24 Praktikum IPA PDF
24 Praktikum IPA PDF
Adeng Slamet
Ismet
Masitoh
Suhendri
Endang Dayat
Penelaah Materi
Nana Jumhana
Penyunting Bahasa
Layout
Renaldo R.N
Kata Pengantar
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) memiliki ciri utama keterpisahan ruang dan waktu antara
mahasiswa dengan dosennya. Dalam PJJ, keberadaan bahan ajar memiliki peran
strategis. Melalui bahan ajar, mahasiswa secara mandiri mampu belajar, berefleksi,
berinteraksi, dan bahkan menilai sendiri proses dan hasil belajarnya.
Paket bahan ajar PJJ S1 PGSD ini tidak hanya berisi materi kajian, tetapi juga
pengalaman belajar yang dirancang untuk dapat memicu mahasiswa untuk dapat
belajar secara aktif, bermakna, dan mandiri. Paket bahan ajar ini dikemas secara
khusus dalam bentuk bahan ajar hybrid yang meliputi:
Seluruh paket bahan ajar ini dikembangkan oleh Konsorsium PJJ S1 PGSD yang
terdiri dari 23 Perguruan Tinggi (PT), yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas
Katolik Atmajaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri
Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang,
Universitas Tanjungpura, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar,
Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA,
Universitas Pattimura, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Negeri
Gorontalo, Universitas Negeri Jember, Universitas Lampung, Universitas Lambung
Mangkurat, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas
Negeri Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Negeri Solo, dan
Universitas Haluoleo. Proses pengembangan bahan ajar ini difasilitasi oleh
SEAMOLEC.
Semoga paket bahan ajar ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat
dalam penyelenggaraan program PJJ S1 PGSD di tanah air.
Muchlas Samani
NIP. 0130516386
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi ……………………………………………………………………… i
Tinjauan Mata Kuliah ………………………………………………………... vi
:
Subunit 1 : Pengukuran Panjang..................................................... 1.3
Latihan ....................................................................................... 1.8
Rangkuman : ....................................................................................... 1.10
Tes Formatif 1 : ....................................................................................... 1.10
:
Subunit 2 : Pengukuran Volume....................................................... 1.12
Latihan : ........................................................................................ 1.15
Rangkuman : ....................................................................................... 1.16
Tes Formatif 2 : ....................................................................................... 1.16
Praktikum IPA i
UNIT 2 MEKANIKA.................................................................... 2.1
ii Daftar Isi
Tes Formatif 2 : ....................................................................................... 3.14
UNIT 5 5.1
MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN.......................
iv Daftar Isi
Latihan : ....................................................................................... 6.9
Rangkuman : ....................................................................................... 6.10
Tes Formatif 1 : ....................................................................................... 6.11
Praktikum IPA v
Tinjauan Mata Kuliah
S audara, Mata Kuliah Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ini disusun untuk
membantu Anda dalam mengoptimalkan proses pembelajaran IPA agar lebih
bermakna. Buku ini merupakan kumpulan panduan pembelajaran yang memuat
beberapa kegiatan dengan menggunakan alat dan bahan yang cukup mudah Anda
peroleh. Bahkan, apabila di tempat Anda tidak tersedia, maka Anda dipersilahkan
untuk menggantinya dengan bahan dan alat lain yang lebih sederhana yang ada di
lingkungan saudara. Silahkan...silahkan...! saudara berkreasi sendiri, namun tanpa
mengubah konsep yang ingin dicoba.
Dalam mata kuliah ini Anda akan melakukan beberapa kegiatan praktikum untuk
materi yang berkaitan dengan pembelajaran IPA Sekolah Dasar meliputi pengukuran,
sifat zat, gerak, energi, metabolisme, makhluk hidup dengan lingkungannya,
pemanfaatan hasil teknologi sederhana dan dampak produk industri terhadap
lingkungan, serta tata surya dan alam semesta.
Untuk itu buku Praktikum IPA ini berisi beberapa kegiatan praktikum yang
terbagi menjadi 6 unit kegiatan praktikum meliputi:
1. Unit I : Pengukuran
2. Unit II : Mekanika
3. Unit III : Suhu dan Kalor
4. Unit IV : Listrik dan Magnet
5. Unit V : Mahluk hidup dan lingkungan
6. Unit VI : Tata Surya dan Antariksa
Diharapkan dari setiap percobaan yang Anda lakukan dapat meningkatkan
kemampuan saudara untuk terampil menggunakan alat, memahami konsep,
mengamati fenomena/gejala alam, mencatat data, menyimpulkan dan menerapkan
konsep yang dipelajari dalam pembelajaran di kelas.
Sekali lagi, sangat diharapkan Anda mencoba kegiatan praktikum ini karena
materi-materinya sangat berguna bagi Anda dalam upaya membelajarkan konsep-
konsep IPA di Sekolah Dasar. Di samping itu, juga materi-materi dalam praktikum
ini sangat mendukung saudara dalam memahami materi dalam mata kuliah lain
Pendahuluan
Praktilum IPA 1- 1
menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik
menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu
dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup,
neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah terstandar.
Dengan menggunakan alat ukur yang sudah terstandar, maka siapapun yang
melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun
pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Unit ini akan mengantarkan Anda untuk memahami konsep pengukuran
melalui serangkaian kegiatan/percobaan yang teridiri dari pengukuran panjang,
pengukuran berat, pengukuran volume, pengukuran hambatan, kuat arus dan
tegangan listrik. Setelah melakukan serangkaian kegiatan/percobaan diharapkan
Anda mampu:
1. melakukan pengukuran panjang menggunakan mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup.
2. melakukan pengukuran berat dengan berbagai alat ukur berat.
3. melakukan pengukuran volume benda yang bentuknya tak beraturan.
4. melakukan pengukuran hambatan, arus, dan tegangan listrik
Untuk mencapai hasil yang optimal, ada beberapa petunjuk yang perlu Anda
pahami dan lakukan dengan baik.
1. Bacalah dengan cermat petunjuk kegiatan agar Anda memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang harus Anda lakukan.
2. Untuk menambah wawasan Anda, berusahalah mencari sumber-sumber lain yang
menunjang materi ini.
3. Setelah selesai, ujilah kemampuan Anda dengan mencoba menjawab soal-soal
pada tes formatif yang telah disediakan, kemudian ukurlah tingkat pemahaman
Anda dengan mencocokkan jawaban dan menghitungnya dengan menggunakan
rumus yang telah disediakan.
1 - 2 Unit 1
Subunit 1
Pengukuran Panjang
B ila di atas meja yang berada dihadapan Anda terletak selembar kertas HVS
ukuran kwarto, dapatkah Anda menentukan berapakah ukuran panjang dan
lebarnya? Tentu tidaklah sulit, Anda tinggal ambil sebuah mistar dan lakukan
pengukuran panjang dan lebar kertas tersebut. Dapatkah Anda menuliskan hasil
pengukuran tersebut dengan baik? Bagaimana cara menyatakan hasil pengukuran
tersebut bila ukuran panjang dan lebar kertasnya tidak persis berimpit dengan skala
alat ukur yang digunakan?
Mengukur panjang dan lebar selembar kertas pada dasarnya tidaklah begitu
sulit. Kalau Anda diminta mengukur tebal selembar kertas, dapatkah Anda
melakukannya dengan menggunakan sebuah mistar. Tentu saja Anda tidak dapat
menggunakan mistar karena ukuran ketebalan kertas lebih kecil dari skala terkecil
dari mistar. Lalu apa alat ukur yang dapat digunakan?
Bagaimana pula kalau di hadapan Anda terletak sebuah pena. Anda tentu
dapat melakukan pengukuran panjangnya dengan baik. Apa yang harus Anda
lakukan untuk menentukan diameter (garis tengah) pena tersebut. Dapatkah dengan
menggunakan mistar? Tentu Anda akan kesulitan bukan? Bagaimana dengan
diameter sebuah kawat halus? Apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan
data-data hasil pengukuran tersebut?
Untuk dapat melakukan pengukuran ketebalan kertas, diameter kawat, berikut
ini kita akan melakukan kegiatan/ percobaan menggunakan mistar, jangka sorong,
dan mikrometer sekrup. Sebelum melakukan kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat
dan bahan yang dibutuhkan, baca prosedur kerja dengan cermat, dan siapkan tabel
pengamatan dengan baik.
Praktilum IPA 1- 3
c. Landasan Teori
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu
besaran fisis dengan suatu besaran yang sudah terstandar. Pengukuran
panjang suatu besaran fisis dapat dilakukan dengan menggunakan
mistar. Untuk besaran fisis yang tidak dapat diukur menggunakan
mistar, maka dapat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong
atau mikrometer sekrup.
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana
dan sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering
digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter memiliki
panjang satu meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan
milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar
memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak
garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya
adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil.
Dengan menggunakan mistar untuk mengukur diamater
sebuah bola, diameter silinder atau untuk mengukur dimensi jari-jari
dalam dan luar dari slinder akan sangat sulit dilakukan dan hasilnya
juga kurang akurat. Jangka sorong merupakan alat ukur yang dapat
digunakan untuk mengukur dimensi jari-jari atau diameter dengan
hasil yang lebih akurat. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm.
Gambar 1 menunjukkan jangka sorong dengan bagian-
bagiannya. Jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang sorong.
Pada rahang tetap terdapat skala yang disebut dengan skala utama.
Satu bagian skala utama panjangnya 1 mm. Rahang sorong,
merupakan rahang yang dapat digeser-geser sesuai dengan ukuran
benda yang akan diukur.
1 - 4 Unit 1
Gambar 1.1. Pengukuran panjang benda dengan jangka sorong
Praktilum IPA 1- 5
Gambar 1.2. Pengukuran (a) diamater dalam dan (b) diamter luar
menggunakan mikrometer sekrup
Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat
yang ukurannya sangat kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka
sorong. Untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat tipis
digunakan mikrometer sekrup. Seperti halnya jangka sorong,
mikrometer sekrup juga memiliki dua skala, yaitu skala utama dan
skala nonius.
1 - 6 Unit 1
Ketelitian mikrometer sekrup adalah ½ nst atau 0,005 mm. Dengan
demikian mikrometer sekrup dapat dipakai untuk mengukur tebal
selembar kertas atau diameter sebuah kawat yang sangat halus.
Hasil pengukuran sebuah benda menggunakan mikrometer
sekrup pada gambar 2 dapat dinyatakan sebagai berikut. Skala utama
yang terdekat dengan selubung luar adalah 4,5 mm. Garis mendatar
pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala
utama adalah garis ke 48. Dengan demikian hasil pengukuran dapat
dinyatakan dengan
4,5 mm + 48 bagian = 4,5 mm + 48 x 0,01 mm
= 4,98 mm.
Sehingga hasil pengukuran dapat ditulis dengan 4,98 mm.
e. Prosedur Kerja
1) Kegiatan I : Mengukur panjang dengan jangka sorong
a) Sebelum menggunakan jangka sorong, periksalah terlebih
dahulu skala utama dan skala noniusnya. Katupkan jangka
sorong, bila angka nol kedua skala tidak berimpit, maka
jangka sorong dikatakan mempunyai kesalahan titik nol. Oleh
karena itu hasil pengukuran perlu dikoreksi.
b) Tempatkan benda yang akan diukur di antara dua rahang
jangka sorong.
c) Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan
angka nol pada nonius.
d) Perhatikan garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada
skala utama.
Praktilum IPA 1- 7
e) Tentukan hasil pengukuranmu!
Latihan
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kegiatan praktikum
yang telah dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Ketika ingin mengukur sesuatu, kapankah Anda menggunakan jangka sorong
atau mikrometer sekrup? Apa keuntungannya?
2. Tentukan hasil pengukuran panjang menggunakan jangka sorong seperti
gambar berikut!
1 - 8 Unit 1
Pedoman jawaban latihan
1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur besar-besaran fisis yang tidak
mungkin diukur dengan menggunakan mistar. Dengan jangka sorong dan
mikrometer sekrup hasilnya akan lebih akurat karena tingkat ketelitian jagka
sorong maupun mikrometer sekrup dapat mencapai tingkat ketelitian 0,005
mm.
2. Perhatikan gambar di atas. Hasil pengukuran diameter luar sebuah pipa kecil
berada diantara 2,4 cm dan 2,5 cm. Garis skala nonius yang berimpit dengan
garis pada skala utama adalah garis ke 4. Hal ini berarti hasil pengukuran
dapat dinyatakan:
Praktilum IPA 1- 9
Rangkuman
Tes Formatif 1
1 - 10 Unit 1
2. Pengukuran menggunakan jangka sorong diperlihatkan oleh gambar berikut.
Tuliskan hasil pengukuran tersebut!
Praktilum IPA 1- 11
Subunit 2
Pengukuran Volume
V olume merupakan besaran turunan yang dapat diturunkan dari besaran pokok
panjang. Volume balok dapat ditentukan melalui pengukuran tidak langsung
dari besaran panjang, lebar dan tingginya.
Bagaimana kalau Anda memiliki sebongkah batu, apa yang harus Anda
lakukan untuk menentukan ukuran volumenya? Dapatkah Anda menggunakan
mistar, jangka sorong atau mikrometer sekrup? Pengukuran volume benda padat
yang bentuknya tidak beraturan tidak dapat dilakukan dengan cara pengukuran tidak
langsung. Volume benda padat yang bentuknya tak teratur dan berukuran tidak
terlalu besar dapat diukur secara langsung dengan menggunakan gelas ukur.
Untuk dapat melakukan pengukuran volume suatu benda, berikut ini kita
akan melakukan kegiatan/percobaan menggunakan mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup, gelas ukur, dan gelas berpancuran. Sebelum melakukan
kegiatan/percobaan, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, baca prosedur kerja
dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan dengan baik.
c. Landasan Teori
Menentukan ukuran volume benda yang bentuknya teratur seperti
balok, kubus, slinder dapat dilakukan melalui pengukuran tidak langsung.
Berikut merupakan cara yang dapat dilakukan untuk menentukan volume
beberapa benda yang bentuknya teratur. Volume benda yang berbentuk
balok dapat ditentukan melalui pengukuran panjang, lebar, dan tinggi.
Benda berupa kubus melalui pengukuran panjang sisi-sisinya, dan benda
berbentuk silinder melalui pengukuran diameter dan tinggi silinder, dan
1 - 12 Unit 1
Praktilum IPA 1- 13
Unit 2
MEKANIKA
Ismet, S.Pd., M.Si
Pendahuluan
S emua benda yang ada di alam ini tanpa kecuali senantiasa melakukan gerak.
Dalam skala makro kita lihat bagaimana bumi tempat kita berpijak melakukan
putaran pada porosnya sambil mengorbit matahari sebagai pusat tatasurya kita.
Bahkan telah diketahui orang bahwa seluruh benda-benda langit bergerak menjauhi
satu sama lain dengan kecepatan yang sangat tinggi. Demikian juga dalam skala
mikro, sel yang membangun makhluk hidup, dan atom sebagai unsur penyusun alam
semesta selalu melakukan gerakan. Dengan demikian gerak merupakan bagian dari
kehidupan.
Pada unit ini telaah kita akan difokuskan pada mekanika. Mekanika
merupakan cabang dari ilmu fisika yang mempelajari gerak benda dan pengaruh
lingkungan terhadap gerak benda. Bagian dari mekanika yang mempelajari gerak
benda tanpa mempedulikan penyebab gerak atau bagaimana lingkungan
mempengaruhi gerak tersebut disebut dengan kinematika. Bagian yang mempelajari
bagaimana lingkungan mempengaruhi gerak benda disebut dengan dinamika.
Dalam dinamika, tinjauan tentang gerak sudah dikaitkan dengan penyebab
gerak benda, dalam hal ini adalah gaya. Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang
dapat mengubah gerak benda, arah gerak, dan bentuk benda. Gaya yang dapat
menyebabkan benda diam dapat bergerak, dan gaya pula yang dapat menyebabkan
benda yang bergerak berubah diam. Dengan gaya pula manusia dapat melakukan
pekerjaan.
Dalam menjalankan hidupnya, manusia selalu berusaha untuk mencari
kemudahan-kemudahan. Manusia berusaha melakukan pekerjaan berat dengan
menggunakan gaya yang sekecil mungkin. Kalau Anda ingin mendapat kemudahan
Untuk mencapai hasil yang optimal, ada beberapa petunjuk yang perlu Anda
pahami dan lakukan dengan baik.
1. Bacalah dengan cermat petunjuk kegiatan agar Anda memperoleh gambaran
yang jelas tentang apa yang harus Anda lakukan.
2. Untuk menambah wawasan Anda, berusahalah mencari sumber-sumber lain
yang menunjang materi ini.
3. Setelah selesai, ujilah kemampuan Anda dengan mencoba menjawab soal-
soal pada tes formatif yang telah disediakan, kemudian ukurlah tingkat
pemahaman Anda dengan mencocokkan jawaban dan menghitungnya dengan
menggunakan rumus yang telah disediakan.
2 –2 Unit 2
Subunit 1
Katrol
P ernahkan Anda mengangkat ember yang berisi air dari sumur menggunakan satu
buah katrol (kerekan)? Bagaimana rasanya bila dibandingkan dengan
mengangkat langsung? Anda pasti merasakan mengangkat ember berisi air
menggunakan katrol terasa lebih ringan. Mengapa demikian? Ketika Anda
mengangkat air menggunakan katrol, maka sebenarnya Anda memberikan gaya tarik
yang arahnya sama dengan gaya gravitasi bumi, sehingga seolah-olah Anda
merasakan gaya gravitasi bumi membantu Anda dalam melakukan pekerjaan.
Pernahkan Anda memikirkan apa yang harus dilakukan agar Anda dapat
mengangkat benda menggunakan gaya yang lebih kecil? Bagaimana kalau
menggunakan sistem katrol atau katrol ganda (dua, tiga, atau empat katrol) yang
disusun sedemikian rupa. Apakah Anda dapat mengangkat beban dengan
menggunakan gaya yang lebih kecil lagi? Semakin banyak katrol yang digunakan,
maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang katrol, berikut ini kita akan
melakukan kegiatan/percobaan tentang cara merangkai sistem katrol, menentukan
keuntungan mekanik, serta kerugian bila kita menggunakan sistem katrol. Sebelum
melakukan kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat dan bahan yang dibutuhkan, baca
prosedur kerja dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan dengan baik.
b. Tujuan Kegiatan:
1. Terampil merangkai sitem katrol ganda.
2. Menentukan keuntungan mekanik katrol tunggal dan katrol ganda.
3. Menentukan kerugian penggunaan katrol ganda.
c. Landasan Teori
Katrol merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana
yang berfungsi untuk memudahkan pemindahan benda. Prinsip kerja
dari pesawat sederhana adalah melipatgandakan gaya atau mengubah
2 –4 Unit 2
besarnya setengah dari gaya yang diberikan benda/beban, atau FB =
2 x FK . Keuntungan mekanis sistem dua katrol adalah FB/ FK = 2.
Seringkali beban yang harus kita pindahkan berat sekali.
Untuk mengangkatnya kita dapat menggunakan katrol majemuk yang
merupakan gabungan dari beberapa katrol diam dan katrol bergerak
seperti pada gambar 1d. Terlihat bahwa gaya beban FB ditahan oleh 4
utas/penggal tali. Masing-masing penggal tali memberikan gaya
seperempat dari gaya beban FB. Disini FB = 4 x FK. Keuntungan
mekaniknya adalah adalah FB/ FK = 4.
Disamping keuntungan tersebut di atas, penggunaan sistem
katrol atau katrol ganda juga memiliki kelemahan. Kelemahan
penggunaan katrol ganda dalam memindahkan beban adalah
pergeseran yang harus kita lakukan menjadi sekian kali lipat dari
jumlah penggal tali yang terlibat.
e. Prosedur Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Angkat sebuah balok/beban setinggi 30 cm dengan menggunakan
neraca pegas seperti gambar 2a. Ukur jarak pergeseran neraca pegas
dan besar gaya dengan cara membaca skala neraca pegas, lalu catat
hasil pengamatanmu ke dalam tabel pengamatan.
3. Pasang sebuah katrol pada standar, lalu pasangkan tali yang mengikat
pengait melalui katrol seperti tampak pada gambar 2b. Tariklah tali ke
bawah sehingga beban terangkat setinggi 30 cm dari kedudukan
semula. Catat hasil pengamatan Anda!
a b c d
2 –6 Unit 2
Latihan
Untuk menambah wawasan dan pemahaman Anda mengenai katrol, coba
lakukan latihan berikut ini!
1. Lakukan kegiatan mengangkat benda dengan menggunakan satu katrol,
kegiatan yang satu menggunakan katrol tetap dan yang lainnya
menggunakan katrol bergerak. Manakah yang lebih mudah?
2. Lakukan kegiatan menarik beban menggunakan satu, dua, dan empat katrol
dengan arah gaya ke atas, ke bawah, dan ke samping. Ke arah manakah
yang membutuhkan gaya yang lebih besar?
3. Sebutkan penggunaan katrol yang sering kamu temui dalam kehidupan
sehari-hari!
Tes Formatif 1
a. Sebutkan katrol manakah yang merupakan katrol tetap dan mana yang katrol
bergerak!
Jika gaya F yang digunakan untuk mengangkat beban sebesar 300 Newton,
hitunglah:
b. Keuntungan mekanis masing-masing susunan katrol!
c. Besarnya gaya kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat beban!
d. Tentukan pergeseran titik kuasa bila beban terangkat setinggi 1 meter!
2 –8 Unit 2
2. a. Dari dua buah katrol di bawah ini, tentukan keuntungan mekanisnya!
a
b. Apa keuntungan b
dan kerugian menggunakan kedua katrol tersebut?
5. Sebuah beban seberat 500 Newton dipindahkan dengan menggunakan katrol ganda
dengan empat katrol. Bila beban terangkat setinggi 2 meter, berapakah panjang
tali yang harus ditarik untuk mengangkat beban tersebut? Berapa keuntungan
mekaniknya?
Pengungkit
B ila di depan Anda terletak sebuah kaleng susu bubuk dalam keadaan tertutup
sangat rapat, dan Anda diminta untuk membuka tutup kaleng tersebut dengan
menggunakan tangan tanpa bantuan alat. Apa yang Anda rasakan? Sulitkah? Anda
pasti merasakan sangat sulit. Sekarang disediakan beberapa buah paku yang sama
besar dalam berbagai ukuran panjang untuk mambantu Anda, paku yang manakah
yang Anda pilih. Tentu saja Anda akan memilih paku yang ukuran paling panjang.
Mengapa? Jawabannya adalah semakin panjang paku yang digunakan semakin
mudah tutup kaleng untuk dibuka. Dalam konsep IPA sebenarnya Anda sedang
menerapkan prinsip kerja pengungkit atau tuas.
Tuas atau pengungkit merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana
yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Prinsip kerja tuas atau pengungkit dapat
kita temukan pada gunting, pembuka tutup botol, sekop, catut, dan lain sebagainya.
Agar penguasaan Anda terhadap konsep tuas atau pengungkit menjadi lebih
baik dan utuh, berikut ini Anda akan melakukan kegiatan/ percobaan tentang prinsip
kerja tuas. Sebelum melakukan kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat dan bahan
yang dibutuhkan, baca prosedur kerja dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan
dengan baik.
b. Tujuan Kegiatan :
1. Menemukan hubungan antara lengan kuasa, lengan beban, besar
kuasa dan besarnya beban.
2. Menentukan keuntungan mekanik dari tuas.
c. Landasan Teori
Tuas atau pengungkit bekerja berdasarkan perbandingan
antara panjang lengan kuasa dan panjang lengan beban. Untuk
memahami prinsip keja sebuah tuas, perhatikanlah gambar berikut
2 – 10 Unit 2
ini. Sebatang tongkat yang digunakan untuk memindahkan sebuah
batu besar. Batu yang beratnya FB merupakan beban
FK x LK = FB x LB
Praktilum IPA 2 - 11
kuasa FK, atau perbandingan antara lengan kuasa LK dan lengan
beban LB, dimana dapat dituliskan dalam sebuah persamaan.
FB LK
Keuntungan mekanis =
FK LB
e. Prosedur kerja
1. Masukkan sebutir batu/beban
ke dalam mangkuk, dan
timbanglah berat batu
menggunakan neraca pegas.
2. Rakitlah peralatan seperi pada
gambar disamping.
3. Pasanglah mangkuk pada
lubang no. 6 pada lengan
sebelah kiri dan neraca pegas
pada lubang no.6 di lengan
sebelah kanan.
4. Tariklah neraca pegas sehingga
kedudukan pengungkit menjadi
setimbang. Lalu catat besarnya
gaya yang ditunjukkan oleh
neraca pegas ke dalam tabel
pengamatan.
2 – 12 Unit 2
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan memindahkan neraca pegas pada
lobang no 5, 4, 3, 2, dan 1. Catat hasil pengamatan Anda pada
tabel 1.
6. Lakukan kegiatan yang sama pada langkah 1 sampai 5, dengan
cara menggeser-geser mangkuk dari lobang no.6, 5, 4, 3, 2, 1.
Neraca pegas tetap pada lobang no.6. catat hasil pengamatan pada
tabel 2.
7. Tariklah kesimpulan dari hasil percobaan Anda!
Tabel pengamatan 2.2. Percobaan tuas dengan variasi panjang lengan kuasa
Panjang lengan kiri Berat Panjang lengan kanan Gaya
(no. lobang) (Newton) (no. lobang) (Newton)
6 6
6 5
6 4
6 3
6 2
6 1
Tabel pengamatan 2.3. Percobaan tuas dengan variasi panjang lengan beban
Panjang lengan kiri Berat Panjang lengan kanan Gaya
(no. lobang) (Newton) (no. lobang) (Newton)
6 6
5 6
4 6
3 6
2 6
1 6
Praktilum IPA 2 - 13
Latihan
2 – 14 Unit 2
Rangkuman
Tes Formatif 2
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kegiatan praktikum
yang dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Sebuah tongkat sepanjang 4 meter yang difungsikan sebagai tuas digunakan untuk
memindahkan sebongkah batu seberat 900 Newton yang menghalangi jalan.
Tongkat ditumpu pada jarak 1 meter dari ujung tongkat.
a. berapa kuasa yang harus diberikan agar dapat mengangkat batu tersebut?
b. berapa keuntungan mekanisnya.
2. Dua orang anak yaitu Didi dan Yusuf bermain jungkat jungkit. Berat Didi lebih
besar dari pada Yusuf. Bila masing-masing berada pada ujung jungkat jangkit.
Bagaimanakah keadaan jungkat jangkit? Sisi bagian manakah yang lebih berat?
Agar permainan seimbang siapakah yang harus bergeser? Kemanakah arah
pergeserannya?
3. Perhatikan gambar berikut, berilah tanda panah untuk menentukan letak titik
tumpu, titik beban dan titik kuasa.
Praktilum IPA 2 - 15
4. Seorang anak bernama Salman ingin memindahkan sebongkah batu yang
menghalangi jalan dengan menggunakan sebatang tongkat yang difungsikan
sebagai tuas. Salman hanya memiliki gaya sebesar 20 Newton. Bila berat batu
100 Newton, dan panjang lengan kuasa 2 meter. Pada jarak berapakah dari batu
Salman harus memasang penumpu agar dapat memindahkan batu tersebut?
15 kg
2 – 16 Unit 2
Subunit 3
Bidang Miring
S ebuah drum berisi penuh minyak tanah terletak di hadapan Anda. Drum tersebut
akan dipindahkan ke atas sebuah truk pada ketinggian 1 meter dari tanah. Apa
yang harus Anda lakukan? Haruskah Anda mencari teman supaya dapat
melakukannya? Berapa orangkah yang harus Anda cari? empat, lima, atau enam
orang. Bagaimana kalau di tempat tersebut hanya ada Anda sendirian? Anda harus
dapat melakukannya sendirian. Lalu bagaimana caranya?
Seandainya di dekat Anda ada dua keping balok kayu, dapatkah Anda
gunakan untuk membantu sehingga Anda dapat memindahkan drum tersebut? Ya,
Anda harus menggunakan dua balok kayu untuk membuat bidang miring. Anda
dapat memindahkan drum ke atas truk tanpa bantuan orang lain. Bidang miring
merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana yang membantu mempermudah
pemindahan benda.
Baiklah untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai bidang miring,
berikut ini Anda akan melakukan kegiatan percobaan yang dapat dilakukan secara
mandiri. Sebelum melakukan kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat dan bahan yang
dibutuhkan, baca prosedur kerja dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan
dengan baik.
b. Tujuan Kegiatan :
1. Menemukan hubungan antara kemiringan bidang dengan besarnya
gaya yang bekerja.
2. Menentukan keuntungan mekanis bidang miring.
3. Menjelaskan kerugian penggunaan bidang miring.
Praktilum IPA 2 - 17
c. Landasan Teori
Bidang miring pada hakikatnya merupakan bidang datar yang
salah satu ujungnya lebih tinggi dari pada ujung yang lainnya.
Perhatikan gambar berikut.
h
FK d
FB
A
Gambar 2.4. Bidang miring
2 – 18 Unit 2
FK atau perbandingan antara panjang bidang miring d dan ketinggian
h.
FB d
Keuntungan mekanis =
FK h
Keuntungan mekanis akan semakin besar bila lintasan yang
ditempuh semakin panjang dibandingkan dengan ketinggian, atau
sudut kemiringan bidang miring semakin kecil. Namun dibalik
keuntungan yang didapat harus dibayar dengan semakin panjangnya
lintasan yang harus ditempuh dalam pemindahan benda.
e. Prosedur kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat bidang miring menggunakan bidang dan standar dengan
sudut 30 derajat. Lalu tariklah balok melewati bidang miring
tersebut sampai ketinggian 20 cm dari lantai, catat angka yang
ditunjukkan oleh neraca pegas ke dalam tabel pengamatan. Ukur
pula panjang lintasan yang ditempuh balok menggunakan mistar.
3. Ulangi langkah 3 untuk sudut kemiringan 60 dan 90 derajat.
Praktilum IPA 2 - 19
Latihan
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai kegiatan eksperimen di
atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut!
1. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan bidang miring?
2. Ketika Anda melewati jalan raya misalnya jalan raya puncak Bogor, terlihat
jalannya berkelok-kelok. Tahukah Anda apa tujuannya jalan dibuat
berkelok-kelok?
3. Sebutkan minimal 3 peralatan yang menggunakan prinsip
bidang miring!
Rangkuman
2 – 20 Unit 2
Tes Formatif 3
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kegiatan praktikum
yang dilakukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Sebuah drum seberat 300 Newton akan dipindahkan ke atas sebuah truk pada
ketinggian 1 meter. Berapakah besar gaya kuasa yang harus diberikan agar
dapat memindahkan drum tersebut melewati bidang miring sejauh 3 meter?
Berapakah keuntungan mekanis pada soal no. 1?
3. Mengapa melewati jalan yang terjal lebih Asulit dibandingkan dari pada
melewati jalan yang landai?
4. Sebuah peti yang beratnya 1000 Newton seperti gambar akan didorong
melalui bidang miring sepanjang 10 meter.
12 meter
6m
1000 N
Praktilum IPA 2 - 21
B
5m
A
4m
2 – 22 Unit 2
Kunci Jawaban Tes Formatif
Praktilum IPA 2 - 23
3 a. Besar kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban
gambar a, F = 500 Newton.
gambar b, F = 250 Newton.
gambar c, F = 167,7 Newton.
gambar d, F = 125 Newton.
b. Keuntungan mekanis
Gambar a, KM = 1.
Gambar b, KM = 2.
Gambar c, KM = 3.
Gambar d, KM = 4.
5. Panjang pergeseran tali adalah 8 meter atau 4 kali lebih panjang dari pergeseran
benda karena menggunakan susunan 4 buah katrol. Keuntungan mekanisnya
adalah 4 kali. Artinya untuk mengangkat beban seberat 500 Newton hanya
membutuhkan gaya sebesar 125 Newton.
900 N
2 – 24 Unit 2
900 N 3m
=
300 N 1m
= 3
2. Karena Didi lebih berat dari Yusuf, maka jungkat jungkit akan miring kearah
Didi. Agar menjadi seimbang maka Didi harus bergeser ke arah titik tumpu.
Tujuan dari mendekati titik tumpu adalah membuat panjang lengan beban
menjadi lebih pendek.
3.
Titik
tumpu
Titik Titik
beban kuasa
4. Untuk menentukan panjang lengan beban dapat ditentukan dari persamaan
FB LK FK
keuntungan mekanis dimana , sehingga LB x LK . Dengan
FK LB FB
memasukkan angka-angka yang ditentukan maka diperoleh LB = 40 cm .
Artinya titik tumpu harus ditempatkan sejauh 40 cm dari beban.
FB LK
5. Dari persamaan keuntungan mekanis , dimana dari gambar FB = 15,
FK LB
LB = 1 m, dan LK = 3 meter. Maka dapat dicari FK, dimana
LB
FK FB x
LK
1
FK 15 x
3
FK = 5
Praktilum IPA 2 - 25
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
1. Besar gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat drum dapat dicari
FB d h
dari persamaan KM = , untuk FK = x FB sehingga
FK h d
1m
FK = x 300 Newton = 100 Newton.
3m
FB d 300
KM = , didapat KM = 3
FK h 100
2. Dengan menggunakan dalil pitagoras, maka panjang sisi miring didapat 5 cm.
FB d
Maka dengan memakai persamaan KM = , maka didapat FK =
FK h
h
x FB . Masukkan angka-angka h, d, dann FB didperoleh FK = 20 Newton
d
3. Jalan yang terjal sudut kemiringannya lebih besar dari pada jalan yang landai,
sehingga membutuhkan gaya yang lebih besar bila meleatinya, sehingga
terasa lebih sulit.
4. a. Keuntungan Mekanis
panjang lintasan bidang miring
KM =
ketinggian
12
KM = = 2
6
b. Kerja yang dilakukan untuk memindahkan balok melalui lintasan berupa
bidang miring sejauh 12 meter besarnya sama dengan kerja yang
dilakukan untuk memindahkan langsung hingga ketinggian 6 meter.
Dengan demikian dapat dituliskan bahwa
1000 x 6 = FK x 12
Sehingga FK = 500 Newton.
Dengan menggunakan bidang miring, maka beban seberat 1000 N dapat
dipindahkan dengan menggunakan gaya sebesar 500 Newton.
2 – 26 Unit 2
c. Dalam praktek biasanya diperlukan gaya lebih besar dari perhitungan,
karena adanya gaya gesek antara peti deangan bidang miring yang
arahnya melawan arah perpindahan benda.
5. a. Keuntungan Mekanis
panjang lintasan bidang miring
KM =
ketinggian
Ketinggian dari lantai dapat dicari menggunakan dalil pitagoras, sehingga
tinggi vertikanya adalah 3 meter.
5
Maka KM = = 1,67
3
b. Kuasa yang diperlukan untuk mendorong benda adalah
FB
FK LK x
LB
100
FK 3 x
5
FK 60 Newton
Praktilum IPA 2 - 27
Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP 1B untuk SMP Kelas VII. Penerbit
Erlangga
Soejoto dan Sustini, E. 1993. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tim Seqip.2003. Buku IPA Guru Kelas V. Dirjen Dikdasmen Depdiknas
2 – 28 Unit 2
Glosarium
Dinamika : cabang fisika yang mempelajari gerak benda dengan memperha-
tikan gaya penyebabnya
Dinamometer : meter gaya
Gaya : tarikan atau dorongan
Gravitasi : gaya tarik bumi terhadap benda
Katrol : kerekan
Katrol bebas : kerekan yang bebas bergerak
Katrol tetap : kerekan yang posisinya tetap
Keuntungan mekanik : bilangan yang menyatakan pelipatgandaan
gaya/perpindahan
Kinematika : cabang fisika yang mempelajari gerak benda tanpa
memperhatikan gaya penyebabnya
Kuasa : gaya
Lengan bebas : jarak antara titik beban dengan titik tumpu
Lengan kuasa : jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu
Makro : besar
Mekanika : ilmu yang mempelajari tentang gerak
Mikro : kecil
Neraca pegas : meter gaya
Newton : satuan gaya
Orbit : lintasan
Pesawat sederhana: alat sederhana yang memudahkan pekerjaan manusia
Poros : sumbu
Titik beban : titik tempat beban berada
Titik kuasa : titik tempat kuasa bekerja
Titik tumpu : titik tempat berputarnya tuas
Tuas : pengungkit
Praktilum IPA 2 - 29
Unit 3
SUHU DAN KALOR
Ismet, S.Pd., M.Si
Pendahuluan
K alor merupakan salah satu bentuk energi, keberadaannya sangat penting bagi
kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sebagian besar energi yang
digunakan manusia saat ini adalah energi dalam bentuk kalor. Mesin-mesin pabrik
dan mesin-mesin penggerak kendaraan bermotor, kapal laut, dan pesawat terbang
memanfaatkan energi dalam bentuk kalor. Energi kimia yang terseimpan di dalam
bahan baker diubah terlebih dahulu menjadi kalor, sebelum diubah menjadi energi
kinetik untuk mengerakkan mesin-mesin tersebut.
Dalam kehidupan kita kalor sering disamakan dengan panas. Dalam konsep
IPA, sesungguhnya kalor tidaklah sama dengan panas. Kalor tercipta karena adanya
panas yang berpindah akibat perbedaan temperatur atau suhu. Panas selalu berpindah
dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Dengan kata lain kalor
merupakan bentuk panas yang berpindah. Akibat perpindahan panas, maka tempat
yang jauh dari sumber panas dapat menerima kalor walaupun tidak bersentuhan
langsung dengan sumber panas tersebut. Banyak fenomena alam yang terjadi akibat
perbedaan temperatur antara satu tempat dengan tempat lain, seperti terjadinya angin
darat dan angin laut dan sebagainya.
Kalor bila diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan terjadinya
kenaikan temperatur atau suhu benda tersebut sehingga benda mengalami pemuaian.
Pemuaian ini dapat dilihat dari perubahan ukuran panjang, luas, atau perubahan pada
volume benda. Disamping itu kalor juga dapat mengubah wujud benda. Benda padat
dapat menjadi cair, dan benda cair dapat berubah menjadi uap.
Sebagai salah satu bentuk dari energi, kalor dapat mengalami perpindahan.
Perpindahan kalor dapat melalui benda padat, benda cair, maupun gas. Unit ini akan
Untuk mencapai hasil yang optimal, ada beberapa petunjuk yang perlu Anda
pahami dan lakukan dengan baik.
1. Bacalah dengan cermat petunjuk kegiatan agar Anda memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang harus Anda lakukan.
2. Untuk menambah wawasan Anda, berusahalah mencari sumber-sumber lain yang
menunjang materi ini.
3. Setelah selesai, ujilah kemampuan Anda dengan mencoba menjawab soal-soal
yang telah disediakan, kemudian ukurlah tingkat pemahaman Anda dengan
mencocokkan jawaban dan menghitungnya dengan menggunakan rumus yang
telah disediakan.
3-2 Unit 3
Subunit 1
P ernahkah Anda membuat secangkir kopi atau secangkir teh panas ?. Sebagian
besar masyarakat kita tentu pernah melakukannya, baik pada pagi ataupun sore
hari. Caranya sangat sederhana, masukkan beberapa sendok gula dan kopi bubuk lalu
diseduh dengan air panas dan aduk menggunakan sendok sampai seluruh gulanya
larut. Perubahan apa yang Anda rasakan pada sendok pengaduk tadi ?. Anda tentu
akan merasakan semakin lama ujung sendok yang Anda pegang terasa panas.
Pernahkah Anda memikirkan mengapa bagian ujung sendok yang Anda pegang
menjadi panas padahal bagian itu tidak bersentuhan langsung dengan air panas.
Apakah sesungguhnya yang terjadi ?.
Fenomena panasnya bagian ujung sendok akibat dipanaskannya bagian ujung
sendok yang lain merupakan proses perpindahan panas secara konduksi. Untuk
memahami lebih jauh tentang perpindahan panas secara konduksi, berikut ini kita
akan melakukan serangkaian kegiatan eksperimen. Sebelum melakukan
kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat dan bahan yang dibutuhkan, baca prosedur
kerja dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan dengan baik.
a. Judul Kegiatan : Perpindahan panas secara konduksi
b. Tujuan Kegiatan :
1. dapat menjelaskan proses penyebaran panas pada benda padat
2. menemukan bahwa kecepatan penyebaran panas berbeda pada setiap
bahan
3. mengelompokkan bahan-bahan yang dapat menghantarkan panas dan
yang tidak dapat menghantarkan panas.
c. Landasan Teori
Setiap benda dibangun oleh partikel-patrikel yang ukurannya sangat
kecil yang jumlahnya sangat banyak. Antara partikel -partikel tersebut saling
mengikat satu sama lainnya. Ikatan antar partikel ada yang kuat dan ada yang
3-4 Unit 3
bergerak dari satu atom ke atom yang lain dalam seluruh bagian
logam. Bila suatu bagian dipanaskan maka elektron akan menerima
tambahan energi sehingga energi bertambah besar. Karena sifatnya
yang bebas, maka tembahan energi ini dengan cepat dapat diberikan
kepada elektron-elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui
tumbukan . Dengan cara ini kalor dapat berpindah lebih cepat.
Prosedur Kerja
Percobaan 1. Percobaan untuk memperlihatkan penyebaran panas pada
benda padat.
Waktu (detik)
3-6 Unit 3
Percobaan 2. Percobaan untuk memperlihatkan kecepatan penyebaran panas
pada beberapa benda padat
1. lakukan langkah kegiatan yang sama dengan langkah pada percobaan 1, tapi
dengan menggunakan 3 batang padatan yang berbeda (batang tembaga, besi
dan gelas).
2. pasanglah ketiga batang padatan tersebut secara serentak pada standar. Jangan
lupa memasangkan bola-bola plastisin terlebih dahulu
3. nyalakan pembakar spirtus, dan amati apa yang terjadi pada bola-bola plastisin
4. catat hasil pengamatanmu ke dalam tabel
5. tarik kesimpulan dari data
Latihan
Rangkuman
Tes Formatif 1
3-8 Unit 3
Subunit 2
B ila Anda memasak air dalam sebuah panci, bagian manakah yang duluan
mendapat panas? Anda pasti mengatakan bahwa bagian yang mendapat panas
duluan adalah air yang berada pada bagian dasar panci karena bagian dasar tersebut
berada paling dekat dengan sumber panas. Pernahkah Anda memikirkan bagaimana
panas dapat menjalar sehingga air yang berada dipermukaan lama- kelamaan juga
menjadi panas?
Dalam fluida (zat cair dan gas) panas dapat merambat dari satu bagian
ke bagian lainnya. Proses perambatan panas dalam fluida berbeda dengan proses
perambatan panas dalam benda padat. Fluida dibangun oleh partikel-partikel yang
jarak partikel penyusun antara yang satu dengan yang lainnya agak berjauhan dan
masing-masing partikel dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Cara
perpindahan panas dalam fluida (zat cair dan gas) terjadi melalui proses konveksi.
Untuk memahami lebih jauh tentang perpindahan panas secara konveksi, berikut ini
kita akan melakukan serangkaian kegiatan eksperimen. Sebelum melakukan
kegiatan/percobaan, siapkan dulu alat dan bahan yang dibutuhkan, baca prosedur
kerja dengan cermat, dan siapkan tabel pengamatan dengan baik.
a. Judul Kegiatan : Perpindahan panas secara konveksi
c. Landasan Teori
Konveksi panas dapat terjadai di dalam fluida. Fluida merupakan zat
yang dapat mengalir atau sering disebut dengan zat alir. Zat yang
termasuk kelompok fluida berada dalam wujud cair dan gas.
Jika zat cair atau gas dipanaskan, maka bagian zat yang mendapat
panas akan memuai terlebih dahulu sehingga kerapatannya akan
berkurang. Berkurangnya kerapatan zat akan menyebabkan berat jenisnya
juga berkurang. Seaabagai akibatnya bagian zat yang mendapat panas
akan naik ke atas. Bagian fluida yang lebih dingin akan mengalir mengisi
3 - 10 Unit 3
terjadi dengan sendirinya. Konveksi paksa ini banyak dimanfaatkan
sistem pendingin mobil (radiator), AC dan lemari es.
e. Prosedur Kerja
1) Kegiatan I: Konveksi pada zat cair
a) Siapkan potongan kertas
kecil-kecil
b) isi gelas erlenmeyer sekitar
setengah bagian dan
masukkan potongan-
potongan kertas kecil
kedalam erlenmeyer tersebut
c) pasang gelas erlenmeyer
pada standar seperti pada
gambar
d) hidupkan pembakar spirtus
dan tempatkan dibawah
gelas erlenmeyer
e) amati apa yang terjadi pada potongan–potongan kertas kecil yang
berada dalam gelas erlenmeyer. Gambarkan arah pergerakan
potongan-potoangan kertas pada kertas kerjamu
f) Geser pembakar spirtus ke arah sisi sebelah kanan gelas
erlenmeyer, dan amati pula perubahan apa yang terjadi pada
gerakan potongan kertas. Gambarkan pula bagaimana arah
pergerakan potongan-potongan kertas pada buku kerjamu.
Praktilum IPA 3 - 11
g) Dengan cara yang sama, geser pembakar spirtus ke arah sisi
sebelah kiri gelas erlenmeyer. Amati dan gambarkan arah
pergerakan potongan kertas tersebut.
h) Amati perubahan apa sajakah yang terjadi pada setiap kegiatan
yang Anda lakukan. Berikan penjelasan terhadap hasil
pengamatanmu !.
cerobong
3 - 12 Unit 3
Latihan
Praktilum IPA 3 - 13
Rangkuman
Tes Formatif 2
A B C
3 - 14 Unit 3
Subunit 3
A nda tentu pernah berjalan kaki pada pagi hari saat matahari mulai menanjak.
Rasanya tentu sangat sejuk dan menyegarkan. Bandingkan jika Anda harus
beridiri di bawah sinar matahari terik. Panas dan gerahnya bukan main bukan?, dan
Anda tentu tidak akan sanggup untuk berdiri terlalu lama di bawah terik matahari.
Matahari merupakan sebuah bola besar yang berpijar dengan suhu yang
sangat tinggi, mencapai 15 juta Kelvin sehingga merupakan sumber panas utama di
bumi kita. Bila bumi kita tersinari matahari, maka akan terjadi kenaikan suhu atau
temperatur di bumi kita sehingga bumi menjadi panas. Energi panas ini banyak
digunakan orang untuk berbagai keperluan, di antaranya adalah untuk mengeringkan
pakaian bagi ibu-ibu di rumah, mengeringkan padi oleh petani, mengeringkan ikan
oleh nelayan, dan sebagainya.
Pada subunit sebelumnya sudah kita bahas bahwa panas merambat dari benda
atau tempat bersuhu tinggi ke tempat atau benda yang bersuhu lebih rendah.
Pernahkah terlintas dalam fikiran Anda bagaimana caranya sinar matahari dapat
merambat melalui atmosfer bumi dan menghangatkan bumi kita?. Padahal jarak
antara bumi dan matahari sangat jauh dan mencapai 149,6 juta kilometer.
Anda tentu sudah dapat memahami dengan baik bahwa sinar matahari tidak
mungkin sampai ke bumi secara konduksi karena udara yang terdapat di atmosfer
tergolong konduktor yang paling buruk. Panas dari matahari juga tidak mungkin
sampai ke bumi melalui konveksi karena konveksi selalu diawali dengan pemanasan
bumi terlebih dahulu. Di samping itu, perpindahan kalor secara konduksi atau
konveksi juga tidak memungkinkan karena di atmosfer kita terdapat ruang hampa,
sehingga tidak ada benda yang dapat membantu dalam proses pemindahan energi.
Lalu bagaimana panas dari matahari dapat sampai ke bumi kita walaupun tanpa zat
perantara (medium)?. Dalam subunit ini pembahasan akan kita fokuskan pada
perpindahan kalor tanpa zat perantara.
Bila Anda berjalan siang hari di bawah terik matahari memakai kaos
berwarna hitam. Apa yang dapat Anda rasakan? Manakah yang lebih nyaman bila
dibandingkan mengenakan kaos berwarna putih? Anda tentu setuju ketika
mengenakan kaos hitam kulit terasa terbakar, dan bila mengenakan kaos putih
rasanya lebih nyaman. Untuk dapat memahami fenomena tersebut berikut ini kita
Praktilum IPA 3 - 15
akan melakukan serangkaian eksperiman. Sebelum melakukan kegiatan/ percobaan,
siapkan dulu alat dan bahan yang dibutuhkan, baca prosedur kerja dengan cermat,
dan siapkan tabel pengamatan dengan baik.
b. Tujuan Kegiatan :
1) Menjelaskan proses penyebaran panas secara radiasi
2) Menjelaskan mengapa permukaan hitam merupakan penyerap panas
yang lebih baik dari pada permukaan mengkilap
c. Landasan Teori
Radiasi atau pancaran merupakan suatu cara perpindahan atau
perambatan kalor yang tidak memerlukan medium (zat perantara). Energi
kalor dirambatkan dalam bentuk gelombang eketromagnetik. Dalam
perambatannya, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium
dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh hingga mencapai seratus lima
puluh juta kilometer.
Radiasi dapat dihasilkan oleh benda-benda yang dapat memancarkan
panas seperti, matahari, lampu pijar, nyala api pada tungku pemanas, dan
lain sebagainya. Benda yang panas ada yang berpijar (memancarkan
cahaya), ada juga yang tidak berpijar. Keduanya memancarkan
(meradiasikan) energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik
dengan berbagai panjang gelombang atau frekuensi. Sebagian dari
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda yang berpijar
tersebut ada yang dapat dilihat oleh mata.
Bila pancaran mengenai permukaan benda, sebagian dari energi
tersebut ada yang dipantulkan, sebagian lagi diserap oleh benda dan
kadang-kadang sebagian energi pancaran tersebut ada yang diteruskan
melalui benda. Kecepatan pemancaran energi kalor akan bergantung kepada
sifat permukaan benda pemancar atau penerima kalor. Benda yang
mengkilap lebih sukar memacarkan kalor dari benda yang kusam. Demikian
juga pada proses penyerapan kalor, benda yang mengkilap juga lebih sukar
menerima kalor dari benda yang kusam. Permukaan yang hitam dan kusam
merupakan penyerap dan pemancar kalor radiasi yang baik. Sedangkan
permukaan yang putih dan mengkilap merupakan penyerap dan pemancar
kalor yang buruk. Suhu kopi atau teh panas akan bertahan lebih lama dalam
3 - 16 Unit 3
suatu cangkir yang permukaan dalamnya mengkilap daripada bagian dalam
cangkir yang gelap.
e. Prosedur Kerja
1) Kegiatan 1. Penyerapan kalor radiasi
a) Siapkan 3 buah standar
b) Ambil 3 buah termometer dan tempatkan pada lubang standar
seperti gambar
c) Bungkus masing-masing
ujung termometer dengan
bahan yang berbeda (kertas
karbon, kertas putih,
aluminium foil)
d) Catatlah angka yang
ditunjukkan oleh masing-
masing skala termometer
e) Bawa peralatan ke luar
ruangan dan letakkan di
bawah sinar matahari
f) Biarkan lebih kurang 10
menit
g) Amati dan catat perubahan yang terjadi pada skala masing-masing
termometer ke dalam tabel
h) Tariklah kesimpulan dari percobaan.
Praktilum IPA 3 - 17
2) Kegiatan II: Percobaan untuk mengetahui pancaran kalor
a) Siapkan dua buah bola lampu pijar bekas dan lobangi bagian
ujungnya seukuran pipa plastik
b) Warnai salah satu bola lampu dengan warna hitam dan yang
lainnya dengan warna putih
c) Isi slang/pipa plastik dengan alkohol berwarna
3 - 18 Unit 3
Latihan
Rangkuman
Praktilum IPA 3 - 19
Tes Formatif 3
1. Anda perhatikan konstruksi sebuah termos air. Mengapa dinding termos tersebut
terbuat dari kaca? Mengapa pula permukaan dinding bagian dalam dilapisi oleh
lapisan perak mengkilat dan ruang antara kedua lapisan perak dihampakan?.
2. Pada kegiatan praktikum kedua, mengapa cairan yang digunakan dipilih alkohol?
3. Apa yang ditunjukkan oleh perbedaan ketinggian alkohol pada kegiatan dua?
4. Menurut saudara, apa yang akan terjadi apabila suatu pancaran (radiasi) kalor
mengenai suatu permukaan benda? Jelaskan!
5. Benar atau Salah, bahwa sinar matahari dapat sampai ke bumi melalui
konduksi? Jelaskan alasan jawaban Saudara?
3 - 20 Unit 3
Kunci Jawaban Tes Formatif
Praktilum IPA 3 - 21
5. Pada gambar A dan C pemanasan harus berada pada posisi pojok kanan
bawah yang ditandai arah panas ke atas, sedangkan pada gambar B posisi
pemanasan harus berada pada posisi tengah antara kedua arus konveksi yang
mengarah ke atas (pada posisi gambar arah anak panah ke atas )
1. Dinding termos terbuat dari bahan kaca karena kaca merupakan bahan konduktor
yang sangat jelek sehingga tidak dapat memindahkan panas secara konduksi.
Lapisan perak mengkilap berfungsi sebagai bahan pemantul sehingga dapat
memantulkan kembali radiasi panas pada dinding termos. Adanya ruang vakum,
tidak memungkinkan perpindahan kalor secara konduksi dan radiasi.
2. Pada percobaan menggunakan termoskop menggunakan cairan alkohol pada pipa
U karena alkohol memiliki sifat yang cepat merespon adanya kalor.
3. Perbedaan ketinggian alkohol menunjukkan bahwa ada bagian yang menyerap
kalor lebih besar dari bagian yang lainnya. Pada percobaan bila kedua bola diberi
kalor radiasi dari sumber yang sama maka permukaan alkohol di bawah bola A
turun dan di bawah bola B naik. Bola yang dihitamkan menyerap kalor radiasi
lebih baik dari bola lampu yang tidak dihitamkan. Akibatnya, udara di bawah
bola A memuai lebih besar dan menekan permukaan alkohol sehingga turun.
4. Respon dari permukaan benda yang terkena radiasi suatu kalor maka energinya
sebagian ada yang dipantulkan, sebagian lagi diserap oleh benda dan sebagian
energi pancaran ada yang diterusan melalui benda tersebut.
5. Salah. Sinar matahari tidak mungkin sampai ke bumi secara konduksi karena
udara yang terdapat di atmosfir tergolong konduktor yang paling buruk. Juga
dengan adanya ruang hampa di atmosfir mengakibatkan tidak ada benda yang
dapat membantu dalam proses pemindahan energi
3 - 22 Unit 3
Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP 2A untuk SMP Kelas VIII. Penerbit
Erlangga
Kanginan, Marthen. 2003. Fisika 2000 Jilid 1 B untuk SMA kelas 1.Jakarta:
Penerbit Erlangga
Soejoto dan Sustini, E. 1993. Petunjuk Praktikum Fisika dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Praktilum IPA 3 - 23
Glosarium
3 - 24 Unit 3
Unit 4
LISTRIK DAN MAGNET
Dra. Masitoh, M.Pd
Suhendri, S.Pd, M.Pd
Pendahuluan
4-2 Unit 4
Subunit 1
D alam kehidupan sehari-hari kita sering melihat dan malah menikmati hasil
pancaran sinar yang dihasilkan oleh serangkaian arus listrik. Tahukah Anda
bagaimana aliran listrik itu terjadi? Hal tersebut terjadi akibat lampu pijar dalam
rangkaian listrik tertutup yang berarti bahwa arus listrik dapat mengalir dari sumber
energi (baterai). Menuju ke lampu pijar dan berubah menjadi energi panas dan
cahaya. Hal penting yang perlu dilihat baik baterai maupun lampu pijar mempunyai
dua terminal untuk membentuk hubungan tertutup.
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai pengalaman dasar tentang
rangkaian listrik berikut ini Anda akan melakukan beberapa kegiata praktikum yang
dapat Anda lakukan secara mandiri maupun terbimbing. Siapkan semua peralatan
dan bahan, lembar pengamatan, dan perbaruhi terlebih dahulu prosedur biaya dengan
cermat agar hasil kegiatan yang Anda peroleh benar, akurat dan memuaskan.
a. Judul Kegiatan : Pengalaman-pengalaman dasar tentang rangkaian listrik.
b. Tujuan Kegiatan :
1) Menemukan syarat-syarat sembungan lampu pijar dengan baterai agar
lampu menyala.
2) Menerapkan percobaan yang dilakukan dalam gambar teknis.
3) Melihat dari bagian-bagian dari lampu pijar.
c. Landasan Teori :
Muatan listrik yang mengalir disebut arus listrik, arah arus listrik
sesuai dengan arah gerak muatan positif. Ketentuan ini dibuat sebelum
ditemukannya elektron. Dalam penghantar logam elektron-elektron
bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Walaupun demikian,
ketentuan diatas masih berlainan hingga sekarang.
Adanya arus listrik disebabkan adanya beda potensial atau
tegangan, oleh sebab itu supaya didalam rangkaian selal ada arus listrik,
e. Prosedur Kerja
1. Untuk melakukan percobaan ini saudara mengambil satu baterai satu
kabel dan satu lampu pijar.
2. Hubungan yang mana membuat lampu pijar menyala.
3. Hubungan yang mana membuat lampu pijar tidak menyala.
4. Setalah mengetahui no. 2 dan no 3 isilah tabel yang disediakan.
Apakah lampu pijar menyala atau tidak menyala satu dengan cara
menduga atau memperkirakannya (LKS terlampir).
5. Isiliah tabel kembali dengan melakukan penjelasan (Percobaan) lampu
pijar, baterai dan kabel, dengan menggunakan LKS yang ada.
6. Bandingkan hasil pengamatan saudara, hasil perkiraan dan hasil
pengetesan.
Mengapa demikian?
4-4 Unit 4
Lembar Kerja
A. perkiraan E. perkiraan
tes tes
B. perkiraan F. perkiraan
tes : tes
C. perkiraan G. perkiraan
tes tes
D. perkiraan H. perkiraan
tes tes
Latihan
4-6 Unit 4
Pedoman Jawaban Latihan
1. Titik logam dasar lampu pijar harus berhubungan dengan salah satu katub baterai
(langsung atau lewat kabel) dan ulir lampu pijat harus berhubungan dengan kutub
baterai satu lagi (langsung atau lewat kabel).
2. Ya, Perlu
3. Gambar
RANGKUMAN
1. Apa yang menyebabkan rangkaian tertutup akan membuat lampu pijar menyala?
Jelaskan!
2. Mengapa listrik yang menjalar dalam kabel disebut arus listrik? Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan rangkai terbuka? Jelaskan!
4. Jelaskan apa yang dimaksud saklar dan fungsinya?
5. Jelaskan berapa besar arus listrik yang mengalir melalui kabel
4-8 Unit 4
Subunit 2
A liran muatan listrik positif berasal dari tempat yang potensialnya tinggi
(mengandung muatan listrik positif dan lebih banyak) menuju tempat yang
potesialnya lebih rendah (mengandung muatan listrik positif lebih sedikit). Aliran
muatan listrik ini mirip dengan aliran air, yakni mengalir dari tempat yang lebih
tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Muatan listrik dapat berpindah apabila
terjadi beda potensial. Bila kita mampu mempertahankan beda potensial tersebut,
maka akan mengalirlah arus listrik. Muatan listrik yang mengalir atau bergerak ini
sering disebut elektrodinamik (listrik dinamis).
Menurut hukum Ohm semakin besar tegangan listrik semakin besar pula arus
yang mengali dalam rangkaian. Perbandingan tegangan listrik dengan kuat arus (I)
adalah tetap. Hasil bagi ini dinamakan hambatan listrik atau resistansi. Setiap jenis
bahan memiliki hambatan jenis yang berbeda-beda, makin besar hambatan jenis,
makin besar pula hambatan listriknya. Dalam kemampuannya menghantarkan arus
listrik, jenis bahan digolongkan menjadi konduktor, isolator dan semikonduktor.
Baiklah untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai konduktor dan
isolator berikut ini anda akan melakukan beberapa kegiatan praktikum yang dapat
Anda lakukan secara mandiri maupun terbimbing. Siapkan segala sesuatunya baik
alat, bahan lembar pengamatan dan pahami terlebih dahulu prosedur kerja dengan
cermat agar hasil kegiatan yang Anda peroleh benar, akurat dan memuaskan.
a. Judul Kegiatan : Konduktor dan Isolator
b. Tujuan Kegiatan :
1) Merancang percobaan untuk menguji apakah suatu benda termasuk
konduktor dan isolator.
2) Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda-benda yang dapat
menghantarkan listrik dan yang tidak.
3) Menjelaskan benda-benda berdasarkan kemampuannya untuk
menghantarkan listrik.
4 - 10 Unit 4
- Kawat (1 buah)
7. Tempat Baterai (1 buah)
e. Prosedur Kerja
1. Rangkailah alat-alat seperti pada gambar di bawah ini :
- +
A B
f. Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
Keadaa lampu
No Bahan Konduktor Isolator
Menyala Padam
1 Batang Plastik
2 Kayu
3 Kertas
4 Besi
5 Kawat
Catatan :Berikan tanda V pada kolom yang sesuai untuk setiap jenis bahan
Praktilum IPA 4 - 11
Latihan
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan di
atas silakan Anda mendiskusikan atau memperhatikan bagian-bagian dari radio.
1. Perhatikan semua bagian yang mudah tersentuh tangan atau anggota tubuh
kita terbuat dari apakah bagian-bagian itu ?
2. Perhatikan kabel penghubung ke stop kontak listrik? Dari bahan apa kabel
itu? Apakah ada kawat logam yang tersembul ke luar ?
3. Perhatikan stop kontak pada tembok. Adakah bagian logamnya tersembul ke
luar?
Rangkuman
Tidak semua jenis bahan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Ada
bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ada pula bahan yang
sangat buruk menghantarkan listrik.
Bahan-bahan yang sangat baik daya hantarnya disebut konduktor sedang
yang sangat buruk daya hantarnya disebut isolator.
Tes Formatif 2
4 - 12 Unit 4
Subunit 3
P ada Sub Unit 1 telah dijelaskan bahwa elektodinamik adalah muatan listrik yang
mengalir. Muatan listrik yang mengalir ini disebut arus listrik. Adanya arus
listrik disebabkan adanya beda potensial atau tegangan. Oleh sebab itu supaya
didalam rangkaian selalu ada arus listrik, harus tetap di usahakan ada tegangan
listrik.
Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan
tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkaian listrik seri. Pada
rangkaian listrik seri, kuat arus yang mengalir pada setiap rangkaian adalah sama
sedangkan beda potensial berbeda.
Rangkaian pararel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun secara
sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian
paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda, sedangkan beda potensialnya
sama.
Untuk menentapkan pemahaman Anda mengenai rangkaian seri dan paralel
berikut ini Anda akan melakukan beberapa kegiatan praktikum yang dapat Anda
lakukan secara mandiri maupun terbimbing. Siapkan segala sesuatunya baik alat,
bahan lembar pengamatan dan pahami terlebih dahulu prosedur kerja dengan cermat
agar hasil kegiatan yang Anda peroleh benar, akurat dan memuaskan.
a. Judul Kegiatan : Rangkaian Listrik Paralel dan Seri.
b. Tujuan Kegiatan :
1. Merakit rangkaian seri dan pararel sesuai gambar teknis.
2. Menjelaskan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel.
3. Menjelaskan mengapa rangkaian-rangkaian listrik, misalnya dirumah
tangga terpasang paralel.
c. Landasan Teori :
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada
lebih dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan
Praktilum IPA 4 - 13
memasang dua (atau lebih) lampu pijar berurutan dalam rangkaian seri
atau dengan membuat percabangan, yang berarti rangkaian paralel. Kedua
jenis rangkaian itu mempunyai beberapa sifat yang berbeda. Dalam
rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar
dalam rangkaian paralel. Dua lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai
hambatan dua kali lipat and oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit
cahaya.
Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar
dalam setiap cabang rangkaian dan oleh karena itu setiap lampu pijar
mempunyai cahaya yang sama seperti satu lampu pijar dalam rangkaian
tunggal. Dengan kata lain dua lampu pijar paralel akan menghabiskan
energi lebih banyak dalam menghabiskan energi baterai lebih cepat
dibandingkan dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri. Perbedaan
lainnya adalah peluang terkena gangguan. Jika satu bagian (lampu pijar)
dalam rangkaian seri rusak, seluruh rangkaian akan terganggu. Jika
beberapa lampu pijar terpasang paralel dan salah satu tidak bekerja,
lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh, karena rangkaiannya tidak
terganggu.
Karena sifat itu maka rangkaian-rangkaian listrik di rumah (stop
kontak, lampu-lampu, dan konsumen energi lainnya) terpasang secara
paralel.
4 - 14 Unit 4
e. Prosedur Kerja
1. Kegiatan 1 : Rangkaian Listrik Seri
a. Rangkaian Lampu Pijar, Baterai dan sakelar sesuai dengan gambar
teknis hubungan seri.
Praktilum IPA 4 - 15
2. Kegiatan II : Rangkaian Listrik Paralel
a. Rangkaian Lampu Pijar, Baterai dan sakelar sesuai dengan gambar
teknis hubunga paralel.
4 - 16 Unit 4
d. Hasil pengamatan
Latihan
Praktilum IPA 4 - 17
Pedoman Jawaban Latihan
1. Jawaban latihan nomor 1 adalah : pernah melihat susunan baterai dan melihat
lampu hias di taman-taman
2. Jika kita memasang baterai dalam senter terbalik maka lampu senter tidak akan
menyala.
3. Keadaan lampu hias yang lain adalah akan putus semuannya.
4. Ketika saklar lampu diruang tengah dinyalakan, maka lampu di ruang kamar
tidak menyala.
Dalam rangkaian seri arus listrik dan baterai melewati lampu pertama, lampu kedua,
kemudian lampu berikutnya dan seterusnya, karena itulah, jika ada satu lampu di
padam, maka lampu berikutnya juga akan padam karena arus listrik terputus.
Rangkuman
Rangkaian listrik seri adalah rangkaian komponen listrik yang disusun secara
berderet dengan tidak adanya cabang pada sumber arus listrik.
Pada rangkaian listrik seri kuat arus yang mengalir pada setiap rangkaian adalah
sama. Sedangkan beda potensialnya berbeda, beda potensial pada rangkaian
listrik yang disusun seri adalah sama dengan jumlah setiap beda potensial sumber
arus listrik. Contoh bila 4 buah baterai 1,5 V disusun secara seri maka beda potensial
adalah 6 V. sedangkan rangkaian komponen listrik yang disusun secara sejajar sehingga
terbentuk cabang diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir
pada setiap cabang berbeda sedangkan beda potensialnya sama.
Tes Formatif 3
4 - 18 Unit 4
Subunit 4
Magnet
I stilah magnetik berasal dari suatu daerah yang namanya magnesia, sebuah pulau
di laut Aeqea, tempat beberapa jenis batuan tertentu ditemukan oleh orang Yunani
lebih dari 2000 tahun yang lalu. Batuan tersebut memiliki sifat yang tidak biasa yaitu
dapat menarik potongan-potongan besi sehingga disebut “batu sembrani” (loadstone)
magnet pertama kali digunakan sebagai kompas oleh para pelaut Cina pada abad XII.
Gaya yang dikerjakan magnet-magnet satu sama lainnya dapat berupa gaya
tarik atau gaya tolak, bergantung ujung-ujung mana dari magnet-magnet batang
tersebut yang saling didekatkan. Kekuatan tarik-menarik atau tolak-menolak antara
ujung magnet-magnet tersebut bergantung pada jarak antara magnet-magnet itu.
Gaya tarik atau gaya tolak magnet tersebut disebut gaya magnetik. Kekuatan sebuah
magnet terletak pada apa yang disebut kutub-kutub magnetik.
Jika sebuah magnet batang patah, maka masing-masing patahannya akan
menjadi magnet baru. Kalau dipatahkan lagi maka patahannya akan menjadi magnet
baru lagi. Begitu seterusnya jika kita dapat memecahkan magnet menjadi potongan-
potongan kecil, maka potongan-potongan kecil itu akan bersifat magnet dengan dua
kutub. Jadi, setiap magnet baru selalu punya dua kutub yaitu utara dan selatan. Tidak
akan pernah kita dapat memisahkan kedua kutub tersebut dan membuat magnet
dengan hanya satu kutub saja. Jika magnet dibelah sampai menjadi partikel yang
sangat kecil sekalipun, partikel-partikel itu akan tetap bersifat seperti magnet. Jadi
atom-atom magnet itu adalah juga magnet.
Gaya magnetik dapat bekerja tanpa magnet menyentuh benda yang
dipengaruhi gaya tersebut. Misalnya, paku besi akan ditarik oleh magnet jika paku
itu berada dekat salah satu kutub magnet sebelum paku itu menyentuh magnet. Hal
ini disebabkan karena ruang di sekitar magnet itu dipengaruhi oleh magnet tersebut.
Ruang yang dipengaruhi magnet disebut medan magnetik. Setiap benda tertentu yang
berada dalam medan magnet akan dipengaruhi oleh magnet tersebut. Benda-benda
yang dipengaruhi oleh magnet tersebut. Benda-benda yang dipengaruhi magnet
adalah benda-benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt. Benda-benda ini akan
ditarik oleh magnet jika didekatkan ke kutub magnet. Benda lain seperti tembaga,
Praktilum IPA 4 - 19
alumunium, kayu, atau plastik tidak dipengaruhi oleh magnet sehingga tidak akan
ditarik magnet.
Unit ini akan mengantarkan Anda untuk memahami berbagai hal yang terkait
dengan proses kemagnetan melalui serangkaian kegiatan yang akan Anda lakukan
berupa percobaan pengalaman dengan magnet yang dipaparkan dalam Percobaan 1
dan Percobaan 2 membuat magnet menggunakan listrik. Oleh karena itu, secara
spesifik setelah Anda melakukan kedua kegiatan percoban tersebut diharapkan Anda
dapat:
1. Membuktikan bahwa magnet memiliki gaya yang dapat menarik dan menembus
benda-benda tertentu.
2. Menjelaskan bahwa magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan.
3. Membuktikan bahwa kekuatan magnet terletak pada kedua kutubnya.
4. Membuktikan bahwa magnet dapat dibuat dengan menggunakan listrik.
Untuk mencapai hasil yang optimal, ada beberapa petunjuk yang perlu Anda
pahami dan lakukan dengan baik, antara lain:
1. Bacalah dengan cermat petunjuk kegiatan agar Anda memperoleh gambaran yang
jelas tentang apa yang harus Anda lakukan.
2. Sebagai bahan pengayaan dan untuk menambah wawasan, berusahalah
mempelajari sumber-sumber lain yang relevan yang berhubungan dengan materi
ini.
3. Setelah itu, ujilah kemampuan Anda dengan mencoba menjawab soal-soal yang
telah disediakan, kemudian ukurlah tingkat pemahaman Anda dengan
mencocokkan jawaban dan menghitungnya dengan menggunakan rumus yang
telah disediakan.
Kegiatan I
a. Judul kegiatan: Pengalaman dengan magnet
b. Tujuan kegiatan:
1. Menunjukkan melalui percobaan bahwa magnet menarik benda-benda yang
terbuat dari besi atau baja.
2. Mebandingkan kekuatan gaya magnetik pada kedua ujung.
4 - 20 Unit 4
c. Landasan teori
Sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah ke arah yang
sama. Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang
bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arahkan tidak adanya kutub-
kutub di ujung logam.
S N S N
S N S N
S N S N
Setiap magnet memiliki dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Kekuatan sifat kemagnetan yang paling besar berada pada kutub-kutub
logam tertentu. Magnet juga memiliki sifat-sifat tertentu bila kutub magnet yang satu
berdekatan dengan kutub magnet yang lain.
1. kutub-kutub magnet sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau kutub selatan
dengan kutub selatan) akan tolak-menolak.
2. Kutub-kutub tidak sejenis (kutub utara dengan kutub selatan atau kutub selatan
dengan kutub utara) akan tarik-menarik.
Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya, apabila magnet
diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan menarik dan
mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel padanya.
Benda-benda logam apa saja yang dapat ditarik oleh magnet dan benda-benda
apa yang tidak dapat ditarik oleh magnet? Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh
magnet disebut bahan magnetik, dan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut
bahan nonmagnetik. Lebih lanjut, bahan magnetik diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh: nikel, besi, baja dan kobalt.
2. Bahan paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium dan platina
3. Bahan diamagnetik, yaitu bahan yang sedikit menolak magnet.
Contoh: seng, bismuth dan natrium klorida
Praktilum IPA 4 - 21
d. Alat dan bahan yang digunakan
Percobaan 1:
1. magnet : 1 buah
2. jarum jahit : 10 buah
3. paku payung : 5 buah
4. penjepit kertas dari logam : 20 buah
5. gunting : 1 buah
6. kerikil : 5 buah
7. kertas : 1 buah
8. pensil : 4 buah
9. penghapus : 2 buah
10. daun : 4 buah
Percobaan 2:
1. magnet : 1 buah
2. peniti atau jarum pentul : 20 buah
e. Prosedur kerja
Percobaan 1: Benda-benda yang dapat ditarik magnet
1. Letakkan semua benda yang telah kamu siapkan di atas meja secara terpisah
2. Dekatkan magnet pada setiap benda tersebut
3. Jika ada benda yang dapat melekat pada magnet, singkirkan benda tersebut
4. Tuliskan hasil temuanmu dalam bentuk tabel
f. Hasil pengamatan
Masukkan data-data hasil percobaan Anda dalam bentuk tabel-tabel berikut.
4 - 22 Unit 4
1) Benda-benda yang dapat ditarik magnet
No. Ditarik Tidak ditarik
1.
2.
3.
4.
5.
2) Kekuatan magnet
Ditarik oleh magnet
Bahan
Kutub utara Tengah magnet Kutub selatan
Peniti atau
jarum pentul
Catatan :
berilah tanda √ pada tabel sesuai dengan hasil pengamatan Anda.
Latihan 1
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan di
atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut!
1) Apakah ada aturan umum yang dapat dipakai untuk menentukan benda-benda
apa yang ditarik oleh magnet dan benda-benda apa yang ditarik oleh magnet dan
benda-benda apa saja yang tidak ditarik oleh magnet?
2) Pada bagian manakah dari magnet batang, gaya magnet itu berada?
3) Bagaimana menurut pendapat Anda, apakah dapat kita membuat magnet dengan
hanya satu kutub dari asal magnet batang dengan dua kutub?
Praktilum IPA 4 - 23
Kegiatan II
a. Judul kegiatan : membuat magnet menggunakan listrik
b. Tujuan kegiatan : Untuk membuktikan bahwa arus listrik dapat
menimbulkan sifat magnetik
c. Landasan Teori
Pada tahun 1820, Hans Christian Oersted, seorang ahli fisika
e. Prosedur kerja
1. Lilitkan kawat tembaga pada paku sebanyak 10 lilitan
2. Hubungkan kedua ujung kawat tembaga pada kutub positif dan kutub
negatif baterai
3. Hamburkan 20 buah paku kecil di atas meja kemudian dekatkan paku
besar yang sudah diikuti oleh kawat tembaga. Amati apa yang terjadi?
4. Ulangi kegiatan 1,2 dan 3 dengan jumlah sebanyak 15 lilitan, 20 lilitan
dan 25 lilitan kawat tembaga.
5. Tuliskan hasil pengamatan Anda pada tabel hasil pengamatan
4 - 24 Unit 4
g. Hasil pengamatan
1) Hubungan jumlah lilitan dengan jumlahpaku yang tertarik
No. Jumlah lilitan Banyak paku yang ditarik
1 10
2 15
3 20
4 25
2) Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan?
Latihan 2
1. Jika paku besar kita lilitkan kawat tembaga sampai paku itu penuh. Kemudian
masing-masing ujung kawat tembaga kita hubungkan dengan baterai. Dan kita
dekatkan paku ke serbuk besi. Apakah paku bersifat magnet? Jika jawabnya ya,
jelaskan tergolong magnet apa?
2. Apakah ada pengaruh jumlah lilitan pada rangkaian magnet yang dibuat terhadap
banyaknya paku yang ditarik? Berikan alasannya?
Praktilum IPA 4 - 25
Rangkuman
Test Formatif 4
4 - 26 Unit 4
a. besi c. baja
b. kayu d. kuningan
5. alat yang bekerja menggunakan magnet adalah…
a. telepon c. petromak
b. timbangan d. setrika
6. Benda yang mudah dijadikan magnet
a. tembaga c. kuningan
b. besi d. baja
7. Daerah sekeliling magnet yang masih berpengaruh oleh gaya magnet disebut….
a. Spektrum magnet c. lingkaran magnet
b. daerah magnet d. medan magnet
8. Jika sebuah magnet batang dipotong, maka potongan magnet tersebut akan
memiliki…..
a. kutub yang senama c. kutub selatan saja
b. kutub utara saja d. kutub utara dan selatan
9. Paku bersifat magnet dan dapat menarik peniti. Proses kemagnetan terjadi
secara…
a. Konveksi c. induksi
b. Radiasi d. deduksi
10. Medan magnet digambarkan sebagai garis lengkung yang disebut garis…..
a. medan magnet c. kutub magnet
b. gaya magnet d. garis lengkung magnet
Praktilum IPA 4 - 27
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Rangkaian tertutup akan membuat lampu menyala karena kutub positif dan kutub
negatif baterai bertemu pada lampu
2. Listrik yang mengalir dalam kabel disebut arus listrik, karena arus listrik
ditimbulkan oleh adanya muatan listrik. Muatan listrik mengalir daritempat yang
muatan listriknya besar ke tempat muatan listriknya lebih kecil.
3. Yaitu jika ada hubungan yang terputus antara sumber listrik danalat elektronik,
maka aliran listrik tersebut dikatakabn rangkai terbuka
4. Saklar adalah alat pemutus arus dan penghubung arus listrik
5. Besarnya arus listrik yang mengalir melalui kabel bergantung pada besarnya
tegangan lsitrik. Makin kuat tegangan listrik, makin banyak elektron yang
mengalir lewat kabel setiap detiknya
3. Bahan-bahan kayu, plastik, dan kaca tergolong bahan isolator yaitu bahan yang
tidak menghantarkan listrik
4. Bahan yang digunakan : baterai1buah, kabel secukupnya, tempat dudukan lampu,
lampu pijar, sakelar, benda kondukor,dan benda isolator
5. Caranya disesuaikan dengan jawaban mahasiswa
4 - 28 Unit 4
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
1. Rangkaian listik paralel adalah rangkaian lstrik yang dipasang secara
berurutan dan tidak bercabang, sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian
listrik yang susunannya secara bercabang
2. Perbedaan antara rangkaian seri dan paralel
Praktilum IPA 4 - 29
Jawaban Tes Formatif 4
1. (A) gaya tarik magnet paling besar pada bagian kutub magnet
2. (A) feromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet
3. (A) jarum
4. (B) benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah kayu
5. (A) alat yang bekerja menggunakan magnet adalah telepon
6. (D) benda yang mudah dijadikan magnet adalah baja
7. (D) medan magnet adalah daerah sekeliling magnet yang masih berpengaruh
gaya magnet
8. (D) karena sifat magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan
9. (C) induksi merupakan pengaruh
10. (B) garis gaya magnet adalah garis-garis lengkap yang terdapat pada medan
magnet
4 - 30 Unit 4
Daftar Pustaka
Praktilum IPA 4 - 31
Glosarium
Arus listrik : muatan listrik dari satu tempat ke tempat yang lain
Atom : partikel yang sangat kecil, terdiri atas inti atom dan elektron
Beda potensial : usaha yang diperlukan untuk membawa satu satuan muatan listrik
dari satu titik ke titik yang lain
Elektron : muatan listrik yang mudah berpindah-pindah melalui konduktor
serta sulit berpindah melalui isolator
Elektrodinamik : listrik dinamis, muatan listrik yang mengalir atau bergerak
Isolator : bahan yang tidak atau sulit menghantarkan arus listrik
Konduktor : penghantar, bahan yang mudah menghantarkan listrik
Listrik statis : listrik tidak mengalir
Listrik dinamis: listrik mengalir
Rangkaian seri : rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan
tidak ada cabang pada sumber arus listrik
Rangkaian paralel: rangkaian komponen lisrik yang disusun secara sejajar
sehingga terbentuk cabang di antara sumber arus lsirik
Semikonduktor: bahan yang bersifat antara konduktor dan isolator
4 - 32 Unit 4
Unit 5
MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN
Pendahuluan
Praktilum IPA 5- 1
Subunit 1
Metabolisme
P ernahkah Anda berpikir, mengapa makanan atau minuman yang kita konsumsi
ketika dikeluarkan dari tubuh berupa sampah pencernaan, bentuk maupun
komposisinya berbeda? Demikian pula saat kita bernapas komposisi udara yang
dihirup berbeda dengan yang dihembuskan. Mengapa semua ini dapat terjadi?
Fenomena hal itu adalah sebagai akibat semua makanan, minuman, udara yang
masuk ke dalam tubuh mengalami proses metabolisme. Kalau begitu apakah
metabolisme itu? Secara singkat peristiwa matabolisme adalah proses perubahan
atau pertukaan zat.
Baiklah Saudara, pada unit ini kita akan memfokuskan perhatian pada proses
metabolisme. Metabolisme di dalam tubuh mahluk hidup berlangsung di dalam sel,
yang terdiri atas ribuan reaksi kimiawi. Beberapa dari reaksi kimia itu menghasilkan
pemecahan atau penguraian molekul organik (karbohidrat, lemak, dan protein).
Proses pemecahan molekul ini ada yang memecah molekul berukuran besar dan
kompleks menjadi molekul berukuran kecil dan sederhana disebut katabolisme.
Reaksi katabolisme pada umumnya melepaskan energi kimia yang dapat digunakan
untuk melakukan bermacam-macam fungsi tubuh, salah satu contohnya adalah
proses respirasi (pernapasan). Selain proses pemecahan, terjadi juga proses
pembentukan molekul berukuran besar dan kompleks dari molekul berukuran kecil
dan sederhana. Proses ini merupakan kebalikan dari proses pemecahan molekul besar
yang dikenal dengan istilah anabolisme contoh peristiwa fotosintesis. Berdasarkan
kedua hal itu, maka dapat disimpulkan bahwa metabolisme terdiri atas katabolisme
dan anabolisme.
Saudara! subunit ini akan mengantarkan Anda untuk memahami proses
metabolisme melalui serangkaian kegiatan yang akan Anda lakukan berupa
percobaan fotosintesis dan percobaan respirasi. Oleh karena itu, secara spesifik
setelah Anda melakukan kedua kegiatan tersebut diharapkan Anda dapat:
1) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
2) Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan zat tepung dan gas
5 -2 Unit 5
3) Membuktikan bahwa bagi berlangsungnya respirasi diperlukan gas dan
dilepaskan karbondioksida
Kegiatan I
Fotosintesis
Pernahkah Anda duduk-duduk sambil bercerita dengan teman di bawah
pohon yang rindang pada waktu terik matahari? Bagaimana perasaan Anda?
Tentunya saat kita berteduh akan merasakan betapa sejuknya udara di bawah
pohon itu. Tahukah Anda, apa sebabnya demikian? Hal tersebut adalah sebagai
akibat tumbuhan menghasilkan oksigen (zat asam) dan uap air sehingga udara di
bawahnya memiliki tingkat kelembaban yang cukup tinggi dibandingkan pada
tempat yang terbuka. Adanya udara yang cukup lembab dengan kadar oksigen
yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan rasa sejuk. Tahukah Anda proses
apa yang menyebabkan hal itu dapat terjadi? Produksi oksigen dan uap air dari
tumbuhan tersebut adalah hasil dari suatu proses yang dikenal dengan istilah
fotosintesis (fotos= cahaya, sintesis = pembentukan/penyusunan) yang
berlangsung pada bagian daun tumbuhan. Selain dihasilkan oksigen dan uap air
melalui proses fotosintesis juga dibentuk zat makanan berupa zat tepung yang
akan disimpan dalam berbagai jaringan tubuh tumbuhan itu sendiri.
Baiklah untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai fotosintesis,
berikut ini Anda akan melakukan beberapa kegiatan praktikum yang dapat Anda
lakukan secara mandiri maupun terbimbing. Siapkan segala sesuatunya baik alat,
bahan, lembar pengamatan, dan pahami terlebih dahulu prosedur kerja dengan
cermat agar hasil kegiatan yang Anda peroleh benar, akurat, dan memuaskan.
b. Tujuan Percobaan :
1). Membuktikan bahwa bagi berlangsungnya fotosintesis
diperlukan adanya klorofil (zat butir hijau daun) dan cahaya.
2). Mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi jumlah produksi
gas oksigen.
Praktilum IPA 5- 3
c. Landasan Teori
Bagi seluruh mahluk hidup (organisme) agar tetap dapat
menjalankan segala aktivitas hidupnya memerlukan adanya energi. Dari
manakah energi tersebut diperoleh mahluk hidup? Telah diketahui bahwa
energi yang ada di alam berasal dari satu sumber yaitu matahari. Energi dari
matahari berupa energi radiasi yang dipancarkan ke bumi. Energi radiasi ini
bagi organisme tidak dapat digunakan secara langsung sebagai makanan,
namun harus diubah terlebih dahulu oleh tumbuhan menjadi energi kimiawi
dalam bentuk senyawa seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Dalam bentuk
senyawa-senyawa inilah organisme dapat memanfaatkannya sebagai
makanan. Karena energi yang diperlukan untuk pembentukan senyawa
organik (karbohidrat, protein, dan lemak) berasal dari energi matahari maka
proses ini dikenal dengan istilah fotosintesis.
Jadi, fotosintesis merupakan peristiwa anabolisme (pembentukan zat)
yang terjadi dalam tumbuhan yaitu pada bagian tumbuhan yang berklorofil
(paling banyak terdapat pada daun). Agar tumbuhan dapat melangsungkan
fotosintesis diperlukan bantuan cahaya sebagai energi, karbondioksida (CO2)
dari udara, dan air (H2O) dari dalam tanah, yang terjadi di dalam klorofil.
Peristiwanya adalah adanya energi sinar matahari akan ditangkap dan diserap
oleh klorofil, selanjutnya energi tersebut akan digunakan untuk mengubah
adenosin difosfat (ADP) menjadi adenosin trifosfat (ATP) yang tinggi
kandungan energinya. Jadi ATP merupakan molekul pembawa energi. Energi
tersebut dimanfaatkan bagi penyusunan senyawa-senyawa organik, seperti
karbohidrat, protein dan lemak. Zat-zat organik tersebut selanjutnya akan
disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan dan akan digunakan bagi berbagai
aktivitas hidup, sedangkan kelebihan zat tepung akan disimpan dalam
jaringan tumbuhan misalnya dalam bentuk biji, batang, buah, umbi, kulit
kayu, dll.
Perubahan energi yang terjadi dalam tumbuhan sampai terbentuknya zat
makanan melalui rangkaian proses reaksi kimia yang berantai dan sangat
rumit. Namun, secara sederhana reaksi kimia yang berlangsung selama
fotosintesis adalah sbb
Energi cahaya
12 H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2 + 6 H2O
Klorofil
5 -4 Unit 5
Dengan memperhatikan reaksi kimia di atas nampak dalam proses
fotosintesis dibutuhkan faktor air, CO2, energi, serta klorofil. Kesemua
faktor tersebut sekaligus merupakan faktor pembatas (limiting factors) bagi
laju fotosintesis.
e. Prosedur Kerja
1). Percobaan 1 : Peranan klorofil dalam fotosintesis
Untuk melakukan percobaan ini Anda harus menyiapkan beberapa
helai daun keladi hias (Calladium bicolor) yang ada bintik putihnya. Daun
keladi hias tersebut harus yang sudah terdedah ke cahaya matahari sehari
sebelumnya. Jadi, pemetikan daun harus dilakukan waktu sore hari sebelum
praktikum berlangsung. Kalau tidak ada daun keladi hias dapat juga
menggunakan daun beringin hias (Fiscus sp.) atau daun bunga sepatu
(Hibiscus rosa sinensis) yang daunnya berbintik putih. Untuk lebih jelasnya
urutan kegiatan yang harus Anda lakukan adalah sbb.
• Petiklah dua helai daun keladi hias berbintik putih yang sudah terkena
cahaya matahari sehari sebelum praktikum dilaksanakan. Pemetikan
lakukan pada waktu sore hari. Amati karakteristik morfologi daun
terutama penampilan warnanya dan catat.
• Didihkan air di dalam panci, kemudian masukkan daun keladi ke dalam
air mendidih tersebut hingga layu.
• Angkat dan pindahkan daun tadi ke dalam gelas kimia yang telah diisi
alkohol 95%.
Praktilum IPA 5- 5
• Tempatkan gelas kimia di dalam panci yang berisi air mendidih tadi
(gelas kimia direbus) sampai daun tampak pucat hampir putih dan
alkoholnya berwarna hijau. Ingat dan perhatikan! jangan sekali-kali
memanaskan gelas kimia berisi alkohol langsung di atas nyala api
• Setelah itu keluarkan daun tersebut, cuci dengan air bening kemudian
masukkan ke dalam cawan petri yang berisi larutan iodium/iodine/lugol.
Usahakan agar seluruh permukaan daun terkena/terendam iodine.
• Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Perubahan-perubahan apa
saja yang terjadi pada bagian daun yang berbintik putih dan berwarna
hijau. Bandingkan hasil pengamatan saudara, adakah perbedaan di antara
keduanya?
5 -6 Unit 5
• Amati dan jelaskan hasil pengamatan saudara. Bandingkan perubahan-
perubahan apa saja yang terjadi pada ketiga daun yang diperlakukan berbeda
tersebut. Adakah perbedaan di antara ketiganya? Buatlah kesimpulannya
Praktilum IPA 5- 7
f. Hasil Pengamatan
Masukkan data-data hasil percobaan Anda dalam bentuk tabel-tabel
seperti berikut.
1). Peranan klorofil dalam fotosintesis
Penampilan warna daun
Bagian daun Sebelum ditetesi Setelah ditetesi
lugol lugol
Berbintik Putih
Berwarna hijau
Latihan 1
Untuk memantapkan pemahaman saudara mengenai kegiatan percobaan di
atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut!
1) Pada Percobaan 1 dan 2, apa tujuannya daun harus direbus sebelum
ditetesi iodine/lugol?
2) Apakah fungsi iodine/lugol dalam percobaan ini?
3) Pada Percobaan 3, manakah yang lebih banyak menghasilkan gelembung
gas, percobaan yang terkena cahaya matahari langsung atau percobaan
yang diletakan di tempat teduh?
5 -8 Unit 5
Petunjuk jawaban latihan
1) Iodine/lugol akan sulit menembus ke dalam jaringan daun apabila sel-
selnya masih hidup
2) Untuk menentukan suatu kandungan zat biasanya digunakan suatu larutan
indikator. Iodine/lugol merupakan salah satu indikator yang
sangat umum digunakan.
3) Laju produksi gas akan meningkat bila intensitas cahaya makin
meningkat.
Kegiatan 2
c. Landasan Teori
Pertukaran gas (gas exchange) (disebut juga respirasi), yaitu pengambilan
oksigen (O2) atau zat asam dari lingkungan dan pembuangan karbon dioksida
(CO2) atau zat asam arang ke lingkungan. Mahluk hidup memerlukan suplai
oksigen secara terus menerus untuk respirasi seluler (respirasi di dalam sel)
sehingga dapat mengubah molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan
menjadi kerja. Di lain pihak, mahluk hidup pun harus membuang CO2, produk
buangan respirasi seluler, karena bila zat ini tidak dikeluarkan dari dalam tubuh
akan meracuni tubuh sendiri.
Jadi pada dasarnya, bagi tubuh pertukaran gas diperlukan untuk
penyediaan bahan bakar. Oksigen berfungsi untuk proses pembakaran
(oksidasi) zat makanan. Dalam proses ini makanan dioksidasi sehingga
dihasilkan energi untuk menjalankan aktivitas dan untuk menjaga suhu tubuh
serta untuk mengeluarkan zat sisa. Pada proses pernafasan mahluk hidup
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Sebagai gambaran untuk membuat
ATP melalui proses respirasi seluler, sel-sel pada mahluk hidu harus
mendapatkan suplai oksigen dari lingkungan untuk merombak (mengoksidasi)
molekul bahan bakar hingga dibebaskan energi dari proses tersebut. Dalam
rangkaian reaksi kimia respirasi, oksigen merupakan akseptor elektron terakhir
dalam oksidasi molekul bahan bakar organik secara bertahap, sedangkan
Praktilum IPA 5- 9
karbon dioksida adalah produk buangan respirasi seluler. Secara ringkas reaksi
kimia pernafasan adalah:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + H2O + energi
d. Prosedur Kerja
1). Sediakan dua buah botol bermulut besar, kain kasa, air kapur, dan tutup
botol. Berilah tanda kedua botol, misalnya A dan B.
2). Isilah kedua botol dengan air kapur secukupnya.
3). Siapkan sejumlah kecambah kemudian bungkus dengan kain kasa, ikat
dengan benang
4). Masukkan bungkusan kain kasa berisi kecambah tadi ke dalam botol A
biarkan dalam posisi menggantung, lalu tutup botol (kecambah jangan
menyentuh air kapur)
5). Hal yang sama lakukan terhadap botol B, namun kain kasa yang dimasukkan
tanpa berisi kecambah. Perhatikan gambar berikut ini.
A B
6). Letakkan kedua botol itu pada tempat yang gelap selama sekitar satu jam.
7). Amati air kapur yang ada pada kedua botol A dan B. Apa yang terjadi pada
kedua botol tersebut? Apa kesimpulan Saudara dari kegiatan ini?
f. Hasil Pengamatan
Latihan 2
1. Apa fungsi botol B dalam percobaan yang Anda lakukan?
2. Apa tujunnya perangkat percobaan diletakkan di tempat yang gelap pada
percobaan ini?
3. Menurut pendapat saudara dapatkah kain kasa diganti dengan kain yang lain?
5 -10 Unit 5
4. Dari percobaan respirasi pada tumbuhan yang Anda lakukan, mengapa air
kapur menjadi keruh?
Rangkuman
Praktilum IPA 5 - 11
Test Formatif 1
5 -12 Unit 5
6. Gelembung udara yang dapat Anda amati pada Percobaan III sebenarnya
merupakan gas yaitu….
A. nitrogen
B. oksigen
C. hidrogen
D. halogen
10. Yang menyebabkan air kapur menjadi keruh dalam percobaan respirasi
dengan menggunakan kecambah adalah disebabkan….
A. adanya udara di dalam botol
B. adanya karbondioksida
C. adanya penguapan air
D. botol percobaan tertutup
Praktilum IPA 5 - 13
Subunit 2
5 -14 Unit 5
a. Judul Kegiatan : Membuat Pupuk Kompos Sederhana dan Tapai
c. Landasan Teori
Pengomposan merupakan proses dekomposisi terkendali secara biologis
terhadap limbah padat organik (seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga
dan kotoran ternak) dalam kondisi aerobik (terdapat oksigen) atau anaerobik (tanpa
oksigen). Kondisi terkendali tersebut meliputi rasio karbon dan nitrogen (C/N),
kelembaban, pH,dan kebutuhan oksigen. Prinsip pengomposan adalah menurunkan
nilai rasio C/N bahan organik menjadi sama dengan rasio C/N tanah. Rasio C/N
adalah hasil perbandingan antara karbohidrat dan nitrogen yang terkandung di dalam
suatu bahan. Bahan organik yang memiliki rasio C/N sama dengan tanah
memungkinkan bahan tersebut dapat diserap oleh tanaman.
1) Pengomposan Aerobik
Pengomposan aerobik adalah dekomposisi yang terjadi secara biologis pada
struktur kimia atau bologi bahan organik dengan kehadiran oksigen. Dalam proses
ini melibatkan peran koloni-koloni bakteri yang ditandai dengan adanya perubahan
suhu. Persamaan reaksi kimianya sebagai berikut :
mikroba aerob
Bahan organik + O2 CO2 + H2O + Humus + Energi
Hasil dari proses pengomposan secara aerobik adalah berupa bahan kering
dengan kelembaban 30 – 40 %, berwarna cokelat gelap dan remah. Mikroba aerob
mengambi oksigen da air dari udara. Makanannya diperoleh dari bahan organik yang
akan diubah menjadi produk metabolisma berupa karbondioksida (CO2), air (H2O),
humus dan energi. Sebagian dari energi yang dihasilkan digunakan oleh mikroba
untuk pertumbuhan dan reproduksi, sebagian lagi akan dilepaskan ke lngkungan
sebagai panas.
Praktilum IPA 5 - 15
2) Pengomposan Anaerobik
Pengomposan anaerobik adalah dekomposisi yang terjadi secara biologis
pada struktur kimia dan bologi bahan organik tanpa kehadiran oksigen. Proses
pengomposan secara anaerobik akan menghasilkan metana (alkohol), CO2 dan
senyawa asam organik (seperti asam asetat, asam laktat asam butirat, dan lain
sebagainya. Proses anaerobik umumnya dapat menimbulkan bau yang tajam
sehingga pengomposan lebih banyak dilakukan secara aerobik. Persamaan reaksi
kimianya sebaga berikut :
mikroba anaerob
Bahan organik Metana + CO2 + Asam organik + Energi
3) Proses Kimiawi
Proses pengomposan berhubungan erat dengan faktor-faktor kimia yang
cukup kompleks. Banyak perubahan yang terjadi dalam proses pengomposan.
Bahkan sebelum mikrorganisma bekerja, enzim dalam sel tanaman telah mulai
merombak protein menjadi asam amino. Dalam proses selanjutnya akan dihasilkan
amonia. Mikroorganisma akan menangkap amonia yang terlepas. Nitrogen tanaman
dikonversikan menjadi nitrogen mikroba dan sebagian diubah menjadi nitrat. Nitrat
merupakan senyawa yang dapat diserap oleh tanaman.
4) Proses Mikrobiologi
Mikroba merombak bahan organik dengan menggunakan enzim. Enzim
merupakan molekul protein kompleks dan berfungsi mempercepat reaksi kimia tanpa
harus melibatkan diri dalam reaksi tersebut. Pada proses pengomposan, maupun pada
fermentasi tapai, mikroba mengeluarkan ratusan jenis enzim yang dapat merombak
bahan yang ada menjadi bahan makanan bagi mikroba itu sendiri. Dalam proses
fermentasi tersebut, timbunan bahan organik akan mengalami perombakan secara
perlahan oleh mikroba menjadi unsur hara yang berguna bagi mikriba sendiri.
Sebagai contoh, ada mikroba yang mengeluarkan enzim selulase yang dapat
mengubah selulosa menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian akan dimanfaatkan oleh
mikroba dan menghasilkan karbondioksida (CO2).
5 -16 Unit 5
d. Alat dan Bahan yang digunakan
1. Pembuatan Pupuk Kompos
• Sampah sisa tanaman
• Kotoran ternak
• Tanah
• Bambu/kayu
• Termometer
• Kapur tohor/abu secukupnya
2. Pembuatan Tapai
• ubi kayu/singkong
• ragi yang telah dihaluskan
• 2 liter beras ketan
• 300 cc air
• tampah
• saringan the
• daun pisang atau daun keladi
• baskom
e. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Pupuk Kompos
• Kumpulkan limbah yang berupa sisa tanaman, kemudian potong atau cacah
limbah tersebut untuk mempercepat proses pengomposan.
• Percikkan air pada potongan sisa tanaman hingga merata kelembabannya.
• Campurkan potongan sisa tanaman tersebut dengan kotoran hewan dan tanah
menjadi bahan pembentuk pupuk kompos (perbandingan 1:1:1).
• Tambahkan satu sendok makan kapur tohor/abu.
• Masukkan campuran tersebut ke dalam keranjang yang terbuat dari bambu.
• Aduklah campuran bahan tersebut dan jangan dipadatkan agar masih ada
rongga udara.
• Perhatikan kelembaban campuran selama proses pembusukan. Dengan
menggunakan termometer, usahakan suhunya antara 37 º C - 40 º C.
• Bila bahan terlihat kering, percikkan air secara merata.
• Bila bahan telah berubah warna menjadi hitam, remah (tidak menggumpal),
dan tidak berbau busuk, berarti campuran telah menjadi kompos dan dapat
segera digunakan sebagai pupuk.
Praktilum IPA 5 - 17
Gambar 5.1 : Proses pembuatan pupuk kompos
2. Pembuatan Tapai
1. Pembuatan tapai ubi
• Siapkan ubi kayu/singkong yang telah dipilih kemudian dikuliti
• Bagian luar ubi yang licin dikerik, kemudian dicuci dan dipotong-
potong menurut ukuran tertentu.
• Rebuslah ubi yang telah dikuliti sampai matang
• Angkat dan dinginkan di atas wadah yang datar, misal pada tampah
• Taburi ubi yang telah dingin dengan ragi yang halus dan diaduk hingga
merata. Gunakan saringan teh untuk menaburkan ragi pada ubi.
• Masukan ubi yang telah ditaburi ke dalam baskom atau bakul yang
sebelumnya telah dilapisi daun pisang atau daun keladi.
• Tutuplah baskom bungkus dengan kain selama 48 jam.
• Amati perubahan apa yang terjadi setelah ubi diperam 48 jam.
5 -18 Unit 5
• Taburkan ragi ke seluruh permukaan ketan, aduk sampai rata.
penaburan ragi dapat digunakan saringan teh.
• Masukkan ke dalam wadah yang kering, biarkan selama dua hari dua
malam
• Amati perubahan yang terjadi baik bau maupun penampilan fisiknya.
f. Hasil Pengamatan
Lakukanlah pengamatan setiap hari sampai dengan terbentuknya pupuk
kompos dan buatlah catatan sebagai data hasil pengamatan Saudara dan diskusikan
dalam kelompok untuk membuat kesimpulannya. Demikian pula terhadap hasil
pembuatan tapai? Buatlah tabel hasil pengamatannya?
Pengamatan Proses Pengomposan
Hari ke Suhu Warna
1
2
3
4
5
6
Kesimpulan :.
Latihan
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai kegiatan praktikum di atas,
jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1) Jelaskan kaitan antara mikroba, oksigen, dan berlangsungnya pengomposan?
2) Mengapa bahan pembentuk pupuk kompos harus dijaga kelembabannya ?
3) Apa guna kotoran hewan pada proses pembuatan pupuk kompos ?
4) Mengapa timbunan bahan harus diaduk-aduk ?
Praktilum IPA 5 - 19
2). Proses pengomposan dapat berlangsung dengan baik bila kondisi lingkungan
terjaga seperti kadar air (kelembaban), pertukaran udara (aerasi) suhu, dan
derajat keasaman (pH).
3). Kotoran hewan berperan sebagai bahan organik tambahan yang akan
difermentasikan oleh mikroba. Juga pada kotoran hewan banyak mengandung
mikroba-mikroba selulolitik (penghancur selulosa)
4). Untuk homogenasi sehingga proses fermentasi berlangsung merata
Rangkuman
Tanaman memerlukan zat-zat makanan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakanya. Semakin tumbuh membesar dan bertambah jumlahnya, semakin
banyak pula jumlah zat-zat makanan yang diperlukannya. Tanaman akan tampak
merana pertumbuhannya bila kekurangan zat-zat makanannya.
Untuk mengatasi semakin berkurangnya zat-zat makanan di dalam tanah adalah
dengan memberikan pupuk. Salah satu jenis pupuk yang dapat mengembalikan
kesuburan tanah adalah pupuk yang dibuat dengan cara mendaur ulang limbah organik
seperti limbah sisa tanaman, kotoran ternak, dan lain sebagainya. Hasil daur ulang
limbah organik tersebut yang diolah secara fermentasi disebut pupuk kompos.
Pengomposan aerobik adalah dekomposisi yang terjadi secara biologis pada
struktur kimia atau bologi bahan organik dengan kehadiran oksigen. Pengomposan
anaerobik adalah dekomposisi yang terjadi secara biologis pada struktur kimia dan
bologi bahan organik oksigen.
Proses pengomposan berhubungan erat dengan faktor-faktor kimia yang cukup
kompleks. Banyak perubahan yang terjadi dalam proses pengomposan. Dalam proses
selanjutnya akan dihasilkan ammonia. Mikroorganisma akan menangkap ammonia
yang terlepas. Nitrogen tanaman dikonversikan menjadi nitrogen mikroba dan sebagian
diubah menjadi nitrat. Nitrat merupakan senyawa yang dapat diserap oleh tanaman.
Pada proses pengomposan, mikroba mengeluarkan ratusan jenis enzim yang
dapat merombak bahan yang ada menjad bahan makanan bagi mikroba itu sendiri.
Dalam proses pengomposan, timbunan bahan organik akan mengalami perombakan
secara perlahan oleh mikroba menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
Sebagai contoh, ada mikroba yang mengeluarkan enzim selulase yang dapat mengubah
selulosa menjadi glukosa. Glukosa ini kemudian akan dimanfaatkan oleh mikroba dan
menghasilkan karbondioksida (CO2).
5 -20 Unit 5
Test Formatif 2
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kegiatan praktikum
yang telah dilakukan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1) Apa yang dimaksud dengan pupuk kompos ?
2) Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat pupuk kompos
sederhana ?
3) Mengapa bila bahan kompos terlihat kering harus dipercikan air secara
merata ?
4) Tuliskan secara berurutan tahapan pembuatan pupuk kompos yang pernah
Saudara lakukan pada kegiatan praktikum !
5) Tuliskan persamaan reaksi kimia pada proses pengomposan aerobik !
Praktilum IPA 5 - 21
Subunit 3
Pencemaran Air
A nda sudah sering mendengar kata pencemaran, bukan? Jika anda tinggal di
daerah sekitar aliran sungai kemudian warna air sungai tiba-tiba berubah atau
baunya menjadi busuk, ha itu sebagai tanda bahwa air sungai tersebut mengalami
pencemaran (cemar artinya kotor). Masalah pencemaran air umumnya terjadi di
daerah-daerah padat penduduk dan di daerah industri. Coba Anda amati bagaimana
kondisi air yang melewati daerah tempat tinggal saudara. Apakah masih ditemukan
mahluk hidup seperti ikan-ikan? Jika tidak ditemukan lagi berbagai jenis ikan atau
organisme air lainnya, kemungkinan besar air tersebut sudah tercemar. Hati-hati air
dengan kondisi demikian dapat berbahaya bagi manusia.
Saudara, kapan suatu lingkungan perairan dikatakan telah tercemar? Hal ini
terjadi apabila air tersebut telah mengalami perubahan kualitas yang ditimbulkan
oleh masuknya bahan-bahan pencemar atau dikenal dengan polutan. Polutan ini
dapat berupa: 1). Hasil pembuangan limbah industri berupa bahan-bahan kimia
seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, 2). Hasil pembuangan limbah rumah tangga seperti sisa
detergen; 3). Dapat juga berupa sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
sehingga menyebabkan oksigen di air berkurang.
Penyebab lain yang sering mempengaruhi kondisi perairan adalah suhu air,
terutama yang dibuang oleh industri. Seperti kita ketahui mesin-mesin pabrik yang
berada di sepanjang tepi sungai menggunakan air sebagai pendingin. Air yang
suhunya tinggi ini biasanya dibuang ke sungai di sekitarnya sehingga membuat suhu
air sungai menjadi lebih hangat. Adanya perubahan suhu ini jelas akan mengganggu
atau mengubah bahkan mungkin membunuh bagi banyak organisme perairan.
Untuk mengetahui suatu perairan itu tercemar atau tidak biasanya diadakan
uji untuk mengukur jumlah bakteri dan uji kandungan oksigen terlarut, juga dapat
diuji kandungan bahan organik, anorganik serta kekeruhannya. Apabila kandungan-
kandungan zat tersebut sangat ekstrim melebihi ambang batas maka ekosistem
perairan tersebut akan terganggu keseimbangannya sehingga organisme
yang hidup di air pun secara langsung terganggu.
Baiklah Saudara, untuk membuktikan bahwa terjadinya pencemaran
mengganggu kehidupan hewan air pada subunit ini Anda akan melakukan kegiatan
5 -22 Unit 5
praktikum tentang pengaruh beberapa bahan pencemar terhadap organisme air dalam
hal ini ikan.
Kegiatan I
a. Judul Percobaan : Pengaruh perubahan suhu air terhadap kecepatan
membuka dan menutupnya insang
b. Tujuan Percobaan :
• untuk mengamati adakah pengaruh pencemaran air yang diakibatkan
kenaikan suhu air terhadap aktivitas hidup ikan
• Membuktikan bahwa ikan memiliki kemampuan terbatas terhadap
perubahan suhu air.
c. Landasan Teori
Air menutupi lebih dari dua pertiga permukaan bumi. Kira-kira hanya 3%
berupa air tawar, dan banyak yang beku sebagai es di kutub. Air tawar dari
danau, sungai, dan air tanah kira-kira 0,1% dari semua air di bumi. Air tawar ini
merupakan sumber air bagi tanaman, hewan, manusia, dan organisme lainnya.
Berbagai jenis penyakit yang sumber penularannya melalui air antara lain kolera,
disentri, dan hepatitis.
Terutama di lingkungan padat penduduk atau dekat daerah-daerah industri,
air sering mengalami perubahan kualitas yang ditimbulkan oleh masuknya
bahan-bahan pencemar atau dikenal dengan polutan. Polutan-polutan tersebut
dapat berupa bahan organik, seperti pupuk dari daerah pertanian, sedimen
termasuk partikel kecil yang terkandung dalam suatu ekosistem, dan panas dari
panasnya air yang digunakan untuk medinginkan mesin dari industri. Sedimen
tercuci dari lahan pertanian memasuki sungai atau danau. Air yang keruh
tercampur sedimen dapat menutupi insang ikan sehingga ikan tidak dapat
bernapas yang akhirnya dapat menyebabkan kematian. Selain itu, air seringkali
juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Air yang mengandung
bakteri atau mikroorganisme itu tidak dapat langsung dikonsumsi manusia tetapi
harus diolah atau dimasak dulu agar bakteri dan mikroorganismenya mati.
Salah satu limbah industri yang sering kali dibuang ke lingkungan perairan
adalah limbah air panas, sedangkan dari limbah rumah tangga banyak dibuang
detergen sebagai limbah cucian. Pada kegiatan industri agar mesin-mesin yang
menunjang kegiatan tersebut dapat berjalan baik maka panas yang terjadi harus
dihilangkan. Penghilangan panas dilakukan dengan proses pendinginan air. Air
Praktilum IPA 5 - 23
pendingin akan mengambil panas yang terjadi selanjutnya oleh pihak pabrik akan
dibuang ke lingkungan. Bila air panas itu dibuang ke sungai, maka suhu air
sungai akan meningkat tinggi. Air sungai yang suhunya naik akan mengakibatkan
kehidupan organisme akuatik kekurangan oksigen karena suhu yang tinggi akan
melarutkan oksigen terlarut (DO = dissolved oxygen). Makin tinggi suhu air
maka makin sedikit kadar oksigen terlarut di dalamnya, yang akhirnya
menimbulkan banyak kematian organisme perairan.
Sifat kimiawi perairan juga akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan
organisme air, contohnya perubahan pH. pH air normal berkisar antara 6,5 – 7,5.
Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung besar kecilnya pH atau besarnya
konsentrasi ion Hidrogen dalam air. Banyak jenis ikan yang tidak dapat hidup
pada pH di bawah 4 ppm. Air limbah dan bahan buangan dari industri yang
dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada akhirnya dapat mengganggu
kehidupan organisme di dalam air.
Air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan adalah air yang tidak
berasa. Apabila air mempunyai rasa (kecuali air laut) maka hal ini berarti telah
terjadi pelarutan sejenis garam-garaman. Demikian pula bahan-bahan endapan.
Endapan sebelum smpai ke dasar air akan melayang-layang di dalam air dan
menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air sehingga tumbuhan
air tak dapat melakukan fotosintesis. Jika endapan yang terjadi berasal dari
bahan buangan organik, maka mikroorganisme dengan bantuan oksigen terlarut
di dalam air, akan melakukan degradasi bahan organik tersebut menjadi bahan
yang lebih sederhana. Hal ini menyebabkan kadar oksigen terlarut dalam air
berkurang sehingga organisme lain terganggu pula. Banyaknya oksigen yang
diperlukan untuk proses degradasi biokimia disebut dengan Biological Oxygen
Demand (BOD). Bila bahan buangan industri berupa bahan anorganik yang dapat
larut maka air akan mendapat tambahan ion-ion logam yang berasal dari bahan
anorganik tersebut. Banyak bahan anorganik seperti ion-ion logam berat yang
pada umumnya bersifat racun, seperti Cd, Cr, dan Pb bagi organisme perairan.
5 -24 Unit 5
e. Prosedur Kerja
1) Percobaan I : Pengaruh kenaikan suhu air
• Siapkan dua buah bak plastik kemudian isi dengan air kolam atau air
sumur pada suhu kamar, dan catat suhunya.
• Siapkan air panas
• Siapkan dua ekor ikan dengan ukuran tertentu (berat ikan hampir
sama) selanjutnya masukkan masing-masing ikan mas ke dalam bak
berisi air dengan suhu kamar.
• Coba amati masing-masing ikan bagaimana perilakunya seperti
gerakkan tubuh, gerakan tutup insang, gerakan celah mulut, gerakan
mata, dan gerakan sirip-siripnya. Hitung terutama gerakan tutup
insangnya selama satu menit. Lakukan sebanyak lima kali ulangan,
hitung rata-ratanya.
• Tuangkan air panas sedikit demi sedikit ke dalam salah satu bak air
yang berisi ikan tadi. Ukur suhu airnya. Usahakan kenaikan suhu
sebesar 3oC. Hati-hati saat menuangkan air panas jangan sekali-kali
kena langsung tubuh ikan.
• Amati kembali bagaimana perilakunya, terutama gerakan tutup
insangnya. Hitung kembali gerakan tutup insang selama satu menit.
Lakukan tiga kali ulangan kemudian rata-ratakan.
• Naikkan suhu air hingga 50C dengan menuangkan kembali air panas,
catat suhu air dan amati apa yang terjadi dengan ikan tersebut.
Apakah ikan mulai tidak seimbang gerakannya?
Praktilum IPA 5 - 25
bak kedua masukkan 2 ml asam cuka (pH-1), dan bak ketiga 4 ml
asam cuka (pH-2). Catat pH air masing-masing dengan kertas
indikator pH.
• Amati kembali bagaimana perilaku ikan, terutama gerakan tutup
insangnya. Hitung kembali gerakan tutup insang selama satu menit.
Lakukan tiga kali ulangan kemudian rata-ratakan.
• Jika efek perubahan belum nampak, coba naikkan pH air dengan
menuangkan kembali larutan asam cuka, catat pH-nya dan amati apa
yang terjadi dengan ikan tersebut. Apakah ikan mulai tidak seimbang
gerakannya?
f. Hasil Pengamatan
1. Pengaruh kenaikan suhu terhadap gerak tutup insang ikan
Ulangan (menit ke)
Perlakuan Rata-rata
1 2 3
Kontrol
Kenaikan
suhu 3oC
Kenaikan
suhu 5oC
Latihan
Untuk memantapkan pemahaman Anda mengenai kegiatan praktikum di atas,
jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Apa yang dimaksud polutan itu?
2. Sebutkan beberapa cara untuk menguji suatu perairan itu tercemar?
3. Apa yang Saudara ketahui dengan BOD?
5 -26 Unit 5
Petunjuk Jawaban latihan
1. Zat yang masuk ke dalam lingkungan hingga menyebabkan terganggunya fungsi
lingkungan tersebut
2. Antara lain dapat dilakuan dengan mengukur jumlah bakteri, uji kandungan
oksigen terlarut, uji kandungan bahan organik, dan uji kekeruhan
3. Singkatan dari Biological Oxygen Demand, yaitu menyatakan banyaknya jumlah
oksigen yang diperlukan bagi proses degradasi biokimia
Rangkuman
Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya bahan-bahan
pencemar atau dikenal dengan polutan. Berbagai polutan dapat berupa:
1). Hasil pembuangan limbah industri berupa bahan-bahan kimia seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO, atau berupa air panas buangan mesin; 2). Hasil
pembuangan limbah rumah tangga seperti limbah deterjen; 3). Dapat
juga berupa sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri sehingga
menyebabkan oksigen di air berkurang.
Untuk mengetahui suatu perairan itu tercemar atau tidak biasanya
diadakan uji untuk mengukur jumlah bakteri dan uji kandungan oksigen
terlarut, juga dapat diuji kandungan bahan organik, anorganik serta
kekeruhannya.
Test Formatif 3
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kegiatan praktikum
yang telah dilakukan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Dari percobaan yang saudara lakukan apakah penutup insang lebih banyak atau
lebih sedikit membuka ketika suhu air dinaikkan? Mengapa hal ini dapat terjadi?
Jelakan!
2. Sebutkan tiga contoh limbah industri yang berupa bahan-bahan kimia?
3. Berikan suatu pendapat Anda tentang kemungkinan untuk melindungi lingkungan
perairan tercemar polutan yang berasal dari industri?
4. Bagaimana Anda dapat menjelaskan bahwa pemakaian pupuk atau pestisida di
lahan pertanian dapat mempengaruhi air minum? Jelaskan!
5. Tindakan-tindakan apa dapat Anda lakukan yang dimulai dari rumah hingga dapat
menyumbang bagi terjaganya lingkungan dari pencemaran?
Praktilum IPA 5 - 27
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. B Tujuan perebusan daun sebelum ditetesi lugol selain untuk mematikan sel
juga untuk mempermudah alkohol dan iodium/iodine menembus daun
2. A Fungsi alkohol 95% adalah untuk melarutkan klorofil hingga akan
mempermudah bereaksi dengan iodium/iodine,
3. D Yang menjadi faktor pembatas laju fotosintesis adalah air, CO2, dan
klorofil. Jenis daun, tidak termasuk faktor pembatas
4. A B, C, D benar. Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan zat
organik dihasilkan dari hasil dari fotosintesis
5. C Cukup jelas
6. B Dalam proses fotosintesis dihasilkan zat makanan, oksigen, dan uap air
7. D Yang menentukan laju fotosintesis adalah kekuatan/intensitas cahaya
yang mengenai tumbuhan
8. A jawaban cukup jelas
9. B jawaban cukup jelas
10. B Karbondioksida (CO)2 yang bereaksi dengan air kapur Ca(OH)2 akan
membentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan air. Terbentuknya kalsium
karbonat ditandai timbulnya kekeruhan.
5 -28 Unit 5
usahakan suhunya antara 37 º C - 40 º C → bila bahan terlihat kering,
percikkan air secara merata.
mikroba aerob
5) Bahan organik + O2 CO2 + H2O + Humus + Energi
1. Penutup insang makin bertambah saat suhu air dinaikkan. Suhu air yang tinggi
akan menurunkan oksigen terlarut, untuk mengimbangi penurunan oksigen
tersebut ikan akan mengimbanginya dengan meningkatkan frekuensi membuka
dan menutupnya tutup insang.
2. Pb, Hg, Zn, dan CO
3. Kawasan industri sebaiknya memiliki kolam-kolam retensi sebelum air dibuang ke
sungai
4. Pupuk atau pestisida dari daerah pertanian dapat tercuci dan terbawa air hujan dan
mengalir ke sumber-sumber air yang digunakan sebagai air minum
5. Tidak membuang sampah rumah tangga ke lingkungan, memisahkan sampah
organik dan organik pada tempat yang berbeda hingga mudah penanganannya
Praktilum IPA 5 - 29
Daftar Pustaka
Depdiknas. 2002. Buku Percobaan IPA. Pedoman untuk Guru SD Kelas 4. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Abgian Proyek Peningkatan Mutu
Pelajaran IPA (SEQIP). Jakarta
Murbandono, L. 1993. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.
Proyek Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA (SEQIP). 2002.Buku Percobaan IPA.
Jakarta.
Santoso, Hieronymus Budi. 1998. Pupuk Kompos. Kanisius, Jakarta.
Proyek Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA (SEQIP). 2002.Buku Percobaan IPA.
Jakarta.
Rahmadiarti, F. 2003. Pencemaran Lingkungan. Modul Bio A.13. Pelatihan
Terintegrasi Berbasis Kompetensi guru Mata pelaajran Biologi. Direktorat
PendidikanLAnjtuan Pertama. Dirjen Dikdasmen. Jakarta.
Thohir, K.A. 1985. Butir-Butir Tata Lingkungan. Penerbit PT Bina Aksara. Jakarta.
5 -30 Unit 5
Glosarium
ADP: Adenosin Difosfat, senyawa organik yang menerima gugus fosfat dari ATP
Aerobik : bersifat memerlukan oksigen bagi kehidupannya
Anabolisme : proses pembentukan zat organik majemuk (kompleks) dari senyawa
sederhana; penyusunan zat memerlukan energi
Anaerobik: bersifat dapat hidup tanpa memerlukan oksigen
ATP: Adenosintrifosfat, senyawa organik tersusun dari adenine, ribose, dan tiga
gugus fosfat anorganik
Dekomposisi: proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana, penguraian
Faktor Pembatas : satu dari sejumlah faktor yang mengendalikan laju, misal dalam
fotosintesis laju dibatasi oleh faktor minimum
Glukosa: zat gula sederhana yang banyak terdapat dalam tumbuhan dan hewan
Karbohidrat: senyawa organik mengandung elemen-elemen karbon, hidrogen, dan
oksigen dengan rumus umum (CH2O)n
Katabolisme: penguraian senyawa majemuk menjadi senyawa yang lebih sederhana
di dalam tubuh mahluk hidup dengan hasil dilepaskannya energi
Klorofil: zat butir hijau daun (terutama pada daun) yang penting dalam fotosintesis
Konsumen: organisme pemakai, misal golongan hewan
Lemak : senyawa organik tersusun dari asam lemak dan gliserol
Metabolisme : nama umum bagi reaksi biokimia yang berlangsung di dalam sel
seluruh organisme hidup
Mikroba/mikroorganisme: organisme yang sangat kecil ukurannya sehingga untuk
mengamatinya secara jelas diperlukan mikroskop
Pencemaran: pengotoran, masuknya zat yang berbahaya ke lingkungan sehingga
mengganggu peruntukannya
Produsen: organisme penghasil termasuk kedalamnya golongan tumbuhan
Protein : setiap senyawa organik majemuk terbentuk dari sejumlah asam amino
Pupuk kompos: pupuk campuran yang terdiri atas bahan organik, seperti daun dan
jerami yang membusuk dan kotoran hewan
Teknologi tradisional : teknologi sederhana
Praktilum IPA 5 - 31
Unit 6
ALAM SEMESTA: SISTEM BUMI-BULAN-
MATAHARI
Syuhendri, S.Pd, M.Pd.
Masitoh,Mpd
Pendahuluan
S audara mahasiswa, pada bagian akhir dari modul ini kita akan membahas tentang
bagian dari alam semesta dimana kita, Bumi dan tatasurya kita, adalah salah satu
isinya. Bagian alam semesta yang erat kaitannya dengan kehidupan kita adalah Bumi
dan tatasurya. Setiap hari kita melihat Matahari terbit di timur dan tenggelam di
barat. Kita merasakan pergantian siang dan malam. Juga ada peristiwa gerhana
matahari dan dan gerhana bulan. Benarkan Matahari terbit di timur kemudian
bergerak dan tenggelam di barat? Kenapa siang hari terang benderang? Apa yang
menyebabkan terjadinya gerhana? Mungkin banyak lagi pertanyaan yang muncul
dalam pikiran Anda tentang fenomena seperti itu. Dalam Unit ini kita akan membuat
simulasi-simulasi sederhana sehingga Anda dapat menemukan jawaban sendiri
terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan simulasi itu Anda akan melihat
secara konkrik pemodelan dari peristiwa tersebut. Pemodelan kongkrik ini tentu juga
sangat berguna bagi Anda dalam mengajarkan konsep-konsep IPA di Sekolah Dasar.
Sebelum masuk ke simulasi-simulasi tersebut, terlebih dahulu kita akan
membahas konsep-konsep tentang alam semesta dan tatasurya. Dari kajian teoritis
tersebut diharapkan pemahaman Anda tentang alam semesta dan tatasurya akan
semakin baik.
Secara umun Unit ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Anda
tentang gerakan Buni, Bulan, dan Matahari serta dampak dari pergerakkan tersebut
melalui kegiatan yang dapat Anda lakukan secara berkelompok. Secara khusus,
setelah mempelajari unit Anda diharapkan dapat mensimulasikan:
6-2 Unit 6
Subunit 1
P ernakah Anda membayangkan berapa luas alam semesta ini. Kalau Anda dapat
menentukan luasnya, tentu Anda mengetahui dimana batas alam semesta
tersebut. Lalu jika pertanyaannya dilanjutkan, di luar batas tersebut apa namanya?
Apakah alam semesta juga? Manusia memang tidak dapat memecahkan semua
pertanyaan dengan akal fikirannya. Kita hanya diberi ilmu sedikit oleh Yang Maha
Kuasa. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab, kita hanya berucap
wallahualam bissawab (hanya Allah yang mengetahui yang sebenarnya). Tapi,
apakah kita boleh mempelajari alam ciptaan Tuhan ini? Jawabnya tentu boleh, malah
suatu kewajiban bagi kita. Dengan mempelajari alam semesta ini kita akan
menyadari betapa kecil dan tidak berartinya kita. Kita akan mengetahuinya betapa
luar biasa dan teraturnya alam semesta ini. Akhirnya akan menyadarkan kita bahwa
memang ada Zat Yang Maha Besar dan Maha Mengatur.
B
Praktilum IPA 6-3
c. Langkah Kerja
1. masukkan benang ke dalam pipa,
2. ikatkan kedua beban pada masing-masing ujung benang,
pilih beban B lebih berat sedikit dari beban A.
3. pegang pipa secara vertikal, kemudian putar perlahan,
semakin cepat dan cepat.
e. Penjelasan Teoretis
Alam semesta berisi milyaran benda-benda langit seperti bintang, planet,
satelit, komet, asteroid, gas, dan debu. Kalau kita melihat ke langit di malam yang
cerah akan nampak langit dipenuhi oleh bintang seperti titik-tiktik putih atau
kumpulan titik-titik putih. Kumpulan bintang atau kumpulan kelompok bintang
membentuk kelompok yang lebih besar yang disebut galaksi. Satu galaksi berisi
milyaran bintang. Di alam ini terdapat milyaran galaksi pula. Sebagai contoh kita
berada di galaksi Bimasakti (Milky Way) berisi 200 milyar bintang yang salah
satunya adalah Matahari kita.
Matahari diikuti oleh benda-benda langit seperti planet, komet, satelit,
asteroid, dan benda-benda antar planet lainnya yang membentuk satu kesatuan sistem
yang disebut dengan tatasurya (solar system). Planet adalah benda langit yang
ukurannya cukup besar tidak mempunyai cahaya sendiri dan mengelilingi matahari.
Ada sembilan planet dalam tatasurya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Satelit adalah benda-benda langit yang
beredar mengelilingi planet. Bumi kita mempunyai satu satelit alami, yaitu Bulan.
Pluto juga memiliki satu satelit. Planet lain ada yang memiliki satelit lebih dari satu.
Misal Yupiter memiliki 17 satelit Saturnus 9 satelit, Uranus 5 satelit, Neptunus 2
satelit, dan Mars 2 satelit. Komet adalah benda langit yang beredar mengelilingi
matahari yang disebut juga dengan bintang berekor. Ketika komet mendekati atau
6-4 Unit 6
menjauhi matahari, radiasi matahari menguapkan sebahagian bahan pembentuk
komet yang berebentuk gas atau debu yang membentuk ”ekor” komet yang terang.
Ekor komet selalu menjauhi matahari karena pengaruh tekanan dan panas dari
matahari. Asteroid adalah benda-benda seperti planet juga tapi ukurannya kecil yang
tersusun dari gas beku dan debu. Asteroid dalam tatasurya kita erdapat antara planet
Mars dan Yupiter yang membentuk sabuk asteroid.
Kalau Anda perhatikan semua benda penyusun tata surya bergerak. Planet
dan komet misalnya bergerak mengelilingi matahari. Satelit bergeak mengelilingi
planet, dan karena planetnya mengelilingi matahari otomatis satelit juga mengelilingi
matahari bersama planet. Apaka Matahari dan bintang-bintang lain juga bergerak?
Dari Kegiatan I dapat kita simpulkan bahwa benda harus bergerak dengan
kecepatan tertentu agar ia tetap berada dalam lintasannya. Pada saat Anda mulai
memutar alat, benda A mulai naik. Semakin Anda cepatkan putarannya semakin
besar jari-jari lingkaran lintasan benda A. Jika Anda mempertahankan gerakkan
benda pada kecepatan tertentu, maka benda A juga akan bergerak dalam lingkaran
yang tetap. Kemudian jika Anda mencoba mempercepat gerakkan benda maka
lintasan benda A akan semakin besar dan akan mengangkat benda B (jika Anda
percepat terus, tali dapat putus dan benda A terlempar). Jika Anda menghentikan
putarannya benda A akan jatuh mendekat ke benda B. Analogi yang kita dapat ambil
adalah bahwa benda-benda langit harus beredar dengan kecepatan tertentu agar ia
tetap berada dalam lintasannya. Jika kecepatan edarnya memebsar maka benda langit
akan terlempar ke luar lintasannya. Jika kecepatannya mengecil atau berhenti maka
ia akan jatuh ke benda langit lain yang dikelilinginya.
Berikut kita akan mensimulasikan gerakkan rotasi serta revolusi Bumi dan
Bulan serta menemukan dampak-dampaknya terhadap apa yang kita alami di Bumi.
b. Tujuan Kegiatan :
6. Menemukan bahwa rotasi dan revolusi bulan ditempu dalam waktu yang
sama
c. Landasan Teori
6-6 Unit 6
Kala rotasi Bumi adalah 24 jam yang kita sebut satu hari. Akibat rotasi Bumi,
permukaan Bumi tidak terus menerus mendapat sinar Matahari. Belahan Bumi yang
mendapatkan sinar Matahari mengalami siang, sedangkan belahan Bumi lainnya
mengalami malam. Belahan Bumi timur lebih dahulu mendapatkan sinar Matahari
dibandingkan belahan barat, karena itu belahan timur lebih dahulu mengalami pagi
hari. Misal, di Indonesia daerah Irian lebih dahulu mengalami pagi dibandingkan
Jakarta, dan Jakarta lebih dahulu pagi dibandingkan Aceh. Selain menyebabkan
siang dan malam, rotasi Bumi juga menyebabkan terjadinya peredaran semu harian
benda langit. Kita melihat seolah-olah matahri, bulan, dan bintang gemintang terbit
di timur dan ergerak ke barat. Benarkah demikian? Sebenarnya Bumilah yang
berotasi dari barat ke timur. Selain itu rotasi Bumi juga menyebabkan pembelokan
arah angin, dan perbedaan waktu di setiap daerah belahan Bumi.
Sumbu rotasi Bumi memiliki kemiringan terhadap bidang datar sekitar 23,50.
Hal ini menyebabkan setiap belahan Bumi mengalami perbedaan panjang waktu
siang dan malam. Namun karena Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa pajangnya
waktu siang dan malam hampir sama, yaitu sekitar 12 jam. Semakin ke daerah kutub
semakin besar perbedaan siang dan malam. Misal, pada musim panas di daerah kutub
utara siangnya panjang sedangkan malam singkat, sebaliknya pada waktu yang sama
di kutub selatan malamnya yang panjang sementara siangnya singkat.
Kala revolusi Bulan Mengelilingi Bumi adalah 29 1/5 hari, tepatnya 29 hari
12 jam 44 menit dan 3 detik, yang disebut revolusi sinodik. Lintasan Bulan
mengelilingi Bumi juga berbentuk elips, diamana Bumi berada pada salah satu titik
fokusnya. Jarak terjauh Bulan ke Bumi disebut apogee sekitar 253.000 mil. Jarak
terdekat Bulan ke Bumi disebut perigee sekitar 222.000 mil. Jarak rata-rata Bulan-
Dari Bumi kita hanya dapat melihat satu sisi Bulan. Bagian bulan yang kita
lihat dari Bumi selalu sama. Kenapa demikian? Tahukah Anda berapa kala rotasi
Bulan? Melalui simulasi Anda akan menemukan suatu konsep penting jika Anda
dapat memperagakan bahwa selama Bulan berotasi di porosnya sambil berevolusi
mengelilingi Bumi bagian yang kelihatan oleh ”Bumi” selalu sama.
e. Langkah kerja
6-8 Unit 6
7. Peragakan rotasi bulan
f. Diskusi
3. Setiap hari kita melihat matahari terbit di timur dan tenggelam di barat,
benarkah matahari bergerak seperti itu?
Latihan
Agar pemahaman Anda tentang konsep-konsep rotasi serta revolusi bumi dan
bulan serta dampaknya terhadap kejadian di Bumi, silahkan Anda mengerjakan
latihan di bawah ini. Jika diperlukan silahkan Anda diskusikan dalam kelompok
belajar Anda.
Rangkuman
6 - 10 Unit 6
Tes Formatif 1
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif yang
diberikan
1. Rotasi adalah.....
A. Rotasi Matahari
B. Rotasi Bumi
C. Revolusi Matahari
D. Revolusi Bumi
3. Setiap hari kita melihat matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
Fenomena ini disebabkan
4. Di belahan bumi utara dan selatan terjadi perbedaan panjang siang dan malam
yang sangat berarti. Perbedaan panjang siang dan malam tersebut disebabkan
oleh.
5. Anggap Anda sebagai Bumi. Jika memperagakan Matahari terbit, maka Anda
Pilihlah:
Sebab
Sebab
6 - 12 Unit 6
Pilihlah:
1. Pergeseran Matahari antara garis balik utara dan garis balik selatan
Praktilum IPA 6 - 13
Subunit 2
Sistem Bumi-Bulan-Matahari
P ernakah Anda menyaksikan gerhana Matahari? Pada saat itu disekitar kita
mulai gelap, semakin gelap, dan akhirnya terang lagi. Matahari kelihatan
bergerak mendekati bulan, kemudian terus melintas di belakang Bulan. Pada saat
Matahari dibelakang Bulan, kita tidak dapat melihat Matahari atau sebahagian
Matahari. Peristiwa seperti itu akan menyebabkan gerhana Matahari. Selain gerhana
Matahari, Juga ada gerhana Bulan. Disamping itu di Bumi kita menyaksikan bentuk
Bulan yang beragam, ada kelihatan penuh, kadangkala seperti setengah lingkaran,
dan kadangkala seperti sabit. Kenapa peristiwa-peristiwa alam tersebut terjadi?
Kegiatan 1
b. Tujuan Kegiatan
c. Landasan Teori
Pada Sub Unit 1 kita sudah membahas bahwa bulan disamping berotasi juga
berevolusi mengelilingi Bumi. Karena bumi juga berevolusi mengitari matahari,
maka disamping mengitari Bumi, Bulan juga bersama-sama Bumi mengelilingi
6 - 14 Unit 6
Matahari. Revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan
rotasi ketiga benda tersebut di sumbunya mempunyai arah yang sama, yaitu
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Bumi, Bulan, dan Matahari dalam satu
sistem yang berotasi dan berevolusi dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 6.1 Arah rotasi dan evolusi Bumi, Bulan, dan Matahari
Pada saat Bulan beredar dalam orbitnya memotong bidang ekliptika bumi,
yaitu sepanjang garis yang menghubungkan Bumi dan Matahari, maka terjadilah
gerhana. Pada kondisi ini Bumi, Bulan, dan Matahari terletak dalam satu garis lurus.
Jika bidang edar Bulan tidak membentuk sudut terhadap bidang edar Bumi
mengelilingi Matahari atau dengan kata lain jika Bumi dan Bulan beredar dalam
bidang yang sama, maka setiap bulan akan terjadi dua kali posisi seperti itu. Tapi
karena bidang edar Bulan membentuk sudut terhadap bidang edar bumi maka hanya
pada waktu-waktu tertentu saja posisi segaris tersebut terjadi. Pada saat posisi Bumi,
Bulan, dan Matahari segaris maka terjadilah gerhana. Gerhana secara sederhana
adalah suatu fenomena terhalangnya penglihatan kita. Dengan mengetahui besar
sudut bidang edar bumi terhadap bidang edar bulan, yaitu sekitar 5,10 dan data-data
kecepatan dan panjang lintasan bumi dan bulan maka para ahli dapat memperkirakan
kapan terjadi gerhana. Penentuan terjadi gerhana bukan hanya sampai tahun
terjadinya tapi juga sampai jam, menit, dan detiknya, serta berapa lama terjadinya,
dan daerah mana saja di Bumi yang akan mengalaminya.
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru, dimana Bulan terletak antara
Matahari dan Bumi. Cahaya Matahari yang menuju bumi akan terhalang oleh Bulan.
Praktilum IPA 6 - 15
Bayangan Bulan akan mengenai Bumi. Karena ukuran Bulan lebih kecil dari
Matahari maka bayang-bayang Bulan akan berbentuk kerucut. Kerucut bayang-
bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak gelap disebut penumbra.
Belahan Bumi yang terkena oleh umbra akan mengalami gerhana matahari total,
sedangkan yang terkena penumbra akan mengalami gerhana matahari sebahagian.
Gerhana Bulan terjadi pada saat bulan purnama, dimana Bumi berada
diantara Bulan dan Matahari. Cahaya Matahari yang menuju Bulan terhalang oleh
Bumi. Bayangan Bumi mengenai Bulan. Karena ukuran Bumi juga lebih kecil dari
Matahari maka bayang-bayang Bumi juga berbentuk kerucut. Kerucut bayang-
bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak gelap disebut penumbra.
Karena bulan tidak memiliki cahaya sendiri, maka ketika sinar matahari terhalang
oleh Bumi, Bulan menjadi tidak kelihatan dari Bumi. Saat itulah disebut gerhana
bulan. Bila bulan terkena umbra akan terjadi gerhana bulan total. Jika Bulan terkena
penumbra akan terjadi gerhana bulan sebahagian. Gerhana bulan terjadoi pada saat
bulan berada pada posisi oposisi, seperti gambar berikut.
6 - 16 Unit 6
Gambar 6.3 Gerhana bulan
e. Langkah kerja
3. Peragakan posisi gerhana matahari, dimana ”bulan berada antara ”bumi” dan
”matahari”
4. Peragakan posisi gerhana bulan, dimana ”bumi berada antara ”bulan” dan
”matahari”
Praktilum IPA 6 - 17
f. Diskusi
1. Pada saat bulan berada antara bumi dan matahari, apakah ”orang”
bumi melihat matahari?
2. Pada saat bumi berada antara bulan dan matahari, apakah ”bulan”
melihat matahari?
3. Pada simulasi yang Anda lakukan berapa kali bulan berada antara
bumi dan matahari setiap satu kali bulan melakukan revolusi (satu
bulan)? Dan berapa kali pula posisi bumi berada antara bulan dan
matahari? Kenapa kita di Bumi tidak mengalami 2 kali gerhana setiap
bulan?
Kegiatan 2:
b. Tujuan Kegiatan
c. Landasan Teori
Bulan merupakan benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri. Bulan
memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Bulan juga berevolusi
mengelilingi Bumi. Bentuk bulan yang kelihatyan dari Bumi tergantung pada
posisinya terhadap Bumi dan Matahari.
6 - 18 Unit 6
Gambar 6.4 Fasa-fasa bulan
Jika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, dikatakan Bulan berada
dalam posisi konjungsi. Pada kondisi ini cahaya matahari mengenai sisi Bulan yang
menjauhi Bumi. Sisi bulan yang menghadap Bumi tidak dikenai cahaya matahari,
sehingga Bulan tampak gelap dari Bumi. Pada saat ini disebut fasa bulan baru. Bulan
tanpak di atas horison hanya pada siang hari. Pada kondisi tertentu, dimana Bumi,
Bulan, dan Matahari segaris, maka akan terjadi gerhana matahari. Setelah fasa bulan
baru, bulan terus bergerak dan memasuki fase bulan sabit, penyinaran semakin hari
semakin terang, dan bulan sabit keliahtan semakin gemuk. Pada saat bulan mencapai
titik orbitnya yang berada pada gari tegak lurus dengan garis yang menghubungkan
Bumi dan Matahari, dikatakan bulan berada pada perempatan, fasanya adalah
seperempat pertama. Dari Bumi bulan akan kelihaan setengan atau bulan separoh.
Selanjutnya bulan memasuki fasa punggung bungkuk (gibbous), pada saat ini bulan
kelihatan lebih dari separuh. Pada fasa bungkuk ini bulan dari hari kehari kelihatan
semakin penuh, sampai mencapai bulan penuh atau bulan purnama. Bulan purnama
dicapai pada saat bulan berada dibelakang bumi dari arah matahari. Bulan dikatakan
berada pada opisisi. Pada saat ini semua permukaan bulan yang mengahadap Bumi
dikenai oleh cahaya Matahari sehingga tampak seluruhnya. Bulan purnama hanya
tampak pada sisi Bumi yang mengalami malam hari. Pada kondisi tertentu, diamna
Bulan, Bumi, dan Matahari terletak pada satu garis lurus, maka akan terjadi gerhana
Praktilum IPA 6 - 19
bulan. Selanjutnya bulan memasuki fasa bulan bungkuk kedua. Bulan kelihatan
semakin bopeng sampai mencapai perempat terakhir. Pada perempat terkait ini bulan
kembali kelihatan separoh. Kemudian berangsur-angsur menjadi bulan sabit,
semakin hilang, dan memasuki fase bulan baru lagi.
3. kuas
1. Cat bola, setengah dengan cat putih dan setengahnya dengan cat hitam,
seperti gambar.
Anggap bagian yang dicat putih adalah sisi Bulan yang terkena sinar
matahari, dan bagian yang dicat hitam sisi Bulan yang tidak kena sinar
matahari.
6 - 20 Unit 6
2. Minta 4 orang mahasiswa berdiri berdempetan dan saling membelakangi,
kelompok 4 orang ini anggap sebagai ”bumi”.
3. Minta satu orang lagi memegang bola yang dudah dicat. Bola yang dicat
anggap sebagai ”bulan”
5. kelompok yang berperan sebagai bumi hanya melihat ke depan, tidak boleh
menoleh ke kiri atau ke kanan
f. Hasil Pengamatan
Gambarkan masing-masing oleh ”orang” bumi bentuk bola yang bercat putih
yang dilihatnya.
2 Di depan agak ke
sebelah kiri bumi
3 Di samping bumi
4 Di belakang bumi
5 Di samping kanan
g. Tugas
Buat urutan gambar-gambar bulan yang kelihatan untuk satu bulan sinodik
Praktilum IPA 6 - 21
Latihan
3. Selain dengan mencat bola dengan warna putih dan hitam, apa modifikasi
lain yang dapat untuk memodelkan bulan yang terkena sinar matahari?
Rangkuman
Bumi, Bulan, dan Matahari mengalami rotasi dan revolusi. Revolusi Bumi
mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut
di sumbunya mempunyai arah yang sama. Peredaran sistem Bumi, Bulan, dan
Matahari menimbulkan fenomena gerhana di Bumi. Gerhana matahari terjadi pada
saat bulan berada antara Bumi dan Matahari, cahaya Matahari terhalang oleh
Bulan, Bumi dikenai oleh bayangan Bulan. Gerhana bulan terjadi pada saat Bumi
berada antara Bulan dan Matahari, cahaya Matahari ke Bulan terhalang oleh Bumi,
Bulan menjadi gelap, tidak kelihatan dari Bumi.
Penampakan Bulan dari Bumi selalu berubah. Pada fasa bulan baru, bulan
belum kelihatan. Kemudian mulai kelihatan sebagai bulan sabit, sampai fasa
perempatan, dimana bulan kelihatan setengah (bulan separoh). Kemudian bergeser
ke fasa punggung bungkuk (gibbous). Selanjutnya bulan semakin penuh sampai
mencapai bulan purnama. Bulan purnama dicapai pada saat bulan berada
dibelakang bumi dari arah matahari. Selanjutnya bulan memasuki fasa bulan
bungkuk kedua, perempat terakhir, dan kembali ke bulan baru.
6 - 22 Unit 6
Tes Formatif 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa
alternatif yang diberikan
A. Bulan baru
B. Bulan sabit
C. Bulan purnama
Praktilum IPA 6 - 23
A. Bagian bola yang bercat putih selalu diarahkan ke ”bumi”.
6. Gerhana bulan dan gerhana matahari tidak terjadi tiap bulan karena
Pilihlah:
6 - 24 Unit 6
D. Jika kedua pernyataan salah
Sebab
sebab
Pada saat bulan purnama, Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari
Pilihlah:
1. Gerhana matahari terjadi pada saat Bumi, Bulan, dan Matahari terletak
pada satu garis lurus
Praktilum IPA 6 - 25
10. Pernyataan yang benar untuk bulan berdasarkan gambar di bawah ini adalah
1. Pada saat bulan baru sinar Matahari mengenai sisi Bulan yang
menghadap Bumi
6 - 26 Unit 6
Kunci Jawaban Tes Formatif
Praktilum IPA 6 - 27
8. (D). jawaban cukup jelas
6 - 28 Unit 6
Daftar Pustaka
Darmojo, Hendro dan Kaligis, Yeni. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Praktilum IPA 6 - 29
Glosarium
Galaksi : tata surya dan kabut-kabut (biasanya terdiri atas beratus-ratus
Gerhana : suatu keadaan dimana posisi antara matahari, bumi dan bulan berada
pada satu garis lurus
6 - 30 Unit 6