Anda di halaman 1dari 8

Akuntansi Manajemen

Anggaran dapat berguna bagi perusahaan untuk mennetukan perencanaan, pengambilan keputusan,
pengendalian, komunikasi dan koordinasi serta untuk penilaian kinerja. Namun selain itu anggaran juga
memiliki kelemahan atau keterbatasan. Jelaskan mengenai hal ini menurut yang saudara pahami setelah
membaca modul 5!

Keterbatasan anggaran memiliki hubungan dengan perilaku karena anggaran ini melibatkan manajer
dan karyawan. Keterbatasan anggaran ini dapat disusun berdasarkan 2 cara penyusunan anggaran yakni
top-down dan bottom-up.

1. Top-down
Ketika penyusunan anggaran dilakukan secara Top-down, hal ini akan berpengaruh pada aspek
penilaian kinerja. Ketika anggaran terlalu ketat akan menyebabkan pekerjaan kurang maksimal
karena dengan anggaran yang harus dipaskan untuk seluruh kegiatan dan manajer akan merasa
tertekan, dilain pihak ketika anggaran terlalu longgar maka manajer akan bekerja dengan lebih
santai karena anggaran masih aman untuk melaksanakan segalanya sehingga dalam kinerja,
manajer akan demotivasi. Kemudian dengan top-down ini, manajer akan fokus pada hasil saja
bukan proses karena anggaran telah disusun oleh atasan dan kreativitas manajer yang lebih
paham pada masalah lapangan menjadi dibatasi karena sudah ada pedoman mengikat yang
ditentukan oleh atasan. Selain itu dikarenakan anggaran sebagai penilaian kerja yang
membandingkan rencana dan aktualisasi sehingga terlalu menekankan hasil bukan proses, akan
menyebabkan ketika terjadi ketidaksesuaian penyelesaian hanya akan berfokus pada bagaimana
hasil itu tidak salah dan sesuai harapan perusahaan yang ada dalam anggaran, bukannya
menelusuri masalah melalui proses untuk mencapai akar permasalahan sebenarnya.
2. Bottom-up
Ketika penyusunan anggaran dilakukan secara Top-down, hal ini akan berpengaruh pada aspek
perilaku kinerja. Ketika anggaran disusun oleh pegawai dan manajer maka penyusunan nilai
anggaran hasil produksi akan disusun lebih rendah dari kapasitas sehingga pekerjaan tidak perlu
dilakukan dengan sangat berat karena ritme pekerjaan dapat dipelankan berdasarkan jumlah
hasil yang dianggarkan (lebih rendah). Disisi lain ketika menyusun anggaran biaya yang
diperlukan dalam produksi akan disusun lebih tinggi sehingga proses produksi memiliki bahan
yang berlebihan yang menyebabkan proses produksi tidak efisien. Selain itu, terkadang cara
bottom up ini hanya merupakan formalitas tetapi penyusunan tetap dilaksanakan oleh atasan
sehingga anggaran menjadi semu dan tidak mencerminkan apa adanya.

Selain keterbatasan disebabkan oleh cara penyusunan anggaran. Keterbatasan anggaran juga
menyebabkan perusahaan menjadi berorientasi hanya pada ukuran keuangan yang otomastis
menyebabkan pekerjaan juga didasarkan pada keuangan. Sehingga akan banyak terjadi perilaku yang
bias saja menyimpang atau mencari berbagai cara demi mencapai target anggaran yang diharapkan.
Jalan pintas yang dipilih ini akan berlaku pada jangka pendek saja, dan kemudian pada jangka
panjangnya akan ada tindakan seperti pengurangan biaya yang sebenarnya penting dan pemilihan
bahan baku yang buruk. Atas keterbatas anggaran ini juga menjadi dasar adanya creative accounting
dengan mengondisikan laporan keuangan hingga mencapai target pada anggaran yang telah disusun
sebelumnya.

Sumber Referensi
Narsa, I Made. (2022). Akuntansi Manajemen. Edisi Keempat. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
(BMP EKMA4314/Modul 5)
AKB

Sebuah perusahaan IT akan mengembangkan usahanya di daerah lain, untuk mendapatkan calon
manajer yang kompeten, HRD (Human Relation Departmen) akan melakukan penjaringan dan seleksi
calon manajer yang dibutuhkan oleh perusahaan. Namun, permasalahan timbul karena terjadi
perdebatan di manajemen perusahaan yaitu dalam menentukan calon manajer dari internal perusahaan
atau merekrut dari luar perusahaan (eksternal). Menurut Saudara sebaiknya manajemen perusahaan
memutuskan seorang manajer yang berasal dari internal atau eksternal perusahaan? Jelaskan!

Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan oleh manajer sebagai dasar menentukan calon manajer
pada usaha di daerah lain:

a. Internal:
Calon manajer internal memiliki kelebihan antara lain:
1. Calon manajer yang berasal dari internal biasanya sudah memahami ritme dan budaya kerja
pada perusahaan. Calon manajer internal ini telah mengetahui budaya dan proses kerja dari
perusahaan dan telah mengalami serta terbiasa dengan budaya kerja yang ada. Hal ini akan
menguntungkan karena proses penyesuaian yang lebih cepat serta komunikasi dan
koordinasi lebih mudah dilakukan. Selain itu dikarenakan berasal dari internal maka calon
manajer akan memahami kelebihan dan kekurangan pegawai yang ada dalam membentuk
tim kerja pada perusahaan.
2. Calon manajer internal biasanya telah memiliki pengalaman atas pelatihan dan
pengembangan yang sesuai dengan perusahaan. Sehingga calon manajer ini memiliki dasar
pengalaman yang lebih banyak. Selain itu calon manajer yang berasal dari internal akan
mengurangi biaya perekrutan dikarenakan calon manajer telah ada di perusahaan tersebut.
3. Pengangkatan calon manajer internal bias dijadikan sebagai upaya penghargaan atas kinerja
pegawai yang baik. Dengan adanya promosi tersebut, secara otomatis pegawai lain juga
akan memiliki pemacu semangat dalam meningkatkan kinerja dan pengalaman dalam
bekerja.
Akan tetapi, calon manajer internal ini memiliki kekurangan yakni dikarenakan berasal dari
perusahaan yang sama, tentunya terdapat pegawai yang memiliki timkerja tertentu, dengan
adanya tim kerja ini, maka calon manajer akan cenderung memberikan tanggung jawab pada
anggota dalam tim kerja dikarenakan rasa kepercayaan pada tim kerja tersebut. Hal ini tentunya
akan menyebabkan rasa tidak adil sehingga dapat memicu konflik internal dalam perusahaan.
Selain itu dengan adanya tim kerja tersebut, pelaksanaan pengambilan keputusan dan
pengendalian bias menjadi buram dan kurang disesuaikan dengan kondisi yang ada dikarenakan
pemberian celah pada tim kerja tersebut. Dengan calon manajer intenal ini juga memberikan
kemungkinan perusahaan yang telah berada pada posisi sekarang kurang mampu berkembang
karena keahlian, pengalaman, dan koneksi yang hanya berasal dari internal saja.
b. Eksternal:
Calon manajer eksternal memiliki kelebihan antara lain:
1. Calon manajer eksternal yang telah memenuhi syarat rekrutmen perusahaan
memungkinkan calon manajer memiliki pengalaman dan keahlian yang berbeda dengan
pihak internal karena pelatihan dan pengalaman di luar perusahaan. Hal ini tentunya akan
mampu memberikan budaya baru yang dapat disesuaikan dan mampu memberikan
kesempatan perushaaan untuk perkembangan terhadap beberapa hal yang baru.
2. Manajer eksternal yang telah bekerja di luar perusahaan tentunya menjadi nilai tambah dari
calon manajer karena memiliki koneksi dan hubungan dengan pihak lain di luar perusahaan.
Sehingga kemungkinan kerja sama pada perusahaan dengan perusahaan lain akan
meningkat serta mampu memicu perkembangan pada perusahaan.
3. Manajer eksternal yang berasal dari luar memiliki gambaran perusahaan dari sudut pandang
luar (bukan perusahaan) hal ini mampu memberikan gagasan baru dan ide baru terkait
perkembangan peruashaan. Selain itu pihak eksternal biasanya memiliki pandangan atas
kekurangan sebuah perusahaan, dengan pandangan dari sudut pandang berbeda ini
tentunya akan memberikan sebuah pembaharuan dalam perusahaan untuk mengurangi
nilai negatif perusahaan di mata pihak eksternal.
Akan tetapi, calon manajer eksternal ini memiliki kekurangan yakni calon manajer eksternal
tentu belum memahami budaya perusahaan yang ada, selain itu akan ada perbedaaan budaya
dan proses kerja serta struktur pada perusahaan, sehingga perlu adanya adaptasi baik dari calon
manajer maupun pegawai yang ada dalam perusahaan tersebut. Selain itu, dikarenakan
rekrutmen dilakukan pada pihak eksternal, tentunya lebih banyak diperlukan tahap seleksi yang
menyebabkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memilih calon manajer juga lebih
besar.

Atas kelebihan dan kekurangan calon manajer intenal dan eksternal tersebut, perusahaan perlu
mempertimbangkan kebutuhan spesifik dan strategi bisnis mereka dalam memutuskan manajer yang
akan dipilih. Akan tetapi jika perusahaan ingin mengembangkan usahanya di daerah lain terutama
karena bergerak di bidang IT, maka pemilihan manajer eksternal akan lebih menguntungkan karena
pemahaman lingkungan baru dapat dilakukan seiring berjalan waktu dan adaptasi bisa dilakukan oleh
manajer dan seluruh pegawai secara bersama-sama karena lokasi yang sama-sama baru bagi calon
manajer dan karyawan. Selain itu dikarenakan perushaaan ingin mengembangkan usaha IT pada daerah
lain, tentunya perlu adanya gagasan, ide dan inovasi baru serta sudut pandang berbeda agar perusahaan
baru tersebt dapat bersaing dengan usaha sejenisnya di daerah tersebut.

Sumber Referensi

Iswanto, Yun dkk. (2022). Analisis Kasus Bisnis. Edisi Kedua. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
(BMP EKMA4478/Modul 5 Hal. 5.19 s.d. 5.27)
AUDIT SDM

Silahkan jelaskan mengenai;


1. Audit biaya jabatan/pekerjaan
2. Audit biaya gaji dan upah.
Disertai dengan contohnya ya

1. Audit biaya jabatan/pekerjaan


Merupakan audit yang dilaksanakan pada biaya yang dikeluarkan atas jabatan/pekerjaan.
Jabatan/pekerjaan ini sering menjadi dasar pertimbangan dalam pemberian gaji (perusahaan
mengeluarkan biaya kepegawaian). Pertimbangan ini didasarkan pada beban jabatan yang
dilaksanakan oleh pegawai, biasanya berupa karakteristik pekerjaan seperti kerumitan dari
tugas, kondisi pekerjaan, pendidikan, syarat pengalaman serta tanggung jawab dan tugas
pekerjaan. Audit biaya jabatan atau pekerjaan mengacu pada jenis, jenjang, dan fungsi jabatan
atau pekerjaan dan menjadi pondasi dalam pemberian gaji dasar atau gaji pokok. Jabatan atau
pekerjaan pada suatu instansi atau perusahaan biasanya dibedakan antara pimpinan dan
pelaksana. Berdasarkan penggolongan tersebut maka kita mengenal:
a. Tingkat jabatan pimpinan: direksi (pimpinan puncak), general manager/kepala divisi
(pimpinan atas/utama), manajer (pimpinan menengah/madya), dan supervisor (pimpinan
bawah/muda).
b. Tingkat jabatan pelaksana/pekerja (pelaksana senior, pelaksana junior, pelaksana).
c. Jabatan profesional: profesional utama, profesional madya, profesional muda, dan staf.
Contoh audit biaya jabatan atau pekerjaan adalah audit terhadap prinsip kesetaraan golongan
pangkat dan tingkat/jenjang jabatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan biaya gaji
utamanya terkait keadilan dan dampak yang ditimbulkan.
2. Audit biaya gaji dan upah
Merupakan audit yang dilaksanakan pada imbalan yang diberikan kepada pegawai. Gaji menjadi
kunci utama dalam mempertahankan SDM yang ada dalam perusahaan dan memberikan
motivasi kepada pegawai agar kinerja yang dimiliki tetap stagnan atau bahkan meningkat.
Audit biaya gaji dan upah mengacu pada imbalan yang dibayarkan perusahaan kepada SDM atas
kontribusi jasa yang diberikan. Jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan
perusahaan yang perlu diperiksa oleh auditor adalah sebagai berikut.
a. Gaji dasar;
b. Gaji variabel seperti insentif prestasi;
c. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti;
d. Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) atau BPJS Ketenagakerjaan;
e. Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun;
f. Bonus per tahun; dan
g. Tunjangan pengobatan.
Contoh dari audit biaya gaji dan upah adalah audit terhadap regulasi atau kebijakan perusahaan
atau instansi dalam menetapkan pemberian besaran gaji variabel seperti insentif prestasi, dan
bonus dikarenakan baik PT (Persero), BUMN, BUMD, atau pemerintah memiliki sistem dan
ketentuannya masing-masing. Pedoman yang digunakan auditor dalam pos audit biaya gaji dan
upah adalah orientasi kepada kualitas kehidupan kerja dan kesejahteraan pegawai.

Sumber Referensi

Q Ramli, Miranda. (2022). Audit SDM. Edisi Ketiga. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. (BMP
EKMA4476/Modul 5 Hal. 5.9 s.d. 5.17)
KWU

Seorang entrepreneur harus mampu membaca peluang. Coba Anda diskusikan mengenai kemampuan
seorang entrepreneur dalam membaca peluang di era pandemi.

Dalam melaksanakan usaha, tentunya wirausahawan harus melihat kondisi lapangan dan melihat
peluang yang ada, tidak hanya tetap pada hal yang sudah terlaksana. Kemampuan membaca peluang
usaha merupakan salah satu jenis kemampuan seorang entrepreneur untuk "melihat lebih dalam", yakni
kemampuan pengusaha dalam melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai kondisi yang
terjadi dalam lingkup usaha mereka. Kemampuan untuk membaca peluang usaha merupakan bentuk
kemampuan seorang entrepreneur dalam mengidentifikasi atau mendeteksi adanya peluang usaha, baik
berupa permintaan yang bersifat sudah ada maupun yang masih bersifat tersembunyi dari adanya
peristiwa atau fenomena yang ada di lingkup usaha atau yang dialami oleh entrepreneur. Peluang ini
dapat muncul ketika terjadi gap atas pelaksanaan aktivitas yang biasa dilakukan menjadi tidak dapat
dilakukan. Salah satu penyebab gap ini adalah Covid-19 yang sempat melumpuhkan kegiatan ekonomi
Indonesia secara umum dan wirausahawan secara khusus. Dengan adanya pandemi Covid-19, banyak
UMKM yang mengalami krisis usaha. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan profit usaha mengalami
penurunan yang sangat signifikan akibat biaya produksi dan usaha tetap atau bahkan meningkat
sementara persentase penjualan menurun.

Dalam kaitannya kelangsungan usaha dengan pandemi Covid-19, seorang entrepreneur dituntut untuk
bisa membaca peluang usaha dengan lebih kritis. Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat yang
menurun sementara roda perekonomian terus berjalan. Banyak entrepreneur yang mulai melakukan
perubahan skema usaha contohnya sebagaimana berikut,

1. banyak entrepreneur yang mulai menjual masker medis dan produk-produk kesehatan akibat
lonjakan permintaan masyarakat sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona;
2. UMKM yang bergerak di bidang food and beverage mulai menggunakan strategi baru, yakni skema
food delivery dikarenakan adanya kebijakan PSBB/PPKM pada masa itu. Di samping itu, banyak
UMKM yang mulai menjual healthy food untuk mencegah penularan Covid-19;
3. industri yang bergerak di bidang tekstil dan apparel mulai menggunakan metode penjualan melalui
marketplace atau media sosial untuk mendongkrak penjualan;
4. entrepreneur yang menguasai bidang tertentu mulai membuka kelas pengajaran secara daring
akibat pembatasan aktivitas di luar rumah, seperti praktisi, konsultan, atau pengajar daring di
berbagai bidang, contohnya entrepreneur yang memiliki basic di bidang desain ilustrasi mulai
membuka kelas pengajaran melalui platform pengajaran, seperti Udemy, Skillshare, Coursera, dan
sebagainya.

Tentunya, kemampuan membaca peluang usaha tersebut harus dibarengi dengan keuletan dan
konsistensi untuk menjalankan peluang usaha yang ada dikarenakan persaingan usaha yang relatif
kompetitif di masa pandemi Covid-19 akibat banyaknya masyarakat yang mulai membuka usaha, salah
satunya karena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan.

Sumber Referensi

Lubis, S.B. Hari. (2022). Kewirausahaan. Edisi Kesatu. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. (BMP
EKMA4370/Modul 5 Hal. 5.15 s.d. 5.20)
Manajemen Rantai Pasokan

Jelaskan pengertian CPFR dan proses dari CPFR menurut Coyle!

CPFR merupakan singkatan dari (Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment), sesuai
pengertian dari singkatan tersebut, CPFR merupakah sebuah kegiatan perencanaan, peramalan, dan
penambahan atas persediaan. Kegiatan ini dilakukan dengan sebuah sistem kolaborasi seluruh pihak
yang terkait dengan basis web dengan tujuan untuk membagikan informasi internal dalam shared web.
Pembagian informasi ini dilakukan secara terbuka sehingga mampu memberikan gambaran terkait
permintaan yang lebih akurat, real time, dan berjangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat.

Menurut Coyle et.al., (2003) terdapat tiga elemen penting dalam CPFR, yakni collaborative demand
planning, joint capacity planning and synchronized order fulfillment. Kolaborasi ini didasarkan pada
keterbukaan berbagi data, hal ini akan meningkatkan kualitas peramalan permintaan dalam rantai
pasokan dan akurasi dalam order fulfillment.

Proses CPFR ini dilakukan dengan tahapan:

1. Penetapan garis besar dari kesepakatan antara seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok, yang
dilanjutkan penyusunan rencana bisnis (collaborative demand planning).
2. Dari rencana tersebut kemudian dibuat estimasi atau perkiraan penjualan dan mengidentifikasi
kemungkinan adanya masalah dan hal-hal khusus dalam perkiraan penjualan. Proses ini akan
memperoleh data yang lebih pasti terkait ketersediaan produk.
3. Dari ketersidaan produk pada tahap sebelumnya, estimasi pesanan akan dibuat (joint capacity
planning). Apabila tidak terdapat masalah dalam pemenuhan pesanan, maka pesanan akan
ditempatkan secara resmi dalam kegiatan penjualan barang dan data akan disinkronisasi untuk
seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok (synchronized order fulfillment).

Sumber Referensi

Guritno, Adi Djoko dkk. (2022). Manajemen Rantai Pasokan. Edisi Ketiga. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. (BMP EKMA4371/Modul 5 Hal. 5.30 s.d. 5.32)
TPAI

Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan perusahaan ataupun pemerintah yang berupa surat
utang jangka panjang yang diterbitkan dengan nilai tertentu dan waktu jatuh tempo tertentu, jelaskan
tujuan Pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN)!

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Surat Utang Negara (SUN)
adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai masa
berlakunya. Nominal dari SUN sendiri adalah sebesar Rp1.000.000,- per lembarnya. Tujuan Pemerintah
Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) antara lain:

a. Membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


Penerbitan SUN dilaksanakan untuk menjaga jika suatu saat APBN mengalami defisit, maka salah
satu sumber pembiayaannya diambilkan dari penerbitan SUN tersebut. Pemilihan SUN sebagai
sumber pembiayaan harus dilaksanakan berdasarkan perhitungan yang cermat sehingga dapat
meminimalkan biaya utang pada anggaran negara.
b. Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian Antara arus kas penerimaan dan
pengeluaran dari Rekening Kas Negara dalam satu tahun anggaran
Pemerintah memiliki kegiatan-kegiatan dan/atau proyek yang telah ditetapkan pos biayanya pada
APBN. Ketika atas biaya tersebut belum bisa dikeluarkan, agar kegiatan/proyek tidak mengalami
hambatan, penerbitan SUN jangka pendek (Surat Perbendaharaan Negara) dilakukan sehingga
dapat menutup kekurangan kas tersebut. Nantinya ketika pos biaya tersebut telah mampu
dicairkan (terealisasi), maka realisasi dari pos biaya tersebut digunakan untuk menebus kembali
Surat Perbendaharaan yang telah diterbitkan sebelumnya.
c. Mengelola portofolio utang Negara
Manajemen portofolio utang negara bertujuan untuk meminimalkan biaya bunga utang pada
tingkat risiko yang dapat ditoleransi. Untuk itu, portofolio utang negara terutama portofolio Surat
Utang Negara harus dilakukan secara efisien berdasarkan praktek-praktek yang berlaku umum di
berbagai negara. Manajemen portofolio dimaksud meliputi penerbitan, pembelian kembali
sebelum jatuh tempo (buyback), dan pertukaran (bond swap) sebagian Surat Utang Negara yang
beredar.

Sumber Referensi

Hartono, Jogiyanto. (2022). Teori Potofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keempat. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. (BMP EKSI4203/Modul 5 Hal. 5.5)

Pemerintah Indonesia. Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2001 tentang Surat Utang Negara. LL
Sekretariat Negara. Jakarta
Metode Penelsos

Populasi dalam konteks penelitian diartikan sebagai keseluruhan elemen atau satuan yang ingin diteliti.
Silakan diskusikan populasi dalam penelitian yang telah Anda pilih. Tentukan batasan populasi yang
mencakup unsur isi, cakupan, dan waktu!

Tentukan pula sampel dari penelitian Anda tersebut sesuai dengan teknik penarikan sampel yang Anda
pilih!

1. Batasan Populasi
Menurut Teori Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri
atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber
data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.
Menurut Pendapat saya dari teori tersebut populasi adalah seluruh objek penelitian yang
menjadi dasar dalam penelitian dan sumber data dengan perbedaan dalam populasi tersebut.
Menurut Teori Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Pendapat saya dari teori tersebut populasi adalah objek atau subjek penelitian yang
memiliki sifat tertentu untuk diteliti dan disimpulkan.
Sumber : https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/
Pada sesi diskusi sebelumnya, penelitian yang saya pilih adalah kepatuhan Wajib Pajak dalam
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dengan adanya program pemutihan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, saya merumuskan populasinya sebagai berikut.
a. Isi : Wajib Pajak Kabupaten Trenggalek.
b. Cakupan : yang sudah dan belum membayar pajak kendaraan bermotor (PKB).
c. Waktu : dalam 2 tahun terakhir selama program pemutihan dan tidak.
2. Sampel
Menurut Teori Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
Menurut Pendapat saya dari teori tersebut sampel adalah bagian dari populasi.
Menurut Teori Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang
akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa
penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
Menurut Pendapat saya dari teori tersebut sampel adalah sebagian data dalam populasi.
Sumber : https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/
Bailey (1994:83) juga menjelaskan sampel merupakan bagian dari populasi sehingga sampel
dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi. Sampel merupakan suatu cara mencari
informasi atau pengetahuan tentang keseluruhan objek atau gejala yang sedang diteliti.
Pentingnya pengambilan sampel dikarenakan adanya keterbatasan peneliti untuk dapat meneliti
keseluruhan elemen yang akan diteliti (populasi yang besar). Berdasarkan objek penelitian yang
saya ajukan, teknik penarikan sampel yang saya pilih adalah teknik penarikan sampel secara
stratifikasi (stratified sampling) dengan pengkategorian tipe kendaraan, yakni Wajib Pajak
pemilik kendaraan roda dua dan Wajib Pajak pemilik kendaraan roda empat atau lebih.

Sumber Referensi

Aslichati, Lilik dkk. (2022). Metode Penelitian Sosial. Edisi Kedua. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. (BMP ISIP4216/Modul 5 Hal. 5.4-5.5 dan 5.24-5.25)

Anda mungkin juga menyukai