Anda di halaman 1dari 10

AGORA Vol.3 No.

1 (2015) 595

FORMULASI STRATEGI BERSAING PADA HOTEL ISTANA


TULUNGAGUNG
Yeny Purnamasari dan Dhyah Harjanti
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail : m31411176@john.petra.ac.id; dhyah@petra.ac.id

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk dalam bertahan bahkan untuk bersaing, sebuah
memformulasikan strategi bersaing yang tepat untuk perusahaan memerlukan adanya strategi yang tepat.
Hotel Istana sehingga perusahaan mampu unggul dalam Strategi didefinisikan sebagai sebuah teori
kompetisi di pasar. Penelitian ini bersifat kualitatif tentang bagaimana mendapatkan keunggulan
deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data
kompetitif (Barney & Hesterly, 2010). Menurut
primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara secara mendalam. Bordean, Borza & Glaser Segura (2011), strategi
Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan manajemen adalah awal dari pertanyaan tentang
purposive sampling dan snowball sampling. Penelitian bagaimana perusahaan dapat memiliki keunggulan
dilakukan dengan menganalisa lingkungan internal kompetitif yang berekelanjutan.
melalui fungsi bisnis dan analisa eksternal melalui lima Formulasi strategi adalah hal yang paling
kekuatan Porter, yang kemudian dianalisa penting, dimana tahap ini akan menentukan
menggunakan alat analisa SWOT, dimatrikskan keberhasilan strategi perusahaan. Tujuan utama dalam
sehingga akan menghasilkan beberapa alternatif strategi formulasi strategi adalah agar perusahaan mampu
bersaing untuk Hotel Istana. Dari hasil penelitian,
melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan
peneliti menemukan bahwa strategi bersaing yang tepat
untuk diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah eksternal perusahaan, sehingga perusahaan mampu
strategi intensif melalui penetrasi pasar yang bertujuan mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal
untuk meningkatkan penjualan melalui pemasaran yang perusahaan (Rangkuti, 2009). Penggunaan dimensi
lebih gencar. Strategi ini kemudian diwujudkan dalam analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
bentuk tujuan tahunan dan kebijakan-kebijakan yang Threats) dalam pengambilan keputusan, yang didasari
dapat ditempuh oleh Hotel Istana untuk mampu dengan analisa lingkungan internal dan eksternal akan
bersaing dalam industri perhotelan di Tulungagung. meningkatkan strategi perusahaan termasuk dalam
Kata Kunci - Analisa lingkungan internal, analisa proses formulasi starteginya (Yuksel, 2012). Analisa
lingkungan eksternal, strategi bersaing. SWOT juga tidak hanya melihat bagaimana kekuatan
dan kunggulan perusahaan, sumber daya yang ada
I. PENDAHULUAN dalam perusahaan, namun juga melihat peluang yang
selama ini belum di manfaatkan oleh perusahaan
Perkembangan industri perhotelan di Indonesia (Borza & Bordean, 2011).
semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya Hotel Istana adalah hotel berbintang tiga di
laporan dari STR Global Construction Pipeline pada kabupaten Tulungagung, yang berdiri pada tanggal 27
bulan Maret 2014 yang menunjukkan terjadinya Mei 2010. Visi Hotel Istana adalah untuk menjadi
pertumbuhan industri perhotelan di Indonesia sebesar hotel yang terdepan di Tulungagung. Dengan adanya
35,7%, dengan pembangunan kamar baru sebanyak visi hotel dan juga ditinjau dari fenomena-fenomena
53.100 kamar. Selain itu kontribusi industri yang ada, maka peneliti tertarik untuk
perhotelan terhadap Produk Domestik Bruto memformulasikan strategi bersaing yang tepat bagi
Indonesia juga mengalami peningkatan sejak lima Hotel Istana agar hotel mampu bersaing dan menjadi
tahun terakhir pada tahun 2009 sampai tahun 2013. yang terdepan.
Tulungagung adalah salah satu kabupaten yang Dari uraian diatas maka tujuan penelitian ini
berada di Jawa Timur, dengan jarak tempuh 154 km adalah untuk menganalisa lingkungan internal dan
dari Surabaya. Pertumbuhan industri hotel juga terjadi eksternal Hotel Istana dan merumuskan formulasi
di Tulungagung, dimana pada tahun 2011-2012 terjadi strategi bersaing yang tepat Hotel Istana
peningkatan sebesar tujuh persen. Industri hotel juga Tulungagung.
memiliki peranan yang penting di Tulungagung, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dengan kontribusinya sebesar 33,4% terhadap Produk manfaat bagi beberapa pihak, baik bagi peneliti
Domestik Regional Bruto Tulungagung. sendiri, bagi pemilik Hotel Istana serta bagi
Pada tahun 2012, terhitung 22 hotel yang pendidikan dan akademik. Bagi peneliti sendiri,
berdiri di Tulungagung. Dengan kata lain setiap satu diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan
hotel yang ingin menjadi terdepan, harus mampu dan pengetahuan peneliti, memberikan kesempatan
bersaing dengan keduapuluh satu hotel lainnya. bagi peneliti untuk menerapkan teori yang telah
Nasab, Nasab & Milani (2010), menyatakan bahwa diperoleh selama perkuliahan serta mengetahui
kesuksesan perusahaan pada lingkungan bisnis yang mengenai formulasi strategi dan strategi bersaing
kompetitif hari ini ditentukan oleh kemampuan yang tepat bagi suatu perusahaan. Bagi pemilik Hotel
perusahaan dalam merenyusun strategi. Dimana Istana diharapkan mampu membantu perusahaan
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 596

dalam memformulasikan strategi bersaing yang tepat bagi pendatang baru, serta ada atau tidaknya biaya tak
sehingga mampu bersaing di perindustrian hotel di menguntungkan bebas dari skala dan peran
Tulungagung. Bagi pendidikan dan akademik pemerintah dalam membatasi jumlah pendatang baru
diharapkan mampu menambah informasi mengenai yang masuk juga dapat menjadi faktor penghambat
formulasi strategi bersaing usaha yang dilakukan oleh atau pendukung masuknya pendatang baru.
Hotel tersebut. Peranan produk pengganti juga perlu diperhatikan.
Produk pengganti dapat menjadi ancaman ketika
II. METODE PENELITIAN produk pengganti tersebut memiliki harga produk
yang lebih kompetitif, memiliki kualitas produk yang
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah lebih baik dan ada atau tidaknya biaya peralihan.
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif Kekuatan tawar menawar pemasok dilihat dari
deskriptif adalah penelitian yang yang digunakan jumlah pemasok, ketersediaan substitusi pemasok,
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan diferensiasi produk pemasok dan kekuatan tawar
atau menggambarkan data yang telah terkumpul menawar pemasok. Pemasok yang kuat dapat
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat memberikan ancaman untuk melakukan integrasi
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau maju. Biaya beralih pemasok juga akan
generalisasi. Jenis penelitian ini digunakan karena mempengaruhi kekuatan tawar menawar pemasok
ingin membahas dan memaparkan tentang formulasi selain itu jika produk pemasok merupakan input
strategi bersaing yang dilakukan oleh Hotel Istana penting bagi kelangsungan kegiatan produksi
dalam menghadapi persaingan di industri perhotelan perusahaan maka pemasok dikatakan memiliki daya
Tulungagung. tawar yang kuat.
Dalam penelitian ini topik yang dibahas adalah Kekuatan tawar menawar pembeli dilihat dari
formulasi strategi bersaing pada Hotel Istana jumlah pembeli perusahaan, diferensiasi produk
Tulungagung. Variabel penelitian yang akan perusahaan serta ada atau tidaknya biaya peralihan
digunakan adalah sebagai berikut : yang akan dikeluarkan oleh pembeli. Pembeli yang
1. Analisa lingkungan internal memiliki daya tawar yang kuat memberikan ancaman
Fungsi Pemasaran diartikan sebagai proses untuk melakukan integrasi balik.
pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, dan Tingkat persaingan di antara pesaing dilihat dari
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk jumlah kompetitor yang mempengaruhi tingkat
produk dan jasa. Terdapat tujuh fungsi pemasaran persaingan, biaya beralih ke pesaing, penetapan
yaitu analisa konsumen, menjual produk/ jasa, strategi dalam mengatasi persaingan serta diferensiasi
perencanaan produk/jasa, penentuan harga, distribusi, produk akan meningkatkan tingkat persaingan.
riset pasar dan analisis peluang 2. Analisa SWOT
Fungsi Keuangan, terdiri atas tiga keputusan, yaitu Analis SWOT melihat kekuatan, kelemahan,
keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan ancaman dan peluang yang ada pada perusahaan.
keputusan dividen. Dengan analisa kekuatan (Strength) dapat diketahui
Fungsi Produksi dan Operasional mencakup apa saja yang akan menjadi nilai lebih bagi
semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang perusahaan yang menjadi kekuatan perusahaan.
atau jasa. Fungsi tersebut terdiri dari lima area Dengan analisa kelemahan (weakness), dapat diketahi
pengelolaan yaitu proses, kualitas, kapasitas, apa saja yang akan menjadi kelemahan perusahaan.
inventory, dan angkatan kerja. Analisa peluang atau Opportunity, dilakukan untuk
Fungsi Sumber daya manusia adalah kebijakan, mengetahui apa saja yang akan menjadi kesempatan
praktek dan sistem yang megatur perilaku, sikap dan di luar perusahaan serta analisa ancaman atau Threat
kinerja karyawan. Praktek-praktek manajemen untuk mengetahui apa saja yang akan menjadi
sumber daya manusia terdiri dari 6 fungsi yaitu ancaman bagi perusahaan.
analisa jabatan dan desain pekerjaan, rekruitemen dan 3. Formulasi Strategi
seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen Tahap perumusan strategi meliputi melakukan
kinerja, struktur pembayaran, insentif dan benefit dan analisa internal, analisa eksternal, menetapkan tujuan-
hubungan karyawan. tujuan jangka panjang dan kebijakan, menciptakan
2. Analisa lingkungan eksternal dan memilih strategi. Tujuan-tujuan jangka panjang
Ancaman pendatang baru dapat dilihat dari merupakan perwujudan dari hasil-hasil yang
beberapa tolok ukur seperti faktor skala ekonomi yang diharapkan atas pelaksanaan strategi tertentu. Setelah
dapat menjadi penghambat masuknya pendatang baru, melakukan analisa lingkungan eksternal dan internal,
kemampuan perusahaan untuk menciptakan suatu maka dipilih hasil analisa yang dianggap sebagai
produk yang memiliki diferensiasi untuk menciptakan prioritas dari kekuatan, kelemahan, peluang dan
suatu hambatan masuk untuk pendatang baru dan ancaman perusahaan yang dianggap sesuai dengan
faktor hambatan modal yang besar bagi pendatang visi misi perusahaan dan tujuan jangka panjang
baru. Selain itu biaya peralihan konsumen juga dapat perusahaan. Data dari hasil analisa yang telah dipilih
menjadi faktor hambatan masuk, ketersediaan saluran tersebut akan di matriks kan menggunakan matriks
distribusipun dapat menjadi faktor hambatan masuk SWOT sehingga nantinya akan menghasilkan strategi
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 597

alternatif yang tepat untuk perusahaan dan mampu Hotel Istana lebih mementingkan fasilitas dan kualitas
meningkatkan daya saing perusahaan. layanan yang diberikan dari pada harga yang
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ditawarkan, meskipun harga juga merupakan salah
ini adalah sumber data primer dan sumber data satu pertimbangan konsumen. Hotel Istana berusaha
sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari menyediakan jasa dengan kualitas layanan yang
sumber asli atau pertama. Data primer ini tidak terbaik namun dengan harga yang dapat dijangkau
tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam oleh konsumen Hotel Istana.
bentuk file-file namun harus dicari melalui informan Hotel Istana selalu menganalisa dan
atau narasumber, yaitu orang yang kita jadikan objek mengevaluasi pelayanan mereka melalui guest
penelitian atau sebagai sarana untuk mendapatkan comment, dengan selalu menanyakan kepuasan
informasi ataupun data. Data sekunder adalah data konsumen atas jasa yang telah mereka berikan.
yang berasal bukan dari orang pertama, atau sumber Dengan adanya guest comment, Hotel Istana dapat
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul melihat apa yang menjadi selera dan keinginan
data, misalnya lewat orang lain atau data. konsumen.
Metode pengumpulan data yang digunakan Hotel Istana memiliki segmentasi pasar yang
dalam penelitian ini adalah metode wawancara. luas, baik dari segi geografi, demografi ataupun
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian psikografi. Segementasi geografi, Hotel Istana
ini adalah teknik wawancara semi terstruktur berusaha tidak hanya menjangkau masyarakat
(semistructure interview). Tujuan dari wawancara Tulungagung saja, melainkan juga seluruh Indonesia,
semi terstruktur adalah untuk menemukan dari segi demografi. Sasaran konsumen Hotel Istana
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak adalah konsumen dengan pendapatan menengah ke
yang diajak wawancara diminta mengemukakan atas. Segi psikografi di lihat dari segi gaya hidup,
pendapat atau ide-idenya. yaitu konsumen dengan gaya hidup yang cenderung
Dalam penentuan informan pada penelitian ini menginginkan kepraktisan. Dalam menjalankan
menggunakan teknik purposive sampling dan operasionalnya, hotel berusaha memberikan fasilitas
snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik dan pelayanan yang terbaik.
pengambilan sampel sumber data dengan b. Menjual produk/jasa
pertimbangan tertentu. Purposive sampling dilakukan Hotel Istana adalah suatu perusahaan yang
dengan menunjuk Executive Assistant Manager Hotel bergerak di bidang jasa, dimana layanan yang
Istana, selaku informan kunci pada penelitian ini. ditawarkan adalah layanan jasa penyewaan kamar
Dalam menentukan informan lainnya yang berkaitan hotel sebagai layanan utama, dan beberepa layanan
dengan formulasi strategi ini digunakan teknik penunjang. Berikut ini adalah beberapa layanan yang
snowball sampling, yaitu melakukan wawancara disediakan oleh Hotel Istana yaitu kamar Hotel
dengan informan yang direkomendasikan oleh dengan jumlah 81 kamar yang terbagi dari twin deluxe
informan kunci yaitu Executive Assistant Manager 47 kamar, deluxe double 13 kamar, suite 3 kamar,
Hotel Istana. Penelitian ini menggunakan teknik superior double 8 kamar dan twin superior 10 kamar.
analisa data yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi Kartikasari Cafe & Resto yang berada di lantai dua
data (data reduction), penyajian data (data display), Hotel Istana. Kartikasari Cafe&Resto menyediakan
dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, uji tempat makan, bersantai atau melalukan pertemuan
kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. penting baik untuk acara keluarga atau bisnis untuk
Teknik triangulasi merupakan suatu teknik yang para pengunjung Hotel Istana. Istana gymnasium
digunakan untuk mengumpulkan data sekaligus menyediakan jasa olah kebugaran dengen berbagai
menguji kredibilitas dari data tersebut. Pada penelitian tawaran paket mulai dari private training package,
ini, uji kredibilitas data dilakukan dengan monthly membership dan juga paket insidentil guest.
menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber Untuk semua pilihan paket gymnasium konsumen
data adalah suatu jenis triangulasi yang digunakan akan mendapatkan fasilitas berupa air mineral, hot/
untuk menguji kredibilitas data melalui pengecekan cool shower, hand towel dan locker. Jam operasional
data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Istana gymnasium adalah pukul 06.00-22.00 WIB.
Mahkota Ballroom adalah layanan convention hall
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hotel Istana, dengan kapasitas tampung 1000 pax
Analisis Lingkungan Internal untuk acara dengan konsep standing party atau 700
Pemasaran pax dengan konsep menggunakan round tale.
Berikut ini adalah analisis dari fungsi Dalam melakukan penawaran dari segi
pemasaran di Hotel Istana di mana terdapat tujuh internal, Hotel Istana melakukan iklan di beberapa
fungsi dasar dari pemasaran yaitu: sosial media seperti twitter, facebook, path, dan
a. Analisis konsumen Blackberry Messanger, selain itu Hotel Istana juga
Konsumen Hotel Istana berasal dari instansi memasang baliho dan spanduk di beberapa lokasi
pemerintah, instansi swasta, dan keluarga yang strategis di Tulungagung. Hotel Istana juga
berlibur ke Tulungagung. Konsumen terbesar Hotel melakukan promosi di Liur FM, salah satu stasiun
Istana adalah para pebisnis. Kebanyakan konsumen radio di Tulungagung. Hotel Istana juga sering
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 598

melakukan sales call atau kunjungan-kunjungan ke Hotel Istana dapat melihat kekuatan Hotel Istana
perusahaan-perusahaan di Tulungagung ataupun di melalui saran dan komentar dari konsumen serta
luar Tulungagung. Dari segi eksternal perusahaan kritikan apa yang menjadi kelemahan dari Hotel
melakukan kerjasama dengan Online Travel Agent Istana.
yang bernama AGODA dengan alamat website Riset juga dilakukan terhadap kompetitor dari
www.agoda.com. Selain melakukan promosi, Hotel Hotel Istana setiap tiga bulan sekali. Hal ini untuk
Istana juga menjalin hubungan baik dengan melihat kualitas jasa yang ditawarkan oleh
konsumen. kompetitor.
Hotel Istana berlokasi di pusat kota f. Analisis peluang
Tulungagung, cukup dekat dengan Stasiun Kereta Api Hotel Istana melakukan evaluasi setiap satu
Tulungagung dan dekat dengan salah satu pusat bulan sekali, yaitu melalui business review. Business
perbelanjaan di kota Tulungagung, hal ini merupakan review diikuti oleh owner representatif, General
salah satu keunggulan dari Hotel Istana. Manager, Executive Assistant Manager, beserta
b. Perencanaan produk dan jaa departement head masing-masing departemen.
Dalam melakukan tes pemasaran Hotel Istana Business review ini membahas hal-hal apa yang telah
melakukan uji coba produk yang akan diluncurkan. dilakukan oleh Hotel Istana selama ini, berapa
Uji coba ini dilakukan untuk memastikan kualitas anggaran yang dikeluarkan dan berapa keuntungan
yang akan ditawarkan ke konsumen sudah sesuai yang didapat dari tindakan yang telah dilakukan. Hal
dengan standart yang ada. ini dilakukan untuk melihat apakah keputusan
Jaminan atas kualitas produk atau jasa yang manajemen yang diambil telah tepat, efektif dan
ditawarkan juga selalu diberikan oleh Hotel Istana efisien.
kepada semua konsumen hotel. Hotel Istana tak Keuangan
segan-segan dalam memberikan jaminan kualitas Analisis rasio keuangan Hotel Istana dalam
kepada semua konsumen Hotel Istana, jaminan tiga area yaitu area inverstasi pembiayaan dan
kualitas dapat berupa diskon harga atau pembebasan dividen.
biaya. a. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Perencanaan produksi harian dari Hotel Istana Dari modal awal hingga saat ini Hotel Istana
ditentukan berdasarkan jumlah tamu yang datang per berasal dari Ibu Lina yang merupakan owner dari
harinya. Hotel Istana. Pihak manajemen Hotel Istana
c. Penentuan harga menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini Hotel
Proses penentuan harga dari Hotel Istana yang Istana tidak membuka kesempatan bagi penanam
utama didasarkan pada potensi pasar dan daya beli modal untuk menanamkan modal di Hotel Istana.
pelanggan, baru kemudian didasarkan pada Semua kebutuhan modal didapat dari owner dan juga
kompetitor. Harga Hotel Istana relatif lebih murah alokasi keuntungan Hotel Istana dalam beroperasi.
dibandingkan dengan kompetitor utamanya yang b. Keputusan Pembiayaan (Financing Decision)
memiliki kisaran harga enam ratus ribuan sampai satu Dalam mengambil keputusan pembiyaaan,
juta lima ratus rupiah per kamar. Peranan pemerintah Hotel Istana sudah melakukan sistem penganggaran
dalam penentuan harga juga memiliki pengaruh. biaya untuk masing-masing departemen. Anggaran
Misalnya ketika pemerintah menaikkan harga BBM yang sudah ditetapkan harus dihabiskan tepat sesuai
(Bahan Bakar Minyak) hal ini juga mendorong waktu yang ditentukan. Perencanaan jangka pendek
naiknya biaya operasional Hotel Istana, yang juga dan jangka panjang dilakukan dengan berkoordinasi
berdampak pada keuntungan Hotel Istana. Oleh dengan masing-masing departemen tentang berapa
karena itu Hotel Istana akan menaikkan harga pada budget yang dibutuhkan. Perencanaan jangka panjang
tahun 2015, untuk merespon kenaikan harga BBM juga telah ditetapkan selama satu tahun sebelumnya.
tersebut. c. Keputusan Dividen (Dividend Decision)
d. Distribusi Hotel Istana tidak memberlakukan sistem
Hotel Istana tidak membatasai cakupan persentase laba melainkan dalam hitungan rupiah.
distribusi, cakupan pemasarannya adalah seluruh Setiap bulannya akan ada target dalam bentuk rupiah
Indonesia. Pendistribusian jasa dan produknya Hotel yang harus disetorkan ke owner sedangkan sisanya
Istana melakukan penjualan langsung maupun tidak akan dialokasikan untuk operasional Hotel Istana.
langsung, langsung dimana konsumen Hotel Istana Pengalokasian dana ini sudah tercatat dan terperinci
dapat melakukan reservasi dengan cara menghubungi melalui laporan keuangan secara formal.
marketing Hotel Istana secara langsung.
Pendistribusian tidak langsung dilakukan melalui Produksi dan Operasional
kerjasama dengan Agoda online travel agent. Fungsi produksi dan operasional Hotel Istana
e. Riset pasar terdiri dari lima area pengelolaan yaitu :
Riset pasar sudah dilakukan secara rutin. Riset a. Proses
konsumen dilakukan dengan melihat review online Hotel Istana sudah memiliki alur operasional
dari konsumen melalui quote tripadvisor, AGODA, yang sudah ditetapkan. Alur operasional berbeda
dan booking.com. Dari ketiga teknik online tersebut, antara satu departemen dengan departemen yang lain.
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 599

Untuk proses reservasi di Hotel Istana, dapat outlet. Agenda pemesanan barang meliputi apa saja
menggunakan beberapa cara yaitu melalui email, barang yang dipesan, berapa jumlah sekali order,
telepon, media sosial (Blackberry Messager) ataupun waktu pemesanan dan cara penyimpanan bahan-
reservasi langsung. Waktu operasional hotel sendiri bahannya
adalah 24 jam untuk layanan kamar dan Kartika Sari e. Angkatan Kerja
cafe & resto, sedangkan untuk gymnasium mulai jam Hotel Istana sudah menerapkan rancangan kerja
6 pagi sampai jam 11 malam dan untuk layanan spa berupa job description untuk setiap departemen yang
dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pukul 10 malam. ada, struktur organisasi telah dibuat secara formal dan
Hotel Istana sudah menggunakan bantuan jelas dalam hal pertanggungjawaban masing-masing
teknologi, seperti kunci kamar yang berupa electric departemen. Standar kerja berupa karakter dan
card. Penggunaan teknologi komputer juga sudah tindakan juga sudah ditetapkan.
digunakan, baik dalam sistem reservasi atau Analisa lingkungan eksternal
pembayaran nota. Analisa lingkungan eksternal menggunakan
Hotel Istana sudah memiliki desain kerja yang analisa lima kekuatan Porter. Berikut ini analisa lima
berbeda untuk masing-masing departemen. Selain itu kekuatan Porter Hotel Istana :
Hotel Istana juga sudah memiliki Standart a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Operational Prosedure yang memandu alur dan Skala ekonomi Hotel Istana masih relatif
prosedur operasional Hotel Istana rendah untuk menghambat pendatang baru, terlebih
b. Kualitas ketika pendatang baru merupakan hotel-hotel dengan
Semua staff di Hotel Istana, baik pada skala operasi yang dinilai sudah efektif. Dalam hal
tingkatan low level management hingga top diferensiasi produk, Hotel Istana menjadikan
management bertanggung jawab pada kualitas pelayanan Hotel Istana menjadi nilai pembeda
pelayanan yang telah ditetapkan. Keputusan akan dibandingkan dengan hotel lainnya atau hotel yang
kualitas didesain pada semua tingkatan operasional akan datang. Semua staff berusaha memberikan
dalam Hotel Istana pelayanan yang terbaik untuk menambah nilai jasa
Pelatihan tenaga kerja juga dilakukan untuk Hotel Istana di mata konsumen. Dengan adanya nilai
mendukung kemampuan semua staff Hotel Istana lebih di mata konsumen terhadap Hotel Istana,
dalam melakukan pengawasan kualitas, salah satu menjadikan sulitnya pendatang baru untuk menjamah
bentuk kegiatannya adalah Product Knowledge. Pada pasar di Tulungagung.
sesi ini semua waiter dan waitress dan semua staff Dari segi kebutuhan modal, modal yang
cafe & resto berkumpul untuk pelatihan dan dibutuhkan dalam pembangunan hotel baru yang
pengetahuan standar kualitas makanan dan minuman setara dengan Hotel Istana atau yang memiliki
yang baik untuk disajikan ke tamu. kapabilitas sama dengan Hotel Istana adalah sekitar
Pengujian kualitas makanan dilakukan oleh 30 milyar rupiah. Untuk biaya beralih di Hotel Istana
Bapak Wahyu, selaku FB Manager. Sebelum ke hotel lain cukup rendah, hal ini dikarenakan tidak
menyajikan makanan atau minuman kepada tamu, adanya biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen
Bapak Wahyu melakukan pengujian pada setiap untuk berganti ke hotel lain atau jasa sejenis yang
makanan dan minuman terlebih dahulu, baru setelah menawarkan layanan yang sama.
dirasa sudah sesuai dengan standar, makanan dan Akses saluran distribusi Hotel Istana dilakukan
minuman tersebut disajikan kepada tamu hotel. melalui kerja sama dengan Agoda online travel agent
Jaminan kualitas diberikan kepada semua tamu dan juga sales call. Minimnya saluran distribusi Hotel
yang datang ke Hotel Istana. Guest complaint akan Istana menyebabkan mudahnya bagi pendatang baru
dilayani dengan baik. Hotel Istana memberikan untuk masuk dan menembus pasar Hotel Istana.
jaminan kualitas berupa kompensasi ganti rugi kepada Hotel Istana belum memiliki hak paten atas
tamu yang merasa tidak puas akibat kesalahan staff teknologi ataupun nama dari Hotel Istana. Hotel
Hotel Istana dalam memberikan pelayanan. Istana memiliki lokasi yang strategis, pendatang baru
c. Kapasitas akan sulit mencari lokasi yang berada di pusat kota,
Kapasitas jangka panjang dari Hotel Istana karena kondisi tanah di Tulungagung yang sudah
adalah 81 kamar Hotel. Ballroom hotel mampu padat di bagian pusat kota.
menampung 1000 pax untuk standing party dan 700 Belum ada penguasaan atas bahan baku
pax untuk round table. Sedangkan kapasitas jangka mentah, dimana Hotel Istana tidak memiliki
pendek masih dapat diperbesar dengan cara kerjasama yang kuat dengan pemasok, hubungan
penambahan jam kerja, outsourcing atau menyewa Hotel Istana hanya sebatas penjual dan pembeli saja,
tempat kerja, penambahan kapasitas jangka pendek pemasok Hotel Istana juga terbuka luas untuk
yang telah dilakukan oleh Hotel Istana adalah melayani semua konsumen yang datang ke mereka.
penambahan jam kerja atau lembur. Subsidi pemerintah dilakukan dengan memberikan
d. Inventory bantuan berupa tax holiday untuk perusahaan yang
Pengontrolan inventory sudah dilakukan oleh baru berdiri, dengan adanya pembebasan pembayaran
Hotel Istana, dimana Hotel Istana sudah menetapkan pajak untuk jangka waktu tertentu, hal ini dapat
jadwal atau agenda belanja kebutuhan masing-masing
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 600

membantu perusahaan dalam menutup perhotelan di Tulungagung cukup cepat. Pesaing


pembengakakan biaya pembukaan diawal. utama dari Hotel Istana adalah salah satu hotel yang
Dibutuhkan adanya pengalaman dari pihak- juga baru berdiri pada tahun 2012, dimana ada
pihak manajemen hotel khususnya di top level fasilitas yang belum mampu diberikan oleh Hotel
management, sehingga apabila ada pendatang baru Istana dibandingkan dengan pesaing utamanya
yang ingin masuk ke industri perhotelan, pendatang tersebut. Fasilitas yang belum bisa diberikan oleh
baru tersebut harus memiliki orang-orang di tingkat Hotel Istana adalah fasilitas kolam renang.
top level management yang sudah memiliki Pesaing Hotel Istana diyakini melakukan
pengalaman dalam menjalankan usaha perhotelan. promosi yang gencar. Untuk menghadapi ini Hotel
Peran pemerintah dalam pendirian hotel baru Istana tetap memberikan pelayanan yang terbaik
di wilayah Tulungagung dirasa cukup mudah, bahkan kepada konsumen dan tetap berusaha menjalankan
informan merasa ada kecenderungan pemerintah visinya yaitu menjadi hotel terbaik di Tulungagung.
dalam mendukung berdirinya usaha baru di Analisa SWOT
daerahnya. Hal ini memudahkan pendatang baru di Hasil dari analisa lingkungan internal berupa
industri perhotelan untuk masuk ke pasar empat fungsi bisnis serta lingkungan eksternal maka
Tulungagung. diperoleh strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
b. Ancaman Produk Pengganti opportunities (peluang), threats (ancaman) dari Hotel
Hotel Istana memiliki produk subsitusi berupa Istana adalah sebagai berikut :
kos-kosan atau resort yang sama-sama menyediakan
jasa akomodasi bagi konsumen namun dengan bentuk Tabel 1. Analisa SWOT Hotel Istana Tulungagung
dan fasilitas yang berbeda. Kelebihan dari produk
subsitusi berupa kamar kos adalah biaya sewa yang
lebih rendah, namun tentunya dengan fasilitas yang
berbeda, seperti tidak adanya convention hall. Biaya
peralihan dari Hotel Istana ke produk subsitusi berupa
kos cenderung rendah, sedangkan untuk yang resort,
cukup tinggi karena lokasi resort yang jauh dari
tengah kota.
c. Daya Tawar Pemasok
Hotel Istana memiliki pemasok yang cukup
banyak untuk memenuhi kebutuhan operasional hotel.
Kualitas bahan baku yang ditawarkan oleh pemasok
Hotel Istana tidak memiliki nilai pembeda
dibandingkan pemasok lainnya. Daya tawar pemasok
hotel kuat, dikarenakan tidak adanya kerjasama di
antara hotel dan pemasok, selain itu pemasok juga
membuka kesempatan bagi hotel lain ataupun
konsumen lain untuk memasok barang ke mereka.
Pemasok dari Hotel Istana juga memiliki konsumen
lain selain Hotel Istana, pemasok juga tidak
membatasi untuk konsumen yang ingin belanja
kepada pemasok.
d. Daya Tawar Pembeli
Konsumen terbesar dari Hotel Istana sendiri
adalah konsumen yang memiliki keperluan berbisnis
di daerah Tulungagung. Terdapat tiga pemain terbesar
yang dinilai oleh informan peneliti memiliki kapasitas Sumber : Hasil Olahan Peneliti
dan kapabilitas yang sama di industri perhotelan
Tulungagung. Dengan adanya ketiga pemain besar ini Matriks SWOT
calon pembeli dapat menemukan pembanding antara Setelah mengetahui strenght (kekuatan),
satu pemasok dengan pemasok yang lain. weakness (kelemahan), opportunity (peluang), threat
Biaya peralihan dari Hotel Istana ke pesaing (ancaman) yang dimiliki oleh Hotel Istana, maka hasil
nya relatif rendah dikarenakan banyaknya penawaran analisa tersebut akan dimatrikskan menggunakan
dari hotel pesaing maupun produk subsitusi dengan matriks SWOT. Matriks ini merupakan alat
harga yang beragam dan fasilitas yang beragam. penyesuaian yang penting untuk membantu para
e. Persaingan pada Industri Sejenis manajer mengembangkan empat tipe strategi dalam
Persaingan industri perhotelan di Tulungagung perusahaan, yaitu strategi SO, WO, ST dan WT.
masih belum bisa dikatakan ketat. Jumlah pesaing Berdasarkan tabel 2 maka didapatkan
yang memiliki kapabilitas sama dengan Hotel Istana beberapa strategi alternatif bagi Hotel Istana.
belum banyak. Sedangkan pertumbuhan industri Strategi-strategi tersebut adalah :
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 601

Strategi SO Strategi Bersaing Hotel Istana


1. Penetrasi pasar (S1, S2, S3, S4,O1, O2, O3, O4) Setelah melakukan analisa maka didapatkan strategi
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas penjualan bersaing yang dirasa paling tepat bagi Hotel Istana
dan purna jual (S3, S4, O1, O2, O4) yaitu strategi intensif dengan penetrasi pasar.
3. Memberikan fasilitas dan penawaran yang Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga
memiliki nilai lebih di mata konsumen (S1,S2,S3, penjualan, peningkatan pengeluaran untuk iklan,
S4, O1, O2, O3, O4) penawaran produk-produk promosi penjualan secara
Strategi WT ekstensif, atau pelipatgandaan upaya-upaya
1. Integrasi ke belakang (W4,W5, T1) pemasaran. Tujuan dari strategi bersaing penetrasi
2. Pengambangan pelayanan atau jasa baru yang pasar ini adalah meningkatkan penjualan perusahaan
belum ada di Hotel Istana dengan bekerja sama sebesar 50%.
dengen perusahaan lain (W1,W2, T1,T2)
3. Memberikan fasilitas dan meningkatkan kapasitas
Hotel Istana (W1,W2, T2) Gambar 3. Strategi Bersaing Hotel Istana Tulungagung
Strategi ST
1. Memperkuat promosi Hotel Istana (S1, S2, S3, S4,
T1, T2)
2. Mengoptimalkan pelayanan dengan memanfaatkan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh Hotel
Istana (S3, S4, S7, T1, T2)
Strategi WO
1. Memperbaiki dan menambah fasilitas untuk
meningkatkan posisi perusahaan di mata kosumen
(W1,W2, O1, O2, O4).
2. Menambah jumlah saluran distribusi (W3,O1, O3)
3. Mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain
untuk meningkatkan volume penjualan dan
operasional Hotel Istana (W4, O1, O2, O3)

Tabel 2. Matriks SWOT

Kebijakan dari strategi penetrasi pasar untuk fungsi


bisnis Hotel Istana adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Fungsi Pemasaran
a. Bekerja sama dengan saluran distribusi yang
berkaitan dengan jasa perhotelan seperti bekerja
sama dengan agen perjalanan atau perusahaan
trasnportasi, bekerja sama dengan perusahaan
trasnportasi dalam hal ini adalah persewaan
kendaraan umum ataupun pribadi, bekerjasama
dengan Event Organizer untuk acara-acara di
Tulungagung, bekerjasama dengan konsultan gizi
untuk menawarkan paket gym dari Hotel Istana
dan bekerjasama dengan hotel lain yang berada di
Sumber : Olahan Peneliti luar kota untuk saling mempromosikan hotel.
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 602

b. Membuat promo-promo baru, membuat sistem c. Meningkatkan insentif bagi karywan pemasaran
promosi yang baru. Misalnya bundling, yang mencapai target. Hal ini dapat memicu
menggunakan sistem pemaketan layanan yang karyawan untuk bekerja lebih giat dalam
ditawarkan oleh Hotel. Misalnya paket untuk acara memasarkan Hotel Istana.
pernikahan dimulai dari persiapan pernikahan 4. Kebijakan Fungsi Operasional
yaitu layanan spa untuk kedua mempelai, a. Meningkatkan standart dan mutu operasional
penyewaan kamar pengantin, catering untuk b. Menambah jumlah tenaga kerja operasional dan
makanan saat resepsi dan juga convention hall fasilitas yang ada.
untuk resepsi dengan harga yang lebih murah,
membership, memberlakukan sistem kartu IV. KESIMPULAN / RINGKASAN
member untuk konsumen tetap, dimana konsumen
yang memiliki member akan mendapatkan diskon Kesimpulan
dan penawaran khusus dan juga menggadakan Dari analisa lingkungan internal yang telah
event di Hotel untuk mempromosikan Hotel, dilakukan, maka dapat dilihat bahwa Hotel Istana
misalnya acara tahun baru bersama dengan memiliki lokasi yang strategis, harga yang relatif
membayar harga tertentu, konsumen mendapatkan murah dibandingkan pesaing utamanya, aset
fasilitas makan bersama dan pesta kembang api. perusahaan dimiliiki sendiri dan kualitas dan layanan
c. Menambah tenaga kerja dan intensitas kunjungan yang baik. Hal-hal tersebut dapat menjadi kekuatan
perusahaan untuk sales call. Menambah jumlah perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ada.
staff pemasaran sebesar 50% yaitu 3 orang untuk Namun perusahaan juga memiliki beberapa
memperluas sales call ke perusahaan-perusahaan kelemahan yang harus diperhatikan seperti kurangnya
ataupun instansi-instansi yang belum terjangkau fasilitas Hotel Istana dibandingkan dengan pesaing
dengan penawaran kerjasama berupa diskon harga utamanya, daya tampung yang relatif lebih kecil
untuk penyewaan kamar hotel untuk tugas dinas dibandingkan dengan pesaing utamanya, masih
atau penyewaan ruangan untuk rapat bagi minimnya saluran distribusi yang ada, perusahaan
perusahaan-perusahaan atau pemerintah serta juga belum melakukan kerja sama dengan perusahaan
menambahkan intensitas kunjungan ke lain dan pemasok utamanya.
perusahaan-perusahaan sehingga komunikasi Analisa lingkungan eksternal dilakukan dengan
dengan konsumen dapat berjalan dengan intens, menganalisa lima kekuatan Porter. Hasil dari
melakuakan penawaran ke 5-10 perusahaan baru penelitian didapatkan bahwa perusahaan memiliki
setiap bulanya dengen follow up rutin. ancaman pendatang baru yang cukup kuat, memiliki
2. Kebijakan Fungsi Keuangan produk pengganti yang perusahaan, daya tawar
a. Memperbesar anggaran iklan dan sales call. pemasok yang kuat serta daya tawar pembeli yang
Menambah jumlah anggaran untuk iklan, seperti kuat karena rendahnya biaya pengalihan yang
anggaran untuk pembuatan brosur, ataupun dikeluarkan konsumen sangat rendah.
pemasangan baliho baru serta menambah anggaran Setelah melihat apa yang menjadi keunggulan
sales call untuk menjangkau area yang belum atau kekuatan, kelemahan perusahaan, ancaman yang
terjangkau. ada serta peluang yang ada di pasaran, maka dapat
b. Memperbesar jumlah laba di tahan untuk diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat
dialokasikan ke anggaran masing-masing dijalankan oleh Hotel Istana untuk meningkatkan daya
departemen sesuai kebutuhan dengan cara saing perusahaan. Strategi bersaing yang diusulkan
mengurangi jumlah setoran semetara ke owner untuk Hotel Istana Tulungagung adalah strategi
untuk dilalokasikan ke departemen-departemen intensif melalui penetrasi pasar yaitu dengan
yang ada. meningkatkan penjualan untuk produk atau jasa yang
c. Menambah anggaran insentif staff pemasaran sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang
dengan cara manambah anggaran insentif bagi lebih intens. Dengan strategi tersebut diharapkan
departemen pemasaran dikarenakan adanya Hotel Istana akan memperoleh konsumen yang lebih
penambahan tenaga kerja penjualan. banyak dengan menjangkau konsumen yang belum
d. Meningkatkan target penjualan. Meningkatkan terjangkau saat ini sehingga mampu meningkatan
target penjualan sehingga uang yang laba yang penjualan dan pendapatan Hotel Istana Tulungagung
ditahan dapat segera dikembalikan ke owner sebesar 50% dari penjualan sebelumnya. Selain itu
ataupun menambah modal operasional. strategi penetrasi pasar juga diwujudkan dalam bentuk
3. Kebijakan Fungsi Sumber Daya Manusia kebijkan-kebijakan dalam fungsi bisnis yang dapat
a. Merekrut tenaga kerja penjualan membantu perusahaan untuk mengambil langkah-
Untuk mendukung proses pengencaran promosi langkah dalam implementasi strategi secara nyata.
dan sales call sebanyak tiga orang. Saran
b. Melakukan work shop, seminar atau pelatihan Dari kesimpulan di atas maka saran yang dapat
sesuai denga departemen masing-masing secara diutarakan oleh peneliti adalah perusahaan berfokus
intens. Dan juga meningkatkan kualitas pelayanan untuk melakukan strategi penetrasi pasar untuk
untuk memberikan nilai lebih di mata konsumen. meningkatkan penjualan perusahaan dengan cara
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 603

menggiatkan pemasaran yang ada di Hotel Istana Gomez-Mejia, Luis R, dan Balkin, David B. (2002).
dengan beberapa cara seperti memperluas saluran Management (Iternational Ed. ). New York :
distribusi, membuat promo-promo yang menarik McGrwa-Hill.
konsumen, meningkatkan tenaga penjual bagi Hotel Glueck, William F., Jauch & Lawrence R. (1998).
Istana sehingga mampu menjangkau pasar yang Manajemen strategis dan kebijakan
sebelumnya belum pernah dijangkau oleh Hotel perusahaan. Jakarta : Erlangga.
Istana. Selain itu Hotel Istana juga perlu menetapkan Leung, B.Y.P, Hui, E.C.M, Tan, J., Chen, L., Xu, W.
tujuan tahunan yang kemudian diwujudkan dalam (2011). SWOT dimensional analysis for
bentuk kebijkan-kebijakan pendukung lain di semua strategic planning-The case of overseas real
fungsi bisnis dari Hotel Istana, dimulai dari fungsi estate developers in Giamgzhou, China.
pemasaran, keuangan, produksi dan operasional serta Internatioan Journal of Strategic Property
sumber daya manusia. Kebijakan-kebijakan yang Management Vol. 15(2) ; 105-122.
disarankan oleh peneliti adalah bekerjasama dengan Madura, Jeff (2007). Pengantar Bisnis Buku (4th ed.)
saluran distribusi, membuat promo baru yang belum .Jakarta : Salemba Empat.
pernah ditawarkan oleh hotel, menambah tenaga Moleong, Lexy J. (2012). Metode penelitian kualitatif
penjualan untuk mendukung peningkatan target (edisi revisi). Bandung : PT. Remaja
penjualan, dengan adanya kebijakan tersebut Rosdakarya.
dibutuhkan adanya dukungan sumber daya, baik dari Mulyana, Deddy. (2002). Metode penelitian kualitatif
keuangan, kapasitas produksi ataupun sumber daya : Paradigma baru ilmu komunikasi dan sosial
manusia. budaya lainnya. Bandung : PT. Remaja
Selain itu perusahaan disarankan terus Rosdakarya.
melakukan evaluasi strategi secara terus menerus Moore, Sharon & Jie Wen, Julie (2007). Strategic
untuk menyesuaikan dengan perkembangan pasar Management in Australia and China : the great
sehingga perusahaan mampu memilih strategi yang leap foward or an illusion. Journal of
tepat bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan Technology Management vol. 2. No. 1, 200.
yang ada. Australia : Emerald Group Publishing Limited.
Nasab, H.H, Nasab, H.A, Milani, A.S. (2011, March).
Coping with imprecision in strategic planning:
DAFTAR PUSTAKA a case study using fuzzy SWOT analyis.
iBusiness, 3, 23-29.
Badan Pusat Statistik.(2013). Produk domestik bruto Pratiwi, Gustiana (2012, Oktober). Hotel Aamaris
Badan Pusat Statistik Tulungagung.(2012). Produk mulai masuk kelas melati.
domestik bruto. Porter, M.E.(1992). Keunggulan Bersaing :
Bagyono. (2005). Pengetahuan dasar pariwisata dan Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
perhotelan. Bandung : CV. Alfabeta. Unggul. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Barney, J.B. (2010). Strategic management and Porter, M.E.(1998). The Competitive advantage of
competitive advantage : Conceps and cases nations with new introduction. New York : The
(3rd ed.). Boston : Pearson Education. Free Press.
Bateman S. Thomas dan Snell A. Scott (2009). Rajasekari, J., Raeez, A.A. (2014). Organizations’ use
Management : Leading & collaborating in the of strategic planning tools and techniques in
competitive world ( 8th ed.). New York : the Sultanate of Oman. International Business
McGraw-Hill. Research Vol 7, No. 3.
Bordean, O.N., Borza, A., Segura, G.D. (2011). A Rangkuti, Freddy (1999). Analisa SWOT teknik
comparative approach of generic strategies membedah kasus bisnis. Jakarta : PT.
within The Hotel Industry : Romania vs USA. Gramedia Pustaka Utama.
Management & marketing challenges for the Robbins, Stephen P. & Coulter, Marry. (2007).
knowledge society (2011) Vol. 6, No. 4, pp. Management (9th ed.). New Jersey : Perason
501-514. Prentice Hall.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta Santika (2014). Upcoming hotel. Retrieved :
: Prenada Media Group. November 27, 2014, from
Daft, Richard L. (2003). Management (6th ed.). South Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan
Western : Thomson kualitatif (Ed. 1). Yogyakarta : Graha Ilmu.
David, F.R (2009) . Strategic management concept Sugiyono. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif,
and cases (12th ed.) New Jersey : Pearson kualitatif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.
Education. Sulastiyono, A. (2001). Seri manajemen usaha jasa
Grant, M.R. (2003, June). Strategic planning in a sarana pariwisata dan akomodasi manajemen
turbulent environment: Evidence from the oil. penyelenggaraan hotel. Bandung : CV.
Strategic Management Journal, Vol. 24, No. 6 Alfabeta.
pp. 491-517.
AGORA Vol.3 No.1 (2015) 604

Sumarni, M., Soeprihanto, J. (1995). Pengantar bisnis


: Dasar-dasar ekonomi perusahaan.
Yogyakarta : Liberty
STR Global Construction Pipeline (2014). Asia
pacific real estate news.
Tarmoezi, T., Manurung, H. (1999). Professional
hotel front liner. Jakarta : Kesaint Blanc.
Yuksel, I. (2012). An integrated approach with group
decision-making for strategy selection in
SWOT Analysis. International Journal of
Academic Research in Business and Social
Sciences November 2012, Vol. 2, No. 11 ISSN:
2222-6990.
Yoeti, Oka. A (1999). Strategi pemasaran Hotel.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai