Anda di halaman 1dari 55

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI PE


SERTA JKN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
TAHUN 2019

UNMAS DENPASAR

IDA AYU KOMALA DEWI

PROGRAM STUDI D III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019

i
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI PE
SERTA JKN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
TAHUN 2019

UNMAS DENPASAR

Oleh :

IDA AYU KOMALA DEWI

( NIM 182037 )

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019

ii
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI PE
SERTA JKN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah ini untuk Memenuhi Syarat Kelulusan


Pada Program Studi Diploma III Farmasi
Universitas Mahasaraswati Denpasar

IDA AYU KOMALA DEWI


NIM : 182037

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019

iii
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 20 JULI 2019

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

I Gede Made Suradnyana,S.Si.,M.Farm.,Apt Herleeyana Meriyani, S.Farm., M.Sc.,Apt

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi

I Made Agus Sunadi Putra,S.S.,M. Biomed.,Apt I I Gede Made Suradnyana ,S.Si, M.Farm.,Apt

iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada


Tanggal 4 Juli 2019

Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah Berdasarkan


SK Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati
No : 161/FF.UNMAS/E.10/VI/2019
Tanggal 25 Juni 2019

TIM PENGUJI

Ketua : I Gede Made Suradnyana, S.Si.,M.Farm.,Apt


Anggota : I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani.,S.Farm.,M.Si.,Apt

v
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ida Ayu Komala Dewi

NIM : 182037

Program Studi : Diploma III Farmasi

Tempat/ Tanggal Lahir : Belahbatuh,13 Pebruari 1969

Alamat : Jln.Tukad Bilok No 29 Denpasar

Telepon : 081239991510

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak menjiplak setengah atau


sepenuhnya karya tulis ilmiah orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya,dan apabila di kemudian hari ternyata tidak benar,maka saya bersedia
dituntut sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Denpasar, 25 Juni 2019

Yang membuat pernyataan

( Ida Ayu Komala Dewi )

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena ata
s rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berjudul “ Tingkat
Pengetahuan Pasien Hipertensi Peserta JKN di Puskesmas II Denpasar Selat
an tahun 2019 “
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu peryaratan me
mperoleh gelar Ahli Madya Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Penyusunan karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari pe
ran serta bantuan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa beliau penulis tidak akan b
erhasil menyelesaikan laporan ini seperti yang diharapkan. Untuk itu penulis ucap
kan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak I Made Agus Sunadi Putra., S.Si., M.Biomed., Apt selaku Dekan Fa
kultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar
2. Bapak I Gede Made Suradnyana, S.Si., M.Farm., Apt selaku ketua
Program Studi D III Farmasi dan pembimbing I Penyusunan Karya Tulis Il
miah ini
3. Ibu Herleeyana Meriyani, S.Farm., M.Sc., Apt selaku pembimbing II peny
usunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Pihak Puskesmas II Denpasar Selatan yang bersedia untuk membantu dan
memfasilitasi pengambilan data guna menyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini.
5. Sahabat dan rekan rekan yang memberikan bantuan dan semangat dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata se
mpurna, mengingat kemampuan penulis masih sangat terbatas. Untuk itu penu
lis mengharapkan saran dan krtitik yang bersifat konstruktif guna tercapainya
kesempurnaan pada Karya Tulis Ilmiah ini dimasa yang akan datang. Akhir ka
ta penulis mohon maaf yang sebesar besarnya apabila terdapat salah kata yang
kurang berkenan baik di sengaja maupun tidak disengaja dalam penulisan Kar
ya Tulis Ilmiah ini.

Penulis.

vii
ABSTRAK

Hipertensi merupakan keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥ 140


mmHg dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg. Pengetahuan yang harus
dimiliki oleh pasien hipertensi meliputi arti penyakit hipertensi, penyebab
hipertensi, gejala yang sering menyertai dan pentingnya melakukan pengobatan
yang teratur dan terus menerus dalam jangka panjang serta mengetahui bahaya
yang ditimbulkan jika tidak minum obat. Pengetahuan ini untuk menunjang
keberhasilan terapi hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan pasien hipertensi tentang pengobatannya di Puskesmas II Denpasar
Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional prospektif.
Pemilihan sampel pasien dan pemilihan Puskesmas menggunakan metode teknik
pengambilan sampel secara non random sampling (purposive sampling) dan harus
memenuhi kriteria inklusi yang sudah dibuat oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini
adalah pasien hipertensi yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar
(82%) 51 responden, pasien yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebesar
(8%) 11 responden, tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang. Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pasien hipertensi di
Puskesmas II Denpasar Selatan cukup tentang pengobatannya

Kata Kunci : Hipertensi, Tingkat Pengetahuan Pasien

viii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL............................................................................. ii
HALAMAN PERSYARATAN.............................................................. iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN............................................ iv
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI............................... v
SURAT PERNYATAAN........................................................................ vi
KATA PENGANTAR............................................................................ vii
ABSTRAK.............................................................................................. viii
DAFTAR ISI.......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xv
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN............................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN..……………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………....... 3

1.4. Manfaat Penelitian………………………………………….... 3

1.4.1.Manfaat Teoritis.................................................................. 3

1.4.2.Manfaat Praktis................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 4

2.1 Hipertensi................................................................................. 4

2.1.1 Definisi Hipertensi.............................................................. 4

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi......................................................... 4

2.1.3 Etiologi Hipertensi.............................................................. 5

2.1.4 Gejala Hipertensi............................................................... 5

2.1.5 Komplikasi Hipertensi........................................................ 6

ix
2.1.6 Pengobatan Hipertensi........................................................ 6

2.2 Pengetahuan.............................................................................. 7

2.2.1 Definisi Pengetahuan.......................................................... 7

2.2.2 Tingkat Pengetahuan.......................................................... 7

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.............. 8

BAB III METODE PENELITIAN...................................................... 11

3.1 Kerangka Konsep....................................................................... 11

3.2 Variabel Penelitan....................................................................... 11

3.3 Definisi Operasional................................................................... 11

3.4 Ruang Lingkup Penelian............................................................ 12

3.5 Rancangan Penelitian................................................................. 12

3.5.1 Desain Penelitian................................................................ 12

3.5.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling............................. 12

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................. 13

3.5.4 Instrumen Penelitian........................................................... 13

3.5.5 Pengolahan dan Analisis Data........................................... 14

BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................ 15

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian............................................. 15

4.1.1 Jenis Kelamin Responden................................................... 15

4.1.2 Umur Responden................................................................ 16

4.1.3 Tingkat Pendidikan Responden.......................................... 16

4.1.4 Pekerjaan Responden.......................................................... 17

4.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita


Hipertensi........................................................................... 17

x
4.1.6 Obat yang Dikonsumsi Responden.................................... 18

4.2 Tingkat Pengetahuan Responden........................................... 18

4.2.1 Pengetahuan Responden tentang Definisi dan Gejala


Hipertensi........................................................................... 20

4.2.2 Pengetahuan Responden tentang Upaya Penanganan


Hipertensi dengan Perubahan Gaya Hidup......................... 21

4.2.3 Pengetahuan Responden tentang Komplikasi


Hipertensi........................................................................... 22

4.2.4 Pengetahuan Responden tentang Faktor Risiko


Hipertensi........................................................................... 23

4.2.5 Pengetahuan Responden tentang Pengobatan


Hipertensi........................................................................... 24

BAB V PEMBAHASAN

5.1Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................ 26


5.2Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.............................. 26
5.3Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan........ 27
5.4Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan....................... 27
5.5Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menderita
Hipertensi.................................................................................. 28

5.6Karakteristik Responden Berdasarkan Obat Hipertensi yang


Dikonsumsi............................................................................... 28

5.7Karakteristik Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Peserta


Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar
Selatan....................................................................................... 29

5.8.Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Definisi


dan Gejala Hipertensi................................................................ 29

5.9. Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Upaya


Penanganan Hipertensi Dengan Perubahan Gaya Hidup........ 30

5.10.Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang


Komplikasi Hipertensi............................................................ 30

5.11.Tingkat Pengetahuan Responden tentang Faktor Resiko


Hipertensi................................................................................ 31

5.12.Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang

xi
Pengobatan Hipertensi............................................................ 31

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN..................................................... 32

6.1 Simpulan.................................................................................... 32

6.2 Saran........................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 33

LAMPIRAN…………………………………………………………... 35

DAFTAR TABEL

xii
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.................................................................. 12

Tabel 3.1 Tingkat Kategori Pengetahuan............................................ 14

Tabel 4.2 Skor Jawaban Responden.................................................... 19


Tabel 4.3 Analisis Jawaban Responden tentang Definisi dan Gejala
Hipertensi.............................................................................. 20
Tabel 4.4 Analisis Jawaban Responden tentang Upaya Penanganan
Hipertensi dengan Perubahan Gaya Hidup....................... 21
Tabel 4.5 Analisis Jawaban Responden tentang Komplikasi
Hipertensi.............................................................................. 22
Tabel 4.6 Analisis Jawaban Responden tentang Faktor Risiko
Hipertensi.............................................................................. 23
Tabel 4.7 Analisis Jawaban Responden tentang Pengobatan
Hipertensi.............................................................................. 24

DAFTAR GAMBAR

xiii
Gambar 3.1 Kerangka Konsep............................................................. 11

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...... 16

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur.................... 16

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan........................................................................ 17

Gambar 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan............. 17


Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama
Menderita Hipertensi....................................................... 18
Gambar 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Obat
Hipertensi yang Dikonsumsi........................................... 18

Gambar 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden


tentang Hipertensi Secara Umum.................................. 20

Gambar 4.5 Tingkat Pengetahuan Responden tentang

Definisi dan Gejala Hipertensi........................................ 21

Gambar 4.9 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Upaya

Penanganan Hipertensi dengan Perubahan Gaya

Hidup................................................................................. 22
Gambar 4.10 Tingkat Pengetahuan Responden tentang
Komplikasi Hipertensi..................................................... 23
Gambar 4.11 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Faktor Resiko
Hipertensi.......................................................................... 24

Gambar 4.12 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Pengobatan

Hipertensi………………………………………………..

25

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari

Puskesmas II Denpasar Selatan..................................... 35

Lampiran 2. Kuisioner Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi..... 36

Lampiran 3. Surat Persetujuan Menjadi Responden....................... 38

Lampiran 4. Rekapan Hasil Kuesioner……………………………… 39

xv
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

LDL : Low Density Lipoprotein (Kolesterol Jahat)

HDL : High Density Lipoprotein ( Kolesterol Baik)

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan
pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. H
ipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari
atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau e
sensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat dise
babkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan a
nak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan dar
ah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komp
likasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan te
kanan darah secara berkala (Sidabutar, 2009).
Di dunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan darah tin
ggi. Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan sebanyak 600 jut
a dan mengalami peningkatan menjadi hampir 1 milyar pada tahun 2008 (WHO, 2
014). Data WHO pada tahun 2015 menunjukan sekitar 1,13 milliar orang di dunia
terdiagnosis menderita hipertensi artinya, satu dari tiga orang di dunia
terdiagnosis menderita hipertensi dan hanya 36,8% di antaranya yang minum obat.
Berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi hiperten
si berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu rata-rata 8,4% pada penduduk d
engan umur di atas 18 tahun (Kemenkes RI, 2018).
Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola ma
kan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseora
ng yang mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan. Hipertensi
belum banyak diketahui sebagai penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi term
asuk penyakit pembunuh diam-diam, karena penderita hipertensi merasa sehat dan
tanpa keluhan berarti sehingga menganggap ringan penyakitnya. Hipertensi ditem

xvii
ukan ketika dilakukan pemeriksaan rutin/saat pasien datang dengan keluhan lain.
Dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ket
ika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner,
fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif/stroke. Hipertensi pada dasarnya mengura
ngi harapan hidup para penderitanya. Penyakit ini menjadi muara beragam penyak
it degeneratif yang bisa mengakibatkan kematian. Hipertensi selain mengakibatka
n angka kematian yang tinggi juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan p
erawatan yang harus ditanggung para penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi b
erdampak pula bagi penurunan kualitas hidup. Bila seseorang mengalami tekanan
darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan secara rutin dan pengontrolan sec
ara teratur, maka hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-kasus serius ba
hkan kematian. Hipertensi yang terus menerus mengakibatkan kerja jantung ekstra
keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah jantung, gi
njal, otak dan mata (Wolff, 2006).
Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi pasien hipertensi untuk dapa
t mengatasi kekambuhan atau melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikas
i. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi pendidikannya masih re
ndah. Pendidikan yang rendah pada pasien hipertensi tersebut mempengaruhi ting
kat pengetahuan mengenai penyakit hipertensi secara baik. Pengetahuan pasien hi
pertensi yang kurang ini berlanjut pada kebiasaan yang kurang baik dalam hal per
awatan hipertensi, mengkonsumsi garam berlebih, kebiasaan minum kopi merupa
kan contoh bagaimana kebiasaan yang salah tetap dilaksanakan. Pengetahuan yan
g kurang dan kebiasaan yang masih kurang tepat pada pasien hipertensi dapat me
mpengaruhi motivasi dalam berobat (Wolff, 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin meneliti mengenai tingk
at pengetahuan pasien hipertensi pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Pus
kesmas II Denpasar Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

xviii
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada pen
elitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan pasien hipertensi peserta
Janiman Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien hipe


rtensi peserta Jamian Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun
2019

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis


Memberikan pengalaman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian sert
a mengaplikasikan berbagai teori dan konsep yang didapat di bangku kuliah ke dal
am bentuk penelitian ilmiah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan infor
masi mengenai hipertensi yang bermanfaat bagi penderita untuk menambah penge
tahuan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat meningkatkan motivasi untuk mem
eriksakan diri dalam berobat.

BAB II

xix
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi

2.1.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana teka


nan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg. Batas norm
al tekanan darah menurut Joint National Commite VIII Guidline Recomendations
(2015) adalah di bawah atau kurang dari 120/80 mmHg, kategori prahipertensi ber
kisar antara 120-139/80-89 mmHg, sedangkan hipertensi tingkat satu berkisar pad
a 140-159/90-99 mmHg, dan hipertensi tingkat dua berkisar pada >160/>100 mm
Hg (JNC-8, 2015). Sedangkan menurut lembaga-lembaga kesehatan nasional (The
National Institutes of Health) mendefinisikan hipertensi apabila tekanan sistolik di
atas 140 dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Dielh, 2017).

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi

Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer


dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial atau idi
opatik dan merupakan 95% dari kasus-kasus hipertensi. Selama 75 tahun terakhir t
elah banyak penelitian untuk mencari etiologinya. Tekanan darah merupakan hasil
curah jantung dan resistensi vaskular, sehingga tekanan darah meningkat jika cura
h jantung meningkat, resistensi vaskular perifer bertambah, atau keduanya. Bebera
pa faktor yang pernah dikemukakan relevan terhadap mekanisme penyebab hipert
ensi yaitu: genetik, lingkungan, jenis kelamin, dan natrium (Gray dkk., 2005).
Hipertensi renal atau hipertensi sekunder merupakan sekitar 5% kasus hipe
rtensi telah diketahui penyebabnya. Sebanyak 3% disebabkan karena parenkim
ginjal, 1% akibat penyakit renovaskular dan 1% akibat endokrin.

2.1.3 Etiologi Hipertensi

Sebagian besar kasus hipertensi tidak dapat disembuhkan. Keadaan tersebu


t berasal dari suatu kecenderungan genetik yang bercampur dengan faktor-faktor r

xx
isiko seperti stres, kegemukan, terlalu banyak makan garam, kurang gerak badan d
an penyumbatan pembuluh darah. Ini disebut hipertensi esensial. Kalau seseorang
mempunyai sejarah hipertensi keluarga dan mengidap hipertensi ringan, kemungk
inan hipertensi berkembang lebih hebat dapat dikurangi dengan memberi perhatia
n khusus terhadap faktor-faktor risiko tersebut. Untuk kasus-kasus yang lebih bera
t, diperlukan pengobatan untuk mengontrol tekanan darah. Jenis lain dari hiperten
si dikenal sebagai hipertensi sekunder, yaitu kenaikan tekanan darah yang kronis t
erjadi akibat penyakit lain, seperti kerusakan ginjal, tumor, saraf, renovaskular da
n lain-lain (Junaidi, 2010).

2.1.4 Gejala Hipertensi

Secara umum, hipertensi ringan tidak terasa dan tidak mempunyai gejala.
Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa disadari oleh orang tersebut.
Sering hal itu ketahuan tiba-tiba, misalnya pada waktu mengadakan pemeriksaan
kesehatan, atau pada saat mengadakan pemeriksaan untuk asuransi jiwa. Kadang-
kadang tanda-tanda tekanan darah tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala
pusing, gugup, dan palpitasi (Knight, 2006). Pada sebagian orang, tanda pertama
naiknya tekanan darahnya ialah apabila terjadi komplikasi. Tanda yang umum iala
h sesak nafas pada waktu kerja keras. Ini menunjukkan bahwa otot jantung itu sud
ah turut terpengaruh sehingga tenaganya sudah berkurang yang ditandai dengan se
sak nafas. Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perd
arahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus
berat, edema pupil (edema pada diskus optikus) dan penglihatan kabur (Knight, 2
006).
Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda pada tingkat awal. Kebanyakan
orang mengira bahwa sakit kepala terutama pada pagi hari, pusing, berdebar-debar
dan berdengung di telinga merupakan tanda-tanda hipertensi. Tanda-tanda tersebu
t sesungguhnya dapat terjadi pada tekanan darah normal, bahkan seringkali tekana
n darah yang relatif tinggi tidak memiliki tanda-tanda tersebut. Cara yang tepat un
tuk meyakinkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan menguku
r tekanannya. Hipertensi sudah mencapai taraf lanjut, yang berarti telah berlangsu

xxi
ng beberapa tahun, akan menyebabkan sakit kepala, pusing, napas pendek, pandan
gan mata kabur, dan mengganggu tidur (Soeharto, 2004).

2.1.5 Komplikasi Hipertensi

Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat e
mbolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke
dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertropi dan menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang mengalami arterosklerosis dapat
melemah sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma (Corwin,
2005).
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang bi
ngung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh
terasa lemah atau sulit digerakkan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kak
u, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak (S
antoso, 2006).
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tid
ak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus
yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Karena hipertens
i kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin ti
dak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.
Demikian juga hipertropi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-perubahan wak
tu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung,
dan peningkatan risiko pembentukan bekuan (Corwin, 2002).

2.1.6 Pengobatan Hipertensi

Setelah diagnosis hipertensi ditegakkan dan diklasifikasikan menurut golo


ngan atau derajatnya, maka dapat dilakukan dua strategi penatalaknaan dasar yaitu
farmakologik dan tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang telah diketahui ak
an menyebabkan atau menimbulkan komplikasi, misalnya menghilangkan obesita
s, menghentikan kebiasaan merokok, alkohol, dan mengurangi asupan garam serta
rileks. Farmakologik, yaitu memberikan obat anti hipertensi yang telah terbukti ke
gunaannya dan keamanannya bagi penderita. Obat-obatan yang digunakan pada hi

xxii
pertensi adalah: diuretik, contohnya furosemide, triamferena, spironolakton; beta
blockers, contohnya metaprolol, atenolol, timolol; ACE-inhibitor, contohnya lisin
opril, captopril, quinapril; alfa-blockers, contohnya prazosin, terazosin; antagonis
kalsium, contohnya diltiazem, amlodipine, nifedipine; vasodilator-direct, contohn
ya minixidil, mitralazine; angiotensin reseptor antagonis, contohnya losartan dan f
alse-neurotransmiter, contohnya clodine, metildopa, guanabens (Junaidi, 2010).

2.2 Pengetahuan

2.2.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang t


erhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung. telinga, dan sebagain
ya). Tingkat pengetahuan yang dihasilkan saat pengindraan sangat dipengaruhi ole
h intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan se
seorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mat
a). Pengetahuan seseorang terhadap subjek mempunyai intensitas atau tingkat yan
g berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010).

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Secara garis besar pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat, yakni mengeta
hui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mensintesis.
Mengatahui diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada se
belumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu bahwa buah tomat banyak
mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit dem
am berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes agepti, dan sebagainya. Untuk
mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertany
aan-pertanyaan misalnya: apa penyebab tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Me
mahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar da
pat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara be
nar tentang objek yang diketahui tersebut. Mengaplikasikan diartikan apabila oran
g yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplik
asikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Mengnalisis adalah k
emampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian menca

xxiii
ri hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau
objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pa
da tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau me
misahkan, mengelompokkan, membuat Gambar (bagan) terhadap pengetahuan ata
s objek tersebut. Mengevaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk me
lakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.penilaian ini denga
n sendirinya didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau norma-no
rma yang berlaku di masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal (Noto


atmodjo, 2003). Faktor internal meliputi: pendidikan adalah suatu proses belajar y
ang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yan
g lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan mas
yarakat. Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perke
mbangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu mempertinggi taraf intele
gensi individu (Sustrani, 2006). Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan mela
lui indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya. Setiap orang me
mpunyai persepsi berbeda, meskipun objeknya sama. Motivasi diartikan sebagai d
orongan untuk bertindak dan mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan
dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku. Dalam mencapai tujuan dan m
unculnya motivasi memerlukan rangsangan dari dalam diri individu maupun dari l
uar. Motivasi murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya su
atu perilaku dan dirasakan suatu kebutuhan. Pengalaman adalah sesuatu yang dira
sakan (diketahui, dirasakan), juga merupakan kesadaran akan suatu hal yang terta
ngkap oleh indera manusia. Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman berdasa
rkan kenyataan yang pasti dan pengalaman yang berulang-ulang dapat menyebabk
an terbentuknya pengetahuan. Pengalaman masa lalu dan aspirasinya untuk masa
yang akan datang menentukan perilaku masa kini (Notoatmodjo, 2003).

Faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: lingkungan, s


osial ekonomi, kebudayaan dan informasi. Lingkungan sebagai faktor yang memp
engaruhi pengembangan sifat dan perilaku individu. Sosial ekonomi, penghasilan

xxiv
sering dilihat untuk menilai suatu hubungan antara tingkat penghasilan dalam pem
anfaatan pelayanan kesehatan. Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan, nil
ai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan
suatu pola hidup. Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan yang d
apat menimbulkan kesadaran dan mempengaruhi perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin berta
mbah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehing
ga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih bany
ak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua
selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal d
ilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengen
ai jalannya perkembangan selama hidup: semakin tua semakin bijaksana, semakin
banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingg
a menambah pengetahuan; tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada oran
g yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat
diperkirakan bahwa intelligence quotient akan menurun sejalan dengan bertambah
nya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa k
ata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata intelligence quot
ient seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia (Not
oatmodjo, 2007).
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediet impact) sehingga menghasi
lkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Kemajuan teknologi menyebabkan
tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk me
dia massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pen
garuh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyamp
aian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan
yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi ba

xxv
ru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pe
ngetahuan terhadap hal tersebut (Notoatmodjo, 2007).
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertam
bah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga a
kan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertent
u, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang
(Notoatmodjo, 2007).

xxvi
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Jumlah pasien hipertensi Tingkat pengetahuan pasien


meningkat sangat pesat mempengaruhi keberhasilan
terapi hipertensi

Perlu dilakukan penelitian untuk


mengetahui tingkat pengetahuan pasien
hipertensi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pasien hipertensi


peserta JKN di Puskesmas II Denpasar Selatan.

3.3 Definisi Operasional

Tingkat pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pe


mahaman responden yang berkaitan dengan penyakit hipertensi (definisi, gejala),
faktor risiko dan etiologi hipertensi, komplikasi hipertensi, upaya penangan hipert
ensi dengan perubahan gaya hidup, dan pengobatan hipertensi yang diukur dengan
menjawab kuesioner.
Tingkat pengetahuan responden dikelompokkan berdasarkan skor jawaban
kuesioner. Responden dinyatakan memiliki tingkat pengetahuan baik jika skornya
76-100, tingkat pengetahuan cukup jika skornya 51-< 76 dan tingkat pengetahuan
kurang jika skornya  51.

xxvii
3.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Denpasar Selatan yang beralamat


di Jalan Danau Buyan III Sanur. Penelitian dilakukan mulai Bulan Januari sampai
Juni 2019.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Bulan
Uraian Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Penyusunan proposal penelitian
Pembuatan instrumen penelitian
Pengumpulan dan pengolahan data
Penyusunan laporan penelitian

3.5 Rancangan Penelitian

3.5.1 Desain Penelitian


Penelitian ini berjenis observasional atau suvei deskriptif dengan pendekata
n prospektif.
3.5.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.5.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi peserta JK
N di Puskesmas II Denpasar Selatan.
3.5.2.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah bagian dari penderita hipertensi peserta JKN
di Puskesmas II Denpasar Selatan yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ek
sklusi.
a. Kriteria inklusi:
1. Umur 20 sampai 60 tahun
2. Tidak mengalami gangguan kognitif
3. Mampu membaca dan menulis
4. Pendidikan minimal lulus SD
b. Kriteria eksklusi:
1. Tidak bersedia menjadi subyek penelitian
2. Tenaga kesehatan
Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin (Sevilla et.al, 2007) se
bagai berikut:

xxviii
……………..……………………………………. P
ersamaan (3.1)

n = 61,5
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel penelitian ini adalah 6
2 (pembulatan).
3.4.2.1 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling yakni purposive sampling atau judgmental sampling yaitu pe
ngambilan sampel dengan pertimbangan tertentu peneliti (Sugiyono, 2016).
Sampel atau subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini harus memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan k
uesioner kepada subjek penelitian. Kuesioner berupa pernyataan benar dan salah.
Subjek diminta menentukan pernyataan yang benar dan yang salah. Sebelum diber
ikan kuesioner, setiap subjek diwajibkan mengisi dan menandatangani informed c
onsent yang menyatakan memahami tentang penelitian yang sedang diikuti dan be
rsedia menjadi subjek penelitian, serta peneliti menyatakan menjaga kerahasiaan p
asien.

3.5.4 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdir
i dari 25 pertanyaan benar dan salah yang berkaitan dengan definisi, gejala hiperte
nsi, faktor risiko hipertensi, pencegahan hipertensi, komplikasi hipertensi, dan pen
atalaksanaan hipertensi.

xxix
3.5.5 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah secara statistis deskriptif berupa tabel dan gamb
ar. Skor tingkat pengetahuan dihitung dengan rumus:

…………………………
……… Persamaan (3.2)
Skor yang diperoleh kemudian dikonversi dari skala ratio menjadi skala ordi
nal baik, cukup dan kurang.
Tabel 3.1 Kategori Tingkat Pengetahuan
Rentang Skor Tingkat Pengetahuan
76-100 Baik
51-< 76 Cukup
< 51 Kurang

xxx
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil dari pengumpulan data yang di
lakukan di Puskesmas II Denpasar Selatan tentang tingkat pengetahuan pasien hip
ertensi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan. Da
ta diperoleh dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan
pasien hipertensi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar S
elatan tentang penyakit hipertensi dengan jumlah responden sebanyak 62 respond
en yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang disajikan terdiri dari 2 macam yaitu
data umum dan data khusus. Adapun data umum yang merupakan karakteristik su
byek peneliti yaitu data demografi meliputi: umur, pendidikan dan pekerjaan, seda
ngkan yang termasuk dalam data khusus yaitu karakteristik responden menurut tin
gkat pengetahuan pasien hipertensi tentang penyakit hipertensi.berikut akan diurai
kan hasil penelitian dan pembahasanya.

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Denpasar Selatan yang beralamat


di Jalan Danau Buyan III Denpasar Selatan. Responden dalam penelitian ini adala
h pasien hipertensi peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Karakteristik yang dipap
arkan pada data umum mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan.

4.1.1 Jenis Kelamin Responden

Hasil penelitian menunjukkan responden perempuan lebih banyak (56%)


dibandingkan dengan laki-laki (44%).

xxxi
Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.1.2 Umur Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (71%) responden berada


dalam kelompok umur 51-60 tahun.

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

4.1.3 Tingkat Pendidikan Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (42%) responden memiliki


tingkat pendidikan SMA sederajat dan hanya 5% responden memiliki pendidikan
tingkat perguruan tinggi.

xxxii
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

4.1.4 Pekerjaan Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (42%) responden bekerja


sebagai ibu rumah tangga.

Gambar 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

4.1.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita Hipertensi

Hasil penelitian menunjukkan dari 62 responden 4 responden (6.45%)


menderita hipertensi < 1 tahun,42 (68%) menderita hipertensi 1-5 tahun,15
responden (24.2%) menderita hipertensi 6-10 tahun, dan 1 responden (1,7%)
menderita hipertensi 19 tahun.

xxxiii
Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita
Hipertensi

4.1.6 Obat Hipertensi yang Dikonsumsi Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (92%) responden


mengkonsumsi amlodipin 5 mg sebagai antihipertensi.

Gambar 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Obat Hipertensi yang Dikonsumsi

4.2 Tingkat Pengetahuan Responden

Frekuensi dan persentase jawaban benar dan salah responden untuk


masing-masing soal disajikan dalam Tabel 4.1. Rata-rata skor jawaban benar
seluruh responden adalah 79,94. Sebanyak 82% responden memiliki tingkat

xxxiv
pengetahuan baik, 18% responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan tidak
ada responden dengan tingkat pengetahaun kurang.

Tabel 4.2 Skor Jawaban Responden

No. Benar Skor Kategori No. Benar Skor Kategori


1 19 76 Baik 32 20 80 Baik
2 20 80 Baik 33 18 72 Cukup
3 22 88 Baik 34 21 84 Baik
4 17 68 Cukup 35 21 84 Baik
5 21 84 Baik 36 21 84 Baik
6 20 80 Baik 37 21 84 Baik
7 22 88 Baik 38 20 80 Baik
8 20 80 Baik 39 21 84 Baik
9 6 64 Cukup 40 19 76 Baik
10 21 84 Baik 41 19 76 Baik
11 20 80 Baik 42 18 72 Cukup
12 18 72 Cukup 43 20 80 Baik
13 20 80 Baik 44 21 84 Baik
14 14 56 Cukup 45 20 80 Baik
15 16 64 Cukup 46 22 88 Baik
16 19 76 Baik 47 18 72 Cukup
17 19 76 Baik 48 22 88 Baik
18 21 84 Baik 49 21 84 Baik
19 18 72 Cukup 50 20 80 Baik
20 20 80 Baik 51 21 84 Baik
21 22 88 Baik 52 20 80 Baik
22 23 92 Baik 53 21 84 Baik
23 16 64 Cukup 54 23 92 Baik
24 20 80 Baik 55 21 84 Baik
25 20 80 Baik 56 22 88 Baik
26 23 92 Baik 57 20 80 Baik
27 20 80 Baik 58 21 84 Baik
28 19 76 Baik 59 21 84 Baik
29 19 76 Baik 60 21 84 Baik
30 20 80 Baik 61 21 84 Baik
31 18 72 Cukup 62 21 84 Baik

xxxv
Gambar 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang
Hipertensi Secara Umum

4.2.1 Pengetahuan Responden tentang Definisi dan Gejala Hipertensi

Pengetahuan tentang definisi dan gejala hipertensi diwakili oleh tiga


pertanyaan yaitu soal nomor 1, 8 dan 15.

Tabel 4.3 Analisis Jawaban Responden tentang Definisi dan Gejala Hipertensi
No. Benar Salah
Pertanyaan
Soal Jml % Jml %
Seseorang dinyatakan hipertensi ji
1 ka tekanan darahnya ≥ 140/90 mm 56 90,32% 6 9,7%
Hg.
Hipertensi disebut pembunuh diam
8 diam karena tidak memiliki gejala 55 88,70% 7 11,3%
yang khas.
Gejala umum yang dialami oleh pe
15 nderita hipertensi adalah sakit kepa 62 100% 0 0%
la.
Rata-rata 55 88,7% 6,3 10,2%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden, 55 (88,7%)


responden menjawab benar dan 6,3 (10,2%) responden menjawab salah
pertanyaan tentang definisi dan gejala hipertensi.

xxxvi
Gambar 4.5 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Definisi dan
Gejala Hipertensi

Dari gambar di atas di ketahui bahwa dari 62 responden, 42 responden


(67,7%) berpengetahuan baik, 19 responden (30,6%) berpengetahuan cukup, dan
1 responden (1,6%) berpengetahuan kurang tentang definisi dan gejala hipertensi.

4.2.2 Pengetahuan Responden tentang Upaya Penanganan Hipertensi dengan


Perubahan Gaya Hidup

Pengetahuan tentang upaya penanganan hipertensi dengan perubahan gaya


hidup diwakili oleh enam pertanyaan yaitu soal nomor 2, 9, 10, 16, 17 dan 22.

Tabel 4.4 Analisis Jawaban Responden tentang Upaya Penangan


Hipertensi dengan Perubahan Gaya Hidup

No. Benar Salah


Pertanyaan
Soal Jml % Jml %
Aktivitas fisik seperti jalan cepat secara
2 rutin setiap hari dapat menurunkan tekanan 56 90,3% 6 9,7%
darah
Mengurangi konsumsi garam dapat
9 menurunkan tekanan darah pada penderita 58 93,5% 4 6,4%
hipertensi
Berolahraga berat baik untuk menurunkan
10 22 35,50% 40 64,5 %
tekanan darah pada penderita hipertensi

Konsumsi asinan akan memicu tekanan


16 55 8,0 % 7 11,3%
darah

Makanan yang dianjurkan untuk penderita


17 33 53,22% 29 46,8%
hipertensi adalah daging merah
Intensitas olah raga yang direkomendasikan
22 untuk penderita hipertensi adalah 40 menit 53 85,5% 9 14,5%
3 -4 perminggu
Rata-rata 46,2 74,5 % 15,8 25,5%

xxxvii
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 62 reseponden, 46,2 (74,5%)
reseponden menjawab benar dan 15,8 (25,5%) reseponden menjawab salah
pertanyaan tentang upaya penanganan hipertensi dengan perubahan gaya hidup
terdapat.

Gambar 4.9 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Upaya


Penanganan Hipertensi dengan Perubahan Gaya Hidup

Dari gambar di atas diketahui bahwa dari 62 responden, 33 responden


(53,2%) berpengetahuan baik, 25 responden (40,3%) berpengetahuan cukup,
dan 4 responden (7,5%) berpengetahuan kurang tentang upaya penanganan
hipertensi dengan perubahan gaya hidup.

4.2.3 Pengetahuan Responden tentang Komplikasi Hipertensi

Pengetahuan tentang komplikasi hipertensi diwakili oleh empat pertanyaan


yaitu soal nomor 3, 12, 13 dan 25.

Tabel 4.5 Analisis Jawaban Responden tentang Komplikasi Hipertensi

No. Jawaban Benar Jawaban Salah


Pertanyaan
Soal Jumlah % Jumlah %
Hipertensi mempengaruhi fungsi
3
jantung dan ginjal.
55 88,7% 7 11,3%
Gagal ginjal merupakan salah satu
12 komplikasi yang dapat terjadi pada 53 84,5% 9 14,5%
penderita hipertensi
Hipertensi jarang menyebabkan
13 43 69,3% 19 30,6%
komplikasi diabetes mellitus tipe 2
Gangguan fungsi hati dapat terjadi jika
25 56 90,3% 6 9,7%
hipertensi tidak terkontrol
Rata-rata 51,7 83,4% 10,3 16,6%

xxxviii
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden, 51,7 (83,4%)
responden menjawab benar dan 10,3 (16,6%) responden menjawab salah
pertanyaan tentang komplikasi hipertensi.

Gambar 4.10 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Komplikasi


Hipertensi

Pada gambar di atas diketahui bahwa dari 62 responden, 31 responden


(50,0%) berpengetahuan baik, 24 responden (38,7%) berpengetahuan cukup, dan
7 responden (11,3%) berpengetahuan kurang tentang komplikasi hipertensi.

4.2.4 Pengetahuan Responden tentang Faktor Risiko Hipertensi

Pengetahuan tentang faktor risiko hipertensi diwakili oleh delapan


pertanyaan yaitu soal nomor 4, 6, 7, 11, 14, 18, 19 dan 20.

Tabel 4.6 Analisis Jawaban Responden tentang Faktor Risiko Hipertensi

Jawaban Benar Jawaban Salah


No. Soal Pertanyaan
Jumlah % Jumlah %
Penyakit hipertensi hanya diderita oleh orang
4 38 51,6% 24 38,7%
yang memiliki badan yang gemuk.
Salah satu penyebab hipertensi adalah faktor
6 40 64,5% 22 35,5%
keturunan
Umur yang paling beresiko terkena hipertensi
7 45 72,6% 17 27,4%
adalah umur > 55 Tahun
Minuman beralkohol dapat memicu peningkatan
11 53 85,5% 9 14,5%
tekanan darah.
Konsumsi obat KB dapat menyebabkan
14 32 51,6% 30 48,4%
hipertensi
Faktor risiko hipertensi yang dapat dikendalikan
18 58 93,5% 4 6,4%
adalah stress
19 Merokok dapat menyebabkan hipertensi 56 90,3% 6 9,7%
20 Kegemukan adalah faktor risiko hipertensi 52 83,8% 10 16%
Rata-rata 46,8 75,5% 15,3 24,7%

xxxix
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden, 46,8 (75,5%)
responden menjawab benar dan 15,3 (24,7%) responden menjawab salah
pertanyaan tentang faktor risiko hipertensi.

Gambar 4.11 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Faktor Resiko


Hipertensi

Dari gambar di atas diketahui bahwa dari 62 responden, 29 responden


(46,8%) berpengetahuan baik, 27 responden (43,5%) berpengetahuan cukup, dan
6 responden (9,7%) berpengetahuan kurang tentang faktor resiko hipertensi.

4.2.5 Pengetahuan Responden tentang Pengobatan Hipertensi

Pengetahuan tentang pengobatan hipertensi diwakili oleh empat


pertanyaan yaitu soal nomor 5, 21, 23 dan 24.

Tabel 4.7 Analisis Jawaban Responden tentang Pengobatan Hipertensi

No. Jawaban Benar Jawaban Salah


Pertanyaan
Soal Jumlah % Jumlah %
Pengobatan hipertensi berlangsung
5 53 85,5% 9 14,5%
seumur hidup.
Target tekanan darah untuk penderita
21 hipertensi berumur kurang dari 60 45 72,6% 17 27,4%
tahun adalah < 140/ 90 mmHg
Amlodipin dan captopriladalah contoh
23 61 98,4% 1 1,6%
obat anti hipertensi
Penderita hipertensi harus minun obat
24 penurun tekanan darah setiap hari 53 85,5% 9 14,5%
walaupun tidak ada gejala
Rata-rata 53 85,5% 9 14,5%

xl
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 62 responden, 53 (85,5%)
responden menjawab benar dan 9 (14,5 %) responden menjawab salah pertanyaan
tentang pengobatan hipertensi.

Gambar 4.12 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Pengobatan


Hipertensi

Dari gambar di atas diketahui bahwa dari 62 responden, 32 responden


(51,6%) berpengetahuan baik, 24 responden (38,7%) berpengetahuan cukup, dan
6 responden (9,7%) berpengetahuan kurang tentang pengobatan hipertensi.

xli
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Berdasarkan data yang didapat dari 62 responden peserta Jaminan
Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan, terdapat 35 responden
(56%) yang berjenis kelamin perempuan dan 27 responden (44%) merupakan
responden dengan jenis kelamin laki laki. Persentase penderita hipertensi
perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini dapat disebabkan karena
beberapa perempuan mendapat pengaruh dari faktor hormonal pada tubuh peremp
uan, yaitu hormon estrogen yang semakin berkurang saat memasuki masa menapo
use. Hormon estrogen berfungsi untuk mengendalikan kadar LDL dan mengatur H
DL pada pembuluh darah, selain itu perubahan hormonal estrogen yang semakin b
erkurang juga berpengaruh terhadap kenaikan berat badan dan tekanan darah menj
adi lebih reaktif terhadap konsumsi natrium (Lita, 2017).

5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan data yang didapat dari 62 responden peserta Jaminan


Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan dapat diketahui bahwa 5
responden (8%) berusia 31-40 tahun, 13 responden (21%) berusia 41-50 tahun,
dan 44 responden (71% ) berusia 51-60 tahun. Presentase 21% pada responden
yang berusia 41-50 tahun dan presentase 71% dari responden yang berusia 51-60
tahun lebih tinggi dibandingkan presentase responden berusia 31-40 tahun. Hal
ini dikarenakan usia sangat mempengaruhi tingkat elastisitas pembuluh darah sese
orang. Semakin tua usia maka terjadi perubahan struktur pembuluh darah besar se
hingga terjadi penyempitan dan kekakuan pada dinding pembuluh darah, juga sem
akin banyak tumpukan plak disekitar aliran darah dan akan beresiko menjadi atero
klerosis. Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu lama maka aliran darah menjadi te
rhambat sehingga memunculkan sifat vasokonstruksi pembuluh darah yang akan b
erujung pada penyakit hipertensi (Price dan Wilson, 2006).

xlii
5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data responden berdasarkan tingkat pendidikan digunakan untuk


mengukur sejauh mana pengetahuan responden/pasien memiliki pengetahuan
tentang pengelolaan penyakit hipertensi yang dialaminya. Pengetahuan tentang
penyakit hipertensi dan penangannya sangat terpengaruh dengan berbagai faktor
baik dari internal dan eksternal pasien yang bersangkutan.
Dari data yang didapat diketahui bahwa, dari 62 responden Jaminan
Kesehatan Nasional 21 responden (34%) berpendidikan SD, 12 responden (19%)
berpendidikan SMP, 26 responden (42%) berpendidikan SMA, dan 3 responden
(5%) berpendidkan perguruan tinggi. Setelah data kuisioner diperoleh dan diolah,
dapat ditemukan bahwa tingkat pendidikan pasien lebih besar ada pada kelompok
SMA. Berkaitan dengan pengetahuan pasien terhadap penyakit hipertensi terjadi
fluktuasi yang cukup signifikan, mengingat jawaban benar dengan skor tinggi
banyak diperoleh oleh responden berpendidikan SMA, namun ada beberapa
jawaban salah dengan skor rendah juga banyak ditemukan pada pasien
berpendidikan SMA.
Responden dengan pendidikan perguruan tinggi ditemukan memiliki skor
menengah atas jawaban benar. Berdasarkan data tersebut diatas dapat dinyatakan
bahwa tingkat pendidikan responden kurang berpengaruh terhadap
pengetahuannya tentang penyakit hipertensi.

5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data responden berdasarkan pekerjaan digunakan untuk mengetahui,


mengkorelasikan pekerjaan yang dilakukan dengan dampak terhadap potensi
penyakit hipertensi.
Berdasarkan data yang diambil dari pasien hipertensi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan diketahui bahwa dari 62
responden 17 responden (27,4%) berkeja sebagai pedagang, 26 responden (42%)
sebagai ibu rumah tangga, 10 responden (16%) sebagai pegawai negeri sipil, 3
responden (4,8%) sebagai guru, 2 responden (3,2%) sebagai pegawai salon, 1
responden (1,6% ) sebagai pegawai hotel, 1 responden sebagai pemandu wisata, 1

xliii
responden (1,6%) sebagai pegawai koperasi, dan 1 responden (1,6%) sebagai
sopir.
Hasil data diatas menggambarkan bahwa sebanyak 42 % responden
memiliki perkerjaan sebagai ibu rumah tangga gambaran tersebut dapat
disimpulkan bahwa aktivitas/pekerjaan ibu rumah tangga memberi pengaruh yang
signifikan terhadap potensi penyakit hipertensi. Disisi lain hasil data yang
menunjukkan bahwa 27,4 % responden berprofesi sebagai pedagang yang meski
lebih banyak berjenis kelamin laki-laki juga memberikan dampak potensi
penyakit hipertensi pada pasien.

5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menderita Hipertensi

Dari data yang diambil dari kunjungan pasien hipertensi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional ,dapat diketahui bahwa, dari 62 responden 4 responden
(6.45%) < 1 tahun menderita hipertensi,42 (68%) 1-5 tahun menderita
hipertensi,15 responden (24.2%) 6-10 tahun menderita hipertensi,tidak ada
(0%)responden 11-15 tahun menderita hipertensi dan 1 responden (1,7%) 19
tahun menderita hipertensi.
Hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa responden sekaligus
peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun
2019 menggambarkan adanya variasi yang cukup banyak terkait lamanya
menderita penyakit hipertensi, dan lama kisaran antara 1-5 tahun yang paling
banyak diderita oleh responden.

5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Obat Hipertensi yang Dikonsumsi

Dari data yang di ambil dari kunjungan pasien hipertensi peserta


Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan dapat diketahui
bahwa distribusi responden berdasarkan obat hipertensi yang dikonsumsi di
Puskesmas II Denpasar Selatan dari 62 responden, 2 responden (3%)
mengkonsumsi captopril 25 mg, 57 responden (92%) mengkonsumsi amlodipine
5 mg, 3 responden (5%) mengkonsumsi amlodipine 10 mg.
Penggunaan obat hipertensi yang paling banyak digunakan oleh
responden adalah amlodipine 5 mg yaitu sebesar 92%. Hasil yang cukup besar itu
didasari oleh kesesuaian obat dengan tubuh pasien yang mengkonsumsi obat

xliv
tersebut yang memberikan efek samping minimal pada diri pasien. Pengguna obat
ini lebih banyak menyatakan untuk tidak menggunakan obat lain seperti captopril
25 mg hal tersebut dikarenakan keluhan efek samping seperti batuk yang dialami
pasien setelah mengkonsumsi obat tersebut. Ketersediaan obat hipertensi di
Puskesmas juga memberikan pengaruh terhadap penggunaan obat hipertensi pada
pasien. Selama penelitian ini dilakukan, obat yang paling banyak tersedia adalah
obat amlodipine 5 mg dan memberikan dampak yang positif bagi penderita
hipertensi, sehingga jenis obat ini lebih banyak digunakan.

5.7 Karakteristik Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi Peserta Jaminan


Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan

Berdasarkan dari data yang diambil dari pasien hipertensi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional di Puskesmas II Denpasar Selatan dapat diketahui bahwa dari
62 responden, 51 responden (82%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 11
responden (18%) memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 0 responden memiliki
tingkat pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan yang dimaksud pada point ini
adalah sejauh mana pasien mengetahui penyakit hipertensi secara umum dan
menyeluruh. Hasil pengolahan data menunjukkan pasien peserta JKN di
puskesmas II Denpasar memiliki pengetahuan yang baik dengan menjawab
pertanyaan kuisioner dan menghasilkan nilai baik.

5.8 Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Definisi dan Gejala


Hipertensi

Dari hasil jawaban responden terhadap 3 pertanyaan tentang gejala dan


definisi hipertensi diperoleh jawaban yang benar dan salah dari 62 responden, 42
responden (68%) berpengetahuan baik, 19 responden (31%) berpengetahuan
cukup, 1 responden (1%) berpengetahuan kurang tentang definisi dan gejala
hipertensi. Pada point ini tingkat pengetahuan responden diukur lebih spesifik
dalam bentuk definisi dan gejala hipertensi. Hasil menunjukkan berbeda dengan
pengetahuan pasien secara umum tentang hipertensi. Ketika pertanyaan tentang

xlv
definisi dan gejala hipertensi diajukan skor tinggi yang mengindikasikan
responden memiliki pengetahuan baik tertinggi sebesar 68 %.

5.9 Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Upaya Penanganan


Hipertensi Dengan Perubahan Gaya Hidup

Dari tabel 4.4 di atasadapat dilihat bahwa dari 6 pertanyaan tentang upaya
penanganan hipertensi dengan perubahan gaya hidup terdapat 46,2 (74,5%)
jawaban yang benar dan 15,8 (25,5%) jawaban yang salah. Berdasarkan hasil
jawaban di atas maka di peroleh tingkat pengetahuan tentang upaya penanganan
hipertensi dengan perubahan gaya hidup di ketahui bahwa dari 62 responden. 33
responden (53%) yang berpengetahuan baik, 25 responden (40%) berpengetahuan
cukup, 4 responden (7%) berpengetahuan kurang tentang upaya penanganan
hipertensi dengan perubahan gaya hidup.
Berdasarkan pengolahan data dapat ditunjukkan bahwa pasien penderita
hipertensi ini memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang upaya penanganan
hipertensi dengan perubahan gaya hidup. Sebanyak 53% responden mampu
menjawab dengan baik dengan besarnya pengaruh perubahan gaya hidup dalam
upaya menangani penyakit hipertensi.

5.10 Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Komplikasi


Hipertensi

Dari hasil jawaban responden terhadap 4 pertanyaan tentang komplikasi


hipertensi di peroleh jawaban yang benar dan salah. Berdasarkan hasil kuisioner
bahwa dari 62 responden. 31 responden (50%) berpengetahuan baik, 24 responden
(39%) berpengetahuan cukup, dan 7 responden (11%) berpengetahuan kurang
tentang komplikasi hipertensi.
Dengan 50% responden berpengetahuan baik tentang komplikasi
hipertensi dan dibandingkan dengan seluruh pasien penderita hipertensi
menunjukkan bahwa responden tergolong memiliki pengetahuan rata-rata,
mengingat 39 % hanya berpengetahuan cukup dan bahkan 11% berpengetahuan
kurang.

5.11 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Faktor Risiko Hipertensi

xlvi
Dari 8 pertanyaan tentang faktor risiko hipertensi terdapat 46,8 (75,5%)
jawaban yang benar dan 15,3 (24,7%) jawaban yang salah. Berdasarkan hasil
jawaban di atas maka di peroleh tingkat pengetahuan tentang faktor resiko dan
etiologi hipertensi bahwa dari 62 responden. 29 responden (47%) yang
berpengetahuan baik, 27 responden (43%) berpengetahuan cukup, 6 responden
(10%) berpengetahuan kurang tentang faktor resiko hipertensi.

5.12 Analisis Tingkat Pengetahuan Responden tentang Pengobatan


Hipertensi

Dilihat dari 4 pertanyaan tentang pengobatan hipertensi terdapat 53


(85,5%) jawaban yang benar dan 36 (58 %) jawaban yang salah. Berdasarkan
hasil jawaban di atas maka di peroleh tingkat pengetahuan tentang pengobatan
hipertensi di ketahui bahwa dari 62 responden. 32 responden (51%) yang
berpengetahuan baik, 24 responden (39%) berpengetahuan cukup, 6 responden
(10%) berpengetahuan kurang tentang pengobatan hipertensi.

xlvii
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tingkat pengetahuan pasien hipertensi peserta jaminan Kesehatan Nasional di
Puskesmas II Denpasar Selatan tentang penyakit hipertensi dari 62 responden
yang diteliti, ditemukan 51 responden (82%) berpengetahuan baik, 11 responden
(18%) berpengetahuan cukup dan tidak ada responden berpengetahuan kurang.

6.2 Saran

a. Semua unit layanan agar lebih meningkatkan edukasi kepada pasien tentang
penyakit hipertensi sehingga pengetahuan masyarakat khususnya tentang
hipertensi bisa lebih ditingkatkan.

b. Pengetahuan tentang pengobatan pasien hipertensi agar dijelaskan secara rinci


kepada pasien sehingga pengobatan yang diberikan dapat dipatuhi oleh pasien
sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai.

c. Penelitian ini dilakukan sebatas pada pasien penderita hipertensi peserta JKN
di Puskesmas II Denpasar Selatan, dan selama pengamatan dilakukan masih
sangat perlu diteliti lebih dalam terutama pada bagian latar belakang penyebab
perbedaan pengetahuan pasien terhadap penyakit hipertensi.

xlviii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto A. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek (ed revisi). Jakarta:
Rineka Cipta; 2010.

Corwin.(2014, 22 Februari). Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang


pencegahan hipertensi dengan kejadian hpertensi di poliklinik penyakit da
lam rsud. Prof. Dr. Hi. Aloei saboe kota gorontalo.Diperoleh 8 Juni 2019
dari http://eprints.ung.ac.id/5044/6/2013-1-14201-841409021-bab2-30072
013043932.ps

Gray.(2014, 22 Februari).Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang pen


cegahan hipertensi dengan kejadian hpertensi di poliklinik penyakit dalam
rsud. Prof. Dr. Hi. Aloei saboe kota gorontalo.Diperoleh 8 Juni 2019 dari
http://eprints.ung.ac.id/5114/5/2013-1-14201-841409021-bab2-
30072013043932.pdf

JNC-8. (2015). Hypertension: The Silent Killer: Updated JNC-8 Guideline Recom
mendations.Diperoleh 3 Mei 2019 dari https://c.ymcdn.com/sites
/aparx.site-ym.com /resource /resmgr /Ces / CE_ Hypertension _The
Silent_K.pdf

Junaidi.(2014, 24 Juli). Pola peresepan dan kerasionalan penggunaan antihiperte


nsi pada pasien dengan hipertensi di rawat jalan puskesmas simpur perio
de januari-juni 2013 bandar lampung.Diperoleh 4 Mei 2019 dari
http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%20II.pdf

Kandarini, Yeni. (2017, 6 Juni). Tatalaksana Farmakologi Terapi Hipertensi.


Diperoleh 10 April 2019 dari https://repositori.unud.ac.id/protected
/storage/upload/penelitian/penelitianSimdos/d57d6f5e30470171e35353f01
985b9c0.pdf

Kemenkes RI.(2019, 17 Mei). Hipertensi penyakit paling banyak diidap masyara


kat.Diperoleh 20 Juni 2019 www.depkes.go.id/article/print/19051
700002/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap-masyarakat.html

Knight.(2016).Bab II Landasan Teori.Diperoleh 8 Juni 2019 dari repository.ukws.


edu/bitstream/123456789/14248/3/T1_462012077_BAB%20II.pdf

Kurniawan, Andy. (2018, 9 November). Gambaran Subjective Global Assesment


Dan Lama Hari Perawatan Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rsud Ir. Soe
karno Sukoharjo.Diperoleh 1 Mei 2019 dari
http://eprints.ums.ac.id/68362/2/laman%depan%20sampai%20daftar%20t
abel%20skripsi.pdf

xlix
Lita.(2018, 9 November). Gambaran Subjective Global Assessment (SGA) Dan L
ama Hari Perawatan Pasien Hipertensi Rawat Inap Di RSUD Ir. Soekarn
o Sukoharjo.Diperoleh 20 Juni 2019 dari http://eprints.ums.ac.id /
68362/7/BAB%20IV.pdf
Notoatmojo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

Price., dan Wilson.(2018, 9 November). Gambaran Subjective Global Assessment


(SGA) Dan Lama Hari Perawatan Pasien Hipertensi Rawat Inap Di RSU
D Ir. Soekarno Sukoharjo.Diperoleh 20 Juni 2019 dari
http://eprints.ums.ac.id /68362/7/BAB%20IV.pdf

Santoso.(2014, 24 Juli). Pola peresepan dan kerasionalan penggunaan antihipert


ensi pada pasien dengan hipertensi di rawat jalan puskesmas simpur peri
ode januari-juni 2013 bandar lampung.Diperoleh 4 Mei 2019 dari
http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%20II.pdf

Sevilla.(2012, 15 September). Menentukan Jumlah Sampel dengan Rumus Slovi


n.Diperoleh 8 Juni 2019 dari http://analisis-statistika.blogspot.com /
2012/09/menentukan-jumlah-sampel-dengan-rumus.html

Sidabutar R.P dan Wiguno P. (2009). Hipertensi Esensial, Ilmu Penyakit Dalam Jil
id 11, Jakarta: FK-UI

Soeharto. (2014, 22 Februari). Gambaran Subjective Global Assessment (SGA) D


an Lama Hari Perawatan Pasien Hipertensi Rawat Inap Di RSUD Ir. Soek
arno Sukoharjo.Diperoleh 4 Mei 2019 dari http://eprints.ums.ac.id /
68362/7/BAB%20IV.pdf

Sugiyono.2016.Metode penelitian Kwantitatif Kualitatif dan R&D.Penerbit CV


Albabeta Bandung.

Sustrani. (2006). BAB II Tinjuan Pustaka.Diperoleh 20 Mei 2019 dari


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/140/jtptunimus-gdl-upiksetyan-
6984-3-babii.pdf

WHO.(2015, 11 November).Hubungan antara Stres dengan Hipertensi pada Pasi


en Rawat Jalan di Puskesmas Rapak Mahang Kabupaten Kutai Kartanega
ra Provinsi Kalimantan Timur.Diperoleh 8 Juni 2019 dari
http://eprints.ums.ac.id/39382/4/04.%20BAB%20I.pdf

Wolff, H. P. 2006. Hipertensi. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, Gramedia

l
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi Peneltian dari Puskesmas II Denpasar Selatan

li
Lampiran 2. Kuisioner Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi
KUESIONER
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI
PESERTA JKN PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

A. Identitas Responden
No Responden :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status :
Umur :
Tekanan Darah :
Lama menderita hipertensi :
Obat yang digunakan :

B. Petunjuk Pengisian :
Beri tanda (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
JAWABAN
NO PERNYATAAN
BENAR SALAH
Seseorang dinyatakan hipertensi jika tekanan
1
darahnya ≥ 140 / ≥ 90mmHg
Aktifitas fisik seperti jalan cepat secara rutin
2
setiap hari dapat menurunkan tekanan darah.
Hipertensi mempengaruhi fungsi jantung dan
3
ginjal.
Penyakit hipertensi hanya diderita oleh orang
4.
yang memiliki badan yang gemuk.
Pengobatan hipertensi berlangsung seumur
5.
hidup.
Salah satu penyebab hipertensi adalah faktor
6.
keturunan
Umur yang paling beresiko terkena hipertensi
7
adalah umur > 55 Tahun
Hipertensi disebut pembunuh diam-diam
kerena tidak memiliki gejala yang khas dan
8
sebagian besar penderita hipertensi tidak
mengalami gelala.
Mengurangi konsumsi garam dapat
9. menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi
Berolahraga berat baik untuk menurunkan
10
takanan darah pada penderita hipertensi
Minuman beralkohol dapat memicu
11
peningkatan tekanan darah.
Gagal ginjal merupakan salah satu komplikasi
12
yang dapat terjadi pada penderita hipertensi
13 Hipertensi jarang menyebabkan komplikasi

lii
JAWABAN
NO PERNYATAAN
BENAR SALAH
diabetes mellitus tipe 2
Konsumsi obat KB dapat menyebabkan
14
hipertensi
Gejala umum yang dialami oleh penderita
15
hipertensi adalah sakit kepala
Konsumsi asinan akan memicu peningkatan
16
tekanan darah
Makanan yang dianjurkan untuk penderita
17
hipertensi adalah daging merah
Faktor risiko hipertensi yang dapat
18
dikendalikan adalah stres
19 Merokok dapat menyebabkan hipertensi
20 Kegemukan adalah faktor risiko hipertensi
Target tekanan darah untuk penderita
21 hipertensi berumur kurang dari 60 tahun
adalah <140/ 90mmHg
Intensitas olah raga yang direkomendasikan
22 untuk penderita hipertensi adalah 40 menit,3-4
kali perminggu
Amlodipin dan captopriladalah contoh obat
23
anti hipertensi
Penderita hipertensi harus minun obat penurun
24 tekanan darah setiap hari walaupun tidak ada
gejala
Gangguan fungsi hati dapat terjadi jika
25
hipertensi tidak terkontrol

liii
Lampiran 3. Surat Persetujuan Menjadi Responden

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Dengan menandatangani lembar ini saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam


penelitian yang berjudul “ TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA
HIPERTENSI PESERTA JKN DI PUSKESMAS II DENPASAR
SELATAN “ Yang akan dilakukan oleh ida ayu Komala Dewi mahasiswa
D3 RPL Saraswati Denpasar. Saya telah dijelaskan bahwa jawaban
kuisioner ini hanya digunakan untuk kepreluan penelitian dan saya secara
suka rela bersedian menjadi responden penelitian

Denpasar , 2019

Yang menyatakan

( )

liv
RIWAYAT HIDUP

Ida Ayu Komala Dewi lahir di kabupaten

Gianyar,Kecamatan Belahbatuh pada tanggal 13

Pebruari 1969,merupakan anak ke empat dari empat

bersaudara dari pasangan Ida Bagus Nyoman Gerdam

(almarhum) dengan Ida Ayu Putu Gede (almarhum).Pada tahun 1984 memulai

pendidikan di SD Negeri 3 Belahbatuh dan tahun 1985 melanjutkan ke SLTP

Swasta Belahbatuh,kemudian melanjutkan di SMF Saraswati Denpasar pada

tahun 1988,Pada tahun 1989 bekerja di apotik Agung farma,dan kemudian pada

tahun 1990 di angkat sebagai CPNS di Puskesmas II Denpasar Selatan hingga

sekarang,Pada tahun 2018 kuliah mengikuti program Rekognisi Pembelajaran

Lampau (RPL) di program Diploma III Farmasi,fakultas Farmasi Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

lv

Anda mungkin juga menyukai