Sisi ghoror lainnya adalah dari sisi besaran klaim sebagai timbal
balik yang akan diperoleh. Tidak diketahui pula besaran klaim tersebut.
Padahal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang jual beli yang
mengandung ghoror atau spekulasi tinggi sebagaimana dalam hadits dari
Abu Hurairah, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari jual beli hashoh (hasil
lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan melarang dari jual beli ghoror
(mengandung unsur ketidak jelasan)” (HR. Muslim no. 1513).
ب رواللرلزرللم ررلج س
س رملن رعرمرل الاشليرطاَرن رفاَلجرترنلبوهل رلرعلالكلم لتلفلرلحورن رياَ أرييرهاَ الارذيرن آررملنوا إرانرماَ اللرخلملر رواللرمليرسلر رواللرلن ر
صاَ ل
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maysir
(berjudi), (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90). Di antara bentuk maysir adalah
judi.
Judi kita ketahui terdapat taruhan, maka ini sama halnya dengan
premi yang ditanam. Premi di sini sama dengan taruhan dalam judi.
Namun yang mendapatkan klaim atau timbal balik tidak setiap orang, ada
yang mendapatkan, ada yang tidak sama sekali. Bentuk seperti ini
diharamkan karena bentuk judi yang terdapat taruhan hanya dibolehkan
pada tiga permainan sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu
Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ف أر لو رحاَرفرر
صرل أر لو لخ ف
لر رسربرق إرلا رفى رن ل
“Tidak ada taruhan dalam lomba kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan
unta, dan pacuan kuda” (HR. Tirmidzi no. 1700, An Nasai no. 3585, Abu Daud
no. 2574, Ibnu Majah no. 2878. Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani). Para
ulama memisalkan tiga permainan di atas dengan segala hal yang menolong
dalam perjuangan Islam, seperti lomba untuk menghafal Al Qur’an dan lomba
menghafal hadits. Sedangkan asuransi tidak termasuk dalam hal ini.
رياَ أرييرهاَ الارذيرن آررملنوا رل رتأللكللوا أرلمروارللكلم ربليرنلكلم رباَللرباَرطرل إرال أرلن رتلكورن رترجاَررةة رعلن رتررا ر
ض رملنلكلم
ا روأرلجرمللوا
ت رحاتى رتلسرتلورفرى ررلزرقرهاَ روإرلن أرلبرطأ ر رعلنرهاَ رفاَاتلقوا ا ر ا روأرلجرمللوا رفى الاطلر ر
ب رفإران رنلفةساَ لرلن رتلمو ر أرييرهاَ الاناَ ل
س ااتلقوا ا ر
Selain hal di atas, ada juga masalah penyimpangan yang lain yang terjadi di
dalam asuransi kesehatan
Risiko yang sama yang berasal dari skema berbeda dikelompokkan agar terbentuk peserta yang lebih
besar ber dasarkan risiko-risiko tertentu. Risiko yang timbul dari kelompok kelompok peserta yang lebih
besar selalu lebih dapat diprediksi. Estimasi keseluruhan biaya risiko disini lebih terprediksi secara akurat,
yang kemudian didistribusikan lagi kepada setiap peserta dalam bentuk kontribusi di setiap skema.
Seleksi Risiko Terhadap Asuransi Kumpulan Menurut Eddy KA Bertutu Ketua Departemen
Pendidikan, Pelatihan dan pengembangan AAJI mengatakan bahwa pada prinsipnya ada delapan
faktor penting yang akan diteliti oleh perusahaan asuransi jiwa dalam rangka mengevaluasi polis
penerbitan asuransi untuk suatu kelompok, yakni
c) Stabilitas,
e) jenis usaha,
g) Usia,
file:///C:/Users/acer/Downloads/Documents/aspek_hukum_pemailit
an_perusahaan_asuransi_di_indonesia.pdf
file:///C:/Users/acer/Downloads/Documents/194953-ID-prosedur-underwriting-produk-asuransi-ke.pdf
https://muslim.or.id/9053-hukum-asuransi.html
https://www.neliti.com › universitas-diponegoro