Anda di halaman 1dari 10

Definisi Manager

1. Manager menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yg berwenang dan bertanggung
jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk
mencapai sasaran tertentu.
2. Menurut James A.F Stoner manager adalah seseorang yang melakukan proses perencanaa,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota serta penggunaan sumber
daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Jadi manager Public Relation adalah seorang eksekutif yang mengatur fungsi PR dalam sebuah
organisasi atau perusahaan dengan nama public relation manager (manager PR).

Jabatan Manager PR
Bila suatu perusahaan mulai terlibat dalam kegiatan PR yang sangat aktif, akan lebih baik
jika peruahaan tersebut membangun atau memperbesar departemen PR. Hanya dalam kondisi-
kondisi tertentu saja perusahaan-perusahaan itu bersedia meminta konsultasi dari biro-biro
konsultan PR. Biasanya, suatu perusahaan baru membeli jasa konsultasi mana kala kegiatan PR
dari perusahaan tersebut memang belum terlalu banyak. Atau bisa juga tenaga konsultan PR itu
sengaja didatangkan untuk memberi masukan-masukan atau bimbingan dalam rangka mendirikan
suatu lembaga PR yang baru untuk meningkatkan kemampuan professional para staf humasnya
yang sudah ada pada bidang-bidang tertentu, misalnya penanganan PR dalam bidang keuangan.
Hal itu tidak berarti departemen PR (yang bersifat internal atau berada dilingkungan
perusahaan itu sendiri) pasti lebih baik dari pada konsultan PR (yang bersifat eksternal atau dari
luar perusahaan), maupun sebaliknya. Keduanya memiliki sifat-sifat keungguln tersendiri.
Biasanya, suatu perusahaan yang besar bahkan membutuhkan kedua-duanya.
Praktisi PR dituntut untuk mampu menegrjakan banyak hal, ia harus bisa menjadi seorang
komunikator, seorang penasehat, sekaligus menjadi seorang perencana kampanye yang baik.
dibidang periklanan, suatu organisasi yang membutuhkan jasa iklan senantiasa dengan mudah
membeli produk atau jasa periklanan dari biro-biro eksternal. Akan tetapi dibidang PR, sumber-
sumber informasi kreativitas dan produksi adalah perusahaan itu sendiri. setiap organisasi harus
memiliki pejabat PR yang tau benar mengenai organisasi nya karena ia harus bertindak sebagai
juru bicaranya.
Seorang pejabat PR selalu menghadapi banyak pihak, mulai dari kalangan dalam seperti
staf, anggota, atau pegawai organisasi, hingga ke kalangan luar seperti para agen, perantara
konsumen, dan sebagainya.
Oleh karena itu jelas ia harus berhubungan secara dekat dan kontinyu dengan semua orang
yang ada dalam organisasinya.
Kepala departemen PR, meskipun fungsinya kurang lebih sama, memiliki istilah jabatan
yang bervariasi. Mulai dari direktur urusan public (director of public affairs) hingga menajer
komunikasi (communications manager). Istilah jabatan staf PR (public relations officer atau PRO)
terkadang tidak begitu disukai karena biasanya langsung mengingatkan orang pada sosok lembaga
pemerintahan yang kaku. Bertolak dari kenyataan itu, maka munculah variasi istilah jabatan.
Pada akhirnya, apa yang kita bicarakan disini adalah seorang eksekutif yang mengatur
fungsi PR dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan nama public relation manager (manajer
PR).
Tanggung Jawab Manajer PR
Dari sekian banyak tanggung jawab atu tugas dari seorang manajer PR, sebagian dari tugas-
tugas utama itu adalah sebagai berikut :
a) Menetapkan sasaran atua merumuskan tujuan-tujuan dari kegiatan PR.
b) Memperhitungkan jam kerja dan sumber daya lainnya yang akan menjadi sumber biaya atau
sumber pengeluaran.
c) Menetapkan skala prioritas guna mengendalikan pilihan public, media untuk menyampaikan
pesan kepada mereka, waktu operasi, serta optimalisai penggunaan tenaga kerja dan berbagai
sumber daya lainnya seperti peralatan.
d) Menentukan kelayakan pelaksanaan dari setiap upaya yang hendak dilakukan dalam rangka
mengejar tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan dana, kemampuan para staf, dan ketersediaan
berbagai macam peralatan. 1[3]
Fungsi Khusus Manajer PR
Adapun tugas-tugas khusus yang lazim dijalankan oleh seorang manajer PR dapat diperinci
sebagai berikut :
a) Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas perusahaan atau organisasinya,
baik yang berkenaan dengan kebijakan-kebijakan, produk jas, maupun dengan para personilnya.
b) Memantau pendapat eksternal mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan citra, kegiatan,
reputasi maupun kepentingan- kepentingan organisasi atau perusahaan, dan menyampaikan
informasi yang penting langsung kepada pihka manajemen atau pimpinan puncak untuk segera
ditangggapi atau ditindak lanjuti.
c) Memberi nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi
yang penting berikut teknik-teknik untuk mengatasinya.
d) enyediakan berbagai informasi kepad khalayak perihal kebijakan organisasi, kegiatan, produk,
jasa, dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal
dalam rangka menjangkau pengertian khalayak.2[4]
Maka dari itu seorang manajer PR merupakan bagian vital yang akan memberikan
perubahan yang signifikan terhadap suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan fungsi
manajemen nya.

Bentuk-Bentuk Kerjasama antara Pihak Manajemen dengan Manajer PR


Kerjasama antara kedua belah pihak akan berjalan dengan baik jika memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a) Manajer PR haruslah seorang praktisi profesional yang benar-benar competen agar sosoknya
benar-benar diakui dan dimanfaatkan oleh kalangan menajemen sebagai seorang ahli yang selalu
dapat diandalkan serta dipercaya dibidangnya.
b) Seorang manajer PR yang baik harus mampu menciptakan jalur-jalur komunikasi internal
(mengenai setiap orang dalam organisasi, dan setiap orang juga mengenalnya) serta mampu
memperoleh kepercayaan dari semua orang sehingga bisa mendapat informasi setiap saat dari
siapa saja dalam perusahaan, dan setiap orang juga mempercayai informasi yang ia sampaikan.
c) seorang manajer PR yang baik juga dituntut untuk mampu menciptakan jalur-jalur komunikasi
eksternal, sehingga ia dikenal oleh public sekaligus dipercaya sebagai sumber informasi yang
handal. Jalur-jalur komunikasi eksternal tersebut sangat diperlukan sebagai sumber informasi yang
dapat digunakan sebagai umpan balik bagi organisasi atau perusahaan.
d) Manajer PR harus mampu mendukung pihak manajemen agar mereka senantiasa siap menghadapi
wawancara, memberi pidato atau sambutan resmi, serta tampil dimuka public.
e) Pihak manajemen juga harus terampil dan mau berkomunikasi. Manajer PR akan membantu
berbagai macam informasi dan masukan yang sekiranya di perlukan. Manajer PR juga mengatur
segala sesuatu sebeum pimpinan organisasi atau perusahaan tampil dalam suatu resepsi umum,
tatap muka dengan kalangan pers, atau dalam acara televisi.
f) Pihak manajemen juga harus bisa mempercayai dan menyerahkan informasi-informasi penting
mengenai organisasi secara langsung dan dini kepada manajer PR. Hal ini berarti pihak manajemen
harus bersedia menerima dan berhubungan secara erat dengan manajer PR setiap saat.
Oleh karena itu, agar mereka dapat bekerja sama secara efektif, seorang yang menjabat
sebagai manajer PR perlu diberi suatu posisi atau status jabatan resmi yang cukup tinggi sehingga
setiap saat ia bisa berhubungan dengan mudah dengan para kepala bagian, kepala semua
departemen atau bahkan pimpinan puncak dari perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.
Idealnya manajer PR harus mempunyai pangkat yang setara dengan direktur. Pentingnya posisi
yang memadai bagi manajer PR tersebut sudah didasari oleh banyak perusahaan besar yang
tergolong berhasil di dunia.

Kegiatan PR dari A hingga Z


Berikut contoh kegiatan-kegiatan di Departemen Public Relations meliputi pekerjaan (a-z)
yang harus dilakukan oleh manajer public relations dan para stafnya, yaitu :
a. Menyusun dan mendistribusikan siaran berita (news release), foto-foto dan berbagai artikel bagi
kalangan media massa
b. Mengorganisasikan konferensi pers, acara-acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa
ke organisasi/perusahaan
c. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama.
d. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers (media cetak), radio dan televisi dengan pihak
manajemen.
e. Memberikan penerangan singkat kepada fotografer, serta membentuk dan mengelola sebuah
perpustakaan foto.
f. Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal seperti kaset rekaman video, slide
presentasi, dan sebagainya.
g. Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi para distributor, pemakai
jasa/produk perusahaan, konsumen langsung, dan sebagainya.
h. Menulis dan membuat bahan-bahan cetakan seperti literatur pendidikan, sejarah perusahaan,
laporan tahunan, literatur pelantikan pegawai baru.
i. Mempersiapkan berbagai bentuk instrumen audio-visual, seperti menyusun lembaran slide dan
kaset rekaman video.
j. Mempersiapkan dan mengatur acara pameran dan menjalankan eksibisi public relationss.
k. Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan seperti logo perusahaan.
Pengaturan jenis kendaraan dinas, pakaian seragam pegawai, dan sebagainya.
l. Menangani berbagai acara sponsor yang berhubungan dengan kegiatan public relationss.

m. Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan berbagai kunjungan seperti fasilitas


penerbangan/pelayaran, pengurusan tiket, akomodasi, dan lain-lain.
n. Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi dan pimpinan
perusahaan.
o. Mengikuti konferensi khusus yang diadakan oleh divisi penjualan, dan terlibat dalam
pertemuan-pertemuan para agen.
p. Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang/bisnis.
q. Berhubungan dengan konsultan public relationss eksternal jika perusahaan/organisasi merekrut
mereka.
r. Melatih segenap staf public relationss.
s. Mempersiapkan survei-survei pendapat dan berbagai macam penelitian lainnya.
t. Mengawasi tugas-tugas periklanan (berhubungan dengan biro iklan) bila fungsi periklanan
memang dibebankan kepada departemen PR.
u. Berhubungan baik dengan kalangan politisi dan birokrat.
v. Mengatur penyelenggaraan acara-acara resmi.
w. Mengatur acara-acara kunjungan para pejabat penting dan tamu kehormatan.
x. Mengadakan perayaan perusahaan, pemberian penghargaan pemerintah kepada perusahaan.
y. Mengorganisasikan berbagai umpan balik dari berbagai sumber informasi mulai dari kliping
koran/majalah, berita-berita radio dan televisi serta memantau berbagai laporan dari luar.
z. Menganalisis umpan balik dan mengevaluasi hasil dari upaya untuk mencapai tujuan.

Lima Kelebihan dan kelemahan menggunakan Manajer PR


Terlepas dari ada tidaknya (digunakan atau tidaknya) dukungan jasa biro konsultan
eksternal, secara umum, keuntungan-keuntungan dari dimilikinya suatu unit (departemen) PR internal
atau adanya seorang manajer PR didalam satu organisasi atau perusahaan dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1) Manajer PR tentunya lebih akrab dengan mengenal seluk beluk dan segala sesuatu yang berkenaan
dengan organisasi atau perusahaan nya sendiri.
2) Manajer PR pasti juga memiliki keahlian dan pengalaman khusus dibidang perdagangan, sector
industry atau bisnis tertentu, atau bidang kerja yang digeluti oleh organisasi atau perusahaan yang
mempekerjakannya.
3) Manajer PR akan dapat dengan mudah menciptakan jalur-jalur komunikasi didalam organisasi
atau perusahaan nya sendiri dan dapat dipercaya dengan cepat.
4) Manajer PR biasanya akan selalu siaga dan dapat bertindak cepat terutama dalam keadaan krisis
5) Manajer PR memiliki posisi yang kuat untuk memberikan masukan-masukan secara rutin kepada
pihak manajemen.

Meskipun setiap organisasi atau perusahaan dianjurkan untuk memiliki sendiri manajer PR
yang berkualitas, namun ternyata ada juga kelemahan dari adanya manajer PR tersebut. Beberapa
kelemahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
a) Manajer PR bisa menjadi sedemikian dekat dengan organisasi atau perusahaan sehingga ia tidak
bisa lagi sepenuhnya untuk objektif dalam menilai segala sesuatu yang berkenaan dengan
organisasi atau perusahaan nya sendiri hal ini akan tercermin dalam tulisan yang dibuatnya
sehingga membawa karugian bagi perusahaan. Kalangan media masa sangat sinis mengenai hal-
hal seperti itu. Demikian pula, jika kesalahan tersebut yang terjadi akibat mencampur adukan
kegiatan PR dengan kegiatan lainnya seperti periklanan, pemasaran atau penjualan, maka media
akan sangat curiga dengan materi yang dikirimkan oleh ‘manajer publikasi’. Orang-orang
periklanan, pemasaran dan penjualan sudah terbiasa untuk membeli ruang iklan dari departemen
iklan pada suatu media. Yang jarang mereka fahami adalah materi PR harus diberikan ke bagian
editorial, karena memiliki cara pandang atau bahasa yang benar-benar berbeda. Editorial selalu
menginginkan berita baru, tidak menginginkan berita yang berlebihan, seperti sumber diluar pihak
PR, meskipun dari manajer pihak perusahaan.
b) jika manajer PR tidak cukup terampil atau terlatih, maka ia hanya akan menjadi beban
organisasi/perusahaan.
c) kebanyakan manajer PR tidak memiliki posisi atau status resmi yang cukup tinggi diman ia bisa
setiap saat mengadakan hubungan secara langsung dengan para pucuk pimpinan.
d) manajer PR mendapatkan sebutan sebagai petugas PR (public relation officer) dari pihak
menajemen yang melihat hal ini sebagai cara yang tepat untuk mepromosikan dan menyingkirkan
karyawan senior. Akibatnya karyawan tersebut akan bekerja dibidang yang tidak atau hanya
sedikit ia ketahui.
e) pihak manajemen sendiri acap kali tidak memiliki suatu spesifikasi pekerjaan yang jelas bagi
departemen atau manajer PR nya. Dalam kondisi seperti ini, manajer PR sulit diharapkan untuk
mampu menjalankan semua tanggung jawabnya dengan baik.

Studi kasus kehumasan dibidang kesehatan


. Sejak kasus produk susu buatan china yang menewaskan 4 orang anak dan 54.000 penyakit
lainnya terungkap, pemerintah mulai mengadakan peninjauan langsung kepada pasar-pasar dan
supermarket untuk memeriksa produk-produk apa saja yang mengandung melamin. Kekhawatiran
pun semakin meluas ketika diketahui susu import china ini digunakan untuk membuat yoghurt,
permen, coklat dan makanan ringan lainnya (www.google.com/bakohumas).
Oreo adalah salah satu produk makanan ringan yang dikabarkan mengandung melamin.
Melamin (C3H6N6) adalah sebuah zat kimia berbentuk kristal putih yang digunakan untuk
membuat produk plastik, pupuk,bahan perekat,bahan untuk produk tahan api,polimer dan
pembersih. Pada masalahnya zat kimia ini bisa menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal,
khususnya pada bayi. Ketika dicerna,metabolisme menghasilkan amonia di dalam tubuh yang
menyebabkan kegagalan ginjal. Melamin dalam produk oreo digunakan sebagai pengkilat biscuit
coklat dan pemutih pada cream rasa yang terdapat di lapisan tengah biscuit.
Setelah BPOM melakukan tinjauan langsung pada pasar dan supermarket maka tidak lama
seluruh produk oreo langsung dicabut dari peredaran, karena dianggap tidak sesuai dengan
kandungan makanan yang semstinya dan terdapat zat kimia yang dapat berdampak buruk pada
tubuh apabla di konsumsi pada waktu yang lama. Hal tersebut yang membuat oreo ditarik dari
pasar. Akhirnya oreo mengalami kerugian yang sangat besar. Krisis kepercayaan dan kerugian
secara materiil dan immateriil.
KRISIS KEPERCAYAAN TERHADAP PRODUK OREO
Dengan timbulnya kasus tersebut maka oreo benar-benar dalam posisi yang sangat sulit. Oreo
mengalami krisis kepercayaan yaitu, kondisi dimana publik sudah tidak lagi percaya dan mau
menggunakan lagi produk oreo tersebut. Krisis inilah yang paling parah bagi sejarah perusahaan
karena apabila publik sudah tidak percaya lagi pada produk tersebut maka akan berdampak besar
bagi kelangsungan perusahaan.
Karena hal ini menyebar lewat media massa, maka pihak Public Relations PT.KRAFT
seharusnya langsung menetralisir rumor tersebut. Dengan cara menjelaskan tentang keberadaan
produk oreo. Karena oreo berasal dari berbagai macam distributor di berbagai negara, maka
seorang PR oreo harus menginformasikan bahwa produk oreo yang disinyalir terdapat kandungan
melamin atau susu import china adalah produk oreo bukan berasal dari distributor PT.KRAFT
Indonesia, melainkan dari distributor asing yang lain. Sehingga publik akan berfikir ulang apabila
akan mengkonsumsi oreo.
Cara untuk membedakan apakah oreo tersebut buatan distributor asing atau buatan indonesia
yaitu dengan cara melihat kode produksi yang tertera pada no BPOM. Kode MD untuk semua
produk buatan indonesia dan kode ML untuk produk buatan asing. (www.TEMPOinteraktif.com)
PR Oreo juga harus memberi penjalasan kepada media dengan cara mengadakan konferensi
pers melalui media, hal ini bertujuan agar publik tidak merasa di tipu oleh berita yang beredar,
karena publik pun membutuhkan penjelasan.
Kemudian cara PR oreo yang berusaha membangun kembali image yang hancur melalui
iklan tergolong cukup baik sebagai langkah cepat untuk menetralisir masalah yang sedang terjadi.
Dalam iklan tersebut diperlihatkan bagaimana cara pembutan oreo serta lebih ditonjolkan pada ke-
higienisan produknya.
Iklan oreo yang ditampilkan diharapkan agar publik mengetahui proses pembuatan oreo,
dengan kebersihannya dan penggunaan mesin yang modern sehingga tidak mungkin apabila
terdapat zat kimia pada produk tersebut. Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh PR oreo kepada
publik.
Di akhir iklan sebaiknya terdapat logo Aku cinta Indonesia dimaksudkan agar publik lebih
mengutamakan produk buatan indonesia daripada produk buatan asing, meskipun sama-sama
oreonya. Karena yang disinyalir terdapat melamin adalah terdapat pada oreo buatan distributor
asing. (www.kompas.com).
Setelah cara-cara aman dilakukan untuk selanjutnya perlu diadakan promo yang berfungsi
sebagai pengingat terhadap produk oreo. Agar publik senantiasa mengingat oreo dan dengan
demikian kepercayaan publik secara perlahan kembali normal.
Pihak PR juga harus selalu melakukan controling system kepada produk yang akan
dipasarkan, sehingga untuk kemudian tidak akan ada lagi kasus seperti ini.

VIII. Kesimpulan
Agar proses dan aspek manajemen public relations dalam sebuah organisasi atau
perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, yakni tercapainya
pembentukan citra positif dan reputasi baik, tentunya harus ditunjang oleh fungsi dan struktur PR
yang ada dalam jajaran Top Management.
Tingkatan pimpinan yang cukup tinggi sebagai penentu dalam pengambilan keputusan dan
yang mengendalikan berputarnya roda organisasi atau perusahaan disebut koalisi dominan, dimana
koalisi ini sebagai penentu atas manajemen organisasi atau perusahaan.
Maka dari itu seorang manajer PR sangatlah diperlukan dan bukan lagi bagian dari staf
organisasi atau perusahaan biasa-biasa saja yang banyak disepelekan orang, padahal ini akan
sangat membantu sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan manajemen nya.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Wahidin. (2011). Public Relatios 2.0. Depok : Gramata Publishing.
Ardianto, Elvinaro. (2011). Hand Book Of Public Relations pengantar komprehensif. Bandung :
Simbiosa Rekatama Media.
Ruslan, Rosady. (2012). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi konsepsi dan
aplikasi. Jakarta : Karisma Putra Utama Offse
Uchyana, Onong, (2002). Hubungan Masyarakat :Suatu Studi Komunikologis, Bandung:
PT.Remaja Rosdakary.
https://www.scribd.com/document/356576066/4-Studi-Kasus-Kehumasan-di-Bidang-Kesehatan-
docx#download

Anda mungkin juga menyukai