KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan Discovery Based Learning Peserta Didik dapat berpikir kritis dan kreatif
dalam menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan kegunaannya,
kemudian kreatif dan terampil mengomunikasikan rancangan dan hasil sel Volta yang dibuat
dari bahan di sekitar dalam bentuk poster hasil kerjasama kelompok.
D. Materi Pembelajaran :
1. Kespontanan Reaksi
2. Diagram sel Volta
3. Reaksi sel Volta
4. Notasi sel Volta
5. Potensial sel
6. Deret Volta
7. Kegunaan sel Volta
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan : saintifik
2. Model : Discovery learning (DL)
3. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
G. Sumber Belajar
1. Budi Utami dkk, 2009, Kimia Kelas 3, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
2. Unggul Sudarmo, 2018, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII, Penerbit Erlangga, Jakarta.
3. Modul PKB, 2017, Kimia SMA Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter,
Kelompok Kompetensi B, PPPPTK, Bandung
4. Internet: https://konsep-kimia.blogspot.com/2016/08/sel-volta-atau-sel-
galvani.html
5. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Langkah–Langkah Pembelajaran :
a. Pertemuan 1: 4 x 45 menit
Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahul 1. Memberi salam dan berdoa sebelum 30
uan pembelajaran dimulai; menit
2. Mengecek kehadiran peserta didik;
3. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
4. Melakukan apersepsi untuk menggali
pengetahuan tentang reaksi redoks;
5. Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai berkaitan dengan sel Volta
dan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari;
6. Menyampaikan cakupan materi sel
Volta dan kegiatan yang akan
dilakukan;
7. Menyampaikan teknik penilaian yang
akan digunakan pada saat membahas
materi sel Volta.
Kegiatan Stimulation Peserta didik mengamati 120
Inti (stimulasi/pem demonstrasi tentang kespontanan menit
berian reaksi.
rangsangan)
a. Pertemuan 2: 4 x 45 menit
Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahu- 1. Memberi salam dan berdoa sebelum 30 menit
luan pembelajaran dimulai;
2. Mengecek kehadiran peserta didik;
3. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan;
4. Melakukan apersepsi untuk menggali
pengetahuan tentang sel Volta;
5. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan
dengan daya desak antar logam dalam deret Volta
dan kegunaan sel Volta dalam kehidupan;
6. Menyampaikan cakupan materi deret volta dan
kegiatan yang akan dilakukan;
7. Menyampaikan teknik penilaian yang akan
digunakan pada saat membahas materi deret
Volta;
Kegiatan Stimulation Peserta didik diminta mengamati sebuah senter. 120
Inti (stimulasi/pe Peserta didik diharapkan mengemukakan sebanyak menit
mberian mungkin pertanyaan sesuai dengan hasil
rangsangan) pengamatannya.
1. Bagaimana jika posisi elektrode baterai dalam
tempat baterai dibalik (kutub positif baterai
dipasang pada kutub negatif tempat baterai pada
senter), menyebabkan lampu senter tidak bisa
menyala?
2. Peserta didik mengidentifikasi benda-benda yang
menghasilkan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari?
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk penilaian : Jurnal
c. Instrumen penilaian : jurnal
(Instrumen Penilaian (terlampir)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan Uraian
(Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk Kerja
(Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
Materi masih dalam cakupan KD 3.4 Menganalisis proses yang terjadi dalam sel
Volta dan menjelaskan kegunaannya dan diberikan Persamaan Nernst.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 (jika diperlukan)
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2 (jika diperlukan)
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Materi Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan Demontrasi:
Menguji daya desak logam (Kespontanan Reaksi)
1. Reaksikan logam Zn ke dalam 50 mL larutan CuSO4 0,1M dan logam Cu ke dalam 50
mL larutan ZnSO4 0,1M.
2. Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung!
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing-masing tabung:
a. Tabung 1:
…………… + …………. ………. + ………….
Atau logam …….. dapat mendesak logam ………..
b. Tabung 2:
……………. + …………. ………. + …………
Atau logam …….. tidak dapat mendesak logam……….
Percobaan:
Lakukanlah percobaan sederhana untuk memahami reaksi redoks spontan dan tidak spontan
berikut ini:
Siapkan 2 gelas kimia ukuran 100 mL, ke dalam gelas kimia 1 masukkan 50 mL larutan CuSO4
0,1 M dan sepotong logam zink (Zn).
Kedalam gelas kimia 2 masukkan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M dan sepotong logam tembaga
(Cu). Amati perubahan warna masing-masing logam pada gelas 1 dan gelas 2. Amati pula
perubahan suhu yang terjadi pada masing-masing gelas tadi.
Jelaskan perubahan yang kalian temukan!
Pada kegiatan tersebut diatas kalian temukan bahwa zink bereaksi spontan dengan larutan
CuSO4 yang disertai dengan pembebasan energi yang menyebabkan kenaikan suhu larutan.
Reaksi redoks spontan dapat digunakan sebagai sumber arus listrik, hal ini disebabkan arus
listrik adalah aliran elektron. Tiap elektron membawa muatan listrik sebesar 1,6 x 10-19
coulomb. Berikut ini adalah penjelasan reaksi redoks pada sel volta yang menghasilkan energi
listrik.
A B
Gambar 2.1. Susunan sel volta
Beberapa fakta tentang sel volta
a. Sel Volta terdiri atas dua electrode yaitu anode dan katode
b. Anode pada sel Volta:
Tempat terjadinya reaksi oksidasi
Merupakan kutub negatif
Mempunyai nilai potensial elektrode lebih rendah daripada katode
c. Katode pada sel Volta:
Tempat terjadinya reaksi reduksi
Merupakan kutub positif
Mempunyai nilai potensial elektrode lebih tinggi daripada anode
d. Nilai potensial sel (E0sel ):
E0sel = E0katode - E0anode
Tidak dipengaruhi oleh koefisien reaksi
Reaksinya spontan jika E0reaksi bernilai positif
Sel Volta dapat dibedakan menjadi sel Volta primer, sel Volta sekunder dan sel bahan bakar.
Sel Volta primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung setimbang
ketika menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang dapat diperbaharui dengan cara
mengembalikan elektrodenya ke kondisi awal. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel
yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang disuplai ke elektrode-elektrode dan
secara bertahap pula membuang produk-produknya. Berikutnya kita akan membahas
Penerapan Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari. Tipe-tipe sel Volta dan contohnya adalah
sebagai berikut:
Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar dibanding baterai biasa.
Sel ini terdiri dari:
Logam zink (Zn) digunakan sebagai wadah merupakan anode.
Oksida mangan (MnO2) sebagai katode.
Kalsium hidroksida (KOH) merupakan elektrolit.
Reaksi sel nya:
Sel accu atau aki merupakan contoh sel volta yang bersifat dapat balik (reversible) yaitu
hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula sehingga sel accu dapat diisi ulang
jika melemah.
Reaksi lengkapnya:
Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anode Pb dan katode PbO2 berubah membentuk
PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga konsentrasi H2SO4 berkurang.
Kemudian sel accu dapat diestrum kembali (diisi) sehingga konsentrasi asam sulfat
kembali seperti semula.
Sel hidrogen-oksigen termasuk jenis sel bahan bakar yang terus menerus dapat
berfungsi selama bahan-bahan secara tetap dialirkan ke dalamnya. Sel ini digunakan
pada pesawat ruang angkasa. Sel hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel
berpori yang dialiri gas hydrogen dan katode dari lempeng nikel oksida berpori yang
dialiri gas oksigen. Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.
Cara kerja sel ini adalah:
a. Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat nikel berpori teroksidasi membentuk H2O
2 H2(g) + 4OH-→ 4H2O + 4e-
b. Elektron yang dibebaskan bergerak melalui kawat penghantar menuju elektroda
nikel oksida.
c. Pada elektrode nikel oksida elektron mereduksi O2 menjadi OH-
O2(g) + 2H2O + 4e- → 4OH-
Reaksi yang terjadi pada sel ini sebagai berikut:
Biasanya pada sel ini digunakan platina atau senyawa palladium sebagai katalis.
Potensial elektrode standar (Eo), adalah banyaknya arus listrik yang dihasilkan dari kedua
elektrode diatas yaitu dengan menetapkan potensial elektrode Zn dan Cu. Untuk mengetahui
potensial elektrode suatu zat maka digunakan elektrode standar sebagai patokan, yaitu
elektrode hidrogen standar dengan harga potensial 0 volt (Eo = 0 volt)
Tabel 2.1. Potensial elektrode standar, Eo berbagai zat :
(sumber http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/tables/electpot.html)
Contoh soal:
Ditentukan dua elektrode sebagai berikut:
Ag+(aq) + e Ag(s) Eo = +0,80 v
Mg2+(aq) + 2e Mg(s) Eo = -2,37 v
Jawab:
a. Eosel = Eoreduksi - Eooksidasi
Eosel = +0,80 v – (-2,37)
Eosel = +3,17 v.
Keterangan:
*) Level kognitif 1 = pengetahuan/pemahaman
Level kognitif 2 = aplikasi/penerapan
Level kognitif 3 = penalaran
1. Diketahui data potensial elektroda standar:
Ag+(aq) + e- → Ag (s) E0 = +0,80 volt
3. Suatu sel Volta tersusun dari elektrode Zn dalam ZnCl2 dan elektrode Cr dalam
CrCl3 . Diketahui data sebagai berikut:
Cd2+ │ Cd E0 = -0,43 V
Cr3+ │ Cr E0 = -0,74 V
Pernyataan yang benar adalah…..
A. Reaksi sel yang terjadi: 3Cd2+ + 2Cr → 3Cd + 2Cr3+
B. Cd akan bertindak sebagai anode
C. E0sel adalah +1,36 V
D. Elektron mengalir dari Cd ke Cr
E. Cr mengalami reduksi
4. Diketahui:
Fe2+ + 2e- → Fe; Eo = - 0,44 volt
3+ -
Al + 3e → Al; Eo = - 1,66 volt
Zn2+ + 2e- → Zn; Eo = - 0,76 volt
Mg2+ + 2e- → Mg; Eo = - 2,34 volt
Cu2+ + 2e- → Cu; Eo = + 0,34 volt
Nilai potensial sel terbesar terdapat pada .....
A. Fe │ Fe2+ ║ Cu2+ │ Cu
B. Zn │ Zn2+ ║ Fe2+ │ Fe
C. Mg │ Mg2+ ║ Cu2+ │ Cu
D. Al │ Al3+ ║ Zn2+ │ Zn
E. Cu │ Cu2+ ║ Al3+ │ Al
Nomor gambar, notasi sel dan harga potensial sel (Eo Sel) adalah:
No. Notasi Sel Nilai Eo Sel
(1) Cu│Cu2+║Pb2+│Pb Positif
(2) Ni│Ni ║Zn │Zn
2+ 2+
Negatif
(3) Cu│Cu ║Zn │Zn
2+ 2+
Positif
(4) Ni│Ni ║Cu │Cu
2+ 2+
Positif
(5) Pb│Pb ║Cu │Cu
2+ 2+
Positif
Berdasarkan table di atas, pasangan data yang tepat adalah…..
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 5
D. 3 dan 4
E. 1 dan 5
6. Seorang siswa mencelupkan 2 potong logam, tembaga dan zink, dicelupkan ke dalam
larutan asam sulfat 1 M. Pengamatan hasil percobaan yang benar adalah…..
(1) Logam zink akan larut menghasilkan gas H2
(2) Tembaga akan larut menghasilkan gas H2
(3) Logam zink akan larut dan logam tembaga tidak larut
(4) Kedua logam akan larut
Pernyataan yang paling tepat adalah…..
A. (1) (2) dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4) benar
E. (1) (2) (3) dan (4) benar
7. Jika diketahui:8
Fe2+(aq) + 2e → Fe (s); Eo = - 0,44 volt
Ag+ (aq) + e → Ag (s); Eo = + 0,80 volt
Maka potensial sel untuk reaksi:
Fe(s) + 2AgNO3(aq)→ Fe(NO3)2(aq) + 2Ag (s) adalah .....
A. +1,32 volt
B. +1,31 volt
C. +1,24 volt
D. -1,31 volt
E. -1,24 volt
Pengarah dari karya inovasi tersebut, Randy Yusuf Kurniawan di Surabaya, Minggu
mengatakan dalam komposisinya, baterai memiliki elektrolit (zat kimia) yang berbahaya bagi
lingkungan, seperti lithium dan timbal. Terlebih, jika zat tersebut bereaksi akan
menimbulkan ledakan dan keracunan pada tubuh.
"Buah tomat berasa asam tersebut diukur keasamannya melalui kadar vitamin C dan
menghasilkan 10-40 miligram vitamin C per 100 gram tomat. Tomat yang menjadi bahan uji
adalah tomat mentah sampai masak dengan mengambil sari tomat terlebih dahulu dengan
cara dijus kemudian diuji," katanya.
Dia menjelaskan, asam sebagai sumber proton, ketika bereaksi dengan elektroda
menghasilkan elektron yang mengalir ke sirkuit luar sehingga terjadi aliran listrik.
"Tetapi, sari tomat tersebut masih berbentuk cairan, di mana elektrolit yang berupa cairan
menghasilkan tegangan listrik yang kecil," ujarnya.
Alhasil sebelum dirangkai menjadi baterai, sari tomat ditambahkan biopolimer berupa
agarose untuk menjadi elektrolit berbentuk gel. Penambahan agarose mampu
meningkatkan densitas atau kerapatan elektrolit.
"Rapatnya elektrolit membuat nilai tegangan listik menjadi tinggi," ujar mahasiswa
pascasarjana ITS asal Surabaya itu.
http://www.konfrontasi.com/content/teknologi/tiga-mahasiswa-its-kembangkan-baterai-
dari-tomat
Jika kepada Anda diberikan alat berupa lempengan logam seng dan tembaga dan beberapa
bahan di sekitar sebagai berikut:
Bahan pH
Jeruk 3,45
Nanas 3,49
Jambu biji 3,97
Labu siam 5,92
Pilihlah salah satu bahan terbaik untuk merencanakan pembuatan sel Volta. Mengapa Anda
memilih buah tersebut? Apa fungsi logam seng dan logam besi dalam sel Volta tersebut?
2. Kunci Jawaban
1. C
2. D
3. A
4. C
5. C
6. B
7. C
8. Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1 Bahan yang terbaik harus memiliki pH rendah, yakni tomat 1
Logam seng berfungsi sebagai anode 1
Logam tembaga berfungsi sebagai katode 1
Skor Maksimal 3
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Pengantar:
Buah-buahan memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Beberapa eksperimen telah
berhasil membuat baterai dari buah-buahan, misalnya lemon, belimbing untuk
menghidupkan lampu.
Sel Volta (Buah-buahan)
Untuk menguji potensial sel dapat pula dilakukan dengan mencelupkan dua macam logam
ke dalam buah-buahan yang mengandung asam, kemudian menghubungkan kedua logam
tersebut dengan voltmeter seperti pada gambar berikut:
Tugas:
1. Cari informasi mengenai pembuatan sel Volta dari buah-buahan dari berbagai sumber.
2. Pilih dua macam buah, kemudian buat rancangan percobaan pembuatan sel Volta dari
buah tersebut.
3. Ajukan rancangan tersebut ke guru Anda untuk didiskusikan.
4. Jika telah disetujui, buat sel Volta tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
1. Kisi-Kisi
IPK Materi Pokok Indikator Teknik
Kompetensi Dasar
Keterampilan Penilaian
Menganalisis proses Merangkai sel Sel Volta Menyiapkan 2 Praktek
yang terjadi dalam sel Volta macam buah-
Volta dan menjelaskan menggunakan buahan yang
kegunaannya buah-buahan tepat
Menyiapkan
logam dengan
ukuran yang
sama
Mengalibrasi
Voltmeter
2. Instrumen
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
2 macam buah-buahan disiapkan dengan
Menyiapkan 2 macam 4
tepat
1 buah-buahan yang tepat
Hanya 1 macam buah yang tepat 2
Buah-buahan yang disiapkan tidak tepat 1
elektroda logam dengan ukuran yang
Menyiapkan logam
sama 4
dengan ukuran yang sama
2 Logam dalam keadaan bersih
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 3
Kriteria tidak terpenuhi 1
Menepatkan jarum Voltmeter dengan
tepat
4
Menggunakan Voltmeter yang sama
3 Mengalibrasi Voltmeter
Membaca Volmeter dengan tepat
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
SEL VOLTA
MENENTUKAN POTENSIAL SEL DARI BERBAGAI SEL
PENDAHULUAN
Mengapa batu baterai dan aki dapat mengalirkan arus listrik?. Rangkaian
yang tersusun pada saat keduanya mengalirkan arus listrik disebut sel Volta.
Pada suatu percobaan sel Volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji
kemudian membandingkan hasil pengukuran berdasarkan perhitungan.
A. Tujuan : Merangkai sel Volta untuk mengukur potensial sel yang terjadi pada
suatu reaksi, dan membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.
B. Alat dan Bahan:
Catatan
Jembatan garam dapat dibuat sebagai berikut:
1. Panaskan air sebanyak 250 mL dalam gelas kimia. Masukkan 3 gram agar-agar dan aduk
sampai semua larut.
2. Tambahkan 15 mL larutan jenuh KN0 3. Tuangkan campuran itu ke dalam tabung U
sampai penuh, kemudian dinginkan sampai beku.
3. Basahi kertas saring 10 cm x 1 cm dengan larutan jenuh KN0 3. Setiap berganti sel, ganti
dengan yang baru.
2. Zn │ Zn2+
3. Mg │Mg2+
4. Pb │Pb2+
5. Fe │Fe2+
Potensial elektrode standar setengah sel diperoleh dengan membandingkan sel tertentu
(larutan 1 M, 25 °C) dengan setengah sel hidrogen. Sel hidrogen terdiri atas gas Hz ( 25 °C,
1 arm) yang dialirkan melalui sepotong platina yang tercelup dalam larutan yang
mengandung ion H` 1 M.
Hasil Pengamatan:
E0sel hasil pengamatan yang tertera pada voltmeter untuk reaksi:
Zn (s) + CuSO 4(aq) → Cu (s) + ZnSO 4(aq) adalah …………… volt
Cu2+ + 2e- → Cu E0= ………….. volt
Zn → Zn 2+ + 2e- E0= ………….. volt
E. Pertanyaan
1. Tuliskan bagan sel serta persamaan reaksi setengah sel dan reaksi sel untuk sel-sel 3-A,
3-B, dan 2-A.
Jawab: ...
2. Hitunglah potensial 2-A berdasarkan potensial 3-A dan Potensial 3-B yang tercantum
dalam tabel pengamatan.
Jawab: ...
3. Bandingkan pula hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku data
potensial elektroda standar.
Jawab: ...
3. Pedoman Penskoran
No. Kunci Jawaban Skor
1. Menuliskan bagan yang tepat untuk 2-A; 3-A 3
dan 3-B (hasil percobaan)
Menuliskan persamaan reaksi untuk 2-A; 3-A 3
dan 3-B (table pengamatan)
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Materi Pembelajaran Pertemuan 2
DERET KEREAKTIFAN LOGAM (DERET VOLTA)
A. Pengertian
Apa itu deret volta?. Deret volta adalah deret yang menyatakan unsur-unsur logam
berdasarkan potensial elektrode standarnya. Jadi, kegunaan deret volta ini adalah sebagai
acuan apakah logam ini bisa bereaksi dengan ion logam lain. Konsep deret volta sama seperti
reaksi pendesakan antarhalogen (nanti dipelajari di kimia unsur).
C. Deret volta
Pereduksi dan pengoksidasi pada derel volta
Pereduksi dalam reaksi redoks adalah suatu bagian kimia yang bersifat reduktor dan
mengalami oksidasi. Nah, dalam pereduksi sel Volta pereduksi paling kuat adalah yang
mempunyai E0 sel paling negatif dan terletak paling kiri dalam deret volta.
Pengoksidasi dalam reaksi redoks adalah suatu bagian kimia yang bersifat oksidator dan
mengalami reduksi. Jadi, E0sel nya bertanda positif.
CONTOH SOAL
Diketahui data potensial reduksi standar:
Fe2+ + 2e → Fe ; E0= -0,44 V
Sn2+ + 2e → Sn ; E0 = -0,13 V
Cu2+ + 2e → Cu ; E0 = +0,34 V
Berdasarkan data di atas maka pernyataan yang benar adalah …
A. Cu dapat mereduksi Fe2+ tetapi tidak dapat mereduksi Sn2+
B. Fe dapat mereduksi Sn2+ tetapi tidak dapat mereduksi Cu2+
C. Fe dapat mereduksi Cu2+ tetapi tidak dapat mereduksi Sn2+
D. Sn dapat mereduksi Fe2+ dan Cu2+
E. Fe dapat mereduki Sn2+ dan Cu2+
Penyelesaian:
Ingat, bahwa E0 bertanda negatif berada paling kiri deret volta sementara E0 bertanda
positif berada paling kanan deret volta. Berarti, semakin ke kiri E0 semakin kecil dan
semakin ke kanan E0 semakin positif. Urutannya dalam deret volta adalah Fe, Sn, Cu. Fe
dapat mendesak Sn dan Cu. Sn hanya dapat mendesar Cu, sementara Cu tidak dapat
mendesak Fe dan Sn. Jawaban paling tepat adalah C.
SOAL URAIAN:
Pedoman penskoran :
Kunci soal PG DAN Uraian:
No. Kunci Skor
1. D 1
2. B 2
Penyelesaian skor
a. E0 Cu= +0,34 V; E0 Cd= -0,40 V; E0 Ca= -2,87 V; E0 Sn= -0,14 V 4
b. Cu – Sn – Cd – Ca 2
c. Yang bereaksi dengan asam (H+) adalah logam Ca; Cd; Sn 2
d. Yang bereaksi logam Cd dan Ca 2
Yang tidak bereaksi adalah logam Cu
Total skor 10
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Petujuk Umum:
Tugas ini adalah tugas kelompok dan setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.
Pengantar:
Salah satu sumber listrik yang sering Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai
dan aki (accu). Baterai merupakan penerapan dari sel elektrokimia yang sering disebut juga
sel kering (sel Leclanche).
Tugas:
1. Sediakan masing-masing satu baterai biasa dan baterai alkaline berukuran kecil.
2. Bongkar baterai tersebut, kemudian amati komponen-komponen yang terdapat dalam
kedua baterai tersebut.
3. Bandingkan komponen kedua baterai, kemudian masukkan ke dalam table.
4. Buatlah laporan hasil pengamatan baterai. Lengkapi pula dengan gambar komponen
beserta fungsinya (studi literature). Presentasikan hasil pengamatan kelompok anda di
depan kelas.
3. Baterai
Alkalin
4. Baterai
Kering
5. Sel Perak
Oksida
6. Baterai
Lithium
7. Sel Bahan
Bakar
PENILAIAN PENUGASAN PERTEMUAN 2
INSTRUMEN PENUGASAN
Contoh Tugas:
2. Analisis dan identifikasi beberapa sel volta primer, sekunder dan sel bahan
bakar
3. Analisis dan identifikasi dalam sel Volta yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari tersebut elektrode, elektrolit dan reaksi yang terjadi. Buat dalam
bentuk Tabel Pengamatan.
4. Analisis dan identifikasi kelebihan dan kekurangan dari sel Volta tersebut.
Rubrik Penilaian
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Pendahuluan:
Deret kereaktifan logam yang dikenal dengan deret Volta adalah deretan logam-logam yang
tersusun berdasarkan daya oksidasinya terhadap logam lain. Berdasarkan deret ini dapat
diramalkan apakah reaksi redoks dapat berlangsung spontan atau tidak.
A. Tujuan
Menentukan deret Volta berdasarkan percobaan
C. Langkah Kerja
1. Reaksikan zat-zat seperti gambar di bawah ini:
Pengamatan:
(1)
(2)
2. Gambar di bawah ini menunjukkan percobaan reaksi pendesakan logam terhadap ion
logam lain dalam larutan menurut reaksi:
L (s) + MX (aq) → LX (aq) + M(s)
Catatan:
A: terjadi reaksi (+)
B: tidak terjadi reaksi (-)
Larutan yang digunakan:
Larutan CuSO 4 0,1 M
Larutan MgSO4 0,1 M
Larutan ZnSO4 0,1 M
Larutan FeSO4 0,1 M
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M
3. Tentukan ion logam yang didesak dan yang tidak didesak pada data berikut ini:
4. Dari data di atas urutan logam tersebut mulai dari reduktor terkuat sampai yang
terlemah adalah:
Deretan logam tersebut adalah bagian dari deret volta yang merupakan urutan
kereaktifan logam dari reduktor kuat ke reduktor lemah.
D. Pertanyaan:
1. Tuliskan deret volta dengan lengkap!
2. Sebutkan unsur bukan logam yang ada dalam deret volta!
3. Mengapa unsur-unsur itu dimasukkan ke dalam deret Volta?
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Bandung, 28 Juli 2018
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung, Guru Mata Pelajaran,
Potensial elektrode (E) dirumuskan oleh persamaan Nerst dengan persamaan sebagai
berikut:
E = E0- 𝑅𝑇/𝑛𝐹 log [Bn+]b/[An+]a
Dimana:
E0= potensial electrode standar
R = konstanta gas (8,314 kJ/mol)
T = temperature (K)
F = konstanta Faraday (96.500 Coulomb)
n = banyaknya electron yang ditransfer
Jika nilai R, F, dan suhu 250C dimasukkan ke dalam rumusan tersebut, maka persamaan
menjadi:
Dimana:
Qc adalah kuosien reaksi (sudah dipelajari di kelas XI.
Persamaan Nernst ini memberikan gambaran bahwa potensial sel elektrokimia sangat
dipengaruhi oleh konsentrasi elektrolit yang terlibat dalam reaksi sel. Oleh karena itu, jika
konsentrasi elektrolit dalam baterai kering, aki mobil, dan baterai telepon seluler berkurang
atau sangat kecil, maka daya listrik dalam baterai pun juga kecil atau dikatakan baterainya
rusak.
Cara Menyelesaikan Soal Persamaan Nernst:
1. Tuliskan reaksi elektrodenya lengkap dengan nilai potensial electrode standar. Jika
dalam soal nilai ini tidak tercantum, maka dapat dicari di dalam table potensial
elektrode standar.
2. Tuliskan reaksi redoksnya, dimana electrode yang memiliki potensial lebih positif akan
tereduksi dan yang lebih negatif akan teroksidasi. Setarakan reaksi ini dengan
menambahkan koefisien reaksi sehingga jumlah electron di bagian oksidasi sama
dengan dibagian reduksi.
3. Jumlahkan potensial elektrode. Hasil ini merupakan pitensial sel dalam keadaan standar
(E0sel).
4. Tuliskan persamaan Nernst dan substitusikan rumusan Qc, jumlah elektron yang
ditransfer, dan nilai konsentrasi ke dalam persamaan tersebut.
5. Hitunglah nilai Esel-nya.
Contoh Soal:
1. Ion Al3+, Sn2+, dan Sn4+ memiliki konsentrasi berturut-turut 0,1 M ; 0,01 M ; 0,5 M. Ketiga
ion itu dirangkai pada susunan sel volta (diagram volta) dengan jembatan garam berisi
garam halit. Jika diketahui E0 Al | Al3+ = -1,66 V dan E0 Sn4+ | Sn2+ = +0,154 V, nilai
potensial sel volta pada rangkai tersebut adalah … (log 8 = 0,9)
A. 1,814 V
B. 3,699 V
C. 1,885 V
D. 0,071 V
E. 3,628 V
Penyelesaian:
2. Pada kedua elektrode sel volta terdapat larutan asam yang menghasilkan gas hidrogen
pada anode dan katode. Aliran elektron mengalir dari konsentrasi 0,05 M ke konsentrasi
yang lebih tinggi yaitu 0,5 M. Jika batang pada anode dan katode yang digunakan adalah
platina (Pt), maka potensial sel volta yang terukur pada voltmeter adalah …
A. 0,1184 V
B. 0,0592 V
C. 0,1776 V
D. 0,5092 V
E. Di atas 1 V
–> Penyelesaian: