Anda di halaman 1dari 6

Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL


BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA
KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

Muh. Yusuf Mappeasse


Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM

Abstrak

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto.


Populasinya yang sekaligus sampel penelitian adalah semua siswa kelas III Jurusan
Listrik yang aktif pada semester ganjil 2009/2010 yang berjumlah 44 orang. Data
diperoleh dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Data penelitian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi parsial untuk menguji hipotesis
pertama dan kedua serta analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis ketiga,
dengan menggunakan program SPSS 16 for Windows. Hasil analisis ditemukan : 1)
Terdapat pengaruh positif jika cara dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar PLC, 2) Terdapat pengaruh positif cara belajar terhadap hasil
belajar PLC, tetapi tidak berarti, 3) Terdapat pengaruh positif motivasi belajar
terhadap hasil belajar PLC.Pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar berdasarkan angket
menunjukkan bahwa untuk variable hasil belajar (Y) termasuk kategori sedang
sebesar 73%. Hal ini dibuktikan terdapat 10 orang atau 23% berada pada kategori
sangat tinggi, 0% pada kategori tinggi atau dengan kata lain tidak terdapat hasil
belajar pada kategori tinggi, terdapat 32% atau 73% berada pada kategori sedang,
dan terdapat 2 orang atau 5% pada kategori rendah. Variabel cara belajar (X1)
termasuk kategori tinggi sebesar 43%. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang
menunjukkan terdapat 7 orang atau 16% yang berada pada kategori sangat tinggi,
terdapat 19 orang atau 43% yang berada pada kategori tinggi, terdapat 9 orang atau
20% pada kategori sedang dan terdapat 9 orang atau 20% pada kategori rendah.
Demikian pula variabel motivasi belajar (X2) termasuk kategori sedang sebesar 50%.
Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang menunjukkan terdapat 9 orang atau 20%
yang berada pada kategori sangat tinggi, terdapat 9 orang atau 20% yang berada
pada kategori tinggi, terdapat 22 orang atau 50% pada kategori sedang dan terdapat 4
orang atau 9% pada kategori rendah.

Kata kunci : Cara belajar, Motivasi belajar dan hasil belajar

Cara belajar merupakan suatu cara berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar
bagaimana siswa melaksanakan kegiatan yang buruk akan menyebabkan kurang
belajar misalnya bagaimana mereka berhasil atau gagalnya belajar (The Liang Gie
mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, : 1984).
aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, Motivasi adalah suatu keadaan
pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. dalam diri individu yang menyebabkan
Kualitas cara belajar akan menentukan seseorang melakukan kegiatan tertentu
kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001).
belajar yang baik akan menyebabkan Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

dengan baik, harus mempunyai motivasi mampu meraih prestasi yang tinggi karena
yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik mempunyai cara belajar yang baik.
maupun motivasi ekstrinsik, jadi Cara dan motivasi belajar hanya
kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam sebagian dari variabel yang berpengaruh
pembelajaran teori maupun praktek bisa terhadap hasil belajar yang dicapai oleh
dikurangi, dengan demikian siswa tersebut siswa. Masih banyak variabel lain yang
mampu mengerjakan tugas dengan baik. mempengaruhi antara lain minat belajar,
Dengan motivasi yang tinggi hasil belajar lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain
teori maupun praktek dapat memuaskan, sebagainya. Jadi dalam penelitian ini hanya
sebaliknya dengan motivasi yang rendah meneliti tentang cara dan motivasi belajar
hasil belajar teori maupun praktek tidak siswa, sehubungan dengan usaha
memuaskan. peningkatan hasil belajar siswa kelas III
Berdasarkan informasi dari guru SMK Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
Negeri 5 Makassar, khususnya guru PLC, Berdasarkan uraian di atas, maka yang
pertama kali PLC diajarkan pada tahun 2002 akan diketahui dalam penelitian ini adalah
dengan pengajar dua orang yaitu, guru mata pengaruh cara dan motivasi belajar terhadap
pelajaran itu sendiri dan pengajar yang hasil belajar Programmable Logic Controller
didatangkan dari PT. Tonasa. Dari seluruh (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
siswa Listrik Industri serta Teknik Pendingin Negeri 5 Makassar”.
hanya sekitar 30% dari siswa yang memiliki
cara belajar yang baik dan motivasi belajar CARA BELAJAR
yang tinggi sedangkan 70% siswa lainnya Cara belajar pada dasarnya merupakan
memiliki cara belajar yang baik tapi motivasi satu cara atau strategi belajar yang
belajar yang rendah, sebaliknya ada siswa diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan
memiliki motivasi yang tinggi tapi cara pendapat The Liang Gie (1984:48) yang
belajar yang kurang baik dan hal ini akan mengemukakan bahwa cara belajar adalah
mempengaruhi hasil belajar PLC siswa. rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam
Buruknya cara serta motivasi belajar usaha belajarnya. Hamalik (2001) secara lebih
yang didapatkan merupakan satu dari jelas mengemukakan bahwa cara belajar
beberapa faktor penyebab rendahnya hasil adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
belajar sehingga menyebabkan menurunnya sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya
mutu pendidikan. Seperti yang nampak pada kegiatan-kegiatan dalam mengikuti
siswa kelas III listrik Industri dan Teknik pelajaran, menghadapi ulangan/ujian dan
Pendingin sebenarnya banayk siswa yang sebagainya.
pandai dan mengetahui bagaimana cara Cara belajar siswa adalah kegiatan-
belajar yang baik namun motivasi yang kegiatan yang dilaksanakan siswa pada
didapat baik itu dari dalam maupun dari situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan
lingkuangan luar siswa tersebut, yang tersebut merupakan pencerminan usaha
menyebabkan rendahnya hasil belajar. belajar yang dilakukannya. Cara belajar
Sebaliknya bagi siswa yang memiliki merupakan sebuah masalah yang dihadapi
motivasi yang tinggi tetapi tidak mengetahui oleh setiap siswa dan wajib diatasi dengan
bagaimana cara belajar, hal tersebut juga baik agar tidak merintangi suksesnya studi.
mempengaruhi hasil belajar siswa. Seperti Masalah-masalah yang diantaranya,
yang dikemukakan oleh Slameto (2003) kesukaran mengatur waktu, kemalasan
bahwa faktor cara belajar yang buruk membaca buku, ketidaktahuan dalam
merupakan penyebab masih banyaknya meringkas pelajaran, kesulitan mengikuti
siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya dan menghafal pelajaran maupun di saat
meraih prestasi yang tidak lebih baik dari menempuh ujian. Dari sekian banyak cara, di
siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi bawah ini ada beberapa metode penting,
yaitu: 1) keteraturan dalam belajar, 2) Cara
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

membaca buku, 3) Cara membuat ringkasan, demikian, motivasi dapat member arah
4) Cara mengikuti pelajaran, 5) Cara dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
menghafal pelajaran, 6) Cara menempuh dengan rumusan tujuannya.
ujian. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai
MOTIVASI BELAJAR
tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
Motivasi adalah dorongan, keinginan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
untuk melakukan suatu kegiatan atau
tujuan tersebut. Pebelajar yang akan
pekerjaan dengan memberikan yang terbaik
menghadapi ujian dengan harapan dapat
pada dirinya demi tercapainya tujuan yang
lulus, tentu akan melakukan kegiatan
diinginkan (Sri Suyati, 2001). Menurut
belajar dan tidak akan menghabiskan
Sardiman (2000), motivasi adalah
waktunya untuk bermain atau membaca
serangkaian usaha untuk menyediakan
komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang
Sumber motivasi adalah segala sesuatu
tersebut mau dan ingin melakukan sesuatu.
yang mendasari lahirnya motivasi, misal
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono
bakat, minat, kemampuan (Kamus Besar
(1994) menyatakan, motivasi adalah
Ilmu Pengetahuan, 2005). Motivasi dapat
dorongan mental yang menggerakkan dan
bersumber dari dalam diri seseorang yang
mengarahkan perilaku manusia termasuk
dikenal sebagai motivasi intrinsik dan
perilaku belajar. Sehingga dapat disimpulkan
motivasi dapat bersumber dari luar diri
bahwa motivasi adalah dorongan yang
seseorang yang dikenal dengan motivasi
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan
ekstrinsik.
dan mengarahkan sikap dan perilaku
seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. HASIL BELAJAR
Salah satu teori yang terkenal Kegiatan belajar dan mengajar
kegunaannya untuk menerangkan motivasi sasarannya adalah hasil belajar, jika cara dan
siswa adalah yang dikembangkan oleh motivasi belajar baik, maka diharapkan hasil
Maslow (1943). Maslow percaya bahwa belajarnya juga baik. Adapun pengertian
tingkah laku manusia dibangkitkan dan hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana
diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan (1992: 34) bahwa hasil belajar adalah
tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi ia menerima pengalaman belajar. Istilah hasil
oleh Maslow ke dalam 7 kategori yaitu: 1) belajar tersusun atas dua kata, yakni: “hasil”
Fisiologis, 2) Rasa aman, 3) Rasa cinta, 4) dan “belajar”. Menurut Hasan Alwi (2003)
Penghargaan, 5) Aktualisasi diri, 6) “hasil” berarti sesuatu yang diadakan
Mengetahui dan mengerti, dan 7) kebutuhan (dibuat, dijadikan) oleh suatu usaha,
estetik sedangkan “belajar” mempunyai banyak
Pada dasarnya motivasi berfungsi pengertian diantaranya adalah belajar
sebagai pendorong usaha dalam pencapai merupakan perubahan yang terjadi dalam
prestasi. Sardiman (2000), mengemukakan diri seseorang setelah melalui proses.
bahwa fungsi motivasi: Menurut Bell-Gredler dalam Udin S.
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi Winataputra (2008) pengertian belajar adalah
sebagai penggerak atau motor yang proses yang dilakukan oleh manusia untuk
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini mendapatkan aneka ragam competencies,
merupakan motor penggerak dari setiap skills, and attitude. Kemampuan
kegiatan yang akan dikerjakan. (competencies), keterampilan (skills), dan sikap
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap
arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan dan berkelanjutan mulai dari masa bayi
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

sampai masa tua melalui rangkaian proses dirinya terutama dalam menilai hasil
belajar sepanjang hayat. Sedangkan menurut yang dicapainya maupun menilai dan
Slameto (2003:2) “Belajar adalah suatu proses mengendalikan proses dan usaha
yang dilakukan seseorang untuk belajarnya.
memperoleh suatu perubahan tingkah laku Jadi, yang dimaksud hasil belajar
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil adalah kemampuan yang dimiliki baik
pengalamannya sendiri dalam interaksi bersifat pengetahuan (kognitif), sikap
dengan lingkungannya. (afektif), maupun keterampilan
Menurut Mulyasa (2006), hasil belajar (psikomotorik) yang semuanya ini diperoleh
merupakan prestasi belajar peserta didik melalui proses belajar mengajar.
secara keseluruhan, yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan. Keller METODOLOGI
(Mulyono, 2003), mengatakan bahwa hasil Penelitian ini merupakan penelitian ex-
belajar adalah perbuatan yang terarah pada post facto yang bersifat korelasional. Populasi
penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil dalam penelitian ini adalah semua siswa
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5
antara lain: Makassar tahun ajaran 2009/2010. Siswa
1) Besarnya usaha yang dicurahkan oleh yang telah mengikuti mata pelajaran pada
anak untuk mencapai hasil belajar, semester sebelumnya berjumlah 44 kelas III
artinya bahwa besarnya usaha adalah yang terdiri dari dua kelas berjumlah 44
indikator dari adanya motivasi. orang yang terdiri atas 24 siswa Listrik
2) Intelegensi dan penguasaan awal anak Industri dan 20 orang Teknik Pendingin.
tentang materi yang akan dipelajari, Teknik pengumpulan data terdiri dari
artinya guru perlu menetapkan tujuan kuesioner dan dokumentasi
belajar sesuai dengan kapasitas Secara sederhana pola hubungan
intelegensi anak dan pencapaian tujuan antara variabel yang diamati dapat
belajar perlu menggunakan bahan digambarkan sebagai berikut
apersepsi, yaitu apa yang telah dikuasai
anak sebagai batu loncatan untuk
menguasai materi pelajaran baru. X1
3) Adanya kesempatan yang diberikan
kepada anak didik, artinya guru perlu Y
membuat rancangan dan pengelolaan
pembelajaran yang memungkinkan anak
bebas untuk melakukan eksplorasi X2
terhadap lingkungannya.
Mengenai hasil belajar yang dicapai
oleh siswa melalui proses belajar optimal Keterangan:
harus mempunyai ciri sebagai berikut: X1: Cara Belajar
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat X2: Motivasi Belajar
menimbulkan motivasi belajar intensif Y: Hasil Belajar
pada diri siswa. Gambar 1. Desain Penelitian
2) Menambah keyakinan untuk
kemampuan dirinya Teknik analisis data yang yang
3) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara digunakan meliputi: Pertama, analisis
keseluruhan mencakup ranah kognitif, deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat
ranah afektif, dan ranah psikomotorik. cara belajar dan motivasi belajar siswa
4) Kemampuan siswa untuk mengontrol, Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
untuk menilai dan mengendalikan
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009

Kedua, analisis Inferensial dengan mereka dalam hal ini berada pada kategori
menggunakan analisis korelasi parsial dan rendah. Ini berarti bahwa cara belajar
regresi ganda. Analisis korelasi parsial berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
digunakan untuk mencari hubungan antara pada umumnya di sekolah namun tidak
variabel independen dan variabel dependen. berpengaruh terhadap hasil belajar PLC. Hal
Analisis regresi ganda digunakan untuk ini terlihat pada uji parsial yang
mencari hubungan antara variabel (X1) dan memperlihatkan bahwa nilai probabilitasnya
variabel (X2) secara bersama-sama terhadap 0.335 > 0.05 artinya ada pengaruh positif
variabel (Y) pada mata pelajaran cara belajar tetapi tidak berarti terhadap hasil
Programmable Logic Controller. Untuk belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik
keperluan tersebut, maka sebelumnya SMK Negeri 5 Makassar.
dilakukan uji asumsi klasik yang Berdasarkan kuesioner diperoleh 22
dimaksudkan untuk mengetahui apakah orang siswa atau 50% mengatakan bahwa
model penelitian memenuhi asumsi klsik motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik
atau tidak ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC
mereka dalam hal ini berada pada kategori
sedang. Kemampuan, minat, sikap,
HASIL DAN PEMBAHASAN keterampilan sarana dan prasarana dan
1. Hasil Analisis Deskriptif lingkungan sekolah memberi pengaruh
Berdasarkan output SPSS, diperoleh terhadapa hasil belajar PLC. Hal ini terlihat
koefisien korelasi ganda variabel cara dan pada uji parsial yang memperlihatkan bahwa
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa nilai probabilitasnya 0.046>0.05 artinya ada
kelas III SMK Negeri 5 Makassar sebesar (R) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil
= 0.460. Berarti kedua variabel, yaitu cara belajar PLC siswa kelas III Jurusan Listrik
belajar dan motivasi belajar secara bersama- SMK Negeri 5 Makassar.
sama mempunyai pengaruh yang positif.
Koefisien determinansi (R square) sebesar 2. Hasil Analisis Inferensial
0.212 atau 21.2 %, artinya variabel cara Cara belajar (X1) dan motivasi belajar
belajar dan motivasi dapat menjelaskan (X2) secara bersama-sama mempunyai
perubahan hasil belajar PLC siswa kelas III pengaruh yang positif dan berarti terhadap
SMK Negeri 5 Makassar sebesar 21.2 %. hasil belajar Programmable Logic Controller
Sementara dari uji F, diperoleh F hitung (PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK
sebesar 5.512 dan signifikasinya sebesar 0.008 Negeri 5 Makassar. Besarnya pengaruh
atau 8 %, jauh lebuh besar dari α yaitu 0.050 tersebut dapat dilihat dari nilai koofesien
atau 5%. Maka, pengaruh yang positif determinasi R2 sebesar 0,212 dengan
tersebut signifikan. Artinya variabel cara dan sumbangan efektif sebesar 21,1%.
motivasi belajar secara bersama-sama Hasil analisis korelasi parsial antara
mempengaruhi hasil belajar PLC siswa kelas variabel cara belajar (X1) dengan variabel
III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. hasil belajar PLC (Y) siswa kelas III Jurusan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif Listrik SMK Negeri 5 Makassar, dikatakan
diperoleh pengaruh cara belajar terhadap bahwa cara belajar siswa mempunyai
hasil belajar Programmable Logic Controller pengaruh yang positif tetapi tidak berarti
(PLC) siswa kelas III Jurusan Listrik SMK terhadap hasil belajar PLC siswa kelas III
Negeri 5 Makassar, diperoleh 19 orang siswa Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar.
atau 43% mengatakan bahwa cara belajar Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat
ikut berpengaruh terhadap hasil belajar PLC dengan sumbangan efektif sebesar 12,82%
mereka dalam hal ini berada pada kategori dan sumbangan relatif sebesar 25,96%.
tinggi. Namun ada 9 orang siswa atau 20% Hasil analisis korelasi parsial antara
mengatakan bahwa cara belajar tidak begitu variabel motivasi belajar (X2) dengan variabel
berpengaruh terhadap hasil belajar PLC hasil belajar PLC (Y) menunjukkan bahwa
Muh. Yusuf M, Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PLC

nilai Rhitung sebesar 0,440, yang ternyata lebih Dimyati dan Mudjiono. 2004. Belajar dan
besar dari Rtabel yaitu 0.297 dengan nilai Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
signifikan sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar
bahwa Rhitung > Rtabel ; sig < α sebesar 0,05 ( Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
0,440 > 0,297 ; 0,00 < 0,05). Dengan demikian,
Makmun. 2003. Psikologi Kependidikan.
dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
siswa mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap hasil belajar PLC Masdiana. 2005. Pengaruh Cara Belajar Siswa
siswa. Terhadap Hasil Belajar PKDLE Siswa
SMK Negeri 3 Makassar. Skripsi.
Makassar : Universitas Negeri Makassar
SIMPULAN DAN SARAN Mulyono. A. 2003. Pendidikan Bagi Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Rineka
dikemukakan, maka dapat dirumuskan Cipta.
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara belajar siswa berpengaruh positif Sardiman A.M, 2008. Interaksi dan motivasi
tetapi tidak berarti terhadap hasil belajar Belajar Mengajar. Jakarta : PT
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK RajaGrafindo Persada
Negeri 5 Makassar Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
2. Motivasi belajar siswa berpengaruh Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka
positif dan berarti terhadap hasil belajar Cipta.
PLC siswa kelas III Jurusan Listrik SMK Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung :
Negeri 5 Makassar Tarsito.
3. Cara dan motivasi belajar jika bekerja
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
bersama-sama berpengaruh terhadap
Administrasi. Bandung : Alfabeta.
hasil belajar PLC siswa kelas III Jurusan
Listrik SMK 5 Makassar. Sunyoto, Danang. 2003. Analisis Regresi dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Uji Hipotesis. Yogyakarta : Media
dilakukan, peneliti menyarankan: Pressindo
1. Bagi guru khususnya guru jurusan listrik Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta :
agar selalu memberi motivasi dan PT. Rineka Cipta.
memperhatikan cara belajar siswa di
Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses
kelas.
Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Persada
mengembangkan penelitian dengan
menggunakan variabel yang dianggap The Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang
sangat berpengaruh dengan hasil belajar Efisisen. Yogyakarya: Liberty.
siswa. Winkel. W.S. 1991. Psikologi Pengajaran.
Jakarta : Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hadits. 2008. Psikologi dalam
Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Abdul Haling. 2007. Belajar dan pembelajaran.
Makassar : Badan Penerbit UNM.
Suharsimi. Arikunto 1990. Manajemen
Penelitian. Jakarta : Depdibud
Danang Sunyoto. 2009. Analisis Regresi dan
Uji Hipotesis. Yoyakarta : Medpres

Anda mungkin juga menyukai