Anda di halaman 1dari 3

I.

Etiologi

Gastronopati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik


perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyeybab dari gastronopati adalah
efek dari NSAID (Non streoidal anti inflammatory frugs ) serta beberapa faktor
lain seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi.

Sumber : Pedoman diagnosa dan terpi ilmu penyakit dalam. Bagian/SMF ilmu
penyakit dalam fakultas kedokteran unversitas udayana/ RSUP sanglah. Denpasar.
2013.

II. Faktor resiko


a. Usia lanjut >60 tahun
b. Riwayat pernah menderita tukak
c. Riwayat perdarahan saluran cerna
d. Digunakan bersama sama dengan steroid
e. Dosisi tinggi atau menggunakan 2 jenis NSAID
f. Menderita penyakit sistemik berat
g. Merokok minum alkohol
Sumber : buku ajaran ilmu penyakit dalam Ed 4 jilid 1 jakarta :pusat
penerbit ilmu penyakit dalam FKUI 2006

III. Patofisiologi
NSAID merusak mukosa lambung melalui 2 mekanisme yaitu tropikal dan
sistemik. Kerusakan mukosa secara tropikal terjadi karena NSAID bersifat
asam lipofili, sehingga mempermudah trapping ion hidrogen masuk mukosa
dan menimbulkan kerukasan . efek sistemik NSAID lebih penting yaitu
kerusakan mukosa terjadi akibat produksi prostaglandin menurun secara
bermakna. Diketahui prostaglandin merupakan substansi sitoprotektif yang
amat penting bagi mukosa lambung. Efek sitoproteksi itu dilakukan dengan
cara menjahga aliran darah mukos, menigkatkan sekresi mukosa dan ion
bikarbonat dan meningkatkan epitel defensif. Ia memperkuat sawar
mukosa lambung duodenum dengan meningkatkan kadar fosfolipid mukosa
sehingga meningkatkan hidrofobisitas permukaan mukosa,
dengandemikian mengurangi disfusi balik ion hodrogen sehingga dapat
menyeybabkan gastronopati NSAID.
Sumber : buku ajaran ilmu penyakit dalam Ed 4 jilid 1 jakarta :pusat
penerbit ilmu penyakit dalam FKUI 2006

IV. Mennifestasi klinis


Gejala ringan disepsia, heartburn, abdominal discomfort, dan nausea :
hingga gejala berat seperti tukak peptik, perdarahan dan perforasi, keluhan
lain yang biasa dirasakan pasien adalah mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas, berupa nafsu makan menurun, perut kembung dan
perasaan penuh di perut, mual, muntah, dan bersendawa. Jika terjadi
perdarahan aktif dapat menifestasi hematemesis dan melena.
Diagnosis gastronopati NSAID dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis dapat
ditemukan gejala gastrointestinal seperti dispepsia, heartburn, abdominal
discomfort, dan neusea nafsu makan menurun, perut kembung dan
perasaan penuh diperut, mual, muntah dan bersendawa. Pada pemeriksaan
fisik dapat ditemukan nyeri tekan pada daerah epigastrium dan dapat
ditemukan distensi abdomen pada gejala yang berat. Pemeriksaan
penunjang dapat dilakukan pemeriksan EGD (esofagogastroduedenoscopy)
dan pemeriksaan histopatologi. Pada EGD ini dapat dijumpai kogesti
mukosa, erosi –erosi kecil yang kadang – kadang disertai perdarahan kecil.
Lesi seperti ini dapat sembuh sendiri. Lesi yang lebih berat dapat berupa
erosi dan tukakmultiple, perdaran luas dan perforasi saluran cerna
Sumber : buku ajaran ilmu penyakit dalam Ed 4 jilid 1 jakarta :pusat
penerbit ilmu penyakit dalam FKUI 2006

V. Langkah langkah diagnosa


VI. Penatalaksanaan
VII. Komplikasi.
a. Hemoragi – gastrointestinal
b. Perforasi
c. Penetrasi atau obtruksi
d. Obstruksi pilorik
Sumber : buku ajaran ilmu penyakit dalam Ed 4 jilid 1 jakarta :pusat
penerbit ilmu penyakit dalam FKUI 2006

Prognosis
Yang baik jika ditangani secara cepat dan tepat

Anda mungkin juga menyukai