Anda di halaman 1dari 22

TEORI KONSUMSI

Teori konsumsi Keynes

Keynes menganggap perhitungan fluktuasi ekonomi negara dapat dihitung berdasarkan


besarnya konsumsi dan pendapatan belanja rumah tangga (Sukirno, 2010).

1. Fungsi Konsumsi Keynes:

C = Co + bYd.

Co = konsumsi otonom (The Autonomus Consumption)

b = Marginal Propensity to Consume (MPC)

Yd = pendapatan yang bisa digunakan untuk konsumsi (pendapatan disposible)

Yd = Y - Tx + Tr

Tx : Pajak

Tr : subsidi atau transfer.

2. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal/ Marginal Propensity to Consume (MPC)

MPC adalah Perbandingan antara besar nya konsumsi dan pendapatan

𝝏𝑪
MPC = 𝝏𝒀𝒅

3. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-Rata/ Average Propensity to Consume (APC)

APC adalah perbandingan jumlah konsumsi dibandingkan dengan pendapatan

𝐶
APC = 𝑌𝑑

4. Hubungan Konsumsi dan Tabungan

Yd = C + S

1
SOAL TEORI KONSUMSI

1. Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 60 milyar + 0,7 Y. Jika pendapatan


nasionalnya Rp. 300.000 milyar maka besarnya tabungan masyarakat adalah ...

Dik : C = 60 milyar + 0,7 Y Dit : S?

Y = 300.000

Jawab:
S =Y–C
= Y – (60M + 0.7Y)
= Y – 60M – 0.7Y
= -60M + 0.3Y

S = -60 M + 0,3 x 300.000


S = -60 M + 90.000
S = 89.940 Milyar

2. Tahun Y C
1995 Rp. 1000 Rp. 950
1996 Rp. 1200 Rp. 1100

Buatlah fungsi konsumsi dan fungsi tabungannya!


150
MPC = = 0,75
200
C = α + by
S=Y–C
950 = α + 0,75 (1.000)
= Y – (200T + 0,75)
α = 950 – 750
= -200T + 0,25 Y
= 200
C = 200 T + 0,75Y

2
TEORI PRODUKSI

Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang
akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang
dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input
tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal
mungkin. Ada 2 pendekatan dalam menganalisis teori produksi, yaitu teori produksi dengan
satu factor berubah dan teori produksi dengan dua factor berubah.

Fungsi Produksi

Fungsi produksi dapat diartikan juga sebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input.

Q = f (K L R T)

Q: Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)

f :Fungsi(simbol persamaan fungsional)

K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)

L : Labour (tenaga kerja)

R: Resources (sumber daya alam)


T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)

Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah


Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Teori produksi dengan dua faktor berubah
Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya adalah tenaga kerja dan modal.

3
SOAL TEORI PRODUKSI
Diketahui fungsi produksi suatu komoditas adalah TP = 12X 2 – 0,2X 3
1. Bagaimana bentuk fungsi AP dan MP ?
2. Tentukan TP maksimum dan MP maksimum ?
Jawab:

1. AP = TP/X
= (12X2 – 0,2X3 )/X
= 12X – 0,2X2
MP = dTP/dX
= d(12X2 – 0,2X3 )/dX
= 24X – 0,6X2

2. TP maksimum diperoleh ketika MP = 0, sehingga

24X – 0,6X2 = 0
24 – 0.6X = 0
24 = 0,6X
X = 40

TP = 12(40)2 – 0,2(40)3
= 6.400 unit
MP maksimum didapat bila MP’ = 0, sehingga
MP’ = dMP/dX
= d(24X – 0,6X2 )/dX
= 24 – 1,2X = 0
X = 20
MP maksimum = 24(20) – 0,6(20)2
= 240 unit

4
BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain
sebagainya. Dalam menganalisis biaya produksi dibedakan dalam dua jangka waktu, yaitu
jangka pendek dan jangka panjang (Sukirno, 2010).

1. Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:

 Biaya total (Total Cost/TC) yaitu biaya yang meliputi keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitas produksi

TC=TFC+TVC Keterangan: TFC (Total Fixed Cost) = Total biaya tetap

TVC (Total Variable Cost) = Total biaya berubah

 Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) biaya tetap yang dibelanjakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi

TFC
AFC =
Q

 Biaya berubah rata- rata (Average Variabel Cost/AVC) biaya variabel yang
dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit produksi
TVC
AVC =
Q
 Biaya total rata-rata (Average Cost/AC) keseluruhan biaya yang digunakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi.
TC
AC =
Q
 Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah satu unit output.

2. Biaya produksi jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor produksi dapat
mengalami perubahan.

5
SOAL BIAYA PRODUKSI

1. Seorang produsen baju membuat baju dengan biaya tetap per bulan sebesar Rp. 2000.
Biaya variabel sebesar RP. 100 per unit. Tentukan besarnya biaya total jika Q = 7.

Jawab:

TC = 2000 + 100Q

Besarnya biaya total jika Q = 7 adalah

TC = 2000 + 100(7)
= 2700
2. Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp 1.000.000,00
dan biaya variabel rata-rata Rp 400.000,00. Apabila harga jual Rp 500.000,00 maka
produksi minimal untuk dapat mencapai titik impas adalah..

Diketahui:

TFC = Rp 1.000.000,00
AVC = Rp. 400.000,00
p = Rp 500.000,00

Ditanya: QBEP?

Jawab:

QBEP = TFC / (p – AVC)


QBEP = Rp 1000.000 / (Rp 500.000 – Rp 400.000)
= 10

6
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar di mana jumlah penjual dan pembeli
(konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis atau
serupa. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di mana penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan
interaksi antara penawaran dan permintaan (Pindyck, 2012).

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

 Terdiri atas Banyak Penjual & Pembeli


 Adanya Kebebasan untuk Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free
Exit)
 Barang yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen
 Penjual & Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sempurna tentang Pasar
 Mobilitas atau Perpindahan Sumber Ekonomi Cukup Sempurna

Sistem Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna

Pada pasar persaingan sempurna, harga cenderung stabil. Dengan demikian maka bentuk kurva
pada pasar persaingan sempurna berbentuk garis lurus sejajar mendatar dengan sumbu jumlah
barang. Berapapun jumlah barang yang dibeli atau ditawarkan tidak akan menaikkan atau
menurunkan harga barang. Kurva tersebut merupakan kurva pendapatan rata-rata (AR) dan
pendapatan marginal (MR) (Pindyck, 2012)..

7
SOAL PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Sebuah perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan sempurna memiliki struktur
biaya sebagai berikut:
Biaya Marginal (MC) = 3 + 2Q
Biaya Variabel rata-rata (AVC) =3+Q
Biaya Tetap (FC) =3
Harga Jual (P) = Rp 9/unit

Hitunglah jumlah output yang harus dijual agar mendapatkan laba maksimal, dan berapa laba
maksimal tersebut?

Jawab:

1. VC = AVC x Q

= (3+Q) x Q

= 3Q + Q2

TC = FC + VC

= 3 + 3Q+Q2

MC = TC’

= 3+2Q

TR = P x Q

=9xQ

= 9Q

MR = TR’

=9

Laba maksimal :

MR = MC

9 = 3 + 2Q

2Q =9–3

8
Q = (9-3)/2

Q = 6/2

Q =3

TR =PxQ

=9x3

= 27

TC = 3 + 3Q+Q2

= 3 + 3(3) + 32

=3+9+9

= 21

Laba = TR – TC

= 27 – 21

=6

Analisis : Perusahaan perlu menghasilkan output sebesar 3 unit untuk mendapatkan laba
maksimal sebesar 6.

2. Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan sempurna. Harga


jual barang X di pasar adalah Rp. 5. Kurva biaya yang dihadapi perusahaan A untuk
memproduksi barang X dan kurva permintaan barang X bagi perusahaan A seperti pada
gambar berikut:

Tentukan besarnya laba/rugi yang terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangan
tersebut.

9
Jawab:
Rugi yang diderita perusahaan A dari barang X adalah;
π = TR – TC
= (P X Q) – (AC X Q)
= (Rp. 5 X 60 unit) – (Rp. 7 X 60 unit)
= Rp. 300 – Rp. 420
= - Rp. 120

10
PASAR MONOPOLI

Pasar Monopoli adalah salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna dimana di
dalamnya hanya terdapat satu penjual atau satu perusahaan yang menguasai seluruh
penawarannya. Monopoli bisa terjadi karena perusahaan-perusahaan lain menganggap tidak
menguntungkan untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang-halangi) masuk pasar.
Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery (Sukirno, 2010).

Halangan masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1. Alasan teknis (technical barriers to entry)

ialah produksi dari barang tersebut menunjukkan biaya rata-rata yang menurun pada berbagai
tingkat output. Dengan kata lain, perusahaan yang relative besar lebih efisien dibandingkan
dengan perusahaan kecil.

2. Karena alasan hukum atau undang-undang (legal barriers to entry)

Kebanyakan monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau UU, bukan karena alasan
teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan hak paten.

Ciri -ciri Pasar Monopoli:

1. Hanya terdapat satu penjual saja yang menguasai pasar.

2. Produk yang dihasilkan pasar monopoli tidak terdapat substitusi atau pengganti.

3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.

4. Dapat menguasai penentuan harga.

Penerimaan total dan penerimaan marjinal

Pada pasar persaingan sempurna penerimaan marjinal perusahaan sama dengan harga jual (MR
= AR = D = P). Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR <
P). Untuk meningkatkan output yang dijual (Q1 ke Q2) perusahaan harus menurunkan harga
jual (p1 ke P2). Penurunan harga jual menyebabkan penerimaan total (TR) berkurang sebanyak
daerah luas segi empat A. Penambahan jumlah output menambah TR seluas daerah segi empat
B. dengan demikian MR = -A + B yang nilainya lebih kecil dari harga (Pindyck, 2012).

11
SOAL PASAR MONOPOLI

Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya produksi yang
ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3. Persamaan kurva permintaan
pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah
P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:

1. Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi
keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi
minimum).
2. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Jawab:

1. Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan monopoli tercapai pada
saat MR = MC.

MR = ∂TR/∂Q
TR = P x Q
= (500 – 10Q) Q
= 500Q – 10Q2
MR = ∂TR/∂Q
= 500 – 20Q
TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3
MC = ∂TC/∂Q
= 200 – 20Q + 3Q2

MR = MC

500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2

3Q2 = 300

Q2 = 100

Q = ± 10

Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q = - 10 dan Q =
10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan
perusahaan monopoli adalah 10 unit.

12
Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan memasukkan jumlah
barang (Q) ke dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu:

P = 500 – 10Q

= 500 – 10(10)

= 400

2. Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum.

π = TR – TC

TR = P x Q

= 400 (10)

= 4.000

TC = 250 + 200Q – 10 Q2 + Q3

= 250 + 200(10) – 10(10)2 + (10)3

= 2.250

π = 4.000 – 2.250

= 1.750

Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli memperoleh keuntungan


maksimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400.

13
PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Dan bila pasar tersebut
hanya dikuasai oleh dua penjual disebut sebagai pasar duopoly (Bangun, 2007).

Jenis - Jenis Pasar Oligopoli

1. Oligopoli murni, yaitu oligopoli yang menjual barang homogen (sama) seperti industri
paku, seng, semen, pipa besi, dan lain-lain.

2. Oligopoli diferensial, yaitu oligopoli yang menjual barang diferensial (berbeda corak)
seperti rokok, mobil, komputer, dan lain-lain (Sukirno, 2010)

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

1. Hanya ada beberapa penjual atau produsen yang menguasai pasar.


2. Barang yang diperjualbelikan bisa bersifat homogen (sama) atau diferensial (berbeda
corak)
3. Sulit dimasuki perusahaan baru karena umumnya pasar ini membutuhkan modal besar dan
keahlian manajerial yang tinggi, contohnya industri semen, industri mobil, dan lain-lain
4. Membutuhkan peran iklan (advertising) untuk bersaing mempromosikan produk
5. Pada umumnya terdapat satu market leader(pemimpin pasar) di antara sejumlah oligopolis
yang ada (Bangun, 2007).

Kebaikan Pasar Oligopoli


1. Dapat memberikan kebebasan kepada pembeli untuk memilih barang sesuai selera dan
tingkat pendapatan karena barang yang diperjualbelikan di pasar oligopoli salah satunya
adalah barang yang berbeda corak.
2. Mampu menyediakan dana untuk penelitian dan pengembangan produk yang didapat dari
keuntungan yang besar sehingga mendorong munculnya penemuan baru (Bangun, 2007)
Keburukan Pasar oligopoli
1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan karena keuntungan yang didapat
oligopolis sangat besar dan diterima secara terus-menerus.
2. Harga cenderung stabil dan bila harga tersebut terlalu tinggi maka bisa mendorong
timbulnya inflasi.
3. Sulit ditembus oleh perusahaan baru yang ingin memasuki pasar, karena membutuhkan
modal besar dan keahlian manajerial yang tinggi (Bangun, 2007)

14
SOAL PASAR OLIGOPOLI

1. Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua permintaan:


Q1 = 200 – 10P adalah permintaan jika pesaing tidak bereaksi terhadap keputusan
perusahaan.
Q2 = 100 – 4P adalah permintaan jika pesaing bereaksi terhadap keputusan perusahaan.
Tentukanlah pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi?

Jawab:
Perusahaan pesaing akan bereaksi jika harga jual yang ditetapkan lebih rendah dari P*.
Karena P* adalah titik potong Q1 dengan Q2 maka besarnya P* dapat diketahui:
Q1 = 200 – 10P
Q2 = 100 – 4P

Q1 = Q2
0 = -100 – 6P
P* = 50/3
= 16 2/3
Pesaing akan bereaksi jika perusahaan menjual barang dengan harga lebih rendah dari 16
2/3 per unit.

2. Perusahaan duopoly dihadapkan pada kondisi permintaan

P = 200 – 0,5 ( X1 + X2 )

C1 = 4X1

C2 = 0,5X22

Berapa besarnya masing-masing output untuk masing-masing perusahaan dan berapa π ?

Jawab:

π1 = PX1 – C1

= [ 200 – 0,5 ( X1 + X2 ) ] X1 - 4X1

= 200X1 – 0,5X12 - 0,5X1X2 - 4X1

= 196X1 – 0,5X12 - 0,5X1X2

15
π2 = PX2 – C2

= [ 200 – 0,5 ( X1 + X2 ) ] X2 - 0,5X22

= 200X2 – 0,5X 22 - 0,5X1X2 - 0,5X22

= 200X2 – X22 - 0,5X1X2

∂π1
= 196 – X1 − 0,5X2 → X1 = 196 − 0,5X2 ..persamaan reaksi X1
∂X1

∂π2
= 200 – 2 X2 − 0,5X1 → X2 = 100 − 0,25X1 ..persamaan reaksi X2
∂X2

 X1 = 196 – 0,5 ( 100 – 0,25X1 )

X1 = 196 – 50 + 0,125X1

X1 – 0,125X1 = 146

0,875X1 = 146

X1 = 166, 85

 X2 = 100 – 0,25 (166, 85)

= 100 – 41, 71

= 58, 29

Total output = X1 + X2

= 166, 85 + 58, 29

= 22, 14

P = 200 – 0,5(X1 + X2 )

= 200 – 0,5 (22, 14)

= 200 – 112, 57

16
= 87, 43

C1 = 4 X1

= 4 . 166, 85

= 667, 4

π1 = PX1 – C1

= 87, 43 . 166, 85 – 667, 4

= 13920, 29

C2 = 0,5X22

= 0,5 (58, 29)2

= 1698, 86

π2 = PX2 – C2

= 87, 43 . 58, 29 – 1689, 86

= 3397, 43

17
PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek (Sukirno, 2010).
Ciri-Ciri Pasar Monopolistik :
1. Terdapat Banyak Penjual
2. Barangnya bersifat berbeda corak
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam hal menentukan dan mempengaruhi
harga
4. Pemasukan ke dalam industri relatif mudah

Pasar Persaingan Monopolistik Dan Efisiensi Ekonomi

Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan memasuki industry.
Masuknya pendatang memberikan dua kemungkinan terhadap perusahaan lama. Yang
pertama, pelanggan makin setia. Atau pelanggan makin bersifat memilih, dimana permintaan
jangka panjang menjadi lebih rendah disbanding jangka pendek. Bagaimanapun pengaruhnya,
perusahaan hanya akan dapat bertahan dalam jangka panjang bila mampu menikmati laba
normal, pada saat harga jual sama dengan biaya rata-rata (Sukirno, 2010).

Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik

1. Daya monopoli yang relative kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang relative kecil.
2. Permintaan yang sangat elastic menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relative kecil.
3. Ketidakefisiensienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan
monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragamnya produk,
peningkatan kualitaas dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.

Keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek


Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu firma
dalam pasar persaingan monopolistis. Dalam persaingan monopolistis, permintaan yang
dihadapi firma adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
Keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang
Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-firma baru. Maka
keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah firma di
pasar. Sebagai akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit
pada berbagai tingkat harga (Sukirno, 2010).

18
SOAL PASAR MONOPOLISTIK

1. Diketahui fungsi permintaan perusahaan “Herlambang” dalam pasar persaingan


monopolistic adalah P = 100 - 2Q. sedangkan fungsi biayanya adalah TC = 5 + 2Q.
dalam hal ini p = tingkat harga, q = tingkat out put dan TC = biaya total. Tentukan
kombinasi harga dan tingkat produksi yag memaksimumkan keuntungan perusahaan.
Hitunglah laba yang diperoleh perusahaan.

Diketahui:

P = 100 - 2Q

TR = PQ

TR = (100 - 2Q) Q

= 100Q – 2Q2

MR = 100 - 4Q

TC = 5 + 2Q

MC = 2

Syarat tercapainya laba maksimum adalah MR = MC

100 - 4Q = 2

4Q = 98

Q = 24,5

P = 100 - (2 x 24,5)

P = 51

π = PQ - TC

= (51x24,5) – (5 + 2x24,5)

= 1195,5

2. Diketahui fungsi permintaan perusahaan “Purnama” dalam pasar persaingan


monopolistic adalah P = 200 - 4Q. sedangkan fungsi biayanya adalah TC = 10 + 4Q.

19
dalam hal ini p = tingkat harga, q = tingkat out put dan TC = biaya total. Tentukan
kombinasi harga dan tingkat produksi yag memaksimumkan keuntungan perusahaan.
Hitunglah laba yang diperoleh perusahaan.

Diketahui:

P = 200 - 4Q

TR = P.Q

TR = (200 - 4Q) Q

= 200Q – 4Q2

MR = 200 - 8Q

TC = 10 + 4Q

MC = 4

Syarat tercapainya laba maksimum adalah MR = MC

200 - 8Q = 4

-8Q = -196

Q = 24,5

P = 200 – 4 ( 24,5)

P = 102

π = P.Q - TC

= (102 x 24,5) – (10 + 4 x 24,5)

= 2391

20
TEORI KESEJAHTERAAN
Ekonomi Kesejahteraan merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik
ekonomi mikro untuk menentukan secara serempak efisiensi alokasi dari ekonomi makro dan
akibat distribusi pendapatan yang berhubungan dengan itu (Bangun, 2007).

Terdapat dua jenis ekonomi kesejahteraan:


1. Ekonomi kesejahteraan konvensional hanya menekankan pada kesejahteraan
material saja, dengan mengabaikan kesejahteraan spiritual dan moral. Pada Teori
ekonomi kesejahteraan ada dua pendekatan yang dapat diambil, yaitu pendekatan Neo-
Klasik dan pendekatan ekonomi kesejahteraan yang baru (modern).
2. Ekonomi kesejahteraan syariah bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara
menyeluruh, yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral. Konsep
ekonomi kesejahteraan syariah bukan saja berdasarkan manifestasi nilai ekonomi,
tetapi juga nilai moral dan spiritual, nilai sosial dan nilai politik Islami (Bangun, 2007).

Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat memberi pengertian sejahtera yaitu suatu


kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Todaro secara lebih spesifik
mengemukakan bahwa fungsi kesejahteraan W (walfare) dengan persamaan sebagai berikut:
W = W (Y, I, P)

Dimana Y adalah pendapatan perkapital, I adalah ketimpangan dan P adalah kemiskinan


absolut.

Kriteria Pareto

Kriteria yang paling banyak digunakan dalam menilai ekonomi kesejahteraan adalah pareto
criteria yang dikemukakan oleh ekonom berkebangsaan Italia bernama Vilfredo Pareto.
Kriteria ini menyatakan bahwa suatu perubahan keadaan (eg. Intervention) dikatakan baik atau
layak jika dengan perubahan tersebut ada (minimal satu) pihak yang diuntungkan dan tidak ada
satu pihakpun yang dirugikan (Pindyck, 2012).

21
SOAL TEORI KESEJAHTERAAN

1. Kriteria Pareto pada dasarnya membahas perbedaan kesejahteraan tiap orang sehingga
dapat dikatakan bersifat…

Jawab: Kriteria Pareto dikatakan mempunyai sifat individualistik karena dihubungkan


dengan adanya perbedaan kesejahteraan pada setiap individu. Kekayaan
seseorang tidak akan berpengaruh terhadap individu yang lainnya, sehingga
pareto improvement tidak berpengaruh. Selain itu setiap individu mempunyai
persepsi yang berbaeda untuk menghitung kesejahteraannya sendiri

2. Menurut teori fundamental kesejahteraan, cara mencapai alokasi efisiensi Pareto yaitu
dengan mekanisme pasar yang berbentuk …

Jawab: Menurut teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan ada implikasi bahwa
setiap alokasi efisiensi pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang
desentralisasi. Hal ini disebabkan semua keputusan tentang produksi dan
konsumsi akan adilakukan oleh perusahaan dan individu sebagai pelaku ekonomi

22

Anda mungkin juga menyukai