3.1.1. Pendahuluan
Didalam kenyataan se-hari-hari jarang dijumpai jembatan yang berbentang Satu.
( ). Untuk mengatasi penyeberangan sungai yang mempunyai lebar
> 100 m
penampang cukup besar (>100m) ( ) maka dibuatlah suatu jembatan yang
berbentang lebih dari satu, sehingga mempunyai perletakan > 2 buah.
a).
A B Kalau dilihat pada gambar b, perletakan
dari jembatan tersebut > 2 buah, yaitu 3
buah dimana A = sendi; B = rol dan C =
Jembatan berbentang satu rol. Kalau di perletakan A terdapat 2
b). reaksi (karena A = sendi) yaitu RAH dan
A B C RAV, perletakan di B terdapat 1 reaksi
(karena B = rol) yaitu RBV, perletakan di
C ada 1 reaksi (karena C = rol) yaitu
Jembatan berbentang lebih dari satu RCV, maka jumlah reaksi tersebut ada 4
buah (RAV; RAH; RBV, RCV)
Gambar 3.1. Macam-macam bentang
jembatan
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -2-
Contoh :
Suatu konstruksi balok gerber
Sendi gerber
ABC dengan perletakan :
Kalau balok gerber tersebut adalah dibuat dari balok beton, maka bentuk konstruksi
gerber tersebut seperti pada gambar.
Sendi gerber
D
A B C
RAH
RB
RAV RC
Detail perletakan D
(sendi gerber)
B D C
A
RAH
RAV RCV
RBV
D C
B
A
RAH
RAV RCV
RBV
atau
D C
RDH
RDV
RCV
RDV
A B D
RAH RDH
RAV
RBV
Dalam hal seperti tersebut diatas, alternatif tempat dimana momennya sama dengan nol
adalah titik 1 dan 2 yang posisinya di kiri dan kanan perletakan B. Karena kita hanya
membutuhkan 1 (satu) buah persamaan baru, maka kita cukup memilih salah satu dari 2
(dua) alternatif tersebut diatas, sehingga struktur bisa diselesaikan.
sendi gerber
D B C Cara memilih : alternatif (1), jika kita
a1 memilih titik (1) sebagai sendi gerber, maka
A 1 gambarnya adalah seperti pada Gambar a1
dimana balok AD terletak di atas balok
1 DBC, balok tersebut jika disederhanakan
a2 D akan seperti pada Gambar a2, dan jika
A
B C diuraikan strukturnya akan seperti pada
gambar a3.
D
a3 A Apakah mungkin ?
B C
TIDAK MUNGKIN
Gambar 3.6. Penentuan sendi gerber yang tak
mungkin
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -7-
Perhatikan
Lihat balok AD, perletakan A = sendi dengan 2 reaksi (RAV, RAH) perletakan D = sendi
dengan 2 reaksi (RDV, RDH), sehingga jumlah reaksi ada 4 (empat) buah, sehingga
strukturnya adalah statis tidak tertentu.
Perhatikan balok DBC; perletakan B = rol dengan 1 buah reaksi (RBV); perletakan C = rol
dengan 1(satu) buah reaksi (RCV), sehingga jumlah reaksi hanya ada 2 (dua) buah, karena
kedua perletakan B dan C adalah rol, maka struktur balok DBC tidak stabil sendi gerber
adalah tidak mungkin.
Alternatif 2 sendi gerber
D C
Jika yang dipilih adalah titik (2) sebagai
b1
sendi gerber, maka gambarnya adalah
2
A B seperti gambar (b1) dimana balok DC
terletak diatas balok ABD, balok
C
B tersebut jika gambarnya disederhanakan
b2
akan seperti pada gambar (b2), dan jika
A
diuraikan strukturnya akan menjadi
Jumlah letak reaksi adalah 3 (tiga), maka konstruksi balok DC adalah statis tertentu
Perhatikan balok ABD, perletakan A = sendi, mempunyai 2 (dua) reaksi yaitu RAH dan
RAV, perletak B = rol, mempunyai 1 (satu) reaksi yaitu RBV.
Jumlah total reaksi adalah 3 (tiga) buah, jadi konstruksi balok ABD masih statis
tertentu.
Jadi pemilihan titik (2) sebagai sendi gerber adalah mungkin.
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -8-
A B D C
a
Jika ada suatu konstruksi balok gerber
seperti pada gambar a, maka yang perlu
D dikerjakan pertama adalah memisahkan
b1
1 balok tersebut menjadi beberapa
A konstruksi balok statis tertentu.
B C
Jika konstruksinya seperti pada gambar
D C
RD
C2 RD
A B
C1 dan C2 mungkin
Tahapan Penyelesaian
q Sendi gerber
D P
a Kalau kita mempunyai balok gerber
ABC seperti pada gambar (a), yang
A B C kemudian diuraikan seperti pada
gambar (b), maka tahapan
pengerjaannya adalah sebagai
berikut :
P
Balok DC dikerjakan dulu
D sehingga menemukan RD dan
C RC.
Reaksi RD dari balok DC akan
menjadi beban di titik D dan
RD balok ABD.
q
RD Dengan beban yang ada (q)
b RC dan beban RD, maka balok AB
D bisa diselesaikan.
Bidang-bidang gaya dalam (M,
A B N, D) bisa diselesaikan sendiri-
sendiri pada balok DC dan AB.
Penggambaran bidang M, N, D
balok gerber merupakan
penggabungan dari bidang M,
N, D dari masing-masing
balok.
Gambar 3.9. Skema pemisahan balok gerber
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -11-
Balok S – B C
Daerah S B ( Dari Kiri )
Dx = - Rs = -1 t (Konstan)
Daerah C B (Dari Kanan)
Dx2 = - Rc + q . x 2
= - 5,667 + 2 . x 2 (Linieair)
X2 = 0 Dc = - 5,667 t
X2 = 6 Dbkn = -5,667 + 2.6 = + 6,333 t
Bidang N ( Normal )
Bidang N tidak ada
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -14-
3.1.6. Latihan
2). P=5 2t
3.1.8. Rangkuman
o Balok gerber adalah :
- Suatu balok yang mempunyai jumlah reaksi lebih besar dari 3 buah, tapi masih
bisa diselesaikan dengan syarat-syarat keseimbangan.
Atau
- Rangkaian dari beberapa balok statis tertentu.
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -15-
o Tahap awal penyelesaiannya adalah : balok tersebut harus diuraikan lebih dahulu,
dan di sendi gerber ditentukan daerah bagian balok mana yang terletak diatas
(tertumpu) dan mana yang menumpu ( ) tertumpu
3.1.9. Penutup
Untuk mengukur prestasi, mahasiswa bisa melihat sebagian jawaban dari soal-soal
tersebut diatas sebagai kontrol.
Soal No. 1
Keterangan Titik Harga Arah
A 1.4 ton
Reaksi
B 7.6 ton
S 4 ton
C 4 ton
Soal 2
Keterangan Titik Harga Tanda
AV 2.5 ton
Reaksi AH 5 ton
MA 5 tm
S 2.5 ton
B 2.5 ton
A 5 tm (-)
Momen (M) S 0
di P 7,5 tm (+)
B 0
Gaya Lintang (D) A 2.5 ton (+)
B 2.5 ton (-)
A 5 ton (-)
Gaya Normal (N) S 5 ton (-)
P kiri 5 ton (-)
ada
RS RC S-C maka reaksi di A (RA), reaksi di B
RS ada
(RB); reaksi di S (Rs) dan reaksi di C (Rc)
(c)
semuanya ada (Gambar c).
RA ada RB ada
P
tidak tidak
(d) ada ada
reaksi reaksi
RA ada RB ada
Gambar 3.11. Reaksi perletakan pada balok gerber dengan
muatan berjalan diatas gelagar
MODUL III (MEKANIKA TEKNIK) -18-