainya.
b. Jika g = e, dengan e = 2,7128, elog 𝑎 ditulis In 𝑎( dibaca “logaritma
natural a” atau “lon a”
contoh : elog 5 ditulis In 5 dan sebagainya.

Catatan :
Notasi glog 𝑎 dapat ditulis logg 𝑎.jadi, 5log 3 ditulis log5 3 dan sebagainya.
1. 𝑎 dinamakan numerus, yaitu bilangan yang dicari logaritmanya, dengan a >
0.
2. 𝑛 dinamakan hasil logaritma (merupakan eksponen Dari g yang
menghasilkan a)
3. g
log 𝑎 dibaca logaritma a dengan bilangan pokok g sering kali dibaca “g log
a”

Logaritma 𝑎 dengan bilangan pokok g yang memangkatkan g


sama dengan 𝑎.

g glog 𝑎 = 𝑎

Definisi ini dapat dijelaskan sebagai berikut

Jika 𝑛 = g log 𝑎 disubtitusikan ke persamaan gn = 𝑎 maka diperoleh g glog 𝑎= 𝑎.

Mudah dipahami bahwa :

1. jika 𝑎 = 𝑔𝑛 disubstitusikan ke persamaan n = glog 𝑎, maka diperoleh glog 𝑔𝑛 = 𝑛


10
2. jika 𝑎 = 𝑔1 disubstitusikan ke persamaan 1 = glog 𝑎, maka diperoleh glog g1 =1
atau glog g = 1
3. jika 1 = g0 disubstitusikan ke persamaan 0 = glog 1, maka diperoleh glog g0=0

perluasan :

1. (𝑔𝑚 ) 𝑔 log 𝑎 = (𝑔 𝑔 log 𝑎) m = 𝑎𝑚


𝑚 𝑚
𝑔 log 𝑎
2. (𝑔𝑚 )gn log a = (g m ) = (𝑔 𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑎) 𝑛 = 𝑎 𝑛
𝑛
𝑚 𝑚
3. 𝑔 𝑔𝑛 log 𝑎𝑚 = (𝑔 𝑔𝑙𝑜𝑔 𝑎 ) 𝑛 = 𝑎 𝑛

Sifat – sifat logaritma


1) Jika g > 0, g ≠ 1 dan a,b adalah bilangan real positif maka glog ab = glog a + glog b.
𝑎
2) Jika g > 0, g ≠ 1 dan ab adalah bilangan real positif maka glog 𝑏 =glog a – glog b
3) Jika g >0, , g ≠ 1, a bilangan real positif dan n suatu bilangan real maka glog 𝑎𝑛 =
𝑛 glog 𝑎
4) Jika g > 0 , g ≠ 1, 𝑎 suatu bilangan positif, m suatu bilangan real, n bilangan asli
dengan n > 1 maka
𝑛 𝑚
1. glog √𝑎𝑚 = 𝑛 glog 𝑎
𝑚g
2. gn
log 𝑎𝑚 = log 𝑎
𝑛
3. log 𝑎𝑛 = log 𝑎
gn g

5) jika a > 1, 𝑎 ≠ 1, b > 0 𝑏 ≠ 1 dan b,c bilangan real positif maka alog b X blog c =
a
log c
𝑝 log 𝑏
6) jika a > 0, 𝑎 ≠ 1, p > 0 𝑝 ≠ 1 a, dan b bilangan real positif maka alog b = 𝑝 log 𝑎

2. Fungsi logaritma
Fungsi eksponen adalah fungsi yang berkorespondensi satu-satu, sehingga fungsi
eksponen mempunyai invers. Fungsi invers inilah yang dianamakan logaritma.
Fungsi invers dari fungsi eksponen y = ax ekuivalen dengan x = alog y sehingga
𝑓 −1 = 𝑎 log 𝑦
Ganti variabl y dengan x sehingga diperoleh
𝑓 −1 = 𝑎 log 𝑥
Bentuk persamaan terakhir dapat kita tulis :
y = alog x
jadi fungsi invers dari fungsi eksponen y = 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1 adalah fungsi
logaritma y = alog 𝑥

Definisi
fungsi logaritma dengan bilangan pokok 𝑎 dimana 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1, didefinisikan
sebagai 𝑓 ∶ 𝑥 → log 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑎 log 𝑥
Fungsi logaritma y = f(x) = alog x dengan a > 0 dan 𝑎 ≠ 1 dikenal sebagai invers dari
fungsi eksponen y = 𝑎 𝑥 dengan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1.

11
Perhatikan fungsi logaritma y = f(x) = alog x
1. F(x) = alog x dinamakan aturan atau rumus untuk fungsi logaritma baku
(standar)
2. x dinamakan variabel bebas dan y dinamakan variabel tak bebas.
3. 𝑎 adalah bilangan pokok (basis/dasar) untuk fungsi logaritma f(x) = alog x
dengan ketentuan 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1.
4. Domain fungsi logaritma y = f(x) = alog x adalah 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝑅}
5. Range fungsi logaritma y = f(x) = alog x adalah 𝑅𝑓 = {𝑦|𝑦 ∈ 𝑅}

1. Grafik Fungsi Logaritma


Ditinjau dari bilangan pokoknya grafik fungsi logaritma y = f(x) = alog x dapat
dikelompokan menjadi 2 macam yaitu : grafik fungsi logaritma dengan
bilangan pokok 𝑎 > 1dan grafik fungsi logaritma dengan bilangan pokok 0
<𝑎<1
Untuk menggambar grafik atau kurva fungsi logaritma y = f(x) = alog x
ditempuh prosedur sebagai berikut:
a. Buatlah tabel yang menunjukan relasi antara x dengan y =alog x
b. Gambarkan setiap titik (x,y) yang diperoleh pada bidang kartesius
c. Hubungkan setiap titik (x,y) yang diperoleh dari langkah b dengan
kurva.
Sehingga diperoleh grafik atau kurfa fungsi logaritma y = f(x) = alog x

Sifat – sifat fungsi logaritma y = f(x) = alog x dengan bilangan pokok 𝑎 > 1

0 < 𝑎 < 1 sebagai berikut

1. Domain fungsi 𝑓 adalah 𝐷𝑓 = {𝑥|𝑥 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝑅} atau 𝐷𝑓 = (0, ∞)


2. Range fungsi 𝑓 adalah 𝑅𝑓 = {𝑦|𝑦 ∈ 𝑅} atau 𝑅𝑓 = R
3. Range 𝑓 kontinu pada (0, ∞)
4. Fungsi 𝑓 monoton naik untuk 𝑎 > 1
5. Fungsi 𝑓 monoton turun untuk 0 < 𝑎 < 1
6. Jika 𝑎 > 1 maka nilai alog x positif untuk 𝑎 > 1 dan negatif untuk 0 < 𝑎 < 1
7. Jika 0 < 𝑎 < 1 maka nilai alog x positif untuk 0 < 𝑥 < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎 > 1
8. Nilai alog x tidak didefinisikan untuk x yang tidak positif
9. Fungsi logaritma selalu memotong sumbu x dititik (1,0) dengan kata lain alog x =
0↔𝑥=1
10. alog x = 1 jika dan hanya jika 𝑥 = 𝑎
11. sumbu y asimtot tegak
12. f ungsi 𝑓 merupakan fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu
13. grafik fungsi logaritma y = alog x untuk 𝑎 > 1 dengan fungsi logaritma y = alog x
dan untuk 0 < 𝑎 < 1dengan fungsi logaritmanya log 1 𝑥 adalah setangkup simetris
2
terhadap sumbu x.

12
Contoh soal :

1. Carilah invers fungsi eksponen f : (−∞, ∞) → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥): 32𝑥 − 1


Jawab :
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 32𝑥 − 1
Pindahkan 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦, maka diperoleh
𝑥 = 32𝑦 − 1
32𝑦 = 𝑥 = 1
3
log 32𝑦 = 3log (𝑥 + 1)
2y = 3log (𝑥 + 1)
1
y = 2 3log (𝑥 + 1)
1
Jadi 𝑓 −1(𝑥) = 2 3log (𝑥 + 1)

3. Transformasi Pada Fungsi Logaritma

Diberikan fungsi logaritma y = alog x maka grafik dari :

a. 𝑦 = 𝑓(𝑥 − 𝑘), 𝑘 > 0 menggambarkan sebuah translasi 𝑘 satuan dalam arah sumbu
x ke kanan .
b. 𝑦 = 𝑓(𝑥 + 𝑘), 𝑘 > 0 menggambarkan sebuah translasi 𝑘 satuan dalam arah sumbu
x ke kiri .
c. 𝑦 = 𝑓(𝑥) + 𝑘, 𝑘 > 0 menggambarkan sebuah translasi 𝑘 satuan dalam arah
sumbu x ke atas .
d. 𝑦 = 𝑓(𝑥) − 𝑘, 𝑘 > 0 menggambarkan sebuah translasi 𝑘 satuan dalam arah
sumbu x ke bawah .
e. 𝑦 = 𝑘𝑓(𝑥), |𝑘| > 1 menggambarkan renggangan denagn faktor 𝑘 dalam arah sumbu
Y
f. 𝑦 = 𝑘𝑓(𝑥), 0 < |𝑘| > 1 menggambarkan penciutan denagn faktor 𝑘 dalam arah
sumbu Y.
g. 𝑦 = −𝑓(𝑥) menggambarkan refleksi terhadap sumbu X
h. 𝑦 = 𝑓(−𝑥) menggambarkan refleksi terhadap sumbu Y
1
i. 𝑦 = 𝑓(𝑘𝑥), |𝑘| < 1 menggambarkan penciutan dengan faktor 𝑘 dalam arah sumbu
X
1
j. 𝑦 = 𝑓(𝑘𝑥), 0 < |𝑘| < 1 menggambarkan penciutan dengan faktor 𝑘 dalam arah
sumbu X

2. Menentukan persamaan Fungsi Logaritma

Seringkali kita menjumpai grafik fungsi logaritma dengan beberapaketerangan


seperti beberapa titik atau tituik dan asimtot tegak. Selain itu kita dapat
menentukan persamaan grafik fungsi logaritma dengan melibatkan persamaan-
persamaan

13
3. Persamaan Logaritma

Definisi

Pesamaan logaritma adalah persamaan dengan nilai variabel


atau peubah tidak diketahui dalam logaritma.

1. Persamaan logaritma berbentuk alog c


Jika alog 𝑓(𝑥)= alog c, dengan 𝑓(𝑥) > 0 maka 𝑓(𝑥) = 𝑐
2. Persamaan logaritma berbentuk alog f(x)=blog 𝑓(𝑥)
Jika alog f(x)=blog 𝑓(𝑥), dengan 𝑎 ≠ 𝑏, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓(𝑥) = 1
3. Persamaan logaritma berbentuk alog f(x)=blog 𝑔(𝑥)
Jika alog f(x)=blog 𝑔(𝑥)dengan 𝑓(𝑥)>0 dan 𝑔(𝑥)>0 maka f(x)=g(x)
4. Persamaan logaritma berbentuk h(x)log 𝑔(𝑥) = h(x)log 𝑔(𝑥)
Jika h(x)log 𝑔(𝑥) = h(x)log 𝑔(𝑥)dengan f(x) >0, g(x) >0, h(x)>0dan ℎ(𝑥) ≠ 1 maka
𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)
5. Persamaan logaritma berbentuk A alog2 𝑥 + B alog 𝑥 + C = 0
Persamaan A alog2 𝑥 + B alog 𝑥 + C = 0 adalah persamaan kuadrat sehingga
solusinya dapat digunakan metode faktorisasi melengkapi kuadrat sempurna
atau rumus kuadrat.

Teorema

Jika 𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 adalah akar-akar persamaan A alog2 𝑥 + B alog 𝑥 + C = 0 maka hasil


𝑏
kali akar-akarnya 𝑥1 𝑥2 = 𝑎−𝑎

Contoh soal:
1
1. Carilah himpunan penyelesaian dari 3log 𝑥 =3log 3
2
1
Jawab : 3log 2 𝑥 =3log 3
1
𝑥=3
2
x=6

2. Carilah himpunan penyelesaian dari 5log (16 – 5x) = (16 – 5x)


Jawab : 5log (16 – 5x) = (16 – 5x)
16 - 5x = 1
5x = 15
x=3

14
3 Tentukan himpunan penyelesaian dari 4log (x + 4) – 2log (x - 2) > 0

𝑥 + 4 > 0 ↔ 𝑥 > −4 ....... (1)

𝑥 − 2 > 0 ↔ 𝑥 > 2 ........ (2)

Ubah ruas kanan menjadi bentuk logaritma


4
log (x + 4) – 2log (x - 2) > 0
4
log (x + 4) – 2log (x - 2) > 4log 1

4 𝑥+4
log (𝑥−2)2 > 1

𝑥+4
(𝑥−2)2
-1 > 0

𝑥+4−𝑥2 +4𝑥−4
(𝑥−2)2
>0

−𝑥 2 +5𝑥
(𝑥−2)2
>0

4. Sistem persamaan logaritma

Sekelompok persamaan logaritma yang mempunyai penyelesaian simultan (serentak)


dinamakan sistem persamaan logaritma.

5. Pertidaksamaan logaritma

Pertidaksamaan logaritma adalah pertidaksamaan dengan nilai variabel atau peubah tidak
diketahui dalam logaritma.

Teorema

1. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 alog 𝑓(𝑥) ≥a𝑙𝑜𝑔g(x), maka 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) > 0
2. Jika 𝑎 > 1 𝑑𝑎𝑛 alog 𝑓(𝑥) ≤a𝑙𝑜𝑔g(x), maka 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥) > 0
3. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 alog 𝑓(𝑥) ≥a𝑙𝑜𝑔g(x), maka 0 < 𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥)
4. Jika 0 < 𝑎 < 1 𝑑𝑎𝑛 alog 𝑓(𝑥) ≤a𝑙𝑜𝑔g(x), maka 𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) > 0

6. Aplikasi model matematika berbentuk fungsi logaritma


Aplikasi model matematika berbentuk fungsi logaritma meliputi pertumbuhan dan
peluruhan yang dikenal sebagai pertumbuhan peluruhan secara logaritmik.

15
Uji Kompetensi

LATIHAN

1. Carilah himpunan penyelesaian darisetiap persamaan berikut ini


2−3𝑥−10
7𝑥 = 49𝑥+2
2. Carilah himpunan penyelesaian darisetiap persamaan berikut ini
8 2 +5𝑥−12
( )2𝑥 =1
13
3. Carilah himpunan penyelesaian darisetiap persamaan berikut ini
7𝑥 2−3𝑥−10 = 11𝑥 2−3𝑥−10
4. Carilah himpunan penyelesaian darisetiap persamaan berikut ini
32𝑥+1 − 4(3𝑥+1 ) + 9 = 0
5. Carilah himpunan penyelesaian darisetiap persamaan berikut ini
6 1
√(125)2𝑥 2−12𝑥+8 =
625
6. Carilah invers fungsi eksponen f : (−∞, ∞) → 𝑅 dengan 𝑔(𝑥): 4 2log (3 – x) + 1
7. Carilah himpunan penyelesaian dari 8log 𝑥 2 + 𝑥) = 8log 12
𝑥−1
8. Carilah himpunan penyelesaian dari log 3𝑥+18 = -1
9. Carilah himpunan penyelesaian dari setiap persamaan logaritma berikut 2log
(𝑥 2 − 2𝑥 − 23) = 3log (𝑥 2 − 2𝑥 − 23)
10. Tentukan himpunan dari pertidaksamaan log(𝑥 2 + 4𝑥 + 4) ≤ log (5𝑥 + 10)

16
KUNCI JAWABAN
2−3𝑥−10
1. 7𝑥 = (72 )𝑥+2
2−3𝑥−10
a. 7𝑥 = 72𝑥+4
b. 𝑥 2 − 3𝑥 − 10 = 2𝑥 + 4
c. 𝑥 2 − 5𝑥 − 14 = 0
d. (𝑥 − 7)(𝑥 + 2) = 0
e. 𝑥 = 7 𝑥 = −2
f. Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {7,-2}

8 2 +5𝑥−12
2. (13)2𝑥 =1
8 2 +5𝑥−12 80
i. (13)2𝑥 = (13 )
b. 2𝑥 2 + 5𝑥 − 12 = 0
c. (2𝑥 − 3)(𝑥 + 4) = 0
3
d. 𝑥 = 2 𝑥 = −4
3
e. Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { 𝑥 = 2 𝑥 = −4}

3. 7𝑥 2−3𝑥−10 = 11𝑥 2−3𝑥−10


a. 𝑥 2 − 3𝑥 − 10
b. (𝑥 − 5)(𝑥 + 2)
c. 𝑥 = 5 𝑥 = −2
d. Jadi himpinan penyelsaiannya adalah {5,-2}

4. 32𝑥+1 − 4(3𝑥+1 ) + 9 = 0
a. 32𝑥 . 31 − 4(3𝑥 . 31 ) + 9 = 0 Misalkan : 3𝑥 = 𝐹
b. 𝐹 2 . 3 − 4(𝐹 − 3) + 9 = 0
c. 3𝐹 2 − 12𝐹 + 9 (:3)
d. 𝐹 2 − 4𝐹 + 3 = 0
e. (𝐹 − 1) (𝐹 − 3) = 0
f. 𝐹 = 1 𝐹 = 3

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {1,3}

17
6 2 1
5. √(125)2𝑥 −12𝑥+8 = 625

6 1
√(125)2𝑥 2 −12𝑥+8 =
625

6 1
√(53 )2𝑥 2 −12𝑥+8 = 4
5

√56𝑥 2 −36𝑥+24 = 14
6

6𝑥 2 −36𝑥+24
5 = 5−4
6

6𝑥 2 −36𝑥+24
= −4
6

𝑥 2 − 6𝑥 + 4 + 4 = 0

𝑥 2 − 6𝑥 + 8 = 0

(𝑥 − 4)(𝑥 − 2) = 0

𝑥 = 4𝑥 =2

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {4,2}

6. (−∞, ∞) → 𝑅 dengan 𝑔(𝑥): 4 2log (3 – x) + 1


y =g(x) = 4 2log (3 – x) + 1
tukarkan x dan y
x = 4 2log (3 – x) + 1
x – 1 = 4 2log (3 – x) + 1
1
4 (𝑥 − 1) = 2log (3 – y)
1
2 4 (𝑥 − 1) = 3 – y
1
y = 3 - 2 4 (𝑥 − 1)
1
jadi 𝑔−1 (𝑥) = 3 − 2 4 (𝑥 − 1)

7. 8log (𝑥 2 + 𝑥) = 8log 12
𝑥 2 + 𝑥 = 12
𝑥 2 + 𝑥- 12 = 0
(𝑥 + 4)(𝑥−3) =0
𝑥 = −4 atau x = 3

𝑥−1
8. log 3𝑥+18 = -1

18
𝑥−1 1
log 3𝑥+18 = log 10
𝑥−1 1
=
3𝑥+18 10
10x -10 = 3x + 18
7x = 28
x=4

9. 2log (𝑥 2 − 2𝑥 − 23) = 3log (𝑥 2 − 2𝑥 − 23)


𝑥 2 − 2𝑥 − 23 = 1
𝑥 2 − 2𝑥 − 24 = 0
(x + 4)(x – 6)
Jadi hp nya adalah {−4,6}

10. log(𝑥 2 + 4𝑥 + 4) ≤ log (5𝑥 + 10)


log(𝑥 2 + 4𝑥 + 4) > 0
(𝑥 + 2) 2 > 0
𝑥 ∈ 𝑅, 𝑥 ≠ −2
5𝑥 + 10 > 0
x > -2

log(𝑥 2 + 4𝑥 + 4) ≤ log (5𝑥 + 10)


𝑥 2 + 4𝑥 + 4 ≤ 5𝑥 + 10
𝑥2 − 𝑥 − 6 ≤ 0
(𝑥 − 3)(𝑥 + 2) ≤ 0
−2 ≤ 𝑥 ≤ 3
𝑗𝑎𝑑𝑖 ℎ𝑝 𝑛𝑦𝑎 {𝑥| − 2 < 𝑥 ≤ 3}

19
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sebelum ada kalkulator elektronik, logaritma digunakan sepanjang waktu


untuk melakukan perhitungan eksponensial. Jadi para ilmuwan dan insinyur dari
semua jenis memanfaatkan sering menggunakan. Misalnya, jika Anda ingin
menemukan 4 pangkat 3.5, Anda akan menggunakan fakta bahwa:

4 ^ (3.5) = 10 Log ^ [4 ^ 3.5] = 10 ^ (3.5 * log (4))


Anda melihat log (4) dalam tabel log Anda, kalikan dengan 3,5, kemudian
gunakan tabel log untuk menemukan antilog pada (10 pangkat jawaban Anda). Hari
ini, kita biasanya membiarkan kalkulator melakukan pekerjaan itu, tapi bahkan
kalkulator menggunakan fakta-fakta seperti ini untuk melakukan komputasi.
Saya telah membaca bahwa penggunaan logaritma membuat begitu banyak
hal mungkin bahwa itu adalah salah satu kontribusi utama dari matematika ke dunia
ilmu pengetahuan. Misalnya, sebelum ada logaritma, para astronom merasa
kesulitan dengan penjumlahan ataupun perkalian yang begitu besar. Dengan
munculnya penggunaan logaritma, perkalian ataupun perpangkatan yang besar
menjadi hal yang sederhana. Dalam kehidupan nyata, logaritma sangat diperlukan
bagi ilmu pengetahuan. Dalam sejarah ilmu pengetahuan, pengembangan tabel
logaritma dan penggunaannya merupakan prestasi yang luar biasa.
Para astronom masih menggunakan skala logaritmik untuk sumbu grafik dan
diagram. Penggunaan logaritma yang paling jelas adalah pada penghitungan skala
Richter untuk gempa bumi dan desibel. Logaritma juga diaplikasikan dalam
penghitungan frekuensi musik.
Penggunaan lain fungsi logaritma adalah dalam bidang biologi, yaitu untuk
mengukur laju pertumbuhan penduduk, antropologi, dan keuangan (untuk
menghitung bunga majemuk).

20
Nama : Filly Apriyanti
Tempat tanggal lahir: Majalengka,19 April 1995
Alamat: Jl raya parungjaya blok pahing Rt 001 Rw 002 No.
26 Desa parungjaya Kec. Leuwimunding Kab. Majalengka
Hobby: Belajar Sambil Dengerin Musik
Moto Hidup: Tetap bersyukur dengan apa yang sudah
Allah Swt kasih

Nama : Putri Andini


Tempat tanggal lahir: Majalengka, 08 Oktober 1994
Alamat: Jl Binaraga No 29 Rt 001 Rw 001
Desa Bongas Wetan Kec. Sumberjaya Kab. Majalengka
Hobby: Makan,Baca
Moto Hidup: Berusaha yang terbaik dan bersyukur dengan hasilnya

Nama : Ade Riastuti


Tempat tanggal lahir:Majalengka,27 Juni 1995
Alamat: Ds. Cisetu Kec. Rajagaluh Kab.
Majalengka
Hobby: Belajar Sambil Dengerin Musik
Moto Hidup: Berani Bermimpi Berani Mewujudkan

Semua anggota kelompok ikut mengerjakan dengan kompak dan pembagian tugas
dilakukan secara merata. Penyelesaian buku ini juga dilakukan saat waktu libur dan
saat tidak ada jam kuliah.

21
Daftar Pustaka

Drs. Husein tampomas.matematika XII.Tanggerang.:Erlangga.2007

22

Anda mungkin juga menyukai